JAWABAN TUGAS BAB I
-
Upload
mas-juharyanto -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of JAWABAN TUGAS BAB I
8/8/2019 JAWABAN TUGAS BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/jawaban-tugas-bab-i 1/7
FILSAFAT ILMU
JAWABAN TUGAS BAB I
1. Filsafat adalah cinta kebajikan, kebenaran dan kebijaksanaan, yang
diwujudkan dengan mempelajari hakikat segala sarwa yang ada dan mungkin
ada secara radikal, komprehensif dan mendasar dengan usaha menemukan
hakikat yang diyakini dan untuk ³diikutinya´.
2. Esensi perbedaan filsafat materialisme dan empirisme adalah:
ASPEK PERBEDAAN ESENSIAL
MATERIALISME EMPIRISME
Cara Pandang Memandang segala sesuatu
secara fisik kebendaan
Segala sesuatu dipandang
dari segi realitas di lapangan
Hakikat
Kebenaran
Sesuatu dianggap benar jika
sesuai dengan wujud
kebendaannya
Sesuatu dianggap benar jika
terdapat persesuaian dengan
fakta di lapangan
Obyek Kebendaan Fakta/realita
Prinsip 1) Alam wujud ini terjadi
dengan sendirinya dari
khaos (kacau balau).
2) Segala peristiwa diatur
oleh hukum alam.
3) Materialisme
mendasarkan segala
kejadian dunia dankehidupan pada asal benda itu sendiri.
1) Pengetahuan didapat
melalui penampungan
yang secara pasip
menerima hasil-hasil
penginderaan
2) Semua pengetahuan dapat
dilacak sampai kepada
pengalaman inderawi danapa yang tidak dapatdilacak bukan
pengetahuan. 3) Pengalaman tidak lain
akibat suatu objek yangmerangsang alat-alat
inderawi, kemudian di
dalam otak dipahami dan
akibat dari rangsangan
tersebut dibentuklah
tanggapan-tanggapan
mengenai objek .
8/8/2019 JAWABAN TUGAS BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/jawaban-tugas-bab-i 2/7
3. Perbedaan esensial antara pandangan filsafat idealism dan rasionalisme
adalah:
ASPEK
PERBEDAAN ESENSIAL
IDEALISME RASIONALISMECara Pandang Memandang segala sesuatu
dari segi ide
Segala sesuatu dipandang
dari segi rasio atau ide-ideyang masuk akal.
HakikatKebenaran
Sesuatu dianggap benar jikasesuai dengan hakikat roh-roh
(sukma) atau jiwa, ide-ide
dan pikiran atau yang
sejenis dengan i tu.
Sesuatu dianggap benar jikaterdapat persesuaian rasio
atau masuk akal
Obyek Roh-roh (sukma) atau jiwa,
ide-ide dan pikiran
Rasio atau ide yang masuk
akal
Prinsip 1) Realitas ini terdiri atas
roh-roh (sukma) atau jiwa,
ide-ide dan pikiran atau
yang sejenis dengan i tu.
2) Realitas yang fundamental
adalah ide atau idea.
Realitas yg tampak oleh
indera manusia adalah
bayangan dari ide.
3) Manusia merupakan
bagian dari proses alam,
yg juga bersifat spiritual
karena memiliki akal, jiwa, budi dan nurani
1) Kebenaran hakiki hanya
dapat diperoleh melalui
pendekatan
yangberdasarkan ratio,
ide-ide yang masuk
akal.Selain itu, tidak ada
sumber kebenaran yang
hakiki..
4. Metode pengkajian kontemplatif, spekulatif, dan deduktif secara epistimologi
adalah:
a. Metode pengkajian kontemplatif merupakan metode perenungan terhadap
hal-hal tertentu secara mendalam, disengaja, dan dilakukan secara
sistematis.
b. Metode pengkajian spekulatif merupakan kegiatan berfikir secara
mendalam dengan cara menghubungkan, membandingkan, pokok-pokok
tertentu kemudian menarik kesimpulan. Kebenarannya diperoleh secara
kebetulan dan untung-untungan.
8/8/2019 JAWABAN TUGAS BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/jawaban-tugas-bab-i 3/7
8/8/2019 JAWABAN TUGAS BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/jawaban-tugas-bab-i 4/7
KebenaranPenalaran
Deduktif Induktif
Koherensi
Korespondensi
7. Pandangan rasionalisme bersifat subyektif, karena memandang suatu
kebenaran didasarkan atas rasio atau ide-ide yang masuk akal. Rasionalisme
tidak menerima fakta-fakta obyektif yang tidak masuk akal. Sesuatu dianggap
benar/nyata, bila ada koherensi antara empirik dengan skema rasional. Jadi
kebenaran tidak didasarkan atas dunia fakta yang bebas nilai, tetapi ditentukan
oleh kepentingan, prasangka, kesukaan pribadi menurut logika piker mereka
sendiri.
Sebaliknya pandangan empirisme disebut obyektif karena kebenaran tidak
didasarkan atas kepentingan, prasangka, kesukaan pribadi atas dunia fakta/
empirik, melainkan dunia fakta/empirik itu sendiri.
8. Kelemahan dan keunggulan pandangan rasionalisme dan empirisme adalah «
ASPEK PANDANGAN
RASIONALISME EMPIRISME
Keunggulan y menalar dan menjelaskan
pemahaman ± pemahamanyang rumit, kemudian
Rasionalisme memberikankontribusi pada mereka
yang tertarik untuk menggeluti masalah ±
masalah filosofi.
y Rasionalisme berpikir
menjelaskan dan
menekankan kala budi
sebagai karunia lebih yang
dimiliki oleh semua
manusia
Segala sesuatu dipandang
dari segi realitas di lapangan,sehingga lebih mudah
mendapatkan suatukebenaran obyektif .
Kelemahan Tidak memahami objek di
luar cakupan rasionalitas
Pengalaman yang merupakan
dasar utama empirismeseringkali tidak berhubungan
langsung dengan kenyataanobyektif . Pengalaman ternyata
bukan semata-mata sebagai
tangkapan pancaindera saja
8/8/2019 JAWABAN TUGAS BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/jawaban-tugas-bab-i 5/7
9. a. Landasan ontologis adalah tentang objek yang ditelaah ilmu. Hal ini
berarti tiap ilmu harus mempunyai objek penelaahan yang jelas. Karena
diversivikasi ilmu terjadi atas dasar spesifikasi objek telaahannya maka
tiap disiplin ilmu mempunyai landasan ontologi yang berbeda.
b. Landasan epistemologi adalah cara yang digunakan untuk mengkaji atau
menelaah sehingga diperolehnya ilmu tersebut. Secara umum, metode
ilmiah pada dasarnya untuk semua disiplin ilmu yaitu berupa proses
kegiatan induksi-deduksi-verivikasi seperti telah diuraikan diatas.
c. Landasan aksiologi adalah berhubungan dengan penggunaan ilmu tersebut
dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Dengan perkataan lain, apa
yang dapat disumbangkan ilmu terhadap pengembangan ilmu itu serta
membagi peningkatan kualitas hidup manusia.
10. Proses aplikasi metode ilmiah l ogiko-deducto-hipotetiko-verifikatif
sebagaimana yang dinyatakan August Comte (1798-1857) secara
epistemologis merupakan tahapan dalam pemerolehan ilmu. Maksudnya
adalah:
P ertama, ilmuyang diperoleh pada awalnya dilakukan dengan pendekatan
filsafat, yakni berawal dari rasa ingin tahu (curioussity) terhadap sarwa yang
ada dan mungkin ada. Dalam memenuhi kebutuhan dinamisnya tersebut,
manusia menyusun berbagai pertanyaan dengan alternatif jawaban yang
bersifat logis ± rasional (l ogico)
K edua,logis ± rasional terhadap dunia empiris yang mengikatnya,
dihubungkan dengan nilai-nilai yang berlaku dan berkembang pada jamannya.
Atas dasar tersebut disusunlah postulat-postulat yang dianggapnya benar
(deducto)
K etiga, postulat yang disusun selanjutnya dianalisis lebih lanjut
melaluipemikiran-pemikiranspekulatif, berasumsi, atau membuat hipotesis-hipotesis tentang metafisika (keberadaan) ujud yang menjadi objek
penelaahaan yang terbatas dari dogma, nilai, religi dan mengembangkan
sistem pengetahuan berdasarkan postulat tersebut (hipotetico),
K eempat, diakhiri dengan pengujian secara positif dalam proses verivikasi
yang objektif (verivikatif ).
8/8/2019 JAWABAN TUGAS BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/jawaban-tugas-bab-i 6/7
11. Filsafat ilmu tanpa sejarah ilmu adalah kosong. Sebagaimana diketahui
bahwa filsafat ilmu adalah pengetahuan yang membahas dasar-dasar wujud
keilmuan. Dasar-dasar pengetahuan tersebut ditemukan tidak dalam bentuk
sempurna, karena masih bersifat tentative dan spekulatif . Kebenarannya masih
sangat terikat dengan ruang dan waktu (embedded ). Dengan demikian, jika
kebenaran ilmu pengetahuan tersebut sudah dianggap benar secara mutlak,
maka eksistensinya akan terasa hampa dan dihampakan oleh sejarah ilmu itu
sendiri. Selanjutnya eksistensi sejarah ilmu juga sangat besar maknanya bagi
proses deduksi dan induksi dalam pencarian ilmu selanjutnya. Postulat dan
asumsi bersifat ontologik yang menjadi dasar bagi disusunnya hipotesis
pengetahuan berikutnya.
Sebaliknya, sejarah ilmu tanpa filsafat ilmu adalah buta.
Sebenarnya sejarah ilmu bisa bermanfaat untuk beberapa
alasan. P ertama, studi kasus historis memungkinkan orang memahami sifat
ilmu pengetahuan - bagaimana para ilmuwan mengajukan pertanyaan, desain
eksperimen, menginterpretasikan hasil, menghasilkan hipotesis alternatif dan
mengambil keputusan. K edua, sejarah memberikan konteks untuk memahami
bagaimana manusia mempelajari konsep-konsep dasar . K etiga, sejarah juga
dapat mengungkapkan prakonsepsi umum dari berbagai topik, konsep-konsep
yang harus berubah.
Hal tersebut akan terjadi jika, sejarah ilmu menyadari peran filsafat ilmu yang
dilatarinya. Jika tidak, maka sejarah ilmu hanya akan bergerak tanpa konsep,
arah, tujuan, metode yang jelas.
Auguste Comte Saint-Simon anak didik , seorang guru diperluas
sistemnya, partisi ing sejarah menjadi tiga kronologis, bertahap:
1. Tahap teologis : account Masyarakat untuk diketahui melalui pendaftarandari supranatural . Pada tahap ini fenomena, katakanlah, petir baut akan
dijelaskan sebagai murka dari Zeus , dan cacar mungkin hasil karya dari
sebuah band teduh bernafsu,-imp makan daging s.
2. Tahap metafisik : Sebuah masyarakat dalam tahap metafisik telah cukup
maju yang tidak lagi konstruksi lemah benteng s dari takhayul untuk
menutupi kebodohan nya. Namun, tidak diketahui masih belum diketahui,
8/8/2019 JAWABAN TUGAS BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/jawaban-tugas-bab-i 7/7
dan masyarakat dapat memberikan jawaban tetapi hanya mengundurkan
diri sendiri untuk "intelektual anarki "dan" dogmatis kekacauan ".
3. era positif : Comte menyatakan masyarakat yang benar di ambang era
positif . Satu-satunya hang-up kiri untuk menangani-tiny benar-benar-baik-
baik ... melaksanakan nya kaku , hirarkis, pemerintah berbasis ilmu pengetahuan, dan menggantikan agama saat ini dengan,
baru sekuler "Agama Kemanusiaan" yang menekankan
universal filantropi . kue Piece o ', kan?
Filosofi Comte tidak reformasi masyarakat secara drastis hanya karenaterlalu idealis , realistis menyerukan penggabungan sains dan moralitas dan
pemerintah, belum lagi pergolakan berkelas. Setelah kematiannya pada tahun
1857, sebuah skisma muncul antara positivis, dan pengaruh filsafat itu berkurang
selama lebih dari setengah abad.
12. 13. 14.