Jawaban PERPAN
-
Upload
fadillah-nur-rahman -
Category
Documents
-
view
127 -
download
16
description
Transcript of Jawaban PERPAN
-
1. Terangkan apa yang dimaksud dengan Heat Treatment ?
Perlakuan Panas (Heat Treatment) adalah proses pemanasan dan pendinginan logam
dalam keadaan padat untuk mengubah sifat-sifat mekaniknya dan selain itu mengubah
struktur kristal dari pada baja agar diperoleh sifat mekanik sesuai dengan keinginan.
2. Terangkan 3 jenis Heat Treatment pada baja karbon ?
- Pelunakan (Softening) : adalah usaha untuk menurunkan sifat mekanik agar
menjadi lunak dengan cara mendinginkan material yang sudah dipanaskan
didalam tungku (annealing) atau mendinginkan dalam udara terbuka
(normalizing). Contoh : annealing, normalizing dan tempering.
- Pengerasan (Hardening) : adalah usaha untuk meningkatkan sifat material
terutama kekerasan dengan cara celup cepat (quenching) material yang sudah
dipanaskan ke dalam suatu media quenching berupa air, air garam maupun oli.
Contoh : Surface Hardening dan Quenching.
- Pengerasan Permukaan Luar (Carbuzing) : adalah cara pengerasan permukaan
luar dari suatu material baja atau besi kadar karbon rendah agar menjadi keras
pada lapisan luar atau memiliki kadar karbon tinggi pada lapisan luarnya.
Biasanya suhu pada proses karburasi adalah 1700 F. Setelah proses pendinginan
maka pada permukaan baja dapat dilihat dengan mikroskop bahwa terdapat
bagian-bagian hypereutectoid, zona yang terdiri dari jaringan perlit dan jaringan
sementit yang putih, diikuti zona eutectoid, hanya terdiri dari perlit dan yang
terakhir adalah zona hypoeutectoid, yang terdiri dari perlit dan ferrit, dimana
jumlah ferrit meningkat hingga pusat dicapai. Contoh : Karburasi Padat (Pack
Carburizing), Karburasi Gas (Gas Carburizing), dan Karburasi Cair (Liquid
Carburizing).
3. Apa yang dimaksud dengan diagram phase dan apa yang dimaksud dengan phase ?
Diagram Phase adalah grafik yang mempresentasikan kondisi suatu phase didalam
suatu sistem material pada temperatur, tekanan, dan komposisi yang berbeda.
Sementara itu, Phase adalah daerah dimana struktur dan atau komposisinya berbeda
dengan daerah lain pada suatu mikrostruktur material.
4. Sebutkan fungsi dari diagram phase ?
- Untuk menunjukkan phase apa yang terbentuk pada komposisi dan temperatur
yang berbeda dengan laju pendinginan yang sangat lambat (equilibrium).
- Untuk menunjukkan kelarutan suatu elemen terhadap elemen lain.
- Untuk menunjukkan temperatur pembekuan pada masing-masing phase.
-
- Untuk menunjukkan temperatur melting pada masing-masing phase.
5. Gambarkan diagram phase Fe-Fe3C dan terangkan dengan singkat dan jelas ! Kenapa
disebut diagram Fe-Fe3C ?
6. Terangkan perkembangan phase dari proses pendinginan austenite ke temperatur
dibawah temperatur eutectoid pada baja eutectoid !
- Jika baja eutectoid dengan kadar C=0,8 % didinginkan dari suhu misal 800 C
sampai suhu kamar, maka akan terjadi serangkaian perubahan fasa (transformasi
fasa) seperti pada gambar 1.3 di bawah.
Saat suhu mencapai 723 C, reaksi eutectoid terjadi menurut persamaan : = +
Fe3C
-
Stuktur mikro yang terbentuk berupa lapisan a (ferrite) dan cementite (Fe3C). Struktur ini
dinamakan perlit (pearlite). Struktur perlit ini disebabkan karena perbedaan konsentrasi C
antara fasa (0,8 %C), ferit (0,02 %C) dan cementite (6,7 %C) sehingga terjadi difusi.
Atom-atom karbon pada ferit akan bergerak menuju interface/batas antara Fe3C/
sehingga membentuk fasa Fe3C.
7. Terangkan perkembangan phase dari proses pendinginan austenite ke temperatur
dibawah temperatur eutectoid pada baja hypoeutectoid !
- Baja hypoeutectoid adalah baja dengan kadar C antara 0,02-0,76 %. Jika baja
dengan kadar Co = 0,4 %C didinginkan dan suhu 900 C (titik a) pada gambar 1.4
maka akan terjadi perubahan struktur mikro sbb :
Pada suhu 900 C, baja dalam bentuk austenit. Jika suhunya turun sampai titik b,
ferit mulai tumbuh pada butir austenit. Ferit ini dinamakan proeutectoid ferrite.
Pendinginan selanjutnya pada suhu c menyebabkan bertambahnya jumlah
proeutectoid ferrite sampai semua batas butir austenit dipenuhi proeutectoid
ferrite. Pada suhu di bawah 723 C (titik d), sisa austenit berubah menjadi perlit
menurut reaksi : = + Fe3C (perlit)
Jadi struktur akhir berupa ferit pada batas butir (proeutectoid ferrite) dan perlit.
8. Terangkan perkembangan phase dari proses pendinginan austenite ke temperatur
dibawah temperatur eutectoid pada baja hypereutectoid !
-
- Baja hypereutectoid adalah Baja dengan kadar C antara 0,8-2,14 %. Perubahan
fasa yang terjadi selama pendinginan dapat dijelaskan sbb :
Pada titik a, baja hypereutectoid berada dalam bentuk austenit. Jika suhu turun
sampai titik b, cementite (Fe3C) mulai terbentuk sepanjang batas butir austenit.
Pada titik b, jumlah cementite bertambah sampai batas butir austenit tertutupi oleh
cementite. Di bawah suhu eutectoid, sisa austenit akan berubah menjadi perlit.
Hasil
akhir berupa cementite yang terbentuk sebelum reaksi eutectoid (dinamakan
proeutectoid cementite) dan perlit.
9. Bagaimana pengaruh kandungan karbon terhadap kekuatan tarik dan kekerasan baja
menurut diagram Fe-Fe3C ? Terangkan dan jelaskan !
- Baja Karbon Rendah
Baja ini mempunyai kandungan C antara 0,10 sampai 0,25 % dan kurang sensitif
terhadap perlakuan panas sehingga untuk meningkatkan kekuatannya dilakukan
pengerjaan dingin (cold work). Struktur mikro baja ini berupa ferit dan perlit
sehingga mempunyai keuletan dan ketangguhan yang baik. Selain itu, baja ini
mempunyai sifat mampu mesin (machinability) dan sifat mampu las (weldability)
yang baik. Berdasarkan kandungan C, baja paduan rendah kekuatan tinggi atau
high strength low alloy steel (HSLA) dapat dikelompokkan ke dalam baja karbon
rendah. Baja HSLA mengandung tembaga (Cu), vanadium (V), nikel (Ni) dan
molybdenum (Mo) dengan konsentrasi tidak lebih dari 10 %.
- Baja Karbon Sedang
-
Kandungan C pada baja ini sekitar 0,25-0,60 %. Kekuatan baja ini dapat
ditingkatkan dengan cara memberi perlakuan panas dengan cara pemanasan
sampai fasa austenit, quenching dan tempering.
- Baja Karbon Tinggi
Kandungan C pada baja ini sekitar 0,60-1,4 % sehingga bersifat keras, kekuatan
tank tinggi tetapi kurang ulet. Sebelum dipakai, baja ini biasanya diperkeras dan
di- temper sehingga menghasilkan baja tahan aus. Baja ini banyak digunakan
untuk alat iris. Karena persentase C yang tinggi maka pada baja ini biasanya
terbentuk karbida seperti Cr23C6, V4C3 dan WC.
10. Sebutkan hal-hal penting yang harus diketahui sebelum melakukan heat treatment
pada suatu logam, jelaskan !
- Persiapan Bahan
- Persiapan Pengujian Bahan Sebelum Proses Heat treatment
- Persiapan Pengujian Kekerasan
- Persiapan Pengujian Magnetis
11. Terangkan perbedaan antara diagram TTT dan CCT !
- Time Temperature Transformations (TTT) Diagrams
Mengukur laju transformasi pada temperatur konstan. Dengan kata lain sampel
adalah austenitised dan kemudian didinginkan dengan cepat ke suhu yang lebih
rendah dan suhu yang diadakan di sementara laju transformasi diukur, misalnya
dengan dilatometry. Jelas sejumlah besar percobaan diperlukan untuk membangun
sebuah diagram TTT lengkap.
- Continuous Cooling Transformation (CCT) Diagrams
Mengukur sejauh mana transformasi sebagai fungsi waktu untuk suhu yang terus
menurun. Dengan kata lain sampel adalah austenitised dan kemudian didinginkan
pada tingkat yang telah ditetapkan dan derajat transformasi diukur, misalnya
dengan dilatometry. Jelas sejumlah besar percobaan diperlukan untuk membangun
sebuah diagram CCT lengkap.
-
12. Terangkan dengan diagram TTT pembentukan phase martensite pada baja eutectoid !
13. Perkirakan dan jelaskan dengan diagram TTT dengan pembentukan suatu phase jika
pendinginannya sangat lambat (annealing) dan sebutkan phase yang terjadi pada baja
hypoeutectoid !
14. Perkirakan dan jelaskan dengan diagram TTT dengan pembentukan suatu phase jika
pendinginannya sangat lambat (annealing) dan sebutkan phase yang terjadi pada baja
hypereutectoid !
-
15. Apa yang dimaksud dengan phase spheroidite pada baja karbon dan bagaimana
perlakuan panasnya untuk membentuk phase tersebut !
- Phase spheroidite adalah phase pada baja karbon yang banyak mengandung
Cementite (Fe3C).
- Bahan dipanaskan tepat di bawah temperatur eutektoid, yang memungkinkan
sementit membentuk partikel spheroid
16. Terangkan apa yang dimaksud dengan proses tempering pada baja ? apa maksud dari
proses tempering tersebut ?
- Proses tempering dilakukan dengan cara memanaskan baja yang telah dicelup
(struktur martensit) di bawah suhu eutectoid sehingga menjadi lunak dan ulet.
Proses quenching-tempering seperti pada gambar.
Proses tempering adalah pemanasan baja sampai temperature sedikit di bawah
temperature kritis, kemudian didiamkan dalam tungku dan suhunya dipertahankan
sampai merata selama 15 menit. Selanjutnya didinginkan dalam media pendingin.
Jika kekerasan turun, maka kekuatan tarik turun pula. Dalamhal ini keuletan dan
ketangguhan baja akan meningkat. Meskipun proses ini akan menghasilkan baja
yang lebih lemah. Proses ini berbeda dengan anneling karena dengan proses ini
belum tentu memperoleh baja yang lunak, mungkin berupa pengerasan dan ini
tergantung oleh kadar karbon.
17. Jelaskan dua jenis proses tempering dan masing-masing terangkan !
- Austempering
Austempering adalah proses perlakuan panas isothermal yang menghasilkan
struktur mikro berupa bainit. Austempering dilakukan dengan cara memanaskan
baja sampai terbentuk austenit kemudian dicelup ke dalam garam cair (salth bath)
-
pada suhu di atas suhu terbentuknya martensit (Ms), ditahan beberapa lama
kemudian didinginkan di udara.
Proses austemper pada baja karbon eutectoid
Austempering biasanya digunakan sebagai pengganti perlakuan quenching
tempering untuk :
a. meningkatkan keuletan dan ketangguhan
b. menghindari terjadinya retak dan distorsi karena quenching
- Martempering (Marquenching)
Martempering merupakan modifikasi dari perlakuan quenching dan bertujuan
untuk mengurangi terjadinya distorsi.
Perlakuan martempering terdiri dari : (1) pemanasan sampai fasa austenit diikuti
dengan (2) pencelupan ke dalam minyak panas atau garam cair sedikit di atas atau
di bawah suhu MS dan (3) ditahan pada suhu konstan beberapa lama tetapi belum
sampai terjadi reaksi bainit dan akhirnya (4) pendinginan udara pada laju yang
sedang untuk mengurangi beda suhu di bagian permukaan dan tengah benda uji.
-
18. Terangkan apa yang dimaksud hardenability ? Bagaimana cara untuk mengetahui
hardenability suatu baja ?
- Hardenability didefinisikan sebagai (1) kemampuan baja untuk membentuk
martensit pada proses pencelupan atau (2) sifat baja yang menentukan kedalaman
dan distribusi kekerasan pada proses quenching.
Hardenability dapat diukur dengan metode Grossmann atau Jominy End Quench
Test.
a. Metode Grossmann
Pada metode ini, hardenability diukur dengan mencelupkan spesimen
berbentuk silinder dengan diameter yang bervariasi ke dalam media
quenching setelah pemanasan sampai fasa austenit. Batang silinder dengan
50 % martensit di bagian tengah digunakan acuan sebagai diameter kritis,
Do yang disebut juga diameter aktual. Diameter kritis aktual ini tergantung
pada laju pendinginan saat pencelupan atau jenis media quenching, misal
air atau minyak sehingga Do tidak mempunyai nilai mutlak untuk
menyatakan hardenability. Untuk menghilangkan variabel ini maka semua
pengukuran hardenability didasarkan pada pencelupan ideal dan diameter
yang diperoleh dinamakan diameter kritis ideal (Di).
. Kekerasan pada penampang lintang batang Baja yang dicelup
dengan pada diameter yang berbeda
b. Metode Jominy End Quench Test
-
Pengukuran hardenability dengan metode Grossmann sangat rumit dan
membutuhkan banyak biaya sehingga dipakai cara lain yaitu Jominy End
Quench.
Pengujian hardenability menurut metoda Jominy
Pada pengujian ini digunakan spesimen dalam bentuk silinder dengan
diameter 1inch dan panjang 4 inch. Setelah proses austenitisasi, sampel
dengan cepat ditempatkan pada posisi menggantung diikuti dengan
semprotan air pada salah satu ujungnya. Setelah pendinginan selesai,
permukaan silinder dibuat datar untuk pengujian kekerasan sebagai fungsi
dari jarakyang diukur dari ujung yang di-quench. Pengujian hardenability
pada berbagai jenis baja seperti terlihat pada gambar.
Kurva hardenability untuk baja paduan dengan 0,40 %C
-
Baja 4340 mempunyai hardenability yang baik karena dapat
mempertahankan kekerasan pada jarak 2 in sedangkan pada baja 1040 nilai
kekerasan turun drastis pada jarak 3/4 in sehingga hardenability-nya tidak
baik. Perubahan nilai kekerasan sepanjang jarak dari ujung yang di-quench
dapat dinyatakan dengan diagram CCT.
19. Terangkan dengan singkat dan jelas bagaimana pengaruh salah satu unsur paduan
terhadap hardenability ?
- Hardenability dipengaruhi oleh unsur paduan. Karbon dapat meningkatkan
hardenability akan tetapi jika persentasenya tinggi dapat menurunkan ketangguhan
sehingga baja sukar dimesin dan kemungkinan terjadinya retak dan distorsi saat
perlakuan panas dan pengelasan menjadi tinggi. Peningkatan hardenability yang
paling ekonomis yaitu dengan memberikan mangaan (Mn) sebesar 0,6% sampai
1,4 %. Chromium (Cr) dan molybdenum (Mo) juga efektif dalam meningkatkan
hardenability. Boron mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
hardenability dimana penambahan B sebesar 0,001 % dapat meningkatkan
hardenability baja. Hardenability tinggi tidak selalu diinginkan terutama untuk alat
iris atau komponen mesin lainnya yang membutuhkan permukaan yang keras dan
tahan aus serta ketangguhan yang baik di bagian dalam (inti).
-
20. Terangkan dengan jelas apa yang dimaksud dengan precipitation hardening dan
sebutkan tahapan prosesnya !
- Proses pemanasan kembali bahan yang telah dikeraskan, Suhu pemanasannya
relatif rendah yaitu dibawah suhu transformasi eutektoid. Tujuannya adalah untuk
mengurangi kekerasan bahan sehingga keuletan (ketangguhan) bahan tersebut
dapat naik. Prosesnya yaitu seperti,
a) Solution heat treatment : yaitu memanaskan paduan hingga diatas solvus
line.
b) Rapidly colled : Mendinginkan kembali dengan cepat (quenching)
c) Aging (precipitation heat treating) : menahan pada suatu temperatur
tertentu (temperatur kamar atau temperatur dibawah solvus line) selang
waktu tertentu.
21. Apa yang dimaksud dengan natural aging dan artificial aging pada precipitation
hardening ?
- Natural Aging : memanaskan kembali larutan lewat jenuh itu ke temperatur di
bawah garis solvus dan dibiarkan pada temperatur kamar selama beberapa saat.
- Artificial Aging : Bila aging temperatur terlalu tinggi dan atau aging time terlalu
panjang maka partikel yang terjadi akan terlalu besar (sudah mikroskopik)
sehingga effek penguatannya akan menurun bahkan menghilang sama sekali, dan
ini dinamakan over aged.
22. Bagaimana pengaruh aging time terhadap kekuatan ? jelaskan alasan anda !
Suhu dan waktu aging yang lebih tinggi, proses terjadinya presipitasi lebih cepat
kemudian diikuti dengan pelunakan, sedangkan suhu dan waktu aging yang lebih
rendah proses terjadinya presipitasi terbentuk dalam jangka waktu yang lebih lama
tetapi dihasilkan struktur yang baik.
23. Terangkan kenapa cast iron tidak dapat diklasifikasikan menurut kadar karbon seperti
halnya pada baja ?
Karena Cast Iron mengandung karbon lebih dari 2 4 % C dan 1 3 % Si, serta
element lainnya seperti: Mangan, Sulfur, dan Fosfor. Besi tuang diklasifikasikan lebih
lanjut berdasarkan struktur mikro dan sifat-sifatnya ke dalam besi tuang kelabu (grey
cast iron), besi tuang ulet atau nodular (ductile or nodular cast iron), besi tuang putih
(white cast iron), besi tuang mampu tempa (malleable cast iron). Sedangkan Baja
-
adalah salah satu jenis logam paduan besi karbon terpenting dengan prosentase berat
karbon hingga 2,11% dan tidak ada penambahan elemen-elemen lain selain Karbon.
Baja karbon diklasifikasikan menjadi baja karbon (1) rendah (low), (2) sedang
(medium), dan (3) tinggi (high) berdasarkan kadar karbon-nya.
24. Bandingkan kekerasan baja karbon tinggi dengan white cast iron dan terangkan
dengan jelas dan benar !
- Baja Karbon tinggi mengandung karbon antara 0,70% hingga 1,5%, memiliki
angka kekerasan sekitar 200-230 HB.
- Besi tuang putih (white cast iron) mengandung kadar silikon rendah, dimana pada
saat pemadatan besi carbida membentuk graphite di dalam ikatan matrix. Pada
besi tuang non-paduan strukturnya berbentuk pearlite. Besi tuang putih (white cast
iron) memiliki angka kekerasan antara 400 hingga 600 HB dengan tegangan
tariknya 270 N/mm2 dan masih dapat ditingkatkan melalui penurunan kadar
karbon sebesar 2,75 sampai 2,9 % menjadi 450 N/mm2. Proses machining untuk
besi tuang putih ini hanya dapat dilakukan dengan penggerindaan (grinding).
25. Bandingkan kekerasan baja karbon tinggi dengan gray cast iron dan terangkan dengan
jelas dan benar !
- Baja Karbon tinggi mengandung karbon antara 0,70% hingga 1,5%, memiliki
angka kekerasan sekitar 200-230 HB.
- Besi tuang kelabu (grey cast iron) mengandung unsur graphite yang berbentuk
serpihan sehingga memiliki sifat mampu mesin (machinability) serta masuk dalam
jajaran British Standards, yang membedakan jenis dari besi tuang kelabu ialah
nilai tegangannya Angka kekerasan dari Besi tuang ini ialah antara 155 HB
sampai 320 HB tergantung tingkatannya. besi tuang kelabu (grey cast iron)
digunakan dalam pembuatan crankcases, machine tool bed, brake drums, cylinder
head dan lain-lain.
26. Apa yang dimaksud dengan wear ? dan bagaimana cara menanggulanginya jika hal
tersebut terjadi pada suatu baja ? terangkan !
- Wear adalah adalah hilangnya material dari permukaan yang disebabkan oleh
interaksi dengan permukaan atau bahan lain.
No. Penyebab Wear Cara menanggulangi
1 (Abrasive wear) Adanya dua
permukaan yang saling
Melakukan pelumasan untuk
meningkatkan waktu pakai dan
-
bergesekan antara material lunak
dan material padat
produktifitas
2 (Adhesive wear) Adanya
interaksi mekanik permukaan
yang bergerak slidding dan
dibebani
Mengurangi kegagalan bantalan
premature dan waktu kerusakan mesin
3 (Corrosive wear) Adanya
pelepasan atau pengoyakan salah
satu material
Memperhatikan keperluan dan
kapasitas penggunaan dan pemilihan
pompa dan memilih spesifikasi
pompa yang tepat
4 (Oxidative wear) Bila suatu
partikel keras (asperity) dari
material tertentu meluncur pada
permukaan material lain yang
lebih lunak sehingga terjadi
penetrasi atau pemotongan
material yang lebih lunak
Menjaga bearing agar tetap berputar
pada poros nya sesuai dengan standar
5 (Fatigue wear) Adanya interaksi
permukaan dimana permukaan
yang mengalami beban berulang
dan mengarah pada pembentukan
retak mikro
Melakukan maintenance pada bearing
dan poros pada saat beroperasinya
mesin
6 (Diffusive wear) Adanya gas dan
cairan yang membawa partikel
padatan yang membentur
permukaan material
Menyetel celah sempit pada cincin
perapat agat gesekan tidak terlalu
besar pengaruhnya
7 (Flow wear) Adanya perpindahan
material dari permukaan suatu
objek melalui kontak dengan
permukaan objek lain yang
bergerak relatif satu sama lain
Memperbaiki bagian yang terjadi
kontak dengan yang baru jika yang
lama sudah tak memungkinkan
dipakai lagi