Jatmika nurhadi perluasan bahasa sunda

26
PERLUASAN MAKNA DALAM BAHASA SUNDA oleh Jatmika Nurhadi (180120110016)

Transcript of Jatmika nurhadi perluasan bahasa sunda

Page 1: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

PERLUASAN MAKNA DALAM BAHASA

SUNDA

olehJatmika Nurhadi(180120110016)

Page 2: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Latar Belakang (1)

MAKNA KATA

Perkembangan

Perubahan

Pergeseran

PIKIRAN MANUSIAPERLUASAN

MAKNA

Page 3: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Latar Belakang (2)

BAHASA SUNDA

BAHASA DAERAH

BAHASA NASIONAL

BAHASA ASING

Perbendaharaan Kata Makna Kata

PERLUASAN MAKNA

KEBUTUHAN PERKEMBANGAN

Page 4: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Masalah

Makna Tambaha

n

Makna Dahulu

Wujud

PERLUASAN MAKNA

Page 5: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Apa itu perluasan makna?

KHUSUS(DULU)

UMUM(SEKARANG

)

Makna

Page 6: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Dengan kata lain...

SEMPIT(DULU)

LUAS(SEKARANG

)Makn

a

Page 7: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Pengumpulan Data

Membaca

Menandai

Menyalin

Page 8: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Pengolahan Data

Mengkaji

Menafsirkan

Menyajikan

Page 9: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Data Perluasan dalam BS (1)

1. aa2. abah3. acép4. aceuk5. acuk6. aka7. akang, engkang,

kakang8. aki9. ambu10.bapa, apa11.batur12.berewit

13.bibi, embi14.bibit, binih15.bongkok16.bulu17.burindil18.caang19.cékcok20.cekel, nyekel21.ceuceu, euceu22.ciduh, nyiduh23.cukang24.dédé25.deungun

Page 10: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Data Perluasan dalam BS (2)

26.dongéng, ngadongéng27.dulang28.dulur29.emang30.endén31.enéng, néng32.érét, ngérét33.eunteung34.gélo35.hileud36.ibu37.incu38.kabolér

39.kado40.kandung, ngandung41.kembang42.kenténg43.kerak44.lamar, ngalamar45.lantur, ngalantur46.manglé47.nini48.olok49.porocol50.tétéh, étéh

Page 11: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Temuan

BERKORELASI

BERLAWANAN

TIDAK BERKORELASI

Page 12: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Perluasan Makna yang Berkorelasi (1)

Leksem : Aa (001)

a. Makna dahulu : Sebutan untuk kakak kandung laki- laki.b. Makna tambahan : Sapaan untuk laki-laki yang pantas dipanggil kakak.c. Hubungan makna : Masih terdapat pertalian makna. 

Page 13: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Perluasan Makna yang Berkorelasi (2)

Leksem : Ciduh, nyiduh (022)

a. Makna dahulu : Ludah, meludah.b. Makna tambahan : Menasihati orang yang sudah tua, seperti pada nyiduh ka langit. Menarik kembali perkataan yang sudah diucapkan, ingkar janji,

seperti pada ngalétak ciduh.c. Hubungan makna : Masih terdapat pertalian makna. Ciduh cairan dari mulut, sedangkan nasihat dan ucapan adalah sesuatu yang keluar dari mulut.

Page 14: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Perluasan Makna yang Berkorelasi (3)

Leksem : Porocol (049)

a. Makna dahulu : Memotong pendek (utk rambut)b. Makna tambahan : Menebang pohon sampai gundul.

Memotong apapun sampai habis atau pendek.c. Hubungan makna : Masih terdapat pertalian makna.

Page 15: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Perluasan Makna yang Berlawanan (1)

Leksem : Batur (011)

a. Makna dahulu : Teman, kawan, dan sahabat.b. Makna tambahan : Orang lain, bukan saudara/famili, bukan teman.c. Hubungan makna : Terdapat pengontrasan makna.

Page 16: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Perluasan Makna yang Berlawanan (2)

Leksem : Kado (039)

a. Makna dahulu : Hadiah yang dibungkus.b. Makna tambahan : Hadiah sekalipun tidak dibungkusc. Hubungan makna : Terdapat pengontrasan makna

sekalipun bertalian makna.

Page 17: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Perluasan Makna yang Berlawanan (3)

Leksem : Kenténg (042)

a. Makna dahulu : Genting; atap rumah terbuat dari tanah.b. Makna tambahan : Atap rumah sekalipun tidak terbuat dari tanah.

Menyerupai genting.c. Hubungan makna : Masih terdapat pertalian makna walau kontras.

Page 18: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Perluasan Makna yang Tidak Berkorelasi (1)

Leksem : Hileud (035)

a. Makna dahulu : Ulatb. Makna tambahan : Penyakit infeksi di sekitar ujung jari seperti pada kata hileudeun.c. Hubungan makna : Tidak terdapat pertalian makna.

Page 19: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Perluasan Makna yang Tidak Berkorelasi (2)

Leksem : Bongkok (015)

a. Makna dahulu : Bungkuk, bengkok, melengkung.b. Makna tambahan : Anak ayam yang mati masih dalam telur seperti pada kotok bongkok. Takluk sebelum melawan dulu

seperti pada serah bongkokan.c. Hubungan makna : Tidak terdapat pertalian makna.

Page 20: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Perluasan Makna yang Tidak Berkorelasi (3)

Leksem : Gélo (034)

a. Makna dahulu : Gila, tidak waras, sinting.b. Makna tambahan : Ungkapan untuk

menyatakan sesuatu yang wah, fantastis.c. Hubungan makna : Tidak terdapat pertalian makna.

Page 21: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Simpulan (1)BERKORELASI

BERLAWANAN

TIDAK

BERKORELASI

KOMPARASI DAN

ASOSIASI

SITUASI DAN KONDISI

INOVASI DIBANDINGKAN KREASI

Page 22: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Simpulan (2)

BAHASA SUNDA

SEBUTAN DALAM SISTEM

KEKERABATAN

SISTEM SAPAAN

KELAYAKAN

KEAKRABAN

KORELASI

Page 23: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Simpulan (3)

KREASI INOVASI

Proses konvensi dari inovasi makna kata jauh lebih mudah dibandingkan konvensi

dari kreasi kata.

Page 24: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

SaranO Peneliti selanjutnya diharapkan

melakukan:penelitian

perluasan makna pada bahasa lain penelitian pada

aspek perubahan makna yang lain

penelitian yang memanfaatkan

kajian sosiolinguistis

penelitian yang memanfaatkan

linguistik historis komparatif

Page 25: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

TERIMA KASIH

Page 26: Jatmika nurhadi   perluasan bahasa sunda

Daftar PustakaO Aminuddin. 2001. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna.

Bandung: Sinar BaruO Chaer, Abdul. 1994. Pengantar Linguistik Umum. Jakarta:

Rineka Cipta.O ___________. 2003. Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta. O Djajasudarma, Fatimah. 1999. Semantik 2: Pengantar Ilmu

Makna. Bandung: Refika AditamaO Pateda, Mansoer. 2010. Semantik Leksikal (Edisi Kedua). Jakarta

: Rineka CiptaO Sibarani, Robert. 2003. Semantik Bahasa Batak Toba. Jakarta:

Pusat Bahasa, Depdiknas.O Wirasasmita, Sutardi, dkk. 2001. Kamus Sunda – Indonesia.

Bandung: Disbudpar, Jabar.

O Internet:O Ahira, Anne. (Tersedia di http://

www.anneahira.com/perubahan-makna- kata.htm, tanggal akses 31 Oktober 2012).