Jasa Profesi Apoteker

47
Jasa Profesi Apoteker dlm pelayanan kefarmasian Ahaditomo Disampaikan dalam Rapat Kerja Ikatan Apoteker Indonesia Daerah Jawa Barat Di Bandung, 16 Oktober 2010

Transcript of Jasa Profesi Apoteker

Jasa Profesi Apoteker dlm pelayanan kefarmasianAhaditomo Disampaikan dalam Rapat Kerja Ikatan Apoteker Indonesia Daerah Jawa Barat Di Bandung, 16 Oktober 2010

Jasa Apoteker,apakah itu ? Fenomena gaji , jasa dan remunerasi Apoteker, dari pegawai apotek menjadi pemberi jasa pelayanan farmasi Konsep apotek, dari toko berjualan obat menjadi sarana yg memberikan pelayanan kefarmasian, sebagai bagian integral pelayanan kesehatan Apoteker Indonesia masa depan, harapan baru dan kendalanya.

Apoteker Indonesia , masa lalu dan masa depan Apoteker Indonesia selama 60 tahun berselang. Konsep bekerja di apotek sebagai pekerjaan sampingan Tidak ada peraturan perundangan yang menjamin apoteker Indonesia berpraktik profesi apoteker seperti di negara maju ( PP 25/80 gagal dilaksa nakan oleh sistem) UU 36/09 dan PP 51/09, landasan hukum praktik apoteker Indonesia setelah 60 tahun dan yg dihargai oleh FIP

Apoteker Masa Depan Memerlukan keberanian Apoteker Muda Indonesia dan dukungan apoteker senior Apoteker Indonesia masa depan berhak dan berkewajiban untuk menjalankan praktik berbasis ilmu Farmasi dan standard profesi apoteker ( global) Memerlukan keberanian Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), yang dipimpin Apoteker generasi muda ,menuntaskan ikhtiar Apoteker Senior yang memperjuangkan entitas profesi .

Tugas apoteker sebagai profesi Mengambil tanggung jawab seluruh proses obat dalam pelayanan kesehatan Mengambil tanggung jawab sekaligus resiko bekerjanya obat pada pasien atau pemakai obat ( unjuk kerja obat) Entitas Apoteker yg memiliki SIPA, adalah subsistem yang independen atau merdeka, dalam setting Industri-apoteker dan dokter dimuka pasien dan publik

OUT COME COMPETENCY :THE DEFINED APOTEKER ROLE AND FUNCTION IN THE HEALTHCARE SERVICE AND THE SOCIETYPHARMACEUTICAL INDUSTRY

PATIENTS AND THOSE LAYMEN SOCIETY

?5/29/2012

?THE PHARMACIST OR APOTEKER, GUARDIAN ROLE

?

?6

BERAPA BAGIAN APOTEKER ?YG SEKARANG DAN KEMARIN ? OBAT = KOMODITI BARANG YG DIPERDAGANGKAN DIMENSI ,JENIS ,JUMLAH DAN HARGA SATUAN DIMENSI MUTU PRODUK DIMENSI PRODUSEN DAN DISTRIBUSI DIMIENSI PROMOSI

OBAT = PRODUK BISNIS OBAT DIBELI OLEH PERUSAHA AN , DAN DIJUAL KE KONSU MEN UNTUK SATU KEUNTUNG AN DAN JUGA RESIKO RUGI PASIEN TDK BISA MENAWAR DIMENSI HUBUNGAN, PEMILIK DAN KARYAWAN TIDAK ADA OBLIGASI THD KEBERHASILAN FARMAKOTERAPI

OBAT=PRODUK KESEHATAN OBAT DITEBUS OLEH PASIEN OBAT DILAYANKAN OLEH APOTEKER ( NAKES) UNTUK TUJUAN KESEMBUHAN APOTEKER = PELAYANAN KESEHATAN ATAU HEALTH PROVIDER OBLIGASI PROFESI ATAS KEBERHASILAN FARMAKOTERAPI

PEMAHAMAN BARU MARGIN APOTEKMARGIN APOTEK SBG TOKO OBAT DIBELI DENGAN HARGA NETTO DIJUAL DENGAN HET ATAU HARGA AKIBAT PERSAINGAN BEBAS MARGIN ADALAH PERHI TUNGAN BIAYA DAN PROFIT APOTEKER= KOMPONEN BIAYA YG MENGURANGI PROFIT

Implikasi UU 36/09 dan PP 51/09, kepada sistem apotek UU 36/09 tentang kesehatan, khususnya pasal 108 dan 203, merubah pekerjaan kefarmasian menjadi praktik kefarmasian, satu prosedur yang berbasis profesi apoteker dan tenaga kesehatan. Apoteker menjadi satu satunya pribadi yang bertanggung jawab atas seluruh proses penyelenggaraan pelayanan apotek. Apotek sebagai entitas bukan lagi usaha berbasis badan hukum, walaupun belum pernah diatur sebelumnya. Dengan demikian badan hukum yang sebelumnya mewakili eksistensi apotek batal demi hukum. Apotek berubah menjadi tempat dijalankannya praktik kefarmasian oleh apoteker, yang memiliki lisensi dan tanggung jawab hukum atas semua proses apotek.

Skema Apoteker dan apotekMenyelenggarakan Mengelola Melaksanakan Memberikan

Apoteker yg memiliki SIPA

Kewenangan Apoteker

Pelayanan Farmasi Kepada pasien dan MasyarakatPemegang ijin dan pelaku pelayanan farmasi di apotek

Mengadakan dan Membeli Obat dan Alkes Memberikan Pelayanan kepada pasienMasyarakat

Status baru apotek Apotek adalah fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk menyelenggarakan Pelayanan Profesi Apoteker Apotek adalah nama fasilitas pelayanan yg diselenggarakan oleh Apoteker sebagai tempat praktik apoteker yang memiliki SIPA( Surat Ijin Praktik Apoteker) Apotek adalah entitas usaha profesi yang mandiri dari seorang apoteker( tempat praktik dokter, akuntan, notaris, pengacara.arsitek dll)

Hubungan Distributor obat-alkes dengan apotek Hubungan ditributor/PBF dan alkes dengan apotek adalah hubungan antara PBF dengan Apoteker pemegang SIPA yang membuka apotek. Distributor/PBF melakukan transaksi dengan apoteker sesuai dengan tata cara umum yang berlaku Apotek tidak lagi melakukan transaksi dengan PBF Dan Apotek bukan suatu badan usaha dagang, dan karenanya tidak berhak melakukan transaksi. Obat golongan Obat Keras dan Narkotika/Psikotropika, hanya boleh ditransaksikan oleh Apoteker yg memiliki SIPA dan membuka Apotek.

PROYEK HPEQ(Health Professional Education Quality)

DARI DIKTI DAN KEMKES

Melihat dan mengkaji ulang Reviewing Pharmacy Practice In Indonesia currently and based on UU36 & PP51 Reviewing Pharmacy Practice as a part of Health System in Indonesia Reviewing Pharmacy Practice in Indonesia compared to other country Reviewing Pharmacy Education Reviewing Competency of Pharmacy Profession Reviewing Accreditation Policy and Procedure of Pharmacy School Reviewing Certification of Pharmacy's Graduate

PP 51 dan SIPA berkenaan dengan Praktik ApotekerAhaditomo

16

Definisi dan pengertian Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.17

Definisi dan pengertian Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.

18

Definisi dan pengertian Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang diigunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

19

Definisi dan pengertian Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan20

Pasal 231. Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. 2. Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. 3. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah. 4. Selama memberikan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang mengutamakan kepentingan yang bernilai materi. 5. Ketentuan mengenai perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Menteri.

21

Pasal 241. Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional. 2. Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh organisasi profesi. 3. Ketentuan mengenai hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

22

Pasal 28 dan Pasal 29Pasal 28 1. Untuk kepentingan hukum, tenaga kesehatan wajib melakukan pemeriksaan kesehatan atas permintaan penegak hukum dengan biaya ditanggung oleh negara. 2. Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada kompetensi dan kewenangan sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki. Pasal 29 1. Dalam hal tenaga kesehatan diduga melakukan kelalaian dalam menjalankan profesinya, kelalaian tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu melalui mediasi.23

Memahami UU 36/09 pasal 108 dan PP 51/09

24

UU 36/09, Bagian Kelima Belas Pengamanan dan Penggunaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Pasal 98 Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat / bermanfaat , bermutu, dan terjangkau. Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat. Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Pemerintah berkewajiban membina, mengatur, mengendalikan, dan mengawasi pengadaan, penyimpanan, promosi, dan pengedaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3).25

UU 36/09 Pasal 108 Praktik kefarmasiaan Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatantermasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengaman an, pengadaan , penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ketentuan mengenai pelaksanaan praktik kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.26

Mengapa Apoteker harus memiliki STRA dan SIPA atau SIK ? Definisi apoteker Definisi Obat Keterkaitan Obat, perhitungan dosis dengan keberhasilan farmakoterapi Liabiliti mutu obat Tujuan STRA dan SIPA atau SIK Obat dalam pelayanan kesehatan Obat dalam Pelayanan Kefarmasian27

Semangat UU 36 / 09 dan PP 51/09 Setiap UU dan PP diterbitkan dengan landasan kuat dan semangat untuk kepentingan publik dalam hal ini adalah public safety Demikian halnya pasal 108 dari UU 36/09 dan PP 51/.09 sbg peraturan pelaksanaanya. Semangat utamanya adalah public safety atas obat dan produk kefarmasian lainnya mulai bahan baku, pembuatan obat jadi , distribusi dan pelayanannya kepada publik atau khususnya pasien28

Praktik Kefarmasian, bukan Pekerjaan-kefarmasian Fenomena kefarmasian khususnya pembuatan distribusi,pelayanan dan penelitiannya merupakan praktik Kefarmasian yaitu satu kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan SOP Kefarmasian termasuk adanya syarat dan standard kefarmasian tertentu. Pelaksanaan praktik dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Apoteker yang terdaftar dan memperoleh lisensi atau ijin melakukan praktik yang diterbitkian oleh pemerintah.29

Pemahaman Praktik Apoteker1. Praktik adalah pekerjaan tertentu yang diselenggarakan oleh lulusan Pendidikan Tinggi dengan keahlian tertentu dan dilaksanakan berdasarkan SOP Profesi. 2. Tempat Praktik adalah tempat yang memenuhi syarat dan standard tertentu sesuai dengan ketentuan untuk jenis pekerjaan yang dilakukan. ( tempat praktik dokter, dokter gigi, apoteker atau profesi lainnya seperti tempat bekerja notaris, tempat bekerja akuntan, tempat beracara hakim dll) 3. Praktik Apoteker adalah pekerjaan yang dilakukan oleh apoteker berdasarkan SOP Profesi dalam bentuk berbagai tindakan apoteker di tempat tertentu yang memenuhi syarat dan standard yang ditetapkan.

30

PP 51/09 sebagai terjemahan dari UU 36/09 pasal 108 Apoteker adalah Tenaga kesehatan ( kefarmasian) Tenaga Tehnis Kefarmasian adalah Tenaga kefarmasian lainnya yang bukan Apoteker. Bagi yang berpraktik profesi sebagai apoteker, berlaku baginya SIPA atau Surat Ijin Praktik Apoteker dan SIK atau Surat Ijin Kerja ( yang diperoleh setelah memiliki STRA atau Surat Tanda Registrasi Apoteker) SIPA (dan SIK) adalah lisensi untuk menjalankan praktik profesi ditempat praktik profesi ,yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan di Kabupaten/ kota31

Lingkup pekerjaan profesi dan Tempat Praktik Profesi Apoteker Apoteker menyelenggarakan dan melaksanakan praktik profesinya yang terkait dengana. Pembuatan obat dengan rangkaian pekerjaan yang terkait meliputi Quality Assurance, Produksi dan Kendali Mutu, ditempat yang dikenal sebagai pabrik farmasi ataupun di tempat praktik apoteker lainnya. b. Distribusi sediaan farmasi ditempat yang dikenal sebagai Distributor Farmasi ditempat Distributor. c. Pelayanan Kefarmasian kepada pasien langsung di tempat yang dikenal sebagai Rumah Sakit, Apotek, Puskesmas, Klinik Dokter bersama32

Tempat Praktik ApotekerApoteker setelah mendapatkan lisensi atau SIPA dapat berpraktik di fasilitas pelayanan kesehatan, suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan ( ketentuan umum UU 36/09) sesuai dengan jenis praktiknya dia. Apotek, yaitu suatu tempat dengan syarat dan standard antara lain memenuhi ketentuan farmakope terhadap kebersihan, suhu, kelembaban dan pencahayaan. b. Di rumah sakit, termasuk di apotek didalam Rumah Sakit dan tempat lain didalamnya yang memenuhi syarat dan standard bagi suatu praktik kefarmasian.

33

Tempat Praktik Apotekera. Di Puskesmas, ditempat penyelenggaraan pelayanan kefarmasian sebagai bagian dari pelayanan kesehatan b. Klinik Dokter Bersama , dibagian penyelenggaraan dan pelaksanaan pelayanan kefarmasian atau apotek, yang terpisah dari tempat berlangsungnya praktik dokter atau dokter gigi. c. Di fasilitas pabrik obat , di bagian Quality assurance , proses produksi dan kendali mutu. Yaitu tempat tempat berlangsungnya proses pembuatan obat. d. Distributor Obat, yaitu tempat yang mengatur dan menyelenggarakan dan melaksanakan proses distribusi obat.34

Pemahaman Praktik Apoteker dan tempat praktik Di tempat pelayanan apotek , rumah sakit, puskesmas dan Klinik Bersama Doktera. Definisi pelayanan kefarmasian di tempat praktek diatas, adalah berbagai tindakan apoteker yang dilakukan dan diselenggarakan berdasarkan SOP Apoteker b. Apoteker secara mandiri atau dengan dibantu oleh Tenaga Tehnis Kefarmasian membuat, menyiapkan obat dan melayankan kepada pasien baik atas permintaan dokter atau swa medikasi, dalam kerangka farmakoterapi.35

PEMAHAMAN BARU MARGIN APOTEKMARGIN APOTEK SBG TOKO OBAT DIBELI DENGAN HARGA NETTO DIJUAL DENGAN HET ATAU HARGA AKIBAT PERSAINGAN BEBAS MARGIN ADALAH PERHI TUNGAN BIAYA DAN PROFIT APOTEKER= KOMPONEN BIAYA YG MENGURANGI PROFIT

MENGHITUNG JASA PROFESI APOTEKER APAKAH JASA APOTEKER ITU ? KENAPA HARUS ADA JASA APOTEKER ? BERAPA BESAR JASA PROFESI APOTEKER ? BAGAIMANA MENGHITUNGNYA ? HUBUNGAN JASA DENGAN HARGA OBAT HARGA OBAT APAKAH ITU ? BAGAIMANA DENGAN MEKANISME SISTEM PAJAK ?

JASA PROFESI APOTEKER KONSEP DASAR : OBAT ADALAH PRODUK MANUFAKTUR DENGAN KATEGORI KESEHATAN OBAT TIDAK BOLEH DIPERDAGANGKAN SECARA BEBAS, MELAINKAN MELALUI PROSEDUR PROFESI ( ref di negara maju ) OBAT ADALAH PRODUK MATI, YANG AKAN HIDUP MELALUI URAIAN DAN PENJELASAN APOTEKER

URAIAN DAN PENJELASAN APOTEKER URAIAN DAN PENJELASAN APOTEKER, DISAMPAIKAN BERDASARKAN ILMU FARMASI, YANG MEMILIKI STR DAN LISENSI ATAU SIPA URAIAN DAN PENJELASAN APOTEKER DIAKUI OLEH UU-36/09 DAN PP-51-09 DIBERIKAN DI TEMPAT PELAYANAN PROFESI APOTEK, DALAM KERANGKA PELAYANAN KESEHATAN URAIAN DAN PENJELASAN APOTEKER MEMILIKI MANFAAT DAN RESIKO SECARA HUKUM

OBAT DAN KEMANFAATAN DAN KEAMANAN MODEL OBAT APIRIN ADA BENTUK DOSIS, TABLET BERISI ASPIRIN 500 MG DAN 100 MG ADA STANDARD PENYIMPANAN DAN KEMASAN, TERKAIT STATUS MOLEKUL INDIKASI KLINIK YANG BERBEDA BEDA PENURUN PANAS, ANTI INFLAMASI NON STEROID, ANTI RHEUMATIK, PENGENCER DARAH, UNTUK COLON CANCER EFEK SAMPING OBAT

PERHITUNGAN JASA APOTEKER BERDASARKAN URAIAN DAN PENJELASAN APOTEKER ATAS OBAT DAN CARA PENGGUNAANNYA ( REGIMENTASI OBAT) DERAJAD KESULITAN DAN RESIKO DALAM MENGURAIKAN DAN MENJELASKAN TERKAIT DENGAN SISTEM TUBUH ( KARDIO VASKULER, SSP, GI TRACT, RESPIRASI, INFEKSI, KULIT, KANKER, TPN, INTERAKSI OBAT, MULTI OBAT, BAYI, LANSIA, PEMBERIAN IV DAN IM, KEADAAN KEGAWATAN DLL)

RINCIAN JASA DIPERHITUNGKAN DARI SETIAP OBAT , BERDASARKAN KEPADA SAF ( SENYAWA AKTIF FARMASI) ATAU API, DAN BENTUK DOSISNYA ( TABLET, KAPSUL, LARUTAN SUNTIK, INFUS, TOPIKAL, INHALASI) DARI INDIKASI KLINIK OBAT, OK TERKAIT KEMANFAAT AN DAN KEAMANANNYA, TERMASUK ADR-NYA PENATA LAKSANAAN REGIMENTASI DOSISNYA BIAYA MANAJEMEN BARANG OBAT UNTUK MENJAGA DAN MEMPERTAHANKAN MUTU PRODUK

OBAT DAN SAF-NYAASPIRIN,ACIDUM ACETYL SALYCILAT

BENTUK DOSISTABLET 500 MG

INDIKASI KLINIKANTIPYRETIK

BESARAN JASARP. 500PER URAIAN DAN PENJELASAN

RHEUMATIK DAN INFLAMASI TABLET 100 MG PENGENCER DARAH DALAM SISTEM KARDIOVASKULER

RP.1000 RP.5.000

PERHITUNGAN HET BARU KOMPONEN HARGA, TDD: JASA APOTEKER BIAYA MANAJEMEN BARANG OBAT BIAYA ADMINISTRASI PELAYANAN BIAYA PERSONEL HARGA OBAT ( NETTO) PROFIT PELAYANAN (RASIONAL)

HET OBAT 1 R/ TDD DARI 1 SD N OBAT YANGTERKAIT DG SAF DAN INDIKASI KLINIK BIAYA PERSONEL 4 % DARI TOTAL OMZET BIAYA MANAJEMEN BARANG OBAT HARGA NETTO OBAT TERGANTUNG KEPUTUSAN PBARIK OBAT DENGAN SISTEM ASURANSI NASIONAL PROFIT, SESUAI STANDARD UMUM USAHA

HET OBAT KOMPOSISI RESEP R/ ASPIRIN 500 MG 12 TABLT R/ AMOXICILLIN 500 MG 15 TABLT

HET BARU ASPIRIN HNA X 15 TABLET AMOXICILLIN HNA X 15 TABLET JASA PROFESI ASPIRIN RP 500 AMOXICILLIN RP.1000 PROFIT ( SEBELUM PAJAK) 20 %

MASA DEPAN APOTEKER APOTEKER HARUS BERANI MELIHAT MASA DEPANNYA SECARA MANDIRI IAI ADALAH ORGANISASI PERJUANGAN UNTUK MERAIH MASA DEPAN YANG SUDAH DEKAT SEKALI FARMASI ADALAH SEBUAH SISTEM YANG DIAKUI OLEH DUNIA SEPERTI WHO, FIP, FAPA. DIA AMERIKA, ADA 200 RIBU APOTEKER YANG MENGATUR DIRINYA SENDIRI

APOTEKER SANGAT BERHAK ATAS PERPUTARAN EKONOMI FARMASI MELALUI PELAYANAN YANG DIAKUI OLEH NEGARA.

APOTEKER INDONESIA 2020