Jaringan Wimax

10
JARINGAN WIMAX 1. Konfigurasi Jaringan WiMAX Secara umum konfigurasi WiMAX dibagi menjadi 3 bagian yaitu subscriber station (SS), base station (BS) dan transport site (bagian backend). SS terletak di lingkungan pelanggan (bisa fixed atau mobile/portable), sedangkan BS biasanya satu lokasi dengan jaringan operator (jaringan IP/internet atau jaringan TDM/PSTN). Gambar 1 menunjukkan konfigurasi jaringan WiMAX. Gambar 1. Konfigurasi jaringan WiMAX Sumber: Kwang-Cheng Chen and J. Roberto B. de Marca, 2008 : 259 Dalam gambar 1 ini digambarkan bahwa konfigurasi WiMAX terdiri dari: Transport site (bagian beckend): bagian ini terdiri dari IP/PSTN. Bagian ini berfungsi untuk menghubungkan base station dengan internet.

Transcript of Jaringan Wimax

Page 1: Jaringan Wimax

JARINGAN WIMAX

1. Konfigurasi Jaringan WiMAX

Secara umum konfigurasi WiMAX dibagi menjadi 3 bagian yaitu subscriber station (SS),

base station (BS) dan transport site (bagian backend). SS terletak di lingkungan pelanggan (bisa

fixed atau mobile/portable), sedangkan BS biasanya satu lokasi dengan jaringan operator

(jaringan IP/internet atau jaringan TDM/PSTN). Gambar 1 menunjukkan konfigurasi jaringan

WiMAX.

Gambar 1. Konfigurasi jaringan WiMAX

Sumber: Kwang-Cheng Chen and J. Roberto B. de Marca, 2008 : 259

Dalam gambar 1 ini digambarkan bahwa konfigurasi WiMAX terdiri dari:

Transport site (bagian beckend): bagian ini terdiri dari IP/PSTN. Bagian ini berfungsi untuk

menghubungkan base station dengan internet.

Base station (BS) site: bagian ini terdiri dari base station (BS). Bagian ini berfungsi untuk

menghubungkan subscriber station (SS) site dengan transport site.

Subscriber station (SS) site: bagian ini terdiri dari Customer Premise Equipment (CPE) atau

yang lebih canggih berupa laptop. Bagian ini berfungsi sebagai peralatan yang digunakan

oleh user / pengguna. Dalam sistem IEEE 802.16e terdapat dua tipe user yaitu fixed dan

mobile user.

Page 2: Jaringan Wimax

2. Elemen / Perangkat WiMAX

Elemen atau perangkat WiMAX secara umum terdiri dari Base Station (BS) di sisi transmiter

dan Customer Premises Equipment (CPE) di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat

tambahan seperti antena, kabel dan aksesoris lainnya. Beberapa perangkat yang digunakan dalam

teknologi WiMAX dapat diuraikan sebagai berikut :

Base Station (BS)

Base Station atau BS merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang

biasanya dipasang satu lokasi dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan

disambungkan ke beberapa Customer Premises Equipment (CPE) dengan media interface

gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX.

Antena

Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah

konduktor menjadi gelombang elektromagnetik di udara. Antena memiliki sifat resonansi

sehingga antena akan beroperasi pada daerah tertentu. Ada beberapa tipe antena yang dapat

mendukung implementasi WiMAX, yaitu:

Antena Omnidirectional

Antena Omnidirectional merupakan jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal

kesegala arah (3600). Gambar 2 menunjukkan jangkauan area antenna omnidirectional.

Antena jenis ini dapat digunakan untuk konfigurasi point to multi point (PtMP) sehingga

dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah pada

terbatasnya jangkaun daya pancar dan pengalokasian frekuensi untuk tiap sel agar tidak

terjadi interferensi.

Gambar 2. Jangkauan area antena omnidirectional (3600 dari base station)

Sumber : http://www.wimax360.com

Page 3: Jaringan Wimax

Antena Sektor

Antena sektor adalah jenis antena yang pola radiasinya kearah atau sector tertentu yaitu 60°,

90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani. Gambar 3 menunjukkan jangkauan

area antena sektor 60°.

Gambar 3. Jangkauan area antena sektor (600 dari base station)

Sumber: http://www.wimax360.com

Antena Panel

Antena panel digunakan untuk konfigurasi point to point (PtP) yang digunakan untuk

transmisi data antar base station (BS) WiMAX. Gambar 4 menunjukkan antenna panel.

Gambar 4. Antena panel

Sumber: http://www.wimax360.com

Gambar 5 mengilustrasikan 3 tipe antena yang digunakan pada WiMAX. Dari atas ke bawah

antena omnidirectional, antena sektor dan panel.

Page 4: Jaringan Wimax

Gambar 5. Tipe-tipe antena WiMAX

Sumber: http://www.wimax360.com

Customer Premises Equipment (CPE)

Secara umum Subscriber Station (SS) atau Customer Premises Equipment (CPE) terdiri dari

Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada

yang terintegrasi dengan antena. Indoor Unit merupakan titik koneksi ke komputer pelanggan

dan berfungsi sebagai power injektor ke Outdoor Unit. Berdasarkan mekanisme aksesnya,

pada sistem WiMAX didefinisikan beberapa pengertian yaitu fixed access, nomadic access,

portability, simple mobility, dan full mobility.

3. Topologi Jaringan WiMAX

Topologi jaringan WiMAX ada beberapa macam yaitu: Point to Point (PtP) dan Point to

Multi Point (PtMP) serta dapat dikembangkan menjadi jaringan berbentuk mesh. Pada topologi mesh,

base station (BS) digunakan sebagai interface ke core network, sementara untuk menjangkau

pelanggan yang berada di luar jangkauan suatu base station (BS), terminal pelanggan atau Customer

Premises Equipment (CPE) dapat bertindak sebagai router atau repeater bagi terminal pelanggan

lainnya.

Topologi Point to Point (PtP)

Komunikasi dalam Topologi Point to Point (PtP) dilakukan satu lawan satu, yaitu: base

station (BS) dengan base station (BS), ataupun base station dengan single subscriber station

(SS). Gambar 6 mengilustrasikan Topologi Point to Point (PtP).

Page 5: Jaringan Wimax

Gambar 6. Topologi point to point

Sumber: http://www.sinauonline.50webs.com/GSM.html

Dalam Gambar 6 tersebut dijelaskan bahwa komunikasi dalam topologi point to point (PtP)

dilakukan antara base station (BS) dengan base station (BS), ataupun antara base station

(BS) dengan single subscriber station (SS).

Topologi Point to Multi Point (PtMP)

Topologi Point to Multipoint (PtMP) digunakan untuk melayani akses langsung ke

pelanggan. Dalam topologi ini base station (BS) WiMAX digunakan untuk mengontrol

beberapa subscriber station (SS). Kemampuan dari jumlah subscriber tergantung dari tipe

Quality of Service (QoS) yang ditawarkan oleh operator. Bila tiap subscriber station (SS)

mendapatkan bandwidth yang cukup besar, maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas jumlah

user akan berkurang, dan sebaliknya, bila bandwidth yang dialokasikan semakin sedikit,

maka kapasitasnya akan semakin besar. Gambar 7 mengilustrasikan WiMAX yang

diimplementasikan dengan menggunakan topologi PtMP dan pada gambar 7 tersebut base

station (BS) berfungsi sebagai pengontrol beberapa subscriber station (SS).

Page 6: Jaringan Wimax

Gambar 7. Topologi point to multi point

Sumber: http://www.sinauonline.50webs.com/GSM.html

Topologi Pengembangan

Topologi pengembangan merupakan varian dari topologi dasar point to point dan point to

multipoint. Topologi pengembangan ini dibuat dengan cara menggabungkan beberapa

topologi dasar (topologi point to point dan topologi point to multipoint). Dengan

penggabungan beberapa topologi dasar ini, terbentuklah topologi pengembangan, seperti

mesh, maupun gabungan antara point to point dan point to multipoint. Ilustrasi konfigurasi

mesh dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Topologi mesh

Sumber: http://www.sinauonline.50webs.com/GSM.html

Gambar 9 memperlihatkan konfigurasi jaringan yang menggunakan kombinasi antara

topologi PtMP digunakan untuk ke CPE. Sementara topologi PtP digunakan untuk

menghubungkan base station (BS) ke jaringan transport atau backhaul.

Page 7: Jaringan Wimax

Gambar 9. Topologi gabungan PtP dan PtMP

Sumber: http://www.sinauonline.50webs.com/GSM.html

4. Prinsip Kerja WiMAX

Secara umum, WiMAX yang merupakan teknologi broadband wireless memiliki prinsip

kerja sebagai berikut:

Pelanggan mengirimkan data dengan kecepatan 2 – 155 Mbps dari subscribe station (SS) ke

base station (BS) melalui media gelombang radio.

BS akan menerima sinyal dari berbagai pelanggan dan mengirimkan pesan melalui wireless

atau kabel ke switching center melalui protokol IEEE 802.16.

Switching center akan mengirimkan pesan ke internet service provider (ISP) atau public

switched telephone network (PSTN) melalui kabel.

Ketiga proses tersebut di atas dapat dilihat pada Gambar 10. Pada Gambar 10, laptop dan

desktop personal computer (PC) berfungsi sebagai subscriber station (SS), tower antena beserta

perangkatnya sebagai base station (BS) dan swithcing center sebagai pengatur pilihan koneksi ke

internet service provider (ISP).

Page 8: Jaringan Wimax

Gambar 10 Prinsip kerja WiMAX

Sumber: Gunawan,dkk., 2007 : 64