JARINGAN PRIVAT DAN JARINGAN PUBLIK

34
JARINGAN PRIVAT DAN JARINGAN PUBLIK

description

JARINGAN PRIVAT DAN JARINGAN PUBLIK. Mahasiswa memahami konsep jaringan privat dan publik. Mahasiswa memahami arsitektur dan komponen jaringan PSTN & PBX. Mahasiswa memahami proses numbering, charging, cabling pada jaringan PSTN. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of JARINGAN PRIVAT DAN JARINGAN PUBLIK

Page 1: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

JARINGAN PRIVAT DAN JARINGAN PUBLIK

Page 2: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

Mahasiswa memahami konsep jaringan privat dan publik.

Mahasiswa memahami arsitektur dan komponen jaringan PSTN & PBX.

Mahasiswa memahami proses numbering, charging, cabling pada jaringan PSTN

Page 3: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

PENGERTIAN Jaringan Privat merupakan sebuah

jaringan yang dibangun oleh suatu kelompok, lembaga, perusahaan, institusi atau bahkan seseorang dilingkungan internalnya sendiri, dengan harapan komunikasi internal dapat dilakukan dengan lebih cepat, aman, dan murah.

Contohnya adalah PBX (Private Branch eXchange), LAN (Local Area Network), dan VPN (Virtual Private Network).

Page 4: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

PENGERTIAN Jaringan Publik adalah jaringan yang

dibangun oleh pemerintah maupun penyedia jasa telekomunikasi kepada publik, baik yang berorientasi profit maupun non-profit, sehingga masyarakat luas dapat memanfaatkannya dalam bertukar informasi.

Contohnya adalah PSTN, ISDN, PLMN, Internet, MPLS, dsb

Page 5: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

PUBLIC SWITCH TELEPHONY NETWORK (PSTN)

PSTN merupakan jaringan publik yang bersifat circuit switch dan pada awalnya disiapkan untuk fasilitas teleponi.

PSTN merupakan jaringan telekomunikasi pertama dan terbesar di seluruh dunia

Page 6: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

KARAKTERISTIK UTAMA PSTN:

Akses analog dengan frekuensi 300-3400 Hz

Bersifat circuit-switched Memiliki bandwith 64 kbps Bersifat fix sehingga mobilitasnya

sangat terbatas Dapat diintegrasikan dengan jaringan

lain, seperti ISDN, PLMN, PDN

Page 7: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

PSTN DAPAT DIBAGI MENJADI 3 JARINGAN UTAMA, YAITU :

1. Jaringan BackboneMerupakan core network/jaringan inti yang membangun

PSTN, yaitu jaringan yang menghubungkan antar sentral.2. Jaringan AksesMerupakan jaringan yang berfungsi menghubungkan

sentral sampai ke pelanggan. Jaringan Akses dapat dibagi menjadi empat, yaitu : Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat) Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar) Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf) Hybrid Fiber Coaxial (HFC)

3. Jaringan Interkoneksi

Page 8: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

ARSITEKTUR JARINGAN PSTN

Jarlokat1. Sentral Telepon / MDF (Main Distribution Frame)2. Kabel Primer3. Rumah Kabel4. Kabel Sekunder5. Kotak Pembagi6. Kabel / Saluran Penanggal7. Teminal Batas8. Kabel Rumah9. Daerah Catuan Langsung10. Perangkat lain yang diintegrasikan pada JARLOKAT.11. Terminal Pelanggan.

Page 9: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

Jaringan Catu Langsung Jaringan catu langsung yaitu jaringan

dimana pelanggan mendapat pencatuan saluran dari KP/DP terdekat dan langsung dihubungkan dengan RPU /MDF) tanpa melalui Rumah Kabel (RK).

Page 10: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

Pemakaian Jaringan Catu Langsung Di daerah dekat sentral, biasanya di kota besar. Kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit

(jumlah KP juga sedikit) Daerah dengan demand/pelanggan terpusat Daerah dengan pelanggan VIPKeuntungan pemakaian Jaringan Catu Langsung : Dari segi ekonomi menguntungkan (biaya rendah)

karena pada jaringan ini tidak digunakan RK Administrasi kabel menjadi lebih sederhana Titik rawan gangguan kecil

Page 11: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

Kerugian Pemakaian Jaringan Catu Langsung :

Tidak fleksibel Sulit melokalisir gangguan karena kabel

primer yang digunakan terlalu panjang sehingga kesulitan untuk menentukan letak kerusakan dengan tepat

Page 12: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

JARINGAN CATU TIDAK LANGSUNG

Jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu dari KP terdekat, yang dihubungkan terlebih dahulu dengan Rumah Kabel (RK), yang akan diteruskan ke RPU (MDF).

Penyambungan saluran dari KP ke RK sama dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya ke RPU di RK dilakukan tidak tetap (melalui jumper wire).

Page 13: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

Pemakaian Jaringan Catu Tidak Langsung : Saluran di kota-kota yang jumlah pelanggannya

besar Daerah yang lokasinya jauh dari sentral Daerah yang pelanggannya menyebar

Keuntungan Jaringan Catu Tidak Langsung : Lebih Fleksibel Mudah dalam melokalisir gangguan karena dapat

diurut dari RK ke RK.

Page 14: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

Kerugian Jaringan Catu Tidak Langsung :

Dari segi ekonomi tidak menguntungkan (karena membutuhkan RK yang banyak sehingga biayanya menjadi lebih mahal)

Sumber gangguan lebih banyak

Page 15: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

JARLOKAR

Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media udara sebagai media transmisinya, dimana antenna dijadikan sebagai pemancar dan penerima sinyal informasi.

Beberapa teknologi yang menggunakan radio diantaranya adalah : WLL (Wireless Local Loop) Seluler WiFi Wimax

Page 16: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

JARLOKAF

Jarlokaf adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media fiber optic sebagai media transmisinya, sehingga proses pengiriman sinyal informasi dapat dilakukan lebih cepat.

Page 17: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

FTTC (Fiber to The Curb)

Telephone office

Metallic Cable

Remote Terminal

Optical Fiber Cable Home

Page 18: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

FTTB (Fiber to The Building) Telephone

office

Metallic Cable RT

Optical Fiber Cable

Page 19: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

FTTH (Fiber to The Home) Telephone

office

Optical Fiber Cable

Home

Page 20: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

PERANGKAT TERMINAL

Jaringan PSTN dapat melayani beberapa perangkat terminal pelanggan, diantaranya : fixed telephone, cordless telephone, fax, komputer, pay phone, dan PBX.

Page 21: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

PENOMORAN (NUMBERING)

Teknik Penomoran1. Penomoran Terbuka Penomoran jenis ini membedakan

penomoran untuk setiap panggilan. Misalnya : panggilan local, SLJJ, atau SLI2. Penomoran Tertutup Suatu nomor yang diberikan untuk semua

jenis panggilan Misalnya : E-mail

Page 22: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

1. Penentuan Awalan (Prefik)2. Penentuan Kode Negara3. Penentuan Kode Area4. Penentuan Nomor Pelanggan5. Struktur Penomoran Nasional6. Struktur Penomoran Internasional7. Penomoran Darurat8. Penomoran Sistem Telepon Bergerak

Page 23: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

PENTARIFAN (CHARGING)

Charging/pentarifan adalah pembebanan yang dikenakan pada pelanggan sebagai biaya penyewaan jasa telekomunikasi berdasarkan tipe dan layanan yang digunakan

Page 24: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

METODE PENTARIFAN

Fixed-periode Charging Metode Periode waktu tetap Call rate berubah-ubah terhadap jarak Spesifikasi metode waktu yang umum : Tiga menit pertama

sebagai periode awal panggilan dan pertambahan satu menit berikutnya.

Periodic Pulse Metering Methode Call rate tetap Periode waktu berubah-ubah terhadap jarak Meskipun kelas berdasarkan jarak terus meningkat,

pembebanan dapat berdasarkan periode waktu “pulsa metering”

Page 25: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

KOMPONEN TARIF

Komponen dasar Beban penggunaan jaringan, yaitu dasar untuk menutup

biaya pelayanan dan bergantung pada penggunaan sarana jaringan penyambungan

Komponen Khusus Beban untuk pemasangan dan penggunaan jaringan.

Bergantung pada jenis dan fasilitas dan/atau daerah, meliputi :

Biaya pemasangan awal, hanya dikenai satu kali Biaya langganan atau biaya sewa bulanan Biaya pemakaian fasilitas (fitur) dasar dan tambahan

Page 26: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

KRITERIA PENTARIFAN

Sambungan yang berhasil. Waktu pembicaraan (pagi, siang, malem, diskon) Jarak komunikasi (zone metering) Berdasarkan jarak (dan tingkat sentral) dimana

setiap zoning ada perbedaan perhiutungan pulsa, misalnya : Zone I > 30 - 200 (km) Rp. 950 / menit. Zone II > 200 - 500 (km) Rp. 1320 / menit. Zone III > 500 (km) Rp. 1650 / menit.

Lama pembicaraan (duration call metering).

Page 27: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

PENGKABELAN (CABLING)

Page 28: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK
Page 29: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK
Page 30: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

PRIVATE BRANCH EXCHANGE (PBX)

Latar Belakang PBX pembangunan sebuah sentral privat

yang memungkinkan komunikasi internal perusahaan dapat dilakukan secara gratis

Page 31: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

ARSITEKTUR DAN KOMPONEN PBX

Page 32: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

LINE CARDS : merupakan terminasi/interface antara saluran extension dengan sentral PBX. Berfungsi melakukan fungsi BORSCHT (Battery, Overloaded, Ringing, Signaling, Coding, Hybrid dan Testing).

TRUNK CARDS : sebagai terminasi/interface antara saluran/trunk ke PSTN dengan sentral PBX. Berfungsi : melakukan konversi sinyal saluran dengan sinyal internal sentral PBX, mengawasi kondisi saluran/trunk, interface/terminasi signaling dengan PSTN.

SWITCH CARDS : Melakukan fungsi penyambungan (switching) antara port extension (Line Cards) dengan port extension (Line Cards) lain dalam panggilan internal dan antara port extension (Line Cards) dengan port Trunk Cards dalam panggilan eksternal (incoming atau outgoing call).

Page 33: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

SIGNALING CARDS : penerima/pengirim pensinyalan dengan extension (DTMF/decadic pulses) dan pensinyalan dengan sentral publik (DTMF/MFC/decadic pulses).

PROCESSOR CARDS : sebagai pusat kontrol yang mengendalikan seluruh aktivitas sentral baik dalam hal call processing, operation & maintenance, safe guarding dan billing.

SWITCH BOARD/IVR (Interactive Voice Response) : untuk layanan penyambungan panggilan masuk (incoming call) : dapat menggunakan tenaga manusia (operator) atau mesin otomat (auto attendant).

Page 34: JARINGAN PRIVAT DAN  JARINGAN  PUBLIK

IP-PBX