Jaringan Pembuluh

17
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi dari daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-garam mineral (Kimball, 1992). Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem, xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel mati maupun hidup. Floem merupakan jaringan kompleks yang tediri dari berbagai unsur dengan tipe berbeda yaitu pembuluh lapisan, parenkim serabut, dan kloroid. Sel-sel terpenting di dalam floem adalah tabung tapis (Mulyani, 1980). Xilem merupakan jaringan campuran yang terdiri atas beberapa sel yang mempunyai tipe tertentu yang paling khas. Xilem mempunyai dinding sel yang tebal. Dindingnya menebal dalam pola- pola berkas (Kimball, 1991). Xilem dan floem merupakan alat transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Floem berfungsi sebagai alat transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan (Kimball, 1991). Jaringan floem dibangun oleh beberapa jenis sel yaitu pembuluh tapis, parenkim, dan serabut floem. Selnya berbentuk tabung dan bagian ujung berlubang (Wilson, 1966). Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vascular. Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman. Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik. Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe sel. Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam. Floem dan xylem dipisah 1

description

Jaringan-jaringan padaTumbuhan

Transcript of Jaringan Pembuluh

Page 1: Jaringan Pembuluh

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi dari daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-garam mineral (Kimball, 1992). Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem, xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel mati maupun hidup. Floem merupakan jaringan kompleks yang tediri dari berbagai unsur dengan tipe berbeda yaitu pembuluh lapisan, parenkim serabut, dan kloroid. Sel-sel terpenting di dalam floem adalah tabung tapis (Mulyani, 1980).

Xilem merupakan jaringan campuran yang terdiri atas beberapa sel yang mempunyai tipe tertentu yang paling khas. Xilem mempunyai dinding sel yang tebal. Dindingnya menebal dalam pola-pola berkas (Kimball, 1991). Xilem dan floem merupakan alat transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Floem berfungsi sebagai alat transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan (Kimball, 1991). Jaringan floem dibangun oleh beberapa jenis sel yaitu pembuluh tapis, parenkim, dan serabut floem. Selnya berbentuk tabung dan bagian ujung berlubang (Wilson, 1966).

Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vascular. Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman. Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik. Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe sel. Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam. Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut kambium.

1.2 Tujuan Tujuan dari makalah ini sebagai berikut :

1. Mengetahui jaringan pembuluh pada tumbuhan2. Mengetahui struktur dan fungsi dari xylem, floem dan kambium3. Mengetahui letak dari xylem, floem dan kambium

1.3 Manfaat Manfaat dari makalah ini agar menjadi sumber belajar dari struktur dan perkembangan tumbuhan.

1

Page 2: Jaringan Pembuluh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Jaringan PembuluhJaringan pembuluh disebut juga jaringan angkut atau pengangkut ( transportasi ). Jaringan pengangkut terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Jaringan pembuluh merupakan kompleks xylem-floem. Umumnya akar hanya mempunyai xylem, sedangkan batang mempunyai keduanya (xylem dan floem).

B. Fungsi jaringan pembuluhJaringan yang berperan untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar sampai daun, serta mengangkut hasil fotosintesis  dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.

1. XYLEMXylem disusun oleh sel dewasa yang telah mati dan kehilangan plasma membrannya serta

dinding selnya mengalami penebalan sekunder dan dilapisi lilin. Ujung dari dinding sel ini telah terperforasi sempurna membentuk saluran yang sangat panjang. Saluran ini mempunyai hubungan yang erat dengan parenkim xylem yang secara aktif mentransport cairan keluar-masuk xylem.  

Gambar 1. Susunan Xylem

2

Page 3: Jaringan Pembuluh

Xylem memiliki 2 jenis, yaitu xylem primer dan xylem sekunder.a. Xylem primer

Terdiri dari bagian yang berkembang di saat awal yakni protoxilem dan bagian yang berkembang kemudian yakni metaxilem.

Promeristem apikal Prokambium (pd pertumbuhan primer) xylem primer elemen I PRORTOXYLEM kemudian METAXYLEMPertumbuhan sekunder kambium vasikuler Xylem sekunder

Bagian-bagian xylema. trakea (vessel element)Trakea merupakan lubang-lubang terdapat pada ujung-ujungnya sehingga transport air dan

mineral atau unsur hara lainnya dapat berlangsung antara sel yang satu dengan yang lain secra bebas melalui perforasi.• Pd irisan dinding sekunder unsur berbeda-beda dalam bentuk dan strukturnya.• Protoxylem penebalan sekunder : dinding berbentuk cincin /spiral.• Metaxylem penebalan sekunder : dinding berbentuk jala / noktah

3

Page 4: Jaringan Pembuluh

b. Trakeid Trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang) sehingga transport air dan mineral

berlangsung lewat noktah antara sel-selnya.Berasal dari sel tunggal, sel panjang dengan ujung runcing.• Dibedakan dari trakea tidak mengalami perforasi & hanya memiliki pasangan

noktah pada dindingnya. • Dewasa bersifat mati, tidak mengandung protoplasma

c. Serat xylem• Strukturnya serupa serabut sklerenkim. Meskipun asalnya dari trakeid yang

berdiferensiasi lebih lanjut dengan dinding yang tebal dan noktah sederhana. Serabut dan trakeid saling melekat sehingga sulit dipisahkan tetapi pada umunya sel serabut lebih panjang dari trakeid karena ujungnya yang runcing dapat masuk diantara sel sewaktu memanjang.

• Trakeid & serat unsur xylem yg tdk berperforasi (imperforate tracheary elements)Ada dua macam serat, yaitu :

Serat trakeid (noktah kecil) Serat libiform (noktah sempit, dinding tebal).

d. Parenkim xylemSel-sel ini merupakan sel hidup, terdapat baik pada xylem primer maupun sekunder. Pada

xylem sekunder parenkim tersebut berasal dari kambium yang membentuk sel jari-jari sehingga diperoleh sel-sel yang sumbu panjangnya mengikuti arah jari-jari.

Terdiri dari dua macam, yaitu :1. Parenkim aksial : parenkim xilem yang berarah tegak sejajar sumbu2. Parenkim radial : parenkim jari-jari empulurPasangan noktah dgn unsur-2 xylem b’halaman, ½ halaman, & noktah sederhana.

Mengandung cadangan makanan (tepung. lemak, tanin, kristal-2).

4

Page 5: Jaringan Pembuluh

Fungsi XylemFungsi dari xylem adalah membawa air dan ion terlarut (mineral/unsur hara) pada tumbuhan.

2. FLOEM      Floem disusun oleh sel hidup dewasa yang terinterkoneksi oleh perforasi pada ujung

dinding selnya yang terbentuk dari plasmodesmata yang membesar dan termodifikasi. Sel ini tersusun membentuk tabung yang disebut pembuluh ayak. Sel-sel ini tetap mempunyai membran plasma, tetapi sudah kehilangan nukleus dan banyak sitoplasma, sehingga mereka bergantung pada sel pendamping untuk metabolismenya. Sel pendamping mempunyai fungsi tambahan sebagai pengangkut molekul makanan terlarut keluar dan ke dalam pembuluh melalui dinding pembuluh yang berpori.

Floem tersusun oleh  parenkim floem, serabut floem, pembuluh tapis, sel pengiring (hanya terdapat pada Angiospermae).

Gambar 2. Susunan Floema. Pembuluh

Unsurnya terdiri dari dua bentuk yaitu sel tapisan yaitu sel tunggal dan membentuk memanjang dengan bidang tapisan yang terletak di samping atau ujung sel. Dan buluh tapisan yang berupa berkas-berkas sel memanjang yang masing-masing merupakan bagian

5

Page 6: Jaringan Pembuluh

dari buluh itu dan dihubungkan oleh satu atau lebih tapisan, biasanya terletak di ujung sel. Dinding sel pembuluh adalah selulosa dan tidakj pernah dijumpai penebalan lignin.

b. Sel-sel pengiring dan Sel AlbuminSel-sel pengiring adalah sel-sel pembuluh yang diikuti oleh sel parenkim khusus. Sel

pengiring tetap mempunyai nucleus pada waktu dewasa. Memiliki protoplas khas (sel dalam metabolit aktif).

Tidak dijumpai pada Gymnospermae dan Pterydophyta. Pada Gymnosperamae, tidak dijumpai sel pengiring, tetapi terdapat sel albumin, tidak ada tepung serta hubungan dgn buluh tapis.

c. Parenkim floemSecara fungsional sel parenkim ini  berintegrasi dengan sel pengiring. Bentuk selnya

memanjang dan sumbu panjangnya sejajar dengan sumbu berkas pengangkut. Pada saat floem aktif, sel parenkim tidak mengalami penebalan dinding. Kemudian bila floem tidak berfungsi maka parenkim ini akan berubah menjadi skelrenkim atau felogen.

d. SerabutSerabut ini membentuk dinding sekunder setelah selesai pertumbuhan memanjangnya.

Umumnya penebalan ini berupa lignin atau selulosa.

Fungsi FloemFloem berfungsi mengangkut zat-zat asimilat (hasil fotosintesis) untuk kemudian

didistribusikan ke seluruh bagian tanaman yang membutuhkan.

LETAK JARINGAN PEMBULUH–   Struktur Anatomi Akar    Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling.–   Struktur Anatomi Batang    Xilem dan floem tersusun melingkar.–    Struktur Anatomi Daun    Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun.

6

Page 7: Jaringan Pembuluh

Gambar 3. Struktur letak jaringan pembuluh pada daun, batang dan akar

1. Letak jaringan pembuluh pada akar monokotil

– Xylem : letak antara Floem saling berdekatan di bagian tepi luar empulur.–  Floem : Sama seperti halnya Xylem, hanya ukuran lebih kecil di banding xylem.

2. Letak jaringan pembuluh pada akar dikotil

7

Page 8: Jaringan Pembuluh

–  Xylem : Di bagian tengah akar.–   Floem : Diantara Jari-jari yang dibentuk oleh Xylem.

3. Perbandingan batang monokotil dan dikotil

Letak jaringan pembuluh pada batang monokotil–  Xylem dan Floem : terletak pada meristem dasar dan tersebar tetapi berdekatn dalam satu tempat, dengan perbandingan lebih besar ukuran xylem dan floem.Letak jaringan pembuluh pada batang dikotil–  Xylem : Terdapat pada bagian dalam kambium–   Floem : Terdapat pada Bagian luar kambium 

4. Perbandingan antara Xilem dan Floem

8

Page 9: Jaringan Pembuluh

3. KAMBIUM

Kambium merupakan meristem lateral karena berada di daerah lateral akar dan batang. Pada kebanyakan pohon dan semak, daerah kambium berupa silinder yang berlapis banyak dan pada penampang melintang membentuk cincin yang kontinu. Pada saat aktif, kambium terdiri dari banyak lapisan sel, namun pada saat istirahat (dorman) hanya ada satu lapisan sel. Lapisan sel itu dianggap bermuka dua karena dapat membentuk turunan ke dua arah.

9

Page 10: Jaringan Pembuluh

Setelah membelah secara perikrinal, sel yang ada di sebelah dalam berkembang menjadi sel xylem dan sel yang berada di luar tetap aktif sebagai kambium atau sel luar berkembang menjadi sel floem dan sel dalam tetap berlaku sebagai kambium. Inilah tafsiran yang dianut secara luas. Bukti yang paling meyakinkan adalah bahwa floem sekunder dan xylem sekunder seakan-akan merupakan gambar cermin dari sesamanya.

Pada saat-saat tertentu kambium membentuk jari-jari empulur baru yang kemudian di temukan baik di xylem mapun di floem. Selanjutnya, sementara kambium terdorong ke luar seiring dengan menebalnya silinder xylem di sebelah dalamnya kambium membelah dengan bidang pembelahan antiklinal sehingga dapat menambah luas tangensial. Dengan demikian, luas cambium mengimbang perluasan silinder xylem yang dikelilinginya.

Kambium Fasikuler (Kambium Primer).

Kambium ini terdapat di antara Xilem dan Floem pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium fasikuler ke arah dalam membentuk Xilem dan ke arah luar membentuk floem. Sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi memperluas cambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder.

Kambium Sekunder (Kambium gabus/ Kambium Felogen)

Kambium ini terdapat pada permukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus ke arah luar membentuk sel gabus pengganti epidermis dan ke arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.

A. Jenis Sel Kambium

Dari segi morfologi dapat dibedakan dua macam pemula sebagai berikut: (1) Pemula yang meruncing di kedua ujungnya sehingga berbantuk kumparan, disebut pemula kumparan atau pemula fusiform, menghasilkan unsurbyang memanjang atau aksial (vertical)npada kayu (xylem) dan bagian dalam kayu (floem); (2) pemula jari-jari empulur yang tumbuh kea rah radial.

1. Pemula Fusiform

Sel yang berbentuk kumparan ini panjangnya berkisar 140 – 462 µm pada dikotil dan 700 – 4500 µm pada pinus. Panjang sel dapat beragam dalam setahun, bergantung pada keseimbangan antara pembelahan sel dan ekspansi sel. Pada sayatan radial, dindig ujung tampak datar, namun pada sayatan tangensial berbentuk lancip, atau meruncing secara bertahap atau langsung. Pada sayatan melintang sel ini tampak seperti segi empat atau agak pipih.

10

Page 11: Jaringan Pembuluh

Panjang pemula fusiform adalah penting karena sedikit banyak mempengaruhi panjang turunannya. Namun, pengukuran xylem tidak menunjukan  panjang yang sama dengan cambium karena terjadi pemanjangan sel sewaktu xylem tumbuh menjadi dewasa.

2. Pemula Jari-jari Empulur

Pemula jari-jari empulur lebih kecil daripada pemula fusirorm, yakni pendek dan isodiametris, atau 2 – 3 kali lebih tinggi dri pada lebarnya. Pada coniferae, pemula jari-jari empulur senantiasa tersusun sebagai deretan sel kea rah vertical yang terdiri dari satu baris sel, dinamakan berseri satu atau unisertiat. Kelompok pemula jari-jari empulur dapat menjadi lebih panjang dengan hilangnya pemula fusiform diantara dua kelompok pemula jari-jari empulur, sehingga keduanya dapat menyatu. Atau pemula fusiform mengubah dirinya dengan membelah melintang beberapa kali menjadi sederetan pemula jari-jari empulur. Jika salah satu mekanisme tersebut mengakibatkan jari-jari empulur menjadi berseri banyak atau multiseriat, maka pemula segera hilang sehingga kondisi uniseriat diperoleh kembali. Pada dikotil sering terdapat jari-jari empuluruniseriat maupun multiseriat dan hal itu tercermin dalam pemula jari-jari empulurnya. Pada setiap jenis, kelompok pemula dapat hanya mengandung pemula panjang saja, isodiametris saja, atau campuran keduanya. Jika keduanya ditemukan, maka pemula panjang hamper selalu bertempat di bagian paling atas atau paling bawah jari-jari empulur atau di kedua tempat itu; selebihnya terdiri dari pemula berbentuk isodiametris.

3. Perkembangan Kambium Pembuluh

Pada tumbuhan monokotil dan sejumlah dikotil basah, prokambium akan habis terdiferensiasi menjadi jaringan pembuluh. Pada tumbuhan berkayu, sebagian prokambium dalam setiap ikatan pembuluh akan berkembang menjadi cambium fasikuler. Perubahan antara pertumbuhan primer dan sekunder tidaklah tajam karena jaringan primer diperoleh akibat pembelahan pada daerah subapikal dan seluruh pertumbuhan lateral merupakan proses yang sinambung dari mulai apeks sampai batang yang dewasa. Pada umumnya dianggap bahwa transisi terjadi secara bertahap dan

11

Inisial fusiform

( bertingkat)

Inisial jejari(tidak

bertingkat)

ray initial

Page 12: Jaringan Pembuluh

biasanya lambat, meskipun kadang-kadang cepat, dan baik prokambium maupun kambium merupakan dua stadium perkembangan dari satu macam meristem. Kambium dapat pula terjadi pada beberapa tempat yang sebelumnya tidak menampakkan kambium, seperti pada kambium interfasikuler.

Pada sejumlah tumbuhan hanya cambium fasikuler yang berperan dan setiap ikatan pembuluh membesar, diiringi oleh sedikit pertumbuhan sekunder. Pembelan difus (tersebar) dan proliferasi sel pada jari-jari empulur medulla sudah cukup mengimbangi produksi kayu yang sedikit itu. Kerangka kayu tumbuhan seperti itu menunjukkan pola kerangka berkas ikatan pembuluh asal. Pada pohon dan semak yang banyak membentuk kayu, cambium interfasikuler berdiferensiasi pada jari-jari empulur medulla baik secara serentak bersama dengan cambium fasikuler atau beberapa saat sesudahnya. Kambium interfasikuler berdiferensiasi sebagai panel yang meluas dari tepi cambium fasikuler. Kedua panel dari tepi dua ikatan pembuluh yang berdampingan akan bertemu sehingga membentuk kambium interfasikuler yang sinambung. Dengan demikian, pula terjadi kesinambungan dari seluruh kambium. Setelah beberapa bulan atau tahun, kedua macam cambium tak dapat dibedakan dan seluruh dinamakan kambium pembuluh saja.

12

Page 13: Jaringan Pembuluh

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan1. Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi

dari daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-garam mineral.

2. Xylem disusun oleh sel dewasa yang telah mati dan kehilangan plasma membrannya serta dinding selnya mengalami penebalan sekunder dan dilapisi lilin.

3. Floem disusun oleh sel hidup dewasa yang terinterkoneksi oleh perforasi pada ujung dinding selnya yang terbentuk dari plasmodesmata yang membesar dan termodifikasi.

4. Kambium merupakan meristem lateral karena berada di daerah lateral akar dan batang.

B. Saran

            Semoga apa yang kita pelajari tentang pembuluh angkut ini dapat menjadikan kita untuk lebih mengetahui tentang susunan dan fungsi dari floem, xylem dan kambium.

13

Page 14: Jaringan Pembuluh

DAFTAR PUSTAKA

Estiti, B. H. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB

Kimball, J.W. 1983. Biology. Addison-Wesley Publishing Company Inc. Alih Bahasa Sutarmi, S.T. dan Sugiri, N. 1992. Jakarta: Erlangga.

Mader, S.S, 1987. Biology: Evolution, Diversity and the Environtment. Iowa: Wm.C.Brown Publisher. Alih Bahasa Indonesia (Purnomo, B.S.) 1995. Penerbit Kucica.

Mulyani, sri E.s. 2006. Anatomi tumbuhan. Yogyakarta: Kanisus Yogyakarta

Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk. 1993. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Penerbit Universitas Terbuka. Depdikbud Jakarta.

Sutrian, Y. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan. Jakarta: Rineka Cipta

14