JARINGAN OTOT

58
JARINGAN OTOT Dr Anna Lewi Santoso

Transcript of JARINGAN OTOT

Page 1: JARINGAN OTOT

JARINGAN OTOT

Dr Anna Lewi Santoso

Page 2: JARINGAN OTOT

Jaringan otot• Berasal dari: Mesoderm (kec: iris, kelj ludah,

kelj keringat, kelj lacrimal – ectoderm)• Sel otot berkontraksi gerakan di organ

tertentu dan tubuh secara keseluruhan.• Secara fungsional:

1. Otot volunter : dibawah kemauan kita2. Otot involunter : tidak dibawah kemauan kita

Page 3: JARINGAN OTOT

Ciri morfologi dan fungsional

1. Otot rangka: otot lurik (volunter)– Terikat pada tulang/fasia, membentuk daging

2. Otot jantung: otot lurik involunter3. Otot polos : involunter

Page 4: JARINGAN OTOT

Otot rangka• Embrio:sel mesoderm menyatu sel sinsitium• Berkas2 sel multinuklear berbentuk silindris

panjang 1-40mm• Diameter: 10-100 µm• Inti banyak, lonjong di tepi sel, dibawah membran

sel.• Kedua ujung meruncing (tempat taut

miotendinosa) pada ME: daerah peralihan terdapat serabut

kolagen. Tendon menyusup ke dalam lipatan2 komplex di plasmalema serabut otot.

Page 5: JARINGAN OTOT

• Kontraksi cepat, kuat• Kekuatan suatu otot tidak tergantung panjangnya

serabut otot, tetapi tergantung jumlah total serabut2 sel otot

• Variasi diameter serabut otot rangka tergantung:1. Otot yang spesifik2. Umur, jenis kelamin3. Keadaan gizi4. Aktivitas jasmaniLatihan / exercise : memperbesar otot dan mengurangi

lemak. Prosesnya : pembentukan miofibril baru, menambah diameter serabut otot, sehingga menambah volume sel (hipertrofi), bukan hiperplasia

Page 6: JARINGAN OTOT

• Sitoplasma sel otot ( tidak termasuk miofibril)=sarkoplasma

• Retikulum endoplasma halus = retikulum sarkoplasma

• Membran sel: sarkolema/plasmalema• Sarkoplasma, didalamnya ada miofibril

(berkas2filamen silindris panjang)• Miofibril:– Diameter 1-2µm– Paralel terhadap sumbu panjang serabut otot– Deretan sarkomer tersusun seperti rantai yang

berhubungan dari ujung ke ujung

Page 7: JARINGAN OTOT

Pengaturan otot rangka• Masa serabut tersusun dalam berkas2 dikelilingi

epimisium (jaringan ikat padat mengelilingi seluruh otot)

• Epimisium masuk berupa septa tipis jaringan ikat, mengelilingi berkas serabut otot = perimisium.

• Setiap serabut otot dikelilingi selapis halus jaringan ikat = endomisium (lamina basal,serat retikulin,kapiler,saraf,jaringan ikat fibrosa,elastin-pada otot kecil,mata,muka)

• Peran jaringan ikat: meneruskan kekuatan kontraksi sel2 otot secara mekanik (sel2 otot tidak terbentang dari satu ujung otot ke ujung lain)

Page 8: JARINGAN OTOT
Page 9: JARINGAN OTOT
Page 10: JARINGAN OTOT

Pengaturan serabut otot rangka• Mikroskop cahaya: – Pot memanjang: terlihat pita terang (I) dan pita

gelap (A) bergantian– Pot melintang: terlihat titik2,diantaranya terdapat

sarkoplasma bening, non fibrilar• Cahaya polarisasi:– Pita A bersifat anisotrop/birefringen terlihat

terang– Pita I bersifat isotrop/birefringen terlihat gelap– Pita H (bagian tengah pita A) kurang birefringen

• Pita Z (bagian tengah pita I) – ME• Garis M (bagian tengah pita H)

Page 11: JARINGAN OTOT

• Sub unit terkecil otot rangka : sarkomer• 1 sarkomer = pita Z---pita Z– Panjang 2-3µm pada saat istirahat.

• Mikroskop elektron : pola sarkomer: 2 jenis filamen tebal + tipis, letaknya paralel terhadap sumbu panjang miofibril dengan pola simetris

• Filamen tebal (pita A) pada pusat sarkomer:– Panjang: ±1,6 µm– Lebar: ± 15 nm

• Filamen tipis (diantara, paralel terhadap filamen tebal), satu ujungnya melekat pada garis Z:– Panjang: 1,0 µm– Lebar : 8nm– Diameter : 5 nm

Page 12: JARINGAN OTOT

• Pita I terdiri atas bagian filamen tipis yang tidak saling bertumpuk dengan filamen tebal

• Pita A terdiri atas filamen tebal, filamen tipis yang saling bertumpuk

• Pita H: molekul miosin dengan bagian mirip batang

• Garis M: hubungan lateral antara filamen tebal yang berdekatan. Protein utama: kreatin kinase.

• ATP kreatin kinase(katalisis) ADP +fosfokreatin(fosfat b’energi tinggi)

Page 13: JARINGAN OTOT

• Sistem filamen tebal dikelilingi oleh 6 filamen tipis dalam bentuk segi enam (heksagonal)—terlihat bila pot melintang melalui pita A.

• Pita A (filamen tebal) menjulurkan “jembatan” secara radier menuju filamen tipis. “jembatan” ini tidak ada pada bagian tengah pita H. “jembatan” ini terbentuk dari kepala miosin, sebagian kecil mirip batang. Fungsi: proses pengubahan energi kimiawi menjadi energi mekanik.

• Protein pada filamen:– Tipis: aktin, tropomiosin, troponin– Tebal: miosin– Komposisi terbesar: miosin, aktin 55 %

Page 14: JARINGAN OTOT
Page 15: JARINGAN OTOT
Page 16: JARINGAN OTOT
Page 17: JARINGAN OTOT
Page 18: JARINGAN OTOT

Retikulum sarkoplasma dan sistem tubulus transversal

• Depolarisasi membran retikulum sarkoplasma---ion ca++ lepas---gelombang kontraksi (otot besar), miofibril perifer berkontraksi lebih awal

• Retikulum sarkoplasma mengatur aliran kalsium untuk siklus kontraksi-relaksasi, terdiri dari: jalinan sisterna retikulum endoplasma halus---bercabang, mengelilingi setiap miofibril

• Depolarisasi saraf dimembran retikulum sarkoplasma, ion Ca++ (sisterna retikulum sarkoplasma) dibebaskan dekat tumpukan filamen tebal dan tipis (pasif)---ion Ca++ diikat pada troponin---terbentuk jembatan aktin-miosin

• Depolarisasi terhenti: retikulum sarkoplasma menampung kalsium (aktif) mentranspor Ca++ ke sisterna---relaksasi

Page 19: JARINGAN OTOT

• Sistem tubulus tranversal: agar kontraksi merata

• Sistem ini berupa invaginasi sarkolema (mirip jari-jari) melingkari perbatasan pita A-I disetiap sarkomer

• Dikiri-kanannya terdapat retikulum sarkoplasma---membentuk TRIAD:– Satu tubulus transversal– Dua retikulum sarkoplasma (bagian lateral)Disini depolarisasi tubulus transversal diteruskan ke

membran retikulum sarkoplasma• Kontraksi otot: kesediaan ion Ca++• Relaksasi otot: ketiadaan ion Ca++

Page 20: JARINGAN OTOT
Page 21: JARINGAN OTOT

Mekanisme kontraksi• Relaksasi: filamen tebal + tipis saling

bertumpuk sebagian.• Kontraksi: pergeseran filamen.– Miofibril lebih tebal– Sarkomer lebih pendek: jarak antar garis Z

memendek– Pita H dan I memendek, pita A tetap panjang.

Filamen tipis bergeser antara filamen tebal, tertarik kearah dalam menuju garis M

– Ujung pita A mendekati garis Z– Kontraksi maximal: pita A & I tidak dapat

dibedakan lagi. Pita I & H menghilang. Ujung-ujung filamen tebal mencapai garis Z

Page 22: JARINGAN OTOT

• Energi yang diperlukan :ATP-------------------------------------------ADP+fosfat

ATPase ( pada kepala miosin)

Jika ATP tidak tersedia, ikatan komplex aktin-miosin akan menjadi stabil---kekakuan otot yang hebat ( rigor mortis ) setelah kematian.

• Proses kontraksi-----baca di textbook

Page 23: JARINGAN OTOT

Pembuluh darah dan pembuluh limfe

• Arteri menembus epimisium---bercabang kecil2 masuk perimisium---kapiler (kontinue) didalam endomisium diantara dan sejajar serabut otot

• Pembuluh limfe (KGB): epimisium dan perimisium

Page 24: JARINGAN OTOT

Inervasi • Perimisium: saraf motorik bermielin---

bercabang terminal ( nerve terminal/axonal ending)—tempat inervasi, selubung mielin hilang, bagian terminal melebar pada lekukan permukaan sel otot=motor end plate/taut otot saraf (neuromuscular/myoneural junction). Fungsi: mengatur kontraksi otot.

• Axon ditutupi selapis tipis sitoplasma sel schwann, pada ujungnya banyak mitokondria, vesikel sinaps (neurotransmiter asetilkolin)

• Antara axon dan otot terdapat celah: celah sinaps

Page 25: JARINGAN OTOT

• Tiap otot dipersarafi satu/lebih saraf menembus ‘titik motor’:– Serabut-serabut motorik– Serabut-serabut sensorik untuk muscle spindle

(gelendong otot)• Ujung sensorik neurotendinea untuk fasia• Saraf autonom untuk pembuluh darah• Secara fungsional: satu unit = satu serabut

saraf + serabut otot yang disarafinya(bisa satu atau lebih)

• Pada persarafan multiple = sebuah serabut saraf dan semua otot yang disarafi = unit motorik.

Page 26: JARINGAN OTOT

• Sistem kontraksi serabut otot rangka: sekaligus/tidak sama sekali.

• Jumlah unit motorik & variasi ukuran setiap unit dapat mengendalikan intensitas kontraksi otot tersebut.

• Kemampuan otot melakukan gerakan halus tergantung pada ukuran unit motoriknya. Misal: otot mata dipersarafi oleh serabut saraf yang berbeda.

• Otot besar:gerakan kasar (tungkai)---satu axon bercabang-cabang---kesatu unit motorik(bisa >100serabut otot)

• Miastenia gravis (autoimun): kelemahan otot secara progresif.– Penyebab: reseptor asetilkolin berkurang karena terikat oleh

antibodi– Respon tubuh: diganti respon baru---tetapi tidak responsif

terhadap asetilkolin, akibat antibodi yang sama

Page 27: JARINGAN OTOT

Gelendong otot dan organ tendon golgi

• Gelendong otot: proprioseptor bersimpai (neuromuscular spindles) tersusun memanjang dalam otot: dibentuk oleh srabut2 otot halus & kecil (serat2 intrafusal)

• Serat intrafusal:1. Nuclear bag fibers: lebih besar, sedikit, inti banyak

terpusat ditengah sel2. Nuclear chain fibers: lebih halus, banyak, inti satu

berbentuk deretan.• Saraf afferent masuk nuclear bag fiber berbentuk

ulir (annulospiral endings), pada nuclear chain fibers berkelompok (flower spray endings)

Page 28: JARINGAN OTOT

• Saraf sensorik pada gelendong otot berfungsi: deteksi perubahan panjang (distensi) serabut otot extrafusal ke medula spinalis

• Fungsi gelendong otot: reflex2 teraktifkan secara komplex untuk mempertahankan sikap tubuh, mengatur aktivitas kelompok otot antagonis misal: berjalan.

• Organ tendon golgi: ujung saraf tendo (neurotendinous endings) jaringan ikat membungkus jaringan kolagen + saraf sensorik pada batas otot-tendon

• Fungsi: propriosepsi mendeteksi perbedaan tegangan ditendon. Membantu mengatur jumlah tenaga yang diperlukan untuk gerakan variasi kekuatan otot.

Page 29: JARINGAN OTOT
Page 30: JARINGAN OTOT
Page 31: JARINGAN OTOT

Sistem produksi energi• Energi : ATP, fosfokreatin dari asam

lemak+glukosa• Energi kimiawi: glikogen 0,5-1% berat otot• Asam lemak enz oksidasi β (mitokondria)asetat oksidasi

siklus as sitrat ATP• Bila otot rangka ---latihan jangka pendek

(sprint)– Energi: glikogen dimetabolisme—glukosa + laktat– Terjadi defisit O2----diganti saat istirahat– Laktat-----kram ( kejang otot), nyeri otot rangka

Page 32: JARINGAN OTOT

Ciri morfologi, histokimia, biokimia• Tipe serabut otot:

I. Tipe lambatII. Tipe cepat

• Tipe I:– Banyak sarkoplasma (mioglobin) warna merah

gelap– Garis tengah relatif kecil– Kontraksi kontinue– Energi: fosforilasi oksidasi asam lemak

Page 33: JARINGAN OTOT

• Tipe II– Kontraksi cepat yang tidak kontinue– Mioglobin lebih sedikit (merah terang)– IIA, IIB, IIC, berdasarkan aktivitas & karakteristik kimiawi

( stabilitas aktin-miosin ATPase)– IIB kerja paling cepat: energi: glikolisis– Myoneural junction lebih komplex

• Tipe intermediate:– Serupa tipe I– Kecepatan kontraksi = tipe II

• Penggolongan ini ( makna klinis)—diagnosa penyakit otot/ miopaty

• Pada manusia: otot rangkanya adalah campuran jenis tipe• Diferensiasi otot menjadi tipe I,II,intermediate dikendalikan

saraf• Denervasi otot---atrofi serabut otot---paralisis

Page 34: JARINGAN OTOT

Komponen lain sarkoplasma• Glikogen:– Granule kasar– Cadangan energi selama kontraksi otot

• Mioglobin:– Protein pengikat O2---hemoglobin---merah gelap– Fungsi: pigmen penimbun oksigen untuk intensitas fosforilasi

yang tinggi– Terdapat: anjing laut, ikan paus ( mamalia laut)– Pada otot yang harus mempertahankan aktivitas untuk waktu

lama• Sel otot dewasa:– Retikulum endoplasma kasar, sedikit– Ribosom, sedikit– Sintesis protein rendah

Page 35: JARINGAN OTOT

Regenerasi otot rangka• Inti tidak bermitosis• Jaringan dapat regenerasi terbatas• Sumber regenerasi: sel satelit:

– Sel kecil, mononukleus– Inti tunggal– Bentuk gelendong– Diantara sarkolema & endomisium pada lamina basalis, mengelilingi

tiap serabut otot matur (ME)– Cadangan sel mioblas embrional (inaktif) yang menetap setelah

diferensiasi otot.– Berperan pada hipertrofi otot ( sel satelit bersatu dengan serabut

induknya---menambah massa otot setelah aktivitas berat.• Bila cedera: sel satelit aktif, berproliferasi, bergabung untuk

membentuk serabut otot rangka baru• Bila cedera berat ( aliran darah/saraf terganggu): serabut otot

diganti oleh jaringan ikat fibrosa---jaringan parut

Page 36: JARINGAN OTOT

Otot jantung• Embrio : sel mesoderm splanknik dari

bumbung jantung primitif tersusun mirip rantai

• Sel otot jantung:– Diameter ± 15 µm– Panjang : 85-100 µm– Pola garis melintang identik otot rangka– Inti 1-2 ditengah, pucat, lonjong– Sifat involunter, kontraksi ritmis, automatis– Terdapat pada miokard & dinding pembuluh darah

besar yang berhubungan langsung dengan jantung

Page 37: JARINGAN OTOT

• Sel otot jantung membentuk serabut otot jantung yang terikat ‘end to end’ = diskus interkalaris (intercalated disc)

• Serabut otot jantung bercabang, paralel satu sama lain

• Dibungkus jaringan ikat halus endomisium (jar kapiler luas, KGB, serabut saraf autonom halus) kec: intercalated disc

• Berkas2 sel teranyam erat sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan gelombang kontraksi khas (isi ventrikel terperas)

Page 38: JARINGAN OTOT
Page 39: JARINGAN OTOT
Page 40: JARINGAN OTOT

Tiga kekhususan taut pada intercalated disc

1. Fasia adherens : (pita hemi Z) membran khusus pada bagian transversal diskus. Fungsi: tempat penambatan filamen aktin dari sarkomer terminal

2. Makula adherens (desmosom):– Pada bagian transversal– Mengikat sel jantung agar tidak terpisah saat

kontraksi kontinue

3. Lateral diskus ( taut rekat)– Fungsi: pertukaran ion antar sel bersebelahan

secara konstan. Sehingga timbul kontraksi dalam bentuk gelombang

Page 41: JARINGAN OTOT

• Sistem tubulus transversal, retikulum sarkoplasma tidak teratur. Pada ventrikel: tubulus transversal lebih banyak, lebih besar, dan pada ketinggian garis Z

• Retikulum sarkoplasma tidak berkembang baik, berpindah secara teratur melalui miofilamen

• Miofibril tidak jelas• Miofilamen mengandung aktin, miosin = otot

rangka• Miofilamen terbatas pada sel otot, tidak

melintasi batas sel

Page 42: JARINGAN OTOT

• DIAD bukan TRIAD:– Satu tubulus transversal– Satu sisterna retikulum sarkoplasma.

• Sitoplasma berisi >40% mitokondria---metabolisme aerob terus menerus. Otot rangka 2%

• Energi :– Asam lemak (trigliserida dalam tetes2 lipid) &

lipoprotein---bahan bakar utama– Glikogen sedikit---glukosa (sumber energi saat stres)

• Atrophia fusca pada jantung (brown atrophy of the heart)---endapan granul pigmen lipofuchsin (liposom sekunder)---pigmen penuaan, terdapat pada sel berumur panjang (dekat kutub inti sel otot jantung)

Page 43: JARINGAN OTOT

Perbedaan struktur otot atrium dan otot ventrikel

• Susunan miofilamen sama• Atrium:– Tubulus transversal lebih sedikit– Sel lebih kecil– Granul berdiameter 0,2-0,3 µm ---pada kutub inti

otot jantung• Fungsi: faktor natriuretik atrium (ginjal)untuk

natriuresis-diuresis---berlawanan dengan aldosteron-antidiuretik

Page 44: JARINGAN OTOT

Kontraksi • Miogenik spontan• Mekanis = otot rangka• Rambatan rangsang melalui neksus• Sistem hantar rangsangan: mengatur denyut

jantung (sel otot jantung mengalami modifikasi)---serabut purkinje

• Serabut purkinje:– Dibawah endocard pada permukaan dalam

jantung: septum interventrikularis– Lebih besar, lebih tebal (diameter 50µm), lebih

pucat (sarkoplasma disentral, miofibril ditepi)– Glikogen banyak

Page 45: JARINGAN OTOT

Regenerasi

• Otot jantung hampir tidak beregenerasi setelah masa kanak-kanak

• Otot jantung lebih tahan terhadap trauma• Defect/kerusakan/infark akan diganti

proliferasi jaringan ikat---terbentuk jaringan parut di miokardium

Page 46: JARINGAN OTOT

Otot polos• Sel panjang tanpa garis melintang, involunter,

kontraksi lambat• Sel otot polos tersebar satu2/kelompok kecil yang

berhubungan erat dengan jaringan ikat (lamina basalis, serabut retikulum fibroelastis halus—didalamnya : pembuluh darah, saraf). Fungsi: menggabungkan kekuatan yang dibangkitkan oleh masing-masing serabut otot polos menjadi aksi bersama, mis: peristaltik usus

• Relaksasi: sel fusiform (gelendong)---lebar bagian tengah, meruncing di kedua ujung

• Kontraksi: batas sel tampak bergelombang, inti berlipat (mirip alat pembuka tutup botol)

Page 47: JARINGAN OTOT

• Tiap sel : 1 inti dipusat (bagian sel paling lebar) ukuran: 20µm-0,05mm. Panjang: 0,2nm. Diameter: 6µm didaerah inti

• Potongan melintang: tampak berbagai ukuran diameter, pada penampang besar saja terlihat inti

• Bagian sel yang sempit berdampingan dengan bagian yang lebar sel tetangga---lebih erat

• Sarkoplasma asidofil dan homogen• Miofilamen tersusun tidak teratur, miofilamen

tipis>tebal• Pada kutub inti: berkumpul mitokondria,

poliribosom, sisterna retikulum endoplasma, komplex golgi. Permukaan sel: vesikel pinositotik

Page 48: JARINGAN OTOT

• Retikulum sarkoplasma rudimenter, terdiri dari sistem membran tertutup, mirip otot rangka.

• Tubulus transversal tidak ada• Satuan kontraktil otot polos adalah sel, karena

sarkomer tidak ada• Berkas miofilamen bersilangan secara obliq

melalui sel, jalinan tersebut mirip kisi2:– Filamen tipis (5-7nm): aktin, tropomiosin– Filamen tebal (12-16nm): miosin, panjang:

2000nm– Filamen intermediate: diameter 10nm, didalam

sarkoplasma. Protein utama: desmin (skeletin), vimentin: unsur tambahan untuk vaskular

Page 49: JARINGAN OTOT

• Dua jenis badan padat:1. Berhubungan dengan membran (dense bodies)2. Berhubungan dengan sitoplasma (attachment plaquesKeduanya mengandung α aktinin (serupa garis Z pada

rangka---membentuk rangka dalam sel)Dense bodies (α aktinin) tempat perlekatan miofilamen

tipis• Filamen tipis+intermediate berinsersi ke dense

bodies. Fungsi: meneruskan kekuatan kontraksi ke sel otot polos yang berdekatan dan jalinan serabut retikulin disekelilingnya

• Relaksasi: filamen tebal+tipis tersusun paralel + memanjang. Susunan kontraksi tidak teratur.

Ratio filamen tebal:tipis = 1:15

Page 50: JARINGAN OTOT

• Kekuatan kontraksi: mekanisme filamen yang bergeser (miofilamen tebal+tipis)---diteruskan oleh dense bodies untuk memendekkan panjang sel

• Proses ini perlu ion kalsium. Gudangnya di caveolae subsarkolema

• Ca++masuk---kontraksi akan mulai, miosin interaksi dengan aktin---rantai ringannya mengalami fosforilasi

• Ca++ bergabung dengan kalmodulin (protein pengikut kalsium, juga berperan pada kontraksi sel selain otot)

Ca++ kalmodulin kinase rantai ringan miosin aktif fosforilasi miosin

Page 51: JARINGAN OTOT

• Aktifitas kinase rantai ringan miosin mempengaruhi derajat kontraksi otot polos.

• Hormon untuk kontraksi & relaksasi: AMP siklik (cAMP)---cAMP meningkat, kinase aktif, miosin fosforilasi---kontraksi sel

• Estrogen: cAMP meningkat, fosforilasi miosin meningkat---aktivitas kontraktil otot polos uterus

• Progesteron >< estrogen

Page 52: JARINGAN OTOT
Page 53: JARINGAN OTOT

Persarafan • Simpatis & parasimpatis dari sistem saraf autonom.

Sifat: post ganglionik, tidak bermielin, taut otot saraf tidak ada. Axon saraf autonom berakhir pada pelebaran di jaringan ikat endomisium

• Derajat inervasi bergantung pada fungsi + besar otot tersebut

• Dua macam otot polos:– Multi unit: persarafan luas dengan semua/hampir semua, sel

otot yang mendapatkan saraf terminal. Kontraksi serentak dan relatif cepat. Contoh: iris, arteri besar, duktus deferens.

– Unitary: Ujung saraf terminal lebih sedikit: stimulus dari sel satu ke sel lain melalui neksus, kontraksi lambat. Contoh: visera, pemb darah kecil.

– Campuran keduanya

Page 54: JARINGAN OTOT

• Otot polos memiliki aktivitas spontan bila tidak ada stimulus saraf

• Otot polos menerima ujung saraf adrenergik & kolinergik (secara antagonis)

ujung kolinergik mengaktifkan, adrenergik menghambat

Page 55: JARINGAN OTOT

Regenerasi • Respon regenerasi aktif, melalui mitosis• Cedera: sel-sel otot polos mononukleus yang

masih hidup + perisit pembuluh darah---mitosis lalu menggantikan jaringan rusak

• Secara fisiologis: sel otot polos bertambah ukurannya, rangsanga fisiologis (rahim selama kehamilan)---bertambah besar & peningkatan jumlah sel (hipertrofi & hiperplasi)---diferensiasi sel2 mesenkim yang ada didalam dinding rahim

• Secara patologis: arteriol pada hipertensi

Page 56: JARINGAN OTOT

• Otot polos dapat ditemukan pada:– Sistem pernapasan– Sistem urinalis– Sistem reproduksi– Arteri, vena, pembuluh limfe besar, dermis, iris,

korpus siliaris• Fungsi: mengatur, mempertahankan garis

tengah lumen.

Page 57: JARINGAN OTOT

• Saat praktikum:– Otot rangka:(tentukan pot melintang/membujur)

• Epimisium• Perimisium• Endomisium• Inti sel otot rangka• Serabut otot rangka (poligonal)• Miofilamen/miofibril• Fascicle• Neuromuscular spindle=muscle spindle, didalamnya terdapat

sabut otot intrafusal

– Otot jantung:(tentukan pot melintang/membujur)• Inti ditengah sarabut, serabut bercabang• Intercalated disc

– Otot polos:(tentukan pot melintang/membujur)• Inti ditengah serabut, tebalnya hampir sama dengan tebal

serabut

Page 58: JARINGAN OTOT

terimakasih