Jaringan otot

25
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN I “JARINGAN OTOT” Oleh: Oleh: Nama : Dian Octarina NIM : 08081004023 Asisten : Meika Puspita Sari Kelompok : I (Satu) LABORATORIUM ZOOLOGI JURUSAN BIOLOGI

description

Laporan Praktikum SPHJaringan otot... semoga bisa bermanfaat... ilmu yang diterima, ilmu itupun dibagikan kepada semua... ilmu yang dicari, ilmu itulah yang diperoleh, dan ilmu itupun dibagikan... berbagi pengetahuan kepada public adalah sikap seorang scientist... :)

Transcript of Jaringan otot

Page 1: Jaringan otot

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN I

“JARINGAN OTOT”

Oleh:

Oleh:

Nama : Dian Octarina

NIM : 08081004023

Asisten : Meika Puspita Sari

Kelompok : I (Satu)

LABORATORIUM ZOOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2009

Page 2: Jaringan otot

ABSTRAK

Praktikum yang berjudul, “Jaringan Otot” bertujuan untuk untuk mengetahui berbagai macam bentuk dan letak sel penyusun jaringan otot. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 3 November 2009, pukul 08.30-10.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya. Alat yang digunakan adalah alat tulis, kertas catatan dan mikroskop. Dan bahan yang digunakan adalah berbagai macam prerparat awetan jaringan otot, yaitu preparat otot jantung, otot rangka, otot rangka trakea, dan usus halus mencit. Adapun hasil yang didapat yaitu gambar berbagai macam bentuk dan letak sel penyusun jaringan otot. Kesimpulan yang didapat pada praktikum ini yaitu pada otot jantung mempunyai serabut dan inti terletak di pusat, dan otot rangka tidak bercabang dan inti terletak di tepi.

Page 3: Jaringan otot

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sel-sel otot terspesialisasi untuk kontraksi, yaitu mengandung protein kontraktil

dan dapat berubah dalam ukuran panjang, dam memungkinkan sel-sel untuk

memendek. Sel-selnya seringkali disebut serat-serat otot, yang terus menerus

membingungkan para pelajar yang baru saja belajar tentang serat-serat interseluler

yang non-kontraktil dari jaringan penyambung (connective tissue) yang berguna

sebagai unsur-unsur pengikat dan bantalan di dalam matriks (Bevelander 1979).

Jaringan otot memerlukan unsur jaringan ikat untuk sekurang-kurangnya dua

alas an. Pertama, sel otot mempunyai metabolism yang sangat aktif dan karenanya

memerlukan sangat banyak nutrien dan oksigen. Kapiler yang menyediakan bahan

pokok ini terletak dalam jaringan ikat longgar halus yang terdapat di antara sel-sel

otot atau di antara berkas sel-sel ini. Kedua, agar tubuh memperoleh manfaat dari

suatu kontraksi otot, maka sel otot harus tertambat pada sesuatu agar dapat menarik,

yaitu pada unsur jaringan ikat fibrosa kuat dari otot (Cormack 1994).

Otot tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut serat otot dan mempunyai

kemampuan untuk kontraksi jika mendapatkan rangsangan dari impul saraf. Serat otot

tersusun dari mikrofilamen yang terdiri dari protein kontrkatil auksin dan myosin.

Otot merupakan jaringan terbesar pada kebanyakan hewan. Otot kontraksi

mengonsumsi energy yang banyak pada saat berkontraksi (Nugroho 2004).

Dalam tubuh vertebrata, terdapat tiga jenis jaringan otot, yaitu otot rangka, otot

jantung, dan otot polos. Otot rangka (skeletal muscle) yang dilekatkan ke tulang oelh

tendon, bertanggung jawab ataspergerakan tubuh secara sadar. Orang dewasa

memiliki jumlah sel-sel otot yang tetap, mengangkat beban dan metode lain untuk

membentuk otot tidak meningkatkan jumlah sel, tetapi hanya memperbesar ukuran sel

yang sudah ada (Campbell 2004).

Page 4: Jaringan otot

Otot polos terdiri atas berkas sel-sel panjang atau yang disebut dengan serabut.

Serabut-serabut tersebut merupakan berkas untai miofibril yang homogen. Otot polos

memiliki inti sel satu saja di tengah-tengah selnya, berbentuk gelendong dan tidak

memiliki lurik pada sel-selnya. Otot polos bekerja secara tidak sadar, dan tidak

kelelahan. Otot jantung hanya terdapat di jantung. Otot jantung memiliki lurik-lurik

seperti otot lurik, tetapi intinya hanya satu. Otot ini bekerja secara tidak sadar,

dan tidak cepat lelah. Hal ini disebabkan oleh kerjanya yang tak sadar, tidak

dipengaruhi atas perintah saraf pusat. Otot jantung juga memiliki ciri sifat

kontraktilnya yang sama dengan otot rangka. (Anonima 2009).

1.2. Tujuan Praktikum

Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam bentuk dan

letak sel penyusun jaringan otot.

Page 5: Jaringan otot

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot

yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Tersusun dalam susunan

paralel di dalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat

dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat

pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot menyerupai bagian besar dari kerja seluler

yang memerlukan energy dalam suatu hewan yang aktif, yang tentunya dalam jumlah yang

banyak untuk menghasilkan suatu kerja tersebut (Campbell 2004).

Bagi berbagai jenis kontraksi yang diperlukan bagian-bagian tubuh tersedia tiga

jenis otot berbeda. Jenis yang paling umum dikenal sebagai otot rangka, otot volunter atau

otot bercorak. Otot disebut sebagai rangka karena kontraksinya biasanya menggerakkan

beberapa bagian kerangka, dan dikatakan sebagai otot volunter karena kontraksinya

biasanya dapat diatur oleh kemauan kita, dan bercorak karena seratnya nampak gurat-gurat

melintang gelap dan terang secara selang-seling yang disebut gurat melintang bila dilihat di

bawah mikroskop. Meskipun begitu perlu disadari bahwa otot rangka dapat berfungsi tanpa

usaha secara sadar (misalnya, mempertahankan posisi kepala). Ada kalanya lebih umum

untuk menyebut otot rangka sebagai otot bercorak. Namun jenis otot tersebut akan

dikatakan otot jantung juga bercorak, dan hal ini dapat membingungkan, sehingga

kecenderungan akhir-akhir ini adalah untuk menghindarkan penggunaan nama ini

(Cormack 1994).

Jaringan otot dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan otot polos,

jaringan otot lurik dan jaringan otot jantung. Jaringan otot polos mempunyai

serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak

polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah

pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat

pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan (Anonimb 2009: 1).

Page 6: Jaringan otot

Otot polos tersusun oleh sel-sel yang berbentuk kumparan halus, masing-masing

dengan satu nukleus yang yang terletak ditengah, berbentuk oval dan mempunyai

fibril-fibril homogen. Sel-sel tersebut tersusun dalam lapisan-lapisan yang diikat dengan

jaringan pengikat fibrosa. Otot biasanya terdapat pada alat-alat dalam tubuh vertebrata,

diantaranya pada dinidng saluran pencernaan, pembuluh darah, dan saluran-saluran

pernafasan (Radiopoetro 1996)

Sel-sel otot kerangka (yang juga disebut serat-serat) adalah sel-sel silindris,

berbentuk prisma yang rata-rata memiliki panjang 3 cm tetapi bervariasi dari sekitar 1 mm

pada otot stapedius sampai lebih dari 4 cm pada otot-otot panjang anti-gravitasi, seperti

Gluteus maksimus. Serat-seratnya bersatu dalam kelompok-kelompok menjadi

berkas-berkas yang disebut fasikuli (fasciculi) yang beraneka ragam dalam ukurannya.

Mereka member butiran-butiran kasar pada irisan melintang dari suatu sosok otot besar.

Masing-masing sel dalam suatu berkas menempel pada selubung jaringan penyambung

yang membungkus (investing connective tissue sheath) tetapi tidak saling menempel.

Mereka melakukan kontraksi secara terpisah dalam reaksi terhadap masukan dari

masing-masing saraf motor mereka. Sebuah neuron motor tunggal melakukan kontak

dengan beberapa sel otot, yang jumlahnya bervariasi dengan jenis ototnya dari hanya

beberapa pada otot mata yang terkontrol secara halus sampai beberapa ratus pada otot-otot

massa-aksi yang besar dan kuat (gluteus maximus). Neuron-neuron da serat-serat otot yang

bersangkutan disebut motor unit (Bevelander 1979).

Otot jantung hanya ditemukan dalam dinding jantung dan vena besar yang

memasuki jantung. Keistimewaan fungsional otot jantung adalah kemampuannya untuk

berkontraksi secara ritmis dan secara terus menerus sebagai akibat dari aktivitas sel otot

jantung yang berpautan. Secara morfologi, otot jantung dpat dibedakan dari otot kerangka.

Dalam beberapa hal struktur halus otot jantung sama dengan otot kerangka, khususnya

mengenai hubungan antara miofilamen halus dan miofilamen tebal, sehingga

lempeng-lempeng yang tampak pada myofibril tidakberbeda pula. Perbedaan yang tampak

pada pengamatan dengan mikroskop elektron yaitu susunan sarkoplasmik retikulum dan

mitokondria yang tidak teratur sehingga berkas-berkas miofilamen yang membentuk

myofibril tidak disusun secara teratur sehingga berkas-berkas myofibril tidak sama. Selain

Page 7: Jaringan otot

itu mitokondria lebih panjang dan lebih banyak. Kadang-kadang mitokondria

menempatisatu sarkomer (Subowo 1996).

Seluruh otot dibungkus oleh sebuah selubung jaringan ikat padat biasa disebut

epimisium. Pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf masuk dan keluar otot dari

epimisium melalui sekat-sekat fibrosa yang meluas ke dalam otot dan mngelilingi fasikel

(berkas) serat ototnya. Sekat ini merupakan perimisium. Menyatu dengan perimisium,

lembaran jaringan ikat halus meluas di antara masing-masing serat otot dan membentuk

endomisium. Endomisium mengandung banyak kapiler dan serat saraf yang memasok serat

otot. Pada setipa ujung otot, unsure jaringan ikat berbaur ke dalam struktur jaringan ikat

kuat yang menambat otot pada struktur yang ditariknya. Banyak otot yang berakhir dalam

tendon yang tertanam pada tulang atau tulang rawan. Namun otot dapat pula memiliki jenis

tambatan lain, misalnya aponeurosis, raphe, tambatan langsung pada periosteum, dan

bahkan tambatan pada lapisan jaringan ikat padat biasa kulit (lapis retikulare dermis)

(Cormack 1994).

Bila suatu serat otot berkontraksi, ia menjadi lebih pendek dan lebar. Hal ini juga

berlaku untuk setiap sakromer. Keterangan “filamen yang menyelip” (sliding filament)

sekarang telah diterima secara umum sebagai mekanisme yang bertanggung jawab untuk

kontraksi otot. Pada dasarnya, mekanisme ini melibatkan suatu perubahan dalam

kedudukan relative dari filamen-filamen aktin dan myosin (Bevelander 1979).

Kontraksi otot diatur oleh konsentrasi ion kalsium dalam myofibril. Peran utama

retikulum sarkoplasma ialah untuk mengatur konsentrasi ion kalsium di dalam myofibril.

Kadar ion kalsium ini yang menentukan apakah aktin akan berinteraksi dengan myosin.

Protein membrane integral utama dari reticulum sarkoplasma ialah enzim adenosine

trifosfatase (ATPase) tergantung Ca2+ + Mg2+ memakai energy yang disediakan oleh

adenosine trifosfat (ATP), enzim ini memompa ion kalsium dari myofibril ke dalam lumen

retikulum sarkoplasma, tempat mereka ditampung bilamana serat otot tidak sedang

berkontraksi. Setelah ion-ion ini memasuki retikulum sarkoplasma, mereka terikat pada

protein pengikat kalsium, yang semula merupakan protein membran porifer (ekstrinsik)

yang disebut kalsekuestrin (Cormack 1994).

Page 8: Jaringan otot

Organ tendon juga disebut sebagai organ tendon golgi atau organ neurotendineus,

reseptor ini ditemukan pada pertemuan antara otot dan tendonnya dan juga dalam

aponeurosis (tempat tarikan otot). Mereka merupakan struktur bersimpai yang berukuran

lebih kurang setengahnya muskel spindel. Serat aferen besar yang bermielin yang memasok

organ tendo memiliki cabang-cabang halus tanpa myelin yang pecah menjadi

cabang-cabang halus di dalam organ tendon di antara berkas kolagen tendon. Tidak seperti

muskel spindel, organ tendon tidak memilikiinerfasi eferen. Ujung eferen agaknya

dirangsang bila diputar dan ditekan di antara berkas kolagen bila tendon sedang

diregangkan, karena meeka berespon terhadap keterangan dalam otot. Rangsangan pada

organ tendon golgi menimbulkan reflex hambatan (penembakan) neuron motoris bawah

yang memasok otot, karena itu ia menghentikan reflex kontrkasi yang dibangkitkan oleh

regangan (Cormack 1994).

Page 9: Jaringan otot

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 3 November 2009, pukul

08.30-10.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah alat tulis, kertas catatan dan mikroskop. Dan

bahan yang digunakan adalah berbagai macam preparat awetan jaringan otot.

3.3. Cara Kerja

Disiapkan mikroskop yang akan digunakan. Diletakkan preparat yang akan

diamati dan diatur penerangan pada mikroskop. Diamati dan digambar hasil pada

lembar kerja dan diberi keterangan pada gambar.

Page 10: Jaringan otot

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari praktikum yang telah dilaksanakan, didapat hasil sebagai berikut:

a. Otot Jantung (4 x 10)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Clasiss : Mammalia

Ordo : Rodentia

Family : Murridae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

Nm Umum : Mencit

Keterangan

1. Membran plasma

2. Sitoplasma

3. Serat-serat otot

Deskripsi :

Otot jantung terletak pada jantung sehingga disebut sebagai otot jantung.

Otot jantung menyerupai otot lurik, namun perbedaannya yakni otot jantung

bercabang. Hal ini sesuai dengan pendapat Cormack (1994) bahwa otot jantung

merupakan jalinan sinsisium berinti banyak terdiri atas serat-serat bercabang

tanpa ujung. Serat otot memperlihatkan pola umum bergurat yang sama dengan

yang terdapat pada serat otot rangka. Otot jantung berkontraksi secara spontan

tanpa perlu dipasok saraf sedikutpun.

Page 11: Jaringan otot

b. Otot Rangka 17 (4 x 10)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Clasiss : Mammalia

Ordo : Rodentia

Family : Murridae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

Nm Umum : Mencit

Keterangan

1. Membransel

2. Sitoplasma

3. Sarkolema

Deskripsi :

Otot rangka ditemukan pada tulang atau kerangka tubuh yang berperan

dalam pergerakan tubuh. Hal ini sesuai dengan pendapat Dellman (1989) bahwa

otot rangka melekat pada rangka yang dapat digerakkan. Otot lurik ini mampu

berkontraksi secara cepat dan kuat. Otot rangka berfungsi sebagai alat gerak aktif

dengan berkontraksi secara cepat dan kuat untuk menggerakkan tulang dan

menegakkan tubuh. Sel-sel otot lurik pada mencit memiliki inti yang terletak

dibagian pinggir setiap serabut mempunyai inti yang terletak dibagian tepi.

Page 12: Jaringan otot

c. Otot Rangka Trakea (4 x 10)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Clasiss : Mammalia

Ordo : Rodentia

Family : Murridae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

Nm Umum : Mencit

Keterangan

1. Membran sel

2. Mikrofibril

Deskripsi :

Trakea merupakan saluran pernafasan, yang disusun oleh tulang rawan

dan jaringan otot polos. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonimc (2009) bahwa

trakea terdiri dari 16 sampai 20 cincin tulang rawan berbentuk setengah

lingkaran posterior dibentuk oleh jaringan elastis bersama dengan otot polos.

Kedua jaringan membentuk suatu lapisan yang disebut pars membranaeadari

trakea. Otot ini akan aktif berkontraksi pada saat ekspirasi dalam atau batuk

sehingga lumen trakea menyempit. Otot polos merupakan komponen yang

terpenting di dalam saluran pernafasan. Otot polos terletak dibagian posterior dan

menghubungkan kedua ujung tulang trakea dan bronkus utama. Bronki kecil,

bronkioli generasi kelima dan seterusnya, serabut otot polos ini menyusun diri

dalam bentuk spiral an double helical. Bentuk spiral otot polos dapat dijumpai

sampai ke alveolius.

Page 13: Jaringan otot

d. Usus Halus Mencit (4 x 10)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Clasiss : Mammalia

Ordo : Rodentia

Family : Murridae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

Nm Umum : Mencit

Keterangan

1. Inti sel

2. Sitoplasma

3. Membran plasma

Deskripsi :

Pada usus halus mencit, terdapat jaringn otot polos yang berwarna merah

cerah. Otot polos usus halus mencit ini memiliki satu sel dengan satu inti dan

dengan bagian dalam atau tengahnya melebar atau besar. Hal ini sesuai dengan

pendapat Nugroho (2004) bahwa otot polos mempunyai penampakan yang polos

dan mempunyai pergerakan yang lebih lambat dibandingkan dengan otot lurik,

tetapi pergerakannya dapat bertahan lama.

Page 14: Jaringan otot

BAB V

KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Jaringan otot terdiri dari tiga macam, yaitu otot polos, otot lurik atau otot rangka, dan

otot jantung.

2. Otot polos terdapat pada organ-organ dalam tubuh, seperti pencernaan dan pernafasan.

3. Otot lurik terdapat pada kerangka tubuh, dan otot jantung terdapat pada jantung.

4. Otot rangka memiliki serat yang lebih besar dan mengandung banyak inti pada setiap

serat.

5. Otot rangka tampak lurik karena pengaturan filamennya yang tumpang tindih.

6. Otot jantung memiliki serat-serat yang bercabang-cabang tanpa ujung.

7. Struktur halus otot jantung sama dengan otot kerangka, khususnya mengenai hubungan

antara miofilamen halus dan miofilamen tebal.

Page 15: Jaringan otot

DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2009. Jaringan Otot. Http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_otot. Diakses tanggal 2 November 2009 jam 00.10 WIB

Anonimb. 2009. Biologi. Http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/ Biologi. Diakses tanggal 2 November 2009 jam 00.20 WIB

Anonimc. 2009. Otot Rangka Trakea. Http://es4lungs.hostzi.com/Trakea. Diakses tanggal 2 November 2009 jam 01.08 WIB

Bevelander, G. 1979. Dasar-Dasar Histologi Edisi Kedelapan. Jakarta. Erlangga : 460 hlm.

Campbell, N A. 2004. Biologi Edisi kelima Jilid III. Erlangga. Jakarta

Cormack, DH. 1994. HAM Histologi Jilid Satu Edisi Kesembilan. Jakarta. Binarupa Aksara

Dellmann, D. 1989. Teks Histologi Veteriner I. Jakarta. UI-Press

Gunarso, W. 1999. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta. Erlangga

Nugroho, L. 2004. Biologi Dasar. Yogyakarta. Penebar Swadaya

Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta. Erlangga

Page 16: Jaringan otot

LAMPIRAN

Otot rangka 17

Usus halus Mencit

Otot rangka trakea Otot jantung

Page 17: Jaringan otot
Page 18: Jaringan otot

http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0044%20Bio%202-1c.htm 1 : 24

Pengarang, : DELLMANN. Judul Buku, : Buku Teks Histologi Veteriner I. Publisher, : Jakarta;UI-Press;1989. Deskripsi Fisik, : ix, 279 hal. ...

Buku teks histologi veteriner H. Dieter Dellmann dan Esther M. Brown; penerjemah R. Hartono; pendamping Siti Sundari Juwono, Ed.3Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia [UI-Press], 1989ix, 279 hlm. ilus. 23 cm.Jenis: TEKS

Buku teks histologi veteriner H. Dieter Dellmann, Esther M. Brown; penerjemah R. Martono, Siti Sundari Juwono, Ed.3Jakarta: UI-Press, 19882 jil., 718 hlm. ilus.^ 23 cm.Jenis: TEKS

Gunarso… 240 hlm