Jaringan Listrik

29
Universitas Gadjah Mada 1 Bagian VI: JARINGAN LISTRIK PENGERTIAN Yang dimaksud dengan jaringan listrik adalah sistem listrik yang terdiri dari hantaran dan peralatan listrik yang terhubung satu sama lain untuk menyalurkan tenaga llistrik. SUMBER TENAGA LISTRIK Tenaga listrik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan suatu bangunan dapat diperoleh dari tiga macam sumber tenaga, yaitu: a. PLN (Perusahaan Listrik Negara) Aliran ini berasal dari jaringan kota yang dikelola oleh pemerintah, karenanya dalam distribusi wattnya sangat terbatas pada pemakaian maksimal yang diijinkan. Keuntungan dari pemakaian sumber tenaga PLN adalah: Pengadaan awal lebih murah dibandingkan dengan sumber tenaga lainnya. Dalam operasional tidak membutuhkan biaya perawatan yang berarti. Tidak menimbulkan dampak yang merugikan seperti pencemaran, getaran, kebisingan dan lain-lain. Tidak membutuhkan ruangan khusus untuk pengontrolan. b. Generator Set (GENSET) Generator merupakan alat yang mengubah gerakan mekanis menjadi elektris melalui proses kemagnetan. Sumber tenaga ini dikelola oleh pemilik bangunan dan merupakan fasilitas bagunan. Keuntungan dari pemakaian sumber tenaga generator set adalah: kapasitas KVA yang tidak terbatas. lamanya tenaga bekerja hanya dibatasi oleh ukuran tangki bahan bakar. Biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah bila diperhitungkan dalam jangka waktu yang lama. Kekurangan / kelemahan sumber tenaga generator set adalah: Memerlukan pemerliharaan yang konstan dan testing yang teratur. Kesulitan penyimpanan bahan bakar. Timbul akibat sampingan berupa kebisingan getaran, dan suara dari saluran pembuangan gas.

Transcript of Jaringan Listrik

Page 1: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 1

Bagian VI: JARINGAN LISTRIK

PENGERTIAN

Yang dimaksud dengan jaringan listrik adalah sistem listrik yang terdiri dari hantaran dan

peralatan listrik yang terhubung satu sama lain untuk menyalurkan tenaga llistrik.

SUMBER TENAGA LISTRIK

Tenaga listrik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan suatu bangunan dapat diperoleh

dari tiga macam sumber tenaga, yaitu:

a. PLN (Perusahaan Listrik Negara)

Aliran ini berasal dari jaringan kota yang dikelola oleh pemerintah, karenanya dalam

distribusi wattnya sangat terbatas pada pemakaian maksimal yang diijinkan.

Keuntungan dari pemakaian sumber tenaga PLN adalah:

Pengadaan awal lebih murah dibandingkan dengan sumber tenaga lainnya.

Dalam operasional tidak membutuhkan biaya perawatan yang berarti.

Tidak menimbulkan dampak yang merugikan seperti pencemaran, getaran,

kebisingan dan lain-lain.

Tidak membutuhkan ruangan khusus untuk pengontrolan.

b. Generator Set (GENSET)

Generator merupakan alat yang mengubah gerakan mekanis menjadi elektris melalui

proses kemagnetan. Sumber tenaga ini dikelola oleh pemilik bangunan dan merupakan

fasilitas bagunan.

Keuntungan dari pemakaian sumber tenaga generator set adalah:

kapasitas KVA yang tidak terbatas.

lamanya tenaga bekerja hanya dibatasi oleh ukuran tangki bahan bakar.

Biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah bila diperhitungkan dalam jangka waktu

yang lama.

Kekurangan / kelemahan sumber tenaga generator set adalah:

Memerlukan pemerliharaan yang konstan dan testing yang teratur.

Kesulitan penyimpanan bahan bakar.

Timbul akibat sampingan berupa kebisingan getaran, dan suara dari saluran

pembuangan gas.

Page 2: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 2

c. Baterai (Accumulator)

Baterai sering digunakan untuk mensuptai kebutuhan tenaga listrik dalam keadaan

darurat (emergency) yang sifatnya terbatas, terutama untuk memenuhi kebutuhan

penerangan. Beberapa unit ditempatkan pada individual cabinet atau pada rak untuk

instalasi yang lebih besar dan selalu dilengkapi dengan peralatan automatic charging.

Keuntungan pemakaian sumber tenaga baterai adalah:

Tidak memerlukan ruangan sendiri yang terpisah.

Dapat dipasang pada sistem sentral dengan didistribusikan melatui saluran dari

baterai langsung melalui fasilitas yang ada.

Kerugian/kelemahan sumber tenaga baterai adalah:

Lamanya terbatas.

Mahal.

PENGGUNAAN TENAGA LISTRIK PADA BANGUNAN

Pemakaian tenaga listrik dalam bangunan pada umumnya, dapat dikelompokkan dalam tiga

kategori menurut peruntukkannya, yaitu:

a. Perlindungan bangunan, berupa:

perlindungan terhadap bahaya kebakaran.

perlindungan terhadap petir.

perlindungan terhadap pencemaran.

b. Pengadaan fasilitas, berupa:

pengadaan air bersih, air panas.

pengadaan transportasi dalam bangunan (lift arau eskalator).

pengkondisian udara (AC).

penerangan.

Page 3: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 3

sound system.

telepon.

c. Pelayanan kegiatan konsumen, berupa:

berbagai macam peralatan listrik yang digunakan untuk mendapatkan kemudahan,

efisiensi dan juga kenyamanan.

PERALATAN PEMAKAI TENAGA LISTRIK

Yang dimaksud dengan peralatan pemakai tenaga listrik adalah semua peralatan listrik

yang dipakai untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga bukan listrik, seperti tenaga

mekanik, kimia, bunyi, cahaya. Ada berbagai macam peralatan pemakai tenaga listrik yang

biasa digunakan dalam bangunan, dan dapat dikelompokkan sesuai dengan

peruntukkannya sebagaimana telah dijelaskan pada bagian penggunaan tenaga listrik di

atas.

PERALATAN LISTRIK

Termasuk peralatan listrik adalah semua alat yang dipakai atau digunakan untuk

membangkitkan, konversi, transmisi, distribusi dan penggunaan tenaga listrik. Macam

peralatan listrik yang umum digunakan dalam bangunan adalah:

Transformator

Switchboard

Panelboard

Sakelar

Peralatan pelindung jalur listrik

TRANSFORMATOR

Transformator adalah peralatan yang digunakan untuk merubah atau mengganti tegangan

arus bolak-balik, menjadi searah. Jika transformator merubah dengan menaikkan tegangan

disebut sebagai transformator step-up, sedang jika merubah dengan menurunkan

tregangan disebut transformator step-down. Transformator memiliki dua set terminal, yaitu

terminal input (terminal pertama) dan terminal output (terminal kedua).

SWITCHBOARD

Switchboard adalah kumpulan saklar, sekering dan atau pemutus arus yang berdiri terpisah

berfungsi untuk merubah / mengalihkan serta memberikan pengamanan terhadap beberapa

aliran listrik yang dihubungkan dengan sumber energi utama. Bisa berfungsi dalam

Page 4: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 4

pendistribusian, dimana tenaga listrik yang masuk dibagibagi dalam unit-unit kecil dengan

pengamanan secukupnya.

PANELBOARD

Pane(board adalah perlengkapan hubung bagi yang pada tempat pelayanannya berbentuk

suatu panel atau kombinasi berbagai panel, dari suatu penghantar atau bukan penghantar

yang dipasang pada suatu rangka yang diperlengkapi dengan peralatan listrik seperti

sakelar, kabel, dsb. yang fungsinya adalah untuk mengontrol dan membagi tenaga listrik

atau mengontrol dan melindungi rangkaian dan alat-alat pemakai tenaga listrik. Panel

merupakan bagian akhir dari rangkaian pendistribusian tenaga listrik. Setelah dari panel

barulah menuju berbagai peralatan pemakai tenaga listrik.

JENIS PANEL LISTRIK

Jenis Panel menurut fungsinya, yaitu:

Panel Hubung Bagi Utama.

Merupakan panel hubung bagi yang menerima tenaga listrik dari saluran utama

konsumen dan membagikannya ke seluruh instalasi konsumen.

Panel Hubung Bagi Sub-instalasi.

Merupakan panel hubung bagi dari suatu instalasi untuk mensuplay listrik kepada satu

konsumen dan instalasi tersebut merupakan bagian dari suatu instalasi yang mensuplay

listrik kepada dua atau lebih konsumen.

Panel Hubung Bagi Cabang.

Merupakan panel hubung bagi yang terletak setetah panel hubung bagi utama atau

setalah panel hubung utama sub-instalasi.

JENIS PANEL MENURUT BENTUK DAN

PEMASANGANNYA

Flush type, dipasang rata dengan permukaan dinding (yang telah diberi finishing), atau

sering disebit dengan istilah in-bow.

Surface type, dipasang dengan sekrup pada permukaan dinding atau kolom, atau

sering disebut dengan istilah out-bow.

Page 5: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 5

SYARAT PEMASANGAN PANEL LISTRIK

Berdasarrkan PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia) 1987, panelboard harus

memenuuhi persyaratan sebagai berikut:

Susunan perlengkapan.

Perlengkapan harus disusun dan dipasang sedemikian rupa, sehingga rapi dan teratur

dengan ruangan yang harus cukup leluasa, dengan demikian pemeliharaan,

pemeriksaan dan pelayanannya dapat dilaksanakan dengan mudah, aman, sedangkan

semua bagian yang penting harus mudah dicapai.

Ruang pelayanan.

Di sekitar peralatan harus terdapat ruang yang cukup luas, sehingga pemeliharaan,

pemeriksaan, perbaikan, pelayanan dan sirkulasi dapat dilakukan dengan mudah dan

aman.

Petunjuk yang harus dipasang.

Harus dipasang tanda-tanda yang jelas dan tidak mudah terhapus sehingga terlihat

pada kelompok mana peralatan disambungkan dan pada terminal mana setiap fasa dan

netral dihubungkan.

SAKELAR

Merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan, memutuskan dan mengubah

rangkaian listrik dalam keadaan berbeban ataupun tidak.

PERALATAN PELINDUNG JALUR LISTRIK

Untuk melindungi isolasi, kabel, saklar dan peralatan lain dari kelebihan muatan dan

korsleting aliran listrik, diperlukan suatu otomat untuk memutus arus. Dua macam peralatan

yang umum digunakan untuk keperluan ini adalah:

Sekering

Merupakan peralatan yang sederhana terdiri dari sambungan atau kawat yang dapat

meleleh pada suhu yang relatif rendah. Sekering tidak hanya dipergunaan pada arus

tetap, tetapi juga untuk memutus kapasitas. Agar diperoleh kapasitas yang aman untuk

menghindarkan korsleting (kort-sluiting) pada ketinggian beban tertentu.

Pemutus arus (circuit breaker)

Merupakan suatu alat elektro mekanis yang mempunyai fungsi melindungi seperti

halnya sekering dengan cara kerja seperti saklar. Dapat dipergunakan sebagai

pengganti saklar dan sekering yang dikombinasikan sehingga dapat

Page 6: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 6

melindungi dan memutus aliran. Kebanyakan pemutus arus diperlengkapi dengan

pemutus yang bekerja secara thermal dan pemutus yang bekerja karena medan

magnet.

Per spiral

Per yang berfungsi sebagai pengganti L-bow untuk membengkokkan pipa PVC sesuai

sudut yang dikehendaki (sering disebut bender).

T-doos, yaitu alat untuk membagi kabel

In-boch doos yaitu alat yang digunakan pada instalasi sound system.

Soket yaitu alat penyambung pipa.

Klem yaitu alat untuk mengikat kabel/pipa.

Fescher yaitu pelindung ujung sekrup agar tidak rusak.

Sekrup Donna-Ball yaitu alat penasang plat penggantung.

SALURAN LISTRIK

Saluran listrik adalah istilah umum untuk susunan yang terdiri dari hantaran beserta

perlengkapan dan alat bantunya, yang berfungsi untuk menghantarkan listrik dari satu titik

ke titik lainnya. Macam saluran listrik yang umum digunakan meliputi:

a. Kabel Terisolasi yang di-expose.

Adalah penggunaan tipe kabel tertentu dimana tidak membutuhkan pelindung dan jalur

untuk penghantar lagi. Sistem ini hanya mengandalkan pada konstruksi kabel itu sendiri

untuk perlindungan secara mekanik maupun panas. Contoh: NM (Romex), AC (BX),

MIC (dengan isolator mineral), ALS dan CS.

b. Kabel Terisolasi Dalam Jalur Terbuka (tray).

Merupakan sistem yang menggunakan penyangga terbuka dan menerus untuk

mendukung kabel. Penyangga yang dinamakan tray ini disokong dari plafon (ceiling)

dengan menggunakan penggantung dan restok gantung. Sistem ini mengandalkan

keamanan baik pada kabel maupun tray-nya.

c. Kabel Terisolasi Dalam Jalur Tertutup.

Sistem ini paling umum digunakan dan dapat diterapkan untuk semua jenis kabel dan

semua jenis fasilitas. Pada dasarnya dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu:

1. Sistem yang dirakit di lapangan.

Yang termasuk dalam kategori ini adalah:

Page 7: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 7

a. Kabel dalam Conduit.

Conduit adalah pelindung kabel berbentuk pipa yang terbuat dari bahan yang tahan

terhadap tekanan mekanis, tahan terhadap panas, tidak menjalarkan nyala api, dan

tahan kelembaban.

Macam Conduit:

Conduit Baja.

— Conduit baja yang rigid, yaitu conduit baja dengan dinding yang tebal. Dapat

digunakan pada semua area termasuk area berbahaya, dimana mungkin terjadi

ledakan.

— Conduit baja sedang, yaitu: conduit baja yang dapat digunakan pada semua

kondisi, kecuali area berbahaya dimana mungkin terjadi ledakan.

— Pipa listrik baja, yaitu: conduit dari baja dengan dinding yang tipis, karenanya

tidak boleh digunakan pada area yang berbahaya.

Conduit Aluminium.

Dibanding dengan conduit dari baja, conduit aluminium memiliki beberapa kelebihan,

yaitu:

— Beratnya lebih ringan dibandingkan dengan conduit baja.

— Ketahanan yang jauh lebih balk terhadap korosi dan pengaruh cuaca.

— Lebih mudah pengerjaannya, sehingga biaya untuk upah buruh jauh lebih rendah.

Flexible Metal Conduit.

Penggunaannya terutama di tempat-tempat yang ada vibrasi atau getaran, karena

dapat mengisolasi suara atau getaran tersebut. Bisa terbuat dari baja, kuningan,

perunggu atau aluminium.

Liquid Tight Flexible Metal Conduit.

Digunakan terbatas pada hubungan dimana fleksibititas dan ketahanan terhadap

cairan (kedap air) dibutuhkan. Terbuat dari metal dengan ditutup jaket ketat dari

cairan.

Non-metalic Conduit.

Terbuat dari bahan bukan metal, bisa dari fiber, PVC, asbestos-cement, dan lain-lain.

b. Floor Raceway.

Yang dimaksud dengan floor raceway adalah semua jenis jalur kabel yang ditempatkan

atau berhubungan dengan struktur lantai. Berfungsi sebgai saluran yang memegang dan

atau menopang kawat, kabel atau rel, yang direncanakan hanya untuk keperluan

tersebut.

Page 8: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 8

2. Sistem yang dirakit di Pabrik.

Sistem ini pada umumnya digunakan terbatas pada saluran listrik cabang. Meliputi

kabel-kabel yang telah dirakit dipabrik dan jalur kabel yang telah dipasangi kabel.

SYARAT-SYARAT PERANCANGAN JARINGAN

INSTALASI LISTRIK YANG EKONOMIS:

Flexibilitas

Jaringan harus memberi kemungkinan untuk penambahan beban, tetapi harus dalam

batas ekonomis, cadangan tambahan beban yang berlebihan (over design) adalah tidak

ekonomis dan merupakan pemborosan.

Handal & Terpercaya

Jaringan instalasi harus dapat diandalkan dan dapat dipercaya, sebab pembebanan

oleh peralatan listrik sering tidak dapat dikontrol. Hal yang perlu diperhatikan adalah

kualitas bahan-bahan instalasi.

Keamanan

Jaringan instalasi harus dirancang sesuai Peraturan Nasional yang berlaku (Peraturan

Umum Instalasi Listrik). Tabung-tabung Instalasi harus mudah dicapai dan bebas

hambatan/halangan fisik.

NOMENKLATUR KABEL

Kode ARTI PENGGUNAAN

N Kabel jenis standard

dengan penghantar Cu

-

NA kabel jenis sandard

dengan penghantar Al

NAYFGbY untuk instalasi dalam tanah

dan di udara

K Kabel dengan selubung timbel NKBA, GPLK untuk instalasi dalam tanah

Y Isolasi atau selubung PVC NYM, NYA untuk instalasi dalam

gedung di ruang kering

Gb Perisai kawat baja pipih dengan

spiral pita baja.

NYFGbY untuk instalasi dalam tanah/di

udara

A Kabel berisolasi tunggal. NYA untuk instalasi dalam gedung

FA Penghantar kawat halus. NYFA, NYFAZ untuk kabel lampu

HY Selubung luar bahan karet buatan. NYMHY untuk instalasi di udara/dalam

pipa (kbel fleksibel)

J Kabel dengan urat warna NYM (J) kabel dengan kawar arde

Page 9: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 9

majemuk hijau kuning.

0 Kabel tanpa urat berwarna majemuk NYM (0) kabel tanpa kawat arde

Page 10: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 10

Bagian VII:

INSTALASI PENANGKAL PETIR

PRINSIP UMUM

Penangkal petir diperlukan sebagi antisipasi bangunan terhadap gangguan yang mungkin

timbul akibat petir. Pada prinsipnya Instalasi Penangkal Petir ialah suatu sistem instalasi

dengan komponen-komponen dan peratatan-peralatan yang secara keseluruhan berfungsi

untuk menetralisir udara di sekitar bangunan agar tidak terjadi petir, sehingga semua

bagian dari bangunan beserta isinya atau bendabenda disekelilingnya terllindungi/terhindar

dari bahaya sambaran petir.

TERJADINYA PETIR

Petir terjadi karena adanya beda potensial pada jenis awan tertentu. Di Indonesia

umumnya terjadi pada awan Cumulus Nimbus (CB). Awan Cumulus Nimbus dapat

berdimensi hingga ketinggian 7,5 km dan berpenampang 1,5 km.

Petir terjadi melalui dua proses, yaitu melalui sambaran perintis dan sambaran

batik. Petir dapat terjadi sempurna apabila kedua sambaran tersebut terjadi.

Sambaran perintis terjadi pada awan Cumulus Nimbus bagian bawah dengan bumi,

maka terjadi petir sempurna.

Dari proses ini dapat disimpulkan bahwa untuk menghindarkan terjadinya petir

disekitar bangunan, perlu proses netralisasi muatan listrik pada udara sekitar

bangunan sehingga tidak terjadi beda potensial muatan listrik. Cara menetralisir-nya

ialah dengan menyamakan muatan di sekitar bangunan dengan muatan bumi.

BAGIAN-BAGIAN PENANGKAL PETIR

Instalasi Penangkal Petir ini terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:

1. Penghantar di atas tanah, ialah penghantar yang dipasang di atas atap sebagai

penangkap petir, berupa elektroda logam yang dipasang tegak dan elektroda logam

yang dipasang mendatar.

2. Penghantar pada dinding atau di dalam bangunan, sebagai penyalur arus petir ke

tanah yang terbuat dari tembaga, baja galvanised atau alumunium.

3. Elektroda-elektroda tanah, seperti :

Page 11: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 11

a. Elektroda pita (stripe), yang ditanam minimum 0,5-1,0 meter dari permukaan

tanah.

b. Elektroda batang, dari pipa atau besi baha profit yang dipancangkan tegak lurus

dalam tanah sedalam sekitar 2 meter.

c. Elektroda pelat, ditanam minimum 50 cm dari permukaan tanah.

FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan dan memasang sistem

penangkal petir adalah:

Keamanan secara teknis, tanpa mengabaikan faktor keserasian Arsitektur, perhatian

urama harus ditujukan kepada diperolehnya nilai perlindungan terhadap sambaran petir

yang efektif.

Penampang hantaran-hantaran pentanahan yang digunakan.

Ketanahan mekanis.

Ketahanan terhadap korosi.

Bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi.

Faktor ekonomis.

Tempat-tempat yang tidak terhindar dari sambaran petir:

Tempat yang basah dan berair.

Tempat yang terbuka seperti lapangan.

Pohon-pohon yang tinggi.

Daerah pinggiran hutan.

Bangunan yang tinggi dan tidak dilengkapi dengan instalasi penangkal petir.

Transformator pada gardu induk listrik.

Tempat-tempat yang terhindar dari sambaran petir, antara lain:

Bangunan yang dilengkapi dengan instalasi penangkal petir.

Kendaraan yang mempunyai karoseri baja.

Dalam hutan yang pohon-pohonnya hampir sama tinggi.

JENIS PENANGKAL PETIR:

1. Penangkal petir konvensional.

Menggunakan logam runcing sebagai terminal bagian atas (spitz) dan kawat BC

sebagai penghantar pentanahan (arde).

Page 12: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 12

2. Penangkal petir extended konvensional.

Menggunakan logam runcing sebagai terminal dan kabel coaxial (dapat menghasilkan

ion lebih banyak) sebagai penghantar pantanahan. Sistem ini dapat ditanam di dalam

komponen bangunan, namun biayanya relatif mahal.

3. Penangkal petir radio-aktif.

Seperti penangkal petir konvensional tetapi ditambah elemen radio aktif yang dapat

menghasilkan ion disekitar ujung runcingnya. Sistem ini jarang dipakai karena cukup

berbahaya dan mahal.

JENIS BAHAN INSTALASI PENANGKAL PETIR

No. Nama Komponen Jenis Bahan Bentuk Ukuran terkecil

1. Penangkap Ion

a. Penangkap tembaga silinder pejal 10 mm

tegak pita pejal 25mm x 3mm

baja galvanis pipa silinder pejal 1 inci

pita pejal 25mm x 3mm

b. Batang tegak tembaga silinder pejal 8 mm

pita pejal 25mm x 3mm

baja galvanis silinder pejal 8 mm

pita pejal 25mm x 3mm

c. Penangkap tembaga silinder pejal 8 mm

datar pita pejal 25mm x 3mm

pilin 50 mm2

baja galvanis silinder pejal 1/2 inci

pita pejal 25mmx 4 m

2. Penghantar tembaga silinder pejal 8 mm

pita pejal 25mmx 3mm

pilin 50 mm

baja galvanis silinder pejal 8 mm

pita pejal

25mm x 3mm

3. Elektroda tembaga silinder pejal 1/2 inci

pentanahan pita pejal 25mm x 4mm

(arde) baja galvanis silinder pejal 1/2 inci

pita pejal 25mm x 4mm

Page 13: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 13

CONTOH PENANGKAL PETIR

PRODUKSI INDELEC

SYSTEM: EXTENDED CONVENTIONAL

Page 14: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 14

Bagian VIII: TELEKOMUNIKASI

PENGERTIAN

Dalam hubungannya dengan eksisnya sebuah bangunan, maka yang dibahas disini adalah

komunikasi antar ruang dalam bangunan, maupun komunikasi dari atau keluar bangunan.

1. Komunikasi dari/keluar bangunan

Untuk hal ini diperlukan jaringan komunikasi yang menghubungkan antara sebuah

bangunan dengan kantor telepon pusat.

2. Komunikasi di dalam bangunan

Dibutuhkan untuk interaksi aktivitas di dalam bangunan, dan ini memerlukan jaringan

tersendiri yang berada pada jaringan khusus dalam bangunan.

Tabel: JARINGAN TELEKOMUNIKASI

MODE WIRED WIRELESS 2 WAYS

COMMUNICATION

LONG DIST SHORT DIST

Fax

Telegraph

Radio comm

PA sistem

Video programme

Audio programme

LAN

MAN

WAN

Telephone

Keterangan:

1. LAN: Local Area Network.

Hubungan antar terminal bangunan gedung, sehingga tidak perlu server. LAN bisa

digunakan untuk Intelegent building, gedung yang dikontrol dan dipantau dengan

computer.

2. MAN: Metropolitan Area Network

Digunakan untuk public service, misalnya tentang berbagai jadwal, biro, dsb.

3. WAN: Wide Area Network

Hubungan antar kawasan

Page 15: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 15

4. Radio Telekomunikasi

Penggunaan : -Komersial, radio konsesi

-Non Komersial, ORARI, RAPT

Sistem Gelombang : - Sky wave frequency, < 30 MHZ

- Direct wave, > 30 MHZ

JENIS TELEKOMUNIKASI

Menurut pemakaiannya telekomunikasi dapat digolongkan menjadi:

1. Umum, dengan mnggunakan radio gelombang pandek/air phone.

2. Pribadi, dengan telephone yang metalui operator.

3. Rahasia, dengan telex yang tak melalui operator

Menurut arahnya, telekomunikasi dibagi menjadi:

1. One way Communication (komunikasi satu arah), seperti: TV, radio, Sound System,

CCTV.

2. Two Way Communication (komunikasi dua arah), seperti : telepon.

Menurut Medianya, telekomunikasi dibagi menjadi:

1. Audio

2. Video

3. Teletext

4. Telegraph

Menurut gelombang pembawanya, telekomunikasi dibagi menjadi:

1. Tanpa kabel (wire less): elektromagnet, cordless, radio telekomunikasi.

2. Dengan kabel (wired): jaringan telepon kota, intercom.

TELEPHONE SYSTEM

Jaringan telephone system dapat dibedakan atas: system langsung dan system tak

langsung

Sistem Langsung

Sistem ini mempunyai hubungan langsung dengan jaringan telephone dari PERUM

Telkom, dan berlangganan langsung ke kantor Telkom. Pada suatu bangunan

Page 16: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 16

berlantai banyak, biasanya dipakai hanya pada tempat/bagian khusus, seperti Manager,

receptionist, humas, dll.

Telephone Terminal Room (Sistem Tak Langsung)

Pada sistem ini dilengkapi dengan suatu ruang yang merupakan:

pusat telekomunikasi yang berhubungan dengan luar bangunan

pusat distribusi telekomunikasi ke seluruh ruang di dalam bangunan.

Di dalam terminal ini dilengkapi dengan:

o Operator Room, ialah ruang untuk para operator telekomunikasi

o Main Distributing Frame, merupakan tempat saluran utama yang menerima secara

langsung incoming feeder cable dari luar (jaringan PT Telkom) untuk kemudian

didistribusikan.

o Centre Relay, merupakan alat untuk penyambung hubungan ke masing-masing

individu telephone, yang dilakukan oleh operator.

o Battery Cabinets, merupakan sumber tenaga untuk sistem telekomunikasi ini. Sistem

ini disebut sistem tak langsung, dikarenakan harus melalui operator (kontrol) terlebih

dahulu. Dan sistem operator ini satu nomor telephone central mempunyai beberapa

cabang.

Riser Shaft Cabinet (RSC), Terdapat berderet secara vertikal pada tiap-tiap lantai. Shaft

gunanya untuk tempat pipa-pipa saluran (conduct) yang berasal dari Main distributing

frame. Cabinet ini adalah terdapat dimana conduct ini ditempatkan untuk dikontrol.

Terminal Box, Terminal-terminal ini dihubungkan dengan center terminal oleh riser

conduct (yang terdapat pada Riser Shaft Cabinet). Terminal box ini dimaksudkan

sebagai alat untuk memberi servis satu atau beberapa ruang yang terletak pada setiap

lantai. Dari terminal box ini, kabel-kabel telephone didistribusikan ke setiap ruang.

Page 17: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 17

KELEBIHAN / KEKURANGAN SISTEM TAK LANGSUNG

Kelemahan:

pembicaraan rahasia dapat didengar operator

nomor telephone banyak, harus menunggu dihubungkan dahulu.

Kebaikan:

biaya sewa murah

mudah pengontrolan

KELEBIHAN / KEKURANGAN SISTEM LANGSUNG

Kelemahan:

biaya mahal, dan sulit pengontrolan serta setiap telephone individu harus dihubungkan

dengan jaringan dari PT Telkom Kebaikan:

untuk percakapan rahasia baik, karena tidak didengar operator

dapat langsung bicara bita ingin berhubungan langsung dengan luar.

TELEX

Adalah Suatu alat komunikasi yang mana berita diterima berujud tulisan, dikirim melalui

suatu alat seperti mesin ketik otomatis. Dalam Alat-I untuk mengirim berita, Alat-II untuk

menerima berita (bergantian dengan alat I).

Cara Kerja:

Semua berita disampaikan dengan ketikan dan jawaban akan diterima kembati dengan

hasit ketikan otomatis dengan alat yang sama.

Nomor pesawat telex tedaftar pada PT Telkom dengan kode-kode tertentu. Pengirim

mengatur gelombang pada alat kirimnya dan mencocokkan frekuensi alat penerima

dengan nomor kodenya, baru terjadi pengiriman berita.

TELEGRAPH

Hampir menyerupai telex, yaitu alat telekomunikasi yang berujud tulisan tetapi harus

dengan perantaraan pos terlebih dahulu.

Page 18: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 18

AIR PHONE

Adalah alat telekomunikasi antar ruang, dengan jarak yang relatif pendek.

Kebaikannya: mudah, sederhana, langsung, hemat.

Kelemahannya: harus bicara keras, jarak relatif pendek.

Cara Pemakaian: Tombol-tombol nomor yang dibutuhkan ditekan, kemudian langsung

bicara.

RADIO GELOMBANG PENDEK

Sebagai alat pemancar lokal pada bangunan tersebut guna memberi tahu suatu

pengumuman atau pangilan, memutar lagu-lagu, dengan sound system yang dapat

ditetakkan pada ceiling diatas corridor, lobby, atau tempat-tempat umum yang dapat

langsung mendengarkan.

Perletakan Jaringan Komunikasi Pada Bangunan

Perletakan jaringan komunikasi pada bangunan pada prinsipnya dibedakan atas dua

bagian:

perletakan secara vertikal

secara horisontal.

Perletakan Vertikal

Ada beberapa macam cara perletakan vertikal dalam ducting.

1. Saluran pipa kabel telephone diantara arus lemah.

2. Saluran pipa kabel radio diantara arus lemah

3. Saluran listrik arus kuat

4. Saluran listrik arus lemah

5. Saluran mekanikal

Page 19: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 19

Perletakan Horisontal

Perletakan kabel telekomunikasi dibedakan atas:

kabel induk melalui saluran vertikal

kabel pembagi /distribusi melatui saluran horisontal di atas ceiling, kemudian kabel

pembagi didistribusi ke individu telepon.

Page 20: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 20

Bagian IX: PENCEGAHAN

BAHAYA KEBAKARAN

PENGERTIAN

Pencegahan bahaya kebakaran atau Fire Protection adalah suatu usaha untuk

mengadakan perlindungan terhadap suatu bangunan bila terjadi kebakaran. Perlindungan

dalam hal ini dimaksudkan sebagai suatu tindakan pencegahan dan pemadaman

kebakaran.

KLASIFIKASI BAHAYA API

1. Klasifikasi A

Bahaya api yang diakibatkan oleh bahan-bahan padat yang mudah terbakar,

misalnya kertas, kain, kayu dst. Bisa dipadamkan dengan semua jenis

pemadam.

2. Klasifikasi B

Kebakaran yang diakibatkan oleh BBM termasuk gas elpiji (bensin, solar, avtur,

bensol). Bisa dipadamkan oleh bahan kimia.

3. Klasifikasi C

Kebakaran yang disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik.

KELAS ASAL PENGATASAN

A textile, kertas, kayu, plastik, sampah air atau CO2 padat

B oli, solar, gasoline CO2 atau Tetra-chloride

C listrik CO2 atau Tetrachloride

Upaya Fire protection dapat dibedakan atas: Preventive dan Represive.

PREVENTIVE (Preventif )

Cara pencegahan bahaya kebakaran secara preventif dilakukan dengan upaya mencegah

kebakaran melalui persiapan dengan berbagai perlengkapan antisipasi:

1. Perlengkapan pencegahan.

Adalah perlengkapan yang dirancang dan diadakan secara khusus untuk mencegah

terjadinya kebakaran, misalnya dengan CCTV (close circuit television) sebagai upaya

memonitor keadaan termasuk kemungkinan terjadinya kebakaran.

Page 21: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 21

2. Pemilihan bahan bangunan

Diutamakan menggunakan bahan-bahan yang tidak mudah terbakar pada bangunan

(uncombustible materials) dengan fire severity sesuai dengan persyaratan ruangnya.

Fire severity adalah durasi ketahanan suatu bahan terhadap api. Yang menentukan fire

severity adalah:

a. Jenis bahan.

b. Kekentalan bahan.

Misalnya pada sebuah bank, umumnya disyaratkan fire severity bagi almari besi utama

minimal 2 jam.

3. Isolasi terhadap api.

Dengan cara mengisolir bahan-bahanmudah terbakar jauh dari api. Cara

mengisolir:

Membuat isolasi bahan mudah terbakar terhadap api.

menjauhkan bahan-bahan mudah terbakar dari api.

4. Penempatan bahan-bahan mudah terbakar jauh dari api.

Maksudnya adalah menempatkan bahan-bahan mudah terbakar pada lokasilokasi yang

relatif jauh dari jangkauan api dengan persyaratan optimal.

REPRESIVE (Represif)

Cara pencegahan bahaya kebakaran dengan secara represif adalah berbagai upaya

penyelamatan pada saat terjadi kebakaran. Usaha represive ini meliputi pengadaan alat

pemadam kebakaran serta penunjang lainnya, seperti:

Fire alarm system

Sprinkler system

Fire Detector

Smoke Et Heat Venting

Fire Dumper Et Shutter

Water Supply System

Punch Register

Fire Hydrant

Portable Fire Extinguisher / Chemical Extinguisher.

Page 22: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 22

CARA KERJA FIRE PROTECTION

1. Manual:

Dalam sistem ini bila terjadi kebakaran, seseorang yang melihat atau mengetahuinya

harus menuju ke signal box atau tempat-tempat umum lainnya. Satu sentuhan atau

tarikan manual tertentu dalam box akan menyalakan seluruh tanda bahaya atau

alarm yang dapat terdengar dari seluruh penjuru bangunan, yang selain tanda adanya

bahaya kebakaran juga menjadi peringatan bagi orang-orang yang berada dalam

bangunan untuk melakukan usaha pemadaman yang juga dilakukan dengan peralatan

yang serba manual.

2. Semi Automatic:

Sistem ini merupakan gabungan dari cara kerja Fire Protection sistem manual dengan

Fire Protection sistem otomatis. Bila suatu ketika terjadi kebakaran maka secara

otomatis tanda bahaya kebakaran akan berfungsi, sedangkan tindakan selanjutnya

adalah usaha mengatasi / memadamkan kebakaran tersebut masih dikerjakan dengan

sistem manual.

Page 23: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 23

3. Automatic:

Pada sistem ini semua peralatan bekerja secara otomatis, baik dalam mendeteksi

bahaya kebakaran yang kemudian langsung memberikan tanda bahaya maupun dalam

mengatasi / memadamkan kebakaran. Pada bangunan berlantai banyak kebanyakan

menggunakan sistem otomatis, hal ini selain karena lebih cepat, cara kerjanya juga

lebih efisien.

BERBAGAI JENIS PERALATAN FIRE PROTECTION

1. Fire Alarm System

Sifat cara kerjanya hanya memberita-hukan adanya bahaya kebakaran, baik kepada

penghuni bangunan maupun kepada petugas pemadam kebakaran.

Pada sistem manual, dilakukan dengan menekan switch tanda bahaya kebakaran yang

akan mengoperasikan sistem signal dan membunyikan bell atau horn tanda bahaya.

Pada peralatan otomatis secara otomatis memberikan perintah kepada sistem signal

untuk bekerja membunyikan bel atau horn. Perlengkapan otomatis dilengkapi dengan

detector. Ada 2(dua) macam Detector, yaitu:

Thermal Detector, mendeteksi perubahan suhu ruang dan pada ketinggian suhu

tertentuakan memberi isyarat pada signal-box.

Smoke Detector, mendeteksi kepekatan asap dan pada kepekatan tertentu

kemudian memberikan isyarat ke signal-box.

Perletakan Fire Alarm system di dalam bangunan:

Peralatan yang bekerja secara manual biasanya diletakkan pada jalanjalan keluar,

misalnya tangga darurat.

Peralatan Otomatis biasanya diletakkan di dalam ruang boiler, dapur,

laboratorium, gudang, dll.

Smoke detector biasanya diletakkan pada ruang-ruang yang banyak ditempati

manusia, misalnya lobby, ruang kelas, ruang pertemuan, dll.

Thermal detector ditempatkan pada ruang-ruang yang tidak banyak dikunjungi

manusia dan pada tempat penyimpanan barang-barang yang peka terhadap

panas.

Bell tanda bahaya diletakkan pada ruang-ruang private atau ruang-ruang yang

tidak ramai sehingga bunyi bell dapat terdengar dengan jelas.

Page 24: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 24

Horn (corong) mempunyai suara yang relative tinggi sehingga cocok untuk

ditempatkan di ruang-ruang yang mempunyai angka kebisingan cukup tinggi atau

ramai.

2. Fire Detection System

Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya api, yaitu:

a. Smoke Detector

Pada prakteknya Smoke Detector umumnya dipasang pada return air duct, pada

ruang-ruang penyimpanan barang-barang bernilai tinggi, dan pada tempat-

tempat yang tidak ada kegiatan manusia. Sebagai sensor dapat dipakai Smoke

Control, bila diaktifkan oleh asap akan membuka vents yang berhubungan dengan

udara luar dan menjalankan kipas yang ada disitu untuk mengeluarkan asap dan

udara panas.

b. Heat detector

Pada hakekatnya sama dengan smoke detector, tetapi tugasnya adalah

mengindera perubahan suhu yang terjadi di dalam ruangan dan kemudian

menunjukkan lokasi kesulitan pada panel kontrol. Prinsipnya adalah menggunakan

thermostat, tube, atau sejenis kabel yang akan putus bila terkena suhu tertentu.

c. CCTV Camera

Alat ini fungsi utamanya adalah sebagai komponen sekuriti sistem dalam

bangunan, tetapi dalam prakteknya dapat membantu pendeteksian akan adanya

api. Kelemahannya adalah bahwa pengoperasian kamera harus terus ada yang

menjaga atau mengawasi.

3. Sprinkler System

Jenis-jenis sprinkler system:

a. Wet Pipe Automatic System

Jaringan sudah berisi air di bawah tekanan agar bisa segera memancar bila katup

sprinkler bekerja atau pecah.

b. Dry Pipe Automatic System

Pipa berisi udara di bawah tekanan. Bila kepala sprinkler pecah/lepas, air mengalir

masuk ke dalam pipa lalu memancar melalui kepalanya.

c. Deluge System

Dengan sprinkler terbuka atau kombinasi terbuka dan tertutup yang dikendalikan

oleh katup mekanis atau hydrolis / deluge valve. Kebutuhan Air untuk sistem ini

sangat besar.

Page 25: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 25

d. Pre-Action System

Merupakan gabungan dari Dry Pipe dan Deluge.

e. Limited Water Supply Pressure Tank System

Letak tangki di basement dengan tekanan 100-110 psi. Digunakan untuk bahaya

kecil, dan tidak lebih dari 5-10 sprinkler raja yang bekerja.

f. Junior System

Merupakan Wet Pipe dengan lubang sprinkler 3/8, dimana tidak boleh lebih dari 3-4

sprinkler yang bekerja.

g. Special System

Dipergunakan bila jumlah air lebih terbatas lagi. Biaya tinggi.

h. Automatic sprinkler system

Merupakan suatu sistem sprinkler yang bekerja secara otomatis dengan pola

pemipaan horizontal yang diletakkan di dekat ceiling atau struktur yang

membutuhkan. Pipa ini dilengkapi dengan outlet dan sprinkler head yang dibuat

dengan sedemikian rupa sehingga ada suhu 135-160 derajat Fahrenheit akan

terbuka secara otomatis dan memancarkan sejumlah air. Jarak sprinkler head

ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya:

Fire Rating dari bangunan.

Konstruksi ceiling.

Jarak balok-balok.

4. Water Supply System

a. Stand Pipe and Hoses

Alat ini fungsinya untuk digunakan oleh personil bangunan sementara menunggu

dari fire department yang lebih terlatih. Stand pipe disyaratkan untuk ditempatkan

di dalam atau di dekat tangga darurat, dengan demikian hoses dapat mencapai

kebakaran di setiap sudut bangunan.

b. Up-Feed Pumping

System ini menggunakan Automatic Controlled Pumping System yang

menghindari elevated tank. Sistem ini akan bekerja secara otomatis

apabila terjadi kebakaran dengan pengaliran secara up feed system.

5. Smoke and Heat Venting

Vents digunakan untuk mengurangi asap dan panas bangunan dan menambah

aksesibilitas bagi pemadam agar dapat mendekat dan langsung bertindak di

sumbernya.

Page 26: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 26

6. Fire dumper dan Shutter

Pada saat terjadi kebakaran, Fire dumper dan Shutter akan menutup berbagai

perlobangan yang terdapat pada partisi tahan terhadap api.

7. Chemical Extinguishing System (Portable Fire Extinguisher)

Alat ini digunakan untuk kebakaran-kebakaran yang kecil. Alat ini berbentuk tabung

pemadam api dengan isi bahan kimia tertentu (CO2 dst).

Penempatan Chemical Extinguisher System:

Satu alat untuk luas lantai 5.000 sqft atau sekitar 464,5 meter persegi.

Mudah dicapai.

Dipasang pada tempat-tempat yang strategic.

Dipasang agar dapat dicapai kurang dari 30 meter di setiap tempat.

Tabel: Kenaikan temperatur terhadap waktu kebakaran

WAKTU KEBAKARAN TEMPERATUR

5 menit 550

10 menit 700

30 menit 800

60 menit 900

2 jam 1.000

4 jam 1.100

8 jam 1.250

Page 27: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 27

Soal Midterm UTILITAS

Pilihlah kerjakan 4 soal saja Nama: .......................................................

Waktu total tersedia 60 menit No mhsw: ..................................................

Closed-book

Lingkari nomor soal terpilih Paraf: ........................................................

1. Jelaskan dengan dilengkapi gambar skematik, bagaimana pengadaan air bersih untuk

suatu bangunan tinggi agar dapat memenuhi persyaratan kesehatan dan teknis?

2. Uraikan berbagai macam sumber air bersih yang potensial untuk dimanfaatkan,

sekaligus berbagai cara untuk mengidentifikasi kualitas air bersih yang layak pakai!

3. Jelaskan dengan skema gambar, bagaimana jaringan sistem pendistribusian air bersih

dingin dan panas yang digunakan pada bangunan berlantai banyak!

4. Jelaskan pengaruh perubahan tekanan pada peralatan dan komponen dalam

bangunan yang diakibatkan oleh pendistribusian jaringan pipa air pada bangunan!

5. Bagaimana cara2 yang dapat dijadikan solusi dalam perancangan gedung agar tak

terjadi "hammer-shock" dan tekanan air yang terlalu tinggi (sehingga "life-cycle"

fixtures dan peralatan yang memanfaatkan fasilitas air dapat diperpanjang)?

6. Jelaskan teknik perhitungan untuk mengukuran kapasitas/volume tanki air bersih pada

puncak bangunan yang digunakan untuk pemakaian 50 orang!

7. Jelaskan dengan dilengkapi gambar skematik mengenai jaringan pembuangan air

kotor dalam bangunan!

8. Bagaimana cara kerja pipa "vent" dan rangkaiannya dengan berbagai fixtures pada

suatu bangunan berlantai banyak?

9. Jelaskan teknik perhitungan untuk mengukur kapasitas/volume "septic-tank" yang

harus tersedia pada bangunan dengan kapasitas 25 orang.

10. Uraikan berbagai macam limbah bangunan beserta pengelompokan pembuangan atau

penyalurannya, agar tidak mencemari lingkungan dan sekaligus ramah lingkungan!

----------------------------------------------------------------------------------- Selamat Bekerja --------- MK

Page 28: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 28

SOAL UJIAN UTILITAS

Nama peserta: ..........

Closed-book No mahasiswa: ......

Waktu total tersedia 100 menit

Paraf dan tanda-tangan : …………….

Pilih dan kerjakan 4 soal (1 soal wajib dan 3 soal pilihan) saja.

Lingkari nomor soal yang terpilih. Setiap soal maksimal bernilai 25 point, sehingga

total nilai maksimal 100 point.

Soal wajib dijawab:

Jelaskan mengenai pembahasan topik yang telah anda uraikan dalam presentasi tugas

kelompok dalam semester ini, sesuai kontribusi yang telah anda berikan dalam kelompok

tugas tsb! Sebutkan juga nomor kelompok / bab dan judul materi presentasi kelompok dan

yang anda kerjakan!

Soal pilihan (pilihlah 3 buah soal saja):

1. Jelaskan sistim pendistribusian air bersih (dengan dilengkapi gambar aksonometrinya)

dalam suatu bangunan berlantai banyak, mulai dari pengadaan dari sumbernya (agar

memenuhi persyaratan kesehatan / teknis), pengolahan / persediaan air, serta distribusi

air bersih dan air panas, peralatan pendukung, "tandon" / "reservoir" air untuk kebutuhan

persediaan penanggulangan kebakaran, dsb.

2. Uraikan cara perhitungan secara ringkas prinsip penyediaan tangki "reservoir" air bersih

di lantai dasar maupun pada "Water-Tower" dengan pertimbangan penggunaan pompa

air otomatis minimal sebuah. Persoalan: suatu bangunan berlantai 6, setiap lantainya

dihuni 20 orang dengan jumlah toilet per-lantainya 5 buah. Hitunglah apabila sistem yang

dipilih adalah "Up-Feed" dan alternativenya, apabila memilih sistem "Down-Feed",

sehingga terlihat perbedaan hasil yang menunjukkan tingkat efektifitas dari masing-

masing sistem distribusi air bersih tsb.

3. Jelaskan sistem pengelolaan dan pembuangan air kotor (limbah padat dan cair) dari

suatu bangunan berlantai banyak, mulai dari sistem bermacam-macam fixturenya

(wastafel, lantai mandi, WC, urinoir, dapur / limbah berminyak, "laundry" / limbah deterjen,

air hujan, dll, dengan memperhatikan metoda pembuangan yang sesuai dengan macam

limbah), cara penyaluran, pengumpulan, pengolahan, dll sehingga cukup aman untuk

diresapkan ke dalam tanah ataupun disalurkan ke jaringan riot kota!

Page 29: Jaringan Listrik

Universitas Gadjah Mada 29

4. Uraikan cara perhitungan secara ringkas prinsip pengolahan air kotor di lantai dasar

bangunan dengan pertimbangan penggunaan "Septik-Tank" minimal sebuah. Persoalan:

suatu bangunan berlantai 6, setiap lantainya dihuni 20 orang dengan jumlah toilet per-

lantainya 5 buah. Hitunglah volume tangki penghancur limbah padat "Septik-Tank", dan

gambarkan pula sistem peresapan lokal dengan metoda horisontal dan alternatifnya, yaitu

sistem peresapan air limbah secara vertikal!

5. Jelaskan berbagai persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam menentukan sistem

pengendalian bahaya kebakaran pada bangunan berlantai banyak. Ada berapa cara /

macam peralatan dan bahan yang biasa digunakan untuk pengendalian bahaya

kebakaran pada bangunan, mulai dari yang portabel sampai dengan yang didistribusikan

menggunakan jaringan di dalam / luar bangunan?

6. Jelaskan persyaratan dan pertimbangan yang dipakai untuk menentukan pemilihan suatu

jenis alat transportasi vertikal pada bangunan berlantai banyak. Uraikan cara kerja setiap

sistem transportasi vertikal pada bangunan (dari berbagai macam alternatif peralatan

transportasi) yang menggunakan enerji listrik (meliputi "Elevator", "Escalator",

"Conveyor", "Dumb-Waiter", dll)! Lengkapi pula dengan gambar dan penjelasan setiap

macam metoda transportasi yang diuraikan!

7. Jelaskan dengan dilengkapi gambar, mengenai persyaratan dan pertimbangan pemilihan

transportasi vertikal dalam bangunan yang tanpa menggunakan enerji listrik, yaitu

"Ramp", tangga manual untuk fasilitas rutin (tangga umum), maupun tangga untuk

fasilitas darurat. Lengkapi dengan berbagai peralatan pendukung yang dibutuhkan untuk

kepentingan keselamatan semua pemakai!

------------------------------------------------------------------------------- Selamat Bekerja --- MKS