Jamu Tradisional Mendunia

16
EDISI MEI 2011 “One Team, One Spirit, One Goal…..To be Number One” Dinas Perindag Prov.Jateng Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1 website : http://dinperindag.jatengprov.go.id E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng

description

e-Paper Bulan Mei 2011. © 2011. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Website : http://dinperindag.jatengprov.go.id | Email : [email protected] | Twitter : @dinperindag | Facebook : https://www.facebook.com/dinperindagprov

Transcript of Jamu Tradisional Mendunia

Page 1: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

“One Team, One Spirit, One Goal…..To be Number One”

Dinas Perindag Prov.Jateng Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1

website : http://dinperindag.jatengprov.go.id

E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng

Page 2: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

TIM PENYUSUN E-PAPER INFO INDAG Penanggung Jawab : Kepala Dinas

Pengarah : 1. Sekretaris Dinas 2. Para Kepala Bidang/Balai

Ketua Umum : Didi Saptawibawa Sekretaris : Siti chiswati

Ketua Redaksi : Nina Veronika Marthahima Redaksi : 1. Hadi Pangestu

: 2. Sigid Adi Brata : 3. Teguh Prihadi : 4. Listyati PR

: 5. Kumarsi : 6. Subandi : 7. Faria Suryani

Publikasi TI : 1. Nandhi Nur Ardisasmito 2. Febriyan Nurul Santoso

Sekretariat Operasional

:

1. Hery Sutantyo K

2. Rebo Sukimin 3. Nugroho 4. Ludyantoro Sri Marsetyo

5. Budi Prasetyo

SEKAPUR SIRIH

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Dewasa ini, melihat industri

kreatif yang semakin

menjamur, mulai dari design

house hingga advertising

agency, seringkali para

pemain bisnis ini harus

berjuang mendapatkan order

dengan menurunkan harga.

Dahulu, bisnis advertising

masih baru, cukup banyak

pemain kecil yang dalam

waktu singkat menangguk untung besar karena dulu

profit margin nya masih tinggi, karena semakin banyak

freelance designer yang mendirikan agency sendiri,

akhirnya terjadi persaingan harga yang tidak sehat lagi.

Cukup banyak pemain advertising tempat cetak

undangan lama yang tidak bisa bertahan karena

mereka memilih jasa percetakan cetak undangan besar

yang harganya relatif mahal (rata-rata 2-3 kali lipat dari

harga percetakan undangan murah kecil). Harga ini

sebenarnya tetap reasonable karena para permain

tempat cetak besar di industri percetakan undangan

pernikahan ini sudah memiliki standar nasional

(bahkan standar internasional) dalam melakukan

produksi cetak undangan murah, mereka didukukung

mesin-mesin percetakan untuk cetak undangan

pernikahan yang selalu baru setiap 5 tahun sekali, serta

menghire kepala produksi dan supervisor dengan gaji

tinggi.

Para pemain besar cetak undangan ini memiliki cukup

banyak dana advertising cetak undangan pernikahan

sehingga bisa jauh lebih dikenal di masyarakat.

Sebaliknya percetakan undangan murah kecil memiliki

proses bisnis yang jauh lebih efisien (menggunakan

mesin tempat cetak rekondisi, ownernya biasa

merangkap sebagai kepala produksi juga, tidak

mengeluarkan dana advertising undangan pernikahan)

tapi tetap kualitas dan bonafiditas perusahaan cetak

Page 3: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

undangan murah kecil pasti tidak bisa sebaik

percetakan besar. Karena itu, masing-masing pemain

tempat cetak undangan bisa tetap memiliki pelanggan

yang setia di segmen mereka masing-masing.

Namun, cukup banyak konsumen yang seringkali salah

dalam memilih jasa percetakan. Banyak sekali yang

menjatuhkan kepurtusan hanya berfokus pada harga.

Bagi pemain bisnis yang profesional justru harga tidak

menjadi alasan utama dalam memilih jasa/produk

percetakan. Harga yang murah memang digandrungi,

tetapi harga tidak pernah bohong, pada kenyataannya

harga yang murah seringkali diikuti oleh kualitas yang

buruk. Harga murah bisa didapatkan dengan

mengurangi kulitas bahan baku, seperti: kertas, tinta

cetak, bahan plat cetak, film, dan rol air. Karena itu

diperlukan ketepatan antara kebutuhan, harga dan

kualitas. Pada dasarnya, industri kreatif adalah industri

yang bermuara pada intelektualitas, ide, dan gagasan

yang orisinal, lantas merealisasikannya berdasarkan

pemikiran serta rasa dari lubuk hati terdalam sebagai

insan kreatif.

Industri kreatif terdiri dari beberapa bidang, antara lain

periklanan, film dan fotografi, musik, arsitektur, pasar

seni, kerajinan, desain, desain mode, permainan

interaktif, seni pertunjukan, penerbitan dan

percetakan, layanan komputer dan piranti lunak,

televisi dan radio, serta riset dan pengembangan.

WASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Semarang, Maret 2011

Ir.IHWAN SUDRAJAT,MM

Page 4: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

TAJUK RENCANA

MENYIMAK KEBIJAKAN INDUSTRI ELEKTRONIKA NASIONAL MASA

LALU PEMERINTAH dinilai kurang memprioritaskan pengembangan industri elektronik dengan tidak memasukkan sektor industri elektronik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009 sebagai cetak biru arah pembangunan nasional. Hal itu dikhawatirkan berdampak pada kebijakan pemerintah dalam pemberian insentif dan kemudahan untuk menarik investasi di sektor tersebut menjadi lemah dan tidak menjadi prioritas pemerintah. Uniknya, dalam RPJM, industri elektronik dan otomotif dimasukkan dalam pengembangan Industri pertahanan. Pendapat ini dilontarkan oleh Rachmat Gobel, Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Industri,Teknologi, dan Kelautan, beberapa waktu lalu, Kekhawatiran ini semakin beralasan dimana Perusahaan elektronik yang berorientasi ekspor di negeri ini mayoritas perusahaan multinasional (MNC) yang berlokasi terutama di kawasan-kawasan industri di berbagai negara, seperti LG, Samsung, Toshiba, Sanyo, Panasonic, dan Epson. Bagi MNC, selalu ada kemungkinan prinsipal menarik seluruh kegiatan investasi di suatu negara jika iklim usaha tidak mendukung dan industrinya menjadi tidak kompetitif di pasar lokal maupun pasar ekspor. Masih segar dalam ingatan kita bagaimana raksasa elektronik Jepang, Sony Corp, memutuskan untuk menutup pabrik audionya di Indonesia, PT Sony Electronics Indonesia (PT SEI). Dampaknya, terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih kurang 1.100 pekerja. Pertanyaannya, apakah langkah Sony akan diikuti oleh MNC lain yang memiliki production base di Indonesia? LG Electronics Indonesia, misalnya, raksasa elektronik Korea Selatan ini tetap melihat Indonesia sebagai basis produksi yang utama setelah China. LG mencanangkan visi mencapai tiga besar dunia dalam industri elektronik/telekomunikasi pada tahun 2010. Alasannya,selain tenaga kerja Indonesia dinilai relatif kompetitif, juga potensi pasarnya dominan masih luas. Buktinya, produsen TV (LCD dan plasma), monitor, pemutar video (VCR), pemutar video digital (DVD),audio, dan kulkas ini menyerap lebih dari 4.500

pekerja. Dengan berorientasi ekspor, LG tetap tumbuh rata-rata 30 persen per tahun dan tahan gempuran krisis ekonomi. Manajemen LG pusat di Korea Selatan telah menentukan Indonesia menjadi basis untuk produksi kulkas di bawah 300 liter satu pintu maupun dua pintu. Bahkan tahun lalu perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) asal Korea Selatan ini mencatat rekor penjualan 1 miliar dollar AS. Hal senada diungkapkan oleh Epson, produsen berbagai macam printer kelas dunia. Dengan bendera PT Indonesia Epson Industri, perusahaan Jepang yang berlokasi di kawasan industri East Jakarta Industrial Park (EJIP) ini mencatat omzet sebesar 924 juta dollar AS. Hebatnya, Epson menyumbang 12 persen ekspor industri elektronika Indonesia, menyerap tenaga kerja lebih dari 8.400 orang, dan mengirim setidaknya 1.500 peti kemas per bulan. Toshiba, produsen TV baik CTV maupun LCDTV dengan ukuran 14 hingga 34 inci, tetap memilih berlokasi di EJIP. Bahkan, perusahaan patungan Jepang dan Singapura ini diam-diam memindahkan pabriknya dari Thailand dan Malaysia ke Indonesia, yaitu pada tahun 2001 dan 2004. Alasan utama relokasi industri dari dua negara tetangga ini adalah pertimbangan efisiensi biaya, tipisnya return on sales (ROS), dan obsesi ingin menjadi produsen TV terbesar di Asia Tenggara. Dengan menyerap 1.713 pekerja, sumber bahan baku lokal pun meningkat dari 34,5 persen tahun 2003 menjadi 40,5 persen tahun 2004. Panasonic, yang bergandengan dengan Gobel, memfokuskan pada industri komponen elektronik. Perusahaan patungan Jepang-Indonesia ini memproduksi beragam komponen dari speaker, komponen keramik, produk induktif (transformers, choke coil, line filter). Selain itu juga paper cone, piezoelectric ceramic element, litz wire, block core, dan berbagai suku cadang elektronik untuk telepon genggam, audio, dan TV. Tidak heran Panasonic dikenal sebagai industri pendukung yang penting bagi industri elektronik rumah tangga dan personal digital. PANASONIC, Toshiba, Epson, dan LG adalah contoh gambaran perusahaan elektronik yang berlokasi di Jabotabek. Selain Jabotabek, Batam merupakan kluster industri elektronik terkemuka di Indonesia. Kedua daerah ini menyumbang lebih dari 50 persen tenaga kerja, output, ekspor, dan jumlah perusahaan industri elektronik Indonesia. Batam memiliki keunggulan

Page 5: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

tersendiri, seperti lengkapnya infrastruktur yang tersedia di pulau tersebut dan memiliki locational advantage karena kedekatan secara geografis dengan Singapura. Pada tahun 2001 Batam menyerap tenaga kerja sebesar 61,839 pekerja atau 30,9 persen dari total pekerja industri elektronik di Indonesia. Output yang dihasilkan sebesar Rp 20 triliun dengan ekspor senilai hampir Rp 3 triliun atau 30 persen dari total ekspor elektronik Indonesia. Di samping itu, hampir 20 persen perusahaan industri elektronik terdapat di Batam. Industri elektronika yang berada di kabupaten/kota di Jawa dan Sumatera berada atau berdekatan dengan empat kota besar, yaitu: (1) Jakarta dan daerah sekitarnya (Bogor di selatan, Tangerang-Serang di barat, dan Bekasi di timur), (2) Surabaya dan daerah sekitar (Sidoarjo), (3) Bandung, (4) Medan (Kabupaten Medan dan Deli Serdang). Oleh sebab itu, industri elektronika Indonesia sebenarnya merupakan salah satu industri strategis meski tidak disinggung dalam RPJMN. Ini terlihat dari pertumbuhan ekspor rata-rata industri, meskipun industri elektronika berada dalam posisi ketiga dari nilai ekspor di sektor industri, tetapi pertumbuhannya jauh melampaui semua sektor lainnya. Dalam peta nilai ekspor nonmigas menurut kelompok barang, industri elektronika selalu berada pada posisi ketiga dalam enam besar ekspor hasil industri, setelah tekstil dan kayu. Kendati demikian, pertumbuhannya jauh melampaui pertumbuhan sektor industri lainnya. Selain itu industri ini juga mempunyai potensi yang besar untuk terus berkembang di masa mendatang karena adanya tiga alasan. Pertama, merupakan sarana bagi terlaksananya pengembangan telekomunikasi dan digital. Kedua, teknologi elektronika sangat vital dan strategis bagi kelangsungan hidup bangsa di masa depan. Ketiga, menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Beberapa negara-negara di Asia yang telah memfokuskan pengembangan industri elektronikanya pada sektor industri yang pertumbuhannya tinggi sejak tahun 1996, Filipina 80 persen ekspor elektronikanya didominasi oleh semikonduktor. Taiwan dan Hongkong sangat kuat pada industri komponen dengan persentase 35 persen dan 33 persen.

Thailand dan Malaysia kuat pada industri IT dan mesin peralatan kantor dengan persentase 36 persen dan 23 persen. Dari total ekspor elektronika Indonesia, 5 persen merupakan ekspor semikonduktor, industri komponen sebesar 24,5 persen, dan yang terbesar adalah ekspor elektronik konsumsi sebesar 53 persen. BERBAGAI survei dan hasil wawancara menunjukkan, setidaknya ada beberapa permasalahan mendasar dalam industri elektronik Indonesia. Pertama, industri elektronika Indonesia sangat bertumpu pada industri elektronika konsumtif rumah tangga. Peran serta industri elektronik Indonesia banyak mengarah kepada industri elektronika konsumsi. Sektor industri ini nilai pasar ekspornya kecil dan tingkat pertumbuhannya rendah. Pangsa pasar terbesar dari ekspor elektronika Indonesia adalah produk sound system, TV, recorder, kipas angin, setrika, pompa air, serta radio, yang semuanya adalah elektronika rumah tangga yang dikonsumsi masyarakat sederhana, yang 33 juta keluarga. Untuk segmen elektronika rumah tangga berpenghasilan menengah tinggi, dengan 23 juta keluarga, penggunaan produk elektronik seperti kulkas, mesin cuci, AC, LCD TV, kamera digital, komputer mulai naik. Kedua, tingginya ketergantungan terhadap barang impor. Kendati bervariasi, kebanyakan perusahaan elektronik Indonesia memiliki kandungan impor di atas 60 persen. Tingginya kandungan impor ini menunjukkan bahwa keterkaitan industri ini dengan industri pendukungnya masih lemah. Ketiga, memburuknya infrastruktur jalan. Jalan tol dan jalan raya menuju dan ke kawasan industri selalu macet, apalagi di puncak jam sibuk. Para pelaku bisnis di kawasan industri Jabotabek mengusulkan adanya jalur khusus bagi peti kemas agar arus dan distribusi barang semakin cepat ke pelabuhan. Keempat, pelayanan pelabuhan ditambah dengan pungutan resmi maupun tidak resmi dari berbagai instansi pemerintah yang dirasakan kian mencekik leher. Tingginya tarif biaya bongkar muat di pelabuhan (THC-Terminal Handling Charge) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) per dokumen yang dikeluhkan oleh semua pelaku bisnis industri yang berorientasi ekspor.

Page 6: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

Kelima, praktik penyelundupan dan underinvoicing (manipulasi harga pada dokumen impor) untuk komponen atau bahan baku itu diakui masih terjadi. Sebagai contoh, komponen elektronik (semi knock down/SKD),seperti monitor, sasis (bagian mesin) dan kabinet diimpor secara terpisah dengan memanipulasi harga barang. Dengan demikian, pembayaran Bea Masuk (BM), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penghasilan (PPh 22) menjadi lebih murah. Keenam, tersendat-sendatnya proses alih teknologi. Di sisi prinsipal, mereka mengeluh kekurangan insinyur Indonesia, desainer molding, serta tenaga terampil yang menguasai manajemen manufaktur. Di pihak Indonesia yang dirasakan adalah lambatnya proses alih teknologi karena tiadanya insentif dari pemerintah. Dalam konteks inilah perlu diperhatikan mendesaknya dilakukan reorientasi strategi sebagaimana usulan Kadin dan Gabel tentang Visi 2010 bagi industri ini. Industri komponen dan pendukung elektronik merupakan titik lemah dalam industri ini dan perlu ditingkatkan di masa mendatang. Inilah yang disarankan oleh Kadin dan Gabel dalam Visi 2010-nya dalam strategi yang harusnya dimasukkan oleh pemerintah dalam RPJM. Menurut saya, strategi ini perlu dikombinasikan dengan strategi berbasis kluster yang berteknologi tinggi (high tech cluster). Kasus industri chip komputer di Silicon Valley, AS, menunjukkan terjadinya diseminasi ide-ide baru dan inovasi secara cepat di antara perusahaan yang berdekatan melalui tiruan, pengamatan, dan gerakan tenaga kerja yang amat terampil antarperusahaan. Michael Porter, mahaguru dari Harvard University, membuat argumen yang serupa, pertumbuhan industri terutama didorong oleh transfer pengetahuan pada industri yang berspesialisasi pada produk tertentu dan terkonsentrasi secara spesial. Kalau AS punya kompleks ruang angkasa di Los Angeles dan Silicon Valley untuk kluster modern berteknologi tinggi, St Etienne memiliki industri pita mesin tik dan baja, Jerman memiliki peralatan pertukangan, gunting, dan baja khusus di Solingen, Remscheid, dan Sheffield, mengapa kita tidak?

Page 7: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

Harga Harga Harga Harga

Rata-2 Rata-2 Rata-2 Rata-2

MG.I Mei MG.II Mei MG.III Mei MG.IV Mei

1 BERAS

- Cisadane II kg 6,760 6,830 6,868 6,953 193 2.86

- IR 64 (I) kg 6,420 6,470 6,504 6,553 133 2.07

2 GULA PASIR

- Impor kg - - - - - -

- DN (kw medium) kg 9,780 9,813 9,820 9,750 (30) (0.31)

3 MINYAK GORENG

- Bimoli botol 620cc/bt 9,360 9,360 9,360 9,360 - -

- Bimoli botol 1 liter 13,720 13,720 13,720 13,720 - -

- Tanpa Merk. kg 9,340 9,360 9,352 9,480 140 1.50

4 DAGING

- Daging Sapi Murni. kg 59,200 59,200 59,200 59,200 - -

- Daging Ayam Broiler kg 20,633 20,633 21,000 21,300 667 3.23

- Daging Ayam Kampung kg 40,267 40,000 40,000 40,000 (267) (0.66)

5 TELUR

- Telur Ayam Ras. kg 12,453 13,703 14,060 14,083 1,630 13.09

- Telur Ayam Kampung. kg 27,400 27,400 27,400 27,400 - -

6 SUSU

Kental Manis

- Merk Bendera 397gr/kl 6,760 8,860 8,910 8,910 2,150 31.80

- Merk Indomilk. 390gr/kl 7,660 7,660 7,660 7,660 - -

Susu Bubuk

- Merk Bendera 400gr/kl 26,000 26,000 26,000 26,000 - -

- Merk Dancow 400gr/kl 26,000 26,000 26,000 26,000 - -

7 JAGUNG PIPILAN KERING kg 3,360 3,360 3,400 3,400 40 1.19

8 GARAM BERYODIUM

- Bata 1/buah 480 480 480 480 - -

- Halus/hancur 250gr 640 640 640 680 40 6.25

9 TEPUNG TERIGU

- Segitiga Biru (kw medium) kg 6,900 6,900 6,900 6,900 - -

10 KACANG KEDELAI

- Ex .Impor. kg 6,450 6,450 6,458 6,450 - -

- Lokal kg 7,000 7,000 7,000 7,100 100 1.43

11 MIE INSTANT bungkus 1,360 1,360 1,360 1,360 - -

12 CABE MERAH BESAR

- Keriting kg 8,400 7,950 7,560 6,950 (1,450) (17.26)

- Biasa kg 10,317 10,383 9,480 9,617 (700) (6.78)

- Rawit Merah kg 25,733 23,933 20,400 20,267 (5,466) (21.24)

- Rawit Hijau kg 9,850 9,200 8,920 9,017 (833) (8.46)

13 BAWANG MERAH kg 13,183 13,650 14,000 14,533 1,350 10.24

14 BAWANG PUTIH kg 24,000 24,000 23,600 23,800 (200) (0.83)

15 IKAN ASIN TERI kg 32,167 31,000 31,000 31,000 (1,167) (3.63)

16 KACANG HIJAU kg 16,567 16,600 16,200 16,200 (367) (2.22)

17 KACANG TANAH kg 15,100 15,067 15,000 15,000 (100) (0.66)

18 KETELA POHON kg 1,500 1,500 1,500 1,500 - -

19 Elpiji / Gas 3 kg 14,000 14,000 14,000 14,000 - -

20 SEMEN GRESIK 40kg/zk 42,900 42,900 42,900 42,900 - -

SEMEN NUSANTARA 40kg/zk 42,600 42,600 42,600 42,600 - -

SEMEN TIGA RODA 40kg/zk 42,500 42,500 42,500 42,500 - -

Sumber : Pantauan di Pasar Tradisional Kota Semarang - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jateng

No.

INFORMASI PERKEMBANGAN HARGA KEPOKMAS

PERIODE MINGGU KE-IV MEI 2011

Nama Barang SatRp %

Perubahan

Page 8: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

HARGA BERAS MULAI MERAMBAT NAIK

Dengan berakhirnya panen raya pada musim tanam pertama, maka, beberapa daerah sentra produksi beras mengalami penurunan produksi. Harga beras dibeberapa pasar tradisional Kota Semarang mengalami kenaikan akibat dari berkurangnya pasokan beras ke pasaran. Harga rata-rata minggu ke empat dibandingkan minggu pertama bulan Mei 2011, harga beras naik 2,86% untuk jenis Cisadane II dan 2,07% untuk jenis IR 64 (I). Sementara harga harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan diantaranya Minyak Goreng Curah naik 1,50%, Daging Ayam Broiler naik 3,23%, Telur Ayam ras naik 13,09%, Susu Kental Manis merk Bendera naik 31,80%, Jagung Pipilan Kering naik 1,19%, Garam Beryodium naik 6,25%, Kedelai Lokal dan Bawang Merah masing-masing mengalami kenaikan 1,43% dan 10,24%.

Kenaikan harga Daging Ayam Broiler, Telur Ayam Ras dan Bawang Merah disebabkan naiknya permintaan akibat banyaknya masyarakat yang punya hajat.

Sedangkan kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga adalah Gula Pasir Lokal turun 0,31%, Daging Ayam Kampung turun 0,66%, Cabe Kriting turun 17,26%, Rawit Merah turun 21,24% dan Rawit Hijau turun 8,46 % serta Bawang Putih juga mengalami penurunan 0,83 %, Kacang Tanah turun 0.66% dan Kacang Hijau turun 2,22%.

Penurunan harga gula pasir lokal di tunjang oleh mulainya musim giling pada awal bulan Mei 2011, sementara penurunan harga cabe dikarenakan panen raya di beberapa daerah sentra yang berakibat melimpahnya pasokan cabe kepasaran sehingga harga cabe di pasaran mengalami penurunan yang sangat signifikan.

JAMU INDONESIA BERPELUANG EKSPOR

Obat tradisional Indonesia yang dikenal dengan sebutan jamu tradisional sudah sangat familiar di masyarakat. Mengonsumsi jamu sebagai cara untuk menyembuhkan penyakit, sudah menjadi pilihan bagi sebagian kalangan masyarakat Indonesia.. Menurut data dari GP Jamu nasional tahun 2009 , laju pertumbuhan jamu tradiisonal mencapai 14% per tahun. Penjualan jamu secara nasional pada tahun 2010 mencapai nilai Rp. 10 Triliun. Jumlah tersebut termasuk penjualan di pasar ekspor yang merambah ke 20 negara termasuk Negara-negara yang sangat ketat menerapkan standar kualitas seperti Jepang dan Eropa.

Potensi industry jamu tradisional, selama ini lebih banyak terpusat di Jawa Tengah. Tercatat, sekitar 214 industri jamu di Jawa Tengah. Sampai rentang waktu 2011 – 2015, gabungan pengusaha jamu dan obat tradisional Jateng menaikkan penjualan sampai Rp. 36 Triliyun. Target penjualan tersebut termasuk potensi local sebesar Rp. 20 triliyun dan potensi ekspor sebesar Rp. 16 Triliun. Potensi ekspor jamu tradisional Jawa Tengah, selama ini tertuju pada kawasan asia seperti Jepang, Singapura, China, Taiwan , Arab Saudi dan amerika serta Eropa. Untuk tahun 2011 ini, ditargetkan patokan ekspor sampai 30 % dari total penjualan yaitu sekitar Rp. 14 triliyun.

Industri jamu ini melingkupi aspek ekonomi, sosial dan budaya. Kegiatan produksinya melibatkan ribuan buruh pabtik, petani serta peneliti di bidang pertanian, teknologi pangan dan bioteknoplogi. Keberadaan pabrik jamu juga mengembangkan sayap kemitraan dengan para penjual jamu yang jumlahnya puluhan ribu di Indonesia. Untuk Indonesia, keberadaan industry jamu tradisional juga berkaitan dengan sejarah panjang jamu di Indonesia, dimana tradisi meminum ramuan dari bahan-bahan alami sudah tertuang dalam relief-relief candi, prasasti hingga catatan dalam lontar. Tradisi meminum jamu berkembang hingga kini. Mudah ditemukan penjual jamu mulai dari jamu gendong hingga warung, baik yang berjualan pagi dan malam hari. Konsumennya mulai dari anak-anak hingga dewasa. Produsen ini bukan hanya melayani pasar local melainkan telah merambah pasar internasional dengen ekspor ke berbagai Negara.

Page 9: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

Peluang dan potensi ekspor jamu tersebut, hendaknya menjadi salah satu pilihan pemerintah untuk memberikan dukungan sepenuhnya bagi pengembangan produksi jamu yang berbasis bahan baku local di daerah. Kontradiksi dengan aspek pemasaran jamu tradisional yang begitu pesat adalah kelangkaan kuantitas dan kualitas bahan baku jamu. Ketersediaan berbagai jenis tanaman obat sangat terbatas dan cenderung sangat berkurang. Keterbatasan supply dapat menjadi hambatan untuk pengembangan potensi jamu tradisional, namun demikian mengingat budidaya bahan baku jamu tidaklah sulit termasuk ketersediaan lahan maka Herbal Indonesia melalui jamu tradisional ini masih bisa berjaya.

Brazil saat ini menduduki peringkat pertama negara yang memiliki ragam tumbuhan herbal terbanyak di dunia. Mampukah Indonesia merebut posisi tersebut dengan kondisi saat ini yang langka bahan baku jamu didalam negeri ? Dengan penanganan serius, Indonesiapun bisa merebut posisi tersebut. Wilayah darat dan laut Indonesia yang sangat luas merupakan potensi lahan yang dapat digarap. Indonesia bisa menjadi peringkat 1 jika masyaralat serius menggali potensi tumbuhan local dalam negeri. Kehebatan jamu tradisional Indonesia sesungguhnya tidak perlu diragukan lagi, Dulu sebelum kedokteran modern menjamah masyarakat kelas bawah, obat-onatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buaha nmenjadi andalan, Masyarakat kelas menengah ke bawah menjadikan tumbuhan yang ada di sekitar rumah atau yang hidup di alam bebas menjadi salah satu sarana menyembuhkan penyakit. Bagaimana upaya untuk mendukung potensi dan peluang pemasaran dalam maupun ekspor produk jamu tradisional ?

Dukungan yang pasti untuk jawaban pertanyaan tersebut adalah :

Perlunya kontinuitas ketersediaan kuantitas dan kualitas supplay bahan baku jamu. Keterlibatan berbagai stakeholder terkait dari hulu sampai ke hilir perlu dibina jejaring kerjasamanya. Aplikasi klaster jamu tradisional perlu dikembangkan lebih serius.

Page 10: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

Mengenal Lebih Dekat BPSMB Surakarta

Persaingan yang semakin ketat di era perdagangan bebas (ACFTA) menuntut seluruh pelaku usaha harus meningkatkan mutu produknya secara berkelanjutan. Globalisasi yang menjangkau seluruh aspek kehidupan ini terus didukung dengan perkembangan teknologi informasi begitu cepatnya. Interaksi yang cepat ini secara otomatis juga berpengaruh di pasar internasional kaitannya dengan penetapan standar mutu barang bagi barang dan jasa. Dalam tataran inilah, peran Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Surakarta telah menunjukkan kompetensinya sebagai Laboratorium Penguji. BPMSB mampu mengimplementasikan secara konsisten SNI ISO/IEC 17025:2008 dan terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional, Badan Standardisasi Nasional dengan Sertifikat Akreditasi No : LP 037-IDN. BPMSB sebagai Laboratorium Penguji yang sudah diakreditasi mempunyai kebijakan mutu harus dilaksanakan secara konsisten serta berkelanjutan. Hal ini juga sejalan dengan arah kebijakan pembangunan ekonomi Jateng yang ingin mewujudkan perekonomian daerah berbasis pada ekonomi kerakyatan dan potensi unggulan daerah serta rekayasa teknologi.

Perlu diketahui, BPMSB memiliki misi untuk mengimplementasikan sistem manajemen mutu yang telah ditetapkan secara konsisten dan berkelanjutan bagi kompetensi laboratorium penguji dan kalibrasi.

Selain itu, institusi ini juga memastikan segala sumber daya untuk pelayanan prima kepada pelanggan, cukup dan tersedia secara berkelanjutan serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi.

BPMSB juga turut mengembangkan sistem informasi mutu dalam rangka memberdayakan masyarakat dan dunia usaha agar peduli peningkatan mutu.

Dari seluruh misi ini, BPMSB berharap bisa mewujudkan hasil uji atau kalibrasi yang akurat dan

terpercaya terhadap produk barang sehingga mampu berdaya bersaing di pasar global.

Begitu bebasnya barang keluar masuk di negara kita, membuat standarisasi benar-benar harus diperhatikan. Bukan hanya mendukung penyediaan barang berkualitas, tetapi sistem standardisasi diperlukan guna meningkatkan keunggulan kompetitif dan komparatif produk serta pengembangan prasarana teknis standardisasi seperti pengujian mutu.

Jika syarat itu telah terpenuhi, maka sebuah produk yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh suatu negara dapat memberikan rasa kepuasan bagi konsumen yang dapat dipergunakan untuk mempertahankan pangsa pasar. Apalagi banyak produk Jawa Tengah yang semakin berkembang jaringan pemasarannya, tidak hanya produk hasil pertanian tetapi juga non pertanian sangat bervariasi. Produk kualitas ekspor misalnya, tak bisa sembarangan diproduksi dan dikirim ke luar negeri. Sertifikasi menjadi jaminan tertulis yang diberikan oleh laboratorium yang telah diakreditasi..

Sertifikat Mutu atau Laporan Hasil Uji yang diterbitkan oleh laboratorium menjadi dokumen absah yang dikeluarkan oleh laboratorium terakreditasi oleh Lembaga Internasional seperti International Organization for Standardization (ISO), ataupun oleh lembaga yang telah memperoleh kewenangan internasional untuk mengakreditasi laboratorium di Indonesia yaitu Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Standardisasi Nasional.

Pengujian Komoditas

BPSMB Surakarta juga telah menunjukan kompetensinya sebagai Laboratorium Penguji dengan mengimplementasikan secara konsisten SNI ISO/IEC 17025:2008 untuk ruang lingkup seperti Teh Hitam, Biji Kopi, Minyak Daun Cengkeh, Teh Hijau, Tembakau Rajangan Temanggung.

Selain itu implementasi juga mencakup Tembakau Rajangan Boyolali, Tembakau Rajangan Weleri, Tembakau Rajangan Muntilan, Tembakau Rajangan Mranggen, Tembakau Boyolali Asepan, Tembakau Vorstenlanden, Tembakau Kedu, Gabah, Jagung dan Beras.

BAPPEBTI Kementrian Perdagangan RI sebagai Lembaga Penilaian Kesesuaian juga telah menunjuk

Page 11: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

BPSMB Surakarta guna melakukan pengujian komoditas beras, gabah dan jagung dalam rangka penerapan Sistem Resi Gudang.

Disamping komoditas tersebut, BPSMB juga mempunyai kompetensi dalam menguji komoditas makanan minuman, hasil pertanian dan perkebunan serta industri manufaktur meskipun akreditasinya masih dalam proses pengembangan ruang lingkup.

Institusi ini juga telah mampu dan kompeten dalam memberikan pelayanan jasa kalibrasi dengan bidang massa, dimensi, suhu dan volumetrik dengan standar/kalibrator yang tertelusur ke Sistem Internasional.

Untuk informasi lebih lanjut bisa mengunjungi website BPSMB Surakarta http://bpsmbsurakarta.com atau dapat dikirimkan melalui e-mail : [email protected]. (mf)

Page 12: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

CERMATI KANDUNGAN BAHAN TEPUNG TERIGU IMPOR

Belum banyak masyarakat yang tahu bahwa tepung terigu yang beredar di pasaran, terutama pasar tradisional tidak semuanya buatan lokal. Meski Indonesia merupakan negara pengekspor terigu terbesar di Asia Tenggara, kenyataannya juga

menerima impor atau kiriman terigu dari negara lain seperti Cina dan Turki. Malah, dari tahun ke tahun terigu impor yang masuk ke pasaran Indonesia semakin meningkat tajam. Dilihat dari bahan baku utamanya,

yakni gandum, jelas terigu adalah bahan makanan yang tidak bermasalah. Persoalan muncul ketika terigu ditambahkan dengan zat-zat tambahan tertentu yang tidak boleh dikonsumsi kaum muslim, orang yang berpantangan memakan daging babi dan bagian tubuh manusia, atau pantang memakan hewan, seperti kaum vegetarian.

Rambut Manusia

Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LP POM MUI) mengungkapkan terigu asal Cina ternyata mengandung L-sistein. Zat ini berfungsi sebagai improving agent yang dapat meningkatkan sifat-sifat tepung terigu yang diinginkan dalam pembuatan kue. Sistein dapat melembutkan protein utama gandum sehingga adonan kue atau roti menjadi lembut. Selain itu juga membuat adonan mengembang lebih besar., L-sistein dalam terigu impor ini dibuat dari rambut manusia. “Sesuatu yang berasal dari manusia yang dicampurkan ke dalam makanan, haram hukumnya bagi umat Islam,” kata Aisjah Guru Besar Biokimia pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.

Masalah halal- haram tepung terigu tidak terletak pada L-sistein saja. Ada produk tepung terigu yang ditambah dengan vitamin dan mineral untuk meningkatkan nilai gizinya. Ada sejumlah vitamin yang hanya dapat larut

dalam lemak dan mudah rusak dalam penyimpanan. Contohnya vitamin A. Agar mudah larut dalam pangan berair dan tak cepat rusak, vitamin A perlu disalut dengan bahan penstabil. Yang sering digunakan sebagai penstabil adalah gelatin. Tidak semua gelatin halal. Bila berasal dari lemak tumbuhan-tumbuhan, tidak akan jadi masalah. Yang perlu dicurigai adalah gelatin yang terbuat dari lemak hewani, karena kebanyakan bahan bakunya berasal dari lemak babi. Jika pembahasan tepung terigu dilanjutkan sampai pada proses pembuatan roti atau kue, akan ditemukan banyak unsur bahan tambahan pangan yang mengundang kekhawatiran umat Islam. Berikut contoh bahan pengaya tepung terigu yang kerap dipakai untuk membuat roti atau kue.

Bahan Pengembang

Diperlukan untuk mengembangkan adonan dan membesarkan volume kue. Jenis yang sering digunakan adalah baking soda. Dibuat secara sintetis dari bahan kimia bernama sodium bikarbonat dan statusnya halal. Jenis pengembang lain disebut baking powder, merupakan campuran baking soda dengan asam pengembang. Yang mengandung unsure cream of tartar. Gunanya mengatur rasa dan mengeluarkan karbon dioksida dari dalam adonan agar dihasilkan volume roti yang baik. Sayangnya kehalalan cream of tartar dipertanyakan karena terbuat dari hasil sampingan industri minuman beralkohol yang kemudian direaksikan dengan garam potasium.

Mentega Putih

Disebut juga shorthening, berfungsi untuk menjadikan produk kue bertekstur lembut dan renyah. Biasa digunakan dalam pembuatan pastry dan roti manis. Mentega putih terbuat dari lemak tumbuhan atau hewan, bahkan adakalanya campuran dari lemak hewani dan nabati. Bila mengandung unsur lemak hewani, status kehalalannya perlu dipertanyakan karena bisa jadi bersumber dari lemak babi.

Margarine

Awalnya margarine dibuat untuk menggantikan fungsi mentega. Margarine terbuat dari lemak nabat. Yang perlu dicermati adalah bahan tambahan penyertanya seperti, flavor, emulsifier dan pewarna yang seringkali diragukan kehalalannya.

Page 13: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

Cocoa Powder

Pada dasarnya cocoa powder atau bubuk coklat tidak bermasalah dari segi kehalalan. Karena bahan baku utamanya adalah buah cacao yang diekstrak. Namun bubuk coklat yang sekarang ini beredar di pasaran ada yang ditambahkan dengan flavor coklat untuk memberikan rasa yang lebih tegas. Di sinilah letak kritis keharamannya, karena tidak sedikit bahan flavor mengandung unsur yang tidak halal.

Fakta Di balik Harga Murah

Bila Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam masih membiarkan diri terus-terusan ‘kecolongan’ banjir suplai terigu yang mengandung L-sistein berbahan baku unsur rambut manusia, Pemerintah Korea Selatan yang tidak mengenal konsep halal-haram justru melarang keras produk ini beredar di negaranya. Dasar pemikirannya adalah tinjauan kesehatan. Bahwa memasukkan unsur organ tubuh manusia ke dalam bahan makanan merupakan tindakan kanibalisme yang dapat mendatangkan efek negatif bagi kesehatan manusia di belakang hari. Sebagai penganti L-sistein, digunakanlah improving agent yang terbuat dari unsur buah-buahan.

Kasus L-sistein pada terigu ini mengundang pertanyaan besar. Kalau ada bahan tambahan makanan yang aman dan dapat diterima masyarakat luas, mengapa produsen memilih bahan baku ‘kontroversi’ yang mendatangkan keresahan bagi konsumennya? Tidak bisa dipungkiri, ini adalah salah satu dampak lain dari berkembangnya ilmu pengetahuan dan penerapan biotechnology (teknobiologi) dalam industri pangan.

Kemajuan ini memungkinkan para produsen mempunyai pilihan. Sebagai pihak yang selalu berpikir profit oriented, tentu yang dicari adalah bahan-bahan pendukung terwujudnya produktivitas dan kualitas produk yang tinggi dengan biaya produksi serendah mungkin, dengan harapan produk dapat dipasarkan dengan harga bersaing dan laba yang dapat didulang pun lebih banyak. Kenyataannya, di pasaran tepung terigu yang mengandung L-sistein rambut manusia dijual dengan harga lebih murah dari pada terigu buatan lokal yang terjamin kehalalannya.

Niat Baik Produsen

Karena itu, Aisjah mengatakan cap label ‘halal’ dari MUI pada kemasan produk menjadi indikator yang sangat penting dalam memilih dan membeli produk bahan pangan. “Ini terkait dengan itikad baik produsen. Dalam membuat dan memasarkan produk ada etikanya. Dan mesti para produsen mematuhi itu,” kata Aisjah Girindra menguatkan. Bagaimanapun, kita perlu mengakui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi umat manusia. Namun, kita tetap perlu semakin teliti.

(Dari berbagai sumber-PBBJ-EnHa)

Page 14: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

PROFIL

Hardono, Langkah Inovatif Membangun Bisnis Mebel dan

Handycraft Surakarta boleh berbangga memiliki seorang Hardono. Pria kelahiran 30 September 1982 ini berhasil meraih anugerah penghargaan Upakarti untuk Jasa Kepeloporan yang diserahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di tahun 2010. Sebenarnya hidupnya telah mapan selepas kuliah. Ia sudah bekerja sebagai konsultan di bidang pengembangan sumber daya manusia di Kota Surabaya selama tujuh tahun. Berkecimpung di bidang SDM, sudah banyak perusahaan kecil, menengah dan besar baik swasta maupun BUMN telah menjadi kliennya. Namun, setinggi-tingginya burung terbang pasti akan kembali juga ke sarangnya. Keinginan untuk kembali ke Surakarta tempat kelahirannya, rupanya begitu kuat. Kepekaan terhadap potensi daerahnya semakin terbuka setelah satu tahun tinggal di Surakarta. Keinginannya mengaktualisasikan diri dilakukan dengan cara terlibat di berbagai organisasi profesi di Kota Bengawan seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Berbekal pengalaman yang dimiliki serta keinginan untuk pengembangan dan pemberdayaan SDM khususnya handycraft (rotan), ia pun bergabung dengan perusahaan mebel dan handycraft berbahan rotan di area pusat industri kecil (PIK) Pabelan Kartasura. Sejak tahun 1997, pria yang semasa muda aktif berorganisasi seperti HMI, Sekjen Senat Mahasiswa FKIP dan Sekjen PMOI ini terus menapaki perjalanan usahanya dengan serius. Sejak tahun 1997, Hardono terus berinteraksi dengan IKM di bidang rotan di berbagai sentra seperti Solo Raya (Sragen, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo, Wonogiri dan Karanganyar) serta Jepara, Surabaya, Kalimantan dan Cirebon.

Hardono pun memutuskan untuk membangun usaha sendiri yang bergerak di bidang rotan dengan nama PT Suwastama. Perusahaannya pun terus berkembang dan memperkerjakan tenaga hingga 550 orang. Ia pun telah membina ribuan industry kecil menengah mulai berbahan rotan, eceng gondok, gedebok pisang dan seagress di Surakarta, Jepara, Gombong bahkan sampai Madura, Tasikmalaya, Lampung, Sulawesi serta Kalimantan. Perjuangan lainnya yang dilakukan khususnya dalam pengembangan dan pemberdayaan IKM tidak hanya lewat jalur bisnis dan sentra saja. Hardono turut mendorong melalui pendekatan kebijakan diantaranya lewat organisasi Kadin Surakarta dan Forum Pengembangan Ekonomi Lokal dan Ketenagakerjaan Kota Surakarta. Salah satu partisipasi nyatanya adalah inisiasi pengembangan IKM khussnya melalui pendekatan klaster seperti halnya Klaster Kampoeng Batik Laweyan sejak tahun 2003. Poin penting yang menjadi keberhasilan Hardono diantaranya dalam penciptaan produk yang inovatif, berkesinambungan, berbahan baku lokal dan ramah lingkungan. Salah satu keberhasilannya adalah saat mempelopori pengembangan produk inovatif dan kreatif yakni program tenun lidi (placemate, box file, storage, rack file dan tempat CD/DVD) yang saat ini dikembangkan di wilayah Solo, Kebumen, Gombong, Jepara, Klaten dan Tasikmalaya. (mf)

Page 15: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

10 Tips Menjadi Pengusaha Sukses

Semua orang tentu ingin menjadi seorang yang sukses di dalam bidang apa saja yang sedang digelutinya. Dari sekian banyak orang yang punya keinginan itu, hanya sedikit yang mampu mewujudkannya. Berikut adalah 10 Tips Menjadi Pengusaha Sukses:

1. Awali dengan impian dan imajinasi

Sebelum manusia bisa mendarat di bulan, tak pernah ada yang berfikir bahwa hal itu adalah sebuah kenyataan. Ide mendarat di bulan pada awalnya adalah sebuah mimpi indah yang tak akan pernah terwujud. Namun impian dan imajinasi itu akhirnya berubah menjadi kenyataan ketika seseorang telah membuktikannya dengan pendaratan manusia pertama kali ke bulan. Yang perlu diingat adalah segala sesuatu keberhasilan itu bermula dari impian dan keyakinan dengan didorong oleh kerja keras untuk mewujudkannya. Jika anda mempunyai impian untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses dan punya niat untuk mewujudkannya, maka segeralah bangun dari mimpi anda. Bekerja keraslah untuk segera merubah mimpi anda itu menjadi kenyataan. Hanya seorang pemimpi yang mampu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, jasa ataupun ide yang bisa sukses. Mereka tidak mengenal kata tidak bisa atau tidak mampu.

2. Semangat dan kegigihan

Antusiasme, semangat dan kegigihan adalah sebuah modal utama di dalam memulai sebuah perjuangan baru untuk mencapai keberhasilan. Bila anda loyo, tidak bersemangat dan dan bermalasan, yakinlah tidak lama lagi anda akan segera mengalami kegagalan total.

3. Mempunyai kemampuan dasar-dasar Bisnis.

Tanpa adanya pengetahuan dasar-dasar bisnis hanya akan membuat usaha anda seperti sebuah kelinci percobaan. Kemungkinan besar hanya akan banyak mengalami kegagalan. Tidak akan ada sukses tanpa sebuah pengetahuan. Yang terbaik adalah belajar sambil bekerja. Bekerja dengan orang lain dulu sebelum anda menjadi pebisnis sangat membantu anda menyerap ilmu dan pengalaman dan siap sukses.

4. Berani mengambil resiko

Setiap sesuatu yang kita usahakan tentu akan ada resikonya. Semakin besar hasil yang ingin dicapai, tentu kemungkinan resiko yang akan dialami apabila mengalami kegagalan juga besar. Orang yang berani mengambil resiko adalah calon orang yang sukses. Jangan takut akan kegagalan, tapi jadikanlah kegagalan itu sebagai batu loncatan menuju kesuksesan.

5. Kerja Keras.

Hanya dengan bekerja keraslah sebuah usaha akan mengalami kemajuan dan kesuksesan. Bohong apabila ada yang mengatakan dia meraih keberhasilan yang gemilang hanya dengan duduk beberapa saat di tempat kerja seperti yang sering dikatakan pengiklan di internet. Sebenarnya awal mula mereka merintis usahanya itu adalah dengan kerja keras tanpa mengenal putus asa dan banyak berkorban waktu dan tenaga.

6. Mau belajar dari pengalaman orang lain

Pepatah mengatakan: “Pengalaman adalah guru yang terbaik.” Seorang calon pengusaha yang sukses mau mengambil pengalaman dari orang lain dan dari dirinya sendiri. Apapun pengalaman seseorang itu baik kesuksesan atau kegagalan harus dijadikan suatu pelajaran yang berharga sebagai panduan dia dalam memulai usaha atau mengembangkan usahanya.

7. Bersedia menerima kritikan dan nasehat orang lain

Sebagian orang menganggap bahwa kritikan yang ditujukan kepadanya itu adalah sebagai sebuah penghambat bagi kelangsungan usahanya. Akan tetapi bagi orang yang berfikir normal akan menjadikan kritikan atau bahkan nasehat dari orang lain itu sebagai gurunya yang membimbing dia ke arah sukses. Menerima kritikan berarti menyadari bahwa kita mempunyai kekurangan. Dengan mengetahui kekurangan yang ada pada kita maka kita bisa memperbaiki kekurangan itu. Berterimakasihlah kepada orang yang mau menegur dan mengkritik kita.

8. Mau menjalin kerjasama dengan orang lain

Betapapun pandainya seseorang itu, apabila dia bekerja sendiri maka perjuangannya itu hanya akan sia-

Page 16: Jamu Tradisional Mendunia

EDISI MEI 2011

sia belaka. Tidak ada seorang pebisnis pun yang mampu bekerja sendiri. Kerjasama dengan rekan, teman, mitra kerja dan klien sangat penting bagi perkembangan suatu bisnis. Merekalah yang akan memberi masukan, saran dan kritik dan membantu di saat-saat sulit. Seorang pebisnis harus mampu menjalin kerjasama dan bergaul untuk menjalin relasi bisnis dengan seluas-luasnya.

9. Berani menghadapi kegagalan

Jangan dikira para pebisnis yang telah mapan dan maju tidak pernah mengalami kegagalan. Bahkan mereka pun suatu waktu pernah mengalaminya. Hanya saja mereka tidak pernah putus asa dan terus berusaha sampai sukses. Orang yang takut gagal adalah orang yang pengecut yang tidak berani melakukan apapun dan kerjanya hanya menghayal saja.

10. Tidak suka menunda

Seperti kata pepapatah: “Time is money!” Oleh karena janganlah suka menunda-nunda suatu pekerjaan. Lakukanlah saat ini, sekarang juga selagi ada kesempatan. Menunda suatu pekerjaan berarti adalah suatu kerugian yang akan membuat anda menyesal.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Tengah

Jl.Pahlawan No.4 Semarang, Jawa Tengah.

Indonesia

Phone ( 024 ) 8419826 / 8417601

Fax ( 024 ) 8311710.

[email protected]

”One Team, One Spirit, One Goal.....To be The

Number One”

Find Us on Web:

http://dinperindag.jatengprov.go.id