Jalan Pilot Janji Tanah - ftp.unpad.ac.id filehewan, tapi juga menyebarkan penyakit mematikan. ......

1
Badan Karantina Rangkul PT Pos Batam Surga bagi para Penyelundup A DANYA sekitar 50 pelabuhan dan ja- lan tikus di Batam, Kepulauan Riau, membuat wilayah ini bak surga bagi para penyelundup. Ditambah dengan jalur penyelundupan di wilayah Karimun dan Bin- tan. Terkadang, barang gelap itu lolos melalui pelabuhan resmi. Contoh teranyar sekitar 70 mobil mewah berbagai merek masuk ke Batam dari Singa- pura. Mobil-mobil tersebut disita Mabes Polri, setelah dilakukan razia pada Se- lasa (21/9). Dalam kasus ini kerugian negara diperkirakan Rp50 miliar. Pada 9 Februari lalu, tiga mobil mewah dari Singapura juga disita dari pelabuhan tikus di Tanjung Uncang, Batam, Kepri. Kerugian nega- ra Rp200 juta. Bukan hanya mobil mewah, barang elektronik, narkoba, dan uang juga masuk ke wi- layah Batam secara ilegal dan menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, seki- tar 500 ponsel pernah disita Polair di Jembatan Empat Barelang, Batam, Kepri pada Jumat (3/9), kerugian negara mencapai Rp500 juta. Kemudian, penangkapan 13.450 butir ekstasi di Pela- buhan Batam Center oleh Bea dan Cukai, Batam, Kepri. Mo- dusnya, memasukkan ekstasi ke kotak sabun pada 22 Juni lalu dengan nilai Rp3 miliar. Data pada 2006, Komisi III DPR RI pernah mendapat- kan laporan kerugian negara akibat penyelundupan Rp42,6 triliun. Belum ada laporan kerugian negara sampai tahun ini. Namun, ada dugaan pe- nangkapan ini hanya sekelu- mit dari gunung es maraknya penyelundupan di Batam. Seperti yang diungkapkan mantan penyelundup mobil A Haris, untuk memasukkan mobil mewah ke daerah ini tidaklah susah. Asalkan ada koordinasi dengan aparat. Kesepakatan ini yang paling penting. Bila kesepakatan ga- gal, para penyelundup harus berhadapan dengan petugas. “Yang paling penting koor- dinasinya, Mas. Selebihnya bisa diatur. Ini kan kawasan perdagangan bebas. Kita juga bebas melakukan apa yang kita mau. Sama-sama cari makan. Kalau resmi biaya yang dikeluarkan malah lebih besar,” katanya, kemarin. Kalau resmi, ia harus membayar pemasukan pajak barang mewah ke daerah ini dan pengurusan perizinan yang memakan waktu yang lama. Kawasan yang mudah un- tuk dimasuki penyelundup, di antaranya pelabuhan tikus di sekitar kawasan industri Kabil, kawasan industri Tan- jung Uncang, dan pelabuhan tidak resmi lainnya di Pulau Rempang dan Galang. Hal senada juga dikatakan mantan penyelundup ponsel, Amir, di Batam. Yang pa- ling ditakuti adalah gagalnya negosiasi dengan petugas di lapangan. (Hendri Kremer/ N-2) BADAN Karantina Pertanian merangkul PT Pos Indonesia dan Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia untuk meningkatkan pencegah- an praktik bioterorisme. Sebab, saat ini senjata biologis atau agen hayati memungkin- kan untuk dikemas dan dikirim melalui jasa pengiriman barang dan dokumen. “Dengan kerja sama itu, Badan Karantina bisa melakukan tindakan karantina terhadap barang impor, ekspor, dan antararea,” ungkap Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Badan Karantina Pertanian Antarjo Dikin, di Lembang, Bandung, akhir pekan lalu. Kerja sama itu mewajibkan PT Pos Indonesia dan Asperin- do memberi informasi isi paket untuk mendukung karantina. “Kami optimistis, kerja sama ini membawa manfaat. Se- rangan bioterorisme bisa lebih dipersempit,” tandas Antarjo. Selama ini, Badan Karantina mencegah masuknya media pembawa agen hayati berba- haya dengan pemeriksaan pelabuhan dan bandara. Ken- dalanya sangat banyak karena untuk mengawasi 340 pela- buhan laut di Indonesia, Badan Karantina hanya memiliki 51 unit pelaksana. Selain itu, sumber daya manusia masih kurang dari 4.000 orang. Ia menambahkan, pengirim- an agen hayati tidak hanya un- tuk membunuh tanaman dan hewan, tapi juga menyebarkan penyakit mematikan. Badan Karantina mewaspa- dai tiga mikroorganisme yang bisa dijadikan senjata hayati, yakni virus, bakteri, dan fungi. Beberapa yang sering diguna- kan adalah Bacillus anthraxis, yang bisa menyerang hewan dan manusia, smallpox virus, highly pathogenic avian influenza virus, salmonella thypi, clostridi- um botulinum, dan microcyclus ulei. (SG/N-4) 6 | Nusantara SELASA, 28 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA MI/HENDRA KREMER MOBIL BODONG: Puluhan mobil mewah tanpa surat resmi diamankan di halaman belakang Kantor Polda Kepri, beberapa waktu lalu. Akibat penyelundupan itu, kerugian negara mencapai Rp50 miliar. Satu Tewas dalam Bentrok Tarakan SEORANG pemangku adat Tidung, Abdullah, 50, tewas ditikam orang tidak dikenal, di Tarakan, Kalimantan Timur, Minggu malam. Korban dise- rang di rumahnya, Perumahan Juwata Permai, beberapa menit sehabis mendatangi sekelom- pok pemuda yang memalak anaknya. Peristiwa penganiayaan itu cepat berkembang menjadi rusuh, kemarin, begitu kerabat Abdullah dan ratusan warga Kampung Tidung turun ke jalan dan menuntut balas. Massa beringas dan main ha- kim sendiri saat mereka mulai membakar dua rumah yang diduga milik pelaku penye- rangan. Aksi tersebut celakanya tidak dicegah polisi dan tentara yang berjaga-jaga di lokasi untuk mengamankan warga. Dengan senjata tajam terhu- nus massa berlanjut menyisir daerah, gang, perumahan, ter- masuk merazia jalan-jalan di Tarakan demi mencari pelaku pembunuhan. Para pejabat utama di Kepo- lisian Daerah Kalimantan Ti- mur, yakni Direktur Intelkam Kombes Rudi Pranoto, Wakil Direktur Reskrim AKB Dono Indarto, Kasat I AKB Handoyo, dan beberapa penyidik kemarin langsung menuju Kota Tarakan untuk menangani kasus tadi. “Aparat Brimob yang ber- siaga ada satu kompi. Mereka mem-back up situasi keamanan di Kota Tarakan, bersama aparat Polresta Tarakan, kodim dan batalyon di sana,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar Antonius Wisnu Sutirta. Polisi, kata dia, masih terus mendalami peristiwa itu un- tuk menyelidiki penyebab dan pelaku penganiayaan. “Saat ini sudah sembilan orang dimintai keterangan untuk menyelidiki pelaku dan motif bentrokan tersebut. Na- mun, mereka baru dimintai keterangan sebagai saksi dan belum ada yang ditetapkan tersangka,” katanya. Pascabentrokan, kemarin malam sempat tidak ada akti- vitas di tengah Kota Tarakan. Sementara sejumlah anak-anak dan perempuan yang berdiam di sekitar lokasi sudah me- ngungsi. Situasi mulai kondusif sete- lah lebih banyak aparat disia- gakan untuk memblokade ruas-ruas jalan.(SY/N-4) METRO TV BAKAR RUMAH: Ratusan warga Kampung Tidung, Tarakan, Kalimantan Timur, kemarin, mencari pelaku dan membakar rumah yang diduga milik pelaku penikaman pemangku adat Tidung, Abdullah, 50. MI/TETRA KEPEMILIKAN TANAH: Ratusan petani berdemonstrasi di depan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumatra Selatan, kemarin. Mereka menuntut janji pemerintah yang akan membagi-bagikan tanah kepada petani. membentuk badan otorita atau badan pelaksanaan pembaruan agraria di daerah oleh guber- nur/bupati/wali kota. Pembentukan badan tersebut bertujuan agar pembaruan agraria sejati bisa terlaksana sebagaimana dimandatkan dalam UU No 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Pemba- ruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam. Sementara itu, dari Jambi di- laporkan, dalam penerbitan izin pengelolaan hutan, pemerintah mengabaikan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) yang se- cara tegas mengakui hak adat. Bahkan lahan yang tadinya areal peruntukan lahan (APL) dijadikan HTI sehingga petani Jambi dirugikan. Aktivis senior Walhi Jambi Musri Nauli mengatakan masih miskinnya sebagian besar kehi- dupan petani, termasuk di Jam- bi, antara lain akibat setengah hatinya pemerintah mengakui hak adat, dan beragam izin pengelolaan hutan untuk peru- sahaan membuat petani Jambi kehilangan lahan garapan. “Pemerintah masih sete- ngah hati mengakui tanah adat sehingga petani sejak lama kehilang-an lahan garapan dan mata pencaharian,” ujarnya. Pernyataan itu dilontarkan terkait keluhan ratusan petani dari Persatuan Petani Jambi (PPJ) yang berdemonstrasi ke Kantor Gubernur Jambi bebera- pa hari lalu. Konflik lahan yang menyelimuti kehidupan petani hingga kini belum mendapat- kan perhatian serius dari peme- rintah. (TT/SL/Ant/N-2) firman_saragih@ mediaindonesia.com Firman Saragih R ATUSAN petani dari berbagai pelosok Ka- bupaten Karawang, Jawa Barat, meng- atasnamakan Serikat Petani Karawang (Spetak), kemarin, berunjuk rasa di Kantor Badan Pertanahan ( BPN) setempat. Mereka menuntut janji pem- baruan agraria yang sampai saat ini belum terealisasi. Me- reka menyebutkan pada 2007, pemerintah berjanji akan men- jalankan land reform dan akan membagi-bagikan tanah ke- pada petani. ‘’Semua itu hanya isapan jempol karena sama sekali tidak terealisasi. Karena itu, kami da tang bukan mau bertemu dengan pejabat di BPN ini. Na- mun, menyeru bahwa program pemerintah untuk land reform sama sekali tidak terealisasi,’’ kata Sekjen Spetak, Rizal. Rizal menyebutkan kehidup- an petani Karawang belakang- an semakin terpuruk. Penye- bab nya, lahan pertanian di Kabupaten Karawang telah beralih kepada orang berduit di Jakarta. Petani Karawang hanya buruh yang bergantung kepada majikan sang tuan tanah. Petani telantar Tidak jarang, lahan luas mi- lik orang Jakarta itu akhirnya telantar karena kehidupan si pemilik lahan bukan tergan- tung pada pertanian. Jika lahan telantar, nasib petani pun men- jadi telantar. ‘’Buruknya nasib petani saat ini, sudah tidak punya lahan, hasil panen pun sangat merosot karena ganasnya penyakit tana- man. Pemerintah seakan tidak ada upaya membantu petani,’’ ujar Ketua Spetak, Deden. Ratusan orang yang terdiri dari Serikat Petani Indone- sia (SPI) Sumsel, Walhi, dan LBH Palembang berunjuk rasa di depan Kantor Badan Per- tanahan Nasional (BPN) Suma- tra Selatan, dalam rangka mem- peringati Hari Tani Nasional. Elemen pembela petani ini mendesak pemerintah pusat dan DPR RI menghentikan pro- ses penyusunan RUU Pengada- an Tanah untuk Pembangunan bagi Kepentingan Umum. Un- tuk pemerintah daerah, segera Sebagian besar petani di Indonesia tidak memiliki tanah. Mereka hanya menjadi buruh petani berdasi di kampung sendiri. Petani Tagih Janji Tanah Selamat Jalan Pilot Alexander DIIRINGI isak tertahan dari kerabat, jenazah Alexander Supelli diturunkan perlahan ke liang lahat permakaman ke- luarga di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kemarin. Adapun rumah duka di Jalan Sumber Sari, Kota Bandung, dipenuhi karangan bunga tanda belasungkawa rekan almarhum dan dari mantan Presiden BJ Habibie. Alexander tutup usia sekitar pukul 5.30 WIB di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), seusai dirawat intensif selama tiga hari. Almarhum menderita luka bakar 60% saat pesawat Super Decathlon PK-NZP yang ia ke- mudikan jatuh di tengah manu- ver rolling back. Butuh waktu 7 menit untuk memadamkan pesawat Alexander yang terba- kar di Lanud Husein Sastrane- gara ketika ber langsungnya Bandung Air Show 2010, Ju- mat (24/9). “Luka bakar yang diderita cukup serius dan diser- tai pembengkakan kepala dan sekujur tubuh,” ujar Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Rudy Kadarsah. Alexander Supelli ialah sar- jana teknik mesin ITB yang ter- tarikan pada pesawat akrobatik. Pada 1997, dia menyabet juara pertama Aerobatic Australia Championship. Almarhum pernah bekerja di PT Dirgantara Indonesia, hing- ga mengundurkan diri pada 1995 lantaran produksi pesawat sempat terhenti. Dalam kurun 2003-2008, dia bermukim di Roma, merancang pesawat 19 penumpang pesanan Prancis. Sehari sebelum pesawatnya jatuh, manuver pilot Alex tere- kam dari cockpit oleh Metro TV. Ia bangga dan mengirim pesan elektronik ke milis, berbunyi “Teh Nina, beri tahu cucunya Umar juga cucunya Turidho untuk lihat. Siapa tahu anak- anak ini akan menjadi pilot an- dal, atau tergerak mencintai du- nia dirgantara. Wassalam, Alex Supelli.” (EM/AX/Ant/N-4) DOK. METROTV Alexander Supelli Almarhum pilot pesawat Super Decathlon PK-NZP Grafis: FREDY

Transcript of Jalan Pilot Janji Tanah - ftp.unpad.ac.id filehewan, tapi juga menyebarkan penyakit mematikan. ......

Badan Karantina Rangkul PT Pos

Batam Surga bagi para Penyelundup

ADANYA sekitar 50 pelabuhan dan ja-lan tikus di Batam,

Kepulauan Riau, membuat wilayah ini bak surga bagi para penyelundup. Ditambah dengan jalur penyelundupan di wilayah Karimun dan Bin-tan. Terkadang, barang gelap itu lolos melalui pelabuhan resmi.

Contoh teranyar sekitar 70 mobil mewah berbagai merek masuk ke Batam dari Singa-pu ra. Mobil-mobil tersebut di sita Mabes Polri, setelah di lakukan razia pada Se-lasa (21/9). Dalam kasus ini kerugian negara diperkirakan

Rp50 miliar.Pada 9 Februari lalu, tiga

mobil mewah dari Singapura juga disita dari pelabuhan tikus di Tanjung Uncang, Batam, Kepri. Kerugian nega-ra Rp200 juta.

Bukan hanya mobil mewah, barang elektronik, narkoba, dan uang juga masuk ke wi-layah Batam secara ilegal dan menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, seki-tar 500 ponsel pernah disita Polair di Jembatan Empat Barelang, Batam, Kepri pada Jumat (3/9), kerugian negara mencapai Rp500 juta.

Kemudian, penangkapan

13.450 butir ekstasi di Pela-buhan Batam Center oleh Bea dan Cukai, Batam, Kepri. Mo-dusnya, memasukkan ekstasi ke kotak sabun pada 22 Juni lalu dengan nilai Rp3 miliar.

Data pada 2006, Komisi III DPR RI pernah mendapat-kan laporan kerugian negara aki bat penyelundupan Rp42,6 tri liun. Belum ada laporan ke rugian negara sampai tahun ini.

Namun, ada dugaan pe-nang kapan ini hanya sekelu-mit dari gunung es maraknya penyelundupan di Batam. Seperti yang diungkapkan mantan penyelundup mobil

A Haris, untuk memasukkan mobil mewah ke daerah ini tidaklah susah. Asalkan ada koordinasi de ngan aparat. Kesepakatan ini yang paling penting. Bila kese pakatan ga-gal, para penye lundup harus berhadap an dengan petugas.

“Yang paling penting koor-dinasinya, Mas. Selebihnya bisa diatur. Ini kan kawasan perdagangan bebas. Kita juga bebas melakukan apa yang kita mau. Sama-sama cari makan. Kalau resmi biaya yang dikeluarkan malah lebih besar,” katanya, kemarin.

Kalau resmi, ia harus membayar pemasukan pajak

barang mewah ke daerah ini dan pengurusan perizinan yang memakan waktu yang lama.

Kawasan yang mudah un-tuk dimasuki penyelundup, di antaranya pelabuhan tikus di sekitar kawasan industri Kabil, kawasan industri Tan-jung Uncang, dan pelabuhan tidak resmi lainnya di Pulau Rempang dan Galang.

Hal senada juga dikatakan mantan penyelundup ponsel, Amir, di Batam. Yang pa-ling ditakuti adalah gagalnya negosiasi dengan petugas di la pang an. (Hendri Kremer/N-2)

BADAN Karantina Pertanian merangkul PT Pos Indonesia dan Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia untuk meningkatkan pencegah-an praktik bioterorisme.

Sebab, saat ini senjata biologis atau agen hayati memungkin-kan untuk dikemas dan dikirim melalui jasa pengiriman barang dan dokumen. “Dengan kerja sama itu, Badan Karantina bisa melakukan tindakan karantina terhadap barang impor, ekspor,

dan antararea,” ungkap Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Badan Karantina Pertanian Antarjo Dikin, di Lembang, Bandung, akhir pekan lalu.

Kerja sama itu mewajibkan PT Pos Indonesia dan Asperin-do memberi informasi isi paket untuk mendukung karantina. “Kami optimistis, kerja sama ini membawa manfaat. Se-rang an bioterorisme bisa lebih dipersempit,” tandas Antarjo.

Selama ini, Badan Karantina

mencegah masuknya media pembawa agen hayati berba-haya dengan pemeriksaan pelabuhan dan bandara. Ken-dalanya sangat banyak karena untuk mengawasi 340 pela-buhan laut di Indonesia, Badan Karantina hanya memiliki 51 unit pelaksana. Selain itu, sumber daya manusia masih kurang dari 4.000 orang.

Ia menambahkan, pengirim-an agen hayati tidak hanya un-tuk membunuh tanaman dan

hewan, tapi juga menyebarkan penyakit mematikan.

Badan Karantina mewaspa-dai tiga mikroorganisme yang bisa dijadikan senjata hayati, yakni virus, bakteri, dan fungi. Beberapa yang sering diguna-kan adalah Bacillus anthraxis, yang bisa menyerang hewan dan manusia, smallpox virus, highly pathogenic avian infl uenza virus, salmonella thypi, clostridi-um botulinum, dan microcyclus ulei. (SG/N-4)

6 | Nusantara SELASA, 28 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

MI/HENDRA KREMER

MOBIL BODONG: Puluhan mobil mewah tanpa surat resmi diamankan di halaman belakang Kantor Polda Kepri, beberapa waktu lalu. Akibat penyelundupan itu, kerugian negara mencapai Rp50 miliar.

Satu Tewas dalam Bentrok Tarakan

SEORANG pemangku adat Tidung, Abdullah, 50, tewas ditikam orang tidak dikenal, di Tarakan, Kalimantan Timur, Minggu malam. Korban dise-rang di rumahnya, Perumahan Juwata Permai, beberapa menit sehabis mendatangi sekelom-pok pemuda yang memalak anaknya.

Peristiwa penganiayaan itu cepat berkembang menjadi rusuh, kemarin, begitu kerabat Abdullah dan ratusan warga Kampung Tidung turun ke jalan dan menuntut balas.

Massa beringas dan main ha-kim sendiri saat mereka mu lai membakar dua rumah yang diduga milik pelaku penye-rangan.

Aksi tersebut celakanya tidak dicegah polisi dan tentara yang berjaga-jaga di lokasi untuk

mengamankan warga.Dengan senjata tajam terhu-

nus massa berlanjut menyisir dae rah, gang, perumahan, ter-masuk merazia jalan-jalan di Tarakan demi mencari pelaku pembunuhan.

Para pejabat utama di Kepo-lisian Daerah Kalimantan Ti-mur, yakni Direktur Intelkam Kombes Rudi Pranoto, Wakil Direktur Reskrim AKB Dono Indarto, Kasat I AKB Handoyo, dan beberapa penyidik kemarin langsung menuju Kota Tarakan untuk menangani kasus tadi.

“Aparat Brimob yang ber-siaga ada satu kompi. Mereka mem-back up situasi keamanan di Kota Tarakan, bersama aparat Polresta Tarakan, kodim dan batalyon di sana,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar

Antonius Wisnu Sutirta. Polisi, kata dia, masih terus

mendalami peristiwa itu un-tuk menyelidiki penyebab dan pelaku penganiayaan.

“Saat ini sudah sembilan orang dimintai keterangan un tuk menyelidiki pelaku dan motif bentrokan tersebut. Na-mun, mereka baru dimintai ke terangan sebagai saksi dan belum ada yang ditetapkan tersangka,” katanya.

Pascabentrokan, kemarin malam sempat tidak ada akti-vitas di tengah Kota Tarakan. Sementara sejumlah anak-anak dan perempuan yang berdiam di sekitar lokasi sudah me-ngung si.

Situasi mulai kondusif sete-lah lebih banyak aparat disia-gakan untuk memblokade ruas-ruas jalan.(SY/N-4)

METRO TV

BAKAR RUMAH: Ratusan warga Kampung Tidung, Tarakan, Kalimantan Timur, kemarin, mencari pelaku dan membakar rumah yang diduga milik pelaku penikaman pemangku adat Tidung, Abdullah, 50.

MI/TETRA

KEPEMILIKAN TANAH: Ratusan petani berdemonstrasi di depan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumatra Selatan, kemarin. Mereka menuntut janji pemerintah yang akan membagi-bagikan tanah kepada petani.

membentuk badan otorita atau badan pelaksanaan pembaruan agraria di daerah oleh guber-nur/bupati/wali kota.

Pembentukan badan tersebut bertujuan agar pembaruan agra ria sejati bisa terlaksana se ba gaimana dimandatkan da lam UU No 5 Tahun 1960 ten tang Pokok-Pokok Pemba-ruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam.

Sementara itu, dari Jambi di-laporkan, dalam penerbitan izin pengelolaan hutan, pemerintah mengabaikan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) yang se-cara tegas mengakui hak adat. Bahkan lahan yang tadinya areal peruntukan lahan (APL) dijadikan HTI sehingga petani Jambi dirugikan.

Aktivis senior Walhi Jambi Musri Nauli mengatakan masih miskinnya sebagian besar kehi-

dupan petani, termasuk di Jam-bi, antara lain aki bat setengah hatinya pemerin tah mengakui hak adat, dan beragam izin pengelolaan hutan untuk peru-sahaan membuat petani Jambi kehilangan lahan garapan.

“Pemerintah masih sete-ngah hati mengakui tanah adat sehingga petani sejak lama kehilang-an lahan garapan dan mata pencaharian,” ujarnya.

Pernyataan itu dilontarkan terkait keluhan ratusan petani dari Persatuan Petani Jambi (PPJ) yang berdemonstrasi ke Kantor Gubernur Jambi bebera-pa hari lalu. Konfl ik lahan yang menyelimuti kehidupan petani hingga kini belum mendapat-kan perhatian serius dari peme-rintah. (TT/SL/Ant/N-2)

[email protected]

Firman Saragih

RATUSAN petani dari berbagai pelosok Ka-bupaten Karawang, Jawa Barat, meng-

atas namakan Serikat Petani Ka rawang (Spetak), kemarin, berunjuk rasa di Kantor Badan Pertanahan ( BPN) setempat.

Mereka menuntut janji pem-baruan agraria yang sampai saat ini belum te rea lisasi. Me-reka menyebutkan pada 2007, pemerintah berjanji akan men-jalankan land reform dan akan membagi-bagikan tanah ke-pada petani.

‘’Semua itu hanya isapan jem pol karena sama sekali tidak te realisasi. Karena itu, kami da tang bukan mau bertemu de ngan pejabat di BPN ini. Na-mun, menyeru bahwa program pe merintah untuk land reform sama sekali tidak terealisasi,’’ kata Sekjen Spetak, Rizal.

Rizal menyebutkan kehidup-an petani Karawang belakang-an semakin terpuruk. Penye-bab nya, lahan pertanian di Kabupaten Karawang telah beralih kepada orang berduit di Jakarta. Petani Ka rawang hanya buruh yang bergantung kepada majikan sang tuan tanah.

Petani telantarTidak jarang, lahan luas mi-

lik orang Jakarta itu akhir nya telantar karena kehidupan si pemilik lahan bukan tergan-tung pada pertanian. Jika lahan telantar, nasib petani pun men-jadi telantar.

‘’Buruknya nasib petani saat ini, sudah tidak punya lahan, hasil panen pun sangat merosot karena ganasnya penyakit tana-man. Pemerintah seakan tidak ada upaya membantu petani,’’ ujar Ketua Spetak, Deden.

Ratusan orang yang terdiri dari Serikat Petani Indone-sia (SPI) Sumsel, Walhi, dan LBH Palembang berunjuk rasa di depan Kantor Badan Per-tanahan Nasional (BPN) Su ma-tra Selatan, dalam rangka mem-peringati Hari Tani Nasional.

Elemen pembela petani ini mendesak pemerintah pusat dan DPR RI menghentikan pro-ses penyusunan RUU Pengada-an Tanah untuk Pembangunan bagi Kepentingan Umum. Un-tuk pemerintah daerah, segera

Sebagian besar petani di Indonesia tidak memiliki tanah. Mereka hanya menjadi buruh petani berdasi di kampung sendiri.

Petani TagihJanji Tanah

Selamat Jalan Pilot AlexanderDIIRINGI isak tertahan dari kerabat, jenazah Alexander Supelli diturunkan perlahan ke liang lahat permakaman ke-luarga di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kemarin. Adapun rumah duka di Jalan Sumber Sari, Kota Bandung, dipenuhi karangan bunga tanda belasungkawa rekan almarhum dan dari mantan Presiden BJ Habibie.

Alexander tutup usia sekitar pukul 5.30 WIB di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), seusai

dirawat intensif selama tiga hari. Al marhum menderita luka ba kar 60% saat pesawat Super Decathlon PK-NZP yang ia ke-mudikan jatuh di tengah manu-ver rolling back. Butuh waktu 7 menit untuk memadamkan pesawat Alex an der yang terba-kar di Lanud Husein Sastrane-gara ketika ber langsungnya Bandung Air Show 2010, Ju-mat (24/9). “Luka bakar yang diderita cukup serius dan diser-tai pembengkakan kepala dan sekujur tubuh,” ujar Direktur Medik dan Kepe ra watan RSHS Rudy Kadarsah.

Alexander Supelli ialah sar-jana teknik mesin ITB yang ter-tarikan pada pe sawat akrobatik. Pada 1997, dia menyabet juara pertama Aerobatic Australia Championship.

Almarhum pernah bekerja di PT Dirgantara In donesia, hing-ga mengundurkan diri pada 1995 lan taran produksi pesawat sem pat terhenti. Dalam kurun 2003-2008, dia bermukim di Roma, merancang pesawat 19 penum pang pesanan Prancis.

Sehari sebelum pesawatnya jatuh, manuver pilot Alex tere-kam dari cockpit oleh Metro TV. Ia bangga dan mengirim pesan elektronik ke milis, berbunyi “Teh Nina, beri tahu cucunya Umar ju ga cucunya Turidho untuk li hat. Siapa tahu anak-anak ini akan menjadi pilot an-dal, atau tergerak mencintai du-nia dir gantara. Wassalam, Alex Supelli.” (EM/AX/Ant/N-4)

DOK. METROTV

Alexander SupelliAlmarhum pilot pesawat Super Decathlon PK-NZP

Grafis: FREDY