Jagung Manis
-
Upload
duwi-risti -
Category
Documents
-
view
331 -
download
0
description
Transcript of Jagung Manis
jagung manisKERJASAMA BUDIDAYA PEMBENIHAN SWEET CORN SC-YL
PT.BISI INTERNATIONAL Tbk
1.ISOLASIA.ISOLASI JARAK :jarak yang digunakan adalah 200 meter dari varietas jagung lain.B.ISOLASI WAKTU :selasih waktu yang digunakan adalah 30 hari setelah tanam dari jagung lain.2.PENGOLAHAN TANAH A.Dengan pembajakan atau di garu dengan kedalaman 20-30cm.B.sistem TOT(tanpa olah tanah)harus di bersihkan gulmanya dengan herbisida noxone atau Rambo.3.TANAM
A.Rasio tanam Jantan : Betina = 1 : 4.B.kebutuhan benih per hektar : jantan 5kg,betina 14kg.C.Jarak tanam : Jarak tanam yang digunakan 70cm : 20cm.(1-2
biji/lubang)D.Kedalaman tanah 3cm sebaiknya ditutup dengan kompos atau
bokasi.4.PEMUPUKAN per hektar A.PUPUK PERTAMA : umur 7hr-10hr NPK phonska 100kg,urea 50kg.
B.PUPUK KEDUA : umur 20hr-25hr NPK phonska 100kg,urea 100kg
C.PUPUK KETIGA : umur 35hr-40hr KCL 100kg,urea 150kg. Atau pemupukan sesuai rekomendasi setempat.
5.PERLAKUAN KHUSUS:A.ROGUING : seleksi tanaman varietas lain (tipe simpang)pada umur 21 HST.B.Cabut bunga : dilakukan pada umur ± 50hr-55hr pada tanaman jagung betina.(pencabutan dilakukan kelompok tani dengan arahan petugas lapang PT.bisi international,Tbk)C.BABAT JANTAN : dilakukan umur ± 80 HST,kondisi bunga sudah kering.
6.PANEN Panen dilakukan pada umur ± 105hr.Panen harus bersih dari kotoran(klobot),dan dilakukan sortir untuk jagung busuk,berjamur,tumbuh,campuran varietas lain.jagung dimasukkan dalam karung berlubang dan dikirim secepatnya (hari itu juga).7.HARGA PEMBELIAN JAGUNG MANIS GLONDONG KERING SAWAH Panen kering sawah jagung glondong Rp.3500/kg,8.PEMBAYARAN Pembayaran dilaksanakan 7 hari selambatnya 21 hari,setelah pengiriman ke pabrik PT.bisi international,Tbk,dan telah dinyatakan lulus oleh PT.bisi international
PINJAMAN1.BENIH JANTAN DAN BETINA : 10.000,- PER KILOGRAM di bayar panen2.pestisida dan obat-obatan sesuai kondisi tanaman.
ILUSTRASI TANAM JAGUNG MANIS0 X X X X 0 X X X X 00 X X X X 0 X X X X 00 X X X X 0 X X X X 00 X X X X 0 X X X X 00 X X X X 0 X X X X 0KETERANGAN
0 : JANTANX : BETINA
lok:kab jember,,,email:[email protected] 10th November 2011 oleh jayaraya
jayaraya- jayaraya. blogspot. com/ 2011/ 11/ jagung- manis. html
Saturday, May 26, 2012
Makalah Teknologi Pembuatan Benih Jagung Unggul
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
` Jagung (Zea mays L) termasuk tanaman serealia yang bebas diperdagangkan dan dapat dikonsumsi dalam
berbagai bentuk olahan sederhana hingga olahan bergengsi tinggi. Ragam jenis makanan selingan seperti jagung
manis dan jagung pop corn tersebar di desa dan perkotaan. Tepung jagung produk industri bahan setengah jadi
banyak digunakan oleh berbagai jenis industri antara lain makanan ringan kerupuk (Chiki, Chitos, dll), pabrik biskuit,
barbaque, roti, mie, spagheti, es krem, bumbu masak, kecap, saus, tauco, soun, pemanis, minuman penyegar, sirop,
dan minyak sawit. Industri ransum pakan ternak, unggas, dan ikan berkembang pesat sejak tahun 1985, memenuhi
perubahan pola konsumsi masyarakat yang meningkat terhadap konsumsi daging, telur dan susu sebagai akibat
dari meningkatnya inovasi teknologi biologi, kimia, dan pendapatan masyarakat. Sejalan dengan itu permintaan
jagung meningkat dengan laju pertumbuhan 3,4 % / tahun (Kasrino, 2002). Pasar jagung terbuka di dalam negeri
dan ekspor ke Jepang, Korea, Taiwan, Malaysia, Thailand dan Filipina.
Dalam mendukung peningkatan produksi jagung di Indonesia, Karama (2004), berpendapat bahwa
kebijakan perbenihan jagung komersil tingkat nasional sebaiknya diproduksi di Indonesia. Namun hingga saat ini,
sumber daya dan kelembagaan perbenihan jagung dalam negeri belum merupakan produsen pertanian yang
mumpuni dan berdaya saing handal (Baihaki, 2004). Oleh sebab itu, aspek pemahaman ilmu pemuliaan praktis
dalam kehidupan pertanian khususnya ilmu menghasilkan benih jagung bermutu oleh petani harus diperluas dan
ditingkatkan.
Benih varietas unggul yang bermutu merupakan penentu batas atas produktivitas usahatani. Ketersediaan
benih bermutu tepat waktu dan lokasi akan mendorong percepatan pengembangan inovasi teknologi baru guna
meningkatkan pendapatan dan produksi jagung nasional. Saat ini, para industri benih jagung nasional dan swasta
belum bersinergis, sehingga pengembangan inovasi baru masih lambat antara lain terlihat dari pengembangan
varietas jagung hibrida yang baru mencapai 27,91 %, selebihnya didominasi oleh jagung lokal dan komposit
(Nugraha dan Subandi, 2002). Bahkan menurut Paliwal, (2001), sebagian besar petani Indonesia masih
menggunakan benih asalan, berupa turunan hibrida dan komposit keturunan. Selama masih banyaknya jumlah
petani VGyang menanam varietas lokal, maka rata-rata produktivitas jagung di Indonesia tetap rendah 2,47 t/ha
(Subandi, 1988).
B. PERUMUSAN MASALAH
a. Apa dampak dari Kebanyakan petani yang belum mengerti proses
pembenihan jagung?
b. Apa dampak dari Kebanyakan petani hanya mengandalkan sebagian hasil
panen untuk dijadikan benih untuk ditanam kembali?
c. Apa penyebab rendahnya produktivitas jagung di Indonesia, khususnya para
petani jagung?
C. PEMECAHAN MASALAH
a. Dampak dari ketidak tahuan petani dalam proses pembenihan jagung
mengakibatkan petani tidak mampu mandiri dalam pengadaan benih jagung
unggul sendiri. Padahal apabila petani mampu membuat benih unggul sendiri,
petani mampu menghemat biaya produksi
b. Dampak dari petani yang hanya mengandalkan sebagian hasil panen untuk
dijadikan benih untuk ditanam kembali yaitu mengakibatkan tingginya angka
kegagalan dalam pembibitan jagung disamping itu benih yang berasal dari
panen tidak tahan terhadap serangan penyakit dan produksinya rendah
padahal apabila petani menanam benih yang bersertifikat, petani mampu
mendapatkan tanaman jagung yang tahan hama penyakit yang berkualitas
tinggi
c. Karena biasanya petani yang ada di Indonesia menggunakan bibit dari hasil
panennya, karena dalam pikiran mereka itu dapat menghemat biaya. Padahal
apabila mereka menggunakan bibit yang bersertifikat maka mereka dapat
memperoleh produksi yang lebih menguntungkan.
BAB II
PAMBAHASAN
Adapun proses pembenihan jagung yaitu :
Adapun Teknologi Pembuatan Benih Jagung sederhana berikut ini belum pernah di patenkan,
artinya siapapun berhak menggunakan teknologi ini. Sertifikasi adalah proses pemberian
sertifikat benih tanaman setelah melalui pemeriksaan, pengujian, dan pengawasan serta
memenuhi semua persyaratan untuk diedarkan.
Sebenarnya proses pembuatan benih jagung itu tidaklah rumit hanya membutuhkan kesabaran
dan ketelitian saja. Ada beberapa tahapan pembuatan benih jagung, adapun tahapan tersebut adalah:
· Pilih 2 jenis jagung yang masing-masing memiliki sifat unggul. Misal jagung A memiliki sifat bertongkol 2, kecil,
berumur panjang, dan jagung B memiliki sifat bertongkol 1, besar, berumur pendek.
· Tanam kedua jenis jagung tersebut dengan cara "1 baris jagung B dan 3/ 4/5 baris jagung A, kemudian 1 baris lagi
jagung B dan di ikuti oleh 3/4/5 baris lagi jagung A begitu terus sampai habis larikan di sawah dan diakhiri oleh 1
baris jagung B. Berikut adalah contoh perbandingan 1 : 3
o B A A A B A A A B A A A B
· Jika jagung mulai berbunga, cabutlah bunga atas jagung A sebelum bunga itu mekar secara keseluruhan, jangan
ada sisa dan biarkan bunga atas jagung B.
· Jika jagung sudah tua dan siap panen, maka panenlah terlebih dahulu jagung B dan beri wadah khusus, tujuannya
agar tidak tercampur. Kemudian jagung A dipanen seperti biasanya.
· Rawat dengan baik jagung A dan rontokkan bijinya,..nah benih jagung yang siap ditanam lagi adalah jagung A yang
memiliki sifat bertongkol 2, besar dan berumur pendek.
Adapun proses Pembibitan Jagung yaitu :
1)Persyaratan Benih Benih yang akan digunakan sebaiknya bermutu tinggi, baik mutu genetik, fisik maupun
fisiologinya. Berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, tidak tercampur benih/varietas lain, tidak
mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan penyakit). Benih yang demikian dapat diperoleh bila menggunakan
benih bersertifikat. Pada umumnya benih yang dibutuhkan sangat bergantung pada kesehatan benih, kemurnian
benih dan daya tumbuh benih. Penggunaan benih jagung hibrida biasanya akan menghasilkan produksi yang lebih
tinggi.Tetapi jagung hibrida mempunyai beberapa kelemahan dibandingkan varietas bersari bebas yaitu harga
benihnya yang lebih mahal dan hanya dapat digunakan maksimal 2 kali turunan dan tersedia dalam jumlah
terbatas. Beberapa varietas unggul jagung untuk dipilih sebagai benih adalah: Hibrida C 1, Hibrida C 2, Hibrida
Pioneer 1, Pioneer 2, IPB 4, CPI-1, Kaliangga, Wiyasa, Arjuna, kuning, Kania Putih, Metro, Harapan, Bima, Permadi,
Bogor Composite, Parikesit, Sadewa, Nakula. Selain itu, jenis-jenis unggul yang belum lama dikembangkan adalah:
CPI-2, BISI-1, BISI-2, P-3, P-4, P-5, C-3, Semar 1 dan Semar 2 (semuanya jenis Hibrida).
2)Penyiapan Benih Benih dapat diperoleh dari penanaman sendiri yang dipilih dari beberapa tanaman jagung yang
sehat pertumbuhannya. Dari tanaman terpilih, diambil yang tongkolnya besar, barisan biji lurus dan penuh tertutup
rapat oleh klobot, dan tidak terserang oleh hama penyakit. Tongkol dipetik pada saat lewat fase matang fisiologi
dengan ciri: biji sudah mengeras dan sebagian besar daun menguning. Tongkol dikupas dan dikeringkan hingga
kering betul. Apabila benih akan disimpan dalam jangka lama, setelah dikeringkan tongkol dibungkus dan disimpan
dan disimpan di tempat kering. Dari tongkol yang sudah kering, diambil biji bagian tengah sebagai benih. Biji yang
terdapat di bagian ujung dan pangkal tidak digunakan sebagai benih. Daya tumbuh benih harus lebih dari 90%, jika
kurang dari itu sebaiknya benih diganti. Benih yang dibutuhkan adalah sebanyak 20-30 kg untuk setiap hektar.
3)Pemindahan Benih Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dulu dengan fungisida seperti Benlate, terutama
apabila diduga akan ada serangan jamur. Sedangkan bila diduga akan ada serangan lalat bibit dan ulat agrotis,
sebaiknya benih dimasukkan ke dalam lubang bersama-sama dengan insektisida butiran dan sistemik seperti
Furadan 3 G.
FASE PERTUMBUHAN DAN PERKECAMBAHAN
Secara umum jagung mempunyai pola pertumbuhan yang sama, namuninterval waktu antartahap
pertumbuhan dan jumlah daun yang berkembangdapat berbeda. Pertumbuhan jagung dapat dikelompokkan ke
dalam tigatahap yaitu:
1. fase perkecambahan, saat proses imbibisi air yang ditandaidengan pembengkakan biji sampai dengan sebelum
munculnya daunpertama;
2. fase pertumbuhan vegetatif, yaitu fase mulai munculnya daunpertama yang terbuka sempurna sampai tasselingdan
sebelum keluarnyabunga betina (silking), fase ini diidentifiksi dengan jumlah daun yangterbentuk; dan
3. fase reproduktif, yaitu fase pertumbuhan setelah silking sampai masak fisiologis.Perkecambahan benih jagung
terjadi ketika radikula muncul dari kulit biji. Benih jagung akan berkecambah jika kadar air benih pada saat di
dalamtanah meningkat >30% (McWilliamset al.1999). Proses perkecambahanbenih jagung, mula-mula benih
menyerap air melalui proses imbibisi danbenih membengkak yang diikuti oleh kenaikan aktivitas enzim dan
respirasiyang tinggi. Perubahan awal sebagian besar adalah katabolisme pati, lemak,dan protein yang tersimpan
dihidrolisis menjadi zat-zat yang mobil, gula,asam-asam lemak, dan asam amino yang dapat diangkut ke bagian
embrio yang tumbuh aktif. Pada awal perkecambahan, koleoriza memanjang menembus pericarp, kemudian
radikel menembus koleoriza.
Setelah radikel muncul, kemudian empat akar seminal lateral juga muncul. Pada waktuyang sama atau sesaat
kemudian plumule tertutupi oleh koleoptil. Koleoptilterdorong ke atas oleh pemanjangan mesokotil, yang
mendorong koleoptilke permukaan tanah. Mesokotil berperan penting dalam pemunculankecambah ke atas tanah.
Ketika ujung koleoptil muncul ke luar permukaantanah, pemanjangan mesokotil terhenti dan plumul muncul dari
koleoptildan menembus permukaan tanah.Benih jagung umumnya ditanam pada kedalaman 5-8 cm. Bila
kelembaban tepat, pemunculan kecambah seragam dalam 4-5 hari setelahtanam. Semakin dalam lubang tanam
semakin lama pemunculan kecambahke atas permukaan tanah. Pada kondisi lingkungan yang lembab,
tahappemunculan berlangsung 4-5 hari setelah tanam, namun pada kondisi yangdingin atau kering, pemunculan
tanaman dapat berlangsung hingga duaminggu setelah tanam atau lebih.Keseragaman perkecambahan sangat
penting untuk mendapatkan hasilyang tinggi. Perkecambahan tidak seragam jika daya tumbuh benih
rendah.Tanaman yang terlambat tumbuh akan ternaungi dan gulma lebih bersaingdengan tanaman, akibatnya
tanaman yang terlambat tumbuh tidak normaldan tongkolnya relatif lebih kecil dibanding tanaman yang tumbuh
lebi hawal dan seragam.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan –
kesempatan berikutnya. Dan terima kasih pula kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami dalam
penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKAØ Teknis-budidaya.blogspot.com
Ø www.scripd.com
Ø http//ntb.litbang.deptan.go.id
http://lielo23.blogspot.com/2012/05/makalah-teknologi-pembuatan-benih.html
30 Oktober 2009
Teknik Budidaya dan Pembenihan Mandiri 0
0
MENJAMURNYA gerai jagung manis membuat para pelaku usaha agrobisnis berlomba membuka lahan di sejumlah daerah. Ini diperlukan untuk memperkuat penetrasi pasar, baik dalam konsep waralaba maupun kerja sama penjualan (agen).
Anda pun bisa membuka usaha sweet corn cup, secara sederhana, asalkan memiliki lahan dan / atau menjadi perusahaan inti bagi sejumlah petani jagung manis. Benih bisa diselenggarakan sendiri, bisa juga membeli varietas-varietas yang ada di pasaran.
Misalnya varietas Penjalinan, Genjah, Kretek, Genjah Kertas, dan Bogor Comopsit-10 untuk penanaman di dataran rendah, serta Bastar Kuning, Bima, Pandu Kimia Putih, Rocol dan lain-lain untuk dataran tinggi.
Jika ditanam di tegalan, maka waktu penanaman sebaiknya pada musim labuhan atau awal musim hujan, yaitu September-November. Jika ditanam pada Desember, biasanya tanaman mudah terserang penyakit bulai (downy mildew) yang dapat mengakibatkan gagal panen.
Tentu saja penyiapan lahan sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya. Penanaman di tegalan juga dapat dilakukan pada musim marengan (musim hujan hampir berakhir), yaitu Februari - April.
Untuk lahan sawah, jagung bisa ditanam dalam tiga musim: labuhan (sebelum padi musim hujan ditanam), marengan (setelah padi musim hujan dipanen), dan pada musim kemarau. Pengolahan Tanah
Saat pengolahan tanah, sebaiknya keadaan tanah tak terlalu basah tetapi cukup lembab, sehingga mudah dikerjakan dan tidak lengket. Tanah diolah hingga menjadi cukup gembur. Pekerjaan menjadi lebih ringan jika kondisi tanah berpasir.
Tetapi apabila tanah terlalu basah, perlu dibuat dulu saluran penuntas air. Pembuatan saluran dan pembumbunan yang tepat bisa menghindari genangan air yang sangat merugikan pertumbuhan tanaman jagung.
Setelah pengolahan lahan, buatlah bedengan dengan panjang 10 meter dan lebar 1 meter. Di atas bedeng inilah bibit jagung manis akan ditanam. Usahakan jarak tanam antarbaris sekitar 25-30 cm.
Anda bisa membuat garis bantu dengan menggunakan benang/tali di atas lahan secara memanjang (10 m, sesuai panjang bedeng). Tujuannya adalah memudahkan lahan dicorak (dialur) untuk tempat menanam benih.
Mengapa dicorak, bukannya dilubangi? Hal ini untuk mencegah genangan air, terutama saat hujan deras, sehingga tidak akan menggenangi rumpun jagung.
Selanjutnya benih ditanam di atas larikan yang dibuat. Setiap corakan bisa diisi 2 -3 biji. Kelak, jika sudah berumur 2-3 minggu, pilihlah satu saja tanaman terbaik di setiap corakan.
Jika tanaman telah berumur tiga minggu, perlu segera dilakukan pemupukan menggunakan pupuk kandang (kotoran ayam / kambing). Pada umur satu bulan, taburkan campuran pupuk urea dan TS, tetapi jangan terlalu dekat dengan tanaman
jagung.
Sekitar 2-3 hari setelah pemupukan, lahan disiangi atau dibersihkan dari gulma/rumput pengganggu, dan jangan lupa masukan pada lorakan jagung (disaeurkeun).Ketika berumur 1,5 bulan, setiap tanaman jagung diurug atau ditambah tanah agar tumbuh makin kokoh.
Setengah bulan kemudian, tanaman sudah mulai berbuah dan dapat dibedakan mana yang tumbuh besar / sehat dan mana yang kecil.
Tanaman yang pertumbuhannya lambat perlu dipupuk ulang dan diberi tambahan tanah (ditinggikan). Perlu juga diperiksa, apakah banyak daunnya yang berwarna putih kekuningan. Jika ada, harus segera dicabut karena itu pertanda tanaman terserang penyakit.
PemanenanSetelah berumur tiga bulan, tanaman sudah bisa dipanen. Sebagian besar bisa dijual, dan sebagian kecil perlu dijadikan benih (kalau tidak mau membeli varietas di pasaran).
Jika hendak membenihkan sendiri, pilihlah jagung yang berukuran besar. Caranya dengan memberi tanda pada bagian ujung atau mengikat pohon jagung dengan daunnya. Selebihnya bisa dijual atau dikonsumsi sendiri.
Persyaratan lain, jagung yang akan dijadikan benih harus benar-benar sudah tua. Biarkan daunnya kering setelah penandaan pohon.
Bunga yang tinggi tak perlu dipotong. Kalau yang pendek bisa saja dipotong. Ini dimaksudkan agar benihyang diperoleh bisa lebih baik.
Jika jagung sudah tua dan daunnya mengering benar, buah jagung untuk benih siap dipanen. Selanjutnya, jagung dijemur di bawah sinar matahari selama beberapa hari, agar kandungan airnya berkurang.
Setelah itu, kulit jagung (klobot) dibuka dan jagung dipipil. Benih jagung yang terkumpul dapat dimasukkan ke dalam botol atau wadah yang tertutup.
Sebelum biji jagung dimasukkan, wadah atau botol perlu diberi abu yang diolesi minyak tanah. Tujuannya untuk menghindari searangan kutu. Wadah ditutup rapat dan disimpan di tempat yang tak lembab.
Sekarang, benih jagung siap ditanam atau disimpan untuk beberapa waktu. Harga benih jagung manis di pasaran lumayan tinggi, sekitar Rp 65.000/kg. (Amanah-32) (/)
Untuk berita terbaru, ikuti kami di Twitter dan Facebook
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com Dapatkan SM launcher untuk BlackBerryhttp://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad
Rabu, 01 Februari 2012
CARA MEMBUAT BIBIT JAGUNG MANIS
CARA MEMBUAT BIBI JAGUNG MANIS
Untuk membuat bibit jagung manis pertama – tama kita harus mencari lahannya dulu yang cocok untuk pembibitan jagung manis yaitu : 1. Radius satu kilo meter tidak ada tanaman jagung yang sedang berbungan berbarengan . hal ini untuk menghindari terjadinya persarian bebas dengan varietas lain. Sebaiknya tempat tanam di tengah pesawahan yang dipastikan dalam radius satu kilo meter tidak ada tanaman jagung yang sama-sama berbunga.
Jagung Manis adalah tanaman yang sangat gampang untuk di pelihara dan mempunyai prospek yang bagus saat di panen, sedbab harga jual bibit jagung jauh lebih tinggi disbanding dengan harga jual untuk konsumsi.
Menanam jagung manis untuk bibit relatif gampang. Setelah lahan dicangkul sampai halus, barulah ditugal dengan kedalaman tiga sentimeter untuk menaruh bibit yang akan ditanam.
Kemudian, bibit ditimbun sekadarnya. Tekstur tanahnya harus gembur. Tidak boleh diinjak karena dapat menyebabkan tanah menjadi padat. Setiap lubang diisi sebutir benih dengan jarak 20x70 sentimeter dua butir untuk jarak tanam 20 x 80 senti meter
Pada umur empat hari setelah bibit tumbuh, pupuklah dengan pupuk berimbang (Urea, TS, dan KCL). Dengan dosis 2 gram per lobang tanam.
Kemudian, pada umur 35 hari pemupukan kedua dengan jenis pupuk sama. Usai pemupukan, jagung tidak dirawat lagi walaupun ditumbuhi rerumputan untuk menjaga agar tidak mengganggu proses perbungaan sampai siap dipanen.
Dalam satu batang, jagung manis memiliki satu–tiga tongkol, tapi untuk menjaga agar buah maksimal satu batang ditinggalkan satu tongkol. Sedangkan soleng (buah muda) bisa dipanen dan dijual untuk konsumsi sayur pada umur 50 hari. Dengan menjual soleng tersebut, biasanya mampu mengembalikan modal petani untuk pengadaan pupuk dan bibit, sehingga petani mendapatkan keuntungan utuh saat panen.
Selain soleng, daun jagung juga bisa dijual untuk pakan ternak.
Dalam satu hektare menghabiskan 200 kg Urea, 100 kg TS, dan 100 kg KCl, untuk dua kali pemupukan. Tetapi, lebih memuaskan dibantu dengan pupuk kandang untuk mengurangi pupuk kimia. Pada kondisi sekarang, jagung muda dapat dipanen pada umur 70 hari. Waktu panen singkat itu ditambah lagi dengan pengolahan yang tidak sulit.
Jika ada gejala serangan hama atau penyakit, segera konsultasikan dengan penyuluh pertanian yang ada atau semprotkan pestisida organik. Penggunakan pestisida digunakan secara bijaksana. Artinya, jika baru terdapat gejala serangan hama/penyakit segera ditanggulangan atau disemprot denganpestisiada organic yang ramah lingkungan.
Tanaman jagung membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan memberikan hasil produksi yang baik. Air diperlukan saat penanaman, pembungaan (45–55 hari) dan pengisian biji (60–80 hari). Perlu diperhatikan drainase yang baik dan hindari tanaman tergenang air.
Yang perlu diperperhatikan dalam pemeliharaan jagung manis untuk bibit disamping pemeliharaan seperti halnya untuk konsumsi, untuk bibit ada lagi yang sangant penting di perhatikan, yaitu dalam pengamatan serangan hama dan Penyakit, apa bila di pertanaman Jagungmanis untuk dijadikan bibit terdapat serangan hama atau penyakit, harus segera dimusnahkan atau di jauhkan dari areal kebun, sebaik nya di bakar diluar kebun. Sebab ini akan mengakibatkan kwalitas bibitnya kurang baik. Jadi yang di pelihara adalah yang sehat- sehat saja. Sehingga yang dihasilkan nanti benih yang berkwalitas.
Panen dan Pemasaran Hasil
Tanaman jagung manis untuk bibit dapat dipanen jika sudah berumur 90- 100 hari.
Ciri jagung untuk bibit dapat dipanen: Kelobot (bungkus janggel jagung) sudah merunduk, berwarna cokelat muda dan kering serta bijinya bila di kelupas kelihatan mengkilat.
Setelah dipanen, jagung dipipil dan dikeringkan hingga kadar air 15%, sebaiknya dipanen saat jagung sudah benar-benar kering. Jagung dipaking dengan kemasan mulai 0,25 kg , kemasan 0,5 kg dan kemasan 1kg ke dalam plastic yang tebal dan diberu label , jangan lupa dalam kemasan di cantumkan tanggal produksi , daya kecambah dan tanggal kedaluarsa bibit , yaitu tiga bulan setelah selesai dipking. Kalau setelah tiga bulan belum terjual atau terpakan harus diadakan lagi pengujian daya kecambah. Dengan cara di ambil 100 biji ditanam diatas kapas yang telah diberi nutrisi. Setelah empat hari lihat berapa biji yang jadi ( itu menunjukan persentase daya kecambah bibit jagung manis. Setelah selesai dikemas dan dilabelin jagung manis siap dijual dengan harga yang layak.
Selamat mencoba Mitra Tani.
Diposkan oleh SAEFUL HODIJAH,S.ST di 20.32
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Tidak ada komentar:http://hodijahhorti.blogspot.com/2012/02/cara-membuat-bibit-jagung-manis.html
Senin, 18 Februari 2013
Budidaya Tanaman Jagung Manis (Zea mays L)
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR AGRONOMI
Budidaya Tanaman Jagung Manis (Zea mays L)
OLEH :
LIBRA PANGARIBUAN
05121002003
TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2012
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (daribulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akanpentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan(Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatanPeru pada 4.000 tahun yang lalu. [1] Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea maysssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk
gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik. Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah danhelai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Jagung adalah tanaman herba monokotil dan tanaman semusim iklim panas. Tanaman ini berumah satu, dengan bunga jantan tumbuh sebagai perbungaan ujung (tassel) pada batang utama (poros atau tangkai) dan bunga betina tumbuh terpisah sebagai pembungaan samping (tongkol) yang berkembang pada ketiak daun. Tanaman ini menghasilkan satu atau beberapa tongkol (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Tanaman jagung adalah tanaman yang bersari silang, artinya sebagian besar (± 95%) dari penyerbukannya berasal dari tanaman lain. Pada tanaman yang bersari silang, susunan genetic antara satu tanaman dengan yang lain dalam suatu varietas akan berlainan. Oleh karena itu sifat-sifat pada tanaman dengan yang lain dalam suatu varietas akan berlainan. Oleh karena itu sifat-sifat pada tanaman bersari silang akan menunjukkan sifat-sifat yang dapat diukur, seperti tinggi tanaman, bentuk tongkol, tipe tongkol, tipe biji, warna biji, dan sebagainya. Varietas yang telah mengalami seleksi dan adapun pada suatu keseragaman fenotipe yang dibedakan dengan varietas lain (Anonim,1992).
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Di Indonesia, daerah-daerah penghasil utama tanaman jagung adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, D. I. Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Khusus di daerah Jawa Timur dan Madura, budidaya tanaman jagugg dilaukan secara intensif karena kondisi tanah dan iklimnya sangat mendukung untuk pertumbuhannya (Anonim, 2007).
Pada dasarnya varietas jagung digolongkan kedalam dua golongan varietas, yaitu:· Varietas bersari bebas
Yang dimaksud dengan varietas bersari bebas adalah varietas yang benihnya dapat dipakai terus-menerus dari setiap pertanaman. Benih yang digunakan tentunya berasal dari tanaman atau tongkol yang mempunyai cirri-ciri dari varietas tersebut.Berdasarkan bahan penyusunnya, varietas jagung bersari bebas dibedakan menjadi varietas komposit dan varietas sintetik.
1. Varietas komposit. Jagung varietas komposit adalah varieetas yang versal dari campuran sejumlah plasma nutfah yang telah mengalami kawin acak (random mmating beberapa kali)
2. Variasi sintetik. Jagung varietas sintetik adalah varietas yang berasal darii campuran dua atau lebih galur perkawinan sendiri.
· Varietas hibrida
Yang dimaksud dengan jagung varietas hibrida adalah keturunan pertama (F1) dari persilangan antara: varietas x varietas, varietas x galur, atau galur x galur.Varietas hibrida yang akan diuraikan dibawah ini adalah keturunan pertama dari persilanggan yang melibatkan suatu galur. Hasil perkawinan sendiri (selfing) suatu varietas atau populasi selama 5-6 generasi akan menghasilkan suatu galur murni (inbred line). Pada setiap kali dilakukan perkawinan sendiri akan terjadi penurunan sifat-sifat, dimana kekuatan tanaman makin menurun. Peristiwa ini diebut inbreeding. murni yang bersal dari dua varietas atau populasi yang disilangkan, maka bila kedua galur tersebut mempunyai daya gabung yang baik, keturunan pertama dari hasil persilangan tersebut mempunyai daya hasil yang lebih tinggi dari rata-rata kedua bahan asalnya. Kenaikan hasil tersebut disebabkan adanya efek heterogenisis. Contoh varietas hibrida adalah single cross, double cross, three-way cross, modified single cross, dan lain-lain (Sparague, 1977): Single crosss (SC) è hibrida yang berasal dari persilangan dua galur murni. Double cross (DC) è hibrida yang berasal dari persilangan antara dua SC. Three-way cross è hibrida yang berasal dari persilangan antara SC dengan suatu varietas atau populasi.
Hama dan penyakit baby corn adalah hama dan penyakit tanaman jagunng yang masih muda (saat pertumbuhan dan pembungaan), antara lain sebagai berikut (Anonim, 2004):
1. Hama lalat bibit, serangan lalat bibit (Antherigona exiqua Stein) ditandai dengan matinya tanaman yang baru tubuh. Pencegahan dan pemberantasannya dapat dilakukan dengan penyemprotan Filidol, Basudin, Diazinon, Agrocide. Dosis penyemprotan umumnya 1,5 – 2,0 cc/ l air. Penyemproran dilakukan setiap 2-3 hari sekali, dimulai 5 hari setelah tanam.
2. Ulat tongkol, serangan ulat tongkol (Heliothis armigera HSN) ditandai dengan rusaknya tongkol, terutama apabila panen terhambat. Pemberantasannya sama seperti pemberantasan lalat bibit.
3. Penggerek batang, serangan penggerek batang (Sesamia inferens) itandai dengan adanya lubang-lubang pada batang karena hama ini masuk dan menghisap caipran batang, terutama saat telah berbunga. Tindakan pencegahan dilakukan dengan penyemprotan obat-obatan, seperti pada lalat bibit saat tanaman baby corn akan bunga.4. Ulat daun, serangan ulat daun (Prodenia litura F) ditandai dengan rusaknya daun karena hama ini memakan daun baby corn, terutama pada waktu tanaman mulai berumur satu bulan. Pemberantasannya sama seperti pemberantasan lalat bibit.5. Ulat tanah, serangan ulat tanah (Agrotis sp.) dimulai sejak tanaman baby corn mulai tumbuh. Ulat ini memakan tanaman sampai habis. Pencegahannya dilakukan dengan cara ulat yang biasanya terdapat didalam tanah dicari dan dibunuh.6. Penyakit bulai (Corn downy mildew), gejala serangan ditandai dengan adanya garis kuning lebar pada daun yang merupakan benang cendawan. Pada pagi hari, akan timbul menutupi daerah berwarna kuning itu, terutama bagian bawah. Penularan penyakit terbawa dari benih, tanda serangan akan timbul sejak daun masih muda. Penularan penyakit ini melalui benih dan spora yang terbawa angin. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Sclerospora maydis atau disebut pula Peronossclerospora maydis. Sebaiknya penyakit ini dicegah denga cara menenam varietas yang tahan terhadap penyakit ini. Benih dicampuur dengan Ridomil sebelum ditanman secara serentak.
7. Helminihosporangium, gejala serangan ditandai dengan adanya bercak kuning yang dikelilingi warna coklat pada daun, pelepah, dan tongkol. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Helminihosporangium, turcicum atau Helminihosporangium, maydis. Pengendaliannya dilakukan dengan cara rotasi tanaman, sedangkan pemberantasannya dilakukan dengan penyemprotan fungisida.
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum dasar-dasar agronomi yang berjudul tanaman Agronomi dilaksanakan pada tanggal 6 November 2012, pukul 14:30 sampai dengan selesai dan bertempat di Laboratorium Teknologi Benih Universitas Sriwijaya.
B. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah benih jagung manis, benih kacang tanah, pupuk NPK Mutiara, cangkul, parang atau golok, dan sekop.
C. Cara Kerja
Cara kerja dari praktikum dasar-dasar agronomi yang berjudul Pengaruh Budidaya Tanaman Jagung Manis (Zea mays L) sebagai berikut:
1. Lakukan persiapan lahan dengan membajak lahan secara manual.
2. Lahan yang telah dibajak, tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur dengan cara mencangkul tanah dengan kedalaman ±30 cm.
3. Ukur jarak tanam jagung dengan jarak tanam kacang tanah dengan jarak yang telah ditentukan. Jarak tanam jagung adalah 40 cm x 70 cm, sedngkan pada tanaman kacang tanah adalah 25 cm x 25 cm.
4. Tunggal lubang tanam sedalam 2-3 cm dan benih dimasukkan kedalam lubang tanam yaitu titik pengukuran jarak yang telah dilakukan.
5. Lakukan pemeliharaan tanaman setelah benih selesai ditanam.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil dari praktikum ini setelah dilakukan pengamatan selama 5 kali, adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan organ pertumbuhan Vegetatif.
A. Tanaman jagung manis
a. Tanaman sampel I.
Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)
Tingi tanaman (cm)
6 November 2012
1 1 Minggu 2 10 cm
13 November 2012
2 2 Minggu 4 25,5 cm
20 November 2012
3 3 Minggu 5 42 cm
4 Desember 2012
4 4 Minggu 8 64 cm
11 Deseember 2012
5 5 Minggu 8 70 cm
b. Tanaman sampel II
Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)
Tinggi tanaman (cm)
6 November 2012
1 1 Minggu 3 10 cm
13 November 2012
2 2 Minggu 4 26 cm
20 November 2012
3 3 Minggu 6 42 cm
4 Desember 2012
4 4 Minggu 7 66 cm
11 Deseember 2012
5 5 Minggu 9 102 cm
c. Tanaman sampel III
Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)
Tingi tanaman (cm)
6 November 2012
1 1 Minggu 3 10 cm
13 November 2012
2 2 Minggu 5 27 cm
20 November 2012
3 3 Minggu 5 41 cm
4 Desember 2012
4 4 Minggu 7 61 cm
11 Deseember 2012
5 5 Minggu 7 83 cm
d. Tanaman sampel IV
Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)
Tingi tanaman (cm)
6 November 2012
1 1 Minggu 3 12 cm
13 November 2012
2 2 Minggu 5 27 cm
20 November 2012
3 3 Minggu 6 40 cm
4 Desember 2012
4 4 Minggu 6 64 cm
11 Deseember 2012
5 5 Minggu 8 90 cm
e. Tanaman sampel V
Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)
Tingi tanaman (cm)
6 November 2012
1 1 Minggu 3 10 cm
13 November 2012
2 2 Minggu 4 25 cm
20 November 2012
3 3 Minggu 7 47 cm
4 Desember 2012
4 4 Minggu 8 68 cm
11 Deseember 2012
5 5 Minggu 8 93 cm
B. Tanaman kacang tanah
a. Tanaman sampel I
Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)
Tingi tanaman (cm)
6 November 2012
1 1 Minggu 8 3 cm
13 November 2012
2 2 Minggu 26 12 cm
20 November 2012
3 3 Minggu 31 14 cm
4 Desember 2012
4 4 Minggu 42 26 cm
11 Deseember 2012
5 5 Minggu 63 30 cm
b. Tanaman sampel II
Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)
Tingi tanaman (cm)
6 November 2012
1 1 Minggu 7 4 cm
13 November 2012
2 2 Minggu 31 9 cm
20 November 2012
3 3 Minggu 38 16 cm
4 Desember 2012
4 4 Minggu 44 18 cm
11 Deseember 2012
5 5 Minggu 55 24 cm
c. Tanaman sampel III
Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)
Tingi tanaman (cm)
6 November 2012
1 1 Minggu 8 4,5 cm
13 November 2012
2 2 Minggu 28 9,5 cm
20 November 2012
3 3 Minggu 38 15 cm
4 Desember 2012
4 4 Minggu 43 18 cm
11 Deseember 2012
5 5 Minggu 72 23 cm
d. Tanaman sampel IV
Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)
Tingi tanaman (cm)
6 November 2012
1 1 Minggu 8 3 cm
13 November 2012
2 2 Minggu 24 12 cm
20 November 2012
3 3 Minggu 34 14,5 cm
4 Desember 2012
4 4 Minggu 42 19 cm
11 Deseember 2012
5 5 Minggu 60 26 cm
e. Tanaman sampel V
Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)
Tingi tanaman (cm)
6 November 2012
1 1 Minggu 8 3 cm
13 November 2012
2 2 Minggu 25 11,5 cm
20 November 2012
3 3 Minggu 29 14 cm
4 Desember 2012
4 4 Minggu 38 18 cm
11 Deseember 2012
5 5 Minggu 56 27 cm
B. Pembahasan
1. Syarat Pertumbuhan
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar daerah tersebut. Jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang agak kering. Tetapi untuk pertumbuhan optimalnya, jagung menghendaki beberapa persyaratan.
1. IklimIklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah-daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50o LU hingga 0-40o LS. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau. Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/ merana, dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah. Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34o C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara
23-27o C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30o C. Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil.
2. Media TanamJagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung berapi), latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhannya. Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH antara 5,6 - 7,5. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil. Sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu.3. Ketinggian TempatJagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung.
Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman berumah satu Monocious di mana letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanamn. Jagung termasuk tanaman C4 yang mampu beradaptasi dengan baik pada faktor-faktor pembatas pertumbuhan dan hasil. Daun tanaman C4 sebagai agen penghasil fotosintat yang kemudian didistribusikan, memiliki sel-sel seludang pembuluh yang mengandung klorofil. Didalam sel ini terjadi dekarboksilasi malat dan aspartat yang menghasilkan CO2 yang kemudian memasuki siklus Calvin membentuk pati dan sukrosa. Ditinjau dari segi kondisi lingkungan, tanaman C4 teradaptasi pada terbatasnya banyak faktor seperti intensitas radiasi surya tinggi dengan suhu tinggi, serta kesuburan tanah yang relative rendah. Sifat-sifat menguntungkan dari jagung sebagai tanaman C4 antara lain aktivitas fotosintesis pada keadaan normal relative tinggi, fotorespirasi sangat rendah, transpirasi rendah serta efisien dalam penggunaan air. Sifat-sifat tersebut merupakan sifat fisiologis dan anatomis yang sangat menguntungkan dalam kaitannya dalam hasil.Kedudukan tanaman jagung dalam taksonomi adalah sebagai berikut:Ordo : Tripsaceae
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Jagung mempunyai 10 kromosom di dalam sel-sel reproduktif (haploid), 20 kromosom di dalam sel-sel somatic (diploid) dan 30 kromosom di dalam sel-sel endosperm (triploid). Secara umum semua tipe tanaman jagung mempunyai 10 pasang kromosom.
A. Daun
Daun jagung muncul dari buku-buku batang, sedangkan pelepah daun menyelubungi ruas batang untuk untuk memperkuat batang. Panjang daun jagung bervariasi antara 30-150 cm dan lebar 4-15 dengan ibu-tulang daun yang sangat keras. Tepi helaian daun halus dan kadang-kadang berombak.
Terdapat juga lidah daun (ligula) yang transparan dan tidak mempunyai telinga daun (auriculae). Bagian atas epidermis umumnya berbulu dan mempunyai barisan memanjang yang terdiri dari sel-sel bulliform. Adanya perubahan turgor menyebabkan daun menggulung. Bagian bawah permukaan daun tidak berbulu (glabrous) dan umumnya mengandung stomata lebih banyak disbanding dengan di permukaan atas. Jumlah stomata bagian atas permukaan daun diperkiraan 7000-10.000/cm2, sedangkan di bagian bawah permukaan daun jumlahnya sekitar 10.000-16.000/cm2. Jumlah daun jagung tiap tanaman bervariasi anatara 12-18 helai. Duduk daun bermacam-macam tergantung dari genotype mulai dari hamper mendatar sampai vertikal.Jumlah daun berbeda-beda yaitu di antara 8 dan 48 dengan rata-rata 12-18 helai. Jagung berumur genjah pada umumnya berdaun sedikit, sedanagkan yang berumur dalam (panjang) berdaun banyak. Panjang daun pun berbeda-beda antara 30 dan 150 cm sedangkan lebarnya dapat sampai 15 cm. Apabila batang memanjang maka daun sedikit demi sedikit membuk, tapi daun tumbuh paling cepat pada waktu daun ini masih sedang membungkus.daun terdapat pada buku-buku batang dan terdiri atas 3 bagian ialah kelopak daun, lidah daun atau ligua dan helaian daun.duduk daun berselang-seling dalam 2 barisan pada batang. Kedudukan daun tersebut sering tidak nampak, karena kadang-kadang kelopak daun tersebut merubah letak helaian daun terhadap batangnya. Kelopak daun pada umumnya membungkus batang seluruhnya atau sebagian, kadang-kadang sampai pada buku-buku tersebut tidak tampak. Kelopak daun melingkari batang dan pada umumnya bagian kelopak yang satu menutupi (terletak di atas) yang lainnya. Daun mempunyai beberapa fungsi: (1) untuk memberikan kemungkinan peredaran yang bebas dari larutan udara di seluruh bagian daun; (2) untuk melepaskan jumlah air yang berlebih yang diambil oleh akar; (3) membentuk makanan tanaman dari mineral-mineral dan air yang diambil dari udara dalam proses fotosintesa; (4) untuk mengambil aerasi dari matahari yang penting sehingg proses tumbuh ini dapat berjalan terus.
B. Bunga
Jagung merupakan tanaman berumah satu (monocious) dimana bunga jantan (staminate) terbentuk pada ujung batang, sedangkan bunga betina (pistilate) terletak pada pertengahan batang. Tanaman jagung bersifat protrandy, maka jagung mempunyai sifat penyerbukan silang. Produksi tepung sari (polen) dari bunga jantan diperkirakan mencapai 25.000-50.000 butir tiap tanaman. Bunga jantan terdiri dari gluma, lodikula, palea, anther, filament, dan lemma. Adapun bagian-bagian dari bunga betina adalah tangkai tongkol, tunas, kelobot, calon biji, calon jenggel, penutup kelobot dan rambut-rambut.
C. Batang
Batang jagung beruas-ruas yang jumlahnya bervariasi antara 10-40 ruas, umumnya tidak bercabang kecuali ada beberapa yang bercabang/beranak yangmuncul dari pangkal batang, misalnya pada jagung manis. Panjang batang berkisar antara 60-300 cm tergantung dari tipe jagung. Ruas-ruas bagian atas berbentuk agak silindris, sedangkan bagian bawah bentuknya agak bulat pipih. Tunas batang yang telah berkembang menghasilkan tajuk bunga betina. Bagian tengah batang terdiri dari sel-sel parenkim dengan seludang pembuluh yang diselubungi oleh kulit yang keras dimana termasuk lapisan epidermis.
D. Perakaran
Sistem perakaran jagung terdiri dari akar-akar seminal yang tumbuh kebawah pada saat biji berkecambah, akar koronal yang tumbuh ke atas dari jaringan batang setelah plumula muncul, dan akar
udara (brace) yang tumbuh dari buku-buku di atas permukaan tanah. Akar-akar seminalterdiri dari akar-akar lateral yang muncul sebagai akar adventious pada dasar dari buku pertama di atas pangkal batang. Pada umumnya akar-akar seminal berjumlah 3-5, tetapi dapat bervariasi antara 1-13. Akar koronal adalah akar yang tumbuh dari buku-buku kedua, ketiga atau lebih dari atas permukaan tanah, dapat masuk ke dalam tanah.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Budidaya jagung manis meliputi pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pembumbunan, pengairan, pengendalian gulma, hama dan patogen penyebab penyakit dan panen.
2. Nilai ILD sebesar 0,009 untuk panen pertama, 0,427untuk panen kedua dan 0,022 untuk panen ketiga
3. Dari kurva sigmoid dapat dilihat bahwa tanaman mengalami pertumbuhan tiap minggunya4. Indeks panen (IP) menggambarkan hasil asimilat yang diperoleh tanaman.5. Nilai IP yang tinggi menunjukkan bahwa tanaman tersebut efisien karena hasil fotosintesisnya dapat ditranslokasikan ke organ yang akan dipanen.
B. Saran
1. Dalam pembudidayaan hendaknya dilakukan secara intensif agar panen maksimal.2. Pemanenan ubinan hendaknya dilakukan dalam waktu yang sesuai sehingga tujuan penanman tercapai
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1992. Bercocok Tanam Jagung. Puslitbang Tanaman Pangan dan Pengembangan
Pertanian, Institut Pertanian, Bogor.
----------. 2004. http://www.wordcrops.org/baby-corn.cfm. Diakses tanggal 10 September
2008.
----------. 2007. Jagung. http://waintek.prosressio.or.id/-byrans. Diakses tanggal 10
September 2008.
----------. 2008.http://www.iptek.net.id. Diakses pada tanggal 22 September 2008.
Effendi, S. 1980. Bercocok Tanam Jagung. C.V. Yasaguna. Jakarta.
Gardner, F.P., R.B. Pearce and R.L. Mitchell. 1991. Physiology of Crop Plants (Fisiologi
Tanaman Budidaya, Alih Bahasa Herawati Susilo). UI Press, Jakarta.
Jugenheimer, R. W. 1958. Hybrid Maize Breedeng and Seed Production. FAO, Rome.
Nugroho, A.,Syamsulbahri., D. Hariyono., A. Soegainto dan Hanitin. 2000. Upaya
meningkatkan hasil jagung manis melalui pemberian kompos azolla dan pupuk N.
Agrivita 22: 11-17.
Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi. 1998. World Vegetables :Principles, Production and
Nutritive Values (Sayuran Dunia I, Prinsip , Produksi dan Gizi, alih bahasa oleh C.
Horison). Institut Teknologi bandung, Bandung.
Sprague, G.F. 1977. Corn and Corn Improvement. American Society of Agronomy, Inc. USA.
Suminarti, E. N. 2000. Pengaruh jarak tanam dan defoliasi daun terhadap hasil tanaman
jagung Zea mays varietas Bisma. Habitat 11:110-117.
Diposkan oleh Libra Pangrib di 03.50
Morfologi jagung : July 22nd, 2011 | Author: kartini
1. Ia adalah tanaman semusim yang mengambil masa lebih kurang 3 bulan untuk matang.2. Akar berabut. Akar sokong pada pangkal batang menolong menyokong pokok.3. Batang runggal, berbentuk silinder, panjang dan ditutupi dengan upih daun dan mempunyai buku yang lebih rapat dekat pada pangkal.4. Daun tirus dan panjang dengan urat yang selari.5. Rambut jagung (jambak bunga jantan) yang terdapat di hujung batang pokok menghasilkan biji-biji debunga sebelum bunga betina matang.6. Tongkol yang terdapat di ketiak daun pokok matang mengandungi biji benih jagung.7. Jambak bunga betina (stil) yang panjang dan berupa sutera terdapat di tongkol muda dan menerima cepu debunga jantan.8. Pendebungaan adalah dibantu oleh angin.9. Biji atau kernal mengandungi tiga bahagian iaitu perikarpa, endosperma dan embrio.
Botani
http://putramegatawang.com/morfologi-jagung.html.