Jagung Manis

35
jagung manis KERJASAMA BUDIDAYA PEMBENIHAN SWEET CORN SC-YL PT.BISI INTERNATIONAL Tbk 1.ISOLASI A.ISOLASI JARAK :jarak yang digunakan adalah 200 meter dari varietas jagung lain. B.ISOLASI WAKTU :selasih waktu yang digunakan adalah 30 hari setelah tanam dari jagung lain. 2.PENGOLAHAN TANAH A.Dengan pembajakan atau di garu dengan kedalaman 20-30cm. B.sistem TOT(tanpa olah tanah)harus di bersihkan gulmanya dengan herbisida noxone atau Rambo. 3.TANAM A.Rasio tanam Jantan : Betina = 1 : 4. B.kebutuhan benih per hektar : jantan 5kg,betina 14kg. C.Jarak tanam : Jarak tanam yang digunakan 70cm : 20cm.(1-2 biji/lubang) D.Kedalaman tanah 3cm sebaiknya ditutup dengan kompos atau bokasi. 4.PEMUPUKAN per hektar A.PUPUK PERTAMA : umur 7hr-10hr NPK phonska 100kg,urea 50kg. B.PUPUK KEDUA : umur 20hr-25hr NPK phonska 100kg,urea 100kg C.PUPUK KETIGA : umur 35hr-40hr KCL 100kg,urea 150kg. Atau pemupukan sesuai rekomendasi setempat. 5.PERLAKUAN KHUSUS: A.ROGUING : seleksi tanaman varietas lain (tipe simpang)pada umur 21 HST.

description

tanaman jagung manis

Transcript of Jagung Manis

jagung manisKERJASAMA BUDIDAYA PEMBENIHAN SWEET CORN SC-YL

PT.BISI INTERNATIONAL Tbk

1.ISOLASIA.ISOLASI JARAK   :jarak yang digunakan adalah 200 meter dari varietas     jagung lain.B.ISOLASI WAKTU :selasih waktu yang digunakan adalah 30 hari setelah tanam dari jagung lain.2.PENGOLAHAN TANAH            A.Dengan pembajakan atau di garu dengan kedalaman 20-30cm.B.sistem TOT(tanpa olah tanah)harus di bersihkan gulmanya dengan herbisida noxone atau Rambo.3.TANAM

A.Rasio tanam Jantan : Betina = 1 : 4.B.kebutuhan benih per hektar : jantan 5kg,betina 14kg.C.Jarak tanam : Jarak tanam yang digunakan 70cm : 20cm.(1-2

biji/lubang)D.Kedalaman tanah 3cm sebaiknya ditutup dengan kompos atau

bokasi.4.PEMUPUKAN per hektar            A.PUPUK PERTAMA         : umur 7hr-10hr NPK phonska 100kg,urea 50kg.

B.PUPUK KEDUA                : umur 20hr-25hr NPK phonska 100kg,urea 100kg

C.PUPUK KETIGA                : umur 35hr-40hr KCL 100kg,urea 150kg. Atau pemupukan sesuai rekomendasi setempat.

5.PERLAKUAN KHUSUS:A.ROGUING            : seleksi tanaman varietas lain (tipe simpang)pada umur 21 HST.B.Cabut bunga        : dilakukan pada umur ± 50hr-55hr pada tanaman jagung betina.(pencabutan dilakukan kelompok tani dengan arahan petugas lapang PT.bisi international,Tbk)C.BABAT JANTAN : dilakukan umur ± 80 HST,kondisi bunga  sudah kering.

6.PANEN            Panen dilakukan pada umur ± 105hr.Panen harus bersih dari kotoran(klobot),dan dilakukan sortir untuk jagung busuk,berjamur,tumbuh,campuran varietas lain.jagung dimasukkan dalam karung berlubang dan dikirim secepatnya (hari itu juga).7.HARGA PEMBELIAN JAGUNG MANIS GLONDONG KERING SAWAH            Panen kering sawah jagung glondong Rp.3500/kg,8.PEMBAYARAN          Pembayaran dilaksanakan 7 hari selambatnya 21 hari,setelah pengiriman ke pabrik PT.bisi international,Tbk,dan telah dinyatakan lulus oleh PT.bisi international

PINJAMAN1.BENIH JANTAN DAN BETINA : 10.000,- PER KILOGRAM di bayar panen2.pestisida dan obat-obatan sesuai kondisi tanaman.

ILUSTRASI TANAM JAGUNG MANIS0          X         X         X         X         0          X         X         X         X         00          X         X         X         X         0          X         X         X         X         00          X         X         X         X         0          X         X         X         X         00          X         X         X         X         0          X         X         X         X         00          X         X         X         X         0          X         X         X         X         0KETERANGAN

0 : JANTANX : BETINA

 lok:kab jember,,,email:[email protected] 10th November 2011 oleh jayaraya

jayaraya- jayaraya. blogspot. com/ 2011/ 11/ jagung- manis. html

Saturday, May 26, 2012

Makalah Teknologi Pembuatan Benih Jagung Unggul

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

`     Jagung (Zea mays L) termasuk tanaman serealia yang bebas diperdagangkan dan dapat dikonsumsi dalam 

berbagai bentuk olahan sederhana hingga olahan bergengsi tinggi. Ragam jenis makanan selingan seperti jagung 

manis dan jagung pop corn tersebar di desa dan perkotaan. Tepung jagung produk industri bahan setengah jadi 

banyak digunakan oleh berbagai jenis industri antara lain makanan ringan kerupuk (Chiki, Chitos, dll), pabrik biskuit, 

barbaque, roti, mie, spagheti, es krem, bumbu masak, kecap, saus, tauco, soun, pemanis, minuman penyegar, sirop, 

dan minyak sawit. Industri ransum pakan ternak, unggas, dan ikan berkembang pesat sejak tahun 1985, memenuhi 

perubahan pola konsumsi masyarakat yang meningkat terhadap konsumsi daging, telur dan susu sebagai akibat 

dari meningkatnya inovasi teknologi biologi,  kimia, dan pendapatan masyarakat. Sejalan dengan itu  permintaan 

jagung meningkat dengan laju pertumbuhan 3,4 % / tahun (Kasrino, 2002). Pasar jagung terbuka di dalam negeri 

dan ekspor ke Jepang, Korea,  Taiwan, Malaysia, Thailand dan Filipina.

Dalam   mendukung   peningkatan   produksi   jagung   di   Indonesia,   Karama   (2004),   berpendapat   bahwa 

kebijakan perbenihan jagung komersil tingkat nasional sebaiknya diproduksi di Indonesia. Namun hingga saat ini, 

sumber  daya  dan  kelembagaan  perbenihan   jagung  dalam negeri  belum merupakan  produsen  pertanian  yang 

mumpuni dan berdaya saing handal (Baihaki,  2004). Oleh sebab itu, aspek pemahaman ilmu pemuliaan praktis 

dalam kehidupan pertanian khususnya ilmu menghasilkan benih jagung bermutu oleh petani harus diperluas dan 

ditingkatkan.

Benih varietas unggul yang bermutu merupakan penentu batas atas produktivitas usahatani. Ketersediaan 

benih bermutu tepat waktu dan lokasi akan mendorong percepatan pengembangan inovasi teknologi baru guna 

meningkatkan pendapatan dan produksi jagung nasional. Saat ini, para industri benih jagung  nasional dan swasta 

belum bersinergis,  sehingga pengembangan inovasi  baru masih  lambat antara  lain terlihat dari  pengembangan 

varietas   jagung   hibrida   yang   baru  mencapai   27,91  %,   selebihnya  didominasi   oleh   jagung   lokal   dan   komposit 

(Nugraha   dan   Subandi,   2002).   Bahkan   menurut   Paliwal,   (2001),   sebagian   besar   petani   Indonesia   masih 

menggunakan benih asalan, berupa turunan hibrida dan komposit  keturunan. Selama masih banyaknya jumlah 

petani VGyang menanam varietas lokal, maka rata-rata produktivitas jagung di Indonesia tetap rendah 2,47 t/ha 

(Subandi, 1988). 

B.   PERUMUSAN MASALAH

a.     Apa dampak dari Kebanyakan petani yang belum mengerti proses

pembenihan jagung?

b.     Apa dampak dari Kebanyakan petani hanya mengandalkan sebagian hasil

panen untuk dijadikan benih untuk ditanam kembali?

c.      Apa penyebab rendahnya produktivitas jagung di Indonesia, khususnya para

petani jagung?

C.   PEMECAHAN MASALAH

a.     Dampak dari ketidak tahuan petani dalam proses pembenihan jagung

mengakibatkan petani tidak mampu mandiri dalam pengadaan benih jagung

unggul sendiri. Padahal apabila petani mampu membuat benih unggul sendiri,

petani mampu menghemat biaya produksi

b.     Dampak dari petani yang hanya mengandalkan sebagian hasil panen untuk

dijadikan benih untuk ditanam kembali yaitu mengakibatkan tingginya angka

kegagalan dalam pembibitan jagung disamping itu benih yang berasal dari

panen tidak tahan terhadap serangan penyakit dan produksinya rendah

padahal apabila petani menanam benih yang bersertifikat, petani mampu

mendapatkan tanaman jagung yang tahan hama penyakit yang berkualitas

tinggi

c.      Karena biasanya petani yang ada di Indonesia menggunakan bibit dari hasil

panennya, karena dalam pikiran mereka itu dapat menghemat biaya. Padahal

apabila mereka menggunakan bibit yang bersertifikat maka mereka dapat

memperoleh produksi yang lebih menguntungkan.

BAB II

PAMBAHASAN

Adapun proses pembenihan jagung yaitu :

Adapun Teknologi Pembuatan Benih Jagung sederhana berikut ini belum pernah di patenkan,

artinya siapapun berhak menggunakan teknologi ini. Sertifikasi adalah proses pemberian

sertifikat benih tanaman setelah melalui pemeriksaan, pengujian, dan pengawasan serta

memenuhi semua persyaratan untuk diedarkan.

Sebenarnya proses pembuatan benih jagung itu tidaklah rumit hanya membutuhkan kesabaran 

dan ketelitian saja. Ada beberapa tahapan pembuatan benih jagung, adapun tahapan tersebut adalah:

·       Pilih 2  jenis jagung yang masing-masing memiliki sifat unggul. Misal  jagung A memiliki  sifat bertongkol 2, kecil, 

berumur panjang, dan jagung B memiliki sifat bertongkol 1, besar, berumur pendek.

·      Tanam kedua jenis jagung tersebut dengan cara "1 baris jagung B dan 3/ 4/5 baris jagung A, kemudian 1 baris lagi 

jagung B dan di ikuti oleh 3/4/5 baris lagi jagung A begitu terus sampai habis larikan di sawah dan diakhiri oleh 1 

baris jagung B. Berikut adalah contoh perbandingan 1 : 3

o   B    A             A        A      B   A       A        A      B   A             A             A         B

·        Jika jagung mulai berbunga, cabutlah bunga atas jagung A sebelum bunga itu mekar secara keseluruhan, jangan 

ada sisa dan biarkan bunga atas jagung B.

·        Jika jagung sudah tua dan siap panen, maka panenlah terlebih dahulu jagung B dan beri wadah khusus, tujuannya 

agar tidak tercampur. Kemudian jagung A dipanen seperti biasanya.

·        Rawat dengan baik jagung A dan rontokkan bijinya,..nah benih jagung yang siap ditanam lagi adalah jagung A yang 

memiliki sifat bertongkol 2, besar dan berumur pendek.

Adapun proses Pembibitan Jagung yaitu :

1)Persyaratan   Benih   Benih   yang   akan   digunakan   sebaiknya   bermutu   tinggi,   baik   mutu   genetik,   fisik   maupun 

fisiologinya.   Berasal   dari   varietas   unggul   (daya   tumbuh   besar,   tidak   tercampur   benih/varietas   lain,   tidak 

mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan penyakit). Benih yang demikian dapat diperoleh bila menggunakan 

benih bersertifikat. Pada umumnya benih yang dibutuhkan sangat bergantung pada kesehatan benih, kemurnian 

benih dan daya tumbuh benih. Penggunaan benih jagung hibrida biasanya akan menghasilkan produksi yang lebih 

tinggi.Tetapi   jagung  hibrida  mempunyai  beberapa  kelemahan  dibandingkan  varietas  bersari  bebas  yaitu  harga 

benihnya   yang   lebih  mahal   dan  hanya  dapat   digunakan  maksimal   2   kali   turunan   dan   tersedia  dalam   jumlah 

terbatas. Beberapa varietas unggul jagung untuk dipilih sebagai benih adalah: Hibrida C 1, Hibrida C 2, Hibrida 

Pioneer 1, Pioneer 2, IPB 4, CPI-1, Kaliangga, Wiyasa, Arjuna, kuning, Kania Putih, Metro, Harapan, Bima, Permadi, 

Bogor Composite, Parikesit, Sadewa, Nakula. Selain itu, jenis-jenis unggul yang belum lama dikembangkan adalah: 

CPI-2, BISI-1, BISI-2, P-3, P-4, P-5, C-3, Semar 1 dan Semar 2 (semuanya jenis Hibrida).

2)Penyiapan Benih Benih dapat diperoleh dari penanaman sendiri yang dipilih dari beberapa tanaman jagung yang 

sehat pertumbuhannya. Dari tanaman terpilih, diambil yang tongkolnya besar, barisan biji lurus dan penuh tertutup 

rapat oleh klobot, dan tidak terserang oleh hama penyakit. Tongkol dipetik pada saat lewat fase matang fisiologi 

dengan ciri: biji  sudah mengeras dan sebagian besar daun menguning. Tongkol dikupas dan dikeringkan hingga 

kering betul. Apabila benih akan disimpan dalam jangka lama, setelah dikeringkan tongkol dibungkus dan disimpan 

dan disimpan di tempat kering. Dari tongkol yang sudah kering, diambil biji bagian tengah sebagai benih. Biji yang 

terdapat di bagian ujung dan pangkal tidak digunakan sebagai benih. Daya tumbuh benih harus lebih dari 90%, jika 

kurang dari itu sebaiknya benih diganti. Benih yang dibutuhkan adalah sebanyak 20-30 kg untuk setiap hektar.

3)Pemindahan Benih Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dulu dengan fungisida seperti Benlate, terutama 

apabila diduga akan ada serangan jamur. Sedangkan bila diduga akan ada serangan lalat bibit dan ulat agrotis, 

sebaiknya  benih  dimasukkan   ke  dalam  lubang  bersama-sama  dengan   insektisida  butiran  dan   sistemik   seperti 

Furadan 3 G.

FASE PERTUMBUHAN DAN PERKECAMBAHAN

Secara umum jagung mempunyai pola pertumbuhan yang sama, namuninterval waktu antartahap 

pertumbuhan dan jumlah daun yang berkembangdapat berbeda. Pertumbuhan jagung dapat dikelompokkan ke 

dalam tigatahap yaitu:

1.   fase   perkecambahan,   saat   proses   imbibisi   air   yang   ditandaidengan   pembengkakan   biji   sampai   dengan   sebelum 

munculnya daunpertama;

 2.  fase pertumbuhan vegetatif, yaitu fase mulai munculnya daunpertama yang terbuka sempurna sampai tasselingdan 

sebelum keluarnyabunga betina (silking), fase ini diidentifiksi dengan jumlah daun yangterbentuk; dan

3.   fase   reproduktif,  yaitu   fase pertumbuhan setelah silking  sampai  masak  fisiologis.Perkecambahan benih   jagung 

terjadi  ketika radikula muncul dari  kulit  biji.  Benih jagung akan berkecambah jika kadar air  benih pada saat di 

dalamtanah   meningkat   >30%   (McWilliamset   al.1999).   Proses   perkecambahanbenih   jagung,   mula-mula   benih 

menyerap   air   melalui   proses   imbibisi   danbenih   membengkak   yang   diikuti   oleh   kenaikan   aktivitas   enzim   dan 

respirasiyang tinggi. Perubahan awal sebagian besar adalah katabolisme pati, lemak,dan protein yang tersimpan 

dihidrolisis menjadi zat-zat yang mobil, gula,asam-asam lemak, dan asam amino yang dapat diangkut ke bagian 

embrio   yang   tumbuh   aktif.   Pada   awal   perkecambahan,   koleoriza   memanjang   menembus   pericarp,   kemudian 

radikel menembus koleoriza.

 Setelah radikel muncul,  kemudian empat akar seminal   lateral   juga muncul.  Pada waktuyang sama atau sesaat 

kemudian   plumule   tertutupi   oleh   koleoptil.   Koleoptilterdorong   ke   atas   oleh   pemanjangan   mesokotil,   yang 

mendorong koleoptilke permukaan tanah. Mesokotil berperan penting dalam pemunculankecambah ke atas tanah. 

Ketika ujung koleoptil muncul ke luar permukaantanah, pemanjangan mesokotil terhenti dan plumul muncul dari 

koleoptildan   menembus   permukaan   tanah.Benih   jagung   umumnya   ditanam   pada   kedalaman   5-8   cm.   Bila 

kelembaban tepat, pemunculan kecambah seragam dalam 4-5 hari setelahtanam. Semakin dalam lubang tanam 

semakin   lama   pemunculan   kecambahke   atas   permukaan   tanah.   Pada   kondisi   lingkungan   yang   lembab, 

tahappemunculan berlangsung 4-5 hari setelah tanam, namun pada kondisi yangdingin atau kering, pemunculan 

tanaman dapat  berlangsung  hingga  duaminggu  setelah   tanam atau  lebih.Keseragaman perkecambahan sangat 

penting   untuk   mendapatkan   hasilyang   tinggi.   Perkecambahan   tidak   seragam   jika   daya   tumbuh   benih 

rendah.Tanaman yang terlambat  tumbuh akan ternaungi  dan gulma  lebih bersaingdengan tanaman,  akibatnya 

tanaman yang terlambat tumbuh tidak normaldan tongkolnya relatif lebih kecil dibanding tanaman yang tumbuh 

lebi hawal dan seragam.

PENUTUP

          Demikian  yang  dapat  kami  paparkan  mengenai  materi   yang  menjadi  pokok  bahasan  dalam makalah   ini, 

tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan 

atau   referensi   yang   ada   hubungannya   dengan   judul   makalah   ini.

          Penulis   banyak   berharap   para   pembaca   yang   budiman   dapat   memberikan   kritik   dan   saran   yang 

membangun   kepada   penulis   demi   sempurnanya   makalah  ini  dan dan   penulisan   makalah   di   kesempatan – 

kesempatan  berikutnya. Dan  terima kasih pula kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami  dalam 

penyelesaian   makalah   ini. 

         Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKAØ Teknis-budidaya.blogspot.com

Ø www.scripd.com

Ø http//ntb.litbang.deptan.go.id

http://lielo23.blogspot.com/2012/05/makalah-teknologi-pembuatan-benih.html

30 Oktober 2009

Teknik Budidaya dan Pembenihan Mandiri 0

 

  0

MENJAMURNYA gerai jagung manis membuat para pelaku usaha agrobisnis berlomba membuka lahan di sejumlah daerah. Ini diperlukan untuk memperkuat penetrasi pasar, baik dalam konsep waralaba maupun kerja sama penjualan (agen).

Anda pun bisa membuka usaha sweet corn cup, secara sederhana, asalkan memiliki lahan dan / atau menjadi perusahaan inti bagi sejumlah petani jagung manis. Benih bisa diselenggarakan sendiri, bisa juga membeli varietas-varietas yang ada di pasaran.

Misalnya varietas Penjalinan, Genjah, Kretek, Genjah Kertas, dan Bogor Comopsit-10 untuk penanaman di dataran rendah, serta Bastar Kuning, Bima, Pandu Kimia Putih, Rocol dan lain-lain untuk dataran tinggi.

Jika ditanam di tegalan, maka waktu penanaman sebaiknya pada musim labuhan atau awal musim hujan, yaitu September-November. Jika ditanam pada Desember, biasanya tanaman mudah terserang penyakit bulai (downy mildew) yang dapat mengakibatkan gagal panen.

Tentu saja penyiapan lahan sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya. Penanaman di tegalan juga dapat dilakukan pada musim marengan (musim hujan hampir berakhir), yaitu Februari - April. 

Untuk lahan sawah, jagung bisa ditanam dalam tiga musim: labuhan (sebelum padi musim hujan ditanam), marengan (setelah padi musim hujan dipanen), dan pada musim kemarau. Pengolahan Tanah

Saat pengolahan tanah, sebaiknya keadaan tanah tak terlalu basah tetapi cukup lembab, sehingga mudah dikerjakan dan tidak lengket. Tanah diolah hingga menjadi cukup gembur. Pekerjaan menjadi lebih ringan jika kondisi tanah berpasir. 

Tetapi apabila tanah terlalu basah, perlu dibuat dulu saluran penuntas air. Pembuatan saluran dan pembumbunan yang tepat bisa menghindari genangan air yang sangat merugikan pertumbuhan tanaman jagung. 

Setelah pengolahan lahan, buatlah bedengan dengan panjang 10 meter dan lebar 1 meter. Di atas bedeng inilah bibit jagung manis akan ditanam. Usahakan jarak tanam antarbaris sekitar 25-30 cm.

Anda bisa membuat garis bantu dengan menggunakan benang/tali di atas lahan secara memanjang (10 m, sesuai panjang bedeng). Tujuannya adalah memudahkan lahan dicorak (dialur) untuk tempat menanam benih. 

Mengapa dicorak, bukannya dilubangi? Hal ini untuk mencegah genangan air, terutama saat hujan deras, sehingga tidak akan menggenangi rumpun jagung.

Selanjutnya benih ditanam di atas larikan yang dibuat. Setiap corakan bisa diisi 2 -3 biji. Kelak, jika sudah berumur 2-3 minggu, pilihlah satu saja tanaman terbaik di setiap corakan.

Jika tanaman telah berumur tiga minggu, perlu segera dilakukan pemupukan menggunakan pupuk kandang (kotoran ayam / kambing). Pada umur satu bulan, taburkan campuran pupuk urea dan TS, tetapi jangan terlalu dekat dengan tanaman

jagung. 

Sekitar 2-3 hari setelah pemupukan, lahan disiangi atau dibersihkan dari gulma/rumput pengganggu, dan jangan lupa masukan pada lorakan jagung (disaeurkeun).Ketika berumur 1,5 bulan, setiap tanaman jagung diurug atau ditambah tanah agar tumbuh makin kokoh.

Setengah bulan kemudian, tanaman sudah mulai berbuah dan dapat dibedakan mana yang tumbuh besar / sehat dan mana yang kecil. 

Tanaman yang pertumbuhannya lambat perlu dipupuk ulang dan diberi tambahan tanah (ditinggikan). Perlu juga diperiksa, apakah banyak daunnya yang berwarna putih kekuningan. Jika ada, harus segera dicabut karena itu pertanda tanaman terserang penyakit.

PemanenanSetelah berumur tiga bulan, tanaman sudah bisa dipanen. Sebagian besar bisa dijual, dan sebagian kecil perlu dijadikan benih (kalau tidak mau membeli varietas di pasaran).

Jika hendak membenihkan sendiri, pilihlah jagung yang berukuran besar. Caranya dengan memberi tanda pada bagian ujung atau mengikat pohon jagung dengan daunnya. Selebihnya bisa dijual atau dikonsumsi sendiri.

Persyaratan lain, jagung yang akan dijadikan benih harus benar-benar sudah tua. Biarkan daunnya kering setelah penandaan pohon. 

Bunga yang tinggi tak perlu dipotong. Kalau yang pendek bisa saja dipotong. Ini dimaksudkan agar benihyang diperoleh bisa lebih baik.

Jika jagung sudah tua dan daunnya mengering benar, buah jagung untuk benih siap dipanen. Selanjutnya, jagung dijemur di bawah sinar matahari selama beberapa hari, agar kandungan airnya berkurang. 

Setelah itu, kulit jagung (klobot) dibuka dan jagung dipipil. Benih jagung yang terkumpul dapat dimasukkan ke dalam botol atau wadah yang tertutup. 

Sebelum biji jagung dimasukkan, wadah atau botol perlu diberi abu yang diolesi minyak tanah. Tujuannya untuk menghindari searangan kutu. Wadah ditutup rapat dan disimpan di tempat yang tak lembab.

Sekarang, benih jagung siap ditanam atau disimpan untuk beberapa waktu. Harga benih jagung manis di pasaran lumayan tinggi, sekitar Rp 65.000/kg. (Amanah-32) (/) 

Untuk berita terbaru, ikuti kami di Twitter    dan Facebook  

Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com Dapatkan SM launcher untuk BlackBerryhttp://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad

Rabu, 01 Februari 2012

CARA MEMBUAT BIBIT JAGUNG MANIS

CARA MEMBUAT BIBI JAGUNG MANIS

Untuk membuat bibit jagung manis pertama – tama kita harus mencari lahannya dulu yang cocok untuk pembibitan jagung manis yaitu : 1. Radius satu kilo meter tidak ada tanaman jagung yang sedang berbungan berbarengan . hal ini untuk menghindari terjadinya persarian bebas dengan varietas lain. Sebaiknya tempat tanam di tengah pesawahan yang dipastikan dalam radius satu kilo meter tidak ada tanaman jagung yang sama-sama berbunga.

Jagung Manis adalah tanaman yang sangat gampang untuk di pelihara dan mempunyai prospek yang bagus saat di panen, sedbab harga jual bibit jagung jauh lebih tinggi disbanding dengan harga jual untuk konsumsi.

Menanam jagung manis untuk bibit relatif gampang. Setelah lahan dicangkul sampai halus, barulah ditugal dengan kedalaman tiga sentimeter untuk menaruh bibit yang akan ditanam.

Kemudian, bibit ditimbun sekadarnya. Tekstur tanahnya harus gembur. Tidak boleh diinjak karena dapat menyebabkan tanah menjadi padat. Setiap lubang diisi sebutir benih dengan jarak 20x70 sentimeter dua butir untuk jarak tanam 20 x 80 senti meter

Pada umur empat hari setelah bibit tumbuh, pupuklah dengan pupuk berimbang (Urea, TS, dan KCL). Dengan dosis 2 gram per lobang tanam.

Kemudian, pada umur 35 hari pemupukan kedua dengan jenis pupuk sama. Usai pemupukan, jagung tidak dirawat lagi walaupun ditumbuhi rerumputan untuk menjaga agar tidak mengganggu proses perbungaan sampai siap dipanen.

Dalam satu batang, jagung manis memiliki satu–tiga tongkol, tapi untuk menjaga agar buah maksimal satu batang ditinggalkan satu tongkol. Sedangkan soleng (buah muda) bisa dipanen dan dijual untuk konsumsi sayur pada umur 50 hari. Dengan menjual soleng tersebut, biasanya mampu mengembalikan modal petani untuk pengadaan pupuk dan bibit, sehingga petani mendapatkan keuntungan utuh saat panen.

Selain soleng, daun jagung juga bisa dijual untuk pakan ternak.

Dalam satu hektare menghabiskan 200 kg Urea, 100 kg TS, dan 100 kg KCl, untuk dua kali pemupukan. Tetapi, lebih memuaskan dibantu dengan pupuk kandang untuk mengurangi pupuk kimia. Pada kondisi sekarang, jagung muda dapat dipanen pada umur 70 hari. Waktu panen singkat itu ditambah lagi dengan pengolahan yang tidak sulit.

Jika ada gejala serangan hama atau penyakit, segera konsultasikan dengan penyuluh pertanian yang ada atau semprotkan pestisida organik. Penggunakan pestisida digunakan secara bijaksana. Artinya, jika baru terdapat gejala serangan hama/penyakit segera ditanggulangan atau disemprot denganpestisiada organic yang ramah lingkungan.

Tanaman jagung membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan memberikan hasil produksi yang baik. Air diperlukan saat penanaman, pembungaan (45–55 hari) dan pengisian biji (60–80 hari). Perlu diperhatikan drainase yang baik dan hindari tanaman tergenang air.

Yang perlu diperperhatikan dalam pemeliharaan jagung manis untuk bibit disamping pemeliharaan seperti halnya untuk konsumsi, untuk bibit ada lagi yang sangant penting di perhatikan, yaitu dalam pengamatan serangan hama dan Penyakit, apa bila di pertanaman Jagungmanis untuk dijadikan bibit terdapat serangan hama atau penyakit, harus segera dimusnahkan atau di jauhkan dari areal kebun, sebaik nya di bakar diluar kebun. Sebab ini akan mengakibatkan kwalitas bibitnya kurang baik. Jadi yang di pelihara adalah yang sehat- sehat saja. Sehingga yang dihasilkan nanti benih yang berkwalitas.

Panen dan Pemasaran Hasil

Tanaman jagung manis untuk bibit dapat dipanen jika sudah berumur 90- 100 hari.

Ciri jagung untuk bibit dapat dipanen: Kelobot (bungkus janggel jagung) sudah merunduk, berwarna cokelat muda dan kering serta bijinya bila di kelupas kelihatan  mengkilat.

Setelah dipanen, jagung dipipil dan dikeringkan hingga kadar air 15%, sebaiknya dipanen saat jagung sudah benar-benar kering. Jagung dipaking dengan kemasan mulai 0,25 kg , kemasan 0,5 kg dan kemasan 1kg ke dalam plastic yang tebal dan diberu label , jangan lupa dalam kemasan di cantumkan tanggal produksi , daya kecambah dan tanggal kedaluarsa bibit , yaitu tiga bulan setelah selesai dipking. Kalau setelah tiga bulan belum terjual atau terpakan harus diadakan lagi pengujian daya kecambah. Dengan cara di ambil 100 biji ditanam diatas kapas yang telah diberi nutrisi. Setelah empat hari lihat berapa biji yang jadi ( itu menunjukan persentase daya kecambah bibit jagung manis. Setelah selesai dikemas dan dilabelin jagung manis  siap dijual dengan harga yang layak.

Selamat mencoba Mitra Tani.

Diposkan oleh SAEFUL HODIJAH,S.ST   di 20.32   

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:http://hodijahhorti.blogspot.com/2012/02/cara-membuat-bibit-jagung-manis.html

Senin, 18 Februari 2013

Budidaya Tanaman Jagung Manis (Zea mays L)

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR AGRONOMI

Budidaya Tanaman Jagung Manis (Zea mays L)

OLEH :

LIBRA PANGARIBUAN

05121002003

TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDERALAYA

2012

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jagung (Zea mays L.)   merupakan   salah   satu tanaman pangan   dunia   yang   terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (daribulir),   dibuat tepung (dari   bulir,   dikenal   dengan   istilah tepung   jagung atau  maizena),   dan  bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akanpentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai   penghasil   bahan farmasi.Berdasarkan   temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui   bahwa  daerah   asal   jagung   adalah Amerika   Tengah (Meksiko   bagian   selatan). Budidaya   jagung   telah   dilakukan   di   daerah   ini   10.000   tahun   yang   lalu,   lalu   teknologi   ini   dibawa ke Amerika   Selatan(Ekuador)   sekitar   7000   tahun   yang   lalu,   dan   mencapai   daerah   pegunungan   di selatanPeru pada 4.000 tahun yang lalu. [1] Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays)   merupakan   keturunan   langsung   dari teosinte (Zea maysssp. parviglumis).   Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk 

gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan  jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara  liar  di alam.   Hingga   kini   dikenal   50.000 kultivar jagung,   baik   yang   terbentuk   secara   alami   maupun   dirakit melalui pemuliaan   tanaman.   Jagung   merupakan tanaman   semusim (annual).   Satu   siklus   hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.

Tinggi   tanaman  jagung sangat  bervariasi.  Meskipun tanaman  jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan   tanah   hingga   ruas   teratas   sebelum   bunga   jantan.   Meskipun   beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Bunga betina jagung berupa  "tongkol"  yang  terbungkus  oleh  semacam pelepah  dengan "rambut".  Rambut   jagung sebenarnya adalah tangkai putik. Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh  pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh   namun   tidak   banyak   mengandung   lignin. Daun   jagung adalah daun   sempurna.   Bentuknya memanjang. Antara pelepah danhelai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas  dimiliki   familia  Poaceae.  Setiap stoma dikelilingi   sel-sel  epidermis  berbentuk  kipas.  Struktur   ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.

B. Tujuan

            Praktikum   ini   bertujuan   untuk   mengetahui   pengaruh   intensitas   cahaya   matahari   terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Jagung   adalah   tanaman   herba   monokotil   dan   tanaman   semusim   iklim   panas.   Tanaman   ini berumah satu,  dengan bunga  jantan tumbuh sebagai  perbungaan ujung  (tassel)  pada batang utama (poros atau tangkai) dan bunga betina tumbuh terpisah sebagai pembungaan samping (tongkol) yang berkembang pada ketiak daun. Tanaman ini menghasilkan satu atau beberapa tongkol (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Tanaman   jagung   adalah   tanaman   yang   bersari   silang,   artinya   sebagian   besar   (±   95%)   dari penyerbukannya berasal dari tanaman lain. Pada tanaman yang bersari silang, susunan genetic antara satu tanaman dengan yang lain dalam suatu varietas akan berlainan. Oleh karena itu sifat-sifat pada tanaman dengan yang lain dalam suatu varietas akan berlainan. Oleh karena itu sifat-sifat pada tanaman bersari silang akan menunjukkan sifat-sifat yang dapat diukur, seperti tinggi tanaman, bentuk tongkol, tipe tongkol,  tipe biji,  warna biji,  dan sebagainya. Varietas yang telah mengalami seleksi dan adapun pada suatu keseragaman fenotipe yang dibedakan dengan varietas lain (Anonim,1992).

Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan.   Di   Indonesia,   daerah-daerah   penghasil   utama   tanaman   jagung   adalah   Jawa   Barat,   Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, D. I. Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan  Maluku.  Khusus  di  daerah   Jawa  Timur  dan  Madura,  budidaya   tanaman   jagugg  dilaukan   secara intensif karena kondisi tanah dan iklimnya sangat mendukung untuk pertumbuhannya (Anonim, 2007).

Pada   dasarnya   varietas   jagung   digolongkan   kedalam   dua   golongan   varietas,   yaitu:· Varietas bersari bebas

Yang dimaksud dengan varietas bersari bebas adalah varietas yang benihnya dapat dipakai terus-menerus dari  setiap pertanaman. Benih yang digunakan tentunya berasal dari  tanaman atau tongkol yang   mempunyai   cirri-ciri   dari   varietas   tersebut.Berdasarkan bahan penyusunnya, varietas jagung bersari bebas dibedakan menjadi varietas komposit dan varietas sintetik.

1. Varietas komposit.  Jagung varietas komposit  adalah varieetas yang versal  dari  campuran sejumlah plasma nutfah yang telah mengalami kawin acak (random mmating beberapa kali)

2. Variasi sintetik. Jagung varietas sintetik adalah varietas yang berasal darii campuran dua atau lebih galur perkawinan sendiri.

· Varietas hibrida

Yang dimaksud dengan jagung varietas hibrida adalah keturunan pertama (F1) dari persilangan antara:   varietas   x   varietas,   varietas   x   galur,   atau   galur   x   galur.Varietas  hibrida  yang  akan  diuraikan  dibawah  ini  adalah  keturunan  pertama dari  persilanggan  yang melibatkan   suatu   galur.   Hasil   perkawinan   sendiri   (selfing)   suatu   varietas   atau   populasi   selama   5-6 generasi   akan  menghasilkan   suatu  galur  murni   (inbred   line).   Pada   setiap  kali   dilakukan  perkawinan sendiri   akan   terjadi   penurunan   sifat-sifat,   dimana   kekuatan   tanaman  makin   menurun.   Peristiwa   ini diebut inbreeding. murni yang bersal dari dua varietas atau populasi yang disilangkan, maka bila kedua galur tersebut mempunyai daya gabung yang baik, keturunan pertama dari hasil persilangan tersebut mempunyai  daya hasil  yang  lebih  tinggi  dari  rata-rata  kedua bahan asalnya.  Kenaikan hasil   tersebut disebabkan adanya efek heterogenisis. Contoh varietas hibrida adalah single cross, double cross, three-way cross, modified single cross, dan lain-lain (Sparague, 1977): Single crosss (SC) è hibrida yang berasal dari persilangan dua galur murni. Double cross (DC) è hibrida yang berasal dari persilangan antara dua SC.   Three-way   cross   è  hibrida   yang  berasal   dari   persilangan  antara   SC  dengan   suatu   varietas   atau populasi.

Hama dan penyakit baby corn adalah hama dan penyakit tanaman jagunng yang masih muda (saat pertumbuhan dan pembungaan), antara lain sebagai berikut (Anonim, 2004):

1. Hama lalat bibit, serangan lalat bibit (Antherigona exiqua Stein) ditandai dengan matinya tanaman yang baru tubuh. Pencegahan dan pemberantasannya dapat dilakukan dengan penyemprotan Filidol, Basudin, Diazinon, Agrocide. Dosis penyemprotan umumnya 1,5 – 2,0 cc/ l air. Penyemproran dilakukan setiap 2-3 hari sekali, dimulai 5 hari setelah tanam.

2.   Ulat   tongkol,   serangan  ulat   tongkol   (Heliothis   armigera   HSN)   ditandai   dengan   rusaknya   tongkol, terutama apabila panen terhambat. Pemberantasannya sama seperti pemberantasan lalat bibit.

3.  Penggerek  batang,  serangan penggerek  batang  (Sesamia  inferens)   itandai  dengan adanya  lubang-lubang   pada   batang   karena   hama   ini   masuk   dan   menghisap   caipran   batang,   terutama   saat   telah berbunga. Tindakan pencegahan dilakukan dengan penyemprotan obat-obatan, seperti pada lalat bibit saat   tanaman   baby   corn   akan   bunga.4. Ulat daun, serangan ulat daun (Prodenia litura F) ditandai dengan rusaknya daun karena hama ini memakan   daun   baby   corn,   terutama   pada   waktu   tanaman   mulai   berumur   satu   bulan. Pemberantasannya   sama   seperti   pemberantasan   lalat   bibit.5. Ulat tanah, serangan ulat tanah (Agrotis sp.) dimulai sejak tanaman baby corn mulai tumbuh. Ulat ini memakan tanaman sampai habis. Pencegahannya dilakukan dengan cara ulat yang biasanya terdapat didalam   tanah   dicari   dan   dibunuh.6. Penyakit bulai (Corn downy mildew), gejala serangan ditandai dengan adanya garis kuning lebar pada daun yang merupakan benang cendawan. Pada pagi hari, akan timbul menutupi daerah berwarna kuning itu, terutama bagian bawah. Penularan penyakit terbawa dari benih, tanda serangan akan timbul sejak daun masih muda.  Penularan penyakit   ini  melalui  benih dan spora yang terbawa angin.  Penyakit   ini disebabkan oleh cendawan Sclerospora maydis atau disebut pula Peronossclerospora maydis. Sebaiknya penyakit ini dicegah denga cara menenam varietas yang tahan terhadap penyakit ini. Benih dicampuur dengan Ridomil sebelum ditanman secara serentak.

7. Helminihosporangium, gejala serangan ditandai dengan adanya bercak kuning yang dikelilingi warna coklat pada daun, pelepah, dan tongkol. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Helminihosporangium, turcicum atau Helminihosporangium, maydis. Pengendaliannya dilakukan dengan cara rotasi tanaman, sedangkan pemberantasannya dilakukan dengan penyemprotan fungisida.

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A.    Waktu dan Tempat

Praktikum dasar-dasar  agronomi  yang  berjudul   tanaman Agronomi  dilaksanakan  pada   tanggal   6 November 2012, pukul 14:30 sampai dengan selesai dan bertempat di Laboratorium Teknologi Benih Universitas Sriwijaya.

B.     Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah benih jagung manis, benih kacang tanah, pupuk NPK Mutiara, cangkul, parang atau golok, dan sekop.

C.    Cara Kerja

Cara kerja dari praktikum dasar-dasar agronomi yang berjudul Pengaruh Budidaya Tanaman Jagung Manis (Zea mays L) sebagai berikut:

1.      Lakukan persiapan lahan dengan membajak lahan secara manual.

2.      Lahan yang telah dibajak, tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur dengan cara mencangkul tanah dengan kedalaman ±30 cm.

3.      Ukur jarak tanam jagung dengan jarak tanam kacang tanah dengan jarak yang telah ditentukan. Jarak tanam jagung adalah 40 cm x 70 cm, sedngkan pada tanaman kacang tanah adalah 25 cm x 25 cm.

4.      Tunggal   lubang   tanam   sedalam   2-3   cm   dan   benih   dimasukkan   kedalam   lubang   tanam   yaitu   titik pengukuran jarak yang telah dilakukan.

5.      Lakukan pemeliharaan tanaman setelah benih selesai ditanam.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil

Hasil dari praktikum ini setelah dilakukan pengamatan selama 5 kali, adalah sebagai berikut :

1.      Pengamatan organ pertumbuhan Vegetatif.

A.    Tanaman jagung manis

a.       Tanaman sampel I.

Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)

Tingi tanaman (cm)

6 November 2012

1 1 Minggu 2 10 cm

13 November 2012

2 2 Minggu 4 25,5 cm

20 November 2012

3 3 Minggu 5 42 cm

4 Desember 2012

4 4 Minggu 8 64 cm

11 Deseember 2012

5 5 Minggu 8 70 cm

b.      Tanaman sampel II

Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)

Tinggi tanaman (cm)

6 November 2012

1 1 Minggu 3 10 cm

13 November 2012

2 2 Minggu 4 26 cm

20 November 2012

3 3 Minggu 6 42 cm

4 Desember 2012

4 4 Minggu 7 66 cm

11 Deseember 2012

5 5 Minggu 9 102 cm

c.       Tanaman sampel III

Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)

Tingi tanaman (cm)

6 November 2012

1 1 Minggu 3 10 cm

13 November 2012

2 2 Minggu 5 27 cm

20 November 2012

3 3 Minggu 5 41 cm

4 Desember 2012

4 4 Minggu 7 61 cm

11 Deseember 2012

5 5 Minggu 7 83 cm

d.      Tanaman sampel IV

Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)

Tingi tanaman (cm)

6 November 2012

1 1 Minggu 3 12 cm

13 November 2012

2 2 Minggu 5 27 cm

20 November 2012

3 3 Minggu 6 40 cm

4 Desember 2012

4 4 Minggu 6 64 cm

11 Deseember 2012

5 5 Minggu 8 90 cm

e.       Tanaman sampel V

Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)

Tingi tanaman (cm)

6 November 2012

1 1 Minggu 3 10 cm

13 November 2012

2 2 Minggu 4 25 cm

20 November 2012

3 3 Minggu 7 47 cm

4 Desember 2012

4 4 Minggu 8 68 cm

11 Deseember 2012

5 5 Minggu 8 93 cm

B.     Tanaman kacang tanah

a.       Tanaman sampel I

Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)

Tingi tanaman (cm)

6 November 2012

1 1 Minggu 8 3 cm

13 November 2012

2 2 Minggu 26 12 cm

20 November 2012

3 3 Minggu 31 14 cm

4 Desember 2012

4 4 Minggu 42 26 cm

11 Deseember 2012

5 5 Minggu 63 30 cm

b.      Tanaman sampel II

Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)

Tingi tanaman (cm)

6 November 2012

1 1 Minggu 7 4 cm

13 November 2012

2 2 Minggu 31 9 cm

20 November 2012

3 3 Minggu 38 16 cm

4 Desember 2012

4 4 Minggu 44 18 cm

11 Deseember 2012

5 5 Minggu 55 24 cm

c.       Tanaman sampel III

Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)

Tingi tanaman (cm)

6 November 2012

1 1 Minggu 8 4,5 cm

13 November 2012

2 2 Minggu 28 9,5 cm

20 November 2012

3 3 Minggu 38 15 cm

4 Desember 2012

4 4 Minggu 43 18 cm

11 Deseember 2012

5 5 Minggu 72 23 cm

d.      Tanaman sampel IV

Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)

Tingi tanaman (cm)

6 November 2012

1 1 Minggu 8 3 cm

13 November 2012

2 2 Minggu 24 12 cm

20 November 2012

3 3 Minggu 34 14,5 cm

4 Desember 2012

4 4 Minggu 42 19 cm

11 Deseember 2012

5 5 Minggu 60 26 cm

e.       Tanaman sampel V

Tanggal Pengamatan ke- Umur tanaman Jumlah daun (helai)

Tingi tanaman (cm)

6 November 2012

1 1 Minggu 8 3 cm

13 November 2012

2 2 Minggu 25 11,5 cm

20 November 2012

3 3 Minggu 29 14 cm

4 Desember 2012

4 4 Minggu 38 18 cm

11 Deseember 2012

5 5 Minggu 56 27 cm

B.     Pembahasan

1.      Syarat Pertumbuhan

Tanaman jagung berasal  dari  daerah tropis  yang dapat menyesuaikan diri  dengan lingkungan di   luar daerah tersebut. Jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai   macam   tanah   bahkan   pada   kondisi   tanah   yang   agak   kering.   Tetapi   untuk   pertumbuhan optimalnya, jagung menghendaki beberapa persyaratan.

1.   IklimIklim  yang  dikehendaki   oleh   sebagian  besar   tanaman   jagung  adalah  daerah-daerah  beriklim sedang  hingga  daerah  beriklim   sub-tropis/tropis   yang  basah.   Jagung  dapat   tumbuh  di  daerah   yang terletak antara 0-50o LU hingga 0-40o LS. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan,   dan   menjelang   musim   kemarau.   Pertumbuhan   tanaman   jagung   sangat   membutuhkan   sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/ merana, dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah. Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34o C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 

23-27o C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30o C. Saat panen   jagung   yang   jatuh   pada   musim   kemarau   akan   lebih   baik   daripada   musim   hujan,   karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil.

2. Media TanamJagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol   (berasal   dari   gunung   berapi),   latosol,   grumosol,   tanah   berpasir.   Pada   tanah-tanah   dengan tekstur berat (grumosol) masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk  pertumbuhannya.   Keasaman   tanah  erat  hubungannya  dengan   ketersediaan  unsur-unsur  hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH antara 5,6 -  7,5. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi  dan ketersediaan air  dalam kondisi  baik.  Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil.  Sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan   teras   dahulu.3. Ketinggian TempatJagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan  yang  memiliki  ketinggian  antara  1000-1800  m dpl.  Daerah dengan ketinggian  optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung.

            Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman berumah satu Monocious di mana letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanamn. Jagung termasuk tanaman C4 yang mampu beradaptasi dengan baik pada faktor-faktor pembatas pertumbuhan dan hasil. Daun tanaman C4 sebagai agen penghasil  fotosintat yang kemudian didistribusikan, memiliki  sel-sel seludang pembuluh yang mengandung klorofil. Didalam sel ini terjadi dekarboksilasi malat dan aspartat yang menghasilkan CO2 yang kemudian memasuki  siklus  Calvin  membentuk  pati dan sukrosa.  Ditinjau dari  segi  kondisi lingkungan,   tanaman C4   teradaptasi  pada   terbatasnya  banyak   faktor   seperti   intensitas   radiasi   surya tinggi dengan suhu tinggi, serta kesuburan tanah yang relative rendah. Sifat-sifat menguntungkan dari jagung   sebagai   tanaman   C4   antara   lain   aktivitas   fotosintesis   pada   keadaan   normal   relative   tinggi, fotorespirasi sangat rendah, transpirasi rendah serta efisien dalam penggunaan air. Sifat-sifat tersebut merupakan   sifat   fisiologis   dan  anatomis   yang   sangat  menguntungkan  dalam kaitannya  dalam  hasil.Kedudukan   tanaman   jagung   dalam   taksonomi   adalah   sebagai   berikut:Ordo : Tripsaceae

Famili : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

Jagung mempunyai 10 kromosom di dalam sel-sel reproduktif (haploid), 20 kromosom di dalam sel-sel somatic (diploid)  dan 30 kromosom di  dalam sel-sel  endosperm (triploid).  Secara umum semua tipe tanaman jagung mempunyai 10 pasang kromosom.

A.    Daun

            Daun jagung muncul dari buku-buku batang, sedangkan pelepah daun menyelubungi ruas batang untuk  untuk  memperkuat  batang.  Panjang daun  jagung bervariasi  antara  30-150 cm dan  lebar  4-15 dengan   ibu-tulang  daun  yang   sangat  keras.  Tepi  helaian  daun  halus  dan  kadang-kadang  berombak. 

Terdapat juga lidah daun (ligula) yang transparan dan tidak mempunyai telinga daun (auriculae). Bagian atas epidermis umumnya berbulu dan mempunyai barisan memanjang yang terdiri dari sel-sel bulliform. Adanya   perubahan   turgor   menyebabkan   daun   menggulung.   Bagian   bawah   permukaan   daun   tidak berbulu (glabrous) dan umumnya mengandung stomata lebih banyak disbanding dengan di permukaan atas. Jumlah stomata bagian atas permukaan daun diperkiraan 7000-10.000/cm2, sedangkan di bagian bawah   permukaan   daun   jumlahnya   sekitar   10.000-16.000/cm2.   Jumlah   daun   jagung   tiap   tanaman bervariasi  anatara  12-18  helai.  Duduk  daun bermacam-macam tergantung  dari   genotype  mulai  dari hamper   mendatar   sampai   vertikal.Jumlah daun berbeda-beda yaitu  di  antara  8  dan 48 dengan rata-rata  12-18 helai.   Jagung berumur genjah pada umumnya berdaun sedikit,  sedanagkan yang berumur dalam (panjang) berdaun banyak. Panjang daun pun berbeda-beda antara 30 dan 150 cm sedangkan lebarnya dapat sampai 15 cm. Apabila batang memanjang maka daun sedikit demi sedikit membuk, tapi daun tumbuh paling cepat pada waktu daun ini masih sedang membungkus.daun terdapat pada buku-buku batang dan terdiri atas 3 bagian ialah kelopak daun, lidah daun atau ligua dan helaian daun.duduk daun berselang-seling dalam 2 barisan pada   batang.   Kedudukan   daun   tersebut   sering   tidak   nampak,   karena   kadang-kadang   kelopak   daun tersebut merubah letak helaian daun terhadap batangnya. Kelopak daun pada umumnya membungkus batang   seluruhnya   atau   sebagian,   kadang-kadang   sampai   pada   buku-buku   tersebut   tidak   tampak. Kelopak daun melingkari  batang dan pada umumnya bagian kelopak yang satu menutupi (terletak di atas) yang lainnya. Daun mempunyai beberapa fungsi: (1) untuk memberikan kemungkinan peredaran yang bebas dari larutan udara di seluruh bagian daun; (2) untuk melepaskan jumlah air yang berlebih yang diambil oleh akar; (3) membentuk makanan tanaman dari mineral-mineral dan air yang diambil dari udara dalam proses fotosintesa; (4) untuk mengambil aerasi dari matahari yang penting sehingg proses tumbuh ini dapat berjalan terus.

B.     Bunga

            Jagung   merupakan   tanaman   berumah   satu   (monocious)   dimana   bunga   jantan   (staminate) terbentuk pada ujung batang,  sedangkan bunga betina (pistilate)   terletak pada pertengahan batang. Tanaman jagung bersifat protrandy, maka jagung mempunyai sifat penyerbukan silang. Produksi tepung sari (polen) dari bunga jantan diperkirakan mencapai 25.000-50.000 butir tiap tanaman. Bunga jantan terdiri dari gluma, lodikula, palea, anther, filament, dan lemma. Adapun bagian-bagian dari bunga betina adalah tangkai tongkol, tunas, kelobot, calon biji, calon jenggel, penutup kelobot dan rambut-rambut.

C.     Batang

            Batang   jagung   beruas-ruas   yang   jumlahnya   bervariasi   antara   10-40   ruas,   umumnya   tidak bercabang kecuali  ada beberapa yang bercabang/beranak yangmuncul  dari  pangkal  batang,  misalnya pada jagung manis. Panjang batang berkisar antara 60-300 cm tergantung dari tipe jagung. Ruas-ruas bagian atas berbentuk agak silindris, sedangkan bagian bawah bentuknya agak bulat pipih. Tunas batang yang   telah  berkembang  menghasilkan   tajuk  bunga  betina.  Bagian   tengah  batang   terdiri   dari   sel-sel parenkim dengan seludang pembuluh yang diselubungi oleh kulit yang keras dimana termasuk lapisan epidermis.

D.    Perakaran

            Sistem perakaran   jagung   terdiri   dari   akar-akar   seminal   yang   tumbuh  kebawah  pada   saat  biji berkecambah, akar koronal yang tumbuh ke atas dari jaringan batang setelah plumula muncul, dan akar 

udara (brace) yang tumbuh dari buku-buku di atas permukaan tanah. Akar-akar seminalterdiri dari akar-akar lateral yang muncul sebagai akar adventious pada dasar dari buku pertama di atas pangkal batang. Pada  umumnya  akar-akar   seminal  berjumlah  3-5,   tetapi  dapat  bervariasi   antara  1-13.  Akar   koronal adalah akar yang tumbuh dari buku-buku kedua, ketiga atau lebih dari atas permukaan tanah, dapat masuk ke dalam tanah.

           

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1.   Budidaya   jagung   manis   meliputi   pengolahan   tanah,   penanaman,   pemupukan,   pembumbunan, pengairan, pengendalian gulma, hama dan patogen penyebab penyakit dan panen.

2. Nilai ILD sebesar 0,009 untuk panen pertama, 0,427untuk panen kedua dan 0,022 untuk panen ketiga

3.   Dari   kurva   sigmoid   dapat   dilihat   bahwa   tanaman   mengalami   pertumbuhan   tiap   minggunya4.   Indeks   panen   (IP)   menggambarkan   hasil   asimilat   yang   diperoleh   tanaman.5. Nilai IP yang tinggi menunjukkan bahwa tanaman tersebut efisien karena hasil fotosintesisnya dapat ditranslokasikan ke organ yang akan dipanen.

B. Saran

1. Dalam pembudidayaan hendaknya dilakukan secara intensif agar panen maksimal.2. Pemanenan ubinan hendaknya dilakukan dalam waktu yang sesuai sehingga tujuan penanman tercapai

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1992. Bercocok Tanam Jagung. Puslitbang Tanaman Pangan dan Pengembangan

Pertanian, Institut Pertanian, Bogor.

----------. 2004. http://www.wordcrops.org/baby-corn.cfm. Diakses tanggal 10 September

2008.

----------. 2007. Jagung. http://waintek.prosressio.or.id/-byrans. Diakses tanggal 10

September 2008.

----------. 2008.http://www.iptek.net.id. Diakses pada tanggal 22 September 2008.

Effendi, S. 1980. Bercocok Tanam Jagung. C.V. Yasaguna. Jakarta.

Gardner, F.P., R.B. Pearce and R.L. Mitchell. 1991. Physiology of Crop Plants (Fisiologi

Tanaman Budidaya, Alih Bahasa Herawati Susilo). UI Press, Jakarta.

Jugenheimer, R. W. 1958. Hybrid Maize Breedeng and Seed Production. FAO, Rome.

Nugroho, A.,Syamsulbahri., D. Hariyono., A. Soegainto dan Hanitin. 2000. Upaya

meningkatkan hasil jagung manis melalui pemberian kompos azolla dan pupuk N.

Agrivita 22: 11-17.

Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi. 1998. World Vegetables :Principles, Production and

Nutritive Values (Sayuran Dunia I, Prinsip , Produksi dan Gizi, alih bahasa oleh C.

Horison). Institut Teknologi bandung, Bandung.

Sprague, G.F. 1977. Corn and Corn Improvement. American Society of Agronomy, Inc. USA.

Suminarti, E. N. 2000. Pengaruh jarak tanam dan defoliasi daun terhadap hasil tanaman

jagung Zea mays varietas Bisma. Habitat 11:110-117.

                                                                                                                         

Diposkan oleh Libra Pangrib   di 03.50

Morfologi jagung : July 22nd, 2011 |   Author: kartini

1. Ia adalah tanaman semusim yang mengambil masa lebih kurang 3 bulan untuk matang.2. Akar berabut. Akar sokong pada pangkal batang menolong menyokong pokok.3. Batang runggal, berbentuk silinder, panjang dan ditutupi dengan upih daun dan mempunyai buku yang lebih rapat dekat pada pangkal.4. Daun tirus dan panjang dengan urat yang selari.5. Rambut jagung (jambak bunga jantan) yang terdapat di hujung batang pokok menghasilkan biji-biji debunga sebelum bunga betina matang.6. Tongkol yang terdapat di ketiak daun pokok matang mengandungi biji benih jagung.7. Jambak bunga betina (stil) yang panjang dan berupa sutera terdapat di tongkol muda dan menerima cepu debunga jantan.8. Pendebungaan adalah dibantu oleh angin.9. Biji atau kernal mengandungi tiga bahagian iaitu perikarpa, endosperma dan embrio.

Botani

http://putramegatawang.com/morfologi-jagung.html.