JADWAL KEGIATAN PENELITIAN GAMBARAN ASUHAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2277/9/LAMPIRAN...
Transcript of JADWAL KEGIATAN PENELITIAN GAMBARAN ASUHAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2277/9/LAMPIRAN...
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMBERIAN PROSEDUR NEBULIZER PADA ANAK BRONKOPNEUMONIA
UNTUK MENGATASI BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF DI RUANG CILINAYA RSD BADUNG MANGUSADA
TAHUN 2019
No Kegiatan
Januari 2019 Februari 2019 Maret 2019 April 2019 Mei 2019 Juni 2019
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi Pendahuluan
2. Penyusunan Proposal
3. Seminar Proposal
4. Revisi Proposal
5. Pengurusan Izin Penelitian
6. Pengumpulan Data
7. Analisis Data
8. Penyusunan Laporan
9. Sidang Hasil Penelitian
10. Revisi Laporan
11. Pengumpulan KTI
Lampiran 2
ANGGARAN BIAYA PENELITIAN GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN
PEMBERIAN PROSEDUR NEBULIZER PADA ANAK BRONKOPNEUMONIA
UNTUK MENGATASI BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF
DI RUANG CILINAYA RSD MANGUSADA BADUNG
TAHUN 2019
Alokasi dana yang diperlukan dalam studi kasus ini sebagai berikut:
No Keterangan Biaya
A. Tahap Persiapan
Penyusunan KTI Rp. 250.000
Penggandaan KTI Rp. 250.000
Revisi KTI Rp. 100.000
B. Tahap Pelaksanaan
Transportasi Dan Akomodasi Untuk Peneliti Rp. 150.000
Pengolahan Dan Analisis Data Rp. 150.000
C. Tahap Akhir
Penyusunan Laporan KTI Rp. 250.000
Penggandaan Laporan KTI Rp. 200.000
Presentasi Laporan KTI Rp. 100.000
Revisi Laporan KTI Rp. 150.000
Biaya Tidak Terduga Rp. 100.000
Total Biaya Rp. 1.700.000
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI
Judul penelitian : Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Prosedur Nebulizer
Untuk Mengatasi Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Pada Anak
Bronkopneumonia tahun 2019
Tanggal : 27 April 2019 – 29 April 2019
1. PENGKAJIAN DATA SUBYEKTIF DAN OBYEKTIF
Data Subyektif dan Obyektif bersihan Jalan
Napas Tidak Efektif
Pasien 1
Pasien 2
Ya Tidak Ya Tidak
MAYOR
1. Batuk tidak efektif √
2. Tidak mampu batuk √
3. Sputum berlebih √ √
4. Mengi, wheezing, ronkhi kering √ √
MINOR
1. Dispnea
2. Gelisah √ √
3. Sulit bicara
4. Sianosis
5. Bunyi napas menurun
6. Frekuensi napas berubah
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Problem
a. Bersihan jalan napas tidak efektif √ √
2. Etiology
a. Spasme jalan napas
b. Hipersekresi jalan napas √ √
c. Sekresi yang tertahan
d. Disfungsi neuromuskular
e. Respon alergi
f. Adanya jalan napas buatan
g. Proses infeksi
3. Sign and Symptom
a. Batuk tidak efektif
b. Tidak mampu batuk
c. Sputum berlebih
d. Mengi, wheezing, ronkhi kering
e. Frekuensi napas berubah
f. Bunyi napas menurun
g. Sulit bicara
h. Gelisah
3. INTERVENSI
No. Intervensi Pasien 1 Pasien 2
Ya Tidak Ya Tidak
Siapkan alat dan bahan, pastikan nebulizer
bekerja, konektor sudah tersambung ke
hamber, dan pilihlah ukuran masker yang
sesuai
√ √
Pastikan nebulizer sudah terpasang sumber
listrik
√ √
Masukkan obat ke dalam alat sesuai
indikasi
√ √
Tambahkan larutan NaCL 0.9% √ √
Pasangkan masker dengan ujung chamber
sehinnga menempel
√ √
Pasangkan masker ke hidung pasien √ √
Nyalakan nebulizer kemudian atur waktu
10-15 menit. Apabila nebulizer bekerja
dengan baik akan terlihat uap keluar dari
masker
√ √
Minta pasien untuk melakukan inspirasi
dalam melalui masker setelah uap keluar
√ √
Tunggu sekitar 15-20 menit sampai uap
habis
√ √
Periksa respon pasien terhadap obat √ √
4. IMPLEMENTASI
No. Intervensi Pasien 1 Pasien 2
Ya Tidak Ya Tidak
1. Siapkan alat dan bahan, pastikan nebulizer
bekerja, konektor sudah tersambung ke
hamber, dan pilihlah ukuran masker yang
sesuai
√ √
Pastikan nebulizer sudah terpasang sumber
listrik
√ √
Masukkan obat ke dalam alat sesuai
indikasi
√ √
Tambahkan larutan NaCL 0.9% √ √
Pasangkan masker dengan ujung chamber
sehinnga menempel
√ √
Pasangkan masker ke hidung pasien √ √
Nyalakan nebulizer kemudian atur waktu
10-15 menit. Apabila nebulizer bekerja
dengan baik akan terlihat uap keluar dari
masker
√ √
Minta pasien untuk melakukan inspirasi
dalam melalui masker setelah uap keluar
√ √
Tunggu sekitar 15-20 menit sampai uap
habis
√ √
Periksa respon pasien terhadap obat √ √
5. EVALUASI
No. Evaluasi Pasien 1
Pasien 2
Ya Tidak Ya
Tidak
1 Frekuensi pernapasan dalam rentang normal
2 Tidak terdapat dispnea
3 Tidak terdapat suara napas tambahan
4 Tidak ada pengunaan otot bantu pernapasan
5 Mampu untuk batuk √ √
6 Mampu mengeluarkan sekret √ √
7 Tidak terdapat akumulasi sekret
Lampiran 4
Format Wawancara
1. Mengapa pengkajian pada data obyektif mayor maupun minor yang dilakukan oleh
perawat tidak disertakan dalam rekam medis pasien?
Data obyektif minor tidak muncul ada subyek pertama dan kedua dikarenakan
beberapa hal yaitu pertama, acuan pengkajian yang digunakan perawat adalah
acuan yang sudah ditetapkan oleh rumah sakit, kedua, sebelumnya pada hari pertama
dirawat beberapa tanda mayor dan minor muncul pada kedua subyek tersebut tetapi
saat akan dilakukan pengkajian sudah ada perbaikan keadaan umum sehingga ada
beberapa tanda mayor dan minor yang sudah tertangani, ketiga data tersebut muncul
namun perawat tidak mengkaji secara mendalam tanda gejala mayor dan minor yang
muncul pada kedua kasus tersebut.
2. Mengapa penulisan diagnosa keperawatan tidak disertakan faktor penyebab dan tanda
gejala yang menyertai?
Perawat ruangan tidak menggunakan pedoman Diagnosis Keperawatan dengan
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) melainkan menggunakan
pedoman diagnosis keperawatan tersendiri yang sudah ditentukan dari rumah sakit
dalam flip chart.
3. Mengapa pada intervensi yang diberikan tidak difokuskan pada masalah keperawatan
yang terjadi di pasien serta mengapa tidak terdapat kriteria hasil dan tujuan ?
Hal ini dikarenakan perawat menggunakan format rencana asuhan keperawatan
berupa check list yang sudah tersedia sesuai dengan standar dan kebijakan RSD
Mangusada Badung. Perawat dapat memilih rencana keperawatan sesuai dengan
kebutuhan [asien dengan memberi tanda centang “√” pada kolom yang tersedia
4. Bagaimana pelaksanaan dalam penanganan bersihan jalan nafas tidak efektif pada
pasien? Bagaimana proses pemberian nebulizer?
Pelaksanaan asuhan keperawatan Bronkopneumonia pada kedua subjek diberikan
dengan pemberian nebulizer. Dalam pemberian obat dilakukan melihat kondisi
pasien saat itu. Pada pelaksaan nebulizer perawat mendokumentasikannya dalam
rekam medis pasien.
5. Mengapa pada tahap evaluasi bagian assesment menggunakan diagnosa medis
pasien?
Hal ini terjadi karena sudah sesuai dengan acuan yang sudah disepakati oleh rumah
sakit. Diagnosa yang dituliskan menandakan masalah yang masih ada pada pasien.