Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

30
Bahan Ajar Oleh Drs. Yoko Rimy, M.Si Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah Angkatan I 25 April – 16 Mei 2006 PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Jln Veteran No 32 Kepek Wonosari Gunungkidul (0274) 394434 Kode Pos 55813 Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Transcript of Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

Page 1: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

Bahan Ajar

Oleh Drs. Yoko Rimy, M.Si

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah Angkatan I 25 April – 16 Mei 2006

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Jln Veteran No 32 Kepek Wonosari Gunungkidul (0274) 394434 Kode Pos 55813

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 2: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

2006

Pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 , pasal 12

ditetapkan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan

fungsional, untuk kenaikan pangkatnya, disamping harus memenuhi

syarat – syarat yang ditentukan, diharuskan pula memenuhi angka

kredit. Ketentuan jabatan fungsional guru selanjutnya diatur dalam

Keputusan MENPAN Nomor 84 Tahun 1993, dan Keputusan Bersama

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kepala badan Administrasi

Kepegawaian Negara Nomor 0433/P/1993, Nomor 25 Tahun 1993.

Tindak lanjut SK bersama diatas, ditetapkannya Petunjuk Teknis

Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,

melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 025/O/1995. Disamping itu juga disusun pedoman

penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan angka kredit

pengembangan profesi. Petunjuk teknis di atas dimaksudkan untuk

menjadi pedoman yang lebih rinci bagi pejabat yang berkepentingan agar

ada kesamaan dan kesatuan visi dan pengertian dalam melaksanaan

jabatan fungsional guru yang meliputi tugas pokok dan pembagian

tugas guru, pengangkatan, penilaian dan penetapan angka kredit,

kenaikan pengkat, pembebasan sementara, pengangkatan kembali,

dan pemberhentian dari jabatan guru.

Petunjuk teknis jabatan fungsional guru meskipun sudah berumur

cukup, namun disinyalir masih memerlukan sosialisasi bagi guru dan

pejabat yang terkait dengan jabatan ini.

TATA CARA PENILAIAN

Beberapa hal umum yang perlu diketahui sebelum membahas tata

cara penilaian adalah jabatan, pangkat, golongan dan angka kredit guru.

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 3: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

Dari hal ini akan dapat diketahui berapa besar angka kredit yang harus

diperoleh oleh seorang pejabat guru untuk kenaikan pangkat dan

jabatannya.

Jabatan, pangkat, golongan dan angka kredit bagi guru adalah :

Tabel 1. Jabatan, pangkat, golongan dan angka kredit guru

Angka kredit No Jabatan Pangkat, Golongan Kumulatif

minimal Per jenjang

1.

Guru pratama

Pengatur muda, II a

25

25

2. Guru pratama tk I

Pengatur muda tk I, II b 40 15

3.

Guru muda Pengatur, II c 60 20

4.

Guru muda tk I

Pengatur tk I, II d 80 20

5.

Guru madya Penata muda, III a 100 20

6.

Guru madya tk I

Penata muda tk I. III b 150 50

7.

Guru dewasa Penata, III c 200 50

8.

Guru dewasa tk I

Penata tk I, III d 300 100

9.

Guru pembina Pembina, IV a 400 100

10.

Guru pembina tk I

Pembina tk I, IV b 550 150

11.

Guru utama muda

Pembina utama muda, IV c

700 150

12.

Guru utama madya

Pembina utama madya, IV c

850 150

13.

Guru utama Pembina utama, IV e 1.000 150

Dari table di atas dapat kita ambil contoh Drs. Suharto , guru

Dewasa Penata III c, maka untuk naik pangkat dan jabatan ke guru

dewasa Tk I, Penata Tk I III d, harus mempunyai angka kredit kumulatif

sebesar 300 yang terdiri dari min 80 % pokok dan maks 20 % penunjang.

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 4: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

Angka kredit dalam bentuk PAK yang dikeluarkan oleh Instansi terkait,

didapatkan dari pengusulan guru tersebut melalui kepala sekolah yang

bersangkutan. Berkas DUPAK yang diusulkan oleh Drs. Suharto harus

dapat memenuhi angka kredit kumulatif diatas. Lain bila halnya dengan

guru pembina sampai guru utama harus memperoleh 12 angka kredit

dari pengembangan profesi.

Siapakah penilai DUPAK itu ? Tim penilai ada dua macam yaitu tim

penilai tingkat pusat, dan tim penilai tingkat kabupaten/kotamadya. Tim

penilai pusat menilai prestasi kerja untuk a) pengangkatan pertama kali

guru pembina tk I s.d guru utama, b) kenaikan jabatan guru pembina ke

guru pembina tk I , dst hingga guru utama. Tim penilai

Kabupaten/ Kotamadya menilai prestasi kerja untuk

a) pengangkatan pertama kali guru pratama sampai dengan guru

pembina dan kenaikan jabatan guru pratama ke guru pratama tk I dst

hingga guru pembina, b) pada PNS diperbantukan di pemda untuk

pengangkatan pertama kali guru pratama s.d guru pembina dan kenaikan

jabatan guru pratama ke guru pratama tk I dst hingga guru pembina.

Bila dalam penilaian ditemukan adanya bukti fisik yang

legitimasinya memerlukan tenaga ahli maka diangkat tim teknis. Hal ini

seperti pengembangan profesi karya tulis ilmiah hasil penelitian, buku

dsb.

Bagaimanakah cara menilai DUPAK ? Pada lampiran VIII

Kepututasn Menteri Pendidikan dan Kebudayaa No 025/O/1995 tanggal

8 Maret 1995, menunjukkan adanya beberapa hal penting yang harus

diperhatikan pada DUPAK, selain kelangkapan admistrasi. Hal tersebut

adalah :

1. Masuk kemanakah butir yang diajukan, masuk unsur utama atau

penunjang ?

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 5: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

2. Apakah sub unsurnya jelas ? Bila kurang jelas dan kurang ada

kaitannya dengan profesi guru maka tidak dinilai.

3. Adakah kelengkapan butir fisik ? Kelengkapan butir fisik menjadi

syarat utama, kurang salah satu bukti fisik, maka butir itu tidak

dapat diberi nilai.

4. Kedaluwarsakah butki fisik yang ada ? Batas waktu kegiatan pada

unsur yang diajukan adalah PAK akhir atau hanya untuk kegiatan

yang belum pernah diajukan.

5. Syahkah butki fisik yang ada ? Banyak ditemukan bukti sub unsur

yang diajukan tidak memenuhi persyaratan. Misal Ijazah dari

perguruan tinggi yang tidak terakreditasi tidak dapat dinilai, seminar

tidak terkait dengan profesi tidak dapat dinilai dsb.

Setiap pengusul DUPAK tentunya akan menggunakan contoh format

yang disediakan. Dalam format tersebut disamping identitas pengusul

juga ada kolom yang berisi angka kredit yang diusulkan menurut

pengusul. Tugas penilai harus memberikan nilai pada usulan tersebut .

Tentunya tidak begitu saja penilai percaya dengan pengusul ataupun

apriori pada usulannya. Penilai harus mempunyai kredibilitas yaitu

cermat, teliti , objektif, orientasi kebenaran, jujur dan adil.

Didalam penilaian biasanya dilakukan dengan tatacara sbb:

1. Persidangan tim penilai dilakukan dua kali setahun yaitu periode

januari- juni, dan periode juli-desember, dilakukan pada waktu libur.

2. Pengambilan keputusan dalam pemberian angka kredit dilakukan

dengan prosedur sbb:

a. Ketua Tim membagi tugas kepada anggota Tim.

b. Setiap DUPAK dinilai oleh 2 orang secara terpisah dengan

menggunakan formulir contoh lampiran II.

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 6: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

c. Setelah masing-masing anggota melakukan penilaian, hasil

disampaikan kepada ketua tim melalui sekretariat tim penilai

untuk disyahkan.

d. Jika angka kredit yang diberikan kedua penilai berbeda , maka

pemberian nilai dengan pleno melalui pengkajian ulang bukti

yang dinilai.

e. Pengambilan keputusan pleno dengan aklamasi suara

terbanyak.

f. Selanjutnya Sekretariat tim penilai menuangkan angka kredit

hasil keputusan sidang pleno dalam formulir PAK seperti

contoh lampiran III.

3. Keputusan pemberian angka kredit oleh tim penilai atas dasar

kesepakatan persidangkan Tim penilai.

PRESTASI KERJA YANG DINILAI

Keputusan MENPAN Nomor 84 Tahun 1993, dan Keputusan

Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kepala badan

Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 0433/P/1993, Nomor 25 Tahun

1993, prestasi kerja yang dinilai adalah :

1. Unsur utama

a. Pendidikan

b. Proses belajar mengajar atau bimbingan

c. Pengembangan profesi

2. Unsur pennujang.

Unsur utama Pendidikan, setiap guru mempunyai hak dan

wewenang yang sama. Besarnya angka kredit dari kegiatan ini dengan

mendapatkan nilai yang sama.

Unsur utama Proses belajar mengajar atau bimbingan setiap

jenjang jabatan guru mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 7: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

yang berbeda. Standar prestasi kerja guru adalah kegiatan minimal yang

wajib dilakukan guru dalam KBM atau bimbingan agar dapat mencapai

kenaikan pangkat dan jabatan.

Tabel 2. Tugas Pokok Guru Dalam Proses Mengajar dan Bimbingan

Jabatan Guru

No

Tugas Pokok Guru

Pratama s.d Guru Muda tk I

Guru madya

s.d Guru madya tk

I

Guru dewasa s.d

Guru dewasa tk

I

Guru pembina s.d Guru utama

(1) (2) (3) (4) (5) (6) A. 1.

GURU KELAS/ MAPEL/ PRAKTIK Menyusun program pengajaran atau praktik

Melaksanakan deng an bim bingan

Melaksanakan

Melaksanakan

Melaksanakan

2. Menyajikan program pengajaran dan praktik

sda sda sda sda

3. Mengevaluasi belajar atau praktik

sda sda sda sda

4. Menganalisis hasil evaluasi belajar atau praktik

sda sda

sda

sda

5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

sda sda sda sda

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 8: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

6. Menyusun dan melaksnakan program BK di kelas

Melaksanakan deng an bim bingan

Melaksana kan

Melaksanakan

Melaksana kan

7. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler

sda sda sda sda

8. Membimbing guru dalam PBM atau praktik

- - Melaksanakan deng an bim bingan

Sda

9. Kegiatan EBTA atau EBTANAS

- - - Sda

10. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

- Melaksanakan

Melaksanakan

Sda

11. Melaksanakan tugas di wilayah terpencil

Melaksana kan

sda Sda Sda

12. Membuat karya tulis ilmiah di bidang pendidikan

- - - Sda

13. Menemukan tehnologi tepat guna di bidang pendidikan

- - - Sda

14. Membuat alat pelajaran/ alat peraga

-

-

-

Sda

15. Menciptakan karya seni

- - - Sda

16. Ikutserta dalam pengembangan kurikulum

- - - Sda

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

B. GURU PEMBIMBING

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 9: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

1. Menyusun program BK

Melaksanakan deng an bim bingan

Melaksanakan

Melaksanakan

Melaksana kan

2. Melaksnakan BK sda sda sda sda 3. Mengevaluasi

pelaksanaan BK Melaksana kan

sda sda sda

4. Menganalisis hasil evaluasi pelaksanaan BK

sda sda sda sda

5. Tindak lanjut pelaksanaan BK

sda sda sda sda

6. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler

Melaksanakan

Melaksanakan

Melaksanakan

Melaksana kan

7. Membimbing siswa dalam PBM atau praktik

- - Melaksnakan deng an bim bingan

Sda

8. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

- melaksanakan

melaksanakan

Sda

9. Melaksanakan tugas di wilayah terpencil

Melaksanakan

sda sda Sda

10. Membuat karya tulis ilmiah di bidang pendidikan

- - - Sda

11. Menemukan tehnologi tepat guna di bidang pendidikan

- - - Sda

12. Membuat alat bimbingan

- - - Sda

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

13. Menciptakan karya seni

- - - sda

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 10: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

14. Ikutserta dalam pengembangan kurikulum

- - - sda

Salah satu tugas guru yang merupakan kegiatan dalam rangka

pengamalan ilmu pengetahuan, tehnologi, dan ketrampilan dalam

peningkatan mutu PBM dan proifesionalisme guru, dan juga dunia

pendidikan adalah kegiatan pengembangan profesi. Kegiatan ini

diwajibkan bagi guru pembina (IV a) keatas, dengan minimal angka kredit

12 untuk setiap kenaikkan pangkat. Bagi guru dewasa (III d) dianjurkan

untuk memperoleh angka kredit dari kelompok ini. Kegiatan

pengembangan profesi ini adalah :

1. Karya tulis ilmiah di bidang pendidikan.

2. Menemukan tehnologi tepat guna di bidang pendidikan.

3. Membuat alat pelajaran/peraga atau bimbingan.

4. Menciptakan karya seni.

5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

Perolehan angka kredit dari pengembangan profesi ini dapat dilakukan

oleh semua guru, meskipun banyak guru yang merasa sulit

mengumpulkannya. Penilaian terhadap pengembangan profesi dilakukan

oleh tim penilai dengan bantuan Tim teknis.

Disamping unsur utama juga ada kegiatan lain yang nantinya

termasuk unsur penunjang. Kegiatan tersebut antara lain :

1. Pengabdian masyarakat

2. Kegiatan pendukung pendidikan

CARA PENETAPAN ANGKA KREDIT

Pengusulan DUPAK diawali dengan pengisian format DUPAK

(lampiran 1 SK SKB Mendikbud dan Ka BAKN). Pengisian Dupak

dilakukan oleh Kepala sekolah dengan guru ybs dengan menuangkan

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 11: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

kinerja yang telah dilakukan dalam unsur, sub unsur, butir dan kolom

yang tersedia. Isian yang telah ditandatangai kepala sekolah dilengkapi

dengan bukti fisik yang syah.

Jalur pengiriman DUPAK, dan PAK sbb:

Gol II a s.d III d

Guru pengusul

Gol IVa sd.d IV e Tim Penilai

Kepala se kolah

Dinas Kab/ Kota

Dupak PAK Gb1. Diagram alur perjalan Dupak dan PAK

DUPAK untuk golongan II a hingga III d

syahkan oleh tim penilai kabupaten /kota se

pejabat yang berwenang di tingkat kabupate

DUPAK untuk golongan IV a hingga IV e

disyahkan oleh tim penilai pusat kemudian d

jenderal. (Catatan : mulai tahun 2006 untuk

penilai Pusat ada di LPMP).

Sumber :

Mendikbud. 1995. Pedoman penyusunan : Bidang Pendidikan dan Angka KrediGuru. Jakarta : Direkktorat Pendidikan G

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Biro Kepeg Depdikbud

Tim penilai

yang telah diperiksa dan

lanjutnya ditetapkan oleh

n atau kota. Sedangkan

yang telah diperiksa dan

itetapkan oleh Direktorat

golongan IV a ke atas tim

Karya Tulis Ilmiah di t Pengembangan Profesi uru dan Tenaga Teknis.

Page 12: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

Mendikbud. 1996. Keputusan Mendikbud RI Nomor 025/O/1995 Tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta : Dirjen Dikdasmen..

- . 1996. Pedoman Penyusunan Daftar Usulan Penetapan Angka

Kredit Bagi jabatan Fungsional Guru di Propinsi DIY. Yogyakarta : Bidang Pendidikan Guru.

1. LAMPIRAN FORMAT Lampiran II

DAFTAR USULAN DAN PENILAIAN 1. Nama : 2. NIP/ No seeri karpeg : 3. Tempat dan tanggal lahir : 4. Jenis kelamin : 5. Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya : 6. Pangkat golongan ruang (TMT) :

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 13: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

7. Jabatan guru (TMT) : 8. Masa kerja golongan Lama : Baru : 9. Jenis guru : 10. Tugas : 11. Alamat sekolah : rumah :

Angka kredit menurut penilaian

No Urut

Unsur, subunsur, butir yang dinilai

Usulan P-1 P2

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (5)

. . . . . . . . ., . . . . . . . . . . . . . .

. Penilai 1 Penilai 2

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 14: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

Lampiran II DAFTAR USULAN DAN PENILAIAN

1. Nama : 2. NIP/ No seri karpeg : 3. Tempat dan tanggal lahir : 4. Pangkat golongan ruang (TMT) : 5. Jabatan guru (TMT) : 6. Masa kerja golongan : 7. Alamat sekolah : 8. Angka kredit akhir : a. Unsur utama I : b. Unsur utama II : c. Unsur utama III : c. Unsur Penunjang :

Angka kredit menurut penilaian

No Urut

Unsur, subunsur, butir yang dinilai

Usulan P- 2

Keterangan / Temuan

(1) (2) (3) (4) (5) PENDIDIKAN 1. Pend. formal 2. Diklat

I

Jumlah unsur I PROSES BELAJAR MENGAJAR/ BIMBINGAN

1. Proses belajar mengajar a. Penyusunan program b. Penyajian progr. dan

bonus

c. Evaluasi PBM d. Analisis Evaluasi e. Program remedi/

pengayaan

f. Bimbingan konseling g. Membimb.

ekstrakurikuler

i. Membimbing guru j. Ebta/ Ebtanas

Menyusun kisi-kisi Menyusun soal Mengawasi Memeriksa

Jumlah 2. Proses bimbingan

a.Penyusunan program b. Penyajian c. Evaluasi PBM d. Analisis Evaluasi

II

e. Program tindak lanjut f. Bimbingan konseling

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 15: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

(1) (2) (3) (4) (5)

g. Membimb. ekstrakurikuler

i. Membimbing guru

Jumlah 3. Melaksanaan tugas ttt

4. Tugas di wilayah terpencil Jumlah unsure II

PENGEMBANGAN PROFESI 1. Karya tulis ilmiah

a. Penel/Kajian/survey dipublikasikan

b. Penel/Kajian/survey tidak dipublikasikan

c. Tinjauan /ulasan ilmiah d. Makalah e. Ilmiah populer f. Prasaran g. Buku/ modul h. Diktat i. Terjemahan

2. Tehnologi tepat guna 3. Alat pelajaran 4. Karya seni 5. Mengembangkan kurikulum

III

Jumlah unsur III JUMLAH UNSUR UTAMA

PENUNJANG 1. Pengabdian masyarakat 2. Pendukung pendidikan

a. Kegiatan ilmiah b. Anggota org. profesi c. Delegasi temu ilmiah d. Tim penilai AK e. Panitia sekolah f. Tugas ttt g. Membimbing PKL h. Tanda jasa i. Gelar kehormatan

IV

j. Gelar kesarjanaan lain JUMLAH UNSUR PENUNJANG

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN PENUNJANG

Yogyakarta, Penilai

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 16: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

Lampiran III

PENETAPAN ANGKA KREDIT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Nomor : . . . . . . . . . . . . . . . Masa Penilaian : Tgl . . . . . . . . . . . . s.d . . . . . . . . . . . . . .

I. KETERANGAN PERORANGAN

1. Nama : 2. NIP/ Nomor seri karpeg : 3. Tempat dan tanggal lahir : 4. Jenis kelamin : 5. Pendidikan yang telah

diperhitungkan angka kreditnya

:

6. Pangkat/ Gol ruang/ TMT

: :

7. Jabatan guru . TMT : Masa kerja golongan Lama : 8. Baru :

9. Jenis guru : 10. Tugas :

Nama adan alamat Sekolah :

11. Rumah :

II. PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH 1. Unsur Utama

a. Pendidikan

1) Pendidikan formal memperoleh ijazah

2) Diklat memperoleh STPPL b. Proses belajar mengajar/ konseling c. Pengembangan profesi

Jumlah unsur utama 2. Unsur penunjang proses belajar

mengajar/ bimbingan

Jumlah unsur penunjang Jumlah unsur utama dan penunjang + =

III. Dapat dipertimbangkan untuk kenaikan jabatan . . . . … . . . . . . TMT . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ditetapkan di . . . . . . . . . . . . . .

Pada tanggal . . . . . . . . . . . . . . .

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 17: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Lampiran I

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN GURU

MASA PENILAIAN : TGL . . . . . . sd . . . . . . . .

KETERANGAN PERORANGAN 1. Nama : 2. NIP/ No seeri karpeg : 3. Tempat dan tanggal lahir : 4. Jenis kelamin : 5. Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya

:

6. Pangkat golongan ruang (TMT) : 7. Jabatan guru (TMT) : 8. Masa kerja golongan Lama Baru

: :

9. Jenis guru : 10. Tugas : 11. Alamat sekolah Alamat rumah

: :

UNSUR YANG DINILAI

ANGKA KREDIT

NO UNSUR UTAMA DAN SUB

UNSUR SEKOLAH PENGUSUL

TIM PENILAI

LAMA BARU JML LAMA BARU JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9

I PENDIDIKAN 1. Pendidikan sekolah

memperoleh ijazah S3 S2 Sarjana/ Diploma IV Diloma III/ Diploma II / SGPLB PGSLTP/ Diploma I/ SLTA Akta kependidikan

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 18: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

2. Pendidikan dan pelatihan Lamanya lebih 960 jam Lamanya 641-960 jam Lamanya 481-640 jam Lamanya 161-480 jam Lamanya 81-160 jam Lamanya 30-80 jam

Jumlah unsur I

1

2

3

4

5

6

7

8

9

II

PBM/BIMBINGAN

1. Proses Belajar Mengajar a. Penyusunan program b. Penyajian program c. Evaluasi PBM d. Analisis hasil evaluasi e. Pengayaan / tindak lanjut f. BK g. Ekstra kurikuler h. Ebta/Ebtanas

- Menyusun kisi-kisi - Menyusun soal - Mengawasi

Ebta/Ebtanas - Memeriksa hasil

2. Bimbingan a. Penyusunan program b. Penyajian program c. Evaluasi PBM d. Analisis hasil evaluasi e. Tindak lanjut f. Ekstra kurikuler g. Membimbing guru h. Melaksanakan EBTA

3. Menjabat kepala sekolah/ wakil

Jumlah unsur II

III.

PENGEMBANGAN PROFESI

1. Karya Tulis ilmiah bid. Pendidikan

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 19: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

a. Hasil penelitian, kajian, survei atau evaluasi dipublikasikan - Buku nasional - Dalam majalah ilmiah

b. Hasil penelitian, kajian, survei atau evaluasi tidak dipublikasikan - Buku nasional - Makalah

c. Tinjauan/ ulasan ilmiah dipublikasikan - Buku nasional - Dalam majalah ilmiah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

d. Makalah tinjauan atau ulasan sendiri tidak dipublikasikan - Buku - Makalah

e. Tulisan ilmiah popular prndidikan dalam media mas

f. Menyampaikan Prasaran dalam pertemuan ilmiah

g. Buku pelajaran atau modul - Nasional - Provisi

h. Diktat i. Terjemahan 2. Menemukan tehnologi tepat

guna

3. Membuat alat pelajaran/peraga a. Perorangan b. Tim

4. Menciptakan karya seni a. Perorangan b. Tim

5. Mengembangkan kurikulum a. Pembaharuan b. Penyempurnaan

Jumlah unsur III

Jumlah Unsur Utama

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 20: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

IV.

PENUNJANG PBM/BIMBINGAN

1. Pengabdian Masyarakat a. Mengajar/ diklat b. Kemasyarakatan c. Pengurus RW d. Kegiatan agama

1

2

3

4

5

6

7

8

9

2. Pendukung pendidikan a. Kegiatan ilmiah

- pemrasaran - pembahas/moderator/

narasumber b. Keanggotaan organisasi

profesi - Pengurus - Anggota

c. Delegasi pertemuan iolmiah d. Tim penilai angka kredit e. Panitia sekolah

- Pengurus - Angota

f. Tugas tertentu - Wali kelas - Pembina Osis - dll

f. Membimbing PPL g. Mendapatkan tanda jasa h. Mendapat gelar kehormatan j. Mendapat gelar kesarjanaan lain

Jumlah Unsur IV

Jumlah Unsur Penunjang

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 21: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

Jumlah Unsur Utama dan Penunjang

BAHAN YANG DINILAI . . . . . . . . , . . . . . . . . . Kepala Sekolah PENDAPAT TIM PENILAI . . . . . . . . . . , . . . . . . . . . Ketua Tim penilai

2. LAMPIRAN PENGEMBANGAN PROFESI

KARYA TULIS ILMIAH

Beberapa informasi di lapangan menunjukkan bahwa kemungkinnan pangkat jabatan guru akan tertunda setelah mencapai pangkat pembina golongan IV a. Hal ini disebabkan karena ada kewajiban pada pangkat golongan ini untuk mengumpulkan angka kredit yang diperoleh dari kegiatan Pengembangan Profesi. Dimana salah satunya adalah kegiatan dalam menyusun karya tulis ilmiah.

Disisi lain kemungkinan untuk dilaksanakan kegiatan penyusunan karya tulis ilmiah ini sangat terbatas. Ditinjau dari segi sarana prasarana sangatlah kurang mendukung bagi guru. Sekolah belum memungkinkan mengalokasikan anggaran untuk mengembangkan kemampuan penulisan karya ilmiah bagi guru. Lebih-lebih karya tulis ilmiah yang berupa hasil penelitian. Disamping itu hal dominan yang menjadi kendala besar adalah terbatasnya kemampuan guru dalam memahami karya tulis ilmiah dan kemampuan menyusun karya tulis ilmiah itu.

Dari informasi diatas perlu adanya sosialisasi kembali, dan pemberdayaan guru untuk melakukan penyusunan karya tulis ilmiah. Dengan munculnya pemahaman akan pengertian karya tulis ilmiah dan cara penyusunannya diharapkan akan dapat mereduksi hambatan sarana prasarana yang dianggap sangat vital.

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 22: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

KARYA TULIS ILMIAH BAGI GURU Telah disebutkan di atas bahwa guru mulai pangkat pembina IV a untuk kenaikan pangkatnya diharuskan dapat mengumpulkan angka kredit sebanyak 12 point dari kegiatan pengembangan profesi. Yang dimaksud dengan pengembangan profesi disini adalah kegiatan guru dalam pengamalan ilmu dan pengetahuan , teknologi dan ketrampilan untuk peningakatan mutu baik bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu karya yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan. Kegiatan pengembangan profesi bagi guru ini meliputi:

1. Melaksanakan kegiatan penulisan karya tulis / karya ilmiah di bidang pendidikan.

2. Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan. 3. Membuat alat pelajaran/ peraga atau alat bimbingan. 4. Menciptakan karya seni. 5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

Karya tulis ilmiah dapat berupa laporan, makalah, buku, ataupun terjemahan. Suatu karya dapat disebut ilmiah jika mengandung tiga unsur pokok yaitu :

1. Isi kajian berada pada lingkup pengetahuan ilmiah. 2. Langkah pengerjaannya menggunakan metoda ilmiah. 3. Performancenya sesuai dan memenuhi persyaratan sosok tulisan

keilmuan. Pengetahuan ilmiah adalah merupakan ilmu yang tersusun secara sistematis dari gejala alam yang diperoleh melalui metode berfikir keilmuan yang disebut metoda ilmiah. Kegiatan ilmiah meliputi kegiatan penelitian (research), pengembangan (development), dan evaluasi (evaluation). Ilmu pengetahuan ilmiah adalah hasil ilmu yang diperoleh melalui kegiatan- kegiatan tersebut. Cara memperoleh ilmu ini dapat berjalan secara dekduktif maupun secara induktif. Bentuk tulisan dari hasil kegiatan ilmiah hendaknya disusun sedemikian rupa seshingga menggambarkan sosok tulisan ilmiah.

Untuk kegiatan penyusunan karya tulis /karya ilmiah ini dapat berupa berbagai bentuk tulisan, yang masing-masing jenisnya mendapatkan angka kredit yang berbeda. Jenis karya tulis ilmiah dan angka kreditnya sbb. Table 1. Jenis Karya Tulis Ilmiah dan Angka Kreditnya

JENIS KARYA TULIS

(1)

ANGKA KREDIT

(2) 1. Karya tulis hasil penelitian, pengkajian, survey, 12,5*

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 23: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

dan atau evaluasi di bidang pendidikan 8** 6*** 4****

2. Karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan

8* 7** 4***

3,5**** 3. Tulisan ilmiah popular di bidang pendidikan dan

kebudayaan disebarluaskan melalui media massa. 2

4. Prasaran yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah.

2,5

5. Buku pelajaran atau modul 5 ***** 3******

6. Diktat pelajaran 1 7. Karya penterjemahan buku pelajaran/ karya ilmiah

yang bermanfaat bagi pendidikan. 2,5

Keterangan : * : bentuk buku yang dipublikasikan ** : bentuk buku, tidak dipublikasiakan, hanya Didokumen tasikan *** : dipublikasikan dalam majalah ilmiah **** : dalam bentuk makalah ***** : bertaraf nasional ****** : bertaraf provinsi Besarnya angka kredit pada table diatas hanya berlaku bagi karya ilmiah yang dilakukan secara perorangan. Sedangkan untuk karya tulis ilmiah yang dibuat oleh kelompok, perolehan angka kredit untuk semua penulis dengan perincian penulis utama mendapatkan 60 % nya, dan 40 % nya dibagikan merata kepada penulis pembantunya. KARYA TULIS HASIL PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN EVALUASI

Penelitian merupakan suatu kegiatan pengkajian terhadap suatu permasalahan yang dilakukan berdasar metoda ilmiah yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah. Pada kegiatan penelitian biasanya menggunakan langkah-langkah sbb:

1. Perumusan masalah. 2. Pengajuan hipotesis. 3. Pembuktian hipotesis dengan pengumpulan data empirik. 4. Analisis hasil.

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 24: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

5. Penarikan kesimpulan. 6. Penulisan laporan.

Dalam penelitian harus diawali dengan penyusunan proposal penelitian. Proposal ini yang memberikan arah penelitian . Garis besar isi proposal penelitian ini adalah :

1. Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, masalah, tujuan, ruang lingkup penelitian, manfaat penelitian. Latar belakang menggambarkan terjadinya kesenjangan antara yang terjadi dengan yang semestinya, sehingga menunujukkan perlunya dicari pemecahan untuk menghilangkan kesenjangan tersebut.

Masalah adalah merupakan rumusan yang diformulasikan dari kesenjangan , dan yang perlu mendapatkan pemecahan melalui kegiatan pebuktian atau penyelidikan.

Tujuan menggambarkan apa maksud dilakukan suatu penelitian. Tujuan penelitian adalah untuk memecahkan permasalahan yang muncul akibat kesenjangan diatas.

Ruang lingkup penelitian merupakan pemetaan dari area penelitian yang diformulasikan dalam batas unit dasar penelitian.

Manfaat penelitian berisi kemungkinan yang dapat diberikan sebagai sumbangan hasil penelitian bagi pengguna .

2. Kajian pustaka, yang berisi tinjauan kepustakaan dari teori yang telah ada, kerangka teoritik, dan hipotesis. Kajian pustaka berisi konsep=konsep atau prinsip-prinsip yang berada pada koridor paradigma penelitian. Teori-teori terdahulu dengan sintesis menjadi dasar kuat yang memberikan dukungan pada penelitian. Berbagai pustaka yang relevan dapat digunakan dalam kajian pustaka ini.

Kerangka teoritik adalah berupa hasil sintesa dari paradigma penelitian yang dipaparkan dengan urut sehingga bermuara pada penemuan hipotesis.

Hipotesis adalah merupakan dugaan sementara dari penelitian yang perlu mendapatkan pembuktian.

3. Metoda penelitian, meliputi populasi dan sample penelitian, teknik pengumpulan data (instrumentasi), analisis data, dan penyimpulan.

Populasi dalam penelitian adalah objek penelitian yang dipergunakan untuk mendapatkan data. Sedangkan besarnya sample sangat relatif, suatu penelitian dengan populasi yang homogin hanya memerlukan sedikit sample, berbeda halnya dengan populasi yang beterogen akan memerlukan sample yang relatif banyak. Teknik sampling ada berbagai macam cara seperti proposif, random , dll. Pada jenis penelitian kualitatif kebutuhan sample tidak ditekankan karena subjek penelitian adalah hanya terdiri dari beberapa individu bahkan ada yang hanya satu individu.

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 25: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

Data yang dikumpulkan dari sample penelitian dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti kuesioner, daftar isian, wawancara dll. Penelitian yang memerlukan data kinerja seyogyanya juga mengumpulkan data secara wawancara atau observasi. Perlu juga ditegaskan bentuk data yang diperlukan dalam penelitian.

Analisis data merupakan langkah mengkalkulasi data untuk mendapatkan inferensi. Berbagai staistik dapat membantu dalam analisis data. Penelitian kualitatif kadang-kadang tidak memerlukan bantuan statistik. Penggunaan statistik ini juga memeberikan kemudahan dalam penarikan kesimpulan suatu data.

4. Daftar pustaka. Daftar pustaka yang dicantumkan adalah yang digunakan

dalam penelitian. Pustaka dapat berupa buku teks, majalah, makalah, dll yang diyakini merupakan sumber yang ditemukan secara ilmiah. Penulisan pustaka ini dapat berbagai macam bentuk cara. Penulisan diawali dengfan penulis, tahun, nama buku, kota penerbit. Pada nama dengan nama pertama dan kedua penulisan harus dibalik, Nama buku biasanya dibedakan penulisannya dengan bagian lain dengan cetak miring atau tebal.

Contoh Goodman. Harvey D, et al., 1986. Biology. Orlando : Harcourt

Brace Jovanovich, Publisher. Seputra , D Dwidjo. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan .

Jakarta ; PT Gramedia

Garis besar isi proposal tidak hanya dalam satu bentuk, dapat bervariasi tergantung dari jenis, dan versi penelitian.

Hasil penelitian dapat dituliskan dalam bentuk laporan penelitian dengan format lengkap maupun juga dapat dalam bentuk jurnal. Laporan dalam format lengkappun sangat bervarisasi versinya. Salah satu model format laporan penelitian adalah sbb:

1. Intisari, disebut juga abstrak . Yaitu berisi ringkasan dari penelitian yang meliputi judul, tujuan dan hasil. Hasil penelitian berbahasa Indonesia perlu diberikan abstrak dengan bahasa internasional, dan sebaliknya . Biasanya penulisan intisari ini dibedakan dengan bagian lainnya. Perbedaan dapat dilakukan dengan memberikan spasi lebih rapat, ataupun pembedaan lainnya.

2. Pengantar. Adalah ungkapan rasa syukur penulis, bingkisan dan harapan dari pemanfaatan karya tulis ilmiah ini.

3. Daftar isi.

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 26: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

4. Pendahuluan, berisi latar belakang, masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan-batasan (lihat penjelasan proposal penelitian).

5. Kajian pustaka, berisi tinjauan pustaka, kerangka teoritik dan hipotesis (lihat penjelasan proposal penelitian).

6. Metoda, berisi populasi dan sample penelitian, teknik pengumpulan data (instrumentasi), analisis data, dan penyimpulan (lihat penjelasan proposal penelitian).

7. Hasil penelitian dan pembahasan, berisi hasil penelitian dan pembahasan hasil. Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk table, grafik, dll. Penelitian kualitiatif dalam berbentuk diskrpsi. Data yang disajikan adalah data matang yang sudah dapat terlihat dan dapat dibaca untuk mendapatkan inferensi. Data penelitian bukan sebagai data mentah sebelum di olah. Data yang diasjikan selanjutnya perlu dibahas dengan mengunakan sumber-sumber atau logika yang dapat untuk menarik disisi dari penelitian. Berbagai sumber pustaka dapat mewarnai dalam pembahsan hasil penelitian.

8. Kesimpulan dan saran. Kesimpulan menggambarkan materimateri yang diperoleh dari penelitian. Kesimpulan bukan sebagai desisi tercapainya tujuan, tetapi cenderung menggabarkan hasil penelitian yang dapat dimaknakan dalam tujuan. Saran adalah merupakan himbauan dari penulis yang biasanya ditujukan pada peneliti atas hasil p;enelitian tersebut. Dengan demikian dapat digunakan untuk perbaikan atau untuk mengeliminasi kekurangan- kekurangan dalam penelitian.

9. Daftar pustaka (lihat penjelasan proposal penelitian) 10. Lampiran. Lampiran dapat berupa data-data hasil penelitian,

komputasi statistik ataupun pelengkap lainnya seperti waktu penelitian, dana dll.

Laporan dalam bentuk jurnal biasanya tidak menggunakan format baku yang tegas, tetapi lebih lugas dan fleksibel. Biasanya isi dari laporan bentuk jurnal adalah :

1. Intisari (sama dengan laporan penelitian). 2. Pendahuluan yang bertisi latar belakang, masalah, tujuan

penelitian dan hipitesis. 3. Tinjauan pusataka 4. Hasil penelitian. 5. Kesimpulan. 6. Daftar pustaka.

Berbeda dengan laporan formal, misal untuk pendahuluan ditulis dengan BAB I PENDAHULUAN, tetapi pada jurnal tanpa menyebut bab, langsung Pendahuluan. Laporan dalam bentuk jurnal ini dapat digunakan untuk

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 27: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

publikasi melalui mass media ataupun sebagai makalah dalam pertemuan ilmiah. Karya tulis hasil pengembangan pada dasarnya sama dengan karya tulis hasil penelitian. Seperti halnya karya tulis hasil evaluasi tentunya harus ada criteria yang digunakan sebagai tolok ukur hasil yang diharapkan. Dengan demikian maka karya tulis hasil pengembangan dan evaluasi harus menyertakan criteria yang dianggap baku. Langkah kerja dalam kegiatan pengembangan meliputi :

1. Perumusan masalah yang akan dikembangkan 2. Perumusan criteria rancangan pengembangan yang diajukan. 3. Pengumpulan data empirik . 4. Kajian kesesuaian hasil terhadap criteria . 5. Analisis dan penyimpulan.

Begitu juga pada kegiatan evaluasi mempunyai langkah yang sama seperti diatas. baku. Sedangkan laporan dari hasil kegiatan dan evaluasi dapat menggunakan format sama dengan penelitian. Dapat juga dibentuk jurnal sebagai tulisan ilmiah. Contoh judul :

1. Pengembangan Dinamika Kelompok Belajar dalam Peningaktan Prestasi Belajar melalui Aplikasi Cooperative Learning (action research)

2. Persepsi Siswa Terhadap Tes Bentuk Objektif Pada Siswa Kelas III SMU X Yogyakarta Tahun 2002 (Suryey research).

3. Perbedaan Hasil belajar IPA melalui Styrategi Pembelajaran Diskusi Informasi dan Ceramah pada Siswa SD Z kelas VI di SD N X Yogyakarta Tahun 2002 (Experiment research).

KARYA TULIS ATAU MAKALAH TINJAUAN ATAU ULASAN ILMIAH HASIL GAGASAN SENDIRI Berbeda dengan karya tulis hasil penelitian, karya tulis tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri tidak harus didasari oleh penelitian. Tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri cenderung mengemukakan idea-idea dengan dibantu hasil kompilasi dari beberapa gagasan yang telah ada. Berbagai komparasi dapat mewarnai karya tulis ilmiah ini.

Bentuk karya tulis ini seperti halnya tulisan ilmiah lain, juga harus didasari dengan landasan berfikir ilmiah.

Garis besar karya tulis ini meliputi : 1. Pendahuluan, yang berisi latar belakang permasalahan, tujuan. 2. Tinjauan pustaka. 3. Hasil tinjauan atau ulasan 4. Kesimpulan 5. Daftar pustaka.

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 28: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

Contoh judul :

1. Pengunaan KIT IPA pada Guru SD di Kalasan. 2. Dampak tes objektif terhadap pengembangan minat belajar siswa.

TULISAN ILMIAH POPULAR Tulisan yang sering juga disebut dengan makalah, dapat berupa hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk jurnal. Dalam tulisan ilmiah ini disajikan dalam bentuk ringkasan atau hal-hal yang penting dari hasil kegiatan ilmiah. Tulisan ilmiah berisi pengetahuan keilmuan yang ditulis dengan cermat, tepat dengan sistematika umum, dan bersifat objektif.

Tulisan ilmiah dalam jurnal formal sering menggunakan format tertentu, sering menurut aturan yang dianutnya. Sedangkan dalam media yang kuang resmi biasanya menggunakan gaya bahasa popular, artinya mudah dipahami oleh masyarakat. Tulisan ini yang disebut tulisan ilmiah popular.

Dalam bentuk resmi format tulisan seperti yang disebut pada laporan jurnal. Sajian dalam majalah seperti Koran meskipun disajikan dengan popular namun harus tetap menyajikan objektivitas dengan kebenaran yang dilandasi dengan metode berfikir keilmuan. Ada kecenderungan tulisan ilmiah popular lebih menyajikan opini, komentar atau ulasan terhadap permasalahan tertentu. Aturan penulisan dalam tulisan ilmiah popular tidak terlalu mengikat, akan tetapi teap mengacu adanya pendahuluan, isi dan penutup. Contoh judul :

1. Karya tulis ilmiah yang mendorong guru berkreasi dan dinamis. 2. Kebobrokan pendidikan , salah siapa ?

PRASARAN PERTEMUAN ILMIAH.

Prasaran dalam pertemuan ilmiah, bersifat lebih lugas lagi. Permasalahan yang dibahas adalah yang berkairtan dengan tema yang sedang menjadi trend atau yang perlu mendapatkan tanggapan yang dapat membantu penyelesaian permasalahan. Prasaran merupakan karya tulis ilmiah atau makalah yang disajikan dalam forum ilmiah seperti seminar, symposium dll.

Bentuk dan sistematika penulisan dapat bervariasi (lihat jurnal, tulisan ilmiah). Tidak jarang prasaran hanya berupa pointer dari serangkaian opini yang menbahas suatu permasalahan tertentu. Contoh judul :

1. Cara pengembangan lembar kegiatan siswa dalam rangka optimalisasi pengunaan KIT IPA.

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 29: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

2. Bagaimanakah menyusun alat evaluasi yang dapat mengukur keberhasilan anak didik ?

3. Bagaimanakah pembelajaran IPA yang berorientasi pada pengembangan keterampilan proses itu ?

BUKU PELAJARAN, MODUL , DAN DIKTAT

Dalam pembelajaran tentunya diperlukan sarana dalam bentuk bacaan yang dapat digunakan oleh siswa. Bahan pelajaran yang dituangkan dalam tulisan yang digunakan sebagai bahan pegangan belajar ataupun pelengkap dan sering diproduksi masal disebut dengan buku.

Pada buku biasanya berisi : 1. Uraian materi. 2. Soal latihan.

Berbeda halnya dengan modul, bahan pelajaran ini disusun agar dapat dipahami oleh siswa secara mandiri. Pada modul disamping berbentuk buku juga disajikan hal sebagai berikut :

1. Materi pembelajaran. 2. Tujuan belajar modul. 3. Langkah mempelajari. 4. Pertanyaan/ soal. 5. Kunci jawaban.

Dalam penulisan modul biasanya dipisahkan antara wacana dengan soal dan kunci jawaban. Kelengkaspan dari isi modul ini dengan demikian siswa dalam belajar secara langsung dan dapat mengukur sendiri prestasi atau materi yang telah dikuasai.

Bahan pelajaran yang disebut dengan diktat adalah dengan kriteria: 1. Ditulis ringkas. 2. Digunakan dikalangan sendiri. 3. Lay out sederhana. 4. Ekonomis.

Biasanya diktat ini ditulis dengan berorientasi untuk pemahaman isinya saja. Gambar , lay out kurang diperhatikan dalam penulisan diktat.

Ketiga bentuk tulisan ini merupakan hasil produk guru, yang memuat pesan untuk pembelajaran. Hanya saja secara finasial mempunyai nilai ekonomis yang berbeda. KARYA PENTERJEMAHAN Banyak sumber atau referensi yang mendukung proses belajar mengajar tetapi masih menggunakan bahasa asing atau sebaliknya yang perlu ditranslit kebahasa yang diharapkan. Buku dari bahasa Inggris, Jepang, Arab dll perlu dialih bahasakan kedalam bahasa Indonesia agar dapat dipahami oleh siswa.

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26

Page 30: Jabatan Fungsional Guru (Blangko DUPAK)

Terjemahan dapat berupa terjemahan bebas artinya dengan meninggalkan arti kata satu persatu. Isi secara keseluruhan yang digunakan untuk tulisan karya hasil terjemahan ini. Berbeda halnya dengan terjemahan terikat dimana harus mengalih bahasa dengan tidak mengurangi bahasa ataupun gaya bahasa yang ada. Terjemahan ini yang sering menuntut penterjemah harus memahami gaya bahasa yang digunakan pada sumber yang akan diterjemahkan. Satu persoalan yang penting dari terjemahan adalah adanya legalitas dari pengarang atau penerbit untuk dialih bahasakan.

Angka kredit jabatan fungsional guru, 26