J A N U A R I 2 0 1 6 / N O . 2 8 3 W W W . U K I . C A ... · Di tahun yang baru, dengan santun...
Transcript of J A N U A R I 2 0 1 6 / N O . 2 8 3 W W W . U K I . C A ... · Di tahun yang baru, dengan santun...
GEREJA
St. Anselm’s Church
1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)
Toronto
ON M4G 3H3
Ph: (416) 485-1792
Subway Stn:
Davisville
Redaksi:
Angelina Hanapie
Julian Wibowo
Novius Handy
Randy Danurahardja
Yusup Yusup
Penasehat:
Rm. J. Juliwan M. SCJ
Alamat Redaksi:
c/o Priests of the Sa-
cred Heart
58 High Park Blvd.
Toronto
ON M6R 1M8
Email:
J A N U A R I 2 0 1 6 / N O . 2 8 3
BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h
W W W . U K I . C A
Bersambung ke halaman 10
embaran baru
“Happy New Year” –
“Selamat Tahun Baru”,
itulah ucapan yang bergema di
awal Tahun Baru ini. Ada
harapan yang terkandung di
dalamnya, yakni ‘happy’ dan
‘selamat’, sebuah kebahagiaan
dan keadaan selamat. Ungkapan
ini juga disertai dengan berbagai
pesta dan sukacita, pesta
kembang api dan yang lainnya.
Namun demikian semuanya itu
adalah ungkapan yang keluar dari
dalam. Maka kedalaman hati,
itulah yang perlu dilihat di dalam
diri kita masing-masing. Hati
yang penuh sukacita akan
memancarkan sukacita pula.
Tahun 2016 ini telah
dibuka dan dimulai, maka
sekarang kita sudah berada di
awal sebuah perjalanan yang
membahagiakan. Awal yang baik
tentunya akan memberikan
semangat dalam melangkah
hingga selesai. Perjalanan yang
dilakukan dengan penuh
sukacita, tentulah akan
meringankan beban yang sedang
kita pikul di dalam kehidupan
kita sekarang ini. Tentu saja kita
tidak pernah tahu apa yang akan
terjadi di hari esok, namun Tuhan
Yesus berpesan janganlah
kawatir akan hari esok.
Lembaran baru dalam
Buku 2016 telah dibuka dan
ditulis. Kertas putih itu sudah
diisi dengan goresan tinta
kehidupan kita. Baiklah untuk
memulai tulisan itu dengan tinta
emas, dengan hal-hal baik dalam
kehidupan kita. Tulisan pertama
yang indah akan menjadi
semangat dalam meneruskan
tulisan berikutnya. Lembar demi
lembar akan terus diisi dengan
berbagai peristiwa kehidupan kita
yang akan menjadi sebuah kisah
indah ketika dibaca di
penghujung buku ini nanti.
Tulisan ini akan menjadi
gambaran diri dan pribadi kita
masing-masing. Oleh sebab
itulah, ketika kita memulai, kita
harus meneruskan dan
menyelesaikannya dengan yang
baik. Jangan pernah mengatakan
‘tidak bisa’ atau ‘ tidak mungkin’
juga ‘tidak mampu’! segala
sesuatu bisa terjadi, jika memang
selalu dilakukan dengan sukacita
bersama dengan Tuhan.
Menatap ke depan
Dengan membuka buku
dan menulis berarti kita mulai
mengarahkan pandangan kita ke
masa depan yang sedang dituju.
Saatnya kita meneruskan langkah
kita di Tahun Baru ini, yang
sudah kita mulai dari tahun-tahun
yang lalu. Walaupun tetap
meneruskan langkah, namun
tentu saja langkah ini tidaklah
sama dengan langkah saat ini
atau yang lalu. Sekarang
langkahkan kaki dengan
kesadaran penuh akan tujuan
yang sedang dicapai. Setiap
L
Oleh Rm. Johanes Juliwan Maslim, SCJ
Menulis
Memasuki Tahun Baru
dengan Hidup Baru
Lembaran di Baru
Pastor Pamong
Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ,
(647) 532.1318
Deacon
Deacon Val Danukarjanto,
(416) 497.2274 [email protected]
DEWAN PENGURUS
UMAT KATOLIK INDONESIA
Koordinator
Damianus Indyarta, (416) 284.4707
Sekretaris
Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801
Bendahara
Janto Solichin, (416) 587.2362
WILAYAH TIMUR
Ketua Wilayah
Adrianus Sofjan Suhadi, (416) 949.3900
Seksi Liturgi
Jeffrey Susilo,
(416) 388.6169
Seksi Bina Iman
Esther Kurniadi, (416) 371-2593
Seksi Sosial
Lusia Lie
[email protected], (416) 903.9718
Seksi Rumah Tangga
Selvie Widjaja, (647) 896.6121 [email protected]
Usher
Harty Doyle, (647) 533.6246
WILAYAH BARAT
Ketua Wilayah
Ben Dijong, (905) 997.5765 [email protected]
Seksi Liturgi
Raymond Wirahardja, (905) 812.9491
Seksi Bina Iman
Maya Adisuria, (905) 814.8475
Seksi Sosial
Lucas Noegroho, (416) 859.0222
Seksi Rumah Tangga
Ribkah Mesach, (905) 286.9081
Usher
Joyo Sudardi, (905) 785.6379
BIDANG KHUSUS
Mudika, Yoanitha
PELAKSANA KHUSUS
Ketua Lektor
Lilian Tjokro, (905) 887.9546 [email protected]
Ketua Sakristi
Hendry Wijaya, (416) 450.6536 [email protected]
Ketua Altar Server
Budiman Widjaja, (416) 453.6561 [email protected]
elamat Tahun Baru 2016!
Di tahun yang baru, dengan santun Redaksi Berita UKI ingin menyapa Anda, para
pembaca, pengirim bahan tulisan maupun para pemasang iklan yang setia, baik yang sering
bertemu di acara-acara UKI maupun Anda yang hanya kami kenal melalui label nama
ataupun email address. Terima kasih atas semua dukungan dan doa Anda atas
keberlangsungan Berita UKI memasuki tahun ke-36.
Redaksi Berita UKI menyapa karena kami adalah bagian dari Anda, Keluarga besar
Umat Katolik Indonesia. Kami ingin Anda semakin mencintai kami dengan saran dan usul,
dengan sumbangan tulisan dan artikel menarik untuk memperkuat iman katolik, dan tentunya
dengan ikut serta menyebarkan Berita UKI kepada para saudara/i se-iman di manapun
mereka berada (kami senang sekali bila dapat mengirimkan Berita UKI melalui email).
Seiring dengan Tahun Yubileum Kerahiman Allah yang dicanangkan oleh Paus
Francis, kami mengajak Anda semua untuk membuka hati akan kerahiman Allah dengan
menjadi saksi-Nya atas Kasih Allah. Tulis dan sharingkan pengalaman Anda ke Berita UKI
(dapat berupa pelayanan Anda kepada sesama ataupun kasih Allah yang Anda terima melalui
sesama). Jangan kawatir dengan gaya penulisan Anda, Redaksi Berita UKI akan membantu
Anda… Kami tunggu!
Akhirnya, Selamat membaca.
Salam dalam kasih Tuhan,
Redaksi Berita UKI
menyapa…. Redaksi Berita UKI
S
J A N U A R I 2 0 1 6 / N O . 2 8 3 H A L A M A N 3
Umat Katolik Indonesia di Keuskupan
Agung Toronto yang terkasih,
elamat Tahun Baru 2016, semoga kita
semua pun siap membaharui diri
bersama dengan kedatangan Tahun
2016 ini. Saya berharap agar dengan
semangat baru kita semua meneruskan
perjalanan hidup kita di tahun ini. Kita
bersyukur atas banyaknya pengalaman indah
yang terjadi, juga berbagai pengalaman yang
kurang baik. Sekarang saatnya kita menatap
ke depan dan merencanakan hal baik sebagai
bentuk Pengharapan kita kepada Kasih
Tuhan. Jika kita percaya kepada Rahmat
Tuhan, maka tidak ada yang mustahil, semua
yang baik bisa terjadi dalam hidup kita.
Tentu saja, harapan kita ini disesuaikan
dengan Kehendak Tuihan, yakni
keselamatan kita semua. Tentu kita akan
melangkah bersama, terutama sebagai UKI
dalam mewujudkan harapan kita ini.
Kebersamaan dan persatuan kita ini harus
selalu dijaga dengan baik.
Secara pribadi saya ingin menghaturkan
banyak Terima Kasih kepada seluruh
Keluarga Besar UKI yang telah terlibat
secara aktif dalam berbagai kegiatan selama
perjalanan Tahun 2015. Dengan
kebersamaan dan kerjasama inilah, berbagai
rencana kita dalam Tahun 2015 dapat
berjalan dengan baik. Tentu tetap ada
kekurangan dan konflik yang bisa terjadi
karena kelelahan atau salah pengertian.
Namun semuanya itu akan semakin
mendewasakan kita semua dan membuat
kita lebih bijak dalam bertindak. Janganlah
keadaan yang kurang baik ini diteruskan dan
mengurangi keterlibatan kita dalam UKI.
Terima Kasih khususnya berkaitan dengan
rangkaian mulai dari Rekoleksi Advent
hingga Perayaan Natal 2015 dan Tahun
Baru 2016 ini. Kerja keras kita semua yang
secara khusus dibantu oleh rekan-rekan yang
menjadi panitia dalam semua perayaan itu
telah membuahkan Perayaan yang indah
dan membahagiakan. Semuanya sudah
dipersiapkan dengan sangat baik, para
misdinar, koor, lektor-lektris, usher,
konsumsi, dekorasi, akomodasi,
dokumentasi, seksi acara, semua yang
bekerja untuk kebersihan serta semua saja
yang telah memberikan waktu dan
tenaganya bagi terselenggaranya perayaan
ini. Begitu pula dengan Berita dan Buletin
UKI yang selalu dapat kita nikmati atas
kerja keras rekan-rekan redaksi. Saya
sungguh salut dengan keterlibatan ini, jika
dikerjakan bersama, maka semuanya
menjadi mungkin. Lelah dan kadang emosi,
bisa terjadi, namun hal itu hanyalah
sementara dan janganlah dipendam. Yang
tersimpan adalah sukacita, karena Tuihan
bekerja bersama kita semua. Ini tanda baik
untuk melanjutkan langkah kita.
Tahun 2016 sudah kita masuki dan dengan
cepatnya berjalan. Kita sadar bahwa masih
ada berbagai kegiatan yang akan kita
lakukan dalam Tahun 2016 ini. Perencanaan
sudah terbentang di hadapan kita semua dan
akan kembali kita kerjakan bersama. Kita
yakin semuanya akan menjadi lebih baik dan
persaudaraan kita akan menjadi lebih indah.
Perayaan Ulang Tahun UKI akan kita
rayakan pada bulan Februari nanti. Masa
Prapaskah dan Paskah akan segera datang
dan mulai disiapkan, maka mari kita semua
terlibat. Bersamaan dengan itu pula, kita
sudah mulai harus memikirkan pergantian
para pengurus Dewan Inti dan Dewan
Wilayah kita. Semua diundang untuk ikut
serta ambil bagian di dalamnya. Ingatlah,
kalau bukan kita siapa lagi yang akan
meneruskan UKI ini.
Program yang istimewa di Tahun ini adalah
Ziarah ke Holy Land, sebagai bentuk
Peziarahan di Tahun Suci Khusus
Belaskasih ini. Kita akan mengalami
langsung Tanah Kelahiran dan Kehidupan
Tuhan Yesus Sang Penyelamat kita semua.
Marilah kita mempersiapkan diri dengan
sebaik mungkin, juga secara fisik dan
rohani.
Secara khusus Tahun 2016 ini ditandai
dengan kehadiran Tahun Suci Khusus
Belaskasih. Kita akan mengisinya dengan
berbagai kegiatan untuk menyambut
Belaskasih Tuhan yang begitu mencintai kita
Selamat Tahun Baru 2016
S
Bersambung ke halaman 11
J A N U A R I 2 0 1 6 / N O . 2 8 3 H A L A M A N 4
eluarga besar UKI yang terkasih,
SELAMAT TAHUN BARU 2016.
Suatu kebahagiaan dan
penuh syukur atas segala penyelenggaraan
-NYA selama tahun 2015. Tahun berganti
dengan cepat dan kini saatnya kita
kembali memperbarui semangat dan
komitmen pelayanan kita kepada keluarga
besar UKI Toronto.
Perkenankan saya mengucapkan
terima kasih kepada seluruh Umat Katolik
Indonesia yang sudah dengan setia dan
penuh kasih ikut serta dalam kegiatan-
kegiatan kita bersama di tahun 2015 yang
lalu. Sungguh, sebagai pengurus, saya
merasakan kehangatan, ketulusan,
dukungan dan kebahagiaan dalam
kebersamaan di pelbagai kegiatan atau
acara.
Secara khusus saya juga
berterima kasih kepada, Romo Johanes
Juliwan Maslim SCJ sebagai pamong/
moderator UKI, Romo Aegidius Warsito
SCJ, Romo Antonius Purwono SCJ,
Romo Peter Pitol CS, serta seluruh
Romo2 SCJ yang berdomisili di Toronto,
rekan-rekan Dewan pengurus beserta
seluruh jajaran/seksi-seksi nya, ketua-
ketua Kelompok, Mudika dan kategorial
(Koor, misdinar, sakristan, berita UKI,
website UKI.ca dll) dan tak lupa para
sukarelawan/volunteer yang terlibat aktif
dan bersedia menjadi pelaksana acara/
kegiatan.
Tahun 2016 ditandai dengan
kehadiran “Tahun Yubileum
Kerahiman ALLAH”. Dalam rangka
itulah, tema-tema kegiatan yang diangkat
selama masa NATAL 2015 dan misa
tutup Tahun 2015 diselaraskan dengan
tema Tahun Suci ini. Tema NATAL: “
MEMBUKA HATI BAGI BELAS
KASIH ALLAH dan Tahun baru:
MELANGKAH BERSAMA
KERAHIMAN ALLAH” akan kita bawa
dan menjadi warna dalam seluruh
rangkaian kegiatan UKI di tahun 2016.
“Perumpamaan tentang Anak yang
Hilang” (Luk.15:11-32) - yang
disampaikan Romo Jul dalam rekoleksi
advent 2015, sungguh mengingatkan dan
mengajak kita untuk lebih aktif dalam
mengambil bagian sebagai PEMILIK,
untuk terlibat aktif dalam perjalanan UKI
sebagai gereja yang hidup. UKI adalah
milik kita bersama, umat Katolik
Indonesia di Toronto. Bukan hanya
milik orang East atau West saja; atau
hanya milik pengurus UKI, atau
kelompok tertentu saja. Akan sangat
membahagiakan kalau seluruh warga UKI
merasa sebagai satu keluarga besar dan
melayani dengan sukacita. Tidak seperti
anak sulung yang hanya merasa sebagai
“Pekerja”, sehingga dia bersungut-sungut.
Tetapi kita semua akan melayani dengan
penuh sukacita karena apa yang kita
kerjakan adalah “Milik” kita semua.
Marilah kita semua semakin melayani
dengan penuh sukacita karena UKI
adalah milik kita bersama.
Dengan semangat itu pula,
pengaturan urusan Rumah Tangga dan
dapur UKI mengalami sedikit perubahan
di tahun 2016. Sebelumnya, rumah tangga
(dapur) UKI hanya dikerjakan pengurus
east atau west saja. Tahun ini kita mulai
mencoba dengan sistem piket, melibatkan
semua, bergantian antar kelompok di
lingkungan UKI. Tugas baru ini lebih
melibatkan pengurus dan kelompok –
tanpa memandang East atau West -
bergantian menjadi “pemilik” untuk
menyiapkan snack dan menjaga
kebersihan gereja bersama-sama.
Tahun Baru Memperbarui Semangat
Dan Komitmen Pelayanan
K
Oleh Damianus Indyarta (Koordinator UKI)
Bersambung ke halaman 8
H A L A M A N 5
audara dan Saudari terkasih dalam
Kristus,
Gereja sungguh terberkati dengan mendapat
gembala kita yang sekarang, Paus
Fransiskus. Untuk beliau, keluarga adalah
amat sangat penting. Beliau memanggil para
Uskup seluruh dunia dalam SINODE untuk
berdiskusi mengenai keluarga dua tahun
berturut-turut, 2014 dan 2015. SINODE
biasa pada bulan Oktober 2015 yang baru
berakhir 25 Oktober 2015 mengambil tema
“Panggilan dan Perutusan Keluarga dalam
Gereja dan Dunia Sekarang ini”. Sementara
Sinode Luar Biasa tahun 2014 mengambil
tema “Tantangan-tantangan Pastoral
Keluarga dalam Konteks Evangelisasi”.
Laporan lengkap Sinode Keluarga telah
diterbitkan. Para Bapa Uskup menegaskan
pemahaman tentang kesucian perkawinan
dan keluarga berdasarkan pada kata-kata
Kristus dalam Injil Markus pasal 10 dan
Matius 19, bahwa pernikahan adalah
persatuan antara seorang pria dan seorang
wanita, dan tak terpisahkan oleh manusia.
Dasar ini membawa kita kembali ke bab
pertama dari kitab Kejadian sebagai otoritas
awal, di mana “Allah menciptakan laki-laki
dan perempuan untuk bersatu menjadi satu
daging." Saya anjurkan anda untuk
membaca laporan Sinode Keluarga secara
lengkap dari website Vatikan
(www.vatican.va)
Begitu banyak keluarga yang pecah karena
tidak adanya ikatan dan hubungan yang kuat
dalam keluarga. Paus Fransiskus
memberikan resep yang jitu yang dapat
menjaga keutuhan keluarga dengan
menggunakan tiga frasa (ungkapan kata =
phrase), yaitu: (1) Bolehkah saya … (“May
I”); (2) Terima kasih … (“Thank you”); (3)
Maafkan saya … (“Forgive me”). Kata-kata
yang sederhana, tapi tidak begitu mudah
dalam praktek-nya.
(1) “Bolehkah saya”; Meskipun ada saling
percaya antara suami dan istri, dan antara
anggota keluarga, kepercayaan tidak
mengizinkan kita untuk mengambil dan
memakai segala sesuatu seenaknya.
Misalnya, apakah Anda pernah mengambil
atau meminjam milik anggota keluarga lain
tanpa meminta? Kata-kata "bolehkah saya"
akan mencegah kemungkinan perasaan kesal
atau dendam di kemudian hari.
(2) “Terima kasih”; Pernyataan 'terima
kasih' yang tulus adalah bahasa Tuhan untuk
membuka hati seseorang. Tidak hanya kita
harus berterima kasih kepada mereka yang
telah melayani kita atau membantu kita,
tetapi yang paling penting kita tidak boleh
lupa mengucapkan terima kasih kepada
Tuhan yang memberi kita segala yang kita
miliki.
(3) “Maafkan saya”; Jika kita tidak minta
maaf untuk hal-hal kecil, kebencian dan
sakit hati dapat tumbuh, dan "retak kecil
membesar – tanpa kita tahu - sampai
menjadi jurang yang lebar". Ini mungkin
frasa yang paling penting untuk kehidupan
keluarga . Paus Fransiskus menyimpulkan
bahwa "keluarga di mana maaf dan
pengampunan tidak diminta, menjadi kaku,
dan beku, dan akan menuju kehancuran!
Banyak luka emosional, banyak bentrokan
di keluarga dimulai dengan tidak dipakainya
frasa yang sangat berharga ini: “Maafkan
saya”.
Ketiga frasa ini membawa kekuatan yang
sangat besar: kekuatan untuk menjaga
keutuhan keluarga melalui ribuan kesulitan
dan cobaan. Namun, ketidak adanya
penggunaan frasa-frasa ini membuka retak-
retak yang dapat meruntuhkan keluarga.
Oleh karena itu, pakailah kata-kata itu;
pakailah sesering mungkin, pakailah setiap
waktu. Terlebih lagi dalam rangka Tahun
Kerahiman (Year of Mercy), pengampunan
adalah satu faktor yang sangat utama.
Kita bisa menyimpulkan bahwa ‘Tanpa
keluarga, Gereja tidak ada’. Dalam
menyambut tahun yang baru ini, marilah
kita betul-betul berusaha untuk menjaga
keutuhan dan kekuatan relasi dalam
keluarga kita, karena keluarga adalah
“Gereja domestik” (Domestic Church).
Tanpa adanya landasan keluarga-keluarga
yang kuat, masa depan Gereja tidak akan
terjamin.
Selamat Natal 2015 dan Tahun Baru 2016
Berkat Tuhan menyertai kita semua,
Deacon Val Danukarjanto
Pesan dan
Tahun Baru 2016
Natal 2015
Oleh Deacon Val Danukarjanto
“Keluarga adalah ‘Gereja domestik’ dan vital untuk kehidupan Gereja”
S
H A L A M A N 8 J A N U A R I 2 0 1 6 / N O . 2 8 3
Dalam situasi yang lebih besar, awal tahun 2016 ini akan terjadi
pergantian pengurus inti – Ketua Wilayah dan Bendahara. Mulai
dari saat ini, saya mengajak semua umat untuk ambil bagian
memikirkan, memilih dan mendukung orang-orang yang tepat
dan bersedia menyerahkan dirinya untuk pelayanan. Seorang
yang dengan rendah hati siap bekerja, mengajak dan berbagi.
Selain itu,
inilah kesempatan bagi teman-teman, terutama yang belum
pernah duduk dalam
kepengurusan, untuk ambil
bagian.
Marilah dengan talenta yang
kita miliki kita persembahkan
diri kita demi kemuliaan-Nya.
Untuk berbagi tidak harus
mempunyai banyak atau berlebihan; tapi cukup dengan apa
yang kita punya dan Tuhan akan menyempurnakannya.
Warga UKI yang terkasih, saya pribadi merasakan
bertumbuh dalam iman dan berkat atas pendampingan-Nya yang
luar biasa selama tahun lalu. Saya berharap anda semua juga
merasakan sukacita bersama sebagai bagian dari keluarga besar
UKI. Bantu kami dalam doa-doa dan mohon maaf apabila ada
kesalahan dan sikap saya yang kurang berkenan.
Semoga tahun 2016 ini menjadi tahun yang penuh Rahmat bagi
kita semua. Amin.
Toronto, 5 Januari, 2016
Damianus Indyarta
Koordinator UKI
Sambungan dari halaman 4
H A L A M A N 9
ada tanggal 18 Desember 2015,
sebanyak 200 tamu undangan
memenuhi ruangan Java Room di
KJRI Toronto dalam rangka merayakan
acara perpisahan Konsul Jenderal Republik
Indonesia, Bapak Julang Pujianto yang telah
memasuki masa akhir tugas jabatannya di
Toronto dan kembali ke Indonesia pada
tanggal 8 Januari 2016.
Empat tahun Bapak Julang telah
mengemban tugas dan misi negara Republik
Indonesia di bidang promosi ekonomi dan
perdagangan, promosi pariwisata, pelayanan
dan perlindungan warga negara RI di
Kanada, serta tambahan tugas selama masa
jabatannya yaitu melangsungkan Pemilu.
Seluruh masyarakat Indonesia di
Toronto dan sekitarnya khususnya Umat
Katolik Indonesia mempunyai kesan yang
sama atas sosok Konjen RI di Toronto,
beliau mempunyai kinerja yang luar biasa,
loyalitas yang patut dibanggakan serta
dedikasi yang tinggi bagi negara dan
ketulusan dalam melayani dan melindungi
warga negara Indonesia. Bapak Julang
Pujianto dan Ibu Sarinah sungguh orang
yang sederhana dan tulus, beliau
mengatakan bahwa “Kami ada disini dan
saya sebagai Konjen RI, tidak lain karena
keberadaan masyarakat Indonesia di
Canada.” Banyak
perubahan yang dapat kita
rasakan sebagai warga
masyarakat Indonesia
terutama dalam jasa
pelayanan konsuler,
waktu yang lebih singkat
dan pasti.
Kehadiran
Bapak Julang Pujianto
beserta Ibu Sarinah di
setiap acara perayaan
Natal dan kesediaan
memberikan kata
sambutan dan ucapan
Selamat Natal kepada
warga UKI di Gereja
St. Anselm patut digaris bawahi sebagai
teladan kepemimpinan Bhinneka Tunggal
Ika.
Bapak Julang dan Ibu Sarinah
mempunyai sikap yang sangat terbuka,
ramah dan merangkul kepada seluruh
masyarakat Indonesia. Pada acara
silaturahmi di KJRI, dalam kata
sambutannya beliau mengakhiri dengan
ucapan terimakasih kepada seluruh
masyarakat Indonesia, baik sebagai
individu maupun yang tergabung dalam
organisasi masyarakat, dan kepada para
pimpinan seluruh organisasi masyarakat
Indonesia. Satu persatu nama dari staf KJRI
Toronto juga disebutkan dan menyatakan
rasa terimakasih beliau atas berbagai
keberhasilan oleh karena dukungan dari
mereka. Gelak tawa dari para
undangan memenuhi suasana ruangan ketika
Bapak Julang memberikan ucapan
terimakasih kepada orang terakhir. Beliau
berkata...“Menurut sastra Arab kalau tidak
dapat menempatkan nomor satu, taruhlah
terakhir….”. Ucapan terimakasih terakhir
ini ditujukan kepada istri tercinta, Ibu
Sarinah, Pak Julang mengatakan istri
tercinta ini adalah “belahan jiwa dan
penguat hatinya.”
Selamat berkarya dan mengemban
tugas kenegaraan yang baru, yang selalu
disertai dengan iman kepercayaan untuk
melayani dimanapun Bapak dan Ibu Sarinah
Pujianto berada.□ [Angelina Hanapie]
Silaturahmi Masyarakat Indonesia dengan Bapak Konsul Jenderal & Ibu Sarinah Pujianto
P
Bapak Julang dan Ibu Sarinah Pujianto yang terhormat. Kami Umat Katolik Indonesia yang berada di Toronto dan sekitarnya, mengucapkan banyak terima kasih atas keberadaan dan pelayanan Bapak selama ini sebagai Konjen. Walaupun ini tugas Negara, namun dilakukan dengan sepenuh hati dan sebagai pribadi. Perhatian dan pelayanan Bapak kami rasakan dalam berbagai kesempatan selama ini. Inilah tanda dan bukti nyata perhatian Bapak kepada semua Warga Indonesia di Wilayah Konjen RI Toronto, termasuk kami semua, Umat Katolik Indonesia di wilayah Toronto ini. Kami bangga bahwa selama ini Bapak juga mengembangkan berbagai terobosan dan usaha untuk semakin memperkenalkan Indonesia kepada dunia, khususnya Canada. Terobosan dalam berbagai bidang, seperti Kesenian dan Budaya, Hasil Kerajinan dan berbagai hal lainnya. Semoga hal ini akan terus dikembangkan dalam perjalanan waktu selanjutnya. Akhirnya kami haturkan Selamat Jalan menuju ke Tanah Air dan mempersiapkan diri untuk tugas yang baru. Semoga Berkat Tuhan menyertai Bapak dan Ibu dalam seluruh perjuangan selanjutnya. Tetaplah berusaha untuk hidup dengan setia kepada keluarga yang telah dipilih, terhadap tugas dan kepercayaan yang diberikan dan terutama terhadap Tuhan sebagai sumber kekuatan iman.
Terima kasih dan Selamat Jalan. Tuhan memberkati.
Atas nama UKI, Rm. Johanes Juliwan Maslim, SCJ
orang mempunyai harapan dan cita-cita
yang ingin diraihnya serta diwujudkannya.
Oleh sebab itulah kita harus jelas dalam
memandang ke depan dengan tatapan tajam
dan penuh harapan. Kaki telah melangkah,
maka teruskanlah melangkah dengan
keyakinan akan kekuatan Tuhan yang selalu
menyertai.
Dalam melangkah di Tahun Baru
ini, baiklah kita menyadari secara penuh
bahwa setiap langkah kita akan menentukan
perjalanan yang sedang kita lakukan ini.
Semua yang akan terjadi ke depan sangat
dipengaruhi dengan yang sekarang ini
dilakukan dan dihidupi. Oleh sebab itulah,
mulai saat ini berusahalah untuk melakukan
yang baik, yang berkenan kepada Tuhan.
Semua yang baik ini akan menjadi awal
yang penuh berkat untuk mampu
menyelesaikan perjalanan ini. Inilah saatnya
kita menatap lurus ke depan agar kita tidak
mudah dipengaruhi oleh berbagai tawaran
dunia yang menghanyutkan.
Baiklah kita menjadikan Yesus
sebagai model kita, yang sekali maju
melangkah di dunia ini, meneruskannya
sampai akhir. Yesus terus berjuang
menghadapi semua tantangan dengan
kekuatan kesatuanNya dengan Bapa di
Surga dan Ia menyelesaikannya. Kita juga
melangkah bersama dengan semangat dan
kekuatan dari Tuhan sampai ke tujuan.
Bukankah bagi Tuhan tidak ada yang
mustahil, jika semua berada dalam naungan
KasihNya
Berpijak pada kekuatan Iman-
Harap-Kasih
Pandangan dan langkah kita dalam
Tahun Baru ini tentu saja harus mempunyai
dasar yang kuat dan kokoh. Dasar pijakan
kita yang paling kuat tentu saja terletak pada
3 keutamaan Kristiani, yakni iman, harap
dan cinta. Inilah tiga kekuatan dalam Gereja
yang dimiliki oleh setiap orang, walaupun
tidak selalu kita menyadarinya.
Dengan iman kita ingin melangkah
dengan lebih mantap karena kita percaya
akan kekuatan Tuhan yang selalu menyertai
kita. Oleh sebab itulah pesan Yesus ini
penting, “percayalah” atau “Imanmu
menyelamatkan”. Kita ingin meletakkan
semua langkah kita dalam persatuan dengan
Tuhan dan kita percaya akan penyertaanNya
senantiasa.
Iman ini pulalah yang
membuahkan pengharapan. Maka kita selalu
berharap karena kita percaya. Dengan
memandang ke depan, kita selalu berharap
dengan keyakinan bahwa semua yang baik
akan terjadi. Memang terkadang
pengharapan ini menjadi redup karena
melihat realita kehidupan yang tidak begitu
baik. Namun demikian, justru situasi inilah
yang menantang untuk lebih bersungguh-
sungguh lagi dalam berharap.
Selanjutnya semuanya itu dilandasi
oleh kekuatan cinta, yang menjadi
penggerak dan pembakar semangat kita
dalam berjalan di Tahun Baru ini. Cinta
adalah kekuatan dasar dan menjadi Hukum
tunggal bagi kita semua dalam bertindak.
Karena cinta, Tuhan telah menciptakan kita
dan menyelamatkan kita dari belenggu dosa.
Maka karena cinta itu pula, kita ingin
bersyukur dan menyambut cinta Tuhan
kepada kita. Dengan cinta itu pula,
perjalanan kita semakin menggembirakan.
Dengan dasar yang kuat dan kokoh
ini, kita tidak perlu merasa lemah atau takut
dalam mengisi Tahun Baru ini. Semua
tantangan akan ada, namun semuanya itu
dapat dihadapi dengan Kasih Tuhan.
Maka kuatlah kesatuan dengan Tuhan,
yang mungkin selama ini hanya
berlangsung biasa-biasa saja, jadikanlah
saat ini istimewa.
Mulai menulis....
Maka marilah sekarang kita
menulis dengan mantap di Buku
Kehidupan tahun 2016 ini. Kita akan
membuat rangkaian peristiwa dan kisah
indah kehidupan yang indah di Tahun
2016 ini. Isilah lembar-lembar kehidupan
kita setiap hari dengan hal-hal sederhana
dengan kasih yang besar, sebagaimana
dipesankan oleh Ibu Teresa dari Calcuta.
Yakinlah dengan rangkaian perbuatan
kecil yang penuh cinta ini, maka akan
menjadikan diri kita semakin serupa
dengan Yesus Sang Cinta. Kesatuan
dengan Yesus akan membuat kita
menjadi serupa dengan Dia.
Jangan takut dalam menghadapi
berbagai tantangan ketika mengisi lembar
kehidupan Tahun Baru ini. Karena
tantangan itu harus dihadapi dan itulah yang
menjadikan diri kita semakin matang dalam
kepribadian. Kita harus belajar dari berbagai
kesalahan yang telah terjadi dan
harapannya, kita tidak mengulanginya lagi.
Inilah saatnya untuk memperbaiki diri dari
kesalahan yang lampau. Sungguh saat yang
indah untuk menjadikan diri kita semakin
berkenan kepada Allah.
Lembaran indah Buku Kehidupan kita
ini secara khusus diwarnai juga dengan
kedatangan Tahun Suci Belaskasih. Semakin
melimpah Kasih Allah tercurah kepada kita
semua. Pesannya sangat indah, penting dan
urgent, yakni sambutlah Belaskasih Tuhan bagi
kita semua. Untuk kesekian kalinya Tuhan
memberikan kesempatan untuk menimba
BelaskasihNya dan belajar berbelaskasih
dariNya. Kita ingin menulis di lembar Buku
Kehidupan kita tentang pengalaman kita akan
kasih dan belaskasih Tuhan bagi diri pribadi kita
masing-masing.
Marilah kita menulis di lembaran baru
Buku Kehidupan kita ini dengan kisah indah
kehidupan kita akan Kasih Tuhan kepada kita.
Dengan semangat dan sukacita, marilah kita
memantapkan langkah di Tahun 2016 ini.
(Rm. Johanes Juliwan Maslim, SCJ)
H A L A M A N 1 0 J A N U A R I 2 0 1 6 / N O . 2 8 3 Sambungan dari halaman 1
Yohanes 11:25
“Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia
sudah mati...”
Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya,
TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya:
Bp. Dominikus Budi Sugianto (Ong Bian Siang)
Usia 86 tahun 25 Desember 2015 di Jakarta, Indonesia
Istri: Andjajani Sunarko (Kho An Nio)
Anak / Menantu :
Eka Sugianto / Lay Fenny Puspita
Listiati Sugianto / Reymund Chong
drg. Ireine Kusumajaya / dr. Toto Kusumajaya
drg. Jessica Sugianto / Ir. George Tanzil (Toronto)
Cucu / Cucu Menantu : Indrianez C. Sutanto, B.Sc.
dr. Ariawan C. Sugianto / dr. Wilyani Setiawan
Angeline Sutanto, B.Com / Alvin Arief, B.Com
dr. Kevin Kusumajaya; Anthony C. Sugianto, S. Kom;
drg. Vanessa Kusumajaya; Andrew Tanzil; James
Tanzil
Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi
keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi keluarga
yang ditinggalkan diberi rahmat, kekuatan,
ketabahan serta penghiburan dariNya.
semua. Di tengah dunia yang dilanda berbagai masalah, maka
marilah kita membuka hati bagi Tuhan. Banyaknya masalah,
tidaklah menjadi alasan untuk menjauhi Tuhan. Kita ingin
keluarga kita, kehidupan kita berjalan baik, dijauhkan dari
perpecahan, perceraian dan menjauh dari Tuhan. Mari kita
menjadi rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama. Kita akan
belajar dan memperdalam pesan pada Tahun Belaskasih ini
bersama.
Pada kesempatan ini pula, saya ingin membuka kesempatan bagi
semua saudara kita yang ingin mempersiapkan Baptisan dan
menerima Sakramen Krisma. Silakan Anda semua memberitahu
dan mendaftarkan diri, supaya dapat dipersiapkan. Pintu selalu
terbuka, silakan datang.
Akhirnya, Saudara sekalian, Umat Katolik Indonesia di Toronto,
sekali lagi banyak terima kasih atas keterlibatan Anda semua
dalam kehidupan kita bersama di UKI ini. Kita mohon bantuan
Bunda Maria untuk selalu mendoakan dan menemani kita semua
agar menjadi anak-anak Bapa yang semakin baik. Tetaplah
mendoakan saya juga agar dapat melayani UKI ini dengan sebaik
mungkin, sesuai dengan kemampuan saya. Mohon maaf atas
segala sikap saya yang kurang berkenan kepada Anda semua.
Berkat Tuhan menyertai Anda semua.
In Corde Iesu,
Rm. Johanes Juliwan Maslim, SCJ
Sambungan dari halaman 3 H A L A M A N 1 1