IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf ·...

45
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara Natar Lampung Selatan 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini di SMA Mutiara Natar yang terletak di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Secara geografis wilayah Kecamatan Natar terletak pada 105º14’00’’ BT - 105º14’22’’ BT dan 5º20’20’’ LS - 5º21’00’’ LS (Monografi Kecamatan Natar Tahun 2010). Secara administratif batas-batas wilayah Desa Pemanggilan adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Natar - Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Sidosari - Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Hajimena - Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Negeri Sakti Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi penelitian dapat dilihat pada Peta Lokasi berikut:

Transcript of IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf ·...

Page 1: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum SMA Mutiara Natar Lampung Selatan

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di SMA Mutiara Natar yang terletak di Desa Pemanggilan

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Secara geografis wilayah

Kecamatan Natar terletak pada 105º14’00’’ BT - 105º14’22’’ BT dan 5º20’20’’

LS - 5º21’00’’ LS (Monografi Kecamatan Natar Tahun 2010).

Secara administratif batas-batas wilayah Desa Pemanggilan adalah sebagai

berikut:

- Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Natar

- Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Sidosari

- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Hajimena

- Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Negeri Sakti

Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi penelitian dapat dilihat pada Peta Lokasi

berikut:

Page 2: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

52

Page 3: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan SMA Mutiara Natar merupakan sekolah yang bernaung pada Yayasan Mutiara

Natar. Yayasan yang bergerak dibidang pendidikan ini menaungi sekolah formal

seperti SMP, STM dan SMA Mutiara Natar. Gedung SMA Mutiara Natar

dibangun pada tahun 1979, yang awalnya terdiri dari dua kelas. Pembangunan ini

dilakukan setelah ditetapkannya beberapa keputusan dari dinas sebagai berikut:

1. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989

2. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990

3. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan dan Aparatur Negara No. 84

Tahun 1993

4. Surat Keputusan Kepala BAKN No. 0433/P/1993 V dan No. 025/1993

3. Keadaan Gedung SMA Mutiara Natar Lampung Selatan

Gedung yang dimaksud adalah banyaknya ruang atau lokal yang ada di SMA

Mutiara Natar. Gedung yang ada di SMA Mutiara Natar tergolong sudah cukup

baik karena sudah permanen. Jumlah ruang kelas ada 8 lokal. Kelas X terdiri dari

2 kelas, kelas XI terdiri dari 3 kelas dan kelas XII ada 3 kelas. Fasilitas penunjang

lainnya adalah perpustakaan, laboratorium komputer yang dilengkapi dengan

fasilitas internet, laboratorium IPA, laboratorium bahasa dan ruang musik.

Sedangkan fasilitas gedung di SMA Mutiara masih berbagi dengan STM Mutiara

yang jam belajarnya pada siang hari. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai

keadaan gedung di SMA Mutiara Natar dapat dilihat pada Denah Ruang SMA

MutiaraNatarberikut:

Page 4: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Gambar 3. Denah Ruang SMA Mutiara Natar

54

Page 5: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

4. Struktur Organisasi SMA Mutiara Natar Lampung Selatan

Untuk menciptakan pola hubungan kerja di SMA dibutuhkan struktur organisasi

sekolah untuk mengetahui pembagian tugas dari masing-masing personel sekolah

secara mudah. Berikut ini merupakan bagan struktur organisasi SMA Mutiara

Natar.

Gambar 4. Bagan Struktur Organisasi SMA Mutiara Natar

KETUA YAYASAN Drs. H. RIZAL NURMAN

KEPALA SEKOLAH ANTON SAPUTRA,S.S, M.Pd

WAKA KURIKULUM DEDY ASMARANTAKA, A.Md

WAKA KESISWAAN JULIMIN, S.Pd

SISWA

GURU BP TU

Page 6: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

5. Keadaan Guru SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 Guru merupakan perangkat pendidikan yang harus ada dalam pendidikan sekolah,

serta karyawan sebagai penunjang kegiatan administrasi sekolah. Pada Tahun

Pelajaran 2010/2011 SMA Mutiara Natar didukung oleh 34 guru. Adapun untuk

mengetahui keadaan guru di SMA Mutiara Natar pada Tahun Pelajaran 2010/2011

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9. Guru di SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 No Bidang Studi Kualifikasi Pendidikan Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris

Agama

PPKN/Kewarganegaraan

Matematika

Fisika

Kimia

Biologi

Sejarah

Geografi

Ekonomi/Akuntansi

Kesenian

Olahraga

Sosiologi

Komputer

Muatan Lokal

S1

S1

S1

S1

S1

S1

S1

S1

S1

S1

S1

D3

D3 dan S1

S1

D3

S1

2 orang

4 orang

1 orang

2 orang

4 orang

3 orang

3 orang

2 orang

2 orang

2 orang

3 orang

1 orang

2 orang

1 orang

2 orang

1 orang

Jumlah 34 orang

Sumber : Administrasi Tata Usaha SMA Mutiara Natar

Page 7: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Berdasarkan Tabel 9 , dapat diketahui bahwa sebagian besar guru yang mengajar

di SMA Mutiara Natar berlatar belakang pendidikan Strata 1 yaitu berjumlah 31

orang, yang diantaranya 2 orang sebagai guru mata pelajaran Geografi dan

selebihnya berlatar belakang pendidikan Diploma 3 yang berjumlah 3 orang.

6. Keadaan Siswa SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 Pada Tahun Pelajaran 2010/2011 SMA Mutiara Natar memiliki jumlah siswa 321

siswa yang terdiri dari 8 kelas. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 10. Jumlah Siswa SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 Berdasarkan Jenis Kelamin

Kelas

Jumlah Kelas

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan

X 2 35 (41,17%)

50 (58,82%)

85

XI 3 56 (46,28%)

65 (53,71%)

121

XII 3 45 (39,13%)

70 (60,87%)

115

Jumlah 9 136 185 321

Sumber : Administrasi Tata Usaha SMA Mutiara Natar Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa di SMA Mutiara Natar

sebagian besar terdiri dari siswa perempuan yang berjumlah 185 siswa, sedangkan

siswa laki-laki berjumlah 136 siswa. Hal ini berarti jumlah siswa perempuan di

SMA Mutiara Natar lebih banyak daripada siswa laki-laki.

Page 8: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

B. DESKRIPSI DATA PRIMER

1. Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai tes semester

genap pada materi pokok “Prinsip-Prinsip dan Keterampilan Dasar Pembuatan

Peta dan Kawasan Industri” siswa kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun

Pelajaran 2010/2011 yang tesnya diberikan langsung oleh peneliti. Adapun

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di SMA Mutiara Natar adalah 62. Maka

dalam menentukan prestasi belajar geografi terdapat kriteria yaitu jika nilai <62

maka termasuk kategori rendah, dan jika nilai ≥62 termasuk kategori tinggi. Data

selengkapnya mengenai prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Prestasi Belajar Geografi

SMA Mutiara Natar Tahun pelajaran 2010/2011 No. Prestasi Belajar Frekuensi Persentase (%) 1 < 62 42 66,67% 2 ≥ 62 21 33,33%

Jumlah 63 100% Sumber : Pengolahan Data Primer Tahun 2011 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa persentase pada kategori nilai belajar

rendah yaitu sebesar 66,67% sedangkan persentase kategori nilai belajar tinggi

yaitu sebesar 33,33%. Maka dapat disimpulkan bahwa persentase prestasi belajar

Geografi siswa Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

pada kategori rendah.

Berdasarkan tabel hasil prestasi belajar siswa yang ada pada Lampiran 12

diperoleh nilai geografi tertinggi adalah 90 dan terendah 40 . Selanjutnya untuk

mengetahui panjang interval digunakan rumus panjang interval sebagai berikut:

Page 9: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

I = NT − NR

K

I = 90 − 40

3

I = 50

3

I = 16,67dibulatkanmenjadi17 Dari hasil perhitungan tersebut dapat diperoleh panjang interval prestasi belajar

adalah 11, selanjutnya prestasi belajar dikelompokkan menjadi 3 kategori prestasi

belajar tinggi, sedang dan rendah sebagaimana terdistribusi pada tabel berikut ini:

Tabel 12. Distribusi Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Prestasi Belajar Geografi Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

No. Prestasi Belajar Interval Frekuensi Persentase 1 Tinggi 74-90 5 7,93% 2 Sedang 57-73 25 39,69% 3 Rendah 40-56 33 52,38%

Jumlah 63 100% Sumber: Pengolahan Data Primer Tahun 2011 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa Kelas XII

IPS SMA Mutiara Natar memiliki prestasi belajar yang rendah. Hal ini dapat

dilihat dari besarnya frekuensi siswa yang termasuk dalam kategori prestasi

rendah yaitu sebanyak 33 siswa (52,38%). Untuk lebih lengkapnya mengenai data

hasil prestasi belajar siswa dapat dilihat pada Lampiran 10.

Page 10: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

2. Pengelompokan Gaya Belajar Siswa Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

Pada proses pengelompokan gaya belajar, penulis merujuk pendapat Bobbi

deporter & Mike Hernacki yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan

gaya belajar kinestetik. Gaya belajar dominan siswa diketahui dari jumlah skor

total tertinggi yang diperoleh dari setiap masing-masing gaya belajar. Adapun

ketentuan kategori tipe gaya belajar adalah sebagai berikut:

1. Dikategorikan sebagai gaya belajar visual, jika jumlah skor pernyataan

gaya belajar visual lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah skor

pernyataan gaya belajar auditorial dan kinestetik.

2. Dikategorikan sebagai gaya belajar auditorial, jika jumlah skor pernyataan

gaya belajar auditorial lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah skor

pernyataan gaya belajar visual dan kinestetik.

3. Dikategorikan sebagai gaya belajar kinestetik, jika jumlah skor

pernyataan gaya belajar kinestetik lebih tinggi jika dibandingkan dengan

jumlah skor pernyataan gaya belajar visual dan auditorial.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan angket, dapat diketahui tipe

gaya belajar siswa kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

yaitu sebagai berikut.

Page 11: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Tabel 13. Pengelompokan Gaya Belajar Siswa Kelas XII Jurusan IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

No. Responden

Skor Gaya Belajar Gaya Belajar Dominan Visual Auditorial Kinestetik

1 29 20 28 Visual

2 32 30 31 Visual

3 25 33 31 Auditorial

4 28 25 26 Visual

5 45 58 48 Auditorial

6 34 30 33 Visual

7 30 30 34 Kinestetik

8 26 30 28 Auditorial

9 30 31 26 Visual

10 57 34 40 Visual

11 48 57 48 Auditorial

12 25 29 30 Kinestetik

13 27 26 31 Kinestetik

14 33 29 31 Visual

15 39 43 40 Auditorial

16 43 45 42 Auditorial

17 34 30 31 Visual

18 20 30 28 Auditorial

19 45 60 54 Auditorial

20 31 26 28 Visual

21 40 33 35 Visual

Page 12: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

22 30 33 34 Kinestetik

23 30 23 28 Visual

24 34 34 42 Kinestetik

25 32 25 29 Visual

26 25 30 42 Kinestetik

27 34 45 41 Auditorial

28 33 31 34 Kinestetik

29 37 33 34 Visual

30 27 24 26 Visual

31 30 40 36 Auditorial

32 29 30 31 Kinestetik

33 45 33 37 Visual

34 26 34 32 Auditorial

35 57 40 48 Visual

36 35 34 42 Kinestetik

37 32 26 30 Visual

38 30 40 37 Auditorial

39 42 29 42 Visual

40 37 25 34 Visual

41 28 29 32 Kinestetik

42 27 24 26 Visual

43 30 28 34 Kinestetik

44 45 34 42 Visual

Page 13: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

45 30 25 36 Kinestetik

46 39 40 39 Auditorial

47 34 27 32 Visual

48 30 28 32 Kinestetik

49 30 40 39 Auditorial

50 50 57 44 Auditorial

51 29 24 28 Visual

52 34 35 28 Auditorial

53 26 45 40 Auditorial

54 34 45 42 Auditorial

55 34 26 31 Visual

56 60 61 28 Auditorial

57 44 55 54 Auditorial

58 30 26 28 Visual

59 33 49 48 Auditorial

60 30 30 29 Visual

61 35 25 34 Visual

62 30 31 42 Kinestetik

63 55 57 42 Auditorial

Sumber : Pengolahan Data Primer Tahun 2011 Berdasarkan di atas dapat diketahui bahwa siswa kelas XII IPS SMA Mutiara

Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 memiliki ketiga tipe gaya belajar yaitu gaya

belajar visual, auditorial dan kinestetik. Meskipun siswa memiliki 3 gaya belajar

Page 14: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

tersebut pada umumnya siswa memiliki satu gaya belajar yang dominan. Dengan

demikian hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rose dan

Nicholl dalam Bobbi Deporter, dkk (2000:165) yang menyebutkan bahwa semua

orang memiliki ketiga gaya belajar yang berdasarkan modalitas yaitu visual,

auditorial dan kinestetik, tetapi umumnya hanya ada satu gaya yang dominan.

Data pengelompokan gaya belajar siswa kelas XII Jurusan IPS SMA Mutiara

Natar di atas jika divisualisasikan akan nampak seperti berikut ini.

Gambar 5. Diagram Gaya Belajar Siswa

Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya belajar siswa kelas

XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 bervariasi. Ada yang

memiliki gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik. Jumlah siswa yang

dominan pada gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik berturut-turut adalah

27 siswa (42,86%), 22 siswa (34,92%), 14 siswa (22,22%). Dari hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa gaya belajar visual merupakan gaya belajar yang paling

0

5

10

15

20

25

30

Visual Auditorial Kinestetik

27

22

14

F

R

E

K

U

E

N

S

I

TIPE GAYA BELAJAR

Page 15: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

banyak dimiliki oleh siswa Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran

2010/2011.

Selanjutnya berdasarkan hasil analisis prestasi belajar dan hasil analisis gaya

belajar dominan siswa, maka dapat dibuat distribusi prestasi belajar berdasarkan

gaya belajar dominan seperti pada tabel berikut.

Tabel 14. Distribusi Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Gaya Belajar Dominan

No Gaya Belajar Dominan

Prestasi Belajar Jumlah <62 ≥62

1 Visual 21 6 27 2 Auditorial 10 12 22 3 Kinestetik 11 3 14

Jumlah 42 21 63 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Tahun 2011 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa prestasi belajar yang tinggi

sebagaian besar dicapai oleh siswa yang memiliki gaya belajar dominan

auditorial. Hal ini dapat terlihat dari 22 siswa yang memiliki gaya belajar dominan

auditorial, 12 siswa diantaranya memiliki prestasi yang tinggi. Sedangkan siswa

dengan gaya belajar dominan visual dan kinestetik memiliki jumlah prestasi

rendah lebih banyak daripada yang jumlah siswa yang berprestasi tinggi.

Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dari ketiga tipe

gaya belajar tersebut, gaya belajar auditorial merupakan gaya belajar yang

mampu meningkatkan prestasi belajar yang paling besar. Tingginya prestasi

belajar pada siswa dengan gaya belajar auditorial ini berhubungan dengan

tingginya skor gaya belajar auditorial pada siswa tersebut, selain itu juga ada

kesesuaian antara gaya belajar auditorial dengan metode mengajar yang

digunakan guru.

Page 16: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Selanjutnya dapat dijelaskan juga bahwa gaya belajar berhubungan dengan

kecerdasan seseorang. Hal ini sesuai dengan yang teori yang diungkapkan Howard

Gardner bahwa gaya belajar berhubungan dengan kecerdasan seseorang. Orang-

orang dengan kecerdasan auditorial mampu memahami informasi cukup dengan

mendengar informasi tersebut tanpa harus dengan melihat ataupun dengan

mempraktikkan langsung informasi tersebut. Artinya orang-orang yang skor gaya

belajar auditorial tinggi memiliki kecerdasan yang tinggi sehingga dapat meraih

prestasi yang tinggi pula.

3. Gaya Belajar Visual Siswa Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun

Pelajaran 2010/2011 Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan angket, diperoleh hasil skor

jawaban responden dengan skor tertinggi 60 dan skor terendah 20 (Lampiran 10).

Untuk mengetahui panjang interval digunakan rumus panjang interval sebagai

berikut.

I = NT − NR

K

I = 60 − 20

5

I = 8 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka panjang interval untuk gaya belajar

visual adalah 8. Selanjutnya skor gaya belajar visual ini dibagi menjadi 5 kategori

sebagaimana terdistribusi pada tabel berikut.

Page 17: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Tabel 15. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Skor Gaya Belajar Visual Siswa Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

No. Kategori Skor Gaya Belajar Visual

Kelas Interval

Frekuensi

1 Skor gaya belajar visual sangat tinggi 52-60 4 2 Skor gaya belajar visual tinggi 44-51 7 3 Skor gaya belajar visual sedang 36-43 7 4 Skor gaya belajar visual rendah 28-35 35 5 Skor gaya belajar visual sangat rendah 20-27 10

Jumlah 63 Sumber: Pengolahan Data Primer Tahun 2011

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa responden yang berada pada kategori

skor gaya belajar visual rendah jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang

berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, sedang dan sangat rendah. Hal ini dapat

dilihat pada tabel, sebanyak 35 siswa (55,56%) berada pada kategori skor gaya

belajar visual rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa skor gaya belajar visual

siswa kelas XII IPS SMA Mutiara Natar termasuk dalam kategori rendah.

Selanjutnya untuk mengetahui distribusi skor gaya belajar visual dapat dilihat

pada Lampiran 11.

Page 18: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

4. Gaya Belajar Auditorial Siswa Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan angket, maka diperoleh hasil

skor jawaban responden dengan skor tertinggi 61 dan skor terendah 20 (Lampiran

10). Sedangkan untuk mengetahui panjang interval gaya belajar visual digunakan

rumus panjang interval sebagai berikut.

I = NT − NR

K

I = 61 − 20

5

I = 8, 2dibulatkanmenjadi8 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka panjang interval untuk gaya belajar

auditorial adalah 8. Selanjutnya skor gaya belajar visual ini dibagi menjadi 5

kategori sebagaimana terdistribusi pada tabel berikut.

Tabel 16. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Gaya Belajar Auditorial

Siswa Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

No. Kategori Skor Gaya Belajar Auditorial

Kelas Interval

Frekuensi

1 Skor gaya belajar auditorial sangat tinggi 52-61 7 2 Skor gaya belajar auditorial tinggi 44-51 5 3 Skor gaya belajar auditorial sedang 36-43 6 4 Skor gaya belajar auditorial rendah 28-35 29 5 Skor gaya belajar auditorial sangat rendah 20-27 16

Jumlah 63 Sumber: Pengolahan Data Primer Tahun 2011

Page 19: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang berada pada

kategori skor gaya belajar auditorial rendah jumlahnya lebih banyak dibandingkan

yang berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, sedang dan sangat rendah. Hal ini

dapat dilihat pada tabel, sebanyak 29 siswa (46,03%) berada pada kategori skor

gaya belajar auditorial rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa skor gaya belajar

auditorial siswa kelas XII IPS SMA Mutiara Natar termasuk dalam kategori

rendah. Selanjutnya untuk mengetahui distribusi skor gaya belajar auditorial dapat

dilihat pada Lampiran 11.

5. Gaya Belajar Kinestetik Siswa Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun

Pelajaran 2010/2011 Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan angket, maka diperoleh hasil

skor jawaban responden dengan skor tertinggi 54 dan skor terendah 26 (Lampiran

10). Sedangkan untuk mengetahui panjang interval gaya belajar kinestetik

digunakan rumus panjang interval sebagai berikut.

I = NT − NR

K

I = 54 − 26

5

I = 5,6dibulatkanmenjadi6

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka panjang interval untuk gaya belajar

kinestetik adalah 6. Selanjutnya skor gaya belajar kinestetik ini dibagi menjadi 5

kategori sebagaimana terdistribusi pada tabel berikut.

Page 20: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Tabel 17. Distribusi Jumlah Siswa Berdasarkan Gaya Belajar Kinestetik Siswa Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

No. Kategori Skor

Gaya Belajar Kinestetik Kelas

Interval Frekuensi

1 Skor gaya belajar kinestetik sangat tinggi 50-54 2 2 Skor gaya belajar kinestetik tinggi 44-49 5 3 Skor gaya belajar kinestetik sedang 38-43 15 4 Skor gaya belajar kinestetik rendah 32-37 17 5 Skor gaya belajar kinestetik sangat rendah 26-31 24

Jumlah 63 Sumber: Pengolahan Data Primer Tahun 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang berada pada

kategori skor gaya belajar kinestetik sangat rendah jumlahnya lebih banyak

dibandingkan yang berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah.

Hal ini dapat dilihat pada tabel, sebanyak 24 siswa (38,09%) berada pada kategori

skor gaya belajar kinestetik sangat rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa skor

gaya belajar kinestetik siswa kelas XII IPS SMA Mutiara Natar termasuk dalam

kategori sangat rendah. Selanjutnya untuk mengetahui distribusi skor gaya belajar

kinestetik dapat dilihat pada Lampiran 11.

Page 21: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

C. HASIL UJI PERSYARATAN INSTRUMEN

1. Hasil Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk menunjukkan bahwa data varibel variabel prestasi

belajar (Y) dengan data gaya belajar (X) berada dalam satu garis lurus.

Perhitungan uji linieritas menggunakan program SPSS (Statistical Product and

Service Solution) Versi 16.0 dengan metode grafik. Melalui metode ini,

pemeriksaan dilakukan melalui scatterplots untuk melihat apakah hubungan antar

variabel linier atau tidak. Lebih baik lagi jika grafik yang dilihat tidak hanya skor

yang terlihat, akan tetapi residu yang dilihat melalui scatterplots residu terstandar.

Scatterplots ini menunjukkan hubungan antara terhadap nilai prediksi terstandar

(standardized estimate) dengan residu terstandar (standardized residuals) yang

harus menunjukkan pola yang linier. Berikut ini merupakan grafik hasil uji

linieritas antara Prestasi Belajar (Y) dengan gaya belajar visual (X1), gaya belajar

auditorial (X2) dan gaya belajar kinestetik (X3).

Gambar 6. Grafik Linieritas antara Prestasi Belajar terhadap Gaya Belajar Visual

Page 22: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Gambar 7. Grafik Linieritas Prestasi Belajar terhadap Gaya Belajar Auditorial

Gambar 8. Grafik Linieritas Prestasi Belajar terhadap Gaya Belajar Kinestetik Berdasarkan 3 grafik linieritas di atas dapat diketahui bahwa data serta prestasi

belajar, gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik memiliki pola yang linier

(berada dalam satu garis lurus). Selain itu dapat dianalisis untuk besarnya skor

masing-masing variabelnya sebagai berikut.

Page 23: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Tabel 18. Hasil Uji Linieritas Data Variabel Penelitian Tahun 2011

No Variabel Harga ρ Harga α Keterangan 1 Y terhadap X1 0,00 0,05 Linier 2 Y terhadap X2 0,00 0,05 Linier 3 Y terhadap X3 0,00 0,05 Linier

Sumber: Pengolahan Data Primer Tahun 2011

Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikansi yang diperoleh (ρ)

untuk setiap variabel penelitian adalah lebih kecil daripada nilai signifikansi yang

ditetapkan (α), sehingga ρ<α. Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak karena

data penelitian linier. Selanjutnya untuk mengetahui hasil uji linieritas lebih

lengkap dapat dilihat pada Lampiran 12.

2. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau sebaliknya. Perhitungan uji

linieritas menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution)

Versi 16.0 dengan metode uji Kolmogrov-Smirnov.

Berikut ini merupakan grafik hasil uji normalitas data prestasi belajar (Y), gaya

belajar visual (X1), gaya belajar auditorial (X2) dan gaya belajar kinestetik (X3).

Page 24: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Gambar 10. Grafik Normalitas Data Prestasi Belajar

Gambar 11. Grafik Normalitas Data Gaya Belajar Visual

Page 25: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Gambar 12. Grafik Normalitas Data Gaya Belajar Auditorial

Gambar 12. Grafik Normalitas Data Gaya Belajar Kinestetik

Page 26: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Berdasarkan 4 grafik normalitas di atas dapat diketahui bahwa data serta prestasi

belajar, gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik memiliki data yang

berdistribusi normal. Selain itu dapat dianalisis untuk besarnya skor masing-

masing variabelnya sebagai berikut.

Tabel 19. Hasil Uji Normalitas Data Variabel Penelitian Tahun 2011 No. Variabel Harga

ρ Harga α Keterangan

1 Prestasi Belajar 0,053 0,05 Berdistribusi normal 2 Gaya Belajar Visual 0,068 0,05 Berdistribusi normal 3 Gaya Belajar Auditorial 0,106 0,05 Berdistribusi normal 4 Gaya Belajar Kinestetik 0,111 0,05 Berdistribusi normal

Sumber: Pengolahan Data Primer Tahun 2011

Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikansi yang diperoleh (ρ)

untuk setiap variabel penelitian adalah lebih besar daripada nilai signifikansi yang

ditetapkan (α), sehingga ρ>. Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak karena

data penelitian berdistribusi normal. Selanjutnya untuk mengetahui lebih lengkap

mengenai uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran 12.

D. Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara

gaya belajar visual dengan prestasi belajar geografi kelas XII IPS SMA Mutiara

Natar Tahun Pelajaran 2010/2011.

Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut, dilakukan perhitungan

menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan SPSS

(Statistical Product and Service Solution) Versi 16.0. Untuk pengujian hipotesis

pertama diperoleh rhitung = 0,735

Page 27: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara X1 dan Y, maka nilai rhitung =

0,735 dikonsultasikan pada interpretasi koefisien korelasi nilai r. Maka diperoleh

hasil bahwa tingkat keeratan hubungan antara X1 dengan Y adalah kuat, yaitu

berada antara 0,600-0,799.

Sedangkan untuk mengetahui tingkat signifikansinya maka rhitung dikonsultasikan

dengan rtabel untuk N=63 dengan taraf signifikansi α = 5% yaitu sebesar 0,248.

Setelah dibandingkan dengan rtabel tersebut, ternyata rhitung yang diperoleh lebih

besar dari rtabel (rhitung 0,735 > rtabel 0,248) yang berarti hubungan antara gaya

belajar visual (X1) dengan prestasi belajar (Y) signifikan.

Selain itu, dari hasil uji hipotesis pertama yang telah dilakukan dapat dijelaskan

bahwa rhitung = 0,735 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

gaya belajar visual (X1) dengan prestasi belajar (Y) karena rhitung positif (+),

artinya semakin tinggi skor gaya belajar visual akan cenderung semakin tinggi

prestasi belajar geografi siswa dan sebaliknya semakin rendah skor gaya belajar

visual akan cenderung semakin rendah prestasi belajar geografi siswa.

Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini yang mengatakan bahwa

ada hubungan antara gaya belajar visual dengan prestasi belajar geografi kelas XII

IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat diterima

kebenarannya. Selanjutnya untuk mengetahui hasil perhitungan korelasi antara

gaya belajar visual dengan prestasi belajar dapat dilihat pada Lampiran 13.

Page 28: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

2. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara

gaya belajar auditorial dengan prestasi belajar geografi kelas XII IPS SMA

Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011.

Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut, dilakukan perhitungan

menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan SPSS

(Statistical Product and Service Solution) Versi 16.0. Untuk pengujian hipotesis

kedua diperoleh rhitung = 0,790.

Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara X2 dan Y, maka nilai rhitung =

0,790 dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r, sehingga

diperoleh hasil bahwa tingkat keeratan hubungan antara X2 dengan Y adalah kuat,

yaitu berada antara 0,600-0,799.

Sedangkan untuk mengetahui tingkat signifikansinya maka rhitung dibandingkan

dengan rtabel untuk N=63 dengan taraf signifikansi α = 5% yaitu sebesar 0,248.

Setelah dibandingkan dengan rtabel , ternyata rhitung yang diperoleh lebih besar dari

rtabel (rhitung 0,790 > rtabel 0,248) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara

X2 dengan Y.

Selain itu, dari hasil uji hipotesis kedua yang telah dilakukan dapat dijelaskan

bahwa rhitung = 0,790 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

gaya belajar auditorial (X2) dengan prestasi belajar (Y) karena rhitung positif (+),

Page 29: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

artinya semakin tinggi skor gaya belajar auditorial akan cenderung semakin tinggi

prestasi belajar geografi siswa dan sebaliknya semakin rendah skor gaya belajar

auditorial akan cenderung semakin rendah prestasi belajar geografi siswa.

Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini yang mengatakan bahwa

ada hubungan antara gaya belajar auditorial dengan prestasi belajar geografi kelas

XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat diterima

kebenarannya. Selanjutnya untuk mengetahui hasil perhitungan korelasi antara

gaya belajar auditorial dengan prestasi belajar dapat dilihat pada Lampiran 13.

3. Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara

gaya belajar kinestetik dengan prestasi belajar geografi kelas XII IPS SMA

Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011.

Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut, dilakukan perhitungan

menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan SPSS

(Statistical Product and Service Solution) Versi 16.0. Untuk pengujian hipotesis

ketiga diperoleh rhitung = 0,775.

Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara X3 dan Y, maka nilai rhitung =

0,775 dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r, sehingga

diperoleh hasil bahwa tingkat keeratan hubungan antara X3 dengan Y adalah kuat,

yaitu berada antara 0,600-0,799.

Page 30: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Sedangkan untuk mengetahui tingkat signifikansinya maka rhitung dikonsultasikan

dengan rtabel untuk N=63 dengan taraf signifikansi α = 5% yaitu sebesar 0,248.

Setelah dikonsultasikan dengan harga rtabel tersebut, ternyata rhitung yang diperoleh

lebih besar dari rtabel (rhitung 0,775 > rtabel 0,248) yang berarti hubungan antara gaya

belajar kinestetik (X3) dengan prestasi belajar (Y) signifikan.

Selain itu, dari hasil uji hipotesis ketiga yang telah dilakukan dapat dijelaskan

bahwa rhitung = 0,775 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

gaya belajar kinestetik (X3) dengan prestasi belajar (Y) karena rhitung positif (+),

artinya semakin tinggi skor gaya belajar kinestetik akan cenderung semakin tinggi

prestasi belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah skor gaya belajar kinestetik

akan cenderung semakin rendah prestasi belajar siswa.

Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini yang mengatakan bahwa

ada hubungan antara gaya belajar kinestetik dengan prestasi belajar geografi kelas

XII Jurusan IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat diterima

kebenarannya. Selanjutnya untuk mengetahui hasil perhitungan korelasi antara

gaya belajar kinestetik dengan prestasi belajar dapat dilihat pada Lampiran 13.

Page 31: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

4. Hipotesis Keempat Hipotesis keempat yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara

gaya belajar (visual, auditorial dan kinestetik) dengan prestasi belajar geografi

siswa Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011.

Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut, dilakukan perhitungan

menggunakan rumus Korelasi Ganda dengan bantuan SPSS (Statistical Product

and Service Solution) Versi 16.0. Untuk pengujian hipotesis keempat diperoleh

Rhitung = 0,895.

Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara X1, X2 dan X3 dengan Y,

maka nilai Rhitung = 0,895 dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien

korelasi nilai r halaman 50, sehingga diperoleh hasil bahwa tingkat keeratan

hubungan antara X1, X2 dan X3 dengan Y adalah sangat kuat yaitu berada antara

0,800 – 1,000.

Sedangkan untuk mengetahui tingkat signifikansinya maka Rhitung=0,895

dikonsultasikan dengan Rtabel untuk N=63 dengan taraf signifikansi α = 5% yaitu

sebesar 0,248. Setelah dikonsultasikan dengan Rtabel ternyata Rhitung yang

diperoleh lebih besar dari Rtabel (Rhitung 0,895 > Rtabel0,248) yang berarti hubungan

antara gaya belajar visual (X1), gaya belajar auditorial (X2) dan gaya belajar

kinestetik (X3) dengan prestasi belajar (Y) adalah signifikan.

Selain itu, dari hasil uji hipotesis keempat yang telah dilakukan dapat dijelaskan

bahwa, Rhitung =0,895 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

X1, X2 dan X3 dengan Y karena Rhitung positif (+), artinya semakin tinggi skor gaya

Page 32: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

belajar visual, auditorial dan kinestetik maka akan cenderung semakin tinggi

prestasi belajar geografi siswa dan sebaliknya semakin rendah skor gaya belajar

visual, auditorial dan kinestetik maka akan cenderung semakin rendah prestasi

belajar geografi siswa.

Dengan demikian hipotesis keempat dalam penelitian ini yang mengatakan bahwa

ada hubungan antara gaya belajar (visual, auditorial dan kinestetik) dengan

prestasi belajar geografi kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran

2010/2011 dapat diterima kebenarannya. Selanjutnya untuk mengetahui hasil

perhitungan korelasi ganda antara gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik

secara bersama-sama dengan prestasi belajar dapat dilihat pada Lampiran 13.

E. PEMBAHASAN

1. Hubungan antara Gaya Belajar Visual (X1) dengan Prestasi Belajar Geografi (Y)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara gaya

belajar visual dengan prestasi belajar geografi siswa kelas XII IPS SMA Mutiara

Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 yaitu dengan koefisien korelasi rhitung = 0,735.

Hubungan tersebut bersifat positif, erat dan signifikan. Artinya ada kecenderungan

semakin tinggi skor gaya belajar visual maka akan semakin tinggi prestasi belajar

geografi siswa dan sebaliknya semakin rendah skor gaya belajar visual maka akan

semakin rendah prestasi belajar geografi siswa.

Gaya belajar visual merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

keberhasilan seseorang dalam belajar, karena siswa dengan skor gaya belajar

Page 33: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

visual yang tinggi maka dalam proses pembelajaran akan banyak melakukan hal-

hal yang berhubungan dengan visualitas karena gaya belajar visual merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang karena gaya belajar

visual merupakan salah satu cara siswa dalam menerima, menyerap, memahami

dan mengingat informasi/pelajaran yang bertujuan untuk mencapai prestasi yang

tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian, siswa yang memiliki skor gaya belajar visual

kategori tinggi cenderung memiliki prestasi belajar yang tinggi pula. Sebaliknya

siswa yang memiliki skor gaya belajar visual rendah cenderung memiliki prestasi

belajar yang rendah pula.

Dari hasil penelitian dapat diketahui juga bahwa skor gaya belajar visual siswa

Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar termasuk dalam kategori rendah. Sebanyak 35

siswa atau sebesar 55,56% memiliki skor gaya belajar visual yang rendah. Dan

dari 35 siswa tersebut 28 siswa diantaranya memiliki prestasi belajar geografi

yang rendah. Selain itu dapat diketahui juga bahwa siswa yang memiliki gaya

belajar dominan visual sebagian besar memiliki prestasi yang rendah. Dari 27

siswa yang memiliki gaya belajar dominan visual 21 siswa diantaranya memiliki

prestasi yang rendah.

Rendahnya prestasi belajar siswa ini disebabkan karena rendahnya skor gaya

belajar visual siswa. Siswa kurang optimal memanfaatkan cara-cara visualitas

dalam belajar. Hal ini terlihat dari jawaban responden pada saat mengisi angket,

dimana banyak siswa yang jarang mencatat materi pelajaran yang sedang

dipelajari, membaca materi pelajaran hanya pada saat akan diadakan ulangan dan

Page 34: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

jarang memperhatikan materi pelajaran yang ditulis guru di papan tulis. Hal

tersebut berakibat siswa tidak memahami pelajaran dengan baik, sehingga pada

saat diadakan tes mereka memperoleh hasil yang kurang baik.

Rendahnya prestasi belajar pada siswa dengan gaya belajar visual ini juga

disebabkan adanya ketidaksesuaian antara gaya belajar visual siswa dengan

metode mengajar guru. Dalam proses pembelajaran di sekolah, gaya belajar

sangat berhubungan erat dengan gaya mengajar atau metode mengajar seorang

guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution (2008:93) bahwa “kesesuaian

antara gaya mengajar dengan gaya belajar dapat mempertinggi efektifitas belajar”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru geografi kelas XII IPS yang berkaitan

dengan metode mengajar, guru geografi di kelas XII IPS tersebut biasanya

menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diakhiri dengan pemberian tugas.

Hal ini terlihat pada saat menyampaikan materi tentang Prinsip-Prinsip dan

Keterampilan Dasar Pembuatan Peta, guru hanya memberikan penjelasan secara

lisan/ceramah tanpa menggunakan media pembelajaran kemudian dilanjutkan

dengan pemberian PR (Pekerjaan Rumah) mengerjakan soal-soal yang ada di

LKS. Metode ceramah yang digunakan guru geografi tersebut merupakan salah

satu metode mengajar yang menuntut ketajaman pendengaran agar seorang siswa

dapat menyerap informasi dengan baik. Padahal secara teoritis siswa dengan gaya

belajar visual akan mudah menyerap informasi jika banyak mendapatkan

rangsangan visualitas yaitu melihat segala sesuatu baik informasi maupun

pelajaran secara visual. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bobbi

Deporter dan Mike Hernacki (1999:117) bahwa “salah satu ciri anak yang

Page 35: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

memiliki gaya belajar visual adalah mudah mengingat apa yang dilihat daripada

yang didengar”.

Sejalan dengan hal tersebut, Suparlan (2004:31) menyatakan bahwa “untuk dapat memahami isi dari materi pembelajaran, siswa yang memiliki gaya belajar visual biasanya mampu berpikir dengan menggunakan gambar dan dapat belajar dengan baik melalui penglihatan, yaitu seperti diagram, peta, ilustrasi teks dari buku, transparasi, dan video”. Berdasarkan beberapa teori tersebut menegaskan akan pentingnya pembelajaran

dengan visualitas terutama bagi siswa yang memiliki gaya belajar visual. Namun

pada kenyataannya guru masih kurang memperhatikan faktor visualitas dalam

proses pembelajaran sehingga membuat siswa yang memiliki gaya belajar visual

kesulitan dalam menyerap materi pelajaran. Ketidaksesuaian antara gaya belajar

visual siswa dengan metode mengajar guru inilah yang membuat siswa dengan

gaya belajar visual sulit untuk memahami materi pelajaran sehingga berpengaruh

terhadap prestasi belajar mereka.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara gaya belajar

visual dengan prestasi belajar geografi siswa Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar.

Hal ini berarti ada kecenderungan bahwa semakin tinggi skor gaya belajar visual

akan cenderung semakin tinggi prestasi belajar geografi siswa dan sebaliknya

semakin rendah skor gaya belajar visual akan cenderung semakin rendah prestasi

belajar geografi siswa.

Page 36: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

2. Hubungan antara Gaya Belajar Auditorial (X2) dengan Prestasi Belajar Geografi (Y)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara gaya

belajar auditorial dengan prestasi belajar geografi siswa kelas XII IPS SMA

Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan koefisien korelasi rhitung =

0,790. Hubungan tersebut bersifat positif, erat dan signifikan. Artinya ada

kecenderungan semakin tinggi skor gaya belajar auditorial maka akan semakin

tinggi prestasi belajar geografi siswa dan sebaliknya semakin rendah skor gaya

belajar auditorial maka akan semakin rendah prestasi belajar geografi siswa.

Gaya belajar auditorial merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

keberhasilan seseorang dalam belajar, dengan skor gaya belajar auditorial maka

siswa memiliki akses audio/mendengar untuk dapat memahami materi pelajaran

karena gaya belajar auditorial merupakan salah satu cara siswa dalam menyerap

informasi/pelajaran yang bertujuan untuk berprestasi.

Berdasarkan hasil penelitian, siswa-siswa dengan gaya belajar dominan auditorial

sebagian besar memiliki prestasi yang tinggi. Hal ini terlihat pada Tabel 17, dari

22 siswa yang gaya belajarnya dominan auditorial, 12 diantaranya prestasinya

tinggi.

Secara teoritis, karakteristik gaya belajar auditorial menempatkan pendengaran

sebagai alat utama dalam memudahkan seseorang dalam menyerap

informasi/pelajaran. Individu yang memiliki gaya belajar dominan auditorial dapat

belajar lebih baik dengan cara mendengarkan. Mereka menikmati saat-saat

mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru pada saat pembelajaran

Page 37: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

berlangsung. Karakteristik gaya belajar auditorial ini sesuai dengan yang di

ungkapkan Barbe dalam M. Joko Susilo (2009:120)

“Bahwa anak dengan gaya belajar auditori adalah anak-anak yang aktif berbicara; ia kerap mengulang-ulang kata baru yang ia pelajari; ia aktif bertanya dan tidak mudah puas dengan jawaban “tidak tahu” karena ia akan terus bertanya; emosinya mudah dikenali dengan suara yang makin keras atau cara ia memecahkan masalahnya dengan mencari teman berbicara; suka berbicara tapi sering tak sabar jika harus mendengar orang lain bicara”.

Dalam proses pembelajaran, metode mengajar guru merupakan strategi transfer

informasi yang diberikan kepada siswanya. Sedangkan gaya belajar adalah

bagaimana sebuah informasi dapat diterima dengan baik oleh siswanya.

Berdasarkan hasil observasi berkaitan dengan metode mengajar, bahwa metode

mengajar yang sering digunakan oleh guru Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar

adalah metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Beberapa metode tersebut

merupakan metode mengajar yang menitikberatkan pada audio/pendengaran. Hal

ini berarti transfer informasi dari guru dapat diterima dengan baik khususnya bagi

siswa yang memiliki gaya belajar dominan auditorial. Sehingga hal ini menjadi

penyebab siswa yang memiliki gaya belajar auditorial memiliki prestasi yang

tinggi.

Meskipun demikian, berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa gaya

belajar auditorial siswa Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar termasuk dalam

kategori rendah. Sebanyak 29 siswa atau sebesar 49,03% memiliki skor gaya

belajar auditorial yang rendah. Dan dari 29 siswa tersebut 23 siswa diantaranya

memiliki prestasi belajar geografi yang rendah. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa siswa yang memiliki skor gaya belajar auditorial tinggi cenderung

memiliki prestasi belajar yang tinggi pula. Sebaliknya siswa yang memiliki skor

Page 38: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

gaya belajar auditorial rendah cenderung memiliki prestasi belajar yang rendah

pula. Rendahnya skor gaya belajar auditorial siswa ini yang menyebabkan

rendahnya prestasi belajar pada siswa tersebut.

3. Hubungan antara Gaya Belajar Kinestetik (X3) dengan Prestasi Belajar

Geografi (Y)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara gaya

belajar kinestetik dengan prestasi belajar geografi siswa kelas XII IPS SMA

Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan koefisien korelasi rhitung =

0,775. Hubungan tersebut bersifat positif, erat dan signifikan. Artinya ada

kecenderungan semakin tinggi skor gaya belajar kinestetik maka akan semakin

tinggi prestasi belajar geografi siswa dan sebaliknya semakin rendah skor gaya

belajar kinestetik maka akan semakin rendah prestasi belajar geografi siswa.

Gaya belajar kinestetik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

keberhasilan seseorang dalam belajar, dengan gaya belajar kinestetik yang tinggi

maka siswa memiliki akses kinestis yang tinggi untuk mencapai keberhasilan

karena gaya belajar kinestetik merupakan salah satu cara siswa dalam menyerap

informasi/pelajaran yang bertujuan untuk berprestasi.

Berdasarkan hasil penelitian, siswa yang memiliki skor gaya belajar kinestetik

tinggi cenderung memiliki prestasi belajar yang tinggi pula. Sebaliknya siswa

yang memiliki gaya belajar kinestetik rendah cenderung memiliki prestasi belajar

yang rendah pula.

Page 39: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Dari hasil penelitian dapat diketahui juga bahwa gaya belajar kinestetik siswa

Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar termasuk dalam kategori sangat rendah.

Sebanyak 24 siswa atau sebesar 38,09% memiliki skor gaya belajar auditorial

yang sangat rendah. Dan dari 24 siswa tersebut 23 siswa diantaranya memiliki

prestasi belajar geografi yang rendah. Selain itu dapat diketahui juga bahwa gaya

belajar kinestetik merupakan gaya belajar yang paling sedikit dimiliki oleh siswa

Kelas XII IPS SMA Mutiara Natar. Hanya 14 siswa (22,22%) yang memiliki gaya

belajar dominan kinestetik. Selanjutnya siswa yang memiliki gaya belajar

dominan kinestetik tersebut sebagian besar memiliki prestasi yang rendah. Hal ini

dapat dilihat pada Tabel 17, bahwa dari 14 siswa yang memiliki gaya belajar

dominan kinestetik, 11 siswa diantaranya memiliki prestasi yang rendah.

Rendahnya prestasi belajar siswa ini disebabkan karena rendahnya skor gaya

belajar kinestetik siswa. Siswa kurang optimal memanfaatkan cara-cara kinestis

dalam belajar. Bahkan jika dibandingkan dengan dua tipe gaya belajar lainnya

yaitu visual dan auditorial, gaya belajar kinestetik siswa sebagian besar berada

pada kategori sangat rendah. Hal tersebut berakibat siswa tidak memahami

pelajaran dengan baik, sehingga pada saat diadakan tes mereka memperoleh hasil

yang kurang baik.

Rendahnya prestasi belajar pada siswa dengan gaya belajar kinestetik ini juga

disebabkan masih berkaitan dengan metode mengajar yang digunakan guru pada

saat mengajar. Pada saat belajar tentang Prinsip-Prinsip Dasar Pembuatan Peta,

guru hanya menggunakan metode ceramah. Padahal siswa dengan gaya belajar

kinestetik ini mudah bosan dengan penjelasan yang panjang lebar. Dengan metode

Page 40: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

mengajar yang konvensional ini, siswa dengan gaya belajar kinestetik kurang

termotivasi untuk belajar sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar mereka.

Menurut Gordon Dryden dan Dr. Jeannette Vos (2002:105) bahwa “para pelajar kinestetik adalah yang paling beresiko gagal dalam kelas tradisional. Mereka perlu bergerak, menyentuh, atau bertindak. Jika metode pengajarannya tidak memungkinkan mereka melakukannya, mereka merasa ditinggalkan, tidak terlibat, dan bosan”.

Siswa kinestetik lebih menyukai pembelajaran yang banyak melakukan aktifitas

fisik/praktik langsung misalnya dengan diberikan tugas yang berkaitan dengan

proses pembuatan peta atau dengan menggunakan sebuah peta kemudian

menunjukkan secara langsung tentang unsur-unsur yang ada dalam peta tersebut.

Hal ini sesuai dengan pendapat Suparlan (2004:31) yang menyatakan bahwa:

”Gaya belajar kinestetik memiliki karakteristik yaitu siswa dapat belajar dengan baik melalui penggunaan pendekatan tangan (tubuh) atau melakukan aktifitas fisik. Golongan ini lebih banyak belajar dengan melakukan (learning by doing) dengan menggunakan alat peraga dan praktik langsung ke lapangan karena lebih mudah bagi mereka mencerna dan memahami suatu konsep”.

Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan antara gaya

belajar kinestetik dengan prestasi belajar siswa. Hal ini berarti bahwa semakin

tinggi skor gaya belajar kinestetik akan cenderung semakin tinggi prestasi belajar

geografi siswa dan sebaliknya semakin rendah skor gaya belajar kinestetik akan

cenderung semakin rendah prestasi belajar geografi siswa.

Page 41: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

4. Hubungan antara Gaya Belajar Visual (X1), Gaya Belajar Auditorial (X2) dan Gaya Belajar Kinestetik (X3) dengan Prestasi Belajar Geografi (Y)

Untuk menganalisis hubungan antara gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik

secara bersama-sama dengan prestasi belajar geografi siswa kelas XII IPS SMA

Mutiara Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 digunakan rumus

Korelasi Ganda.

Dari perhitungan Korelasi Ganda diperoleh Rhitung= 0,895. Hasil perhitungan

tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara gaya belajar (visual, auditorial

dan kinestetik) dengan prestasi belajar geografi siswa kelas XII IPS SMA Mutiara

Natar Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini dapat dibuktikan melalui pengujian

hipotesis keempat diperoleh Rhitung 0,895 > Rtabel 0,248. Hubungan ini secara

kualitatif dapat dinyatakan sangat kuat.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga tipe gaya belajar (visual, auditorial

dan kinestetik) pada dasarnya mampu meningkatkan prestasi belajar. Hal ini

sesuai dengan pendapat Bobbi Deporter & Mike Hernacki (2008:142) bahwa

“tidak ada satu cara berpikir atau modalitas manapun yang lebih baik atau lebih

buruk daripada yang lainnya. Mereka hanya berbeda saja. Setiap cara dapat

berhasil. Kuncinya menyadari yang mana yang paling berhasil untuk anda, dan

juga mengembangkan yang lain-lainnya”.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk dapat meningkatkan

prestasi belajar dapat dicapai dengan menggunakan gaya belajar visual, auditorial

maupun kinestetik. Karena apapun gaya belajar yang dimiliki siswa pada dasarnya

memiliki tujuan yang sama, yaitu agar dapat memberi hasil belajar yang optimal.

Page 42: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Namun dari 3 tipe gaya belajar tersebut, gaya belajar auditorial merupakan gaya

belajar yang dapat mencapai prestasi tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa

sebagian besar siswa yang memiliki gaya belajar dominan auditorial cenderung

memiliki prestasi tinggi. Selain itu dari hasil perhitungan korelasi secara parsial,

gaya belajar auditorial memiliki koefisien korelasi yang paling tinggi

dibandingkan dengan dua gaya belajar lainnya yaitu dengan rhitung = 0,790.

Untuk mencapai prestasi yang tinggi seorang siswa sebaiknya mengenali gaya

belajarnya sendiri, dengan begitu siswa tersebut dapat mengambil langkah-

langkah penting agar dapat belajar dengan lebih cepat dan lebih mudah. Apabila

seseorang telah memiliki gaya belajar yang tinggi maka ia akan memahami serta

mengingat suatu informasi/pelajaran dengan mudah sesuai dengan akses gaya

belajar yang dimilikinya. Semakin tinggi skor gaya belajar yang dimiliki oleh

seseorang maka akan semakin tinggi hasil belajar yang dicapai.

Ketika seorang siswa telah mengenali gaya belajarnya, maka ia juga harus

berusaha untuk mengembangkan modalitas atau gaya belajar lain yang tidak

dominan pada dirinya. Gaya belajar tidak bersifat kaku, meskipun seseorang

memiliki gaya belajar yang dominan pada salah satu tipe gaya belajar bukan

berarti siswa tersebut tidak dapat mengembangkan gaya belajar yang lain. Hal ini

perlu dilakukan agar siswa dapat menerima informasi dengan baik meskipun guru

menyampaikan berbagai metode mengajar yang terkadang hanya melayani satu

tipe gaya belajar saja.

Page 43: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Selain dari diri siswa, prestasi belajar dapat ditingkatkan dengan memperhatikan

kesesuaian antara gaya mengajar guru dengan gaya belajar siswa. Seorang guru

diharapkan tidak menggunakan metode mengajar yang hanya melayani satu gaya

belajar saja sehingga mengabaikan gaya belajar yang lainnya. Hal ini sesuai

dengan prinsip pembelajaran yang menuntut adanya pelayanan individual. Dengan

memahami hal tersebut, sebetulnya guru sudah memberi kontribusi besar dalam

keberhasilan belajar siswanya karena siswa menjadi mudah menangkap materi

pelajaran.

Pentingnya penggunaan metode mengajar yang dapat melayani semua tipe gaya

belajar ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Pike dalam Komarudin Hidayat

(2009:11) “Manakala pengajaran menggunakan visual, auditory dan kinestetik

kesan pembelajaran menjadi lebih kuat dengan 3 sistem penyampaian itu. Dengan

menggunakan ketiganya anda memiliki kesempatan lebih besar memenuhi

kebutuhan beberapa tipe siswa”.

Pendapat tersebut menegaskan bahwa upaya pendidik untuk berinovasi dalam

mengajar sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai perbedaan gaya belajar

pesesrta didik. Pendidik dituntut tidak hanya menggunakan satu metode mengajar

saja tapi berbagai metode yang dipadukan sehingga setidaknya dapat

mengakomodir berbagai gaya belajar peserta didik. Seperti penggunakan metode

ceramah dengan didukung oleh penggunaan media pembelajaran berbasis visual

dan praktik langsung di lapangan.

Page 44: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara gaya

belajar visual, auditorial dan kinestetik dengan prestasi belajar geografi siswa

kelas XII IPS SMA Mutiara Natar Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini berarti ada

kecenderungan semakin tinggi skor gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik

maka semakin tinggi prestasi belajar siswa, dan sebaliknya semakin rendah skor

gaya belajar maka semakin rendah prestasi belajar siswa.

Page 45: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum SMA Mutiara ...digilib.unila.ac.id/17210/22/BAB IV.pdf · 2. Sejarah Berdirinya SMA Mutiara Natar Lampung Selatan ... sekolah untuk mengetahui