IV. GAMBARAN UMUM A. Unit Pelaksana Teknis Daerah …digilib.unila.ac.id/7099/18/BAB IV.pdf ·...

23
IV. GAMBARAN UMUM A. Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah II Kota Metro Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air telah mengamanatkan bahwa setiap wilayah sungai diharuskan memiliki pola pengelolaan sumber daya air. Pola pengelolaan sumber daya air yang merupakan kerangka dasar dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air dengan prinsip keterpaduan antara air permukaan dan air tanah dengan melibatkan peran masyarakat dan dunia usaha. Kantor UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah II Seputih Sekampung yang bertempat di Kota Metro adalah merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung yang menangani pengelolaan sumber daya air dalam lingkungan satuan wilayah sungai Seputih Sekampung yang meliputi 7 (tujuh) Kabupaten dan 2 (dua) Kota.

Transcript of IV. GAMBARAN UMUM A. Unit Pelaksana Teknis Daerah …digilib.unila.ac.id/7099/18/BAB IV.pdf ·...

46

IV. GAMBARAN UMUM

A. Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengelolaan Sumber Daya Air

Wilayah II Kota Metro

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang

Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air telah

mengamanatkan bahwa setiap wilayah sungai diharuskan memiliki pola

pengelolaan sumber daya air. Pola pengelolaan sumber daya air yang

merupakan kerangka dasar dalam merencanakan, melaksanakan,

memantau, dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber daya air,

pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air dengan

prinsip keterpaduan antara air permukaan dan air tanah dengan

melibatkan peran masyarakat dan dunia usaha.

Kantor UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah II Seputih –

Sekampung yang bertempat di Kota Metro adalah merupakan salah satu

Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi

Lampung yang menangani pengelolaan sumber daya air dalam

lingkungan satuan wilayah sungai Seputih Sekampung yang meliputi 7

(tujuh) Kabupaten dan 2 (dua) Kota.

47

UPTD Balai PSDA Wilayah II Seputih – Sekampung terbentuk

berdasarkan : Peraturan Daerah Provinsi Lampung No. 17 Tahun 2000,

Tanggal 23 Desember 2000, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Provinsi Lampung. Selanjutnya, ditetapkan kembali melalui

SK Gubernur Nomor : 03 Tahun 2001 tanggal 09 Desember 2001 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas

Provinsi Lampung.

UPTD Balai PSDA Wilayah II Seputih – Sekampung selain

melaksanakan pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) juga menangani

Pengelolaan Sistim Irigasi yang ada dalam satuan wilayah sungai

Seputih Sekampung yang meliputi :

1. Kabupaten Lampung Selatan

2. Kabupaten Lampung Tengah

3. Kota Metro

4. Kabupaten Lampung Timur

5. Kabupaten Lampung Utara

6. Kabupaten Pringsewu

7. Kabupaten Tanggamus

8. Kota Bandar Lampung

9. Kabupaten Pesawaran

Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengelola Sumber Daya Air

Wilayah II kota Metro memiliki Visi dan Misi yaitu sebagai berikut:

48

Visi :

“Terwujudnya kemanfaatan sumber daya air di WS Seputih

sekampung yang berkelanjutan untuk mendukung peningkatan

kemakmuran rakyat”

Misi :

1. Melaksanakan konservasi Sumber Daya Air di Wilayah

Sungai Seputih Sekampung secara berkelanjutan;

2. Mendayagunakan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai

Seputih Sekampung secara adil serta memenuhi

Persyaratan kualitas dan kuantitas untuk berbagai

kebutuhan masyarakat;

3. Mengendalikan daya rusak air di wilayah sungai Seputih

Sekampung;

4. Memberdayakan dan meningkatkan peran masyarakat

dan Pemerintah dalam pengelolaan Sumber Daya Air

Wilayah Sungai Seputih Sekampung

5. Meningkatkan keterbukaan serta ketersediaan data dan

informasi dalam pengelolaan sumber daya air wilayah

sungai Seputih Sekampung

Selain visi dan misi, UPTD BPSDA mempunyai tugas pokok dan fungsi

dalam menjalankan tugas-tugasnya, yaitu:

a. Melaksanakan O&P irigasi Sekampung Sistem secara

Terencana dan Benar;

49

b. Melaksanakan rencana tata-tanam untuk dimintakan

pengesahan-nya dari gubernur.

c. Melaksanakan perbaikan saluran & bangunan serta

inventarisasinya.

d. Merencanakan lokasi bangunan pengendali banjir;

e. Merencanakan kebutuhan air dari sumber air yang tersedia

pada daerah rawan;

f. Kerjasama dengan instansi terkait dan SATKORLAK dalam

penanggulangan banjir, kekurangan air dan kekeringan;

g. Bekerjasama dengan instansi terkait dalam menyusun rencana

teknis daerah penampungan air sementara (Reterding Basin)

dan usulan rekomendasi izin exploitasi rawa.

h. Inventarisasi pabrik yang berpotensi pencemaran;

i. Pemantauan (monitoring) secara berkala kondisi sumber-

sumber air;

j. Membuat laporan hasil analisis.

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya sebagaimana dimaksud, UPTD

BPSDA menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan Operasional Pelayanan Di Bidang Pengairan,

Konservasi Dan Pelestarian Sumber Daya Air

2. Penyiapan Rekomendasi Teknis Perizinan Atas Air Dan

Sumber-Sumber Air Pada Wilayah Sungai Seputih –

Sekampung

3. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi, ketatausahaan.

50

Ruang Lingkup Operasi Jaringan Irigasi

1. Perencanaan (Planning)

a. Perencanaan penyediaan air tahunan

b. Perencanaan tata tanam detail

c. Rapat Komisi Irigasi untuk menyusun tata tanam

d. SK Gubernur mengenai rencana tata tanam

e. Perencanaan pembagian dan pemberian air tahunan

2. Pengorganisasian dan Pelaksanaan (Organizing & Actuating)

a. Laporan keadaan air dan tanaman

b. Penentuan rencana kebutuhan air di pintu pengambilan

c. Pencatatan debit saluran

d. Penetapan bagian air pada jaringan sekunder dan primer

e. Pencatatan debit sungai atau bangunan pengambilan

f. Penghitungan faktor K

g. Laporan produktifitas dan neraca pembagian air

h. Rekapitulasi kabupaten per masa tanam

i. Rekapitulasi provinsi

j. Pengoperasian bangunan pengatur irigasi

3. Monitoring dan Evaluasi (Controlling)

a. Monitoring pelaksanaan operasi

b. Kalibrasi alat ukur

c. Monitoring kinerja daerah irigasi

51

UPTD BPSDA Wilayah II Seputih-Sekampung memiliki total luas areal

daerah irigasi 112.548,0 yang terdiri dari beberapa daerah irigasi yakni:

Tabel 4.1 : Luas Daerah Irigasi Wilayah II Seputih-Sekampung

No. Daerah Irigasi

(UPTD/KD)

Luas Areal

Baku (Ha)

Luas Areal

Fungsi (Ha)

1.

SEKAMPUNG SISTEM

D.I Punggur Utara

Trimurjo

Punggur

Kota Gajah

Seputih Raman

Rukti Endah

Rantau fajar

Bekri

Rumbia

Sub Total

6.196,0

4.201,0

4.021,0

6.621,0

2.589,0

5.722,0

6.500,0

6.075,0

41.925,0

5.136,0

4.152,0

2.628,0

4.044,5

1.877,0

3.294,0

5.000,0

5.106,0

31.296,0

2.

D.I Sekampung Bunut

Adipuro

Metro

Pekalongan

Sub Total

2.450,0

3.766,0

4.222,0

10.438,0

2.230,0

2.923,0

2.612,0

7.765,0

3.

D.I Sekampung Batanghari

Batanghari

Sekampung

Sub Total

4.143,0

5.516,0

9.659,0

4.042,0

3.464,0

7.506,0

4.

D.I Raman Utara

Raman Utara

Sub Total

6.304,0

6.304,0

4.216,0

4.216,0

5.

D.I Batanghari Utara

Purbolinggo

Sub Total

TOTAL LUAS SEKAMPUNG

SISTEM

7.680,0

7.680,0

76.006,0

4.721,0

4.721,0

55.504,0

6.

D.I Way Seputih

Way Seputih

Simpang Agung

Terbanggi Besar

419.0

4.397,0

5.619,0

334,0

3.418,0

4.420,0

52

Seputih Mataram

Bandar Mataram

Total Seputih

4.857,0

4.910,0

20.202,0

3.616,0

2.683,0

14.471,0

7. D.I Way Pengubuan 5.000,0 3.500,0

8. D.I Way Curup 4.689,0 3.629,0

9. D.I Way Jepara 6.651,0 4.126,0

TOTAL LUAS DAERAH IRIGASI

WILAYAH II SEPUTIH-

SEKAMPUNG

112.548,0

81.230,0

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung No. 11 tahun 2007 tanggal

12 desember 2007 tentang Pembentukan Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah

Provinsi Lampung. Peraturan gubernur Lampung nomor 14 tahun 2008

tanggal 13 mei 2008 tentang Pembentukan Organisasi Tata Kerja UPTD

Balai Pengelolaan Sumber Daya Air.

53

BAGAN ORGANISASI

UPTD BPSDA WILAYAH II SEPUTIH SEKAMPUNG

Kepala UPTD BPSDA Wil II

SURATI, ST

Ka. Sub Bag TU

Yasiman, S.IP

Koor. Pelaksana

Adm Keuangan

M. Firmansyah, S.E

Koor. Pelaksana Bag

Personalia

Zulpakar, S.IP

Koor. Pelaksana

Alkal

M. Toha, S.IP

Kasi Pengendalian, Perbaikan

dan Pengamanan

M. Lakoni Halim A.Ma.Ts

Koor. Pelaksana

Pengendalian

Yarif Yatrib

Koor. Pengamanan

Warimin

Koor. Pelaksana

Perbaikan

Sugandi

Kasi O & P dan Pengelolaan

Data

Imron Junet

Koor. Operasional

& Alokasi Air

Subekti

Koor. Pemeliharaan

Dariyono, MT

Koor. Pelaksana

Pengelolaan Data Air

Prayitno, BE

54

Pelaksana Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengelola Sumber Daya Air

Wilayah II Kota Metro merupakan satuan kerja perangkat daerah yang

melaksanakan urusan pengelolaan sumber daya air. Susunan organisasi unsur

pelaksana terdiri atas:

a. Kepala UPTD

Kepala UPTD BPSDA Wilayah II mempunyai tugas pokok dan fungsi

sebagai berikut:

1. Memimpin, mengarahkan, mengendalikan, dan mengkoordinasikan

pelaksana tugas.

2. Melaksanakan monitoring pengelolaan sumber daya air pada wilayah

sungai, rawa, pantai, danau, waduk, dan embung.

3. Pelaksanaan dan persiapan operasional pendataan di bidang

pengaian, konservasi, dan pelestarian sumber air pada wilayah

sungai.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala UPTD BPSDA Wilayah II Dinas

Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung / gubernur

Lampung.

b. Pembantu Pimpinan (Bagian Tata Usaha)

Bagian tata usaha mempunyai tugas, kewajiban, dan tanggung jawab

sebagai berikut: Melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan

Ketata Usahaan, Kepegawaian, Keuangan, dan Perlengkapan.

Tugas bagian tata usaha dibantu oleh:

55

1. Koordinator pelaksana umum dan kepegawaian

2. Koordinator pelaksana keuangan

3. Koordinator pelaksana peralatan dan perlengkapan

c. Seksi Operasi, Pemeliharaan dan Pengelolaan Data

Seksi Operasi, Pemeliharaan dan Pengelolaan Data mempunyai tugas dan

tanggung jawab melaksanakan alokasi dan pembagian air untuk

kepentingan irigasi, menyapkan bahan inventaris kondisi fungsi

pengairan pengairan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pengairan.

Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh:

1. Koordinator pelaksana operasional dan alokasi air

2. Koordinator pelaksana pemeliharaan

3. Koordinator pelaksana pengelolaan data hidrologi dan kualitas air.

d. Seksi Pengendalian, Perbaikan dan Pengamanan

Seksi Pengendalian, Perbaikan dan Pengamanan mempunyai tugas,

kewajiban, dan tanggung jawab sebagai berikut: Pemeliharaan dan

perbaikan prasarana sungai, danau, waduk, embun, rawa, muara dan

petani serta pengawasan dalam rangka pembangunan prasarana

pengairan.

Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh:

1. Koordinator pengendalian

2. Koordinator perbaikan

3. Koordinator pengamanan

56

e. Petugas Kegiatan Operasi Yang Berada Di Lapangan

Petugas kegiatan operasi yang berada di lapangan terdiri dari:

1. Kepala Pengamat

2. Juru pengairan

3. Staf UPTD

4. Petugas Perasi Bendung

5. Petugas Pintu Air

Untuk menunjang semua kegiatan agar berjalan dengan baik diperlukan

personil yang bertugas di kantor dan di lapangan, saat ini terdapat 56 personil

di Balai PSDA Wilayah II Seputih – Sekampung, sedangkan di lapangan

terdapat 125 personil yang tersebar di beberapa Kantor Ranting Dinas.

Tabel 4.2 : Pegawai UPTD BPSDA Wilayah II

SEKAMPUNG SISTEM

UPTD/KPD/UPT Provinsi Kabupaten Jumlah

Kantor BPSDA Wil. II

Argoguruh

Trimurjo

Punggur

Kota gajah

Seputih Raman

Rukti Endah

Rantau Fajar

Bekri

Rumbia

M e t r o + Bantul

Pekalongan

Batanghari

Sekampung

Raman Utara

Purbolinggo

56 Personil

12 Personil

11Personil

5 Personil

5 Personil

15 Personil

7 Personil

18 Personil

19 Personil

14 Personil

10 Personil

10 Personil

17 Personil

14 Personil

17 Personil

16 Personil

-

13 Personil

11 Personil

17 Personil

13 Personil

5 Personil

6 Personil

5 Personil

5 Personil

6 Personil

16 Personil

5 Personil

8 Personil

3 Personil

7 Personil

17 Personil

56

25

22

22

18

20

13

23

24

20

26

15

25

17

24

33

181 Personil 137 Personil 318 Personil

Sumber: UPTD BPSDA Wilayah II Kota Metro

57

D.I WAY SEPUTIH

UPTD. Way Seputih : 12 Personil

UPTD. Simpang Agung : 10 Personil

UPTD. Terbanggi Besar : 17 Personil

UPTD. Seputih Mataram : 08 Personil

UPTD. Bandar Mataram : 13 Personil +

Sub Total : 60 Personil

UPTD. WAY PENGUBUAN : 26 Personil

UPTD. WAY CURUP : 08 Personil

: 20 Personil (Honorer)

UPTD. WAY JEPARA : 19 Personil

: 22 Personil (Honorer)+

Sub Total : 95 Personil

Total Jumlah Personil : 473 Personil

Guna melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta program yang dimiliki oleh

UPTD BPSDA wilayah II secara efektif dan efisien perlu adanya dukungan

dengan memiliki faslitas sarana dan prasarana yang dimiliki oleh UPTD

BPSDA Wilayah II, yakni sebagai berikut:

a. Kendaraan Dinas

1. Mobil Truk Crane : 1 buah

2. Minibus : 1 buah

3. Mobil Pick Up : 1 buah

58

4. Sepeda Motor : 64 buah

b. Gedung dan Bangunan

1. Bangunan gedung kantor permanen : 4 bangunan

2. Bangunan gedumh kantor semi permanen : 4 bangunan

3. Pos jaga permanen : 1 bangunan

4. Pos jaga semi permanen. : 117 bangunan

c. Rumah jaga / kantor : 113 buah

Sarana dan Prasarana yang dimiliki UPTD BPSDA Wilayah II tersebut

digunakan untuk menunjang kinerja dari UPTD BPSDA Wilayah II.

Pembagian kerja kesetiap wilayah yang dilakukan oleh petugas agar dapat

memaksimalkan atau menunjang semua kegiatan yang telah dibuat. Berikut

peta Pembagian wilayah sungai Seputih Sekampung yang dikelola oleh

UPTD BPSDA Wilayah II Metro. Dapat dilihat peta pembagian wilayah

sungai Seputih-Sekampung sebagai berikut:

59

Gambar 3 : Peta Pembagian Wilayah Sungai Seputih-Sekampung

A. Daerah Irigasi Sekampung Sistem

Sekampung sistem merupakan nama sebuah daerah irigasi yang merupakan

gabungan dari beberapa daerah irigasi. Bendung pusat dari Sekampung

Sistem ini berada di Lampung Selatan yang bersumber dari sungai Way

Sekampung yang bernama Bendung Argo Guruh dan dibangun sejak 1935.

Daerah irigasi yang dialiri terdiri dari:

1. Daerah irigasi Punggur Utara

2. Daerah irigasi Sekampung Bunut

3. Daerah irigasi Batanghari

4. Daerah irigasi Raman Utara

5. Daerah irigasi Batanghari Utara

#S

#S

#S#S

#S

#S

#S

#Y#S

#S

#S

#S

#Y#S

#Y#S #S

#S#S#S#S

#S

#S

#S

#S#S

#S#S

#S #S#S #S

#S

#S

#S#S

#S

#S

#S

#S

#Y

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S #S

#S

#Y#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

ÊÚ ÊÚÊÚ ÊÚ

ÊÚ ÊÚ

ÊÚ

ÊÚ

*

Scale: 650,000

Source: Balai PSDA Seputih-Sekampung

Watershed (Daerah Aliran Sungai)SWS Seputih - Sekampung

Creat ed by WG Plot Tool

N

EW

S

6.5 0 6.5 13 19.5 km

Scale 1 : 650,000

Transverse Mercator Projection

Spheroid: WGS 84; Description: UTM South; Zone 48

Central Meridian: 105; Prime Meridian: 0

False Easting: 500000; Northing: 10000000

Reference Latitude: 0; Scaling Factor: 1

Map Projection Details:

600,000 mE550,000 mE500,000 mE450,000 mE

106º00'E105º30'E105º00'E104º30'E

9,5

00,

000 m

N9,4

50,

000 m

N9,4

00,

000 m

N9,3

50,

000 m

N

4º3

0'S

5º0

0'S

5º3

0'S

GOOD GOVER NANCE in W ATER RESOU RCE M ANAGEM EN T

PROJECT MANAGEMENT UNIT (PMU) LAMPUNG

105ºE100ºE

5ºN

5ºS

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S

#S Ban darLam pu ng

Palem b ang

Ben gku lu

Jam bi

Peka nb aru

Pad ang

Med an

Ban da Aceh

# LA MPUNG

MAL AYS IA

SINGAP ORE

Laut Jawa

BK-26

KJ-19

KJ-18

KJ-17

KJ-16

KJ-15

SK-14

Panjang

BK-29

BK-25BK-24

BK-16

BK-17

BK-15

BK-14BK-13

BK-12

BK-11

BK-10BK-09

BK-08BK-07

BK-06

BK-05

BK-04

BK-03

BK-02

KJ-14

KJ-13

KJ-10

KJ-12

KJ-11

KJ-09

KJ-03

KJ-08

KJ-04 KJ-07

KJ-06

KJ-05

SP-20

SP-19

Rukti H ar jo

Suk o Binangun

Gunung Batin Ili r

Tanjungratu Il ir

Surabaya

Gaya BaruBum iNabungIlir

JatidatarMataram

KotaGajah

TerbanggiBes ar

Donoarun

Gunungs ugih

Kes um adadi

Bulusar i

Negara Aj itua

Negr i Katon

Negr i Kepayungan

Sendang Agung

PENGUBUANWEIR

AJIBARUWEIR

RAMANWEIR

Kal ire jo

Bangure jo

Tr im urjo

TanggulAngin

TanjungHarapan

Reno Basuki

Bandar jaya

Handuyungratu

Kurnia Mataram

GUNUNGSUGIH

BK-01

JABUNGWEIR

SK-08

SK-07

KJ-02

SK-09

SK-06

SK-10

SK-11

SK-05

SK-12

SK-13

SK-04

SK-15

SK-16

SP-03

SP-02

SP-06

SP-07

SP-01

SP-08

SK-03

SK-02

SP-09

SP-15

SP-11

SP-12

SK-01

SP-13

SP-14

SP-10

JEPARAWEIR

GARONGANWEIR

ARGOGURUHWEIR

BATUTEGIDAM

DAS SEKAMPUNG

DAS KAMBAS-JEPARA

DAS SEPUTIH

KALIANDA

BANDARLAMPUNG

SUKADANA

METRO

Teluk Lampung

Pulau Panggung

Talang Padang

Rantau Tijang

Pagelaran

Prings ewu

Pardasuk a Kedondong

Gadingre jo

Gedong T ataan

Suk oharjo

Natar

Jatibaru

Tanjungan

Sidom ulyo

Palas

Jabung

Bak auheni

Bantu l

Kal iba langan

Coastal 2

Coastal 1 7,080

1,500

5,300

630Coastal 3

Coastal 4

1,610Coastal 5KJ-19

KJ-15

KJ-18

KJ-17

KJ-16

15,840

6,790KJ-13

KJ-14

Way Tl. Pasik

Way Nibung

Way Curup

Jepara Hilir

KJ-12

KJ-11 12,770

12,300

4,920

13,230KJ-09

KJ-10

Penet Tengah

Penet Hilir

Way Kapuk

Way Wako

KJ-06

KJ-05 19,350

4,570

3,920

6,330KJ-07

KJ-08

Way Areng

Kanan Hilir

Kanan Hulu

Way Kambas

KJ-04

KJ-03 18,410

20,300

Sub-Total 182,600

14,620

13,130

No. Sub-DAS Area (Ha)

KJ-01

KJ-02

Jepara-Waduk

Way Penet Hulu

DAS KAMBAS-JEPARA

SP-05

SP-16

SP-18

SP-04

SP-17

KJ-01

Sub-DASNo.

DAS SEKAMPUNG

Sub-Total 478,530

Area (Ha)

43,330

38,810

19,080

34,460

21,870

15,85047,740

9,670

31,990

21,810

15,660

21,920

43,590

25,420

56,550

30,780Way Tebu

Way Sulan

Way Sragi

Way Semah

Way Sekampung Anak

Way Pisang

Way Ketibung

Way Kandis Besar

Way Jabung

Way Indomiwon

Way Galih

Way Bulok

Way Bekarang

Sekampung Argoguruh

Sekampung-Batu Tegi

Merabung-Ilahan Sukoharjo

SK-16

SK-15

SK-14

SK-13

SK-12

SK-11

SK-10

SK-09

SK-08

SK-07SK-06

SK-05

SK-04

SK-03

SK-02

SK-01

W. Penet

W. Jepara

W. Kam

bas

Way Sekampung

Way

Sepu

tih

BK-18BK-19

BK-20

BK-21

BK-22

BK-23

BK-27

BK-28

Bandar Lampung-Kalianda

Kambas-Jepara 182,600

83,500

Total 1,463,700

478,540719,060

DAS Area (Ha)

SeputihSekampung

SWS Seputih-Sekampung

G. ULUWAISAM ANG

G. TANGGAM US

G. RINDINGAN

G. PESAW ARAN(G. Ratai)

G. RAJABASA

G. TEBAK

G. BETUNG

Pengubuan Hilir

Pengubuan Hulu

Pengubuan Tengah

Rawa Seputih Surabaya

Seputih Hulu

Seputih Raman

Seputih Segala-Mider

Terusan Hilir

Terusan Hulu

Way Batang Hari Hilir

Way Batang Hari Hulu

Way Bungur

Way Pegadungan

Way Pubian

Way Raman

Way Sukadana

Way Tatayan

Way Tipo

Way Waya

SP-19

SP-18

SP-17

SP-16

SP-15

SP-14

SP-13

SP-12

SP-11

SP-10

SP-09

SP-08

SP-07

SP-06

SP-05

SP-04

SP-03

SP-02

SP-01

DAS SEPUTIH

No. Sub-DAS Area (Ha)

71,690

99,180

50,530

70,420

36,860

25,040

21,220

19,490

28,410

24,160

14,810

18,550

17,990

14,800

50,960

62,590

54,360

14,120

10,090

Sub-Total 719,070

13,800SP-20 Way Komering

BK-01

BK-02

BK-03 Way Keteguhan

Way Sabu

Way Kuripan

No. Sub-DAS Area (Ha)

590

5,370

9,050

83,500Sub-Total

1,830

5,900

1,340

Way Gebang

Way Sukamaju

Kupang-KunyitBK.06

BK-05

BK-04

BK-10

BK-11

BK-12 Way Buatai

Way Tarahan

Way Sebalam 2,420

1,160

4,220

940

2,450

Way Lunik

Way Garuntang

Way GalihBK-09

BK-08

BK-07

BK-19

BK-20BK-21 Way Tri Darma Yuga

Way Ketapang

Way Panjang910

1,480

650

1,650

870

3,920

Way Sumur

Way Ruguk

Way KepayangBK-24

BK-23

BK-22

BK-16

BK-17

BK-18 Way Ketapangunggak

Curup-Belerang

Way Pisang II

1,730

5,300

6,950

4,870

5,510

2,690

Way Lubuk

Way Teluk Nipoh

Way KesugihanBK-15

BK-14

BK-13

1,970

BK-25 Way Balak 1,400

6,980Coastal 1

Coastal 2 330

670Coastal 3

Coastal 4 350

BK-26

BK-27

BK-29

BK-28

DAS BANDAR LAMPUNG-KALIANDA

City/Town#Y #S

River order I

LEGEND:

ÊÚ Dam/Weir

DAS boundary

Lake

SWS Seputih-Sekampung boundary

Sub-DAS boundary

DAS B

AN

DA

R

LAMPUNG-KALIAND

A

Pas ir Sakti

Negr i Agung

W aw ay Kary a

W ana

Sribaw ono

Mataram Baru

Pugung Rahar jo

Bra ja Har josar i

Labuhan R atu

Tanjung Harapan

Donom ulyo

Suk ara ja Nuban

Tam bah Subur

Tam an FajarRam an Utara

Pek alongan

Sum ber Gede

Banar joyo

Margototo

W ay J epara

Labuhan Mar inggai

Jabung

Date : Jan. 2005

Pek andangan

Map 2.3

60

Gambar 4 : Peta Daerah Irigasi Sekampung Sistem

Sekampung Sistem ini memiliki luas areal yakni 76,006 Hektar yang terdiri

dari 2 saluran induk yakni Fider Kanal satu dan Fider Kanal dua. Di lihat dari

luasnya cangkupan daerah irigasi Sekampung Sistem ini maka kebutuhan air

yang untuk memenuhi kebutuhan air untuk semua sektor terutama di sektor

pertanian cukup banyak. Tanaman prioritasnya yakni 80% padi dan sisanya

adalah tanaman palawija.

61

Sistem irigasi di Sekampung Sistem ini di tetapkan oleh Komisi Irigasi

(BPSDA). Pola pengelolaan pembagian air di Sekampung Sistem ini

menggunakan aturan pembagian golongan 1 – 6. Penggunaan golongan ini di

karenakan pembagian air tidak bisa dialirkan secara serentak di semua

jaringan irigasi dengan pertimbangan ketersediaan air terbatas dan luasnya

hamparan sawah yang akan di aliri.

Tabel 4.2 : Air yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air pada daerah

irigasi Sekampung Sistem yaitu:

Tahun Kebutuhan Debit Air Debit Air Yang Tersedia

2009 1.140.685,70 m3 1.140.685,92 m

3

2010 1.140.686,52 m3 1.140.671,13 m

3

2011 1.141.688,11 m3 1.140.987,48 m

3

2012 1.141.702,23 m3

1.141.685,37 m3

2013 1.141.712,55 m3

1.141.709,06 m3

Sumber: UPTD BPSDA Wilayah II Kota Metro, diolah desember 2014

Panjang saluran dan luas babatan Sekampung Sistem ini yakni 7,564,895 m2

Yang terdiri atas :

1. Punggur Utara : 2,216,076.00 m2

2. Sekampung Batanghari : 1,269,710.50 m2

3. Sekampung Bunut : 525,803.00 m2

4. Raman Utara : 619,691 m2

5. Batanghari Utara : 930,510 m2

6. Bekri : 902,079 m2

7. Rumbia : 1,101,025 m2

Jumlah Bangunan dan Pintu Sekampung Sistem :

1. Punggur Utara : 923 buah

2. Sekampung Batanghari : 259 buah

62

3. Sekampung Bunut : 187 buah

4. Raman Utara : 177 buah

5. Batanghari Utara : 165 buah

6. Bekri : 358 buah

7. Rumbia : 254 buah

Total : 2323 buah

Jumlah Jembatan di Sekampung Sistem

1. Punggur Utara : 325 buah

2. Sekampung Batanghari : 71 buah

3. Sekampung Bunut : 90 buah

4. Raman Utara : 45 buah

5. Batanghari Utara : 71 buah

6. Bekri : 81 buah

7. Rumbia : 49 buah

Total : 732 buah

Masing-masing pintu air mempunyai petugas yang bertanggung jawab dalam

mengawasi jalannya operasional pintu air. Petugas tersebut di bagi menjadi 3

bagian, yakni Petugas Mantri, Petugas Pintu Bendung (PPB), Petugas Pintu

Air (PPA).

Tabel 4.3 : Jumlah Petugas Mantri, Petugas Pintu Bendung, Petugas Pintu Air

Daerah Irigasi Sekampung Sistem

No. Daerah Irigasi

Petugas

PNS Honorer

Mantri PPB PPA PPA

1. D.I Punggur Utara

Argoguruh

3

4

8

-

63

Trimurjo

Punggur

Kota Gajah

Seputih Raman

Rukti Endah

Rantau Fajar

Bekri

Rumbia

Sub Total

5

4

3

5

3

5

5

5

38

-

-

-

-

-

-

-

-

4

18

16

13

10

7

10

15

15

112

7

3

-

8

3

6

8

4

39

2.

D.I Sekampung Bunut

Metro

Pekalongan

Sub Total

4

4

8

-

-

-

17

14

31

6

4

10

3.

D.I Sekampung Batanghari

Batanghari

Sekampung

Sub Total

4

4

8

-

-

-

13

8

21

6

6

12

4.

D.I Raman Utara

Raman Utara

Sub Total

4

4

-

-

11

11

7

7

5.

D.I Batanghari Utara

Purbolinggo

Sub Total

6

6

-

-

23

23

5

5

TOTAL PETUGAS

64

4

198

173

Sumber: UPTD BPSDA Wilayah II Kota Metro

64

Gambar 4.1: Skema jaringan Irigasi Sekampung Sistem

B. Daerah Irigasi Subak (Bali)

Subak adalah suatu masyarakat hukum adat yang memiliki karakteristik

sosioagraris-religius yang merupakan perkumpulan petani yang mengelola

air irigasi di lahan sawah. Subak sebagai suatu sistem irigasi merupakan

teknologi sepadan yang telah menyatu dengan sosio-kultural masyarakat

setempat. Kesepadan teknologi sistem subak ditunjukkan oleh anggota

subak tersebut melalui pemahaman terhadap cara pemanfaatan air irigasi

yang berlandaskan Tri Hita Karana (THK) yang menyatu dengan cara

membuat bangunan dan jaringan fisik irigasi, cara mengoperasikan,

kordinasi pelaksanaan operasi dan pemeliharaan yang dilakukan oleh

pekaseh (ketua subak), bentuk kelembagaan, dan informasi pengelolaannya.

65

Subak memiliki beberapa ciri dasar yakni:

1. Subak merupakan organisasi petani yang mengelola air irigasi untuk

anggota-anggotanya. Sebagai organisasi, Subak memiliki pengurus

dan aturan-aturan keorganisasian (Awig-awig) baik tertulis maupun

tidak tertulis

2. Subak mempunyai suatu sumber air bersama, dapat berupa bendung

di sungai, mata air, air tanah, ataupun saluran utama suatu sistem

irigasi

3. Subak mempunyai suatu areal persawahan

4. Subak mempunyai otonomi, baik internal maupun eksternal

5. Subak mempunyai satu atau lebih Pura Bedugul (atau pura yang

berhubungan dengan kesubakan, untuk memuja Dewi Sri,

manifestasi Tuhan sebagai Dewi Kesuburan)

Sebagai suatu organisasi, Subak mempunyai unsur pimpinan yang disebut

dengan Prajuru. Pada Subak yang kecil, struktur organisasinya sangat

sederhana, hanya terdiri dari seorang ketua Subak yang disebut Kelihan

Subak atau Pekaseh, dan anggota Subak. Sedangkan pada Subak-subak yang

lebih besar, prajuru subak umumnya terdiri atas : Pekaseh (Ketua Subak),

Petajuh (Wakil Pekaseh), Penyarikan (Sekretaris), Petengan atau Juru Raksa

(Bendahara), Juru arah atau Kasinoman (Pembawa informasi), dan Saya

(Pembantu khusus).

66

Fungsi dan tugas yang dilakukan Subak dapat berupa fungsi dan tugas

internal dan eksternal. Secara internal, tugas utama yang harus dilaksanakan

Subak adalah:

1. Pencarian dan distribusi air irigasi

2. Operasi dan pemeliharaan fasilitas irigasi

3. Mobilisasi sumberdaya

4. Penanganan persengketaan

5. Kegiatan upacara/ritual

Sedangkan secara eksternal, subak merupakan lembaga agen pembangunan

pertanian dan perdesaan yang telah terbukti memegang peranan penting

dalam melaksanakan program-program pembangunan pemerintah. Adapun

program pemerintah yang telah terbantu pelaksanaannya oleh subak seperti

program Bimas, Insus, Supra Insus, pengembangan KUD, dan sebagainya

Sistem irigasi subak terdiri dari empelan (bendungan dam), yang berfungsi

sebagai bangunan pengambilan air dari sumbernya (sungai), aungan

(terowongan), telabuh (saluran primer), tembukuaya (bangunan bagi

primer), telabah gede (bagunan sekunder), tembuku gede (bangunan bagi

sekunder), telabah pemaron (saluran tersier), tembuku pamaron (bagunan

bagi tersier), telabah penyahean (saluran kuarter), tebuku penyahean

(bangunan bagi kuater terdiri dari 10 orang), tembuku penyulupan

(Pemasukan secara individual), dan tali kuda (saluran individu)

Dengan sistem irigasi Subak, pembagian air kepada masing-masing petani

yang menjadi anggota organisasi diatur oleh Pekaseh (Ketua Subak) secara

67

tertib, adil dan merata sehingga semuanya memperoleh jatah air yang cukup

untuk bercocok tanam padi di lahan sawahnya. Berkat manajemen

pengelolaan air yang baik, maka ketersediaan air tetap terjamin sekalipun di

musim kemarau di mana debit air sungai biasanya berkurang.

Sistem irigasi Subak mempunyai manajemen pelaksanaan pengelolaan air.

Manajemennya yakni:

1. Planning (Perencanaan)

Sistem irigasi Subak dalam menjalankan pengelolaan air mempunyai

perencanaan yang sudah dirancang sedemikian rupa, yakni:

- Pencaharian dan pendistribusian air

- Mobilisasi sumber daya

2. Organizing (Pengorganisasian)

Dalam menjalankan pengelolaannya, Subak melakukan koordinasi

dengan masyarakat pengguna air melalui rapat musyawarah, dan

melakukan kerjasama serta mendukung program pemerintah melalui

program kerjanya yakni pengembangan Koperasi Unit Desa dan Bina

Masyarakat.

3. Actuating (Pelaksanaan)

Pelaksanaan pembagian air di Subak diatur oleh Pekaseh (Ketua

Subak) dengan berlandaskan konsep Tri Hita Karana (THK) yang

menyatu dengan cara membuat bangunan dan jaringan fisik irigasi,

cara mengoperasikan, kordinasi pelaksanaan operasi dan

pemeliharaan.

68

4. Controlling (Pengawasan)

Subak yang merupakan organisasi petani yang mengelola air irigasi

untuk anggota-anggotanya juga melakukan tugasnya sebagai

penengah apabila terjadi konflik atau sengketa diantara para

anggotanya. Subak menyelesaikan sengketa yang terjadi dengan

melakukan musyawarah demi mencapai kesepakatan bersama.