IUWASH Info Sheet Regional East Java ID

2
INDONESIA URBAN WATER, SANITATION, AND HYGIENE Jawa Timur Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH) atau Program Air, Sanitasi dan Kebersihan Perkotaan Indonesia adalah proyek yang didanai U.S. Agency for International Development (USAID) atau Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat. IUWASH bertujuan mengembangkan akses layanan air dan sanitasi untuk masyarakat, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan Indonesia. Di Jawa Timur, IUWASH bekerja di 12 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kota Mojokerto , Kota Probolinggo, Kota Malang dan Kota Batu. USAID - ESP Mengandalkan sungai: di Jawa Timur masyarakat perkotaan masih mengandalkan sungai sebagai tempat pembuangan akhir limbah domestik mereka. Permukiman padat: 13 persen rumah tangga memakai air perpipaan dan 55 persen memanfaatkan sumur bor/ pompa Jawa Timur adalah provinsi dengan penduduk terpadat kedua di Indonesia, yaitu 37 juta penduduk. Meningkatnya jumlah masyarakat miskin kota yang tidak memiliki lahan mendorong munculnya permukiman padat. Pola peningkatan permukiman padat di Jawa Timur berdampak serius pada kualitas air permukaan dan air tanah karena volume air limbah dan pembuangan sampah yang tidak terkendali. PDAM Surabaya menjalankan proyek Global Partnership on Output-Based Aid (GPOBA) Water for the Poor, sementara beberapa kabupaten/kota lain melaksanakan Program Hibah Air dari pemerintah pusat. IUWASH akan berkoordinasi erat dengan berbagai program yang ada di Jawa Timur. Mengenai akses terhadap air minum, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010) tentang air minum mencatat, di Jawa Timur, ada 13,3 persen rumah tangga yang menggunakan air perpipaan PDAM sebagai sumber air minum dan sejumlah 2,1 persen rumah tangga membeli air perpipaan sebagai sumber air minum. Di sisi lain, ada 55 persen rumah tangga yang memanfaatkan sumur bor/pompa, sumur gali baik yang terlindungi maupun tidak sebagai sumber air minum. Mengenai kualitas air minum, meski 93,8 persen menyatakan kualitas fisik air minumnya baik, namun 11,6 persen rumah tangga di Jawa Timur memiliki air dengan kualitas yang tidak baik, mulai dari keruh, berwarna, berasa, berbusa, atau berbau. USAID - ESP Air Perpipaan: Pemanfaatan air perpipaan PDAM sebagai sumber air minum oleh masyarakat perkotaan di Jawa Timur masih rendah dibandingkan dengan pemanfaatan air sumur.

description

brrochure

Transcript of IUWASH Info Sheet Regional East Java ID

INDONESIA URBAN WATER, SANITATION, AND HYGIENE

Jawa Timur

Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH) atau Program Air,

Sanitasi dan Kebersihan Perkotaan Indonesia adalah proyek yang

didanai U.S. Agency for International Development (USAID) atau Badan

Pembangunan Internasional Amerika Serikat. IUWASH bertujuan

mengembangkan akses layanan air dan sanitasi untuk masyarakat, termasuk

masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan Indonesia.

Di Jawa Timur, IUWASH bekerja di 12 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten

Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten

Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten

Sidoarjo, Kota Surabaya, Kota Mojokerto , Kota Probolinggo,

Kota Malang dan Kota Batu.

USA

ID -

ESP

Mengandalkan sungai: di Jawa Timur masyarakat perkotaan masih mengandalkan sungai sebagai tempat pembuangan akhir limbah domestik mereka.

Permukiman padat: 13 persen rumah tangga memakai air perpipaan dan 55 persen memanfaatkan sumur bor/pompaJawa Timur adalah provinsi dengan penduduk terpadat kedua di Indonesia, yaitu 37 juta penduduk. Meningkatnya jumlah masyarakat miskin kota yang tidak memiliki lahan mendorong munculnya permukiman padat. Pola peningkatan permukiman padat di Jawa Timur berdampak serius pada kualitas air permukaan dan air tanah karena volume air limbah dan pembuangan sampah yang tidak terkendali. PDAM Surabaya menjalankan proyek Global Partnership on Output-Based Aid (GPOBA) Water for the Poor, sementara beberapa kabupaten/kota lain melaksanakan Program Hibah Air dari pemerintah pusat. IUWASH akan berkoordinasi erat dengan berbagai program yang ada di Jawa Timur.

Mengenai akses terhadap air minum, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010) tentang air minum mencatat, di Jawa Timur, ada 13,3 persen rumah tangga yang menggunakan air perpipaan PDAM sebagai sumber air minum dan sejumlah 2,1 persen rumah tangga membeli air perpipaan sebagai sumber air minum. Di sisi lain, ada 55 persen rumah tangga yang memanfaatkan sumur bor/pompa, sumur gali baik yang terlindungi maupun tidak sebagai sumber air minum. Mengenai kualitas air minum, meski 93,8 persen menyatakan kualitas fisik air minumnya baik, namun 11,6 persen rumah tangga di Jawa Timur memiliki air dengan kualitas yang tidak baik, mulai dari keruh, berwarna, berasa, berbusa, atau berbau.

USA

ID -

ESP

Air Perpipaan: Pemanfaatan air perpipaan PDAM sebagai sumber air minum oleh masyarakat perkotaan di Jawa Timur masih rendah dibandingkan dengan pemanfaatan air sumur.

Cakupan fasilitas sanitasi rendah: 39,4 persen rumah tangga menjadikan lahan terbuka sebagai tempat pembuangan tinjaRendahnya prioritas pembangunan sektor sanitasi, dari kebijakan dan peraturan hingga cakupan layanan fasilitas menjadi kendala utama bagi peningkatan akses sanitasi bagi masyarakat. Masih buruknya kondisi umum dari sistem air minum dan sanitasi di Indonesia berdampak pada masalah tingkat kesehatan masyarakat.

Jika dikaitkan dengan target Millennium Development Goals, sebesar 45,7 persen rumah tangga di Jawa Timur tidak mengakses pembuangan tinja yang layak. Meskipun persentase rumah tangga yang melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Jawa Timur sedikit lebih tinggi dari angka persentase nasional, yaitu 19,9 persen, namun sebanyak 39,4 persen rumah tangga di provinsi ini masih menjadikan berbagai lahan terbuka sebagai tempat pembuangan tinja, antara lain kolam atau sawah, sungai atau danau, lubang tanah, pantai atau kebun.

Untuk sektor sanitasi, IUWASH akan mendukung pemerintah daerah menyusun Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan dokumen lain terkait SSK bagi kabupaten/kota yang belum didampingi Pemerintah Pusat, pembuatan fasilitas Sanitasi Berbasis Masyarakat melalui Program Hibah dan pengembangan kapasitas bagi masyarakat untuk melaksanakan Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS atau Open Defecation Free) -- termasuk mendukung pembangunan sarana sanitasi individu melalui bantuan dana stimulan program jamban bergulir. Dalam melaksankan semua kegiatannya, IUWASH tentunya akan berkoordinasi erat dengan berbagai pemangku kepentingan terkait.

Mendukung pemerintah daerah meningkatkan layanan dan akses air minum dan sanitasiDi Jawa Timur, IUWASH akan bekerja dengan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, juga berbagai donor dan program pembangunan, dengan titik berat pada menciptakan kebutuhan masyarakat akan layanan dan akses air minum dan sanitasi. Hal ini dilakukan dengan berbagai bentuk bantuan teknis yang meliputi kegiatan bagi peningkatan kebutuhan terhadap pelayanan air dan sanitasi di kalangan masyarakat, misalnya mendukung penyelenggaraan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan pengembangan akses sanitasi berbasis masyarakat.

IUWASH juga membantu meningkatkan kapasitas lembaga yang memberikan pelayanan air, seperti PDAM dan dinas-dinas terkait lain yang memberikan pelayanan sanitasi, termasuk di dalamnya adalah membantu penyusunan Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten. Selain itu, IUWASH juga memberi dukungan bagi penyelenggaraan tata kelola dan pendanaan yang mendukung perluasan akses sanitasi dan air, yang dalam hal ini bisa berupa akses terhadap alternatif pembiayaan, serta regulasi terkait pelayanan air minum dan sanitasi.

Untuk informasi lebih lanjut:

Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH)

Jl. Kapuas no. 48, SurabayaJawa Timur - 60265T +62-31 567-6098F +62-31 567-6098

[email protected]

www.facebook.com/iuwashtwitter @airsanitasi

Prioritas umum kegiatan di seluruh kabupaten/kota Jawa Timur:

• Peningkatan akses masyarakat untuk air bersih, • Peningkatan akses masyarakat untuk sanitasi yang

layak, • Pendampingan Pemda untuk penguatan kebijakan

sektor air bersih dan sanitasi,• Pendampingan Pemda untuk penganggaran sektor

air bersih dan sanitasi (termasuk penganggaran jangka panjang),

• Kredit Mikro untuk sambungan air minum dan sanitasi,

• Pendampingan Pokja AMPL dan penyusunan SSK serta Buku Putih di beberapa Kabupaten/Kota yang belum mendapat pendampingan dari PPSP,

• Dukungan dan promosi Program STBM,• Peningkatan pelibatan masyarakat untuk program

air minum dan sanitasi,• Perbaikan kinerja PDAM di bidang manajemen,

teknis dan keuangan.

Dukungan khusus di kabupaten/kota Jawa Timur:Kabupaten Lamongan, Mojokerto, Sidoarjo, Kota Probolinggo:

• Kredit Mikro untuk air bersih dan/atau sanitasi.

Kabupaten Lamongan dan Mojokerto:• Pendampingan Pokja AMPL dan penyusunan SSK

dan Buku Putih.

Kabupaten Gresik dan Lamongan:• Restrukturisasi hutang PDAM.

Kabupaten Lamongan dan Mojokerto:• Studi Air Baku PDAM.

Kabupaten Sidoarjo:• Pemeringkatan perusahaan (credit worthiness).