ITS Undergraduate 15316 Paper PDF

9

Click here to load reader

Transcript of ITS Undergraduate 15316 Paper PDF

Page 1: ITS Undergraduate 15316 Paper PDF

Makalah Tugas Akhir Periode Maret 2011

SISTEM PELAPORAN DAN INFORMASI POSISI KERETA API BERBASIS GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) PADA DEVICE BERBASIS ANDROID

Adhitya Bhawiyuga1, Ary Mazharudin Shiddiqi, S.Kom.,M.Comp.Sc.2, Baskoro Adipratomo,S.Kom.3

Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi,Institut Teknologi Sepuluh Nopember

[email protected],[email protected],[email protected]

AbstrakKereta api merupakan salah satu transportasi publik yang paling banyak memiliki konsumen di Indonesia.

Harga tiket yang relatif murah dan kemampuannya untuk mengangkut orang dalam jumlah besar, membuat kereta api menjadi sarana transportasi favorit publik. Namun, banyaknya jumlah konsumen tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan perkeretaapian di Indonesia. Berbagai masalah sering muncul. Mulai dari keterlambatan jadwal datang kereta di stasiun sampai masalah kecelakaaan.

Oleh karena itu, sistem ini dibangun dengan tujuan untuk mengetahui posisi akurat dari masing-masing kereta api yang terlibat dalam sistem. Dari data yang didapat, dapat diolah oleh sistem. Jika jarak kereta mendekati suatu perlintasan kurang dari 20 km, maka akan dikirim sms notifikasi ke penjaga pintu perlintasan kereta api. Selain itu, dengan mengetahui posisi kereta api, calon penumpang dapat mengetahui estimasi waktu sampai kereta api ke suatu stasiun, sehingga mereka tidak perlu berlama-lama menunggu di stasiun.

Dari hasil implementasi dan pengujian, sistem yang dibangun dengan teknologi perangkat mobile berbasis Android yang dilengkapi dengan GPS sudah dapat memenuhi kebutuhan untuk melakukan proses update informasi posisi kereta api dari perangkat mobile dengan GPS ke server penyimpanan data. Sistem yang dibuat juga telah memenuhi kebutuhan pengguna untuk dapat mengakses peta dan posisi kereta api melalui aplikasi berbasis mobile dan web. Selain itu, sistem juga sudah terintegrasi dengan perangkat peringatan dengan teknologi sms gateway.

Kata kunci : kereta api, longitude, latitude, mobile, Android, GPS

1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Kereta api merupakan salah satu transportasi publik yang paling banyak memiliki konsumen di Indonesia. Harga tiket yang relatif murah dan kemampuannya untuk mengangkut orang dalam jumlah besar, membuat kereta api menjadi sarana transportasi favorit publik. Namun, banyaknya jumlah konsumen tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan perkeretaapian di Indonesia. Berbagai masalah sering muncul. Mulai dari kecelakaan sampai yang paling sering terjadi adalah masalah keterlambatan jadwal datang kereta di stasiun.

Menurut sebuah penelitian dari Departemen Perhubungan tahun 2008, rata-rata terjadi 117 kasus kecelakaan kereta api1. Dari angka tersebut, faktor terbesar adalah masalah SDM operator. Namun masalah yang tidak kalah penting adalah masalah sarana dan prasarana. Gambar 1.1 berikut merupakan diagram hasil penelitian yang dilakukan oleh Departemen Perhubungan pada tahun 2008.

Masalah keterlambatan jadwal seringkali dikeluhkan pelanggan. Seringkali pelanggan harus menunggu cukup lama di stasiun karena kereta api datang terlambat ke stasiun. Belum lagi akses informasi masyarakat terhadap sarana kereta api masih cukup kurang. Masyarakat harus bertanya langsung ke stasiun untuk mengetahui dimana posisi kereta sekarang.

Oleh karena itu, sistem ini dibangun dengan tujuan untuk mengetahui posisi akurat dari masing-masing kereta api yang terlibat dalam sistem. Dari data yang didapat, dapat diolah oleh sistem. Jika jarak kereta mendekati suatu perlintasan kurang dari 20 km, maka akan dikirim sms notifikasi ke penjaga pintu perlintasan kereta api. Selain itu, dengan mengetahui posisi kereta api, calon penumpang dapat mengetahui estimasi waktu sampai kereta api ke suatu stasiun, sehingga mereka tidak perlu berlama-lama menunggu di stasiun.

Perkembangan teknologi perangkat mobile dan internet memungkinkan sistem ini dapat dibangun dan diaplikasikan sehingga dapat bermanfaat untuk kemajuan dunia transportasi dan teknologi Indonesia. 1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk memberikan informasi posisi kereta api dengan menggunakan teknologi GPS. Posisi GPS yang didapatkan di masing-masing kereta api akan dikirimkan melalui mekanisme webservice ke web server untuk kemudian disimpan ke dalam database server. Data posisi kereta api tersebut dapat diolah sehingga dapat ditampilkan di peta digital berbasis Google Map di

1 Adhitya Bhawiyuga (5107100084)

Gambar 1.1 : Diagram Penyebab Kecelakaan Kereta Api Tahun 2008

Page 2: ITS Undergraduate 15316 Paper PDF

Makalah Tugas Akhir Periode Maret 2011

aplikasi mobile dan web. Selian itu, data posisi tersebut juga diolah untuk menghitung jarak dengan perlintasan untuk keperluan notifikasi dan juga estimasi waktu sampai kereta di stasiun.

Manfaat yang dapat diambil dari sistem ini dapat dirasakan oleh calon penumpang kereta api dan PT KAI. Calon penumpang dapat dimudahkan karena dapat memperoleh informasi posisi kereta api, sehingga dapat mengetahui estimasi waktu sampai di stasiun. PT KAI dan masyarakat luas diuntungkan karena adanya sistem peringatan dan notifikasi kepada penjaga perlintasan jika kereta api mendekat ke perlintasan, sehingga dapat menunjang fasilitas yang sudah ada.

2 Dasar Teori 2.1 Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux2. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Sistem perangkat lunak Android sebenarnya merupakan sebuah stack atau tumpukan yang terdiri atas beberapa lapisan dari yang paling dekat dengan perangkat keras sampai yang berinteraksi langsung dengan pengguna. Jadi, dapat dikatakan bahwa Android bukan sekedar suatu framework yang berdiri di atas suatu sistem saja, tapi Android merupakan sistem itu sendiri yang tersusun atas berbagai lapisan perangkat lunak. Pada Gambar 2.1 berikut akan digambarkan lapisan sistem perangkat lunak Android.

Berikut akan dijabarkan masing-masing lapisan

pada sistem operasi Android mulai dari yang paling dekat dengan perangkat keras.

Linux Kernel

Android dibangun dengan memanfaatkan kernel Linux, tetapi Android tidak dapat dikatakan sebagai Linux3. Pada Android tidak terdapat dukungan untuk glibc dan native windowing system. Selain itu, Android tidak menyertakan semua utilitas standar di Linux. Pada Gambar 2.2 di atas ditampilkan semua pustaka yang ada pada lapisan kernel Linux pada Android.

Libraries

Di atas kernel Linux terdapat beberapa set pustaka termasuk bionic (libc buatan Google), dukungan media untuk audio, video dan grafis bersama dengan database lokal yang ringan yaitu SQLite. Pada Gambar 2.3 di atas ditampilkan semua pustaka yang ada pada lapisan Libraries pada Android.

Sebenarnya, di bawah lapisan library Android terdapat lapisan abstraksi perangkat keras atau Hardware Abstraction Layer (HAL). Lapisan ini merupakan antar muka yang menjembatani antara logic dan akses perangkat keras. Berikut Gambar 2.4 yang menampilkan lapisan HAL.

Android Runtime

Komponen kunci dari Android terletak pada bagian runtime yang disebut Dalvik Virtual Machine (VM). Untuk melihat skema lapisan Runtime, dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Application Framework

2 Adhitya Bhawiyuga (5107100084)

Gambar 2.2: Lapisan Kernel Linux

Gambar 2.3: Lapisan Sistem Library

Gambar 2.5: Lapisan Android Runtime

Gambar 2.6: Lapisan Application FrameworkGambar 2.1: Lapisan Sistem Perangkat Lunak Android

Page 3: ITS Undergraduate 15316 Paper PDF

Makalah Tugas Akhir Periode Maret 2011

Bagian Application Framework menyediakan banyak layanan lapisan atas dalam bentuk class Java.

Application

. Lapisan teratas dari perangkat lunak Android adalah lapisan Application. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.7, terdapat beberapa aplikasi standar yang sudah disediakan oleh Android.

2.2 Global Positioning System (GPS)GPS (Global Positioning System) adalah sistem

navigasi yang berbasiskan satelit yang saling berhubungan yang berada di orbitnya. Satelit-satelit itu milik Departemen Pertahanan (Departemen of Defense) Amerika Serikat yang pertama kali diperkenalkan mulai tahun 19787 dan pada tahun 1994 sudah memakai 24 satelit.

Untuk dapat mengetahui posisi seseorang maka diperlukan alat yang diberi nama GPS reciever yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari satelit GPS. Posisi diubah menjadi titik yang dikenal dengan nama Way-point nantinya akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari posisi seseorang atau suatu lokasi kemudian di layar pada peta elektronik.

Sejak tahun 1980, layanan GPS yang dulunya hanya untuk leperluan militer mulai terbuka untuk publik. Uniknya, walau satelit-satelit tersebut berharga ratusan juta dolar, namun setiap orang dapat menggunakannya dengan gratis.

Satelit-satelit ini mengorbit pada ketinggian sekitar 12.000 mil dari permukaan bumi. Posisi ini sangat ideal karena satelit dapat menjangkau area coverage yang lebih luas. Satelit-satelit ini akan selalu berada posisi yang bisa menjangkau semua area di atas permukaan bumi sehingga dapat meminimalkan terjadinya blank spot (area yang tidak terjangkau oleh satelit).

Setiap satelit mampu mengelilingi bumi hanya dalam waktu 12 jam. Sangat cepat, sehingga mereka selalu bisa menjangkau dimana pun posisi Anda di atas permukaan bumi.

GPS reciever sendiri berisi beberapa integrated circuit (IC) sehingga murah dan teknologinya mudah untuk di gunakan oleh semua orang. GPS dapat digunakan utnuk berbagai kepentingan, misalnya mobil, kapal, pesawat terbang, pertanian dan di integrasikan dengan komputer maupun laptop. 2.3 XML RPC

XMLRPC adalah akronim dari eXtensible Markup Language – Remote Procedure Call 8. Sebuah spesifikasi XML yang menjelaskan mengenai mekanisme pemanggilan prosedur jarak jauh dengan menggunakan

XML. Bisa dikatakan, XMLRPC adalah salah satu bentuk webservice yang disederhanakan dari standar yang konvensional.

Gambaran besar secara sederhana bisa dijelaskan dalam gambar 2.11 di bawah ini:

. Spesifikasi yang dibuat oleh tim XMLRPC sudah cukup lengkap, misalnya bagaimana cara mengirim parameter dan mengembalikan return value. Termasuk pula data type standar XMLRPC juga disertakan. 2.4 Gammu

Gammu adalah nama sebuah project yang ditujukan untuk membangun aplikasi, script dan drivers yang dapat digunakan untuk semua fungsi yang memungkinkan pada telepon seluler atau alat sejenisnya. 2.5 Perhitungan Jarak Dua Titik

Seperti kita ketahui, suatu posisi di bumi dapat direpresentasikan dengan posisi garis lintang (latitude) dan bujur (longitude). Untuk menentukan jarak antara dua titik di bumi berdasarkan letak garis lintang dan bujur, ada beberapa rumusan yang digunakan. Semua rumusan yang digunakan berdasarkan bentuk bumi yang bulat (spherical earth) dengan menghilangkan faktor bahwa bumi itu sedikit elips (elipsodial factor). Untuk metode ini, kemungkinan kesalahan hanya mencapai 0.5%.

Haversine Formula 9

Formulasi ini menggunakan rumus haversine sebagai dasar. Rumus ini dapat digunaka untuk menghitung jarak lingkaran yang jauh antara dua titik. Berikut rumus haversine formula.R = earth’s radius (mean radius = 6,371km)Δlat = lat2− lat1Δlong = long2− long1a = sin²(Δlat/2) + cos(lat1).cos(lat2).sin²(Δlong/2)

c = 2.atan2(√a, √(1−a))d = R.c

Spherical Law of Cosines 9

Metode haversine formula di atas diciptakan ketika tingkat presisi hasil penghitungan masih sangat terbatas. Namun sekarang, penghitungan komputer dapat memberikan tingkat presisi yang sangat akurat sehingga dengan menggunakan rumus spherical law of cosine

3 Adhitya Bhawiyuga (5107100084)

Gambar 2.7: Lapisan Application

Gambar 2.11: Bagan Cara Kerja XMLRPC

Page 4: ITS Undergraduate 15316 Paper PDF

Makalah Tugas Akhir Periode Maret 2011

sederhana, kita dapat menentukan posisi dengan cukup akurat.d = acos(sin(lat1).sin(lat2)+cos(lat1).cos(lat2).cos(long

2−long1)).R

3 Perancangan Sistem 3.1 Deskripsi Umum

Pengerjaan tugas akhir ini akan membangun suatu sistem pelaporan dan informasi kereta api. Sistem ini terdiri dari beberapa aplikasi yang dibangun pada perangkat mobile berbasis Android dan perangkat lunak berbasis web.

1. Aplikasi pertama bertugas mendapatkan posisi kereta (longitude dan latitude) dari sistem GPS dan kemudian mengirimkannya melalui koneksi GPRS ke server melalui mekanisme webservice.

2. Aplikasi kedua dalam sistem ini, meminta data seluruh posisi kereta dari server pusat dengan mekanisme webservice dan teknologi XML. Data yang masuk kemudian mengalami proses pembacaan dan penerjemahan. Data masing-masing kereta dimanfaatkan untuk menggambar posisi kereta dengan bantuan Google Map. Selain itu juga dibuat server untuk layanan webservice dengan teknologi XML RPC. Untuk membangun aplikasi ini digunakan framework CodeIgniter yang berbasis PHP.

3. Aplikasi ketiga dalam sistem ini merupakan aplikasi berbasis web. Aplikasi ini meminta data posisi kereta dari database server. Data posisi kereta tersebut digunakan untuk menggambar posisi kereta dengan bantuan Google Map.

4. Aplikasi keempat dalam sistem ini merupakan aplikasi berbasis Java. Aplikasi ini akan meminta data posisi kereta dan perlintasan, dan selanjutnya melakukan penghitungan jarak antara kereta api dan perlintasan. Jika jarak kereta api dan perlintasan kurang dari 20 km, maka akan dikirimkan sms peringatan kepada penjaga palang pintu kereta api melalui mekanisme sms gateway. Sistem sms gateway yang ada pada tugas akhir ini memanfaatkan perangkat lunak Gammu server.

3.2 Arsitektur SistemRancangan arsitektur dari sistem yang dibuat

dapat digambarkan dalam diagram Gambar 3.21 berikut :

Jalannya sistem secara umum adalah sebagai berikut :

Aplikasi pertama ditanam pada perangkat mobile berbasis Android dan dipasang pada setiap kereta api yang terlibat dalam sistem. Perangkat lunak ini akan meminta data posisi dari satelit GPS dan dalam selang waktu tertentu akan mengirimkan data posisi tersebut ke server melalui mekanisme webservice dengan memanfaatkan teknologi XML RPC.

Webserver yang menerima kiriman data tersebut akan menjalankan fungsi untuk menyimpan data kereta api yang bersangkutan ke dalam database server.

Data posisi masing-masing kereta yang tersimpan dalam database server diakses oleh aplikasi kedua yang juga merupakan aplikasi mobile berbasis Android. Data posisi tersebut diambil dengan menggunakan mekanisme webservice dengan memanfaatkan teknologi XML RPC. Pada aplikasi kedua, pengguna dapat melihat posisi kereta api pada peta berbasis Google Map.

Data posisi juga dimanfaatkan aplikasi ketiga yang berbasis web. Data posisi tersebut dimanfaatkan melalui mekanisme koneksi antara webserver dan database server.

Selain itu, data posisi masing-masing kereta tersebut dimanfaatkan oleh aplikasi keempat yang bertugas menghitung jarak antara kereta dengan perlintasan. Jika terdapat kereta yang mendekati perlintasan dengan jarak kurang dari 20 km (dengan penghitungan jarak lurus antar dua titik), maka aplikasi akan mengirimkan data ke database sistem sms gateway untuk kemudian dikirimkan melalui mekanisme sms ke setiap penjaga pintu perlintasan kereta api. 3.3 Perancangan Use Case

Pada Gambar 3.2 berikut akan ditampilkan diagram use case yang mewakili aktor-aktor yang terlibat dalam sistem yang dibangun dalam tugas akhir ini.

3.4 Perancangan Basis DataPada Gambar 3.3 berikut akan ditampilkan

gambar diagram fisik basis data yang digunakan dalam server yang digunakan untuk menyimpan data posisi kereta api.

4 Adhitya Bhawiyuga (5107100084)

Gambar 3.1: Rancangan Arsitektur Sistem

Gambar 3.2: Rancangan Diagram Use Case Sistem

Page 5: ITS Undergraduate 15316 Paper PDF

Makalah Tugas Akhir Periode Maret 2011

3.5 Perancangan Antar MukaPada bagian berikut akan disajikan perancangan

antar muka aplikasi-aplikasi yang dibangun dalam tugas akhir ini. 3.5.1 Perancangan Antar Muka Web

Pada Gambar 3.8 berikut disajikan rancangan antar muka aplikasi berbasis web.

3.5.2 Perancangan Antar Muka Aplikasi Mobile untuk Update Posisi Kereta

Pada Gambar 3.9 berikut disajikan rancangan antar muka aplikasi mobile untuk login dan update posisi kereta api.

3.5.3 Perancangan Antar Muka Aplikasi Mobile untuk Melihat Posisi Kereta dan Menghitung Jarak

Pada Gambar 3.10 berikut disajikan rancangan antar muka aplikasi mobile melihat posisi kereta api dan

menghitung jarak kereta api dengan suatu posisi. 4 Implementasi Sistem 4.1 Perancangan Aplikasi Pertama

Aplikasi pertama mendapatkan posisi kereta (longitude dan latitude) dari sistem GPS dan kemudian mengirimkannya melalui koneksi GPRS ke server melalui mekanisme webservice.

Pseudocode bagian method untuk menangani mekanisme XML RPC.

Pada Gambar 4.1 berikut diimplementasikan method untuk menangani mekanisme pemanggilan webservice dengan teknologi XML RPC.

CONSTRUCT XMLRPC_ClientSET url to XMLRPC_ClientTRY

CALL HttpPost WITH method,parameter

SET HttpResponse = GET Response FROM HTTPPOst

IF HttpResponse.Status == "SC.OK"

CALL XMLParser(HTTPResponse)

SET ObjectResult = GET result FROM XMLParser

CALL CallBack_Method(Result)

ELSETHROW Exception

EXCEPTIONWRITE to system_log

Gambar 4.1: Pseudocode bagian method untuk menangani mekanisme XML RPC.

Pseudocode bagian kode untuk listener GPSPada Gambar 4.5 berikut, diimplementasikan

kode fungsi yang akan selalu dijalankan ketika listener GPS terus berjalan. Interval update akan disesuaikan dengan parameter.ON EVENT LocationChange DO

SET longitude = CALL GetLongitude

SET latitude = CALL GetLatitude

SET speed = CALL GetSpeed

Gambar 4.5: Pseudocode bagian kode untuk listener GPS

5 Adhitya Bhawiyuga (5107100084)

Gambar 3.3: Diagram Fisik Basis Data pada Server Penyimpan Data Posisi

Gambar 3.8: Rancangan Antar Muka Web untuk Melihat Posisi dan Manajemen Perkeretaapian

Gambar 3.9: Rancangan Antar Muka Aplikasi Mobile untuk Update Posisi

Kereta

Gambar 3.10: Rancangan Antar Muka Aplikasi Mobile untuk Melihat Posisi Kereta dan Menghitung Jarak

Page 6: ITS Undergraduate 15316 Paper PDF

Makalah Tugas Akhir Periode Maret 2011

4.2 Perancangan Aplikasi KeduaPada Gambar 4.6 berikut, diimplementasikan

metode untuk update data posisi kereta api dari server ke aplikasi berbasis mobile.sCONSTRUCT XMLRPC_ClientSET url to XMLRPC_ClientTRY

CALL XMLRPC_Client.Execute WITH "query",parameter

CALL MethodCallback WITH PARAMETER Result DO

CLEAR LOCAL TABLE "train"

FOR each Object in Result DO

INSERT INTO LOCAL TABLE "train" WITH value

Longitude,Latitude, Speed of Object

END FOREXCEPTION

WRITE to system_log

Gambar 4.6: Pseudocode untuk mengambil data dari server dengan mekanisme webservice dan teknologi XML RPC.

4.3 Perancangan Aplikasi KetigaAplikasi ketiga dalam sistem ini merupakan

aplikasi berbasis web. Aplikasi ini meminta data posisi kereta dari database server. Data posisi kereta tersebut digunakan untuk menggambar posisi kereta dengan bantuan Google Map.SET ResultQuery = QUERY FROM TABLE "position"CONSTRUCT MapSet Center of MapFOR Each Object in ResultQuery DO

CREATE GeoPointDRAW GeoPoint ON Map

END FOR

Gambar 4.11: Pseudocode untuk menampilkan posisi kereta api dalam peta berbasis web

4.4 Perancangan Aplikasi KeempatPada Gambar 4.13 berikut, diimplementasikan

fungsi pada aplikasi pengiriman sms untuk menghitung jarak antara kereta api dan perlintasan.SET trainLongitude,trainLatitude

SET crossingLongitude,crossingLatitude

SET theta = trainLongitude-crossingLongitude

SET distance = SINUS(DegreeToRadian(trainLatitu

de))*

SINUS(DegreeToRadian(crossingLatitude)) +COSINUS(DegreeToRadian(trainLatitude)) * COSINUS(DegreeToRadian(crossingLatitude)) *

COSINUS(DegreeToRadian(theta))SET distance = ACOS(distance)SET distance = RadianToDegree(distance)SET distance = distance * 60 * 1.1515SET distance = distance * 1.609344

Gambar 4.13: Pseudocode untuk menghitung jarak antara kereta dengan perlintasan

5 Uji Coba dan Evaluasi 5.1 Uji Coba Fungsional

Uji coba fungsionalitas dilakukan untuk melihat apakah fungsi-fungsi dasar dari sistem ini berjalan secara maksimal. Uji coba fungsionalitas dilakukan terhadap aplikasi berbasis mobile dan aplikasi berbasis web. 5.1.1 Skenario Melihat Posisi Kereta Api Via Web

Untuk menjalankan skenario ini, pengguna cukup mengakses halaman utama dari web yang telah dibuat. Tampilan dari halaman utama tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut.

5.1.2 Skenario Melihat Posisi Kereta Api Via Aplikasi Mobile

Tampilan posisi kereta api dalam peta aplikasi mobile dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut.

6 Adhitya Bhawiyuga (5107100084)

Gambar 5.1: Tampilan Halaman Utama Web

Page 7: ITS Undergraduate 15316 Paper PDF

Makalah Tugas Akhir Periode Maret 2011

5.1.3 Skenario Melihat Kecepatan dan Estimasi Waktu Sampai

Tampilan kecepatan dan estimasi sampai kereta api terhadap tujuan seperti pada Gambar 5.3 berikut.

5.1.4 Skenario Update Posisi Kereta Api dari Perangkat Mobile

Tampilan halaman utama aplikasi seperti pada Gambar 5.4 berikut.

Selanjutnya, kita tekan tombol Start. Pada bagian status akan terlihat masih dalam kondisi waiting. Tunggu sampai mendapatkan posisi seperti pada Gambar 5.5. Aplikasi yang sudah mendapatkan posisi dari satelit GPS kemudian dibawa berjalan melewati rute tertentu, sehingga didapat perubahan posisi dan kecepatan.

5.2 Uji Coba Akurasi PosisiUji coba ini bertujuan untuk mengukur tingkat

akurasi dari posisi yang didapatkan melalui aplikasi pertama dalam sistem yang bertugas mengirimkan posisi masing-masing kereta. Uji coba dilakukan dengan menjalankan aplikasi pengirim posisi GPS dalam kondisi diam pada suatu lokasi. Data posisi longitude dan latitude yang terkirim ke dalam server database kemudian dibandingkan dengan posisi dalam Google Map pada lokasi yang sama. Semakin dekat jarak antara titik yang didapat dengan titik pada Google Map, berarti akurasinya semakin baik.

Dari hasil pengujian didapatkan beberapa hasil seperti yang dijelaskan dalam Tabel 5.1 berikut.

Tabel 5.1: Tabel Hasil Uji Akurasi Posisi

Uji Posisi pada Aplikasi Posisi pada Google Map

Jarak

Lat Lon Lat Lon

I -7.2902594 112.799858817

-7.290354 112.799911

12.0012

II -7.27536648333

112.795190517

-7.275343 112.795035

15.7449

III -7.27897413333

112.797847667

-7.278804 112.797814

11.6152

Dari tabel hasil pengujian di atas, rata-rata jarak antara posisi yang didapatkan oleh aplikasi mobile yang telah dibangun dengan posisi dalam Google Map adalah 13,120433 meter. Dari hasil pengujian ini didapatkan kesimpulan bahwa aplikasi pengirim posisi GPS ini mempunya akurasi yang cukup untuk diimplementasikan dalam sistem kereta api.

5.3 Uji Kecepatan Transfer Data via WebserviceUji coba ini bertujuan untuk mengetahui

kecepatan transfer data dari server ke aplikasi mobile untuk melihat posisi kereta api berbasis Android. Uji coba dilakukan dengan melakukan permintaan data kereta api beserta posisinya ke server dari perangkat mobile berbasis Android melalui mekanisme webservice XML-RPC.

Dari hasil pengujian didapatkan beberapa hasil seperti yang dijelaskan dalam Tabel 5.2 berikut.

Tabel 5.2: Tabel Hasil Uji Kecepatan Transfer Data Via Webservice

Pengujian Koneksi Kecepatan Transfer (dalam detik)

I EDGE 8,706

7 Adhitya Bhawiyuga (5107100084)

Gambar 5.2: Tampilan Posisi Kereta Api dalam

Peta pada Aplikasi Mobile

Gambar 5.4: Tampilan halaman utama pada aplikasi update posisi

Gambar 5.5: Tampilan halaman

utama setelah posisi didapatkan

Gambar 5.3: Tampilan Halaman yang

Menunjukkan Jarak Antara Kereta Api dengan

Suatu Stasiun

Page 8: ITS Undergraduate 15316 Paper PDF

Makalah Tugas Akhir Periode Maret 2011

II EDGE 4,865

III EDGE 6,497

I HSDPA 4,825

II HSDPA 2,315

III HSDPA 2,408

Dari tabel hasil pengujian di atas, didapatkan rata-rata kecepatan transfer data via webservice melalui jaringan EDGE dalam aplikasi mobile yang telah dibangun adalah 5,638333 detik, sedangkan melalui jaringan HSDPA didapatkan rata-rata 3,1287 detik. Dari hasil pengujian ini didapatkan kesimpulan bahwa dengan menggunakan koneksi HSDPA, transfer data berlangsung lebih cepat. Namun, dengan koneksi EDGE data masih tertransfer dengan waktu yang cukup memadai.

5.4 Uji Kecepatan Pemuatan Peta Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan pemuatan peta pada aplikasi mobile untuk melihat posisi kereta api berbasis Android. Uji coba dilakukan dengan memuat posisi kereta api dalam peta berbasis Google Map pada aplikasi mobile berbasis Android yang telah dibuat.

Dari hasil pengujian didapatkan beberapa hasil seperti yang dijelaskan dalam Tabel 5.3 berikut.

Tabel 5.3: Tabel Hasil Uji Kecepatan Kecepatan Pemuatan Peta

Pengujian Koneksi Kecepatan Pemuatan Peta (dalam detik)

I EDGE 14,235

II EDGE 4,116

III EDGE 10,107

I HSDPA 7,102

II HSDPA 3,013

III HSDPA 4,215

Dari tabel hasil pengujian di atas, didapatkan rata-rata kecepatan pemuatan peta melalui jaringan EDGE dalam aplikasi mobile yang telah dibangun adalah 11,486 detik, sedangkan melalui jaringan HSDPA didapatkan rata-rata 4,777 detik. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa kecepatan pemuatan peta dengan menggunakan koneksi HSDPA, berlangsung lebih cepat. Namun, dengan koneksi EDGE peta masih tertransfer dengan waktu yang cukup memadai.

5.5 Uji Kecepatan Akses Satelit GPSUji coba ini bertujuan untuk mengetahui

kecepatan akses aplikasi untuk menerima posisi awal dari satelit GPS pada saat aplikasi pertama dijalankan. Uji coba dilakukan dengan dengan menjalankan aplikasi untuk update posisi kereta api. Pengukuran waktu dilakukan mulai dari layanan GPS pada aplikasi mobile dijalankan sampai mendapatkan posisi awal dari satelit

GPS. Dari hasil pengujian didapatkan beberapa hasil seperti yang dijelaskan dalam Tabel 5.4 berikut.

Tabel 5.4: Tabel Hasil Uji Kecepatan Akses Satelit GPS

Pengujian

Koneksi Cuaca Kecepatan Akses (detik)Longitude Latitude

I -7.2902594 112.799858817 Cerah 15

II -7.27536648333

112.795190517 Cerah 8

III -7.27897413333

112.797847667 Cerah 6

I -7.2902594 112.799858817 Mendung 32

II -7.27536648333

112.795190517 Mendung 15

III -7.27897413333

112.797847667 Mendung 10

Dari tabel hasil pengujian di atas, didapatkan rata-rata kecepatan akses aplikasi terhadap satelit GPS pada cuaca cerah adalah 9.67 detik, sedangkan pada saat cuaca mendung didapatkan rata-rata kecepatan adalah 19 detik. Dari hasil pengujian didapatkan kesimpulan bahwa kecepatan akses aplikasi terhadap satelit GPS ketika pertama kali dijalankan lebih lama daripada saat aplikasi dijalankan untuk kedua dan ketiga kalinya. Selain itu, dalam kondisi cuaca cerah, kecepatan akses satelit GPS lebih cepat dibandingkan pada kondisi cuaca mendung. 5.6 Uji Kecepatan Pengiriman Pesan dengan SMS Gateway

Uji ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan pengiriman pesan melalui mekanisme short message system. Pesan singkat ini akan dikirimkan kepada penjaga pintu kereta api. Uji coba ini dilakukan dengan menjalankan aplikasi pengecekan jarak antara kereta api dan perlintasan. Dalam uji ini, ada lebih dari satu nomor perlintasan yang akan dikirim pesan. Waktu pengiriman pesan akan dihitung dari pertama kali pesan masuk ke sistem sms gateway sampai diterima oleh penerima pesan.

Dari hasil pengujian didapatkan beberapa hasil seperti yang dijelaskan dalam Tabel 5.5 berikut.

Tabel 5.5: Tabel Hasil Uji Kecepatan Pengiriman Pesan dengan SMS Gateway

No Perangkat Kecepatan Pesan Sampai

(detik)

1 LG KG200 6

2 Nokia 6600 8

3 Nokia C3 10

Dari tabel hasil pengujian di atas, didapatkan rata-rata kecepatan pengiriman pesan dengan sms gateway adalah 8 detik. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan

8 Adhitya Bhawiyuga (5107100084)

Page 9: ITS Undergraduate 15316 Paper PDF

Makalah Tugas Akhir Periode Maret 2011

bahwa kecepatan pengiriman pesan singkat melalui sms kepada petugas penjaga pintu kereta api sudah cukup dapat diandalkan sebagai peringatan jika kereta akan melewati sebuah perlintasan mengingat pesan singkat akan dikirimkan jika kereta akan masuk pada jarak kurang dari atau sama dengan 20 km. Dengan kecepatan maksimal kereta api 80 km/jam, maka penjaga pintu perlintasan masih punya cukup waktu untuk menutup palang pintu perlintasan kereta api.

6 Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan selama perancangan, implementasi perangkat lunak yang dilakukan, dapat diambil simpulan sebagai berikut :

1. Sistem yang dibuat sudah dapat memenuhi kebutuhan untuk melakukan proses update informasi posisi kereta api dari perangkat mobile dengan GPS ke server penyimpanan data. Sistem yang dibuat juga telah memenuhi kebutuhan pengguna untuk dapat mengakses peta dan posisi kereta api melalui aplikasi berbasis mobile dan web. Selain itu, sistem juga sudah terintegrasi dengan perangkat peringatan dengan teknologi sms gateway.

2. Aplikasi berbasis mobile dapat dijalankan pada smartphone Android dengan sistem operasi versi 2.2 (Froyo).

3. Uji coba menunjukkan bahwa rata-rata jarak antara posisi yang didapatkan oleh aplikasi mobile yang telah dibangun dengan posisi dalam Google Map adalah 13,120433 meter.

4. Uji coba menunjukkan bahwa kecepatan akses satelit GPS dari perangkat mobile pada saat pertama kali dijalankan dari kondisi perangkat GPS mati sampai mendapatkan posisi awal relatif lebih lebih lama daripada ketika perangkat GPS sudah menyala sebelumnya.

5. Uji coba menunjukkan bahwa akses terhadap satelite GPS oleh perangkat mobile bekerja lebih cepat pada cuaca cerah daripada saat cuaca mendung.

6. Uji coba menunjukkan bahwa aplikasi berbasis mobile sudah dapat bekerja dengan baik pada koneksi EDGE, walaupun akan lebih baik pada koneksi HSDPA.

6.2 SaranUntuk pengembangan sistem di masa yang akan

datang, terdapat beberapa saran sebagai berikut :1. Sistem perlu diujicobakan secara keseluruhan

pada jaringan kereta api.2. Untuk menjamin kelancaran pengiriman data dari

aplikasi untuk update posisi kereta api, diperlukan pengecekan kondisi jaringan pada jalur yang dilewati kereta api.

3. Faktor keamanan terutama pada pengiriman pesan singkat dari sistem kepada penjaga palang pintu

kereta api perlu ditingkatkan melalui teknologi sign pada pesan singkat (sms).

4. Sistem dapat diintegrasikan dengan layanan kereta api yang sudah ada.

Daftar Pustaka1. Departemen Perhubungan, Tim. Statistik Jumlah

Kecelakaan Kereta Api; 2008. [Diakses tanggal 20 September 2010]. <http://perkeretaapian.dephub.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=108&Itemid=26&a728c66ceac927a1a5624c56ff8c277c=27eeb8eb8075a712111282208e8edd52>.

2. OSSFest, Tim. Sejarah Android (Sistem Operasi);2010. [Diakses tanggal 1 November 2010].<http://ossfest-indonesia.web.id/2010/10/sejarah-android-sistem-operasi/>.

3. Brady, Patrick. Android Anatomy and Physiology; 2008. [Diakses tanggal 24 November 2010].<http://sites.google.com/site/io/anatomy-physiology-of-an-android>.

4. Morril, Dan. Inside the Android Application Framework;2008. [Diakses tanggal 24 November 2010] <http://sites.google.com/site/io/inside-the-android-application-framework> .

5. DiMarzio, Jerome. Android : A Programmer's Guide. New York : The McGraw-Hill Companies; 2008.

6. Rogers, Rick, John Lombardo. Android Application Development, 1st Edition. New York : O'Reilly Media, Inc; 2009.

7. Theiss,A. ,David C. Yen, Cheng-Yuan Ku. Global Positioning Systems: an analysis of applications, current development and future implementations. Proceeding of Computer Standards & Interfaces 27 (2005) 89 – 100.

8. UserLand Software, Team. XML RPC Home Page. [Diakses tanggal 30 November 2010]. <http://www.xmlrpc.com/>.

9. ZipCodeWorld, Team. Longitude Latitude Distance Calculation in Java. [Diakses tanggal 24 November 2010] <http://www.zipcodeworld.com/samples/distance.java.html>

10. Calculate distance, bearing and more between Latitude/Longitude points. [Diakses tanggal 19 Desember 2010]<http://www.movable-type.co.uk/scripts/latlong.html>

11. Mintsis,G. , S. Basbas, P. Papaioannou, C. Taxiltaris, I.N. Tziavos. Applications of GPS technology in the land transportation system. Proceeding of European Journal of Operational Research 152 (2004) 399–409.

9 Adhitya Bhawiyuga (5107100084)