ITPC Osaka, 2016 MARKET...

38
0 MARKET BRIEF HS4401 FUEL WOOD IN LOGS, BILLETS, WOOD IN CHIP OR PARTICLES ITPC Osaka, 2016

Transcript of ITPC Osaka, 2016 MARKET...

Page 1: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

0

MARKET BRIEF

HS4401

FUEL WOOD IN LOGS,

BILLETS, WOOD IN CHIP OR

PARTICLES

ITPC Osaka, 2016

Page 2: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 1

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... 2

BAB I ............................................................................................................................ 3

PENDAHULUAN ........................................................................................................... 3

BAB II ........................................................................................................................... 5

POTENSI PRODUK Fuel wood in logs, billets, wood in chips or particles (HS 4401) .... 5

II.1. Potensi produk fuel wood in logs, billets, wood in chips or particles di Jepang ... 5

II.2. Potensi produk fuel wood in logs, billets, wood in chips or particles dalam konteks

dalam negeri ............................................................................................................. 8

BAB III ........................................................................................................................ 16

INFORMASI PASAR ................................................................................................... 16

BAB IV ........................................................................................................................ 22

INFORMASI PERDAGANGAN ................................................................................... 22

4.1. Informasi mengenai impor produk fuel wood in logs, billets, wood in chips or

particles di Jepang .................................................................................................. 22

4.2. Regulasi impor produk fuel wood in logs, billets, wood in chips or particles di

Jepang .................................................................................................................... 24

4.3. Saluran distribusi produk fuel wood in logs, billets, wood in chips or particles di

Jepang .................................................................................................................... 26

BAB V ......................................................................................................................... 28

STRATEGI .................................................................................................................. 28

BAB VI ........................................................................................................................ 32

INFORMASI PENTING ............................................................................................... 32

Page 3: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

2

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Produk HS4401 .................................................................................... 3

Gambar 2. Wood pellets ........................................................................................ 9

Gambar 3. Penanaman Sistem Silvikultur ............................................................ 11

Gambar 4. Imported value Produk HS4401 (Wood Chips, Coniferous wood, dan

Fuel wood in logs)......................................................................................... 16

Gambar 5. Nilai impor produk HS4401 berbentuk Pellet kayu dan sawdust atau

serpihan kayu ............................................................................................... 17

Gambar 6. Negara-negara pengimpor produk HS4401 ........................................ 19

Gambar 7. Negara-negara pemasok produk HS4401 berdasarkan jenisnya ........ 20

Gambar 8. Proses Plant quarantine system di Jepang dalam menyeleksi fuel wood

in logs, billets, wood in chips or particles yang akan dipasarkan di Jepang ... 24

Gambar 9. Contoh label yang harus ditunjukan pada saat proses impor fuel wood in

logs, billets, wood in chips or particles di Jepang .......................................... 25

Gambar 10. Saluran distribusi produk HS4401 .................................................... 27

Page 4: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

3

BAB I

PENDAHULUAN

Studi mengenai fuel wood in logs, billets, wood in chips or particles disadari dengan

latar belakang penggunaan bahan bakar kayu sebagai bahan bakar alternative setelah

meledaknya pusat reactor nuklir Jepang di Fukushima akibat bencana gempa dan

tsunami pada tahun 2011. Pusat reactor nuklir di Fukushima merupakan salah satu

sumber energi yang memasok energy ke seluruh Jepang sekitar 30% dimana 70%

didominasi dengan penggunaan bahan bakar fossil. Setelah terjadinya bencana

meledaknya pusat reactor nuklir di Jepang menyebabkan peningkatan jumlah impor

bahan bakar fossil untuk mengisi kekurangan pasokan energy yang dibutuhkan.

Peningkatan jumlah bahan bakar fossil dalam produksi energy, menyebabkan

meningkatnya harga listrik yang digunakan, bergantungnya terhadap komoditi impor

dari bahan bakar fossil, dan meningkatnya emisi gas di area Jepang.

Penggunaan biomassa yang dapat diperbarui merupakan salah satu solusi yang

ditawarkan untuk mengatasi masalah energi yang dibutuhkan oleh Jepang. Salah satu

biomassa yang dapat diperbarui yang ditawarkan diantaranya adalah bahan bakar

kayu.

Gambar 1. Produk HS4401

Jepang merupakan negara yang bergantung kepada negara tetangga untuk sumber

daya energy yang digunakan oleh Jepang baik dalam bidang industri, dan untuk

kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan rumah tangga. Hal tersbut terlihat dari

sedikitnya jumlah lahan yang dimanfaatkan sebagai lahan hijau untuk produksi bahan

Page 5: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

4

bakar kayu. Beberapa literature menyatakan bahwa fuel woods merupakan sumber

daya yang terbarukan dikarenakan akan terus diproduksi terus menerus dikarenakan

tanaman melakukan proses fotosintesis yang menyebabkan biomassa dari suatu

produk fuel woods tidak akan habis (recyclable energy).

Bahan bakar fosil yang memegang peranan utama dalam pemenuhan kebutuhan

masyarakat Jepang dirasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jepang.

Selain itu, bahan bakar fosil yang harus diimpor dari negara-negara timur tengah

menjadi salah satu focus utama pemerintah Jepang. Tak hanya situasi politik negara

timur tengah yang tidak stabil, selain itu keamanan dari stabilitas energy yang

dihasilkan bahan bakar fosil menjadi salah satu perhatian yang cukup serius untuk

pemerintah Jepang pada khususnya.

Biomassa yang dapat diperbarui menjadi salah satu energy alternative untuk

mengurangi penggunaan bahan bakar fossil untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat

Jepang pada umunnya. Peningkatan jumlah biomassa yang dapat diperbarui meningkat

10-14% hingga 15 tahun ke depan berdasarkan data yang didapat dari JETRO pada

tahun 2015. Hal ini dikarenakan pemerintah Jepang ingin mengurangi ketergantungan

terhadap penggunaan bahan bakar fossil dan menjaga pasokan energy ke seluruh

Jepang.

Pemanfaatan kayu sebagai sumber energi sangat prospektif karena ketersediaan bahan

baku yang melimpah (limbah kayu/biomasa), peluang pasar ekspor yang sangat luas

dan nilai ekonomi sangat menjanjikan. Pengembangan energi alternatif terbarukan

khususnya pellet kayu sebagai sumber energi akan memberi kontribusi positif bagi

upaya mitigasi perubahan iklim dunia.

Sebagai energi terbarukan, ketersediaan bahan bakar dari biomass atau limbah kayu

memiliki jaminan kelestarian. Jika selama ini limbah pemanenan kayu dan limbah

pengolahan kayu belum dimanfaatkan maksimal, maka dengan semakin meroketnya

harga minyak bumi dan bahan bakar lainnya, penggunaan pelet kayu yang relatif murah

dan tidak sarat dengan teknologi tinggi akan menjadi pilihan utama dan digunakan luas

di berbagai belahan dunia bahkan sampai ke pedesaan.

Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai ekonomis akan

berkembang di masa depan sebagai bahan bakar alternatif yang prospektif. Bila kita

menatap masa kayu energi yang cerah, kita juga akan berharap luas hutan pun semakin

meningkat dan berdampak pada lingkungan secara global.

Page 6: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

5

BAB II

POTENSI PRODUK Fuel wood in logs, billets, wood in

chips or particles (HS 4401)

II.1. Potensi produk fuel wood in logs, billets, wood in chips or particles di

Jepang

Penggunaan bahan bakar kayu sebagai bahan bakar alternative setelah

meledaknya pusat reactor nuklir Jepang di Fukushima akibat bencana gempa dan

tsunami pada tahun 2011 menjadi latar belakang penggunaan bahan bakar kayu

sebagai energy alternatif. Pusat reactor nuklir di Fukushima merupakan salah satu

sumber energi yang memasok energy ke seluruh Jepang sekitar 30% dimana 70%

didominasi dengan penggunaan bahan bakar fossil. Setelah terjadinya bencana

meledaknya pusat reactor nuklir di Jepang menyebabkan peningkatan jumlah

impor bahan bakar fossil untuk mengisi kekurangan pasokan energy yang

dibutuhkan.

Produk yang mencakup HS 4401 melingkupi :

a. (HS 4401.10) fuel wood, in logs, in billets, in twigs, in faggots, or in similar forms

b. (HS 4401.21) Kayu yang berasal dari tanaman Coniferous / pinus-pinusan

c. (HS 4401.22) kayu yang berasal dari tanaman non-coniferous / selain

pinus-pinusan

d. (HS 4401.31) wood pellets

e. (HS 4401.39) Lainnya (produk Sawdust dalam bentuk arang, briquettes)

Beberapa kebijakan tentang hukum yang membahas tentang lingkungan hidup

menjadi salah satu focus yang diperhatikan oleh Jepang akhir-akhir ini. “Biomass

Nippon Strategy” adalah salah satu kebijakan yang memiliki keterkaitan yang kuat

dengan biomass yang digunakan sebagai energy alternative pengganti tenaga

nuklir. Strategi ini merupakan salah satu aksi nyata yang menggunakan

keuntungan dalam memasarkan produk biomass yang berbasis renewable dari

sudut pandang pencegahan pemanasan global, pembentukan komunitas daur

Page 7: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

6

ulang/recycling , strategi untuk memasarkan produk industry dari biomassa dan

memancing adanya aktivasi untuk daerah pedesaan oleh Kementrian Pertanian,

Kehutanan dan Perikanan Jepang bersama dengan kementrian lainnya yang

terkait pada bulan desember 2003. Pada tahun 2006, pemikiran mengenai

perubahan situasi terhadap keuntungan penggunaan biomassa dan penyesuaian

beberapa strategi seperti yang tercantum pada Kyoto protocol (februari 2005), dan

adanya pemasaran tentang tata cara pengukuran biomassa dengan

memperkenalkan bio-fuel secara domestic dan penggunaan biomassa yang tidak

terpakai seperti serpihan kayu sebagai materi baru sebagai sumber biomassa

lainnya.

Berdasarkan gambaran yang tercantum pada biomass Nippon Strategy yang

dikeluarkan kementrian pertanian, kehutanan, dan perikanan Jepang, diumumkan

bahwa biomass Nippon akan diindikasikan akan terjadi pada tahun 2030. Oleh

karena itu, dibutuhkan gambaran biomass Nippon yang diharapkan menjadi

perkembangan teknologi yang akan membuat masyarakat lebih mengerti untuk

diaplikasikan kepada masyarakat Jepang pada umumnya. Strategi ini dilaksanakan

melalui penggunaan kayu yang sudah tidak terpakai seperti serpihan kayu (sekitar

5 juta ton/tahun) digunakan untuk bahan bakar energy dan sebagai media tumbuh

dari jamur.

Potensi produk fuel wood ini akan semakin meningkat seiring dengan berjalannya

program kerja yang ditargetkan oleh pemerintah Jepang untuk menggunakan

bahan bakar yang dapat diperbarui seperti bahan bakar kayu yang mudah

didapatkan dan dibudidayakan secara maksimal di Indonesia. Luasnya lahan

perhutanan Indonesia menjadi nilai positif bagi industry fuel wood Indonesia yang

dapat dijadikan peluang yang cukup bagus untuk meningkatkan jumlah produk fuel

wood ke Jepang.

Hasil kehutanan Jepang tidak mengalami peningkatan dikarenakan rendahnya

keuntungan yang diperoleh. Produktivitas hutan di Jepang lebih cenderung sedikit

dikarenakan hanya 40 % dari total hutan buatan di Jepang dilestarikan untuk

dimanfaatkan kayunya. Kurangnya pemahaman mengenai bagaimana cara untuk

menghasilkan system produksi kayu yang efisien pun menjadi salah satu kendala

dalam industry kayu di Jepang. Penggunaan hutan buatan diperuntukan untuk

membudidayakan beberapa jenis kayu yang biasa digunakan sebagai bahan kayu

untuk pembangunan rumah atau kebutuhan lainnya. Permintaan mengenai jenis

Page 8: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

7

kayu, varietas, dan kualitas kayu yang akan dipasarkan akan menjadi salah satu

pemanfaatan hutan buatan yang diperuntukan untuk memenuhi permintaan pasar

Jepang. Akan tetapi, hutan buatan itu masih belum bisa memenuhi permintaan

pasar Jepang. Hal tersebut terlihat dari besarnya jumlah kayu yang diimpor Jepang.

Sebesar 80% dari total konsumsi produk kayu di Jepang diperoleh karena produk

impor kayu Jepang.

Berdasarkan penjabaran dari produk HS4401, fuel wood merupakan produk

subsector kehutanan. Subsektor ini memiliki peran yang cukup penting dalam

perekonomian Indonesia. Subsektor ini berperan dalam penghasil devisa negara

untuk mengjasilkan bahan baku/bahan olah industry hulu. Fuel wood yang biasa

digunakan untuk memenuhi kebutuhan biomassa Jepang merupakan kayu dalam

bentuk kayu bakar, arang, chips, pellets, dan serpihan kayu. Beberapa bentuk yang

digunakan sebagai bahan bakar kayu bergantung kepada sumber, kuantitas,

kualitas dan fungsi dari masing-masing bentuk. Dalam berbagai area, kayu bakar

merupakan bentuk yang mudah untuk didapatkan. Selain kayu bakar tidak

membutuhkan alat khusus untuk mengambil ranting-ranting atau kayu yang sudah

“mati”.

Energi biomassa dalam hal ini mencakup kayu bakar, limbah pembalakan, limbah

industri perkayuan, limbah perkebunan/pertanian, briket kayu, arang dan briket

arang. Dalam sektor kehutanan, energi biomassa difokuskan pada kayu bakar,

limbah pembalakan, limbah industri perkayuan, arang, dan briket arang

Beberapa pertimbangan yang dijadikan alasan penggunaan produk biomass yang

akan digunakan sebagai bahan bakar yang dapat diperbarui (fuel wood) sebagai

berikut :

a. Renewable. Kayu sebagai bahan bakar terbarukan karena bisa diproduksi

kembali

b. Energi yang dihasilkan tinggi namun emisi rendah (dibawah 0.1 kg CO2/kWh)

c. Bahan Bakar Karbon Netral . Kayu dari pohon sebagai bahan bakar alternatif

selain minyak bumi dan batubara juga sekaligus berfungsi penyerap karbon.

d. Penggunaan bahan bakar kayu sebagai bahan bakar dapat menumbuhkan

minat masyarakat menghijaukan lahan sehingga tercipta lingkungan yang lebih

baik.

e. Nilai dari diversifikasi produk olahan kayu atau limbah kayu menjadi kayu

energi akan meningkatkan pendapatan baik tingkat perusahaan maupun

Page 9: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

8

masyarakat.

II.2. Potensi produk fuel wood in logs, billets, wood in chips or particles

dalam konteks dalam negeri

Indonesia merupakan salah satu negara dengan luas hutan tropis terbesar di dunia

setelah Brazil. Hal ini menjadi salah satu keuntungan untuk Indonesia sebagai

produsen kayu di dunia. Lokasi yang relative dekat untuk ditempuh selama proses

ekspor merupakan salah satu keuntungan dari Indonesia dalam mengekspor

produk fuel wood in logs, billets, wood in chips or particles. Luasnya hutan tropis di

Indonesia menjadi salah satu keuntungan yang dimiliki Indonesia. Berbagai macam

produk biomassa kayu yang berpotensi menjadi produk fuel wood in logs, billets,

wood in chips or particles yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasokan

energy Jepang.

Sebagian besar perusahaan dan masyarakat menanam pohon untuk dimanfaatkan

kayunya. Nilai ekonomis kayu dari pemanenan pohon telah banyak diketahui oleh

semua kalangan, namun nilai ekonomi kayu untuk bahan bakar misalnya pellet

kayu (wood pellet) belum diketahui. Berikut perbandingan antara nilai ekonomi

kayu dan pellet kayu (kayu untuk energi).

Kegiatan penebangan pada hutan yang akan dipanen untuk kayu pertukangan

sebagian besar dilakukan dengan sistem tebang pilih atau tebang habis. Misalnya

pada lahan yang ditanami Acacia mangium (Akasia), dengan jarak tanam 3 x 3

meter, dalam satu hektar lahan bisa ditanami sekitar 1100 pohon akasia. Dengan

asumsi satu pohon Akasia menghasilkan 1 m3 kayu dengan nilai jual 1 m3 akasia =

Rp. 800.000,- / m3, maka, nilai ekonomi dari kayu pertukangan untuk 1 ha adalah

Rp. 880.000.000,-(dalam 10-12 thn).

Pellet kayu diasumsikan 1 pohon akasia menghasilkan 1 m3 kayu tebangan dimana

berasal dari 75% dari keseluruhan pohon akasia, maka 25% atau sebesar 0,33 m3

merupakan hasil sampingan dari tebangan pohon tersebut. Apabila dalam 8 tahun

pohon akasia yang di tebang adalah 20% dari keseluruhan batang pohon akasia per

ha sama dengan 220 pohon akasia maka hasil sampingannya adalah 72,6 m3. Jika

berat jenis akasia adalah 450 kg / m3 maka dalam satu periode penebangan akasia

produk hasil sampingnya sebesar 32,67 ton. Misalnya harga pasar 1 ton pellet kayu

di pasar AS berkisar antara US$ 200 – 250 / ton maka dengan asumsi nilai tukar

Page 10: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

9

rupiah sebesar Rp. 9000,- nilai ekonomi yang diketahui adalah sekitar Rp.

58.806.000,-.

Pelet kayu menjadi perhatian utama saat ini karena faktor kemudahan dalam

bahan baku dan memiliki karakteristik yang ramah lingkungan. Pelet kayu

menghasilkan emisi (NOx, SOx dan HCL) yang lebih rendah dibanding limbah

pertanian seperti jerami atau sekam padi. Keuntungan lain pelet kayu dibanding

bahan bakar kayu lain seperti chip kayu (wood chip) antara lain : memiliki kalori

lebih tinggi (pelet kayu 4,3 juta kal/ton; chip kayu 3,4 juta kal/ton); namun harga

pelet kayu lebih tinggi; dimana pelet kayu (334 US$/ton) dan chip kayu

(171US$/ton). Bahan baku pelet kayu dapat berasal dari limbah eksploitasi seperti

sisa penebangan, cabang dan ranting, limbah industri perkayuan seperti sisa

potongan, chip, serbuk gergaji dan kulit kayu.

Gambar 2. Wood pellets

Bahan bakar yang dihasilkan dari kayu diharapkan memiliki sifat-sifat sebagai

berikut :

1. Memiliki nilai kalor yang tinggi

2. Memiliki kadar air yang cukup memungkinkan terjadinya pembakaran

3. Memiliki rendemen yang tinggi

4. Memiliki laju penyulutan yang cepat dan pembakaran yang stabil

5. Ramah lingkungan

Kualitas kayu sebagai sumber energi dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu sebagai

berikut :

Page 11: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

10

1. Jenis spesies

Jenis spesies hardwood (kayu keras) dan softwood (kayu lunak) memberikan

pengaruh yang berbeda terhadap kualitas kayu sebagai sumber energi. Nilai

kalor yang dihasilkan oleh softwood cenderung lebih tinggi daripada hardwood

(Baker, 1983). Nilai-nilai panas pembakaran ini sedikit hubungannya dengan

jenis spesies kayu dan hanya bervariasi paling besar 5 – 8% (Prawirohatmodjo,

2004). Pohon yang tumbuh cepat dan memiliki banyak cabang cenderung

memiliki energi yang tinggi. Ciri-ciri ini dapat ditemukan pada softwood.

2. Sistem silvikultur

Untuk meningkatkan nilai kalor pada kayu dapat ditempuh dengan menerapkan

sistem silvikultur, yaitu :

2.1. Pola penanaman yang diterapkan sebaiknya bersifat murni, yaitu pola

penanaman tegakan hutan dengan spesies – spesies pohon yang khusus

ditujukan untuk sumber energi. Spesies – spesies pohon yang dapat diusahakan

antara lain Acacia vilosa, A. auriculiformis, A. mangium, A. oraria, Eucalyptus

urophylla, E. alba, E. deglupta, Albizzia procera, melina (Gmelina arborea), soga

(Adenanthera spp.). Selain itu, dapat juga digunakan jenis tanaman pagar

seperti gamal (Gliricidae immaculate), angsana/sono kembang (Dalbergia

latifolia), secang (Caesalpinia sappon), petai cina (Leucaena glauca), lamtoro (L.

leucochephala) dan kaliandra (Calliandra calothyrsus). Tanaman pagar mampu

tumbuh dari trubusan dan umumnya berdiameter kecil sehingga tidak layak

untuk kayu pertukangan.

2.2. Untuk mendapatkan tegakan dengan percabangan yang banyak, maka

jarak tanam harus diatur selebar mungkin. Biasanya digunakan jarak tanam 1 ×

2 m.

Page 12: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

11

Gambar 3. Penanaman Sistem Silvikultur

2.3. Pola – pola pemeliharaan yang disarankan, adalah :

- Model trubus (cabang – cabang dipangkas dan disisakan pohon pentingnya

saja)

- Tertuju pada perlindungan terhadap penyakit, hama, dan api yang dapat

mengganggu pertumbuhan tanaman sumber energi biomassa.

- Penjarangan dilakukan apabila diperlukan dengan intensitas rendah.

3. Umur pemanenan

Umur pohon pada saat pemanenan menentukan kualitas kayu yang dipanen.

Sebaiknya pemanenan pada pohon yang sudah berumur cukup tua dan secara

kimiawi telah mengalami tahap pengerasan dinding sel (lignifikasi).

4. Ekologi hutan tanaman

Ekologi hutan tanaman berhubungan dengan iklim, cuaca, curah hujan, tempat

tumbuh, kesuburan tanah dan intensitas sinar matahari yang mempengaruhi

pertumbuhan tanaman energi.

5. Bagian pohon

Ada perbedaan antara kayu bagian akar dan bagian batang terhadap kualitas

kayu sebagai sumber energi. Hal ini dipengaruhi oleh sifat-sifat dasar kayu

seperti sifat anatomi, fisika, dan kimia kayu yang berbeda dalam satu pohon.

Page 13: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

12

Faktor lain yang perlu diperhatikan untuk penggunaan kayu sebagai energy

alternative adalah kecepatan tumbuh yang besar dengan sifat percabangan yang

lebat.

Nilai kalor atau nilai panas adalah ukuran kualitas bahan bakar dan biasanya

dinyatakan dalam British Thermal Unit (BTU) seperti dijelaskan dalam Brady

(1999), yaitu jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu pound

air sebesar 1o F. Nilai kalor yang dinyatakan dalam kalori berarti jumlah panas

yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1oC. Nilai kalor kayu

ditentukan oleh berat jenis kayu, kadar air, dan komposisi kimia kayu khususnya

kadar lignin dan kadar ekstraktif. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai

factor-faktor yang menentukan nilai kalor kayu :

5.1. Berat Jenis Kayu

Definisi berat jenis kayu adalah perbandingan antara kerapatan kayu yang

diukur atas dasar berat kering tanur dan volume pada kandungan air yang

telah ditentukan dengan kerapatan air pada suhu 4oC. Berat jenis kayu

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dimensi serat, letak kayu awal dan

kayu akhir, persentase selulosa dan lignin serta kandungan ekstraktif yang

ada dalam kayu (Hygreen dan Bowyer, 1996).

Ada perbedaan berat jenis kayu antara softwood dan hardwood. Softwood

dan hardwood bisa dibedakan secara nyata dengan melihat atau

membandingkan struktur anatomi kayunya. Softwood tidak memperlihatkan

pori atau pembuluh sedangkan hardwood menampakkan pori pada irisan

atau bidang pengamatan kayu. Softwood terdiri atas lebih dari 90% trakeid

sedangkan hardwood terdiri atas sel-sel yang lebih banyak dan kompleks,

seperti pembuluh, parenkim, jari – jari, serat dan lainnya. Pada softwood,

berat jenis kayu ditentukan oleh trakeid sedangkan pada kayu daun

ditentukan oleh porsi sel yang terbanyak. Berdasarkan pernyataan di atas,

dapat dikatakan bahwa softwood cenderung memiliki berat jenis kayu lebih

tinggi daripada hardwood. Dalam kimia kayu, berat jenis menunjukkan

jumlah lignoselulosa pada volume kayu tertentu.

5.2. Kadar Air

Menurut Prawirohatmodjo (2004), kadar air didefinisikan sebagai banyaknya

air yang terdapat pada sepotong kayu yang dinyatakan dalam persentase

dari berat kering tanurnya. Kadar air kayu antarjenis sangat bervariasi

Page 14: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

13

bahkan dalam satu jenis pun memiliki variasi yang bermacam-macam

tergantung dari perlakuan yang diterima oleh kayu. Banyaknya kandungan

kadar air pada kayu bervariasi tergantung jenis kayunya, kandungan

tersebut berkisar antara 40 – 300 %, dinyatakan dengan persentase dari

berat kayu kering tanur. Berat kayu kering tanur dipakai sebagai dasar,

karena berat ini merupakan petunjuk banyaknya zat pada kayu.

kadar air kayu sangat menentukan kualitas arang yang dihasilkan. Arang

dengan nilai kadar air rendah cenderung memiliki nilai kalor tinggi dan

menunjukkan arang ini dihasilkan dari jenis kayu yang memiliki kadar air

rendah. Dalam proses karbonisasi, makin tinggi kadar air kayu maka makin

banyak pula kalor yang dibutuhkan untuk mengeluarkan air dalam kayu

tersebut menjadi uap sehingga energi yang tersisa dalam arang menjadi

lebih kecil.

Kadar air dari bahan bakar kayu bervariasi dari 20 – 65% dan dipengaruhi

oleh kondisi iklim, waktu, spesies pohon, bagian batang, dan fase

penyimpanan. Biasanya cukup menggunakan kadar air 40% sebagai

standar ketika nilai energi per luas area diperkirakan. Kadar air sekitar 70 –

80% tidak mendukung proses pembakaran. Penguapan air memerlukan

energi dari proses pembakaran (0,7 kWh atau 2,6 MJ per kilogram air)

5.3. Komposisi Kimia Kayu

Menurut Tillman (1976), komponen penyusun kimia kayu memberikan nilai

kalor yang berbeda, yaitu :

a. Nilai kadar holoselulosa : 7.567 BTU/lb (17.600 J/kg)

b. Nilai kadar lignin : 11.479 BTU/lb (26.700 J/kg)

c. Nilai kadar ekstraktif : 11.500 BTU/lb (26.749 J/kg)

Dari data di atas diketahui bahwa holoselulosa, lignin, dan ekstraktif

memberikan kontribusi yang berbeda-beda terhadap nilai kalor, khususnya

lignin dan ekstraktif memerikan nilai kalor lebih besar daripada holoselulosa.

Menurut Prawirohatmodjo (2004), pengaruh susunan kimia berasal dari

lignin yang memiliki nilai kalor lebih tinggi (± 6.100 kkal/kg) dibandingkan

dengan selulosa (4.150 – 4.350 kkal/kg). Untuk mendapatkan kayu dengan

kadar lignin tinggi, dapat dilakukan upaya pemuliaan tanaman, rekayasa

genetika, mengatur waktu pemanenan dimana pemanenan hanya dilakukan

Page 15: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

14

pada pohon yang telah mengalami tahapan pengerasan dinding sel.

Sementara itu, adanya resin dalam kayu mempengaruhi nilai kalor yang

dihasilkan. Kayu yang mengandung resin memiliki nilai kalor yang lebih

tinggi dibanding dengan kayu yang tidak beresin. Sebagai contoh, oleoresin

mempunyai nilai kalor tinggi (8.500 kkal/kg). Oleh karena itu, kayu jarum

(pinus) yang mengandung resin mempunyai nilai kalor yang lebih tinggi.

5.4. Kadar Karbon Terikat dan Kadar Abu

Kadar karbon terikat berhubungan dengan nilai kalor. Semakin tinggi kadar

karbon terikat maka nilai kalor semakin tinggi pula karena reaksi oksidasi

akan menghasilkan kalori (reaksi eksothermis). Arang yang bermutu baik

adalah arang dengan nilai kalor dan kadar karbon terikat yang tinggi namun

kadar abu rendah. Kadar karbon terikat tinggi bila lebih dari 60 %.

Abu berperan menurunkan mutu bahan bakar karena menurunkan nilai kalor.

Salah satu unsur utama abu adalah silika, dan pengaruhnya kurang baik

terhadap nilai kalor yang dihasilkan. Semakin rendah kadar abu, maka

semakin baik briket arang tersebut. Kadar abu dikatakan kecil bila kurang

dari 8 %. Kadar abu yang terlalu tinggi akan menyebabkan kerak pada dasar

alat-alat yang digunakan dan juga kotor.

Berdasarkan beberapa factor yang menentukan kualitas bahan bakar kayu,

terdapat beberapa factor yang harus dipertimbangkan untuk mengembangkan

produk bahan bakar yang berbasis kayu. Berikut beberapa pertimbangan

menggunakan kayu sebagai bahan dasar untuk bahan bakar :

Page 16: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

15

masing-masing subsistem mempunyai kondisi dan strategi yang berbeda, dimana

untuk mengembangkan industry pellet kayu kedepan masih terbuka peluang atau

dimungkinkan terutama untuk memenuhi permintaan pasar domestik. Dengan

ketersediaan bahan baku berupa serbuk gergaji, bebetan dan sebetan, maka

potensi pengembangan industri pellet dapat dilakukan melalui integrasi dengan

industri

penggergajian yang telah ada yang merupakan investasi modal dalam negeri.

Berdasarkan sub system, kelembagaan, kekuatan berupa dukungan dari pihak

perbankan, peluangnya berupa ketersediaan lahan terutama pada lahan kritis

untuk pengembangan tanaman jenis yang sesuai dengan bahan baku pellet kayu.

Sementara itu kelemahannya adalah belum ada mitra usaha dan perlu dukungan

dari sector lain, sedangkan ancaman dari industry produk fuel wood adalah

lemahnya koordinasi para pihak kelembagaan yang terkait terhadap produk fuel

wood itu sendiri.

Page 17: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

16

BAB III

INFORMASI PASAR

Kebutuhan wood fuel yang bersaing dengan prioritas kehidupan yang terdiri dari

sandang, pangan, dan papan menjadi salah satu kendala dalam proses produksi wood

fuel. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan akan kayu sangat dibutuhkan untuk

konstruksi bangunan yang saat ini juga sedang berkembang dengan pesat.

Bersaingnya kebutuhan kayu untuk pembangunan beberapa konstruksi bangunan

seperti rumah, dan pergedungan seiring dengan bertambahnya jumlah populasi dunia

menjadi salah satu kendala penyediaan wood fuel dalam jumlah besar.

Gambar 4. Imported value Produk HS4401 (Wood Chips, Coniferous wood, dan Fuel

wood in logs)

Kebutuhan beberapa kayu yang menjadi salah satu bahan untuk memenuhi kebutuhan

papan masyarakat Jepang pun terlihat lebih cenderung stabil dari tahun 2011 hingga

2015. Selain dikarenakan kebutuhan kayu yang dibutuhkan oleh masyarakat Jepang

sangat tinggi tetapi juga dikarenakan sedikitnya lahan yang bisa dimanfaatkan

masyarakat Jepang untuk memproduksi kayu untuk diri mereka sendiri. Hal itu

menyebabkan jumlah impor dari dunia untuk Jepang terhadap produk kayu yang belum

diolah (gelonggongan) cenderung lebih stabil.

Oleh karena itu, pemerintah Jepang juga mengatasi masalah ini dengan penggunaan

Page 18: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

17

bahan sisa dari bahan kayu yang digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan

seperti pellet kayu, atau serpihan kayu yang dibisa didapatkan dari sisa bahan

pembangunan dan akan diolah lebih lanjut sebagai briquettes atau arang yang akan

menjadi salah satu bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan energy masyarakat

Jepang.

Gambar 5. Nilai impor produk HS4401 berbentuk Pellet kayu dan sawdust atau

serpihan kayu

Pemisahan produk pellet kayu dan serpihan kayu dalam HS 4401 dimulai pada tahun

2012. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah impor untuk produk pellet kayu yang

semakin meningkat setiap tahunnya (Gambar 5). Hal tersebut dikarenakan keberadaan

pellet kayu untuk fuel wood cenderung lebih stabil untuk memenuhi kebutuhan pellet

kayu sebagai salah satu fuel wood yang digunakan di Jepang. Selain itu, harga pellet

kayu yang cenderung lebih murah apabila dibandingkan dengan produk sama yang

dijual secara domestic.

Beberapa alasan penggunaan pellet kayu sebagai bahan bakar alternative di Jepang

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pellet lebih mudah digunakan jika dibandingkan dengan kayu bakar dan arang.

Sehingga mudah disimpan, dibawa, dan disupply.

2. Ukuran pellet yang sama dengan kandungan air yang sama akan meningkatkan

nilai kalor dan efisiensi pembakaran.

Page 19: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

18

3. Pellet memiliki kandungan sulfur dan nitrogen yang sdikit

4. Sangat mudah untuk mengurangi kapasitas simpan karena pellet memiliki

kerapatan energy yang cukup tinggi.

Jepang merupakan salah satu pengguna bahan bakar kayu berupa pellet yang berada

dalam tahap awal perkembangannya. Mayoritas permintaan bahan bakar berupa kayu

berasal dari sector energy industry. Pengguna mayoritas bahan bakar kayu berupa

pellet untuk bahan bakar alternatif adalah Kansai Electric Power Corporation. Hal

tersebut dikarenakan pemerintah Jepang sedang mencanangkan standar pengurangan

emisi karbon berdasarkan Kyoto protocol. Sehingga adanya kemungkinan yang besar

bahwa beberapa perusahaan pengguna listrik akan mengikuti jejak Kansai electric

power corporation untuk menggunakan bahan bakar kayu berupa pellet sebagai

pengganti batu bara yang saat ini masih umum digunakan di beberapa perusahaan di

Jepang.

Kansai electric power corporation di Jepang merupakan salah satu pengguna listrik

untuk kegiatan sehari-hari mereka. Perusahaan ini memulai penggunaan bahan bakar

kayu pellet menjadi bahan bakar alternated di Maizuru power plant pada Agustus 2008.

Bahan bakar kayu dilansir dapat menghasilkan 120 juta kWh pertahun energy listrik

yang dapat digunakan dalam suatu industry. Jumlah energy yang dihasilkan bahan

bakar kayu pellet merupakan 2% dari total keluaran energy Maizuru power plant

gunakan. Selain Kansai electric power corporation, Mitsubishi Corporation juga

menginvestasikan bahan bakar kayu pellet yang didapatkan dari Vis Nova Trading

(VNT) GmbH sebanyak 45% dari total pellet kayu yang digunakan. VNT sendiri

merupakan perusahaan yang berasal dari Jerman. VNT memproduksi bio-pellet untuk

dijadikan bahan bakar alternative dengan cara mengompres bahan bahan biomassa

yang sudah tidak digunakan. VNT sendiri dapat memproduksi 120.000 ton pellet kayu

setiap tahunnya.

Seperti yang dilansir oleh website www.intracen.org, importir produk HS 4401 terbesar

ke negara Jepang adalah Vietnam, diikuti oleh Australia, Chile, Afrika selatan, Thailand,

dan Amerika. Indonesia menduduki peringkat 10 besar pengimpor produk yang masuk

kedalam HS 4401. Hal tersebut dikarenakan Vietnam memiliki standar yang konsisten

sehingga pada saat proses impor produk HS 4401 menjadi lebih mudah. Hal ini terlihat

dari dominansi impor keseluruhan produk HS 4401 yang didominasi oleh Vietnam

sebagai 5 besar.

Page 20: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

19

Gambar 6. Negara-negara pengimpor produk HS4401

Vietnam merupakan negara produsen fuel wood yang banyak digunakan oleh industry

dan dipercaya oleh pemerintah Jepang untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar

masyarakat Jepang. Selain dikarenakan system yang sudah dibuat oleh pemerintah

Vietnam untuk memproduksi bahan bakar berbasis kayu sudah sangat teratur dan baik,

tetapi juga didukung oleh pemerintah Jepang. Kepercayaan yang cukup besar kepada

produk fuel wood yang berasal dari Vietnam menjadi salah satu modal yang baik untuk

proses ekspor-impor produk fuel wood itu sendiri.

Indonesia sendiri telah memiliki kerjasama yang cukup baik dengan pemerintah Jepang.

Kerjasama Indonesia dan Jepang dalam hal pencegahan pembalakan liar sebagai

salah satu langkah untuk mewujudkan apa yang tertulis dalam Kyoto Protocol

merupakan langkah baik untuk pemerintah Indonesia dalam proses ekspor-impor

bahan bakar berbasis kayu.

Indonesia sebagai negara penghasil kayu di dunia, berkontribusi kepada pasokan

bahan bakar kayu untuk Jepang. Selanjutnya, akan dibahas mengenai beberapa

produk HS 4401 dimana Indonesia menjadi eksporter terbesar dalam memasok bahan

bakar kayu di Jepang.

Seperti yang terlihat pada gambar 7, Indonesia secara umum menjadi 10 besar negara

yang memasok bahan bakar kayu di Jepang. Beberapa produk HS4401 yang diimpor

diantaranya adalah wood pellets, wood chips, fuel woods in logs, dan sawdust (serpihan

kayu). Berdasarkan klasifikasi tersebut, akan dibahas secara mendalam berdasarkan

produk turunan HS4401 tersebut.

Page 21: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

20

Gambar 7. Negara-negara pemasok produk HS4401 berdasarkan jenisnya

Produk turunan HS 4401 yang akan dibahas pertama kali adalah produk wood pellets.

Produk ini didominasi oleh produk dari Canada. Hal tersebut dikarenakan banyaknya

perusahaan-perusahaan di Kanada yang lebih focus kepada produksi wood pellet.

Kesadaran mengenai renewable energy yang dibutuhkan untuk menghasilkan energy

yang akan digunakan dalam keseharian masyarakat dunia dikarenakan berkurangnya

pasokan bahan bakar fosil yang saat ini masih mendominasi untuk digunakan sebagai

bahan bakar utama penghasil energy dunia.

Selanjutnya adalah produk turunan HS4401 berupa wood chips. Produk ini didominasi

oleh produk dari Vietnam. Sistem pengelolaan kayu yang berbentuk serpihan oleh

pemerintah Vietnam menjadi salah satu produk andalannya. Tak hanya digunakan

sebagai pengganti bahan bakar kayu, tetapi juga digunakan sebagai bahan baku untuk

memproduksi kertas di negara tujuan seperti Jepang. Supply yang cukup banyak untuk

produk ini memang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan industry yang sudah

disebutkan sebelumnya.

Produk turunan HS4401 berupa fuel woods in logs atau bahan bakar kayu berupa

Page 22: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

21

gelonggongan menjadi salah satu keuntungan yang dimiliki Indonesia meskipun Cina

masih mendominasi pasokan produk ini. Setelah China, diikuti oleh Vietnam dan

Kanada yang menjadi salah satu pengimpor dua produk sebelumnya. Seperti yang

sudah dijelaskan sebelumnya, kedua produk yang sudah disebutkan merupakan produk

by-product atau produk sisa dari pembalakan kayu-kayu gelonggongan. Indonesia

menjadi salah satu top 5 importir produk ini dan terlihat trend yang cukup stabil dalam

peranannya untuk memasok produk ini ke pasar Jepang.

Produk terakhir dari HS4401 dimana Indonesia masih mendominasi adalah sawdust

atau serpihan kayu. Seperti produk sebelumnya, Vietnam merupakan negara

pengimpor produk sawdust terbanyak. Produk ini merupakan produk sisa dari

pembalakan sehingga ini menjadi salah satu keuntungan pemerintah Vietnam untuk

memproduksi lebih banyak sawdust untuk diolah baik untuk industry kertas, dibuat

sebagai bahan bakar kayu pellet / wood pellets atau dikirim dalam kondisi mentah

(tanpa diolah) ke Jepang. Pengelolaan kayu yang baik memang menjadi salah satu

andalan Pemerintah Vietnam dalam mengirimkan produknya ke Jepang.

Selain itu, banyaknya perusahaan Jepang yang sedang berkembang di Vietnam

menjadi salah satu keuntungan tambahan yang didapatkan. Hal tersebut dikarenakan

adanya system “trust” dari para pelaku industry terhadap produk yang berasal dari

Vietnam. Tak hanya banyaknya perusahaan Jepang di Vietnam, tetapi juga mudahnya

proses baik secara dokumen ataupun hal-hal yang berkaitan dengan legalisasi yang

dilakukan pemerintah Vietnam terhadap pelaku industry Jepang di Vietnam menjadi

salah satu nilai lebih Vietnam untuk mengirim produk produk yang berbasis industry

seperti bahan bakar kayu yang disebutkan sebelumnya.

.

.

Page 23: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

22

BAB IV

INFORMASI PERDAGANGAN

4.1. Informasi mengenai impor produk fuel wood in logs, billets, wood in

chips or particles di Jepang

Pada tahun 2015, besarnya luas hutan di Dunia sekitar 4 miliar hektar atau 31%

dari global terrestrial land area berdasarkan Food and Agriculture Organization

(FAO), dari PBB. Selama 5 tahun antara tahun 2010 hingga 2015, jumlah area

hutan berkurang sebesar 3.31 juta hektar/tahun. FAO menjelaskan meskipun sulit,

secara umum, keberadaan hutan dunia akan terus menurun seiring dengan

bertambahnya jumlah populasi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan akan

sandang dan panjang yang akan terus meningkat. Kecepatan hilangnya area hutan

bisa mencapai 50% dalam kurun waktu 25 tahun.

Beberapa pemikiran awal sedang dibicarakan oleh pemerintah dunia mengenai

bagaimana cara mengembangkan indikasi dan beberapa kriteria untuk menjaga

keberlangsungan kehidupan hutan dunia. Jepang sebagai salah satu member yang

termasuk ke dalam montreal process untuk proses konservasi dan manajemen

keberlansungan hutan temperate dan hutan boreal yang terdapat pada 12

negara-negara asia-pasifik. Salah satu hal yang menjadi focus dari usaha untuk

proses konservasi hutan adalah illegal logging. Pemerintah Jepang merupakan

salah satu negara yang sangat mengecam segala upaya illegal logging di dunia.

Berdasarkan informasi tersebut, adanya sertifikasi hutan dibutuhkan para

pengelola hutan yang dikelola oleh swasta untuk menunjukan bahwa para

pengelola hutan memiliki hak untuk menjual produk kayu dalam hal menjaga

keberlangsungan kehidupan hutan. Di Jepang, ada dua jenis sertifikasi yang

dikelola oleh Forest Stewardship Council (FSC), organisasi internasional, dan the

Sustainable Green Ecosystem Council (SGEC), sebuah organisasi independen

yang diawasi oleh pemerintah Jepang. Hal tersebut dikarenakan luasnya

presentasi hutan di jepang apabila dibandingkan dengan Eropa, dan

negara-negara di Amerika Utara.

Akan tetapi kebutuhan masyarakat Jepang terhadap fuel wood dalam kehidupan

sehari-hari sebagai sumber daya energy alternative yang menggantikan fossil fuel

Page 24: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

23

dan nuclear. Sumber daya berbasis nuklir yang sempat mengalami kendala

dikarenakan meledaknya pusat reactor nuklir di Fukushima menyebabkan adanya

sedikit trauma untuk masyarakat Jepang.

Kebutuhan wood fuel yang bersaing dengan prioritas kehidupan yang terdiri dari

sandang, pangan, dan papan menjadi salah satu kendala dalam proses produksi

wood fuel. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan akan kayu sangat dibutuhkan untuk

konstruksi bangunan yang saat ini juga sedang berkembang dengan pesat.

Bersaingnya kebutuhan kayu untuk pembangunan beberapa konstruksi bangunan

seperti rumah, dan pergedungan seiring dengan bertambahnya jumlah populasi

dunia menjadi salah satu kendala penyediaan wood fuel dalam jumlah besar. Oleh

karena itu, pemerintah Jepang juga mengatasi masalah ini dengan penggunaan

bahan sisa dari bahan kayu yang digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan

seperti pellet kayu, atau serpihan kayu yang dibisa didapatkan dari sisa bahan

pembangunan dan akan diolah lebih lanjut sebagai briquettes atau arang yang

akan menjadi salah satu bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan energy

masyarakat Jepang.

Sedangkan untuk produk bahan bakar kayu berupa gelonggongan yang belum

diolah menjadi salah satu perhatian khusus dari pemerintah Jepang pada

umumnya. Hal tersebut dikarenakan adanya Kyoto Protocol dimana Jepang terlibat

di dalamnya. Dalam perjanjian tersebut tertulis bahwa negara-negara yang terlibat

harus bertanggung jawab terhadap pengurangan emisi karbon baik dalam

penggunaan bahan bakar fosil ataupun pencegahan pembalakan kayu secara liar.

Oleh karena itu, pemerintah Jepang sudah bekerja sama dengan Indonesia.

Kerjasama yang dimaksud adalah pemberian label kepada gelonggongan kayu

yang akan diekspor. Hal tersebut dilakukan untuk pencegahan pembalakan kayu

secara liar.

Pembalakan kayu secara liar yang dimaksud di sini adalah pemotongan pohon

dengan jumlah diameter yang cukup besar untuk kebutuhan ekspor-impor dimana

pada saat proses pemotongan pohon itu sendiri tidak mementingkan aspek

lingkungan yang akan ditimbulkan berikutnya. Aspek lingkungan yang dimaksud

pun meliputi berapa banyak karbon yang akan hilang ketika pohon itu akan

ditebang secara liar. Oleh karena itu, dengan bekerjasama dengan pemerintah

Jepang, Pemerintah Indonesia sebenarnya telah membantu mencegah adanya

pembalakan liar secara besar-besaran.

Page 25: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

24

4.2. Regulasi impor produk fuel wood in logs, billets, wood in chips or

particles di Jepang

Jepang merupakan negara yang cukup ketat dalam perihal jual beli makhluk

hidup khususnya produk kehutanan. Produk fuel wood yang sehat dan terbebas

dari penyakit dan hama merupakan syarat mutlak untuk memulai proses impor di

Jepang. Hal ini dikarenakan pemerintah Jepang sangat menjaga masyarakatnya

dan produk kehutanan yang akan dipergunakan oleh masyarakatnya dari

penyakit dan hama yang asing. Produk kehutanan yang terindikasi memiliki gejala

penyakit dan hama seperti yang tersebut, akan disarankan untuk di quarantine ,

difumigasi, dimusnahkan hingga dikembalikan kepada pengimpor. Fuel wood

(khususnya kayu bakar yang belum diolah) yang sudah selesai diseleksi dan

dinyatakan tidak mengandung penyakit dan hama yang asing akan mendapatkan

plant quarantine certificate yang akan dipergunakan dalam tahap impor fuel wood

selanjutnya.

Gambar 8. Proses Plant quarantine system di Jepang dalam menyeleksi fuel wood in

logs, billets, wood in chips or particles yang akan dipasarkan di Jepang

Apabila fuel wood yang akan diimpor merupakan fuel wood dengan varietas baru,

pihak pengimpor diwajibkan untuk melaporkan jenis kayu tersebut berdasarkan

plant variety protection and seed act. Hal ini dilakukan untuk melindungi fuel wood

varietas baru dikirim ke jepang kemudian dikirim kembali keluar jepang baik untuk

Page 26: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

25

dibudidayakan tanpa seijin pihak pengimpor. Apabila ditemukan adanya

pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pengimpor, analisis DNA akan dilakukan

untuk membuktikan apakah spesies yang disalahgunakan atau tidak.

Berdasarkan Washington Convention, proses impor beberapa spesies flora dan

fauna liar yang terdaftar pada lampiran convention akan diatur dalam Import

Trade Control Order. Untuk lebih lengkapnya, informasi mengenai beberapa

spesies yang memerlukan perhatian khusus dapat didapatkan di website JETRO,

Japan.

Beberapa labeling dibutuhkan untuk mengimpor fuel wood di Jepang. Beberapa

labeling tersebut diantaranya adalah labeling under legal regulations, labeling

under industry-level voluntary restraint, dan labeling place of origin. Labeling

under legal regulations merupakan kebijakan labeling apabila pihak pengimpor

menggunakan kertas atau plastic sebagai instrument untuk packaging, instrument

tersebut harus ditunjukan setidaknya pada satu sisi dari container dimana

material tersebut digunakan (gambar 10).

Gambar 9. Contoh label yang harus ditunjukan pada saat proses impor fuel wood in

logs, billets, wood in chips or particles di Jepang

Labeling under industry-level voluntary restraint merupakan kategori pelabelan

standar ketika fuel wood akan dikirim dalam suhu yang cukup rendah pada saat

proses distribusi fuel wood. Fuel wood yang akan dikirim dalam suhu rendah

membutuhkan label yang menunjukan nama bunga, nama varietas, grade, ukuran

(L,M,S berdasarkan cm (centimeter)), number of flower unit, nama produsen, JF

code, tempat asal fuel wood.

Labeling place of origin merupakan jenis pelabelan yang diusulkan sebagai

bagian dari project to promote enhancement of agricultural competitiveness oleh

Kementrian Pertanian, kehutanan, dan perikanan bersama dengan Japan Flower

Page 27: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

26

Promotion Center Foundation (JFPC) untuk mendukung konsumen membedakan

tempat asal bunga dan brand tertentu dari fuel wood.

Adapun pajak yang harus dibayarkan pada saat proses impor fuel wood ke

Jepang sebesar Rp. 0,- baik secara umum ataupun WTO. Akan tetapi, pajak

konsumsi yang dikenakan oleh produk fuel wood adalah 5% dari CIF (Cost,

Insurance, and Freight). The average price (CIF : Cost, Insurance and Freight) of

imported pellets was some forty yen per kg during FY2007. Thereafter, pellet price

steadily decreased to 27.6 yen/kg in FY2008, and 21.8 yen/kg in FY2009.

4.3. Saluran distribusi produk fuel wood in logs, billets, wood in chips or

particles di Jepang

Beberapa saluran distribusi fuel wood setelah sampai di Jepang, fuel wood akan

dijual dengan proses lelang dan transaksi dengan cara negosiasi dimana penjual

akan mengambil pesanan ke pembeli kemudian mengirimkan permintaan

pesanan ke produser. Proses distribusi ini akan semakin sering terjadi pada

penjual dalam jumlah besar seperti supermarket dan toko bunga dimana adanya

kepastian yang diberikan dalam hal quantitas, qualitas, dan harga produk yang

akan dijual. Proses distribusi ini memiliki resiko fluktuasi harga yang terjadi

apabila proses distribusi dilakukan dengan proses lelang. Hal yang harus

diperhatikan pada saat proses impor fuel wood, importer fuel wood harus

merupakan spesialis importer fuel wood sehingga mereka akan lebih professional

dalam proses handling selama proses distribusi.

Proses lelang di pasar fuel wood memainkan peranan penting dalam distribusi

produk tersebut. Pelelang berhak mengklasifikasikan produk fuel woods yang

akan dipasarkan sesuai dengan fungsi yang didapat dari produk tersebut. Dalam

beberapa kasus, proses lelang juga menjadi ajang berkumpulnya beberapa

produsen kayu dan mengirim produknya untuk diproses secara lanjut sesuai

dengan fungsi dari kayu tersebut.

Page 28: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

27

Gambar 10. Saluran distribusi produk HS4401

Page 29: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

28

BAB V

STRATEGI

Biomassa berbahan kayu sudah digunakan sebagai salah satu bahanbakar berupa

kayu bakar dan arang untuk waktu yang cukup lama. Tetapi akhir-akhir ini di Jepang

membutuhkan untuk memproses semua biomassa berbahan dasar kayu menjadi dalam

bentuk pellet sehingga lebih mudah untuk proses penggunaannya. Bahan bakar kayu

dalam bentuk pellet bisa didapatkan dengan cara mengkompres serpihan kayu dan

melelehkan kandungan lignin di dalam sepihan kayu tersebut. Beberapa keuntungan

menggunakan pellet kayu adalah sebagai berikut :

5. Pellet lebih mudah digunakan jika dibandingkan dengan kayu bakar dan arang.

Sehingga mudah disimpan, dibawa, dan disupply.

6. Ukuran pellet yang sama dengan kandungan air yang sama akan meningkatkan

nilai kalor dan efisiensi pembakaran.

7. Pellet memiliki kandungan sulfur dan nitrogen yang sdikit

8. Sangat mudah untuk mengurangi kapasitas simpan karena pellet memiliki

kerapatan energy yang cukup tinggi.

Bahan bakar yang dihasilkan dari kayu diharapkan memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1. Memiliki nilai kalor yang tinggi

2. Memiliki kadar air yang cukup memungkinkan terjadinya pembakaran

3. Memiliki rendemen yang tinggi

4. Memiliki laju penyulutan yang cepat dan pembakaran yang stabil

5. Ramah lingkungan

Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pohon yang sudah berumur cukup tua dan

secara kimiawi telah mengalami tahap pengerasan dinding sel (lignifikasi). Faktor lain

yang perlu diperhatikan untuk penggunaan kayu sebagai energy alternative adalah

kecepatan tumbuh yang besar dengan sifat percabangan yang lebat.

Kadar air didefinisikan sebagai banyaknya air yang terdapat pada sepotong kayu yang

dinyatakan dalam persentase dari berat kering tanurnya. Kadar air kayu antar jenis

sangat bervariasi bahkan dalam satu jenis pun memiliki variasi yang bermacam-macam

tergantung dari perlakuan yang diterima oleh kayu. Banyaknya kandungan kadar air

Page 30: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

29

pada kayu bervariasi tergantung jenis kayunya, kandungan tersebut berkisar antara 40 –

300 %, dinyatakan dengan persentase dari berat kayu kering tanur. Berat kayu kering

tanur dipakai sebagai dasar, karena berat ini merupakan petunjuk banyaknya zat pada

kayu.

Arang / bahan bakar kayu dengan nilai kadar air rendah cenderung memiliki nilai kalor

tinggi dan menunjukkan arang ini dihasilkan dari jenis kayu yang memiliki kadar air

rendah. Dalam proses karbonisasi, makin tinggi kadar air kayu maka makin banyak pula

kalor yang dibutuhkan untuk mengeluarkan air dalam kayu tersebut menjadi uap

sehingga energi yang tersisa dalam arang menjadi lebih kecil.

Kurangnya pasokan yang didapat oleh para pemasok fuel wood Indonesia untuk diolah

sebagai pellet kayu merupakan salah satu kekurangan negara Indonesia dalam

memasok produk tersebut . Oleh karena itu, system pembuangan sampah bahan

bangunan yang berupa kayu akan lebih baik dipisahkan untuk diolah lebih lanjut

menjadi pellet kayu.

Kolaborasi yang cukup baik antara pihak pengimpor dan petani kayu di Indonesia

dibutuhkan dalam proses pengiriman fuel wood ke negara tujuan. Selain itu, pertukaran

informasi mengenai penanganan sebelum dan pasca pengiriman khususnnya pada fuel

wood antara peneliti di bidang kehutanan dan petani harus sering dilakukan seiring

dengan berkembangnya teknologi pasca panen bahan baku fuel wood yang ditemukan

beberapa peneliti di seluruh dunia. Pada saat proses pengiriman kayu yang akan

dijadikan sebagai bahan bakar, kayu harus dalam kondisi kering untuk menghindari

tumbuhnya jamur atau adanya rayap yang masih tersisa di dalam kayu.

Kolaborasi antara peneliti dan perusahaan penghasil fuel wood (baik perusahaan

maupun perseorangan) dalam bidang penelitian harus dikembangkan. Hal ini akan turut

berkontribusi pada dua belah pihak. Pihak peneliti akan diuntungkan dengan

peningkatan jumlah publikasi yang dihasilkan karena petani atau perusahaan penghasil

fuel wood memberikan sample yang untuk diteliti dan dikembangkan. Pihak perusahaan

penghasil fuel wood (baik perusahaan maupun perseorangan) diuntungkan dengan

hasil yang baik dari penelitian yang dilakukan oleh para peneliti.

Beberapa strategi yang ditawarkan penulis dalam meningkatkan nilai ekspor fuel wood

ke Jepang memenuhi beberapa permintaan dan kualifikasi yang diminta pemerintah

Jepang dan masyarakat Jepang pada umumnya. Dengan begitu, peningkatan ekspor

fuel wood akan meningkat apabila kedua factor yang berpengaruh dengan daya tarik

Page 31: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

30

masyarakat Jepang terhadap fuel wood produksi Indonesia.

Kurangnya aplikasi teknologi dalam ekspor-impor fuel wood turut berkontribusi kepada

jumlah fuel wood yang akan diekspor ke Jepang. Hal tersebut dikarenakan kesegaran

fuel wood ketika sudah sampai di Jepang akan menjadi pertimbangan pihak pelelang,

dan konsumen pada umumnya. Penggunaan aplikasi teknologi untuk meningkatkan

jumlah fuel wood yang akan diekspor ke Jepang sangat dibutuhkan.

Setelah fuel wood yang akan dipasarkan di Jepang telah memenuhi persyaratan yang

ada di Jepang, selanjutnya akan dibahas lebih lanjut mengenai strategi pemasaran

yang sebaiknya dilakukan oleh para pemasok fuel wood di Jepang. Jepang merupakan

negara yang sangat mementingkan kerapihan yang ditampilkan oleh produk yang

ditawarkan. Seperti yang sudah disebutkan pada bab sebelumnya, pasar fuel wood di

Jepang diminati oleh kalangan industri yang membutuhkan bahan bakar alternative lain

seperti yang termasuk di dalam HS 4401.

Trend fuel wood yang terus berkembang menjadi salah satu kesempatan yang baik

untuk memasarkan jenis kayu yang ada di Indonesia. Melalui keikutsertaan dalam

proses lelang, para pemasok fuel wood ke pasar Jepang akan memiliki kesempatan

untuk bertemu dengan beberapa distributor fuel wood tanpa harus mengeluarkan

biaya yang cukup besar untuk berkunjung ke masing-masing kantor distributor. Hal

tersebut dikarenakan banyaknya distributor fuel wood di Jepang yang akan mencari

pemasok fuel wood terbaik yang akan dijadikan partner bisnis mereka. Partner bisnis

yang baik akan menjadi keuntungan bagi kedua belah pihak dalam proses

ekspor-impor produk HS 4401. Pihak importir akan diuntungkan karena pasokan dari

pihak eksportir selalu dijamin ada, sedangkan pihak ekspotir pun diuntungkan dengan

ke-konsistensian jumlah produk yang akan diekspor sehingga akan menjadi

kemudahan untuk tetap menjaga jumlah pasokan yang akan dikirim ke negara tujuan.

Seperti yang disebutkan pada bab informasi pasar mengenai keuntungan yang

didapatkan Pemerintah Vietnam untuk mengirim beberapa produk yang termasuk ke

dalam produk HS4401 merupakan salah satu yang harus diperhatikan baik untuk

pemerintah ataupun pelaku bisnis yang memasok produk yang berkaitan dengan

HS4401. Sistem kepercayaan “trust” sangat dijunjung tinggi para pelaku industry

Jepang yang memiliki Industri di Indonesia. Keikutsertaan dan keterlibatan kepada

beberapa industry jepang yang ada di Indonesia akan berdampak baik karena akan

berpengaruh juga kepada ekspor produk berbasis HS4401. Pelaku Industri Jepang di

Indonesia akan melihat kinerja para pemasok bahan bakar kayu ini dan

Page 32: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

31

merekomendasikannya kepada headquarter untuk menggunakan jasa pemasok bahan

bakar kayu sebagai bahan bakar alternative mereka.

Selain itu, keikutsertaan ke dalam organisasi – organisasi pengelola hasil hutan Jepang

akan menjadi salah satu wadah tukar pikiran dengan masyarakat Jepang pengelola

hasil hutan yang secara tidak langsung akan menambah relasi dan informasi mengenai

trend bunga apa yang sedang berkembang ataupun distributor mana yang cukup baik

untuk dijadikan partner kerja dalam memasarkan fuel wood asli Indonesia.

Page 33: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

32

BAB VI

INFORMASI PENTING

6.1 TPO dan/atau kedutaan Jepang di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang

Jakarta

Duta Besar: Tanizaki YASUAKI

Jl. M.H. Thamrin Kav. 24,

Jakarta Pusat 10350, Indonesia

Tel: (62-21) 3192-4308

Fax: (62-21) 3192-5460

Web: www.id.emb-jepang.go.jp

Konsulat Jenderal Jepang –

Medan

Konsul Jenderal: Hirofumi Morikawa

Wisma BII, Lantai 5, Jl. Diponegoro

No. 18, Medan, Sumatera Utara,

Indonesia

Tel: (62-61) 457-5193

Fax: (62-61) 457-4560

Konsulat Jenderal Jepang –

Jakarta

Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta

Pusat 10350, Indonesia

Tel: (62-21) 3192-4308

Fax: (62-21) 315-7156

Konsulat Jenderal Jepang

–Makassar

Konsul Jenderal: Shingo

Higashimoto

Jl. Jenderal Sudirman No. 31,

Makassar, Sulawesi Selatan,

Indonesia

Tel: (62-411) 871-030, 872-323

Fax: (62-411) 853-946

Konsulat Jenderal Jepang

–Surabaya

Konsul Jenderal: Yoshiharu Kato

Jl. Sumatera No. 93, Surabaya,

Jawa Timur, Indonesia

Tel: (62-31) 503-0008

Fax: (62-31) 503-0037

Konsulat Jenderal Jepang

–Denpasar

Konsul Jenderal: Hirohisa Chiba

Jl. Raya Puputan No. 170, Renon,

Denpasar, Bali, Indonesia

Tel: (62-361) 227-628

Fax: (62-361) 265-066

6.2 Chamber of Commerce di Jepang

Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ)

3-2-2 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan

Telepon: (813) 3283-7523

Fax: (813) 3216-6497

Page 34: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

33

Website: www.tokyo-cci.or.jp

Email: [email protected]

Fukuyama Chamber of Commerce & Industry

2-10-1 Nishimachi, Fukuyama City, Hiroshima 720-0067, Japan

Telepon: (818) 4921-2345

Fax: (818) 4922-0100

Website: www.fukuyama.or.jp/e

Email: [email protected]

Hiroshima Chamber of Commerce & Industry

44 Matomachi-5-chome, Naka-ku, Hiroshima 730, Japan

Telepon: (818) 2222-6610

Fax: (818) 2211-0108

Website: www.hiroshimacci.or.jp

Kawasaki Chamber of Commerce & Industry

11-2 Ekimae Honcho, Kawasaki-ku, Kawasaki 210, Japan

Telepon: (814) 4211-4111

Fax: (814) 4211-4118

Website: www.kawasaki-cci.or.jp

Kyoto Chamber of Commerce & Industry

240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru Karasumadori, Nakakyo-ku 604,

Japan

Telepon: (817) 5212-6450

Fax: (817) 5255-0428

Website: www.kyo.or.jp/kyoto/e

Email: [email protected]

Osaka Chamber of Commerce & Industry

2-8 Honmachi-bashi, Chuo-ku, Osaka 540-0029, Japan

Telepon: (816) 6944-6400

Fax: (816) 6944-6293

Website: www.osaka.cci.or.jp/e

Okinawa Chamber of Commerce & Industry

15-20 Chuo-4-chome, Okinawa-shi 904, Japan

Telepon: (819) 8938-8022

Fax: (819) 8938-2755

Website: www.okinawacci.or.jp

Email: [email protected]

Page 35: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

34

Nagahama Chamber of Commerce & Industry

10-1 Takada-cho, Nagahama, Shiga 526-0037, Japan

Telepon: (817) 4962-2500

Fax: (817) 4962-8001

Website: www.nagahama.or.jp

Email: [email protected]

6.3 Kamar Dagang Jepang di Indonesia dan/atau KADIN Indoneia yang

memiliki hubungan dagang khusus/bidang khusus dengan Jepang

6.4 Asosiasi yang berhubungan dengan produk HS 4401

KBRI Tokyo

Duta Besar: Yusron Ihza Mahendra

Atase Perdagangan: Julia Silalahi

5-2-9 Higashigotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0022, Japan

Telepon: (813) 3441-4201 Fax: (813) 3447-1697

Website: www.kbritokyo.jp

KJRI Osaka

Konsul Jendral: Wisnu Edi Pratignyo

Nakanoshima Intes Building 22F, 6-2-40 Nakanoshima, Kita-ku, Osaka

530-0005, Japan

Telepon: (816) 6449-9898

Fax: (816) 6449-9892

Website: www.indonesia-osaka.org

Email: [email protected]

ITPC Osaka

Kepala: Hotmida Purba

Wakil: Adhi Kusuma Yudha Halim

Matsushita IMP Bld. 2F, 1-3-7 Shiromi, Chuo-ku, Osaka 540-6302,

Japan

Telepon: (816) 6947-3555

Fax: (816) 6947-3556

Website: www.itpc.or.jp

Email: [email protected]

Page 36: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

35

JOFCA (Japan Overseas Forestry Consultant Association)

President : Mr. Ozawa Fusho

Alamat : 2-38-4 Hongo Bunkyo-ku Tokyo 113-0033 Japan,

Hongo-Yumicho Bldg. 3F

Phone:Tokyo+81-3-5689-3435 Fax:Tokyo+81-3-5689-3439

Mail : [email protected]

Website : http://www.jofca.or.jp/e_objective/

JOPP (Japan Overseas Plantation Center for Pulpwood)

Alamat : B2F kamiparupukaikan, 3-9-11 Ginza, Chuo-ku TOKYO,

JAPAN

Tel : +81-3-3546-3690 fax : +81-3-3248-4829

Mail :[email protected] Website : http://www.jopp.or.jp/english/

JIFPRO (Japan International Forestry Promotion & Cooperation

Center)

President : SASAKI Satohiko

Rinyu Bldg., 1-7-12 Koraku, Bunkyo-ku, Tokyo 112-0004, JAPAN

Tel : +81-3-5689-3450 ; Fax : +81-3-5689-3360

Mail : [email protected] Website : http://www.jifpro.or.jp/Top_E.html

Japan Forestry Society

President: Futoshi NAKAMURA, Hokkaido University

Rokuban-cho 7 Chiyoda-Ku Tokyo 102-0085 Japan

Fax +81-3-3261-2766 e-mail : [email protected]

Website : http://www.forestry.jp/english/

JAFTA (Japan Agriculture and Forestry Technology Associaton)

7, Rokubancho, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0085, Japan

Phone +81-3-3261-5281 Fax +81-3-3261-5393

Website : http://www.jafta.or.jp/index-e.html

JAICAF (Japan Association for International Collaboration of

Agriculture and Forestry)

Akasaka KSA Bldg 3F, 8-10-39, Akasaka, Minato-ku, Tokyo

102-0052, JAPAN

Phone number:(+81) 3-5772-7880; FAX:(+81) 3-5772-7680

Website : http://www.jaicaf.or.jp/en/index.html

Forestry and Forest Products Research Institute (FFPRI)

1 Matsunosato, Tsukuba, Ibaraki, 305-8687 JAPAN

Website : https://www.ffpri.affrc.go.jp/en/

Page 37: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

36

6.5 Pameran Terkait produk HS 4401 tahun 2016-2017

a. Energy Storage Summit Japan 2016

Tanggal : 8 November – 9 November 2016

Lokasi : Belle Salle Shibuya FIRST

Penyelenggara : MEsse Duesseldorf Japan Ltd.

Tel : +81-3-5210-9951 ; Fax : +81-3-5210-9959

e-mail : [email protected] ;

Website :

https://essj.messe-dus.co.jp/jp/energy_storage_summit_japan/

b. Biomass Expo (Smart Energy Week 2017)

Tanggal : 1 Maret – 3 Maret 2017

Lokasi : Tokyo Big Sight

Penyelenggara : Reed Exhibitions Japan Ltd.

Tel : +81-3-3349-8576 ; Fax : +81-3-3349-8535

e-mail : [email protected] ;

Website : http://www.bm-expo.jp/

c. 2nd Biomass Expo Osaka

Tanggal : 1 Maret – 3 Maret 2017

Lokasi : INTEX Osaka

Penyelenggara : Reed Exhibitions Japan Ltd.

Tel : +81-3-3349-8576 ; Fax : +81-3-3349-8535

e-mail : [email protected] ;

Website : http://www.bm-expo.jp/

d. Biomass Expo 2017

Tanggal : 7 Juni – 9 Juni 2017

Lokasi : Tokyo Big Sight

Penyelenggara : The Nikkan Kogyo Shimbun., Ltd. Kantor secretariat

“Smart Community Japan” .

Tel : +81-3-5644-7221 ; Fax : +81-3-5641-8321

e-mail : [email protected] ;

Website : http://biomassexpo.jp/top/

e. The 12th Renewable Energy 2017 Exhibition

Tanggal : 5 Juli – 7 Juli 2017

Lokasi : Pacifico Yokohama

Penyelenggara : Japan Council for Renewable Energy (JCRE)

Page 38: ITPC Osaka, 2016 MARKET BRIEFitpc.or.jp/wp-content/uploads/2016/11/Market-Brief-ITPC-Osaka-2016-Fuel-Wood-in-Logs...Kayu sebagai sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan bernilai

37

Tel : +81-3-5297-8855 ; Fax : +81-3-5294-0909

e-mail : [email protected] ;

Website : http://www.renewableenergy.jp/

f. 8th Eco-friendly Office/Eco-friendly Factory Expo

Tanggal : 26 Juli – 28 Juli 2017

Lokasi : Tokyo Big-sight

Penyelenggara : Reed Exhibitions Japan Ltd.

Tel : +81-3-3349-8515 ; Fax : +81-3-3349-8523

e-mail : [email protected] ;

Website : http://www.eco-expo.jp/tokyo/