ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja

45
FAKTOR-FAKTOR FISIK LINGKUNGAN KERJA

Transcript of ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja

  • 1. FAKTOR-FAKTOR FISIK LINGKUNGAN KERJA

2. IKLIM KERJA (PANAS) 3. DASAR HUKUM 4. Definisi NAB Standar faktor bahaya di tempat kerjasebagai kadar/intensitas rata-rata tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu. 5. Definisi IKLIM KERJA Hasil perpaduan antara suhu,kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat pekerjaannya. Yang dimaksud adalah iklim kerja panas. 6. ALAT UKUR IKLIM KERJA 5 menit ta = oC tb = oC RH = % ARSMAN PSYCHROMETERSLING PSYCHROMETERFAN (KIPAS) V = 3,5 5 m/detikPSYCHROMETER: Suhu Kering, Suhu Basah, Kelembaban30 menit ta = oC tnwb = oC RH = % AUGUST PSYCHROMETER 7. GLOBE THERMOMETER Suhu Globe15 menittg = oC 8. Kata Thermometer Kecepatan angin 3 Jenis, untuk suhu : Normal, range 35 38oC Sedang, range 42 50oC Tinggi, range 52 55oC 9. SUHU BASAHSUHU KERINGSUHU GLOBEAREA HEAT STRESS MONITORWBGT OUTWBGT INOC/FGLOBEDRY BULBWET BULBON/OFF 10. QUEST QUESTEMP 10QUESTemp 34QUESTemp 15QUESTemp 36QUESTemp 32QUESTemp 46 11. The QuesTemp II Your Personal Heat Stress Monitor 12. Istilah-istilah dalam IKLIM KERJA Suhu kering (Dry Bulb Temperature) adalah suhu yangditunjukkan oleh termometer suhu kering. Suhu basah alami (Natural Wet Bulb Thermometer) adalahsuhu yang ditunjukkan oleh oleh termometer bola basah alami (Natural Wet Bulb Thermometer). Suhu bola (Globe Temperature) adalah suhu yang ditunjukkanoleh termometer bola (Globe Thermometer). Indeks Suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe TemperatureIndex), disingkat ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan antara suhu udara kering, suhu basah alami dan suhu bola. 13. INDEKS SUHU BASAH DAN BOLA (ISBB) 1) Di luar ruangan dengan panas radiasi :ISBBoutdoor= 0,7 tw + 0,2 tg + 0,1 ta2) Di dalam atau di luar ruangan tanpa panas radiasiISBBindoor = 0,7 tw + 0,3 tg ISBBrata-rata(ISBB1)(t1) + (ISBB2)(t2) + ..(ISBBn)(tn) = t1 + t2 + . tnISBB1,2,n : ISBB pada tempat 1, 2, dan n t1,2,n : Waktu (dalam menit) dimana tenaga kerja berada pada tempat 1,2, dan n 14. NILAI AMBANG BATAS IKLIM KERJA DENGAN PARAMETER (ISBB) OPengaturan Waktu Kerja Setiap jamISBB ( C) Beban KerjaWaktu KerjaRingan Sedang Berat75% - 100%31,028,0-50% - 75%31,029,027,525% - 50%32,030,029,00% - 25%32,231,130,5 15. BEBAN KERJA Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 200 Kilo kalori/jam: Beban kerja sedang membutuhkan kalori >200 350 Kilo kalori/jam: Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 500 Kilo kalori/jam: 16. Beban Kerja Berdasar Kebutuhan Kalori Per Jam Menurut Tingkat Kegiatan No. Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20Tidur Bangun sambil tiduran Duduk istirahat Membaca keras Berdiri dalam keadaan tenang Menjahit dengan tangan Berdiri dengan suatu perhatian Menyulam (kecepatan 23 sulan/menit atas sweater) Memakai dan membuka pakaian Menyanyi Menjahit dengan mesin Mengetik cepat Menyeterika (berat seterika 2 kg) Cuci piring (piring, cangkir, dan lain-lain) Menyapu lantai terbuka (38 X per menit) Menjilid buku Latihan enteng Membuat sepatu Jalan perlahan (3,9 km per jam) Pekerjaan kayu, logam dan pengecatan dalam industriKalori per jam BB = 70 kg per-kg BB 65 0.98 77 1.10 100 1.43 105 1.50 105 1.50 111 1.59 115 1.63 116 1.66 118 1.69 122 1.74 135 1.93 140 2.00 144 2.06 144 2.06 169 2.41 170 2.43 170 2.43 180 2.57 200 2.86 240 3.43 17. No. Jenis Kegiatan 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31Latihan aktif Jalan agak cepat (5,6 km per jam) Jalan turun tangga Pekerjaan tukang batu Latihan berat Menggergaji kayu Berenang Lari (8 km per jam) Latihan sangat berat Berjalan sangat cepat (8 km per jam) Jalan naik tanggaKilo-kalori per jam BB = 70 kg per-kg BB 290 4.14 300 4.28 364 5.20 400 5.71 450 6.43 480 6.86 500 7.14 570 8.14 600 8.57 650 9.28 1100 15.80 (Sherman HC, dalam Suma'mur 1982)Contoh : Berat badan tukang batu = 65 kg, kebutuhan kalori perjam per-kg BB = 5,71 Kilo-kalori/kgBB (dari tabel di atas) Jadi kebutuhan kalori per jam = 5,71 x 65 kgBB = 371 Kilo-kalori/jam Kategori BEBAN KERJA : RINGAN, membutuhkan kalori : 100 200 Kilokalori/jam. SEDANG, membutuhkan kalori : > 200 350 Kilokalori/jam BERAT, membutuhkan kalori : > 350 500 Kilokalori/jam. Jadi masuk KATEGORI BEBAN KERJA BERAT. 18. Output kalori berdasarkan Sikap dan Cara Kerja : A. POSISI / SIKAP KERJAKkal / menit1. DUDUK0,32. BERDIRI0,63. BERJALAN234. BERJALAN NAIK+ 0,8 tiap kenaikan 1 meterB. CARA KERJAKERJA TANGANRata-rata Kkal/menit RINGAN0,4BERAT0,9KERJA DG 1 TANGAN-LENGANRINGAN BERAT1,7KERJA DG 2 TANGAN-LENGANRINGAN1,5BERAT2,5RINGAN SEDANG5,0BERAT7,0SANGAT BERAT9,00,2 1,23,5KERJA DG BADAN1Kisaran Kkal/menit1 2,5 1 3,52,5 15,0 19. Untuk menghitung Ouput kalori dapat dilakukan dengan LANGKAH-LANGKAH sbb :1. Perhatikan SIKAP KERJA, Hitung Output kalori (Kkal/menit) 2. Perhatikan CARA KERJA, Hitung Output kalori (Kkal/menit) 3. Tambahkah METABOLISME BASAL sebesar 1 Kkal/menit 4. Jadikan Ouput kalori untuk 1 jam dengan mengalikan 60 menit. 5. Kategorikan BEBAN KERJA dengan PEDOMAN. CONTOH :PEKERJAAN MENGETIK 1. SIKAP KERJA : DUDUK, output kalori= 0,3 Kkal/menit2. CARA KERJA : KERJA TANGAN RINGAN, output kalori= 0,4 Kkal/menit3. METABOLISME BASAL=1Kkal/menitJUMLAH OUTPUT KALORI = 1,7 Kkal/menit dijadikan per Jam 1,7 Kkal/menit x 60 menit = 102 Kkal/jam Termasuk BEBAN KERJA RINGAN (RINGAN, membutuhkan kalori : 100 200 Kilokalori/jam 20. TABEL CHRISTENSEN (1991) Beban kerja ? Nadi kerja Nadi kerja : nadi rata-rata selama bekerja. Nadi akibat kerja : perbedaan nadi kerja dan nadi istirahat. Variabel faal Sangat Ringan RinganDenyutan jantung per menitBeban faal Agak Berat berat75-100 100125125150Sangat beratLuar biasa berat150175> 175 21. Tabel Penggolongan Kegiatan (Sumber: Pedoman Pengawasan Kesehatan Kerja Depnaker) KERJA RINGANKERJA SEDANGKERJA BERAT Menulis, mengetik Bertani, berkebun Mencangkul di sawah/kebun. Menjahit, merajutMengemudikan traktor dan alat-alat besar.Mengangkat/memikul barang-barang berat. Mengendarai mobil (sopir pribadi)Mencuci, memeras dan menjemur pakaian. Menggergaji kayu/besi. Kerja-kerja kantor Menyeterika Memotong kayu di hutan. Kerja laboratorium Mendorong kereta ringan. Menarik/mengayuh becak. Menyapu lantaiKerja-kerja lain yang banyak gerak, tapi tidak begitu banyak menggunakan otot. Kerja tambang dan sejenis. Kerja-kerja lain yg sedikit sekali menggunakan otot.Kerja-kerja lain yang banyak bergerak dan banyak menggunakan otototot serta lama waktunya. 22. Contoh hasil pengukuran : No Ruangan1Welding II4KesimpulanWelding I3NABSteel Work2ta tb tg ISBB Beban Lama Jenis (oC) (oC) (oC) (oC) Kerja papara (Indoor/ n (Jam/ Outdoor) hari)Welding IIIKeterangan : *) = Posisi kerja duduk, menggunakan 2 lengan dan tangan, berat. 23. Tenaga kerja berpindah-pindah ruangan No Ruangan1tg (oC)ISBB (oC)Beban Lama Kerja paparan (Jam/ hari)Welding I5tb (oC)Steel Work2ta (oC)Machine Total Jam KerjaRATA-RATA = NAB = KESIMPULAN =Jenis Kesim(Indoor/ pulan Outdoor) 24. . 25. Definisi KEBISINGAN Semua suara yang tidakdikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan/atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran. 26. Istilah-istilah Faktor fisika adalah faktor di dalamtempat kerja yang bersifat fisika yang dalam keputusan ini terdiri dari iklim kerja, kebisingan, getaran, gelombang mikro, sinar ultra ungu, dan medan magnet. Terpapar adalah peristiwa seseorangterkena atau kontak dengan faktor bahaya di tempat kerja. 27. ALAT UKUR KEBISINGAN ALAT : SOUND LEVEL METER SLM bereaksi thd suara/bunyi, mendekati kepekaan telinga manusia. Bagian-bagian SLM :1) Microphone 2) Alat penunjuk level meter 3) Amplifier 4) Skala pengukuran (A) 28. SOUND LEVEL METER TYPE NA-20/21 29. EVALUASI HASIL PENGUKURAN KEBISINGAN 30. NAB KEBISINGAN WAKTU PEMAJANAN8WAKTU PEMAJANAN28,1248814,061182917,031211943,52124971,76127151000,881307,51030,441333,751060,221361,881090,111390,94112MENITDETIKINT. KEBS. (dB(A))8530JAMINT. KEBS. (dB(A))115CTT: TIDAK BOLEH TERPAJAN/ TERPAPAR > 140 dB(A) WALAUPUN SESAAT. 31. 1. EKIVALEN TINGKAT KEBISINGAN KONTINYU (Leq)Untuk menentukan intensitas kebisingan ratarata pada pekerja selama waktu tertentu. Leq = 10 log (f1.10L1/10 + f2.10L2/10 + f3.10L3/10 + fn.10Ln/10)fn = Fraksi untuk kebisingan tertentu. ti fn = ----t- t = waktu pemaparan t = jumah waktu pemaparanLeq = Ekivalen tingkat kebisingan kontinyu. 32. CATATAN :APABILA DALAM PENGUKURAN DITEMUKAN SUATU BUNYI IMPULSIF; MAKA UNTUK MEMPEROLEH BUNYI YANG MENETAP (STEADY NOISE) TINGKAT KEBISINGAN TERUKUR HARUS DITAMBAH 10 dB CONTOH SOAL: Tenaga kerja berpindah-pindah, pada tingkat kebisingan berbeda-beda. Di tempat A (100 dBA, 2 jam), di tempat B (120 dBA, 1 jam), di tempat C (90 dBA, 1 jam). Hitung tingkat kebisingan rata-rata (Leq) yang diterima pekerja tersebut selama 4 jam pemaparan! JAWAB : 33. fA = 2/4 LA = 100 dBAfB = 1/4 LB = 120 dBA fC = 1/4 LC = 90 dBA Leq = 10 log (f1.10L1/10 + f2.10L2/10 + f3.10L3/10 + fn.10Ln/10)Leq = 10 log (2/4.10100/10 + 1/4.10120/10 + 1/4.1090/10)Leq = 10 log (0,5.1010 + 0,25.1012 + 0,25.109) Leq = 10 log (5.109 + 250.109 + 0,25.109) Leq = 10 log {( 5 + 250 + 0,25 )}109 Leq = 10 log (255,25 x 109) Leq = 114,1 dBA4-jam Leq 34. DASAR HUKUM PERATURAN MENTERI PERBURUHAN NO. 7 TAHUN 1964tentang SYARAT KESEHATAN, KEBERSIHAN SERTA PENERANGAN DALAM TEMPAT KERJA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI SNI 16-7062-2004 : PENGUKURAN INTENSITASPENERANGAN DI TEMPAT KERJA. 35. Definisi Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatubidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. (Kepmenkes No:1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri) INTENSITAS CAHAYA : Konsentrasi lumen yg berasaldari suatu sumber chy bila diamati dari suatu arah tertentu (Siswanto, 1991). 36. Istilah-istilah Lux :Satuan intensitas penerangan per meter persegi yang dijatuhi arus cahaya 1 lumen Penerangan setempat : Penerangan di tempat obyek kerja, baik berupa meja kerja maupun peralatan Penerangan umum : Penerangan di seluruh area tempat kerja Standar pengukuran : intensitas penerangan di tempat kerja dengan menggunakan luxmeter. 37. LUXMETER Alat ini mengubah energi cahayamenjadi energi listrik, kemudian energi listrik dalam bentuk arus digunakan untuk menggerakkan jarum skala. Untuk alat digital, energi listrik diubah menjadi angka yang dapat dibaca pada layar monitor. 38. JENIS PENGUKURAN A. Penerangan setempat: obyek kerja, berupa meja kerja maupun peralatan. Bila merupakan meja kerja, pengukuran dapat dilakukan di atas meja yang ada. 39. JENIS PENGUKURAN A. Penerangan umum: titik potong garis horizontal panjang dan lebar ruangan pada setiap jarak tertentu setinggi satu meter dari lantai. 40. 1) Luas ruangan kurang dari 10 meter persegi: titik potong garis horizontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap 1(satu) meter. Contoh denah pengukuran intensitas penerangan umum untuk luas ruangan kurang dari 10 m2 : 41. 2) Luas ruangan antara 10 m2 sampai 100 m2 : titik potong garis horizontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap 3 (tiga) meter. Contoh denah pengukuran intensitas penerangan umum untuk luas ruangan antara 10 m2 sampai 100 m2 : 42. 3) Luas ruangan lebih dari 100 m2 : titik potong horizontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak 6 meter. Contoh denah pengukuran intensitas penerangan umum untuk ruangan dengan luas lebih dari 100 m2 : 43. TERIMA KASIH