ITB-Diktat Fisika Dasar II

574
DIKTAT KULIAH FISIKA DASAR II TAHAP PERSIAPAN BERSAMA ITB Materi Sesuai Dengan Silabus Mata Kuliah Fisika Dasar II ITB Oleh: DR.Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung 2006 DIKTAT KULIAH FISIKA DASAR II TAHAP PERSIAPAN BERSAMA ITB Materi Sesuai Dengan Silabus Mata Kuliah Fisika Dasar II ITB Oleh: DR.Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung 2006

Transcript of ITB-Diktat Fisika Dasar II

Page 1: ITB-Diktat Fisika Dasar II

DIKTAT KULIAH FISIKA DASAR IITAHAP PERSIAPAN BERSAMA ITB

Materi Sesuai Dengan SilabusMata Kuliah Fisika Dasar II ITB

Oleh:DR.Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Bandung

2006

DIKTAT KULIAH FISIKA DASAR IITAHAP PERSIAPAN BERSAMA ITB

Materi Sesuai Dengan SilabusMata Kuliah Fisika Dasar II ITB

Oleh:DR.Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Bandung

2006

Page 2: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Kata Pengantar

Untuk melengkapi diktat kuliah Fisika Dasar I, kami kembali mengeluarkan diktat

kuliah untuk Fisika Dasar II dengan harapan semoga bisa menjadi pelengkap yang

berarti bagi referensi-referensi yang telah ada. Agar mahasiswa lebih memahami

persamaan-persamaan yang dibahas, contoh soal dan penyelesaian sengaja diperbanyak

jumlahnya.

Karena merupakan versi paling awal, kami menyadari masih akan ditemui beberapa

kesasahan dalah isi maupun pengetikan (mudah-mudahan tidak terlalu banyak). Kami

akan terus melakukan perbaikan, koreksi, dan pelengkapan materi sehingga diktat ini

menjadi diktat yang cukup lengkap dalam membantu para mahasiswa baru

menyelesaikan mata kuliah fisika dasar di tahun pertama ITB. Pada saat bersamaan

kami sangat mengharapkan kritik, saran, komentar, atau ide-ide yang membangun dari

pada pembaca guna perbaikan mutu diktat ini. Komentar tersebut dapat dikirim ke

E-mail: [email protected].

Terima kasih dan wassalam

Mikrajuddin Abdullah

ii

Page 3: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Daftar Isi

Bab 1 Hukum Coulomb dan Hukum Gauss 1

Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor 59

Bab 3 Listrik Arus Searah 112

Bab 4 Kemagnetan 158

Bab 5 Hukum Biot Savart 189

Bab 6 Hukum Ampere 225

Bab 7 GGL Induksi dan Induktansi 244

Bab 8 Arus Bolak-Balik 299

Bab 9 Besaran Gelombang 350

Bab 10 Gejala Gelombang dan Gelombang Bunyi 403

Bab 11 Interferensi Gelombang Elektromagnetik 450

Bab 12 Model Atom dan Molekul 514

iii

Page 4: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Bab 1 Hukum Coulomb dan Hukum Gauss

Newton menemukan bahwa dua buah massa saling tarik-menarik dengan gaya yang berbanding lurus dengan perkalian dua massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak keduanya. Coulomb menemukan sifat serupa pada muatan listrik. Dua buah muatan listrik saling mengerjakan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan perkalian dua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak keduanya.

ambar 1.1 Muatan sejenis tolak-menolak dan muatan berbeda jenis tarik-menarik

ambar 1.2 Sisir menarik potongan-potongan kertas karena memiliki muatan listrik yang

12Fr

12Fr

12Fr

21Fr

21Fr

21Fr

q1

q1

q1

q2

q2

q2

12Fr

12Fr

12Fr

21Fr

21Fr

21Fr

q1

q1

q1

q2

q2

q2

G

Gberbeda

1

Page 5: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Gaya yang dihasilkan bisa berupa gaya tarik-menarik atau tolak menolak, tergantung pada

a-sama negatif

jenis, yaitu positif dan negatif, saling melakukan gaya

.1 Gaya Coulomb Antara Dua Muatan Titik titik, mari kita misalkan ada dua muatan q1

jenis muatan yang melakukan gaya. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa i) Dua muatan sejenis, yaitu muatan yang sama-sama positif atau sammelakukan gaya tolak-menolak. ii) Dua muatan yang tidak setarik-menarik. 1Untuk menentukan gaya Coulomb dua muatan dan q2 yang berada pada posisi 1r

r dan 2rr . Vektor posisi muatan q2 relatif terhadap q1

adalah

1rr

2rr

21rq1 q2

r

1rr

2rr

21rq1 q2

r

ambar 1.3 Posisi muatan q1 dan q2 dalam system koordinat

(1.1)

Jarak antar

G

1221 rrr rrr−=

a dua muatan tersebut adalah adalah

2121 rr r= 12 rr rr

−=

Vektor satuan yang searah dengan vektor 21rr adalah

12

1221ˆ rrrr rr

rrr−

== 21

21 rrr − (1.2)

Besarnya gaya Coulomb pada muatan q2 oleh muatan q1 adalah

221

211 qqF = 21 4 roπε

2

Page 6: ITB-Diktat Fisika Dasar II

212

21

41

rrqq

orr

−=

πε (1.3)

Arah gaya searah dengan vektor satuan sehingga kita dapat mengungkapkan

alam notasi vektor sebagai berikut 21F 21r 21F

d

21212

2121 ˆ

41 qqr

rrrorr

−=

πε (1.4)

Dengan mensubstitusi dari persamaan (1.2) ke dalam persamaan (1.4) kita dapat juga

enulis

F

21r m

12

122

12

2121

)(4 rr

rrrr

qq

orr

r1

r

rr −−

−=

πε F

r

)(4

1123

12

21 rrrr

qq

o

rrrr −

−=

πε (1.5)

Dengan menggunakan hukum aksi-reaksi Newton dengan segera kita dapatkan gaya Coulomb

ada muatan q1 oleh muatan q2 adalah

2112

p

FFrr

−=

Contoh

uatan q1 = 2 mC berada pada koordinat (0,3) m dan muatan q2 = 4 mC berada pada t (4,6) m. Lihat Gambar 1.4. Berapa gaya yang dilakukan muatan q1 pada muatan

rikan C = 2 × 10-3 C

× 10-3 C

Mkoordinaq2? Jawab Dibeq1 = 2 mq2 = 4 mC = 4

jjir ˆ3ˆ3ˆ01 =+=r m

jir ˆ6ˆ42 +=r m

jijj6+irrr ˆ3ˆ4ˆ3)ˆ4(1221 +=−=−=rrr m

3

Page 7: ITB-Diktat Fisika Dasar II

2532 =4221 +=rr = 5 m

Gambar 1.4

esarnya gaya antara dua muatan B

2

339

221

5109

4×==

rF

orπε21

)104)(102(1 −− ××qq = 2 880 N

Untuk menyatakan dalam notasi vector

jijirrr ˆ

53ˆ

54

534ˆ 21

21 +=== rˆˆ

21

+r

Dengan demikian

jijirr

Fo

ˆ4 212

2121 = rπε

qq ˆ1728ˆ2304ˆ53ˆ

54

5)104)(102(1091

2

339

21

+=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

×××=

−−r N

Contoh Tentukan besar gaya Coulomb pada electron atom hydrogen yang dilakukan oleh proton di

ti. Anggaplah bahwa electron mengelilingi proton pada jarak r = 0,53 A. Besar muatan dan proton adalah 1,6 × 10-19 C.

inelectron Jawab

1rr

2rrq1

2

21rr

21Fq ry

0 1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

x

1rr

2rrq1

q2

21rr

21Fr

0 1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

x

y

4

Page 8: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Besar gaya yang dilakukan proton pada electron

82112 )103,5(4 −×roπε

1919921 102,8)106,1)(106,1()109( −

−−

×=××

×=qq N

1.2 Gaya Coulomb oleh sejumlah muatan ika terdapat sejumlah muatan maka gaya total pada suatu muatan merupakan jumlah vector aya yang dilakukan oleh sejumlah muatan lainnya. Misalkan kita memiliki muatan q1, q2, q3,

ihat Gambar 1.5. Misalkan: koordinat posisi muatan q1 adalah

1=F

Jgdan q4. Berapa gaya pada muatan q4?

Ganbar 1.5 Posisi koordinat sejumlah muatan dan gaya total yang bekerja pada satu muatan

L 1rr , koordinat posisi muatan

2 adalah , koordinat posisi muatan q3 adalah q 2rr

3rr , dan koordinat posisi muatan q4 adalah

4rr .

Gaya yang dilakukan muatan q1 pada muatan q4 adalah 41341

4141 4

rr

Fo

rrπ

= 1 qqr

ε

q1

q2

q4

1rr

2rr

3rr

4rr

41rr

42rr

43rr

41Fr

42Fr

43Fr

x

y

q3

41Fr

42Fr

43Fr

4241 FFrr

+

434241 FFFrrr

++

q1

q2

q4

1rr

2rr

3rr

4rr

41rr

42rr

43rr

41Fr

42Fr

43Fr

x

y

q3

q1

q2

q4

1rr

2rr

3rr

4rr

41rr

42rr

43rr

41Fr

42Fr

43Fr

x

y

q3

41Fr

42Fr

43Fr

4241 FFrr

+

434241 FFFrrr

++41Fr

42Fr

43Fr

4241 FFrr

+

434241 FFFrrr

++

5

Page 9: ITB-Diktat Fisika Dasar II

42342

4242 4

1 rr

qqF

o

rr

r

πε= Gaya yang dilakukan muatan q2 pada muatan q4 adalah

43343

4343 4

1 rr

qqF

o

rr

r

πε= Gaya yang dilakukan muatan q3 pada muatan q4 adalah

Gaya total pada muatan q4 adalah

++=

ecara umum, gaya pada muatan qo yang dilakukan sejumlah muatan q1, q2, q3, …, qN adalah

4342414 FFFFrrrr

S

∑=N

=

Frr

i

iao1

0F

∑=

N 1=

ii

i

i

o

rr

qq1

030

0

4r

rπε (1.6)

Contoh Tiga buah muata 6. Masing-masing muatan tersebut adalah q1 = 1 mC, q2 = 2 mC, dan q3 = - 4 mC. Berapa gaya

tal pada muatan q1 dan gaya total pada muatan q3?

Gambar 1.6 Jawab

n berada pada titik sudut segitiga sama sisi seperti pada Gambar 1.

to

q1 = 1 mC

q2 = 2 mC q3 = -4 mC

50 cm

50 cm

50 cm

q1 = 1 mC

q2 = 2 mC q3 = -4 mC

50 cm

50 cm

50 cm

6

Page 10: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Pertama kita tentukan gaya pada muatan q1. Perhatikan Gbr. 1.7.

r 1.7 Gaya-gaya yang bekerja pada muatan q1

Jarak antara mu

q1 = 1 mC

q2 = 2 mC q3 = -4 mC

50 cm

50 cm

50 cm

α

12Fr

13Fr

1Fr

q1 = 1 mC

q2 = 2 mC q3 = -4 mC

50 cm

50 cm

50 cm

α

12Fr

13Fr

1Fr

Gamba

12rr atan q1 dan q2: = 50 cm = 0,5 m

Jarak antara muatan q1 dan q3: 13rr = 50 cm = 0,5 m

Besar gaya oleh q2 pada q1 (tolak) adalah

42

339

221

2112 102,7

)5,0()102)(10()109(

41

×=×

×==−−

rqqF

orπε

N

Besar gaya oleh q3 pada q1 (tarik) adalah

42

339

231

3113 104,14

)5,0()104)(10()109(

41

×=×

×==−−

rqq

Forπε

N

engan aturan jajaran genjang, maka besar gaya total pada muatan q1 memenuhi

++=

= 1,6 × 1010

D

αcos2 12122

132

122

1 FFFFF

Pada gambar, jelas α = 120o sehingga cos α = -1/2 dan

( ) )2/1)(104,14)(102,7(2)104,14(102,7 44242421 −××+×+×=F

7

Page 11: ITB-Diktat Fisika Dasar II

atau

5101 103,1106,1 ×=×=F N

Berikutnya kita tentukan gaya pada muatan q3. Perhatikan Gbr. 1.8:

Gambar 1.8 Gaya-gaya yang bekerja pada muatan q3

q1 = 1 mC

q2 = 2 mC q

50 cm

50 cm

50 cm

β

31Fr

32Fr

3Fr

3 = -4 mC

q1 = 1 mC

q2 = 2 mC q

50 cm

50 cm

50 cm

β

31Fr

32Fr

3Fr

3 = -4 mC

Jarak muatam q3 ke muatan q1: 31r = 50 cm = 0,5 m r

Jarak muatam q3 ke muatan q2: 32rr = 50 cm = 0,5 m

Besar gaya pada muatan q3 oleh muatan q1 (tarik)

42

339

231

3131 104,14

)5,0()104)(10()109(

41

×=×

×==−−

rqq

Forπε

N

Besar gaya pada muatan q3 oleh muatan q2 (tarik)

48

339

232

3232 108,28

)5,0()104)(102()109(

41

×=××

×==−−

rqq

Forπε

N

Dengan aturan jajaran genjang, maka besar gaya total pada muatan q3 memenuhi

++=

βcos2 32312

322

312

3 FFFFF

8

Page 12: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Pada gambar, jelas β = 60o sehingga cos β = 1/2 dan

= 1,5 × 1011

atau

( ) )2/1)(108,28)(104,14(2)108,28(104,14 44242423 ××+×+×=F

511 109,3105,1 ×=×=F N 3

1.3 Medan Listrik Mengapa muatan q1 dapat melakukan gaya pada muatan q2 meskipun ke dua muatan tersebut

tentang gaya gravitasi yaitu karena adanya edan gaya. Gaya Coulomb muncul karena muatan q1 menghasilkan medan listrik pada

posisi muatan q2. Muatan q2 berinteraksi dengan medan yang dihasilkan muatan q1, dan interaksi tersebut menghasilkan gaya pada muatan q2.

dinyatakan

21

tidak bersentuhan? Mirip dengan pembahasan kita m

Jika besarnya medan listrik yang dihasilkan muatan q1 pada posisi muatan q2

Er

sebagai maka gaya yang dilakukan oleh muatan q1 pada muatan q2 memenuhi

persamaan

21221

EqFrr

= (1.7)

Dengan membandingkan persamaan (1.7) dengan ungkapan hukum aan

maka kuat medan listrik yang dihasilkan muatan q1 pada posisi muatan q2 memenuhi

Coulomb pada persam(1.5),

21321ro

121 4

1 rq rr

r

πε= (1.8) E

Dinyatakan dalam scalar, besarnya medan listrik yang dihasilkan muatan sembarang pada jarak r dari muatan tersebut adalah

241 qE =

roπε (1.9)

Tampak bahwa besarnya medan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari muatan. Jika dubuatkan kurva kuat medan terhadap jarak kita dapatkan Gambar 1.9

9

Page 13: ITB-Diktat Fisika Dasar II

E (N/C)

r (m)

E (N/C)

r (m)

Gam

ii) Masuk ke muatan tersebut jika muatan memiliki tanda negatif.

ambar 1.10 Arah medan listrik: (a) keluar dari muatan positif dan (b) masuk ke muatan

bar 1.9 Kuat medan listrik yang dihasilkan muatan titik sebagai fungsi jarak. Arah medan listrik didefinisikan sebagai berikut: i) Keluar dari muatan jika muatan tersbut memiliki tanda positif.

E EE E

Gnegatif.

10

Page 14: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Contoh Ada dua buah muatan masing-masing q1 = 2 mC dan q2 = -5 mC. Ke dua muatan tersebut ipisahkan oleh jarak 80 cm. A) berapa kuat medan litrik dan arahnya pada titik tepat di antara

dua muatan tersebut? (b) Di manakah posisi yang memiliki medan nol? Jawab Perhatikan Gbr. 1.11.

ambar 1.11

dan r2 = 0,4 m uat medan listrik yang dihasilkan muatan q1

d

q1=2 mC q2= -5 mC

r = 0,8 m

r1 = 0,4 m r1 = 0,4 mEp1

Ep2P

q1=2 mC q2= -5 mC

r = 0,8 m

r1 = 0,4 m r1 = 0,4 mEp1

Ep2P

G a) Tampak bahwa r1 = 0,4 mK

822

1 )4,0(rKuat medan listrik yang dihasilkan muatan q2

391 101,1102)109( ×=

××=

−q N/C (ke kanan) 1 = kEp

82

3−9

22

2 108,2)4,0(

105)109( ×=×

×=rq N/C (ke kanan)

P yang dihasilkan oleh dua muatan

N/C (ke kanan)

b) Posisi dengan medan nol tidak mungkin berada di antara dua muatan karena masing-masing muatan menghasilkan medan yang arahnya ke kanan. Posisi dengan medan nol juga tidak mungkin berada di sebelah kanan muatan q2 karena jarak ke muatan q2 lebih kecil daripada jarak ke muatan q1 sedangkan nilai muatan q2 lebih besar aripada nilai muatan q1. Dengan demikian, di sebelah kanan muatan q2, medan yang

atan q2 selalu lebih besar daripada medan yang dihasilkan muatan q1 sehingga e dua medan tidak mungkin saling menghilangkan.

alah di sebelah kiri muatan q1. Misalkan posisi

2 = kEp

Medan total pada titik

88821 109,3108,2101,1 ×=×+×=+= ppp EEE

ddihasilkan mukPosisi yang mungkin memiliki medan nol adtersebut berada pada jarak x di sebelah kiri muatan q1.

11

Page 15: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Jarak titik tersebut ke muatan q1: x Jarak titik tersebut ke muatan q2: 0,8 + xMuatan q1 menghasilkan medan ke arah kiri

e dua medan saling menghilangkan jika besarnya sama, atau

Muatan q2 menghasilkan medan ke arah kanan K

22 )8,0( xx +21 qkqk =

22

1

22

25)8,0 xx

qqx ==+ (

22 5)8,0(2 xx =+ 22 5)6,164,0(2 xxx =++

22 522,328,1 xxx =++ atau

028,12,33 2 =−− xx Solusinya adalah

6632==

×=x = 1,4 m

Jadi medan listrik nol terjadi pada jarak 1,4 m di sebelah

1,52 +

kiri muatan q1

ibusi muatan edan listrik yang dihasilkan oleh muatan titik.

i medan yang dihasilkan oleh masing-masing lebih rumit, yaitu jika muatan

ang menghasilkan medan bukan merupakan muatan titik, melainkan muatan yang terdistrubusi pada benda yang memiliki ukuran besar. Sebagai contoh adalah muatan yang dihasilkan oleh batang, cincin, bola, dan sebagainya. Hukum Coulomb tetap berlaku untuk distribusi muatan apa saja. Namun untuk distribusi muatan pada benda besar kita sering mengalami kesulitan menggunakan hokum Coulomb secara langsung kecuali untuk beberapa bentuk. Kita akan mencari medan listrik yang dihasilkan oleh benda yang bentuknya sederhana.

a) Medan listrik oleh muatan cincin in yang berjari-jari a. Cincin tersebut mengandung muatan q yang tersebar

ecara merata. Artinya, jumlah muatan per satuan panjang cincin adalah konstan. Kita akan mencari kuat medan listrik sepanjang sumbu cincin, yaitu pada posisi yang berjarak h dari pusat cincin. Bagaimana menghitungnya?

,36,252,3)28,1(34)2,3(2,3 2 +−××−+

1.4 Medan Listrik yang dihasilkan distrDi bagian terdahulu kita sudah membahas mMedan total merupakan penjumlahan vector darmuatan titik. Sekarang kita meningkat ke kondisi yang sedikity

Kita memiliki cincs

12

Page 16: ITB-Diktat Fisika Dasar II

13

∆E∆Ev ∆E∆Ev

Gambar 1.12 Medan listrik di sumbu cincin

r θ h

h∆E

Keliling cincin adalah

aS π2= (1.10) Kerapatan muatan cincin (muatan per panjang) adalah

aq

Sq

πλ

2==

Kita bagi cincin atas bagian-bagian kecil sejum ah N buah. Panjang tiap bagian adalah

l

NSS =∆ (1.11)

Jika N cukup besar maka ∆S cukup kecil sehingga tiap bagian dapat dipandang sebagai muatan titik. Dengan demikian, hokum Coulomb untuk muatan titik dapat digunakan untuk menghitung medan yang dihasilkan ∆S. Muatan yang dikandung tiap elemen adalah

Sq ∆=∆ λ (1.12)

a

r θ h

h∆E

a

Page 17: ITB-Diktat Fisika Dasar II

sehingga medan listrik pada titik pengamatan yang dihasilkan oleh elemen muatan ini adalah

22 411 qE =

∆=∆

4 rS

r oo

∆λπεπε

(1.13)

engan menggunakan dalil Phitagoras maka

+= sehingga

D

222 ahr

2241 SE ∆

=∆aho +

λπε

1.14)

Perhatikan m

apat diuraikan atas komponen vertikan dan horizontal

(

edan ∆E. Arahnya membentuk sudut θ dengan sumbu cincin. Medan tersebut d

θcosEEv ∆=∆ (1.11) θsinEEh ∆=∆ (1.16)

ari gambar tampak bahwa

D

cos22 ahr +

hh==θ

cos22 ah

ara

+==θ

engan demikian D

( ) 2/3222222 41

41

ahSh

ahh

ahSE

oov

+

∆=

++∆

πελ

πε (1.17) ∆

( ) 2/3222222 41

41E

ahSa

aha

ahS

ooh

+

∆=

++∆

=∆λ

πελ

πε (1.18)

Apabila kita melihat elemen lain di cincin yang tepat berseberangan dengan elemen yang

lah kita pilih sebelumnya maka kita dapatkan elemen tersebut menghasilkan komponen

anan sehingga saling meniadakan.

temedan arah vertical yang sama baik besar maupun arah. Namun komponen medan arah horizontal memiliki besar sama tetapi arah berlaw

14

Page 18: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Akibatnya, komponen horizontal medan yang dihasilkan elemen-elemen pada cincin saling meniadakan sehkarena itu, untu

ihasilkan oleh masing-masing elemen. Jadi medan total yang dihasilkan adalah

ingga medan total yang dihasilkan cincin hanya memiliki arah vertical. Oleh k menentukan medan total kita cukup menjumlahkan komponen vertical yang

d

( ) ( )∑ ∑∑ ∆+

=+

∆=∆= S

ahh

ahShEE

oov 2/3222/322 4

14

1 λπε

λπε

(1.19)

Ingat adalah jumlah panjang semua elemen cincin, dan ini tidak lain daripada keliling

cincin. Dengan demikian

∑∆S

( ))2(

41 hE 2/322

aaho

πλπε +

(1.20)

Tetapi,

=

qa =)2( πλ , yaitu muatan total cincin. Jadi kita peroleh medan total pada sumbu incin

c

( ) 2/32241

ahqhE

o +=

πε (1.21)

b) Medan Listrik Oleh Muatan Batang Kita akan bahas medan listrik yang dihasilkan oleh batang yang memiliki panjang L di posisi yang sejajar dengan sumbu batang. Titik pengamatan adalah pada jarak a dari ujung batang terdekat. Batang memiliki kerapatan muatan homogen. Jika muatan batang Q maka krapatan muatan batang adalah

LQ

=λ (1.22)

mener

Panjang tiap elemen adalah Untuk apkan hokum Coulomb kita bagi batang atas N buah elemen yang sama panjang.

NLL =∆ (1.23)

ika N sangat besar maka ∆L sangat kecil sehingga tiap elemen dapat dipandang sebagai titik.

at elemen di batang yang jaraknya x dati titik pengamatan. Lihat Gbr. 1.14. Muatan

J Kita lih

15

Page 19: ITB-Diktat Fisika Dasar II

yang dikandung elemen tersebut adalah

LQ ∆=∆ λ (1.24)

en tersebut pada titik pengamatan adalah

a

Gambar 1.13 Medan listrik yang dihasilkan oleh batang Medan yang dihasilkan elem

22 41

41

xL

xQE

oo

∆=

∆=∆

λπεπε

(1.25)

Medan total di titik pengamatan adalah

⎟⎠

⎜⎝

+++= 222

21

...4 No xxx

λπε

(1.26) ⎟⎞

⎜⎛ ∆∆∆

∆= ∑ 1 LLLE

Penjumlahan dalam erikan hasil

E

dengan

ax =1 LaxN +=

tanda kurung memb

)(... 22

221 Laa

Lx

LxL

xL

N +=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛ ∆++

∆+

∆ (1.27)

Dengan demikian, medan total yang dihasilkan semua muatan pada batang adalah

x

a+L dL

a

x

a+L

x

a

a+L dL

16

Page 20: ITB-Diktat Fisika Dasar II

)(4)(4)(4 LaaLaaLaa ooo +++ πε111 QLL

===λE

πεπελ (1.28)

c) Medan Listrik Oleh Dipol

ipol adalah muatan yang sama besar dan berbeda tanda tetapo dipisahkan pada jarak tertentu. lihat dari jarak yang cukup jauh, dipol tampak netral

arena kedua muatan sangat berdekatan. Tetapi dilihat dari jarak yang cukup dekat, yaitu pada orde yang sama dengan jarak pisah dua muatan, dipol tampak sebagai dua muatan terpisah. Aplikasi dipol dapat dijumpai dalam berbadai hal. Bahan dielektrik yang dipakai secara luas

bauatn kapasitor atau memori adalah bahan yang mudah menghasilkan dipol begitu ikenai medan listrik dari luar. Makin mudah bahan tersebut menghasilkan dipole, maka

konstanta dielektrik bahan tersebut makin besar.

ya e negatif dipisahkan dan diosilasikan (saling

E2

DBiasanya jarak tersebut cukup kecil. Dik

pada pemd

-q +q

β

β

Gambar 1.15 Menentukan medan listrik oleg dipol Pemamcar gelombang elektromagnetik seperti pemancar radio dan televisi umumnm nghasilkajn osilasi dipole. Muatan posisi dan mendekat dan menjauh). Berdasarkan teori elektromagnetik, muatan yang berosilasi memancarkan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi samam dengan frekuensi osilasi muatan.

d/2 d/2

E

E

h rr1

θ

E2

-q +q

β

β

d/2 d/2

E

E

h rr1

θ

-q +q

β

β

d/2 d/2

E

E

h rr1

θ

17

Page 21: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Kita akan menghitung kuat medan listrik yang dihasilkan oleh dipole. Untuk mudahnya, kita hanya menghitung kuat medan sepanjang gasris yang tegak lurus sumbu dipol. Lihat Gbr. 11.15. Besar medan yang dihasilkan muatan negatif

2221 )2/(41

41

dhq

rqE

oo +==

πεπε (menuju ke arah muatan) (1.29)

Besar medan yang dihasilkan muatan positif

2222 )2/(41

41

dhq

rqE

oo +==

πεπε (menjauhi muatan) (1.30)

Medan resultan yang dihasilkan (hanya memiliki komponen arah horizontal).

ββ coscos 21 EEE +=

βπε

cos)2/(

21 q (4 22 dho +

1.31) =

Tetapi θβ −= o90 , sehingga θθβ sin)90cos(cos =−= o Berdasarkan Gambar 11.15

22 )2/(dhr +

Akhirnya, medan listrik yang dihasilkan dipol adalah

2/2/ d==θ (1.32) dsin

θπε

sin)2/(4 22 dh

Eo +

= 21 q

2222)2/(

2/)2/(

24

1dh

ddhq

o ++=

πε

[ ] 2/322 )2/(4 dho +πε (1 qd 1.33)

Kita mendefinisikan momen dipol

=

18

Page 22: ITB-Diktat Fisika Dasar II

qdp = (1.34)

Dengan demikian, diperoleh

[ ] 2/322 )2/(41

dhpE

o +=

πε (1.35)

ita peroleh adalah jika jarak titik pengamatan (h) sangat besar ibandingkan dengan jarak antara dua muatan, atau

Kasus khusus yang akan k

hd <<d , maka kita dapat mengaproksimasi

engan demikian,

222 )2/( hdh ≈+ D

[ ] 32/32 41

41

hp

hpE

oo πεπε=≈ (1.36)

1.4 Perhitungan MedanMari kita perluas cara perhitungan kuat medan listrik dengan menggunakan metode integral.

isalkan kita memiliki benda sembarang seperti pada Gambar 1.16.

ambar 1.16 K sembarang

ita ingin mencari kuat medan listrik pada tikip sembarang P. Kita lihat suatu elemen kecil dung muatan . Misalkan vektor posisi elemen tersebut adalah

Dengan Metode Integral

M

G uat medan listrik yang dihasilkan benda kontinu

Kbenda yang mengan dq rr dan

rr

P

rrPrr

P

rr

rr

P

rrPrr

P

rr

19

Page 23: ITB-Diktat Fisika Dasar II

vektor posisi titik pengamatan adalah Prr . Posisi relatif titik pengamatan terhadap elemen

muatan adalah dan jarak titik pengamatan ke elemen muatan adalah rrPrr

− rrPrr

− . Jika

esar mauatan pada titik pengamatan adalah maka gaya yang dialami muatan tersebut PQ bakibat elemen muatan dq adalah

)(4

1 dqQ rrr2 r3 r

rrFd

P

P

oP rr −

−=

πε

Medan listrik di titik P yang dihasilkan oleh elemen muatan adalah

dq

P

PP Q

FdEdr

r=

)(4

123 rr

rrdq

Po

rrrr −

−=

πε (1.37)

uat medan total di titik P yang dialibatkan oleh seluruh muatan pada benda menjadi K

∫= PP EdErr

∫ −−

= )(4

123 rr

rrdq

Po

rrrrπε

(1.38)

Persamaan (1.38) merupaka bentuk umum dar ersamaan untuk mencri kuat medan listrik yang dihasilkan oleh m

i puatan yang terdistribusi kontinu. Berdasarkan jenis distribusi muatan,

ita menemui tiga macam yaitu distribusi muatan, yaitu satu dimensi, distribusi muatan dua dimensi, dan ditribusi muatan tiga dimensi. i) Untuk distribusi muatan satu dimensi, misalnya muatan pada kawat maka

k

dxdq λ= dengan λ adalah rapat muatan per satuan panjang dan dx adalah elemen panjang kawat.

tan at maka dSdq σ= ii) Untuk distribusi muatan dua dimensi, misalnya mua pada peldengan σ adalah rapat muatan per satuan luas permukaan dan dS adalah elemen luas permukaan. iii) Untuk distribusi muatan tiga dimensi maka dVdq ρ= dengan ρ adalah rapat muatan per satuan volum dan dV adalah elemen volum benda.

20

Page 24: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Untuk lebih memahami aplikasi metode integral ini mari kita tinjau beberaoa contoh berikut ini.

) Muatan Pada Kawat Lurus Tak Berhingga rus tak

erhingga. Lihat skema pada Gbr. 1.1

1.38).

aKita akan mencari kuat medan listrik pada posisi yang berjarak a dari kawat lub

Gambar 1.17 Menentukan kuat medan magnet yang dihasilkan oleh elemen kawat lurus panjang Sebelum melakukan integral, kita harus menyederhanakan dulu ruas kanan persamaan (Tinjau elemen kawat sepanjang dx yang memuat muatan sebesar dxdq λ= . Med yang dihasilkan elemen ini di titik pengamatan adalah

an listrik

)(4

123 rr

rrdxEd P

rrrr

Po

r−

−=

λπε

Apabila kita hitung besarnya saja maka besar medan listrik tersebut adalah

rrrr

EddEP rrdx rr

Po

r−

−== 234

1 λπε

24 rrPorr

1 dx=

λπε

Berdasarkan Gambar 1.17, jarak antara titik pengamatan dan elemen muatan adalah

rrrP =−rr . Dengan demikian

P

arθ

dθdEP

dE

dEPv

PhP

arθ

dθdEP

dE

dEPv

Ph

xdq xdq

21

Page 25: ITB-Diktat Fisika Dasar II

24 roP

1 dxλdEπε

= (1.39)

ampak dari Gbr 1.17 bahwa T

θsin=ra

atau

θ222 sin

a11

r= (1.40)

θθ

θ sincos

tanaLaLx oo −=−=

Selanjutnya kita mencari diferensial dx sebagai berikut. Dengan melakukan diferensial ruas kiri dan kanan persamaan (1.41) diperoleh

(1.41)

⎥⎦⎤⎡ −−=

θθθθ

sin)(sincos

sin)(cos ddadx ⎢⎣ θ2

θθ

θθθθθ

θθθθ

θθθ dadadda 2

22

2

2

2 sincossin

sincos1

sincoscos

sinsin +

=⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+=⎥⎦

⎤⎢⎣⎡ −−

− =

θθ2sin

da= (1.42)

ubstitusi r dan dx dari persamaan (1.40) dan (1.42) ke dalam persamaan (1.39) diperoleh

S

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠⎞

⎜⎝⎛= 2

2

2

sinsin4

1a

da

oP

θθθλ

πε dE

θλπε

dao4

1= (1.43)

edan dapat diuraikan atas dua komponen, yaitu yang sejajar dengan kawat

dan yang tegak lurus kawat

PdE PhdE MdEPv . Besar komponen-komponen tersebut adalah

22

Page 26: ITB-Diktat Fisika Dasar II

θθλπε

θ da

dEdEo

PPh cos4

1cos ==

dan

θθλπε

θ da

dEdEo

PPv sin4

1sin ==

Setiap elemen dx akan memiliki elemen pasangan yang berseberangan dari lokasi titik pengamatan yang memiliki komponen medan arah horisontal yang sama besar tetapi

agnet total di titik P dalah integral dari komponen medan arah vertikal.

elanjutnya kita menentukan batas-batas integral. Karena kawat panjang tak berhingga, maka batas bawah adalah θ = 0o dan batas atas adalah θ = 180o. Dengan demikian, medan listrik total yang dihasilkan kawat adalah

berlawanan arah. Kedua komponen tersebut saling meniadakan. Akibatnya, hanya komponen arah vertikal yang memberi kontribusi pada medan listrik total. Dengan demikian, kuat medan m S

∫=o

oPvP dEE

180

0

∫=o

da

sin4

1 θθλπε

oo

180

0

[ ] [ ])1()1(4

1cos4

1 1800 +−−=−=

aa oo

o

πεθλ

πε

ao

λπε21

= (1.44)

Lihat Gambar 1.18

b) Medan listrik oleh kawat lurus berhingga Sekarang kita akan membahas kasus yang sedikit rumit, yaitu menentukan medan listrik yang dihasilkan oleh muatan listrik pada kawat lurus yang panjangnya berhingga. Misalkan kita memiliki kawat yang panjangnya Lo. Kita akan menentukan kuat medan listrik pada titik yang berjarak a dari kawat dan dan sejajar dengan salah satu ujung kawat. Untuk menentukan kuat medan listrik di titik pengamatan, kita tentukan variabel-variabel seperti pada Gbr. 1.19

23

Page 27: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Gambar 1.18 Skema perhitungan medan listrik oleh muatan pada kawat lurus bergingga

erupa dengan pembahasan untuk kawat yang panjangnya tak berhingga, besar medan listrik ang dihasilkan elemen kawat dx adalah

Gambar 1.19 Variabel-variabel perhitungan Sy

θθλπε

da

cos dEo

Ph 41

=

dan

θθλπε

da

dEo

Pv sin4

1=

erlu diperhatikan bahwa untuk kasus ini, komponen medan arah horizontal tidak saling enghilangkan. Komponen horizontal dan vertical sama-sama memberi kontribusi pada

Sekarang kita tentukan batas-batas integral. Ketika elemen dx berada di ujung kiri kawat,

ma

Pmmedan total.

ka sudut yang dibentuk adalah θm yang memenuhi om La /tan =θ . Dan ketika elemen dx

berada di ujung kanan kawat maka sudut yang dibentuk adalah 90o. Jadi, batas integral adalah dari θm sampai 90o. Maka kita dapatkan medan magnet di titik P adalah

Lo

a

P

Lo

a

P

a

x dx

θ

P

r

a/tanθ

a

x dx

θ

P

r

a/tanθ

24

Page 28: ITB-Diktat Fisika Dasar II

∫= da

EPh cos4

1 θθλπε

o

mo

90

θ

[ ] [ ]o

oo aao

mθm

λπε

θλπε θ sin90sin

41sin

41 90 −==

[ ]mo a

θλπε

sin14

1−= (1.45)

∫=o

m

da

Eo

Pv

90

sin4

1

θ

θθλπε

[ ] [ ]moo aa m

θλ oo

θλπεπε θ 44

cos90cos1cos1 90 +−=− =

[ ] mo

m ao aθλ

πεθλ

πεcos1cos0

41

=+−= (1.46) 4

Karena om La /tan =θ maka

22sin

o

mLa +

=θ a

an d

22cos

o

om

La

L

+=θ

Dengan demikian

⎥⎥⎦

⎤a (1.47) ⎢⎢⎣

+−=

221

41

ooPh

LaaE λ

πε

2241

o

o

oPv

La

La

E+

πε (1.48)

Jika panjang kawat di satu sisi sangat besar, atau ∞→oL maka . Dengan

demikian

222oo LLa ≈+

25

Page 29: ITB-Diktat Fisika Dasar II

[ ]aaL

aaL

aa

Eoooooo

Phλ

πελ

πελ

πελ

πε 4101

411

411

41

2=−≈⎥

⎤⎢⎣

⎡−=

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−≈

aLL

aL

La

Eoo

o

oo

o

oPv

λπε

λπε

λπε 4

14

14

12

==≈

Selanjutnya kita bahas kasus yang lebih umum lagi di mana titik pengamatan berada di antara dua ujung kawat. Misalkan titik tersebut berjarak a dari kawat dan berjarak b dari salah satu

s ini sebenarnya tidak terlalu sulit. Kita dapat memandang bahwa medan rsebut dihasilkan oleh dua potong kawat yang panjangnya b dan panjangnya Lo – b di mana

titik pengamatan berada di ujung masing-masing potongan kawat tersebut. Kuat medan arah tegak lurus yang dihasilkanhorizontal saling melemahkan.

hingga Komponen-komponen medan yang dihasilkan kawat sepanjang b adalah

ujung kawat. Kasute

dua kawat saling mnguatkan sedangkan kuat medan arah

Gambar 1.20 Kuat medan listrik pada posisi sembarang di sekitar kawat lurus ber

⎥⎦

⎤⎢⎣

+−=

221 14

1ba

aa

Eo

Phλ

πε

221 41

bab

aE

oPv

+=

λπε

Komponen-komponen medan yang dihasilkan kawat sepanjang L-b adalah

⎥⎥⎦

⎢⎢⎡−= 11 aE λ

⎣ −+ 222)(4 bLaa

ooPh πε

Lo

aP

Lo-bb

Lo

aP

Lo-bb

26

Page 30: ITB-Diktat Fisika Dasar II

222)(4

1bLa

bLa

Eo

o

oPv

−+

−=

λπε

Komponen medan vertical total menjadi (saling menguatkan)

21 PvPvPv EEE +=

2222 )(44 bLaabaaooo −++ πεπε

11 bLb o −+λλ (1.49)

=

ponen medan horisontal total menjadi (saling melemahkan) Kom

21 PhPhPh EEE −=

⎥⎦

⎤⎢⎣

+−−

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

−+−=

22221

41

)(1

41

baa

abLaa

a ooo

λπε

λπε

⎥⎥⎤

⎢⎡

−=1 aaλ

⎦⎢⎣ −++ 2222 )(4 bLabaaooπε

⎥⎥⎤

⎦⎢⎢⎣

−+−

+=

2222 )(11

4 bLaba ooπελ (1.50)

Selanjutnya kita mencari kuat medan listrik pada titik yang berada di luar areal kawat,

isalnya pada jarak b di sebelah kiri kawat. Lihat Gambar 1.21.

h ini dapat dipandang ebagai dua poto g kawat berimpit. Satu potong kawat panjangnya dan memiliki

rapat muatan λ dan potong kawat lain panjangnya dan memiliki rapat muatan -λ. Ujung kiri dua potongan kawat diimpitkan.

edan listrik yang dihasilkan potongan kawat panjang adalah

m

ana memecahkan masalah ini? Kita pakai trik sederhana. MasalaBagaims bLo +

b n

Kuat m

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

++−=

221)(

14

1bLa

aa

Eoo

Phλ

πε

27

Page 31: ITB-Diktat Fisika Dasar II

221)(4

1bLa

bLa

Eo

o

oPv

++

+=

λπε

wat lurus erhingga. Kita dapat memandang system terdiri dari dua kawat dengan panjang Lo+byang

memiliki kerapatan muatan λ dan kawat sepanjang b dengan kerapatan muatan -λ yang diimpitkan di sisi kirinya. Kuat medan listrik yang dihasilkan potongan kawat pendek adalah

Gambar 1.21 Menentukan kuat medan listrik pada posisi sembarang di luar kab

⎥⎦

⎤⎢⎣

+−=

222 14

1ba

aa

Eo

Phλ

πε

222 41

bab

aE

oPv

+=

λπε

Medan listrik arah vertical maupun horizontal total merupakan selisih komponen medan listrik yang dihasilkan masing-masing kawat karena tanda muatan berlawanan. Jadi Komponen medan arah horizontal adalah

21 PhPhPh EEE −=

LoaP

b

-λ λ

LoaP

b

-λ λ

LoaP

b

λ

LoaP

b

λ

28

Page 32: ITB-Diktat Fisika Dasar II

⎥⎦

⎤⎢⎣

+−−

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

++−=

22221

41

)(1

41

baa

abLaa

a ooo

λπε

λπε

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

++−

+=

2222 )(41

bLaa

baa

aoo

λπε

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

++−

+=

2222 )(11

4 bLaba ooπελ (1.51)

Komponen medan arah vertikal adalah

21 PvPvPv EEE −=

2222 41

)(41

bab

abLa

bLa oo

o

o +−

++

+=

λπε

λπε

⎟⎟

⎜⎜⎛ +

=1 bLoλ

⎝ +−

++ 2222 )(4 bab

bLaaooπε

(1.52)

0→a maka Untuk kasus ketika

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+

−=⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

++−

+=

bLbbLbE

ooooPh

114)(0

10

14 2222 πε

λπελ (1.53)

04

10)(04

12222

=⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−

++

=⎟⎟

⎜⎜

+−

++

+=

bb

bLbL

abb

bL

bLa

Eo

o

oo

o

oPv

λπε

λπε

(1.54)

um Coulomb. Lebih khusus lagi jika kita ingin bu cincin. Lihat Gbr. 1.22

isalkan sebuah cincin dengan jari-jari a mengandung muatan Q. Kita ingin menentukan kuat edan listrik sepanjang sumbu cincin pada jarak b dari pusat cincin. Berdasarkan Gbr 1.22

besarnya medan listrik di titik P yang dihasilkan oleh elemen cincing sepanjang dL adalah

c) Medan Listik oleh Cincin

incin adalah bentuk geometri lain yang memungkinkan kita menentukan medan listrik Cdengan cukup mudah menggunakan huk

enghitung kuat medan listrik sepanjang summ Mm

29

Page 33: ITB-Diktat Fisika Dasar II

241

rdqdE

πε=

Gambar 1.22 Medan listr

ampak juga dari gambar 1.22, dE dapat diuraikan atas dua komponen yang saling tegak lurus, k luru ajatr sumbu. Besarnya nilai komponen-komponen tersebut

adalah

ik di sumbu cincin yang dihasilkan oleh elemen pada cincin

Tyaitu komponen tega s dan sej

αsindEdE =⊥ (1.55a) αcos// dEdE = (1.55b)

Tiap elemen kawat memiliki pasangan di seberangnya (lokasi diametrik) di mana komponen

gak lurus sumbu memiliki besar sama tetapi arah tepat berlawanan. Dengan demikian ke meniadakan. Oleh karena itu, untuk menentukan kuat medan

tedua komponen tersebut salingtotal kita cukup melakukan integral pada komponen yang sejajar sumbu saja. Besar medan total menjadi

∫∫ == αcos// dEdEE

∫= απε

cos4

12r

dq

o

(1.56)

Semua parameter dalam integral konstan kecuali dq. Dengan demikian kita peroleh

a

rb

Q

α

α

P

dq

dB

//dB

dB

a

rb

Q

α

α

P

dq

dB

//dB

dB

30

Page 34: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Qr

dqr

Eoo

απε

απε

cos14

1cos14

122 == ∫

απε

cos4

12r

Q

o

= (1.57)

Dari Gbr. 1.22 tampak bahwa αsin/ =ra . Akhirnya kita dapatkan

ααπε

cossin4

1 22a

QEo

= (1.58)

Untuk kasus khusus titik di pusat lingkaran, kita dapatkan α = 90o sehingga E = 0. Contoh Kita memiliki dua cincin konsentris dengan jari-jari a1 dan a2. Masing-masing cincin memiliki muatan Q1 dan Q2. Berapa kuat medan listrik pada lokasi: ) berjarak b dari pusat cincin sepanjang sumbu cincin ) pada pusat cincin

awab

a) Kuat me

ab J

b

2a α

Gambar 1.23

dan listrik yang dihasilkan cincin bermuatan Q1 adalah

112 cosαα 2

1

11 sin

41πε a

QEo

=

a1

1

α2

Q2

1Q

b

2a α

a1

1

α2

Q2

1Q

31

Page 35: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Kuat medan magnet yang dihasilkan oleh cincin bermuatan Q2

222

22

22 cossin

41 ααπε a

QEo

=

Kuat medan magnet total

21 EEE +=

222

22 cossin

41 ααπε a

Q+

211

221

1 cossin4

1 ααπε a

Q

oo

=

) Di pusat cincin terpenuhi α1 = α2 = 90o sehingga E = 0.

rupa busur dengan sudut panjang sumbu cincin yang berjarak b

a kasus ini pun kita memiliki dua komponen medan, yaitu yang searah umbu dan yang tegak lurus sumbu. Medan tersebut diperoleh dengan mengintegralkan

en medan yang diberikan oleh persamaan (1.55a) dan (1.55b). Kuat medan total searah sumbu adalah

b d) Kuat medan listrik di sumbu cincin tidak penuh Sekarang kita anggap cincin bukan lingkaran penuh, tetapi hanya bekeliling θ. Kita ingin mencari berapa kuat medan di sedari pusat cincin. Padskompon

∫=θ

α0

// cosdEE

∫∫ ==θθ α

πεα

πε 02

02

cos4

1cos4

1 dqrr

dq

oo

(1.59)

tegral di ruas kanan persamaan (1.59) adalah muatan total pada busur cincin. Jadi

ian

Qdq =∫θ

0

. In

Dengan demik

2//cos1 Q

4 ro

E απε

=

32

Page 36: ITB-Diktat Fisika Dasar II

αsin/ =raDengan menggunakan hubungan maka

ααπε4 2// ao

cossin1 2Q= (1.60)

Untuk menentukan kuat m dan yang tegak lurus sumbu, ada dua kasus yang harus diperhatikan. Kasus pertama adalah jika panjang busur kurang dari setengah lingkaran. Dalam

asus ini, tiap elemen busur tidak memiliki pasangan diameteris yang menghasilkan al yang saling meniadakan. Semua elemen menguatkan medan total.

uat medan total menjadi

E

e

kkomponen medan horisontK

∫=⊥

θ

α0

sindEE

∫∫ =θθ α

πεα

πε 22

sin1sin1 dqdq =00 44 rr oo

2

sin4

1r

Q

o

απε

=

α3sin1 Q=

πε 24 ao

Jika panjang busur lebih dari setengah lingkaran, maka mulai ada pasangan diametris yang menghasilkan medan arah horisontal yang saling meniadakan. Lihat Gambar 1.24 Panjang busur membe

(1.61)

ntuk sudut θ. Tampak dari Gambar 1.24, dari busur yang ada, sebagian lemen mempunyai pasangan diametris yang menghasilkan komponen medan arah horisontal

yasama besar tetapi berlawanan arah. Hanya bagian busur lingkaran sepanjang 2π - θ yang tidak memiliki pasangan diametri sehingga memberi kontribusi pada medan magnet total arah horisontal. Dengan demikian, medan magnetik total arah horisontal adalah

e

∫=⊥ αsindEdE

∫∫−−

==θπθπ α

πεα

πε

2

00 44 rr oo2

2

2

sin1sin1 dqdq

Qθθπα

roπε4 2

−×=

2sin1

33

Page 37: ITB-Diktat Fisika Dasar II

αθπ

πε3

2 sin⎟⎞12

41

⎠⎜⎝⎛ −=

aQ

o

(1.62)

terbentuk lingkaran penuh maka θ = 2π dan medan total

1.5 Garis Gaya Listrik Untuk menvisualisasikan medan listrik sehingga kita memiliki gambaran tentang besar maupun arahnya, maka didefinisika garis gaya listrik. Garis gaya listrik adalah garis khayal yang keluar dari muatan positif dan masuk ke muatan negatif. Setelah menggambarkan garis gaya listrik maka kita dapat mendefinisikan medan listrik sebagai berikut i) Besarnya me n listrik sebanding dengan kerapatan garis gaya per satuan luas permukaan yang ditembus garis gaya ii Arah medan lis

Gambar 1.25 Garis gaya listrik Kuat medan listrik di titik A lebih besar daripada kuat medan listrik di titik B dan kuat medan listrik di titik B lebih besar daripada kuat medan listrik di titik C.

Gambar 1.24 Kuat medan listrik oleh busur cincin yang melebihi setengah lingkaran

anpak dari persamaan (1.62), jikaTarah horisontal nol.

n

da

trik di suatu titik sama sejajar dengan garis singgung garis gaya pada titik tersebut.

2π-θ

2π-θ

2π-θ

2π-θ

AB

C

AB

C

34

Page 38: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Karena kuat medan listrik sebanding dengan kerapatan garis gaya maka dapat pula kita katakana bahwa kuat medaDan karena kuat medan listrik berbanding lurus juga dengan besar muatan maka dapat kita impulkan bahwa

Jumlah garis gaya berbanding lurus dengan muatan. Makin besar muatan yang dimiliki duatu partikel maka makin banyak garis gaya yang keluar atau masuk ke partikel tersebut.

Gambar 1.26 Definisi fluks listrik Pada Gambar 1.26 me

n listrik berbanding lurus dengan jumlah garis gaya.

s

1.6 Hukum Gauss Gauss merupakan metode yang sangat efektif untuk mencari kuat medan listrik di Hukum

sekitar muatan kantinu pada benda yang memiliki simetri. Kita akan menerapkan hukum Gauss pada beberapa kasus. a) Fluks Listrik Sebelum menerapkan hukum Gauss, mari kita bahas dulu fluks listrik. Fluks listrik didefinisikan sebagai perkalian scalar antara vector kuat medan listrik dengan vector luar permukaan yang ditembus oleh medan tersebut.

ErEr

dan listrik Er

menembus permukaan dengan vector luas permukaan Ar

. Fluks listrik yang melewati permukaan memenuhi

θφ cosEAAE =•=rr

(1.63)

rA

θ

r

35

Page 39: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Jika permukaan yang ditembus medan terdiri dari sejumlah segmen, maka fluks total sama dengan jumlah fluks pasa masing-masing segmen. Contohnya, untuk Gbr 1.27, fluks total

apat ditulis sebegai d

2Er

2Er

1Er

3Er

1A

2A

3A

r

1

θ

4Er

r

Gambar 1.27 Medan listrik menembus sejumlah segmen permukaan

4321 φφφφφ +++=

44332211 AEAE AEAErrrrrrrr

•+•+ •+•=

444333222111 coscoscoscos θθθθ AEAEAEAE +++= (1.64) Jika jumlah segmen permukaan ada n buah, maka fluks total yang melewati seluruh permukaan dapat ditulis sebagai

∑=

•=n

iii AE

1

rrφ

∑=

=n

iiii AE

1cosθ (1.65)

Dalam kasus umum di mana permukaan yang dikenai medan listrik adalah permukaan sembarang dan kuat serta arah medan listrik juga sembarang maka fluks yang melewati

ermukaan ditentukan dengan integral sebagai berikut

(1.66)

p

∫= dAE θφ cos

r r

4Aθ

4

1Er

3Er

1A

2A

3A

r

1

θ

4Er

r

r r

4Aθ

4

36

Page 40: ITB-Diktat Fisika Dasar II

b) Fluks Pada Permukaan Tertutup Fluks ada karena adanya garis gaya. Garis gayagaya adalah lokasi pada jarak tak b

an muatan positif di dalam permukaan tertutup.

dihasilkan oleh muatan tersebut yang asuk pada sisi depan permukaan pasti keluar di sisi belakang permukaan. Karena tidak ada

keluar dari muatan positif. Ujung dari garis erhingga dari muatan positif atau muatan negatif. Ketika

bertemu muatan negatif, maka garis yang dihasilkan muatan positif berakhir di muatan negatif.

Permukaantertutup

Permukaantertutup

Permukaantertutup

Permukaantertutup

(i) (ii)

(iii) (iv)

PermukaantertutupPermukaantertutup

PermukaantertutupPermukaantertutup

PermukaantertutupPermukaantertutup

PermukaantertutupPermukaantertutup

(i) (ii)

(iii) (iv)

Gambar 1.28 (i) muatan positif berada di luar permukaan tertutup, (ii) muatan negatif berada di luar permukaan tertutup, (iii) muatan positif di luar permukaan tertutup dan muatan negatif di dalam permukaan tertutup, (iv) muatan negatif di luar permukaan tertutup d i) Misalkan di sekitar sebuah muatan positif terdapat permukaan tertutup. Muatan tersebut berada di luar permukaan tertutup. Garis gaya yang m

37

Page 41: ITB-Diktat Fisika Dasar II

muatan negatif garis gaya hanya berakhir di jarak tak berhingga. Pada sisi depan permukaan, sudut yang

ibentuk garis gaya dengan vector luas lebih besar daripada 90o sehingga fluks berharga , sudut yang dibentuk garis gaya dengan vector luas

i luar pemukaan ada muatan negatif maka garis gaya akan masuk menuju permukaan tersebut. garis gaya yang masuk di sisi belakang permukaan akan keluar di sisi depan permukaan. Kedua fluks tersebut juga sama besar sehingga fluks total pada permukaan teetutup nol. iii) Jika di luar permukaan ada muatan positif dan di dalam permukaan ada muatan negatif, maka ada sebagian garis gaya yang masuk di sisi depan permukaan tidak keluar di sisi belakang permukaan karena garis gaya tersebut berakhir di muatan negatif dalam permukaan. Akibatnya, fluks yang masuk permukaan tidak sama dengan fluks yang keluar permukaan. Justru, fluks yang masuk permukaan lebih besar daripada fluks yang keluar permukaan. Dengan demikian, fluks total untuk permukaan tertutup tersebut tidak nol. iv) Jika di luar permukaan ada muatan negatif dan di dalam permukaan ada muatan positif, maka ada tambahan garis gaya yang keluar pada permukaan namun tidak berasal dari garis gaya yang masuk di sisi lain. Garis gaya tersebut dihasilkan oleh muatan positif dalam permukaan. Akibatnya, fluks yang keluar permukaan tidak sama dengan fluks yang masuk permukaan. Justru, fluks yang keluar permukaan lebih besar daripada fluks yang masuk permukaan. Dengan demikian, fluks total untuk permukaan teetutup tersebut tidak nol. Gauss merumuskan hokum yang menghubungkan fluks total pada permukaan tertutup dengan jumlah muatan yang dikandung oleh permukaan tersebut. Hukum tersebut dirumuskan sebagai berikut

di dalam permukaan yang berperan sebagai titik akhir dari garis gaya maka

dnegatif. Pada sisi belakang permukaanlebih kecil daripada 90o sehingga fluks berharga positif. Kedua fluks tersebut sama besar sehingga fluks total pada permukaan tertutup nol. ii) Jika d

o

tertutuppermukaan

tertutuppermukaanii

qAE

ε

∑∑ −

=•rr

atau

o

tertutuppermukaan

tertutuppermukaaniii

qAE

εθ

∑∑ −

=cos (1.67)

38

Page 42: ITB-Diktat Fisika Dasar II

di mana Ei adalah kuat medan pada segmen permukaan ke-i, Ai adalah luas segmen permukaan ke-i, θi : adalah sudut yang dimebtnuk oleh vector medan dan vector luas pada

segmen permukaan ke-i ∑−tertutuppermukaanq adalah jumlah muatan yang dilingkupi permukaan

tertutup. Untuk permukaan yang sembarang, hokum Gauss dapat diungkpakan dalam bentuk integral, yaitu

o

qdAE

εθ ∑∫ =cos

atau

o

qAdE

ε∑∫ =•

rr (1.68)

Simbol ∫akan mempelajari beberapa aplikasi hokum Gauss untuk menentukan kuat medan listrik yang dihasilkan oleh benda dengan simetri tertentu. Kawat Lurus Panjang Sebuah kawat lurus panjang memiliki kerapatan muatan λ. Kita akan mene

menyatakan bahwa aintegral dilakukan pada permukaan tertutup. Berikut ini kita

ntukan kuat medan strik pada jarak sembarang dari kawat. Langkah yang harus kita lakukan adalah li

i) Buat permukaan Gauss Jika kita ingin menentukan kuat medan pada jarak r dari kawat maka permukaan Gauss yang kita gunakan berupa silinder dengan jari-jari r seperti pada Gbr. 1.29. Panjang silinder bisa bebas. Kita anggap panjangnya L.

r

L

r

L

sekitar kawat lurus Gambar 1.29 Permukaan Gauss untuk menentukan kuat medan listrik di

panjang

39

Page 43: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Jadi, permukaan Gauss yang kita malas, dan tutup. Alas dan tutup masing-masing berbentuk lingkaran.

iliki berupa permukaan silinder yang terdiri atas selubung,

ii) Langkah berikutnya adalah menentukan ∑ iii AE θcos . Karena sifat simetri dari kawat

maka kita dapat menduga bahwa arah medan listrik pasti menembus selubung silinder tegak

diilustrasikan pada Gbr. 1.30

lurus. Berarti pula arah medan listrik menyinggung alas atau tutup silinder seperti

θs dapat dinyatakan sebagai penjumlahan tiga bagian, yaitu

Gambar 1.30 Arah medan listrik pada permukaan Gauss

Penjumlahan ∑ ii AE co i

ungsetutupalasiii AEAEAEAE lub333222111 coscoscoscos θθθθ ++=∑ (1.69)

Mari kita hitung suku-suku dalam persamaan (1.69) satu per satu

rah medan listrik menyinggung alas. Karena arah vector luas permukaan tegak lurus bidang permukaan itu sendiri, maka arah medan listrik pada alas tegal lurus arah vector luas alas. Dengan demikian, dan

Alas: A

o901 =θ 0090coscos 1111111 =×== AEAEAE oθ

E

E

E

E

40

Page 44: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Gambar 1.31 Arah medan listrik di alas silind

Tutup: Arah medan listrik menyinggung tutup. Karena arah luas permukaan tegak lurus bidang permukaan itu sendiri, maka a

er

rah m tup tegak lurus arah vector luas tutup. Dengan demikian, dan

Gambar 1.32 elubung rah medan listrik tegak lurus selubung. Berarti

edan listrik pada tuo902 =θ 0090coscos 2222222 =×== AEAEAE oθ

Arah medan listrik di tutup silinder

SA 03 =θ . Dengan demikian

333333333 10coscos AEAEAEAE o =×==θ

Gambar 1.33 Arah medan listrik di selubung silinder

θ1

A1A1

E1E1

θ1

A2

E2

θ2

A2

E2

θ2

E3

3A

E3

3A

41

Page 45: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Luas selubung adalah

3 = (keliling selubung) × (panjang selubung) A

Lr ×= π2 Dengan demikian

(1.70)

Sekarang kita menentukan muatan total yang dilingkupi permukaan Gauss. Muatan tersebut hanya ada berada pada bagian kawat sepanjang L. Dengan demikian

(1.71)

engan menggunakan hokum Gauss, maka

33 2200cos rLErLEAE iii ππθ =×++=∑

∑ Lq λ=

D

o

LrLEελπ =32

rE

oπελ

23 = (1.72)

yang merupakan kuat medan listrik pada jarak r dari kawat. Muatan Titik Misalkan kita memeiliki muatan titik Q dan kita ingin menentukan kuat medan listrik pada

rak r dari muatan tersebut. Langkah pertama adalah memilih permukaan Gauss sehingga esar medan listrik pada tiap titik di permukaan tersebut sama dan sudut yang dibentuk medan

muatan titik, hanya permukaan bola yang erpusat di muatan yang memenuhi sifat tersebut. Jadi kita pilih permukaan Gauss berupa

bola dengan jari-jari r dan berpusat di muatan.

Karena hanya ada satu permukaan maka

Arah medan di permukaan bola adalah radial. Arah vector permukaan juga radial. Jadi medan dan vector pemukaan memiliki arah yang sama sehingga θ = 0 atau cos θ = 1. Dengan demikian

jabdan vector permukaan selalu sama. Untuk kasusbpermukaan

θθ coscos EAAE iii =∑

42

Page 46: ITB-Diktat Fisika Dasar II

∑ )4( 2rE π×EAAE iii =θcos = E × (luas permukaan bola) = .

ang dilingkupi permukaan Gaus adalah muatan titik itu sendiri. Jadi

. Substitusi ke dalam hokum Gauss diperoleh

Jumlah total muatan y

∑ Qq =

o

QrE π =× )4( 2 ε

atau

241

rQE

oπε=

Hasil ini p

erikutnya kita akan menentukan kuat medan listrik yang dihasilkan pelat tak berhingga yang mengandung kerapatan muatan konstan. Muatan per satuan luas yang dimiliki pelat kita anggap σ. Kita buat permukaan Gauss yang berbentuk silinder seperti pada Gbr. 1.34. Pelat

emotong siilinder tepat di tengah-tengahnya sehingga jarak alas dan tutup silinder ke pelat sama. Misal

ersis sama dengan apa yang diperoleh dengan menggunakan hokum Coulomb.

Pelat Tak Berhingga B

mkan luas alas atau tutup silinder adalah A.

Gambar 1.34 Permukaan Gauss di sekitar pelat tak berhingga

AA1 A2

A3

E E

AA1 A2

A3

E E

43

Page 47: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Dengan demikian, permukaan Gauss terdiri dari tiga bagian: alas silinder, tutup silinder, dan selubung silinder. Maka kita dapat menulis

ungsetutupalasiii AEAEAEAE cos∑ lub333222111 coscoscos θθθθ ++= (1.73)

Karena sifat simetri yang dimiliki pelat tak berhingga maka arah medan listrik yang

ihasilkan akan tegak lurus pelat. Akibatnya, medan listrik menembus tutup dan alas silinder

Kita lihat satu per satu:

las silinder:

dsecara tegak lurus dan hanya menyinggung selubung silinder.

AEE =1 AA =1

1θ = 0 karena medan listrik menembus alas silinder secara tegak lurus (vector medan dan ector luas alas sejajar). Dengan demikian,

v

EAEAAE o == 0coscos 111 θ Tutup silinder:

EE =2 AA =2

2θ = 0 karena medan listrik menembus tutup silinder secara tegak lurus (vector medan dan vector luas tutup sejajar). Dengan demikian,

EAEAAE o == 0coscos 222 θ Selubung silinder:

karena medan listrik menyinggung selubung slinider (vector medan dan vector luas

selubung silinder saling tegak lurus). Dengan demikian,

Akhirnya kita peroleh

EE =3

o903 =θ

090coscos 33333 == oAEAE θ

44

Page 48: ITB-Diktat Fisika Dasar II

EAEAEAAE iii 20cos =++=∑ θ (1.74)

Selanjutnya kita hitung jumlah muatan yang dikandung permukaan Gauss. Muatan tersebut hanya berlokasi pada bagian pelat yang beririsan dengan silinder, yaitu bagian pelat seluas A. Jumlah muatan adalah

(1.75)

Akhirnya dengan menggunakan hokum Gauss

Aq σ=∑

oiii

qAE

εθ ∑∑ =cos

diperoleh

o

AEAεσ

=2

atau

o

Eεσ

2= (

ntukan kuat medan listrik yang dihasilkan oleh dua pelat sejajar yang ianggap tak berhingga). Susunan pelat semacam ini dijumpai pada

kapasitor. Dengan demikian, pemahaman kita tentang medan yang dihasilkan pelat sejajar ak

osisi medan listrik. Medan total di suatu titik erupakan penjumlahan kuat medan yang dihasilkan oleh masing-masing pelat. Misalkan

emiliki pelat yang memiliki kerapatan muatan σ1 dan σ2. Masing-masing pelat edan listrik yang konstan ke segala arah yang besarnya

1.76)

Tampak bahwa kuat medan listrik yang dihasilkan pelat selalu sama berapa pun jaraknya dari pelat. Ini adalah akibat ukuran pelat yang tak berhingga. Jika ukuran pelat berhingga maka makin jauh dari pelat, medan listrik maskin lemah. Medan Listrik oleh Dua Pelat Sejajar

ta akan teSelanjutnya kisangat luas (dapat d

an menolong kita memahami kerja kapasitor. Prinsip yang kita gunakan adalah prinsip superpmkita mmenghasilkan m

45

Page 49: ITB-Diktat Fisika Dasar II

oεσ2

11 = E

o

Eεσ2

22 =

Kuat medan listrik di mana-mana memenuhi

= (1.77) Pada penjum

ontoh Suatu pelat tak berhingga yang ditempatkan pada pusat koordinat memiki kerapatan muatan

21 EEE +

lahan tersebut kalian harus memperhatikan arah. C

A=1σ C/m2. Pelat lain yang sejajar dengan pelat pertama diletakkan pada koordinat x = L atan A22 =σmemiliki kerapatan mu C.m2. Lihat Gbr. 1.35. Tentukan kuat medan listrik

tal di mana-mana. Jawab

35 Menentukan kuat medan di sekitar dua pelat sejajar

Di sebelah kiri pelat pertama Pelat kiri menghasilkan medan

to

σ1 σ2σ1 σ2

L

E1 E1

E2E2

L

E1 E1

E2E2

Gambar 1.

oE εσ 2/11 = ke arah kiri kanan menghasilkan medan oE εσ 2/22 = Pelat juga ke arah kiri

engan demikian medan total di sebelah kiri pelat pertama adalah D

ooooo

AAAEEεεεε

σεσ

23

22

22221

21 =+=+=+= ke arah kiri E

46

Page 50: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Di antara dua pelat Pelat kiri menghasilkan medan E oo A εεσ 2/2/11 == ke arah kanan Pelat kanan menghasilkan medan oo AE εεσ /22/22 == ke arah kiri Karena medan yang dihasilkan pelat kanan lebih kuat, maka medan total antara dua pelat adalah

ooo εεε 22212

Di sebelah kanan pelat kanan

AAAEE 2=−=+= ke arah kiri

elat kiri menghasilkan medan

E

oo AE εεσ 2/2/11 == P ke arah kanan Pelat kanan menghasilkan medan oo AE εεσ /22/22 == juga ke arah kanan Dengan demikian medan total di sebelah kiri pelat pertama adalah

ooooo

AAAEEEεεεε

σεσ

23

22

22221

21 =+=+=+= ke arah kanan

asus menarik diamati jika kedua pelat memiliki kerapatan muatan yang sama namun berbeda tand

a besar tetapi berlawanan arah, ehingga medan total nol.

ah kanan pelat kanan, medan yang dihasilkan dua pelat sama besar tetapi berlawanan

Di anta

K

a. Di sebelah kiri pelat kiri medan yang dihasilkan dua pelat samsDi sebelarah juga sehingga medan total nol.

ra dua pelat, medan yang dihasilkan masing-masing pelat sama besar dan searah sehingga medan total yang dihasilkan menjadi dua kali medan yang dihasilkan salah satu pelat, yaitu

o

Eεσ

= (1.78)

Bola isolator homogen Selanjutnya mari kita hitung medan listrik yang dihasilkan oleh bola isolator yang mengandung muatan yang tersebur secara homogen. Misalkan muatan total bola adalah Q dan jari-jari bola R.

47

Page 51: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Volume bola adalah

3

34 RV π= (1.79)

Kerapatan muatan bola adalah

334 R

QVQ

πρ == (1.80)

Kebergantungan kuat medan listrik terhadap jarak dari pusat bola berbeda untuk lokasi di dalam dan di luar bola.

ertama, mari kita hitung medan listrik di dalam bola. Kita buat permukaan Gauss di dalam enuhi r < R.

ambar 1.36 Permukaan Gauss di dalam bola

ya satu, yaitu permu an jari-jari r. Dengan

(1.81)

Kita mudah menduga bahwa arah medan listrik tegak lurus permukaan Gauss atau sejajar

engan vector luas. Dengan demikian, θ = 0 dan

Pbola. Jari-jari pwemukaan Gauss dari pusat bola adalah r yang mem

Perm

G Permukaan Gauss di sini han kaan bola dengdemikian,

θθ coscos EAAE iii =∑

d 1cos =θ . Luas permukaan Gauss sama engan luas permukaan bola dengan jari-jari r, yaitu

(1.82)

d

24 rA π= Jadi kita peroleh

r

R

ukaan bola

Permukaan Gauss

Perm

r

R

ukaan bola

Permukaan Gauss

48

Page 52: ITB-Diktat Fisika Dasar II

ErrEAE iii22 41)4(cos ππθ =×=∑

Selanjutnya kita hitung jumlah muatan yang dilingkupi permukaan Gauss. Muatan tersebut adalah yang hanya berada dalam bola berjari-jari r. Muatan yang berada di luar bola Gauss,

aitu antara r sampai R tidak memberi kontribusi pada medan listrik pada jarak r. Volume bola yGauss adalah

3

34' rV π= (1.83)

Dengan demikian, muatan yang dilingkupi bola Gauss adalah

3

33

334 3 RRπ

4' rQrQVq =×== πρ (1.84)

engan hokum Gauss maka

D

3Roεatau

32 14 rQErπ =

rQE 1=

Ro34πε

(1.85)

Selanjutnya m

da Gbr. 1.37.

Permukaan Gau

bus permukaan secara tegak lurus (sejajar vector luas) sehingga θ = o, dan

ari kita hitung kuat medan listrik di luar bola. Kita buat permukaan Gauss dengan jari-jari r > R seperti pa

ss adalah permukaan bola dengan luas

24 rA π= Juga arah medan menem0

( ) ErrEEAAE o 22 4140coscos ππθ =×==∑ iii

49

Page 53: ITB-Diktat Fisika Dasar II

ambar 1.37 Permukaan Gauss di luar bola

atan yang dilingkupi permukaan Gauss adalah seluruh muatan bola, karena seluruh agian bola ada di dalam permukaan Gauss. Dengan demikian,

r

R

Permukaan bola

Permukaan Gauss

r

R

Permukaan bola

Permukaan Gauss

G Jumlah mub

Qq =∑

Dengan hokum Gauss maka

oεQErπ =2

tau

4

a

241

rQE

oπε= (1.86)

ola Konduktor

tepa pun kecilnya medan listrik dalam konduktor, maka electron akan mengalir an menghasilkan arus

. Dengan sifat ini m

alam konduktor maka medan listrik dalam konduktor selalu nol. Sebab, jika medan listrik ondisi seimbang.

BKonduktor adalah bahan yang sangat mudah mengantarkan arus listrik. Penyebabnya adalah karena konduktor mengandung muatan listrik yang mudah bergerak. Jika dalam konduktor muncul medan listrik maka electron-elektron dalam konduktor akan mengalir dan timbullah arus listrik. Bed

aka, dalam keadaan seimbang di mana tidak ada arus yang mengalir dtidak nol maka akan muncul arus, yang bertentangan dengan k

50

Page 54: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Jika pada konduktor diberi muatansaling melakukan gaya. Karena muatan mudah sekali bergerak dalam konduktor maka

lak-menolak tersebut menyebabkan muatan bergerak saling menjauhi sampai tidak bisa i hanya dapat terjadi jika muatan-muatan tersebut menempati

ermukaan konduktor. Jadi, muatan yang dimiliki konduktor selalu menempati permukaan konduktor.

keadaan seimbang, medan listrik yang dihasilkan konduktor selalu tegak lurus ermukaan konduktor. Sebab, jika tidak tegak lurus permukaan konduktor maka medan

listrik tersebut permukaan. Komponen medan yang menyinggung permukaan akan menghasilkan gaya pada

uatan sehingga bergerak sepanjang permukaan. Akibatnya muncul arus permukaan. Dan ini

engan sifat-sifat ini maka kita dapat dengan mudah menghitung medan listrik yang . Misalkan jari-jari bola adalah R. Di

alam bola, yaitu pada r < R, medan listrik nol karena daerah tersebut merupakan konduktor. Kita hanya perlu menerapkan hukum Gauss saat menghitung medan di luar bola. Dan

erhitungannya sama dengan saat menghitung medan listrik yang dihasilkan bola isolator.

listrik, maka muatan tersebut akan totak-menolak karena

tobergerak lebih jauh lagi. Inp

Dalamp

akan memiliki komponen yang menyinggung permukaan dan yang tegak lurus

mbertentangan dengan kondisi seimbang. Ddihasilkan oleh bola konduktor yang diberi muatan Qd

pKita akan dapatkan, medan listrik di luar bola adalah

241

rQE

oπε= (1.87)

oal dan Pembahasan

1) Dua partikel asap yang bermuatan sama saling melakukan gaya tolak sebesar 4,2 × 10-2 N. Berapa besar gaya jika kedua partikel tersebut berpindah sehingga jaraknya senjadi seperdelapan jarak semula? Jawab Jika muatan yang melakukan gaya tetap, maka terpenuhi

S

2

1r

F ∝

Dari soal diberikan

× 10-2 N r2 = r1/8 F1 = 4,2 Maka

51

Page 55: ITB-Diktat Fisika Dasar II

64/1 21

21

222 rrrF

1)8/(/1 21

22

211 ====

rrr

tau

= 2,7 N

ah sejauh 20,0 cm. Kedua bola dipindahkan sehingga gaya yang ekerja pada masing-masing bola menjadi tiga kali gaya semula. Berapa jarak pisah kedua

bola sekarang? Jawab

ikan = 20,0 cm

F2 = 3F1

F

A

)102,4(6464 212

−××== FF 2) Dua bola bermuatan terpisb

Diberr1

21

22

2

1

rr

FF

=

2113 rF

221 rF

=

320

3

2212

2 ==rr = 133,2

atau

3,1332 =r = 11,5 cm

pada lokasi ntara dua muatan pada jarak 2,0 cm dari muatan negatif? (b) Jika electron ditempatkan di

= - 5,0 × 10-5 C = 2,0 cm = 0,02 m

3) Dua muatan titik terpisah sejauh 10,0 cm. Salah satu memiliki muatan –25 µC dan yang lainnya memiliki muatan +50 µC. (a) Tentukan arah dan besar medan listrikatitik P, berapakah percepatan electron saat di titik P (besar dan arahnya)? Jawab Diberikan q1 = -25 µC = -25 × 10-6 C = - 2,5 × 10-5 C q2 = -50 µC = -50 × 10-6 Cr1r2 = 8,0 cm = 0,08 m (a) Muatan negatif (di sebelah kiri) menghasilkan medan listrik ke kiri. Muatan positif (di sebelah kanan) menghasilkan medan listrik ke kiri juga. Medan total memiliki arah ke kiri. Kuat medan di titik P yang dihasilkan muatan q1

52

Page 56: ITB-Diktat Fisika Dasar II

82

591 6,5)105,2()109( ×=

××==

−qkE 21

1 10)02,0(rP N/C

Kuat medan di titik P yang dihasilkan muatan q2

72

59

22

12 100,7

)08,0()100,5()109( ×=

××==

rqkEP N/C

Karena medan yang dihasilkan dua muatan memiliki arah yang sama, maka kuat medan total di titik P adalah

87821 103,6100,7106,5 ×=×+×=+= PPP EEE N/C

(b) Jika electron ditempatkan di titik P maka, gaya yang bekerja pada electron adalah F = eEP

ercepatan electron adalah P

2031

819

101,1)101,9(

)103,6)(106,1(×=

×××

=== −

meE

mFa P m/s2

Karena muatan electron negatif maka arah gaya yang bekerja pada electron berlawanan arah medan. Jadi electron mengalami gaya yang berarah ke kanan. Yang berarti

Berapa gaya tolak antara dua proton dalam inti yang terpisah sejauh 5 × 10-15 meter? Jawab

uatan proton: e = 1,6 × 10-19 C antar dua proton

denganelectron memeiliki percepatan arah ke kanan.

r = 5 × 10-15 m MGaya tolak

215

2199

2

2

109( ×==ekF

)105()106,1() −

××

r = 9,2 N

4) Berapa muatan total semua electron dalam 1,0 kg molekul H2O? Jawab umlah electron atom H: 1 elektron

h electron atom O: 8 elektron umlah electron molekul H2O: 2 × 1 + 8 = 10 elektron

Jumlah muatan electron dalam × (1,6 × 10-19) = 1,6 × 10-18 C assa atom H: 1 smu

n, massa 1 mol molekul H2O adalah 18 g = 0,018 kg mol molekul H2O dalam 1,0 kg adalah 1,0/0,018 = 55,6 mol.

JJumlaJ

satu molekul H2O: 10 MMassa atom O: 16 smu Massa molekul H2O: 2 × 1 + 16 = 18 smu Dengan demikiaJumlah

53

Page 57: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Satu mol mengandung 6,02 × 1023 partikel (bilangan Avogadro). Maka jumlah molekul H2O g adalah 55,6 × (6,02 × 1023) = 3,3 × 1025 molekul.

atan electron dalam 1,0 kg H2O menjadi: (3,3 × 1025) × (1,6 × 10-18) = 5,3 × 107 C 5) Anggaplah yang menarik bulan sehingga tetap pada orbitnya saat mengelilingi bumu adalah gaya Coulomb. Misalkan muatan yang sama besar tetapi berbeda jenis masing-masing ditempatkan di bumi dan di bulan. Berapa besar muatan tersebut untuk mempertahankan bulan tetap pada orbitnya sekarang? Gunakan data massa bumi 5,97 × 1024 kg, massa bulan 7,35 × 1022 kg, jari-jari orbit bulan 3,84 × 108 m.

Soal ini me uatan listrik agar gaya Coulomb antara bulan dan bumi samam dengan gaya gravitasi yang ada sekarang. Jadi

di dalam 1,0 kJumlah mu

Jawabnanyakan berapa m

22

2

rMmG

rQk =

atau

13222411

107,5)1035,7)(1097,5)(1067,6(×=

×××==

−GMm C. Q 9109×k

rak tertentu. Muatan total ke duanya adalh QT. agar (a) gaya antara ke duanya paling besar, dan

ya paling kecil?

6) Dua muatan positif ditempatkan pada jaBerapa muatan yang dimiliki masing-masing(b) gaya antara keduanJawab a) Misalkan muatan salah satu q1 dan yang lainnya q2=QT – q1. Gaya antara dua muatan

2

211

211

221 )(

rqqQ

rqQq

rqqkF TT −

=−

==

a) Gaya memiliki nilai maksimum jika pembilang memiliki nilai paling besar. Pembilang + dengan x = q1, A = -1, B = QT dan

= 0. Untuk A < 0, persamaan kuadratik ini memiliki nilai maksimum pada x = -B/2A. Untuk gaya listrik di atas, maka gaya m m terjadi jika . Dengan demikian, muatan ke dua

memiliki bentuk persamaan kuadratik, Axy += 2 CBxC

aksimu 2/)2/(1 TT QQq =−−=2/12 TT QqQq =−= .

b) Gaya minimum antara dua muatan terkadi jika dan atau sebaliknya. Besarnya gaya tersebut adalah .

TQq →1 02 →q0→F

54

Page 58: ITB-Diktat Fisika Dasar II

7) Muatan +5,7 µC dan –3,5 µC terpisah sejauh 25 cm. Di manakah muatan ke tiga harus itempatkan agar mengamali gaya total nol oleh ke dua muatan tersebut?

Jawab Misalkan muatan +5,7 µC berada di sebalah kiri dan muatan –3,5 µC berada di debelah kanan.

n muatan –3,5 µC juga menghasilkan medan strik ke arah kanan (saling menguatkan).

an lebih e muatan +5,7 µC sehingga besar medan yang dihasilkan selalu mengungguli besar

asilkan muatan –3,5 µC sehingga tidak mungkin saling menghilangkan. ebelah kanan muatan –3,5 µC. Misalkan jarak dari muatan

dari muatan +5,7 µC adalah x + 25 cm = x + 0,25 m. Medan total nol jika terpenuhi

d

Muatan ke tiga mengalami gaya nol pada titik yang mengandung medan total nol. Lokasi titik tersebut tidak mungkin ada di antara dua muatan, karena muatan +5,7 µC menghasilkan medan listrik arah ke kanan daliLokasi titik tersebut tidak mungkin berada di sebelah kiri muatan +5,7 µC karena akdekat kmedan yang dihLokasi yang mungkin adalah di s–3,5 µC adalag x maka jarak

22

21

)25,0 xq

kq

k = (x +

3,16,17,5)25,0( 1 ====+ qx

5,32qx

listrik sehingga mengalami

awab

atau x + 0,25 = 1,3 x 0,3 x = 0,25 atau x = 0,25/0,3 = 0,83 m = 83 cm 8) Sebuah proton dilepaskan pada ruang yang memiliki medan gaya 3,2 × 10-14 N ke utara. Berapa besar dan arah medan listrik dalam ruang tersebut? JBesar medan listrik memenuhi

519

14

102106,1102,3

×=××

== −

eFE N/C

Arah medan listrik samam dengan arah gaya yang diamali proton (karena proton bermuatan . Jadi arah medan listrik adalah ke utara.

ang yang memiliki medan listrik mengalami

positif) 9) Sebuah electron yang dilepaskan dalam ru

55

Page 59: ITB-Diktat Fisika Dasar II

percepatan 125 m/s. Berapa kuat medan listrik tersebut? Jawab Gaya yang diamali electron

E Percepatan electron memenuhi F = e

meE

mFa ==

atau

1019

31

107106,1

125)101,9( −−

×=×

××==

emaE N/C

10) Sebuah proton berada dalam ruang vakum yang memiliki medan listrik E. Proton tersebut

erja pada proton?

esar gaya listik sama dengan besar gaya gravitasi

atau

tidak bergerak naik atau turun. Berapa kuat bedan listrik yang bekJawab B

mgeE =

719

27

10106,1

10)1067,1( −−

××==

emgE N/C

Sebuah titik air yang memiliki jari-jari 0,018 mm mengambang i menghasilkan medan listrik yang b

di udara. Jika bumesarnya 150 N/C, berapa kelebihan elekltron yang dimiliki

leh titik air tersebut?

× -3 cm. olum titik air

oJawab Jari-jari titik air: r = 0,018 mm = 1,8 10V

8333 1044,2)108,1(14,334

34 −− ×=×××== rV π cm3

Massa titik air 8383 1044,2)1044,2()/1( −− ×=××== cmcmgVm ρ g = 2,44 × 10-11 kg.

Terjadi keseimbangan gaya listrik dan gaya gravitasi. Maka

mgqE = atau

1211

106,1150

10)1044,2( −−

×=××

==E

mgq C

Jumlah kelebihan electron pada titik air

56

Page 60: ITB-Diktat Fisika Dasar II

712

10106,1=

×==

−q elektron 19106,1 × −e Soal-Soal 1) Pada model atom hydrogen, electron menmgitari inti pada orbitnya dengan laju 1,1 × 106 m/s. Tentukan jari-jari orbit electron (petunjuk: gaya sentripetal sama dengan gaya Coulomb) 2) Berapa besar gaya yang dilakukan muatan +15 µC pada muatan lain +3 mC yang terpisah

h 40 cm?

an arah gaya pada electron yang berada dalam ruang yang memiliki medan /C dan berarah ke selatan?

an listrik pada jarak 30,0 cm tepat di atas muatan titik yang esarnya 33,0 × 10-6 C?

n –60 rapa electron yang ditarik kaki orang tersebut? Berapa pertambahan massa orang

h -1,6 × 10-19 C dan massanya 9,1 × 10-31 kg.

6) Empat muatan masing-ma C ditempatkan pada sudut bujur sangkar dengan sisi 1,0 m. Tentukan besar dan arah gaya yang dialami tiap partikel.

l 80,0 µC. Ketika dipisahkan sejauh 1,06 m aya antara bola tersebut adala 12,0 N dan bersifat tolak menolak. Berapa muatan

muatan –8,8 µC ke arah bawah. Berapa besar dan arah medan ada muatan tersebut.

9) Hitung muatan listrik di pusat bujur sangkar yang memiliki sisi 60 cm jika salah satu sudut bujur sangkar ditempati muatan + 45 µC dan ke tiga sudut lainnya ditempati muatan

g-masing –31 µC. 10) Berapa kuat medan listrik dalam ruang pari proton yang sedang mengalami

ercepatan satu juta kali percepatan gravitasi bumi?

sejau 3) Berapa besar dlistrik 3500 N 4) Berapa besar dan arah medb 5) Seseorang menggesekkan kakinya pada keset woll sehingga mengakumulasi muataµC. Betersebut? Muatan electron adala

sing 6,0 m

7) Dua bola isolator kecil memiliki muatan totagmasing-masing bola? Berapa muatan masing-masing bola jika gaya antara kedua bola bersifat tarik-menarik? 8) Gaya 8,4 N bekerja padalistrik p

masin

yang ditemp

57

Page 61: ITB-Diktat Fisika Dasar II

11) Kamu diberikan dua muatan q1 dan q2 yang tidak diketahui nilainya. Pada titik yang a dari muatan q1 sama dengan sepertiga jarak dua muatan ternyata kuat medan listrik

t serta tanda muatannya?

erapa jarak ke dua electron agar gaya antara keduanya sama dengan gaya gravitasi bumi yang bekerja pada electron yang berada di permukaan bumi?

jaraknynol. Berapa perbandingan besar dua muatan tersebu

12) B

58

Page 62: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor

Jika kita tempatkan sebuah muatan dalam ruang yang mengandung medan listrik maka muatan yang mula-mula diam akan bergerak. Ini berarti muatan mengalami pertambahan energi kinetik yang semula nol menjadi tidak nol. Pertambahan energi kinetik ini hanya mungkin disebabkan oleh dua faktor, yaitu: i) Ada kerja luar yang bekerja pada muatan, atau ii) Ada energi lain yang mengalami pengurangan Jika tidak ada gaya luar yang kita berikan pada muatan, maka pastilah penambahan energi kinetik dibarengi oleh pengurangan energi bentuk lain sehingga energi total konstan (hukum kekekalan energi). Energi bentuk lain yang paling mungkin dimiliki partikel tersebut adalah energi potensial. Dengan demikian, partikel bermuatan listrik yang berada dalam ruang yang mengandung medan listrik memiliki energi potensial listrik. 2.1 Definisi Energi Potensial Energi potensial listrik didefinisikan secara formal sebagai berikut. Jika muatan listrik q berada dalam ruang yang mengandung medan listrik E

r, maka energi potensial yang dimiliki

muatan tersebut adalah

∫ •−=r

ro

o

rdEqrUrUr

r

rrrr )()( (2.1)

dengan adalah energi potensial listrik pada posisi acuan . Posisi bisa bermacam-macam, misalnya tak berhingga, pusat koordinat, di permukaan benda, dan sebagainya, bergantung pada di mana nilai energi potensial sudah diketahui.

)( orU rorr

orr

Contoh Kasus Kita akan menghitung energi potensial sebuah partikel yang bermuatan q yang berada pada jarak r dari muatan lain sebesar Q. Kedua muatan sama-sama berupa titik. Kuat medan listrik di sekitar muatan Q dapat dihitung dengan mudah menggunakan hukum Coulomb. Kita dapatkan

241

rQE

oπε= (2.2)

59

Page 63: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Q

dr

qE

Q

dr

qE

Gambar 2.1. Menentukan energi potensial muatan q di sekitar muatan Q Dengan demikian, energi potensial yang dimiliki muatan q adalah

∫ •−=r

ro

o

rdEqrUrU rr)()(

Karena dan sejajar (membentuk sudut 0QEr

rdr o) maka EdrEdrrdE o ==• 0cosrr. Jadi

∫−=r

ro

o

drqErUrU )()(

∫∫ −=⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−=

r

roo

r

r oo

oordrqQrUdr

rQqrUrU 22 4

)(4

1)()(πεπε

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−−=⎥⎦

⎤⎢⎣⎡−−=

rrqQrU

rqQrUrU

ooo

r

roo

o

114

)(14

)()(πεπε

(2.3)

Seringkali titik acuan diambil pada jarak tak berhingga, ∞=or , dan potensial di titik acuan ini diambil sama dengan nol, 0)( =∞U . Jika kita lakukan hal tersebut maka diperoleh

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ −∞

−=r

qQrUo

114

0)(πε

rqQ

oπε41

= (2.4)

Apabila kita gambarkan energi potensial sebagai fungsi jarak dari muatan Q maka kita peroleh Gambar 2.2

60

Page 64: ITB-Diktat Fisika Dasar II

0 20 40 60 80 100

V/(qQ/4πεo)

Jari-jari (r)0 20 40 60 80 100

V/(qQ/4πεo)

V/(qQ/4πεo)

Jari-jari (r)

Gambar 2.2 Energi potensial muatan q sebagai fungsi jarak dari muatan Q Pada jarak r yang mendekati nol, energi potensial sangat besar. Energi potensial mengecil berbanding terbalik dengan jarak jika jarak antar dua muatan makin besar. Contoh Sebuah bola konduktor dengan jari-jari R memiliki muatan Q. Jika sebuah muatan q berada pada permukaan bola, energi potensialnya adalah Uo. Kita akan menentukan energi potensial muatan q pada sembarang jarak dari pusat bola. Kuat medan listrik di luar bola dapat dihitung dengan mudah menggunakan hukum Gauss. Kita akan peroleh

241

rQE

oπε=

Energi potensial yang dimiliki muatan q pada jarak r dari pusat bola adalah

∫−=r

ro

o

drqErUrU )()(

∫∫ −=⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−=

r

roo

r

r oo

oordrqQrUdr

rQqrUrU 22 4

)(4

1)()(πεπε

61

Page 65: ITB-Diktat Fisika Dasar II

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−−=⎥⎦

⎤⎢⎣⎡−−=

rrqQrU

rqQrUrU

ooo

r

roo

o

114

)(14

)()(πεπε

Karena pada energi potensial memenuhi Rro = oURU =)( maka

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ −−=

rRqQUrU

oo

114

)(πε

(2.5)

2.2 Potensial Listrik Sehari-hari kita lebih sering medengar potensial listrik atau tegangan listrik daripada energi potensial listrik. Contonya, kita menyebut tegangan listrik PLN 220 Volt, tegangan batarei 1,5 Volt, tegangan aki 12 Volt, dan seterusnya. Lalu apa tegangan atau potensial listrik? Potensial listrik didefinisikan sebagai energi potensial per satuan muatan listrik. Dengan menggunakan definisi energi potensial sebelumnya, maka definisi potensial listrik menjadi

qrUrV )()(r

r=

q

rdEq

qrU

r

ro o

∫ •

−=

r

r

rrr )(

∫ •−=r

ro

o

rdErVr

r

rrr )( (2.6)

Berikutnya kita akan membahas potensial listrik yang dihasilkan oleh sejumlah system, seperti satu partikel, banyak partikel, pelat sejajar dan benda dengan distribusi muatan tertentu. 2.3 Potensial listrik oleh sebuah partikel Sudah kita hitung di Bab 1 sebelumnya bahwa kuat medan listrik pada jarak r dari partikel bermuatan Q memenuhi

241

rQE

oπε=

Potensial listrik pada jarak r dari partikel tersebut kita hitung sebagai berikut

62

Page 66: ITB-Diktat Fisika Dasar II

∫ •−=r

ro

o

rdErVrVr

r

rrrr )()(

Medan listrik Er

dan sejajar, sehingga rdr drEdrErdE o ==• 0cosrr. Dengan demikian,

∫∫ −=•−=r

ro

r

ro

oo

drErVrdErVrV )()()( rr

∫ ∫−=−=r

r

r

roo

oo

o ordrQrVdr

rQrV 22 4

)(4

1)(πεπε

r

roo

or

QrV ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡−−=

14

)(πε

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−−=

rrQrV

ooo

114

)(πε

Dengan menetapkan bahwa pada jarak tak berhingga besar potensial sama dengan nol maka,

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −−=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ −∞

−∞=r

Qr

QVrVoo

104

0114

)()(πεπε

rQ

oπε41

= (2.7)

2.4 Potensial listrik yang dihasilkan banyak partikel Cara menentukan potensial listrik yang dihasilkan banyak partikel cukup mudah, yaitu hanya dengan melakukan penjumlahan aljabar (penjumlahan biasa) potensial listrik yang dihasilkan masing-masing partikel. Penjumlahan ini sangat berbeda dengan penjumlahan medan listrik yang dihasilkan oleh sejumlahan muatan. Untuk medan listrik kita harus melakukan penjumlahan secara vector (memperhatikan besar dan arah). Lihat skema pada Gambar 2.3. Sejumlah partikel berada pada posisi 1r

r , , dan 2rr

3rr . Muatan

masing-masing partikel adalah q1, q2, dan q3. Kita ingin menentukan potensial pada titik pengamatan P yang berada para posisi rr . Yang pertama yang harus dilakukan adalah mencari jarak masing-masing muatan ke titik P. Kita dapatkan

i) Jarak muatan q1 ke titik P: 11 rrR rr−=

63

Page 67: ITB-Diktat Fisika Dasar II

ii) Jarak muatan q2 ke titik P: 22 rrR rr−=

iii) Jarak muatan q3 ke titik P: 33 rrR rr−=

ambar 2.3 Menentukan potensial listrik yang dihasilkan oleh sejumlah titik muatan.

emudian kita tentukan potensial pada titik pengamatan yang dihasilkan oleh masing-masing

Potensial yang dihasilkan muatan q1:

1rr

2rr

3rr

rr

q1q2

q3

P

x

y

1rr

2rr

3rr

rr

q1q2

q3

P

x

y

G Kmuatan.

1

1

1

11 4

14

1rr

qRqV

oorr

−==

πεπε i)

2

2

2

22 4

14

1rr

qRqV

oorr

−==

πεπε ii) Potensial yang dihasilkan muatan q2:

3

3

3

33 4

14

1rr

qRqV

oorr

−==

πεπε iii) Potensial yang dihasilkan muatan q3:

khirnya, potensial total di titik pengamatan adalah A

321 VVVV ++=

3

3

2

2

1

1

41

41

41

rrq

rrq

rrq

ooorrrrrr

−+

−+

−=

πεπεπε

gar lebih paham dengan potensial yang dihasilkan sejumlah titik, mari kita lihat contoh

ontoh

Aberikut ini. C

64

Page 68: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Tiga partikel berada pada posisi seperti pada Gambar 2.4. Muatan masing-masing partikel

ambar 2.4

a yang dilakukan adalah mencari koordinat posisi masing-masing muatan serta osisi P. Tampak dari gambar

1

adalag q1 = 2 µC, q2 = 4 µC, dan q3 = -5 µC. Kita ingin menentukan potensial listrik di titik P.

q1

q2

q3

P

(meter)

(meter)

q1

q2

q3

P

(meter)

(meter)

G Yang pertamp

jjir ˆ2ˆ2ˆ0 =+=r m

jir ˆ3ˆ2 −=2r m

4ˆ4 +=

jir ˆˆ43 +=r m

jirr m

Kemudian kita cari jarak muatan ke titik pengamatan. Didapat

2024ˆ2ˆ4)ˆ2()ˆ4ˆ4( 22 =+=+=−+=−= jijjirrR rr11 m

72ˆ7ˆ2)ˆ3ˆ2()ˆ4ˆ4( 2222 =+=+=−−+=−= jijijirrR rr 53 m

3ˆ3)ˆˆ4()ˆ4ˆ4(33 ==+−+=−= jjijirrR rr m

65

Page 69: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Lalu kita cari potensial di titik P yang dihasilkan m masing muatan. Kita peroleh

asing-asing-

4025204 1

1 Roπε 204 11 Roπε

)102()109(1 691 =

××==

−qV Volt

494553

)104()109(4

1 69

2

22 =

××==

RqV

oπε Volt

150003

)105()109(4

1 69

3

33 −=

×−×==

RqV

oπε Volt

Akhirnya, potensial total di titik P adalah

V = V1 + V2 + V3 = 4025 + 4945 – 15000 = – 6030 Volt

.5 Potensial Momen Dipol Kita me yang besarnya sama tetapi erbed tanda dan dipisahkan oleh jarak tertentu (tidak berimpit). Dipol dapat dilukiskan

Gambar 2.5 Skema dipol listrik

pabila dilihat dari jauh, dua muatan dipol tampak sangat berdekatan (hampir berimpit) ehingga muatan total dipol yang terukur nol. Namun, jika diamati dari dekat, dipol tampak

h.

ita akan hitung potensial pada jarak r dari pusat dipol (titik tengah antara dua muatan) yang

ampak:

ubungan antara r1, r2, dan r. Lihat gambar berikut ini

22

ndefiniskkan dipole secara sederhana sebagai dua muatanndefiniskkan dipole secara sederhana sebagai dua muatanbbsebagai berikut sebagai berikut

AAsssebagai dua muatan yang terpisasebagai dua muatan yang terpisa Kita ingin menentukan potensial di sekitar suatu dipol. Untuk mudahnya, lihat skema pada Gbr. 2.6.

Kita ingin menentukan potensial di sekitar suatu dipol. Untuk mudahnya, lihat skema pada Gbr. 2.6. KKmembentuk sudut θ dengan sumbu dipol (sumbu vertical). membentuk sudut θ dengan sumbu dipol (sumbu vertical). TTi) Jarak titik pengamatan ke muatan –q adalah r1 ii) Jarak titik pengamatan ke muatan +q adalah r2 i) Jarak titik pengamatan ke muatan –q adalah r1 ii) Jarak titik pengamatan ke muatan +q adalah r2 Kita cari hKita cari h

66

Lalu kita cari potensial di titik P yang dihasilkan m masing muatan. Kita peroleh

4025)102()109(1 691 =

××==

−qV Volt

494553

)104()109(4

1 69

2

22 =

××==

RqV

oπε Volt

150003

)105()109(4

1 69

3

33 −=

×−×==

RqV

oπε Volt

Akhirnya, potensial total di titik P adalah

V = V1 + V2 + V3 = 4025 + 4945 – 15000 = – 6030 Volt

.5 Potensial Momen Dipol Kita me yang besarnya sama tetapi erbed tanda dan dipisahkan oleh jarak tertentu (tidak berimpit). Dipol dapat dilukiskan

Gambar 2.5 Skema dipol listrik

pabila dilihat dari jauh, dua muatan dipol tampak sangat berdekatan (hampir berimpit) ehingga muatan total dipol yang terukur nol. Namun, jika diamati dari dekat, dipol tampak

h.

ita akan hitung potensial pada jarak r dari pusat dipol (titik tengah antara dua muatan) yang

ampak:

ubungan antara r1, r2, dan r. Lihat gambar berikut ini

-q +q

d

-q +q

d

66

Page 70: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Tampak bahwa

Gambar 2.6 Menentukan potensial di titik P yang dihasilkan oleh dipol listrik

Gambar 2.7 Hubungan antara r1, r2, dan r pada sebuah dipol

11 rrr ∆+=

22 rrr ∆−=

11 cosθdr =∆ 2

22 cos2

θdr =∆

Jika jarak titik pengamatan sangat besar dibandigkan dengan d maka dapat didekati

θθθ ≈≈ 21 sehingga

-q d/2 +qd/2

r2

r1 r

P

θ

-q d/2 +qd/2

r2

r1 r

P

θ

-q d/2 +qd/2

r2

r1 r

P

θ θ2θ1

∆r1 ∆r2

-q d/2 +qd/2

r2

r1 r

P

θ θ2θ1

∆r1 ∆r2

67

Page 71: ITB-Diktat Fisika Dasar II

θcos21dr =∆

θcos22dr =∆

i titik P yangPotensial d dihasilkan oleh muatan –q adalah

11 4

1rqV

oπε−=

Potensial di titik P yang dihasilkan oleh muatan +q adalah

22 4

1 qV = roπε

Potensial total di titik P akibat muatan –q dan +q menjadi

21 VVV +=

21 41

41

rq

rq

oo πεπε+−=

⎟⎟⎠⎝⎠⎝ 212112 44 oo

⎞⎜⎜⎛

−=⎟⎟⎞

⎜⎜⎛

−= 2111rr

rrrrq

rrq

πεπε

[ ] [ ]⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ ∆+∆=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛ ∆−−∆+=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛ −=

21

21

21

21

21

21

444 rrrrq

rrrrrrq

rrrrq

ooo πεπεπε

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ +=

2121

cos4

cos2

cos2

4 rrdq

rr

ddq

oo

θπε

θθ

πε

Untuk jarak r yang sangat besar dibandingkan dengan d, kita dapat mengaproksimasi . Dengan demikian,

221 rrrrr =×≈×

22cos)(

41cos

4 rqd

rdqV

oo

θπε

θπε

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛≅

Kita telah mendefinisikan momen dipol di Bab 1 sebagai qd=µ . Dengan demikian, diperoleh bentuk potensial yang dihasilkan dipole

68

Page 72: ITB-Diktat Fisika Dasar II

θµπε

cos4

12r

Vo

= (2.8)

omen dipol sebenarnya sebuah besaran vector dengan titik pangkal berada pada muatan

momen dipol sejumlah molekul.

Tabel 2.1 Momen dipol beMolekul Momen dipol (C m)

Mnegatif dan kepala berada pada muatan positif. Sudut θ adalah sudut antara momen dipol dan vector posisi pengamatan. Tabel 2.1 adalah conothj

berapa molekul

Air [H2(+)O(-)] 6,1 × 10-30

HCl [H(+)O(-)] 3,4 × 10-30

NH3 [N(-)H3(+)] 5,0 × 10-30

Grup CO [C(+)O(-)] 8,0 × 10-30

Grup NH [N(-)H(+)] 3,0 × 10-30

Contoh Jarak antara karbon (+) dan oksigen (-) dala adalah 1,2 × 10-10 m. Hitunglah (a)

atom karbon dan atom oksigen, (b) potensial pada jarak 9,0 × 10-10 m dari sejajar sumbu dengan oksige n atom terdekat titik pengamatan.

l 1, momen dipol grup C = 8,0 × 10-30 C m ari soal diberikan d = 1,2 × 10-10 m

demikian, muatan atom C adalah

m grup COmuatan q padadipol pada arah n merupakaJawab a) Berdasarkan Tabe O adalah µDDengan

12

30

102,1100,8

××

+=+=d

q µ = + 6,7 × 10-12 C

Muatan atom O sama besar dengan muatan atom C, tetapi berlawanan tanda. Jadi muatan adalah - 6,7 × 10-12 C

9,0 × 10-10 m a pada jarak terdekat titik pengamatan, maka arah

momen dipol menjauh . Akibatnya, sudut antara momen dipol dengan titik pengamatan adalah θ = 180o. Potensial yang dihasilkan dipol adalah

atom O b) Jarak dipol ke titik pengamatan: r =Karena atom O (bermuatan negatif) berad

i titik pengamatan

09,0180cos)109()108()109(cos1 9×==V θµ

4 210

30

2 −=××

−o

o rπε V

69

Page 73: ITB-Diktat Fisika Dasar II

2.6 Potensial Listrik Pelat Sejajar Kapasitor pelat sejajar memiliki pelat yang terpisah sejauh d. Rapat muatan pada pelat adalah

. Kita akan menghitung beda potensial antara dua pelat. Kita sudah belajar bahwa kuat medan listrik antara dua pelat adalah

σ

oεE σ=

ian rupa sehingga pelat kiri berada ada posisi dengan x = 0 dan pelat kanan berada pada posisis dengan x = d, seperti

Kita tempatkan dua pelat pada sumbu kordinat sedemikpdiilustrasikan dalam Gambar 2.8

x=0 x=d

x

y

x=0 x=d

x

y

Gambar 2.8 Posisi pelat sejajar dalam koordinat

Beda potensial antara dua pelat adalah

[ ]o

d

o

d

xo

d

x o

d

xo

dxdxdxdxEVVVεσ

εσ

εσ

εσ

−=−=−=−=−=−=∆ ∫∫∫===

0000

(2.9)

ielektrik ehadiran bahan dielektrik menyebabkan kuat medan yang dihasilkan muatan berubah.

r suatu muatan juga berubah. Untuk menentukan otensial listrik akibat kehadiran bahan dielektrik, kita dapat menggunakan rumus potensial

tanpa bahan dielektrik dengan mengganti

2.7 Potensial Listrik Akibat Kehadiran Bahan DKAkibatnya, potensial listrik di sekitap

oε dengan oκε , dengan κ adalah konstanta dielektrik bahan. Sebagai contoh, jika antara dua pelat sejajar dipasang bahan dielektrik, maka beda potensial antara dua pelat menjadi

70

Page 74: ITB-Diktat Fisika Dasar II

oκεdV σ

−=∆ (2.10)

Potensial lirtsik di sekitar muatan titik yang ditempatkan dalam medium dengan kosntanta dielektrik κ adalah

rQV 1

= oπκε4

(2.11)

Pembenaran dari asumsi di atas sebagai berikut. Lihat Gambar 2.9.

etrik

antara dua pelat m

-σ +σ -σ +σ-σ +σ -σ +σ

-σ‘+σ‘

++

++

+

+

+

+

+ +

Gambar 2.9 Menentukan efek bahan dielektrik pada potensial

Misalkan dua pelat sejajar mengandung rapat muatan σ. Jika tidak ada bahan dielekaka kuat medan listrik antara dua pelat adalah

ooE

εσ

=

Sekarang antara dua pelat kita sisipkan sebuah bahan dieletrik. Akibat adalanya medan listrik

pada permukaan bahan yang erdekatan dengan electrode terbentuk muatan positif dan muatan negatif. Permukaan yang

isalkan rapat muatan pada ermukaan bahan adalah σ’. Dengan demikian, rapat muatan efektif di dekat pelat menjadi σ

- σ’. Dengan menggunakan hokum Gauss maka kuat medan antara dua pelat menjadi

E maka terhadi polarisasi pada bahan sehingga secara efektifbberdekatan dengan elektroda positif akan memiliki muatan negatif dan permukaan yang berdekatan dengan pelat negatif memiliki muatan positif. Mp

++

Eo E

-σ‘+σ‘

++

++

+

+

+

+

+ +

++

Eo E

71

Page 75: ITB-Diktat Fisika Dasar II

oo

ooo

EEεσ

εσ

εσ

εσσ '''

−=−=−

= (2.12)

Berdasarkan pengamatan, rapat muatan yang dihasilkan di permukaan bahan dielektrik berbanding lurus dengan kuat medan dalam bahan dielektrik. Katena itu kita dapat menulis

Eoχεσ =' (2.13) Dengan χ adalah konstanta baha i persamaan (2.13) ke dalam persamaan (2.12) diperoleh

n yang dikenal dengan susseptibilitas listrik bahan. Substitus

EEE

EE oo

oo χ

εχε

−=−=

atau ( ) oEE =+ χ1 atau

κχoo EE

E =+

=1

(2.14)

n κ adalah konstanta yang dikenal dengan konstanta dielektrik. Tampak bahwa kuat

edan listrik dalam bahan dielektrik sama dengan kuat medan listrik tanpa bahan dielektrik dibagi dengan konstanta dielektrin bahan. Mengecilnya kuat medan menyebabkan potensial

akibat pemasangan bahan dielektrik juga mengecil dengan factor yang sama.

2.8 Teorema UsDalam ruang dengan kuat medan listrik

dengam

listrik

aha Energi Er

, sebuah muatan mengalami gaya listrik

EqFrr

=

Kerja yang dilakukan gaya listrik untuk memindahkan muatan dari posisi 1r

r ke 2rr posisi

adalah

111

)(rrr

rdEqrdEqrdFW

∫∫∫ •=•=•=222 rrr r

rrr

r (2.15)

Berdasarkan teorema usaha energi, kerja yang dilakukan gaya luar sama dengan perubahan

rr

rrrrr

72

Page 76: ITB-Diktat Fisika Dasar II

energi kinetik. Jadi, W dalam persamaan (2.15) dapat diganti dengan

(2.16)

Berdasarkan definisi potensial listrik, integral yang berada di ruas kanan persamaan (2.15) dapat diganti dengan

1 rr ⎠⎝

Dengan demikian, pe

12 KKW −=

( )12

22

VVrdErdErr

−−=⎟⎟⎞

⎜⎜⎛

•−−=• ∫∫r

r

r

r

rrrr

1

rsamaan (2.15) dapat ditulis menjadi

( ) 211212 qVqVVVqKK −=−−=− Tetapi, qV adalah energi potensial listrik, U. Selanjutnya kita dapat menulis

2112 UUKK −=− atau

2211 UKUK +=+ (2.17)

ubungan (2.17) merupakan ungkapan hokum kekekalan energi mekanik bagi partikel yang

Contoh h elektron lepas dari katoda menuju anoda dengan laju awal nol. Beda potensial antara

noda dan katoda adalah 100 kV. Berapa laju electron saat mencapan anoda? Muatan electron adalah -1,6 × 10-19 C dan m

1 = 0 sehingga U1 = q V1 = (1,6 × 10-19) × 0 = 0 J kV = 105 V sehingga U2 = q V2 = (-1,6 × 10-19) × 105 = -1,6 × 10-14 J

kanik maka

1 + U1 – U2

Hbergerak dalam ruang yang mengandung medan listrik.

Sebuaa

assanya 9,1 × 10-19 kg. Jawab Diberikan VV2 = 100K1 = 0 K2 = (1/2) mv2 = (1/2) × 9,1 × 10-31 × v2 = 4,55 × 10-31 × v2

Dengan menggunakan hokum kekekalan energi me K2 = K

73

Page 77: ITB-Diktat Fisika Dasar II

4,55 × 10-31 × v2 = 0 + 0 – (-1,6 × 10-14) atau

1631 103,3

1055,4 × −v 1410

×=× −

2.9 Bidang Equipotensial Jika kita tempatkan sebuah muatan listrik dalam ruang, maka titik-titik di sekitar muatan

trik tertentu. Besarnya potensial listrik bergantung pada jarak titik engamatan ke muatan. Jika muatan yang kita tempatkan berbentuk titik maka potensial pada

memenuhi

2 6,1=

atau v = 1,8 × 108 m/s

memiliki potensial lispjarak r dari muatan

roπε4qV 1

=

muatan bola, dan

(c) Tamp g sama.

Gambar 2.10 Bidang ekipotensial yang dihasilkan oleh (a) muatan titik, (b) pelat sejajar

ak bahwa titik-titik yang berjarak sama dari muatan memiliki potensial yan

(a) (b)

(c)

(a) (b)

(c)

74

Page 78: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Titik-titik yang berjarak sama dari muatan berada pada permukuaan bola dengan pusat muatan. ermukaan atau bidang yang memiliki potensial listrik yang sama dinamakan bidang

eberapa bentuk bidang ekipotensial dari benda yang bentuknya khusus sebagai berikut:

linder ) Untuk muatan yang tersebar pada pelat, bidang ekipotensial berupa bidang datar sejajar

nvolt

n volt yang disingkat eV. Satu electron volt adalah energi yang dimiliki electron ketika erada pada potensial satu volt. Jadi

eV = muatan electron × satu volt

nergi yang diperlukan untuk melepaskan electron dari atom hydrogen disebut energi ionisasi but adalah 13,6 eV. Berapa besar energi tersebut dalam

3,6 eV = 13,6 × (1,6 × 10-19) = 2,18 10-19 J

ah memencet tombol keyboard komputer? Jika kamu pencet tombol A i monitor komputer muncul huruf A. Mengapa hal itu terjadi? Jawabannya adalah

pasitor. Pemencetan tombol keyboard mengubah ilai kapasitansi tombol tersebut. Mikroprosessor dalam komputer mendeteksi perubahan nilai rsebut sehingga mengetahui tomboil mana yang sedang dipencet. Akhirnya, huruf yang

an tombol tersebut ditampilkan di layar.

Pekipotensial. Bi) Untuk muatan titik, bidang ekipotensial berupa kulit bola ii) Untuk muatan bola yang tersebar homogen, bidang ekipotensial juga berupa kulit bola iii) Untuk muatan yang tersebar homogen pada kawat atau silinder, bidang ekipotensial berupa kulit siivpelat Ada satu yang menarik dari bidang ekipotensial yaitu selalu tegak lurus garis gaya listrik. 2.10 Satuan ElektroSalah satu satuan energi yang sering dipakai ketika membahas atom dan molekul adalah electrob 1 = (1,6 × 10-19) × 1 V = 1,6 × 10-19 J Contoh 50.5 Eatom hydrogen. Besar energi tersesatuan SI (Joule)? Jawab 1 2.11. Kapasitor Apakah kamu pernmaka dkarena tombol keyboard berfungsi sebagai kantebersesuaian deng

75

Page 79: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Gambar 2.11 Pada bagian ini kita akan m ahas prinsip kerja kapasitor dan berbagai macam kapasitor. 2.12 Kapasitansi Kapasitor

pa sebenarnya kapasitor itu? Kapasitor adalah piranti elektronik yang dapat menyiompan uayan listrik. Kemampuan kapasitor menyimpan muatan listrik diungkapkan oleh besaran

in besar kapasitansi sebuah kapasitor, maka makin besar pula uatan yang dapat disimpan kapasitor tersebut.

ika sebuah kapasitor dapat menyimpan muatan Q ketika dihubungkan dengan beda potensial tersebut diudefinisikan sebagaian

Contoh kapasitor

emb

Amyang namanya kapasitansi. Makm JV, maka kapasitansi kapasitor

VQC = (2.18)

dengan Q : muatan yang disimpan kapasitor, V : beda potensial antara dua ujung kapasitor,

1 F = 1 C/V

erbagai tipe kapasitor yang ada beserta jangkauan kapasitansi dan tegangan kerjannya

dan C : kapasitansi kapasitor. Tampak bahwa satuan kapasitansi kapasitor adalah C/V. Satuan ini memiliki nama khusus, yaitu Farad yang disingkat F. Jadi

Btampak pada Tabel 2.2

76

Page 80: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Tabel 2.2 Berbagai tipe kapasitor Tipe Jangkauan

kapasitansi Tegangan maksimum

Komentar

mika 1 pF – 10 nF 100 – 600 V Sangat berguna digunakan pada daerah frekuensi radio

keramik 10 pF – 1 µF 50 – 30 000 V Kecil dan murah polistiren µF V tinggi,

digunakan pada 10 pF – 2,7 100 – 600 Kualitas

filter yang teliti polikarbonat 100 pF – 30 µF 50 – 800 V Kualitas tinggi,

ukuran kecil tantalum 100 nF – 500 µF 6 – 100 V itansi tinggi KapasElektrolit

) ya

(aluminium100 nF – 2 F 3 – 600 V Filer catu da

untuk meratakan tegangan

Selanjutnya kita akan bahas sejumlah kapasitor yang sederhana yang dapat ditentukan i secara mud

or Pelat Sejajar Bentuk kapasitor yang paling sederhana adalah kapasitor pelat se asitor ini terdiri

ari dua pelat konduktor yang sejajar dan dipisahkan oleh sebuah lapisan isolator.

Gambar 2.12 Skema kapasitor pelat sejajar Luas masing-masing pelat adalah A

kapasitans ah. 2.13 Kapasit

jajar. Kapd

d

Luas A Luas A

d

Luas ALuas A

77

Page 81: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Jarak antar pelat adalah d Kerapatan muatan listrik yang diberikan pada masing-masing pelat adalah + σ dan -σ. Maka muatan yang dikandung masing-masing pelat adalah

+ Q = + σ A (2.19) dan

- Q = - σ A (2.20)

alam keadaan demikian, kita katakana kapasitor menyimpan muatan Q. Jadi kapasitor emiliki muatan –Q dan pelat lainnya memiliki

hwa kuat medan listrik antar dua pelat sejajar yang vakum adalah

Dmenyimpan muatan Q jika salah satu pelat mmuatan +Q. Kita sudah bahas dalam Bab 1 badipisahkan oleh udara atau

o

Eεσ

=

engan εo adalah permitivitas vakum. Dengan demikian, beda potensial antara dua pelat

sitor adalah dkapa

AdQdA

AddEV

εε ooo

σεσ

==== (2.21)

)(

Dengan menggunakan persamaan (2.19) dan (2.21) kita dapatkan kapasitansi kapasitor pelat sejajar adalah

dA

VQC oε== (2.22)

2.14 Memperbesar Kapasitansi Kapasitor Berdasarkan persamaan (2.22), ada sejumlah cara untuk memperbesar kapasitansi sebuah

apasitor. Beberapa di antaranya sebagai berikut

s pelat. gar ukuran kapasitor tidak terlalu besar, maka ke dua pelat dibatasi dengan lapisan tipis

isolator seperti kertas, kemudian keduanya digulung secara bersama. Akhirnya kita

k Memperbesar luaA

78

Page 82: ITB-Diktat Fisika Dasar II

79

mendapatkan bodi kapasitor berbentuk sil

Memperkecil jarak ant

erkecil jarak antar pelat. Tetapi pendekatan ini mem at kecil maka kuat medan listrik antar dua pelat me hubungan E = V/d). Medan yang sangat besar dapat mengionisasi atom lat sehingga bahan pembatan yang semula isolator dapat berubah m ngalirnya muatan dari satu pelat ke pelat lain melalui lapisa ikian kita katakana kapasitor bocor. Menggunakan bahan dielektrik Pendekatan yang lebih um ningkatkan kapasitansi kapasitor adalah menggunaka gai lapisan pemisah

ka kapasitansi kapasitor menjadi

inder yang mengandung pelat yang cukup luas,

Gambar 2.13 kapasitor pelat sejajar biasanya digulung untuk memperbesar luas pelat

ar pelat Kapasitansi kapasitor dapat diperbesar dengan memp

iliki batas. Jika jarak antar dua pelat sangnjadi sangat besar (ingat

/molekul antar dua peenjadi konduktor. Ini berakibat me

n pembatas tersebut. Dalam keadaan dem

um dipakai dalam men bahan dielektrik dengan konstanta dielektrik tinggi seba

dua pelat. Dengan penggunaan bahan dielektrik ini ma

doAC κε= (2.23)

engan κ adalah konstnta dielektrik bahan. d Sekarang telah ditemukan sejumlah bahan dengan konstanta dielektrik tinggi. Beberapa di antaranya tampak pada Tabel 2.3

Page 83: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Tabel 2.3 Konstanta dielektrik seumlah bahan Bahan Konstanta dielektrik Vakum 1,0000 Udara (1 atm) 1,0006 Parafin 2,2 Karet keras 2,8 Plastik vinyl 2,8 – 4,5 Kertas 3 - 7 Kuarsa 4,3 Glas 4 - 7 Porselin 6 - 8 Mika 7 Etil Alkohol (etanol) 24 Air 80 2.15 Kapasitor Satu Bola Konduktor

sebagai sebuah kapasitor. Lihat Gambar 2.14 ini.

i potensial

tor yang berjari-jari R memiliki potensial V relatif terhadap tanah. Telah dibahas di Bab 1 bahwa potensial di permukaan bola konduktor yang memiliki muatan

Sebuah bola konduktor dapat juga berfungsi berikut

R

+Q

V

Gambar 2.14 Bola konduktor yang diber Bola kobduk

80

Page 84: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Q adalah

RQV

oπε41

=

Berdasarkan definisi persamaan (2.22), kapasitansi bola konduktor menjadi

VQC =

Roπε4= (2.24) 2.16 Kapasitansi Dua Bola Konduktor Konsentris Sekarang kita prhatikan dua bola konduktor konsentris yang memiliki jari-jari R1 dan R2, eperti diperlihatkan dalam Gbr 2.15

amba eda potensial Ke dua bola dihubungkan dengan beda potensial V. Misalkan muatan masing-masing bola adalah +Q dan –Q ,

aitu

s

G r 2.15 Dua bola konsentris dipasang pada suatu b

. Kuat medan listrik antara dua bola hanya ditentukan oleh muatan bola R1y

241

rQE

oπε=

Dengan demikian, beda potensial antara dua bola memenuhi

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−=⎥⎦

⎤⎢⎣⎡−=== ∫∫

212

114

144

2

1

2

1

2

1RR

Qr

QrdrQdrEV

o

R

Ro

R

Ro

R

R πεπεπε (2.25)

R1

R2 V

-Q +Q

R1

R2 V

-Q +Q

81

Page 85: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Berdasarkan definisi kapasitansi, maka kapasitansi bola konsentrais adalah

VQC =

( )21 /1/14

RRo

−=

πε (2.26)

2.17 Kapasitor Dua Silinder Konsentris Terakhir kita tinjau kapasitor yang berupa dua silinder konsentris yang sangat panjang. Skema

apasitor tanpak pada Gbr 2.16

Silinder dalam memiliki jari-jari R1 dan silinder luar memiliki jari-jari R2. Kuat medan listrik ntar dua silinder hanya ditentukan oleh muatan silinder dalam, yaitu

k

R2

R

Gambar 2.16 Dua silinder konsentris dipasang pada suatu beda potensial

a

rE

o

λπε21

= (2.27)

dengan λ adalah rapat muatan per satuan panjang silinder. Beda potensial antara dua silnder adalah

[ ] ⎟⎟⎠

⎜⎜⎝

==== ∫∫1

2ln2

ln22

2

1

11R

rr

drEVo

RoRoR πεπεπε

(2.28) ⎞⎛ RR λ

Rapat muatan silinder memenuhi

22 drRR λλ

1

V

R2

R

V

1

82

Page 86: ITB-Diktat Fisika Dasar II

LQ

=λ (2.29)

dengan Q adalah muatan silinder dan L adalah panjang silinder. Jadi kita dapat menulis

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=

1

2ln2

/RRLQV

oπε (2.30)

Dengan menggunakan definisi kapasitansi diperoleh kapasitansi kapasitor silinder konsentris adalah

VQC =

( )12 /ln RR2 Loπε

= (2.31)

apasitor variable atau varco (variable capacitor) adalah kapasitor yang dapat diubah-ubah kapasitansinya. Simb

Gambar 2.17 Simbol kapasitor variabel Contoh kapasitor variable adalah keyboard komputer. Skema tombol keyboard komputer ebagai berikut.

tombol tidak ditekan, jarak antar dua pelat adalah do sehingga kapasitansi kapasitor

2.18 Kapasitor Variabel K

ol kapasitor variable tampak pada Gambar 2.17.

s

dLuas A

Tombol

dLuas A

Tombol

Gambar 2.18 Skema tombol keyboard komputer Ketika

83

Page 87: ITB-Diktat Fisika Dasar II

adalah

ooo d

AC ε= (2.32)

etapi, ketika tombol ditekan, jarak antar dua pelat menjadi lebih kecil , dengan

. Dengan demikian kapasitansi kapasitor menjadi ddd o ∆−=T

∆d adalah pergeseran pelat

ddAAC == εε

d ooo ∆−

(2.33)

Maka perubahan nilai kapasitansi akibat pemencetan tombol adalah

oCCC −=∆

dddd

dA

dd

ddAAA

ddd o

o

oo

o

o

oo

oo

oo ∆−

∆−−

∆−∆−ε =−= εεε

)()(

dddddAAd

= εoo

ooo ∆−

∆−−

)( ddddA

ooo ∆−

∆−= ε (2.34)

Bentuk lain dari kapasitor variable adalah kapasitor geser. Posisi relatif pelat digeser sehingga penampang pelat yang berimpitan berubah.

is pl. Kapasitansi kapasitor sebelum menggeser pelat adalah

Gambar 2.19 Kapasitor variable dengan cara penggeseran dua pelat M alkan panjang pelat adalah p dan lebarnya l. Luas pelat adalah Ao =

p p

d d

xdigeser

p-x

p p

d d

p-xxdigeser

84

Page 88: ITB-Diktat Fisika Dasar II

dpl

dA

C oo

oo κεκε == (2.35)

engan κ adalah konstanta dielektrik antar dua pelat. Misalkan satu pelat digeser sejauh x maka panjang bagian pelat yang berimpit menjadi p-x sehingga luas pelat yang berimpit menjadi

A = (p-x)l (2.36) Kapasitansi kapasitor menjadi

d

dlx

dpl

dlxp

dAC oooo κεκεκεκε −=

−==

)( (2.37)

Perubahan kapasitansi akibat penggeseran adalah

oCCC −=∆

dpl

dlx

dpl

ooo κεκεκε −⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −=

xdl

oκε−= (2.38)

Tampak bahwa perubahan kapasitansi berbanding lurus dengan pergeseran dua pelat. 2.19 Rangkaian Kapasitor

apasitansi kapasitor yang dijual di pasaran tidak selalu sama dengan apa yang kita inginkan. ra di pasar tidak ada?

aranya adalah dengan merangkai sejumlah kapasitor. Rangkaian sejumlah kapasitor

ecara umum rangkaian kapasitor dapat dikelompokkan atas dua bagian besar, yaitu rangkaian seri dan parallel. Rangkaian-rangkaian kombinasi rangkaian seri dan parallel.

dua kapasitor C1 dan C2 dirangkaian secara seri seperti pada Gbr 2.20 berikut.

KBagaimana cara mendapatkan kapasitansi yang diinginkan sementaCmenghasilkan kapasitansi total yang berbeda dengan kapasitansi kapasitor-kapasitor awal. S

kapasitor yang lain dapat dipandang sebagai

a) Rangkaian Seri Misalkan

85

Page 89: ITB-Diktat Fisika Dasar II

C C

(a)

(b)

1 2C C

(a)

(b)

1 2

C = …?C = …?

Gambar 2.20 (a) Rangkaian seri kapasitor C1 dan C2 dan (b) adalah kapasitor pengganti

kivale

engetahuinya, mari kita

Gambar 2.21 (a) Dua kapasitor seri dihubungkan ke sumber tegangan dan (b) kapasitor pengganti dihubungkan ke sumber tegangan yang sama besarnya Pada rangkaian yang disusun secara seri, muatan yang dikandung masing-masing kapasitor

(e n) Berapakah kapasitansi pengganti dua kapasitor di atas? Untuk mhubungkan rangkaian kapasitor dengan sumber tegangan V seperti ditunjukkan pada Gambar 2.21.

C1 C2 C = …?

VV

Q1 Q2 Q

V1 V2

C1 C2 C = …?

VV

Q1 Q2 Q

V1 V2

86

Page 90: ITB-Diktat Fisika Dasar II

sama besarnya. Jadi

Q1 = Q2 = Q (2.39) Jumlah tegangan pada dua kapasitor sama dengan tegangan total. Jadi

V = V1 + V2 (2.40) Tetapi, hubungan antara tegangan, kapasitansi, dan muatan memenuhi

11

11 C

QCQV == (2.41a)

22

22 C

QCQV == (2.42b)

Untuk kapasitor pengganti dipenuhi

C Substi

QV = (2.43)

tusi persaman (2.41a), (2.41b) dan (2.43) ke dalam persamaan (2.40) diperoleh

21 CQ

CQ

CQ

+=

Akhirnya diperoleh

21

111CCC

+= (2.44)

Jika terdapat N kapasitor yang disusun secara seri seri maka kapasitansi total, C, memenuhi

NCCCCC1...1111

321

++++= (2.45a)

Penjumlahan di atas dapat disingkat menjadi

87

Page 91: ITB-Diktat Fisika Dasar II

∑=N 11 =i iCC 1

(2.45b)

usunan lain yang dapat diterapkan pada kapasitor adalah susunan parallel. Gambar 2.22 adalah s

ari kita ar 2.23

ambar 2.23 (a) Dua kapasitor paralel dihubungkan ke sumber tegangan dan (b) kapasitor pengganti dihubungkan ke sumber tegangan yang sama besarnya

b) Susunan Paralel S

usunan parallel dua kapasitor C1 dan C2

C1C1

C

C = …?

2C

C = …?

2

Gambar 2.22 Susunan parallel dua kapasitor

encari kapasitor pengganti dua kapasitor parallel di atas. Untuk itu mKita ingin mhubungkan dengan sebuah sumber tegangan seperti pada Gamb

C1

C = …?

C2

Q1

Q2

G

Q

V V

(a) (b)C1

C = …?

C2

Q1

Q2

Q

V V

(a) (b)

88

Page 92: ITB-Diktat Fisika Dasar II

89

Tegangan antara dudikandung dua kapasitor sama dengan jumlah muatan masing-masing kapasitor, atau

Q = Q1 + Q2 (2.46)

(2.47a)

(2.47b)

(2.47c) Substitusi persamaan (2.47a) – (2.47c) ke dalam persamaan (2.46) diperoleh

2.48)

a ujung kapasitor C1 dan C2 sama besarnnya, yaitu V. Muatan total yang

Tetapi

VCQ 11 =

VCQ 22 =

CVQ =

VCVCCV 21 += atau

21 CCC (+=

Jika terdapat N buah kapasitor yang disusun secara parallel, seperti pada Gambar 2.24, maka kapasiotansi total memenuhi

C1

C2

C3

CN

C1

C2

C3

CN

Gambar 2.24 Sununan parallel N buah kapasitor

Page 93: ITB-Diktat Fisika Dasar II

NCCCCC ++++= ...321 (2.49a) Penjumlahan di atas dapat disingkat menjadi

∑=N

=

CC (2.49b)

) Tiga buah kapasitor dengan kapasitansi sama, masing-masing 1 mF. Tulislah semua

susunan yang masing-masing susunan tersebut.

Jawab iberikan C1 = C2 = C3 = 1 mF.

Susunan-susunan

ambar 2.25 ) Ke tiga kapasitor disusun secara seri, sehingga kapasitor pengganti, C, memenuhi

ii

1

Contoh1

ungkin bagi tiga kapasitor tersebut dan hitung kapasitansi pengganti m

D yang mungkin sebagai berikut:

C1 C2 C3C1 C2 C3

G

a

311111111

++=++=11321

=CCCC

atau C = 1/3 mF b) Kapasitor C2 dan C3 diparalel kemudian diseri dengan C1. Susunan parallel C2 dan C3 menghasilkan kapasitansi total C’ = C2 + C3 = 1 + 1 = 2 mF Susunan seri C1 dan C’ menghasilkan kapasitansi total C yang memenuhi

23

21

11

'111

1

=+=+=CCC

atau

90

Page 94: ITB-Diktat Fisika Dasar II

C = 2/3 mF

C1

Gambar 2.26

sehingga kapasitansi total memenuhi

ambar 2.27

= C1 + C2 + C3 = 1 + 1 + 1 = 3 mF d) Dua kapasitor disusun seri kemudian disusun parelel dengan kapasitor ke tiga

otal C1 dan C2 yang disusun seri memenuhi

c) Ke tiga kapasitor disusun secara parallel,

G C

Kapasitansi t

211111=+=+=

11' 21 CC

’ = 1/2 mF

’ dan C3 disusun secara parallel sehingga menghasilkan kapasitansi total

C

atau C C

C2

C3

C1

C2

C3

C1

C2

C3

C1

C2

C3

91

Page 95: ITB-Diktat Fisika Dasar II

C = C’ + C3 = 1/2 + 1 = 3/2 mF

Gambar 2.28 Contoh

ahan dengan konstanta dielektrik κ = 50 ditempatkan di antara dua pelat logam sejajar yang rpisah sejauh 0,1 mm. Luas masing-masing pelat adalah 5 cm2. Tentukan kapasitansi

dih pa kapasitansi jika bahan dielektrik dikeluarkan dari osisi antara dua pelat?

Gambar 2.29 Kapasitor yang mengandung bahan dielektrik

iberikan = 5 cm2 = 5 × 10-4 m2

× 10-3 m = 50

apasitansi yang dihasilkan

C1 C2

C3

C1 C2

C3

Btekapasitor yang asilkan. Dan berap Jawab

DAd = 0,1 mm = 1κ K

94

12 105 −−

− ×A4 1042,1

101)1067,5(50 − ×=×

××==doκε F = 1,42 nF

ika bahan dielektrik dikeluarkan maka kapasitansi kapasitor menjadi

C

J

92

Page 96: ITB-Diktat Fisika Dasar II

114

412 1084,2

101105)1067,5( −

−− ×=

××

×==dAC oε = 28,4 pF

apasitor yang bermuatan dapat memberikan arus listrik pada komponen-komponen lain s listrik bermakna pemberian energi, serupa dengan baterei

dan aki yang dapat memberikan arus listrik dalam rangkaian. Dengan demikian, kapasitor yang bermuatan menyimpan sejumlah energi. Pada bagian berikut ini kita akan menghitung energi yang disimpan sebuah kapasitor. Untuk mudahnya, kita mengambil contoh kapasitor pelat sejajar.

n-ukurannya

n suatu saat kapasitor mengandung muatan q (belum penuh) Beda potensial antar dua pelat kapasitor adalah v. Maka terpenuhi hubungan:

2.20 Energi Yang Tersimpan Dalam Kapasitor Kdalam rangkaian. Pemberian aru

d

A

d

A

Gambar 2.30 Kapasitor pelat sejajar beserta ukura Misalka

Cqv = (2.50)

Jika muatan listrik sebesar dq ditambahkan lagi pada kapasitor maka kerja yang diberikan pada kapasitor adalah

qdqvdqdW 1==

C (2.51)

93

Page 97: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Dengan demikian, kerja total yang diberikan pada kapasitor untuk mengisi muatan kapasitor 0) sampai bermuatan q = Q adalah dari keadaan kosong (q =

CQdqq

Cdqq

CdWW 1

== ∫∫QQQ 2

000 211

== ∫ (2.52)

Kerja total yang diperlukan untuk mengisi kapasitor dengan m atan Q sama akan berubah enjadi energi yang tersimpan dalam kapasitor. Jadi, kapasitor yang memiliki muatan Q

ummenyimpan energi sebesar

CQU

2

21

= (2.53a)

arena Q = CV maka dapat pula ditulis K

22

21)(

21 CV

CCVU == (2.53b)

Untuk kapasitor pelat sejajar, berlaku hubungan

EdV = dan

dAC oκε=

Dengan demikian,

( ) VolEAdEEddAU ooo

222

21)(

21

21 κεκεκε ==⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=

dengan Vol adalah volum ruang antar dua pelat (volum kapasitor).

elanjutnya kita definisikan rapat energi yang tersimpan dalam kapasitor (= energi per satuan olum), yaitu

Sv

VolUu =

21 Eoκε= 2

(2.54)

94

Page 98: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Contoh Dua buah kap baterei 10 V. Bila hanya salah satu kapasi

bungkan secara seri dengan batarei.

Jawab Jika hanya satu kapasitor yang digunakan m

asitor identik yang mula-mula belum bermuatan akan dihubungkan dengantor yang dihubungan dengan baterei 10 V, energi

yang tersimpan dalam kapasitor adalah U. Berapa energi yang akan tersimpan jika dua kapasitor tersebut dihu

aka energi yang disimpan dalam kapasitor adalah

2

21 CVU =

Jika dua kapasitor disusun secara seri maka kapasitansi total memenuhi

CCCCT

atau

2111=+=

2CCT =

nergi yang tersimpan dalam kapasitor seri menjadi E

UCVVCVCU T 21

21

21

221

21' 222 =⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛==

isalkan sebuah kapasitor yang berisi muatan dihubungkan secara seri dengan sebuah hambatan R. Maka muatan pada kapasitor akan mengalir melalui hambatan R sehingga

-kelamaan muatan kapasitor makin kecil dan akhirnya habis. Peristiwa ini disebut pengosongan kapasitor (discharge). Bagaimana kebergantungan muatan kapasitor terhadap waktu selama proses pengosongan? Mari kita bahas di bagian ini

2.21 Pengosongan Kapasitor M

lama

95

Page 99: ITB-Diktat Fisika Dasar II

C

R

C

R

Gambar 2.31 Sebuah kapasitor dihubung seri dengan sebuah tahanan Kita anggap suatu i

uatan kapasitor kapasitor sebesar

(2.55)

saat, arus yang mengalir adalah I. Setelah selang waktu ∆t terjadperubahan m

tIq ∆−=∆

Tanda minus menunjukkan bahwa muatan kapasitor berkurang (akibat pengosongan). Dengan menggunakan hukum Ohm RVI /= dan hubungan antara muatan dan tegangan kapasitor CqV /= maka dapat kita tulis

tRCqq ∆⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛−

Jika diambil m ) maka kita dapat mengganti

=∆ (2.56)

t∆ enuju nol ( 0→∆t dqq →∆ dan

ikian, persamaan (2.56) menjadi dtt →∆ .

Dengan dem

dtRCq ⎞⎛dq ⎟

⎠⎜⎝

−= (2.57)

uatan kapasitor adalag Qo dan saat t sembarang muatan kapasitor

pai t dan integralkan muatan dari Qo sampai Q. Misalkan pada saat t = 0 madalah Q. Kita integralkan waktu dati 0 sam

∫∫ −=tQ

Q

dtRCq

dq

o 0

1

] ]tQQ t

RCq

o 01ln −=

tRCQ

Q

o

1ln −=

96

Page 100: ITB-Diktat Fisika Dasar II

atau

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡−=

RCt

QQ

o

exp

atau

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡−=

RCtQQ o exp (2.58)

Dengan menggunakan hubungan Q = VC maka teganangan antara dua ujung kapasitor berubah menurut hubungan

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡−=

RCtCVVC o exp

atau

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡−=

RCtVV o exp (2.59)

ambar 2.32 Grafik pengosongan kapasitor

.22 Pengisian Kapasitor Sebaliknya kita akan m tegangan dirangkaikan seperti pa eadaan tegangan. Tegangan antara dua kaki kapasitor nol. Pada saat t = 0 saklar ditutup

Gambar 2.32 adalah grafik pengosongan kapasitor, yaitu kebergantungan tegangan kapasitor terhadap waktu.

V

G 2

engkaji proses pengisian kapasitor. Kapasitor, tahanan, dan sumberda Gbr. 2.33. Mula-mula kapasitor kosong dan saklar dalam

ksehingga arus listrik mengalir dan kapasitor mulai terisi. Dengan demikian tegangan antara

t

V o

V

V o

t

97

Page 101: ITB-Diktat Fisika Dasar II

dua ujung kapasitor makin meningkat. Bagaimana kebergantungan tegangan tersebut terhadap aktu? Mari kita analisis.

Gambar 2.33 Skema rangkaian pengisian kapasitor

Vo. Ketika saklar ditutup maka rangkaian pada Gbr. 2.33 menjadi r ,

batan adalah

(2.60)

Tetapi

w

R

CS

+

- R

CS

+

-

Misalkan tegangan baterei yang dipasang adalah

angkaian tertutup sehingga hubungan antara tegangan batereitegangan kapasitor dan tegangan pada ham

kapreso VVV +=

IRVres =

CqVkap =

sehingga

CqIRVo += (2.61)

Lakukan diferensial terhadap waktu ruas kiri dan ruas kanan persamaan (2.61)

dtdq

CR

dtdI

dtdVo 1

+= (2.62)

Mengingat Vo konstan mana 0=dt

dVo dan berdasarkan definisi, Idtdq

= . Dengan demikian,

persamaan (2.62) dapat ditulis

98

Page 102: ITB-Diktat Fisika Dasar II

IC

Rdt

0 += dI 1

tau a

dtdI 1−=

RCI (2.63)

Pada saat t = 0 arus yang mengalir memiliki nilai maksimum, Io. Kita lakukan integral di ruas kanan dari t = 0 sampai t sembarang dan di ruas kiri dari Io sampai I sembarang. Maka

∫∫ −=tI dI 1

I

dtRCI

o 0

] tRC

I IIo

1ln −=

tRCI

I

o

1ln −=⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

atau

(2.64)

emenuhi

=

=

RCtoeII /−=

Berdasarkan persamaan (2.60), tegangan antara dua ujung kapasitor m

resokap VVV −=

= IRVo −

RCtoo

RCtoo

RCtoo eVVeRIVReIV /// )()( −−− −=−=−

( )RCto eV /1 −−

itor, yaitu kebergantungan tegangan kapasitor terhadap waktu.

(2.65)

Gambar 2.34 adalah grafik pengisian kapas

99

Page 103: ITB-Diktat Fisika Dasar II

t

Vo

V

t

Vo

V

Gambar 2.34 Grafik p

awab Tidak dapat. Jika dua garis ekipotensial berpotongan maka garis singgung ke dua garis tersebut di titik potong ada dua nilai. Karena medan listrik selalu tegak lurus garis singgung bidang ekipotensial, maka pada titik potong, medan listrik memiliki dua arah, masing-masing

gak lurus dengan kem ingan bidang ekipotensia. Karena ada dua arah yang berbeda maka e iliki dua nilai medan listrik. Dan ini tidak mungkin.

2) Jika dua titik berada pada potensial yang sama apakah ini berarti bahwa a) tidak ada kerja yang diperlukan untuk membawa muatan dari satu titik ke titik yang lain.

idak ada gaya yang dikerjakan pada muatan saat dipindahkan? awab

a) Ya. Jika dua titik membawa muatan dari satu titik ke titik yang

b) Tidak. Gaya mungk saja pada sebagian lintasan dilakukan gaya yang searah perindahan dan pada sebagian lintasan yang lain dilakukan gaya yang berlawanan dengan arah perpindahan. Karena gaya tersebut tidak bergerak serentak maka gaya-gaya tersebut tidak saling menghilangkan. 3) Apakah ada titik anta t

engisian kapasitor

Soal dan Penyelesian 1) Dapatkan dua garis ekipotensial berpotongan? J

te irtitik potongdua garis m m

b) TJ

memiliki potensial yang sama maka tidak aga kerja yang dilakukan untuklain. Ini akibat sidah dari medan listrik yang

konsevatif. in saja dikerjakan. Bisa

ra dua muatan positif sehingann kuat medan listrik pada titik tersebu

100

Page 104: ITB-Diktat Fisika Dasar II

nol? Di manakah letak titik tersebut?

muatan positif maka pada daerah antara dua muatan tersebut, ke dua muatan enghasilkan medan dalam arah berlawanan. isalkan jarak antara dua muatan R. Jarak muatan q1 ke titik di mana medan nol adalah r1,

an jarak muatan q2 ke titik di mana medan nol adalah r2 = R – r1. Titik tersebut memiliki edan nol jika

Jawab Ada. Karena duamMdm

22

22

1

1

41

41

rq

rq

oo πεπε=

22

22

1

1

rq

rq

=

2

2

1

1

rq

rq

=

2112 qrqr =

2111 )( qrqrR =−

( )2111 qqrqR +=

atau

Rqq

qr

21

11

+=

dan

Rqq

rRr21

212

+=−=

4) Misalkan sebuah elektron dipercepat dalam beda potensial Vo. Akan menjadi berapa kalikan laju akhir elektron jika potensial pemercepat dijadikan tiga kali?

q

awab JLaju akhir elektron memenuhi

eVmv =21 2Dengan demikian

101

Page 105: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Vv ∝2 atau

Vv ∝ Misalkan laju awal elektron vo dan laju akhirnya v, maka

3===ooo V

Jadi laju akhir elektron naik menjadi

V VVv

v

3 kali laju semula.

an listrik juga nol?

ti gradien potensial nol. ebagai contoh adalah potensial pada titik tengah antara dua muatan yang sama besar tetapi

berlawanan tanda adalah nol. Tetapi medan listrik pada titik tersebut adalah terbesar. 6) Berapa energi yang diperluka untuk memindahkan proton dari titik dengan potensial +100 V ke titik dengan potensial –50 V. Nyatakan jawabannmu dalam joule dan elektronvolt Jawab Muatan proton: q = +1,6 ×10-19 C Energi potensial proton mula-mula: U1 = q V1 = (+1,6 ×10-19) × 100 = +1,6 ×10-17 J. Energi potensial proton akhir: U2 = q V2 = (+1,6 ×10-19) × (-50) = -8,0 ×10-18 J Misalkan laju proton di titik awal dan titik akhir nol (proton dipindahkan secara perlahan-lahan). Maka K1 = 0; K2 = 0. Dengan prinsip usaha energi, kerja yang dilakukan sama dengan perubahan energi mekanik proton, atau

M2 – EM1 = (U2 + K2) – (U1 + K1)

= (U2 + 0) – (U1 + 0) = U2 – U1 = (-8,0 ×10-18) – (1,6 ×10-17) = -2,4 ×10-17 J

na 1 eV = 1,6 ×10-19 J, maka kerja yang dilakukan dalam satuan eV adalah -2,4 ×10-17/1,6 10-19 = 150 eV

5) Jika potensial di suatu titik nol, apakah medJawab Tidak. Potensial adalah negatif gradien medan listrik. Meskipun di sutu titik, potensial listrik nol, bukan berarS

W = E

Kare×

102

Page 106: ITB-Diktat Fisika Dasar II

7) Berapa peningkatan energi kinetik yang akan dialami electron ketika electron melewati beda potensial 21.000 V pada tabung TV (nyatakan dalam joule dan elektronvolt) awab

ningkatan energi kinetik electron

= e V1 – e V2 = - e (V2 – V1) = - e ∆V = - (-1,6 ×10 9) × 21.000 = 3,36 ×10-15 J

Bila dinyatakan dalam satuan eV maka pertambahan energi kinetik electron adalah 3,36 5/1,6 ×10-19 = 21.000 eV = 21 keV

8) Sebuah bola dibuat dari logam penghantar, di dalamnya berongga. Jari-jari dalam dan ri-jari luar bola tersebut masing-masing 9,8 dan 10 cm. Bola tersebut diberi potensial

. yang berjarak r = 12 cm dari pusat bola b. yang berjarak r = 3 cm dari pusat bola Jawab a) Misalkan muatan bola Q. Potensial listrik di luar bola memenuhi rumus

JJika tidak ada kerja luar yang bekerja maka energi mekanik kekal, atau U1 + K1 = U2 + K2 Atau pe∆K = K2 – K1 = U1 – U2

-1

×10-1

jasebesar 1200 Volt. Hitunglah potensial di titik-titik: a

rQV 1

= oπε4

otensial di permukaan bola memenuh P

RQRV 1)( =

oπε4

Dengan demikian

rRQRV o /)4/1()( πεRrQV o ==

/)4/1( πε

atau

100012001210)( =×== RV

rRV V

b) Karena tidak terdapat muatan listrik dalam rongga bola, maka dengan menggunakan dalam rongga bola nol. Karena kuat medan listrik dalam

al listrik an demikian,

hokum Gauss, kuat medan listrik rongga bola nol maka potensial listrik dalam rongga bola persis sama dengan potensikulit bola (kuat medan listrik nol berarti potensial bernilai konstan). Dengpotensial listrik dalam rongga bola 1200 V.

103

Page 107: ITB-Diktat Fisika Dasar II

9) Dua pelat sejajar dengan luas penampang masing-masing 0,05 m2 dipisahkan sejauh 0,1

g dengan konstanta dielektrik κ1 = 100 dan κ2 = 150. Tentukan kapasitansi

sebagai dua buah kapasitor yang disusun secara seri

b i

mm. Di antara dua pelat diselipkan dua bahan dielektrik dengan ketebalan sama masing-masinyang dihasilkan. Jawab

0,1 mm

0,05 mm

0,05 mmC1

C2

0,1 mm

0,05 mm

0,05 mmC1

C2

Gambar 2.35 Susunan di sebelah kiri dapat dipandangseperti pada gambar di sebelah kanan Pertama kali kita hitung C1 dan C2 kemudian menghitung kapasitansi total. Berdasarkan gam ar 51.25 k ta dapatkan

75

1211 1067,5

10505,0)1067,5(100 −

−− ×=

×××==

dAC oεκ = 567 nF

75

1222 )1067,5(150 −××==

dAC oεκ 1051,8

105−

− ×=05,0

× = 851 nF

C1 dan C2 disusun secara seri maka kapasitansi total memenuhi Karena

002939,08511

5671111

21

atau

=+=+=CCC

C = 1/0,002939 = 340 nF

sitansi kapasitor dengan susunan berikut ini. Diketahui lebar pelat adalah 3 10) Hitunglah kapa

104

Page 108: ITB-Diktat Fisika Dasar II

cm dan panjangnya 20 cm Jarak antar pelat adalah 0,01 mm. Sepertiga bagian lebar pelat diisi dengan bahan dielektrik dengan konstanta dielektrik κ = 200 dan sisanya berisi udara.

a konstanta dielektrik kapasitor?

Gambar 2.37 Susunan di bagian kiri dapat dipandang sebagai susunan parallel dua buah kapasitor seperti pada gambar di sebelah kanan Informasi yang diberikan d = 0,01 mm = 1 × 10-5 m

= 20 cm = 0,2 m 1 = 1 cm = 0,01 m

02 m 1 = 200

ertama kita hitung C1 dan C2

.

Berap

Gbr. 2.36 Jawab

p1 = p2l

l1 = 2 cm = 0,κκ2 = 1 (karena udara) P

75

1211111 10268,2

10101,02,0)1067,5(200 −−

− ×=××

××===dd oo εκεκ = 226,8 nF ×pA lC

C1 C2C1 C2

105

Page 109: ITB-Diktat Fisika Dasar II

910−×51222

222 268,2101

02,02,0)1067,5(1 −− =

××

××=×

==d

pdAC oo

lεκεκ ,268 nF

Karena ke dua kapasitor disusun secara parallel maka kapasitansi total adalah

= C1 + C2 = 226,8 nF + 2,268 nF = 229 nF

1) Sebanyak n buah kapasitor disusun secara parallel. Kapasitor pertama memiliki kapasitansi Co, kapasitor kedua me iliki kapasitansi Co/2, kapasitor ketiga memiliki kapasitansn Co/4, kapasitor keempat memiliki kapasitansi Co/8, dan seterusnya. Berapa

itansi total? Berapa kapasitansi total jika n → ∞ ?

awab

= 2

C 1

m

kapas JKarena disusun secara parallel maka kapasitansi total memenuhi C = C1 + C2 + C3 + … + Cn

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=+++++= 1... oooo C

CCCCC ++++ −− 11 2

1...41

21

2842 nono

Bagian dalam tanda kurung merupakan deret geometri dengan Suku awal: a = 1 Pengali: r = 1/2 Indeks suku terakhir: N = n-1 umlah suku-suku deret geometri tersebut memenuhi rumus J

( )( ) ⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ −=

−−

×=−−

=−

−=

raS 1 +

n

nnN

rra

r 2112

2/112/111

11

1

1

Jadi

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ −×== nonoo CCSCC

2112

2112

Jika n → ∞ maka

( ) ooo CCCC 20122112 =−=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −= ∞

2) Tentukan kapasitansi total dari rangkaian kapasitor paga Gbr. 2.38

1

106

Page 110: ITB-Diktat Fisika Dasar II

C1

C2

C3

C4

C5

C1

C2

C3

C4

C5

Gambar 2.38 Nilai kapasitansi masing-masing kapasitor adalah C1 = 1 nF, C2 = 2 nF, 4 = 4 nF, dan C5 = 8 nF.

awab pasitansi total memenuhi

C2 = 4 nF, C

JC3 dan C4 disusun secara parallel sehingga ka C3’ = C3 + C4 = 4 + 4 = 8 nF C3’ dan C5 disusun secara seri sehingga kapasitansi total memenuhi

41

81

811

'1

'5=

CC1

53

=+=+C

5’ = 4 nF

C5’ dan C2 disusun secara parallel sehingga kapasitansi total adalah

un secara seri sehingga kapasitansi total memenuhi

atau C

C2’ = C2 + C5’ = 2 + 4 = 6 nF C2’ dan C1 disus

66616' 12

=+=+=+=CCC

1 7611111

107

Page 111: ITB-Diktat Fisika Dasar II

atau

/7 nF 13) Jika dimensi plat kapasitor dijadikan setengan dan jarak antar pelat juga dijadikan

pa nilai kapasitansi baru dibandingkan dengan kapasitansi lama?

Jawab Kapasitansi mula-mula adalah

C = 6

setengah juga, bera

o

ooo

o

ooo d

pdA

Cl

κεκε ==

ika , dan

2/oo ppp =→ , 2/oo lll =→ 2/oo ddd =→ , maka kapasitansi baru adalah J

oo

ooo

o

oooo C

dp

dp

dpC

21

21

)2/()2/)(2/(

====lll κεκεκε

14) Sebuah kapasitor diisi dengan baterei 6 V melalui sebuah hambatn 100 kΩ. (a) Berapa arus mula-mula? (b) Setelah berlangsung beberapa lama, arus yang mengalir adalah 30 µA, berapa beda potensial antara dua ujung hambatan dan antara dua ujung kapasitor? Jawab a) Arus mula-mula yang mengalir adalah

5106000100

6 −×===RVIo A = 60 µA.

) Ketika arus telah menjadi 30 µA maka

eda potensial antara dua ujung hambatan adalah

×− = 3 V

tensial antara dua ujung kapasitor

kap = Vo – Vres = 6 – 3 = 3 V

b B

30( ×== IRVres56 10)10

Beda po V

108

Page 112: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Soal Latihan 1) Medan listrik sebesar 640 V/m ingin dibangkitkan antara dua pelat sejajar yang terpisah

sejauh 11,0 mm. Berapa besar beda potensial yang harus diterapkan antara dua pelat? 2) Dua pelat sejajar dihubungkan dengan sumber tegangan 100 V dan dipisahkan oleh udara.

erapa jarak terkecil dua pelat agar udara tidak melampaui medan brekdown sebesar 3 × ?

) Berapa laju electron yang memiliki energi a) 750 eV dan b) 4,5 keV? n m = 6,64 × 10-27 kg)

dipancarkan pada proses peluruhan radioaktif dengan energi kinetik 5,53 MeV. Berapa

) Kerja yang dilakukan gaya luar untuk memindahkan partikel bermuatan –7,50 µC dari titik dalam keadaan diam dan

akhirnya memiliki energi kinetik 4,82 × 10-4 J ketika mencapai B, berapa beda potensial antara A dan B?

6) Berapa potensial listrik pada tempat yang berjarak 25,0 cm dari muatan titik 6,00 µC? ambarkan garis ekipotensial di sekitar dua titik muatan berlawanan tanda yang

didekatkan. Besar mauatan positif dua kali muatan negatif. ditempatkan pada totok-titik sudut segi tiga sama sisi. Besar muatan

tersebut semuanya sama yaitu 10 µC. Panjang sisi segitiga adalah 10 cm. (a) Tentukan

h-tengah segitiga.

tan titik masing-masing q disebar secara merata sepanjang lengkungan yang berupa jari-jari a cm. Jumlah muatan yang disebar adalah N. (a)

Berapakah potesnaial listrik pada titik di sumbu lingkaran yang lokasinya berjarak b dari pusat lingkaran? (b) Berapa potensial tersebut jika N menuju tak berhingga.

10) Sebuah elektron yang mula-mula diam dipercepat antara dua elektroda yang dipasang pada beda potensial V. Jika jarak antara dua elektroda diubah tetapi tetap mempertahankan

da potensialnya pakah laju elekt tika sampai ano1) Sebuah elektron yang mula-mula diam dipercepat antara dua elektroda yang dipasang

pada beda potensial V. (a) Tentukan laju elektron sebagai fungsi jarak dari katoda (elektroda tempat elektron mulai bergerak). (b) berapa panjang minimum gelombang sinar-X yang dihasilkan elektron ketika menumbuk anoda?

diberi beda nsial 900 V. Berapakah kapasitansi dua pelat tersebut?

r di udara adalah 120 V. Kedua kawat menyimpan muatan yang sama besar tetapi berlawanan tanda sebesar 96 pC. Berapakah kapasitansi

B106 V/m

34) Sebuah partikel alfa (yaitu inti atom helium dengan Q = 2e da

laju partikel tersebut? 5

A ke titik B adalah 2,5 × 10-3 J. Jika mula-mula muatan tersebut

7) G

8) Tiga muatan positif

kuat medan listrik dan potensial listrik di pusat segitiga. (b) Tentukan juga usaha yang diperlukan untuk membawa muatan -2µ dari posisi tak berhingga ke titik di tenga

9) Muakeliling lingkaran dengan

be , a ron ke da berubah? Jelaskan. 1

12) Hitunglah kapasitansi pasangan pelat yang ukurannya 0,1 m kali 0,1 m dan dipisahkan sejauh 5 mm oleh lapisan udara.

13) Dua pelat masing-masing menyimpan muatan + 2500 µC dan -2500 µC jika pote

14) Beda potensial antara dua kawat sejaja

109

Page 113: ITB-Diktat Fisika Dasar II

dua kawat tersebut? 15) Kapasitor dengan kapasitansi 7500 pF mengandung muatan 16,5 × 10-8 C. Berapa beda

tegangan antara dua ujung kapasitor? dari baterei 12 V jika dihubungkan dengan kapasitor

dengan kapasitansi 9,0 µF? asitansi 0,2 F. Berapa luas maisng-masing

pelat jika kedua pelat tersebut jika terpisan sejauh 2,2 mm oleh udara? 18) Berapa kapasitansi kapasitor yang mengandung pelat lingkaran jang berjari-jari 5,0 cm

dan dipisahkan sejauh 3,2 m ika? Konstanta dielektrik mika adalah 7. uatan 4,2 µC dan medan listrik sebesar 2,0 kV/m

harus dihasilkan jika jarak antara dua pelat adalah 4,0 mm dan mediaum antara dua pelat s masing-masing pelat?

0) Berapa kuat medan listrik antara dua pelat kapasitor 0,80 µF yang ruang antara dua pelat adalah udara setebal 2,0 mm dan masing-masing pelat mengandung muatan 72 µC?

n listrik antara dua pelat kapasitor yang dipisahkan oleh bahan dielektrin

dan

22) gangan kemudian dihilangkan dan kapasitor tersebut dihubungkan dengan

asitor pertama turun

23)an 650 V. Ke dua kapasitor kemudian masing-masing diputus

24)

26)

udara, berapa kali energi yang tersimpan dalam kapasitor berubah? Bagaimana

16) Berapa jumlah muatan yang mengalir

17) Temanmu ingin membuat kapsitor dengan kap

m oleh m19) Jika kapasitor pelat sejajar memiliki m

adalah udara, berapakah lua2

21) Kuat medadengan κ = 3,75 adalah 9,21 × 104 V/m. Ke dua pelat terpisah sejauh 1,95 mm dan masing-masing mengandung muatan 0,775 µC. Tentukan kapasitansi kapasitor ini luas masing-masing pelat Kapasitor sebesar 7,7 µF dihubungkan dengan tegangan 125 V hingga muatan terisi penuh. Sumber tekapasitor lain yang masih kosong dan diamati tegangan pada kapmenjadi 15 V. berapakah kapasitansi kapasitor kedua? Kapasitor 2,50 µF diberi muatan dengan tegangan 1000 V dan kapasitor 6,80 µF diberi muatan dengan teganghubungannya dengan baterei dan kutub positif masing-masing kapasitor dihubungkan dan kutub negatif masing-masing juga dihubungkan. Tegangan 550 V dikenakan pada kapasitor 7200 pF. Berapa jumlah energi yang tersimpan?

25) Bagaimana perubahan energi yang tersimpan dalam kapasitor jika (a) beda potensial dijadikan dua kali (b) muatan pada masing-masing pelat dijadikan dua kali (c) jarak antar dua pelat dijadikan dua kali namun kapasitor tetap dihubungkan dengan baterei Sebuah kapasitor pelat sejajar menyimpan muatan Q. Jika jarak antar dua pelat dijadikan setengah dan di antara dua pelat dimasukkan bahan dielektrik dengan konstanta κ sebagai penggantiperbandingan medan listrik dalam kapasitor sebelum dan sesudah dimasukkan bahan dielektrik?

110

Page 114: ITB-Diktat Fisika Dasar II

27) lepaskan dari

Kapasitor 2,7 µF dihubungkan dengan baterei 45,0 V. Kapasitor kemudian dibaterei dan kemudian dihubungkan dengan kapasitor 4,0 µF yang tidak bermuatan. Tentukan energi total yang tersimpan (a) sebelum kapasitor dihubungkan (b) setelah kapasitor dihubungkan.

111

Page 115: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Bab 3 Listrik Arus Searah

Pada bab ini kita akan mempelajari arus searah dan rangkaian arus searah. Arus bolak-balik dan rangkaian arus bolak-balik akan dipelajari di bab 8 setelah kita mempelajari induksi elektromagnetik. Ini karena ada hubungan kuat antara arus bolak-balik dengan induksi elektromagnetik. 3.1 Arus Listrik Arus listrik adalah aliran muatan listrik. Jika dalam selang waktu t∆ jumlah muatan listrik yang mengalir adalah Q∆ , maka besarnya arus listrik didefinisikan sebagai

tQI∆∆

= (3.1)

Satuan muatan listrik adalah Coulomb dan disingkat C dan Satuan arus listrik adalah Ampere, yang disingkat A. Muatan listrik dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lain karena adanya beda potensial. Tempat yang memiliki potensial tinggi melepaskan muatan ke tempat yang memiliki potensial rendah. Besarnya arus yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara dua tempat, atau . Kesebandingan di atas selanjutnya dapat ditulis VI ∝

VR

I 1= (3.2)

dengan V : beda potensial antara dua titik, dan R : tahanan listrik antara dua titik dengan satuan Ohm dan disingkat Ω. Persamaan (3.2) dinamakan hukum Ohm. Simbol untuk tahanan listrik tampak pada Gbr 3.1

atauatau

Gambar 3.1 Simbol tahanan listrik Contoh Lihat Gbr 3.2. Titik A memiliki potential lebih tinggi dari titik B dengan perbedaan potenrial 2 V. Jika hambatan listrik antara titik A dan B adalah 100 Ω, (a) berapa arus yang mengalir melalui

112

Page 116: ITB-Diktat Fisika Dasar II

hambatan dan ke mana arahnya? (b) berapa besar muatan yang mengalir selama 5 s?

113

ambar 3.2

awab s yang mengalir

= V/R = 2/100 = 0,02 A

arena titik A memiliki potensial lebih tinggi dari titik B maka arus mengalir dari titik A ke titik

) ∆t = 5 s

Q = I ∆t = 0,02 × 5 = 0,1 C

.2 Arus pada percabangan alam rangkaian listrik, pada sebagian cabang arus mengalir masuk

Jumlah arus masuk = jumlah arus keluar

ngkapan ini dikenal dengan hokum kekekalan muatan listrik, dan dikenal pula dengan hokum

ambar 3.3 Arus yang masuk dan keluar dari percabangan

A BA B G J(a) Aru I KB. (b ∆ 3Jika pada suatu percabangan ddan pada sebagian cabang yang lain arus mengalir keluar maka terpenuhi aturan

UKirchoff I.

I1I2

I3

I4

I5

I1I2

I3

I4

I5

G

Page 117: ITB-Diktat Fisika Dasar II

114

(3.3)

3.3 Sumerbedaan potential listrik pada titik yang berbeda dalam suatu rangkaian terjadi jika dalam

tential listrik yang dikenal juga dengan ggl (gaya gerak listrik).

Gambar 3.4 Simbol ggl

n yang bergaris lebih panjang adalah kutub positif, sedangkan yang ergaris lebih pendek adalah kutub negatif.

Gbr. 3.5. Jika beda potensial antara dua kutub ggl dalah ε maka besar arus yang mengalir memenuhi

I1 + I2 + I4 = I3 + I5

ber potensial listrik Prangkaian dipasang sumber poContoh ggl adalah baterei, aki, dynamo, sel surya, dan lain-lain. GGL memiliki dua terminal atau kutub yang memiliki potensial yang berbeda. Jika kutub-kutub ggl dihubungkan ke rangkaian, maka arus listrik mengalir keluar dari kutub yang memiliki potensial lebih besar, menuju rangkaian, dan mengalir masuk ke kutub yang memiliki potential lebih rendah. Kutub ggl yang potensialnya lebih tinggi sering disebut kutub positif dan kutub yang potensialnya lebih rendah disebut kutub negatif. Simbol untuk ggl tampak dalam Gbr. 3.4.

Pada symbol ggl, bagiab Sebagai contoh, perhatikan rangkaian padaa

RI ε= (3.4)

.4 Tahanan listrik tu, karet, air, udara, dan lain-laim

emiliki tahanan listrik. Namun, tahanan listrik yang dimiliki batu, kayu kering, karet, dan lain-lain sangat besar sehingga begitu diberi beda potensial antar dua ujungnya, hampir tidak ada

+ −+ −

ε

R

R

I

Gambar 3.5 Rangkaian yang mengandung ggl dan tahanan 3Semua material memiliki tahanan listrik. Besi, kayu, bam

Page 118: ITB-Diktat Fisika Dasar II

115

enda yang tidak dapat dialiri arus listrik dinamakan isolator. Sebaliknya,

penampang bahan makin besar.

gan ukuran bahan memenuhi

arus yang mengalir. Blogam memiliki tahanan yang sangat kecil. Dengan meneri beda potensial yang kecil saja antar dua ujungnya, arus yang mengalir cukup besar. Material yang mudah dialiri arus listrik dinamakan konduktor. Tahanan listrik yang dimiliki bahan memiliki sifat-sifat i) Makin besar jika bahan makin panjang ii) Makin kecil jika ukuran Hubungan antara tahanan listrik yang dimiliki bahan den

ALR ρ= (3.5)

dengan R : tahanan yang dimiliki bahan, L : panjang bahan, A : luas penampang bahan, dan ρ : disebut tahanan je

abel 3.1 Tahanan jenis beberapa bahan pada suhu 20 oC.

nis bahan. Tahanan jenis beberapa bahan tampak pada Tabel 3.1

TJenis bahan Tahanan jenis, ρ (Ω m) Koefisien suhu, α (oC)-1

Perak 1,59 × 10-8 0,0061 Tembaga 1,68 × 10-8 0,0068 Emas 2,44 × 10-8 0,0034 Aluminum 2,65 × 10-8 0,00429 Tungsten 5,6 × 10-8 0,0045 Besi 9,71 × 10-8 0,00651 Platina 7 10,6 × 10-8 0,00392Air raksa 98 × 10-8 0,0009 Nikrom 100 × 10-8 0,0004 Gelas 109 - 1012 Karet keras 1013 - 1015 Contoh Misalkan kamu ingin menghubungkan tape stereo dengan speaker yang lokasinya cukup jauh.

-masing kawat panjangnya 20 meter dan kawat tersebut terbuat dari tembaga, erapakah diameter kawat agar hambatannya 0,1 Ω?

ar arus yang mengalir ke masing-masing speaker 2A, berapakah penurunan tegangan

Jika masingbJika beslistrik sepanjang kawat? Jawab

Page 119: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Dari tabel 26.1 ρ = 1,68 × 10-8 Ω m

116

erikan

ari persamaan (26.5), kita dapat menulis

(a) DibL = 20 m R = 0,1 Ω D

1,020.1068,1 8−×

==Lρ

RA = 3,4 × 10-6 m2.

ika d adalah diameter kawat maka sehingga

4/2dA π=J

16.3104.344 6−××

==πA = 2,1 × 10-3 m = 2,1 mm

) Berdasarkan hokum Ohm, penurunan tegangan listrik sepanjang kawat adalah V = I R = 2 × 0,1 = 0,1 V

ahanan suatu material berubah dengan terjadinya perubahan suhu. Umumnya, makin tinggi hanan benda. Secara matematik, kebergantungan tahanan pada suhu

iberikan oleh persamaan (3.6)

d

(b

3.5 Kebergantungan Tahanan Pada Suhu Tsuhu maka makin besar tad

[ ])(1 oo TTRR −+= α (3.6) dengan T : suhu, To : suhu acuan, R : nilai hambatan pada suhu T, Ro : nilai hambatan pada suhu cuan To, dan α : koefisien suhu dari tahanan (oC)-1. Tabel 3.1 memperlihatkan nilai koefisien

suhu untuk tahanan beberapa j

wat tersebut kemudian dicelupkan ke dalam larutan an tahannya meningkat menjadi 187,4 Ω. Berapa suhu larutan tersebut?

aenis material

Contoh Sepotong kawat platina digunakan untuk menentukan tahanan suatu larutan. Misalkan pada suhu 20 oC tahanan kawat tersebut 164,2 Ω. Kad Jawab Diberikan To = 20 oC

Page 120: ITB-Diktat Fisika Dasar II

117

o = 164,2 Ω ,4 Ω

n tabel 26.1 α = 0,003927 (oC)-1

rsamaan 26.6 kita dapat menulis

RR = 187Berdasarka Berdasarkan pe

)(1 TTR−+= α o

oR

)20(003927,014,187−+= T

2, 1,14 = 1 + 0,003927 (T – 20) 0,003927 (T – 20) = 0,14 T – 20 = 0,14/0,003927 = 35,7 tau T = 35,7 + 20 = 55,7 oC.

n listrik pada berbagai nilai hambatan. Tahanan-tahanan tersebut igunakan dalam perancangan rangkaian elektronika. Nilai hambatan bervariasi mulai dari di awah 1 Ω hingga di atas 107 Ω (10 MΩ).

warna ada empat buah.

Gambar 3.6 Kode warna pada tahanan

ilai tahanan ditentukan oleh tiga kode warna pertama. Kode warna keempat disebut toleransi ang menentukan ketelitian nilai tahanan. Angka yang berkaitan dengan kode-kode warna

164

a 3.6 Tahanan Komersial Di pasar kita mejumpai tahanadb Nilai yang dimiliki tahanan tersebut tidak tertera pada komponen. Nilai tahanan dinyatakan dalam kode-kode warna yang melingkar pada komponen. Jumlah kode umumnya 3 buah. Tetapi untuk tahanan yang lebih teliti, jumlah kode

Ny

Page 121: ITB-Diktat Fisika Dasar II

tampak pada Tabel 3.2

118

ilai Toleransi (%)

Tabel 3.2 Angka yang berkaitan dengan kode-kode warna tahanan. Warna NHitam 0 Coklat 1 Merah 2 Oranye 3 Kuning 4 Hijau 5 Biru 6 Ungu 7 Abu-abu 8 Putih 9 Emas % -1 5Perak -2 10% Tidak berwarna 0% 2 Cara membaca nilai ha atan suatu tahanan

Hamb (3.7)

ebuah hambatan memiliki tiga gelang. Gelang pertama berwarna orange, gelang kedua hijau,

mb

(gelang 1)(gelang 2) × 10(gelang 3) (toleransi)R = (gelang 1)(gelang 2) × 10(gelang 3) (toleransi)R =

Gambar 3.7 Menentukan nilai hambatan berdasarkan kode warna

atan = (nilai gelang pertama)(nilai gelang kedua) × 10(nilai gelang ketiga)

Contoh Sdan gelang ketiga merah. Berapa nilai hambatannya? Berapakah toleransinya? Jawab

Page 122: ITB-Diktat Fisika Dasar II

119

elang kedua: hijau = 5 ketiga: merah = 2

3,5 kΩ.

dak memiliki gelang keempat, atau gelang keempat tidak berwarna, maka leransi hambatan tersebut adalah 20%.

ontoh

berwarna emas . Berapa nilai hambatannya? Berapakah leransinya?

a : cokelat = 1 elang kedua : kuning = 4

ketiga : hitam = 0 mpat : emas = 5%

eempat emas maka toleransinya 5%.

otensiometer adalah tahanan listrik yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah. Pengubahan ambatan dilakukan dengan memutar atau menggeser knob. Contoh potensiometer diperlihatkan ada Gbr 3.8, sedangkan symbol potensiometer tampak pada Gbr 3.9

Diberikan Gelang pertama: orange = 3 GGelang Nilai hambatannya R = 35 × 102 Ω = 3500 Ω = Karena hambatan tito CSebuah hambatan memiliki empat gelang. Gelang pertama berwarna coklat, gelang kedua kuning, gelang ketiga hitam, dan gelang keempat to Jawab Diberikan Gelang pertamGGelangGelang kee Nilai hambatan R = 14 × 100 Ω = 14 Ω Karena gelang k 3.7 Potensiometer Php

Page 123: ITB-Diktat Fisika Dasar II

120

ambar 3.9 Simbol potensiometer T Untuk m eter.

otensiometer tersebut dapat digunakan sendiri dengan menggeser knob sehingga diperoleh nilai ula diseri atau diparalel dengan hambatan lain dan mengatur

nob sehingga diperoleh hambatan total sesuai dengan yang diinginkan.

r dalam kabel nol. Jika iberikan beda potensial antara dua ujung kabel maka muncul medan listrik dalam kabel. Medan

ktron bergerak dalam arah yang berlawanan dengan arah medan.

Gambar 3.8 Contoh potensiometer

G

idak semua nilai hambatan dapat dijumpai pada tahanan yang dijual di pasar.endapatkan nilai hambatan yang tidak tersebut, kita dapat menggunakan potensiom

Phambatan yang diinginkan. Dapat pk 3.8 Konduktivitas Listrik Gambar 3.10 adalah ilsutrasi sebuah kabel konduktor. Dalam kabel tedapat elektron-elektron yang bergerak bebas. Jika tidak ada beda potensial antara dua ujung kabel maka peluang elektron bergerak ke kiri dan ke kanan sama sehingga arus total yang mengalidlistrik menarik elektron-eleAkibatnya elektron memiliki percepatan dalam arah yang berlawanan dengan arah medan

atauatau

A

L

A

L

Gambar 3.10 Ilustrasi kabel konduktor yang dialiri arus listrik

Page 124: ITB-Diktat Fisika Dasar II

121

ercepatan menyebabkan kecepatan elektron dalam arah berlawanan dengan medan bertambah. i rata-ratanya tetap tetapi selalu

ergetar maka terjadi tumbukan antara elektron yang sedang dipercepat dengan atom-arom

PTetapi karena dalam konduktor terdapat atom-atom yang posisbtersebut. Tumbukan tersebut melahirkan gaya gesekan pada elektron yang berlawanan dengan arah gerak. Pada akhirnya elektron bergerak dengan kecepatan terminal tertentu. Hal ini serupa dengan gerakan bola yang jatuh dalam zat cair. Akibat gaya gravitasi, bola memiliki percepatan sehingga kecepatannya bertambah. Tatapi pada akhirnya bola bergerak dengan kecepatan terminal akibat adanya gaya gesekan fluida yang mengimbangi gaya gravitasi. Dari hasil pengukuran didapatkan bahwa kecepatan terminal elektron dalam konduktor berbanding lurus dengan kuat medan di dalam bahan, atau

Ev µ= (3.8)

µ dengan adalah sebuah konstanta yang dikenal dengan mobilitas elektron.

erhatikan elemen kecil kawat sepanjang dx. Misalkan luas penampang kawat adalah A. . Volum elemen

awat adalah . Jumlah elektron dalam elemen volum adalah

arena satu elektron memiliki muatan e maka jumlah muatan elektron dalam elemen volum adalah

rus yang mengalir dalam kawat adalah

PnMisalkan pula keparatan elektron (jumlah elektron per satuan volum) adalah

k AdxdV =

nAdxndVdN == (3.9) K

neAdxedNdQ == (3.10)

A

neAvdt

neAdtdt

I dxneAdxdQ====

EneAµ= (3.11) Kerapatan arus dalam kawat (arus per satuan luas penampang) adalah

EneA

J I µ==

Eσ= (3.12)

Page 125: ITB-Diktat Fisika Dasar II

122

dengan

µσ ne= (3.13) yang dikenal dengan konduktivitas listrik. Konduktivitas listrik mengukur kemampuan bahan

engantarkan listrik. Makin besar kondukticitas maka makin musah bahan tersebut mengant

onduktivitas rendah. Satuan konduktivitas listrik adalah Siemens per meter (S/m).

engantarkan strik maka makin kecil konduktivitasnya dan makin besar resistivitasnya. Jadi, ada hubungan

gaimana hubungan tersebut? Mari kita cari.

markan listrik. Konduktor memiliki konduktivitas tinggi sedangkan isulator memiliki

k 3.9 Hubungan Konduktivitas dan Resistivitas Kita sudah bahas bahwa makin mudah suatu bahan mengantarkan listrik maka maki besar konduktivitasnya dan makin kecil resistivtasnya. Sebaliknya, makin sulit bahan mlilangsung antara konduktivitas dan resistivitas. Ba Dari persamaan (3.11) dapat kita tulis

LELneAI µ= (3.14)

dengan L adalah panjang kawat. Dengan anggapan bahwa kuat medan listrik dalam kawat konstan maka

EL adalah beda potensial antara dua ujung kawat. Jadi kita dapat menulis

LneAI (3.15)

Vµ=

engan menggunakan hukum Ohm, RVI /= D maka kita simpulkan

AL

neR

µ1

= (3.16)

engan membandingkan persamaan (3.5) dan (3.16) kita peroleh

D

µρ

ne1

=

σ1

= (3.17)

Kita simpulkan bahwa konduktivitas adalah kebalikan dari resistivitas.

Page 126: ITB-Diktat Fisika Dasar II

123

3.10 Rangkaian tahanan listrik

alam rangkaian listrik umumnya kita menggunakan sejumlah tahanan. Tahanan tersebut kadang atau campuran seri dan

arallel seperti Gbr 3.11(c). Pertanyaannya, apabila sejumlah tahanan dipasang semacam itu, asilkannya?

Gambar 3.1 )

) Hambatan seri

secara seri (lihat Gbr 3.12). Terminal-terminal ujung ambatan tersebut diberi beda potensial Vad sehingga mengalir arus I.

(3.18)

Dterpasang secara seri, seperti pada Gbr 3.11(a), pareler (Gbr 3.11(b))pberapakah hambatan total yang dih

R1 R2 R3

1 (a) Tahanan tersusun secara seri, (b) tahanan sersusun secara parallel, dan (ccampuran susunan seri dan parallel. aMari kita tinjau hambatan yang disusun secara seri. Hambaran R1, R2, dan R3 disusunh Jika hambatan total adalag R maka terpenuhi

Vad = I R

R1

R2

R3

R2

R3

(a)

(b)

(c)

R1 R2 R3R1 R2 R3(a)

(b)

(c)

R1

R2

R3

R1

R2

R3

R2

R3

R2

R3

Page 127: ITB-Diktat Fisika Dasar II

R1 R2 R3a b c d

I

R1 R2 R3a b c d

I

124

seri. ika beda potensial antar ujung masing-masing hambatan adalah Vab, Vbc, dan Vcd maka rpenuhi

Vad = Vab + Vbc + Vcd (3.19)

Vab = I R1 (3.20a)

Vcd = I R3 (3.20c)

ubstitusi persamaan (3.18) dan (3.20) ke dalam persamaan (3.19) maka I R = I R

uang I pada kedua ruas diperoleh

R = R1 + R2 + R3 (3.21)

erikutnya kita bahas hambatan-hambatan yang disusun secara parallel (lihat Gbr 3.13). Arus tot alah I etika emasuki tahanan-tahanan, arus tersebut te tas

ga jalur sehingga, berdasarkan hokum Kirchoff I terpenuhi

(3.22)

Gambar 3.12 Menentukan hambatan pengganti untuk sejumlah hambatan yang disusun secara

Jte

Karena arus yang mengalir pada semua hambatan sama maka

Vbc = I R2 (3.20b)

S

1 + I R2 + I R3

B

b) Hambatan Paralel B

al yang mengalir ad . K m rbagi ati

I = I1 + I2 + I3 Beda potensial antar ujung-ujung tahanan semuanya sama, yaitu Vab. Jika hambatan total adalah R maka

Page 128: ITB-Diktat Fisika Dasar II

RV

I ab= (3.23)

uk sejumlah hambatan yang disusun secara

parallel.

arena beda potensial antar ujung hambatan R1, R2, dan R3 juga Vab maka

Gambar 3.13 Menentukan hambatan pengganti unt

125

K

11 R

VI ab= (3.24a)

22 R

VI ab= (3.24b)

33 R

VI ab= (3.24c)

Substitusi persamaan (3.23) dan (3.24) ke dalam persamaan (3.22) diperoleh

321 RV

RV ababb ++

RV

RV aab =

nuhi Hilangkan Vab pada kedua ruas maka kita peroleh hambatan total yang meme

321

1111RRRR

++= (3.25)

R1

R2

R3

a bI1

I2

I3

I

R1

R2

R3

a bI1

I2

I3

I

Page 129: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Contoh

126

) Tentukan hambatan pengganti dari empat hambatan yang disusun secara parallel, R1 = 1 kΩ, R2 = 4 kΩ, R3 = 8 kΩ,

(b) Jika benda tengan yang dipasang antar ujung-ujung hambatan adalah 50 V, tentukan arus yang mengalir pada masing-masing hambatan.

(a)

(adan R4 = 5 kΩ.

Jawab

Hambatan pengganti memenuhi

4321

11111RRRR

+++= R

4063

408

405

4010

4040

51

81

4111

=+++=+++

R = 40/63 = 0,635 kΩ = 635 Ω (b) Arus yang mengalir pada masing-masing hambatan Hambatan R1: I1 = V/R1 = 50/1000 = 0,05 A

atan R2: I2 = V/R2 = 50/5000 = 0,0125 A 000 = 0,00625 A

ambatan R4: I4 = V/R4 = 50/5000 = 0,01 A

n sumber tegangan lah hambatan dan sejumlah sumber tegangan.

Rumus yang m hambatan serta tegangan adalah

=

atau

HambHambatan R3: I3 = V/R3 = 50/8H 3.11 Rangkaian yang mengandung tahanan daDalam rangkaian listrik, kadang kita jumpai sejumBagaimana menentukan arus yang mengalir

Gambar 3.14 Contoh rangkaian yang mengandung tahanan dan sumber tegangan

enghubungan besar arus yang mengalir dan besarnya

R1 R2a b

I

εR1 R2a bε

I

Page 130: ITB-Diktat Fisika Dasar II

∑∑ −= εRIV ab (3.26)

erkalian arus dan tahanan sepanjang rangkaian antara titik a dan b, dan adalah jumlah

tegangan yang dipasang sepanjang rangkaian antara titik a dan b.

Rumus (3.26) diterapkan dengan perjanjian

ii) diberi harga positif jika kutub negatif sumber tegangan menghadap titik a dan kutub positif

tegangan listrik antara titik a dan b?

Gambar 3.15 Jawab

rangkaian hanya terdapat satu umber tegangan. Maka persamaan (3.26) dapat ditulis

ab = I R1 + I R2 - ε

,01 A utub negatif ε menghadap titik a sehingga nilai ε diberi harga positif: ε = + 3V.

adi

di mana Vab adalah beda potensial antara ujung-ujung rangkaian, ∑ RI adalah jumlah

p ∑ε

i) I diberi harga positif jika mengalir dari a ke b ε

menghadap titik b. Contoh Perhatikan rangkaian pada Gbr 3.15. Berapakan

R1=100 Ω R2=700 Ωa b

I = 0,01 A

ε=3 VR1=100 Ω R2=700 Ωa b

I = 0,01 A

ε=3 V

Arus I yang mengalir pada R1 dan R2 sama besar dan dalams V Berdasarkan perjanjian: I mengalir dari a ke b sehingga diberi harga positif: I = 0K J Vab = 0,01 × 100 + 0,01 × 700 – 3 = 1 + 7 – 3 = 5 V.

127

Page 131: ITB-Diktat Fisika Dasar II

128

ontoh sarkan gambar 3.16, jika Vab = 5 V, tentukan besar arus yang mengalir.

Gambar 3.16

ab = (I R1 + I R2) – (ε1 + ε2)

erdasarkan perjanjian: Kutub positif ε1 m ga negatif: ε1 = - 3 V Kutub negatif ε2 m nghadap titik a sehingga diberi nilai positif: ε2 = + 7V

3 + 7)

tau

1125 A.

ambatan dalam sumber tegangan umber tegangan seperti baterei dan aki sebenarnya juga memiliki hambatan. Ketika dipasang

ambatan di dalam rangkaian bukan hanya hambatan tahanan-tahanan ang dipasang, tetapi juga hambatan yang dimiliki sumber tegangan. Hambatan yang dimiliki umber tegangan disebut hambatan internal.

CBerda

R1=200 Ω R2=600 Ωa b

Iε2=7 Vε1=3 V

R1=200 Ω R2=600 Ωa b

Iε2=7 Vε1=3 V

∑∑ −= εRIVab

V B

enghadap titik a sehingga diberi hare

Jadi 5 = I × 200 + I × 600 – (-5 = 800 I – 4 800 I = 9 a I = 9/800 = 0,0 3.12 HSpada rangkaian maka hys Sumber tegangan yang ideal adalah sumber tegangan yang hambatan dalamnya nol. Tetapi tidak ada sumber tegangan yang ideal. Sumber tegangan yang baik adalah sumber tegangan yang memiliki hambatan dalam sangat kecil.

Page 132: ITB-Diktat Fisika Dasar II

129

ntuk menentukan arus yang mengalir dalam rangkaian ketika dipasang sumber tegangan, maka

.13 Loop pa yang terjadi jika titik a dan b pada Gbr 3.14 dihubungkan? Kita akan mendapatkan Vab = 0

Gambar 3.18 Contoh loop seder Karena Vab = 0 m

Usumber tegangan tersebut dapat digantikan dengan sebuah sumber tegangan ideal yang diseri dengan sebuah tahanan r. Tahanan r inilah yang disebut tahahan internal sumber tegangan.

Gambar 3.17 Sebuah sumber tegangan sembarang dapat digantikan oleh sumber tegangan ideal yang diseri dengan sebuah hambatan dalam.

3Adan rangkaian menjadi tertutup. Rangkaian yang tertutup tersebut disebut loop. Contoh loop adalah Gbr 3.18.

hana

aka persamaan (3.26) menjadi

εε

r

Sumber tegangan tidak ideal:menghasilkan beda potensialdan memiliki hambatan dalam

Sumber tegangan ideal:menghasilkan beda potensialtetapi tidak memiliki hambatandalam

Hambatan dalam yangdimiliki sumber tegangantidak ideal

εε

r

Sumber tegangan tidak ideal:menghasilkan beda potensialdan memiliki hambatan dalam

Sumber tegangan ideal:menghasilkan beda potensialtetapi tidak memiliki hambatandalam

Hambatan dalam yangdimiliki sumber tegangantidak ideal

R1

R2

a b I

ε1

ε2

R1

R2

a b I

ε1

ε2

Page 133: ITB-Diktat Fisika Dasar II

130

3.27)

entukan arus yang mengalir pada rangkaian Gbr. 3.19 jika sumber tegangan dianggap tidak memiliki hambatan dalahambatan dalam 50 Ω.

Gambar 3.19 Jawab Kita bisa meika setelah aka arah arus yang dipilih

ika setelah dilakukan perhitungan diperoleh arus bernilai negatif maka arah arus yang dipilih nan dengan arah sebenarnya, tetapi bersarnya arus benar (tinggal membalik arah saja

sumber tegangan yang tidak memiliki hambatan dalam.

0=−∑∑ εRI (

Contoh T

m. Tentukan pula arus yang mengalir jika sumber tegangan memiliki

R1=200 Ω

nganggap arah arus sembarang dalam loop. J dilakukan perhitungan diperoleh arus bernilai positif mbenar. Jberlawatanpa melakukan perhitungan ulang). Untuk Misalkan kita pilih arah arus seperi pada Gbr 3.20

R2=300 Ω

ε1=5 V ε2 =7 V

R2=300 Ω

ε1=5 V

R1=200 Ω

ε2 =7 V

R2=300 Ω

1=200 Ω

Iε1=5 V

R

ε2 =7 V

R2=300 Ω

1=200 Ω

Iε1=5 V

R

ε2 =7 V

Page 134: ITB-Diktat Fisika Dasar II

131

Gambar 3.20 (a) Jika sumber tegangan tidak memiliki hambatan dalam

I R1 + I R2 – (ε1 + ε2) = 0 Arus masuk ke ε1 dari kutub negatif, maka ε1 diberi harga positif: ε1 = + 5 V Arus masuk ke ε1 dari kutub positif, maka ε2 diberi harga negatif: ε2 = - 5 V

00 I + 2 = 0 atau

jam dan besarnya

memiliki hambatan dalam.

Gambar 3.20(b) Jika sumber tegangan memiliki hambatan dalam

I R1 + I R2 + I r + I r – (ε1 + ε2) = 0 I × 200 + I × 300 + I × 50 + I × 50 – (5 – 7) = 0

0=−∑∑ εRI

Jadi I × 200 + I × 300 – (5 – 7) = 0 5

I = -2/500 = - 0,04 A Karena diperoleh arus berharga negatif, maka arah arus dalam rangkaian berlawanan dengan anak panah yang digambar. Jadi arus mengalir berlawanan dengan arah jarum0,04 A. Untuk sumber tegangan yang

R2=300 Ω

R1=200 Ω

0=−∑∑ εRI

I

ε1=5 V

ε2 =7 V

(b)

r=50 Ω r=50 Ω

R2=300 Ω

R1=200 Ω

ε1=5 V

(b)

Iε2 =7 V

r=50 Ω r=50 Ω

Page 135: ITB-Diktat Fisika Dasar II

132

600 I + 2 = 0 atau I = -2/600 = - 0,003 A 3.14 Rangkaian dua loop Jumlah loop dalam rangkaian tidak hanya satu, tetapi bisa banyak sekali. Sekarang kita bahas rangkaian yang terdiri dari dua loop. Prinsip yang digunakan sama dengan saat memecahkan persoalan satu loop. Hanya di sini akan muncul dua persamaan, karena ada dua arus yang harus

asing-masing loop. Contohnya, kita tinjau rangkaian pada . 3.21.

dicari, yaitu arus yang mengalir pada mGbr

R3=500 Ω

R1=100 Ω

ε2 =2 V

R2=400 Ω

ε3 =8 V

R3=500 Ω

R1=100 Ω

ε2 =2 V

R2=400 Ω

ε3 =8 Vε1=2 Vε1=2 V

Gambar 3.21 Contoh rangkaian dua loop Arus yang mengalir pada tiap loop bisa dipilih sembarang. Jika nanti diperoleh nilai positif maka arah yang dipilih sudah benar. Tetapi jika diperoleh nilai negatif, maka arah arus sebenarnya berlawanan dengan arah yang dipilih, tetapi besarnya sama. Misalkan kita pilih arah arus seperti pada Gbr. 3.22

R3=500 Ω

1

1ε1=2 V

R =100 Ω

ε2 =2 V

R =400 Ω2

ε3 =8 V2

I1 I2

I1-I2R3=500 Ω

1

1ε1=2 V

R =100 Ω

ε2 =2 V

R =400 Ω2

ε3 =8 V2

I1 I2

I1-I2

Page 136: ITB-Diktat Fisika Dasar II

133

ambar 3.22 Arah arus yang dipilih untuk loop pada Gbr 3.21

ntuk loop 1 berlaku

(ε1 + ε2) = 0 Berdasarkan perjanjian untuk tanda sumber tegangan, maka berdasarkan gambar, ε1 = + 2V ε2 = - 4 V I1 × 100 + I1 × 500 – (2 – 4) = 0 600 I1 + 2 = 0

A

ε2 + ε3) = 0

ber tegangan, maka berdasarkan gambar,

engalir pada loop kiri adalah 0,003 A dengan arah an pada Gbr 3.22. Arus yang mengalir pada loop 2 adalah 0,03

sesuai dengan arah yang dilukiskan pada Gbr. 3.22.

G U

0=−∑∑ εRI

I1 R1 + I1 R3 –

I1 = -2/600 = 0,003 Untuk loop 2 berlaku

0=−∑∑ εRI

I2 R2– (

Berdasarkan perjanjian untuk tanda sumε2 = + 4V ε3 = + 8 V Maka 400 I2 – (4 + 8) = 0 400 I2 – 12 = 0 I2 = 12/400 = 0,03 A Berdasarkan haris di atas, arus yang mberlawanan dengan yang dilukiskA

Page 137: ITB-Diktat Fisika Dasar II

134

3.15 Daya Listrik

alir pada sebuah hambatan maka hambatan tersebut akan menjadi panas. Ini enunjukkan bahwa pada hambatan tersebut terjadi proses perubahan energi dari energi listrik

jadi panas per berapakah daya listrik yang diubah menjadi panas per detik pada suatu hambatan?

ari kita tinjau arus yang mengalir melewati sebuah hambatan selama selang waktu . Jumlah yang mengalir selama waktu ini adalah

ari satu ujung hambatan ke ujung lain yang memiliki beda potensial V. Dengan emikian, ketika muatan bergerak dari satu ujung hambatan ke ujung lainnya, muatan tersebut

ergi sebesar

Jika arus listrik mengmmenjadi energi panas. Pertanyaannya, berapakah energi listrik yang diubah pendetik? Atau

t∆Mmuatan

tIq ∆=∆ Arus mengalir dd

qVU ∆=∆ mendapat tambahan en Tambahan energi ini seharusnya menyebabkan energi kinetik muatan saat mencapai ujung kedua dari hambatan makin besar. Atau saat mencapai ujung kedua hambatan, kecepatan muatan makin besar sehingga arus di ujung kedua muatan juga makin besar. Tetapi, dalam rangkaian besar arus i ujung awal maupun ujung akhir hambatan sama. Ini berarti tambahan energi yang didapat

am bentuk panas sehingga energi kinetik muatan tidak berubah. Jadi, jumlah dmuatan dibuang dalenergi yang diubah menjadi panas adalah

qVQ ∆=∆ tVI∆=

Dengan demikian, daya yang dibuang pada hambatan adalah

tQP∆∆

=

IV (3.28) = Dengan menggunakan hukum Ohm V = IR maka kita juga dapat menulis

RIP 2= (3.29) Contoh Suato loop mengandung sebuah baterei dengan tegangan 1,5 V dan sebuah tahanan dengan

Page 138: ITB-Diktat Fisika Dasar II

135

rik yang hilang pada tahanan? (c) Berapa daya listrik ang hilang pada baterei?

Jawab

iberikan

= 2 kΩ = 2 000 Ω (a) Arus yang mengalir dalam loop I = ε/

= I2 R = (0,00075)2 × 2000 = 0,0011 W

) Daya listrik yang hilang pada baterei

1,5 × 0,00075 = 0,0011 W

ngukuran Arus Listrik ar arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian dapat diukur dengan alat yang alvanometer atau amperemeter.

lir pada rangkaian, pertama-tama rangkaian harus diputus. ua ujung kabel yang diputus dihubungkan ke dua terminal amperemeter sehingga arus mengalir

hambatan 2 kΩ. Anggaplah baterei memiliki hambatan dalam nol. (a) Berapakah arus yang mengalir dalam loop? (b) berapa daya listy

Dε = 1,5 V R

R = 1,5/2000 = 0,00075 A (b) daya listrik yang hilang pada tahanan P

(c P = ε I = Kalian perhatikan bahwa daya yang hilang pada batereri sama dengan daya listrik yang diubah menjadi energi panas pada tahanan. 3.16 PeBerapa besnamanya g

Gambar 3.23 Contoh amperemeter Untuk mengukur arus yang mengaDke dalam amperemeter.

Page 139: ITB-Diktat Fisika Dasar II

R2

R1

ε1

R2

136

Gambar 3.24 Tahap pengukuran arus dengan amperemeter. (a) rangkapan yang akan diukus arusnya. (b) rangkaian diputus dan (c) ujung rangkaian yang diputus dihubungkan ke terminal amperemeter. Besarnya arus yang mengalir akan ditunjukkan oleh layar peraga amperemeter. Layar peraga tersebut dapat berupa jarum (untuk amperemeter analog) atau angka-angka (untuk amperemeter

ε1

R1

R2

ε1

R1

A

(c)

R2

R1

ε1

R2

R1

ε1

R2

(a)(a)

R1

R2

(b)

ε1ε1

R1

R2

ε1

R1

A

R2

ε1

R1

A

(c)

(b)

Page 140: ITB-Diktat Fisika Dasar II

137

digital). Yang perlu diperhatikan Beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengukur arus dengan amperemeter di antaranya a) Amperemeter miliki tahanan, walaupun sangat kecil. Ketika amperemeter dipasang untuk mengukur arus maka tahanan total rangkaian menjadi lebih besar sehingga arus yang mengalir sedikit berkurang. Jadi arus yang ditunjukkan oleh amperemeter sedikit lebih kecil daripada arus yang mengalir sebelum amperemeter dipasang. Namun: i) Jika hambatan total dalam rangkaian cukup besar maka tahanan yang dimiliki amperemeter dapat dibaikan sehingga arus yang dibaca oleh amperemeter hampir sama dengan arus yang mengalir sebelum amperemeter dipasang. ii) Jika hambatan total dalam rangkaian sangat kecil, maka pemasangan amperemeter dapat mengubah arus yang mengalir cukup signifikan. Arus yang dibaca amperemeter jauh lebih kecil daripada arus yang mengalir sebelum amperemeter dipasang. b) Ada batas maksimum arus yang dapat diukur oleh amperemeter. Jika arus yang diukur melebihi batas maksimum tersebut, maka amperemeter dapat rusak dan terbakar. Untuk itu, sebelum melakukan pengukuran, kalian perkirakan dulu besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian. Jika kalian yakin bahwa arus yang mengalir masih berada di bawah batas maksimum yang bisa diukur amperemet, kalian dapat mengukur. Mengukur arus yang melebihi batas maksimum kemampuan amperemeter Bagaimana mengukur arus yang nilainya melebihi kemapuan pengukuran amperemeter? Kita dapat memasang hambatan “shunt” yang dipasang secara parallel dengan salah satu hambatan dalam rangkaian. Peranan hambatan ini adalah untuk membagi arus sehingga sebagian mengalir di hambatan shunt dan sebagian mengalir di hambatan dalam rangkaian amperemeter. Nilai hambatan shunt harus cukup kecil sehingga arus yang mengalir pada amperemeter lebih kecil dari arus maksium yang dapat diukur amperemeter.

ampak dari Gbr 3.25 (b)

= Vab/R2

T I = I1 + I2 I1I2 = Vab/Rs, atau Vab = I2 Rs Jadi

Page 141: ITB-Diktat Fisika Dasar II

I1 = I2 Rs /R2

R1

138

eknik pengukuran arus yang melebihi kemampuan ukur amperemeter

Gambar 3.25 (a) Rangkaian mula-mula dan (b) rangkaian setelah dipasangkan hambatan shunt.

TGambar 3.26

R

ε1

2

ε2

I

R1

R2

ε1

R1

ε2

Rs

II1

I1

(a)

(b)

ba

R

ε1

2

ε2

IR

ε1

R1(a)

2

ε2

I

R2

ε1

R1

ε2

Rs

II1

I1

R2

ε1

R1

ε2

(b)

II1

Rs

I1

ba

R2

R1

ε1 ε2

Rs

II1

I1A

R2

R1

ε1 ε2

Rs

II1

I1A

Page 142: ITB-Diktat Fisika Dasar II

139

Dan arus total menjadi I = I2 Rs/R2 + I2 = (1 + Rs/R2) I2 Jadi, dengan mengukur I2 maka nilai arus yang mengalir pada rangkaian semula dapat ditentukan. Pemasangan amperemeter pada saat pengukuran menjadi seperti pada Gbr. 3.26 Mengukur beda potensial dua titik Beda potensial antara dua titik dalam rangkaian dapat diukur dengan alat yang namanya voltmeter. Pengukuran beda potensial tidak perlu memutus rangkaian yang ada. Cukup menyentuhkan dua terminal voltmeter dengan dua titik yang akan diukur beda potensialnya.

R2

R1

ε1 ε2

V

a b

(a)

(b)

(c)

R2

R1

ε1 ε2

V

a bR2

R1

ε1 ε2

V

a b

(a)

(b)

(c)

Page 143: ITB-Diktat Fisika Dasar II

140

ambar 3.27 (a) contoh voltmeter, (b) volmeter sedang digunakan untuk mengukur beda otensial dua titik dalam rangkaian, (c) skema pemasangan voltmeter saat mengukur beda

k.

da layar voltmeter. Layar tersebut dapat berupa jarum (untuk olmeter analog) atau angka-angka (volmeter digital).

ambatan listrik suatu resistor atau antar dua titik dalam rangkaian dapat diukur secara langsung engan alat yang namanya Ohmmeter. Pengukuran dilakukan dengan menyentuhkan dua

tahanan atau dua titik dalam rangkaian yang akan diukur

ambar 3.29 Tahapan pengukuran nilai hambatan suatu komponen dalam rangkaian dengan

Gppotensial antara dua titi Beda potensial langsung terbaca pav Mengukur Hambatan Listrik Hdterminal Ohmmeter dengan dua ujungtahanannya.

Gambar 3.28 Mengukur hambatan listrik dalam rangkaian dengan multimeter digital

R3

R1

ε R2

R3

R1

ε R2

R1

R3

R2

Ω

(a) (b)

(c)

ε

R3

R1

ε R2

R3

R1

ε R2

R3

R1

ε R2

R1

R3

R2

Ω

R1

R3

R2

Ω

(a) (b)

(c)

ε

G

Page 144: ITB-Diktat Fisika Dasar II

141

hmmeter. (a) rangkaian asal di mana nilai R3 akan diukur, (b) salah satu kaki R3 diputus

engukur hambatan, komponen atau dua titik dalam rangkaian yang kan diukur hambatannya harus diisolasi dari rangkaian lainnya. Jika akan mengukur nilai

hambatan antar dua titik dalam rangkaian. alah satu titik diputus dari rangkaian induk baru dilakukan pengukuran.

lah R1 = 500 Ω, R2 = 200 Ω, R3 = 300 Ω, R4 = 400 Ω, dan R5 = 200 Ω.

ambarn 3.30

R2 dan R3 tersusun secara seri sehingga dapat digantikan oleh hambatan RA yang memenuhi RA = R2 + R3 = 200 + 300 = 500 Ω. RA, R4, dan R5 tersusun secara paralel, sehingga dapat digantikan oleh hambatan RB yang memenuhi

Ohubungannya dengan rangkaian, (c) hambatan R3 diukur dengan Ohmmeter. Tetapi harus diingat, saat masebuah tahanan dalam rangkaian maka salah satu kaki tahanan tersebut harus dipotong dari rangkaian. Hal yang sama dilakukan ketika mengukur S Soal dan pembahasan 1) Tentukan hambatan pengganti untuk susunan hambatan pada Gbr 3.30. Nilai hambatan dalam rangkaian ada

R5

R1

bR4

R2 R3

a

R5

R1

bR4

R2 R3

a

G Jawab

200019

200010

20005

20004

2001

4001

50011111

54

=++=++=++=RRRR AB

atau RB = 2000/19 = 105 Ω. R1 dan RB tersusun secara seri sehingga dapat digantikan oleh RT tang memnuhi

Page 145: ITB-Diktat Fisika Dasar II

142

RT = R1 + RB = 500 + 105 = 605 Ω. RT merupakan hambatan penggantu susunan hambatan pada Gbr. 26.31. 2) Kembali ke soal nomor 1. Jika tegangan antara a dan b adalah 6 V, berapaka arus yang mengalir pada masing-masing tahanan? Jawab Hambatan total antara a dan b adalah RT = 605 Ω. Maka arus total yang mengalir dari a ke b adalah I = V/RT = 6/605 = 0,01 A

elewari R1. Jadi arus yang mengalir pada R1 adalah 0,01 A.

= Vcb/R4 = 1,05/400 = 0,0026 A

3) Sebuah kawat diregangkan sehingga panjangnya bertambah 20% dari panjang semula. Berapa perubahan hambatan kawat tersebut? Jawab Misalkan Panjang kawat mula-mula Lo

uas penampang kawat mula-mula: Ao

Arus total ini m Misalkan tegangan antar dua titik percabamngan adalah Vcb. Maka Vcb = I RB = 0,01 × 105 = 1,05 V Arus yang mengalir pada R2 maupun R3 adalah I23 = Vcb/RA = 1,05/500 = 0,0021 A Arus yang mengalir pada R4 adalah I4 Arus yang mengalir pada R5 adalah I5 = Vcb/R5 = 1,05/200 = 0,0053 A

L

Page 146: ITB-Diktat Fisika Dasar II

143

anjang kawat setelah diregangkan: L lah diregangkan: A

ambatan kawat mula-mula

erdasarkan soal: L = (1 + 20%) Lo = 1,2 Lo Volume kawat sebelum dan sesudah diregankan tidak berubah, sehingga

o = V

o Lo = A L

tau

= Ao Lo/L = Ao Lo/(1,2 Lo) = Ao/1,2

engan demikian

o) = 1,44 Ro

hanan kawat bertambah 44%.

ah kios pengisian aki mengisi aki dengan mengalirkan arus 0,4 A selama 7 jam. erapakah muatan yang dimasukkan ke dalam aki?

awab

iberikan

t = 7 jam = 7 × 3600 s = 25 200 s aki adalah

PLuas kawat seteH Ro = ρ Lo/Ao Hambatan kawat setelah diregangkan R = ρ Lo/Ao B

V A A A D R = ρ (1,2 Lo)/(Ao/1,2) = (1,2)2 (ρ Lo/A Atau ta 4) SebuB J DI = 0,4 A ∆Muatan yang dimasukkan ke dalam ∆Q = I ∆t = 0,4 × 25 200 = 10 080 C.

Page 147: ITB-Diktat Fisika Dasar II

144

kawat. Berapa jumlah elektron per detik yang mengalir alam kwat tersebut? Besar muatan elektron adalah 1,6 × 10-19 C.

awab

= 0,5 A

uatan yang mengalir selama satu detik

alir per detik adalah

/1,6 × 10-19 = 0,5/1,6 × 10-19 = 3,125 × 1018 elektron.

narik arus 5,5 A ketika dihubungkan ke tagangan 110 V. (a) Jika s yang mengalir sekarang? (b) Jika hambatan berkurang

tersebut saat dihubungkan ke tegangan 110 V?

amabatan mula-mula yang dimiliki alat

= 110/5,5 = 20 Ω

) Jika tegangan turun 10 persen, maka tegangan menjadi

’ = 110 – 10% × 110 = 110 – 0,1 × 110 = 110 – 11 = 99 V

= V’/R = 99/20 = 4,95 A

) Jika hambatan dikurangi 10 persen, maka hambatan baru menjadi

’ = R - 10% × R = 20 – 0,1 × 20 = 20 – 2 = 18 Ω.

rus yang mengalir

= V/R’ = 110/18 = 6,1 A

5) Arus sebesar 0,5 A mengalir padad JDiberikan I ∆t = 1 s M∆Q = I ∆t = 0,5 × 1 = 0,5 C. Arus yang mengalir pada kawat disebabkan aliran elektron sepanjang kawat tersebut. Dengan demikian, jumlah elektron yang meng N = ∆Q 6) Sebuah peralatan listrik metegangan turun 10 persen, berapakah aru10 persen, berapa arus yang ditarik alat Jawab H R a VBesar arus yang mengalir I’ b R A I

Page 148: ITB-Diktat Fisika Dasar II

145

) Baterei 12 V mendorong arus 0,5 A pada sebuah tahahan. (a) Berapakah besar tahanan a Joule kehilangan energi baterei selama satu menit.

iberikan

= 0,5 A

) Daya baterei yang hilang = 12 × 0,5 = 6 W

nergi yang hilang selama ∆t = 1 menit = 60 s adalah

6 × 60 = 360 J.

0 Ω. Di manakah kawat tersebut harus dipotong gar hambatan salah satu potongan tujuh kali hambatan potongan yang lain? Hitung pula

uas penampang kawat A. potongan pertama: L1.

tongan kedua: L – L1 potongan pertama

ambatan potongan kedua

L1/A = 7 ρ (L - L1)/A

7tersebut? (b) Berap Jawab DV = 12 V I (a) Hambatan R = V/I = 12/0,5 = 24 Ω. (bP = V IE E = P ∆t = 8) Sebuah kawat tembaga memiliki hambatan 1ahambatan tiap potongan tersebut. Jawab Misalkan panjang mula-mula kawat L. LPanjangPanjang poHambatan R1 = ρ L1/A H R2 = ρ (L - L1)/A Tetapi R1 = 7 R2 Sehingga ρ

Page 149: ITB-Diktat Fisika Dasar II

146

1 = 7L – 7L1

L1 = 7L

ertama

= (7/8) ρ L /A = (7/8) R = (7/8) × 10 = 8,75 Ω.

2 = R – R1 = 10 – 8,75 = 1,25 Ω.

ah suhu kawat tembaga harus dinaikkan (jika mula-mula suhunya 20 oC) agar ya bertambah 20%

o

engan menggunakan persamaan (26.6)

= Ro [1 + α (T – To)]

,0068 (T – To) = 1,2 –1 = 0,2

atau L1 = 7 (L – L1) L 8atau L1 = 7L/8 Hambatan total kawat R = ρ L /A = 10 Ω Hambatan potongan p R1 = ρ L1 /A = ρ (7L/8) /A Hambatan potongan kedua R 9) Berapakhambatann Jawab Diberikan To = 20 oC R = Ro + 20% Ro = 1,2 RBerdasarkan tabel 26.1 α = 0,0068 (oC)-1

D R R/Ro = 1 + α (T – To) 1,2 = 1 + 0,0068 (T – To) 0 atau

Page 150: ITB-Diktat Fisika Dasar II

147

oC

h 29,4 oC.

0) Kawat yang panjangnya 10 m terbuat dari 5 m tembaga dan 5 m aluminium yang memiliki g sama (1,0 mm). Beda potensial sebesar 80 V diberikan pada ujung-ujung

abungan kawat tersebut. (a) berapakah hambatan total kawat, (b) berapakah arus yang mengalir beda potensial sepanjang kawat aluminium saja dan berapakah beda

otensial sepanjang kawat tembaga saja?

awab an

anjang kawat aluminium: LA = 5 m at tembaga: LT = 5 m

awat: d = 1 mm = 10-3 m. uas penampang kawat: A = πd2/4 = 3,14 × (10-3)2/4 = 7.85 × 10-7 m2.

ahanan jenis aluminium: ρA = 2,65 × 10-8 Ωm an jenis tembaga: ρT = 1,68 × 10-8 Ωm

ambatan kawat aluminium 2,65 × 10-8 × 5/7.85 × 10-7 = 0,17 Ω.

t tembaga T = ρT LT/A = 1,68 × 10-8 × 5/7.85 × 10-7 = 0,11 Ω.

at aluminium dan tembaha disusun seri, maka hambatan keduanya juga tersusun seri. atan total kawat menjadi

= RA + RT = 0,17 + 0,11 = 0,28 Ω.

) Arus yang mengalir pada kawat

= V/R = 80/0,28 = 286 A.

) Beda potensial sepanjang kawat aluminium V

eda potensial sepanjang kawat tembaga

aksimum yang dapat diberikan pada tahanan 2,7 kΩ dan memiliki aya 0,25 W?

(T – To) = 0,2/0,0068 = 29,4 Jadi besarnya kenaikan suhu adala 1diameter yangpada kawat? (c) berapakah p JDiberikPPanjang kawDiameter kLBerdasarkan Tabel 26.1 TTahanHRA = ρA LA/A =Hambatan kawaRKarena kawHambR (b I (cVA = I RA = 286 × 0,17 = 48,6BVT = I RT = 286 × 0,11 = 31,4 V 11) Berapakah tegangan md

Page 151: ITB-Diktat Fisika Dasar II

148

awab

maks = 0,25 W kΩ = 2 700 Ω.

aks)2/R

675 V2

tau

maks = (675)1/2 = 26 V

lampu 100 W yang dapat dipasang secara parallel di rumah yang kering 2,5 A?

salah Im = 2,5 A

rus yang mengalir pada masing-masing bolam lampu: I = P/V = 100/220 = 0,45 A.

umlah bolam lampu yang dapat dipasang adalah Im/I = 2,5/0,45 = 5 buah.

ersusun secara seri, sehingga hambatan penggantinya adalah

JAgar hambatan tersebut tidak terbakar, maka daya yang dihasilkan tidak boleh melebihi 0,25 W. Jadi PR = 2,7 Pmaks = (VmAtau (Vmaks)2 = Pmaks × R = 0,25 × 2 700 = a V 12) Berapa banyak bola memiliki tegangan 220 V dan se JawabArus maksimum yang diijinkan aA J 13) Tentukan hambatan pengganti dari “tangga hambatan” pada Gbr.3.31. Hambatan tiap tahanan sama, yaitu 200 Ω.

R

R

R

R

R

R

R R R

R R

R

R

R

R R R

R

Gambar 3.31 Jawab Kita hitung hambatan tahap demi tahap Tiga hambatan paling kanan t

Page 152: ITB-Diktat Fisika Dasar II

149

ggantinya, RB memenuhi

/RB = 1/RA + 1/R = 1/3R + 1/R = 1/3R + 3/3R = 4/3R

nam dari kanan (melintang di atas dan di bawah) digantikan oleh hambatan RC yang memenuhi

= 3R/4 + 4R/4 + 4R/4 = 11R/4

sehingga dapat digantikan oleh hambatan RD yang memenuhi

1/RC + 1/R = 1/(11R/4) + 1/R = 4/11R + 11/11R = 15/11R

dua hambatan paling kiri tersususun secara seri, sehingga dapat digantikan ambatan RT yang memenuhi

15R/15 + 15R/15 = 41R/15

ambatan RT merupakan hambatan pengganti semua tahanan yang dipasang dalam rangkaian. engganti adalah

Pada Gbr. 3.32, tentukan hambatan pengganti rangkaian hambatan jika nilai tiap dalam baterei nol. (b) tentukan arus yang

n B? awab

RA = R + R + R = 3R RA dengan hambatan keempat dari kanan (posisi mengahdap atas bawah) tersusun secara parallel, sehingga hambatan pen 1atau RB = 3R/4 Hambatan RB dengan hambatan kelima dan keetersusun secara seri sehingga dapat RC = RB + R + R = 3R/4 + R + R Hambatan RC dengan hambatan ketujuh dari kanan (posisi menghadap atas bawah) tersusun secara parallel, 1/RD = arau RD = 11R/15 Hambatan RD denganoleh h RT = RD + R + R = 11R/15 + R + R = 11R/15 + HJadi, besarnya hambatan p RT = 41 × 200/15 = 547 Ω 14) (a)hambatan adalag R = 2,8 kΩ. Anggap hambatanmengalir pada masing-masing hambatan. (c) tentukan beda potensial antara titik A daJ

Page 153: ITB-Diktat Fisika Dasar II

150

ambar 3.33 memperlihatkan tahapan-tahapan perhitungan tahanan pengganti.

ambar 3.32

ada Gbr. 3.33(a) hambatan atas dan kiri tersusun secara seri sehingga dapat digantikan oleh an R1

batan R1 dan hambatan yanh berposisi diagonal tersusun secara paralel, ehingga dapat digantikan oleh hambatan R2 yang memenuhi

2 = 2R/3

ada Gbr. 3.33(c), hambatan R2 dan hambatan di sisi kanan tersusun secara seri, sehingga dapat

3 = R2 + R = 2R/3 + R = 5R/3

ada Gbr. 3.33(d), hambatan R3 dan hambatan R yang melintang di tengan tersusun secara

/R4 = 1/R3 + 1/R = 1/(5R/3) + 1/R = 3/5R + 5/5R = 8/5R

tau

G

R

RR R

R

Rε = 12 V

A

B

C

R

RR R

R

Rε = 12 V

A

B

C

G Phambat R1 = R + R = 2R Pada Gbr. 3.33(b), hams 1/R2 = 1/R1 + 1/R = 1/2R + 1/R = 1/2R + 2/2R = 3/2R atau R Pdigantikan oleh hambatan R3 yang memenuhi R Pparalel, sehingga dapat digantikan oleh hambatan R4 yang memenuhi 1 a

Page 154: ITB-Diktat Fisika Dasar II

151

4 = 5R/8

ambar 3.33

ada Gbr. 3.33(e), hambatan R4 dan hambatan paling bawah di sisi kanan tersusun secara seri,

R

G P

RB

R

R

Rε = 12 V

R R

A

RR1 R

R

ε = 12 V

A

B

R

R2R

R

Rε = 12 V

A

B

R

Rε = 12 V

A

R3

R4

R

ε = 12 V

A

RT

ε = 12 V

A

(a)

(b) (e)

(c)

(d)

(f)

R

ε = 12 V

A C(g)

RB

R

R

Rε = 12 V

R R

A

RB

R

R

Rε = 12 V

R R

A

RR1 R

R

ε = 12 V

A

B

R

RR1 R

R

ε = 12 V

A

B

R

R2R

R

Rε = 12 V

A

B

R2R

R

Rε = 12 V

A

B

R

Rε = 12 V

A

R3

R

Rε = 12 V

A

R3

R4

(a)

R

ε = 12 V

AR4

R

ε = 12 V

A

RT

ε = 12 V

ART

ε = 12 V

A

(b) (e)

(c)

(d)

(f)

R

ε = 12 V

A C

R

ε = 12 V

A C(g)

Page 155: ITB-Diktat Fisika Dasar II

152

T = R4 + R = 5R/8 + R = 5R/8 + 8R/8 = 13R/8

ambatan RT merupakan hambatan total rangkaian.

adi, hambatan total rangkaian adalah

T = 13R/8 = 13 × 2,8/8 = 4,55 kΩ.

ngan arus yang mengalir pada hambatan paling awah di sisi kanan merupakan arus total yang mengalir dalam rangkaian, yaitu

= V/RT = 12/4 550 = 0,003 A

r dari kutub positif baterai an masuk pada kutub negatif baterei. Yaitu dari kiri ke kanan pada lintasan paling bawah yang

ang kita tentukan beda potensial antara titik C dan A. Lihat arah arus seperti pada Gbr. .33(f)

ca = Σ I R - Σ ε = IT R – ε Berdasarkan perjanjian Arah lintasan yang dibuat berlawanan dengan arah arus. Jadi IT = - 0,003 A. Lintasan yang dipilih masuk ke ε dari kutub positif, maka ε diberi harga negatif: ε = - 12 V Jadi Vca = -0,003 × 2 800 – (-12) = 3,6 V Arus yang mengalir pada hambatan melintang antara titik C dan A adalah Ica = Vca/R = 3,6/2 800 = 0,0013 A Arus yang mengalir pada semua hambatan di sebelah atas A dan C adalah I’ = It – Ica = 0,003 – 0,0013 = 0,0017 A

sehingga dapat digantikan oleh hambatan RT yang memenuhi R H J R (b)Arus yang mengalir pada baterei sama deb IT

Karena hanya ada satu baterei yang dipasang, arah arus ini, jelas keluadditempati baterei. Sekar3 V

Page 156: ITB-Diktat Fisika Dasar II

153

Arus I’ sama dengan arus yang mengalir pada hambatan di sisi kanan atas. Arah arus adalah dari bawah ke atas. Beda potensial antara titik B dan A, sama dengan perkalian arus I’ dengan dengan hambatan R2 pada Gbr 3.33 (c). Jadi Vba = I’ R2 = I’ × (2R/3) = 0,0017 × (2 × 2 800/3) = 3,17 V Dengan demikian, arus yang mengalir pada R yang berposisi diagonal adalah I’’ = Vba/R = 3,17/2800 = 0,00113 A Arus yang mengalir pada hambatan paling atas dan kiri atas adalah I’’’ = Vba/2R = 3,17/(2 × 2 800) = 0,00057 A (c) Tegangan antara titik A dan B sama dengan negatif tegangan antara titik B dan A. Kita sudah hitung, Vba = 3,17 V. Maka Vab = -3,17 V. 15) Misalkan kamu memiliki sumber tegangan 6 V. Tetapi kamu memiliki alat elektronik yang membutuhkan tegangan 4 V. Bagaimana cara mendapatkan tegangan 4 V dari sumber tegangan 6 V? Jawab Kita menggunakan dua buah tahanan, yang dikenal sebagai pembagi tegangan. Rangkaiannya tampak pada Gbr. 3.34

a

b

R1

R2

ε = 6 Va

b

R1

R2

ε = 6 V

Gbr. 3.34 Rangkaian pembagi tegangan

Page 157: ITB-Diktat Fisika Dasar II

154

ah Arus yang mengalir pada tahanan R1 dan R2 adal I = ε/(R1 + R2) Tegangan antara titik a dan b adalah

εε×=×== 2RRRIV

++ 212

212 RRRRab

tau

adi, kita perlu memasang dua buah hambatan dengan hambatan R1 setengah kali hambatan R2. 2 = 20 Ω.

a dihubungkan secara seri ke tegangan 110 V menghasilkan daya secara paralel. Jika

R maka

etika dihubungkan seri, hambatan total adalah Rs = R + 2200 Ω.

tau

2200 + Rp)

Agar diperoleh tegangan 4 V dari sumber tegangan 6 V maka 4 = R2/(R1+R2) × 6 a (R1 + R2)/R2 = 6/4 R1 + R2 = 6 R2/4 R1 = 6R2/4 – R2 = R2/2 JContohnya, R1 = 10 Ω dan R 16) Dua tahanan, ketikseperempat dari yang dihasilkan ketika kedua tahanan tersebut dihubungkanhambatan satu tahanan 2,2 kΩ, berapakah hambatan tahanan yang lainnya? JawabMisalkan hambatan tahanan yang lainKDaya yang dihasilkan Ps = V2/Rs Ketika dihunungkan secara paralel maka hambatan total Rp memenuhi 1/Rp = 1/R + 1/2200 = (2200 + R)/2200 Ra Rp = 2200 Rp/(

Page 158: ITB-Diktat Fisika Dasar II

155

p = V2/Rp

etapi Ps = 1/4 Pp

tau

2/Rs = (1/4) V2/Rp

/Rs = 1/4Rp

s = 4 Rp

+ 2200)2 = 8800 R

4400 R + 4 840 000 = 0 – 2200)2 = 0

Jadi tahanan lain memiliki hambatan 2,2 kΩ juga. 17) Lampu 75 W, 220 V dihubungkan secara paralel dengan lampu 40 W, 220 V. Berapakah hambatan total lampu? Jawab Hambatan lampu pertama R1 = V2/P1 = 2202/75 = 645 Ω. Hambatan lampu kedua R2 = V2/P2 = 2202/40 = 1 210 Ω. Hambatan total lampu, R memenuhi

826 = 0,002376

Daya yang dihasilkan P T A V 1 R R + 2200 = 4 × 2200 R/(R + 2200) (R R2 + 4400R + 4 840 000 = 8800 R R2 –(R atau R = 2200 Ω = 2,2 kΩ.

1/R = 1/645 + 1/1 210 = 0,00155 + 0,000 atau

Page 159: ITB-Diktat Fisika Dasar II

156

421 Ω

) Berapakah arus dalam ampere jika 1000 ion Na+ mengalir melalui membran sel selama 6,5 µs? Muatan satu ion Na+ sama dengan muatan elektron, hanya tandanya positif. 2) Berapakah hambatan sebuah toaster jika diberikan tegangan 110 V muncul arus 2,8 A?

) Baterei 9 V dihubungkan ke lampu yang memiliki hambatan 1,6 Ω. Berapa elektron yang

) Sebuah hair dryer menarik arus 9 A ketika disambuknan ke tegangan 110 V. (a) Berapakah (b) Berapa muatan yang mengalir selama 15 menit?

rapakah diamater kawat tungsten yang panjangnya 1 meter jika hambatannya 0,22 Ω? ) Dapatkan kawat tembaga yang diamaternya 2,5 mm memiliki hambatan yang sama dengan

anjangnya sama dengan panjang kawat tembaga tersebut? luminium, ketika dihubungkan ke tegangan 10,0 V tepat menghasilkan arus

,4212 A. Pada saat itu suhu kawat tepat 20 oC. Kemudian kawat tersebut ditempatkan pada tidak diketahui. Dengan memberikan tegangan yang sama, arus yang

engalir pada kawat menjadi 0,3618 A. Berapakah suhu lingkungan kawat tersebut?

) Sebuah bolam lampu mengandung filamen yang memiliki hambatan 12 Ω kerika dalam

0) Berapakah daya maksimum yang dikonsumsi oleh sebuah walkman jika arus maksimum tarik oleh alat tersebut dari sumber tegangan 9 V adalah 350 mA?

ngalir pada bolam lampu 60 W jika dihubungkan am lampu 440 W.

it listrik memberikan daya 520 kW ke sebuah pabrik melalui kabel yang hanan totalnya 3 Ω. Berapa daya listrik yang terbuang jika tegangan yang diberikan 50.000 V?

aya yang terbuang jika tegangan 20.000 V? 3) Delapan lampu sejenis dihubungkan secara seri pada tegangan listrik 220 V. (a) berapa beda

erapakah hambatan yang imiliki masing-masing lampu dan daya yang dihasilkan oleh masing-masing lampu tersebut?

secara paralel pada tegangan 110 V. Jika arus yang alir pada tiap lampu adalah 240 mA, berapakah hambatan tiap lampu dan daya yang

ihasilkan masing-masing lampu? memiliki hambatan masing-masing 140 Ω dihubungkan secara seri.

) berapakah hambatan total ke empat lampu tersebut? (b) berapakah hambatan total jika lampu

R = 1/0,002376 = Soal Latihan 1

3meninggalkan baterei selama satu menit? 4hambatan hair dryer?5) Be6kawat tungsten yang p7) Sebuah kawat a0lingkungan yang suhunyam8) Tentukan, pada suhu berapakah tahanan jenis tembaga menjadi sama dengan tahanan jenis tungsten pada suhu 20 oC? 9kondisi dingin dan 140 oC pada keadaan panas. Perkirakan suhu filamen dalam bola lampu ketika saklar di “ON” kan (lampu menyala) jika koefisien suhu hambatannya adalah α = 0,0060 (oC)-1

1yang di11) (a) Berapakah hambatan dan arus yang meke sumber tegangan 120 V? (b) Ulangi pertanyaan di atas untuk bol12) Sebuah pembangktaDan berapa d1tegangan yang dialami tiap lampu? (b) Jika arus yang mengalir 0,8 A, bd14) Delapan lampu serupa dihubungakan mengd15) Empat buah lampu yang(bdisusun secara paralel?

Page 160: ITB-Diktat Fisika Dasar II

157

6) Tiga buah lampu yang memiliki hambatan masing-masing 40 Ω dan tiga buah lampu yang batan masing-masing 80 Ω dihunungkan secara seri. (a) Berpakah hambatan total

nam lampu tersebut? (b) Berapakah hambatan total jika enam lampu tersebur disusun secara

7) Dari satu buah hambatan 40 Ω dan satu buah hambatan 80 Ω, hambatan yang nilai berapakah ungkin diperoleh dari kombinasi kedua hambatan tersebut?

8) Misalkan kamu memiliki tiga buah hambatan, masing-masing 500 Ω, 900 Ω, dan 1,4 kΩ. terbesar yang dapat kamu peroleh dengan mengkombinasikan tiga

ambatan tersebut? Berapakah hambatan terkecil yang dapat kamu peroleh? tahanan 240 Ω dapat dikombinasikan dalam empat cara yang berbeda. Hitunglah

ambatan pada tiap-tiap kombinasi tersebut. n 2,1 kΩ dan 2,8 kΩ dihubungkan secara paralel. Kombinasi tersebut kemudian

ihubungkan secara seri dengan tahanan 1,8 kΩ. Jika daya maksimum yang sanggup ditahan berapakah tegangan maksimum yang bisa dipasang pada

1) Dua buah lampu yang memiliki daya yang sama dihubungan ke tegangan 220 V. Manakah pu tersebut dipasang secara seri dibandingkan apabila kedua

a paralel?

1memiliki hameparalel? 1yang m1Berapakah hambatan h19) Tiga buah h20) Tahanadmasing-masing tahanan 0,25 W, rangkaian tersebut? 2yang lebih terang jika jika kedua lamlampu tersebut dipasang secar

Page 161: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Bab 4 Kemagnetan

Setelah cukup banyak membahas kelistrikan pada beberapa Bab terdahulu, pada bagian ini kita akan belajar fenomena lain yang sangat penting, yaitu kemagnetan. Fenomena ini sering kita amati dalam kehidupan sehari-hari. Contoh fenomena kemagnetan adalah pergerakan jarum kompas menuju arah utara selatan (lebih tepatnya mendekati arah utara selatan), tarikan atau tolakan dua batang magnet, terjadinya aurora di dekat kutub bumi, dan sebagainya. Dan ternyata para ahli fisika telah menemukan hubungan yang sangat erat antara fenomena kelistrikan dan kemagnetan. Kelistrikan dapat dihasilkan oleh proses pada magnet, dan sebaliknya kemagnetan dapat dihasilkan oleh proses pada listrik. Oleh karena itu kelistrikan dan kemagnetan dapat dipandang sebagai satu fenomena saja yang sekarang dinamai electromagnet (elektro dan magnet). 4.1 Gaya Antar Kutub Magnet Permanen Salah satu gejala kemagnetan yang dapat kalian amati dengan mudah adalah tertariknya paku atau potongan besi oleh batang magnet. Batang magnet seperti ini dikelompokan sebagai magnet permanen. Disebut magnet permanen karena sifat kemagnetan tetap ada kecuali dikenai gangguan luar yang cukup besar seperti pemanasan pada suhu yang cukup tinggi atau pemukulan yang cukup keras. Setiap magnet memiliki dua kutub yang berlawanan. Salah satu kutub dinamai kutub utara dan kutub lainnya dinamai kutub selatan. Dinamakan kutub utara karena kutub tersebut akan mengarah ke kutub utara geografi bumi. Sebaliknya, kutub selatan cenderung mengarah ke kutub selatan geografi bumi. Dua kutub magnet yang didekatkan akan saling melakukan gaya. Sifat gaya antar kutub magnet sebagai berikut i) Kutub sejenis melakukan gaya tolak-menolak ii) Kutub tak sejenis melakukan gaya tarik-menarik iii) Besarnya gaya tarik atau gaya tolak antar dua kutub berbanding lurus dengan kekuatan masing-masing kutub dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar dua kutub. Secara matematika, besar gaya antar kutub magnet dapat ditulis

221

rmmkF = (4.1)

dengan F = gaya antar kutub, m1 = kekuatan kutub pertama (Ampere meter), m2 = kekuatan kutub kedua, r = jarak antara ke dua kutum, dan k = konstanta yang besarnya 10-7 Weber/(Ampere

158

Page 162: ITB-Diktat Fisika Dasar II

meter)

159

ambar 4.1 Kutub magnet sejenis tolak-menolak dan kutub tak sejenis tarik-menarik.

ontoh net batang mempunyai kekuatan kutub yang sama. Ketika kutub utara dari satu megnet

aya tolak atau gaya tarikkah yang terjada pada dua kutub?

awab an:

tub sama. Misalkan kekuatan kutub m maka m1 = m2 = m.

1 m

) Karena kutub yang berdekatan adalah kutub utara dan selatan (kutub tak sejenis) maka gaya yang

) F = k m1 m2/r2

0-7 m . m/(0,01)2

= 1

m = 1 Ampere meter sing magnet adalah m1 = m2 = 1 Ampere meter.

G CDua magdidekatkan dengan kutub selatan magnet yang lainnya sampai 1 cm, gaya yang dialami adalah 0,001 N. a) Gb) Berapa kekuatan masing-masing kutub? JDiberikKekuatan kuF = 0,001 N r = 1 cm = 0,0k = 10-7 Wb/A m adialami ke dua kutub adalah gaya tarik menarik. b 0,001 = 1 0,001 = 10-7 m2/0,0001 0,001 = 0,001 m2

m2 = 0,001/0,001 atau Jadi kekuatan kutub masing-ma

Page 163: ITB-Diktat Fisika Dasar II

160

.2 Mengapa kutub magnet cenderung mengambil arah utara-selatan?

an tempatkan sebuah magnet batang yang cukup besar di atas meja dengan

arena kutub utara magnet jarum ditarik oleh kutub selatan magnet batang dan kutub selatan

okasi kutub magnet bumi tidak tepat berimpit dengan kutub geografi bumi sehingga jarum

ambar 4.2 Bumi adalah magnet yang sangat besar. Kutub selatan magnet bumi berada di

ekitar kutub utara geografi bumi dan kutub utara magnet bumi berada di sekitar kutub selatan

.3 Sudut deklinasi utub selatan magnet bumi berada di bagian utara Canada, pada jarak sekitar 1300 km dari

4Kegiatan Coba kalikutub-kutubnya berarah barat-timur. Kutub utara magnet mengarah ke barat dan kutub selatan magnet mengarah ke timur. Kemudian ikatkan sebuah magnet jarum dengan benang sehingga berada dalam posisi horizontal. Dekatkan magnet jarum di atas magnet batang. Amati bagaimana arah kutub magnet jarum? Kalian amati kutub utara magnet jarum menghadap ke timur dan kutub selatan magnet jarum mengarah ke barat. Mengapa? Kmagnet jarum ditarik oleh kutub utara magnet batang. Pengamatan ini dapat menjelaskan mengapa megnet yang menggantung bebas selalu mengambil arah utara selatan. Ini akibad bumi kita sebenarnya sebuah magnet permanen dengan arah kutub sebagai berikut: i) Kutub selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara geograi bumi ii) Kutub utara magnet bumi berada di sekitar kutub selatan geografi bumi Lkompas tidak tepat mengarah ke kutub-kutub bumi.

Gsgeografi bumi. 4K

Page 164: ITB-Diktat Fisika Dasar II

161

bumi. Akibatnya, jarum kompas tidak tepat menunjuk arah utara selatan.

θ, disebut sudut deklinasi

udut inklinasi disefiniskan sebagai sudut yang dibentuk oleh garis hubung kutub utara-selatan n garis horisontal di tempat tersebut. Untuk menentukan sudut inlkinasi kalian

lit, kalian dapat menunjukkan bahwa di kutub selatan sudut inklinasi +90o edangkan di kutub utara sudut inklinasi -90o. Pada tempat lain di permukaan bumi sudut inklinasi

kutub utara geografiBeda antara sudut yang ditunjukkan oleh jarum kompas dengan arah kutub geografi bumi disebut sudut deklinasi. Untuk menentukan sudut deklinasi kalian tempatkan jarum kompas di atas poros yang memungkinan jarum tersebut dapat berputar bebas dalam arah horisontal. Amati arah kutub selatan dan utara jarum kompas dan amati arah selatan-utara geografi di tempat tersebut. Sudut yang dibentuk oleh ke dua arah tersebut disebut sudut deklinasi.

KutubKutub selatan

Gambar 4.3 Sudut antara sumbu jarum kompas dan arah utara selatan, 4.4 Sudut Inklinasi Sjarum kompas dengatempatkan jarum kompas pada poros yang memungkinkan jarum berputar bebas dalam arah vertikal. Amati arah kutub selatan-utara jarum kompas terhadap arah garis horisontal. Sudut yang dibentuk oleh ke dua arah tersebut disebut sudut inklinasi. Jika kutub utara jarum kompas berada di sebelah atas garis horisontal kita sebut tempat tersebut memiliki sudut inklinasi positis. Sebaliknya jika kutub utara jarum kompas berada dibawah garis horisontal kita sebut tempat tersebut memiliki inklinasi negatif. Tanpa terlalu susberada atara -90o sampai +90o. Makin dekat ke khatulistiwa sudut inklinasi makin mendekati 0o. Karena kutub utara dan selatan magnet bumi tidak tepat beimpit dengan kutub utara dan selatan geografi bumi, maka pada daerah yang memiliki lintang yang berbeda, sudut inklinasi berbeda walaupun cukup kecil. Pada lintang tertentu selalu ada dua tempat yang memiliki sudut deklinasi

utara

Kutubselatan

Kutub utaramagnet

magnet

θ

KutubKutub selatanutara

Kutubselatan

Kutub utaramagnet

magnet

θ

Page 165: ITB-Diktat Fisika Dasar II

yang sama (coba kalian pikirkan).

Kutubutara

Kutubselatan

Kutub utaramagnet

Kutub selatanmagnet

Arahhorisontal

ϕ

Kutubutara

Kutubselatan

Kutub utaramagnet

Kutub selatanmagnet

Arahhorisontal

ϕ

162

egiatan mbil sebuah magnet batang yang agak panjang, lalu potong menjadi dua. Apa yang akan kamu

g juga merupakan magnet bukan? Masing-masing memiliki kutub utara n sendiri-sendiri. Mengapa demikian?

Gambar 4.4 Sudut antara sumbu jarum kompas dan arah horisontal disebut sudut inklinasi 4.5 Domain Magnet KAdapatkan? Tiap potondan selata

Gambar 4.5 Jika magnet permanen dipotong maka tiap potongan tetap merupakan magnet.

Page 166: ITB-Diktat Fisika Dasar II

163

gnet ang ukurannya sangat kecil. Tiap domain sudah merupakan magnet. Jika sebuah magnet

n-domain magnet. Satu domain magnet

erupakan magnet elementer (magnet terkecil) dalam benda tersebut

.6 Garis Gaya Magnetik alian sudah belajar bahwa keberadaan gaya antar muatan listrik dapat dijelaskan dengan

n konsep garis gaya listrik. Garis gaya listrik dilukiskan keluar dari

ambarkan kekuatan medan magnet di

b.

n lemah medan magnet.

Jawabannya adalah sebuah magnet permanen sebenarnya terdiri atas domain-domain maydipotong maka masing-masing potongan mengandung sejumlah domain sehingga masing-masing memperlihatkan sifat kemagnetan. Jika hasil potongan dipotong lagi maka masing-masing potongan baru masih mengandung sejumlah domain sehingga meperlihatkan sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan mungkin akan hilang jika ukuran potongan lebih kecil daripada ukuran domain dan ini biasanya dalam orde micrometer.

Gambar 4.6 Magnet permanen mengandung domaim 4Ksederhana bila diperkenalkamuatan positif dan masuk pada muatan negatif. Untuk mendapatkan kemudahan yang sama, maka diperkenalkan juga konsep garis gaya pada magnet. i) Garis gaya magnet dilukiskan keluar dari kutub utara dan masuk di kutub selatan. ii) Kerapatan garis gaya per satuan luas di suatu titik menggtitik tersebut. iii) Kerapatan garis gaya terbesar diamati di kutub magnet. Ini berarti medan magnet paling kuat di daerah kutuiv) Makin jauh dari kutub maka makin kecil kerapatan garis gaya. Ini berarti makin jauh dari kutub maka maki

Page 167: ITB-Diktat Fisika Dasar II

164

Gambar 4.7 Lukisan garis gaya magnet

ada muatan listrik kita mendapatkan bahwa garis gaya keluar dari muatan positif dan masuk tan dapat dipisahkan sejauh-jauhnya sehingga kita dapat

selatan yang terpisah disebut muatan magnet. Karena tidak ernah ditemukan kutub utara atau kutub selatan yang terpisah maka kita simpulkan tidak ada

.8 Medan Magnet eperti pada definisi medan listrik, kita juga mendefinisikan medan magnet. Di sekitar suatu

dan magnet dengan sifat sebagai berikut:

magnet

ehingga didapati medan agnet yang paling besar.

utub utara dan masuk di kutub selatan.

4.7 Tidak Ada Muatan Magnetik Ppada muatan negatif. Kedua muamemperoleh muatan positif yang teriosolasi atau muatan negatif yang terisolasi. Namun, tidak demikian dengan magnet. Kita tidak pernah menemukan kutub utara magnet saja (tanpa kutub selatan) atau kutub selatan magnet saja (tanpa kutub utara). Kutub utara dan kutub selatan magnet selalu muncul berpasangan. Kutub utara yang terpisah atau kutubpmuatan magnet. 4Smagnet dihasilkan mei) Arah medan magnet sama dengan arah garis gaya magnet ii) Besar medan magnet sebanding dengan kerapatan garis gaya Di sekitar kutub magnet kerapatan garis gaya magnet paling besar smArah garis gaya keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan. Dengan demikian, arah medan magnet keluar dari k Kita simbolkan medan magnet dengan B

r, yang merupakan sebuah besaran vector. Satuan

Page 168: ITB-Diktat Fisika Dasar II

165

edan magnet adalah Tesla yang disingkat T.

Gambar 4.8 Lukisan medan maget.

agnet tidak hanya melakukan gaya pada magnet lain, tetapi juga dapat melakukan gaya pada rus listrik. Jika kawat yang dialiri arus listrik ditempatkan dalam medan magnet, maka kawat

aya dari magnet. Besar dan arah gaya yang dialami kawat yang dialiri arus

m

BB

4.9 Gaya Lorentz Matersebut mendapat glistrik dalam medan magnet diberikan oleh hokum Lorentz

BLIFrrr

×= (4.2)

dengan Fr

Lr

: gaya yang dilami kawat berarus listrik, I : besar arus listrik, dan : vector panjang kawat yang dikenai medan magnet (m). Besar vector L

r sama dengan bagian panjang kawat

magnet saja sedangkan arahnya sama dengan arah arus dalam kawat. yang dikenai medanBr

: vektor medan magnet (T)

esarnya gaya Lorentz yang dialami kawat berarus listrik dapat ditulis

Gambar 4.9 Medan magnet melakukan gaya pada kawat yang dialiri arus listrik

B

Page 169: ITB-Diktat Fisika Dasar II

θsinILBF = (4.3)

engan θ adalah sudut antara vector

166

d Lr

Br

dan vector .

ntuk menentukan arah gaya Lorentz, kita gunakan aturan sekrup putar kanan. Caranya sebagai

Tempatkan vector panjang kawat dan vector medan magnet sehingga titik pangkalnya

sekrup putar kanan dari arah vector panjang kawat ke arah vector medan magnet.

.10 Definisi Satu Tesla

tegak lurus (θ = 90o, atau sin θ =1) maka gaya orentz pada kawat memenuhi

Uberikut. i)berimpit. ii) Putar iii) Arah maju sekrup sama dengan arah gaya Lorentz pada kawat.

I

Br

Gambar 4.10 Menentukan arah gaya Lorentz

4Jika arah arus dan arah medan magnet salingL

ILBF = (4.4) Jika kawat dialiri arus satu ampere dan panjang kawat yang dikenai medan magnet adalah satu meter, maka besadalah satu Newton.

nya 10 m ditempatkan dalam medan magnet yng kuat medannya 0,01 T. agian kawat yang dikenai medan magnet hanya sepanjuang 10 cm, Arahj arus kawat terhadap

agnet membenrutk sudut 30o. Berapa besar gaya yang bekerja pada kawat?

rnya medan magnet sama dengan satu tesla jika gaya yang bekerja pada kawat a Contoh Kawat yang panjangBmedan mJawab

B

Lr

Fr

B

I

B

I

Br

Lr

Fr

Br

Lr

Fr

Page 170: ITB-Diktat Fisika Dasar II

I = 100 mA = 0,01 A B = 0,01 T θ = 30o

167

nya mengambil panjang bagian kawat yang dikenai medan magnet)

0,1 × 0,01 T × sin 30o = = 0,1 × 0,1 × 0,01 ×1/2 5 × 10-5 N

rentz Pada Muatan yang Bergerak alian sudah tahu bahwa muatan yang bergerak menghasilkan arus listrik bukan? Dengan emikian, muatan yang bergerak dalam medan magnet juga mengalami gaya Lorentz. Kita dapat

yang bergerak dari persamaan gaya Lorentz

L = 10 cm = 0,1 m (haMaka F = I L B sin θ = 0,1 ×= 4.11 Gaya LoKdmenurunkan persamaan gaya Lorentz untuk muatanuntuk arus pada kawat. Telah kita bahas, gaya Lorentz pada kawat yang dialiri arus adalah

BLIFrrr

×=

Tetapi, arus sama dengan muatan yang mengalir per satuan waktu, atau

tI

∆ (q

= 4.5)

dengan ∆t adala

elanjutnya kita dapat menulis gaya Lorentz pada kawat berarus listrik sebagai berikut

h selang waktu dan q adalah muatan yang mengalir dalam selang waktu tersebut.

S

Bt

LqBLt

qF ×⎟⎟⎜⎜ ∆=×⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛∆

= (r

rrrr

⎛4.6)

Tetapi, t

L∆

r

adalah panjang per satuan waktu. Untuk muatan yang bergerak, Lr

adalah

perpindahan muatan dan ∆t adalah lama waktu perpindahan. Jadi, t

L∆

r

tidak lain daripada

kecepatan muatan, atau

Page 171: ITB-Diktat Fisika Dasar II

vt

L r=

∆ (4.7)

r

khirnya, dengan substitusi persamaan (4.7) ke dalam persamaan (4.6) diperoleh gaya Lorentz pada muatan yang ber

esarnya gaya Lorentz menjadi

Agerak memenuhi

BvqF (4.8)

rrr×=

B

sinqvBF = θ (4.9)

vr dan vector Br

dengan θ adalah sudut antara vector .

Gambar 4.11pembelokan yang berlawanan.

ontoh

/s. Jika partikel itu tidak mengalami perubahan arah, tentukan kuat medan agnet

Lintasan muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet mengalami akibat gaya Lorentz. Muatan yang berpuatan positif dan negatif membelok ke arah

CSebuah partikel yang mempunyai massa 200 miligram dan membawa muatan 2 × 10-8 coulomb daitembakkan tegak lurus dan horizontal pada medan magnet serba sama yang horizontal dengan kecepatan 5 × 104 mmJawab Diberikan m = 200 miligram = 2 × 10-4 kg v = 5 × 104 m/s 168

Page 172: ITB-Diktat Fisika Dasar II

169

0-8 C /s2

ja. Pertama adalah gaya gravitasi ke bawah. Kedua adalah Gaya ntasan partikel tidak berubah maka besar gaya Lorentz sama dengan besar gaya

ravitasi = m g arena lintasan partikel tegak lurus medan magnet, maka besar gaya Lorentz = q v B sin 90o = q

q = 2 × 1g = 10 m Di sini ada dua gaya yang bekerLorentz. Agar ligravitasi. Besar gaya gKv B. Karena kedua gaya sama maka q v B = m g atau

)105()102( 48 ××× −qvB = 10)102( 4 ××

=−

2 T

embelokkan Lintasan Muatan Dalam Medan Magnet eperti yang dibahas di atas, arah gaya Lorentz selalu tegak lurus B dan tegak lurus v. Arah gaya

yang selalu tegak lurus arah g partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet persis sama dengan gaya pada benda yang sedang bergerak melingkar beraturan. Pada benda ang bergerak melingkar, selalu bekerja gaya ke arah pusat lingkaran, sedangkan arah gerak

an, kita bias mamastikan bahwa

=mg

4.12 PS

erak pada

yselalu menyinggung lintasan (tegak lurus gaya). Dengan demikilintasan muatan yang masuk dalam medan magnet dalam arah tegak lurus membentuk lintasan lingkaran. Karena lintasan berbentuk lingkaran maka pada muatan ada gaya sentripetal sebesar

rvmFs

2

= (4.10)

dengan v : laju partikel, m : massa partikel, dan r : jari-jari lintasan Sumber gaya sentripetal adalah gala Lorentz yang dihasilkan oleh m

(4.11)

engan menyamakan nilai ke dua gaya tersebut kita peroleh

edan magnet yang besarnya

qvBFL =

D

rvmqvB

2

=

atau

Page 173: ITB-Diktat Fisika Dasar II

vqBrm = (4.12)

Tampak dari persamaan (4.12) bahwa, jika laju dan muatan partikel diketahui maka dengan ukur jari-jari lintasan, kita dapat menentukan massa partikel.

Contoh Sebuah partikel y

jari 11 mm. Tentukan massa artikel tersebut.

1 m

meng

ang memiliki satu muatan elementer memasuki daerah yang mengandung medan magnet 0,010 T dengan laju 2,0 × 107 m/s arah tegak lurus medan magnet. Diamati bahwa partikel tersebut bergerak dalam lintasan lingkaran dengan jari-pJawab Diberikan q = satu muatan elementer = 1,602 × 10-19 C B = 0,010 T v = 2,0 × 107 m/s θ = 90or = 11 mm = 0,01Massa partikel

vqBrm =

317

19 0,0()10602,1( − ××= 109

)10)011,0()10 −×=

×× kg

Gambar 4.12 Massa atom dapat ditentukan berdasarkan jari-jari lintasan dalam medan magnet.

2(

rr

170

Page 174: ITB-Diktat Fisika Dasar II

171

Tanda silang artinya medan magnet berarah ke belakang menembus kertas. 4.13 Spektrometer Massa Spektrometer massa adalah alat yang dapat menentukan massa atom dengan teliti. Alat ini memanfaatkan prinsip gaya Lorentz. Atom yang akan diukur massanya mula-mula diionisasi sehingga bermuatan positif. Ion tersebut ditembakkan dalam medan magnet yang diketahui besarnya. Jika laju ion dapat ditentukan maka masa atom dapat dihitung berdasarkan pengukuran jari-jari lintasannya. a) Selektron Kecepatan Agar massa atom dapat dihitung maka laju ion harus diketahui terlebih dahulu. Bagaimana cara

enentukan laju ion dengan mudah? Cara yang mudah adalah menggunakan selektor kecepatan. emanfaatkan gaya listrik dan gaya magnet. Medan magnet dan medan

edan magnet masing-masing melakukan gaya pada partikel.

ng bergerak dalam garis lurus. Jadi, agar lintasan partikel lurus maka harus terpenuhi

mSelektor kecepatan mlistrik dibangkitkan dalam suatu ruang dalam arah yang saling tegak lurus.

lam ruangan yang mengandung dua medan tersebut. Partikel bermuatan ditembakkan masuk ke daBaik medan listrik maupun mGaya yang dilakukan medan listrik = q E Gaya yang dilakukan medan magnet = q v B Besar medan listrik dan medan magnet diatur sedemikian rupa sehingga ke dua gaya tersebut persis sama besar dan berlawanan arah. Dalam keadaan demikian, partikel tidak mengalami pembelokkan

++

Gambar 4.13 Dalam selektor kecepatan, medan listrik dan medan magnet menarik partikel dalam arah berlawanan. Hanya partikel yang ditarik dalam arah berlawanan dengan gaya yang sama besar ya

Page 175: ITB-Diktat Fisika Dasar II

172

q E = q v B

atau

BEv = (4.13)

Jadi, hanya partikel dengan laju v = E/B yang memiliki lintasan yang lurus. Partikel dengan laju ;ebih besar atau lebih kecil dari v = E/B mengalami pembelokkan. Jika di depan dan di belakang selektron kecepatan dipasan dua lubang dalam posisi lurus, dan partikel masuk di celah pertama maka hanya partikel dengan laju v = E/B yang dapat losos pada celah kedua. Partikel engan laju lebih besar atau lebih kecil tertahan oleh dinding dan tidak didapatkan di sebelah ar celah kedua. Dengan demikian, kita mendapatkan ion dengan kecepatan yang sudah tertentu

pektrometer massa yang lengkap mengandung selektron kecepatan (yang mengandung medan an ruang pembelokan yang mengandung

edan magnet saja. Selektron kecepatan memilih partikel dengan laju tertentu saja yang memasuki ruang pembelokan. Di ruang pembelokan, jari-jari lintasan partikel diukur sehingga

sarkan informsi laju yang dihasilkan oleh selektron kecepatan dan dengan mengukur ri-jari lintasan, maka massa atom dapat ditentukan dengan mudah.

dluyang keluar dari celah kedua. b) Spektrometer Massa Lengkap Slistrik dan medan magnet yang berarah tegak lurus) dm

berdaja

+r

+r

Gambar 4.14 Skema spektrometer massa lengkap yang terdiri dari slektor kecepatan dan daerah pembelokan.

Page 176: ITB-Diktat Fisika Dasar II

173

erdasarkan Gambar 4.14, laju partikel yang lolos selector kecepatan memenuhi B

1BEv = (4.14)

dengan E : kuat medan listrik pada sekeltor kecepatan dan B : kuat medan magnet pada selektor kecepatan Atom membelok dalam ruang pembelokan sehingga massanya memenuhi

1

22

/ BErqB

vrqBm ==

rEBqB 21= (4.15)

engan B2 : kuat medan magnet pada ruang pembelokan, E : jari-jari lintasan atom pada ruang

ambar 4.15 Foto spektrometer massa 4.15 Massa Isotop

lah neutron berbeda. Jadi, isotop hanya berbeda dalam jumlah neutron tetapi jumlah proton maupun jumlah elektron sama. Apabila dilewatkan pada spektrometer massa maka isotop yang berbeda memiliki jari-jari lintasan yang sedikit berbeda. Apabila diamati dengan teliti hasil yang terekam pada film spektrometer mass, dipeoleh pola

dpembelokan, dan q : muatan atom

G

Spektrometer massa merupakan alat yang sangat teliti. Alat ini mampu mengukur massa atom hingga perbedaan satu proton atau satu neutron. Isotop adalah atom yang dalam intinya memiliki jumlah proton yang sama tetapi jum

Page 177: ITB-Diktat Fisika Dasar II

174

eperti berikut ini.

Gambar 4.16 Garis-garis pada film hasil rekaman spektrometer massa Garis-garis yang terpisah cukup jauh mewakili atom dari unsur yang berbeda. Garis-garis yang berkelompok merepresentasikan isotop-isotop dari suatu unsur. Berdasarkan Gambar 4.16:

nsur A memiliki dua isotop

nsur C tidak memiliki isotop nsur D memiliki empat isotop

assa atom dihitung dengan rumus

s

A B C DA B C D

UUnsur B memiliki tiga isotop UU Contoh Atom karbon dengan massa atomik 12,0 smu ditemukan dalam bentuk campuran dengan usnur lain yang tidak diketahui. Ketika dikaji dengan spektrometer massa, atom karbom nemempuh litasan dengan jari-jari 22,4 cm sedangkan atom yang belum diketauhi menempuh lintasan dengan jari-jari 26,2 cm. Dapatkah kalian perkiranaan unsur apakah yang tidak dikenal tersebut? Anggap muatan atom karbon dan atom yang tidak dikenal sama. Jawab M

rEB2 qBm 1=

uatan atom yang melewati spektrometer sama, maka kita dapatkan Jika m

rm ∝

atau

11

Berdasarkan soal

22

rr

mm

=

m1 = 12,0 sma r1 = 22,4 cm r2 = 26,2 cm Maka

Page 178: ITB-Diktat Fisika Dasar II

03,140,124,222,26

11

22 =×== m

rrm sma

Berdasarkan tabel periodik, unsur dengan massa tomik 14,0 adalah nitrogen. Jadi unsur yang pur dengan oksigen adalah nitrtogen.

4.16 SiklotrSiklotron adalah alat yang mempercepat partikel bermuatan dalam lintasan lingkaran. Siklotron

mempercepat muatan enggunakan medan listrik bolak-balik. Medan magnet juga dipasang untuk membelokkan arah

gerak muatan sehingga dapat dipercepat kembali oleh medan listrik dalam arah sebaliknya. a siklotron tampak pada Gambar 52.25

edan listrik hanya berada antara pelat elektroda A dan B. Di luar elektroda terdapat medan an partikel yang akan dipercepat memiliki muatan positif. Selama melewati

bercam

on

yang pertama kali dibuat adalah siklotron elektron. Siklotron m

Skem

Gambar 4.17 Skema siklotron Mmagnet. Misalkdaerah antara dua elektroda (antara A dan B) partikel dipercepat oleh medan listrik yang arahnya dari posisi 1 ke posisi 2. Percepatan yang dialami partikel adalah

mqEa = (4.16)

dengan q : muatan partikel, E : kuat medan listrik, dan m : mass partikel Ketika meninggalkan titik 2, partikel hanya dikenai medan magnet sehingga dibelokkan membentuk lintasan lingkaran. Akibatnya, partikel kembali mengenai elektroda pada titik 3. Ketika partikel mencapai titik 3, arah medan listrik sudah berubah menjadi dari elektroda A ke

175

Page 179: ITB-Diktat Fisika Dasar II

176

elektroda B. Akibatnya, partikel diperepat dari titik 3 ke titik 4. Ketika meninggalkan titik 4, partikel dibelokkan oleh medan magnet sehingga kembali ke titik 1 yang kemudian dipercepat ke titik 2 oleh medan listrik yang telah berubah arah lagi. Begitu seterusnya. Pada akhirnya partikel memiliki laju yang sangat besar setelah mengalami percepatan yang terus menerus. Frekuensi tegangan bolaki-balik harus diatur sedemikian rupa sehingga partikel mengalami medan listrik berarah ke kiri sekita partikel mengenai titik 1 (ketika bergerak dari titik 4) dan berarah ke kanan ketika partikel mengenai titik 3 (ketika bergerak dari titik 2). Frekuensi tersebut dapat dihitung sebagai berikut. Misalkan laju partikel ketika bergerak dalam medan magnet adalah v. Gaya Lorentz yang bekerja

ada partikel adalah p

qvBFL = Gaya ini merupakan gaya sentripetal pada partikel (karena lintasan partikel berupa lingkaran). Gaya sentripetal dapat ditulis

ωmvvmvvmF ===2

(rrs 4.17)

dengan ω adalah frekuensi sudut putaran partikel.

amakan FL dan Fs diperoleh S

ωmvqvB = atau

mqB

=ω (4.18)

Agar partikel mengalami percepatan yang tepat (seperti yang diuraikan di atas) maka frekuensi

asikan pula dalam menyelidiki material. Salah satu aplikasinya dalah menyelidiki sifat pembawa muatan listrik dalam material berdasarkan suatu fenomena

arus listrik ketika material tersebut ditempatkan dalam medan magnet yang

sudut tegangan antara dua elektroda harus sama dengan frekuensi sudut putaran partikel. 4.17 Efek Hall Fenomena gaya Lorentz diaplikayang bernama efek Hall. Efek Hall adalah peristiwa terbentuknya beda potensial antara dua sisi material yang dialiri

Page 180: ITB-Diktat Fisika Dasar II

177

rahnya tegak lurus arah aliran muatan (arah arus).

kibat adanya medan magnet maka muatan positif dan negatif mengalami pembelokan dalam

terjadi penumpukan muatan negatif. Dua sisi benda seolah-oleh ersifat sebagai dua pelat sejajar yang diberi muatan listrik sehingga timbul beda potensial antara

dua sisi tersebut. Beda potensial tersebut disebut tegangan Hall.

aka dapat ditentukan konsentrasi pembawa muatan dalam material.

bang elektromagnetik. Peristiwa ini disebut

a

Aarah berlawanan. Sehingga pada satu sisi permukaan benda terjadi penumpukan muatan positif dan pada sisi yang berlawananb

Arah arus

Elektron

Material

Medan magnet

Arah gayamagnet

Arah arus

Elektron

Material

Medan magnet

Arah gayamagnet

Gambar 4.18 Eelektron yang mengalir dalam bahan membelok ke sisi bahan jika bahan tersebut ditempatkan dalam medan magnet. Dari nilai tegangan Hall mEfek Hall merupakan metode yang sangat sederhana untuk menentukan kerapatan pembawa muatan (muatan per satuan volum) dalam bahan semikonduktor. 4.18 Bremstrahlung Teori elektrodinamika klasik menyimpulkan bahwa partikel bermuatan listrik yang memiliki

emancarkan gelompercepatan atau perlambatan mbremstahlung. Misalkan elektron dipercepat dengan beda potensial beberapa puluh ribu volt. Jika elektron tersebut ditumbukkan pada permukaan logam maka kecepatannya berkurang secara drastis. Elektron mengalami perlambatan yang sangat besar, sehingga elektron memancarkan gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan berada pada semua frekuensi. Frekuensi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dengan intensitas terbesar memenuhi hubungan

eVh =ν (4.19) dengan ν : frekuensi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dengan intensitas terbesar,

Page 181: ITB-Diktat Fisika Dasar II

178

: konstnta Planck (6,625 × 10-34 J s), e : muatan electron, dan V : beda potensial yang mempercepat elektron Jika beda potensial yang digunakan untuk mempercepat elektron adalah puluhan ribu volt maka frekuensi dengan intensitas maksimum berada di daerah sinar-X. Ini adalah cara menghasilkan sinar-X yang dipakai di kedokteran.

ambar 4.19 Proses produksi sinar-X

lam tabung hampa dipercepat antara dua elektrode yang memiliki beda otesial 80 kV dan menabrak anoda. Berapa panjang gelombang elektron yang dihasilkan?

Jawab iberikan

2

ang dihasilkan

h

Atom-atom dipermukaan logam

G Jika percepatan partikel berubah secara peiodik dengan periode T maka gelombang elektromagnetik yang dipancarkan memiliki periode T juga. Contoh partikel yang memiliki percepatan periodik adalah partikel yang bergrak melingkar atau partikel yang berosilasi harmonik. Antene pemancar adalah contoh perangkat yang memproduksi gelombang elektromagnetik dengan periode tertentu akibat osilasi muatan listrik. Contoh Sebuah elektron di dap

De = 1,60 × 10-19 C V = 80 kV = 8 × 104 V Frekuensi gelombang y

1934

419

109,1)10625,6(

)108()10602,1(×=

××××

== −

heVν Hz

Panjang gelombang yang dihasilkan

Elektron berkecepatantinggi menabrakpermukaan logam

Sinar Xdipancarkan

Atom-atom dipermukaan logam

Elektron berkecepatantinggi menabrakpermukaan logam

Sinar Xdipancarkan

Page 182: ITB-Diktat Fisika Dasar II

1119

8

106,1109,1103 −×=××

==ν

λ c m

4.19 Aurora Di samping dalam proses produksi sinar-X, peristiwa bremstahlung dapat diamati di sekitar kutub bumi dalam bentuk cahaya terang, yang dikenal dengan Aurora. Penyebab munculnya Aurora dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

an sebuah muatan dengan kecepatan tertentu masuk ke dalam daerah yang mengandung rus medan magnet. Bentuk lintasan partikel

bar berikut ini.

iliki medan magnet dengan arah keluar dari kutub selatan (kutub utara bumi) dan i). Jika partikel bermuatan dari luar angkasa masuk ke

ntu maka partikel tersebut bergerak dalam lintasan spiral menuju ke arah san spiral, partikel memiliki percepatan

ndekati kutub magnetik bumi, tensitas gelombang elektromagnetik yang

dipancarkan sangat tinggi dan dapat diamati mata. Itu sebabnya mengapa aurora hanya

Misalkmedan magnet dengan sudut yang tidan tegak lu

enjadi spiral seperti pada gamberubah m

Gambar 4.20 Lintasan partikel yang masuk ke dalam medan magnet umumnya berbentuk spiral Bumi memmasuk di kutub utara (kutub selatan bumbumi dengan su ut d tertekutub magnet bumi. Selama bergerak dalam linta

emancarkan gelombang elektromsehingga mkonsentrasi partikel sangat besar sehingga in

agnetik. Saat me

dengandiamati di sekitar kutub.

179

Page 183: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Gambar 4.21 Lintasan partikel bermuatan ketika memasuki medan magnet bumi

Gambar 4.22 Aurora borealis yang diamati di kutub utara Soal dan Penyelesaian 1) Partikel bermuatan q bergerak dengan laju tetap memasuki medan magnet dan medan listrik secara tegak lurus (medan listrik tegak lurus medan magnet). Apabila besar insuksi magnet 0,2T dan kuat medan listrik 6 × 104 V/m, tentukan laju partikel Jawab

180

ika partikel memasuki medan magnet dalam arah tegak lurus maka gaya Lorentz yang dialami dalah

Jika di ruang tersebut terdapat medan listrik, maka gaya Coulomb yang dialami partikel adalah

Jika lintasan partikel lurus maka ke dua gaya tersebut sama besar,

tau

Ja

qvBFL =

qEFE =

qEqvB = a

54

1032,0

106×=

×==

BE m/s

v

Page 184: ITB-Diktat Fisika Dasar II

181

2) Tabung televisi menggunakan medan magnet untuk membelokkan berkas elektron. Elektron ditembakkan dari senjata elektron dalam tabung dengan laju 2 × 107 m/s. Elektron-elektron tersebut kemudian bergerak menuju layar yang jaraknya 20 cm arah horisontal. Selama perjalanan, elektron dibelokkan dalam arah tegak lurus oleh medan magnet sejauh 10 cm. Hitunglah kuat medan magnet yang terpasang dalam tabung. Jawab

= 10 cm = 0,1 m mengalami pembelokan dalam arah vertikal, maka selama bergerak, komponen

ita dapat menganggap komponen kecepatan arah horisontal tidak berubah jauh, sehingga aktu yan diperlukan elektron mencapai layar dapat didekati sebagai berikut

Gambar 4.23 Diberikan v = 2 × 107 m/s x = 20 cm = 0,2 m yKarenakecepatan elektron dalam arah horisontal selalu berubah. Tetapi perubahan tersebut tidak terlalu besar. Kw g

87 10

1022,0 −=

×==

vxt s

Karena m ngalami pembelokan arah vertikal maka elektron memeiliki percepatan arah vertikal, , yang memenuhi

ea

2

21 aty =

atau

15282 102

)10(1,022

×=×

== −tya m/s

Page 185: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Berdasarkan hukum Newton II, gaya yang dialami elektron dalam arah vertikal adalah

151531 1082,1)102()101,9( −− ×=×××== maF N

182

Sumber dari gaya tersebut adalah gaya Lorentz. Untuk medan yang tegak lurus arah gerak elektron maka

atau

evBF =

4719

15

107,5)102()106,1(

1082,1 −−

×=×××

×==

evFB T

) Gambar 4.24 memperlihatkan sebuah neraca yang digunakan untuk mengukur arus. Di antara net terdapat kawat lurus AB yang dialiri arus. Polaritas magnet ditunjukkan pada

tukan kuat medan magnet, ke mana arus diarahkan? awat yang bersentuhan dengan medan magnet adalah 6 cm. Jika kuat medan

Gambar 4.24

rtikel bermuatan q bergerak dengan laju tetap memasuki medan magnet dan medan listrik ecara tegak lurus (medan listrik tegak lurus medan magnet). Apabila besar induksi magnet 0,2 T

dan kuat medan listrik 6 × 104 V/m, tentukan laju gerak partikel (UMPTN 1997) Jawab

iberikan

E = 6 × 10 V/m

3kutub maggambar. i) Agar dapat menenii) Panjang bagian klistrik yang dilalui kawat adalah 0,05T, hitunglah arus yang mengalir pada kawat agar massa yang diukur neraca bertambah sebesar 2,5 g.

4) Pas

DB = 0,2 T

4

Page 186: ITB-Diktat Fisika Dasar II

183

gar lintasan partikel tegak lurus medan listrik dan magnet maka laju partikel memenuhi A

54

1032,0B

v m/s

106×=

×==

E

) Sebuab tabung sinar-X menghasilkan sinar-X dengan panjang gelombang minimum λ. Tentukan beda potensial antara katode dan anode untuk menghasilkan sinar ini awab

ensi sinar-X yang dihasilkan memenuhi hubungan =

5

JFrekuh eVν atau beda potensial antara katode dan anode adalah

eV hν=

Dengan menggunakan hubungan antara frekuensi dan panjang gelombang

λν c=

maka

λehcV =

6) Jarum kompas tidak selalu mengarah sejajar dengan permukaan bumi, tetapi satu ujung sedikit mengarah ke tahan dan ujung lainnya mengarah ke atas. Jelaskan Jawab Penyebabnya karena medan magnet bumi tidak selalu sejajar dengan permukaan bumi. Ketidaksejaran yang besar dijumpai di daerah sekitar kutub. Di lokasi kutub magnet bumi, arah

edan maget bumi tegak lurus permukaan bumi. Di tempat ini posisi jarum kompas juga tegak rus permukaan bumi. Sudut antara jarum kompas dengan garis yang sejajar dengan permukaan

udut inklinasi.

satu batang yang merupakan magnet, sedangkan yang lainnya bukan magnet. Jika dua agnet, maka ketika ujung-ujung dua batang didekatkan maka akan ada gaya

ka kutub sejenis berdekatan). Tetapi dengan hanya satu batang saja yang merupakan g manapun yang didekatkan maka akan selalu terjadi gaya tarik.

mlubumi disebut s 7) Dua batang besi selalu menarik satu sama lainnya, tidak peduli ujung manapun yang saling didekatkan. Apakah ke dua batang tersebut magnet? Jelaskan Jawab Hanya batang merupakan mtolak (ketimagnet maka ujun

Page 187: ITB-Diktat Fisika Dasar II

184

) Misalkan kamu memiliki tiga batang besi di mana dua matang merupakan magnet. Dapatkan kamu menenrukan dua batang yang merupakan magnet tanpa bantuan benda lain? Jawab

apat.

nis kutub-kutub yang didekatkan. an dijumpai gaya tolak dan gaya tarik

maka dua batang yang kalian pegang merupakan magnet. pakan magnet maka akan selalu terjadi gaya

rik saat kalian tukar kutub-kutub yang didekatkan. 9) Bisakah kamu mengentikan elektron yang sedang bergerak dengan medan magnet? Dapatkan

awab Elektron yang sedang bergerak tidak dapat dihentikan oleh medan magnet. Medan magnet hanya membelokkan arah gerak muatan yang bergerak tanpa mengubah besar kecepatannya (lajunya

ebaliknta, bedan listrik dapat menghentikan elektron yang bergerak. Dengan memberikan

medan yang searah gerak elektron magan elektron akan mendapat gaya yang berlawanan dengan arah geraknya. Akibatnya, elektron dapat berhenti jika gaya bekerja dalam waktu yang cukup

ma.

sedang bergerak dalam suatu ibelokkan oleh medan listrik atau medan magnet.

lokkan oleh medan magnet tidak mengalami perubahan laju (energi inetik tetap).

n terionisasi sekali dan ion yang terionisasi dua kali. Bagaimaan perbedaan jari-jari lintasan ion tersebut dalam

8

DAmbil dua batang. Dekatkan kutub-kutubnya. Ubah jeJika ketika kalian dekatkan kutub-kutub yang didekatk

Jika salah satu batang yang kalian ambil bukan meruta

kamu menhentikan dengan medan listrik? J

tetap).S

la 10) Bagaimana kamu dapat membedakan bahwa elektron yangruang dJawab Elektron yang dibelokkan oleh medan listrik memiliki lintasan parabola sedangkan yang dibelokkan oleh medan magnet memiliki lintasan lingkaran (atau irisan lingkaran) Elektron yang diberollan oleh medan listrik mengalami perubahan laju (energi kinetik berubah) sedangkan elektron yang dibek 11) Dua ion memiliki massa yang sama tetapi salah satu iolainnyaspektrometer massa. Jawab Muatan ion kedua adalah dua kali muatan ion pertama. Hubungan antara massa, muatan, dan jari-jari ion dalam spektrometer massa memenuhi

Page 188: ITB-Diktat Fisika Dasar II

vqBrm =

atau

qBmvr =

Jika besaran m, v, dan B konstan maka

qr 1∝

Dengan demikian, ion yang terionisasi dua kali memiliki jari-jari lintasan setengah kali jari-jari

ion yang terionisasi sekali.

a 1,15 T. Jari-jari lintasan adalah 8,40 mm. Hitunglah energi proton dalam eV

bergerak pada lintasan lingkaran maka proton mengalami gaya sentripetal s = m v2/r

lintasan 12) Sebuah proton bergerak dalam lintasan lingkaran dan tegak lurus medan magnet yang besarnyJawab Gaya Lorentz yang bekerja pada proton FL = e v B KarenaFGaya sentripetal berasal dari gaya Lorentz sehinga

evBr

=

erBmv =

mv 2

2222)( Bremv =

222212 emvm =⎟⎞

⎜⎛

2Br

⎠⎝

2222 BremK = atau

185

mBre 222

K =2

dibagi dengan e, sehingga energi dalam Bila dinyatakan dalam satuan eV maka energi tersebuteV adalah

Page 189: ITB-Diktat Fisika Dasar II

186

Energi dalam eV = mBer

eK

2

22

=

327

219

101,4)106,1(2

15,1)0084,0()106,1(×=

×××××

= eV = 4,1 keV

13) Partikel bermuatan q bergerak dalam linatsan lingkaran dengan jari-jari r dalam medan magnet serba sama B. Arah berak partikel dengan medan tegak lurus. Perliahtkan bahwa

omentum partikel memenuhi p = q b r

aya Lorentz sama dengan gaya sentripetal, atau

mJawab G

rvmqvB

2

=

tau a

rmv

= qB

Dengan demikian, momentum partikel adalah

mvp = qBr=

peluru yang memiliki massa 3,8 g bergerak dengan laju 180 m/s tegak lurus medan n netto 8,10 ×

a pembelokan peluru setelah menempuh jarak 1,00 km?

aya yang dialami peluru dalam arah tegak lurus gerak N

Percepatan peluru dalam arah tegak lurus gerak

14) Sebuah magnetik bumi yang besarnya 5,00 × 10-5 T. Jika peluru tersebut memiliki muata10-9 C, berapJawab G

1159 1029,7)1000,5()180()101,8( −−− ×=××××== qvBFL

811

109,10038,0

1029,7 −−

×=×

==mF

a L m/s2

Waktu yang diperlukan peluru bergerak sejauh 1,00 km adalah

6,51

t80

1000==

Pergeseran peluru dalam arah vertikal adalah

s

7282 103)6,5()109,1(121 −− ×=×××==∆ aty m

2

Page 190: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Soal Latihan

187

Jika partikel bermuatan negatif masuk d edan magnetik serbasama yang arahnya tegak lurus kecepatan partikelm apakah energi kinetik partikel akan bertambah,

erkurang, atau tetap? Jelaskan jawabanmu.

ang arahnya ke belakang menjauhi pengamat ah arah gaya yang bekerja pada muatan negatif pada tiap diagram pada gambar dengan v

,6 × 10-27 kg dipancarkan dari sumber radioaktif dengan laju 1,6 × 107 m/s. Berapa kuat m magnet yang diperlukan untuk

membentuk lintasan dengan jari-jari 0,25 m? ) Sebuah elektron mendapatkan gaya terbesar jika bergerak dengan laju 1,8 × 106 m/s di dalam

medan magnet jika arah gerakannya ke selatan. Gaya yang dialami elektron mengarah ke atas dan besarnya 2,2 × 10-12 N. Berapa besar dan arah medan magnet? (Petunjuk: mendapatkan gaya

h tegak lurus). ) Sebuah partikel bermassa m dan muatan q bergerak tegak lurus medan magnet B. Perlihatkan

bahwa energi kinetik sebanding dengan kuadrat jari-jari lintasan. 8) Untuk partikel bermassa m dan muatan q dan bergerak dalam medan magnet serba sama B

mentum sudut memenuhi ) Gunakan ide tentang domain untuk menjelaskan fenomena berikut ini

a) Jika magnet dibagi dua maka tiap-tiap bagian tetap merupakan magnet b) Pemanasan atau pemukulan dapat menghilangkan kemagnetan bahan

1) aerah yang mengandung m

b2) Mengapa kutub magnet selalu menarik batangan besi, yang manapun jenis kutub tersebut? 3) Jelaskan bentuk lintasan elektron yang diproyeksikan vertikal ke atas dengan laju 1,8 × 106 m/s ke dalam medan magnet serbasama y4) Cariladalah kecepatan muatan dan B adalah medan magnet.

Gambar 4.25 5) Partikel alfa dengan muatan q = +2e dan massa 6

edan membelokkan lintasan partikel tersebut sehingga6

terbesar artinya sudut antara kecepatan dan medan magnet adala7

2qBrL = dalam arah tegak lurus, perlihatkan bahwa mo9

Page 191: ITB-Diktat Fisika Dasar II

188

) Kemagnetan lebih kuat di sekitar kutup dibandingkan dengan posisi yang jauh dari kutub ) Ada batas kekuatan magnetik yang dihasilkan oleh batang besi jika batang besi tersebut

n mkedan magnet di sekitar

cddimagnetisasi. e) Sifat magnetik diinduksi pada batang besi jika batang besi tersebut ditempatkan di dekat magnet 10) Gambarkan diagram yang memperlihatkaa) satu magnetik batang b) dua magnetik batang dengan dua kutub yang berbeda didekatkan c) dua magnetik batang dengan kutub-kutub utaranya didekatkan d) bumi

Page 192: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Bab 5 Hukum Biot Savart

Kita sudah cukup banyak membahas tentang kemagnetan pada Bab 4. Namun kita lebih menekankan pada medan magnet yang dihasilkan oleh magnet permanen. Pertanyaan berikutnya adalah apakah hanya magnet permanen yang dapat menghasilkan medan magnet? Adakah cara lain menghasilkan medan magnet? Ternyata jawabannya ada yaitu dengan cara induksi. Medan magnet dapat dihasilkan juga oleh arus listrik. Kesimpulan ini dapat ditunjukkan dengan pengamatan sederhana berikut ini. Jika di sekitar kawat konduktor kalian dekatkan sebuah jarum kompas, kalian tidak mengamati efek apa-apa pada jarum tersebut. Tetapi, begitu kawat dialiri arus listrik, kalian mengamati pembelokan yang dilakukan jarum kompas. Pengamatan ini menunjukkan bahwa kehadiran arus listrik menyebabkan munculnya medan magnet, dan medan magnet inilah yang mempengaruhi jarum kompas Gaya Lorentz yang dilakukan oleh medan magnet pada arus listrik dapat dipandang sebagai gaya antar dua buah magnet karena arus listrik menghasilkan medan magnet di sekitarnya. Pada bab ini kita akan bahas proses terbentuknya medan magnet di sekitar arus listrik. Dengan penekanan pada penggunaan hokum Biot Savart untuk menentukan medan tersebut. 5.1 Hukum Biot Savart Berapa besar medan magnet di sekitar arus listrik? Besarnya medan magnet di sekitar arus listrik dapat ditentukan dengan hukum Biot-Savart. Misalkan kita memiliki sebuah kawat konduktor yang dialiri arus I. Ambil elemen kecil kawat tersebut yang memiliki panjang dL. Arah dL sama dengan arah arus. Elemen kawat tersebut dapat dinyatakan dalam notasi vector . Misalkan kita ingin menentukan medan magnet pada posisi P dengan vector posisi

Ldr

rr terhadap elemen kawat.

ambar 5.1 Menentukan kuat medan magnet yang dihasilkan oleh elemen kawat

uat medan magnet di titik P yang dihasilkan oleh elemen

Ldr

rr PI

Ldr

rr PI

G

Ldr

saja diberikan oleh hokum K 189

Page 193: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Biot-Savart

34 rrLdIBd orr

r ×=

πµ

(5.1)

engan µo disebut permeabilitas magnetic vakum = 4π × 10-7 T m/A.

edan total di titik P yang dihasilkan oleh kawat diperoleh dengan mengintegral persamaan

d M(5.1), yaitu

∫×

= 34 rrLdIB orr

r

πµ

(5.2)

enyelesaian integral persamaan (5.2) sangat bergantung pada bentuk kawat. Untuk kawat yang

ada bagian ini kita akan mencari medan magnet di sekitar kawat yang bentuknya sederhana.

.2 Medan Magnet oleh Kawat Lurus Tak Berhingga berhingga dimudahkan oleh arah vector

ambar 5.2 Menentukan kuat medan magnet yang dihasilkan oleh elemen kawat lurus panjang

ebelum melakukan integral, kita harus menyederhanakan dulu ruas kanan persamaan (5.2).

Pbentuknya rumit, penyelesaian tidak dapat dilakukan dengan mudah. Kita harus menggunakan komputer untuk mencari medan magnet. PDengan bentuk yang sederhana maka integral menjadi relatif mudah untuk dikerjakan. 5Mencari medan magnet yang dihasilkan kawat lurus tak

Ldr

yang selalu tetap, yaitu mengikuti arah kawat.

Ldr

rr

I

P

Ldr

rr

I

P

G SMisalkan titik P berjarak a dari kawat (arah tegak lurus). Dengan aturan perkalian silang maka

θsinrdLrLd =×rr

(5.3)

190

Page 194: ITB-Diktat Fisika Dasar II

191

engan θ adalah sudut antara vector d Ldr

dan rr . Dengan demikian, besar medan magnet yang dihasilkan vector Ld

r saja adalah

233

sin4

sin44 r

dLIrrdLI

r

rLdIdB ooo θ

πµθ

πµ

πµ

==×

=

rr

(5.4)

ada ruas kanan persamaan (5.4), baik dL, r, maupun sin θ merupakan variable. Agar integral

ambar 5.3 Variabel-variebal integral pada persamaan (5.4)

Pdapat dikerjakan maka ruas kanan hanya boleh mengandung satu variable. Oleh karena itu kita harus menyatakan dua variable lain ke dalam salah satu variable saja. Untuk maksud ini, mari kita lihat gambar berikut ini.

P

Ia

LdL

dθ P

Ia

LdL

G Tampak dari Gbr 5.3 bahwa

θsin=a r

atau

θ222 sin11

=r a

(5.5)

θtan=La

atau

θθ

θ sincos

tanaaL = = (5.6)

Selanjutnya kita mencari diferensial dL sebagai berikut. Dengan melakukan diferensial ruas kiri

Page 195: ITB-Diktat Fisika Dasar II

192

an kanan persamaan (5.6) diperoleh d

⎥⎦⎤⎡ −=

θθθ )(sincos)(cos ddadL ⎢⎣ θθ 2sinsin

θθ

θθθθθ

θθθθ

θθθ dadadda 2

22

2

2

2 sincossin

sincos1

sincoscos

sinsin +

−=⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+−=⎥⎦

⎤⎢⎣⎡ −−

=

θ2sin

da− (5.7)

r Substitusi dan dL dari persamaan (5.5) dan (5.7) ke dalam persamaan (5.4) diperoleh

θθθθ

πµ

sinsinsin4 2

2 ⎞⎛⎞⎛ da2 ⎟⎟

⎠⎜⎜⎝⎟⎠

⎜⎝−=

aIo dB

θθπµ

daIo sin

4−= (5.8)

Tampak bahwa ruas kanan hanya m

a, maka atas bawah adalah L → -∞ dan batas atas adalah L → +∞. Karena

engandung variable θ sehingga dapat diintegralkan. Selanjutnya kita menentukan batas-batas integral. Karena kawat panjang tak berhinggb La /tan =θ , maka untuk L

. Dengan de→ -∞ diperoleh tan θ → -0 atau θ = 180o, dan maka untuk L → +∞ diperoleh tan θ → +0 atau θ = 0o. Jadi batas bawah integral adalah 180o dan batas atas adalah 0o mikian, medan magnet total yang dihasilkan kawat adalah

∫−=o

I 0µB

o

da

o

180

sin4

θθπ

[ ] [ ])1(14

cos4

0180 −+−−=−−=

aI

aI oo o

o

πµ

θπµ

aIo

πµ2

= (5.9)

Ke manakah arah mturan tangan kanan. Jika kalian genggam empat jari tangan kanan dan ibu jari dibiarkan lurus

h jari-jari yang digenggam bersesuaian dengan arah medan magnet di sekitar arus tersebut

edan magnet yang dihasilkan arus liatrik? Kalian dapat menentukan dengan amaka i) Arah ibu jari bersesuaian dengan arah arus ii) Ara

Page 196: ITB-Diktat Fisika Dasar II

193

anan atau sekrup putar kanan.

krup sesuai dengan arah medan magnet.

liri arus 15 A. Berapa uat medan magnet pada jarak 15 cm dari kabel tersebut?

Gambar 5.4 Arah medan magnet di sekitar arus listrik dapat ditentukan dengan aturan tangan k Cara lain adalah berdasarkan arah masuk sekrup putar kanan. Arah masuk sekrup sesuai dengan arah arus sedangkan arah putar se Contoh Kabel jumper yang sering digunakan untuk menstater kendaraan sering diak Jawab

67 101510 −− ===IB oµ T

15,04 aπ

5.3 Medan magnet oleh kaw

ekarang kita akan membahas kasus yang sedikit rumit, yaitu menentukan medan magnet yang ihasilkan oleh arus listrik pada kawat lurus yang panjangnya berhingga. Misalkan kita memiliki

kuat medan magnet pata titik yang berjarak a

at lurus berhingga Sdkawat yang panjangnya L. Kita akan menentukan dari kawat dan dan sejajar dengan salah satu ujung kawat. Lihat Gambar 5.5 Untuk menentukan kuat medan magnet di titik pengamatan menggunakan hukum Biot-Savart, kita tentukan variabel-variabel seperti pada Gbr. 5.6

Page 197: ITB-Diktat Fisika Dasar II

194

hingga

Gambar 5.6 V an kuat medan magnet di posisi yang sejajar ujung kawat

erupa dengan pembahasan untuk kawat yang panjangnya tak berhingga, besar medan magnet

Gambar 5.5 Menentukan medan magnet oleh kawat lurus yang panjangnya ber

Lo

aI

P

Lo

aI

P

a

L dL

θ

P

r

Lo-L = a/tanθ

a

L dL

θ

P

r

Lo-L = a/tanθ

ariabel-variabel untuk menentuk

Syang dihasilkan vector Ld

r saja adalah

24sinr

dLIo θdBπµ

= (5.4)

ampak dari Gbr 5.6 bahwa

T

θsin=ra

tau

a

θ222 sin11

a=

r

Page 198: ITB-Diktat Fisika Dasar II

θtanaLLo =−

engan demikian,

D

θθ2sin

dadL −=− (5.5)

tau

a

θθ2sin

dadL = (5.10)

engan substitusi variable-variabel di atas (lihat pembahasan untu kawat panjang tak berhingga) kita akan dap

D

atkan

θθπµ

da

dB sin4

= (5.11)

Io

etika elemen dL berada di ujung kiri kawat, maka sudut yang dibentuk adalah θm yang memenuhi

K

195

om L

a=θ (5.12)

an ketika elemen dL berada di ujung kanan kawat maka sudut yang dibentuk adalah 90o. Jadi, batas integra

tan

Dl adalah 90o sampai θm. Maka kita dapatkan medan magnet di titik P adalah

∫=m

daIB o sin

4 θ

θθπµ

o90

[ ] [ ]mooo

aI

aI o

πµ

θπµ

θ cos90cos4

cos4

90 +−=−=

mo

aI θ

πµ

cos4

= (5.13)

Dengan menggunakan persamaan (5.12) kita mendapatkan

Page 199: ITB-Diktat Fisika Dasar II

22cos o

mLa +

=θ o

L

Dengan demikian, kuat medan magnet di titik P adalah

224oo

LaaB

+=

π

o

LIµ (5.14)

Jika panjang kawat di satu sisi sangat besar, atau

196

∞→oL maka . Dengan

emikian

222oo LLa ≈+

d

aI

L

La

B o

π4=

I o

o

o

πµµ42

= (5.15)

Besar medan ini persispanjangnya tak berhingga di dua sisi.

sama dengan setengah dari kuat medan yang dihasilkan oleh kawat yang

Sebaliknya jika kawat cukup pendek dibandingkan dengan jarak pengamatan, yaitu oLa >>

ka 222 aLa ≈+ . Dengan demikian ma o

22 44 aILLIB oooo µµ

== (5

aa ππ

.16)

Selanjutnya kita bahas kdua ujung kawat. Misalkan titik tersebut berjarak a dari kawat dan berjarak b dari salah satu jung kawat. Kasus ini sebenarnya tidak terlalu sulit. Kita dapat memandang bahwa medan

asus yang lebih umum lagi di mana titik pengamatan berada di antara

utersebut dihasilkan oleh dua potong kawat yang panjangnya b dan panjangnya Lo – b, seperti pada Gbr. 5.7, di mana titik pengamatan berada di ujung masing-masing potongan kawat tersebut. Kuat medan yang dihasilkan oleh potongan kawat kiri adalah

221 4 baa +πbIo=

µ (5.17)

Kuat medan yang dihasilkan oleh potongan kawat kanan adalah

B

Page 200: ITB-Diktat Fisika Dasar II

197

Lo

P

Gambar 5.7 Menentukan kuat medan magnet pada posisi sembarang di sekitar kawat

222)(4 bLa

bLaIB

o

oo

−+

−=

πµ

(5.18)

Kuat medan total di titik pengamatan adalah

21 BBB +=

⎟⎟

⎜⎜

−+

−+

+=

2222 )(4 bLa

bL

bab

aI oo

πµ

o

(5.19)

Selanjutnya kita mencari kuat medan listrik pada titik yang berada di luar areal kawat, misalnya pada jarak b di sebelah kiri kawat. Liha

agaimana memecahkan masalah ini? Kita pakai trik sederhana. Masalah ini dapat dipandang

ebagai dua potong kawat berimpit. Satu potong kawat panjangnya dan dialiri arus ke asi pada Gbr

.9. Besar arus yang mengalir pada dua kawat sama. Ujung kiri dua potongan kawat diimpitkan.

t Gambar 5.8

Gambar 5.8 Menentukan kuat medan magnet pada jarak sembarang di luar kawat.

Bs bLo + kanan dan potong kawat lain panjangnya b dan dialiri arus ke kiri, seperti diilustr5 Kuat medan magnet yang dihasilkan potongan kawat panjang adalah

a

Lo-bb

Lo

Pa

II

Lo-bb

LoaI

P

b

LoaI

P

b

Page 201: ITB-Diktat Fisika Dasar II

221

198

)( bLa o4 a

oo

++=

π (5.20)

bLI +µB

LoaI

P

b

I

LoaI

P

b

I

Gambar 5.9 Kawat pengganti skema pada Gbr 5.8

Kuat medan magnet yang dihasilkan potongan kawat pendek adalah

222 4 babIB o−=

µ

a +π (5.21)

anda minus menyatakan bahwa arah medan yang dihasilkan potongan kawat pendek berlawanan dengan aradua potongan tersebut berbeda. Medan total di titik P

T

h medan yang dihasilkan potongan kawat panjang karena arah arus dalam adalah

21 BBB +=

⎟⎟

⎞⎛ + bbLIµ⎜⎜

⎝ +−

++ 222)(4 babLaao

oo

π (5.22)

5.4 Medan Magnet oleh Cincin Cincin adalah bentuk geometri lain yancukup mudah menggunakan hokum Biot-Savart. Lebih khusus lagi jika kita ingin menghitung

uat medan magnet sepanjang sumbu cincin.

lemen cincing sepanjang dL adalah

=2

g memungkinkan kita menentukan medan magnet dengan

k Misalkan sebuah cincin dengan jari-jari a dialiri arus I. Kita ingin menentukan kuat medan magnet sepanjang sumbu cincin pada jarak b dari pusat cincin. Berdasarkan Gbr 5.10, besarnya medan magnet di titik P yang dihasilkan oleh e

Page 202: ITB-Diktat Fisika Dasar II

2

sin4 r

dLIdB o θπµ

=

ampak pada Gbr 5.10, dL selalu tegak lurus r sehingga θ = 90o atau sin θ = 1. Dengan

Gambar 5.10 Medan magnet di sumbu cincin yang dihasilkan oleh elemen pada cincin

199

Tdemikian,

24 rdLIdB o

πµ

= (5.23)

Tampak juga dari Gbr 5.10, dB dapat diuraikan komponen tegak lurus dan sejajatr sum

atas dua komponen yang saling tegak lurus, yaitu bu. Besarnya nilai komponen-komponen tersebut adalah

αcosdBdB =⊥ (5.24a) αsin// dBdB = (5.24b)

Tiap elemen kategak lurus sum

omponen tersebut saling meniadakan. Oleh karena itu, untuk menentukan kuat medan total kita

wat memiliki pasangan di seberangnya (lokasi diametrik) di mana komponen bu memiliki besar sama tetapi arah tepat berlawanan. Dengan demikian ke dua

kcukup melakukan integral pada komponen yang sejajar sumbu saja. Besar medn total menjadi

∫∫ == αsin// dBdBB

∫ απµ

sin4 2r

dLIo (5.25)

θ

a

rb

I

⊥dB

//dB

dB

α

α

P

θ

a

rb

I

⊥dB

//dB

dB

α

α

P

=

Page 203: ITB-Diktat Fisika Dasar II

200

Semua parameter dalam integral konstan kecuali dL. Dengan demikian kita peroleh

)2(sin4

sin4 22 a

rIdL

rIB oo πα

πµ

απµ

== ∫

αµ 2

sin2

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

ra

aIo (5.26)

Dari gambar 5.10 tampak bahwa

=

αsin/ =ra . Akhirnya kita dapatkan

αµ 3sin2 a

IB o=

ntuk kasus khusus titik di pusat lingkaran, kita dapatkan α = 90o sehingga

(5.27)

U

aIB o

= (5.28)

rah medan magnet yang dihasilkan cincin dapat ditentukan juga dengan aturan tangan kanan. Kalian gearah genggamuperposisi medan yang dihasilkan elemen-elemen cincin menghasilkan medan total seperti pada

Gambar 5.1 Contoh

ita memiliki dua cincin konsentris dengan jari-jari a1 dan a2. Masing-masing cincin dialiri arus

A

nggam kawat cincin tersebut dengan empat jari. Jika ibu jari searah dengan rus maka an sesarah dengan medan magnet. Karena bentuk cincin yang melengkung maka

sGambar 5.11

1 Pola medan magnet di sekitar cincin

K

Page 204: ITB-Diktat Fisika Dasar II

201

dan I2 dalam arah yang sama. Berapa kuat medan magnet pad alokasi: in

) pada pusat cincin

Gambar 5.12 a) Kuat medan ma

I1a) berjarak b dari pusat cincin sepanajng sumbu cincb Jawab

b

a1

a2 α1

α2

I2

I1

b

a1

a2 α1

α2

I2

I1

gnet yang dihasilkan cincin berarus I1 adalah

13

1

11 sin

µaIB o=

uat medan magnet yang dihasilkan oleh cincin berarus I2 K

23

2

22 sin

µaIB o=

uat medan magnet total K

23

2

21

3

1

121 sin

2sin

µα

µaI

aIBB oo +=+=

) Di pusat cincin terpenuhi α1 = α2 = 90o sehingga

B

b

2

2

1

1

22 aI

aIB oo µµ+=

Page 205: ITB-Diktat Fisika Dasar II

5.5 Medan Magnet oleh Busur Lingkaran

202

ekarang kita anggap cincin bukan lingkaran penuh, tetapi hanya berupa busur dengan sudut keliling θ. Kita ingin mencari berapa kuat medan di sepanjang sumbu cincin yang berjarak b dari pusat cincin. Lihat Gbr 5.13

Gambar 5.13 Menentukan medan magnet di sumbu busur lingkaran yang kurang dari setengah lingkaran Untuk kasus ini kita mem sumbu dan yang tegak lurus sumbu. Medan tersebut diperoleh ngintegralkan komponen medan yang

iberikan oleh persamaan (5.24a) dan (5.24b). Kuat medan total searah sumbu adalah

S

θ

a

rb

I

⊥dB

//dB

α

dB α

P

θ

a

rb

I

⊥dB

//dB

α

dB α

P

iliki dua komponen medan, yaitu yang searahdengan me

d

∫= dBdB αsin//

∫= απµ

sin4 2r

dLIo

)(sinsin busurpanjang44 22 r

IdLrI oo ×== ∫ α

πµ

απµ

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ××= a

rIo π

πθα

πµ

22

sin4 2

αθπµ

sin4

2

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

ra

aIo

Page 206: ITB-Diktat Fisika Dasar II

αθπµ 3sin4 a

Io= (5.29)

Untuk menentukan kuat medan yang tegak lurus sumbu, ada dua kasus yang harus siperhatikan. Kasus pertama adalah jika panjang busur kurang dari setengah lingkaran. Dalam kasus ini, tiap elemen busur horisontal yang saling

gak lurus sumbu adalah

tidak memiliki pasangan diameteris yang menghasilkan komponen medan meniadakan. Semua elemen menguatkan medan total. Kuat medan arah

te

∫=⊥ αcosdBdB

∫= απµ

cos4 2r

dLIo

)(cos4

cos4 22 θα

πµ

απµ

denganbusurpanjangrIdL

rI oo ×=∫ =

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ××= a

rIo π

πθα

πµ

22

cos4 2

αθπµ

cos4

2

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

ra

aIo

ααθπµ

cossin4

2

aIo= (5.30)

Jika panjang busur lebih dari setengah lingkaran, maka mulai ada pasangan diametris yang menghasilkan medan arah horisontal yang saling meniadakan. Lihat Gbr 5.14

Gambar 5.14 Menentukan kuat medan oleh busur lingkaran yang lebih dari setengah lingkaran Panjang busur membentuk sudut ak dari Gbr 5.14, dari busur yang ada, sebagian elemen mempunyai pasangan diam ponen medan arah horisontal yang sama

esar tetapi berlawanan arah. Hanya bagian busur lingkaran sepanjang 2π - θ yang tidak

2π-θ

2π-θ

2π-θ

2π-θ

θ. Tampetris yang menghasilkan kom

b

203

Page 207: ITB-Diktat Fisika Dasar II

204

orisontal. Dengan demikian, medan magnetik total arah horisontal adalah

memiliki pasangan diametri sehingga memberi kontribusi pada medan magnet total arahh

∫=⊥ αcosdBdB

∫= απµ

cos4 2r

dLIo

)2(cos4

cos4 22 θπα

πµ

απµ

−×== ∫ sudurdenganbusurpanjangrIdL

rI oo

⎜⎝⎛×=

rIo α

πµ

cos4 2 ⎟

⎠⎞×

− aππθπ 2

22

αθππµ

cos)2(4

2

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛−

=ra

aIo

ααθππµ

cossin)2(4

2

aIo −

= (5.31)

Tanpak dari persamaan (5.31), jika terbentuk lingkaran penuh maka θ = 2π dan medan total arah horisontal nol.

.6 Solenoid

awat yang berbentuk pegas. Panjang solenoid dianggap tak berhingga. Pertama ita akan mencari kuat medan magnet di pusat solenoid tersebut.

Gambar 5.15 Contoh solenoid dan pola medan magnet yang dihasilkan. Jika kita perhatikan, solenoid dapat dipandang sebagai susunan cincin sejenis yang jumlahnya

5Selanjutnya kita akan menghitung kuat medan magnet yang dihasilkan solenoid ideal. Solenoid adalah lilitan kk

Page 208: ITB-Diktat Fisika Dasar II

205

sangat banyak. Tiap cincin membawa arus I. Medan di dalam solenoid merupakan jumlah dari medan yang dihasilkan oleh cincin-cincin tersebut. Jika solenoid pada gambar 5.15 dibelah dua maka tampak penampang seperti pada Gbr 5.16.

5.32)

Elem

(5.33) Karena elemen tersebut dapat dipandang sebagai sebuah cincin, maka medan magnet yang

ihasilkan di titip P memenuhi persamaan (5.27), dengan mengganti I pada persamaan (5.27) engan dI pada persamaan (5.33). Kita akhirnya peroleh

× × × × × × × × × × × × × × × ×

• • • • • • • • • • • • • • • •

x dx

rP α a

× × × × × × × × × × × × × × × ×

• • • • • • • • • • • • • • • •

x dx

rP α a

Gambar 5.16 Penampang solenoid jika dibelah dua. Misalkan jumlah lilitan per satuan panjang adalah n. Kita lihat elemen solenoid sepanjang dx. Jumlah lilitan dalam elemen ini adalah

ndxdN = (

en tersebut dapat dipandang sebagai sebuah cincin dengan besar arus

IndxIdNdI ==

dd

µ 3dIo αsin2 a

dB =

αµ 3Indxo sin2 a

(5.34)

ampak dari Gbr 5.16,

=

T

αtan=xa

atau

Page 209: ITB-Diktat Fisika Dasar II

αtanax = (5.35)

dan

αα

2sindadx −= (5.36)

engan demikian

D

ααµ

αααµ

dIndaaIndB oo sin

2sin

sin23

2 −=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛−= (5.37)

elanjutnya kita menentukan batas-batas integral. Karena solenoid panjang tak berhingga, maka batas baw

S

al adalah x → -∞ dan batas atas adalah x → +∞. Karena xa /tan =α , maka untuk x α → -0 atau α = 180o, dan maka untuk x → +∞ diperoleh tan α → +0 atau α → -∞ diperoleh tan

0o. Jadi batas bawah integral adalah 180o dan batas atas adalah 0o. Dengan demikian, medan et total yang dihasilkan di pusat solenoid adalah

=magn

∫−=o

dInd o0

sinsin ααµ

αα ∫−=o

o

o

InB o

180

0

180 22µ

206

[ ] [ ])1(122 1800 −+−−= Inoo

cos 0−− Ino αµ µ

=

nIoµ= (

rah kutub solenoid dapat ditentukan dengan aturan seperti pada Gambar 53.10. Jika kalian

5.38)

Apandang satu kutub solenoid dan menelusuri arah arus, maka jika kalian dapat membentuk hurus S dengan arah arus tersebut maka kutub yang kalian amati merupakan kutub selatan (south). Sebaliknya, jika kalian dapat memebntuk huruf N dengan arah arus tersebut maka kutub yang kalian amati merupakan kutub utara (north)

Page 210: ITB-Diktat Fisika Dasar II

207

ambar 5.17 Salah satu cara menentukan arah kutub magnet yang dihasilkan solenoid.

t di tepi solenoid yang panjangnya berhingga, yaitu Lo. Kita anggap titik pengamatan berada di tepi kanan solenoid. Lokasi pengamatan adalah di sumbu solenoid. Kita tetap dapat menggunakan persamaan (5.34). Berdasarkan Gbr 5.18 kita peroleh

G 5.7 Medan Magnet di Tepi Solenoid Selanjunya kita tentukan kuat medan magne

αtan=− xLa

o

tau a

αtanax =− Lo

iferensial ruas kiri dan kanan maka D

αα

ddx 2sin−=−

atau

a

αα

dadx 2sin= (5.39)

× × × × × × × × × × × × × × × ×

• • • • • • • • • • • • • • • •

x dx

r Pαa

Lo

× × × × × × × × × × × × × × × ×

• • • • • • • • • • • • • • • •

x dx

r Pαa

Lo

Page 211: ITB-Diktat Fisika Dasar II

208

Gambar 5.18 Menentukan medan magnet di tepi solenoid

ubstitusi persamaan (5.39) ke dalam persamaan (5.35) diperoleh S

ααα

µ 32 sin

sin2⎟⎠⎞

⎜⎝⎛= da

aIndB o

ααµ

dnIo sin2

=

Batas integral di sini dari α = αm sampai α = 90o dengan αm memenuhi o

m La

=αtan . Jadi

kuat medan di tepi solenoid adalah

∫∫ ==o

mm22 αα

o

dIndIn oo9090

sinsin ααµ

ααµ

B

[ ] [ ]moo InIn

o

µα

µα cos0

2cos

290 +−=−=

monI αµ cos21

= (5.40)

Karena /tan = om Laα maka

22cos o

mLa

L

+=α

ikian, kuat medan magnet di ujung solenoid adalah

o

Dengan dem

2221

o

oo

La

nILB

+=

µ (5.41)

Untuk kasus khusus di mana panjang salah satu sisi solenoid sangat panjang, atau ∞→oL

maka oLa ≈+ 222oL sehingga

nIL

nILB o

o

oo µµ

21

21

2=≈

a dengan setengah kuat medan yang dihasilkan oleh solenoid yang panjangnya yang nilainya sam

Page 212: ITB-Diktat Fisika Dasar II

209

tak berhingga pada dua ujungnya.

lenoid Selanjutnya kita akan menghitung kuat medan pada sumbu solenoid berhingga yang letaknya sembarang. Misjarak b dari salah satu ujung solenoid. Lihat Gbr 5.19

ambar 5.19 Menentukan kuat medan magnet pada posisi sembarang dalam sumbu solenoid

lenoid berhingga. Satu

Dengan me dan yang dihasilkan solenoid yang panjangnya b

5.8 Kuat Medan Magnet Pada Jarak Sembarang di Dalam So

alkan panjang solenoid adalah Lo dan kita akan menentukan kuat medan pada

G Kita dapat memandang kasus ini seolah-olah kita memiliki dua sosolenoid memiliki panjang b dan satu solenoid memiliki panjang Lo – b. Titik pengamatan berada pada tepi masing-masing solenoid tersebut. Kuat medan total merupakan jumlah kuat medan yang dihasilkan masing-masing solenoid.

nggunkaan persamaan (5.41), maka kuat meadalah

221 21

ba

nIbB o

+=

µ (5.42)

Kuat medan magnet yang dihasilkan oleh solenoid yang panjangnya Lo-b adalah

222)(2 bLa

B oo

−+= (5.43)

)(1 bLnI

o

−µ

Dengan demikian, kuat medan total pada titik pengamatan adalah

21 BBB +=

× × × × × × × × × × × × × × × ×

P a

Lo

• • • • • • • • • • • • • • • •

Lo-bb

× × × × × × × × × × × × × × × ×

P a

Lo

Lo-bb

• • • • • • • • • • • • • • • •

Page 213: ITB-Diktat Fisika Dasar II

2222

1)(

)(21 nIb

bLa

bLnI oo +−+

−=

µµ2 ba

o

o + (5.44)

5.9 Kuat Medan Magnet Pada Jarak Tertentu Dari Tepi Solenoid

erakhir, kita akan menentukan kuat medan magnet di luar solenoid, pada jarak b dari terpi h memiliki dua

olenoid. Satu solenoid memiliki panjang Lo + b dan solenoid lainnya memiliki panjang b tetapi dialiri arus dalam arah berlawanan. Ke dua solenoid berimpit di sisi kiri. Lihat Gbr 5.20.

Gambar 5.20 Menentukan kuat medan magnet pada posisi di luar solenoid Karena arus yang mengalir dalam dua solenoid memiliki arah berlawanan maka medan yang

Tsolenoid tetapi tetap berada di sumbu solenoid. Untuk kasus ini kita seolah-olas

× × × × × × × × × × × × × × × ×

• • • • • • • • • • • • • • • •

P a

Lo

b

210

× × × × × × × × × × × × × × × ×

• • • • • • • • • • • • • • • •

P a

Lo+b

b

× × × × ×

• • • •

×

••

P a

b

× × × × ×

• • • •

× × × × × × × × × × × × × × × ×

• • • • • • • • • • • • • • • •

P a

Lo

b

× × × × × × × × × × × × × × × ×

• • • • • • • • • • • • • • • •

P a

Lo+b

b

× × × × ×

• • • •

×

••

P a

b

× × × × ×

• • • •

Page 214: ITB-Diktat Fisika Dasar II

211

dihasilkan juga memeiliki arah berlawanan. Kuat medang total pada titik pengamatan sama dengan kuat medan yang dihasilkan oleh soleoid yang panjangnya Lo + b dikurang kuat medan yang dihasilkan solenoid yang panjangnya b. Dengan menggunakan persamaan (5.41) maka kuat medan yang dihasilkan solenoid yang panjangnya Lo + b adalah

221)(

)(21

bLa

bLnIB

o

oo

++

+=

µ (5.45)

Dan kuat medan yang dihasilkan oleh solenoid yang panjangnya b adalah

222 21

ba

nIbB o

+=

µ (5.46)

Dengan demikian, kuat medan total di titik pengamatan adalah

21 BBB −=

2222 21

)(

)(21

ba

nIb

bLa

bLnI o

o

oo

+−

++

+=

µµ (5.47)

5.10 Medan Magnet dalam Toroid Seperti yang kita bahas sebelumnya, solenoid adalah kumparan yang bentuknya lurus, seperi sebuah per bolpoin. Solenoid ideal memiliki panjang tak berhingga. Kuat medan magnetic di luar olenoid ideal nol sedangkan di dalam rongganya memenuhi persamaan (5.38). Jika solenoid ang panjangnya berhingga kita gabungkan ujungnya, maka kita mendapatkan sebuah bentuk

syseperti kue donat. Bentuk ini dinamakan toroid.

Page 215: ITB-Diktat Fisika Dasar II

212

Gambar 5.21 Skema toroid. Bentuknya seperti donat berongga. Jika kita bergerak sepanjang rongga solenoid ideal (panjang tak berhingga) maka kita tidak

ernah menemukan ujung solenoid tersebut. Dengan cara yang sama, apabila kita bergerak id tersebut. Sehingga,

roid akan serupa dengan solenoid ideal. Oleh karena itu, menjadi sangat logis apabila kita berkesimpulan basolenoid ideal. Jadi kuat medan magnet dalam toroid adalah

psepanjang rongga toroid, kita pun tidak pernah menemukan ujung toroto

hwa kuat medan magnet dalam toroid sama dengan kuat medan magnet dalam

nIB oµ= (5.48)

dengan n jumlah kumparan per satuan panjang dan I arus yang mengalir pada kawat toroid. Untuk toroid ideal, kuat medan magnet di luar toroid nol, hal yang juga kita jumpai pada solenoid ideal. .11 Beberapa Contoh

Biot-Savart, mari kita bahas beberapa contoh berikut

ma. Titik pengamatan tampak pada Gbr 5.22

ng sama

5Untuk lebih memahami penggunaan hokumini a) Dua Kawat Sejajar Kita ingin menentukan kuat medan magnet di sekitar dua kawat lurus sejajar yang masing-masing membawa arus I1 dan I2 dalam arah yang sa

P

× ×

a

bI1 I2

P

× ×

a

bI1 I2

× ×

a

bI1 I2

Gambar 5.22 Dua kawat sejajar yang dialiri arus dalam arah ya Medan magnet total di titik P merupakan penjumlahan vector medan magnet yang dihasilkan I1 dan I2. Jadi terlebih dahulu kita tentukan B1 dan B2 yang dihasilkan oleh I1 dan I2 beserta arah masing-masing.

Page 216: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Dengan menggunakan hokum Biot-Savart kita akan mendapatkan medan magner B1 dan B2 sebagai berikut

aIB o

1 2πµ

= (5.49) 1

22

22 2 ba

IB o

+=

πµ

(5.50)

× ×

a

b

P

I1 I2

B1

B2 B

22 ba +

θ

θ

× ×

a

b

P

Gambar 5.23 Menentukan kuat medan magnet yang dihasikkan dua kawat sejajar Dengan aturan penjumlahan vector metode jajaran genjang maka medan magnet total di titik P memenuhi

213

θcos2 2122

21 BBBBB ++= (5.51)

erdasarkan segitiga siku-siku dengan sisi-sisi a, b, dan B 22 ba + kita dapatkan

22 ba +

cos a=θ (5.52)

) Gaya antara dua kawat berarus listrik bKita kembali tinjau kawat sejajar yang dialiri arus listrik I1 dan I2.

I1 I2

B1

B2 B

22 ba +

θ

θ

× ×a

I1 I2

B21

F21

× ×a

I1 I2

B21

F21

Page 217: ITB-Diktat Fisika Dasar II

214

Gambar 5.24 Menentukan gaya antara dua kawat sejajar yang dialiri arus listrik Kuat medan magnet yang dihasilkan kawat berarus I1 di lokasi kawat berarus I2 adalah

aIB o 1

21 2πµ

= (5.53)

Arah medan magnet ini regak lurus kawat. Karena kawat 2 dialiri arus listrik maka ada gaya Lorentz yang bekerja pada kawat 2. Arah arus listrik pada kawat 2 dan arah medan magnet pada kawat tersebut saling tegak lurus sehingga besar gaya Lorentz adalah

221221 LBIF =

221

2L

aIIo

πµ

= (5.54)

engan L2 adalah panjang kawat yang dialiri arus I2. Gaya Lorentz per satuan panjang yang dbekerja pada kawat 2 adalah

2

2121 L

Ff =

aIIo 21

2πµ

= (

ontoh Berapa besar dan arah gaya antara dua kawat yang panjangnya masing-masing 45 m dan terpisah sejauh 6 cm jika m

awab dan magnet yang dihasilkan satu kawat di posisi

5.55)

C

asing-masing dialiri arus 35 A dalam arah yang sama? JDiberikan L = 45 m dan A = 6 cm = 0,06 m. Mekawat lainnya adalah

aIB o

πµ2

=

Gaya magnet pada kawat lainnya akibat medan ini adalah

LaIILBF o

2

2πµ

==

4506,0

35)102(2

7 ×××= − = 0,184 N

Page 218: ITB-Diktat Fisika Dasar II

215

5.12 Definisi Satu Ampere Berdasarkan gaya antara dua kawat sejajar yang dialiri arus listrik, kita bisa mendefinisikan besar arus satu ampere. Misalkan dua kawat sejajar tersebut dialiri arus yang tepat sama, I1 = I2 = I. Maka gaya per satuan panjang yang bekerja pada kawat 2 adalah

aIf o

2

21 2πµ

= (5.56)

Jika I = 1 A dan a = 1 m maka

72

21 1021 −×===µµ oof N/m 212 ππ

Dengan dematu ampere jika gaya per satuan panjang yang bekerja pada kawat adalah 2 × 10-7 N/m.

) Satu berkas electron diarahkan dalam arah tegak lurus ke kawat yang berarus listrik. Arah arus dalam kawat adalah dari kiri ke kanan. Ke mana arah pembelokan electron?

Gambar 5.25 Jawab

ertam nggunakan aturan tangan rah medan tampak pada Gbr 5.26

ikian kita dapat mendefinisikan arus yang mengalir pada kawat sejajar besarnya s Soal-Jawab 1

× × ×× × ×× × ×I× × ×

× × ×

P a kita tentukan arah medan yang dihasilkan arus dengan mekanan. A

× × ×

I× × ×

× × ×

× × ×

× × ×× × ×× × ×

I× × ×

× × ×

× × ×

× × ×

I× × ×

× × ×

× × ×

× × ×

× × ×× × ×

× × ×× × ×

Page 219: ITB-Diktat Fisika Dasar II

216

Gambar 5.26

Dari arah depan electron merasakan medan magnet yang berarak ke bawah. Karena electron bermuatan negatif dan kecepatannya menuju kawat berarah ke belakang maka arah gaya Lorentz yang dilakukan medan di bagian depan kawat adalah ke kanan.

i belakang kawat electron melihat medan magnet yang berarah ke atas. Dengan demikian arah aya Lorentz yang bkerja pada elekrton menjadi ke kiri.

kawat, electron membelok ke kanan dan ketika meninggalkan kawat,

rus dipisahkan sejauh a. asing-masing kawat dialiri arus I1 dan I2. Berapa kuat medan magnet pada titik tepat antara

dua kawat? Jawab

ambar 5.27

DgJadi selama electron menuju electron membelok ke kiri. 2) Dua buah kawat lurus panjang dalam posisi saling tegak luM

×

a

I2

× B1B2

×

a

I2

× B1B2

I1I1

G Dengan menggunakan hokum Biot-Savart kita mendapatkan

aI

aIB oo 11

1 2/2 πµ

πµ

==

aI

aIB oo 22

2 2/2 πµ

πµ

==

Dengan menggunakan aturan tanga diperoleh arah B1 ke belakang dan arah B2 ke kiri. Dengan B1 dan B2 saling tegak lurus. Besar medan magnet total adalah

n kanan maka

Page 220: ITB-Diktat Fisika Dasar II

22

21

1122

21 II

aI

aIBBB ooo +=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=+=

πµ

πµ

πµ

22

a

Arah B membentuk sudut 45o dari kiri ke belakang. 3) Dua kawat panjang membawa arus yang sama I. Ke dua kawat tersebut saling tegak lurus, tetapi tidak bersentukan. Tentuka c yang bekerja pada kawat. Jawab Kita lukiskan posisi masing-masing kawat

ersebut sama tetapi arahnya berbeda.

Gaya Lorentz yang bekerja pada masing-masing elemen hanya disumbangkan oleh komponen medan yang tegak lurus arus. Besar komponen medan magnet yang tegak lurus arus pada pada dua lemen tersebut samam besar tetapi berlawanan arah. Jadi Gaya Lorentz yang bekerja pada dua elemen sama besar dan berlawanan arah. Karena tiap elemen memiliki pasangan yang berseberangan dan ke duanya mengalami gaya dalam arah berlawanan, maka secara total dua sisi kawat ditarik oleh gaya yang sama besar tetapi arah berlawanan. Gaya ini menyebabkan kawat censerung berputar.

) Berapa percepatan sebuah model pesawat yang memiliki massa 175 g dan membawa muatan bergerak dengan laju 1,8 m/s pada jarak 8,6 cm dari suatu kawat yang sedang

ialiri arus 30 A? Arah pesawat sama dengan arah kawat.

n gaya magneti

217

Gambar 5.28 Misalkan lokasi perpotongan dua kawat berada pada koordinat nol. Tinjau elemen yang bereseberangan dari titik nol yang panjangnya masing-masing dx. Kuat medan magnet pada ke dua elemen t

418,0 C ketika d

I

×

a

xdx

O⊥B

B

B

//B

//x

B

I

⊥B

×

a

xdx

O⊥B

B

B

//B

//x

B

⊥B

Page 221: ITB-Diktat Fisika Dasar II

218

awab Terlebih dahulu kita hitung kuat medan magnet pada lokasi pesawat.

J

57 107086,030)102(

2−− ×=×==

aIB o

πµ

T

agnet. Maka, gaya orentz pada kawat adalah

N

Karena arah gerak pesawat sama dengan arah kawat sedangkan arah medan magnet tegak lurus arah kawat, maka arah kecepatan pesawat selalu tegak lurus arah medan mL

35 103,2)107(8,10,18 −− ×=×××== qvBF

Percepatan yang dialami pesawat akibat gaya Lorentz

013,0175,0103,2 3

==−

mFa m/s2

5) Sebuah jarum kompas diletakkan 20 cm di selatan sebuah kawat lurus vertical yang memiliki

m kompas mengarah? Anggap komponen horizontal edan magnet bumi pada posisi jarum kompas adalah 0,45 × 10-4 T dan sudut deklinasi adalah

0o. Jawab Karena sudut deklinasi 0o maka arah jarum kompas tepat mengarah ke kutub utara.

arus 30 A ke arah bawah. Ke manakah jarum

× U

Gambar 5.29 Pada lokasi jarum kompas, ada dua medan magnet yang muncul, yaitu medan magnet bumi ke arah utara dan medan yang dihasilkan arus ke barat. Medan total adalah jumlah vektor dua medan tersebut dan arah jarum kompas mengikuti arah medan total.

S

TBa = 20 cm

BBb

× U

TB

Ba

a = 20 cm

BBb

U

TB

SSBa

Page 222: ITB-Diktat Fisika Dasar II

219

esarnya medan yang dihasilkan arus adalah B

67 1032,0

301022

−− ×=×==aIB o

a πµ

T

Sudut yang dibentuk jarum kompas dengan arah utara adalah θ yang memenuhi

067,01045,0

103tan 4

6

×== −

b

a

BB

θ

atau θ = 3,8o

) Suatu berkas proton melewati suatu titik dalam ruang dengan laju 109 proton/s. Berapa medan

ita tentukan dahulu arus yang dihasilkan proton Karena muatan satu proton adalag e = + 10-19 C maka muatan yang mengalir per detik,

ang tidak lain merupakan arus listrik, adalah

= 109 × 1,6 × 10-19 = 1,6 × 10-10 A Kuat medan magnet pada jarak 2,0 m dari berkas proton adalah

6magnet yang dihasilkan pada jarak 2,0 m dari berkas tersebut? Jawab K

1,6 ×y I

1710

7 106,12106,1102

2−

−− ×=

××==

aIB o

πµ

T

7) Pasangan kawat yang panjang dialiri arus dc 25,0 A ke dan dari sebuah alat. Kawat tersebut

emiliki dialeter yang dapat diabaikan. Kedua kawat terpisah sejauh 2,0 mm. Berapa kuat magnet pada jarak 10,0 cm dari tengah-tengah kawat? (lihat Gambar 5.30)

mmedan

Page 223: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Gambar 5.30

220

= 9,9 cm = 0,099 m uat medan magnet yang dihasilkan kawat pertama

Jawab Jarak titik pengamatan ke kawat pertama adalah r1 = 10,0 cm + 1,0 mm = 10,1 cm = 0,101 m Jarak titik pengamatan ke kawat kedua adalah r2 = 10,0 cm - 1,0 mmK

57 1095,425102 −− ×=×==IB o

11 101,02 rπ

µ T

Kuat medan magnet yang dihasilkan kawat kedua

57

22 099,02 rπ

1005,525102 −− ×=×==IoB

µ T

arena arus mengalir dalam arah berlawanan maka ke dua medan tersebut juka memiliki arah berlawanan. Dengan demikian, kuat medan total pada titik pengamatan adalah

T.

) Kawat yang diperlihatkan pada Gambar 5.30 membawa arus i. Berapa kuat medan magnet asilkan di pusat C oleh (a) masing-masing segment lurus yang panjangnya L, (b)

egmen lengkung, dan (c) total

) Karena lokasi titik C tepat berimpit dengan perpanjangan segment lurus kawat maka kuat medan magnet di titik C yang dihasilkan oleh masing-masing segmen lurus adalah nol.

) Karena segmen lengkung memiliki sudut θ = 180o = π, maka kuat medan magnet di pusat

K

65512 100,11095,41005,5 −−− ×=×−×=−= BBB

8yang dihs

Gambar 5.31 Jawab a

blingkaran yang dihasilkan segmen ini adalah

RIII ooo µµπµθ ⎞⎛⎞⎛

RRB

42222 ππππ=⎟

⎠⎜⎝

=⎟⎠

⎜⎝

=

Page 224: ITB-Diktat Fisika Dasar II

221

c) Kuat medan total di titik C menjadi RI

B o

=

Soal Latihan 1) Sebuah kawat tembaga 10-gauge (diameter 2,6 mm) dialiri arus 50 A. Berapa kuat medan magnet di permukaan kawat? 2) Kuat medan magnet pada jaran 88,0 cm dari kawat lurus panjang adalah 7,30 µT. Cari arus yang mengalir pada kawat 3) Tentukan kuat medan magnet di tengah-tengah antara dua kawat yang terpisah sejaun 2,0 cm.

alah satu kawat membawa arus I dan kawat lainnya membawa arus 15 A. Cari medan tersebut ka (a) arus mengalir dalam arah berlawanan, dan (b) arus mengalir dalam arah yang sama.

m kompas menyimpang ke timur dari arau utara sebesar 20o. Namun jika jarum rsebut ditempatkan 8,0 cm di sebelah timur sebuah kawat berarus listrik maka sudut

pangannya terhadap arah utara 55o. Berapa besar dan ke mana arah arus dalam kawat?

k a) 10

6) Sebuah solenoid yang mengandung 1000 lilitan dan panjang 0,1 m ditegakkan sehingga sumbunya sejajar dengan garis medan magnet bumi, seperti tampak pada Gambar 53.33. Kuat

0 µT. Berapa arus yang harus dialirkan pada solenoid agar dihasilkan medan magnet yang sama besarnya dengan medan magnet bumi?

Gambar 5.32 7) Dua buah kawat lurus panjang dan sejajar dipisahkan sejauh 0,1 m. Masing-masing kawat mebawa arus 5,0 dan 3,0 A dalam arah yang sama. Hitung kuat medan magnet di titik tengah-tengah antara dua kawat. 8) Suatu kumparan berbentuk lingkaran mengandung 20 lilitan ditempatkan dalam posisi

orisontal. Jari-jari lingkaran adalah 0,15 m. Arus sebesar 0,5 A dilewatkan melalui kawat lilitan

Sji4) Sebuah jarutepenyimBesar medan magnet di tempat tersebut adalah 0,50 × 10-4 T dan memiliki sudut inklinasi 0o. 5) Cari kuat medan magnet di dekitar kawat lurus panjang yang dialiri arus 10 A pada jaracm dari kawat, (b) 20 cm dari kawat, dan (c) 100 cm dari kawat.

medan magnet bumi pada posisi solenoid adalah 7

h

Page 225: ITB-Diktat Fisika Dasar II

222

rsebut. an magnet di pusat kumparan

) lukis arah arus agar mendan magnet di pusat lingkaran mengarah ke atas. medan magnet bumi pada pusat kumparan memiliki komponen arah utara 18 µT dan

) berapa arus yang harus dialirkan pada kawat medan magnet total di pusat kawat hanya

ng 1550 lilitan per meter ditempatkan sedemikian ehingga sumbunya sejajar dengan medan magnet luar yang besarnya 24 mT.

a) Hitung arus yang harus dialirkan melalui kawat solenoid agar medan resultan di dalam solenoid nol.

t solenoid diubah menjadi 3,5 A hitunglah medan resultan

0) Sebuah kawat horisontal dialiri arus I1 = 80 A. Kawat kedua berada 20 cm di bawah kawat ertama dalam posisi sejajar. Berapa arus yang harus mengalir pada kawat kedua agar kawat

atuh akibat gravitasi? Massa jenis kawat kedua per satuan panjang adalah 0,12 g

ngnya 10 cm mengandung 400 lilitan. Arus yang mengalir pada

itempatkan dalam posisi horisontal dilariri arus 48 A. Kawat kedua

lilitan 600. Jika dialiri arus 40 A, dihasilkan medan magnet 1,8 T di dalam rongga solenoid tersebut. Berapakah permeabilitas teras besi? 17) Perhatikan sebuah garis medan magnet. Apakah besar

tea) Hitung medbc) Jika komponen vertikal ke bawah sebesar 55 µT, hirunglah medan magnet total di pusat kumparan ketika kawat dialiri arus 5 ampere. dmemiliki komponen arah horisontal? 9) Sebuah solenoid panjang yang mengandus

b) Jika arus yang mengalir dalam kawa dalam rongga solenoid. 1ptersebut tidak jper meter. 11) Solenoid tipis yang panjakawat solenoid adalah 20 A. Berapa kuat medan magnet di sekitar pusat solenoid? 12) Kawat panjang yang dyang terbuat dari tembaga dengan diameter 2,5 mm ditempattkan sejajar kawat pertama pada posisi 15 cm di bawah kawat pertama. Kawat kedua tergantung karena gaya magnetik oleh kawat pertama. Berapa besar dan arah arus pada kawat kedua. 13) Dua kawat panjang paralel terpisah sejauh 6,0 cm. Masing-masing kawat membawa arus 16,5 A dalam arah yang sama. Tentukan kuat medan magnet pada titik yang berjarak 13,0 cm dari kawat pertama dan 13,0 cm dari kawat kedua. 14) Sebuah solenoid yang panjangnya 30,0 cm dan diameter 1,25 cm menghasilkan medan magnet 0,385 T di pusatnya. Jika jumlah lilitan adalah 1000, berapa arus yang mengalir pada solenoid tersebut? 15) Kamu memiliki kawat tembaga dan ingin membuat solenoid yang menghasilkan medan magnet paling besar. Apakah kamu sebaiknya membuat solenoid yang berdiamater kecil tetapi panjang atau solenoid berdiameter besar tetapi pendek, atau lainnya? Jelaskan jawabanmu. 16) Sebuah solenoid berteras besi memeiliki panjang 36 cm, diemeter 1,5 cm dan jumlah

Br

konstan atau berubah sepanjang garis tersebut? Dapatkah kamu memberikan contoh untuk masing-masing kasus tersebut? 18) Gambar 53.34 memperlihatkan pandangan atas empat kawat sejajar yang dialiri arus listrik

Page 226: ITB-Diktat Fisika Dasar II

223

yang besar dan arahnya sama. Berapa besar medan magnet pada lokasi kawat sebelah kiri yang disebabkan oleh arus pada tiga kawat lainnya? Berapa besar gaya per satuan panjang yang dialami kawat tersebut?

Besar ar nakan yang ditandai pada l?

yang dihasilkan “senjata elektron” pada tabung televisi memiliki energi kinetik 25

berjarak 1,5

a a

a a

a a

a a

Gambar 5.33 19 Dua kawat yang tegak lurus hampir berimpitan dialiri arus yang sama dalam arah seperti pada Gbr 5.34 us pada dua kawat sama. Pada daerah-daerah magambar ditemukan medan magnet resultan no

I

Gambar 5.34 20 ElektronkeV dan berkasnya memiliki diameter 0,22 mm. Sebanyak 5,6 × 1014 elektron mencapai layar tiap detik. Hitung medan magnet yang dihasilkan berkas tersebut pada titik yangmm dari sumbu berkas.

I

I II

III IV

I

I II

I

III IV

Page 227: ITB-Diktat Fisika Dasar II

224

21 Sebuah kawat panjang yang dialiri arus 100 A ditempatkan dalam ruang yang mengandung medan magnet eksternal 5,0 mT. Kawat tersebut tegak lurus medan magnet ini. Tentukan titik-titik yang memiliki resultan medan magnet nol.

Page 228: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Bab 6 Hukum Ampere

Hukum Biot-Savart merupakan hukum yang umum yang digunakan untuk menghitung kuat medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik. Apapun bentuk konduktor yang dialiri arus, dan berapa pun arus yang mengalir, maka kuat medan magnet di sekitar arus tersebut selalu memenuhi hukum Biot-Savart. Namun, kita tidak selalu mudah menentukan kuat medan magnet di sekitar arus dengan menggunakan hukum Biot-Savart. Untuk bentuk kawat yang rumit, maka integral pada hukum Biot-Savart tidak selalu dapat diselesaikan. Oleh karena itu, perlu dikaji metode alternatif untuk menentukan kuat medan magnet di sekitar arus listrik. Salah satu metode yang cukup sederhana yang akan dibahas di sini adalah hukum Ampere. 6.1 Hukum Ampere Misalkan di suatu ruang terdapat medan magnet B

r. Di dalam ruang tersebut kita buat sebuah

lintasan tertutup S yang sembarang seperti gambar 6.1

ambar 6.1 Lintasan tertutup sembarang dalam ruang yang mengandung medan magnet

ita perhatikan elemen lintasan . Anggap kuat medan magnet pada elemen tersebut adalah

Br

ldr

S

Br

ldr

S G

rK ldBr

. Integral perkalian titik Br

dan l dr

dalam lintasan tertutup S memenuhi

225

∫ =• IldB oS

µ (6.1)

engan

alah jumlah total arus yang dilingkupi S. Tanda

rr

d

∑ I ad ∫ menyatakan bahwa integral harus

dikerjakan pada sebuah lintasan tertutup.

Page 229: ITB-Diktat Fisika Dasar II

226

ersamaan (6.1) dikenal dengan hukum Ampere dalam bentuk integral. Bentuk lain hukum

.2 Aplikasi Hukum Ampere Ampere mari kita tinjau sejumlah aplikasinya berikut ini.

) Kawat Lurus Panjang edan magnet yang dialiri arus listrik pada kawat lurus

Pilih lintasan tertutup sedemikian rupa sehingga konstan

mebtnuk sudut yang konstant untuk

lah total arus yang dilingkupi lintasan ampere.

ntuk kawat lurus panjang, lintasan yang memenuhi kriteria di atas adalah sebuah lingkaran

ambar 6.2 Lintasan ampere di sekitar kawat lurus panjang adalah lindkaran dengan sumbu

eberapa informasi yang dapat kita peroleh adalah: elalu menyinggung lintasan.

adi pada titik-titik di lintasan, vektor

PAmpere yang ekivalen dengan persamaan 54.1 adalah bentuk diferensial. Tetapi bentuk kedua ini tidak dibahas di sini. 6Untuk lebih memahami hukum aPada Bab 5, kita sudah menghitung kuat mpanjang dengan bangtuan hukum Biot-Savart. Kita akan kembali membahas kuat medan listrik di sekitar kawat lurus panjang dengan menggunakan hukum Ampere. Dalam menerapkan hukum ini, beberapa langkah standar yang harus dilakukan adalah: i)- Kuat medan magnet pada berbagai titik di lintasan- Vektor medan magnet dan vektor elemen lintasan selalu mesemua elemen lintasan.

ii) Cari ∑ I , yaitu jum

Uyang sumbunya berimpit dengan kawat tersebut.

ldr

Br

Ialdr

Br

Ia

Gberimpit dengan kawat. Bi) Berdasarkan aturan tangan kanan, medan magnet sii) Elemen vektor ld

r juga menyinggung lintasan.

J B

r dan ld

rBr

selalu sejajar sehingga sudut θ antara

Page 230: ITB-Diktat Fisika Dasar II

dan ldr

nol. Dengan demikian,

227

B o ==• 0coscosθld =r

dlBdlBdlBr

(6.2)

an d

∫∫ =•SS

dlBldBrr

(6.3)

arena pada tiap titik di lintasan besar medan magnet konstan, maka B dapat ditarik keluar dari K

integral. Kita dapatkan

)2()( aBlingkarankelilingBdlBdlBSS

π×=×== ∫∫ (6.4)

elanjutnya kita cari jumlah arus yang dilingkupi lintasan Ampere. Karena yang dilingkupi

(6.5)

khirnya, substitusi persamaan (6.4) dan (6.5) ke dalam persamaan (6.1) diperoleh

Slintasan Ampere hanya satu kawat, dan kawat tersebut diliri arus I, maka

∑ II =

A

IaB oµπ =× )2( tau a

aIB o

πµ2

= (6.6)

asil ini persis sama dengan hasil yang diperoleh menggunakan hukum Biot-Savart pada Bab 5.

) Solenoid enghitung medan magnet yang dihasilkan oleh solenoid menggunakan hukum

H bKita sudah mBiot-Savart. Sekarang kita akan melakukan perhitungan serupa dengan hukum Ampere untuk membandingkan metode mana yang lebih sederhana. Solenoid yang akan kita bahas juga solenoid ideal dengan jumlah lilinan per satuan panjang adalah n. Kawat solenoid dialiri arus I.

Page 231: ITB-Diktat Fisika Dasar II

228

ika solenoid dibelah dua maka penampang solenoid tampak pada Gambar 6.3

ambar 5.3 Lintasan ampere pada solenoid

am solenoid, kita buat lintasan Ampere seperti pada ambar 6.3. Lintasan tersebut berupa segiempat. Integral pada lintasan tertutup dapat dipecah

J

× × × × × × × × × × × × × × × ×

• • • • • • • • • • • • • • • •

i

ii

iii

iv B

B = 0

l

× × × × × × × × × × × × × × × ×

• • • • • • • • • • • • • • • •

i

ii

iii

iv B

B = 0

l

G Untuk menentukan kuat medan magnet di dalGmenjadi jumlah inegral pada tiap-tiap sisi segiempat, yaitu

∫∫∫∫∫ •+•+•+•=• ldBldBldBldBldBrrrrrrrrrr

S iviiiiii

(6.7)

Mari kita lihat tiap-tiap suku integral.

intasan i: ol karena berada di luar solenoid sehingga

LPada lintasan ini kuat medan magnet n

00 =•=• ∫∫ ldldBrrr

i i

Lintasan ii:

ada lintasan ini, potongan yang berada di luar solenoid memiliki medan magnet nol sedangkan ng ada di dalam solenoid luar memiliki medan magnet yang tegak lurus lintasan.

∫∫∫∫dalampot

o

luarpotdalampotluarpot

dlBldldBldBld

Ppotongan yaJadi

•∫ B 00090cos0....

=+=+•=•+•=rrrrrrr

ii

Lintasan iii:

ada lintasan ini, vektor Br

dan ldr

selalu sejajar sehingga sudut θ antara Br

dan ldr

P nol.

Page 232: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Jadi, dlBdlBdlBldB o ===• 0coscosθrr

. Dengan demikian diperoleh

,

lrr

BiiilinpanjangBdlBdlBldBiiiiii

=×===• ∫∫∫ ).(

Lintasan iv:

etgral pada lintasan iv persis sama dengan integral pada lintasan ii sehingga hasilnya juga nol,

∫∫∫∫dalampot

o

luarpotdalampotluarpot

dlBldldBldBld

iii

Inatau

•∫ B

229

00090cos0....

=+=+•=•+•=rrrrrrr

iv

Dengan dengan demikian, integral pada lintasan tertutup adalah

llrr

BBldB =+++=•∫ 000 S

(6.8)

Selanjutnya kita hitung jumlah arus yang dilingkupi lintasan Ampere. Arus total adalah arus yan

engalir dalam ruas solenoid sepanjang l. Karena jumlah lilitan per satuan panjang adalah n

(6.9)

Akhirnya dengan mensubtitusi persamaan (6.8) dan (6.9) ke dalam persamaan (6.1) diperoleh

mmaka jumlah lilitan yang dilingkupi lintasan Ampere adalah ln . Karena satu lilitan dialiri arus I, maka jumlah total arus yang dilingkupi lintasan Ampere adalah

InI l=∑

)( InB o ll µ=

atau

o

B µ= nI (6.10)

Hasil ini ada Bab 5.

isalkan jumlah lilitan per satuan panjang yang dimiliki toroid adalah n. Arus yang mengalir

pun persis sama dengan apa yang kita peroleh dengan menggunakan hokum Biot-Savart

p c) Toroid M

Page 233: ITB-Diktat Fisika Dasar II

230

adalah I. Untuk menentukan kuat medan magnet di dalam rongga toroid, kita buat

Gambar 6.4 Lintasan amper ongga toroid

eliling toroid adalah K = 2 π R

pada toroidlintasan Ampere berbentuk lingkaran yang melalui rongga toroid.

ldr

BrR

ldr

BrR

e pada toroid berbentuk lingkaran yang melewati r Kita misalkan jari-jari toroid adalah R. KJumlah lilitan toroid adalah N = 2 π R n Sepanjang lintasan Ampere, vektor B

r dan ld

r selalu sejajar sehingga sudut θ antara B

r dan

r nol. Jadi, dlBldB o ===• 0coscosθl dlBdlBd

rr. Jadi,

)2()( RBlingkarankelilingBdlBdlBldBSSS

π×=×===• ∫∫∫rr

(6.11)

Karena jumlah lilitan yang dilingkupi lintasan Ampere adalah N maka jumlah arus yang

ilingkupi lintasan ini adalah

(6.12)

Akhirnya, dengan m

iperoleh

RnIo

d

RnINII π2==∑

ensubstitusi persamaan (6.11) dan (6.12) ke dalam persamaan (6.1) d

)2( RB )2( πµπ =

atau

×

Page 234: ITB-Diktat Fisika Dasar II

231

oB µ= nI (6.13)

Hasil ini .

Pelat Tak Berhingga elanjutnya kita hitung medan magnet di sekitar pelat yang sangat lebar yang dialiri arus listrik.

pere/meter). Kita akan menentukan uat medan magnet pada jarak a tegak lurus pelat. Kita buat lintasan Ampere berupa persegi

Gambar 6.6 Lintasan amper

ita dapat menentukan arah medan magnet yang dihasilkan arus dengan menggunakan aturan empat jari mengikuti arah medan

agnet. Kita akan dapatkan bahwa medan magnet memiliki arah sejajar pelat dan tegak lurus

ntasan i arah medan magnet sejajar dengan arah elemen lintasan. ) Pada elemen lintasan ii arah medan magnet tegak lurus dengan arah elemen lintasan.

jar dengan arah elemen lintasan. san.

pun persis sama dengan yang kita peroleh menggunakan hukum Biot-Savart pada Bab

5 d) S

Gambar 6.5 pelat yang luasnya tak berhingga dialiri arus I Misalkan kerapatan arus per satuan lebar pelat adalaj J (amkpanjang sebagai berikut.

II

L

iii

iiiiv

L

iii

iiiiv

e di dekitar pelat tak berhingga. Ktangan kanan. Ibu jari mengarah ke aliran arus dan lekukanmarah aliran arus. Pemilihan lintasan Ampere di atas menyebabkan: a) Pada elemen libc) Pada elemen lintasan iii arah medan magnet sejad) Pada elemen lintasan iv arah medan magnet tegak lurus dengan arah elemen linta

Page 235: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Integral Ampere untuk lintasan tertutup dalat ditulis sebagai

∫∫∫∫∫ •+•+•+•=• ldBldBldBldBldBiviiiiiiS

rrrrrrrrrr

Mari kita hitung tiap-tiap suku integral a) Pada elemen lintasan i, vektor

Br

dan ldr

sejajar sehingga sudut θ antara Br

dan ldr

nol.

Jadi, dlBdlBdlBldB o ===• 0coscosθrr

b) Pada elemen lintasan ii, vektor ldr

Br

dan tegak lurus sehingga sudut θ antara Br

dan ldr

90o. J =adi, ==• odlBdlBldB θ 090coscosrr

ldr

Br

c) Pada elemen lintasan iii, vektor dan sejajar sehingga sudut θ antara Br

dan ldr

n l.

Jadi, dB •

o

o === 0coscosθ

232

dlBdlBdlBlrr

ldr

Br

d) Pada elemen lintasan iv, vektor dan tegak lurus sehingga sudut θ ant a ar Br

dan ldr

90o. J =adi, ==• odlBdlBldB θ 090coscosrr

ikian Dengan dem

∫∫∫ +=•iii

dlBdlBldBiS

rr

Besarnya B pada elem nstan sehingga dapat dikeluarkan dari integral. Akhirnya diperoleh

en lintasan i dan iii ko

BLBLBLdlBdlBldBiiiiS

2=+=+=• ∫∫∫rr

(6.14)

Selanjunta kita cari jumlah arus yang dilipelat dalam arah tegak lurus adalah J. Karena panjang lintasan Ampere dalam arah tegak lurus dalah L maka arus yang dilingkupi lintasan Ampere adalah

engan mensubstitusi persamaan (6.14) dan (6.15) ke dalam persamaan (6.1) diperoleh

ngkupi lintasan Ampere. Rapat arus per satuan panjang

a

JLI =∑ (6.15)

D

Page 236: ITB-Diktat Fisika Dasar II

233

BL o )(JL2 µ=

atau

2J

B oµ= (6.16)

oal-Soal 1) Dua byang sam

ihasilkan arus pada dua pelat.

Gambar 6.8 Dalam mencari me daerah total atas tiga bagian, seperti pada

br. 6.8. aerah I berada di atas pelat atas

ada di antara dua pelat aerah III berada di bawah pelat bawah

menghitung, kuat medan magnet di sekitar suatu pelat yang sangat luas adalah

S

uah pelat tak berhingga dan diletakkan sejajar masing-masing dialiri arus I dalam arah a. Ke dua pelat terpisah sejauh a. Tentukan medan magnet di mana-mana yang

dJawab Susunan pelat yang diungkapkan oleh soal di atas sebagai berikut

dan magnet di mana-mana, kita bagiGDDaerah II berD Kita sudah

2oJB µ=

Sekarang kita hitung kuat medan magnet pada masing-masing daerah di atas. Daerah I: Medan m gnet yang dihasilkan pelat atas besarnya adalah 2/JB oµ=a dan arahnya dari belakang ke depan (pakai aturan tangan kanan).

J

J

aJ

J

a

Page 237: ITB-Diktat Fisika Dasar II

234

edan magnet yang dihasilkan pelat bawag besarnya adalah 2/JB oµ=M dan arahnya dari

ua medan tersebut sama besar tetapi arahnya berlawanan shingga medan total di daerah I .

o

depan ke belakang. Dadalah nol Daerah II: Medan magnet yang dihasilkan pelat atas besarnya adalah B 2/Jµ= dan arahnya dari depan ke belakang. Medan magnet yang dihasilkan pelat bawag besarnya adalah 2/JB oµ= dan arahnya dari depan ke belakang.

ua medan tersebut sama besar tetapi arahnya sama sehingga medan total di daerah II adalah oo

DJB o JJ µµµ =+ 2/

o

= 2/ Daerah III Medan magnet yang dihasilkan pelat atas besarnya adalah B 2/Jµ= dan arahnya dari depan ke belakang. Medan magnet yang dihasilkan pelat bawag besarnya adalah 2/JB oµ= dan arahnya dari belakang ke depan.

ua medan tersebut sama besar tetapi arahnya berlawanan shingga medan total di daerah I

ma

s sama maka i daerah I medan yang sihasilkan dua arus sama besar dan arah. Dengan demikian, kuat medan tal adalah

Dadalah nol. 2) Ulangi soal 1 jika arus yang mengalir pada dua pelat arahnya sa Jawab Jika arah aruD

JJJB ooo µµµ =+= 2/2/ toDi daerah II medan yang sihasilkan dua arus sama besar tetapi berlawanan arah. Dengan

emikian, kuat medan total adalah nol. ah I medan yang sihasilkan dua arus juga sama besar dan arah. Dengan demikian, kuat

ooo

dDi daermedan total adalah B JJJ= µ µµ =+ 2/2/

dan magnet di mana-mana (gunakan hokum Ampere).

alau kita ingin mencari medan magnet di mana-mana, maka kita harus mencari pada semua

3) Sebuah silinder berongga dari tembaga memiliki jari-jari dalam a dan jari-jari luar b. Silinder tersebut dialiri arus I. Tentukan kuat me Jawab K

Page 238: ITB-Diktat Fisika Dasar II

235

ilai r dari nol sampai tak berhingga.

Gambar 6.9 0 < r < a a < r < b

an > b

ari kita tentukan kuat medan mada masing-masing daerah tersebut.

daerah dengan 0 < r < a san ampere dengan jari-jari kurang dari a.

Karena lintasan am enulis

nDaerah tempat medan magnet ingin ditentukan terdiri atas tiga macam, yaitu

ab ab

dr M a) Untuk Buat linta

Gambar 6.10

pere berupa lingkaran maka kita dapat m

)2( rBdlBdlBldBSSS

π×===• ∫∫∫rr

Karena tidak ada arus yang dilingkupi lintasan ampere (rongga) maka

oµπ )2(

0=∑ I

Jadi

∑=× IrB

abrr

ab

Page 239: ITB-Diktat Fisika Dasar II

0)2( =× rB π atau

b) Untuk daerah dengan a < r < b Buat lintasan ampere dengan jari-jari antara a dan b

ambar 6.11

B = 0

236

G Dengan alasan serupa sebelumnya, kita akan peroleh

)2( rBdlBdlBldBSSS

π×===• ∫∫∫rr

adalam arus yang m pang rongga dengan jari-jari antara a sampai r,

arena hanya bagian ini yang dilingkupi lintasan Ampere

Gam

apat arus. Jika tidak ada rongga, luas penampang silinder adalah

Luas penampang rongga adalah

∑ I engalir pada penam

abr

abr

ar

k

b

ar

b

bar 6.12

Untuk mencari arus tersebut mari kita tentukan dahulu r

2bAo π=

Page 240: ITB-Diktat Fisika Dasar II

2' aA π=

237

Dengan adanya rongga, maka luas penampang silinder yang dialiri arus adalah

engan demikian, kerapatan arus adalah

)(' 2222 ababAAA o −=−=−= πππ

D

)( 2bAIJ ==

π 2aI−

pang yang dilingkupi lintasan ampere hanya

Luas penampang yang dilingkupi lintasan ampere saja adalah

)( 22222 ararA −=−= πππ

Dengan demikian, arus yang mengalir pada penam

Iabarar

abIJAI 22

2222

222 )()( −

−=−×

−==∑ ππ

khirnya, dengan hokum ampere diperoleh A

IabarrB o 22

22

)2(−−

=× µπ

atau

⎟⎠

⎜⎝

⎞⎛⎟⎟⎞

⎜⎛ − Iaro

22µ

) Untuk daerhan dengan r > .

Dengan alasan serupa sebelumnya, kita akan peroleh

B⎠

⎜⎝ −

=rab 222π

c b

ita buat lintasan ampere dengan r > b K

)2( rBdlBdlBldBSS

π×===• ∫∫∫rr

S

Page 241: ITB-Diktat Fisika Dasar II

238

adalam arus yang dilingkupi lintasan ampere. Karena lintasan ampere berada di luar

er maka arus yang dilingkupi adalah semua arus yang mengalir dalam silinder. Jadi

ambar 6.13

khirnya diperoleh

∑ I

silind

II =∑

abr

abr

G

A

IrB oµπ =)2atau × (

⎟⎠⎞

⎜⎛⎝

=rIB o

πµ2

4) Dua buah pelat tak berhingg asing-masing dialiri arus dengan kerapatan J dalam ah sejauh a. Tentukan medan magnet di mana-m awab ambar 6.14 adalah tampak samping dua pelat. Berdasarkan persamaan (6.16), kuat medan

tar pelat tak berhingga adalah

a dan diletakkan sejajar m arah yang sama. Ke dua pelat terpis

ana yang dihasilkan arus pada dua pelat.

JGmagnet di seki

JoB2

µ=

Dengan melihat Gbr. 6.14 belah atas pelat atas, medan magnet yang dihasilkan dua pelat sama besar dan sama arah.

Di se

Page 242: ITB-Diktat Fisika Dasar II

239

engan demikian, medan total adalah JJJ ooo µµµ =+ 2/2/ aD rah dari belakang ke depan. Di antara, medan magnet yang dihasilkan dua pelat sama besar tetapi berlawanan arah. Dengan demikian, medan total yang dihasilkan adalah nol.

J

Gambar 6.14 Di sebelah bawah pelat bawah, medan magnet yang dihasilkan dua pelat sama besar dan sama arah. Dengan demikian, medan total adalah Jo JJ oo µµµ =+ 2/ arah dari depan ke belakang. 5) Gambar 6.15 m asing dialiri arus

I. Berapakah hasil integral

2/

emperlihatkan pandangan atas delapan kawat yang masing-m

∫ • ldBrr

untuk masing-lintasan?

ambar 6.15

awab

G JKita kembali ke definisi hokum Ampere

J

J× × × × ×

× × × × ×

× × × × ×

× × × × ×

a

J

× × × × ×

× × × × ×

× × × × ×

× × × × ×

a

Page 243: ITB-Diktat Fisika Dasar II

∑=• IldB µ

240

∫ o

rr

Jadi, nilai integral dalam lintasan tertutup sama dengan jumlah arus yang dilingkupi dikali dengan µo.

Untuk lintasan sebelah kiri, jumlah arus yang dilingkupi adalah II 2=∑ . Jadi

IIldB oo µµ 2)2( ==•∫rr

II 5=∑Untuk lintasan sebelah kanan, jumlah arus yang dilingkupi adalah . Jadi

IIldB oo µµ 5)5( ==•∫rr

) Gambar 6.16 memperlihatkan sebuah silinder konduktor panjang yang memiliki jari-jari a. ebut memiliki rongga yang berbentuk silinder panjang yang sejajar silinder utama

er adalah d. Kerapatan arus per satuan luas penampang pada silinder adalah J. Tentukan kuat medan magnet di pusat rongga.

Gambar 6.16

Jawab ita dapat memandang susunan di atas sebagai sebuah silinder pejal yang memiliki jari-jari a

dan dialiri arus dengan kerapatan b. Pada jarak d dari sumbu silinder pejal ditempatkan silinder logam lain yang pejal dengan jari-jari

yang dialiri arus dengan kerapatan sama tepat arah berlawanan.

umbu silinder besar yang

6Silinder tersdengan jari-jari b. Jarak sumbu dua silind

K

bKuat medan magnet total di posat rongga sama dengan jumlah kuat medan yang dihasilkan oleh arus pada dua silinder ini. Sekarang kita menghitung kuat medan magnet pada jarak d dari s

a

d bd b

a

Page 244: ITB-Diktat Fisika Dasar II

241

dihasilkan oleh arus pada silinder besar. Kita buat lintasan am iliki jari-jari d dari pusat silinder besar seperti pada Gbr. 6.17.

pere yang mem

Gambar 6.17 Maka

∑∫ =• IldB oS

µrr

∑=× IdB o

∑ I adalah jumlah arus yang dilingkupi

µπ )2(

lintasan ampere, yaitu

)2π

Jadi

atau

I (=∑ Jd

JddB o )()2( 2πµπ =×

dJ

B o

=

pabila pada posisi d kita tempatkan sebuah silinder dengan jari-jari b dan dialiri arus dalam rlawanan, maka kuat medan di pusat silinder yang dihasilkan arus tersebut nol.

adi pada posisi d, kuat medan yang dihasilkan silinder besar adalah

Aarah beJ 2/JdB oµ= dan yang dihasilkan oleh silinder kecil adalah 0. Maka kuat medan total di posisi d adalah 2/JdB oµ= .

ad

ad

Page 245: ITB-Diktat Fisika Dasar II

242

Soal Latijan 1) Ga onduktor yang sangat panjang yang dialiri arus I = 100 A yang tersebar merata. Jari-jari silinder a = 2,0 cm. Buat kurva B(r)

ada posisi 0 < r < 6,0 cm.

Gambar 6.18

i dalam suatu daerah terdapat arus dengan kerapat homogen 15 A/m2. Berapakah nilai

mbar 6.18 memperlihatkan penampang sebuah silinder k

p

D

∫ • ldBrr

pada suatu lintasan yang berupa segitiga yang sisi-sisinya menghubungkan titik-titik

(4d,0,0) ke (4d,3d,0) ke (0,0,0) ke (4d,0,0) di mana d = 2,0 cm? 2) Dua loop kondu dan 3,0 A seperti pada ktor berbentuk persegi dialiri arus masing-masing 5,0 A

Gbr 6.19. Berapa nilai ∫ • ldBrr

pada tiap lintasan tertutup pada gambar?

ar

ar

ambar 6.19

r yang sangat panjang dari bahan konduktor yang memiliki jari-jari luar R dialiri rus I yang tersebar secara merata dan arah dari depan ke belakang. Sebuah kawat lurus panjang

besar dan arah arus yang mengalir pada kawat agar besar medan magnet total di titik P sama

G 3) Pipa silindeayang sejajar dengan pipa diletakkan pada jarak 3R dari sumbu pipa (lihat Gbr 6.20). Hitunglah

Page 246: ITB-Diktat Fisika Dasar II

243

dengan

Gambar 6.20

) Sebuah solenoid memiliki panjang 95,0 cm, jari-jari 2,00 cm dan jumlah lilitan 1200. but membawa arus 3,6 A. Hitung kuat medan magnet di dalam solenoid

) Sebuah solenoid memiliki panjang 1,3 m dan diameter 2,6 cm. Ketika dialiri arus 18,0 A, kuat

) Sebuah solenoid panjang memiliki jari-jari 7,0 cm dan jumlah lilitan per centimeter adalah 10. olenoid tersebut dilairi arus 20,0 mA. Sebuah kawat lurus panjang yang dialiri arus 6,0 A itempatkan di sumbu solenoid. A) Pada jarak berapa dari sumbu kita mendapatkan medan totak

membentuk sudut 45o terhadap sumbu solenoid? B) Berapakah besar medan tersebut? 8) Sebuah solenoid eter dan dilairi arus I. Sebuah electron berbegark di dalam lintasan lingkaran berjari-jari 2,3 cm tegak lurus sumbu soleno laju cahaya dalam vakum). Berapakah arus yang m

besar medan magnet total di sumbu pipa tetapi memiliki arah yang berlawanan.

R R R

×

×

×

×

×

PKawat

×

R R R

×

×

×

×

×

PKawat

×

4Solenoid terse5medan magnet di dalam solenoid adalah 23,0 mT. Berapa panjang kawat yang digunakan untuk membuat solenoid tersebut? 6) Sebuah toroid memiliki penampang berbentuk persegi dengan sisi-sisi 5,0 cm. Jari-jari dalam toroid adalah 15,0 cm. Toroid tersebut memiliki 500 lilitan dan dialiri arus 0,80 A. Berapa kuat medan magnet di dalam rongga toroid? 7Sd

panjang memiliki 100 lilitan per centim rongga solenoid dalam

id. Laju electron adalah 0,0460 c (c adalahengalir pada solenoid?

Page 247: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Bab 7 GGL Induksi dan Induktansi

Pada bab-bab terdahulu kita sudah pelajari bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet di sekitarnya. Fenomena ini memiliki makna bahwa kemagnetan dapat dihasilkan oleh peristiwa kelistrikan. Apakah fenomena sebaliknya dapat terjadi? Apakah kelistrikan dapat dihasilkan oleh peristiwa kemagnetan? Topik ini yang akan kita bahas pada bab ini. Dan ternyata kelistrikan dapat dihasilkan oleh peristiwa kemagnetan. 7.1 Fluks Magnetik Sebelum kita masuk ke topik inti bagaimana peirstiwa kemagnatan dapat menghasilkan kelistrikan, mari kita bahas definisi fluks berikut ini.

244

ambar 7.1 Fluks magnetic menyatakan jumlah garis gaya yang menembus permukaan dalam

ika dalam suatu ruang terdapat medan magnet, jumlah garis gaya yang menembus permukaan

Br

Adr

A

Br

Adr

A Garah tegak lurus Jdengan luas tertentu bisa berbeda-beda, tergantung pada kuat medan magnet dan sudut antara medan magnet dengan vektor permukaan. Fluks magnetic mengukur jumlah garis gaya yang menembus suatu permukaan. Fluks magnetic didefinisikan sebagai

∫ •= AdBrr

φ

(7.1)

dengan θ adalah sudut antara vektor

∫= θcosdAB

Br

dan Adr

. Jika pada permukaan besarnya medan magnet konstan maka kita mendapatkan

cosdAB (7.2)

∫= θφ

Page 248: ITB-Diktat Fisika Dasar II

245

Dan jika pada permukaan sudut antara Br

dan Adr

selalu konstan maka cos θ dapat dikelurkan dari integral dan diperoleh

ABdAB ABrr

•= (7.3)

Contoh

agnet menembus bidang seluas A yang diletakkan sejajar bidang y-z.

gnetic yang me

iketahui

Karena permukaan sejajar bidang y-z maka

== ∫ θθφ coscos

Medan m )ˆ2ˆ( jiBB o +=r

Berapa fluks ma nembus bidang tersebut? Jawab D

)ˆ2ˆ( jiBBr

o +=

iAA ˆ=r

(ingat, arah vektor permukaan tegak lurus permukaan tersebut). Karena baik B

r dan A

r semuanya konstan m ta dapat langsung menulis

aka ki

( •

Contoh

ilitan kawat berbentuk persegi panjang dengan sisi-sisi a dan b diputar dalam medan magnet yang arahnya vertikal. Sumbu rotasi lilitan tegak tegak lurus medan magnet. Lilitan

ihat Gbr. 7.2. Karena lilitan selalu berotasi maka luas penampang lilitan yang ditembus medan selalu berubah-ubah (sebagai fungsi waktu).

lis

ijABiiABiAjiBAB ˆˆ2ˆˆˆ)ˆ2ˆ •+•=+=•=rr

φ ooo

ABABAB ooo =×+= 02

Lkonstan tersebut berputar dengan kecepatan sudut ω. Berapa flusk magnetic yang menembus lilitan sebagai fungsi waktu? Jawab Lmagnet Fluks magnetic yang menembus lilitan dapat juga ditu

⊥=•= ABABrr

φ (7.4)

dengan adalah luas perm

⊥A ukaan yang tegak lurus medan magnet.

Page 249: ITB-Diktat Fisika Dasar II

aa

b

ω

b

ω

246

ambar 7.2 Lilitan berbentuk persegi panjang yang diputar dalam medan magnet

dan magnetic dalah θ. Lihat Gbr. 7.3.

G Mari kita lihat suatu saat ketika sudut yang dibentuk bidang lilitan dengan mea

⊥A

B

A

θ

⊥A

B

A

θ

Gambar 7.3 Sudut yang dibentuk lilitan dengan medan magnet tiap saat selalu berubah-ubah Luas penampang lilitan yang tegak lurus medan magnet adalah

θθ coscos abAA ==⊥ (7.5)

Untuk gerak rotasi deng

an kecepatan sudut tetap maka

tωθ = (7.6)

Denga

n demikian

tabA ωcos=⊥ (7.7)

Fluks magnetic

sebagai fungsi waktu menjadi

Page 250: ITB-Diktat Fisika Dasar II

tabBAB ωφ cos== ⊥ (7.8)

.2 Hukum Faraday enomena memproduksi kelistrikan dari peristiwa kemagnetan diterangkan oleh hokum Faraday.

bahwa apabila terjadi perubahan fluks dalam suatu loop maka dihasilkan

Gambar 7.

enjauhkan magnet ke kemparan tersebut

ti kumparan maka kuat medan magnet yang yang ada alam rongga kumparan bertambah. Akibatnya fluks magnetic yang dikandung kumparan

kibatkan muncul ggl induksi. Ini direpresentasikan oleh adanya arus yang

ul. Tidak ada rus yang diukur amperemeta.

7FHukum ini menyatakangaya gerak listrik (tegangan listrik) induksi yang berbanding lurus dengan laju perubahan fluks.

4 Fluks magnetic dalam kumparan diubah-ubah dengan mendekatkan atau m Berdasarkan Gbr 7.4: i) Ketika batang magnet didorong mendekadbertambah yang mengadiukur oleh amperemeter. ii) Ketika batang magnet didiamkan maka tidak ada perubahan kuat medan dalam rongga kumparan. Akibatnya fluks magnetic yang dikandung kumparan tidak berubah sehingga tidak ada ggl induksi yang munciii) Ketika batang magnet ditarik keluar dari kumparan maka kuat medan magnet yang ada dalam rongga kumparan berkurang. Akibatnya fluks magnetic yang dikandung kumparan berkurang

247

Page 251: ITB-Diktat Fisika Dasar II

248

arus yang diukur oleh sehingga muncul ggl induksi. Ini direpresentaikan oleh adanya amperemeter. Secara matematik, hokum tersebut dapat ditulis

dtN dφ

−= 7.9)

dengan Σ :persamaan (7.9), besarnya ggl yang dihasilkan erlangsung, bukan bergantung pada berapa nilai fluks saat itu. Juga makin banyak lilitan pada

upaya lebih paham dengan hukum Faraday, mari kita lihat beberapa contoh aplikasi berikut ini.

litan adalah N?

jumlah fluks yang menembus kumparan adalah

b

gaya gerak liristik (ggl) induksi dan N : jumlah lilitan kumparan. Tampak dari

bergantung pada berapa cepat perubahan fluks bkumparan makin besar ggl indukasi yang dihasilkan. 7.3 Contoh Aplikasi Hukum Faraday S Contoh Berapa ggl induksi yang dihasilkan oleh kumparan yang berputar pada Gbr. 7.2 jika jumlah li Jawab Kita sudah hitung

taB ωφ cos

engan demikian, ggl induksi yang dihasilkan adalah

=

D

tNBabdt

NBabdt

Ndt

N tdtBabdd ωωωωφ sin)(cos)cos(=−=−=−=

Contoh Suatu kumparan berbentuk lingkaran dengan jari-jari a diletakkan pada bidang horizontal

). Medan magnet yang memiliki fungsi

Σ

(bidang x-y kctBB oˆ)( +=

r menembus kumparan

tersebut. Jumlah lilitan pada kumparan adalah N. Berapa ggl induksi yang dihasilkan kumparan? Jawab Luas permukaan 2aA π= .

Page 252: ITB-Diktat Fisika Dasar II

249

arena kumparandiletakkan pada bidang x-y maka vector luas penampang kumparan dapat

engan demikian, fluks magnetic yang menembus kumparan adalah

ˆˆ 22rr

GGL induksi yang dihasilkan

Kditulis

kaA ˆ2π=r

D

kkctBakakctBAB oo )()( •+=•+=•= ππφ ˆˆ

ctaBactBa oo222 )( πππ +=+=

caNdt

Ndt

N −=−=ΣctaBadd o 2

22 )(π

ππφ−=

+

7.4 Hukum Lentz Perhatikan Gambar 7.5

arus induksi yang dihasilkan?

ubah besarnya menembus kumparan. Dengan demikian terjadi erubahan fluks dalam kumparan. Berdasarkan hokum Faraday dihasilkan ggl induksi Σ. ertanyaan selanjutnya adalah ke manakah arah aliran arus dalam kumparan tersebut? Apakah

a b

B(t)

a b

B(t)

Gambar 7.5 Medan magnet yang berubah-ubah menembus sebuah kumparan. Ke manakah arah

Medan magnet yang berubah-pParus melewati hambatan dari a ke b atau dari b ke a?

Page 253: ITB-Diktat Fisika Dasar II

250

i ke mana arah arus induksi dalam loop rsebut tidak terungkap lebih detail dalam hokum tersebut. Arah arus induksi yang dihasilkan

maka arah arus induksi harus edemikian rupa sehingga medan magnet yang dihasilkannya memperkecil fluks tersebut. Ini

agnet yang dihasilkan arus induksi berlawanan dengan arah

gnet yang dihasilkan arus induksi searah dengan arah medan

menembus fluks nilainya sedang berubah dari kecil ke besar maka uks dalam loop makin besar. Berdasarkan hokum Lentz, arah arus induksi harus memperkecil

arus induksi menghasilkan medan arah ke bawah. Agar dihasilkan

a dengan arah medan

at berbentuk hutuf U diletakkan dalam medan magnet konstan dengan idang kawat tegak lurus medan magnet B yang konnstan. Sebuah batang ab diletakkan di atas

sehingga terjadi kontak listrik dengan dua kaki kawat U. Batang ab digerakkan ke

Hukum Faraday hanya mengungkapkan besarnya ggl induksi yang dihasilkan ketika terjadi perubahan fluks magnetic dalam suatu loop. Tetaptediungkapkan oleh hokum Lentz yang bunyinya sebagai berikut Arah arus induksi dalam suatu kumparan adalah sedemikian rupa sehingga medan magnet yang dihasilkan arus tersebut melawan perubahan fluks penyebabnya. Apa makna pernyataan hokum ini? i) Jika fluks yang menyebabkan ggl makin lama makin besar shanya mungkin jika arah medan mmedan yang diterapkan pada loop. ii) Jika fluks yang menyebabkan ggl makin lama makin kecil maka arah arus induksi harus sedemikian rupa sehingga medan magnet yang dihasilkannya memperbesar fluks tersebut. Ini hanya mungkin jika arah medan mayang diterapkan pada loop. Kita kembali ke Gbr. 7.5. i) Jika medan magnet yang flfluks ini. Ini terjadi jika medan ke arah bawah maka dengan menggunakan aturan tangan kanan, aras arus induksi harus searah putaran jarum jam. Atau pada hambatan, arus mengalir dari b ke a. ii) Jika medan magnet yang menembus fluks nilainya sedang berubah dari besar ke kecil maka fluks dalam loop makin kecil. Berdasarkan hokum Lentz, arah arus induksi harus memperbesar fluks ini. Ini terjadi jika arus induksi menghasilkan medan arah ke atas (samyang diterapkan). Agar dihasilkan medan ke arah atas maka dengan menggunakan aturan tangan kanan, aras arus induksi harus berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Atau pada hambatan, arus mengalir dari a ke b. Contoh Pada Gbr 7.6, sebuah kawbkawat Ukanan dengan laju tetap v. Jika hambatan total loop adalah R, berapa arus yang mengalir dalam loop dan ke manakah arah arus tersebut?

Page 254: ITB-Diktat Fisika Dasar II

aa

× × × × × × × × × × ×× × × × × × × × × × ×× × × × × × × × × × ×× × × × × × × × × × ×

v

b

LL × × × × × × × × × × ×× × × × × × × × × × ×× × × × × × × × × × ×

v

b

× × × × × × × × × × ×

251

Gambar 7.6 awab ntuk menentukan ggl yang dihasilkan, kita harus menentukan fluks terlebih dahulu.

tu saat jarak batang ab ke ujung kiri kawat U adalah x. Maka luas loop adalah

loop apat langsung ditulis

JUMisalkan sua

LxA = Karena arah medan magnet tagak lurus bidang loop maka fluks magnetic yang dilingkupid

BLxBA ==

raday, ggl yang dihasilkan adalah

φ Berdasarkan hokum Fa

dtdxNBL

dtBLxdN

dtdN −=−=−=Σ

)(φ

arena batang ab hanya satu, maka jumlah lilitan loop hanya satu, atau N = 1. Besaran tidak lain dariupada laju gerakan batang ab, atau

dtdx /

vdtdx =/K

. Jagi, ggl yang dihasilkan adalah

BLv−=Σ Arus induksi yang dihasilkan

RBLv

RI −=

Σ=

e mana arah arus induksi? Ketika batang ab digerakkan ke kanan maka luas loop makin besar. Akibatnya, fluks magnetic

K

Page 255: ITB-Diktat Fisika Dasar II

252

yang dihasilkan makin besar. Berdasarkan hokum Lentz, arah arus induksi yang dihasilkan harus melawan perubahan fluks tersebut. Jadi, arah arus induksi yang dihasilkan harus memperkecil

uks tersebut. Ini terjadi jika arah medan magnet yang dihasilkan arus induksi berlawanan yang ada. Atau arah medan magnet yang dihasilkan arus induksi

magnet. Berapakah tegangan antara ujung a dan b yang dihasilkan dan ujung anakah yang memiliki tegangan lebih tinggi?

Gambar 7.7 Jawab Untuk mencari gg menentukan fluks. Ini tampak sulit

arena kita hanya memiliki satu batang, bukan lintasan tertutup. amun kita dapat mengakali dengan cara menghubungkan batang tersebut dengan sebuah

hambatannya tak berhingga sehingga antara batang dan lintasan tambahan ini embentuk lintasan tertutup.

n acb yang kita buat memiliki hambatan tak berhingga sehingga ada atau tidak adanya

fldengan arah medan magnet haris dari belakang ke depan. Dengan aturan tangan kanan, maka agar medan yang dihasilkan berarah dari belakang ke dapan maka arah arus induksi harus berlawnan dengan arah perputaran jarum jam. Contoh Sebuah batang ab yang panjangnya L berputar dalam medan magnet konstan B dengan kecepatan sudut tetap ω. Sumbu putar adalah salah satu ujung batang dan bidang putar tegak lurus medanm

× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×× × × × × ×

a

× × ×

b

L× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×

ω

× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×× × × × × ×

a

× × ×

b

L× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×

ω

l yang dihasilkan kita harus terlebih dahulukNlintasan yangmLintasalintasan tersebut tidak berpengaruh pada arus yang dihasilkan (arus tetap nol). Kita tinjau suatu saat ketika batang ab telah berputar sejauh sudut θ. Luas loop saat ini adalah

Page 256: ITB-Diktat Fisika Dasar II

2222/ 2

2 LLA ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −=×

−= θππ

πθπ

Fluks magnetic yang dilingkupi fluks suatu saat adalah

θπθπφ2422

222 BLBLBLBA −=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −==

GGl induksi yang dihasilkan

dtdBLBLBL

dtd

dtdN θθπφ

20

241

222

+−=⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−×−=−=Σ

Tetapi, dtd /θ adalah kecepatan sudut putaran batang ab, yaitu ω. Jadi kita peroleh

ω2

2BL=Σ

ari kita memisalkan lintasan acb yang kita tambahkah memiliki hambatan yang berhingga sehingga ada arus induksi dalam loop. Putaran batang ab menyebabkan luas loop berkurang sehingga fluks berkurang. Akibatnya, arus induksi harus memperbesar fluks dengan cara

enghasilkan medan magnet yang searah dengan medan magnet yang telah ada. Ini hanya si searah dengan putaran jarum jam.

strik. Pada sepeda, energi listrik yang dihasilkan digunakan untuk menyalakan mpu sepeda. Dinamo terdiri dari sebuah kumparan yang bergerak dalam medan magnet tetap. i bagian luar dynamo ada bagian yang dapat disentuhkan atau dilepaskan dari roda sepeda.

ut berhubungan dengan kumparan di dalam dynamo. Ketika bagian ini disentuhkan

Ke mana arah arus induksi? M

mmungkin jika arah arus indukAgar arus induksi searah dengan putaran jarum jam, maka batang ab harus memiliki kutub positif di a dan kutub negatif di b. Dengan demikian, jika lintasan tambahan acb tidak ada maka tidak ada arus yang mengalir, tetapi batang ab memiliki tegangan yang berbeda. Tittik a memiliki tegangan yang lebih tinggi daripada titik b. 7.5 Dinamo Kita sering menjumpai dynamo pada sepeda. Dinamo digunakan untuk mengubah energi gerak menjadi energi lilaDBagian tersebke roda sepeda maka bagian tersebut berputar mengikuti putaran roda sepeda sehingga kumparan di dalam dynamo berputar. Akibatnya, fluks yang dikandung kumparan berubah-ubah. Perubahan fluks tersebut menghasilkan ggl induksi yang pada akhirnya mengalirkan arus ke lampu. Dan

253

Page 257: ITB-Diktat Fisika Dasar II

lampu akhirnya menyala. Di siang hari kita melepaskan kontak dynamo dengan roda sepeda sehingga lampu tidak menyala pada siang hari. Bagaimana prinsip kerja dynamo?

θ

a

b

b sin θ θ

a

b

b sin θ

254

Lihat gam kump

edan magnet berubah-ubah sehingga terjadi perubahan fluks yang dikandung kumparan

Gambar 7.8 Skema bagian dalam dinamo

bar 7.8. Kumparan XYWX dapat berputar dalam medan magnet tetap. Panjang sisi-sisiaran adalah a dan b. Akibat perputaran maka luas penampang kumparan yang tegak lurus

mtersebut. Luas kumparan adalah abA = . Akibat perputaran kumparan, maka proyeksi luas kumparan dalam arah tegak lurus medan magnet hanya θsin' abA = . Dengan demikian, fluks magnetic yang dikandung kumparan tiap saat adalah

θφ sin' BabBA == Andaikan kumparan berputar dengan kecepatan sudut tetap (gerak melingkar beraturan). Maka hubungan antara sudut dan keceparan sudut memenuhi

tωθ = Maka kita dapat menulis

Page 258: ITB-Diktat Fisika Dasar II

tBab ωφ sin= ika jumlah lilitan pada kumparan dynamo adalah N maka ggl induksi yang dihasilkan kumparan J

dynamo menjadi

)cos()(sin)sin( tNBabdt

tdNBabdt

tBabdNdtdN ωωωωφ

−=−=−=−=Σ

tNBab ωω cos−=

tmaks ωcosΣ−= (7.10) dengan

ωNBabmaks =Σ (7.11)

ang merupakan amplitudo ggl yang dihasilkan.

ampak bahwa ggl yang dihasilkan dynamo berubah secara sinusoidal (merupakan fungsi sinus atau kosinus). G

Contoh Berapa tegangan m engandung 100

litan yang sedang berotasi dalam medan magnet 0,2T dengan laju 20 r.p.m? Luas kumparan dalah 2,5 cm2

iberikan N = 100, B = 0,2 T, ω = 20 r.p.m = 20 ×(2π)/60 rad/s = 2,1 rad/s, dan A = 2,5 cm2 = m2.

y T

br 7.9 adalah plot ggl yang dihasilkan dynamo.

Σ

Waktu, t

Σ

255

Gambar 7.9 Bentuk tegangan keluaran sebuah dinamo

aksiumum yang dapat diperoleh dari sebuah kumparan yang mliaJawab D2,5 × 10-4

maksΣ

Waktu, t

Σ

maks

Page 259: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Pada persamaa (55.1), perkalian ab tidak lain daripada luas kumparan sehingga kita dapat menulis

11,01,2)105,2(2,0100 4 =××××==Σ −ωNBAmaks volt

256

bayangkan kita memiliki sebuah solenoid. Jika solenoid tersebut dialiri arus searah aka beda potensial antara dua ujung solenoid hampir nol karena beda tegangan sama dengan

perkalian arus dan hambatan solenoid. Solenoid hanya berupa kawat konduktor sehingga hambatan listrik antara dua ujung solenoid hampir etapi jika solenoid dilairi arus yang

erubah-ubah terhadap waktu, maka sifat solenoid akan berubah.

arus searah. Berapa besar ggl duksi antara dua ujung solenoid tersebut? Mari kita analisis.

Gambar 7.10 (kiri) tegangan antara dua ujung solenoid. (kanan)solenoid.

.7 Ggl antara dua ujung solenoid embali ke Bab 5, kuat medan magnet dalam rongga solenoid adalah

7.6 Induktansi Sekarangm

nol. Tb Karena arus berubah-ubah terhadap waktu maka kuat medan magnet dalam solenoid berubah-ubah. Karena luas penampang solenoid tetap maka fluks magnetic yang dikandung solenoid berubah terhadap waktu. Berdasarkan hokum Faraday maka solenoid menghsilkan ggl induksi. Dengan demikian, ketika dialiri arus bolak-balik maka muncul tegangan antara dua ujung solenoid. Tegangan ini tidak muncul ketika solenoid dialiriin

Σ = 0Idc Σ ≠ 0

IacΣ = 0Idc Σ ≠ 0

Iac

jika solenoid dialiri arus dc, tidak muncul jika solenoid dialiri arus ac maka muncul tegangan antara dua ujung

7K

nIB oµ= (7.12)

Page 260: ITB-Diktat Fisika Dasar II

257

ika luas penampang solenoid A maka fluks magnetic dalam solenoid adalah J

nIABA oµφ == (7.13)

Oleh kare

na itu, berdasarkan hokum Faraday, ggl induksi yang dihasilkan solenoid adalah

dtdInAN

nIAdNdN o µ

dtdt oµφ

−=−=−=)(

(Σ 7.14)

engan N adalah jumlah kumparan solenoid.

ampak bahwa ggl induksi yang dihasilkan berbanding lurus dengan laju perubahan arus. Untuk arus yang konstant (arus dc) maka di/dt induksi hanya ada jika arus yang mengalir beruba

ol.

anda minus dalam persamaan (7.14) menyatakan bahwa polarisasi ggl yang dihasilkan melawan

t < 0) maka polarisasi ggl harus menghasilkan arus yang searah arus penyebab ini. Gbr 7.11 dalah contoh arah arus yang mengalir dalam solenoid dan arah arus induksi yang dihasilkan

d T

= 0 sehingga ggl induksi yang dihasilkannya nol. Ggl h-ubah terhadap waktu sehingga dI/dt tidak

n Tlaju perubahan arus. Ini bersesuaian dengan ungkapan hokum Lentz. Jika arus yang mengalir pada solenoid makin besar (dI/dt > 0) maka polarisasi ggl harus menghasilkan arus yang melawan arus penyebab ini. Dan sebaliknya, jika arus yang mengalir pada solenoid makin kecil (dI/da

t

t

I yan

g di

berik

anI i

nduk

si

0 a b c

t

t

I ind

uksi

I yan

g di

berik

an

0 a b c

Page 261: ITB-Diktat Fisika Dasar II

258

Gambar 7.11 (atas) arus yang diberikan pada solenoid dan (bawah) arus induksi yang dihasilkan. i) Berdasarkan Gbr 7.11, pada saat antara 0 sampai a, arus yang mengalir pada solenoid makin besar sehingga dI/dt positif. Akibatnya arus induksi yang dihasilkan berharga negatif. Laju perubahan arus yang diberikan pada solenoid (kemiringan kurva arus) makiin kecil sehingga harga arus induksi yang dihasilkan makin kecil dan menjadi nol pada titik a ketika kemiringan kurva arus yang diberikan nol. ii) Antara a sampai b, arus yang diberikan pada solenoid makin kecil dan berubah secara linier. Dengan demikian, dI/dt berharga konstan negatif. Akibatnya, arus induksi yang dihasilkan berharga konstan positif. iii) Antara b sampai c, arus yang diberikan pada solenoid konstan sehingga dI/dt = 0. Akibarnya arus induksi yang dihasilkan juga nol. iv) Dan pada saat t > c, arus yang diberikan pada solenoid naik secara linier. Akibatnya dI/dt

ga positif dan konstan. Dengan demikian, arus induksi yang dihasilkan berarga konstan

endefinisikan besaran yang bernama induktansi diri, L, yang memenuhi hubungan

berharnegatif. 7.8 Induktansi Diri Kita m

dtdIL−=Σ (7.15)

Dengan membandingkan persamaan (7.14) dan (7.15) kita peroleh dbentuk induktasi diri adalah

nANL oµ= (7.16) Jika l adalah panjang solenoid maka kita dapat menulis

l

Nn =

Dengan demikian, kita perolah bentuk lain ungkapan induktasi diri sebagai

l

ANL oµ=

2

(7.17)

Page 262: ITB-Diktat Fisika Dasar II

259

atuan induktansi adalah Henry dan disingkat H. Contoh

ebuah solenoid yang panjangnya 5,0 cm dan luas penampang 0,3 cm2 memiliki 100 lilitan. Di

awab Diberikan N

engan menggunakan persamaan (7.17) maka induktansi diri solenoid adalah

S

Srongga solenoid hanya berisi udara. Berapa induktansi diri solenoid tersebut. J

= 100, l = 5,0 cm = 0,05 m, dan A = 0,3 cm2 = 0,3 × 10-4 m2 = 3 × 10-5 m2. D

65722

105,705,0

)103()104(100 −−−

×=××××

==πµ

l

ANL o H

.9 Induktansi bersama

Induktansi bersama emerlukan kehadiran dua solenoid atau lebih. Induktansi bersama memperhitungkan efek satu

solenoid terhadap solenoid lainnya.

isalkan kita memiliki dua solenoid yang didekatkan.

agnetic pada solenoid kedua juga

tersebut?

7Di samping indukstasi diri, kita juga mendefinisikan induktasi bersama.m

M

Σ2I1Σ2I1

Gambar 7.12 Dua buah kumparan yang berada pada jarak cukup dekat Solenoid pertama dialiri arus I1 yang berubah-ubah terhadap waktu. Akibatnya, medan magnet yang dihasilkan solenoid tersebut berubah-ubah. Sebagian medan magnet ini masuk ke dalam rongga solenoid kedua sehingga menghasilkan fluks pada solenoid kedua. Karena medan magnet berubah-ubah maka fluks mberubah-ubah. Akibatnya, pada solenoid kedua muncul ggl induksi. Berapa besar ggl induksi

Page 263: ITB-Diktat Fisika Dasar II

260

Misalkan medan magnet yang dihasilkan solenoid pertama adalah B1. Maka medan magnet yang menembus solenoid kedua berbanding lurus dengan B1, atau

Tentu saja medan magnet yang dihasilkan di rongga medan magnet kedua lebih kecil daripada medan magnet di rongga solenoid pertama karena ada sebagian medan yang dihasilkan solenoid

a tidak masuk ke dalam rongga solenoid kedua. Dengan demikian dapat kita tulis

12 BB ∝

pertam B 12 B (7.18) ξ= Dengan ξ adalah konstanta yang nilainya kurang dari satu. Jika luas penampang solenoid kedua adalah A2 maka fluks magnetic pada solenoid kedua adalah

21222 ABAB ξφ == (7.19) Dengan menganggap bahwa solenoid bersifat ideal, maka medan magnet yang dihasilkan solenoid pertama memenuhi

111 InB oµ= (7.20) Jadi,

1212 o IAnξµ= (7.21) φ Ggl induksi yang dihasilkan oleh solenoid kedua menjadi

dtdN 2

2φ 2 −=Σ

dtdIAnNo

2212ξµ−= (7.22)

endefinisikan besaran yang bernama induktansi bersama sebagai berikut Kita m

dtdIL 1

212 − (7.23) Σ

Page 264: ITB-Diktat Fisika Dasar II

261

aman (7.22) dan (7.23) kita peroleh bentuk induktansi bersama

NL o

Dengan membandingkan pers

212 Anξµ=

adalah panjang solenoid pertama maka

(7.24) 21

1l 111 / lNn =Jika . Akhirnya kita dapatkan bentuk in induktansi bersama sebagai berikut

la

121

l221 ANNoL

ξµ= (7.25)

Nilai parameter ξ bergantung pada jarak antara dua solenoid, dan orientasi satu solenoid terhadap solenoid lainnya. Maki n jauh jarak antara dua solenoid maka makin kecil harga ξ. Jika jarak antar dua solenoidmedan magnet yang dihasilkan

ka dua solenoid berimpitan dan konsentris maka ξ = 1. Ini terjadi karena rongga solenoid

Contoh Dua buah soleno

asing-masing solenopid adalah N1, l1, dan a1 untuk solenoid pertama dan N2, l2, dan a2 ma

21 dan L12. awab

i solenoid kecil adalah

sangat besar (mendekati tak berhingga) maka ξ = 0. Ini baerarti tidak ada solenoid pertama yang masuk ke solenoid kedua. Sebaliknya,

jipertama juga merupakan rongga solenoid kedua.

id disusun secara konsentris. Jumlah lilitan, panjang, dan jari-jari muntuk solenoid kedua. Tentukan induktansi diri masing-masing solenoid dan induktansi bersaL

J

Gambar 7.13 Dua buah solenoid konsentris Skema dua solenoid tampak pada gambar 7.13. Misalkan solenoid kecil memiliki jari-jari a1 dan solenoid besar memiliki jari-jari a2. Induktansi dir

11

111

lllo

21N

L =212

21

211 )( aN

aNA oo πµπµµ

==

Page 265: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Induktansi diri solenoid besar adalah

2

222

22

22

22

2

222

262

2)(

lll

aNaNAN

ooo πµπµµ

===

Jika solenoid kecil yang diberi arus maka medan magnet hanya ada dalam rongga solenoid kecil. Di aruang antara dua solenoid, medan magnet nol.

ambar 7.14 Medan magnet hanya ada dalam rongga solenoid kecil

L

a1

a2

a1

a2

G Jadi, fluks magnetic yang dikandung solenoid besar hanya

111

1111112 IANAInAB oo

lµµφ ===

Jika diperhatikan dengan seksama tampak bahwa fluks yang dikandung solenoid besar sama

engan fluks yang dikandung solenoid kecil. Ggl induksi pada solenoid besar menjadi d

dtdIANN

dtdN o

11

1

12

222

φ−=−=Σ (7.26)

Ggl tersebut dapat ditulis pula dalam bentuk

dtdIL 1

212 −=Σ (7.27)

Dengan membandingkan persam .27) kita dapatkan bentuk ungkapan induktasi bersama

aan (7.26) dan (7

121

12121

llNNNNL oo µµ ==

211 aA π (7.28)

Page 266: ITB-Diktat Fisika Dasar II

263

dalam rongga solenoid besar diisi edan magnet yang besarnya

Jika solenoid besar yang dialiri arus maka seluruh ruangm

222 InB oµ= Medan yang besarnya sama menembus ruang dalam rongga solenoid kecil. Fluks magnetic pada rongga solenoid kecil menjadi

2 12

2122121 IANAInAB oo

lµµφ ===

.15 Medan magnet ada dalam rongga solenoid besar dan kecil

Ggl induksi pada solenoid kecil menjadi

a1

a2

a1

a2

Gambar 7

dtdt o 12

111l

dIANNdN 221 µφ

−=−= (7.29)

gl tersebut dapat ditulis pula dalam bentuk

Σ

G

dt121

dIL 2−= (7.30)

engan membandingkan persamaan (7.29) dan (7.30) kita dapatkan bentuk ungkapan induktasi bersama

Σ

D

22

lo

Induktansi rongga solenoid m

mperbesar induktansi suat

21

12

12112

l

aNNANNL oπ

µµ == (7.31)

7.10 MemperbesarJika hanya ruang kosong dalam aka induktansi yang dimiliki solenoid tersebut sangat kecil. Untuk me u solenoid, kita masukkan bahan magnetik ke alam rongga solenoid tersebut. Hal ini serupa dengan memasukkan bahan dielektrik antara dua d

Page 267: ITB-Diktat Fisika Dasar II

264

elat kapasitor dengan maksud memperbesar kapasitansi.

edan magnet yang mula-mula B saat solenoid kosong berubah menjadi

p M

BB µ=' (7.32) ketika di dalam rongga solenoid dimasukkan bahan magnetic dengan permeabilitas . Dengan

emikian, fluks magnetic dalam solenoid ketika solenoid tersebut dilewati arus adalah µ

d

nIAoµµφ = (7.33) Ggl induksi yang dihasilkan arus adalah

dtdInAN

dtdN µµoφ

−=−=Σ

Maka induktansi diri solenoid ter

sebut adalah

ANNnANL oo ⎟⎠

⎜⎝ l

⎞⎛== µµµµ

l

AN oµµ2= (7.34)

Tampak bahwa induktansi menjadi µ kali lebih besar dibandingkan dengan induktansi saat olenoid kosong.

ontoh Sebuah

) Jika di rongga solenoid hanya berisi udara, berapa induktansi diri solenoid tersebut? (b)

iberikan N = 200, l = 4,0 cm = 0,04 m, A = 0,5 cm2 = 0,5 × 10-4 m2 = 5 × 10-5 m2. a) Jika rong

s C

solenoid dengan panjangnya 4,0 cm dan luas penampang 0,5 cm2 memiliki 200 lilitan. (aBerapa induktansi solenoid jika rongga solenoid berisi teras besi dengan µ = 4000? Jawab D

ga solenoid kosong maka

55722 105()104(200 − ××××

==πµ AN

L o 103,604,0

) −−

×=l

H

b) Jika rongga solenoid berisi teras besi maka

25,004,0

)105()104(4000200 5722

=×××××

==−−πµµ

l

ANL o H

Page 268: ITB-Diktat Fisika Dasar II

265

.11 Energi Medan Magnet Misalkan sebuah solenoid dialiri arus I. Maka pada dua ujung solenoid muncul ggl induksi sebesar

7

dtdIL−=Σ

ar dq mengalir melewati solenoid tersebut maka energi yang diperlukan untuk elawan beda potensial solenoid adalah

Jika muatan sebesm

dqdtdILdqdW =Σ−=

dtdqLdI= (7.35)

lis

rus pada solenoid dari nol hingga arus I adalah

Tetapi Idtdq =/ sehingga dapat ditu

dILIdW =

Kerja total yang dilakukan untuk melewatkan a

2

0

2

000 21

21 LIILIdILLIdIdW

IIII

=⎥⎦⎤

⎢⎣⎡==== ∫∫∫ (7.36)

ng diberikan tersimpan sebagai energi dalam solenoid. Jadi, energi yang tersimpan alam solenoid yang dialiri arus I adalah

W

Kerja yad

2

21 LIU = (7.37)

rsamaan (7.38). Kuat medan magnet dalam rongga olenoid (dengan anggapan solenoid ideal) adalah

Induktansi diri solenoid memenuhi pes

INnIB ool

µµ ==

atau

Page 269: ITB-Diktat Fisika Dasar II

NBI =oµl (7.38)

ubstitusi persamaan (7.17) dan (7.38) ke dalam persamaan (7.37) diperoleh S

22 ⎞⎛⎞⎛ AN µ

266

21

⎟⎟⎠

⎜⎜⎝⎟⎟⎠

⎜⎜⎝

=N

B

o

o

µl

l U

)(2

121 2

22

222

ll

lAB

NBAN

oo

o

µµµ

=⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛= (7.39)

ripada volum rongga solenoid. Kita definisikan rapat nergi medan magnetik per satuan volum sebagai

Bagian dalam tanda kurung tidak lain dae

)( lAUu =

2

21 B

oµ= (7.40)

Persamaan (7.40) menyatakan bahwa jika di suatu tempat terdapat medan magnet B maka di tempat tersebut terdapat energi medan magnet dengan kerapatan per satuan volum diungkapkan

persamaan (7.40) tersebut. Bentuk persaman (7.40) sangat mirip dengan ungkapat rapat

gi medan listrik yang telah kita bahas sebelumnya.

ontoh

cm dan diameter 2,0 cm adalah 0,80 T. Perkirakan berapa energi yang tersimpan dalam rongga solenoid tersebut. Jawab Diberikan l = 36 cm = 0,36 m Jari-jari solenoid, a = (2,0/2) = 1,0 cm = 0,01 m Luas penampang solenoid

m2 olum rongga solenoid adalah

noid

oleh

2)2/( Eoε ener

CMedan magnet di dalam sebuah solenoid yang berisi udara dengan panjang 36

422 1014,3)01,0(14,3 −×=×== aA πV

414 1013,136,0)1014,3( −− ×=××== lAV m3 Kerapatan energi medan magnet dalam rongga sole

627

2 10)8,0()104(2

12

1=

××== −πµ

Buo

J/m3

Dengan demikian, perkiraan jumlah energi medan magnet yang tersimpan dalam solenoid adalah

Page 270: ITB-Diktat Fisika Dasar II

113)1013,1(10 46 =×× J == −uVU

267

.12 Transformator

Gambar 7.16 Contoh transformator

a) Tr

i) Kumparan primer berada di bagian inpu t tegangan listrik masuk ke dalam trafo. ii) Kumparan sekunder berada di bagian output trafo, tempat tegangan listrik hasil pengubahan

Gambar 7.17 (a) maka medan magnet yang dihasilkan kumparan mehyebar ke luar. (b) silkan kumparan terperangkap dalam teras jika di dalam r Jika arus masuk ke dalam kum ka dihasilkan medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan kum paran sekunder. Agar pengarahan

rsebutberlangsung efektif maka di dalam rongga trafo umumnya diisi teras besi atau bahan lain

7Transformator yang sering disingkat trafo adalah alat listrik yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik menjadi lebih besar atau lebih kecil dari tegangan semula. Tengan yang dapat diubah oleh trafo hanya tegangan yang berubah-ubah terhadap waktu, misalknya tegangan bolak-balik.

afo memiliki dua kumparan.

Secara umum trafo memiliki dua kumparan. t, tempa

keluar dari trafo.

Jika tidak digunakan teras medan magnet yang diha

ongga kumparan dipasang teras besi.

paran primer maparan primer diarahkan ke kum

te

Page 271: ITB-Diktat Fisika Dasar II

268

an penggunaan bahan tersebut maka seolah-olah medan agnet yang dihasilkan kumparan primer mengalir ke dalam bahan tersebut dan seluruhnya

7.18 adalah skema trafo di mana kumparan primer dan ng sama.

ambar 7.18 Skema trafo

(7.41)

yang dapat bersifat magnetic. Dengmmencapai kumparan sekunder. Gb sekunder sama-sama melingkupi teras besi ya

G Jadi diperoleh

ps BB =

dengan Bs : medan magnet yang ada di kumparan sekunder dan Bp : medan magnet yang ada dalam kumparan primer Dengan asumsi bahwa kumparan primer berperilaku sebagai solenoid ideal maka

ppop InB µµ= (7.42)

dengan µ er adalah

permeabilitas bahan teras. Fluks magnetic pada kumparan prim

pppoppp AInAB µµφ == (7.43)

Fluks magnetic pada kumparan sekunder adalah

sppospsss AInABAB µµφ === (7.44)

Page 272: ITB-Diktat Fisika Dasar II

269

an pada kumparan primer adalah Ggl indukasi yang dihasilk

dtdI

AnNdt

dN p p

ppoppp µµφ

−= (7.45)

Ggl indu

−=Σ

kasi yang dihasilkan pada kumparan sekunder adalah

dtAnN

dtN sposss µµ−=−=Σ (7.46)

dId psφ

engan demikian D

pp

ss

p

s

ANAN

=ΣΣ

ika dianggap bahwa luas penampang kumparan primer dan sekunder sama maka diperoleh J

p

s

p

s

NN

=ΣΣ

(7.47)

ampak dari persamaan di atas bahwa

sar daripada tegangan masukan. Trafo semacam i disebut trafo step-up

i) Jika Ns < Np maka tegangan ini disebut trafo step-down

ebuah trafo pada radio portable di rumah menurunkan tegangan dari 220 V menjadi 9 V. Kumparan sekunder mengandung 30 lilitan. Berapa lilitan yang ada dalamJawab

Ti) Jika Ns > Np maka tegangan keluaran lebih bein

keluaran lebih kecil daripada tegangan masukan. Trafo semacam

Contoh S

kumparan sekunder?

73330220=×=

Σ= p IN lilitan

9Σ ss

p

.13 Daya Trafo

arus dimasukkan pada kumparan primer. Hasilnya pada kumparan sekunder iperoleh arus. Karena adanya arus listrik menandakan adanya energi, maka energi yang

dimasukkan ke kumparan primer dapat dideteksi pada kumparan sekunder. Dengan demikian, trafo juga berperan sebagai pemindah energi dari kumparan primer ke kumparan sekunder.

7Pada transformatord

Page 273: ITB-Diktat Fisika Dasar II

270

aran rimer dan pada kumparan sekunder. Hubungan ini dapat ditentukan sebagai berikut.

Daya pada kumparan primer adalah

(7.48)

asuk ke kumparan primer dan Ip : arus pada kumparan primer

er adalah

(7.49)

Tidak semua daya pada kump er dapat dipindahkan ke kumparan sekunder. Hanya trafo idel yang sanggup memindahkan seluruh daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Jika

adalah efisiensi trafo maka dipenuhi

Dari sifat pemindahan energi ini kita dapat menentukan hubungan antara arus pada kumpp

ppp

dengan Pp : daya yang m

IP Σ=

Daya pada kumparan sekund

ss IP Σ= s

dengan Ps : daya yang masuk ke kumparan sekunder Is : arus pada kumparan sekunder

aran prim

η

ps PP η=

atau

ppss II Σ=Σ η

atau

ps

p IIΣ

=η s Σ(7.50)

engan memasukkan persamaan (7.47) ke dalam persamaan (7.50) diperoleh

D

pp

s IN

I ⎟⎟⎜⎜=η s

N

atau

Page 274: ITB-Diktat Fisika Dasar II

271

sp

Contoh

ps

Nη= (7.51)

ebuah trafo step-up mengubah tegangan 25 volt menjadi 250 volt. Jika efisiensi trafo itu 80% dan kum aran sekundernya dihubungkan dengan lampu 250 volt 50 watt, tentukan arus dalam kumparan primer

Perbandingan jumlah lilitan sekunder dan primer adalah

NII

Sp

Jawab

1025

250==

pNsN

fisiensi trafo η = 80% = 0,8 Hubungan apersamaan tersebut kita dapat menulis

Entara arus pada kumparan sekunder dan primer memenuhi persamaan (56.34). Dari

sssp

s IIIN

I 5,121011=××== p N 8,0η

Sebelum menentukan Ip kita tentukan dahulu Is. Tegangan pada kumparan sekunder adalah 250 V. Tegangan ini melewati sebuah lampu yang tertulis 250 volt 50 watt. Besar hambatan lampu

125050

25022

===P

VR Ohm

Maka, arus sekunder adalah

2,01250250

==sI A

=s A

Contoh Rata-rata sebesar 120 kW daya listik dikirim ke kota kecil dari suatu pembangkit yang jaraknya

memiliki hambatan total 0,40 Ω. Hitunglah daya yang hilang jika

awab

Dengan demikian, arus primer adalah

5,125,12 ×== II 5,22,0p

10 km. Jalur kawat transmisi transmisi dilakukan pada tegangan (a) 220 V, dan (b) 24.000 V J

Page 275: ITB-Diktat Fisika Dasar II

272

a) Jika dirnasmisi pada tegangan 220 V maka arus yang mengalir pada kawat transmisi adalah

545220

120000===

VPI A

Daya yang hilang pada kabel transmisi adalah

hilang Watt

b) Jika dirnasm 24 000 V maka arus yang mengalir pada kawat transmisi dalah

4,0)545( 22 =×== RIP 118810

isi pada tegangan a

524000

120000===

VPI A

aya yang hilang pada kabel transmisi adalah

.14 Pabrik Aluminium enggantungkan operasionalnya pada sumber tanaga listrik. Listrik yang

enggunakan metode elektrolisis cairan aluminium oksida memerlukan arus listrik puluhan ribu

ampere. Agar proses ini dapat berlangsung, dibutuhkan tegangan listrik kira-kira 1000 V dan arus listrik hingga 70 000 A. Bagaimana mendapatkan arus yang lusr biasa besar ini? awabannya adalah menggunakan transformator.

isalkan pabrik tersebut mendapat listrik dari jaringan PLN bertegangan 33 000 volt. Untuk mendapatkan tegangan kerja 1 000 v n dari jaringan tersebut harus diturungakn dengan menggunakan trafo step down. Dengan asumsi efisiensi trafo 100% maka perbandingan

mlah lilitan sekunder dan primenr adalah

D

4,0522 ×== RIPhilang = 10 Watt

7Sejumlah industrai mdibutuhkan industri umumnya sangat besar. Sebagai contoh, pabrik pembuatan aluminium yangm

J M

olt, maka teganga

ju

331

330001000

==sN

o

Karena trafo dianggap emiliki efisiensi 100% maka η = 100% = 1. Dengan demikian,

erbandingan arus primer dan sekunder adalah

N

mp

Page 276: ITB-Diktat Fisika Dasar II

331

==o

s

s

p

NN

II

Jika Is = 70 000 ampere maka besar arus primer adalah

212170000=== sI

I 3333p A

Nilai arus primer ini cukup besar. Tetapi jauh lebih kecil daripada 70 000 ampere yang diperlukan untuk mengelektrolisis aluminium oksida. 7.15 Detektor Logam

am, langsung terdengar bunyi. Alat-lat tersebut inamakan detektor logam.

Detektor logam sangat vitas digunakan di bandara untuk menghindari pembajak yang membawa ejata tajam dan senjata api yang umumnya terbuat dari logam. Bagaimana sih prinsip kerja

Ketika melakukan check-in di bandara, petugas bandara sering mengarahkan semacam tongkat ke arah tubuh kita. Apabila kita membawa benda yang terbuat dari logam, langsung terdengar bunyi. Hal yang sama ketika kita check-in, kiat haris melewati pintu khusus. Dan jika kita membawa benda yang mengandung logd

sdeteknor logam?

Gambar 7.19 Skema detektor logam Detektor logam secara prinsip terdiri dari dua buah lilitan yang orientasinya saling tegak lurus. Arus bolak-balik dialirkan ke lilitan besar sehingga dihasilkan medan magnet yang berubah-ubah

273

Page 277: ITB-Diktat Fisika Dasar II

274

umparan kecil dalam arah yang sejajar bidang kumparan kecil maka dak ada fluks magnetik dalam kumparan kecil. Dengan demikian, tidak ada arus yang

pat itu terdapat logam, maka perubahan medan magnet pada kumparan besar engimbas munculnya arus pada logam di dekatnya. Arus yang dihasilkan dalam logam

menghasilkan medan magnet yang berubah-ubah di sekitarnya. Medan magnet ini ada sebagian yang menembus kumparan kecil dalam arah yang tidak sejajar kumparan kecil. Akibatnya muncul fluks magnetik dalam kumparan kecil yang menyebabkan munculnya arus pada kumparan kecil. Akhirnya, arus yang dihasilkan kumparan kecil dikuatkan dan diguanakan untuk membunyikan alarm. Soal dan Penyelesaian 1) Sebuah kawat lurus panjang dilairi arus yang berubah-ubah terhadap waktu menurut fungsi

terhadap waktu di sekitar lilitan tersebut. Tetapi, karena arah medan magnet yang dihasilkan kumparan besar, masuk ke ktidihasilkan di kumparan kecil. Jika di sekitar temm

)cos( oo tII ϕω += . Di sekitar kawat terdapat kumparan berbentuk segiempat dengan sisi-sis a . 7.20. Jumlah lilitan kumparan tersebut adalah N. Jarak dari sisi terdekat

induksi yang dihasilkan ntara dua ujung kawat

edan magnet di sekitar arus yang mengalir pada kawat lurus panjang adalah

dan b seperti pada Gbrkumparan ke kawat adalah R. Berapa ggl

paran? kum

b

Gambar 7.20 Jawab M

rπIoB

µ2

=

Kuat medan magnet di dalam kumparan berubah-ubah bergantung pada jaraknya dari kawat.

a

RI

a

b

RI

Page 278: ITB-Diktat Fisika Dasar II

275

Dengan demikian f

luas kumparan yang diarsir. Kuat medan magnet pada lemen tersebut adalah

luks magnetic tidak dapat dicari dengan mengali langsung kuat medan dengan luas. Kita harus menggunakan metode integral untuk mencari fluks. Lihat Gbr. 7.21. Lihat elemen

rIB o

πµ2

=

Luas elemen tersebut adalah

Gambar 7.21

engan demikian, fluks magnetic pada elemen luas adalah

drbdA =

a

RI

r

dr

a

RI

r

dr

D

rdrIbBdAd o

πµ

φ2

==

Fluks magnetic total yang menembus kumparan dapat dicari dengan mengintegralkan dφ. Batas bawah integral adalah R dan batas atas adalah R+a. Jadi, fluks magnetic total adalah

[ ] [ ]RaRIbrIbrr RR 22 ∫∫ ππdrIbdrIb oaR

Ro

aRo

aRo ln)ln(

2ln

2−+==== +

++

πµ

πµµµ

φ

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ +

=R

aRIbo ln2πµ

Ggl induksi yang dihasilkan kumparan adalah

Page 279: ITB-Diktat Fisika Dasar II

dtdI

RaRbN

dtdN o

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ +

−=−=Σ ln2πµφ

Tetapi

)sin())cos((

oooo tI

dttId

dtdI ϕωω

ϕω+−=

+=

Akhirnya kita dapatkan

)sin(ln2 oo

o tR

aRIbN ϕωωπµ

+⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ +

) Gambar 7.22 memperlihatkan sebuah kawat lurus panjang yang dilairi arus I. Sebuah cincin Jika arus berubah terhadap waktu,

eraoa ggl yang dihasilkan pada kumparan?

ambar 7.22

Jawab Karena arah medan magnet yang dihasilkan kawat adalah radial maka bidang kumparan sejajar

gnetic yang menembus kumparan nol. Dengan emikian, tidak ada ggl induksi yang dihasilkan.

3) Perhatikan Gambar 7.23. Kum a dengan jumlah lilitan N1 dan panjang l1 berada i dekat kumparan kedua dengan jumlah lilitan N2 dan panjang l2. Jari-jari kedua kumparan

ama a. Medan magnet dari kumparan pertama yang menembus kumparan kedua hanya 0%. Jika arus yang mengalir pada kumparan pertama adalah

2ditempatkan secara konsentris di sekitar kawat tersebut. b

II

G

dengan medn magnet. Akibatnya, fluks mad

paran pertamdsama-s

tII o ωsin=8 , berapa gl yang

276

Page 280: ITB-Diktat Fisika Dasar II

277

dihasilkan pada kumparan kedua?

awab Dengan anggapan kumparan ideal maka medan magnet yang dihasilkan kumparan pertama adlah

Gambar 7.23 J

INInB oo1

111

lµµ ==

Medan magnet yang masuk ke kumparan kedua dalah

INBB o1

112 8,08,0

lµ==

Fluks magnetic pada kumparan kedua

INaaINABφ = oo11

222ll

Ggl induksi pada kumparan kedua

1221 8,0)(8,0 πµπµ ==

dtdt o1

222l

Tetapi,

dINaNdN 122 8,0 πµφ

×−=−= Σ

tIdt

tIddtdI

oo ωω

ωcos

)sin(==

Akhirnya diperoleh

tIaNN oo ω

ωπµcos8,0

1

221

2l

−=Σ

4) Anggap loop pada Gbr 7.24 terbuat dari tembaga mengandung 85 lilitan. Misalkan L = 13 cm, B = 1,5 T, R = 6,2 Ω, dan v = 18 cm/s. a) Berapa ggl induksi yang muncul pada kumparan? B) berapa arus induksi? C) Berapa gaya yang kamu lakukan pada koil agar tetap bergerak ke kanan?

enggerakkan loop?

awab a) Kita sudah membahas ggl induksi yang dihasilkan oleh gerakan satu batang di atas kawat

D) Berapa daya yang dikeluarkan untuk m J

Page 281: ITB-Diktat Fisika Dasar II

278

. Untuk kumparan yang terdiri dari N lilitan, ggl yang ihasilkan adalah

Lv = 3 V

b) Arus induksi yang mengalir pada kumparan

BLv=Σberbentuk huruf U adalah d =Σ NB 18,013,05,185 ×××=

2,6R3

=I = 0,48 ampere

c) Ketika kumparan ditarik ke kanan maka hanya sisi kumparan yang kiri saja yang mengalami kawat adalah 0,48 A. Karena loop terdiri dari

engalir pada loop adalah 85 × 0,48 = 40,8 A. Dengan demikian, paran menjadi

Gambar 7.24

gaya Lorentz. Besar arus yang maka total arus yang m

engalir pada satu85 lilitan, mgaya Lorentz pada kum

5,113,08,40 ××== ILBF = 8 N

×× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×

× ×× × × × × × × × ×× × × × × × × ×

× × × ×× × × ×× × × ×× × × ×× × × ×× × × ×× × × ×× × × ×× × × ×

× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×× × × × × × × ×

d) Daya yang dikerjakan untuk menggerakkan loop adalah

18,08×== FvP = 1,44 W

× × × × × × ×

×

L vB

× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×

×× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×× × × × × × × × ×

× ×× × × × × × × × ×× × × × × × × ×

× × × ×× × × ×× × × ×× × × ×× × × ×× × × ×× × × ×× × × ×× × × ×

× × × × × × × ×

× × × × × × ×

×

L vB

Page 282: ITB-Diktat Fisika Dasar II

279

ambar 7.25

5) Dua cincin konduktor diletakkan koaksial pada jarak d (Gbr. 7.25). Seorang pengamat melihat ke dua cincin tersebut melalui sumbunya dari sisi kiri cincin besar. Tiba-tiba arus dalam arah sesuai dengan putaran jarum jam muncul pada cincin pertama. (a) ke mana arah arus induksi pada cincin kedua? (b) ke mana arah gaya pada cincin kecil andaikata gaya tersebut ada? Jawab (a) Ketika arus tiba-tiba mucul pada cincin pertama maka tiba-tiba pula muncul fluks pada cincin kedua. Dengan demikian pada cincin kedua muncul ggl induksi yang melahirkan arus. Dengan menggunakan aturan tangan kanan, arah medan yang dihasilkan cincin kiri pada lokasi cincin kanan adalah ke kanan. Arus induksi pada cincin kanan harus melawan perubahan fluks di dalam cincin tersebut. Dan agar ini terjadi maka medan magnet yang dihasilkan cincin kanan harus berarah ke kiri.

edan magnet yang dihasilkan cincin kanan berarah ke kiri, maka dengan aturan tangan anan, arah arus pada cincin kanan harus berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Atau arah

in kanan berlawanan dengan arah arus pada cincin besar di kiri.

kumparan X dikecilkan dengan tetap mempertahankan rak antara dua kumparan

Gambar 7.26 Jawab a) Pada kumparan X arus mengalir pada hambatan dari kiri ke kanan. Dengan menggunakan

aturan tangan kanan maka medan magnet yang dihasilkan di teras kumparan X berarah dari

G

Agar mkarus pada cinc (b) Karena arah arus pada dua cincin berlawanan arah maka ke dua cincin melakukan gaya tolak-menola. Atau, cincin kecil mengalami gaya yang arahnya ke kanan. 6) Ke mana arah arus induksi pada kumparan Y dalam Gbr 7.26 jika (a) kumparan Y digerakkan mendekati kumparan X, (b) arus padaja

Page 283: ITB-Diktat Fisika Dasar II

280

nan. Oleh karena itu, medan magnet yang dihasilkan kumparan X masuk ke kumparan Y dalam arah dari kiri ke kanan (lihat Gbr 7.27)

r fluks alam kumparan Y diperkecil maka arah medan magnet yang dihasilkan kumparan Y harus

nan dengan arah medan magnet yang dihasilkan kumparan X. Jadi kita mendapatkan

dalah dari

edan magnet yang searah dengan medan yang dihasilkan kumparan X. Jadi, arah medan magnet yang dihasilkan kumparan Y juga harus ke kanan. Agar medan magnet yang dihasilkan kum arah arus pada galvanometer di kumparan Y adalah dari kiri ke kanan. 7) Kutub utara suatu ma baga seperti pada Gambar 7.28. Ke manakah arah arus induksi yang m cincin?

kiri ke ka

Ketika kumparan Y digerakkan mendekati kumparan X maka fluks magnetik yang menembus kumparan Y makin besar sehingga muncul ggl induksi. Arus induksi yang dihasilkan harus melawan perubahan fluks, yaitu dengan cara memperkecil fluks dalam kumparan Y. Agadberlawaarah medan magnet yang dihasilkan kumparan Y haruslah ke kiri. Dan agar medan magnet yang dihasilkan kumparan Y berarah ke kiri maka arah arus yang melewati galvanometer akanan ke kiri.

Gambar 7.27 b) Jika arus pada kumparan X diperkecil maka fluks yang menembus kumparan Y mengecil. Dengan demikian, arus induksi yang dihasilkan kumparan Y haris memperbesar fluks tersebut dengan cara menghasilkan m

paran Y ke kanan maka

gnet ditarik menjauhi sebuah cincin temengalir dalam

Page 284: ITB-Diktat Fisika Dasar II

281

Ga

Gambar 7.29 Arah medan magnet yang dihasilkam batang tampak pada Gambar 7.29 (garis merah). Jika

atang ditarik menjauhi cincin maka fluks yang dikandung cincin makin kecil. Oleh karena itu, rus induksi pada fluks diperbesar maka arah

ihasilkan cincin harus searah dengan arah medan yang dihasilkan magnet batang, aitu ke bawah (garis biru). Dengan aturan tangan kanan, agar arah medan yang dihasilkan

Gambar 7.30

mbar 7.28 Jawab

ba cincin harus memperbesar fluks tersebut. Agarmedan yang dycincin ke bawah, maka dilihat dari atas, arus mengalir pada cincin sesuai dengan arah putaran jarum jam. 8) Sebuah solenoid pendek yang sedang dialiri arus searah bergerak mendekati sebuah cincin tembaga seperti pada gambar 7.30. Ke mana arah arus induksi pada cincin tembaga menurut pengamat?

Page 285: ITB-Diktat Fisika Dasar II

282

awab unakan aturan tangan kanan maka arah medan yang dihasilkan solenoid adalah ke

anan. Ketika solenoid bergerak mendekati cincin maka fluks yang dikansung cincin makin rus induksi yang dihasilkan cincin harus memperkecil fluks dalam cincin. Ini berrti arah

medan magnet yang dihasilkan cincin harus ke kiri. Agar medan yang dihasilkan cincin berarah ke kiri maka arah arus dalam cincin menurut pengamat harus sesuai dengan arah putaran jarum jam. 9) Ke mana arah arus induksi pada hambatan R dalam Gbr 7.31 (a) tepat setelah saklar S ditutup, (b) beberapa saat setelah saklar R ditutup, dan (c) tepat setelah saklar S dibuka kembali

tup, arus dalam solenoid berubah dari nol menjadi stabil. Dengan demikian, medan

n medan magnet yang arahnya ke kanan. Dan agar medan magnet yang dihasilkan solenoid kedua berarah ke kanan maka pada hambatan R arus mengalir dari kanan ke kiri. b) Beberapa saat setelah saklar S ditutup, kuat medan listrik dalam solenoid tetap. Akibatnya fluks yang dikansung solenoid kedua juga tetap sehingga tidak dihasilkan arus induksi. c) Tepat setelah saklar S ditutup, arus berubah dari besar hingga nol. Fluks yang dikandung solenoid kedua makin kecil sehingga arus induksi harus memperbesar fluks tersebut. Ini

ilakukan dengan menghasilkan medan magnet yang berarah ke kiri. Agar medan magnet yang ihasilkan solenoid kedua berarah ke kiri maka arah arus pada hambatan R haris dari kiri ke

JDengan menggkbesar. A

Gambar 7.31 Jawab a) Jika saklar S ditutup maka arus mengalir pada saklar dari kiri ke kanan. Dengan aturan tangan kanan, medan magnet yang dihasilkan kumparan ini berarah dari kanan ke kiri. Tepat setelah saklar S ditumagnet yang dihasilkan dalam rongga solenoid berubah dari nol menjadi stabil. Karena itu, fluks yang dilingkupi oleh kumparan kedua berubah dari kecil ke besar. Akibatnya, arus induksi yang dihasilkan solenoid kedua harus memperkecil fluks ini. Ini bisa terjadi jika solenoid kedua menghasilka

dd

Page 286: ITB-Diktat Fisika Dasar II

kanan.

283

uah loop kawat dengan diameter 9,2 cm mula-mula diorentasi tegak lurus medan magnet

Gambar 7.32 Diberikan

= 1,5 T t = 0,2 s

,092 m = D/2 = 0,046 m

op, = 0,0066 m2

10) Seb1,5 T. Loop tersebut kemudian dirotasi sehingga sejajar dengan medan magnet dalam waktu 0,20 s. Berapakah emf rata-rata yang diinduksi dalam loop tersebut? Jawab Lihat Gambar 7.32

Mula-mula 0,2 s berikutnyaMula-mula 0,2 s berikutnya

B∆D = 9,2 cm = 0r

22 )046,0(14,3 ×== rA π Luas lo Mula-mula loop tegak lurus medan magnet sehingga fluks magnetik dalam loop

0066,05,11 ×== BAφ = 0,0099 T m2 Ketika sejajar dengan medan magnet, fluks magnetik dalam loop nol, atau φ2 = 0. Perubahan fluks

0099,0012 −=−=∆ φφφ = - 0,0099 = - 0,01 T m2 Ggl induksi yang dihasilkan

Page 287: ITB-Diktat Fisika Dasar II

2,001,01 −

×−=∆∆

−=Σt

N φ = 0,05 V

11) Medan magnet yang tegak lurus pada loop berbentuk lingkaran dengan diameter 13,2 cm

erkurang secara teratur dari 0,750 T menjadi nol. Jika diameter kawat adalah 2,25 mm, berapa

an

B2 = 0 T N = 1 D = 13,2 cm = 0,132 m r = D/2 = 0,066 m Panjang kawat loop

bjumlah muatan yang mengalir pada loop selama perubahan medan tersebut? Hambat jenis kawat tembaga adalah 1,68 × 10-8 Ω m. Jawab DinerikB1 = 0,750 T

066,014,322 ××== rL π = 0,41 m Luas penampang kawat loop

= 4× 10-6 m2 Hambatan loop

23211 )2/1025,2(14,3 −××== rA π

002,010441,0)1068,1( 6

8

1

×== −−

ALR ρ Ω

uas loop )066,0(14,3 × = 0,014 m2

-mula × 0,014 = 0,011 Wb

= 0 Wb

1 = -0,011 Wbgl yang dihasilkan

L

2 == rA π 2

Fluks mulaφ1 = B1 A = 0,750 φ2 = B1 A = 0 × 0,014 Perubahan fluks ∆φ = φ2 - φ1 = 0 – 0,01 G

tttN

∆=

−×−=

∆−=Σ

011,0)011,0(1∆∆

φ

Arus yang mengalir dalam loop

ttI =

∆=

Σ=

5,5/011,0 R ∆002,0

ng mengalir Jumlah muatan ya

284

Page 288: ITB-Diktat Fisika Dasar II

5,55,5=∆×

∆=∆= t

ttIQ C

2) Sebuah generator mobil dalam keadaan idle berotasi dengan kecepatan 1000-rpm dan menghasilkan tegangan 1 ng dihasilkan jika generator berputar dengan kecepatan sudut 2500-rpm? awab

1

2,4 V. Berapa tegangan ya

JUntuk generator berlaku

ω∝Σ Jadi

11 ωΣ2ω 2 =

Σ

atau

4,1210001

12 ω

25002 ×=Σω = 31,25 V

tor ketika berotasi pada 2500-rpm adalah 31,25 V

ran 120 mH berubah dari 25,0 A menjasi 10,0 A dalam waktu 350 ms, ke mana arah arus induksi yang dihasilkan dan berapa besar ggl induksi yang dihasilkan awab

L = 120 mH = 0,12 H I1 = 25,0 A

= 10,0A s = 0,35 s

kecil maka fluks yang dikandung kumparan makin kecil. Berdasarkan hokum

bahan fluks tersebut. Untuk itu maka arus induksi harus ng searah dengan medan magnet yang dihasilkan oleh arus yang

dalam kumparan. Ini berarti arus induyksi harus searah dengan arus yang

Ggl induksi adalah

Jadi tegangan genera

13) Jika arus di dalam kumpa

JDiberikan

I2∆t = 350 m

Karena arus makinLentz, arus induksi harus melawan perumenghasilkan medan magnet yasedang mengalir mengalir dalam kumparan.

35,00,250,1012,012 ×−=

−−=

∆−=Σ

IILIL −

∆∆ tt = 5 volt

285

Page 289: ITB-Diktat Fisika Dasar II

286

14) Berapa induktansi sebuah kumparan jika kumparan tersebut menghasilkan ggl 8,50 volt jika

njadi +31,0 mA dalam waktu 42,0 ms? awab

Diberikan Σ = 8,5 V

= -28,0 mA = -0,028 A

but

arus berubah dari –28,0 mA meJ

I1I2 = +31,0 mA = + 0,031 A ∆I = I2 – I1 = 0,031-(-0,028) = 0,059 A ∆t = 42,0 ms = 0,042 s Induktansi kumparan terse

)042,0/059,0(5,8

=/∆Σ

=tI

L = 6 H

15) Sebuah kumparan memiliki hambatan 2,25 Ω dan induktansi 400 mH. Jika arus 3,0 A mengalir dalam kumparan tersebut dan sedang bertambah nilainya dengan laju 3,5 A/s, berapa

potensial antara dua ujung kumparan pada saat ini? awab

Diberikan R = 2,25 Ω

= 400 mH = 0,4 H

I/dt = 3,5 A/s

= 6,75 V nya perubahan arus yang mengalir maka muncul ggl induksi yang besarnya

beda J

LI = 3,0 A dTegangan dc antara dua ujung kumparan (akibat adanya hambatan kumparan dan adanya arus yang mengalir) adalah

= IRVdc 25,20,3 ×=

Karena ada

5,34,0 ×==ΣdIdt

L = 1,4 V

bertambah maka arus induksi harus mengurangi fluks. Ini berarti arus duksi harus berlawanan dengan arus yang dialirkan ke dalam solenoid. Dan ini bisa terjadi jika

ngan laju 100 mA/s. Berapa energi mula-mula yang tersimpan dalam duktor jika induktansinya adalah 60,0 mH? Berapa lama waktu yang diperlukan agar energi

Karena arus sedang inkurub tegangan ggl mengurangi tegangan dc pada inductor. Dengan demikian, tegangan netto antara dua ujung kumparan adalah 6,75 – 1,4 = 5,35 volt. 16) Pada suatu saat arus yang mengalir melalui induktor adalah 50,0 mA. Arus tersebut dedang mengalami pertambahan dein

Page 290: ITB-Diktat Fisika Dasar II

287

ali nilai awal? awab

Diberikan Io = 50,0 mA = 0,05 A

I/dt = 100 mA/s = 0,1 A/s

meningkat sepuluh kJ

dL = 60,0 mH = 0,06 H Energi yang tersimpan mula-mula

2

2 oo LIU 1=

arang memenuhi Besar arus pada saat t semb

tdII += dt

I o

Energi pada saat t sembarang adalah

22

21

21

⎟⎠⎝ dt

Agar U=10 Uo maka

⎞⎜⎛ +== tdIILLI o U

101 2

=2⎜⎝

+o dtIL1 ⎛ d 2

⎟⎠⎞

o

tI

2LI

atau

2210 oo ItdII =⎟

⎞⎜⎛ +

tau

dt ⎠⎝

a

oo dt⎟⎠

⎜⎝ Dengan demikian waktu yang diperlukan agar energi yang tersimpang menjadi sepuluh kali lipat energi mula-mula adalah

ItdII 10=⎞⎛ +

Page 291: ITB-Diktat Fisika Dasar II

1,11,0

05,005,016,3/

10=

−×=

−=

dtdIII

t oo s

17) a) Skema pada Gbr. 7.33 memiliki kondisi bahwa arus pada kumparan pertama berubah dengan

m/s dan tegangan e.m.f. pada kumparan kedua terukur 0,1 V. Berapakah induktansi

hingga arus diubah pada kumparan kedua dan tegangan induksi paran pertama. Berapa laju perubahan arus di kumparan kedua agar

pertama sebesar 0,3 V? Anggap dua kumparan memiliki panjang dan luas penampang yang sama.

ambar 7.33

awab a) Kita hitung induktansi bersama L21

laju 0,5bersama kumparan?

b) Jika kondisi diubah sedideteksi pada kumterdeteksi e.m.f. di kumparan

G J

didIL 1

212 −=Σ

atau

didIL 1

212 =Σ

atau

2,05,01,0

/1

221

288

==Σ

=dtdI

L H

b) Induktansi bersama diberikan oleh persamaan (56.14)

Page 292: ITB-Diktat Fisika Dasar II

289

1

22121

l

ANNL oξµ

=

Dari persamaan ini kita langsung mendapatkan

2

11212

l

ANNL oξµ

=

yang diperoleh dengan menukar indeks 1 dan 2 pada persamaan (56.14). Jika luas penampang an panjang kumparan pertama dan kedua sama maka kita dapatkan

n demikian 2112 LL = d

Denga

didIL 2

12=Σ

1

atau

5,12,03,0

12

12 ==Σ

=L

A/s dt

dI

Jadi agar dihasilkan e.m.f 0,3 volt pada kumparak pertama maka laju perubahan arus pada kumparan kedua adalah 1,5 A/s. 18) Sebuah koil lingkaran memiliki jari-jari 10,0 cm dan mengandung 30 lilitan. Sebuah medan magnet eksternal dikenakan tegak lurus penampang koil sebesar 2,60 mT. (a) Jika tidak ada arus yang mengalir pada koil, berapakah fluks magnetik yang dilingkupi koil? (b) Jika arus 3,80 A dialirkan pada koil dalam arah tertentu, fluks total yang dilingkupi koil nol. Berapakah induktansi koil? Jawab Diberikan r = 10,0 cm = 0,1 m, N = 30, Bex = 2,60 mT = 2,60 × 10-3 T, dan I = 3,80 A

uas penampang koil 3,14 × 10-2 m2

elum mengalir pada koil maka fluks yang dilingkupi koil adalah

−− ×××=A = 8,2 × 10-5 Wb

b) Jika arus dialirkan dalam koil maka fluks magnetik dalam koil nol. Ini berarti, fluks magnetik yang dihasilkan arus sama dengan yang dihasilkan medan magnet luar. Dengan demikian,

duktansi koil adalah

L=×== 22 )1,0(14,3rA π

a) Jika arus b

)1014,3()1060,2( 231 = Bexφ

in

Page 293: ITB-Diktat Fisika Dasar II

45

1 105,680,3102,830 −

×=×

×==LI

N φ H = 650 µH

19) Sebuah solenoid terdiri dari lilitan kawat tembaga (diameter 2,5 mm). Diameter solenoid dalah 4,0 cm dan panjangnya 2,0 m.

) Berapa induktansi per meter solenoid tersebut? Anggap lilitan yang berdekatan bersentuhan dan hanya dipisahkan oleh bagian tipis isolator. awab

10-3 m Panjang solenoid adalah l = 2,0 m Maka jumlah lilitan solenoid adalah

aa) Berapa jumlah lilitan solenoid tersebut? b

Ja) Tebal satu kawat tembaga d = 2,5 mm = 2,5 ×

3105,20,2

−×==

dN l = 800 lilitan

b) Jumlah lilitan solenoid per satuan panjang

0,2800

==l

Nn = 400 lilitan/meter

uas penampang solenoid m2

Induktansi solenoid

L3222 10256,1)102(14,3 −− ×=××== rA π

ANnL oµ= Induktansi per satuan panjang

43722 1052,2)10256,1()104(400 −−− ×=××××=== πµµ AnAnNLoo

ll H/m

20) Dua buah induktor L1 dan L2 dihubungkan secara seri dan dipisahkan cukup jauh. a) Tunjukan bahwa induktansi efektif memenuhi

) Mengapa jarak pisah harus jauh? mum persamaan untuk jumlah induksor N yang disusun secara seri?

Jawab

Lef = L1 + L2 bc) Bagaimana bentuk u

1 2 31 2 3

290

Page 294: ITB-Diktat Fisika Dasar II

291

Gambar 7.34

MisGam

alkan arus yang mengalir pada induktor I. Tegangan pada masing-masing induktor pada bar 7.34 adalah

dtdIL112 −=Σ

dtL223

Maka

dI−=Σ

dtLL

dtL

dtL )( 2121231213 dIdI

+−=−−=Σ+Σ=ΣdI

dtdIL−= ef

b) Dua induktor ha cukup jauh agar tidak saling mempengaruhi (kopling). Jika jarak induktor sangat dekat maka medan magnet yang dihasilkan satu induktor dapat menembus

asuk ke induktor lain. Ggl yang muncul pada satu induktor bukan lagi ggl yang diakibatkan bersama.

c) Generalisasi untuk N induktor

Tampak dari Gambar 7.35

dengan

21ef LLL +=

ris dipisahkan

moleh induktasi diri tetapi juga oleh induktansi

Gambar 7.35

dtdIL112 −= Σ

dtdIL223 −=Σ

1 2 3 N+1N…

3 N+1N…

1 2

Page 295: ITB-Diktat Fisika Dasar II

dtdIL−=Σ N

Maka

NN +1,

dtdIL

dtdIL

dtdIL NNNN −−−−=Σ++Σ+Σ=Σ ++ ...... 211,23121,1

dtdILLL N )...( 21 +++− =

292

dtdILef−

...21

21) Dua induktor L1 dan L2 dihubungkan secara paralel dan dipisahkan pada jarak yang cukup jauh. a) Perlihatkan bahwa induktansi efektif memenuhi

=

dengan

+++= Nef LLLL

21

111=

LLLef

+

b) Tentukan persamaan umum untuk N buah induktor yang disusun secara paralel Jawab

Gambar 7.36

egangan antara titik a dan b dapat diungkapkan dalam sejumlah persamaan

I

I1L1

L2a b

T

dtdILab

11−= atau Σ

1

1

LdtdI abΣ

−=

ILef

I2

a bILef

I

I1L1

L2a b

I2

I

I1L1

L2a b

I2

a b

Page 296: ITB-Diktat Fisika Dasar II

293

dtdIL 2−=Σ a

2

2

LdtdI abΣ

−= ab 2 tau

dtdILefab −=Σ atau

ef

ab

LdtdI Σ

−=

Dengan menggunakan hukum Kirchoff I maka

iferensial ke dua ruas terhadap waktu 21 III +=

D

dtdI

dtdI

dtdI 21 +=

21 LLLabab

ef

abΣ−

Σ−

Σ−=

atau

21

111LLLef

+=

b) Jika disusun paralel N buah induktor maka induktansi total memenuhi

Nef LLLL1...111

21

+++=

22) Energi medan magnet yang tersimpan di dalam suatu induktor adalah 25,0 mJ jika dialiri arus 60,0 mA. A) Hitunglah induktansi. B) Berapa arue yang mengalir agar energi yang

Jawab tersimpan menjadi empat kali lebih besar?

2

2LIU a) 1

=

atau

23

3

2 )100,60()100,25(22

×××

==IUL = 14 H

b) Dari penyelesaian di a) tampak bahwa

sehingga

2IU ∝

21

22

1

2

II

UU

=

21

224

II

=

Page 297: ITB-Diktat Fisika Dasar II

294

tau = 120,0 mA

Soal Latihan 1) Dapatkah sebuah partikel bermuatan yang berada dalam keadaan diam dijadikan bergerak dengan mengg n me g Berikan alasan jika dapr dan berikan pula alsan jika tidak dapat. 2) Jika sebua rak dalam rongga solenoid yang sangat panjang, apakah dihasilkan ggl induksi pada solenoid? Jelaskan jawabanmu.

i pada Gbr 7.37 diperbesar. Ke mana arah arus induksi pada look sebelah kanan?

kecepatan konstan v. Arus induksi nakah arah medan magnet di daerah

a22 12 ×== II 0,60

unaka dan ma net?

h magnet batang berge

3) Hambatan R pada loop sebelah kiri sepert

Gambar 7.37 4) Dalam Gbr 7.38, batang digerakkan ke kanan dengan muncul dalam loop dalam arah seperti pada gambar. Ke maA?

Gambar 7.38

Page 298: ITB-Diktat Fisika Dasar II

295

) Loop konduktor pada Gbr 7.39 ditarik keluar dari medan magnet permanen secara vertikal. (a) Ke manakah arah arus induksi dalam loop? (b) apakah gaya diperlukan untuk menarik loop tersebut?

keluar dari medan m

edan mame . Berapa ggl

8) Ke m sing loop lingkaran pada Gbr 7.40?

5

Gambar 7.39 6) Sebuah loop berbentuk lingkaran memiliki jari-jari 16 cm. Loop tersebut ditarik

agnet sebesar 1,10 T selama 0,15 s. Berapa ggl induksi rata-rata yang dihasilkan?7) Sebuah kawat loop berbentuk lingkaran dengan jari-jari 7,2 cm diletakkan tegak lurus m

gnet yang besarnya 0,63 T dan berarah ke atas. Selama selang waktu 0,15 s berikutnya, dan magnet tersebut sudah berubah arah menjadi ke bawah dan besarnya 0,25 T

yang dihasilkan dalam loop? anakah arah arus induksi yang dihasilkan pada masing-ma

I bertambah

I berkurang

I konstan I bertambah

(a) (b)

(c) (d)

I bertambah

I berkurang

I konstan I bertambah

(a) (b)

(c) (d)

Page 299: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Gambar 7.40

296

) Medan magnet yang tegak lurus loop lingkaran yang berjari-jari 20 cm berubah dari +0,52 T

? (b) ke mana arah arus induksi yang dihasilkan? 0) Sebuah loop lingkaran yang berada pada bidang kertas ditembusi medan magnet sebesar 0,75 yang berarah dari depan ke belakang kertas. Jika diameter loop berubah dari 20,0 cm menjadi

6,0 cm dalam waktu 0,5 s, (a) ke mana arah arus induksi yang dihasilkan, dan (b) berapa ggl induksi yang dihasilkan? 11) Sebuah generator sederhana memiliki loop berbentuk persegi yang terdiri dari 720 lilitan. Panjang sisi lilitan adalah 21,0 cm. Berapa kecepatan sudut rotasi generator tersebut agar dihasilkan tegangan puncak 120 V jika kuat medan magnet dalam generator adalah 0,650 T? 12) Sebuah solenoid panjang memiliki jari-jari 25 mm dan mengandung 100 lilitan per cm. Kawat loop tunggal dengan jari-jari 5,0 cm ditempatkan di keliling solenoid sehingga sumbu loop dan sumbu solenoid berimpit. Arus dalam solenoid diperkecil dari 1,0 A menjadi 0,5 A dalam waktu 10 ms. Berapa ggl induksi yang muncul pada loop? 13) Sebuah solenoid kecil memiliki panjang l, luas penampang A dan jumlah lilitan N1. Di

eliling solenoid tersebut dililitkan kawat lain sejumlah N2 lilitan (lihat Gbr 7.41). Anggap emua fluks dari solenoid kecil masuk ke kumparan besar. Tentukan induktansi bersama.

14) Kawat yang terlilit secara kuat dalam sebuah solenoid dilepas untuk membuat solenoid lain dengan diameter da kali lebih besar daripada solenoid semula. Dengan factor berapakah induktansi berubah? 15) Anggap bahwa rata-rata kuat medan magnet di permukaan bumi adalah 0,50 × 10-4 T. Perkirakan jumlah total energi magnetik yang tersimpan di daerah sekitar permukaan bumi hingga ketebalan 10 km. 16) Berapa induktansi L sebuah kumparan yang panjangnya 0,6 m dan diameter 2,9 cm dan mengandung 10 000 lilitan jika rongga kumparan tersebut adalah udara? 17) Berapa jumlah lilitan kawat yang diperlukan untuk menhasilkan induktansi 100 mH jika

9menjadi –0,52 T dalam waktu 180 ms. Tanda + menyatakan medan yang menjauhi pengamata dan tanda – menyatakan medan yang mengarah ke pengamat. (a) berapa tegangan induksi yang dihasilkan1T

ks

Gambar 7.41

Page 300: ITB-Diktat Fisika Dasar II

297

buah kumparan berbentuk silinder memiliki 3000 lilitan. Panjang kumparan terebut adalah 28,2 cm dan diameternya 2,5 cm. Berapa induktansi dirinya? Berapa lilitan yang diperlukan untuk menghasilkan induktansi yang sama jika di dalam rongganya dimasukkan teras besi. Anggap permeabilitas teras besi adalah 1000 kali permeabilitas udara. 19) Pada suatu saat arus dan emf di dalam sebuah induktor ditunjukkan oleh Gbr 7.42

Gambar 7.42 a) Apakah arus sedang bertambah atau berkuran? b) Jika emf adalah 17 V dan laju perubahan arus adalah 25 A/s, berapakah induktansi? 20) Sebuah solenoid panjang memiliki 100 lilitan/cm dan jari-jari 1,6 cm. Anggap medan magnet

bu solenoid.

rubah dengan laju 13 A/s, berapa ggl indukasi yang dihasilkan? duktor yang dililit rapat menghasilkan emf 3,0 mV ketika arus berubah dengan laju

-10

panjang lilitan tersebut adalah 30,0 cm, diameternya 5,3 cm dan rongganya berisi udara. 18) Se

Σ

I

Σ

I

yang dihasilkan sejajar suma) Berapa induktansi per satuan panjang?b) Jika arus be

1) Sebuah in25,0 A/s. Arus tetap 8,0 A yang mengalir pada induktor tersebut menghasilkan fluks 40 µWb pada tiap lilitan. a) Berapa induktansi induktor tersebut? b) Berapa jumlah lilitan induktor tersebut? 22) Sebuah toroid 90,0 mH melingkupi volum 0,0200 m3. Jika kerapatan energi rata-rata dalam toroid adalah 70,0 J/m3, berapa arus yang mengalir pada toroid tersebut? 23) Berapakah kuat medan listrik agar kerapatan energi listrik sama dengan kerapan energi magnetik yang kuat medannya 0,50 T? 24) Kuat medan magnet dalam ruang antar galaksi sekitar 10 T. Berapa energi yang tersimpan dalam ruang berbentuk kubus dengan panjang sisi 10 tahun cahaya? 25) Sebuah loop lingkaran dengan jari-jari 50 mm dilairi arus 100 A. a) Cari medan magnet di pusat loop. B) Hitung kerapatan energi di pusat loop. 26) Sebuah trafo dengan efisiensi 90% memiliki 500 lilitan primer dan 10 lilitan sekunder. A) Jika tegangan pada lilitan primer 120 V berapa tegangan pada lilitan sekunder? B) Jika lilitan sekunder dihubungkan dengan hambatan 15 Ω, berapa arus pada lilitan sekunder dan lilitan primer? 27) Sebuah solenoid yang panjangnya 85,0 cm memiliki luas penampang 17,0 cm2. Pada

Page 301: ITB-Diktat Fisika Dasar II

298

agnetik alam solenoid. B) Cari energi total yang tersimpan dalam solenoid

28) Sebuah generator memberikan tegangan 100 V ke lilitan primer sebuah transformator. Jumlah lilitan primer transformator adalah 50 dan jumlah lilitan sekunder adalah 500. Berapa tegangan keluaran pada lilitan sekunder?

solenoid tersebut ada 950 lilitan yang dialiri arus 6,60 A. a) Hitunglah kerapatan energi md

Page 302: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Bab 8 Arus Bolak-Balik

Kita sudag belajar banyak tentang arus searah maupun rangkaian arus searah pada Bab 3. Sesuai dengan namanya, arus searah adalah arus yang arahnya selalu sama setiap waktu. Besarnya arus bisa berubah-ubah tetapi arahnya selalu sama; misalnya selalu tetap dari kiri ke kanan. Kalau kita plot dalam grafik arus terhadap waktu, di mana arus adalah sumbu vertical dan waktu adalah sumbu horizontal, maka grafik arus searah bisa berbentuk seperti pada Gambar 8. 1

299

ambar 8.1 Contoh grafik arus searah

ada grafik (a) kita dapatkan arus searah yang besarnya selalu konstan dan bertanda positif

waktu

arus

waktu

arus

waktu

arus

waktu

arus

waktu

arus

waktuarus

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

waktu

arus

waktu

arus

waktu

arus

waktu

arus

waktu

arus

waktuarus

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

G PPada grafik (b) kita dapatkan arus searah yang besarnya selalu konstan dan bertanda negatif

Page 303: ITB-Diktat Fisika Dasar II

300

rus

ang besarnya berubah-ubah mengikuti pola sinusoidal.

i arah yang sama dan nilainya berubah-ubah mengikuti pola

bar (f) arus selalu memiliki arah yang sama (negatif) dan nilainya berubah-ubah

tus searah yang kita bahas di kelas dua dibatasi pada arus searah yang besarnya tetap seperti

.1 Arus bolak-balik h arus yang arahnya berubah-ubah secara bergantian. Pada suatu saat arah

ambar 8.2 Contoh grafik arus bolak-balik

k yang berubah secara sinusoidal. Setengah periode rus bergerak dalam satu arah dan setengah periode lainnya arus bergerak dalam arah sebaliknya.

Pada grafik (c) kita dapatkan arus searah yang nilainya makin lama makin mengecil. Asemacam ini sering disebut arus transien. Pada grafik (d) kita dapatkan arus searah yWalaupun arus berubah mengikuti pola sinusoidal, tetapi karena nilai arus selalu positif maka arus tersebut termasuk arus searah. Pada grafik (e) arus selalu memilikpersegi. Pada gammengikuti pola segitiga. Ayang ditunjukkan oleh gambar (a) atau (b). 8Arus bolak-balik adalaarus ke kanan, kemudian berubah menjadi ke kiri, kemudian ke kanan, ke kiri, dan seterusnya. Kalau digambarkan dalam bentuk kurva, maka contoh kurva arus bolak-balim ditunjukkan dalam Gambar 8.2

waktu

arus

waktu

arus

waktu

arus

waktu

arus

waktu

arus s

waktu

aru

waktu

arus

waktu

arus

G Pada grafik (a) kita dapatkan arus bolak-baliaPada grafik (b) kita amati arus bolak-balik yang berubah secara persegi. Dalam setengah periode

Page 304: ITB-Diktat Fisika Dasar II

arus bergerak dalam satu arah dan setengah periode lainnya arus bergerak dalam arah sebaliknya. Pada grafik (c) kita amati arus bolak-balik yang berubah dengan pola segitiga. Pada grafik (d) kita amati arus bolak-balik yang berubah secara transien.

301

.2 Arus Bolak-balik Sinusoidal entuk arus bolak-balik yang paling sederhana adalah arus sinusoidal. Arus yang dihasilkan

adalah arus bolak-balik sinusoidal. Kebergantungan arus

ambar 8.3 Contoh kurva tegangan dan arus bolak-balik

8Bsemua pembangkit tenaga listrikterhadap waktu dapat dinyatakan oleh fungsi kosinus berikut ini

t

m

-Im

I

I

T

t

V

Vm

-Vm T

t

m

-Im T

t

V

Vm

-Vm T

I

I

G

⎟⎞

⎜⎛ += tII ϑπ2cos

⎠⎝om T

(8.1)

dengan adalah arus maksimum (amplitudo arus), T : periode arus, t : waktu, dan ϕo : fase

la b

mI

mula-mu (saat t = 0). Jika arus tersebut melewati sebuah hambatan, maka tegangan antara dua ujung ham atan mmenuhi hukum Ohm

Page 305: ITB-Diktat Fisika Dasar II

⎟⎟⎞

⎜⎛

⎟⎞

⎜⎛ +×== tIRRIV ϑπ2cos

⎠⎜⎝ ⎠⎝

om T

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ += om t

TV ϑπ2cos (8.2)

dengan adrus terhadap waktu

alir pada jaringan listrik PLN merupakan tegangan bolak-balik sinusoidal. egangan sinusoidal merupakan tegangan yang paling mudah dihasilkan. Dengan memutar

n Rata-Rata da sejumlah alat ukur yang dirancang yang hanya dapat mengukur nilai rata-rata suatu besaran.

rata-rata, berapa tegangan rata-rata yang dihasilkan arus bolak-balik?

mm RIV = alah amplitudo tegangan. Gbr 8.3 adalah contoh kurva tegangan maupun a Tegangan yang mengTlilitan dalam medan magnet dengan kecepatan sudut konstan maka dihasilkan tegangan sinusoidal. Kebanyakan pembangkit listrik PLN dihasilkan dengan memutar kumparan dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan sehingga dihasilkan tegangan sinusoidal. 8.3 TegangaAJika ada alat ukur taganganBerapa juga arus rata-ratanya? Kita dapat mencarinya sebagai berikut. Tegangan rata-rata didefinisikan sebagai berikut

∫∞→=

τ1limττ 0

VdtV (8.3)

Integral di atas dilakukan terhadap waktu dan perata-rataan dilakukan pada selang waktu τ

enuju tak berhingga. Untuk fungsi sinusoidal, perata-rataan di atas menghasilkan nilai yang msama dengan perata-rataan selama satu periode saja. Jadi, tegangan rata-rata dapat ditulis dalam bentuk

∫=T

VdtT

V0

1 (8.4)

Dengan menggunakan V pada persamaan (8.2) maka didapat

302

Page 306: ITB-Diktat Fisika Dasar II

∫∫ ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ +=

T

om

T

om dttTT

Vdtt

TV

TV

00

2cos2cos1 ϑπϑπ (8.5)

Untuk memudahkan penyelesaian integral di atas kita misalkan

xtT o =+ϑπ2 (8.6)

Diferensiansi ruas kiri dan kanan maka

dxdtT

=π2

atau

dxTdtπ2

= (8.7)

Substitusi persamaan (8.6) dan (8.7) ke dalam persamaan (8.5) diperolel

xV

dxxV

dxTxT

VV mmm sin

2cos

22cos

πππ==×= ∫∫

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ +=⎥

⎤⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ += oo

mT

om

TT

TV

tT

Vϑπϑπ

πϑπ

π02sin2sin

22sin

2 0

( ) ( )[ ] ( ) ( )[ ] 0sinsin2

0sin2sin2

=−=+−+= oom

oom VV

ϑϑπ

ϑϑππ

Pada baris terakhir kita sudah menerapkan sifat periodisitas fungsi sinus dengan periode 360o

atau 2π radian, yaitu ( ) ( )oo ϑϑπ sin2sin =+ . Jadi, nilai rata-rata tegangan bolak balik sinusoidal

adalah nol.

Dengan menggunakan hokum Ohm RVI = maka nilai rata-rata arus bolak balik adalah

00===

RRV

I

303

Page 307: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Jadi, nilai rata-rata arus bolak balik sinusoidal juga nol. Nilai rata-rata nol dapat dimengerti karena selama setengah periode, tegangan dan arus memiliki nilai positif dan setengah periode berikutnya memiliki nilai negatif. Dengan demikian, nilai tegangan atau arus pada masing-masing setengah periode tersebut saling menghilangkan. Akibatnya tegangan dan arus rata-rata menjadi nol. 8.4 Tegangan root mean square (rms) Untuk arus bolak-balik, nilai rata-rata tidak memberikan informasi yang lengkap tentang besaran arus atau tegangan, misalnya amplitudo. Karena berapapun besar amplitudo, nilai rata-rata selalu nol. Apabila kita gunakan alat ukur tegangan rata-rata maka kita akan amati tegangan listrik PLN selalu nol. Agar diperoleh data yang lebih informatif maka didefinisikan besaran lain yang dipakai pada arus bolak-balik. Besaran tersebut adalah besaran rms (root mean square). Tegangan dan arus rms didefinisikan sebagai

2VVrms = (8.8)

2II rms = (8.9)

Tampak dari definisi bahwa untuk mendapatkan nilai rms maka kita melakukan tiga langkah, yaitu i) besaran tersebut dikuadratkan ii) menghitung nilai rata-rata besaran yang dikuadratkan tersebut iii) mengambil akar besaran yang telah dihitung nilai rata-ratanya. Contoh betikut adalah bagaimana kita menghitung nilai rms dari tegangan bolak-balik sinusoidal.

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ += om t

TVV ϑπ2cos

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ += om t

TVV ϑπ2cos222

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ += omom t

TVt

TVV ϑπϑπ 2cos2cos 22222

dttTT

VT

om ∫ ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +×=

0

22 2cos1 ϑπ (8.10)

304

Page 308: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Kembali kita misalkan

xtT o =+ϑπ2 (8.6)

Diferensiasi ruas kiri dan kanan maka

dxdtT

=π2

atau

dxTdtπ2

= (8.7)

Substitusi persamaan (8.6) dan (8.7) ke dalam persamaan (8.10) diperoleh

∫∫ =×= dxxV

dxTxT

VV mm

22

222 cos22

cos1ππ

(8.11)

Untuk menyelesaikan integral di atas, kita transformasi sebagai berikut x2cos

xxx 22 sincos2cos −= 1cos2)sin1(cos 222 −=−−= xxx

atau

xx 2cos21

21cos2 += (812)

Dengan demikian

xxdxxdxdxxxdx 2sin41

212cos

21

212cos

21

21cos2 +=+=⎥⎦

⎤⎢⎣⎡ += ∫∫∫∫

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ++⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ += oo t

Tt

Tϑπϑπ 22sin

212

21 (8.13)

Substitusi (8.13) ke persamaan (8.11) diperoleh

305

Page 309: ITB-Diktat Fisika Dasar II

T

oom t

Tt

TV

V0

22 22sin

212

21

2 ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ++⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ += ϑπϑπ

π

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ++⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ +−⎥

⎤⎢⎣

⎡⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ++⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ += oooo

m

TTT

TT

TV

V ϑπϑπϑπϑππ

022sin2102

2122sin

212

21

2

22

( ) ( ) ( ) ( )⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ +++−⎥⎦

⎤⎢⎣⎡ +++= oooo

mVϑϑϑπϑπ

π02sin

210

2122sin

212

21

2

2

( ) ( )⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡ +−⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡ +++= ooomV

ϑϑ

ϑπϑ

ππ

2sin21

224sin

21

220

2

Mengingat sifat periodisitas fungsi sinus maka ( ) ( )oo ϑϑπ 2sin24sin =+ maka kita dapat menulis

( ) ( )⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡ +−⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡ ++= ooomV

V ϑϑ

ϑϑ

ππ

2sin21

22sin

21

220

22

22

22mm VV

=×= ππ

Akhirnya, tegangan rms menjadi

2

22 m

rmsV

VV ==

2mV

= (8.14)

Contoh Tegangan listrik PLN di Indonesia memiliki frekuensi 50 Hz. Tegangan yang dialirkan ke rumah tangga besarnya 220 V. Nyatakan tegangan tersebut sebagai fungsi waktu Jawab Diberikan f = 50 Hz

Maka periode adalah 5011

==f

T s

Tegangan 220 V yang dialirkan ke rumah tangga merupakan tegangan rms. Jadi, Vrms = 220 V.

306

Page 310: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Dengan demikian, amplitudo tegangan adalah

22202 =×= rmsm VV volt

Kita dapatkan tegangan sebagai fyngsi waktu sebagai berikut

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ += oom tt

TVtV ϑπϑπ

50/12cos22202cos)(

( )ot ϑπ += 100cos2220

dengan oϑ dapat diberi nilai sembarang. 8.5 Daya dan Daya Rata-Rata Seperti pada arus searah, pada arus bolak-balik disipasi daya pada sebuah hambatan juga merupakan perkalian arus dan tegangan antara dua ujung hambatan. Misalkan sebuah hambatan R dialiri arus bolak-balik. Misalkan tegangan antara dua ujung hambatan memenuhi

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ += om t

TVV ϑπ2cos

Berdasarkan hukum Ohm, arus yang mengalir pada hambatan adalah

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +== o

m tTR

VRVI ϑπ2cos

Disipasi daya pada hambatan memenuhi

RVVIP

2

==

Disipasi daya rata-rata pada hambatan adalah

R

V

RVP

22

== (8.15)

Pembilang pada persamaan (8.15) tidak lain daripada kuadrat dari tegangan rms. Jadi kita dapat menulis

307

Page 311: ITB-Diktat Fisika Dasar II

RV

P rms2

= (8.16)

8.6 Tegangan bolak balik pada dua ujung hambatan Misalkan arus bolak-balik yang mengalir pada hambatan adalah

( om tII )ϑω += cos (8.17)

dengan Tπω 2

= . Berapa tegangan antara dua ujung hambatan tersebut?

VR

R I = Im cos (ωt+ϕo)

VR

R I = Im cos (ωt+ϕo)

Gambar 8.6 Arus bolak-balik melewati sebuah hambatan

ambar 8.7 Kurva tegangan dan arus sebagai fungsi waktu kerika arus bolak-balik dilewatkan

ωt

I

Im

-Im

ωt

VR

ImR

-ImR

ωt

I

Im

-Im

ωt

VR

ImR

-ImR

G

308

Page 312: ITB-Diktat Fisika Dasar II

pada sebuah resistor

309

egangan tersebut dapat dicari dengan menggunakan hokum Ohm, yaitu T

( )omR tRIIRV ϑω +== cos (8.18)

ampak bahwa arus dan tegangan berubah secara bersamaan. Ketika arus nol, tegangan pun nol

.7 Tegangan antara dua ujung kapasitor juga memenuhi persamaan (8.17). Berapa tegangan

ambar 8.8 Arus bolak-balik melewati sebuah kapasitor

at dihitung dengan persamaan

Tdan ketika arus maksimum, tegangan pun maksimum. Jika kita buatkan kurva arus dan tegangan maka kita dapatkan Gambar 8.7 8Misalkan arus yang mengalir pada kapasitor antara dua ujung kapasitor tersebut? Lihat Gambar 8.8

C I = Im cos (ωt+ϕo)

VC

C I = Im cos (ωt+ϕo)

VC

G Mari kita hitung. Tegangan antara dua ujung kapasitor dap

CQV = (8C .19)

Selanjutnya kita m

ada kapasitor. enentukan Q dengan cara mengintegralkan terhadap waktu arus yang mengalir

p

( ) ( )∫∫∫ == IIdtQ +=+ dttIdtt omom ϑωϑω coscos

( )om t

Iϑω

ω+= sin (8.20)

Dengan demikian, tegangan antara dua ujung kapasitor adalah

Page 313: ITB-Diktat Fisika Dasar II

( )om

C tC

IV ϑω

ω+= sin (8.21)

ersamaan (8.21) di atas dapat ditulis sebagai P

( )oCmC tXIV ϑω += sin (8.22)

engan d

CX C ω

1= (8.23)

eranan XC sama dengan peranan hambatan. Jadi pada arus bolak-balik kapasitor berperan

ambar 8.9 Kurva arus dan tegangan ketika arus bolak-balik melewati sebuah kapasitor

t. Jika ekuensi arus sangat besar maka hambatan kapasitor makin kecil. Untuk frekuensi yang menuju

Psebagai hambatan dengan nilai hambatan XC. Besaran ini sering dinamakan reaktansi kapasitif.

II

ωt

Im

-Im

ωt

VC

ImXc

-ImXc

π/2

ωt

Im

-Im

ωt

VC

ImXc

-ImXc

π/2

G Hambatan kapasitor bergantung pada frekuensi arus yang melewati kapasitor tersebufr

310

Page 314: ITB-Diktat Fisika Dasar II

311

kita mendapatkan hubungan

tak berhingga maka hambatan kapasitor menuju nol, yang berarti kapasitor seolah-olah terhubung singkat. Sebaliknya jika frekuensi arus yang mengalir pada kapasitor menuju nol maka hambatan kapasitor menuju tak berhingga. Dalam kondisi ini kapasitor berperilaku sebagai sebuah saklar yang terbuka. Ini penyebab mengapa kapasitor tidak dapat dilewati arus DC. Arus DC memiliki frekuensi nol. Dengan aturan trigonometri

( ) ⎟⎞

⎜⎛ −+=+ cossin πϑωϑω tt

⎠⎝ 2oo (8.24)

Dengan demikian, tegangan antara dua ujung kapasitor dapat ditulis sebagai

⎟⎞

⎜⎛ −+= cos πϑωtXIV

⎠⎝ 2oCmC (8.25)

Kurva arus yang mengalir pada kapasitor dan tegangan antara dua ujung kapasitor tampak pada

ambar 8.9. Tampak pada Gambar 8.9 bahwa kurva tegangan dapat diperoleh dari kurva arus Gdengan menggeser fasa sebesar π/2 atau 90o. Dengan kata lain tegangan antara dua ujung kapasitor muncul lebih lambat daripada arus. Atau tegangan pada kapasitor mengikuti arus dengan keterlambatan fasa π/2. 8.8 Tegangan antara dua ujung inductor

isalkan inductor dengan indultansi L juga dialiri arus yang memenuhi persamaan (8.17). tersebut?

Gambar 8.10

ari kita hitung. Tegangan antara dua ujung inductor dapat ditentukan dari persamaan

MBerapa tegangan antara dua ujung induksor

L I = Im cos (ωt+ϕo)

VL

L I = Im cos (ωt+ϕo)

VL

Arus bolak-balik melewati sebuah induktor M

dtLdIL= (8.26) V

Page 315: ITB-Diktat Fisika Dasar II

312

Dengan m

enggunakan I pada persamaan (8.17) maka diperoleh

( )[ ] ( )omomL tLItIdt

LV sincos d ϑωωϑω +−=+=

Jika kita mendefinisikan

LX L ω= (8.27)

ita dapat menulis

k

( )oLmL tXIV ϑω +−= sin (8.28)

ampak dari persamaan (8.28) bahwa ketika dialiri arus bolak-balik, inductor berperan sebagai hambatan dengan nilai h

ambatan ini makin besar jika frekuensi arus makin besar. Jika frekuensi arus menuju tak

T

ambatan XL. Besaran XL sering juga disebut reaktansi induktif. Nilai hberhingga maka hambatan inductor menuju tak berhingga. Dalam kondisi ini, inductor berperan sebagai sebuah saklar terbuka. Sebaliknya, jika frekuensi arus menuju nol maka hambatan inductor juga menuju nol, atau inductor seperti terhubung singkat.

II

ωt

Im

-Im

ωt

VL

ImXL

-ImXL

π/2

ωt

Im

-Im

ωt

VL

ImXL

-ImXL

π/2

Page 316: ITB-Diktat Fisika Dasar II

313

Gambar 8.11 Kurva arus dan tegangan ketika arus bolak-balik melewati sebuah induktor Dengan aturan trigonometri kita dapat menulis

( ) ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ++=+−

2cossin πϑωϑω oo tt (8.29)

Dengan demikian, tegangan antara dua ujung inductor dapat juga ditulis sebagai

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ++=

2cos πϑω oLmL tXIV (8.30)

Gbr 8.11 adalah kurva arus dan tegangan antara dua ujung inductor. Tampak bahwa kurva VL dapat diperoleh dari kurva arus dengan menggeser fasa ke kiri sebesar π/2 atau 90o. Ini menandakan bahwa tegangan antara dua ujung inductor mendahului arus dengan fasa sebesar π/2 atau 90o.

dan inductor emahami bahwa jika sebuah hambatan dilewati arus maka timbul disipasi daya.

emenuhi

(8.31)

aan (8.25) ke persamaan (8.31) maka

8.9 Disipasi daya pada kapasitorKita sudah mKetika dilewati arus bolak-bali, kapasitor dan inductor berperan sebagai hambatan. Berapakah

ponen tersebut? Mari kita analisis satu per satu. disipasi daya pada dua kom a) Disipasi daya pada kapasitor Disipasi daya pada kapasitor m

IVP CC =

ensubtitusi arus para persamaan (8.17) dan tegangan VC pada persamDengan m

dalam

( )[ ]omoCmC tItXIP ϑωπϑω +×⎥⎦⎣ ⎠⎝ 2⎤

⎢⎡

⎟⎞

⎜⎛ −+= coscos

( )ooCm ttXI ϑωπϑω +⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+= cos

2cos2

Selanjutnya kita hitung disipasi daya rata-rata, yaitu

Page 317: ITB-Diktat Fisika Dasar II

314

( )ooCmC⎠⎝ 2

ttXIP ϑωπϑω +⎟⎞

⎜⎛ −+= coscos2

( )∫ +⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+×=

T

ooCm dtttT

XI 2 cos2

cos1 ϑωπϑω 0

i atas, kita ganti ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

2cos πϑω ot dengan ( )ot ϑω +sin Untuk menyelesaikan integral d

sehingga

( ) ( )∫ ++= ooCm

C dtttTXI

P0

cossin ϑωϑω (8.32) T2

Kita misalkan

( ) ut o =+ϑωsin (8.33)

iferensiasi ruas kiri dan kanan maka D

( ) dudtt o =+ϑωω cos atau

( )ω

ϑω dudtt o =+cos

Dengan demikian

( ) ( ) ( )ooo tuududttt ϑωϑωϑω +sin +===+ ∫ 22 sin21

21cos

Jadi persamaan (8.32) menjadi

( ) ( ) ([ ]ooCm

T

o )TTXI

t ϑϑωϑω +−+=⎥⎦⎤

⎣+ 0sinsin

2sin

21 22

2

0

22

engingat

CmC T

XIP ⎢

⎡=

T/2πω = maka πω 2=T sehingga M

Page 318: ITB-Diktat Fisika Dasar II

( ) ([ ]ooCm

C TXI

P ϑϑπ 222

sin2sin2

−+= )

Karena sifat periodisitas fungsi sinus maka

( ) ( )oo ϑϑπ sin2sin =+ dan akhirnya diperoleh

( ) ( )[ ] 0sinsin2

=C TP 22

2

=− ooCm XI

ϑϑ

Jadi, disipasi daya rata-rata pada kapasitor adalah nol. Kapa tor yang dilewati arus bolak-balik tidak mengalami pemanasan seperti yang dialami resisostor, walaupun pada rangkaian

olak-balik kapasitor berperan sepesrti sebuah hambatan.

) Disipasi daya pada induktor Disipasi daya pada kapasitor memenuhi

(8.34)

aan (8.17) dan tegangan VL pada persamaan (8.30) maka

si

b b

IVP LL =

Dengan mensubtitusi arus para persam

( )[ ]omoLmL tItXIP ϑωπϑω +×⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ++= cos

2cos

( )ooLm ttXI ϑωϑω +⎟⎠

⎜⎝

++ cos2

cos π ⎞⎛2

Selanjutnya kita hitung disipasi daya rata-rata, yaitu

=

( )ooLmL ⎟⎠

⎜⎝ 2

ttXIP ϑωπϑω +⎞⎛ ++= coscos2

( )∫ +⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ++×=

T

ooLm dtttT

XI 2 cos2

cos1 ϑωπϑω 0

(8.35)

ada persamaan (8.35), kita ganti Untuk menyelesaikan integral p ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ++

2cos πϑω ot dengan

( )ot ϑω +− sin sehingga

( ) ( )∫ ++−= ooLm

L dtttTXI

P cossin ϑωϑω T

0

2

Selanjutnya kita misalkan

315

Page 319: ITB-Diktat Fisika Dasar II

316

( ) ut o =+ϑωsin

Diferensiasi ruas kiri dan kanan maka

( ) dudtt o =+ϑωω cos atau

( )ω

ϑω dudtt o =+cos

Dengan demikian

( ) ( ) ( )ooo tuududttt ϑωϑωϑω +===++ ∫∫ 22 sin21

21cossin

Jadi

( ) ( ) ([ ]ooLm

T

oLm

L TTXI

tTXI

P ϑϑωϑω +−+−=⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ +−= 0sinsin

2sin

21 22

2

0

22

)

Mengingat T/2πω = ma πω 2=Tka sehingga

( ) ([ ]ooLm

L TXI

P ϑϑπ 222

sin2sin2

−+−= )

arena sifat periodisitas fungsi sinus maka

( ) ( )oo ϑϑπ sin2sin =+ K dan akhirnya diperoleh

( ) ( )[ ] 0sinsin2

222

=−−= ooLm

LPTXI

ϑϑ

Jadi, disipasi daya rata-rata pada induktor juga nol, sama dengan disipasi daya pada kapasitor.

8.10 Diagram Fasor Pada bagian berikutnya kita akan mempelajari rangkaian arus bolak-balik. Pencarian arus dan

gan pada rangkaian ini lebih rumit daripada pencarian yang sama pada rangkaian arus earah. Pada rangkaian arus bolak-balik kita akan memecahkan besaran-besaran yang

mengandung fungsi trigonometri. Untuk mempermudah pembahasan tentang arus bolak-balik, pada bagian ini kita akan

tegans

Page 320: ITB-Diktat Fisika Dasar II

317

diagram emudahkan kita dalam melakukan operasi ljabar pada fungsi-fungsi trigonometri. Karena arus maupun tegangan bolak-balik merupakan

fungsi trigonometri maka kita akan merasa tertolong dengan menggunakan diagram fasor. Dalam diagram fasor, sebuah fungsi trigonometri digambarkan sebagai sebuah vektor dalam koordinat

ua dimensi. Panjang vektor tersebut sama dengan amplitudo fungsi dan sudut yang dibentuk iliki

ngsi

mempelajari fasor. Diagram fasor sangat ma

dvektor dengan arah sumbu datar sama dengan fase fungsi tersebut. Contohnya, kita memfu

( )tAV ωcos= (8.36)

m iagram fasor maka kita akan dapatkan vektor dengan panjang A dan membentuk sudut ωt rhadap sumbu datar, seperti dintunjukkan dalam Gambar 8.12

Tampak amplitudo fungsi di atas adalah A dan fasenya adalah ωt. Jika direpresentasikan daladte

ωt

A

ωt

A

Gambar 8.12 Contoh diagram fasor untuk fungsi pada persamaan (8.36) Contoh Gambarkan diagram fasor fungsi ( )otAV ϑω += cos Jawab Kita gambarkab vektor yang panjangnya A dan membentuk sudut ot ϑω + terhadap sumbu datar.

A

ot ϑω +

A

ot ϑω +

Page 321: ITB-Diktat Fisika Dasar II

318

Gambar 8.13 Diagram fasor untuk fungsi ( )otAV ϑω += cos Cara lain menggambar diagram fasor adalah kita dapat memberikan sudut berapa saja pada arah yang sejajar sumbu datar. Dengan pemberian sudut ini maka sudut antara vektor dengan sumbu datar sama dengan selisih sudut fase mula-mula dengan sudut yang diberikan dalam arah datar tersebut. Sebagai contoh, untuk fungsi ( )otAV ϑω += cos kita dapat memberikan sudut oϑ untuk arah datar. Akibatnya, sudut yang dibentuk vektor terhadap arah datar menjadi ωt saja. Diagram fasornya adalah

ambar 8.14 D

ωt

A

oϑωt

A

ϑo

iagram fasor untuk fungsi ( )otAV ϑω += cosG dengan mengambil sumbu datar

memiliki sudut fasa oϑ Lebih ekstrim lagi, kita dapat juga memberikan sudut ot ϑω + untuk arah datar. Pemilihan ini menyebabkan bentuk diagram fasor sebagai berikut

Aot ϑω +

Aot ϑω +

Gambar 8.15 Diagram fasor untuk fungsi ( )otAV ϑω += cos dengan mengambil sumbu datar memiliki sudut fasa ot ϑω + Tambahan. Untuk menggambarkan diagran fasor, lebih dianjurkan semua fungsi dinyatakan dalam fungsi kosinus. Jika dijumpai fungsi sinus, maka fungsi tersebut diubah ke fungsi kosinus dengan menggunakan hubungan

Page 322: ITB-Diktat Fisika Dasar II

319

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −=

2cossin πθθ (8.37)

Contoh Gambarkan diagram fasor fungsi ( )otAV ϑω += sin awab J

Pertama, kita ubah fungsi di atas menjadi fungsi kosinus dengan menggunakan hubungan (57.37)

( ) ⎟⎠

⎜⎝

−+=+=2

cossin ϑωϑω oo tAtAV

⎞⎛ π

elanjutnya kita gambarkan diagram fasor dengan memiliki fase arah datar sembarang. Jika kita pilih fase arah datar adalah S

ot ϑω + maka diagram fasor menjadi sebagai berikut

Gambar 57.16 Diagram fasor untuk fungsi ( )otAV ϑω += sin 8.11 Operasi TrigoSekarang kita akan mencari hasil penjumlahan dan pengurangan fungsi trigonometri dengan

enggunakan diagram fasor. Akan terlihat bahwa yang kita cari nanti ternyata proses han dan pengurangan vektor seperti yang telah kita pelajari di kelas satu.

ontonya, kita akan menjumlahan dua buah fungsi trigonometri

nometri dengan Diagram Fasor

mpenjumla C

( )tAV ωcos11 = ( )otAV ϑω += cos22

A

ot ϑω +

π/2

ot ϑω +

π/2A

Page 323: ITB-Diktat Fisika Dasar II

320

Kita akan mencari fungsi V = V1 + V2. Yang pertama kali yang akan kita lakukan adalah

enggambarkan V1 dan V2 dalam diagram fasor. Karena ke dua fungsi trigonometri di atas

ase ω i vektor yang searah sumbu datar dan fungsi V2 digambarkan sebagai vektor yang membentuk sudut

mmemiliki salah satu komponen fase yang sama yaitu ωt, maka akan sangat tertolong apabila kita pilih sumbu datar memiliki f t. Akibatnya, fungsi V1 digmabarkan sebaga

oϑ terhadap sumbu datar. Diagram fasornya sebagai berikut

ngsi hasil penjumlahan

ektor metode jaran genjang

A1

ωt

A2

oϑ φA

A1

ωt

A2

oϑ φA

Gambar 8.17 Diagram fasor fungsi V1 dan V2 serta fu Yang perlu kita cari selanjutnya adalah mencari panjang vektor V yaitu A dan menentukan sudut yang dibentuk vektor V dengan sumbu datar, yaitu φ. Dengan aturan penjumlahan vja kita dapatkan

oAAAAA ϑcos2 2122

21 ++= (8.38)

ntuk menentukan φ, lihat gambar (8.18) berikut ini U

A1

ωt

A2

oϑ φA

oA ϑsin2

oA ϑcos2

oAA ϑcos21 +

A1

ωt

A2

oϑ φA

oA ϑsin2

oA ϑcos2

oAA ϑcos21 +

Page 324: ITB-Diktat Fisika Dasar II

321

Gambar 8.18 Menentukan sudut fasa fungsi hasil penjumlahan V1 dan V2 Tampak dari gambar di atas, vektor A memiliki komponen arah horizontal

oh AAA ϑcos21 += (8.39) dan komponen arah vertikal

ov AA ϑsin2= (8.40)

anjang vektor A dapat juga ditulis ditulis dalam bentuk P

( ) ( )2222 sincos AAAAAA ϑϑ ++=+= 221 oovh (8.41)

Sundut yang dibentum vektor A dengan sumbu datar memenuhi

o

ov AA

h AAA ϑϑ

φsin

tan 2== cos21 +

(8.42)

Setelah panjang A dan sudut φ ditentukan maka fungsi penjumlahan V dapat diperoleh, yaitu

( )φω += tAV cos (8.43)

Contoh Dua fungsi trigonometri masing-masing berbentuk

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +=

3sin71

πωtV

dan

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +=

6cos52

πωtV

a) Gambarkan diagram fasor yang memuat dua fungsi di atas b) Tentukan persamaan untuk fungsi V = V1+V2 Jawab Untuk memudahkan kita ubah semua fungsi trigonometri dalam bentuk kosinus. Jadi

⎟⎠⎞⎛⎞⎛⎞⎛ ππππ

⎜ −=⎟⎜ −+=⎟⎜ +=6

cos723

cos73

sin71 ωωω ttt ⎝⎠⎝⎠⎝

V

Page 325: ITB-Diktat Fisika Dasar II

322

) Untuk menggambar diagram fasor, kita dapat mengambil arah horisontal memiliki sudut a6/πω −t . Diag

an dua fungsi dia atas adalah

ram fasor tampak pada Gbr 8.19 b) Amplitudo hasil penjumlah

( )6/2cos57257cos2 2122

21 += oAAAAA 22 πϑ ×××++=+

109= = 10,4

ωt-π/6

A2=5

φ

A6/2π

A1=7ωt-π/6

A2=5

φ

A6/2π

A1=7

Gambar 8.19

Sudut yang dibentum vektor A dengan sumbu datar memenuhi

( )( ) 5,057

867,056/2cos57

6/2sin5cos

sintan

21

2

×+×

=+

=+

==π

πϑ

ϑφ

o

o

h

v

AAA

AA

= 0,456

atau

φ = 24,5o = 0,14π Dengan demikian, kebergantungan fungsi V terhadap waktu menjadi

( )πωππωφπω 03,0cos4,1014,06

cos4,106

cos +=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +−=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ +−= tttAV

.12 Rangkaian Arus Bolak-Balik

dapat melakukan analisis rangaian

8Berbekal pemahaman tentang diagram fasor maka kita

Page 326: ITB-Diktat Fisika Dasar II

323

olak-balik dengan mudah. Yang dimaksud dengan rangkaian bolak-balik di sini adalah rangkaian yang dialiri arus bolak-balik. Pada bagian ini kita hanya akan membahas rangkaian yang mengandung resistor, inductor, dan kapasitor. Pada prinsipnya, komponen apa pun yang dipasang pada rangkaian bolak-balik dapat diganti dengan rangkaian yang mengandung resistor, kapasitor, dan inductor yang menghasilkan sifat yang serupa. a) Rangkaian RL Seri Rangkaian ini hanya mengandung resistor dan inductor yang disusun secara seri seperti pada Gbr 8.20

ambar 8.20 Contoh rangakain RL seri

ita ingin mencari tegangan antara titik a dan b, antara titik b dan c dan antara titik a dan c. Mari kita analisis.

ikan

b

R L

I = Im cos (ωt+ϕo)

a b c

R L

I = Im cos (ωt+ϕo)

a b c

G K

( )om tII ϑω += cosDiber . Tegangan antara dua ujung hambatan memiliki fasa yang sama engan arus. Maka kita dapatkan d

( )omab tRIV ϑω += cos

arus sebesar π/2. Maka kita apatkan

Tegangan antara dua ujung inductor memiliki fasa yang mendahului d

( )2/cos πϑω ++= oLmbc tXIV dengan

LX L ω= Tegangan antara ujung kiri resostor dengan ujung kanan inductor menjadi

Page 327: ITB-Diktat Fisika Dasar II

bcabac VVV += ( ) ( )2/coscos πϑωϑω ++++= oLmom tXItRI (8.44)

ahan trigonometri yang tidak sefasa. Maka kita dapat menggunakan

ita pilih sumbu datar memiliki sudut fasa

Kita menemui penjumldiagram fasor untuk menyelesaikannya. Gbr 8.21 adalah diagram fasor yang kita gunakan

Im Rot ϑω +

θ

Im XL

Vm

Im Rot ϑω +

θ

Im XL

Vm

Gambar 8.21 Diagram faror untuk penjumlahan persamaan (8.44)

( )ot ϑω + K agar memudahkan penyelesaian. Dengan oras maka dalil Phitag

( ) ( ) ( )22222LmLmmm XRIXIRI +=+= V

22Lm XRI += (8.45)

dan

RX

RIXI L

m

Lm ==θtan (8.46)

kirnya kita dapatkan bentuk umum tegangan antara titik a dan c sebagai berikut

A

( )θϑω ++= omac tVV cos

( )θϑω +++ tXRI cos22 (= oLm 8.47)

Persamaan (8.45) dapat juga ditulis sebagai 324

Page 328: ITB-Diktat Fisika Dasar II

( )θϑω ++= omac tZIV cos (8.48)

dengan

22LXRZ += (8.49)

disebut impedansi rangkaian seri RL. Contoh Hambatan 30 kΩ dihubungkan secara seri dengan induktor 0,5 H pada suatu rangkaian ac. Hitung impedansi rangkaian jika frekuensi sumber arus adalah (a) 60 Hz, dan b) 5,0 × 104 Hz Jawab a) f = 60 Hz maka 6014,322 ××== fπω = 376,8 rad/s

LX 5,08,376 ×== Lω = 188,4 Ω

( ) ( ) 422422 1034,188103 ×≅+×=+=Z LXR = 30 kΩ

4×× = 1,57 × 105 Ω

b) f = 5,0 × 104 Hz maka )14,322 ××== fπω = 3,14 × 10105( 5 rad/s

)1014,3( 5×== LX L ω 5,0

( ) ( ) 510252422 106,11055,21057,1103 ×=×=×+×=+= LXRZ Ω = 160 kΩ

b) Rangkaian RC Seri Rangkaian ini

.22

tara titik b dan c dan antara titik a dan c. Mari

hanya mengandung resistor dan kapasitor yang disusun secara seri seperti pada Gbr 8

R C

I = Im cos (ωt+ϕo)

a b c

R C

I = Im cos (ωt+ϕo)

a b c

Gambar 8.22 Contoh rangkaian seri RC

ita ingin mencari tegangan antara titik a dan b, anK

325

Page 329: ITB-Diktat Fisika Dasar II

326

kita analisis

n

( )om tII ϑω += cosDiberika . Tegangan antara dua ujung hambatan memiliki fasa yang sama engan arus. Maka kita dapatkan

omab RIV

d

( )t ϑω + = cos

memiliki fasa yang mengikuti arus dengan keterlambatan ebesar π/2. Maka kita dapatkan

Tegangan antara dua ujung kapasitor s

( )2/cos πϑω −+= oCmbc tXIV dengan

CX 1

= C ω Tegangan antara ujung kiri resistor dengan ujung kanan kapasitor menjadi

ccos

bcabac VVV +=

( ) ( )2/os πϑω −+ otϑω ++= Cmom XItRI (8.50) Di sini kita menemui penjumlahan trigonometri yang tidak sefasa. Maka kita dapat

enggunakan diagram fasor untuk menyelesaikannya. Gbr 8.23 adalah diagram fasor yang kita

lahan persamaan (8.48)

mgunakan

Im Rot ϑω +

θIm XC

Vm

Im Rot ϑω +

θIm XC

Vm

Gambar 8.23 Diagram fasor untuk penjum Kita memilih sumbu datar memiliki sudut fasa ( )ot ϑω + agar memudahkan penyelesaian.

Page 330: ITB-Diktat Fisika Dasar II

327

s Phitagoras maka Dengan rumu

( ) ( ) ( )222mCmmm RIXIRIV =+= 22

CX+

22Cm XRI += (8.51)

an d

RXXI CCm ==θtan

RI m

(8.52)

erhatikan, sudut θ ada di bawah sumbu datar. Fase yang dimiliki tegangan total sama dengan

bu datar dikurangi sudut θ. Dengan demikian kita dapatkan bentuk umum tegangan antara titik a dan c sebagai berikut

Pfase sum

( )θϑω −+= omac tVV cos

( )θϑω −++= tXRI cos22 (oCmac 8.53)

Persamaan (8.53) dapat juga ditulis sebagai

V

( )θϑω −+= omac tZIV cos (8.54)

dengan

22CXRZ += (8.55)

disebut impedansi rangkaian seri RC. Contoh Rangkaian seri RC mengandung hambatan 100 Ω dan kapasitansi 1 µF. Jika tegangan antara dua ujung kapasitor adalah 10 cos(2000 t + π/6) volt tentukan a) Arus yang mengalir b) Tegangan antara dua ujung resistor ) Tegangan total antara ujung resistor dan ujung kapasitor awab

= 100 Ω

cJDiberikan R

Page 331: ITB-Diktat Fisika Dasar II

328

itor C = 10 cos(2000 t + π/6) volt

Dari sini diperoleh = 10 V

ω = 2000 rad/s

pedansi kapasitif

C = 1 µF = 10-6 F Tegangan antara dua ujung kapasV

CmV

a) Im

610000211

−×==

CX C ω

= 500 Ω

Amplitudo arus yang mengalir

2102500C

m X Pada rangkaian seri RC, fase teg

10 −×=== CmV A

angan antara dua ujung kapasitor mengikuti arus dengan eterlambatan fase π/2. Atau fase arus mendahului fase tagangan antara dua ujung kapasitor

dengan beda fase π/2. Karena fase tagangan antara dua ujung kapasitor adalah (2000 t + π/6) maka fase arus adalah (2000 t + πadalah

I

k

/6 + π/2) = (2000 t + 4π/6). Dengan demikian, fungsi arus

( ) ( )6/42000cos1026/42000cos 2π ×=+= −tII π+tm A

b) Tegangan antara dua ujuase tegangan antara dua ujung resistor sama dengan fase arus. Amplitudo tegangan antara dua

sistor adalah

= 2 V

Karena sama dengan fase arus m

ng resistor. Fujung re

100)102( 2 ××== −RIV mRm

aka ( ) ( )6/42000cos26/42000cos ππ +=+= ttVV RmR

) Tegangan total antara ujung resistor dan ujung kapasitor si total antara dua ujung komponen adalah

cImpedan

1,500500100 2222 =+=+= Ω. CXRZ

Amplitudo tegangan

1,500)102( 2 ××== −Z = 10 V IV mm

Beda fase antara tegangan total dan arus adalah θ yang memenuhi

Page 332: ITB-Diktat Fisika Dasar II

5100

=R

500tan ==X Cθ

atau θ = 1,373 rad = 0,44π rad.

RC, fase tegangan mengikuti arus dengan keterlambatan fase θ = 0,44π. Karena se arus adalah (2000 t + 4π/6) maka fase tegangan adalah (2000 t + 4π/6 - θ) = (2000 t + 4π/6 -

π). Jadi, kebergantungan tegangan total terhadap waktu memenuhi

Untuk rangkaianfa0,44π) = (2000 t + 0,23

( ) ( )ππ 23,02000cos1023,02000cos +=+= ttVV m

) Rangkaian LC Seri

Gambar 8.24 Contoh rangkaian seri LC

Kita ingin mencari tegangan antara titik a dan b, an a titik b dan c dan antara titik a dan c. Mari ita analisis

c Rangkaian ini hanya mengandung induktor dan kapasitor yang disusun secara seri seperti pada Gbr 8.24

C

I = Im cos (ωt+ϕo)

a b c

L C

I = Im cos (ωt+ϕo)

a b c

L

tar

k Diberikan ( )om tII ϑω += cos . Tegangan antara dua ujung induktor mendahului arus dengan

sa sebesar π/2. Maka kita dapatkan fa

( )2/cos πϑω ++= oLmab tXIV

LX L ω=dengan . Tegangan an ujung kapasitor memiliki fasa yang mengikuti arus dengan keterlambatan sebesar

tara duaπ/2. Maka kita dapatkan

329

Page 333: ITB-Diktat Fisika Dasar II

( )2/cos πϑω −+= oCmbc tXIV

dengan

330

CX C ω

1=

Tegangan antara ujung kiri induktor dengan ujung kanan kapasitor menjadi

bcabac VVV += ( ) ( )2/cos2/cos πϑωπϑω −++++ oCmoLm tXItXI

engan menggunakan sifat

=

( )παα +−= coscos D maka kita dapat menulis

)( ) ( ππϑωπϑω +−+−=−+ 2/cos2/ oo tt cos

( )2/cos πϑω ++−= ot Dengan demikian kita peroleh

( ) ( )2/cos2/cos πϑωπϑω ++−++= oCmoLmac tXItXIV ( ) ( 2/cos )πϑω ++−= oCLm tXXI (8.56)

ambar 8.25 Diagram fasor untuk rangkaian seri LC

ena Vab = 0. Kondisi ini terpenuhi jika

ot ϑω +

Im XC

Vm

Im XL

ot ϑω +

Im XC

Vm

Im XL

G Kasus menarik terjadi jika XL = XC, kar

CL

ωω 1

=

Page 334: ITB-Diktat Fisika Dasar II

atau

LC1

=ω (8.57)

Kondisi ini diebut kondisi resonansi dan frekuensi

LC1

=ω disebut frekuensi resonansi.

ada kondisi resonansi terdapat beda tegangan antara dua ujung inductor dan antara dua ujung asa sehingga saling

enghilangkan. Akibatnya, ketika inductor dan kapasitor tersusun secara seri maka tegangan antara ujung ujung luar inductor dan ujung luar kapasitor nol.

ontoh ur tegangan antara d hi 2 sin(1000t) volt.

duktasi inductor adalah 2 mH dan kapasitansi kapasitor adalah 0,25 mF. Tentukan a) arus yang mengalir dalam rangkaian b) tegangan antara dua ujung kapasitor ) tegangan total antara ujung inductor dan ujung kapasitor

total antara ujung kapasitor dan ujung inductor nol awab

Diberikan L = 2 mH = 2 × 10-3 H C = 0,25 mF = 2,5 × 10-4 F ω = 1000 rad/s

V Reaktasi induktif

= 2 Ω. Reaktansi kapasitif

Pkapasitor. Tetapi kedua tegangan tersebut sama besar dan berlawanan fm

CPada rengkaian seri RL teruk ua ujung induksor memenuIn

cd) frekuensi arus agar teganganJ

2=LmV

)102(1000 3−××== LX L ω

4)105,2(1000

114 =

××== −C

X C ωΩ

a) arus yang mengalir dalam rangaian Arus maksimum yang mengalir memenuhi

122===

L

Lmm X

VI A

besar π/2 radian. Atau fase arus lebih rbelakang sebesar π/2 radian terhadap fase tegangan antara ujung inductor. Karena fase antara

engan demikian,

Fase antara dua ujung inductor mendahului arus seteujung inductor adalah sin(1000t) maka fase arus adalah sin(1000t - π/2). D

331

Page 335: ITB-Diktat Fisika Dasar II

332

ngsi arus menjadi

sin

fu

(1000 ) ( )2/1000sin12/ ππ −=−= ttII m A

angan antara dua ujung kapasitor egangan maksimum antara ujung kapasitor memenuhi

ase antara dua ujung kapasitor mengikuti arus dengan keterlambatan sebesar π/2 radian. Karena ujung ka

/2) = sin(1000t - ). Dengan demikian, fungsi tegangan antara dua ujung kapasitor adalah

b) tegT

= CmCm XIV 441 =×= V Ffase arus adalah sin(1000t - π/2) maka fase antara dua pasitor adalah sin(1000t - π/2 - π π

( ) ( )ππ −=−= ttVV CmC 1000sin41000sin ( )t1000sin4−=

c) tegangan total antara ujung inductor dan ujung kapasitor

CR VVV += ( ) ( ) ( )ttt 1000sin31000sin41000sin1 −=−= volt

d) frekuensi arus agar tegangan total antara ujung kapasitor dan ujung inductor nol Kondisi ini dicapai saat resonansi yang memenuhi

1414)105,2()102(

143

=×××

=−−

rad/s

c) Rang RLC Seri ih lanjut ke rangkaian RLC yang disusun secara seri seperti pada

Gbr 8.26

1=

LCω

kaianSekarang kita meningkat leb

R L

I = Im cos (ωt+ϕo)

a b

C

c d

R L

I = Im cos (ωt+ϕo)

a b

C

c d

Page 336: ITB-Diktat Fisika Dasar II

333

but mengalir arus

Gambar 8.26 Contoh rangkaian seri RLC Pada rangkaian terse ( )om tII ϑω += cos . Kita akan menghitung Vab, Vbc,

cd, Vac, Vbd, dan Vad

erdasarkan pembahasan di atas dengan segera kita dapatkan

V

B

( )omab tRIV ϑω += cos ( )2/cos πϑω ++= oLmbc tXIV

cos( )2/π−ϑω += oCmcd tXIV Antara titik a dan c terdapat resistor dan induktor yang disusun secara seri sehingga

( )22 cos θϑω +++= tXRI 1oLmaC

dengan

V

RX L /tan 1 =θ

ntara titik b dan d terdapat induktor dan kapasitor yang disusun secara seri sehingga A

( ) ( )2/cos πϑω ++−= oCLmbd tXXIV Antara titik a dan d terdapat tiga komponen yang disusun secara seri sehingga tegangan total

emenuhi m

cdbcabad VVVV ++= ( ) ( ) ( )2/cos2/coscos πϑωπϑωϑω −++++++= oCmoLmom tXItXItRI (8.58)

Penjumlahan tiga suku trigonometri di atas d gkapkan dalam diagram fasor seperti pada Gbr 8.27

apat diun

ot ϑω +

Im XC

Vm

Im XL

θ

Im Rot ϑω +

Im XC

Vm

Im XL

θ

Im R

Page 337: ITB-Diktat Fisika Dasar II

334

Gambar 8.27 Diagram fasor untuk penjumlahan pada persamaan (8.58) Dengan dalil Phitagoras maka

( ) ( )22CmLmmm XIXIRIV −+=

( )22CLm XXRI −+=

(8.59)

engan

ZI m=

d

( )22CL XXRZ −+= (8.60)

dalah impedansi rangkaian seri RLC. Dari gambar kita juga melihat bahwa

a

XR

XRI

XIXI CL

m

CmLm −=

−=θtan (8.61)

engan demikian, bentuk umum tegangan antara titik a dan d sebagai fungsi waktu adalah

D

( )θϑω ++= omad tZIV cos (8.62)

ontoh itor 5 µF.

egangan antara dua ujung kapasitor adalah 8 cos(1000t + π/3) volt. Tentukan a) fungsi arus yang mengalir

) tegangan antara dua ujung resistor

total antara ujung kiri komponen paling kiri dan ujung kanan komponen paling anan

Jawab

iberikan

C = 5 µF = 5 × 10-6 F

CRangkaian RLC seri mengandung hambatan 100 Ω, inductor 0,05 H, dan kapasT

bc) tegangan antara dua ujung induktor d) tegangank

DR = 100 Ω L = 0,05 H

Page 338: ITB-Diktat Fisika Dasar II

335

ω = 1000 rad/s Tegangan antara dua ujung kapasitor

( )3/1000cos8 π+= tVC volt Dari sini tampak bahwa

volt Reaktansi induktif

8=CmV

5005,01000 =×== LX L ω Ω Reaktansi kapasitif

200)105(1000

116 =

××== −C

X C ωΩ

) fungsi arus yang mengalir

rus maksimum yang mengalir

a A

02,04008

===C

Cmm X

VI A

Fase arus mendahului fase tegangan antara ujung kapasator dengan fase sebesar π/2. Fase tegangan antara ujung kapasitor adalah (1000t + π/3). Maka fase arus adalah (1000t + π/3 + π/2) = (1000t + 5π/6). Jadi fungsi arus menjadi

( ) ( )6/51000cos02,06/51000cos ππ +=+= ttII m A

) tegangan antara dua ujung resistor Tegangan maksimum antara dua ujung resistor

mRm volt

ase tagangan antara ujung resistor sama dengan fase arus. Dengan demikian, fungsi tegangan antara ujung resistor adalah

b

V 210002,0 =×== RI F

( ) ( )6/51000cos26/51000cos ππ +=+= ttVV RmR volt

) tegangan antara dua ujung induktor Tegangan maksimum antar

LX volt

ar π/2. Fase arus

c

a dua ujung induktor

= mLm IV 15002,0 =×=

Fase tagangan antara ujung induktor mendahui fase arus dengan fase sebes

Page 339: ITB-Diktat Fisika Dasar II

336

n demikian, fase tegangan antara ujung induktor adalah (1000t + a, fungsi tegangan antara ujung induktor adalah

adalah (1000t + 5π/6). Denga5π/6 + π/2) = (1000t + 8π/6). Akhirny

( ) ( )6/81000cos16/81000cos ππ +=+= ttVV LmL volt d) tegangan total antara ujung kiri komponen paling kiri dan ujung kanan komponen paling

otal rangkaian

kanan Impedansi t

( ) 18032500)20050(100 2222 ==−+= Ω.

mum antara ujung kiri dan ujung kanan rangkaian

−+= CL XXRZ

Tegangan maksi

18002,0 =×== ZIV mm 6,3 volt gan tegangan maksimum ini memenuhi Beda fase antara arus den

5,1100150

10020050tan −=−=

−=

− XX L=R

θ = -0,98 rad = - 0,31π rad. if lebih kuat dari sifat konduktif maka secera keseluruhan rangkaian bersifat

kapasitif. Fasa tegangan antara ujung ke ujung rangkaian mengalami keterlambatan dari fasa arus. Fasa arus adalah (1000t + 5π/6). Maka fasa tegangan adalah (1000t + 5π/6 – 0,31π) = (1000t +

total menjadi

atau

Karena sifat kapasit

+0,52π). Jadi, fungsi tegangan

( ) ( )ππ 52,01000cos6,352,01000cos +=+= tVV m t volt

8.13 Faktor Daya

elanjutnya kita akan menghitung disipasi daya pada rangkaian RLC yang disusun secara seri.

SJika rangkaian tersebut dialiri arus

( )tII m ωcos= maka dengan segera kita dapat menentukan tegangan antara ujung kiri komponen paling kiri

engan ujung kanan komponen paling kanan adalah d

( )θω += tZIV m cos dengan

−= ( ) RXX CL /tanθ

Page 340: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Disipasi daya dalam rangkaian

( ) ( )θωω +== ttZIIVP m coscos2

337

ita gunakan persamaan trigonometri K

( ) ( )βαβαβα −++= cos1cos1cos 22

ehingga kita dapat menulis

cos

s

( ) ( ) [ ]( ) [ ]( )θωωθωωθωω +−+++=+ tttttt cos21cos

21coscos

( ) ( ) ( ) ( )θθωθθω212cos

21cos

212cos

21

++=−++ tt cos =

Dengan demikian

( ) ( )θθω cos2

2cos2

tP ++=22 ZIZI mm

Daya rata-rata adalah

( ) ( ) ( ) ( )θθωθθω cos2

2cos2

cZI m os2cos

2222 ZIt

ZIt

ZIP mmm ++=++=

Kalian dapat mebuktikan bahwa

22

( ) 02cos =+θωt . Dan karena θcos konstan maka

( ) ( )θθ cos= . Akhirnya diperoleh cos

( )θcos2

02

22

×+×=ZIZI

P mm

θcos2

2 ZI m= (8.63)

Di sini, cos θ disebut factor daya. Besaran ini me an daya yang dibuang pada rangkaian

eskipun besar tegangan dan arus maksimum konstan. Faktor daya bergantung pada frekuensi rus. Jadi, untuk rangkaian yang sama, disipasi daya yang dibuang bergantung pada frekuensi.

nentukma

Page 341: ITB-Diktat Fisika Dasar II

338

θ adalah satu. Kondisi ini menyebabkan disipasi daya mencapai nilai

Daya rata-rata dapat pula ditulis dalam bentuk lain. Mengingat

Nilai terbesar cos maksimum. Kondisi ini dicapai saat resonansi di mana XL = XL sehingga tan θ = 0 atau cos θ = 1.

mm VZI = maka

θθ coscos mmmm VIVIP ==

222θcosrmsrmsVI= (8.64)

Soal dan Penyelesaian hambatan R = 1,0 Ω dan induktansi L = 0,3 H. Tentukan arus

alam kumparan jika dihubungkan dengan tegangan (a) 120 volt dc, (b) 120 votl (rms) dengan frekuensi 60 Hz Jawab

= 1,0 Ω L = 0,3 H f = 60 Hz atau ω = 2πf = 2π × 60 = 120π rad/s ) Jika dihubungkan dengan tegangan dc maka hanya hambatan yang memberi pengaruh pada

Dengan demikian arus yang mengalir adalah

I = V(dc)/R = 120/1,0 = 120 A b) Jika dihubungkan dengan tegangan ac maka hambatan dan inductor memberi pengaruh pada

tegangan yang diberikan. eaktansi induktif adalah

1) Sebuah kumparan memiliki d

Diberikan R

ategangan yang diberikan.

R

=×== 3,0)120( πωLX L 113 Ω. Impedansi rangkaian

≅+=+= 2222 1131LXRZ 113 Ω

Tegangan rms yang diberikan adalah 120 V. Maka arus rms adalah

94,0120113

===Z

VI rms

rms A

Page 342: ITB-Diktat Fisika Dasar II

339

Arus maksimum adalah

33,141,194,02 =×== rmsm II A

2) Tiga komponen R, L, dan C dihubungkaC = 12,0 µF

00 Hz. Hitung (a) arus dalam rangkaian, (b) pembacaan voltmeter pada dua ujung

= 25,0 Ω

s = 90 V = 500 Hz

eaktansi induktif

n secara seri. Misalkan R = 25,0 Ω, L = 30,0 mH, dan . Rangkaian tersebut dihubungkan dengan tegangan ac 90 V (rms) dengan frekuensi

5masing-masing komponen, (c) beda fase θ, dan (d) disipasi daya dalam rangkaian. Jawab Diberikan RL = 30,0 mH = 0,03 H C = 12,0 µF = 1,2 × 10-5 F Vrmf ω = 2πf = 2π × 500 = 3 140 rad/s R

03,03140×== LX L ω = 94,2 Ω Reaktansi kapa

sitif

)102,1(314011

5−××==

CX C ω

= 26,5 Ω

Impedansi total

( ) ( )2222 5,262,9425 −+=−+= CL XXRZ = 72 Ω

a) Arus rms yang mengalir dalam rangkaian

7290

==Z

I rmsVrms = 1,25 A

volmeter adalah tegangan rms. Beda tegangan antar ujung-ujung komponen yang meter

V rmsrmsR

Pembacaandibaca volt adalah Antara ujung resistor

0,2525,1 ×== RI = 31,25 V ,

Antara ujung kapasitor

5,2625,1, ×== XI = 33,13 V CrmsrmsCV

Page 343: ITB-Diktat Fisika Dasar II

340

An

,

tara ujung induktor

2,9425,1 ×== XIV LrmsrmsL = 117,75 V

c) Beda fase antara arus dan tegangan adalah θ yang memenuhi

71,225

5,262,94tan =−

=XX CLθ =

−R

atau = 69,8o

arena XL > XC maka rangkaian bersifat induktif sehingga tegangan mendahului arus dengan selisih fase θ = 69,8o

) Disipasi daya dalam rangkaian

θ K

d

( )ormsrmsVIP 25,1cos == θ 8,69cos90×× = 55 watt

Pada frekuensi berapakah inductor 200 mH memiliki reaktansi 2,0 kΩ? awab J

Diberikan XL = 2,0 kΩ = 2 × 103 Ω L = 200 mH = 0,2 H

LX L ω= atau

43

102,0102

==X LωL

rad/s

µF adalah 250 Ω. Pada frekuensi berapakah lakukan?

C = 9,20 µF = 9,2 × 10

3) Ketika diukur, reaktansi sebuah kapasitor 9,20 pengukuran diJawab Diberikan XC = 250 Ω

-6 F

CX C ω

atau 1=

4375250)102,9(CCX

116 =××

== −ω rad/s

Page 344: ITB-Diktat Fisika Dasar II

341

4) Hitung impedansi dan arus rms dalam kumparan radio 160 mH yang dihubungkan ke tagangan 220 V (rms) pada frekuensi 10,0 kHz. Abaikan hambatan kumparan

Diberikan L = 160 mH = 0,16 H

rms = 220 V

ctor maka impedansi sama dengan reaktansi induktif, yaitu

Ω

Arus rms yang mengalir

Jawab

Vf = 10,0 kHz = 104 Hz ω = 2πf = 2π× 104 rad/s Karena hanya ada indu

44 100,116,0)102( ×=××=== πωLXZ L

022,0100,1

220===

VI rms

4×Zrms A

gan tegangan rms 2,0 kV dan

ekuensi 700 Hz? Berapa pula nilai arus maksimum yang mengalir? Jawab Diberikan

,030 µF = 3 × 10-8 F z

= 2πf = 2π × 700 = 4396 rad/s

) Karena hanya ada kapasitor maka impedansi sama dengan reaktansi kapasitif, yaitu

5) Berapa impedansi kapasitor 0,030 µF jika dihubungkan denfr

C = 0f = 700 HωVrms = 2,0 kV = 2 × 104 V a

)103(439611

=== XZ 8−××CC ω = 7 583 Ω

b) Arus rms yang mengalir

5837Zrms102 4×

==Vrms = 2,6 A

aksimum yang mengalir adalah

I

Arus m

41,16,22 ×== rmsm II = 3,7 A

6) Sebuah hambatan 30 kΩ dipasang seri dengan inductor 0,5 H dan sebuah sumber tagangan ac. g impedansi rangkaian jika frekuensi sumber adalah (a) 50 Hz, (b) 3,0 × 104 Hz.

Jawab

Hitun

Page 345: ITB-Diktat Fisika Dasar II

342

Diberikan R = 30 kΩ = 3 × 104 Ω

= 0,5 H La) f = 50 Hz, maka ω = 2πf = 2π × 50 = 314 rad/s

5,0314×== LX L ω = 157 Ω nsi rangkaian Impeda

22422 )157()103( +×=L =3 × 104 Ω

b) f = 3,0 × 4 , maka ω = 2πf = 2π × (3,0 × 104) = 1,9 × 105 rad/s Ω

pedansi rangkaian

+= XRZ

10 Hz

45 105,95,0)109,1( ×=××== LX L ω Im

524 1)0 =2422 100,15,9()103( ××+×=+= LXRZ Ω

,42 H πf1 = 2π × 60 = 377 rad/s

7) Sebuah hambtan 2,5 kΩ dipasang seri dengan inductor 420 mH. Pada frekuensi berapakah impedansi sama dengan dua kali impedansi pada saat frekuensi 60 Hz? Jawab Diberikan R = 2,5 kΩ = 2 500 Ω L = 420 mH = 0f1 = 60 Hz, atau ω1 = 2

42,037711 ×== LX L ω = 158,34 Ω

pedansi memenuhi

adi

ω2 = ….?

Im222LXRZ +=

J

21

2

12

22

1

2

L

L

XRXR

ZZ

++

=⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

Untuk Z2/Z1 = 2 maka

21

2R +

12

2

L

L

XX+ atau 2

12

12

2

4L

L

XRXR

++

= 22 R=

atau ( )2

122

22

LXR =+ 4 LXR + Atau

Page 346: ITB-Diktat Fisika Dasar II

( ) ⎟⎟⎜⎜ +=+=−+= 2122

1222

122

2 34

13434RX

RXRRXRX LLLL

⎛ 2

Atau

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝ 323R⎛

≈1 13R ×++= 2

21

2

21

2

2

2 321341413

RXR

RXXRX LLL

L

7,4341)105,2(3

)34,158(2×1)105,2(3 23

23 =⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛××

+×××= Ω

Dengan demikian diperoleh frekuensi sudut agar impedansi dua kali adalah

42,07,43412

2 L=L = 10 337 Hz

mpedansi total, sudut fase, dan arus rms dalam rangkaian RLC seri yang dihubungkan si 10,0 kHz jika L = 22,0 mH, R = 8,70 kΩ,

dan C = 5 000 pF?

Diberikan R = 8,70 kΩ = 8,7 × 103 Ω

= 22,0 mH = 0,022 H

Vrms = 300 V

ω = 2πf = 2π × 104 = 6,28 × 104 rad/s Reaktansi induktif rangkaian

Ω

=X

ω

8) Berapa idengan sumber tagangan 300 V (rms) dan frekuen

Jawab

LC = 5 000 pF = 5 × 10-9 F

f = 10,0 kHz = 104 Hz

34 104,1022,0)1028,6( ×=××== LX L ω Reaktansi kapasitif rangkaian

4102,311×===X Ω C 94 )105()1028,6( ××× −Cω

rangkaian Impedansi

22 −= )( CL XXRZ +

3723323 89,7)4,1()107,8( ×=×+×= 102,310 ×− 109,810 ×= Ω

343

Page 347: ITB-Diktat Fisika Dasar II

344

udut fase antara arus dan tegangan, θ, memenuhi S

21,0107,8

102,3104,1tan 3

33

−=×

×−×=

−=

RXX CLθ

atau 2o

Karena sifat kapasitif lebih kuat daripada sifat induktif maka tegangan mengikuti arus. Arus rms yang mengalir

θ = -1

3109, ×8300

==Z

Vrmsrms = 0,034 A

gangan V = 4,8 sin (754t) diterapkan pada rangkaian RLC seri. Jika L = 3,0 mH, R=1,4 kΩ,

dan C = 3,0 µF, berapa disipasi daya dalam rangkaian?

iberikan L = 3,0 mH = 3,0 × 10-3 H R = 1,4 kΩ = 1,4 × 103 Ω C = 3,0 µF = 3,0 × 10-6 F

aan umum tegangan dapat ditulis = Vm sin (ωt)

Dari bentuk tegangan yang diberikan kita dapat simpulkan Vm = 4,8 volt ω = 754 rad/s Reaktansi kapasitif

I

9) Te

JawabD

PersamV

)100,3()754(11

6−××==

CX C ω

= 442 Ω

×== LX L ω

pedansi rangkaian

Reaktansi induktif

)100× =2,3 Ω,3(754 3−

Im

22 )( CL XXRZ −+=

1467)4423,2()104,1( 223 +× =− Ω

gangan, θ, memenuhi

=

Sudut fase antara arus dan te

Page 348: ITB-Diktat Fisika Dasar II

314,0104,143,2tan −

=−

=XX CLθθ 42

3 −=×

Arus maksimum yang mengalir dalam rangkaian

Arus maksimum yang mengalir dalam rangkaian

Ratau atau θ = -17,4oθ = -17,4o

3103,31467

8,4 −×===Z

VI m

m A

dalam rangkaian Disipasi daya rata-rata

)4,17cos(2

8,4)103,3(cos2

3ommVI

P −×××

==−

θ = 0,015 W

10) Suatu rangkaian mengandung resistor 250 Ω yang diseri dengan inductor 40,0 mH dan

enerator 50,0 V (rms). Disipasi daya adalah 9,50 W. Berapa frekuensi generator?

Diberikan Vrms = 50,0 V

50 Ω mH = 4 × 10-2 H

gJawab

R = 2L = 40,0<P> = 9,5 W

θθθcosZ

VIP rmsrms == coscos2

ZV

VV rms

rmsrms =

ihat Gbr. 8.28 L

θ

Im R

Im XLIm Z

θ

Im R

Im XLIm Z

Gambar 8.28

bar bahwa Tampak dari gam

345

Page 349: ITB-Diktat Fisika Dasar II

ZRRI m ==θcos

ZI m

Jadi

2

22

ZRV

ZR

ZV

P rmsrms ==

Dengan demikian,

657805,92505022

2 =×

==P

RVZ rms Ω2

Tetapi = 3280 Ω2

atau

2222 )250(65780 −=−= RZX L

3280=LX = 57 Ω

Frekuensi generator adalah

210457

−×==

LX Lω = 1425 rad/s

Soal Latihan 1) Kapasitor 3500 pF dihubungkan dengan inductor 50 emiliki hambatan 3,0 Ω.

erapa frekuensi resonansi rangkaian?

une ke satsiun Hz? (b) berapa induktansi rangkaian?

an RLC memiliki L = 4,8 mH dan R = 4,4 Ω. (a) Berapa C agar terjadi resonansi pada Hz. (b) berapa arus maksimum pada saat resonansi jika tegangan puncak

alah 50 volt? alir pada rangkaian RL seri jika V(rms) = 120 volt dan frekuensi 60

batan adalah 1,8 kΩ dan induktansi adalah 900 mH. b) Berapa sudut fasa antara arus dan tegangan? (c) berapa daya yang dibuang rangkaian? (d) berapa tegangan rms antara dua ujung hambatan dan antara dua ujung inductor?

paran inductor bekerja pada tegangan 220 V (rms) dan frekuensi 60 Hz. Kumparan tersebut menarik arus 12,8 A. berapa induktansinya?

µH yang mB2) Kapasitor variable dalam tuner radio AM memiliki kapasitansi 2 800 pF jika radio tersebut di-tune ke stasiun 580 kHz. (a) berapa kapasitansi kapasitor jika radio tersebut dit1 600 k3) Rangkaifrekuensi 3 600eksternal ad4) Berapa arus yang mengHz? Besar ham

5) Sebuah kum

346

Page 350: ITB-Diktat Fisika Dasar II

347

) Sebuah hambtan 2,5 kΩ dihubungkan secara seri dengan kapasitor 4,0 µF dan sumber tagangan ac. Hitung impedansi rangkian jika frekuensi sumber adalah (a) 100 Hz, dan (b) 10 000 Hz 7) Tulislah arus sebagai fungsi waktu yang dihasilkan oleh generator yang memberikan arus rms 10 A dan frekuensi 50 Hz 8) Arus rms yang melewati sebuah hambatan R adalah 2,0 A. Berapa tegangan maksimum antara dua ujung hambatan jika R = 1 000 Ohm? 9) Tentukan arus maksimum yang ditarik oleh bohlam lampu yang tertulis 100 W dan 220 V 10) Sebuah tegangan yang dihasilkan oleh generator dapat ditulis dalam bentuk

6

)140cos(200)( ttV π= volt. Berapa tegangan rms dan frekuensi tegangan tersebut? buah generator. Semuab amperemeter yang

an resistor tersebut memberikan bacaan 1,5 A dan voltmeter yang emberikan bacaan 75,0 V. Berapa daya

batan 1,0 Ω dihubungkan ke generator tegangan ac. Osiloskop mencatat arus ac yang mengalir pada resistor dan memperlihatkan arus maksimum 0,5 A. Berapa daya rata-rata

µF dihubungkan ke sumber tegangan ac yang memiliki frekurisn 60 Hz.

14) Jika sebuah kapa tor dihubungkan secara seri dengan sumber tegangan ac yang memiliki

h reaktansi kapasitif 200 Ω. Berapa reaktansi jika kapasitor tersebut ber yang memiliki frekeuensi 10 kHz?

entukan arus yang ditarik oleh kapasitor 45 µF jika dihubungkan dengan sumber tegangan 220 V, 50 Hz. 16) Sebuah sumber tegangan ac dengan frekuensi 60 Hz memiliki tegangan output 120 V. Berapa

n ke sumber tegangan tersebut agar dihasilkan arus 1,00

paran 0,15 H yang tidak batan menghasilkan rekatansi 10 Ω ketika ber tegangan ac. Tentukan frekuensi sumber

entukan reaktansi induktif sebuah kumparan 10,0 mH yang dihubungkan dengan sumber emiliki frekuensi 100 Hz

19) Induktor dihubungkan ke sebuah sumber tegangan ac yang memiliki frekuensi 60 s 125 V. Tentukan reaktansi induktor tersebut.

bacaan masing-masing alat ukur?

11) Sebuan resistor dihubungkan seri dengan sedihubungklan seri dengmengukur beda tegangan antara dua ujung resistor mrata-rata yang diberikan generator pada resistor tersebut?12) Sebuah ham

yang dibuang oleh resistor?13) Sebuah kapasitor 80 Berapa reaktansi kapasitof?

sifrekuensi 50,0 H diperoledihubungkan ke sum15) T

kapasitansi kapasitor yang dihubungkaA? 17) Kum memiliki hamdihubungkan dengan sebuah sum18) Ttegangan yang m

250 mH Hz dan tegangan output rm20) Pada gambar 8.29, berapa pem

Page 351: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Gambar 8.29 21) Pada gambar 8.30, berapa pembacaan masing-masing alat ukur?

Gambar 8.30 22) Sebuah hair dryer 1200 W bekerja pada tegangan 120 V. Berapa hambatannya dan berapa arus yang ditarik?

348

mberikan pembacaan 500 mA. Dianggap tidak

ang dihasilkan jika tidak digunakan transfomator, tetapi rangkaian

23) Gambar 8.31 memperlihatkan rangkaian eksperimen untuk mempelajari sifat hambatan R dalam rangkaian ac. Transformator yang memiliki input 220 V memberikan tegangan keluaran 30 V pada frekuensi 60 Hz dan amperemeter meada kehilangan daya pada kabel-kabel yang digunakan. Berapa daya rata-rata yang terbuang pada hambatan? Berapa daya ylangsung disambungkan ke tegangan PLN?

Page 352: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Gambar 8 31

349

tu setelah saklar 1

ian jika dua saklar dibuka, (f) energi maksimum yang

(i) frekuensi sehingga

24) Pada gambar 8.32 semua parameter diberikan kecuali C. Carilah (a) arus sebagai fungsi waktu, (b) daya yang dibuang dalam rangkaian, (c) arus sebagai fungsi waksaja yang dibuka, (d) kapasitansi C jika arus dan tegangan memiliki fase yang sama setelah saklar 2 juga dibuka, (e) impedansi rangkadisimpan dakam kapasitor, (g) energi maksimum yang disimpan dalam induktor, (h) perubahan beda fase antara arus dan tegangan jika frekuensi dijadikan dua kali, reaktansi induktif sama dengan setengah reaktansi kapasitif.

Gambar 8.32

Page 353: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Bab 9 Besaran Gelombang

Kalian sudah sering mendengar istilah gelombang seperti gelombang suara, gelombang cahaya, gelombang laut, dan sebagainya. Kalian juga pernah mengamati gelombang seperti gelombang air ketika dijatuhkan batu dipermukaannya atau ketika perahu lewat. Tetapi apakah kalian sudah memahami apa gelombang itu? Bagaimana persamaan-persamaan fisika yang menerangkan gejala gelombang? 9.1 Definisi gelombang Kita mulai dengan definisi gelombang. Apabila kita amati gelombang seperti penyebaran pola riak air ketika di permukaannya dijatuhkan batu, maka akan ada dua fenomena yang diamati i) Ada osilasi atau getaran, seperti titik di permukaan air yang bergerak naik dan turun ii) Adanya perambatan pola

350

ambar 9.1 Pada gelombang diamati dua fenomena sekaligus, yaitu osilasi titik pada medium

ua fenomena ini pasti diamati pada gelombang apa saja. Ketika kalian menggetarkan salah satu

adi gelombang adalah osilasi yang merambat pada suatu medium tanpa diikuti

Gdan perambatan pola osilasi. Dujung tali maka kalian akan melihat pola simpangan pada tali bergerak ke ujung tali yang lain. Namun kalian amati pula bahwa bagian-bagian tali itu sendiri tidak bergerak bersama pola gelombang. Titik-titik pada medium tempat perambatan hanya berosilasi di sekitar titik seimbangnya. Dari pengamatan tersebut kita dapat membuat definisi umum gelombang. Jperambatan bagian-bagian medium itu sendiri.

Page 354: ITB-Diktat Fisika Dasar II

9.2 Gelombang Transversal dan Longitudinal Kalau kalian amati gelombang tali, pola yang terbentuk merambat sepanjang tali sedangkan gerakan komponen tali (simpangan) terjadi dalam arah tegak lurus tali. Gelombang dengan arah osilasi tegak lurus arah rambat dinamakan gelombang transversal. Untuk gelombang bunyi yang dihasilkan akibat pemberian tekanan, arah osilasi yang terjadi searah dengan perambatan gelombang. Contohnya, gelombang bunyi di udara. Gelombang ini dihasilkan dengan memberikan tekanan secara periodik pada salah satu bagian udara sehingga molekul-molekul udara di sekitar daerah tersebut ikut bergetar. Molekul yang bergetar menumbuk molekul di sekitarnya yang diam, sehingga molekul yang mula-mula diam ikut bergetar dalam arah yang sama. Begitu seterusnya sehingga molekul yang makin jauh ikut bergetar. Ini adalah fenomena perambatan gelombang. Arah getaran persis samam dengan arah rambat gelombang. Gelombang dengan arah osilasi sama dengan arah rambat gelombang dinamakan gelombang longitudinal.

351

ambar 9.2 Contoh gelombang transversal (gambar atas) dan longitudinal (gambar bawah)

.3 Besaran-Besaran Gelombang a yang dimiliki gelombang.

) Simpangan lah jarak perpindahan titik pada medium diukur dari posisi keseimbangan.

renggangrenggang mampat

transversal

renggangrenggang mampat

transversal

Gyang dihasilkan pada pegas yang panjang. 9Mari kita pelajari besaran-besaran ap aSimpangan adaSelama gelombang merambat, simpangan suatu titik pada medium selalu berubah-ubah, mulai

Page 355: ITB-Diktat Fisika Dasar II

dari nilai minimum hingga nilai maksimum. Nilai maksimum dan minimum dicapai secara periodik.

y1

y2

y3

y1

y2

y3

352

ambar 9.3 Simpangan suat gelombang

mplitudo adalah simpangan maksimum titik dalam medium yang dilewati gelombang.

ambar 9.4 Amplitudo gelombang adalag panjang simpangan maksimum

eriode adalah waktu yang diperlukan oleh satu titik pada medium kembali ke keadaan osilasi

an suatu titik berada pada simpangan nol. ) Kemudian simpangannya membesar dan mencapai maksimum.

l.

G b) Amplitudo A

AmplitudoAmplitudo

G c) Periode Psemula. i) Misalkiiiii) Terus mengecil menjadi nol. iv) Lalu bergerak menuju simpangan maksimum negatif. v) Kemudian kembali menjadi no

Page 356: ITB-Diktat Fisika Dasar II

353

ebut satu periode.

rekuensi adalah jumlah osilasi yang dilakukan titik-titik pada medium selama satu detik. Berapa t proses i) sampai v) di atas berlangsung selama satu detik mendefinisikan

oba kalian amati gelombang yang terjadi pada permukaan air saat menjatuhkan batu di

Kalian amati puncak dan lembah yang lokasinya bergantian. Yang

ecepatan osilasi mengukur berapa cepat perubahan simpangan titik-titik pada medium. Untuk elombang transversal, kecepatan osilasi mengukur berapa cepat gerakan naik dan turun

h tegak lurus arah gerak gelombang). Untuk gelombang longitudinal,

pat ke mpat lain. Untuk gelombang di permukaan air misalnya, kecepatan rambat gelombang

mbang arah radial keluar meninggalkan titik jatuhnya batu.

Selang waktu untuk urutan gerakan i) sampai v) di atas dis d) Frekuensi Fkali satu pakefrekuensi gelombang. e) Panjang gelombangCpermukaan air tersebut.didefinisikan sebagai panjang gelombang adalah jarak dua puncak berdekatan atau jarak dua lembah berdekatan. Atau jarak antara dua titik yang lokasinya paling dekat yang memiliki keadaan gerak yang sama.

satu panjanggelombang

satu panjang gelombang

satu panjanggelombang

satu panjanggelombang

satu panjanggelombang

satu panjang gelombang

Gambar 9.5 Panjang gelombang untuk gelombang permukaan air dan gelombang tali f) Kecepatan Osilasi Kgsimpangan (dalam arakecepatan osilasi mengukur berapa cepat getaran maju mundur titik-titik dalam medium. g) Kecepatan rambat gelombang Kecepatan rambat gelombang mengukur berapa cepat pola osilasi berpindah dari satu temtemengukur berapa cepat sebaran gelo

Page 357: ITB-Diktat Fisika Dasar II

kecepatanrambatgelombang

kecepatanrambatgelombang

354

Gambar 9.6

.4 Persamaan Gelombang ntuk gelombang yang memiliki pola sinusoidal, artinya, pola gelombang merupakan fungsi

mbang memenuhi

Arah kecepatan rambat gelombang

9Usinus atau cosinus, bentuk umum simpangan gelo

⎟⎠⎝

oT λ

⎞ϕ (9.1)

engan adalah simpangan titik pada medium yang berada pada koordinat x pada waktu t, A am pangan, T periot waktu, dan x posisi. Semua bagian yang be

ang. Jadi fase gelom

⎜⎛ +−=

xtAtxy ππ 22cos),(

),( txy plitudo sim

dde gelombang, λ panjang gelombang, ϕo fase awal gelombang,

rada dalam tanda kurung cosinus dinamakan fase

gelomb bang adalah oTϕ

λππ +− 22 .

Dengan mendefinisikan

Frekuensi sudut:

xt

Tπω 2

= (9.2)

λπ2

=kBilangan gelombang (9.3)

nulis persamaan gelomKita dapat juga me bang

( )okxtAtxy ϕω +−= cos),( (9.4)

persamaan (9.1) atau (9.4)? ita tinjau gelombang tali yang baru terbentuk. Di depan pola tersebut belum terbentuk

simpangan. Kita amati pola y

Berapa kecepatan gelombang yang diungkapkanK

ang terjadi pada waktu yang berbeda-beda.

Page 358: ITB-Diktat Fisika Dasar II

λ

A

A

A

A

A(a): t = 0

(b): t = T/4

(c): t = T/2

(d): t = 3T/2

(e): t = T

λ

A

A

A

A

A(a): t = 0

(b): t = T/4

(c): t = T/2

(d): t = 3T/2

(e): t = T

Gambar 9.7 Bentuk gelombang pada berbagai waktu. Berdasarkan Gambar 9.7 kita melihat:

355

ada keadaan (a): titik A memiliki simpangan nol dan sedang bergerak ke atas positif dan sedang bergerak ke bawah

ada keadaan (c): titik A memiliki simpangan nol dan sedang bergerak ke bawah angan maksimum negatif dan sedang bergerak ke atas

atas. Keadaan ini

e)

ni, gelombang telah berpindah sejauh λ. Dengan demikian, ecepatan rambat gelombang memenuhi

PPada keadaan (b): titik A memiliki simpangan maksimumPPada keadaan (d): titik A memiliki simpPada keadaan (e): titik A memiliki simpangan nol dan sedang bergerak ke persis sama dengan keadaan (a). Dengan demikian, waktu yang diperlukan gelombang berubah dari keadaan (a) ke keadaan (sama dengan satu periode, atau t = T. Namun, selama selang waktu ik

Tv λ= (9.5)

engan menggunakan definisi pada persamaan (9.2) dan (9.3) kita dapat juga menulis D

Page 359: ITB-Diktat Fisika Dasar II

356

kv ω= (9.6)

ontoh UjungJika pada saat t = 0,2 s ujung tali m

rbentuk merambat dengan laju 4 m/s, Tentukan persamaan simpangan gelombang.

C

tali digetarkan dengan peroide 0,4 s. Simpangan maksimum yang dibentuk adalah 10 cm. engalami simpangan maksimum dan gelombang yang

te Jawab Dari soal kita dapatkan infornasi T = 0,4 s, A = 10 cm = 0,1 m, dan v = 4 m/s. Panjang gelombang adalah 4,04×== vTλ = 1,6 m. Persamaan umum simpngan gelombang diberikan oleh persamaan (9.1), yaitu

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +−=

xtAtxy ϕππ 22cos),( oT λ

⎟⎞

⎜⎛

+−=xt ϕππ 22cos1,0

⎠⎝o6,14,0

Pada saat t = 0,2 s, ujung tali (yaitu x = 0) mengalami simpangan maksimum. Jadi y(0,0) = 0,1. Masukkan ke persamaan di atas maka

⎟⎠⎝

o6,14,0

⎞⎜⎛ +−= ϕππ 022,02cos1,01,0

( )oϕπ +=cos1 Yang berarti

0=+ oϕπ atau

πϕ −=o Dengan demikian, persamaan simpangan gelombang adalah

⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛−−= πππ

6,12

4,02cos1,0),( xttxy

Mari kita lihat sifat turunan fungsi gelombang pada persamaan (9.4) dengan melakukan diferensial parsial terhaeap posisi dan waktu.

Page 360: ITB-Diktat Fisika Dasar II

( )okxtkAxy ϕω +−=∂∂ sin (9.7)

( )okxtAkx

y ω +−−=∂∂ cos2

2

2

(9.8)

ϕ

yk 2−=

( )okxtA ϕωω +−sin (9.9) ty

−=∂∂

( )oϕ kxtAty ωω +−−=

∂∂ cos2

2

2

(9.10) Tampak bahwa

y2ω−=

2

22

357

2

22 //ω

tyk

xy ∂∂∂

atau

=∂

02

2

2

2

2∂

2

=∂∂

−tyk∂

xy

ω

Karena

kv /ω= maka kita dapat menulis

012

2

22 −∂ v

2

=∂∂

ty∂

xy (9.11)

Persamaan (9.11) mgelombang satu dim

ang lebih dari satu dimensi maka persamaannya dapat diperluas dari persamaan gelombang

erupakan bentuk umum persamaan gelombang satu dimensi. Setiap

ensi memenuhi fungsi di atas. Untuk gelombang yang merambat dalam rusatu dimensi di atas. Misalkan Ψ(x,y,z) adalah simpangan gelombang yang merambat dalam ruang tiga dimensi. Persamaan yang dipenuhi simpangan tersebut adalah

012

2

22

2

2

2

2

2

=∂Ψ∂

−∂Ψ∂

+∂Ψ∂

+∂Ψ∂

tvzyx (9.12)

Page 361: ITB-Diktat Fisika Dasar II

358

9.5 Hubungan Antara KecepataBagaimana pengaruh sifat medium terhadap kecepatan rambat gelombang? Sifat medium erpengaruh besar pada laju perambatan gelombang dalam medium tersebut. Mari kita bahas ntuk beberapa kasus.

enuhi

n Gelombang dan Sifat Medium

bu a) Gelombang Tali Kecepatan rambat gelombang pada tali bergantung pada tegangan tali dan massa jenis tali. Kecepatan tersebut mem

µTFv = (9.13)

dengan FT adalah gaya tegangan tali dan µ adalah massa tali per satuan panjang. Persamaaberikut ini yang ujungnya berada di posisi x dan posisi x+dx. Dengan demikian panjang segmen

tali.

Tinjau ujung segm ke kiri yang memmbentuk udut θ(x) ke bawah. Dengan demikian, gaya FT dapat diuraikan atas dua komponen yang saling gak lurus, yaitu

Th

an FT adalah gaya tegangan tali dan µ adalah massa tali per satuan panjang. Persamaaberikut ini yang ujungnya berada di posisi x dan posisi x+dx. Dengan demikian panjang segmen

tali.

Gambar 9.8 Simpangan elemen tali yang dilewati gelombang Tinjau ujung segmen pada posisi x. Ujung ini ditarik oleh gaya FT ke kiri yang memmbentuk udut θ(x) ke bawah. Dengan demikian, gaya FT dapat diuraikan atas dua komponen yang saling gak lurus, yaitu

)(cos)( xFx Th

n di atas dapat diturunkan sebagai berikut. Lihat gambar segmen kecil gelombang tali n di atas dapat diturunkan sebagai berikut. Lihat gambar segmen kecil gelombang tali

tersebut adalah dx. Kita anggap tali homogen dan gaya tegangan tali sama sepanjangtersebut adalah dx. Kita anggap tali homogen dan gaya tegangan tali sama sepanjang

dxx x+dx

y(x,t) y(x+dx,t)FT

θ(x)

FT

θ(x+dx)av

dxx x+dx

y(x,t) y(x+dx,t)FT

θ(x)

FT

θ(x+dx)av

Gambar 9.8 Simpangan elemen tali yang dilewati gelombang

en pada posisi x. Ujung ini ditarik oleh gaya FT

sstete FF )(cos)( xFx θ= (9.14a)

)(sin)( xFxF Tv θ= (9.14b) Tinjau ujung segmen pada posisi x+dx. Ujung ini ditarik oleh gaya FT ke kanan yang memmbentuk sudut θ(x+dx) ke atas. Gaya FT juga dapat diuraikan atas dua komponen yang

Page 362: ITB-Diktat Fisika Dasar II

359

aling tegak lurus, yaitu s

)(cos)( dxxFdxxF Th +=+ θ (9.15a)

)(sin)( dxxFdxxF Tv +=+ θ (9.15b)

1)( <<xθ radian dan 1)( <<+ dxxθUntuk simpangan yang tidak terlalu besar, atau maka kita dapat mengaproksisami

1)(cos →xθ →+ dxx

(9.16a) cos 1)(θ (9.16b)

xxyxx∂∂

=→ )(tan)(sin θθ (9.16c)

dxxxdxx

+∂)(tan (9.16d) ydxx ∂=+→+ )( θθ

Dengan aproksimasi ini m

( (9.17b)

sin

aka

Th FxF →)( 9.17a)

Tv FxF →)(

xTh x∂

yFdxx ∂→+ )( (9.17c) F

dxxT x

F+∂

(9.17d) vydxx ∂

→+ )(

Jumlah total gaya arah

F

horisontal yang bekerja pada segmen tali adalah

)()( =−=−+= 0TTh FF (9.18) hh xFdxxFF umlah total gaya arah vertikal yang bekerja pada segmen tali adalah J

xT x

F∂

dxx

Tvvvy

xyFxFdxxF ∂

−∂∂

=−+=+

)()(F

dxx

yFxyF

xyF TTT 2∂

∂=⎟⎟⎜⎜ ∂

∂−

∂∂

= xdxx

2

+

(9.19)

Karena gaya total arah horisontal nol maka tidak ada percepatan arah horisontal. Dan karena arah vertikal tidak nol maka ada gaya total yang bekerja pada segmen tali. Jika massa segmen tali dm maka dengan hukum Newton II diperoleh

Page 363: ITB-Diktat Fisika Dasar II

360

vv admF = (9.20)

Percepatan arah vertikal merupakan turunan dua kali simpangan terhadap wakty, atau

2

2 y∂= (

tv ∂9.21)

arena rapat massa tali persatuan panjang µ maka massa segmen tali adalah

a

K dm dxµ= (9.22) Dengan demikian

2

22

)( ydxdx2 txyF ∂

=∂ µ T ∂∂

tau a

02

2

2

2

=∂∂

−∂∂

ty

Fxy

T

µ (9.23)

alau kita bandingkan persamaan (9.23) dengan persamaan umum gelombang satu dimensi,

persamaan (9.11), maka kita simpulkan bahwa kecepatan gelombang tali memenuhi ersamaan (9.13).

) Gelombang Longitudinal dalam Zat Padat

Kyaitu p

bLaju perambatan gelombang longitudinal dalam zat padat memenuhi hubungan

ρYv = (9.24)

n ρ adalah massa jenis zat padat. Persamaan di

Gambar 9.9 adalah sebuah batang dengan luas penampang A dan massa jenis homogen ρ. Mula-mdalam keadaan seimbang. Ujung kiri segmen tersebut berada pada posisi x dan ujung kanan

dengan Y adalah modulus elastisitas zat padat, daatas dapat diturunkan sebagai berikut.

ula batang dalam keadaan seimbang. Tinjau segemen batang sepanjang ∆x ketika batang

Page 364: ITB-Diktat Fisika Dasar II

361

erubahan panjang segmen adalah

(9.25)

ampak di sini bahwa segmen yang mula-mula memiliki panjang

berada pada posisi x+∆x. Ketika terjadi osilasi, ujung kiri menyimpang sejauh y(x,t) dan ujung kanan menyimpnag sejauh y(x+∆x,t). P

∆x

Gambar 9.9 Simpangan segmen zat padat yang dilewati gelombang

)()( xyxxyy −∆+=∆

T x∆ mengalami perubahan anjang . Dengan demikian, strain yang bekerja pada batang adalah p y∆

xy

xtxytxxy

xy

∂∂

=∆

−∆+=

∆∆

=),(),(δ (9.26)

tress yang bekerja pada segmen batang adalah S

AF

=σ (9.27)

Jika Y adalah modulus Young maka terpenuhi

δσ

=Y

atau

Yσδ =

y(x,t) y(x+ ∆x,t)

F(x+ ∆x)F(x)

aAseimbang

A osilasi

x x+ ∆x

∆x

y(x,t) y(x+ ∆x,t)

F(x+ ∆x)F(x)

aAseimbang

A osilasi

x x+ ∆x

Page 365: ITB-Diktat Fisika Dasar II

362

atau

FAYx∂

y 1=

atau

xyAYF∂∂

= (9.28)

Gaya yang bekerja pada sisi kiri segmen adalah

xxyAYxF )(∂∂

= (9.29a)

dan gaya yang bekerja pada sisi kanan segmen adalah

xxxyAYxxF ∂

=∆+ )( ∆+∂

(9.29b)

Gaya netto yang bekerja pada segmen batang adalah

)()( xFxxFF −∆+=∆

xx

AYxx

AYxxx

∆∂

=⎟⎟⎠

⎜⎜⎝ ∂

−∂

=∆+

2 (9.30) yyyxyAY

xyAY

xxx

∂⎞⎛ ∂∂∂∂

−∂∂

=∆+

2

assa segmen batang adalah M

xAdVm ∆==∆ ρρ (9.31) Percepatan osilasi elemen batang adalah

2ta

∂= (9.32)

2 y∂

Dengan menggunak

an hukum Newton II maka

maF ∆=∆

Page 366: ITB-Diktat Fisika Dasar II

2tyxAx

2

2

2

xyAY

∂∂

∂∂

∆=∆ ρ

atau

2

22

2

ty

Yxy

∂∂

=∂ ρ

atau

02

2

2

2∂ y=

∂∂

−ty

Y∂xρ (9.33)

Dengan membandingkan persamaan (9.33) dengan persamaan umum gelombang, yaitu

ersamaan (9,11), kita simpulkan bahwa laju perambatan gelombang memenuhi p

ρYv =2 (9.35)

ang persis sama dengan persamaan (9.24)

) Gelombang longitudinal dalam fluida Untuk ggelombang memenuhi

y c

elombang longitudinal yang merambat dalam fluida (zat cair atau gas), laju perambatan

ρBv = (9.36)

ngan pembuktian pada gelombang yang merambat dalam zat padat. Lihat br 9.10

Kita mepanjang elemen ini adalah sehingga volumnya adalah

dengan B adalah modulus volum (bulk) fluida dan ρ adalah massa jenis fluida. Pembukitan persamaan ini mirip deG

miliki elemen volum fluida yang memiliki luas penampang A. Dalam keadaan seimbang x∆ xAV ∆=∆ . Ujung kiri elemen berada

ada posisi x dan ujung kanannya berada pada posisi x+∆x . Ketika berosilasi, ujung kiri elelem pmenyimpnag sejauh y(x,t) dan ujung kanan menyimpnang sejauh y(x+∆x,y). Dengan demikian, perubahan volum elemen adalah [ ]),(),( txytxxyA −∆+ . Jika B adalah modulus bulk dari fluida

363

Page 367: ITB-Diktat Fisika Dasar II

364

enuhi maka terp

[ ] VtxytxxyAPB

∆−∆+−=

,(),(

atau

/)

xAtxytxxyBA

VtxytxxyBAP

∆−∆+

−=−∆+

−=),(),(

∆),(),(

xyBP∂∂

−= (9.37)

∆x

y(x,t) y(x+ ∆x,t)

P(x+ ∆x)P(x)

aA

A

seimbang

osilasi

x x+ ∆x

∆x

y(x,t) y(x+ ∆x,t)

P(x+ ∆x)P(x)

aA

A

seimbang

osilasi

x x+ ∆x

Gambar 9.10 Osilasi elemen volum dalam fluida

Gaya yang bekerja di sisi kiri elemen adalah

xxyABAxPxF∂∂

−== )()( (9.38a)

an gaya yang bekerja di sisi kanan elemen adalah d

∆+∂∂

−=∆+=∆+yABAxxPxxF )()(

xx (9.38b)

Gaya netto yang bekerja pada elemen adalah

)()( xFxxFF −∆+=∆

Page 368: ITB-Diktat Fisika Dasar II

xx

yBAy∆

∂−=⎟

⎞∂−

2

(9.39) xx

yBAxyBA

xyAB

xxxxxx ∂⎟⎠

⎜⎜⎝

⎛∂∂

∂−=

∂∂

+∂∂

−=∆+∆+

2

aya ini arahnya menekan elemen ke dalam. Gaya arah ke luar yang menyebabkan elemen memiliki percepatan adalah negatif dari gaya ini, yaitu

G

xx

yBAFF ∆∂∂

=∆−=∆ 2

2

' (9.40)

Massa elemen adalah

xAdVm ∆==∆ ρρ (9.41) Percepatan osilasi elemen fluida adalah

365

2

2 y∂= (9.42)

t∂

engan menggunakan hukum Newton II maka

a

D

maF ∆=∆

2

2 y2

2

txAx

xyBA

∂∆=∆

∂∂ ρ ∂

atau

2

22

2

ty

Bxy

∂∂

=∂ ρ

atau

02

2

2

2

=∂∂

−∂∂

ty

Bxy ρ (9.43)

engan membandingkan persamaan (9.43) dengan persamaan umum gelombang, yaitu

maan (9.11), kita simpulkan bahwa laju perambatan gelombang dalam fluida memenuhi Dpersa

Page 369: ITB-Diktat Fisika Dasar II

ρBv =2

yang persis sama dengan persamaan (9.36) Contoh Gelombang dengan panjang 0,3 m merambat sepanjang tali yang memiliki panjang total 300 m

an massa 15 kg. Jika tegangan tali adalah 1000 N, berapa laju perambatan gelombang dan

awab iberikan λ = 0,3 m, L = 300 m, m = 15 kg, dan FT = 100 N

li per satuan panjang

dberapa pula frekuensinya? JDMassa ta

30015

==Lmµ = 0,05 kg/m

Laju perambatan gelombang pada tali

2000005,0

1000===

µTFv = 141 m/s

Periode gelombang

366

1413,0

==vλ = 0,002 s T

Frekuensi gelombang

002,011

==f = 5T

00 Hz

ontoh

ang diperlukan gelombang bunyi merambat sepanjang rel kereta api epanjang 1 km? Massa jenis baja adalah 7,8× 103 kg/m3 dan modulus elastisitasnya 2,0 × 1011

N/m2. Jawab

iberikan ρ = 7,8× 103 kg/m3 dan Y = 2,0 × 1011 N/m2 ambatan gelombang

CBerapa lama waktu ys

DLaju per

Page 370: ITB-Diktat Fisika Dasar II

33

11

101,5108,7 ×ρ

=Yv 100,2

×=×

= m/s

bang merambat sejauh x = 1 km = 1000 m adalah

m/s

bang merambat sejauh x = 1 km = 1000 m adalah Waktu yang diperlukan gelomWaktu yang diperlukan gelom

3101,51000×

==∆vxt = 0,2 s

elombang memindahkan pola simpangan dari sumber ke lokasi lain di medium. Bagian medium yang sem gerar dengan adanya gelombang yang menjalar. Karena getaran memiliki energi, maka bagian medium yang semula tidak memiliki energi (diam)

enjadi memiliki energi (bergetar) dengan adanya gelombang yang menjalar. Ini hanya mungkin indhkan energi dari sumber ke tempat yang dilaluinya.

Gambar 9.10 Menentukan ener ∆V Untuk gelombang sinusoidal di m enurut fungsi harmonik (sinus atau kosinus), partikel -rata yang berbanding lurus dengan mplitudo gelombang, yaitu . Kita tinjau medium dalam kotak yang panjangnya

en tersebut

9.6 Energi yang dibawa gelombang G

ula diam, akhirnya ber

mterjadi jika gelombang berperan memBerapa energi yang dibawa gelombang?

∆x

S

∆x

S

gi yang dimiliki gelombang dalam elemen

ana simpangannya berubah m-partikel medium memiliki energi rata

2)2/1( kAE =a∆x dan luas penampangnya S. Volume elemen: ∆V = ∆x S Massa elemen: ∆m = ρ ∆V = ρ ∆x S

Energi gelombang dalam elem 21 kAE =∆ 2

emiliki hubungan: mk

=ωDari pelajaran tentang osilator harmonik kita m . Dengan demikian,

a ∆=∆ ρωω 22 Dengan demikian, energi gelombang dalam elemen massa ∆m adalah untuk elemen m ssa ∆m berlaku: k = Sxm

367

Page 371: ITB-Diktat Fisika Dasar II

22 )(21 AxSE ∆=∆ ρω

tSAtx

∆∆∆

=21 ρω 22

etapi

T

vtx=

∆∆

ehingga s

tvSAE ∆=∆ 22

21 ρω (9.44)

aya yang dibawa gelombang menjadi D

ttSAv

tEP

∆∆

=∆∆

=22)2/1( ωρ

22

21 SAvωρ= (9.45)

tensitas gelombang adalah daya per satuan luas, yaitu

In

SPI =

22

21 Avωρ= (9.46)

9.7 Kebergantungan Intensitas pada Jarak Pada peorses perambatan gelombang, energi yang dipindahkan berasal dari sumber. Karena energi kekadimiliki gelom

erubah-ubah maka intensitas bisa berubah-ubah selama gelombang menjalar.

l, maka ketika melewati suatu permukaan yang berbeda-beda maka daya yang bang selalu tetap. Karena daya selalu tetap sedangkan luas permukaan bisa

b Dari persamaan (9.46) tampak bahwa

368

Page 372: ITB-Diktat Fisika Dasar II

SvPA 12

22

ωρ=

Mangingat P, ρ, v, dan ω semuanya konstan maka kita dapat menulis

SA 12 ∝ (9.47)

an berdasarkan persamaan (9.46) kita juga peroleh hubungan D

2AI ∝ (9.48)

yang berakibat

SI 1∝ (9.49)

) Gelombang bola

kita tinjau gelombang bola yang berasal dari sebuah sumber titik yang merambat e segala arah. Permukaan yang dilewati gelombang adalah permukaan bola. Jika jarak tempat

pengam

Gambar 9.1bola.

(9.50)

ari persamaan (9.49) dan (9.50) kita dapatkan hubungan

aSebagai contoh k

atan ke sumber gelombang r, maka luas permukaan yang dilewati gelombang adalah

1 Luas permukaan yang dilewati gelombang bola sama dengan luas permukaan

24 rS π=

D

369

Page 373: ITB-Diktat Fisika Dasar II

2

1r

I ∝ (9.51)

ntuk dua tempat yang berjarak r1 dan r2 dari sumber, hubungan (9.51) memiliki konsekuensi U

22

21

1

2

rr

II

= (9.52)

erdasarkan persamaan (9.48) dan (9.52) kita dapatkan kebergantungan amplitudo terhadap B

jarak dari sumber gelombang

rA 1∝ (9.53)

yang memiliki konsekuensi

370

2

1

1

2

rr

A= (9.53)

ntuk gelombang yang merambat dalam arah dua dimensi, seperti gelombang permukaan air setelah mkeliling lingkaran di sekitar sumber. Jadi

A

b) Gelombang Lingkaran U

enjatuhkan sebutir batu, luas permukaan yang dilewati gelombang sebanding dengan

S rπ2∝ (9.54) Berdasarkan persamaan (9.49) dan (9.54) kita mendapatkan

rI 1∝ (9.55)

ang memiliki konsekuensi y

2

1

1

2

rr

I= (9.56)

erdasarkan persamaan (9.48) dan (9.56) kita dapatkan

I

B

Page 374: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Ar

1∝ (9.57)

yang memiliki konsekuenai

2

1

1

2

rrA

A= (9.58)

etelah membahas besaran-besaran gelombang, mari kita meningkat ke pambahasan yang berkaitan dengan fenomena-fenomena gelombang. Pada bagian ini kita akan mempelajari sifat pemantulagelombang apa saj asehingga sangat penting untuk dipahami.

endefinisikan muka gelombang. Untuk mudahnya, kita lihat gelombang

Secara formal muka gelom

9.8 Muka Gelombang S

n, pembiasan, dan superposisi gelombang. Fenomena ini merupakan cirri khas

Mari kita awali dengan myang merambat di permukaan air akibat dijatuhkan sebutir batu. Kalian amati pola yang bergerak secara radial keluar bukan? Bagaimana bentuk pola tersebut? Berbentuk lingkaran bukan? Nah, pola lingkaran yang diamati tersebut adalah contoh muka gelombang.

muka gelombangmuka gelombang

Gambar 9.12 Muka gelombang air yang berbentuk lingkaran

bang dapat didefinisikan sebagai

Kumpulan titik-titik pada medium yang memiliki fase simpangan yang sama.

Ingat, fase simpangan memenuhi oxt ϕππϕ +−= 22 .

T λ Jadi muka gelombang adalah

kumpulan titik-titik yang memiliki ϕ yang sama.

371

Page 375: ITB-Diktat Fisika Dasar II

372

sama tentu berada ada keliling lingkaran dengan pusat adalah titik tempat menjatuhkan batu.

mber dari satu titik, mber bunyi.

menaik-turunkan pelat yang panjang, maka uka gelombang akan berbentuk garis datar.

tegak lurus muka

alah satu prinsip yang penting pada pembahasan tentang gelombang adalah prinsip Huygens.

etiap titik pada muka gelombang berperan sebagai sumber gelombang titik yang baru.

u dapat dipandang sebagai gabungan muka gelombang yang dihasilkan

Gambar 9.13 Prinsip Huygens: (a) muka gelombang datar, dan (b) mula gelombang lingkaran atau bola.

i) Untuk gelombang air yang kita bahas di atas, titi-titik dengan fase yangpii) Untuk gelombang bunyi yang bersu uka gelombang adalah permukaan bola yang pusatnya berada pata lokasi sumiii) Untuk gelombang air yang dihasilkan dengan m Satu sifat yang menarik adalah, arah perambatan gelombang selalugelombang. 9.9 Prinsip Huygens SPrinsip ini menyatakan bahwa S Muka gelombang barsumber gelombang titik pada muka gelombang lama.

Page 376: ITB-Diktat Fisika Dasar II

373

9.10 Pemantulan Gelombang Pemantulan adalah pembelokan arah rambat gelombang karena mengenai bidang batas medium yang berbeda. Gelombang pantul adalah gelombang yang berada pada medium yang sama dengan gelombang datang. Pada gelombang tali, pemantulan terjadi pada ujung tali, baik ujung tersebut diikatkan pada penyangga yang tetap atau dibiarkan bebas. Medium yang berada di seberang ujung tali adalah medium yang berbeda (penyangga atau udara). Ketika gelombang sampai ke ujung tali gelombang tersebut mengalami pemantulan dan merambat dalam arah berlawanan.

Gambar 9.14 (a) Pemantulan gelombang tali, (b) pemantulan gelombang permukaan air oleh dinding dan (c) pemantulan gelombang cahaya oleh logam. Gelombang air yang sedang merambat mengalami pemantulan ketika mengenai dinding penghalang. Gelombang cahaya yang datang dari udara dan mengenai permukaan kaca, sebagian akan masuk ke dalam kaca dan sebagian mengalami pemantulan. Gelombang cahaya yang jatuh pada cermin hampir semuanya mengalami pemantulan. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimanakah hubungan antara arah gelombang datar dan gelombang pantul?

Page 377: ITB-Diktat Fisika Dasar II

θd θp

Arah normalArah gelombangdatang

Arah gelombangpantul

Bidang pantul

θd: sudut datangθp: sudut pantul

θd θp

Arah normalArah gelombangdatang

Arah gelombangpantul

Bidang pantul

θd: sudut datangθp: sudut pantul

374

Gambar 9.15 Sebelum me terlebih dahulu berkenalan dengan definisi berikut ini: (a) Arah norma

) Sudut datang

Arah gelombang datar dan gelombang pantul

nentukan hubungan tersebut, mari kita

l, yaitu adalah arah yang tegak lurus bidang pantul. (b ( dθ ) adalah sudut yang dibentuk oleh arah sinar datang dan arah normal

(c) Sudut pantul ( pθ ) adalah sudut yang dibentuk oleh arah sinar pantul dan arah normal

θd θp

θpθd

A

B

C

Dθd θp

θpθd

A

B

C

D

Gambar 9.16 Pembuktian hukum pemantulan Hukum pemantulan menyatakan bahwa sudut datang persis sama dengan sudut pantul, atau

Page 378: ITB-Diktat Fisika Dasar II

pd θθ = (9.59)

Hukum ini dapat dibuktikan dengan mudah menggunakan prinsip Huygens seperti berikut ini. Perhatikan Gbr. 9.16. (i) Lihat titik A dan B yang berada pada muka gelombang sinar datang. (ii) Titik A menyentuh bidang pantul sedangkan titik B belum. Titik B masik berjarak BC ke titik pantuk, yaitu titik C. (iii) Ketika titik B mencapai titik pantul C, titik A telah terpantul ke titik D. (iv) Selanjutnya, garis CD membentuk muka gelombang pantul. (v) Karena waktu yang diperlukan gelombang di titik A mencapai titik D sama dengan wakru yang diperlukan gelombang dari titik B mencapai titik C maka AD = BC.

i) Segitiga ADC dan ABC memiliki sudut siku-siku masing-masing pada titik D dan titik B. (vDengan demikian: Sudut BAC = sudut datang dθ

Sudut DCA = sudut pantul pθ

(vii) Dengan aturan trigonometri sederhana maka BC = AC sin dθ

AD = AC sin pθ

Karena AD = BC maka

pd θθ sinsin =

atau

pd θθ =

tang ama dengan sudut pantul.

Contoh Berdasarkan Gbr 9.17, gambarkan berkas sinar pantul Jawab Kita mengambar sinar pantul oleh masing-masing bidang sedemikian sehingga sudut das

375

Page 379: ITB-Diktat Fisika Dasar II

120o

30o

120o

30o

Gambar 9.17 Yang perlu kalian ingat adalah jumlah sudut sebuah segitiga adalah 180o Sudut datang adalah 60o Sudut pantul pada bidang pertama adalah ∠N1AC = 60o Sudut datang pada bidang kedua adalah ∠ACN2

376

∠CAB + ∠ABC + ∠CAB + ∠ACB = 180o (jumlah sudut segitiga)

akACB = 180o - ∠CAB + ∠ABC = 180o – 30o – 120o

= 30o

atau ∠ACN2 = 90o - ∠ACB = 90o – 30o = 60o an pada bidang kedua adalag 60o. ian sudut pantul pada bidang kedua juga 60o. Atau sudut yang dibentuk oleh sinar

pantul dengan bidang kedua adalah 30o.

r 9.18

Dari Gambar 9.17: ∠CAB = 30o

M a ∠

∠ACN2 + ∠ACB = 90o Jadi, sudut dat gDengan demik ,

120o

30o AB

C

N1

N260o

30o

120o

30o AB

C

N1

N260o

30o

Gamba

Page 380: ITB-Diktat Fisika Dasar II

377

9.11 Pembiasan Pembiasan terjadi karena gelombang memasuki medium yang berbeda dan kecepatan gelombang pada medium awal dan medium yang dimasuki berbeda. Jika arah datang gelombang tidak sejajar dengan garis normal maka pembiasan menyebabkan pembelokan arah rambat gelombang. Gelombang air yang melalui daerah yang lebih dangkal mengalami perubahan kecepatan, sehingga terjadi pembiasan. Cahaya yang bergerak dari udara ke air mengalami pembiasan

arena perbedaan kecepatan cahaya di udara dan di air.

air dan (b) gelombang cahaya

gan antara arah gelombang datar dan arah

isalkan kecepatan gelombang pada medium pertama adalah v1 dan kecepatan gelombang pada medium kedua adalah v2. Misalkan gelombang datang dari medium pertama ke medium kedua, maka hubungan antara sudut datang dan sudut bias memenuhi

k

Arahdatang

Gambar 9.19 (a) Pembiasan gelombang permukaan Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana hubungelombang bias? M

21

sinsinvv

bd θθ= (9.60)

dengan dθ : sudut dating dan bθ : sudut bias Kita dapat membuktikan persamaan di atas dengan menggunakan prinsip Huygens. Perhatkan Gbr. 9.20.

muka gelombang AB pada medium 1. Titik A menyentuh bidang batas sedangkan tik B belum menyentuh bidang batas. i) Pada saat ∆t berikutnya, gelombang pada titik B menyentuh bidang batas pada titik C.

(i) Perhatikan ti(i

Arahbias

Arah

bias

datangArah

Arahdatang

Arah

bias

datangArahArah

bias

Page 381: ITB-Diktat Fisika Dasar II

θd

θb

θ

B

378

Gambar 9.20 Pembuktian hukum pembiasan Karena kecepatan gelombang di medium 1 adalah maka panjang Selama ∆t, gelombang pada titik A telah mencapai titik D di medium 2. Karena kecepatan gelombang dalam medium 2 adalah maka panjang

1v tvBC ∆= 1 .

2v tvAD ∆= 2 . (iii) Segitiga ABC dan ADC merukanan segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku masing-masing pada titik B dan titik D.

v) Dengan mengamati sudut-susud yang dibentuk garis-garis pada Gambar 44.6 kita akan apatkan

udut BAC =

(id S dθ Sudut DCA = bθ (v) Dengan aturan trigonometri, kita dapatkan hubungan

dACBC θsin=

bACAD θsin= Pembagian ke dua persamaan di atas memberikan

d

b

ACAC

BCAD

θθ

sinsin

=

d

btvt θv

θsinsin

1

=∆

2∆

d

b

vv

θθ

sin1

sin2 =

atau

d

A C

D

θb

Medium 2Kecepatan v2

Medium 1Kecepatan v1

θd

θb

θ

B

Medium 1Kecepatan v1

d

A C

D

θb

Medium 2Kecepatan v2

Page 382: ITB-Diktat Fisika Dasar II

379

21

sinsinvv

bd θθ=

Khusus untuk gelombang cahaya, kecepatan rambah gelombang dalam medium dengan indekas bias n adalah . Dengan demikian, hokum pembiasan untuk gelombang cahaya dapat ditulis

ncv /=

21 /sin

/sin

ncncbd θθ

=

atau

bd nn θθ sinsin 21 = (9.61)

an alcohol (air di bawah dan alcohol di atas). Modulus 9 9

hol. Massa jenis air dan alcohol masing-masing 10 kg/m3 dan 7,9 10 kg/m3. elombang udara merambat dalam alcohol dan mengenai bidang batas antara alcohol dan air

ata g 45o. Tentukan am at gelombang dalam air dan dalam alkohol

) Sudut bias gelombang ketika memasuki air.

awab a) Kecepatan rambat gelomban g bunyi dalam fluida memenuhi

yang merupakan ungkapan hukum Snell. Contoh Di dalam suatu tabung dimasukkan air dvolum masing-masing zat cair tersebut adalah 2,0 × 10 N/m2 untuk air dan 1,0 × 10 N/m2 untuk alco 3 × 2

Gdengan sudut d na) Kecepatan r bb J

ρv = B

Kecepatan rambat bunyi dalam alkohol

2

9

1 109,7100,1××

=v = 1125 m/s

ecepatan rambat bunyi dalam air K

3

9

2 10100,2 ×

=v = 1414 m/s

Page 383: ITB-Diktat Fisika Dasar II

380

berikan sudut datang, θD = 45o

engan menggunakan hokum pemantulan

b) DiD

21

sinsinvv

bd θθ=

atau

71,026,145sin11251414sinsin =θ

1

2 ×=×= odb v

vθ = 0,895

atau

bθ = 63,5o

9.12 Superposisi ita sudah memahami bahwa ketika gelombang meambat maka titik-titik dalam medium

ya penyimpangan beubah-ubah antara –A sampai +A engan A adalah amplitudo gelombang. Apa yang terjadi jika ada dua gelombang yang merambat ersamaan dalam medium tersebut?

bang.

umuskan secara materika berikut ini. ika ada dua gelombang dengan simpangan dan merambat bersamaan dalam

yang sama maka simpangan total titik-titik dalam medium memenuhi

(9.62) Jika ada N gelombang yang merambat bersamaan dalam medium yang sama maka simpangan

),(),( 1 txytxytxy N+=

Kmenyimpang dari posisi seimbang. Besarndb Gelombang pertama akan menyimpangkan titik-titik dalam medium antara –A sampai +A. Gelombang kedua juga akan menyimpangkan titik-titik dalam medium antara –A sampai +A. Sehingga simpangan total titik-titik dalam medium ketika dua gelombang merambat bersamaan merupakan jumlah dari simpangan yang dihasilkan oleh masing-masing gelombang. Fenomena ini dikenal dengan superposisi gelom Secara formal, superposisi gelombang dapat dir

),(1 txy ),(2 txy Jmedium

),(),(),( 21 txytxytxy +=

total titik dalam medium memenuhi

...),(2 txy ++ ),(

∑=N

=

txy ),( (9.63) i

i1

Page 384: ITB-Diktat Fisika Dasar II

381

Superposisi Gelombang Sinusoidal

ekarang kita tinjau gelombang yang bentuknya sederhana, yaitu gelombang sinusoidal. Untuk uperposisi dua buah gelombang. Simpangan masing-masing

Smudahnya kita hanya batasi pada sgelombang adalah

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎛

⎝+−= 1

1111 22cos),( o

xTtAtxy ϕ

λππ (9.64)

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+−= 2

2222 22cos),( o

xTtAtxy ϕ

λππ (9.65)

posisi dua gelombang tersebut adalah

( 2 txytxy +

Super

), 1ytx = ),(),(

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+−+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝ 1T⎛

+− 222

211

1 22cos22cos oox

TtAxtA ϕ

λππϕ

λππ (9.66)

1 = A2

=

Kita tinjau kasus sederhana di mana amplitudo, periode dan panjang gelombang kedua gelombang sama, AT1 = T2 λ1 = λ2 Persamaan (9.66) dapat ditulis

⎭⎬

⎩⎨ ⎟

⎠⎜⎝

⎟⎠

⎜⎝

21 oo TT λλ⎫⎧ ⎞⎛ +−+⎞⎛ +−= 22cos22cos),( xtxtAtx ϕππϕππ y

Kita gunakan persamaan trigonometri

⎟⎠⎞

⎜⎛ −

⎟⎞cos βαβ (9.67)

⎝⎠⎜⎝⎛ +

=+22

cos2coscos αβα

di mana

122 ox

Tt ϕ

λππα +−=

Page 385: ITB-Diktat Fisika Dasar II

382

dan

222 ox

Tt ϕ

λππβ +−=

Maka

⎟⎞

⎜⎛ +

+−=+ 222

21 ooxTt ϕϕ

ππβα ⎠⎝ 2λ

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=−

2221 oo ϕϕβα

Dengan demikian, kita dapat menulis

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝⎠⎝ 2 T⎛

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡+−⎟

⎞⎜⎛ −

=2

22coscos2),( 2121 oooo tAtxyλ

ππϕϕ (9.68)

Mari kita amati bagaim a bentuk pola gelombang pada berbagai posisi. Kita melakukan pengamatan pada saat tertentu. Untuk mudahnya kita amati pada saat t = 0. Pada saat t = 0 sebagan simpangan gelombang pada berbagai posisi memenu

+x ϕϕ

an

hi persamaan

⎟⎟⎞

⎜⎜⎛

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ +

+−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=2

2cos2

cos2)0,( 2121 oooo xAxyϕϕ

λπ

ϕϕ (9.69) ⎠⎝

.21 Adalah pola gelombang hasil superposisi yang “dipotret” pada saat t = 0. Tampak plitudo gelombang yang dihasilkan sangat bergantung pada nilai

Gambar 9bahwa am 021 ϕϕ −o . Dan ini

ahami dari persamaan (9.69). Setelah superposisi, maka gelombang dihasilkan memiliki ekuensi yang sama dengan gelombang semula tetapi amplitudonya berubah menjadi

dapat dipfr

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=2

cos2' 21 ooAAϕϕ

(9.70)

adi, amplitudo gelombang superposisi bergantung pada 021 ϕϕ −o . J

Suatu yang menarik terjadi jika

02

21 =− oo ϕϕ

atau 021 ϕϕ =o .

engan demikian,

( ) AAA 20cos2' == . Jika kondisi ini dipenuhi maka amplitudo gelombang D

Page 386: ITB-Diktat Fisika Dasar II

383

superposisi menjadi dua kali amplitudo gelombang semula. Jika kondisi ini dicapat maka dua gelombang dikatakan sefasa dan superposisi yang terjadi disebut superposisi konstruktif.

Gambar 9.21 (a) adalah superposisi gelombang asal yang memiliki fase sama, (b) adalah uperposisi gelombang asal yang memiliki beda fase π/2, dan (c) adalah superposisi gelombang

ϕo1-ϕo2 = 0

y1(x,0)

y2(x,0)

y(x,0)

(a) ϕo1- ϕo2 = π/2

y1(x,0)

y2(x,0)

y(x,0)

(b)

sasal yang memiliki beda fase π. Kasus menarik lain terjadi jika

2221 πϕϕ=

− oo atau πϕϕ += 021o .

Dengan demikian, 0cos2' =⎟⎞

⎜⎛=πAA . Jika kondisi in i 2 ⎠

i dipenuh maka amplitudo gelombang

uperposisi nol. Pada konsisi ini kedua gelombang dikatakan berlawanan fasa dan superposisi yang terjadi disebut superposisi destruktif.

⎝s

y (x,0)

y2(x,0)

1

y

ϕo1-ϕo2 = π(c)

ϕo1-ϕo2 = 0

y1(x,0)

y2(x,0)

y(x,0)

(a) ϕ

(x,0)

o1-ϕo2 = 0

y1(x,0)

y2(x,0)

y(x,0)

(a) ϕo1- ϕo2 = π/2

y1(x,0)

y2(x,0)

y(x,0)

(b) ϕo1- ϕo2 = π/2

y1(x,0)

y2(x,0)

y(x,0)

(b)

y (x,0)

y2(x,0)

1

y

ϕo1-ϕo2 = π

(x,0)

(c)

y (x,0)

y2(x,0)

1

y

ϕo1-ϕo2 = π(c)

(x,0)

Page 387: ITB-Diktat Fisika Dasar II

9.13 Pelayangan Kasus menarik terjadi jika dua gelombang memiliki perbedaan frekuensi yang sangat kecil. Misalkan

384

(9.71)

Misalkan pula dua gelombang memiliki amplitudo yang sama. Kemudian kita mengamati gelombang superposisi pada lokasi tertentu. Misalkan lokasi tersebut adalah x = 0. Gelombang superposisi menjadi

fff ∆+= 21

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+−+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛+−= 2

221

11

022cos022cos),0( oo TtA

TtAty ϕ

λππϕ

λππ

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛++⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛+= 2

21

1

2cos2cos oo Tt

TtA ϕπϕπ

Kita mengganti 1/T dengan f sehingga dapat kita tulis

)( ) ( 2211 2cos2cos),0( oo tftfAty ϕπϕπ +++= (9.72) Kita dapatkan di sini,

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=+

222

22121 ootff ϕϕ

πβα

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=−

222

22121 ootff ϕϕ

πβα

222 otf ϕπ

∆+

∆=

dengan 21 ooo ϕϕϕ −=∆ . Dengan demikian, persamaan (9.72) dapat ditulis menjadi

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

⎟⎠⎞

⎜⎝

cos2os π⎛ ∆+

∆=

222

22c2),0( 2121 ooo tfftfAty

ϕϕπ

ϕ (9.73)

pola simpangan berbeda disuperposisi. Tampak bahwa gelombang hasil superposisi memiliki amplitudo yang

Gambar 9.22 adalah yang terjadi ketika gelombang dengan frekuensi sedikit

Page 388: ITB-Diktat Fisika Dasar II

bergantung pada waktu. Amplitudo bervariasi dari nol sampai 2A. Amplitudo maksimum terjadi ketika

385

122⎝

2 ±=⎟⎠⎞

⎜⎛ ∆

+∆ otf ϕ

π cos

atau

222 otf ϕπ

∆+

Gambar 9.22 Superposisi dua gelombang yang memiliki frekuensi sedikit berbeda. Kurva merah dan hitam adalah gelombang asal dan kurva hijau adalah gelombang hasil superposisi. Misalkan amplitudo maksimum terjadi saat t1 yang memenuhi

= 0, - π, atau +π.

y (0,t)1

y2(0,t)

y(0,t)

y (0,t)1

y2(0,t)

y(0,t)

222 1

otf ϕπ

∆+

∆ = 0

enuhi Am

plitudo maksimum berikutnya terjadi saat t1+τ dan mem

2)(

22 1

otf ϕτπ

∆++

∆ = π.

Page 389: ITB-Diktat Fisika Dasar II

386

engan demikian D

πϕ

πϕ

τπ =⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ ∆

+∆

−⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ ∆

++∆

222

2)(

22 11

oo tftf

atau

πτπ =∆f atau

f∆=

1τ (9.74)

Jadi, amplitudo maksimum terjadi berulang-ulang dengan periode

f∆= /1τ . Untuk gelombang bunyi, saat amplitudo maksimum kita akan mendengar bunyi yang keras, dan saat amplitudo nol kita tidak mendengar bunyi. Karena amplitudo maksimum muncul secara periodeik maka kita mendengar bunyi keras yang muncul secara periodic dengan periode

f∆= /1τ . Peristiwa ini disebut pelayangan, dan τ disebut periode pelayangan. Contoh Sebuah garpu tala menghasilkan frekuensi 400 Hz. Ketika digetarkan didekat senar gitar yang sedang dipetik, terjadi 20 pelayangan dalam lima detik. Berapakah frekuensi senar gitar? Jawab Frekuensi pelayangan

520

=∆f = 4 Hz.

a dengan selisih frekuensi dua sumber. Dengan demikian, frekuensi ungkin dimiliki oleh senar gitar adalah 400 + 4 = 404 Hz atau 400 – 4 = 396 Hz.

Frekuensi pelayangan samyang m 9.14 Gelombang Berdiri

enarik lain terjadi jika gelombang yang bersuperposisi merambat dalam arah Kasus mberlawanan. Misalkan gelombang pertama merambat ke arah kanan,

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +−= 11 22cos),( o

xTtAtxy ϕ

λππ

dan gelombang kedua merambat ke arah kiri,

Page 390: ITB-Diktat Fisika Dasar II

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ++ 2π= 22 2cos),( o

xTtAtxy ϕ

λπ

erbedaan arah gelombang dibedakan oleh tanda di depan suku

λπ /2 xP . Tanda negatif untuk gelombang yang merambat ke kanan dan tanda positif untuk gelombang yang merambat ke kiri.

posisi kedua gelombang tersebut menjadi Super

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +++⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ +−= 21 22cos22cos),( oo

xTtx

TtAtxy ϕ

λππϕ

λππ

Kita dapatkan

122 ox

Tt ϕ

λππα +−=

dan

222 oT λ

sehingga

xt ϕππβ ++=

⎟⎞

⎜⎛ +

+2 21 oot ϕϕπ

⎠⎝=

+22 T

βα

⎟⎠⎝ 22 T

⎞⎜⎛ −

+−2 21 oox ϕϕπ

demikian, gelombang hasil superposisi dapat ditulis

=− βα

Dengan

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛−cos2A

−+=

22cos

22),( 2121 oooo

Ttxtxy

ϕϕπ

ϕϕλ

π (9.75)

Dengan menggunakan sifat αα cos)(cos =− , maka bagian kosinus pertama di ruas kanan

ersamaan (9.75) dapat diubah penulisannya sehingga diperoleh p

⎟⎞

⎜⎛ +

+⎟⎞

⎜⎛ −

−= 2cos2cos2),( 2121 oooo txAtxyϕϕ

πϕϕ

π (9.76) ⎠⎝⎠⎝ 22 Tλ

ang kita dapatkan bukan lagi gelombang merambat, tetapi hanya menyimpangan titik-titik pada medium. Tiap titik berosilasi harmonik dengan amplitudo yang bergantung pada posisi.

Y

387

Page 391: ITB-Diktat Fisika Dasar II

388

Gelombang semacam ini disebut gelombang berdiri. Gambar 9.23 adalah contoh pola gelombang berdiri.

ontoh gelombang berdiri

9.15 Gelombang Berdiri pada Dawai

mbang berdiri dapat kita jumpai pada senar gitar. Misalkan panjang senal L. Ujung senar gitar, yaitu pada posisi x = 0 dan x = L harus selalu memiliki simpangan nol karena ditambatkan pada posisi tetap. Jadi dan

Gambar 9.23 C

Gelo

0),0( =ty 0),( =tLy, . Berdasarkan persamaan (9.76), kondisi ini a dicapai jik

02

02cos 21 =⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

− oo ϕϕλ

π (9.77)

dan

02cos 21 =⎟⎞

⎜⎛ −

− ooL ϕϕπ

2 ⎠⎝ λ (9.78)

Syarat (9.77) menghasilkan

...,23,

2221 ππϕϕ

±±=− oo (9.79)

dan syarat (9.78) menghasilkan

Page 392: ITB-Diktat Fisika Dasar II

389

...,23,

222 21 ππϕϕ

λπ ±±=

−− ooL (9.80)

Jika persamaan (9.80) dikurangkan pada persamaan (9.79) maka ruas kanan berbeda kelipatan bulat dari π. Jadi

πϕϕϕϕ

λπ nL oooo =⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ −

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

−22

2 2121

dengan n bilangan bulat Kita dapatkan

πλ

π nL=2 (9.81)

Karena n memiliki bermacam-macam nilai yang mungkin, maka λ juga memiliki bermacam-macam nilai yang mungkin. Oleh karena itu akan lebih tepat jika kita menggunakan symbol . Dengan demikian, panjang gelombang pada senar gitar memenuhi nλ

nn =λ L2 (9.82)

engan n = 1, 2, 3, …. d Untuk n = 1: L21 =λ disebut nada dasar atau harmonik pertama Untuk n = 2: L=2λ disebut nada atas pertama atau harmonik kedua

Untuk n = 3: 3

2L3 =λ disebut nada atas kedua atau harmonik ketiga

an seterusnya Karena frekuensi memenuhi

D

λ/vf = , maka frekuensi-frekuensi harmonik yang dihasilkan dalah a

)/2( nLvvf

nn ==

λ

Page 393: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Lvn= (

29.83)

diri yang terbentuk pada tali.

(9.84)

onik pertama sama dengan frekuensi dasar, yaitu 440 Hz.

Gambar 9.24 Berbagai pola gelombang ber

Contoh Frekuensi dasar dawai biola adalah 440 Hz. Berapakah frekuensi empat harmonik pertama Jawab Berdasarkan persamaan (9.83), kita dapat menulis

nfn ∝

Frekuensi harmJadi,

440=f Hz. 1

Dari persamaan (9.84) tampak bahwa

nf 11

nfn ==

n

atau nff = 1

Dengan demikian:

390

Page 394: ITB-Diktat Fisika Dasar II

391

si harmonik kedua: f2 = 2 × f1 = 2 × 440 = 880 Hz rekuensi harmonik ketiga: f2 = 3 × f1 = 3 × 440 = 1 320 Hz

Frekuensi harmonik ketiga: f2 = 4 × f1 = 4 × 440 = 1 760 Hz

Soal d1) Ketika supernova 1987Amencapai bumi 20 menit lebih cepat daripada cahaya meskipun keduanya tercipta pada saat yang bersamaan. Apakah pengamatan ini tidak bertentangan dengan konsep bahwa tidak ada materi yang dapat melebihi kecepatan cahaya? Jawab Pengamatan ini menunjukkan bahwa ruang antar bintang tidak benar-benar vakum tetapi masih mengandung materi walapung dengan kerapatan sangat rendah. Akibatnya, ruang antar alam semesta memiliki indeks bias lebih besar daripada satu sehingga laju cahaya dalam ruang antr alam semesta lebih kecil daripada laju cahaya dalam ruang vakum. Neutrino adalah materi yang lajunya hampir mendekati laju cahaya dan sangat sulit dihambat oleh materi. Selama bergerak dalam ruang antar bintang (meskipun ruang tersebut terisi oleh materi) laju neutrino hampir tidak berubah. Laju materi yang tidak dapat melebihi cahaya maksudnya adalah laju cahaya dalam ruang hampa. Sedangkan dalam ruang antar bintang, laju cahaya bisa lebih kecil dari laju cahaya dalam ruang yang benar-benar hampa. Dengan demikian, bisa terjadi laju neutrino dalam ruang antar bintang lebih besar daripada laju cahaya. Itu sebabnya, neutrino dapat mencapai bumi lebih cepat

asing beroperasi pada eksi gelombang yang

pilkan di osiloskop sehingga bentuk gelombang yang

a) Fre=∆f

FrekuenF

an Pembahasan

dideteksi di bumi, neutrino yang dipancarkan supernova tersebut

daripada cahaya. 2) Pelayangan dihasilkan oleh dua loudspeaker berbeda, yang masing-m

ikrofon digunakan untuk menderfrekuensi 450 Hz dan 550 Hz. Sebuah mdihasilkan dua loudspeaker untuk ditamdihasilkan dapat ditampilkan di layar osiloskop. (a) Hitung frekuensi pelayangan dan selang waktu antara dua pelayangan (b) Berapa frekuensi gelombang resultan Jawab ( kuensi pelayangan sama dengan selisih frekuensi dua sumber, yaitu

4500 − = 100 Hz 55Selang waktu antara dua pelayangan

100/1/1 =∆= fτ = 0,01 s (b) Frekuensi gelombang resultan berdasarkan persamaan (44.14) adalah

2550450

221 +=

+=

fff = 500 Hz

Page 395: ITB-Diktat Fisika Dasar II

392

3) Ketika dua buah garpu tala A dan B dibunyikan bersama dihasilkan pelayangan 8 Hz. Frekuensi garpu tala A diketahui, yaitu 512 Hz. Ketika pada garpu tala B ditempeli bagian kecil

sin, dan garpu tala A dan B dibunyikan bersama lagi didengar pelayangan 2 Hz. Berapakah frekuensi garpu tala B?

la A dan B adalah 8 Hz. , yaitu 512 + 8 = 520 Hz atau 512

8 = 504 Hz.

an plastisin, maka frekuensinya berkurang. Ketika pada garpu tala B

, maka penempelen plastisin menyebabkan frekuensi gan makin besar (frekuensi garpu tala B makin jauh di bawah frekuensi garpu tala A).

meter tali 0,28 mm hitunglah massa jenis material tali. awab

plasti

Jawab Frekuensi garpu tala A adalah 512 Hz. Karena terjadi pelayangan 8 H maka selisih frekuensi garpu taDengan demikian ada dua kemungkinan frekuensi garpu tala B– Jika pada garpu tala dilekatkditempeli plastisin diamati pelayangan 2 Hz. Jadi, dengan menurunnya frekuensi garpu tala B, frekuensi pelayangan berkuran. Ini hanya mungkin terjadi jika mela-mula frekuensi garpu tala B lebih besar daripada frekuensi garpu tala A. Karena, jika mula-mula frekuensi garpu tala B lebih kecil daripada frekuensi garpu tala ApelayanDengan demikian, frekuensi garpu tala B sebelum ditempeli plastisin adalah 520 Hz. 4) Sebuah gelombang berdiri dihasilkan pada seutas tali pada frekuensi 438 Hz. Jarak antara dua simpul yang terbentuk adalah 45 cm. a) Hitunglan panjang gelombang pada tali b) Jika tegangan tali 85 N, hitunglah massa tali per satuan panjang c) Jika diaJa) Jarak antara dua simpul sama dengan setengah panjang gelombang. Jadi panjang gelombang adalah λ = 2 × 45 cm = 90 cm = 0,9 m b) Untuk menghitung massa tali per satuan panjang, kita tentukan dahulu kecepatan gelombang

4389,0 ×== fv λ = 394 m/s Dengan menggunakan hubungan

µTFv =

maka

22 )394(v85

==FTµ = 5,5 × 10-4 kg/m

c) Diameter kawat: d = 0,28 mm = 2,8 × 10-4 m Luas penampang kawat

Page 396: ITB-Diktat Fisika Dasar II

8242

2

2108,214,3

2 ⎜⎜⎛ ×

×=⎟⎞

⎜⎛==

drA ππ 102,6 −−

×=⎟⎟⎠

⎠⎝ m2

Massa kawat: m = 1 m × -4 /m = 5,5 × 10-4 kg Volum kawat: V = 1 m × A -8 m3

assa jenis bahan kawat

Lihat kawat sepanjang 1 meter. 5,5 × 10 kg

= 6,2 × 10M

38

4

109,8102,6105,5

×=××

== −

Vmρ kg/m3

5) Sebuah garpu tala yang menghasilkan frekuensi 256 Hz digunakan untuk menset dawai

set adalah 0,85 m. Jika kemudian panjang

bersama? awab

sonometer sehingga panjang dawai yang harus didawai dikurangi menjadi 0,80 m a) Berapa frekuensi yang dihasilkan dawai pada panjang yang baru ini? b) Berapa frekuensi pelayangan yang didengar ketika dawai yang telah diperpendek dan garpu tala dibunyikanJSaat dawai memiliki panjang 0,85 m, frekuensi yang dihasilkan persis sama dengan frekuensi garpu tala. Berdasarkan persamaan (44.24) kita dapatkan

Lf 1∝

sehingga

'' Lf=

Lfatau

25685,0' ×== fLf = 272 Hz 80,0'L

Jadi frekuensi dawai setelah diperpendek adalah 272 Hz. b) Frekuensi pelayangan yang terdengar ketika dawai yang diperpendek dan garpu tala

kan bersama adalah

frenuensi geratan dawai gitar jika jari menjepit gitar pada posisi sepertiga panjang dawai dan

lah yang panjangnya dua pertiga panjang semula? Jawab Yang ditanyakan di sini adalah berapa frekuensi harmonik pertama untuk dawai biola yang

dibunyi256272' −=−=∆ fff = 16 Hz

6) Ketika tidak dijepit dengan jari, dawai gitar bergetar dengan frekuensi 294 Hz. Berapakah

bagian dawai yang digetarkan ada

393

Page 397: ITB-Diktat Fisika Dasar II

394

. Jadi n tetap, tetapi L berubah. Berdasarkan persamaan (44.24) kita dapat menulis dijepit

Lf 1

1 ∝

Atau

''1 Lf=

1 Lf Ketika dijepit dengan jari, maka panjang senar yang digetarkan menjadi

LL 2'= 3

Dengan demikian

29423

23

)3/2('' 1111 ×==== ff

LLf

LLf = 441 Hz

a?

rkan persamaan (44.24) kita dapatkan

) f

7) Jika dua nada atas berurutan pada tali memiliki panjang frekuensi 280 Hz dan 350 Hz, berapakah frekuensi nada dasarnyJawab Misalkan 280 Hz adalah frekuensi harmonik ke-n dan 350 Hz adalah frekuensi harmonik ke-(n+1). Berdasa

1nffn =

1 1(nfn +=+ 1

Maka

nn

ff

n

n 11 +=+

nn350 +

=1

280

350 n = 280 n + 280 – 280) n = 280

70 n = 280 atau

nada dasar adalah

(350

n = 280/70 = 4 Dengan demikian, frekuensi

4280

1 ==nf

f n = 70 Hz

Page 398: ITB-Diktat Fisika Dasar II

8) (a) Jika tegangan tali diubah sebesar TF∆ yang cukup kecil perlihatkan bahwa frekuensi nada dasar beubah sebesar 12

1 )/( fFFf TT∆=∆ . (b) Berapa persen tegangan tali piano harus iubah agar frekuensi nada dasar meningkat dari 438 Hz ke 442 Hz? d

Jawab (a) Berdasarkan persamaan (44.24), frekuensi nada dasar memenuhi

Lvf

21 =

µ/TFv =Tetapi sehingga

µTF

Lf

21

1 =

Jika tegangan tali diubah menjadi TT FF ∆+ maka frekuensi nada dasar berubah menjadi

2/1

1

2/1

1 11211

21

21' ⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛ ∆+=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛ ∆+=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛ ∆+=

∆+=

T

T

T

TT

T

TTTT

FFf

FFF

LFFF

LFF

Lf

µµµ

395

Untuk yang sangat kecil, kita dapat menggunakan aproksimasi berikut ini

TF∆

TT FF ⎠⎝ 2

Dengan demikian

TT FF ∆+≈⎟⎟

⎞∆+

1112/1

⎜⎜⎛

)/(211' 12

1111 TT

T FFffFF

ff ∆+=⎟⎟⎜⎜⎝

∆+≈

T ⎠

⎞⎛

atau )/(' 12

111 TT FFffff ∆=−=∆

438 Hz

∆f = 442 – 438= 4 Hz Maka

b) f1 =

%8,1018,0438

422

1

==×

=∆

=∆

ff

FF

T

T

intensitas dua nada atas pertama dibandingkan dengan intensitas nada dasar ang dihasilkan biola?

9) Perkirakan berapadari bunyi y

Page 399: ITB-Diktat Fisika Dasar II

396

dihasilkan biola memenuhi

uensi. Jadi

2

atas pertama (n = 2

JawabFrekuensi yang

1nffn = Intensitas berbanding lurus dengan kuadrat frek

2nn fI ∝

21fnI n ∝

Perbandingan intensitas nada ) dengan intensitas nada dasar adalah

422 =I

211 fI

21

2

=f

Perbandingan intensitas nada atas kedua (n = 3) dengan intensitas nada dasar adalah

932

1

21

2

1

3 =II

=ff

10) Gelombang dengan frekuensi 2 Hz dan panjang gelombang 1,6 m merambat pada seutas tali. a) berapa kecepatan gelombang?

Jawab a) Kecepatan gelombang: v = λ f = 1,6 × 2 = 3,2 m/s b) Fase titik yang berada pada jarak x

b) Berapa beda fase antara dua titik yang berjarak 0,4 meter?

ox ϕπϕ += 2

Tt

λπ − 21

Fase titik yang terpisah sejauh 0,4 m adalah

ox

Tt ϕ

λππϕ +

+−=

4,0222

Beda fase dua titik

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +−−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ +

+−=−=∆ oo

xTtx

Tt ϕ

λππϕ

λππϕϕϕ 224,02212

26,14,024,0 ππ

λ=×=

zat padat memiliki modulus elastisitas yang sama. Namun, salah satu batang ua kali lebih esar daripada batang yang lain. Batang manakan yang

2π=

11) Dua batangmemiliki massa jenis d

Page 400: ITB-Diktat Fisika Dasar II

397

bti gelombang dengan kecepatan lebih besar dan berapa kali lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan gelombang pada batang yang lain? awab

dirama

J

ρYv =

Untuk Y yang sama maka

ρ1

∝v

Karena kecepatan gelombang berbanding terbalik dengan akar massa jenis maka batang yang memiliki massa jenis lebih kecil dirambati gelombang dengan kecepatan lebih besar.

ari hubungan di atas, kita dapatkan

D

122 /1 ρv211 /1

ρρρ

==v

ika J 12 2ρρ = maka

22

12v11 ==

ρρv = 1,4

jenis setengah kali batang yang lain akan dirambati gelombang

g memiliki massa 0,55 kg ditegangkan pada dua penyangga pada kedua ujungnya. ma waktu yang diperlukan pulsa merambat

tali tersebut? Jawab Massa tali per satuan panjang

Jadi batang yang memiliki massa dengan kecepatan dua kali lebih besar. 12) Tali yanPanjang tali 30 m. Jika tegangan tali 150 N, berapa ladari satu ujung ke ujung yang lain dari

3055,0

==mµ = 0,018 kg/m L

Kecepatan gelombang pada tali

Page 401: ITB-Diktat Fisika Dasar II

8333018,0

150===

µTFv = 91 m/s

Waktu yang diperlukan pulsa merambat dari satu ujung tali ke ujung lainnya

9130

==∆vLt = 0,33 s

13) Bandingkan intensitas dan amplitudo gelombang gempa bumi yang melewati dua lokasi

ang berjarak 10 km dan 20 km dari pusat gempa (episentrum).

Gelombang gemba bumi dapat dianggap merambat ke segala arah (gelombang bola). Dengan demikian, intensitas gelombang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari pusat gelombang. Akibatnya, kita dapat menulis

yJawab

41

2010

2

2

22

21

1

2 ===rr

II

adi, intensitas pada jarak 10 km dari pusat gelombang empat kali lebih besar daripada intensitas

4) Sebuah gelombang merambat pada tali dengan laju 10 m/s. Gelombang tersebut dihasilkan yak 20 kali per detik dengan simpangan 4 cm. Jika pada

aat t = 0 titik pada posisi 0,5 m berada pada simpangan minimum, tentukan persamaan simpangan. Jawab Perode gelombang: T = 1/f = 1/20 = 0,05 s

ng gelom v T = 10 × 0,05 = 0,5 m ersamaan umum gelombang:

Jpada jarak 20 km. 1dengan mengetarkan ujung tali sebans

Panja bang: λ :P

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +−= o

xTt ππ 2Atxy ϕ

λ2cos),(

⎟⎞

⎜⎝

⎛+−= o

xttxy ϕππ5,0

205,0

2cos04,0),( ⎠

ada t = 0 dan x = 0,5 m, simpangan minimum, atau y(x=0,5, t=0) = -0,04. Dengan demikian P

⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛+−=− oϕππ

5,05,02

05,002cos04,004,0

( )oϕπ +=− 2cos1 yang memberikan solusi

398

Page 402: ITB-Diktat Fisika Dasar II

πϕπ =+ o2 atau

πϕ −=o Maka simpangan gelombang memiliki bentuk

⎟⎠

−ππ5,0

⎞⎜⎝

⎛−= π 2

05,02cos04,0),( xttxy

elombang menurut

aan

15) Cepat rambat gelombang di air dalam bergantung pada panjang g

πλ 2/gv =persam . Untuk gelombang air dalam yang memiliki panjang gelombang 100 m,

hitunglah ) Laju gelombang

aran penuh.

(a(b) Frekuensi gelombang (c) Waktu yang diperlukan molekul air untuk melakukan satu get Jawab

(a) Diberikan λ = 100 m, maka πλ 2/gv = )14,32/(10100 ×× 159 = = = 12,6 m/s

100/6,12/ == λvf (b) Frekuensi gelombang: = 0,126 Hz (c) Waktu yang diperlukan molekul air untuk melakukan satu getaran penuh sama dengan periode gelombang, yaitu T = 1/f = 1/0,126 = 7,9 s

impangan gelombang di A adalah 0. Jika panhang gelombang 12 cm dan mplitudo = 4 cm maka simpanmgan titik B pada saat fase titik A 3π/2 adalah (dalam cm)

16) Sebuah gelombang berjalan melalui titik A dan B yang berjarak 8 cm dalam arah dari A ke B. Pada saat t = 0 sa Jawab Persamaan umum gelombang bisa

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛= Ay 2cos +− oT

tx ϕπλ

π 2

atau bisa

⎟⎞

⎜⎛ +−=

txAy ϕππ 22sin ⎠⎝

oTλ Simpangan gelombang di titik A adalah

( )AoA

A faseATtxAy cos22cos =⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ +−= ϕπ

λπ

atau bisa juga

399

Page 403: ITB-Diktat Fisika Dasar II

( )A faseAtxAy sin22sin =⎟⎞

⎜⎛ +−= ϕππ AoA T ⎠⎝ λ

Karena xB = xA + 8, maka simpangan titik B adalah

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ++−=⎟

⎠⎞

⎜⎛ −

+= π 282cos AxAy

⎝+

λπϕπ

λπϕπ

λ8222cos o

AoB T

txATt

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ += cA

34cos

1282os ππ AA faseA fase

atau bisa juga

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ++−=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ +−

+=

λπϕπ

λπϕπ

λπ 8222sin282sin o

Ao

AB T

txATtxAy

400

⎟⎠

⎜⎝

⎟⎠

⎜⎝ 312 AA

Saat fase titik

⎞⎛ +=⎞⎛ +4sin82sin ππ faseAfaseA

A

=

2/3π maka simpangan titik B mrmiliki dua kemungkinan, yaitu

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ +=⎟

⎠⎜⎝ 3AB

⎞6

52cos46

17cos43

42

3cos44 ππππππ ⎛ += cos faseAy

32234

65cos4 −=⎟⎟

⎞⎛⎞⎛ π⎜⎜⎝−×=⎟

⎠⎜⎝

cm

ah

=

Bisa juga simpangan titik B adal

2263

⎟⎠

⎜⎝

⎟⎠

⎜⎝

AB

145sin4 =×=⎞⎛ π

ir laut dalah 2,0 109 N/m2, berapa kedalaman dasar laut?

ara dengan laju 3 × 108 m/s. Hitunglah: (a) Panjang gelombang di udara untuk gelombang radion yang memiliki frekuensi 105 MHz (b) Frekuensi gelombang radio yang memiliki panjang gelombang 1500 m.

3) Dua gelombang merambat melalui tali memiliki frekuensi yang sama. Namun satu gelombang membawa daya tiga kali lebih besar dari gelombang kedua. Berapa perbandingan amplitudo dua

4sin =⎞⎛ +=πfaseAy cm

Soal-Soal 1) Seorang nelayan memukul bagian sisi perahunya tepat pada posisi permukaan air. Ia mendengar bunyi pantulan oleh dasar laut 3,0 s kemudian. Jika diketahui modulus volum aa 2) Gelombang radio merambat di ud

Page 404: ITB-Diktat Fisika Dasar II

401

elombang tersebut?

4) Gambar 9.25 memperlihatkan pola simpangan gelombang yang sedang merambat ke kanan yang dipotret pada saat tertentu. Frekuensi gelombang adalah 0,25 Hz.

litudo, panjang gelombang, dan laju perambatan gelombang? (b) Manakah dari titik A, B, C, atau D yang ber etar dengan fase berbeda 3π/2 dengan titik O? (c) Berapa beda fase antara titik A dan D?

) Berapa perubahan simpangan titik A satu detik kemudian?

Gambar 9.25

but menahan eban 80 N pada ujung bawahnya. Panjang kawat dari posisi beban ke titik gantungan adalah 1,5

m. Jika massa jenis kawat adalah 7800 kg/m3 dan diameter kawat 0,5 mm, hitunglah frekuensi nada dasar yang dihasilkan kawat jika digetarkan. 6) Dawai biola mempunyai frekuensi nada dasar 400 Hz. Panjang bagian dawai yang sedang bergetar adalah 32 cm dan massanya 0,35 g. Berapakah tegangan dawai?

) Dawai gitar yang tidak dijepit dengan jari memiliki panjang 0,7 m dan dipetik hingga menghasilkan frekuensi nada dasar 330 Hz. Berapa panjang dari ujung dawai tersebut harus dijepit dengan jari agar dihasilkan frekuensi nada dasar 440 Hz?

) Serorang perakit piano mendengar satu layangan tiap 2 detik ketika mencoba mengatur dua Salah satu dawai bergetar dengan frekuensi 440 Hz. Maka frekuensi dawai yang

ekuensi 23,5 Hz sedangkan anjing mainan ang lain menggonggong pada frekuensi yang tidak diketahui. Masing-masing frekuensi tidak

g

(a) Berapa apmg

(d

5) Seutas kawat baja tergantung secara vertical pada satu titik tetap. Kawat terseb

7

8dawai piano.lainnya adalah …. 9) Sebuah anjing mainan menggongong dengan frydapat didengar oleh telinga manusia. Namun, jika gonnggongan dua mainan tersebut terjadi

Page 405: ITB-Diktat Fisika Dasar II

402

ensi

rapakah frekuensi dawai gitar?

uensi 132 Hz, berapakah ersis sama, berapa

94 Hz. Tegangan salah satu dawai emudian dikurangi 1,5 persen. Berapakah frekuensi pelayangan yang terdengar?

bersamaan, bunyi dengan frekuensi 5000 Hz dapat didengar. Perkiarakan berapa frekugonggongan anjing mainan kedua. 10) Sebuah dawai gitar menghasilkan pelayangan 4 Hz ketika dibunyikan bersama garpu tala yang memiliki freksi 350 Hz dan menghasilkan pelayangan 9 Hz ketika dibunyikan bersama garpu tala 355 Hz. Be 11) Dua dawai piano yang diduga bergetar pada frekuensi 132 Hz menghasilkan tiga kali palayangan dalam dua detik. (a) Jika salah satu dawai bergetar pada frekfrekuensi getaran dawai lainnya? (b) Agar frekuensi getar dua dawai ppersenkan tegangan dawai kedua harus diubah? 12) Dua dawai biola masing-masing menghasilkan frekuensi 2k

Page 406: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Bab 10 Gejala Gelombang dan Gelombang Bunyi

Kita sudah mempelajari beberapa besaran yang dimiliki gelombang serta persamaan umum yang berlaku bagi gelombang. Pada bab ini kita meningktakan pemahaman kita tentang gelombang dengan mempelajari beberapa sifat yang dimiliki gelombang. 10.1 Interferensi Interfernsi adalah terjadinya penguatan atau pelemahan simpangan gelombang karena muncul gelombang yang lain pada tempat yang sama. Simpangan gelombang yang dihasilkan merupakan superposisi gelombang asal dan gelombang lain. Simpangan total yang dihasilkan bergantung pada fase masing-masing gelombang. Jika di sutu titik gelombang-gelombang tersebut memiliki fase yang sama maka terjadi penguatan simpangan di titik tersebut. Sebaliknya jika dua gelombang memiliki fase berlawanan pada suatu tiik maka simpangan gelombang tersebut saling melemahkan. Jika dua gelombang memiliki frekuensi, panjang gelombang, dan amplitudo yang sama maka dua gelombang yang memiliki fase berlawanan menghasilkan simpangan total nol. Untuk lebih memahami fenomena interferensi, mari kita lihat interferensi gelombang yang dihasilkan du sumber berikut ini.

403

ambar 10.1 Interferensi gelombang yang dihasilkan oleh dua sumber.

ntuk mudahnya kita anggap dua sumber memiliki frekuensi, panjang gelombang, dan

S1

S2

x2

x1

(0,-d)

(0,d)(L,h)

L

Tem

patp

enga

mat

anS1

S2

x2

x1

(0,-d)

(0,d)(L,h)

L

Tem

patp

enga

mat

an

G Uamplitudo yang sama. Kita akan mengamati perubahan simpangan benda pada berbagai titik sepanjang garis lurus yang sejajar dengan garis hubung dua sumber. Jarak garis hubung dua sumber dengan garis pengamatan adalah L.

Page 407: ITB-Diktat Fisika Dasar II

404

ebagai penolong, kita buat pusat koordinat berada tepat di tengah-tengah dua sumber.

arak titik pengamatan ke sumber S1 adalah

SKoordinat sumber S1 adalah (0,d) sumber S2 adalah (0,-d). Kita amati interferensi pada koordinat (L,h). J

221 )( dhLx −+=

arak titik pengamatan ke sumber S2 adalah J

222 )( dhLx ++=

impangan gelombang dari sumber S1 yang sampai di titik pengamatan adalah S

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −=

λππ 1

1 22cos),( xTtAtLy (10.1)

impangan gelombang dari sumber S2 yang sampai di titik pengamatan adalah S

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −=

λππ 2

2 22cos),( xTtAtLy (10.2)

impangan total pada titik pengamatan S

),(),(),( 21 tLytLyyLy +=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ −=

λππ

λππ 21 22cos22cos x

TtAx

TtA

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ +

−=λ

πλ

ππ2

2cos2

22cos2 2121 xxxxTtA

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

−=λ

ππ2

22cos' 21 xxTtA (10.3)

engan D

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

−=λ

πλ

π2

2cos22

2cos2' 2121 xxAxxAA (10.4)

Page 408: ITB-Diktat Fisika Dasar II

405

arena k αα coscos =− . A’ menjadi amplitudo gelombang hasil interferensi. Amplitudo pada gamatan memititik pen liki nilai panling besar jika

12

2cos 21 ±=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

λπ

xx

ang dipenuhi oleh y

...,2,,02

2 21 ππλ

π =− xx

tau a

...,2,,021 λλ=− xx (10.5)

ebaliknya, amplitudo minimum terjadi jika A’ = 0 atau S

02

2cos 21 =⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

λπ

xx

ang dipenuhi oleh y

...,2

5,2

3,22

2 21 πππλ

π =− xx

tau a

...,25,

23,

21

21 λλλ=− xx (10.6)

ampak dari hasil di atas bahwa amplitudo terbesar terjadi jika selisih jarak antara dua sumber ke

tensitas gelombang yang dideteksi sebanding dengan kuadrat amplitudo. Dengan demikian,

Ttitik pengamatan adalah kelipatan bulat dari panjang gelombang. Pada kondisi ini interfersi dikatakan interferensi konstruktif. Amplitudo minimum terjadi jika selisih jarak dua sumber ke titik pengamatan adalah kelipatan ganjil dari setengah panjang gelombang. Pada kondisi ini interfersi dikatakan interferensi destruktif. Inintensitas gelombang superposisi memenuhi

Page 409: ITB-Diktat Fisika Dasar II

2'AI ∝

atau

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

∝λ

π2

2cos4 2122 xxAI

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

π 212cos xxII o (10.7)

ambar 10.2 adalah plot intenasitas sebagain fungsi G 21 xxx −=∆ . Intensitas berubah maksimum

ambar 10.2 Intensitas gelombang hasil superposisi dua gelombang yang memiliki amplitudo, ekuensi, dan panjang gelombang yang sama

0.2 Difraksi ifraksi adalah penyebaran arah rambat gelombang ketika melewati celah yang sempit.

ksi adalah konsekukuensi dari prinsip Huygens. Ketika gelombang masuk ke

dan minimun secara periodic.

II

0 λ

Io

∆x2λ-λ-2λ 0 λ

Io

∆x2λ-λ-2λ

Gfr 1DPeristiwa difra

406

celah sempit, maka tiap titik pada celah berperan sebagai sumber gelombang baru dengan arah rambat radial. Gelombang yang melewati celah merupakan hasil superposisi gelombang-gelombang baru pada celah. Jika ukuran celah cukup kecil, maka muka gelombang yang melewati pelat mendekati bentuk bola atau lingkaran. Makin lebar ukuran celah maka makin kecil efek penyebaran muka gelombang yang melewati celah.

Page 410: ITB-Diktat Fisika Dasar II

407

Celah sempit dan (b)

elah lebar.

0.3 Polarisasi etika gelombang merambat maka titik-titik pada medium mengalami penyimpangan. Untuk

versal, arah penyimpangan titik-titik tersebut tegak lurus arah rambat gelombang.

Gambar 10. linier: (a) arah simpangan selalu vertical dan

) arah simpangan selalu horizontal.

Gambar 10.3 Difraksi gelombang permukaan air yang melewati celah: (a)c 1Kgelombang transJika selama gelombang merambat arah penyimpangan selalu sama, misalnya selalu berarah dari atas ke bawah, maka kita katakana gelombang tersebut mengalami polarisasi linier. Sebaliknya, jika selama gelombang merambat, arah penyimpangan titik-titik pada medium selalu berubah-ubah secara acak maka kita katakana gelombang tersebut tidak terpolarisasi.

4 Gelombang tali memiliki polarisasi (b

Page 411: ITB-Diktat Fisika Dasar II

t = 0

t = ∆t

t = 2∆t

t = 3∆t

t = 4∆t

t = 5∆t

t = 6∆t

Waktu Tidak terpolarisasi Polarisasi linier Polarisasi lingkaran Polarisasi ellips

t = 0

t = ∆t

t = 2∆t

t = 3∆t

t = 4∆t

t = 5∆t

t = 6∆t

Waktu Tidak terpolarisasi Polarisasi linier Polarisasi lingkaran Polarisasi ellips

408

rpolarisasi linier, (c) gelombang terpolarisasi lingkaran, dan (d) gelombang terpolarisasi llips.

-mula ke atas ) setelah berlangsung ∆t, aranya ke kiri

Gambar 10.5 Amplitudo gelombang pada berbagai waktu dilihat dari depan (gelombang bergerak menuju mata kalian) untuk (a) gelombang tidak terpolarisasi, (b) gelombang tee Ada jenis polarisasi lain seperti berikut ini. Jika selama perambatan gelombang arah penyimpangan selalu berubah-ubah secara teratur, misalnya: i) mulaiiiii) setelah berlangsung ∆t berikutnya, aranya ke bawah iv) setelah berlangsung ∆t berikutnya lagi, aranya ke kanan

Page 412: ITB-Diktat Fisika Dasar II

409

sung ∆t berikutnya lagi, aranya kembali ke atas larisasi lingkaran.

ama ke manapun arah simpangan awah dan saat simpangan

mengalami polarisasi ellips.

ang lektromagnetik. Frekuensi gelombang yang dipancarkan lampu tidak hanya satu, tetapi sangat ervariasi. Apalagi lampu yang warnanya putih seperti lampu tabung, frekuensi gelombang yang

rada pada jangkauan yang sangat lebar.

bat lebih lambat daripada cahaya warna erah.

Gambar 10.6 (a) Dispersi cahaya matahari oleh droplet air di udara menghasilkan pelangi. (b) Dispersi cahaya oleh prisma.

v) dan setelah berlangmaka gelombang dikatakan mengalami po Pada polarisasi lingkaran, amplitudo simpangan selalu stersebut. Namun, jika amplitudo saat simpangan mengarah ke atas-bmengarah ke kiri-kanan tidak sama maka gelombang dikatakan 10.4 Dispersi Lampu yang kalian nyalakan di rumah memancarkan cahaya dalam bentuk gelombebdipancarkan be Ketika merambat dalam satu medium, kecepatan rambat gelombang umumnya bergantung pada frekuensinya. Contohnya, dalam kaca, kecepatan rambat cahaya makin kecil jika panjang gelombangnya makin kecil. Cahaya warna ungu meramm

Page 413: ITB-Diktat Fisika Dasar II

410

Jika cahaya putih jatuh pada bidang batas dua medium dengan sudut tertentu, maka gelombang yang masuk ke medium kedua mengalami pembiasan. Besarnya sudut bias bergantung pada kecepatan rambat gelombang dalam medium-medium tersebut berdasarkan persamaan

21 /sin/sin vv bd θθ = . Karena gelombang dengan frekuensi berbeda memiliki kecepatan rambat berbeda, maka gelombang dengan gfrekuensi berbeda memiliki sudut bias yang berbeda. Akibatnya, dalam medium kedua, berkas dengan frekuensi berbeda, bergerak dalam arah yang sedikit berbeda. Peristiwa ini kita amati sebagai penguraian cahaya putih atas spectrum-spektrum yang memiliki frekuensi yang berbeda-beda. Peristiwa ini dinamakan dispersi. Peristiwa ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pelangi adalah dispersi cahaya matahari oleh bintik-bintik air di udara. Prisma dapat menguraikan cahaya putih atas sejumlah spectrum karena fenomena dispersi. 10.5 Efek Doppler Ketika pesawat tempur sedang latihan dan kebetulan kalian menontonya, kalian akan mengalami fenomena berikut ini.

Suara pesawat menggemuruh kencang ketika pesawat bergerak dari jauh mendekati ke arah alian. Bunyi gelegas luar biasa kalian dengar bukan?

sinya belum terlalu jauh dari kalian.

Fenomena ini disebut

umber mengelurkan suara dengan panjang gelombang λ ke segala arah. Di sekeliling sumber

ber akan mendengar bunyi dengan panjang gelombang λ. ika kecepatan rambat gelombang di udara adalah v maka frekuensi yang didengar pendengar

i)kii) Tetapi ketika pesawat telah melintas di atas kepala kalian dan terbang menjauh, suara pesawat terdengar pelan walalupun loka Mengapa bisa terjadi perbedaan suara tersaebut? Bukankan mesin penghasil suara tetap itu-itu juga? Jadi, ada efek arah gerak terhadap suara yang dihasilkan mesin pesawat. Dan memang benar, gerakan sumber suara atau gerak pendengar memiliki efek pada frekuensi yang didengar.

efek Doppler. Efek Doopler dapat dipahami sebagai berikut. a) Kasus I: Sumber suara dan pengamat tidak bergerak Sterbentuk pola kompresi udara dengan jarak λ satu dengan lainnya. Pendengar yang diam di sekitar sumJadalah

λvf = (10.8)

Page 414: ITB-Diktat Fisika Dasar II

411

ber bunyi.

b) Kasber me ber

Gambar 10.8 Pendengar menerima puncak gelombang berikutnya setelah bergerak menuju ke arah sumber bunyi.

yang persis sama dengan frekuensi yang dihasilkan sum

λ λvv

v

Gambar 10.7 Pola kompr

esi udara yang dihasilkan di sekitar sumber yang diam.

us II: Pengamat mendekati sumber gelombang yang tidak bergerak Sum ngeluarkan suara dengan panjang gelombang λ ke segala arah. Di sekeliling sumterbentuk pola kompresi udara dengan jarak λ satu dengan lainnya.

sumber

v

λ λvv

v

sumber

v

v

u

uT’ vT’

λ

T’ kemudian

Menerima puncakgelombang

Menerima puncakberikutnya

v

u

uT’ vT’

λ

T’ kemudian

Menerima puncakgelombang

Menerima puncakberikutnya

Page 415: ITB-Diktat Fisika Dasar II

412

Jika pendengar diam maka ia menangkap dua pincak gelombang dalam selang waktu T. Namun, jika pengamat bergerak mendekati sumber dengan laju u, maka setelah menerima satu puncak, pengamat tidak perlu menunggu waktu T untuk menerima puncak berikutnya. Pendengar menerima puncak berikutnya setelah selang waktu T’ yang lebih pendek dari T. Berapa besar T’? i) Mula-mula pendengar menerima puncak gelombang. ii) Gelombang bergerak ke kanan dan pengamatan bergerak ke kiri. iii) Puncak berikutnya diterima pengamat setalah selang waktu T’. iv) Selama selang waktu T’ Gelombang sudah berpindah sejauh: vT’ Pengamat sudah berpindah sejauh : uT’ v) Lihat Gambar 10.8. Pengamat menerima puncak berikutnya jika terpenuhi

λ=+ '' uTvT atau

λuv

T+

=1'

Tetapi '/1' fT = dan fv /=λ sehingga

fv11

uvf +=

'

atau

fv

uvf +=' (10.9)

c) Kasus III: Pengamat menjauhi sumber gelombang yang tidak bergerak Sumber mengeluarkan suara dengan panjang gelombang λ ke segala arah. Di sekeliling sumber terbentuk pola kompresi udara dengan jarak λ satu dengan lainnya. Jika pendengar diam maka ia menangkap dua puncak gelombang dalam selang waktu T. Namun,

gerak menjauhi sumber dengan laju u, maka setelah menerima satu puncak, at harus menunggu selama waktu T’ untuk menerima puncak berikutnya. Selang waktu

jika pengamat berpengamT’ lebih panjang dari T karena gelombang mengejar pengamat. Berapa besar T’?

Page 416: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Menerima puncakgelombang

413

erak menjauhi rah sumber bunyi.

Mula-mula pendengar menerima puncak gelombang. ii) Gelombang bergerak ke kanan dan pengamatan juga bergerak ke kanan. iii) Puncak berikutnya diterima pengamat setelah selang waktu T’.

) Selama selang waktu T’ Gelomb ah berp : vT’ Pengamat sudah berpindah sejauh : uT’

v) Lihat Gambar 10.9. Pengamat menerima puncak berikutnya jika terpenuhi

Gambar 10.9 Pendengar menerima puncak gelombang berikutnya setelah berga i)

iv ang sud indah sejauh

λ=−' uTvT ' tau a

λuv

T−

=1'

Tetapi '/1' fT = dan fv /=λ sehingga

fv

=11

uvf −'atau

fv

uvf −=' (10.10)

v

u

uT’

vT’

λ

T’ kemudian

enerima puncakberikutnyaM

Menerima puncakgelombang

v

u

T’ kemudian

enerima puncakberikutnya

vT’

uT’

M

λ

Page 417: ITB-Diktat Fisika Dasar II

414

d) Kasus IV: Sumber gelombang bergerak mendekati pengamat yang diam Misalkan sumber bunyi bergerak ke kanan dengan laju w. Sumber bunyi mengeluarkan puncak pertama. Jika sumber tidak bergerak maka puncak kedua dilepaskan setelah puncak pertama meninggalkan sumber bunyi sejauh λ. Tetapi karena sumber bunyi bergerak, maka puncak pertama dikejar oleh sumber bunyi. Oleh karena itu saat mengeluarkan puncak kedua, jarak sumber bunyi ke puncak pertama yang telah dilepaskan sebelumnya lebih pendek daripada λ. Dengan demikian, panjang gelombang di depan sumber bunyi menjadi lebih pendek, yaitu λ’ dengan λ’ < λ. Berapa besar λ’?

ambar

adalah T (periode umber bunyi).

Selama selang waktu ini: Puncak pertama telah bergerak sejauh:

sumber

vvλ‘ λ‘w

sumber

vvλ‘ λ‘w

G 10.10 Jarak puncak gelombang di depan sumber bunyi lebih rapat. Selang waktu dilepaskan puncak kedua setelah pelepasan puncak pertama s

λ wT Sumber bunyi telah bergerak mengikuti puncak pertama sejauh:

Jarak puncak pertama dan kedua menjadi: 'λ Tampak dari Gambar 10.10 bahwa

wT−= λλ ' Dengan menggunakan hubungan: '/' fv=λ , fv /=λ , dan fT /1= kita mendapatkan

fw

fv

fv 1

'−=

Page 418: ITB-Diktat Fisika Dasar II

415

atau

ff 'wvv −

=

atau

fwv

vf−

=' (10.11)

e) Kasus V: Sumber gelombang bergerak menjauhi pengamat yang diam Sumber bunyi mengeluarkan puncak pertama. Jika sumber tidak bergerak maka puncak kedua dilepaskan setelah puncak pertama meninggalkan sumber bunyi sejauh λ. Tetapi karena sumber bunyi bergerak menjuhi pengamat, maka puncak kedua dilepaskan setelah sumber bunyi bergerak berlawanan dengan arah gerak sumber pertama. Oleh karena itu saat mengeluarkan puncak kedua, jarak sumber bunyi ke puncak pertama yang telah dilepaskan sebelumnya lebih jauh daripada λ. Dengan demikian, panjang gelombang di belakang sumber bunyi menjadi lebih panjang, yaitu λ’ dengan λ’ >λ. Berapa besar λ’?

a 1 Jarak puncak gelombang yang dihasilkan sumber bunyi yang menjauhi pengamat lebih renggang.

G mbar 10.1

Sumber diam

λ

v

λ

vw

λ‘

wT

Sumber bergerak

T kemudian

Sumber diam

λ

v

Sumber diam

λ

v

λ

vw

λ‘

wT

λ

vw

wT

λ‘T kemudian

Sumber bergerakSumber bergerak

Page 419: ITB-Diktat Fisika Dasar II

416

elang waktu dilepaskan puncak kedua setelah pelepasan puncak pertama adalah T (periode sumber bunyi). Selama selang waktu ini:

Puncak pertama telah bergerak sejauh:

S

λ wT Sumber bunyi telah bergerak menjauhi puncak pertama sejauh:

Jarak puncak pertama dan kedua menjadi: 'λ Tampak dari Gambar 10.11 bahwa

wT+= λλ ' Dengan menggunakan hubungan: '/' fv=λ , fv /=λ , dan fT /1= kita mendapatkan

fff 'wvv 1

+=

atau

fwv

fv +

='

atau

fvf =' wv +

(10.12)

f) Kasus VI: Sumber gelombang beserta pengamat bergerak Dalam kondisi umum di mana sumber gelombang dan pengamat bergrak maka frekuensi yang didengar pengamat adalah

fwvuvf

m

±='

dengan f frekuensi yang dikeluarkan sumber bunyi, f’ frekuensi yang dideteksi pengamat, v : kecepatan rambat gelombang, u kecepatan pengamat, w kecepatan sumber gelombang. Yang perlu kalian ingat Suku di pembilang untuk pengamat

Suku di penyebut untuk sumber gelombang

Page 420: ITB-Diktat Fisika Dasar II

417

Urutan tanda sebagai berikut

ambar 10.12 Urutan tan uensi gelombang adalah pencerminan (plus,

Pada Gamb kati dan tanda sebelah bawah untuk saling menjauhi.

ontoh Sumber mendekati pengamat dan pengamat menjauhi sumber Maka tandanya seperti pada Gambar 10.13

G da pada persamaan frejminus, minus, plus)

ar 10.12, tanda sebelah atas untuk saling mende

cermincermin

C

Gambar 10.13

Page 421: ITB-Diktat Fisika Dasar II

fwvuvf

−−

='Jadi persamaannya adalah (10.13)

.14

d

Sumber dan pengamat saling menjauhi Maka tandanya seperti pada Gambar 10

Gambar 10.14

Jadi persamaannya a alah fwvuv −f

+=' (10.14)

bar 10.15

Gambar 10.15

adi persamaannya adalah

Sumber dan pengamat saling mendekati Maka tandanya seperti pada Gam

418

fwvuvf

−+

='J (10.15)

Page 422: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Contoh

419

ereta api mendekati kemudian melewati stasion sambil membunyikan sirine dengan frekuensi nstan, yaitu

/s.

n bergerak. aat kereta api sedang mendekati stasiun maka sumber bunyi bergerak mendekati pengamat yang

diam sehingga frekuensi yang didengar pengamat adalah

K500 Hz. Laju kereta api ko 30 m/s. Bagaimana perubahan frekuensi sirine kereta api yang didengar oleh orang yang sedang duduk di stasiun? Anggaplah laju perambatan bunyi 330 mJawab Di sini pengamat diam dan sumber bunyi yaS

50030330

330' ×−

=−

= fwv

vf = 550 Hz

Saat kereta api tepat sejajar stasiun maka tidak ada gerak relatif sumber bunyi terhadap pengamat. Dalam kondisi ini, baik pengamat maupun sumber bunyi dapat dianggap diam. Frekuensi yang didengar pengamat sama dengan frekuensi yang dihasilkan sumber bunyi, yaitu 500 Hz. Saat kereta api sedang menjauhi stasiun maka sumber bunyi bergerak menjauhi pengamat yang

sehingga frekuensi yang didengar pengamat adalah diam

50030330

330' =+

= fwv

vf ×+

= 458 Hz

ambatan geber gelombang dan pendengar diam, tetapi medium tempat

ber menuju pendengar. Lihat Gbr 10.16.

at mendeteksi dua puncak dalam selang waktu T (sama dengan periode sumber gelombang). Karena medium bergerak ke arah pengamat, maka selang waktu terdeteksinya dua puncak menurut pengamat menjadi lebih pendek. Selang waktu tersebut adalah T’ yang memenuhi

g) Kasus VII Medium per lombang bergerak menuju pendengar Pada kasus ini kita anggap sumperambatan gelombang bergerak dari arah sum Jika medium tidak bergerak, maka pengam

λ=+ ')( Tov atau

λov

T+

='

1

D '/1' Tf = dan fv /=λengan menggunakan hubungan maka frekuensi gelombang yang

ideteksi pendengar adalah d

Page 423: ITB-Diktat Fisika Dasar II

fv

ovf +=' (10.16)

edium tidak bergerak, maka pengamat mendeteksi dua puncak dalam selang waktu T

420

Gambar 10.16 Medium mendekati pengamat h) Kasus VIII Medium perambatan gelombang bergerak menjauhi pendengar

Gambar 10.17 Medium menjauhi pengamat Jika m

v

v + o

λ

λ

v

v + o

Medium tidakbergerak

Medium bergerakdengan kecepatan o

Setelah T’

Setelah T

Medium tidakbergerak

Medium bergerakdengan kecepatan o

Setelah T’

Setelah Tλ

λ

v

v - o

λ

λ

Medium bergerakdengan kecepatan o

Setelah T’

v

v - o

Medium tidakbergerakMedium tidakbergerak

Setelah TSetelah Tλ

λ

Medium bergerakdengan kecepatan o

Setelah T’

Page 424: ITB-Diktat Fisika Dasar II

421

(sama dengan periode sumber gelombang). Karena medium bergerak menjauhi pengamat, maka selang waktu terdeteksinya dua puncak menurut pengamat menjadi lebih panjang karena gerakan elombang dilawan oleh gerakan medium. Selang waktu tersebut adalah T’ yang memenuhi g

λ=− ')( Tov

atau

λov

T−

='

1

Dengan menggunakan hubungan '/1' Tf = dan fv /=λ maka frekuensi gelombang yang dideteksi pendengar adalah

fv

ovf −=' (10.17)

i) Kasus IX: Sumber gelombang, pengamat, dan medium perambatan gelombang bergerak Dalam kondisi umum di mana sumber gelombang, pengamat, maupun medium bergerak maka frekuensi yang didengar pengamat adalah

fwv

ouvfm

±±=' (10.18)

r bunyi, f’ frekuensi yang dideteksi pengamat, v ecepatan rambat gelombang, u kecepatan pengamat, w kecepatan sumber gelombang, o ecepatan medium

0.6 Efek Doppler Untuk Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik, termasuk cahaya, merambat dalam ruang hampa dengan laju c = 3 × 108 m/s. Berdasarkan teori relativitas khusus yang akan kita pelajari di semester dua, laju perambatan cahaya selalu sama menurut pengamat yang diam maupun pengamat yang bergerak. Jadi, misalkan ada cahaya yang sedang merambat di udara/ruang hampa. Jika kalian deteksi kecepatan cahaya tersebut dalam keadaan diam, kalian dapatkan kecepatan c = 3 × 108 m/s. Jika kalian deteksi cahaya sambil bergerak mendekati cahaya maka kalian juga dapatkan kecepatan c = 3 × 108 m/s. Dan jika kalian deteksi kecepatan cahaya sambil bergerak menjauhi cahaya, maka kalian tetap mengukur kecepatan cahaya sebesar c = 3 × 108 m/s. Hal ini tidak bergantung, berapapun kecepatan kalian. Meskipun kalian bergerak mendekati arah datang cahaya dengan laju u = 0,9 c (yaitu 0,9 kali kecepatan cahaya), maka laju perambatan cahaya yang kalian ukur

dengan f frekuensi yang dikeluarkan sumbekk 1

Page 425: ITB-Diktat Fisika Dasar II

422

tap c = 3 × 108 m/s, bukan 1,9 c.

engan sifat ini, maka efek Doppler pada gelombang elektromagnetik semata-mata hanya

te Ddipengaruhi oleh gerak sumber dan sama sekali tidak dipengaruhi oleh gerak pengamat. Dengan demikian, frekuensi gelombang elektromagnetik yang dideteksi akan memenuhi

fwc

cf =' (10.19m

)

n c laju perambatan gelombang elektromagnetik, w laju sumber, dan f adalah frekuensi

ang dipancarkan sumber. Tanda minus dipakai untuk sumber yang mendekati pengamat dan tanda plus dipakai untuk sumber yang menjauhi pengamat. ika laju sumber sangat kecil dibandingkan dengan laju cahaya, maka kita dapat melakukan

dengay

Jpendekatan sebagai berikut

ccw ⎠⎝

ww

cwc

c±≈⎟

⎞⎜⎛==

111

1 1

m

mm

engan demikian, diperoleh D

fcwf ⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ ±≈ 1' (10.20)

Di mana tanda positif dipakai jika sum(10.20)). Dari persamaan ini maka diperoleh pergeseran frekuensi gelombang adalah

ber mendekati pengamatat (kebalikan dari persamaan

fff −=∆ '

fcw

±≈ (10.21)

Contoh

emiliki panjang gelombang 589 m Perkiarakan perubahan frekuensi garis natrium-D yang makibat rotasi permukaan matahari. Jari-jari matahari adalah 7,0 × 108 m dan periode rotasinya 27 hari. Jawab Periode rotasi matahari T = 27 hari = 27 hari × 24 jam/hari × 60 menit/jam × 60 s/menit = 2,3 × 106 s. Keliling matahari

Page 426: ITB-Diktat Fisika Dasar II

98 104,4100,714,322 ×=×××== rs π m Laju tangensial permukaan matahari di khatulistiwa

6

9

103,2104,4

××

==Tsw = 1900 m/s

Panjang leombnag natrium: λ = 589 nm = 5,89 × 10-7 m. ergeseran frekuensi gelombang natrium akibat rotasi matahari adalah P

97 102,3

1089,51900

×±=×

±=±=×±=±≈∆ −λλwc

cwf

cwf Hz

Bagian permukaan matahari yang sedang bergerak ke arah bumi diamati menghasilkan frekuensi yang bertambah sebesar 3,2 9

bergerak menjauhi bumi diamati menghasilkan frekuensi yang berkurang sebesar 3,2 10 Hz.

edium. Bunyi timbul karena getaran artikel-partikel penyusun medium. Getara partikel-partikel inilah yang menyebabkan energi

da medium. Dalam ruang hampa bunyi tidak dapat merambat. Di dara bunyi merambat akibat getaran molekul-molekul udara. Di dalam zat padat bumi

merambat akibat getaran atom-atom zat padat. Di dalam zat cair bunyi merambat akibat getaran atom-atom atau molekul-molekul penyusun zat cair.

alam material yang berbeda. Dalam zat padat laju rambat bunyi bih besar daripada dalam zat cair. Dan dalam zat cair laju rambat bunyi lebih besar daripada

dalam gas. Tab

abel 10.1 Laju rambat bunyi di dalam beberapa metrial pada suhu 20 oC.

× 10 Hz, sedangkan bagian permukaan matahari yang sedang × 9

10.7 Gelombang Bunyi Bunyi adalah gelombang mekanik yang merambat dalam mpyang berasal dari sumber bunyi merambat dalam medium tersebut. Dengan demikian, bunyi hanya bisa merambat jika au

Laju rambat bunyi berbeda dle

el 10.1 adalah laju rambat bunyi pada sejumlah zat.

TMaterial Laju rambat bunyi (m/s) Udara 343 Udara (0 oC) 331 Helium 1005 Hidrogen 1300 Air 1440 Air laut 1560 Besi dan Baja 5000

423

Glas 4500 Aluminium 5100 Kayu keras 4000

Page 427: ITB-Diktat Fisika Dasar II

424

nyi di udara dapat rsamaan

(10.22)

dengan T dalam derajat Celcius.

0.8 Kuat dan Tinggi Bunyi Dua aspek bunyi yang dirasakan telinga adalah kekuatan bunyi (loudness) dan ketinggian bunyi (pitch). Kekuatan bunyi merepresentasikan energi yang dibawa oleh gelombang bunyi.

ecara umum terlinga manusia dapat mendengar bunyi pada jangkauan frekuensi antara 20 Hz auan frekuensi ini dikenal dengan nama daerah pendengaran. Bunyi

ekuatan bunyi mengungkapkan energi yang dibawa gelombang bunyi. Untuk memudahkan

ntensitas = enenrgi yang dibawa gelombang per satuan waktu per satuan luas

enrgi per satuan waktu adalah daya maka kita jug

aya gelombang per satuan luas

Laju rambat bunyi juga dipengaruhi oleh suhu. Kebergantungan laju rambat budidekati dengan pe

)6,0331( Tv += m/s

1

Ketinggian bunyi merepresentasikan apakah bunyi tersebut tinggi seperti bunyi biola atau rendah seperti bunyi bass gitar. Tinggi rendah bunyi berkaitan dengan frekuensi pembawa bunyi tersebut. Bunyi tinggi memiliki frekuensi tinggi dan bunyi rendah memiliki frekuensi rendah. Ssampai 20 000 Hz. Jangkdengan frekuensi di atas 20 000 Hz dinamakan bunyi ultrasonik. Beberapa binatang dapat mendengar bunyi ultrasonik. Anjing dapat mendengar bunyi hingga frekuensi 50 000 Hz. Kelelawar dapat mendengar bunyi hingga 100 000 Hz. Bunyi dengan frekuensi di bawah 20 Hz dinamakan infrasonik. Sumber bunyi infrasonik di antaranya gempa bumi, gunung api, dan getaran mesin-mesin berat. 10.9 Intensitas Bunyi Kdilakukan pengukuran kekuatan bunyi maka didefinisikan besaran yang namanya intensitas bunyi. Definisi intensitas secara umum adalah I Karena en a dapat mendefinisikan Intensitas = dAtau

AP (10.23) I =

Page 428: ITB-Diktat Fisika Dasar II

425

n I intensitas gelombang, P daya yang dibawa gelombang, A Luas permukaan yang dikenai bang.

ontoh elombang bunyi dihasilkan oleh sebuah loudspeaker kecil dan merambat secara merata ke

awab Daya Loudspeak

arena gelombang bunyi merambat ke segala arah, maka gelombang tersebut menembus er sebagai pusat) pada saat yang bersamaan. Dengan demikian,

ada jarak R = 5 m dari loudspeaker, gelombang tersebut menembus permukaan seluas

m2

dengaenergi gelom CGsegala arah. Jika daya loudspeaker adalah 10 Watt, berapakah intensitas bunyi pada jarak 5 meter dari Loudspeaker? J

er sama dengan daya gelombang bunyi yang dihasilkannya. Jadi P = 10 W. Kpermukaan kulit bola (loudspeakp

22 514,344 ××== RA π = 314 Dengan demikian, intensitas bunyi pada jarak 5 m dari loudspeaker adalah

314A 10.10 Level Intensitas Telinga manusia umumnya dapat mendeteksi intensitas gelombang bunyi paling rendah 10

10==

P = 0,03 W/m2

intensitas. Level intensitas β dirumuskan sebagai

I

-12 W/m2 dan paling tinggi 1 W/m2. Intensitas 10-12 W/m2 disebut juga ambang pendengaran. Untuk menghindari penggunaan variasi angka yang sanat besar, maka didefinisikan suatu besaran yang namanya level

⎟⎟⎠

⎜⎜⎝

=oI

log10β (10.24)

dengan Io ambang pendengaran (10

⎞⎛ I

-12 W/m2), dan I intensitas bumyi dalam satuan. Satuan β dalah decibel yang disingkat dB.

ontoh Berapa level

tensitas lalulintas tersebut? Jawab

a CIntensitas suara yang dihasilkan lalu lintas dalam keadaan sibuk sekitar 10-5 W/m2.in

Page 429: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Diberikan

426

-5 W/m2 I = 10

( ) 71010log1010

log10log 12 ×==⎟⎠

⎜⎝

=⎟⎠

⎜⎝

−oI

= 70 dB 1010 75

⎟⎞

⎜⎛

⎟⎞

⎜⎛

=−Iβ

abel 10.2 Level intensitas beberapa sumber bunyi bunyi level intensitas (dB)

TSumberPesawat jet pada jarak 30 m 100 Ambang batas kesakitan 120 Suara konser rock pada ruangan tertutup 120 Sirine pada jarak 30 m 100 Ruangan dalam mobil yang sedang melaju 90 km/jam 75 Lalu lintas sibuk 70 Percakapan biasa pada jarak 50 cm 65 Daun yang bergesekan 10 Ambang pendengaran 0

oudspeaker kualitas tinggi dirancang sehingga pada jangkauan frekuensi 30 Hz sampai dengan 8 000 Hz hampir konstan dengan variasi hanya sekitar ± 3 dB. Artinya, pada jangkauan ekuensi ini level intensitas tidak boleh menyimpang melebihi 3 dB. Artinya, level intensitas

maksimum d d diijinkan tidak boleh lebih dari 3 dB. Dengan factor berapakah intensitas diijinkan bervariasi?

Contoh L1fr

an minimum yan

Jawab

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=

o

maksmaks I

Ilog10β

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=

oII min

min log10β

⎟⎟⎠

⎜⎝

⎟⎠

⎜⎝

⎟⎠

⎜⎝

⎟⎠

⎜⎝ minmin

min IIIII ooomaks

⎞⎜⎛

=⎟⎞

⎜⎛

×=⎟⎞

⎜⎛

−⎟⎞

⎜⎛

=− min log10log10log10log10IIIII maksomaksmaksββ

Page 430: ITB-Diktat Fisika Dasar II

⎟⎟

427

⎠⎝ minI⎞

⎜⎜⎛

gI maks = lo103

3,0log⎜⎜I m

min ⎠⎝ I=⎟⎟

aks ⎞⎛

2,010=I maks =

minI 2

Artinya, perbandingan intensitas maksimum dan minimum tidak boleh lebih dari dua.

ontoh 00 dB. Berapa level intensitas pada jarak 90

unyi?

CPada jarak 30 m dari sirine, level intensitas adalah 1m dari sumber b Jawab r1 = 30 m r2 = 90 m β1 = 100 dB β2 = ……?

⎟⎟⎠

⎜⎜⎝

=oI1

1 log10β ⎞⎛ I

Karena maka 2/1 rI ∝

91

9030

/1/1

2

2

22

21

21

22

1

2 ====rr

rr

II

atau

12 91 II =

Taraf intensitas

1112

2 9log10log1091log10

91log10log10 ββ +−=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛=

ooo II

II

II

= 90,5 dB

1005,9 +−=

Page 431: ITB-Diktat Fisika Dasar II

428

10.11 Getaran Kolom Pipa Organa Pipa organa adalah kolom udara yang berbentuk silinder. Salah satu ujungnya terbuka sebagai tempat untuk meniupkan udara. Ujung yang lainnya bisa terbuka atau bisa tertutup. Pipa organa dengan ke dua ujung terbuka kita sebut sebagai pipa organa terbuka. Sedangkan pipa organa dengan salah satu ujung tertutup kita namakan sebagai pipa organa tertutup.

0.18 Skematik pipa or dan tertutup (b)

pada ujung pipa maka kolom udara di dalamnya bergetar dan mengambil alah satu frekuensi alamiah. Pada frekuensi ini terjadi resonansi antara frekuensi getaran udara

kuensi alamiah pipa. Frekuensi alamiah pipa bergantung pada tipe pipa, apakah pila organa terbuka atau tertutup. Sifat yang harus dipenuhi adalah ng yang terbuka, simpangan getaran udara selalu maksimum

tertutup, simpangan getaran udata selalu nol.

engan sifat ini, maka pola gelombang berdiri yang diijinkan pada pipa organa terbuka sebagai berikut (lihat Gbr. 10.19). Tampak bahwa resonansi kolom udara memenuhi syarat

Gambar1 gana terbuka (a) Ketika udara ditiupkansdan fremerupakani) Pada ujuii) Pada ujung D

λ , 2

3L = 2λ , λ ,

25λ , ….

2λn (10.25)

dengan n = 1, 2, 3, ….

kebergantungan panjang gelombang pada panjang pipa adalah Atau

nL2

=λ (10.26)

Page 432: ITB-Diktat Fisika Dasar II

L

L= λ/2 L= λ L= 3λ/2L= λ/2 L= λ L= 3λ/2

429 429

p sebagai berikut at

=

Gambar 10.19 Pola gelombang berdiri pada pipa organa terbuka

L

L= λ/4 L= 3λ/4 L= 5λ/2

L

L= λ/4 L= 3λ/4 L= 5λ/2

L

Gambar 10.20 Pola gelombang berdiri pada pipa organa tertutup Sebaliknya, pola gelombang berdiri yang diijinkan pada pipa organa tertutu(lihat Gbr 10.20). Tampak bahwa resonansi kolom udara memenuhi syar

L4λ ,

43λ ,

45λ , ….

22)( 1 λ+n (10.27)

engan n = 0, 1, 2, ….

Atau kebergantungan panjang gelombang pada panjang pipa adalah

d

Page 433: ITB-Diktat Fisika Dasar II

430

)( 21+n

2=

Lλ (10.28)

pa organa yang bersentuhan engan kolom udara dalam pipa ikut pula bergetar dengan frekuensi yang sama. Karena medium

dalam pdalam pipa orpanjang gelombang yang dibentuk oleh kolom udara dalam pipa organa persis samam dengan panjang gelombang bunyi yang merambat di luar pipa organa. Ini berbeda dengan getaran dawai gitar di mana panjang gelombang dawai tidak sama dengan panjang gelombang bunyi yang dihasilkan. Contoh Yang mana dari pernyataan berikut yang benar. Pipa organa terbuka yang panjangnya 25 cm menghasilkan frekuensi nada dasar sama dengan frekuensi yang dihasilkan oleh dawai yang panjangnya 150 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s dan cepat rambat gelombang transversal pada dawai 510 m/s, maka nada manakan yang dihasilkan dawai? Jawab

anjang gelombang yang dihasilkan pipa organa terbuka memenuhi

Saat kolom udara dalam pipa organa bergetar, maka udara di luar pid

ipa organa sama dengan udara di lur pipa organa, maka kecepatan rambat gelombang gana sama dengan kecepatan rambat gelombang di udara di luar pipa. Akibatnya,

P

nL2

Panjang gelombang nada dasar adalah (n = 1)

1252

12 ×

==Lλ = 50 cm = 0,5 m

Frekuensi bunyi yang dihasilkan pipa organa

5,0340

==λvf = 680 Hz

Jika frekuensi ini sama dengan frekuensi yang dihasilkan oleh dawai gitar maka panjang gelombang dawai gitar adalah

680510

==fu

dλ = 0,75 m

Panjang gelombang berdiri pada dawai gitar memenuhi

Page 434: ITB-Diktat Fisika Dasar II

nd

atau

L2=λ

475

5,2==

431

,012

d

n

ar pada harmonik ke-3 (n=1 nada dasar, n = 2 harmonik pertama, n=3 armonik kedua, n=4 harmonik ketiga).

10.12 UltraUltrasonik adalah gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di atas 20.000 Hz. Gelombang ini

dak dapat didengar oleh telinga. Namun, beberapa hewan seperti anjing dan kelelawar dapat

gelombang dibiaskan (diteruskan) ke medium berikutnya i) Intensitas gelombang yang dipantulkan dan dibiaskan bergantung pada lagu gelombang pada ua medium.

dimanfaatkan untuk menyelidiki keadaan dalam tubuh menggunakan gelombang

Gambar 10. pembiasan (transmisi) setiap melewati bidang batas dua medium

ulsa ultrasonik yang diarahkan ke dalam tubuh akan dipantulkan ketika berpindah dari satu organ ke organ yang berbeda dalam tubuh. Detektor yang berada di luar mendeteksi intensitas gelombang yang dipantulkan serta waktu yang diperlukan gelombang yang semula dipancarkan

Jadi dawai gitar bergeth

sonik

timendengar bunyi ultrasonik. Walaupun tidak dapat didengar telinga, gelombang ultrasonik banyak dinamfaatkan manusia. Pemanfaatan yang paling banyak saat ini dijumpai dalam bidang kedokteran. Ketika gelombang ultrasonik berpindah dari satu medium ke medium lainnya di mana pada dua medium tersebut kecepatan gelombang berbeda maka yang terjadi adalah i) Sebagian gelombang dipantulkan ii) SebagianiidSifat iniultrasonik.

Gel. datang Gel. bias

21 Gelombang mengalami pemantulan dan

P

Gel. pantul

Gel. datang Gel. bias

Gel. pantul

Page 435: ITB-Diktat Fisika Dasar II

432

lami pemantulan pada dinding-dinding organ. formasi intensitas dan waktu tunda tersebut digunakan untuk menggambarkan bayangan organ

tubuh.

3 Contoh bayangan yang dibuat berdasarkan intensitas dan waktu tunda

s.

mencapai kembali detektor setelah mengaIn

Gambar 10.22 Pulsa yang tampak pada layar merepresentasikan gelombang yang dipantulkan pada batas antara organ-organ dalam tubuh. Berdasarkan selang waktu antar dua pulsa setra tinggi pulsa maka bayangan organ dalam tubuh dapat dibuat (dengan komputer)

Gambar 10.2gelombang ultrasonik yang diarahkan ke perut ibu hamil. Bayangan seorang bayi terlihat dengan jela

Page 436: ITB-Diktat Fisika Dasar II

433

Aplikasi lain dari gelombang ultrasonic dalam kedokteran adalah untuk mengukur laju aliran daeah dalam nadi. Frekuensi gelombang ultrasonic yang digunakan dalam aplikasi ini biasanya 5 – 10 MHz. Sel-sel darah merah yang mengalir dalam tubuh berfungsi sebagai pemantul gelombang ultrasonic. Karena sel darah merah bergerak, maka berdasarkan efek dopler, frekuensi gelombang yang dipantulkan berbeda dengan frekuensi gelombang datang. Dengan

enghitung selisih frekuensi tersebut maka laju aliran darah dapat dihitung.

Gambar 10.ultrasonic. Berdasarkan Gadinyatakn dengan rumus

m

24 Skema pengukuran laju aliran darah dalam nadi menggunakan gelombang

mbar 10.24, perubahan frekuensi gelombang ultrasonic yang dideteksi dapat

cfvf θcos2

=∆ (10.29)

dengan ∆f perubahan frekuensi gelombang, f frekuensi gelombang ultrasonic yang digunakan, c

batan gelombang ultrasonic dalam tubuh, v laju aliran sel darah merah, θ sudut yang bang ultrasonic dengan arah aliran sel darah merah.

gerak dengan kecepatan melebihi kecepatan bumi di udara. Kecepatan bunyi di udara sekitar 340 m/s. Kecepatan pesawat Concord lebih besar daripada itu. Pesawat-pesawat tempur hampir semuanya memiliki kecepatan yang lebih besar dari kecepatan bunyi. Kecepatan yang lebih besar dari kecepatan bunyi dinamakan kecepatan supersonik.

laju peramdibentuk oleh arah gelom 10.13 Supersonik Kalian masih ingat dengan pesawat Concord? Itulah pesawat yang dapat ber

Page 437: ITB-Diktat Fisika Dasar II

434

Ketika benda bergerak menembus udara maka terbentuk pola gangguan di udara yang bergerak sama dengan kecepatan gelombang bunyi. Gambar 10.25 adalah benda (pesawat) yang bergerak dengan laju u yang lebih kecil daripada laju rambat bunyi di udara, v. Bunyi yang dihasilkan pesawat bergerak ke segala arah pada permukaan yang berbentuk bola. Kita tinjau bunyi yang dihasilkan pesawat saat berada di lokasi 1, 2, 3, dan 4 pada Gambar 10.25. Saat pesawat berada di titik 4, gelombang yang dikelurkan ketika berada pada posisi 1, 2, dan 3 digambarkan sebagai lingkaran. Tampak bahwa, di depan pesawat puncak-puncak gelombang lebih rapat dan di belakang pesawat puncak-puncak gelombang lebih renggang. Akibatnya, di depan pesawat frekuensi gelombang lebih besar dan di belakang pesawat lebih kecil. Ini adalah efek Dopler.

ju yang lebih kecil daripada laju rambat bunyi. Gambar 10.26 adalah kondisi ketika kecepatan pesawat persis sama dengan kecepatan bunyi. Lokasi pesawat tepat berimpit dengan muka gelombang yang bergerak ke depan. Akibatnya, udara di depan pesawat mengalami kompresi yang sangat besar. Panjang gelombang di depan pesawat mendekati nol atau frekuensinya mendekati tak berhingga. Akibatnya dihasilkan bunyi

ang sangat keras.

v1

3

2

Gambar 10.25 Gambar muka gelombang ketika pesawat bergerak dengan la

y

1 2 3 4

uv v

v1

3

2

1 2 3 4

v

uv v

v

Page 438: ITB-Diktat Fisika Dasar II

435

erak dengan laju yang sama

Gambar 10.26 Gambar muka gelombang ketika pesawat bergdengan laju rambat bunyi. Jika kecepatan pesawat lebih besar daripada laju rambat bunyi di udara maka saat pesawat menghasilkan gelombang berikutnya, gelombang yang dihasilkan sebelumnya belum mencapai lokasi tersebut. Akibatnya, muka gelombang yang terbentuk berbentuk kerucut. Arah perambatan gelombang tidak lagi ke depan, tetapi agak menyamping. Tampak pada gambar bahwa arah yang dibentuk gelombang dengan arah gerak pesawat membentuk sudut θ yang memenuhi

uv

=θsin (10.30)

dengan u laju sumber bunyi (pesawat) dan v laju perambatan bunyi di udara. Jika kecepatan benda sudah melebihi kecepatan rambat bunyi di udara, ukuran kecepatan sering dinyatakan dalam bilangan Mach. Jika kecepatan benda berada pada bilangan Mach 1 berarti kecepatan benda yang sama dengan kecepatan bunyi di udara. Jika kecepatan bunyi di udara adalah 343 m/s, maka pesawat yang memiliki bilangan Mach 2,5 berarti memiliki kecepatan 2,5 × 343 = 857,5 m/s.

v1

1 2 3 4 uv

v

v

2

3

1 2 3 4 uv

v

v1

2

3

v

Page 439: ITB-Diktat Fisika Dasar II

1 2 3 4

uv

v

v1

2

3

v

u

θ

θ

1 2 3 4

uv

v

v1

2

3

v

u

θ

θ

1 2 3 4

uv

v

v1

2

3

1 2 3 4

uv

v

v1

2

3

v

u

θ

θ

v

u

θ

θ

Gambar 10.27 Gambar muka gelombang ketika pesawat bergerak dengan laju yang melebihi

436

ju rambat bunyi. Soal dan Penyelesaian 1) Dapatkah kamu membuktikan bahwa kecepatan bunyi tidak terlalu bergantung pada frekuensi? Jawab Suara sebenarnya tersusun atas sejumlah frekuensi. Frekuensi yang berbeda-beda tersebut bersuperposisi membentuk pola gelombang bunyi. Jika kecepatan gelombang bunyi sangat bergantun g pada frekuensi maka komponen bunyi yang berasal dari frekuensi yang berbeda akan bergerak dengan kecepatan yang berbeda. Komponen bunyi dengan frekuensi yang berbeda

la

Page 440: ITB-Diktat Fisika Dasar II

437

akan mencapai pendengar pada saat yang berbeda. Akibatnya, pola gelombang bunyi yang diterima pendengar dan yang dihasilkan sumber bunyi berbeda. Atau suara yang didengar pendengar tidak samam dengan suara yang dihasilkan sumber bunyi. Tetapi hal tersebut tidak pernah terjadi. Suara yang didengar pendengar persis sama dengan suara yang dihasilkan sumber bunyi. Ini hanya mungkin terjadi jika kecepatan bunyi tidak bergantung pada frekuensi. 2) Level intensitas suara yang dihasilkan mesin pesawat jet pada jarak 30 m adalah 140 dB. Berapakah level intensitas mesin tersebut pada jarak 300 m? Jawab Misalkan intensitas pada jarak 30 m adalah Intensitas pada jarak 300 m adalah

Karena

30I

300I

2

1r

I ∝ maka

1001

30/1300/1

2

2

30

300 ==II

atau

10030

300I

I =

D 30β = 140 dB ari soal kita peroleh Maka

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=

0

3030 log10

II

β

Taraf intensitas pada jarak 300 meter adalah

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟⎟

⎠⎝⎠⎝⎠⎝ 100000 III⎞

⎜⎜⎛

=⎟⎟⎞

⎜⎜⎛

=⎟⎟⎞

⎜⎜⎛

=1log10log10

100/log10log10 3030300

300III

β

20140210)100log(10log10 300

⎟⎠

⎜⎝ I

30 −=×−=−⎟⎞

⎜⎛

βI

= 120 dB =

3) Berapa intensitas bunyi pada ambang sakit 120 dB? Berapa pula intensitas bunyi yang memiliki level intensitas 20 dB? Jawab

⎟⎟⎞

⎜⎛

=Ilog10β

⎠⎜⎝ oI

Page 441: ITB-Diktat Fisika Dasar II

438

tau

Untuk

a

10/10β×= oII

β = 120 dB Maka

= 1 W/m2 Untuk

1212)10/120(12 10101010 ×=×= −−I

β = 20 dB Maka

W/m2 4) Telinga manusia dapat membedakan bunyi dengan perbedaan level intensitas 2,0 dB. Berapa perbandingan amplitudo dua bunyi depnagn perbedaan level intensitas di atas? Jawab

10212)10/20(12 1010101010 −−− =×=×=I

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=

oII1

1 log10β

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=

oII 2

2 log10β

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛×=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛−⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛=−=∆

1

2

1

21212 log10log10log10log10

II

II

II

II

II o

ooo

βββ

Atau

10/2 10 β∆=I

1

etapi ∆β = 2 dB sehingga

I

T

2,010/2

1

2 1010 ==II = 1,6

2AI ∝Mengingat maka

21

22

1

2

AA

II

=

Jadi

Page 442: ITB-Diktat Fisika Dasar II

6,121

22 =

AA

atau

6,1

439

1A

2 = = 1,26

mbang bunyi 50 dB memasuki gendang telinga yang memilikim luas penampang 5,0 × dan telinga per detik? (b) Berapa lama waktu yang

nerima energi 1,0 J?

bang bunyi yang mencapai gendang telinga

A

5) Gelo10-5 m2. (a) Berapa energi yang diserap gen gdiperlukan agar gendang telinga meJawab Pertama kita hitung intensitas gelom

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=

oIIlog10β

⎟⎟⎠

⎞⎜⎝⎜⎛

=oIIlog1050

5log =⎟⎟⎞

⎜⎜⎛ I

⎠o

atau

a) Energi per detik yang diserap gendang telinga adalah daya yang diserap gendang telinga, yaitu

W b) Waktu yang diperlukan gendang telinga menerim J adalah

⎝ I

71255 10101010 −− =×=×= oII W/m2

1257 105)105(10 −−− ×=××== IAP

a energi 1,0

1112 102

105× −Pt s

10,1×===

J

nglah pergeseran maksimum molekul udara ketika bunyi dengan frekuensi 131 Hz merambat di udara pada level intensitas yang sama dengan ambang kesakitan terilnga (120 dB). Jawab Pertama kita hitung intensitas bunyi

6) Hitu

Page 443: ITB-Diktat Fisika Dasar II

⎟⎠⎟⎞

⎜⎜⎝

⎛=

oIIlog10β

⎟⎟⎞

⎜⎜⎛

=IIog1120

⎠⎝ o

l0

⎟⎟

440

⎠oI⎞

⎜⎜⎝

⎛=

Ilog2

= 1 W/m2

1

atau

121212 101010 −×=×= oII

Dengan menggunakan persamaan (47.5) kita dapat menulis

222 vfIAρπ

=

Ambil ρ = 1,29 kg/m3 dan v = 340 m/s, maka

522 108

)131(34029,1)14,3(21 −×=

××××=A m

7) Dawai piano memiliki frekuensi dasar 440 Hz. Panjang bagian dawai yang bergetar adalah 32

n massanya 0,35 g. Berapa tegangan dawai tersebut? Jawab Panjang gelombang berdiri pada dawai memenuhi

cm da

nL2

Untuk nada dasat, n = 1, sehingga panjang gelombang nada dasar

1 32,02×

=λ = 0,64 m

Cepat rambat gelombang pada dawai 44064,0 ×== fv λ = 282 m/s

a dawai per satuan panjang Mass

Page 444: ITB-Diktat Fisika Dasar II

441

3101,132,0

00035,0 −×===Lmµ kg/m

egangan dawai dihitung dengan rumus

T

µTFv =

atas tutup botol soda kosong yang memiliki kedalaman 15 cm? B) Berapakah frekuensinya jika botol tersebut berisi soda sepertiganya? Kecepatan gelombang di udara adalah 340 m/s. Jawab Botol soda berperan sebagai pipa organa tertutup. Panjang gelombang alamiah dalam pipa organa tertutup adalah

atau 282)101,1( 32 ××== −vFT µ = 0,3 N

8) a) Berapakah frekuensi resonansi yang kamu harapkan ketika meniup udara di

)12(4

+=

nLλ

dengan = 0, 1, 2, …..

L : panjang kolom Frekuensi resonansi kolom udara

n

Lvnvf

4)12( +==

λ

a) Untuk botol soda kosong: L = 15 cm = 0,15 m sehingga

56× 7)12(15,04

340)12( +=×

+= nnf Hz

adi, frekuensi resonansi yang mungkin di antaranya: 567 Hz, 1701 Hz, 2835 Hz, …

a

J b) Untuk botol soda yang berisi soda sepertiganya, maka L’ = (2/3) × 15 cm =0 cm = 0,1 msehingg

Page 445: ITB-Diktat Fisika Dasar II

850)12(1,04

340)12( ×+=×

+= nnf Hz

Jadi, frekuensi resonansi yang mungkin di antaranya: 850 Hz, 2550 Hz, 4250 Hz, … 9) Sebuah pipa organa memiliki panjang 112 cm. Berapa frekuensi nada dasar dan tiga nada atas yang bisa didengar jika pipa organa tersebut (a) tertutup? (b) terbuka? Laju perambatan gelombang di udara 340 m/s. Jawab Panjang pila L = 112 cm = 1,12 m a) Jika pipa o aka panjang gelombang resonansi memenuhi

rgana terbuka m

nL2

Frekuensi gelombang reso

nansi

nnvnvf 152340==== Hz.

L 12,122 ×λ

Frekuensi nada dasar ( n = 1) adalah 152 Hz Frekuensi nada atas pertama ( n = 2) adalah 304 Hz Frekuensi nada atas kedua ( n = 3) adalah 456 Hz

Hz

b) Jika pipa organa tertutup maka panjang gelombang resonansi memenuhi

Frekuensi nada atas ketiga ( n = 4) adalah 608

124

+=

nLλ

Frekuensi gelombang resonansi

76)12(12,144 ×Lλ

340)12()12( ×+=+=+= nnvn Hz.

Frekuensi nada dasar ( n = 0) adalah 76 Hz Frekuensi nada atas pertama ( n = 1) adalah 228 Hz

Frekuensi nada atas ketiga ( n = 3) adalah 532 Hz

nansi pada frekuensi 264 Hz, 440 Hz, dan 616 Hz, tetapi tidak pada frekuensi lain antara 264 dan 616 kecuali pada 440 Hz. (a) Apakah pipa organa ini

ah frekuensi dasar pipa ini? awab

=vf

Frekuensi nada atas kedua ( n = 2) adalah 380 Hz

10) Sebuah pipa organa dapat bereso

terbuka atau tertutup? (b) berapakJ

442

Page 446: ITB-Diktat Fisika Dasar II

443

) Kita mengecek apakah pipa ini terbuka atau tertutup. Andaikan pipa tersebut terbu frekuensi resonansi memenuhi a

ka, maka

Lvnf

2=

Sehingga

1

2

1

2

nn

ff

=

Misalkan frekuensi 264 Hz berkaitan dengan n1, maka frekuensi 440 Hz harus berkaitan dengan

dan frekuensi 616 Hz berkaitan dengan n1+2. Maka dua kesamaan berikut ini harus terpenuhi sekaligus n1+1

1

1 1264440

nn +

= (*)

dan

1

1 2264616

=n

n + (**)

ari kesamaan (*) kita peroleh

Dan n1 harus merupakan bilangan bulat.

)264440/(2641 −=nD = 1,5 Dari kesamaan (**) kita juga peroleh n1 = 1,5. Walaupun n1 sama pada pemecahan dua kesamaan di atas, namun harganya tidak bulat. Jadi

engungkapkan nada-nada resonansi kolom.

anggap kolom tertutup maka

tidak mungkin m Sebalinya, jika kita

Lvnf )12( +=

4 Sehingga

12 11 +nf12 22 +

=nf

Misalkan frekuensi 264 Hz berkaitan dengan n1, maka frekuensi 440 Hz harus berkaitan dengan n1+1 dan frekuensi 616 Hz berkaitan dengan n1+2.

Maka dua kesamaan berikut ini harus terpenuhi sekaligus

12321)1(2

264440 11 +

=++

=nn (***)

12 11 ++ nnan d

Page 447: ITB-Diktat Fisika Dasar II

1252

121)2(2

264616

1

1

1

1

++

=+

++=

nn

nn (****)

Dan n1 harus merupakan bilangan bulat. Dari kesamaan (***) kita peroleh =1n 1 Dari kesamaan (****) kita juga peroleh =1n 1. Solusi pada dua kesamaan di atas sama dan harganya bulat. Jadi merupakan solusi yang tepat.

pa organa adalah pipa organa tertutup.

na frekuensi 440 Hz erkaitan dengan n = 1 maka

Jadi, pi b) Frekuensi nada dasar pipa organa tertutup berkaitan dengan n = 0. Kareb

31

112102

4400 =

+×+×

=f

atau

3440

0 =f = 147 Hz

lam daerah pendengaran jika pipa organa Jika pipa tersebut terbuka dan (b) jika pipa

awab

) Untuk pipa organa terbuka berlaku

11) Berapa banyak nada atas yang muncul di dasepanjang 2,44 m ditiup pada suhu 20 oC? (a) tersebut tertutup? JKecepatan rambat gelombang pada suhu 20 oC adalah 343 m/s a

nnL 44,222 ×vnf 70343

===

arena jangkauan pendengaran berada antara 20 sampai 20 000 Hz maka, nilai n dalam daerah ini memenuhi

arena n harus nilangan bulat maka n terbesar adalah n = 285

K

0002070 ≤n atau

70/00020≤n 7,285≤n

K b) Untuk pipa orgata tertutup berlaku

35)12(343)12()12( ×+=+=+= nnvnf 44,244 ×L

444

Page 448: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Agar bisa terdengar oleh telinga maka

0002035)12( ≤×+n 35/00020)12( ≤+n

445

Karena n harus nilangan bulat maka n terbesar adalah n = 285

12) Misalkan suatu saat kamu sedang terbang dengan helikopter di teluk Jakarta dan melihat sebuah boat sedang bergerak di teluk Jakarta. Tampak olehmu bahwa muka gelombang air yang

0o. Jika laju gelombang air adalah 2,0 m/s, berapakah ju boat?

)12( ×+n 000203543,571)12( ≤+n

43,5702 ≤n

2/43,570≤n 2/43,570≤n

n 2,285≤

dihasilkan oleh boat membentuk sudut 2la Jawab Dengan menggunakan persamaan (47.16) maka laju boat adalah

342,020sinsin oθ22

===u = 5,8 m/s

uah mobil dilengkapi dengan sirine yang menghasilkan frekuensi yang sama. Ketika satu mobil diam dan yang lainnya sedang bergerak menuju ke arah pengamat yang diam dengan laju 15 m/s, pengamat tersebut mendengar pelayangan 5,5 Hz ketika sirine dua mobil dibunyikan

ersama. Jika laju gelombang di udara 340 m/s, berapakah frekuensi sirine?

rekuensi pelayangan ∆f = 5,5 Hz Ketika salah satu mobil berg ngamat yang diam, maka frekuensi yang didengar pengamat adalah

v

13) Dua b

b Jawab Misalkan frekuensi sirine f F

erak mendekati pe

Page 449: ITB-Diktat Fisika Dasar II

ff 0,140=ff

wvvf 5

3253

15340340' =

−=

−=

Frekuensi pelayangan

ffffff 05,005,1' =−=−=∆

atau

5,005,05,5

=∆

=ff = 110 Hz

14) Frekuensi sirine sebuah kereta adalah 522 Hz ketia sedang bergerak ke arah kamu dan

Jawab Misalkan laju kereta w

a mendekati kamu, maka

berubah menjadi 486 Hz ketika berjauh menjauhi kamu. Jika kecepatan gelombang di udara 340 m/s, berapakah laju kereta?

Ketik

fwv

vf−

='

fw−340

522 (*)

Ketika menjauhi k

=340

amu, maka

fwv

f+

'' v=

fw+

=340

340486 (**)

Bagi (*) dengan (***)

ww+

=340522

−340

340 – w) = 486 (340 + w)

(522-486) × 340 = (522+486) w 12240 = 1008 w

486

522 (

446

100812240

= = 12 m/s w

Page 450: ITB-Diktat Fisika Dasar II

447

) Seseorang berdiri pada jarak tertentu dari sebuah pesawat jet yang memiliki empat mesin. Keempat mesin tersebut serupa. Ketika empat mesin hidup orang tersebut mendengar bunyi dengan level intensitas 120 dB. Jika kemudian kapten mematikan riga mesin sehingga hanya satu mesin yang hidup, berapakah taraf intensitas yang didengar orang tersebut?

) Tape recorder stereo dikatakan memiliki signal-to-noise ratio (SNR) 58 dB. Berapakah erbandingan intensitas sinyal dengan noise yang dimiliki piranti tersebut?

3) Pada suatu konser rock, sebuah dB meter mencatat level intensitas 130 dB ketika ditempatkan pada jarak 2,5 m di depan louspeaker. (a) Berapa daya output loudspeaker jika dianggap energi yang dihasilkan loudspeaker merambat ke segala arah dalam bentuk gelombang bola. (b) Berapa

dB?

) Jika amplitudo gelombang bunyi dijadikan tiga kali lebih besar: (a) menjadi berapa kali lebih

sitas pada jarak 30 meter dari mesin jet? (b) Udara menyerap bunyi pada laju 7,0 B/km; hitunglah level intensitas pada (b) 1,0 km dan (c) 5,0 km dari mesin jet.

ama, tetapi salah satu memiliki ekuensi dua kali yang lainnya. Berapa perbandingan intensitasnya?

7) Berapa level intensitas (dalam dB) suatu gelombang bunyi di udara yang memiliki amplitudo

ergeseran molekul udara 1,3 mm dan dan frekuensi 260 Hz.

) Sebuah tabung yang penampangnya seragam memiliki panjang 1,8 m terbuka pada dua

n ik berurutan pada ekuensi 240 Hz dan 280 Hz. (a) Berapakah panjang pipa tersebut dan (b) apakah pipa terbuka

tutup? Kecepatan rambat bunyi pada suhu 20 oC adalah 343 m/s.

bergerak di darat jika benda tersebut bergerak pada bilangan

ngka 3000 km/s dan 3,2 Mach pada layarnya. Berapa kecepatan bunyi pada etinggian tersebut?

Soal Latihan 1

2p

jarak dB meter ke loudspeaker saat mencatat level intensitas 90 4besarkan intensitasnya? (b) berapa besar pertambahan level intensitas? 5) Sebuah pesawat jet mengeluarkan bunyi dengan energi 5,0 × 105 J per detik. (b) berapakah level intend 6) Dua gelombang bunyi memiliki amplitudo pergeseran yang sfr

p 8ujungnya. Tabung tersebut beresonansi pada dua harmonik berurutan dengan frekuensi 275 Hz dan 330 Hz. Berapa laju perambatan bunyi pada gas dalam tabung? 9) Sebuah pipa di udara 20 oC dirancang untuk menghasilkan dua harmofratau ter 10) a) Berapa kecepatan benda yangMach 0,33? B) Pesawat Concorde yang sedang bergerak pada ketinggian tertentu memperlihatkan ak

Page 451: ITB-Diktat Fisika Dasar II

448

11) Sebuah pesawat bergerak pada bilangan Mach 2,3. Kecepatan udara pada tempat itu adalah

dut yang dibentuk oleh gelombang shock dengan arah gerak pesawat? (b) Jika pesawat bergerak pada ketinggian 7100 m di atas tanah, berapa jauh setelah pesawat

ati orang di tanah ketika bunyi pesawat di dengar orang di tanah tersebut? 12) Sebuah pesawat luar angkasa memasuki atmosfer tipis sebuah planet di mana laju

erambatan bunyi di atmosfer tersebut hanya 35 m/s. (a) Berapa bilangan Mach pesawat tersebut

mobil P dan Q sedang melaju di jalan raya dalam arah yang sama. Mobil P yang berada an laju konstan 12 m/s dan mobil Q yang berada di belakang bergerak

obil Q membunyikan klakson dengan frekuensi tertentu sehingga engendara di mobil P mendengar bunyi tersebut pada frekuensi 830 Hz. Berapakah frekuensi

klakson menurut pengendara mobil Q sendiri? Kecepatan rambat bunyi di udara adalah 340 m/s. 14) Sebuah mobil yang sedang bergerak pada jalan lurus dengan laju 15 m/s membunyikan klakson. Di jalan tersebut te at X dan Y. Pengamat X mendengar bunyi lakson pada frekuensi 538 Hz sedangkan pengamat Y mendengar pada frekuensi yang lebih

) Apakah mobil sedang bergerak meunu ke arah pengamat X atau ke arah pengamat Y? b) Adakah perbendaan frekuensi yang didengar oleh pengamat X dan Y jika mobil berhenti lalu membunyikan klaksonnya? c) Jika laju ramb m/s, berapakan frekuensi yang didengar pengamat Y saat pengamat X mendengar bunyi klakson pada frekuensi 538 Hz?

yang sedang berhenti di stasion membunyikan sirine sebelum bergerak, dan pengamat yang sedang duduk di stasion memperkirakan frekuensi bunyi sirine adalah 1200 Hz. Kereta api kemudian bergerak dengan percepatan tetap. Lima puluh menit sejak mulai ergerak masinis membunyikan sirine kembali dan pengamat di stasiun memperkirakan

1140 Hz. Hitunglah laju kereta api 50 detik sejak berangkat. Laju s.

16) Spektr si suatu galaksi diukur dan gelombang pada salah satu spektrumnya diidentifikas n garis H dari atom kalsium. Panjang gelombang spectrum tersebut

rnyata 478 nm. Ketika ketika spectrum tersebut dihasilkan di laboratorium diukur panjang elombangnya 397 nm.

a) Apakah galaksi tersebut sedang bergerak menuju bumi atau menjauhi bumi?

310 m/s. (a) Berapa su

melew

pjika kecepatannya 15 000 km/jam, (b) berapakah sudut puncak yang dibentuk oleh gelombang shock? 13) Duadi depan bergerak dengdengan laju konstant 20 m/s. Mp

rdapat dua orang pengamkrendah. a

at bunyi di udara 340

15) Sebuah kereta api

bfrekuensi yang didengar adalah gelombang di udara adalah 340 m/

um absopri merupaka

teg

Page 452: ITB-Diktat Fisika Dasar II

449

× 108 m/s, hitunglah laju galaksi relatif terhadap bumi.

u bunyi di udara 330 /s.

i 50 000 Hz. Sebuah enda yang sedang bergerak menjauhi kelelawar dengan laju 25 m/s memantulkan gelombang

diarahkan ke aorta dan ipantulkan kembali oleh sel darah merah. Anggap laju perambatan gelombang dalam tubuh 1,54

b) Jika laju rambat cahaya 3 17) Frekuensi sirine mobil posisi ketia diam adalah 1800 Hz. Berapa frekuensi yang akan kamu dengar jika kamu bergerak ke arah mobil yang diam dengan laju 30 m/s dan berapa frekuensi yang kamu dengar jika kamu menjauhi mobil posisi dengan laju 30 m/s. Lajm 18) Kelelawar yang sedang diam mengelurkan gelombang dengan frekuensbtersebut ke arah kelelawar. Berapakah frekuensi gelombang pantulan yang diterime kelelawar? 19) laju aliran darah dalam aorta sekitar 0,32 m/s. Berapakah frekuensi pelayangan yang akan didengar jika gelombang ultrasonic dengan frekuensi 5,5 MHzd× 103 m/s.

Page 453: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Bab 11 Interferensi Gelombang Elektromagnetik

Gelombang adalah osilasi yang merambat. Contohnya: • Gelombang air adalah perambatan osilasi permukaan air. • Gelombang tali adalah perambatan osilasi bagian tali. • Gelombang bunyi di udara adalah perambatan osilasi molekul-molekul gas di udara. Gelombang elektromagnetik adalah perambatan osilasi medan listrik dan medan magnet.

Gambar 11.1 Ilustrasi osilasi medan listrik dan magnet pada gelombang elektromagnetik. B adalah symbol untuk medan magnet dan E adalah symbol untuk medan listrik. Gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang hampa atau medium tertentu. Sampainya cahaya matahari dan bintang-bintang ke bumi menunjukkan kemampuan gelombang elektromagnetik merambat dalam ruang hampa. Cahaya yang menembus air dan gelas menunjukkan kemapuan perambatan gelombang elektromagnetik dalam sejumlah bahan. Tetapi tidak semua bahan dapat dilewati gelombang elektromagnetik. Logam adalah contoh bahan yang tidak dapat dilewati gelombang elektromagnetik. 11.1 Laju perambatan gelombang elektromagnetik Dalam ruang hampa, laju perambatan gelombang elektromagnetik adalah c = 2,997 924 58 × 108 m/s yang seringkali dibulatkan menjadi 3 × 108 m/s. Laju perambatan gelombang elektromagnetik dalam raung hampa merupakan batas maksimum laju yang dapat dicapai di alam semesta. Namun, dalam medium, laju perambatan gelombang elektromagnetik berkurang. Dalam intan, cahaya, yang merupakan salah satu jenis gelombang elektromagnetik merambat dengan laju 1,24

450

Page 454: ITB-Diktat Fisika Dasar II

× 108 m/s. 11.2 Frekuansi dan panjang gelombang Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang dengan sebaran frekuensi yang paling luas. Frekuensi gelombang elektromagnetik tersebar mulai dari 102 Hz sampai di atas 1023 Hz. Hubungan antara laju, frekuensi, dan panjang gelombang diberikan oleh

fc λ= (11.1) dengan c adalah laju perambatan gelombang, λ panjang gelombang, dan f frekuensi. Jangkauan frekuensi gelombang elektromagnetik yang sangat lebar tersebut dikelompokkan atas sejumlah spectrum yang memiliki bidang aplikasi berbeda-beda.

ambar 11.2 Spektrum gelombang elektromagnetik

) Gelombang radio jang (λ > 103 m)

103 m)

ahun 1901 Guglielmo Marconi berhasil mengirim gelombang radio dengan frekuensi 1 MHz

G a• Gelombang radio pan• Gelombang radio menengah (102 < λ <• Gelombang radio pendek (101 < λ < 102 m) T

451

menyeberangi samudera Atlantik. Gelombang tersebut merambat mengikuti kelengkungan bumi karena mengalami pantulan oleh lapisan konduktif di atmosfer yang disebut ionosfer. Saat ini gelombang readio dipancarkan dari stasion radio dan televisi untuk mengirimkan informasi ke pemirsa. Tahun 1932, Karl Guthe Jansky menyimpulkan bahwa “gangguan gelombang radio” yang selalu muncul bersumber dari pusat galaksi kita. Saat itu merupakan awal kelahirah radio astronomi.

Page 455: ITB-Diktat Fisika Dasar II

452

ambar 11.3 Contoh teleskop radio yang digunakan untuk mendeksi gelombang radio yang

erdasarkan kesepakatan internasional, jangkauan frekuensi gelombang radio diklasifikasikan

abel 11.1 Klasifikasi gelombang radio frekuensi Jangkauan panjang gelombang

Gberada dari galaksi-galaksi yang jauh Batas sejumlah daerah frekuensi seperti pada tabel 22.1 TKlasifikasi JangkauanVLF (very low frequency) 3 – 30 kHz 100 – 10 km LF (low frequency) 30 – 300 kHz 10 – 1 km MF (medium frequency) z m 300 – 3000 kH 1000 – 100HF (high frequency) 3 – 30 MHz 100 – 10 m VHF (very high frequency) z 30 – 300 MH 10 – 1 m UHF (ultrahigh frequency) 300 – 3000 MHz m 100 – 10 cSHF (superhigh frequency) 3 – 30 GHz 10 – 1 cm EHF (extremely high frequency)

30 – 300 Ghz 10 – 1 mm

b) Gelombang mikro (10-3 < λ < 10-1 m)

ngamati bahwa gula-gula yang ada di saku celananya Tahun 1946, Percy Le Baron Spencer memeleleh ketika ia sedang bekerja dengan gelombang mikro. Dalam jangka satu tahun, perusahaannya berhasil membuat dan memasarkan oven microwave pertama. Gelombang mikro digunakan untuk memancarkan sinyal televisi dan telepon melalui cakram logam yang dipasang di pemancar-pemancar. Radiasi latar belakang microwave (microwave background radiation) merupakan sisa proses dentuman besar (big bang) dan berasal dari semua arah di alam semesta.

Page 456: ITB-Diktat Fisika Dasar II

453

ambar 11.4 Oven microwave

10-7 < λ < 10-3 m) adiasi inframerah ditemukan tahun 1800 oleh William Herschel. Semua benda yang hangat

inframerah dapat menembus asap maupun

Gambar 1 detector inframerah untuk mencari lokasi orban dalam ruang berasap. (b) Foto korban yang diambil dengan pendeteksi inframerah.

G c) Gelombang inframerah (7 ×Rmemancarkan gelombang inframerah. Gelombangdebu lebih mudah daripada cahaya tampak sehingga detektor inframerah digunakan oleh tim penyelamat untuk mendeksi orang atau oleh tentara dalam penyerangan dalam tempat berasap. Inframerah juga hanya sedikit dihambat oleh debu antarbintang dibandingkan dengan cahaya tampak dan infrared astronomy satellite (IRAS) memanfaatkan sifat ini untuk mengkaji langit.

(a)

(b)

(a)

(b)

1.5 (a) Petugas penyelamat menggunakan k

Page 457: ITB-Diktat Fisika Dasar II

d) Cahaya tampak (4 × 10-7 < λ < 7 × 10-7 m)

454

ahaya tampak adalah gelombang elektromagnetik yang sangat membantu manusia atau hewan ntuk melihat benda-benda di sekelilingnya. Sel-sel dalam retina sangat sensitive pada cahaya

oleh cahaya tampak yang dapat dideteksi retina.

ctron dalam atom. Sinar ltraviolet sering digunakan untuk memendarkan material yang disebut fosfor untuk berpendar

a lampu yang menghasilkan warna tertentu

kat, misalnya saat lectron yang berkecepatan sangat tinggi dihentikan akibat tumbuykan dengan permukaan logam.

oleh Willian Rontgern (1845-1923), ketika melakukan

Gambar 11.6 Foto sinar-X tangan yang memperlihatkan tulang lengan yang patah

Cutampak. Hanya bayangan benda yang dihasilkanCahaya tampak dapat dihasilkan oleh benda yang suhunya cukup tinggi, seperti matahari, api, atau filamen dalam lampu. Cahaya tampak juga dihasilkan akibat transisi electron dalam atom dari keadaan dengan energi tinggi ke keadaan dengan energi rendah. e) Gelombang ultraviolet (10-8 < λ < 4 × 10-7 m) Sinar ultraviolet dihasilkan akibat perubahan ringkat energi eleusehingga menghasilkan warna tertentu. Beberapsebenarnya di bagian dalamnya mengandung lapisan bahan fosfor. Di dalam lampu tersebut dibangkitkan sinar ultraviolet, yang apabila mengenati lapisan fosfor terjadi perpendaran dengan memancarkan warna tertentu. Sinar ultraviolet cukup energetic dan dapat mengionisasi atom sehingga berbahaya untuk sel-sel hidup yang dapat meyebabkan kanker kulit. f) Sinar-X (5 × 10-11 < λ < 10-8 m) Sinar-X dihasilkan ketika electron diperlambat dalam waktu yang sangat singeSinar-X pertama kali ditemukan percobaan dengan sinar katoda. Ia mengamati bahwa layar fosfor yang jaraknya beberapa meter dari sinar katoda mengalami perpendaran. Diamati juga bahwa sinar-X dapat memenbus dengan mudah bagian tubuh yang lunak, tetapi diserap oleh material yang lebih rapat seperti logam dan tulang. Sejak saat itu, sinar-X digunakan dalam kedokteran untuk mengamati kerusakan pada tulang, seperti tulang patah.

Page 458: ITB-Diktat Fisika Dasar II

455

g) Sinar gamma (λ < 5 × 10-11 m) Sinar gamma dihasilkan akibat perubahan susunan inti atom akibat peluruhan radioaktif. Sinar gamma sangat energetic dan memiliki kemampuan penembusan yang kuat. 11.3 Indeks bias Laju perambatan gelombang elektromagnetik terbesar tercapai ketika merambat dalam ruang hampa. Jika gelombang EM masuk ke dalam material, maka laju dan panjang gelombangnya berkurang, tetapi frekuensinya tidak berubah.

aju cahaya dalam es adalah 2,3 × 108 m/s sedangkan dalam intan adalah 1.24 × 108 m/s. na itu, perlu

idefinisikan suatu besaran yang menentukan laju cahaya dalam material. Besaran tersebut isebut indeks bias, yang memenuhi hubungan

LUmumnya, laju cahaya berbeda jika memasuki material yang berbeda. Oleh karedd

mccn = (11.2)

dengan n indeks bias material, c laju cahaya dalam ruang hampa, dan cm laju cahaya dalam material. Dengan menggunakan hubungan fc λ= , dan fc mm λ= , maka persamaan untuk indeks bias dapat juga ditulis sebagai

mm ffn

λλ

λλ

== (11.3)

dengan λ panjang gelombang dalam ruang hampa dan mλ panjang gelombang dalam

aterial, Tabel 11.2 Indkes bias beberapa material

aterial Indeks bias

m

MIntan 2,419 Kuarsa 1,458 Botol glas 1,520 Glas beker 1,474 Es 1,309 Polistiren 1,6

Page 459: ITB-Diktat Fisika Dasar II

456

Akrilik 1,49 Etanol 1,361 Gliserol 1,473 Air 1,333 Udara 1,000293 Karbon dioksida 1,00045 Tampak dari Tabel 11.2 bahwa indeks bia gas sangat mendekati satu. Dengan

ian, untuk praktisnya, laju peramba haya di udara diambil sama dengan laju ruang hampa.

san Cahaya edaan laju cahaya di udara dan dalam ial menimbulkan fenomena menarik ketika

rambat dari udara masuk ke ma l atau cahaya merambat keluar dari material dara.

ila arah rambat cahaya tegak lurus pembatas antara material dan udara, maka tap bergerak lurus walaupun menga rbuahan laju.

etapi, jika arah rambat cahaya tidak tega bidang pembatas udara dan material maka di g mengalami perubahan laju, arah ra a mengalami pembelokkan pada bidang

n material. erubahan arah rambat cahaya ketika berpindah dari satu material ke material lain disebut

ya

i atas dapat diringkas di sini bahwa syarat terjadinya pembiasan adalah i) Laju cahaya pada kedua medium berbeda ii) Arah datang cahaya tidak tegak lurus terhadap bidang pembatas kedua medium.

s udara ataudemik tan caperambatan cahaya dalam 11.4 PembiaPerb matercahaya me teriamenuju ui) Apab bidangcahaya te lami peii) T k lurus sampin mbat cahaypembatas udara daPpembiasan.

θi

θr

ni

nr

θi

θr

ni

nr

Gambar 11.5 Pembiasan caha Dari uraian d

Page 460: ITB-Diktat Fisika Dasar II

457

Hukum Snell untuk pembiasan cahaya

rrii nn θθ sinsin = (11.4) ni = indeks bias medium tempat cahaya datang nr = indeks bias medium yang dituju cahaya θi = sudut datang cahaya diukur dari arah tegak lurus bidang pembatas dua medium θr = sudut bias cahaya diukur dari arah tegak lurus bidang pembatas dua medium

ontoh erkas cahaya dating dari udara dengan sudut dating 30o menuju air. Berapakah sudut

i

enggunakan hoku

CBpembiasan cahaya dalam air? awab J

Berdasarkan Tabel 22.2 ni = indeks bias udara = 1 nr = indeks bias air = 1,333 θ = 30o θr = …? Dengan m m Snell kita dapat menulis

333,15,030sin1sin

sin =×

== iir n

n θθ = 0,375

333,1r

o

atau

ra dengan sudut datang 45o. Berapakah sudut bias cahaya

nr = indeks bias udara = 1

i

θr = 22o. Contoh

datang dari es menuju udaCahayatersebut? Jawab Berdasarkan Tabel 11.2 ni = indeks bias es = 1,309

θ = 45o θr = …?

Page 461: ITB-Diktat Fisika Dasar II

1926, = 0,90

145sin309,1sin

sin =×

==o

r

iir n

n θθ 26

8o.

Dari dua contoh di atas tampak bahwa: Jika cahaya datang dari material dengan indeks bias tinggi menuju material dengan indeks bias

aka sudut bias lebih besar daripada sudut datang.

maka sudut bias lebih kecil daripada sudut dating.

pembiasan iaskan dengan sudut 90o?

n dengan sudut 90o berarti θr = 90o atau sin θr = 1. Dengan m akan hokum Snell maka

θr = 6

i)rendah mii) Jika cahaya datang dari material dengan indeks bias rendah menuju material dengan indeks bias tinggi 11.5 Sudut kritis untukApakah mungkin cahaya dibMari kita lihat. Pembiasa

enggun

i

ri n

n=θsin (11.5)

ibiaskan dengan sudut 90o

wa jika cahaya datang dari material dengan indeks bias besar e material dengan indeks bias kecil dengan sudut θI yang memenuhi sin θI = nr/ni maka cahaya

dibiaskan dengan s ita simbolkan dengan θc

Pertanyaan selanjutnya, apa yang terjadi jika sudut dating cahaya lebih besar daripada sudut kritis? Jawabnya, cahaya tidak dibiaskan, tetapi dipantulkan. Cahaya tidak sanggup masuk ke medium kedua. Fenomena ini disebut pemantulan total internal.

458

Gambar 11.8 Sudut kritis adalah sudut saat sinar bias d Persamaan di atas menyatakan bahk

udut 90o. Sudut θI yang memenuhi kondisi ini disebut sudut kritis dan k

n

nr

θc

in

nr

θc

i

Page 462: ITB-Diktat Fisika Dasar II

459

Contoh Berapa sudut kritis bagi berkas cahaya yang kelur dari intan menuju air? Jawab Berdasarkan tabel 22.2 ni = indeks bias intan = 2,419 nr = indeks bias air = 1,333

551,0419,2333,1sin ===

i

rc n

atau

c = 33,5o

nting fenomena pemantulan total internal adalah pengiriman berkas cahaya elalui fiber optik. Fiber optik merupakan material transparan yang berbentuk silinder sangat

Gambar 11.9 Struktur fiber optik

s cahaya dimasukkan pada teras sedemikian rupa sehingga ketika berkas tersebut menuju atas antara teras dan kladding, sudut dating cahaya lebih besar daripada sudut kritis. Dengan

d ahaya selalu mengalami pemantulan sempurna sehingga tetap berada dalam teras.

θ 11.6 Fiber Optik Salah satu aplikasi pemkecil. Fiber optik terdiri dari dua bagian utama, yaitu teras berupa silinder sangat kecil dengan indeks bias n1 dan kladding yang membungkus teras dengan indeks bias n2. Agar fenomena pemantulan sempurna terjadi maka n1 > n2.

teras

Berkab

emikian, c

kladding

bungkuspengaman Dilihat dari samping Dilihat dari depan

teras

kladding

bungkuspengaman Dilihat dari samping Dilihat dari depan

Page 463: ITB-Diktat Fisika Dasar II

460

ambar 11.10 Pemantulan internal total dalam fiber optik Dengan cara demikian, cahaya dapat dikirim melalui fiber optik sampai jarak yang sangat jauh. Pemakaian utama fiber optik dijumpai dalam dunia telekomunikasi. Karena cahaya memiliki frekuensi di atas 1014 Hz maka jumlah data yang dapat dikirim melalui fiber optik per detik sangat besar. Ingat, makin besar frekuensi gelombang yang digunakan untuk mengirim data

aka makin banyak data yang dapat dikirim per detiknya. Sistem fiber optik dapat membawa ekonferensi, dan lain-lain.

iber optik dapat membawa sejumlah sinyal percakapan telepon secara serentak.

rsebut d ke organ dan ahaya pantulan organ ditangkap kembali memalui system fiber optik. Ini adalah prinsip kerja ndoskopi.

G

mpercakapan telepon, TV kabel, sambungan internet, sinyal videotelF Bayangan organ tubuh bagian dalam dapat dilihat dengan mengirim berkas cahaya ke organ te an menangkap kembali cahaya yang dipantulkannya. Cahaya dikirimce

(a) (b)(a) (b)

Gambar 11.11 (a) Tim dokter sedang mengamati bagian dalam tubuh pasien dengan metode endoskopi. Bundelan fiber optik yang mengandung kamera kecil dan panjangnya beberapa puluh centimeter dimasukkan ke dalam usus pasien melalui mulut atau hidung. (b) Contoh foto usus pasien yang diambil dengan metode endoskopi.

Page 464: ITB-Diktat Fisika Dasar II

461

ebut bundelan encahayaan digunakan untuk membawa cahaya dari luar dan digunakan untuk menyinari organ ang akan diambil gambarnya. Bundelan kedua disebut bundelan bayangan berguna untuk

1.7 Pemantulan cahaya Cahaya yang jatuh pada bidang pembatas dua material mengalami pemantulan dengan sudut pantul (diukur dari arah tegak lurus bidang pembatas medium) persis sama dengan sudut datang.

eberapa fenomena pemantulan adalah:

a dipantulkan seluruhnya.

ng memenuhi sudut datang sama dengan sudut pantul memunculkan

ipantulkan juga sejajar. ) Jika berkas cahaya sejajar jatuh pada bidang pembatas yang tidak sejajar (tidak teratur) maka

berkas cahaya pantul mem

Terdapat dua bundelan fiber optik yang digunakan. Bundelan pertama dispymembawa cahaya pantulan organ tubuh dan digunakan untuk membentuk gambar. Bayangan yang dibentuk ditmpilkan di layar komputer atau televisi. 1

Gbr 11.12 Pada peristiwa pemantulan, sudut datang sama dengan sudut pantula Bi) Jika material kedua tidak dapat ditembus cahaya, maka cahaya hanya mengalami pemantulan. ii) Jika material kedua dapat ditembus cahaya, maka cahaya mengalami pemantulan dan pembiasan. iii) Jika material kedua memiliki indeks bias lebih kecil dari material pertama dan cahaya datang dengan sudut lebih besar daripada sudut kritis maka cahay Sifat pemantulan cahaya yafenomena pemantulan yang berbeda jika permukaan pembias rata dan tidak rata. i) Jika berkas cahaya sejajar jatuh pada bidang pembatas yang rata maka berkas cahaya yang dii

iliki arah yang tidak teratur pula.

Page 465: ITB-Diktat Fisika Dasar II

462

ambar 11.13 (a) Pemantulan oleh bidang tidak rata menyebabkan berkas cahaya pantul enyebar ke berbagai arah. (b) Pemantulan oleh bidang rata menyebabkan berkas cahaya

ung pada panjang gelombang cahaya

aterial untuk cahaya tersebut. Indeks ias untuk cahaya b deks bias untuk cahaya merah. Gambar 26.17 dalah contoh kebergantungan indeks bias beberapa material terhadap panjang gelombang ahaya.

erbeadan indeks bias material untuk cahaya yang memiliki panjang gelombang berbeda-beda enimbulkan beberapa akibat:

l laju cahaya dalam material

Gmpantul tetap merambat dari arah yang sama 11.8 Indeks bias bergantSesungguhnya indeks bias material bergantung pada panjang gelombang cahaya. Makin kecil panjang gelombang cahaya maka makin besar indeks bias mb iru lebih besar daripada inac

Gambar 11.14 Kebergantungan indeks bias terhadap panjang gelombang untuk beberapa material Pmi) Makin pendek panjang gelombang cahaya maka makin kecitersebut. Dalam material tertentu, cahaya biru merambat lebih lambat daripada cahaya merah. ii) Jika jatuh pada bidang batas dua material dengan sudut datang yang sama, maka cahaya dengan panjang gelombang pendek mengalami pembelokan arah lebih besar.

Page 466: ITB-Diktat Fisika Dasar II

463

aerbeda maka cahaya biru dan cahaya merah dibiaskan dengan sudut berbeda.

haya putih jatuh pada bidang batas dua material maka cahaya tersebut akan terurai atas erkas-berkas dengan panjang gelombang yang berbeda-beda karena masing-masing berkas

a putih terurai atas

embiasan sekali gi. Cahaya yang keluar pada bidang batas kedua ini merambat dalam arah persis sama dengan

G mbar 11.15 Karena perbedaan indeks bias material untuk cahaya dengan panjang gelombang b iii) Jika cabmemiliki sudut bias yang berbeda-beda..

n1

n2

merah biru

n1 < n2

n1

n2

merah biru

n1 > n2

n1

n2

merah biru

n1 < n2

n1

n2

merah biru

n1 < n2

n1

n2

merah biru

n1 > n2

n1

n2

merah biru

n1 > n2

putih

Gambar 11.16 Karena perbedaan indeks bias untuk spectrum cahaya dengan panjang gelombang berbeda maka setelah melewati material transparan, maka cahayberkas yang memiliki panjang gelombang berbeda. Jika material kedua merupakah berbentuk lapisan dengan ketebalan tertentu, maka pada bidang batas kedua antara material kedua dengan material pertama, cahaya mengalami placahaya datang pada bidang batas pertama. Tetapi, arah rambat cahaya telah mengalami pergeseran. Berapa bersarnya pergeseran tersebut? Lihat Gbr 11.17

n1

n2

merahbiru

n1 < n2

n1

n2

merah biru

n1 > n2

putihputih

n1

n2

merahbiru

n1 < n2

putih putih

n1

n2

merahbiru

n1 < n2

n1

n2

merah biru

n1 > n2

putih

n1

n2

merah biru

n1 > n2

Page 467: ITB-Diktat Fisika Dasar II

464

edium adalah t. i dan r dapat diperoleh dari hokum Snell

Gambar 11.17 Pergeseran arah rambat cahaya setelah melewati material dengan ketebalan tertentu.

geseran arah rambat cahaya adalah d. Misalkan tebal mPerHubungan antara sudut

rnin sinsin 21 = Dari Gbr 11.17 tampak bahwa

)(sin rid −= l

rcos , atau t=

l rt

cos=l

kian, Dengan demi

)(sincos

rir

td −=

Contoh Cahaya dating dari udara ke selembar silica yang tebalnya 5 cm. Jika indeks bias silica untuk cahaya tersebut 1,458 dan sudut dating cahaya adalah 60o, berapakah pergeseran arah rambat cahaya setelah meninggalkan silica? Jawab

iberikan 1 = 1

n1 < n2

n1

n2

n1

i

i

r

r

i-rt

d

l

n1 < n2

n1

n2

n1

i

i

r

r

i-rt

d

l

Dn

Page 468: ITB-Diktat Fisika Dasar II

n2 = 1,458 i = 60o

465

= 5 cm

Dengan hukum Snell

1 × sin 60o = 1,458 × sin r 0,866 = 1,458 × s

= 0,594

atau r = 36,5o

ergeseran arah rambat cahaya memenuhi

t Pertama, kita perlu tentukan sudut bias r.

n1 sin i = n2 sin r

in r

sin r = 0,866/1,458

P

( ) 399,0804,056,3560sin

5,36cos5)(sin

cos×=−=−= oo

orir

td = 2,48 cm.

11.9 Indeks bias bergantung kerapatan udara

a, indeks bias juga dipengaruhi oleh massa jenis udara. Makin besar massa jenis udara besar indeks bias udara tersebut.

nggian yang berbada dari permukaan bumi, massa jenis udara di atmosfer berbeda. akin tinggi dari permukaan bumi, makin kecil massa jenis udara. Akibatnya, makin tinggi dari

bias udara di atsmosfer.

dianggap terususn atas lapisan-lapisan udara dengan indeks bias erbeda-beda maka

apisan udara paling atas memiliki indeks bias paling kecil. n bumi, indkes bias makin besar.

n cahaya pada bidang batas antar dua lapisan menyebabkan cahaya atahari terus menerus mengalami pembelokan mendekati arah normal (tehak lurus bidang).

mati cahaya merambatan dalam lintasan melengkung.

Di udarmaka makin Pada ketiMpermukaan bumi maka makin kecil indeks Jika atmosfer dapat b LMakin menuju ke permukaaAkibatnya, pembiasamSecara keseluruhan akan dia

Page 469: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Bumi

atmosfer

arah rambat cahayaBumi

atmosfer

arah rambat cahayaBumi

466

maka lintasan ahaya yang mamasuki atmosfer berbentuk kurva melengkung

Gambar 11.19 Fatamorgana terjadi karena perbedaan indeks bias udara di sekitar tanah pada ketinggian yang berbeda Fatamorgana terjadi karena adanya perbedaan massa jenis udara di sekitar permukaan tanah, yang berakibat pada perbedaan indeks bias. Khususnya di daerah padang pasir, saat terik matahari, suhu udara yang berkontak dengan pasir sangat tinggi. Makin ke atas suhu udara makin rendah. Akibatnya, massa jenis udara di sekitar pasir sangat rendah, dan makin ke atas massa jenis udara makin besar. Dengan demikian, indeks bias udara yang bersentuhan dengan

Gambar 11.18 Karena perbedaan indeks bias udara pada berbagai ketinggian

atmosfer

arah rambat cahaya

c

Pemantulan sempurna Pembiasa

n terus-m

enerus

Kafilah

Lokasi diduga ada air

Pemantulan sempurna Pembiasa

n terus-m

enerus

Kafilah

Lokasi diduga ada air

Page 470: ITB-Diktat Fisika Dasar II

467

pasir cukup kecil, dan makin ke atas indeks bias udara makin besar. Berkas cahaya dari pepohonan yang lokasinya sangat jauh yang merambat ke arah bawah mengalami pembiasan terus menerus sehingga lintasannnya melengkung. Ketika mencapai lapisan udara di sekitar pasir, berkas tersebut mengalami pemantulan sempurna, sehingga arahnya membelok ke atas. Kafilah yang menangkap berkas cahaya hasil pantulan sempurna tersebut, melihat adanya bayangan pohon di dekatnya, sehingga menyimpulkan di sekitar itu ada air. Dan ketika didekati, ternyata air tersebut tidak ada. Inilah fatamorgana. Yang ada sebenarnya, pada lokasi yang cukup jauh ada pepohonan. 11.10 Interferensi Cahaya

ercobaan tentang interferensi celah ganda pada cahaya merupakan percobaan monumental yang ilakukan Thomas Young. Karena sejak saat itulah konsep tentang gelombang cahaya diterima

membuktikan sifat gelombang ahaya. Akibatnya, teori partikel cahaya yang dirumuskan oleh Newton masih diterima sebagian

orang. Kesulitan dalam melakukan eksperimen tersebut muncul akibat panjang gelombang cahaya yang terlalu pendek dan peralatan yang ada saat itu tidak mendukung untuk mengukur panjang gelombang cahaya secara langsung. Saat ini, panjang gelombang cahya bukan lagi nilai yang sanat kecil. Orang bahkan sudah mampu mengukur panjang hingga ribuan kali lebih kecil daripada panjang gelombang cahaya. 11.11 Interferensi Celah Ganda Skema percobaan interferensi celah ganda yang dilakukan Young diperlihatkan pada Gambar 11.20

oung menggunakan sumber monokromatik S. Di depan sumber terdapat dua celah S1 dan S2

, celah S1 dan S2 berperan sebagai sumber gelombang baru. Pola

Pdsecara utuh. Sebelum percobaan Young, konsep gelombang cahaya belum diterima oleh semua ilmuwan karena tidak ada eksperimen yang secara langsungc

Yyang memiliki jarak persis sama dari sumber. Dengan demikian, fase gelombang pada S1 dan pada S2 tepat sama. Dengan prinsip Huygensinterferensi diamati pada layar yang berjarak L dari celah. Seperti sudah kita bahas pada Bab terdahulu, interferensi konstruktif terjadi jika selisih jarak tempuh gelombang dari dua sumber merupakan kelipatan bulat dari panjang gelombang. Sedangkan interferensi deskturktif terjadi jika selisih jarak tempuh gelombang dari dua sumber

Page 471: ITB-Diktat Fisika Dasar II

merupakan kelipatan ganjil dari setengah panjang gelombang.

x1

468

tif adalah

an syarat interferensi desktruktif adalah

Gambar 11.20 (a) Skema eksperimen iunterferensi celah ganda oleh Young dan (b) contoh pola gelap terang yang terbentuk pada layar Selisih jarak tempuh cahaya dari dua sumber adalah

12 xxx −=∆ (11.6) Dengan demikian, syarat interferensi konstruk ∆x = 0, λ, 2λ, 3λ, …. (11.7) D

∆x = λ21 , λ2

3 , λ25 , …. (11.8)

Berdasarkan Gambar 46.2(a), kita dapat menulis

θsindx =∆ (11.9) dengan demikian, syarat interferensi konstruktif adalah

θsind = 0, λ, 2λ, 3λ, … (11.10) dan syarat interferensi desktruktif adalah

∆x

2xθ

d

L

θ

S

S2

S1

∆x

2

x1

d

L

θ

S

S2

S1

∆x

2

x1θ

d

L

S

S2

S1

Page 472: ITB-Diktat Fisika Dasar II

θsind =

469

λ21 , λ2

3 , λ25 , … (11.11)

Jarak antara dua garis berdekatan Berapa jarak antara dua garis terang berdekatan atau dua garis gelap berdekatan yang terbentuk pada layar? Jarak dua garis terang berdekatan sama dengan jarak antara dua garis gelap berdekatan. Mari kita hitung jarak antara dua garis terang berdekatan. Garis terang pertama (yaitu garis terang pusat) berada pada sudut yang memenuhi

θsind = 0 atau θ = 0. (11.12)

aris terang berikutnya berada pada sudut yang memenuhi G

θsind = λ atau

dλθ =sin

ambar 11.21

ampak dari Gbr 11.21 bahwa

(11.13)

Terang pusat

Terang

G

T

θan t=Ly∆

Terang

Terang

Terang

L

θ ∆yTerang pusat

Terang

Terang

Terang

Terangθ ∆y

L

Page 473: ITB-Diktat Fisika Dasar II

470

tau a

θtanLy =∆ (11.14)

ada percobaan interferensi dua celah, umumnya nilai θ sangat kecil. Untuk θ yang sangat kecil Pberlaku hubungan

θθ sintan ≅ (11.15) Dengan demikian, kita dapat menulis

sinθLy ≅∆ (11.16)

itusi (11.13) ke dalam (11.16) diperoleh Subst

dLy λ

≅∆ (11.17)

Gbr 11.22 (a) adalah pola intensitas interferensi yang terjadi sebagai fungsi sin θ. Sedangkan gamba (b) adalah pola intensitas interferensi sebagai fungsi posisi pada layar.

ambar

ng berjarak 0,1 mm. Pelat tersebut berjarak 1,2 m dari layar.

r 11.22

dλ3

dλ2

−dλ2

−dλ3

− 0θsin

Intensitas

dλ3

dλ2

−dλ2

−dλ3

− 0θsin

Intensitas

G 11.22 Pola intensitas interferensi pada percobaan Young Contoh Suatu pelat mengandung dua celah ya

Page 474: ITB-Diktat Fisika Dasar II

471

ahaya dengan panjang gelombang 500 nm jatuh pada celah dan membentuk pola interferensi pada layar. erapakah jarakl antar dua garis maksimum berdekatan pada layar? Jawab

ikan = 500 nm = 5 × 10-7 m

L = 2,4 m = 0,1 mm = 10-4 m.

C B

Diberλ

dDengan menggunakan persamaan (46.12) maka jarak antar dua garis terang adalah

4104, −× = 0,012 m = 12 mm

71052−×

=≅d

Ly λ

1.12 Interferensi oleh Celah Banyak (kisi) Garis terang g

engandung sejumlah celah. Makin banyak jumlah celah maka makin sempit garis gelap terang sempit sejajar yang jumlahnya banyak. Dengan

enggunakan kisi maka cahaya yang memiliki beda panjang gelombang sedikit saja dapat dipisahka g digunakan untuk m

Lebar

1

-gelap yang terbentuk makin sempit jika dua celah diganti dengan kisi yanmyang terbentuk. Kisi adalah goresan celah m

n. Itu sebabnya, kisi sering digunakan sebagai monokromator, yaitu alat yanemisahkan warna tertentu dari cahaya putih.

Disamping garis-garis terang-gelap yang makin sempit, intensitas garis terang yang dihasilkan kisi lebih tajam. Jika jumlah celah N maka lebar garis terang memenuhi

N1

∝ (11.18)

Sedangkan intensitas memenuhi

Intensitas (11.19) Secara matematik, pola intensitas yang dihasilkan akibat interferensi kisi dapat diturunkan sebagai berikut. Misalkan jarak antar celah adalah d dan jumlah celah adalah N. Selisih lintasan berkas dari dua celah berdekatan adalah ∆x yang memenuhi

2N∝

θsindx =∆ (11.20)

Interferensi konstruktif terjadi jika selisih litasan tersebut merupakan kelipatan bulat dari panjang

Page 475: ITB-Diktat Fisika Dasar II

gelombang, yaitu

472

λ, 2λ, 3λ, …. x∆ = 0, Atau

θsind = 0, λ, 2λ, 3λ, …. (11.21)

∆x

∆x

∆x

dθθ

d

d

∆x

∆x

∆x

dθθ

d

d

Gambar 11.23 Skema inteferensi dari kisi Kebergantungan intensitas terhadap sudut diberikan oleh rumus

2

sinsin

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡∝

δδNI (11.22)

dengan

θπλ

δ = sind (11.23)

Berdasarkan persamaan (

ada kondisi ini, baik penyebut yaitu

11.22) dan (11.23), interfensi konsruktif terjadi ketika δ memenuhi

δ = 0, π, 2π, 3π, …. mπ (11.24)

δsin dan pembilang, yaitu δNsinP berharga nol.

sebagai berikut. Pembagian bilangan nol dengan nol menghasilkan suatu nilai yang dapat diperoleh dengan metode perhitungan limit. Cara perhinungan

Page 476: ITB-Diktat Fisika Dasar II

473

Kita dapat menulis

δδ

sinI

sin N∝

ntuk πδ m=U maka

δδ

πδ sinsinlim N

mI

→∝

Karena tu mendiferensialkan bagian pembilang dan penyebut. Diferensial dari

baik pembilang dan penyebut menuju nol maka kita gunakan aturan L’Hopitals yaiδNsin adalah δNN cos

dan diferensial dari δsin adalah δcos . Dengan demikian

δδ

πδ coscoslim NN

mI

→∝

NNmNmN

=±±×

=∝1

)1(coscos

ππ

Sehingga kita dapatkan

ari persamaan (11.22) tampak bahwa intensitas nol (interferensi destruktif) terjadi jika rpenuhi

=

2NI ∝

Dte sin 0δN

ilai nol untuk sinus dipenuhi oleh

N

δN = 0, π, 2π

δ = 0,

, 3π, …

atau

Nπ , π2 ,

N Nπ3

jadi ada δ yang memenuhi persamaan (11.25) dengan membuang δ = 0, δ = π, δ = 2π, δ = 3π, dan

, … (11.25)

Tetapi, karena δ = 0, π, 2π, 3π, …. Merupakan posisi maksimum, maka posisi minimum terp

Page 477: ITB-Diktat Fisika Dasar II

seterusnya.

In itas

474

Gambar 11 4 (a) Pola interferensi kisi yang dengan N = 4 dan (b) kisis dengan N=10.

ebagai contoh, jika terdapat empat celah, atau N = 4, maka maksimum terjadi pada = 0, π, 2π, 3π, ….

an minimum terjadi pada

.2 S

δ D

dλ3

dλ2

−dλ2

−dλ3

− 0

tens

θsin

dλ3

dλ2

−d

2−

In itas

λdλ3

− 0

tens

θsin

IntensitasIntensitas

dλ3

dλ2

d−λ

d−

λ2d

−λ3 0

θsin

dλ3

dλ2

d−λ

d−

λ2d

−λ3 0

θsin

Page 478: ITB-Diktat Fisika Dasar II

475

δ = 4

24

34

54π , π , π , π ,

46π , ….

44πδ = tidak dipakai karena merupakan lokasi maksimum.

h. Tampak bahwa intensitas maksimum terjadi ketika δ = 0, π, 2π, 3π, …. atau

Gambar 11.24 adalah contoh intensitas inteferensi dari kisi yang memiliki empat celah dan sepuluh cela

θsin = 0, d/λ , d/2λ , … Di antara dua maksimum utama terdapat N-1 buah minimum yang

terjadi pada δ = Nπ ,

Nπ2 ,

Nπ3 , …, atau θsin =

d2λ ,

d23λ ,

d25λ , … Di antara dua minimum,

terdapat sejumlah maksimum sekunder yang sangat lemah. Jika jumlah celah sangat banyak, maka maksimum sekunder hampir tidak terlihat dan yang tampak hanyalah maksimum-maksimum utama. Kisi dapat digunakan untuk menguraikan berkas yang mengandung sejumlah panjang gelombang atas gelombang-gelombang penyusunnya. Gelombang yang berbeda memiliki maksimum pada sudut yang berbeda. Seperti tampak pada Gambar 11.25, dua gelombang yang sedikit berbeda dapat dipisahkan oleh kisi. Pemisahan lebih besar pada maksimum orde lebih tinggi.

kisi. Puncak orde ke-n dari gelombang dengan panjang gelombang λ1 terjadi pada sudut yang memenuhi

IntensitasIntensitas

Gambar 11.25 Pola intensitas cahaya yang terdiri dari dua panjang gelombang yang melewati

d13λ

d12λ

d1λ

d1λ−

d12λ

−d

13λ−

0d

23λd

22λd

2λd

2λ−d

22λ−

d23λ

θsin

d13λ

d12λ

d1λ

d1λ−

d12λ

−d

13λ−

0d

23λd

22λd

2λd

2λ−d

22λ−

d23λ

θsin

Page 479: ITB-Diktat Fisika Dasar II

d1sinθ = (n 1λ 11.26)

m enuhi

Puncak orde ke-n dari gelombang dengan panjang gelombang λ2 terjadi pada sudut yang

em

dn 2

2sin λθ = (11.27)

Karena sudut-sudut ini biasanya sangat kecil, ka kita dapat melakukan aproksimasi

ma

476

11sin θθ ≅ dan 22sin θ≅ sehingga θ

dn 1

θ ≈ (11.28)

dn 2

θ ≅ (11.29)

Beda sudut arah cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda tersebut setelah melewati kisi adalah

( )1212 λλθθθ −=−=∆dn

dn λ∆

= (11.30)

Contoh Hitunglah sudut orde pertama dan kedua untuk cahaya yang panjang gelombangnya 400 nm dan 700 nm yang jatuh pada kisi yang memiliki 10 000 goresan per sentimeter. Jawab Diberikan λ1 = 400 nm = 4 × 10-7 m λ2 = 400 nm = 7 × 10-7 m Jarak antar celah d = 1/10 000 cm = 10-4 cm = 10-6 m

aris orde ke-n memenuhi G

dnλθ = sin

Page 480: ITB-Diktat Fisika Dasar II

477

gelombang 400 nm, osisi puncak orde pertama

UntukP

6

71 104sin

−×==

θ = 0,4 10−

tau θ = 24o

osisi puncak orde kedua

a

P

6

71 )104(22sin

−××==

θ = 0,8 10−

tau θ = 53o

ntuk gelombang 700 nm,

a

UPosisi puncak orde pertama

6

72

10107×

=sin −

=dλ

θ = 0,7

atau

= 44o Posisi puncak orde kedua

θ

610sin −==

dθ = 1,4

72 )107(22 −××λ

arena tidak mungkin sin θ > 1 maka tidak ada θ yang memenuhi. Dengan demikian, garis orde kedua untuk gelombang 700 nm tidak ada. Dasar kerja kisi difraksi pada

osisinya bersifat periodic. Berkas dari sumber gelombang periodic tersebut berinterferensi di kisi. Namun, bisa juga interferensi terjadi di depan kisi jika sumber gelombang periodic

ipantulkan memiliki se yang teratur sehingga terjadi pola interfensi yang konstruktif dan destruktif pada

tul.

si semacam ini dapat dilihat pada permukaan CD yang sudah berisi kan CD kosong). Lagu-lagu atau film terekan pada permukaan CD sebagai

K

dasarnya adalah menciptakan sumber gelombang baru yang pbelakangmemantulkan gelombang. Contohnya, kita buat goresan-goresan periodic di suatu permukaan dan permukaan tersebut bersifat sebagai penantul cahaya. Cahaya yang dbeda facahaya pan Secara visual, pola interfenlagu atau film (bu

Page 481: ITB-Diktat Fisika Dasar II

478

i periodic. Dengan demikian, cahaya putuh yang jatuh pada arna yang berbeda-beda ketika dipantulkan.

embahas interferensi celah ganda dan kisis. Biasanya interferensi berkaitan dengan pit. Sehingga satu celah hanya dipandang sebagai satu sumber gelombang.

embahas tentang difraksi. Difraksi umumnya dikaitkan dengan celah andang sebagai sumber sejumlah gelombang titik. Interfensi

tu celah tersebut menghasilkan pola gelap-terang di belakang layar.

titik-titik yang susunannya mendekatpermukaan CD terurai atas w

Cahaya datang Kisi pemantul

Cahaya pantul

Terjadi interferensi

Cahaya datang Kisi pemantul

Cahaya pantul

Terjadi interferensi

Gambar 11.26 Prinsip interfer

ensi kisi pemantul.

11.13 Difraksi Kita sudah mcelah yang sangat semPada bagian ini kita akan myang cukup lebar. Satu celah dipsumber gelombang titik pada sa

Dengan menggunakan penurunan matematika yang agak rumit (lihat di bagian akhir bab ini), didapatkan bahwa kebergantungan intensitas difraksi terdadal sudut arah berkas di belakang

emenuhi celah m

2sin⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

ΦΦ

∝I (11.31)

dengan

λθπ sinw

=Φ (11.35)

Page 482: ITB-Diktat Fisika Dasar II

479

adalah lebar celah, θ : sudut arah berkas di belakang celah, dan λ : panjang gelombang cahaya

ambar 11.28 Pola intensitas difraksi sebagai fungsi sinus sudut arah sinar di belakang celah.

w

Gambar 11.27 Skema difraksi oleh satu celah

w

Celah

Layar

Sinar datang

Sinar yangmelewati celah

θ

w

Celah

Layar

Sinar datang

Sinar yangmelewati celah

θ

θsin

wλ2

wλ3

−wλ2

−wλ3

− 0

Intensitas

θsin

wλ2

wλ3

−wλ2

−wλ3

− 0

Intensitas

G

Page 483: ITB-Diktat Fisika Dasar II

480

11.28 adalah sketsa intensitas difraksi sebagai fungsi sudut arah sinar di belakang celah. ampak bahwa intensitas tertinggi terjadi pada maksimum utama di pusat.

Maksimum-m ka posisinya makin jauh dari pusat.

terjadinya minimum, yaitu

Sinus nol terjadi pada

= 0, π, 2π, 3π, …. Dengan menggunakan persamaan (11.32) maka

Gambar T

aksimum lainnya memiliki intensitas yang lebih rendah dan makin lemag ji

Di antara dua maksimum terdapat minimum. Dari persamaan (11.31) dapat kita tentukan kondisi

0sin =Φ

Φ

0sin =Φ terjadi ketika

λθπ sinw = 0, π, 2π, 3π, ….

atau

θsin = 0, wλ ,

wλ2 ,

wλ3 , ….

Tetapi karena θsin = 0 adalah kondisi terjadinya maksimum utama, maka minimum-minimum hanya terjadi pada saat kondisi

θsin = wλ ,

wλ2 ,

wλ3 , …. (11.36)

Mari kita hitung berapa lebar maksimum utama. Lebar maksimum utama sama dengan jarak antar dua minimum pertama. Minimum pertama terjadi pada sudut θ yang memenuhi

θsin = wλ

Jika θ sangat kecil maka kita dapat melakukan pendekatan θθ ≈sin , sehingga sudut tempat terjadinya minimum utama memenuhi

wλθ ≈

Page 484: ITB-Diktat Fisika Dasar II

481

Lebar maksumum utama (dalam sudut) adalah

wλθ 22 ≈

Jika jarak dari celah ke layar adalah L maka lebar maksimum utama dalam satuan panjang adalah

)2( θ×=∆ Ly

wLλ2

≈ (11.37)

Tampak dari persamaan (11.37) bahwa makin sempit celah maka makin lebar maksimum utama yang terbentuk. Gbr 11.29 adalah foto pola yang terbentuk pada layar untuk celah yang memiliki lebar yang berbeda-beda.

Gambar ari celah berbentuk lingkaran.

(a) (b)(a) (b)

Gambar 11.29 pola difraksi cahaya dari celah yang memiliki lebar yang berbeda-beda (a) sempit dan (b) lebar. Jika celah benrbentuk lingkaran, maka pola difraksi yang terbentuk akan berupa cincin-cincin seperti pada Gbr 11.30

11.30 Pola difraksi d

Page 485: ITB-Diktat Fisika Dasar II

482

h ahaya dengan panjang gelombang 750 nm melewati sebuah celah yang lebarnya 1,0 × 10-3 mm.

Bera r ksi m (a) dalam derajat dan (b) dalam sentimeter pada layar yang berjarak 20 cmawab

= 1,0 × 10-3 mm = 1,0 × 10-6 m. L = 20 cm ) Minimum pertama terjadi pada sudut yang memenuhi

ContoC

pa leba ma mu utama? dari celah

JDiberikan λ = 750 nm = 7,5 × 10-7 m w

a

θsin = wλ = 6

7

100,1105,7

×× = 0,75

atau θ = 4Lebar m ksimum utama adalah

) jarak dari pusat layar ke minimum utama, ∆y, memenuhi

9o a

2θ = 2× 49o = 98o b

θtan=∆Ly

atau

15,12049tan20tan ×=×==∆ oLy θ = 23 cm Maka lebar maksimum utama adalah

11.14 Daya Resolusi

etika teleskop-teleskop modern mengamati bintang, maka bayangan bintang-bintang direkam

, gambar sebuah bintang yang tampak pada perekam bentuknya seperti pada Gbr 11.31. Permasalan timbul jika posisi dua bintang sangat berdekatan. Karena bayangan yang tmpak pada perekam sangat berdekatan, bahkan dapat berimpit.

2∆y = 2 × 23 = 46 cm

Kpadan film atau perekam digital lainnya. Pada perekam tersebut tampak bintik-bintik putih yang menunjukkan bintang-bitang. Lensa teleskop yang berbentuk lingkaran berperan sebagai celah difraksi. Dengan demikian

Page 486: ITB-Diktat Fisika Dasar II

483

Dengan perkataan lain, baga pak terpisah pada perekam?

takan terpisah jika tersebut terjadi ketika puncak

utam bayangan bintang lainnya.

iantang terpisah, (b) Kondisi minimum ketika bayangan dua sih dikatakan terpisah, (c) bayangan dua bintang tidak dikatakan terpisah.

Gambar 11.31 (a) Teleskop merekam bayangan bintang-bitang (b) bayangan bintang-bintang hasil rekaman teleskop. Dari satu bintik yang tampak pada perekam, bagaimana kita dapat mengatakan bahwa satu bintik itu menyatakan bayangan dua buah bintang atau bayangan satu bitang saja?

imana syaratnya agar bayangan dua bintang berdekatan tamUntuk ini, Rayleigh membuat sebuah criteria, bahwa dua bayangan dikajaraknya lebih besar dari suatu nilai minimum. Nilai minimum

a bayangan satu bintang berimpit dengan minimum

(a)

(b)

(a)

(b)

(a)

(b) (c)

(a)

(b) (c)

Gambar 11.32 (a) bayangan dua bbintang ma

Page 487: ITB-Diktat Fisika Dasar II

484

Lens s emiliki h w = D dengan D diameter lensa. Bayangan dua bintang kelihatan terpisah jika sudut yang dibentuk oleh berkas yang berasal dari dua bintang memenuhi

a tele kop m lebar cela

Dwλθ =in λ=

ntuk celah yang berbentuk lingkaran, rumus yang lebih tepat agar bayangan dua bintang

s

Ukelihatan terpisah memenuhi

Dλθ 22,1sin = (11.38)

Biasanya θ sangat kecil sehingga

θθ ≅ . Dengan demikian, kita mendapatkan daya resolusi sinlensa sebagai

Dλθ 22,1

= (11.39)

besar diameter lensa maka makin kecil θ yang diijinkan agar bayangan

bang 5,20 × 10-7 m. ) Ketika teleskop tersebut berada pada jarak terdekat dengan planet Mars sejauh 7,83 × 1010 m,

erapakah jarak terdekat dua benda kecil di permukaan Mars sehiangga bayangan yang dibentuk leh teleskop dapat dipisahkan?

Jawab Diberikan D = 2,4 m λ = 5,20 × 10-7 m. Jarak teleskop ke permukaan Mars: R = 7,83 × 1010 m a) Daya resolusi

Tampak bahwa, makinbintang masih tampak terpisah. Dengan perkataan lain, resolusi lensa teleskop makin tinggi jika diameter lensa makin besar. Contoh Diameter bukaan cermin teleskop Hubble adalah 2,4 m (a) berapakah daya resolusi cahaya hijau yang memiliki panjang gelom(bbo

77

106,24,2

)1020,5(22,122,1 −−

×=××

==Dλθ rad

b) Jika jarak terdekat dua titik dio permukaan Mars yang bisa dipisahkan oleh teleskop adalah ∆y maka

Page 488: ITB-Diktat Fisika Dasar II

485

m = 2 km

11.15 Interferensi Lapisan Tipis Cahaya yang jatuh pada lapisan tipis juga dapat menimbulkan fenomena interferensi. Berkas cahaya yang dipantulkan pada permukaan atas selaput dan permukaan bawah selaput dapat berinterferensi. Posisi sudut interferensi instruktif dan konstruktif bergantung pada panjang gelombang cahaya. Akibatnya, jika cahaya putih dijatuhkan pada selaput tipis maka cahaya pantul tampak berwarna-warna.

ekarang kita analisis secata materiamtis fenomena interferensi cahaya oleh lapisan tipis.

Gambar 1interfer

isalkan cahaya datang dari medium dengan indeks bias n1 ke lapisan tipis dengan indeks bias

berikut:

4710 102)106,2()1083,7( ×=×××=≅∆ −θRy

S

d

∆x1i

i

r

h

s s

n1

n2d

∆x1i

i

r

h

s s

n1

n2d

∆x1i

i

r

h

s sd

∆x1i

i

r

h

s s

n1

n2

1.33 Cahaya yang dipantulkan oleh dua permulaan lapisan tipis dapat mengalami ensi.

Mn2. Cahaya yang dipantulkan dari dua sisi lapisan tipis memiliki perbedaan lintasan sebagai

Page 489: ITB-Diktat Fisika Dasar II

486

ahaya yang dipantulkan dari sisi atas memiliki tambahan lintasan: ∆x1

ahaya yang dipantulkan di sisi bawah memiliki tambahan lintasan: 2s.

adi: i) Cahaya yang dipantulkan di sisi atas lapisan memiliki tambahan lintasan optik: ii) Cahaya yang dipantulkan di sisi bawah lapisan memiliki tambahan lintasan optik:

i) Selama melewati lintasan , cahaya yang dipantulkan di sisi atas film mengalami

CCDalam menghitung beda lintasan, yang berperan bukan beda lintasan geometri, tetapi beda lintsan optik. Lintasan optik adalah perkalian indeks bias dikalikan dengan lintasan geometri. J

11 xn ∆ sn 22

11 xn ∆iiperubahan fase: λ/11 xn ∆ iv) Selama melemati lintasan , cahaya yang dipantulkan di sisi bawah film mengalami erubahan fase:

sn 22

λ/2 2sn . pvi) Jika inde ya mengalami pem edangkan cahaya yang dipantulkan dari sisi bawah tidak mengalami pembalikan fase

e mediudipantulkan di sisi atas film adalah:

ks bias n2 > n1, maka selama mengalami pemantulan di sisi atas film, cahabalikan fase (pemantulan dari medium kurang rapat ke medium rapat),

s(pemantulan dari medium rapat k m kurang rapat). Akibatnya, perubahan fase total cahaya yang )2/1(/11 ±∆ λxn . Beda fase cahaya yang ipantulkan di sisi atas dan bawah film menjadi:

2

d2 )2/1(/)2()]2/1(/[/ 11211 ±∆−=±∆−=∆ λλλϕ xnsnxn sn

ii) Jika indeks bias n2 < n1, maka selama mengalami pemantulan di sisi atas film, cahaya tidak

ke medium rapat). Akibatnya, perubahan fase total cahaya yang ipantulkan di sisi bawah film adalah:

vmengalami pembalikan fase (pemantulan dari medium rapat ke medium kurang rapat), sedangkan cahaya yang dipantulkan dari sisi bawah mengalami pembalikan fase (pemantulan dari medium kurang rapat

)2/1(/2 2 ±λsnd . Beda fase cahaya yang dipantulkan di dan bawah film menjadi: sisi atas

)2/1(/)2()]2/1(/2[ 112112 ±∆−=∆−±=∆ λλϕ xnsnxnsn

viii) Jadi, apakah film memiliki indeks bias lebih besar atau lebih kecil dati medium di sekitarnya, perbedaan fase cahaya yang dipantulkan di sisi atas dan bawah film sama, yaitu

11 ±∆−

)2/1(/)2( 2=∆ λϕ xn

ktif terjadi jika beda fase merupakan bilangan bulat, atau

Sebaliknya, interferensi destruktif terjadi jika beda fase merupakan setengah ganjil, atau

sn Interferensi konstru ∆ϕ = 1, 2, 3, ….

Page 490: ITB-Diktat Fisika Dasar II

∆ϕ = 1/2, 3/2, 5/2, ….

487

Mari kita lihat Gbr 11.33.

rs

cos d=

atau

rds

cos= (11.40)

rd

h tan2/=

atau

rdh tan2= (11.41)

irdihx sintan2sin1 ==∆

rird

cossinsin2= (11.42)

Dengan demikian

21

cossinsin2

cos2 12 ±−=∆

rirdn

rdn

λλϕ

( )21sinsin

cos2

12 ±−= irnnr

(11.43)

Karena pembiasan memenuhi hokum Snell, maka

atau

rnin sinsin 21 =

innr sinsin

2

1=

Dengan demikian,

Page 491: ITB-Diktat Fisika Dasar II

21sin

sin2 112 ±⎟⎟⎜⎜ −=∆ i

innnd

λϕ

⎞⎛cos 2 ⎠⎝ nr

( )2cos 12

2 rn λ

sin2 222 ±−= innd (11.44)

bang datang sejajar normal. Kita tinjau kasus khusus di mana gelombang datang tegak Gelomlurus permukaan selaput. Kita dapatkan 0=i dan 0=r . Dengan demikian

488

0sin =i dan 1cos =r . Beda lintasan optik memenuhi

( )2121 2 ±=±

d

truktif te adi jika 22

2 λλnInterferensi kons rj

02 2 −=∆ϕnnd

212 2 ±

λdn =1, 2, 3, …

dn = 222λ ,

23λ ,

25λ , …. (11.45)

Interferensi destruktif terjadi jika

212 2 ±

λdn =

21 ,

23 ,

25 , …

atau

dn22 = λ, 2λ, 3λ, …. (11.46)

akah etebalan minimum selaput sabun? Indeks bias selaput adalah n2 = 1,35.

Jawab erjadi interferensi konstruktif untuk cahaya hijau. Berdasarkan persamaan (11.45), ketebalan

Contoh Gelembung sabun tampak berwarna hijau (λ = 540 nm) ketika diamati dari depan. Berapk

Tminimum lapisan sabun memenuhi

22 2

λ=dn

Page 492: ITB-Diktat Fisika Dasar II

atau

489

4,535,144 2 ×n540540

===d λ = 100 nm

l asus menarik terjadi jika cahaya yang dipantulkan dari dua permukaan selaput tipis mengalami

interferensi destruktif. Dengan demikian, semua cahaya yang jatuh pada permukaan selaput akan diteruskan, tanpa ada yang dipantulkan. Fenomena ini yang dipakai dalam merancang

-lensa kualitas tinggi. Cahaya yang jatuh pada permukaan lensa semuanya diteruskan, tanpa ada yang ir semua lensa peralatan optik m

Gambar 1

Cahaya yang datang dari udara ke permukaan atas lapisan tipis mengalami pemantulan disertai dengan pembalikan fase (pema as

nsa umumnya lebih besar daripada indeks bias lapisan tipis. Dengan demikian, cahaya yang g batas antara lapisan tipis dan lensa) juga

engalami pembalikan fase (pemantulan dari medium kurang rapat ke medium rapat). Akibatnya, beda fase antara cahaya yang dipantulkan dari sisi atas dan sisi bawah lapisan tipis

enjadi

11.16 Lapisan Anti pantuK

lensa dipantulkan. Akibatnya, bayangan yang dihasilkan lensa menjadi sangat tajam. Hamp

odern memiliki lapisan tipis anti pantul pada permukaanya.

1.34 Lensa kamera canggih dilapisi dengan lapisan tipis anti pantul

ntulan dari medium kurang rapat ke medium rapat). Indeks biledipantulkan pada sisi bawah lapisan tipis (bidanm

m

)2/1(/)2( 112 ±∆−=∆ λϕ xnsn Dengan mengikuti penurunan yang pesis sama dengan saat membahas interferensi lapisan tipis,

aka interferensi destruktif terjadi jika terpenuhi m

Page 493: ITB-Diktat Fisika Dasar II

490

= dn222λ ,

23λ ,

25λ , …. (11.47)

Ingat: i) Jika indeks bias lensa isi

terjadinya interferensi konstruktif untuk lapisan tipis persis sama dengan kondisi terjadinya interferensi destruktif lapisan anti pantul, dan sebaliknya.

untu san t lapisan anti pantul. Begitu pun sebaliknya.

Contoh Berapakah ketebalan lapisan koating MgF2 pada sebuah lensa agar dihasilkan interferensi

g 550 nm yang jatuh tegak lurus pada lensa? Indeks bias gF2 adalah 1,38 dan indeks bias lensa adalah 1,50

awab Tampak bahwa indeks bias lensa lebih besar daripada lapisan anti pantul. Maka syarat terjadinya interferensi destruktif pada cahaya pantul adalah

=

lebih besar daripada indeks bias lapisan anti pantul maka kond

ii) Jika indeks bias lenda lebih kecil daripada indeks bias lapisan anti pantul maka kondisi terjadinya interferensi konstruktif k lapi tipis persis sama dengan kondisi erjadinya interferensi konstruktif

destruktif pada panjan g gelombanMJ

d 24n

λ , 24

3nλ

245nλ, , ….

= 38,14×

550 , 38,14×

5503× , 38,14×

5505× , ….

99,6 nm, 298,9 nm, 498,2 nm, …

Polarisasi Cahaya elombang elektromagnetik merupakan gelombang transversal. Arah osilasi medan magnet

maup an elalu memepertahankan arahnya selama gelombang merambat maka gelombang tersebut ikatakan memiliki polarisasi bidang. Dikatakan polarisasi bidang karena arah osilasi medan

elombang merambat selalu berada pada satu bidang.

osilasi medan yang -ubah secara acak. Gelombang dengan arah osilasi demikian dikatakan gelombang yang

ilewatkan pada suatu film yang dinamakan film polaroid. ilm ini mengandung molekul-molekul berantai panjang yang tersusun sejajar. Molekul-molekul

=

11.17G

un medan listrik tegak lurus pada arah perambatan gelombang. Jika arah osilasi medsdselama g Umumnya, gelombang yang dihasilkan suatu sumber memiliki arahberubahtidak terpolarisasi. Namun, gelombang yang tidak terpolarisasi dapat diubah menjadi gelombang yang terpolarisasi jika dF

Page 494: ITB-Diktat Fisika Dasar II

491

tersebut bersifat konduktif. Ketika gelombang elektromagnetik dilewatkan pada film tersebut, maka komponen osilasi yang sejajar molekul akan diserap oleh electron-elektron pada

ul-molekul panjang tersebut dan komponen osilasi yang tegak lurus molekul tidak diserap. Akibatnya, setelah meninggalkan film, hanya komponen osilasi yang tegak lurus sumbu molekul yang dilewatkan.

ntuk polarisator kita mendefinisikan sumbu mudah, yaitu arah yang melewatkan osilasi. Jadi d adalah sumbu yang tegak lurus sumbu-sumbu molekul yang

Jika cahaya yang jatuh ke polarisator tidak terpolarisasi, maka intensitas cahaya setelah melewti polarisator selalu setengah dari intensitas cahaya datang.

ambar 11

s (11.48)

engan Io : intensitas cahaya datang, I : intensitas cahaya terlewatkan, dan θ : sudut antara arah osilasi cahaya datang dengan sumbu mudah polarisator.

molek

Usumbu mudah film polaroitersusun pada film tersebut. Cahaya tidak terpolarisasi yang jatuh pada polarisator. Misalkan cahaya tidak terpolarisasi memiliki intensitas Io. Berkas cahaya tersebut jatuh pada sebuah polarisator. Berapakan intensitas cahaya setelah melewati polarisator?

Cahaya tidakterpolarisasi

CahayaterpolarisasiPolarisator

Intensitas: Io Intensitas: I = (1/2)Io

Cahaya tidakterpolarisasi

CahayaterpolarisasiPolarisator

Intensitas: Io Intensitas: I = (1/2)Io

G .35 Intensitas cahaya ang leawat polarisator dari cahaya tidak terpolarisasi yang jatuh sama dengan setengah intensitas semula. Cahaya terpolarisasi yang jatuh pada polarisator. Namun, jika cahaya yang jatuh pada polarisator sudah terpolarisasi maka intensitas cahaya yang lolos bergantung pada sudut antara arah osilasi cahaya datang dengan sumbu mudah polarisator. Intensitas cahaya yang dilewatkan memenuhi

2cooII = θ

d

Page 495: ITB-Diktat Fisika Dasar II

492

polarisator. Satu polarisator memiliki sumbu udah arah atas-bawah sedangkan polarisator kedua memiliki sumbu mudah membentuk sudut

60o t a ara atas ua serta arah osilasi medan. Intensitas cahaya tidak terpolarisasi adalah Io. awab

polarisator pertama dimasuki cahaya tak terpolarisasi maka intensitas cahaya yang keluar

Contoh Cahaya tak terpolarisasi jatuh pada susunan duam

erhad p h -bawah. Tentukan intensitas cahaya yang keluar dari polarisator ked

JKarenapolarisator pertama adalah

oI1

yang keluar polarisator pertama menjadi cahaya yang masuk polarisator kedua. Arah gelombang yang keluar polarisator pertama sama dengan arah sumbu mudah

I21

=

Cahayaosilasi polarisator

ertama. Dengan demikian, arah osilasi medan yang masuk polarisator kedua membentuk sudut an sumbu mudah polarosator kedua. Dengan demikian, intensitas cahaya yang keluar

p60o dengpolarisator kedua adalah

ooo I

III 12 = 822 ⎠⎝

Arak osilasi gelombang yang keluar dari polarisator kedua sam

1160cos2 =⎟⎞

⎜⎛=

a dengan arah sumbu mudah olarisator kedua.

Polarisasi oleh permukaan

at yang menarik yang dimiliki gelombang elektromagnetik ketika jatuh pada satu permukaan. Saat jatuh di bidang batas dua medium, sebagian gelombang dipantulkan dan

ng jatuh merupakan cahaya yang tidak terpolarisasi, maka ahaya yang dibiaskan dan yang dipantulkan umumnya tidak terpolariasi juga. Namun, khusus ntuk cahaya yang dipantulkan, komponen medan yang berada pada bidang normal bergantung

normal adalah bidang yang dibentuk oleh cahaya datang, cahaya bias,

ecara matematik dapat ditunjukkan bahwa, ketika jumlah sudut datang dan sudut bias sama

2

p

Ada satu sif

sebagian dibiaskan. Jika cahaya yacupada sudut datang. Bidangdan cahaya pantul. Jika sudut datang diubah-ubah maka komponen medan yang berada pada bidang tersebut berubah-ubah besarnya. Dan ada suatu sudut, di mana komponen medan dalam arah bidang tersebut tepat menjadi nol. Sudut ini bergantung pada indeks bias medium pertama dan kedua. Sdengan 90o maka cahaya yang dipantulkan tidak memiliki komponen osilasi sejajar bidang normal. Cahaya yang dipantulkan hanya memiliki komponen osilasi tegak lurus bidang normal.

Page 496: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Artinya, cahaya yang dipantulkan terpolarisasi bidang. Jika sudut datang dalam keadaan ini adalah θB, maka terpenuhi

oB r 90=+θ (11.49)

dengan r adalah sudut bias. Kita dapat menulis

493

= 90o - θB

1 sin θB = n2 sin r

tau

r Dengan menggunakan hokum Snell nmaka n1 sin θB = n2 sin (90o - θB) = n2 cos θB a

1

2tan n=θ

nB (11.50)

Sudut θB dikenal dengan sudut Brewster. Contoh (a) Dengan sudut datang berapakah agar cahaya matahari yang dipantulkan danau terpolarisasi linier? (b) Berapakah sudut bias cahaya pada saat itu? Indeks nias udara n1 = 1 dan indeks bias air n2 = 1,33. Jawab a) Cahaya pantul terpolarisasi jika sudut datang sama dengan sudut Brewster yang memenuhi

33,111nB

atau

33,12 ===n

θ

B = 53o

B + r = 90o

tan

θ Saat terjadi polarisasi pada cahaya pantul, maka jumlah sudut datang dan sudut bias 90o. Jika sudut bias r maka θ

Page 497: ITB-Diktat Fisika Dasar II

494

arau r = 90o - θB = 90o – 53o = 37o

1.18 Penurunan Persamaan Interferensi dan Difraksi h menggunakan persamaan-persamaan interferensi dan difraksi tanpa membahas lebih

a sumber titik sefase yang berjarak L dari layar. Kita engamati cahaya yang jatuh di layar pada titik P. Jarak titik P ke sumber S1 dan S2

masing-m sing x1 dan x2. Fungsi gelombang yang dihasilkan sumber S1 dan S2 di titik P masing-masing

1Kita teladetail bagaimana menurunkan persamaan-persamaan tersebut. Pada bagian akhir bab ini kita akan menurunkan persamaan-persamaan tersebut. Bagi mahasiswa yang tertarik dengan penurunan tersebut silakan mempelajarinya. Dan bagi yang tidak merasa terlalu perlu dengan penurunan tersebut dapat melewatinya. a) Interferensi dua celah Tinjau Gambar 11.20. Terdapat dum

a

( )tkxAy ω−= 11 cos (11.51a) ( )tkxAy ω−= 22 cos (11.52a)

Tetapi 12 xxx −=∆ sehingga kita dapat menulis fungsi gelombang dari sumber kedua adalah

( )xktkxAy ∆+−= ω12 cos (11.52b) Simpangan total yang diamati di titik P adalah

)

21 yyy += ( ) ( xktkxAtkxA ∆+−+− ωω 11 coscos (11.53) =

Penjumlahan dua fungsi trigonometri di atas dapat dilakukan dengan menggunakan diagram fasor seperti pada Gbr 11.36 Lihat diagram fasor di atas. Vektor y1 dan y2 digambarkan pada koordinat di mana sumbu datar koordinat dipilih memiliki fase kx1 - ωt. Akibatnya, vektor y1 sejajar sumbu datar dan vektor y2 membentuk sudut k∆x terhadap sumbu datar. Amplitudo hasil interfersensi memiliki komponen arah datar sebesar

( )xkAAATh ∆+= cos (11.54a)

Page 498: ITB-Diktat Fisika Dasar II

495

an komponen arah vertikal

alah

d

( )xkAATv ∆= sin (11.54b)

Gambar 11.36 Diagra fasor penjumlahan y1 dan y2 Besar amplitudo hasil superposisi ad

( ) ( )2222 )sin()cos( xkAxkAAAAAT = TvTh ∆+∆+=+

( ) )(sin)(cos)cos(21 22 xkxkxkA= ∆+∆+∆+

( ) ( ) ⎟⎠⎝ 2⎞

⎜⎛ ∆

=∆=∆+= cos2)2/(cos22)cos(12 2 xkAxkAxkA (11.55)

udut yang dibentuk oleh y terhadap sumbu datar memenuhi S

)cos(1)sin(

)cos()sin(tan =ϕ

xkxk

xkAAxkA

∆+∆

=∆+

( ) ( )( )

( )( ) ⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ ∆

=∆∆

=∆

∆∆=

2tan

2/cos2/sin

2/cos22/cos2/sin2

2

xkxkxk

xkxkxk

Ini berarti

2xk∆

=ϕ (11.56)

Sudut fase gelombang hasil superposisi adalah 2/11 xktkxtkx ∆+−=+− ωϕω =

txxk ω−∆+ )2/ mikian, simpangan total di titik P menjadi

( 1

Dengan de

kx1-ωtk∆x

y1

2yy

A A cos (k∆x)

A sin (k∆x)ϕ

kx1-ωtk∆x

y1

2yy

A

A sin (k∆x)ϕ

A cos (k∆x)

Page 499: ITB-Diktat Fisika Dasar II

( )ϕω +−= tkxAy T 1cos

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−⎥⎦

⎤⎢⎣⎡ ∆

+⎥⎦

⎤⎡⎟⎞

⎜⎛ ∆

=xkA coscos2⎢

⎣ ⎠⎝txxk ω

22 1 (11.57)

itas di titik pengamatan adalah Intens

2TAI ∝

atau

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ∆

=2

cos2 xkII o (11.58)

Intensitas maksimum (interferensi konstruktif) terjadi jika

πnxk =∆ 2/ atau

πλπ nx

=∆2 2

atau

λnx =∆ (11.59)

Intensitas minimum (interf

erensi destruktif) terjadi jika

496

,...2

5,3,222

πππ=

∆x k

atau

,...22

,2

,22

53 πππλπ

=∆x

tau

a

,...2

5,2

3,2

λλλ=∆x (11.60)

Page 500: ITB-Diktat Fisika Dasar II

497

) Interferensi oleh N celah Sekarang kita tinja k

engamatan yang dihasilkan oleh masing-masing sumber adalah

bu interferensi oleh N celah yang spasinya sama. Simpangan di titi

p

( )tkxAy ω−= 11 cos (11.61a) kxAy ( )xkt ∆+−= ω12 cos (11.61b) ( )xktkxAy ∆+−= 2cos 13 ω (11.61c)

.

.

. ( )xkNtkxAyN ∆−+−= ]1[cos 1 ω (11.61d)

Simpangan total di titik pengamatan adalah

(11.62)

menggunakan bantuan bilangan kompleks. ita gunakan sifat-sifat bilangan kompleks berikut ini

+= (11.63) (11.64)

atau

Nyyyy +++= ...21

Penjumlahan di atas dapat dilakukan dengan mudahK

i θθθ sincos ieθθθ sincos ie i −=−

θθθ cos2=+ −ii ee2

cosθθ

θii ee −+

= (11.65)

atau θθθ sin2iee ii =− −

iee ii

2sin

θθ

θ−−

= (11.66)

Bisa juga dan dengan )(cos θθ ieℜ= )(sin θθ ieℑ= ()ℜ bagian riil dan menyatakan bagian imajiner.

()ℑ

Dengan definisi bilangan kompleks ini kita dapat menulis

( ))(1

1 tkxieAy ω−ℜ= (11.67a) ( ))(

21 xktkxieAy ∆+−ℜ= ω (11.67b)

( ))2(3

1 xktkxieAy ∆+−ℜ= ω (11.67c)

.

.

.

Page 501: ITB-Diktat Fisika Dasar II

( ))]1[( 1 xkNtkxiN eAy ℜ= (1∆−+−ω 1.67d)

Simpangan total di titik pengamatan adalah

( ) ( ) ( ) ( )xkNtkxixktkxixktkxitkxi eAeAeAeAy ∆−+−∆+−∆+−− ℜ+ℜ+ℜ+ℜ= ])1[()2()()( 1111 ... ωωωω ( )xkNtkxixktkxixktkxitkxi e++ 1... eeeA ∆−+−∆+−∆+−− ++ℜ= ])1[()2()()( 111 ωωωω

[ ]( )xk∆)1 (11.68) Nixkixiktkxi eeeeA −∆∆− ++++ℜ= (2)( ...11 ω

u tidak lain merupakan deret geometri Bagian yang berada dalam kurung sik

zzzzz

NN

−−

=++++ −

11...1 12 (11.69)

n . Dengan demikian kita dapatkan

xikez ∆=denga

⎟⎟⎞⎤− ∆xiNke1 ⎠

⎜⎜⎝

⎛⎥⎦

⎢⎣

⎡−

ℜ= ∆−

xiktkxi

eeAy

1)( 1 ω

( )( ) ⎟

⎟⎠

⎞⎛ ⎤⎡ − ∆∆−∆ 2/2/2/ xiNkxiNkxiNk eee⎜⎜⎝

⎥⎦

⎢⎣ −

ℜ ∆∆−∆−

2/2/2/)( 1

xikxikxiktkxi

eeeeA ω =

( )( ) ⎟

⎟⎟

⎜⎜⎜

⎥⎥⎥

⎢⎢⎢

−ℜ ∆∆−

∆∆−

∆−+−

iee

iee

eA xikxik

xiNkxiNk

xkNtkxi

2

22/2/

2/2/

)2/]1[( 1 ω =

( )( ) ⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡∆∆∆−+−

2/sin2/sin)2/]1[( 1

xkxNke xkNtkxi ω ℜ= A

( )( ) ( ))2/]1[( 1

2/ xkNtkxiexNk ∆−+−ℜ⎤∆ ω

2/sinsin

xkA ⎥

⎦⎢⎣

⎡∆

=

( )( ) ⎟

⎠⎞

⎜⎛ ∆−

+−⎤⎡ ∆

=]1[cos2/sin xkNtkxxNkA ω

⎝⎥⎦

⎢⎣ ∆ 22/sin 1xk

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ∆−

+−=2]1[cos 1

xkNtkxAT ω (11.70)

engan

d

498

Page 502: ITB-Diktat Fisika Dasar II

( )( ) ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡∆∆

=2/sin2/sin

xkxNkAAT (11.71)

Intensitas gelomba

ng superposisi memenuhi

2TAI ∝

atau

( )( )

2

2/sin2/sin⎥⎤ (11.72) ⎦

⎢⎣

⎡∆∆

=xkxNkII o

arena θsind dan dengan mendefinisikan δθ =2/sinkd maka persamaan (11.72) dapat tulis

Kdi

( )( )

2

sinsin

499

⎦⎣ δ⎤

⎢⎡

=δNI o

yang tidak lain meru

ekarang kita turunkan rumus difraksi celah tunggal. Difraksi celah tunggal dapat dianggap sebagai interferens ah celah menuju tak b da pembatas antar sum Jika d adalah jarak antar celah m

I

pakan persamaan (11.22)

c) Difraksi Celah Tunggal S

i celah banyak dengan jumlah celah menuju tak berhingga. Dengan jumlerhingga maka jarak antar celah menuju nol sehingga praktis tidak a

ber berdekatan. Ini analok dengan celah besar yang terbuka.

aka

θsindx =∆

Sehingga 2/sin)(2/ θNdkxNk =∆ . Tetapi DNd = yaitu lebar celah pendifraksi. Kita juga dapat menulis NkDNNdkxk 2/sin2/sin)(2/ θθ ==∆ . Dengan demikian, apabila kita

ansformasi persamaan interferensi celah banyak ke difraksi celah tunggal kita peroleh tr

Page 503: ITB-Diktat Fisika Dasar II

500

( )( ) 2

⎤ (11.73) 2/sinsin2/sinsin

⎥⎦

⎢⎣

⎡∝

NkDkDI

θθ

arena maka

∞→N 02/sin →NkD θ sehingga ( ) NkDNkD 2/sin2/sinsin θθ →K . Dengan demikian, substi

tusi aproksimasi ini ke dalam persamaan (11.73) diperoleh

( ) ( ) 22

2/sin2/sinsin

2/sin2/sinsin

⎢⎡=⎥

⎤⎢⎡∝

θθ

θθ

kDkDN

NkDkDI

2

⎥⎦⎤

⎣⎦⎣

atau

( ) 2

2/sin2/sinsin⎥⎤

⎢⎡=

θθ

kDkDII o

⎦⎣(11.74)

Dengan mendefiniskkan 2/sinθkD= maka persamaan (11.74) tidak lain merupakΦ an

ersamaan (11.31)

Soal dan Pembahasan 1) Cahaya putih melewati dua celah yang berjarak 0,5 mm dan pola interferensi diamati pada layar yang berjarak 2,5 m dari celah. Frinji orde pertama membentuk pelangi dengan cahaya ungu dan merah berada pada masing-masing tepinya. Garis ungu berjarak sekitar 2,0 mmmd dari tengah layar sedangkan cahaya merah sekitar 3,5 mm dari tengah layar. Hitunglah panjang gelombang cahayan ungu dan merah. Jawab Diberikan d = 0,5 mm = 5 × 10-4 m L = 2,5 m Untuk garis ungu, ∆yu = 2,0 mm = 2 × 10-3 m Untuk garis ungu, ∆ym = 3,5 mm = 3,5 × -3 m Dengan menggunakan persamaan (46.12) maka Panjang gelombang ungu

p

10

743

1045,2

)105()102( −−−

×=×××

=∆

=L

dyuuλ m

Panjang gelombang merah

Page 504: ITB-Diktat Fisika Dasar II

74

107)10 −×= m 3

5,25()105,3( −− ×××

=∆

=L

dymmλ

kas sinar monokromatik dengan panjang gelombang 5 × 10-7 m datang tegak lurus pada isi. Jika spectrum orde kedua membuat sudut 30o dengan garis normal pada kisi, tentukan

jumlah garis per cm kiJawab

uncak interferensi kisi memenuhi hubungan

2) Seberk

si

P d θsin = 0, λ, 2λ, 3λ, …. Dengan denikian, spectrum orde kedua dipenuhi oleh d λθ 2sin = atau

667

1025,0

1030sin

)105(2sin2 −

−−

×==××

== odθλ m

goresan kisi per meter adalah Jumlah

56 105

10211

×=×

= −d goresan per meter atau goresan per centimeter.

3) Suatu berkas sinar sejajar mengenai tegak lurus suatu celah yang lebarnya 0,4 mm. Di elakang celah diberi lensa positif dengan jarak titik api 40 cm. Garis terang pusat (orde ke nol)

ang titik api lensa berjarak 0,56 mm. Tentukan anjang gelombang sinar awab

3105×

bdengan garis gelap pertama pada layar di bidpJInformasi dari soal ini adalahw = 0,4 mm = 4×10-4 m Jarak celah ke layar: L = 40 cm = 0,4 m Jarak gelap pertama ke pusat layar: ∆y = 0,56 mm = 5,6 10-4 m. Sudut tempat jerjadinya minimum memenuhi persamaan (46.29)

501

θsin = wλ ,

wλ2 ,

wλ3

Sudut tempat terjadinya garis gelap pertema memenuhi

Page 505: ITB-Diktat Fisika Dasar II

502

θsin = wλ

Untuk θ yang sangat kecil, maka θθ tansin ≈ . Tetapi

Ly∆

=θtan

Dengan demikian

wLy λ=

atau

744

1054,0

)104)(106,5( −−−

×=××

=∆

=Lywλ m

haya monokromatik jatuh pada celah ganda yang terpisah sejauh 0,042 mm. Frinji orde etujuh terbentuk pada sudut 7,8o. Berapakah panjang gelombang cahaya?

Jawab Diberikan d = 0,042 mm

4) Cak

= 4,2 × 10-5 m. θ = 7,8o irnji orde ketujuh terjadi ketika terpenuhi F

λθ 7sin =d

atau

755

102,87

136,0)102,4(7

8,7sin)102,4(7

==λ sin −−−

×=××

=×× od θ m

hi

5) Frinji orde ketiga dari cahaya yang memiliki panjang gelombang 650 nm terbentuk pada sudut 15o ketika dijatuhkan pada celah ganda. Berapakah jarak antar celah? Jawab Frinji orde ketiga terjadi ketika terpenu

λθ 3= sindatau

26,015sinsin oθ3

==d λ 13006503=

× = 5000 nm = 5 µm.

sempit yang terpisah sejauh 0,040 mm. Jarak di sekitar frinji pusat yang terbentuk pada layar yang lokasinya sejauh

5,0 m dari celah adalah 5,5 cm. Berapa panjang gelombang dan frekuensi cahaya?

6) Cahaya monokromatik jatuh pada dua celahantar dua frinji berdekatan

Page 506: ITB-Diktat Fisika Dasar II

503

Jawab Diberikan L = 5,0 m

y = 5,5 cm = 5,5 × 10-2 m

Misalkan frinji orde ke-n terbentuk pada sudut θ aka terpenuhi

∆d = 0,04 mm = 4 × 10-5 m

n, m

d λθ nn =sin Maka frinji orde ke-(n+1) terbentuk pada sudut θn+1 yang memenuhi

λθ )1(sin 1 +=+ nd n Untuk frinji di dekat pusat maka sudut sangat kecil sehingga, nn θθ tansin ≅ dan

tan +≅ n 11sin +n θθ . Maka

dn

nλθ ≅ tan

dn

nλθ 1+

)1( +≅ tan

Jarak dari pusat ke lokasi frinji adalah

dnLLy nλθ == tan n

dnLLy nn

λθ )1(tan 11+

== ++

Jarak antara dua frinji

dL

dnLnLyyy

dnnλλλ

=−+

=−=∆)1(

+1

atau

752

104,45

×===L

λ m

Frekuensi:

)104()105,5( −−− ×××∆yd

148

108,64,4

103×=

××

==λcf Hz 710−

gelombang 480 nm dan 620 nm melewati dua celah yang terpisah ah jarat antar frinje orde kedua yang dihasilkan dua gelombang tersebut

?

2 = 620 nm = 6,2 × 10-7 m d = 0,54 mm = 5,4 × 10-4 m

7) Jika cahaya dengan panjangsejauh 0,54 mm, berapakpada layar yang berjaral 1,6 m dari celahJawab λ1 = 480 nm = 4,8 × 10-7 m λ

Page 507: ITB-Diktat Fisika Dasar II

504

L = 1

,6 m

Untuk frinji orde kedua terpenuhi

12 2sin λθ =d

22 2'sin λθ =d atau

d1λ

22sinθ =

d22' λ

θ = 2

Untuk orde ke-dua, harga θ biasanya cukup kecil sehingga

sin

22 tansin θθ ≅ , dan 22 'tan'sin θθ ≅ . Dengan demikian

d1

22tan λ

θ ≅

d2

22'tan λ

θ ≅

Jarak frinji ke pusat layar

dLLy 22 tanθ ≅= 12λ

dLLy 22 'tan' θ ≅= 22λ

arak antara dua frinji orde kedua yang dihasilkan dua gelombang adalah J

44

7712

22 103,8104,5

)108,4102,6(26,1)(2' −−

−−

×=×

×−×××=

−=−=∆

dLyyy λλ m = 0,83 mm

8) Cahaya dengan panjang gelombang 400 nm datang dari udara m

rpisah sejauh 5 × 10-2 mm. Celah tersebut dicelupkan ke dalam air, dan pola interferensi

d = 5 × 10-3 mm = 5 × 10-5 m 1,33

Misalkan frinji orde ke-m t , maka terpenuhi

enuju ke celah ganda yang tediamati pada layar dalam air yang berjarak 40,0 cm dari celah. Berapa jarak antar frinji yang terbentuk. Indeks bias air adalah 1,33 Jawab Diberikan L = 40,0 cm = 0,4 m

na =

erbentuk pada sudut θm

Page 508: ITB-Diktat Fisika Dasar II

d λθ mm =sin Maka frinji orde ke-(m+1) terbentuk pada sudut θm+1 yang memenuhi

λθ )1(1 +=+ m erbelok masuk ke air, maka terjadi pembiasan uang memenuhi hokum Snell,

sind m

Karena cahaya yang tyaitu

mam rn sinsin =θ sin 11 sin ++ = mam rnθ Maka

λmrdn ma =sin λ)1(sin 1 +=+ mrdn ma

Untuk frinji di dekat pusat maka sudut sangat kecil sehingga, dan

. Maka mm rr tansin ≅

11 tansin ++ ≅ mm rr

am dn

mr λ=tan

am dn

mr λ)1(tan += 1+

Jarak dari pusat ke lokasi frinji adalah

amm dn

mLrLy λ== tan

amm dn

mLrLy λ)111

+++

Jarak antara dua frinji

(tan ==

33,1)105(1044,0 ×

)1(5

7

1 ×××

==−+

=−=∆ −

+aaa

mm dnL

dnmL

dnmLyyy λλλ = 0,01 m

aya 520 nm jatuh pada celah yang lebarnya 0,04 mm, berapakah lebar sudut yang

awab

9) Jika cahmencakup puncak difraksi pusat?JDiberikan λ = 520 nm = 5,2 × 10-7 m w = 0,04 m = 4 × 10-5 m

505

Page 509: ITB-Diktat Fisika Dasar II

506

empat terbentuknya minimum pertama memenuhi Sudut tλθ =sinw

atau

5

7102,5 −×==

λθ = 0,013 104 −×

ang memberikan

sinw

y

013,0≅θ rad Dengan demi elingkupi terang pusat adalah

×=kin, sudut yang m

026,0013,022 =θ rad.

0) Cahaya monokromatik jatuh pada celah yang lebarnya 3 × 10-3 mm. Jika sudut antara gelap orde pertama pada dua sisi maksimum utama adalah 37o, berapakah panjang gelombang cahaya? Jawab Diberikan w = 3 × 10-3 mm = 3 × 10-6 m

rkan informasi di soal kita dapatkan

θ = 37o/2 = 18,5o Lokasi minimum pertama memenuhi

1

Jika θ adalah sudut tempat minimum pertama, maka berdasa2θ = 37o, atau

λθ =sinw atau

105,9317,0)10 −− ×=× m

11) Cahaya monoktromatik dengan panjang gelombang 633 nm jatuh pada celah tunggal. Jika sudut antara frinji orde pertama pada dua sisi maksimum utama adalah 19,5o, berapa lebar celah? Jawab

λ = 633 nm = 6,33 × 10-7 m Lokasi minimum orde pertama memenuhi

6 3(5,18sin103 − ×=×= oλ 76

Diberikan

w λθ =1sin atau

wλθ =1sin

Lokasi minimum orde kedua memenuhi λθ 2= sin 2w

wλθ 2

=sin 2

Page 510: ITB-Diktat Fisika Dasar II

507

aksimum dapat dianggap berada antara dua minimum berdekatan. Kita dapat

elakukan aprroksimasi secara kasar sudut tempat maksimum orde pertama

Lokasi m

memenuhi m 1max,θ

www

23

2)/2()/(

2sinsinsin 21

1max,λλλθθ

θ =+

=+

Berdasarkan soal, o5,192 =θ sehingga 1max, 1max,θ = 19,5/2 = 9,75o. Dengan demikian

667

1max,

106,534,0109,1

75,9sin2)1033,6(3

sin23 −

−−

×=×

××=≈ ow

θλ m

rapa lebar pola puncak difraksi pusat pada layar sejauh 2,5 m di belakang celah yang

barnya 0,0348 mm jika dijatuhkan cahaya 589 nm? Jawab Diberikan

= 589 nm = 5,89 × 10-7 m

L = 2,5 m Minimum pertama terbentuk pada sudut yang memenuhi

12) bele

λw = 0,0348 mm = 3,48 × 10-5 m

5

7

1048,31089,5sin −

××

==wλθ = 0,017

Karena sin θ sangat kecil maka θθ tansin ≅ . Jadi,

017,0tan ≅θ Jarak dari pusat ke lokasi minimum pertama

017,05,2tan ×==∆ θLy = 0,0425 m Lebar puncak difraksi di pusat menjadi ∆y = 2 × 0,0425 = 0,085 m = 8,5 cm

3) Pada sudut berapakah terbentuk maksimum orde kedua ketika cahaya dengan panjang gelombang 650 nm jatuh pada kisi dengan jarak antar celah 1,15 × 1 -3

Jawab iberikan

.

2 1

0 cm?

Dλ = 650 nm = 6,5 × 10-7 m d = 1,15 × 10-3 cm = 1,15 × 10-5 m

Page 511: ITB-Diktat Fisika Dasar II

508

isi difraksi, maksimum orde ke-m terbentuk pada sudut yang memenuhi Untuk k

dmλθ =in s

Maksimum orde kedua terbentuk pada sudut yang memenuhi

113,01015,1

)105,6(22sin 5

7

=×××

== −

dλθ

atau θ = 6,5o

4) Garis orde pertama cahaya 589 nm yang jatuh pada kisi diamati pada sudut 15,5o. Berapa jarak gorekan pada kisi? Pada sudut berapakah garis orde ketiga muncul?

Garis orde pertama terjadi pada sudut yang memenuhi

1

Jawab

dλθ =sin

atau

267,05,15sinsin oθ589589

===d λ = 2206 nm.

a terjadi pada sudut yang memenuhi Garis orde ketig

8,02206

58933sin =×

==dλθ

atau θ = 53o

5) Berapakan orde garis tertinggi yang dapat diamati jika cahaya yang memiliki panjang 1gelombang 633 nm jatuh pada kisi yang memiliki 6000 garis per sentimeter? Jawab

60d

00 cm = 1

=600000

1 m

= 6,33 × 10-7 m a sudut yang memenuhi

λ = 633 nmPuncak orde ke m terjadi pad

dmλθ =sin

Karena 1sin ≤θ maka

Page 512: ITB-Diktat Fisika Dasar II

1≤mdλ

atau

71033,6600000/1×

=≤λdm = 2,6 −

Karena m harus bilangan bulat, maka orde tertinggi yang dapat diamati adalah m = 2. 16) Jika lapisan sabun memiliki ketebalan 120 nm warna apa yang muncul jika selaput tersebut

isinari dengan cahaya putih dalam arah normal? Indeks bias selaput sabun adalah 1,34.

Warna yang tampak adalah warna yang mengalami interferensi konstrusktif. Untuk cahaya yang atang arah normal, interferensi konstruktif terjadi jika terpenuhi

=

, dJawab

d

dn222λ ,

23λ ,

25λ , ….

Atau, secara umum,

( )λ21

22 += mdn dengan m = 0, 1, 2, … Dengan demikian panjang gelombang yang mengalami interferensi destruktif adalah

21

21

21( +m

2 3212034,122=

××==

dnλ 2

)() ++ mm nm

Untuk m = 0 maka, λ = 322/(1/2) = 644 nm Untuk m = 1 maka λ = 322/(3/2) = 215 nm

di atas 400 nm maka hanya m = 0 yang emberikan solusi yang mungkin. Jadi panjang gelombang yang mengalami interferensi

konstruktif adalah 644 nm yang merupakan cahaya merah. Jadi, selaput sabun tampak berwarna

n sabun (n = 1,42) agar tampak gelap ketika disinari

engan gelombang 480 nm? Anggaplah pada dua sisi selaput sabun adalah udara.

terferensi destruktif terjadi jika terpenuhi

Karena cahaya putih memiliki panjang gelombangm

merah.

17) Berapa ketebalan minimum lapisadJawab In

λmd =2 atau

509

Page 513: ITB-Diktat Fisika Dasar II

λ

510

2m

=d dengan m = 1, 2, 3, ….

agar terjadi interferensi destruktif pada panjang gelombang Ketebalan minimum lapisan sabun 480 nm adalah

2480

2==

λd = 240 nm

8) Sumbu polarisator membrntuk sudut 70o satu dengan lainnya. Cahaya tidak terpolarisasi jatuh pada polarisator pertama. Berapa intensitas cahaya yang ditransmisikan polarisator kedua? Jawab

sitas cahaya tidak terpolarisasi adalah Io. tensitas yang lolos polarisator pertama adalah Io/2

1

Misalkan intenInIntensitas yang lolos polarisator kedua adalah

oI06,0)343,0(2

70cos2

== oo I 2

19) Sudut kritis bagi pemantulan total pada batas antara dua material adalah 52o. Berapa sudut Brewster pada bidang ini?

Misalkan cahaya datang dari m n indeks bias n1 ke medium dengan indeks bias n2. Sudut kritis bagi pemantulan sempurna memenuhi

oI 2

edium denga

1n2n

=θ sin

sin1

252nno =

atau

788,01n

2 =

rewster memenuhi

n

Sudut B

27,1788,02nB1tan 1 ===

atau

Page 514: ITB-Diktat Fisika Dasar II

oB 8,51=θ

511

as tipis erah natrium dengan panjang gelombang 589 nm (dalam vakum) jatuh

ari udara ke permukaan air yang rata dengan sudut θi = 35o. Tentukan sudut bias cahaya. Tentukan pula laju cahaya dan panjang gelombang dalam air (nair = 1,33).

iberikan:

λ = 589 nm θi = 35o.

20) Berk cahaya md

JawabD

nair = 1,33

iurair nn θθ sinsin = 1,33 sin θr = 1 × sin 35o

r = 25,5o

21) Fiber glass (n = 1,5) dicelupka ke dalam air (n = 1,33). Berapakah sudut kritis agar cahaya

er gelas tersebut?

Jawab

1 = 1,5

1,33 sin θr = 0,573 sin θr = 0,573/1,33 = 0,43 θ

tetap berada dalam fib

Diberikan nn2 = 1,33

4,133,1sin

1

2 ==nn

cθ = 0,887

c = 62,5o

uki balok dengan sudut datang 37o. Di dalam balok

kita tentukan indeks bias balok. Dengan hukum Snell

θ 22) Cahaya yang mula-mula dari air memascahaya tersebut dibiaskan dengan sudur 25o. Berapa laju cahaya dalam balok? Jawab Pertama nair sin 37o = nbalok sin 25o 1,33 × 0,602 = nbalok × 0,422

Page 515: ITB-Diktat Fisika Dasar II

512

cahaya dalam balok

v = c/nbalok

8 m/s

oal Latihan 1) Kuarsa berbentuk balok dicelupkan ke dalam air. Dalam kuarsa ada lampu kecil. Sinar lampu keluar pada satu sisi kuarsa hanya dalam daerah bernentuk lingkaran. Jika jarak lampu dari sisi

uarsa 5 cm, berapakah jari-jari lingkaran tempat keluarnya cahaya?

ang dalam gelas yang memiliki indeks bias 1,5? Berapa laju cahaya dalam gelas tersebut?

indeks bias 1,48 dengan sudut datang 50o. nya 3,1 mm. Tentukan berapa kali pemantulan

ternal hingga cahaya keluar dari silinder. 4) Cahaya dengan panjang gelomb ng 589 nm jatuh pada permukaan balok polistiren (n = 1,49)

engan sudut θ. (a) Cari sudut θ maksimum sehingga cahaya mengalami pemantulan internal

lfida (n = 1,628).

eninggalkan balok tersebut? 6) Berkas cahaya sejajar dari laser He-Ne dengan panjang gelombang 656 nm jatuh pada dua celah sempit yang terpisah sejauh 0,05 mm. Berapa jarak antar dua frinji berdekatan di pusat layar yang berjarak 2,6 m dari celah.

) Cahaya dengan panjang gelombang 680 nm jatuh pada dua celah sempit dan menghasilkna pola interferensi orde ke empat dengan jatak 48 mm dari pusat layar. Jarak layar ke celah adalah 1,5 m. Berapa jarak pisah dua celah?

nda diamati bahwa cahaya biru yang panjang gelombangnya 460 nm ementuk frinji maksimum orde kedua pada loasi tertentu. Berapa panjang gelombang cahaya

nbalok = 1,33 × 0,602/0,422 = 1,9

Laju

= 3 × 108/1,9 = 1,58 10 S

k 2) Panjang gelombang cahaya merah laser helium-neon adalah 632,8 nm. Berapa panjanggelomb 3) Sinar laser mengenai ujung silinder yang memilikiPanjang silinder adalah 42 cm dan diameterin

adtotal pada sisi kiri balok. Ulangi perhitungan jika balok polistiren sicelupkan ke dalam (b) air (n = 1,33) dan (c) karbon disu 5) Cahaya dari udara mengenai balok polistriren dengan sudut datang 45o. Jika tebal balok polistriren 10 cm, berapakah pergeseran arah rambat cahaya yang m

7

8) Pada percobaan celah gam

Page 516: ITB-Diktat Fisika Dasar II

513

tampak lainnya yang menhasilkan pola minimum pada lokasi yang sama?

haya yang memiliki panjang gelombang 550 nm jatuh pada sebuah celah yang lebarnya 3,5 10-3 mm. Merapa jauh dari maksimum pusat lokasi maksimum orde pertama pada layar yang

berjarak 10,0 m dari celah?

a pada celah tunggal dijatuhkan cahaya 550 nm terbentuk puncak difraksi pusat yang cm pada layar sejauh 1,5 m dari celah. Berapa lebar puncak pusat jika cahaya yang emiliki panjang gelombang 400 nm?

fraksi yang memiliki 3500 garis/cm menghasilkan frinji orde ketiga pada susut 22o. erapakah panjang gelombang cahaya yang digunakan?

3) Cahaya jatuh secara normal pada kisi yang memiliki 10000 garis/cm. Cahaya tersebut

garis di mana puncak orde pertama masing-masing terjadi pada sudut ,5o. Berapakah panjang gelombang yang dikandung cahaya tersebut?

14) Berapa jumlah garis per sentimeter yang dimiliki kisi difraksi jika garis orde ketiga untuk ahaya 630 nm terjadi pada sudut 23o?

inimum lapisan koating (n = 1,25) menurut kamu yang igunakan untuk melapisi lensa?

ketebalan minimum lapisan udara antara dua pelat gelas sejajar agar tampak terang aya yang panjangnya 450 nm jatuh secara normal?

16) Berapa sudut Brewster cahaya yang datangd ari udara ke gelas? Indeks bias gelas 1,52.

9) Ca×

10) Jika cahaya ungu yang memiliki panjang gelombang 415 nm jatuh pada celah tunggal, terbentuk puncak difraksi pusat yang memiliki lebar 9,2 cm pada layar yang berjarak 2,55 m dari celah. Berapakah lebar celah? 11) Jiklebarnya 3,0dijatuhkan m 12) Kisi diB

1menghasilkan tiga macam31,2o, 36,4o, dan 47

cSebuah lensa tampak berwarna hijau kekuningan (λ = 570 nm) ketika cahaya putih dipantulkan oleh lensa tersebut. Berapa ketebalan md 15) Berapaketika cah

Page 517: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Bab 12 Model Atom dan Molekul

Semua materi disusun atas atom-atom. Sebelum akhir abad ke-19 atom dipandang sebagai komponen terkecil penyusun materi yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Sifat materi yang satu berbeda dengan sifat materi lainnya karena atom satu materi berbeda dengan atom materi lainnya. Konsep ini bertahan sangat lama karena tidak ada eksperimen yang bisa menunjukkan bahwa atom tersusun atas partikel-partikel yang lebih kecil lagi. Konsep ini berubah ketika memasuki abad 20. Banyak pengamatan yang tidak dapat diterangkan oleh konsep atom yang tidak dapat dibagi-bagi. Eksperimen-ekperimen tersebut menunjukkan bahwa atom tersusun atas partikel-partikel yang lebih kecil. Dan konsep inilah yang berlaku hingga sekarang. 12.1 Penemuan Sinar Katoda Penemuan sinar katoda adalah awal lahirnya konsep atom yang tersusun atas partikel-partikel lebih kecil. Sinar katoda diamati dalam tabung vakum yang mengandung dua buah elektroda. Jika antara dua elektroda dipasang tegangan listrik yang sangat tinggi maka diamati sinar yang mengalir dari elektroda negatif ke elektroda positif.

514

ambar 12.1 Pendaran dalam tabung vakum yang diberi tegangan sangat tinggi.

engukuran lebih lanjut terhadap sinar tersebut didapatkan sifat-sifat berikut ini.

katode memiliki

kkan oleh medan magnet. Ini juga adalah bukti bahwa sinar katode

pada dinding tabung yang dikenainya.

G P1) Sinar katoda merambat dalam lintasan garis lurus dari katoda menuju anoda 2) Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik. Ini menunjukkan bahwa sinarmuatan listrik. Berdasarkan arah pembelokkannya maka diidentifikasi bahwa muatan listrik sinat katode adalah negatif. 3) Sinar katode dibelomemiliki muatan listrik. Dengan menggunakan hokum Lorentz juga dapat dibuktikan bahwa sinar katode memiliki muatan negatif. 4) Sinar katode menghasilkan pendaran

Page 518: ITB-Diktat Fisika Dasar II

515

ambar 12.2 Sifat-sifat sinar katode: (1) merambat dalam garis lurus, (b) dibelokkan oleh

engamatan-pengamatan di atas menunjukkan bahwa sinar katode merupakan partikel

artikel yang keluar dari katode menuju anode rtikel tersebut

rtikel-partikel yang lebih kecil lagi. Salah satu jenis partikel

rtikel yang bermuatan listrik positif.

2.2 Pengukuran e/m elektron sinar katoda adalah partikel bermuatan negatif, maka muncul

agian utama dari alat yang digunakan Thomson adalah tabung sinar katode yang memiliki dua

n) maka electron akan menempuh

Gmedan listrik, (3) dibelokkan oleh medan magnet, (3) menghasilkan pendaran pada dinsing tabung. Pbermuatan negatif. Sifat sinar katode berbeda dengan sifat atom elektroda dan juga berbeda dengan sifat gas dalam tabung yang masih tersisa (yang tidak dapat divakumkan secara sempurna). Jadi sinar katode bukan merupakan atom. Lebih lanjut ketika katode yang digunakan dalam tabung diganti-ganti, didapatkan sinar katode yang memiliki sifat persis sama. Sifat-sifat tambahan ini menunjukkan bahwa 1) Sinar karode merupakan berkas p2) Partikel sinar katode dimiliki oleh semua atom yang sifatnya persis sama. Peselanjutnya diberi nama electron. 3) Ternyata atom tersusun atas patersebut adalah electron dan bermuatan listrik negatif. 4) Karena atom netral maka atom juga tersusun atas pa 1Segera setelah diketahui bahwa usaha untuk mengukur muatan dan massa electron. Usaha pertama dilakukan oleh J.J. Thomson tahun 1897. Thomson tidak dapat mengukur muatan electron saja dan massa electron saja. Yang dapat ditentukan hanya perbandingan muatan dan massa electron, atau e/m. Skema percobaan Thomson tampak pada Gambar 12.3 Bpelat sejajar di dalamnya dan diletakkan dalam posisi horizontal. Di luar tabung dipasang dua koil yang menghasilkan medan magnet homogen di dalam ruang antar dua elektroda. Elektron yang melewati ruang antara dua electrode dapat merasakan medan listrik dan medan magnet sehingga dapat mengalami gaya Coulomb dan gaya Lorentz. 1) Jika medan magnet dan medan listrik nol (tidak diterapkalintasan lurus dan jatuh di titik b pada layar electrode.

Page 519: ITB-Diktat Fisika Dasar II

516

elama menempuh dua electrode electron

(12.1)

engan FC gaya listrik yang dialami elektron, e : muatan elektron, dan E : kuat medan listrik

ambar 12.3 Skema percobaan Thompson untuk menentukan nilai e/m

h dua electrode electron engalami gaya Lorentz sehingga lintasannya membelok. Arah medan diatur sedemikian rupa

(12.2)

dengan Fua pelat

a medan diterapkan sekaligus maka electron akan mengalami gaya listrik dan gaya agnet secara bersamaan dalam arah berlawanan. Besar medan magnet dan medan listrik diatur

=

2) Jika hanya medan listrik yang diterapkan maka smengalami gaya Coulomb sehingga lintasannya membelok. Akibatnya, electron akan jatuh di layar pada titik a. Besarnya gaya listrik yang dialami electron adalah

eEFC =

dantara dua pelat.

G 3) Jika hanya medan magnet yang diterapkan maka selama menempumsehingga arah pembelokan electron oleh medan magnet berlawanan dengan arah pembelokan oleh medan listrik. Akibat adanya medan magnet tersebut electron akan jatuh di layar pada titik c. Besarnya gaya magnetik yang dialami electron adalah

evBFL =

L gaya listrik yang dialami elektron, v : laju elektron, dan B : kuat medan magnet antara d 4) Jika dumsedemikain rupa sehingga besar ke dua gaya tersebut sama besar (saling menghilangkan). Akibatnya electron kembali menempuh garis lurus dan jatuh di titik b. Dalam keadaan ini berlaku

LC FF = eE evB

Page 520: ITB-Diktat Fisika Dasar II

517

Dari hubungan ini kita dapat mendapatkan laju elektron

BE

= (12.3) v

5) Jika dikenai m

erbentuk irisan lingkaran. Dengan demikian berlaku edan magnet, lintasan electron dalam daerah yang mengandung medan

b

rmv 2

= evB

atau

Brv

me= (12.4)

dengan r : jari-jari kelengkungan lintasan ketika dikenakan medan magnet saja. Substitusi persamaan (12.3) ke dalam persamaan (12.4) diperoleh

rBEe

= (12.5) m 2

Semua besaran di ruas kanan persam

itentukan. Dari hasil pengukuran yang teliti Thomson mendapatkan aan (12.4) dapat diukur. Dengan demikian nilai e/m dapat

d

111076,1 ×=e C/kg (12.6) m 12.3 Percobaan Millikan

etelah nilai e/m dapat ditentukan, yang menjadi tantangan berikutnya adalah menentukan nilai e i percobaan Thompson, nilai-nilai tersebut tidak dapat ditentukan.

ukur uatan electron. Percobaan tetesan minyak yang dia lakukan, secara prinsip, cukup sederhana,

Sdan m sendiri-sendiri. DarPerlu ada satu percobaan lain yang dapat menentukan nilai tersebut. Yang perlu ditentukan cukup satu saja, entah e atau m. Karena nilai yang lainnya dapat ditentukan berdasarkan nilai e/m. Millikan adalah orang yang berhasil merancang suatu eksperimen yang berhasil mengmseperti diilustrasikan pada Gbr. 12.4. Dua elektroda dipasang dalam posisi horizontal, satu di atas dan satu dibawah. Antara dua elektroda diberi beda potensial sehingga muncul medan listrik.

Page 521: ITB-Diktat Fisika Dasar II

518

tif. uatan negatif tersebut bisa dihasilkan dengan mengionisasi gas antara dua elektroda

Gambar 12.4 Skema per on.

i samping itu, karena tetesan minyak memiliki massa maka tetesan tersebut dikenai gaya

olarisasi elektroda diatur sehingga arah gaya listrik ke atas. Besar medan listrik diatur sehingga kedua gaya dalam keadaan seimbang dan partikel tidak bergerak ke atas atau ke bawah. Dalam

ondisi ini berlaku

Tetesan minyak disemprotkan ke dalam ruang antar dua elektroda dan diberi muatan negaMmenggunakan radioaktif atau cara lainnya. Misalkan muatan yang dikandung tetesan minyak q maka, tetesan tersebut mendapat gaya listrik

qEFC =

mg mg

qE 6πηrv

v

Tetes minyak diam Tetes minyak bergerak

mg mg

qE 6πηrv

v

Tetes minyak diam Tetes minyak bergerak

cobaan tetes minyak dari Millikan untuk menentukan muatan electr Dgravitasi ke bawah sebesar

mgW = P

k

Page 522: ITB-Diktat Fisika Dasar II

mgqE =

519

tau a

Emgq = (12.7)

Agar q tetesan mkibat gravitasi. Tetapi karena di ruang tersebut ada udara maka ada gaya Stokes yang arahnya

dapat dihitung maka massa tetesan minyak harus ditentukan. Untuk menentukan massa

inyak, medan listrik tiba-tiba dihilangkan sehingga tetesan tersebut bergerak jatuh aberlawanan dengan arah gerak tetesan yang besarnya

rvFS πη6= (12.8) dengan η : viskositas udara, r : jari-jari tetesan, dan v : laju tetesan

ula-mula laju jatuh tetesan kecil. Makin lama makin besar hingga suatu saat laju mencapai nal. Pada laju terminal, gaya

tokes sama besar dengan gaya gravitasi, atau

Mnilai tertentu yang tidak berubah lagi. Laju ini disebut laju termiS

mgrv =πη6 Jika ρ adalah massa jenis minyak, maka

⎟⎠

⎜⎝ 3mm

⎞⎛== 34 rV πρρ (12.9)

engan demikian

m

D

grrv m ⎜⎝ 3

⎟⎠⎞⎛= 346 πρπη

alau kalian sederhanakan kalian dapatkan ungkapan untu jari-jari adalah K

gvr

ρη

29

= m

(12.10)

Massa tetesan minyak akhirnya dapat ditulis

Page 523: ITB-Diktat Fisika Dasar II

2/33

3

29

34

29

34

34

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=⎟

⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛××=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=

gv

gvrm

m

m

mmm ρ

µπρρµπρπρ (12.11)

Akhirnya muatan tetesan memenuhi

2/3

29

34

⎟⎟⎞

⎜⎜⎛

==g

vE

gE

mgq m

ρµπρ

⎠⎝ m

(12.12)

Semua parameter di ruas kanan persamaan (12.12) dapat diukur dalam eksperimen sehingga nilai q dapat ditentukan.

Namun setelah dianalisi, semua muatan yang diukur nilainya merupakan elipatan bulat dari suatu nilai muatan sebesar 1,602 × 10-19 C. Dari sini Millikan berkesimpulan

= 1,602 × 10-19 C

engan menggunakan perbandingan nilai e/m yang diperoleh dari percobaan Thompson seperti ) maka diperoleh massa electron

Millikan melakukan pengamatan pada sejumlah besar tetesan minyak dan mendapat sejumlah besar nilai muatan. kbahwa muatan sebesar 1,602 × 10-19 C merupakan muatan elementer (muatan terkecil) yang ada dalam atom. Dan muatan tersebut sama dengan muatan electron. Jadi disimpulkan bahwa besar muatan electron adalah e Dpada persmaan (12.6

3111

19

1011,91076,110602,1

/−

×=××

==me

em kg

Contoh Pada percobaan Millikan, tetes air yang memiliki diameter 1,20 µm melayang di udara yang

iam. Di tempat tersebut terdapat medan liatrik yang berarah ke bawah yang besarnya 462 N/C. pakah berat tetesan tersebut? (b) Berapa kelebihan electron yang dimiliki tetesan

m tetesan

d(a) Beratersebut? Jawab Diameter tesesan d = 1,20 µm = 1,20 × 10-6 m

( ) 193633

3 109102,114,361(a) Volu

6233 ⎠⎝

144 −− ×=×××==⎟⎞

⎜⎛== ddrV πππ m3

Massa tetesan: kg 1619 109)109(0001 −− ×=××== Vm ρ

520

Page 524: ITB-Diktat Fisika Dasar II

521

Berat tetesan: N

(b) Jika muatan listrik tetesan Q maka gaya ke atas listrik ke atas yang dialami tetesan adalah

arena tetesan diam maka gaya ke atas sama dengan berat tetesan sehingga

E = W

1516 8210,88,9)109( −− =××== mgW

F = QE K Q

1715

1091,11082,8 −−

×=×

==W C Q

462Elah kelebihan electron yang dikandung tetesan air tersebut adalah Maka jum

11910602,1

1091,119

17

=××

== −

eQn elektron

12.4 Model atom ThompsoKonsekuansi dari penemuan electron sebagai partikel penyusunan atom adalah pemikiran

ntang bentuk atom itu sendiri. Penemuan electron menggagalkan semua teori tentang atom ingga saat itu. Teori atom baru perlu dibangun yang memperhitungkan keberadaan electron

tom. Yang pertama kali menyusun model atom baru ini adalah

an negatif adalah wijen dan muatan positif adalah bulatan ketan. Dengan demikian, aterial dibentuk oleh susunan atom-atom yang menyerupai onde-onde tersebut.

Gambar 12.5 Model atom Thompson

n

tehsebagai partikel penyusunan aThompson. Pada model Thompson, atom dianggap sebagai sebuah bola bermuatan positif yang dipermukaannya ditempeli oleh electron-elektron. Bentuk atom ini serupa dengan onde-onde dengan muatm

Muatam positif

Elektron

Muatam positif

Elektron

Page 525: ITB-Diktat Fisika Dasar II

522

Konsekuensi dari model ini adalah, apabila material yang sangat tipis ditempakkan dengan partikel yang memiliki energi sangat tinggi, seperti partikel alfa yang dihasilkan dari peluruhan radioaktif, maka ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu:

merupakan bola yang sangat keras).

ambar 12.7 Semua partikel menembus atom

semua atom berupa bola lunak).

tas, dan mengamati apakah salah satu kemungkinan di atas muncul. Orang yang pertama kali memikirkan percobaan semacam ini adalah Rutherford. 12.5 Percobaan Rutherford Untuk mengecek model atom Thompson, Rutherford menembakkan lapisan tipis emas dengan partikel alfa. Partikel alfa merupakan partikel berenergi tinggi yang dipancarkan dari unsur radioaktif. Kemudian sinar alfa yang dipantulkan atau diteruskan oleh lapisan emas tersebut dideteksi. Skema percobaan Rutherford tampak pada Gbr 12.8.

Gambar 12.6 Semua partikel dipantulkan oleh atom 1) Semua partikel dipantulkan oleh material (jika dianggap atom-atom

G 2) Semua partikel menembus material (jika dianggap Dengan demikian, untuk menguji kebenaran teori atom Thompson kita dapat melakukan percobaan di a

Page 526: ITB-Diktat Fisika Dasar II

523

Thompson?

i) Sebagian besar volum n ruang kosong. Ini sesuai dengan pengamatan bahwa sebagian besar paetikel alfa mii) Massa atom sangat kecil (menyerupai titik). Konsentrasi massa inilah yang me e tersebut sangat kecil maka jumlah

iii) Pembelokkan partikel alfa entrasi massa memiliki muatan ang sama dengan partikel alfa sehingga gaya listrik yang dihasilkan tolak-menolak. Jadi onsentrasi massa atom harus bermuatan listrik positif. Konsentrasi massa yang bermutan positif

) Karena atom juga mengandung electron yang bermuatan negatif, maka electron haruslah

lalui gaya Coulomb, maka agar electron tidak i dengan kecepatan tertentu. Hal

cobaan Rutherford Gambar 12.8 Skema per

Hasil dari percobaan Rutherford adalah i) Sebagian besar partikel alfa menembus material ii) Sebagian kecil partikel partikel tersebut dibelokkan arahnya iii) Lebih sedikit lagi partikel dibelokkan dalam arah hampir berlawanan dengan arah datang

ula. sem Adanya bermacam-macam sudut pantulan ini tidak dapat dijelaskan dengan model atom Thompson. Dengan demikian model atom Thompson tidak terbukti. 12.6 Model Atom Rutherford Bagaimana menjelaskan hasil percobaan Rutherford yang tidak sejalan dengan model atom

Hasil percobaan Rutherford dapat dijelaskan sebagai berikut e material merupaka

enembus material. terkonsentrasi pada volume yang

mantulkan partikel alfa. Karena volumpartikel alfa yang dipantulkan sangat kecil.

hanya dapat dijelaskan jika konsykini selanjutnya dinamai inti atom. ivberada di sekitar inti. v) Karena electron dan inti saling tarik-menarik mebergabung dengan inti, electron haruslah berputar mengitari intini serupa dengan planet-planet yang berputar mengitari matahari untuk menghindari jatuh ke

Page 527: ITB-Diktat Fisika Dasar II

524

akibat gaya gravitasi.

engan model seperti system tata surya maka kita dapat menghitung energi yang dimiliki electron yang mengitari inti atom. Kita mulai dengan menentukan gaya yang dialami electron. Besar gaya tarik electron dan inti adalah

matahari

elektronelektronelektron

intiintiinti

Gambar 12.9 (atas) Penjelasan tentang hasil percobaan Rutherford dan (b) model atom Rutheford 12.7 Energi Atom Rutherford D

2)(

reZekF = (12.13)

dengan ok πε4/1= = 9 × 109 N m2/C2, = 1.6 × 10-19 C, = muatan listrik inti, dan e Ze r =

jarak electron ke inti. Elektron akan tetap pada lintasannya di sekitar inti jika terpenuhi

rmv

rZek

2

2

2

= (12.14)

= laju elektron, dan = massa elektron v m

Page 528: ITB-Diktat Fisika Dasar II

525

Mari kita tentukan energi electron yang sedang mengitari inti, yang terdiri dari energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik electron dapat diturunkan dari persamaan (59.13). Kalikan dua ruas pada persamaan (12.14) dengan r/2 maka diperoleh

rmvr

rZekr 2

2

2

22×=×

atau

22

21

21 mv

rZek = (12.15)

Tetapi ruas kanan persamaan (12.15) tidak lain daripada ungkapan energi kinetik electron. Jadi, energi kinetik electron dapat diungkapkan pula dalam bentuk persamaan (12.16) berikut ini

rZekEk

2

21

= (12.16)

enggukan rumus yang sudah kalian pelajari di bab elektrostatik, energi potensial lectron terhadap inti dapat ditulis

Dengan me

rZekEp

2

−= (12.17)

Dengan demikian energi total electron adalah

rZek

rZek

rZek

222 11−=⎟⎟

⎞⎜⎜⎛−+= (12.18) EEE pk 22 ⎠⎝

+=

ingkaran emiliki percepatan ke arah pusat (percepatan sentripetal). Demikian pula dengan electron yang

mengitari inti. Elektron tersebut selalu mengalami percepatan ke pusat inti.

enurut teori elektrodinamika klasik, setiap benda bermutan listrik dan memiliki percepatan a m tik. Karena electron memiliki muatan listrik negatif

aka seharusnya electron terus menerus memancarkan gelombang elektromagnetik selama

Telah kalian pelajari di bab dinamika bahwa partikel yang bergerak dalam lintasan lm

Mkan memancarkan gelo bang elektromage

mmengitari inti. Karena gelombang elektromagnetik merupakan salah satu bentuk energi, maka

Page 529: ITB-Diktat Fisika Dasar II

pemancaran gelombang elektromagnetik oleh electron menyebabkan energi electron makin berkurang.

526

erdasarkan persamaan (12.18) energi total electron berbanding terbalik dengan jarak dari inti, tetapi berharga negatif. Jadi berkurangnya energi total electron harus disertai dengan makin dekatnya jarak electron dengan inti. Dengan demikian, makin lama jarak electron ke inti makin

karena terus-menerus dipancarkan gelombang elektronmagnetik. Lintasan electron di ekitar inti bukan lagi berupa lingkaran, tetapi berubah menjadi spiral. Pada akhirnya electron

akan jatuh bersatu dengan inti, yang berarti eksikonsekuansi modal atom

engan pengamatan bahwa atom sangat stabil.

Gambar 12.spiral

2.8 Model Atom Bohr Untuk mengatasi masalah yang dihadapi model atom Rutherford, Bohr mengusulkan model kuantum untuk atom. Bohr pada dasarnyelektrodinamika klasik dibatasi keberlakuannya pada skala atom. Bangunan atom sebagai inti

ang dikelilingi electron seperti yang dikemukakan Rutherford benar. Hanya Bohr mengusulkan

h. Lintasan-lintasan rsebut disebut lintasan stasioner atau orbit.

lombang elektromagnetik tersebut diamati sebagai spectrum atom. Jadi spektrum

B

kecil s

stensi atom menjadi hilang. Dengan kata lain, Rutherford adalah atom tidak stabil. Tetapi prediksi ini tidak sesuai

d

10 Lintasan partikel bermutan yang semula berupa lingkaran berubah menjadi

1

a mendukung model atom Rutherford, tetapi

ykeberadaan sejumlah lintasan yang dimiliki electron sehingga teori elektrodinamika klasik tidak berlaku. Jika electron berada pada lintasan-lintasan tersebut maka electron tidak memancarkan gelombang sehingga energi electron tetap dan lintasannya tidak berubate Jika berada di luar lintasan stasioner maka teori elektrodinamika klasik berlaku dan electron memancarkan gelombang elektromagnetik. Akibatnya, energi electron berakurang dan electron jatuh ke lintasan stasioner yang memiliki energi lebih rendah. Pancaran ge

Page 530: ITB-Diktat Fisika Dasar II

527

tom diamati ketika terjadi perpindahan electron dari lintasan stasioner yang memiliki energi atinggi ke lintasan electron yang memiliki energi rendah. Lintasan stasioner yang dimiliki electron adalah lintasan yang menghasilkan momentum sudut electron sebagai kelipatan bulat dari π2/h . Jadi pada lintasan stasioner berlaku

π2hnL = (12.19)

dengan L : momentum sudut elektron, tetapan Planck, dan adalah bilangan bulat 1,2,3 …. Parameter n sering disebut bilangan kuantum utama. Untuk gerakan dalam lintasan lingkaran, momentum sudut memenuhi rumus

(12.20) dengan m : massa electron, v : laju elektron, dan r : jari-jari lintasan electron (jarak electron ke

ti). Dari persamaan (12.19) dan (12.20) kita dapat menulis

h n

mvrL =

in

π2hnmvr = (12.21)

Selanjutnya kita akan mencari ungkapan jari-jari orbit electron serta energi yang dimiliki

i orbit-orbit tersebut. Kita dapat mengolah persaman (12.21) sebagai electron ketika berada dberikut

rhnmvπ2

= (12.22)

Kuadratkan ke dua sisi persamaan (12.22) maka diperoleh

22

2222 hnvm =

4 rπ (12.23)

Kalikan ke dua sisi persamaan (12.23) dengan 1/2m maka

22

2222 11 hnvm ×=×

42 rmm π2

Page 531: ITB-Diktat Fisika Dasar II

22

2221 hnmv = (

8 mrπ12.24)

an sudah lihat, ngkapan energi kinetik dapat juga ditulis dalam bentuk persamaan (12.17). Dengan

menggab

2 Sisi kiri persamaan (12.24) tidak lain daripada ungkapan energi kinetik. Kaliu

ungkan persamaan (12.17) dan (12.24) kita dapatkan

2282 mrn

rk

π= (12.25)

22

2 hZe

alikan dua sisi persamaan (12.25) dengan , diperoleh

1

22 /2 kZerK

222 8 mrn

kZer π×=

22

22

2

2 2212 hrZe

kZer

×

yang akhirnya memberi ungkapan jari-jari lintasan elektron

⎟⎠

2kZme (12.26) ⎟⎞

⎜⎜⎝

⎛= 2

22

4hnr

π

n kita memiliki

Teori Bohr berlaku untuk atom yang hanya memiliki satu electron seperti atom hydrogen atau atom lain yang hampir semua electron (hanya menyisakan satu) terlepas dari atom. Untuk atom hydroge 1=Z sehingga jari-jari orbit electron dalam atom dapat ditulis

HBanh 22

=⎟⎞

(12.27) kme

nr 222

4 ⎟⎠

⎜⎜⎝

⎛=

π

engan

d

224 kmeaHB π

= (2h 12.28)

dikenal dengan jari-jari Bohr untuk atom hydrogen. Nilai adalah

HBa

( )( ) ( ) ( ) ( )219319 10602,1101,910 −− ×××××

= 5.35 10 m 2

234

914,3410625,6 −

××

×=HBa × -11

528

Page 532: ITB-Diktat Fisika Dasar II

r = 42 × aHB

r = 32 × aHB

r = 12 × aHB

r = 22 × aHB

r = 42 × aHB

r = 32 × aHB

r = 12 × aHB

r = 22 × aHB

529

1 Jari-jari orbit electron untuk beberapa nilai bilangan kuantum utama

-10 m, maka = 0.535 Å.

Gambar 12.1 Karena 1 Å = 10 HBa

Contoh n = 1 r = 1 × 0.535 Å = 0,535 Å

= 2

2

r = 22 × 0.535 Å = 2,14 Å nrn = 3 = 32 × 0.535 Å = 4,815 Å

= 4 n r = 42 × 0.535 Å = 8,56 Å Tampak dari persamaan (12.27) bahwa jari-jari orbit berbanding lurus dengan kuadrat bilangan kuantum utama. Gbr. 12.11 dalah contoh jari-jari lintasan elektron pada beberapa bilangan

Page 533: ITB-Diktat Fisika Dasar II

530

kuantum utama. 12.9 Energi spectrum atom hidrogen Substitusi r yang diungkapkan oleh persamaan (12.27) ke ke dalam ungkapan energi total yang diungkapkan oleh persamaan (12.18) diperoleh

[ ]( )2222

22

4/221

kZmehnZek

rZekE

nn π

−=−=

( )2

24222 /2n

hemZkπ−= (12.29)

Atom memancarkan energi radiasi elektromagnetik jika electron berpindah dari lintasan bernergi tinggi ke lintasan bernergi rendah. Sebaliknya, jika electron berpindah dari lintasan dengan energi rendah ke lintasan dengan energi tinggi, atau menyerap energi dari luar. Ketika electron berada pada lintasan dengan , energi total yang dimilikinya adalah

1n

( )21

24222

1/2

nhemZkEn

π−=

dan ketika berada pada lintasan dengan , energi yang dimilikinya adalah

2n

( )22

24222

2/2

nhemZkEn

π−=

Jika electron meloncat dari lintasan dengan ke lintasan dengan maka perubahan 1n 2nenerginya adalah

( ) ( )⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−−−=−=∆

2422 /2 hekEEE π22

24222

21

2 /22121 n

hemZkn

mZnnnn

π

⎟⎠

21

22

2 nh⎟⎞

−22 12 mkπ ⎜⎜

⎛=

42 1n

eZ (12.30)

Ji maka arkan gelombang dengan panjang ka n > loncatan tersebut memanc21 n λ , atau energi

λ/hc yang persis sama dengan 21nnE∆ . Jadi

Page 534: ITB-Diktat Fisika Dasar II

⎟⎟⎠

⎞⎛= 2

4222 112h

emZkhc πλ ⎜⎜

⎝− 2

122 nn

atau

⎟⎟⎠

⎞⎛4222 1121 emZkπ⎜⎜⎝

−= 21

22

3 nnchλ (12.31)

Untuk atom hydrogen, Z =1, sehingga persamaan (12.31) dapat ditulis menjadi

⎟⎟⎠⎝ 12

dengan

⎞⎜⎜⎛

−= 22111nn

RHλ (12.32)

531

HBH hca2= (ke2

12.33)

disebut konstanta Rydberg.

onstanta Rydberg diperoleh dari hasil eksperimen. Untuk membuktikan kebenaran teori atom h persamaan (12.33)

ang diperoleh dari teori atom Bohr sesuai dengan hasil pengamatan. Dengan menggunakan =9×109 N m2/C2, = 1,602 ×10-19 C, = 6,625×10-34 J/s, = 3×108 m/s, dan =

5,35 ×10-11 m, didapatkan

R

KBohr, kita bisa mengecek apakah konstanta Rydberg yang diungkapkan oleyk e h c HBa

( ) 711834

2199

10625,62109×××

=−

HR 1007,11035,5103

10602,1×=

××××××

−− m-1

Nilai ini sangat dekat dengan nilai pengamatan sebesar 1,097 × 107 m-1 . Ini adalah salah bukti bahwa teori atom Bohr untuk atom hydrogen benar. 12.10 Keadaan dasar danEnergi atom hidroogen paling rendah jika electron menempati orbit dengan n = 1. Kedaan ini

isebut keadaan dasar. Atom hydrogen memiliki energi lebih tinggi jika electron menempati

bilangan kuantuk utama yang bukan satu disebut keadaan tereksitasi. Jika electron lepas dari

terkesitasi

dorbit dengan bilangan kuantum utama lebih besar. Keadaan di mana electron menempati

Page 535: ITB-Diktat Fisika Dasar II

532

ikatan enempati bilangan kuatum utama tak berhingga. Keadaan ini disebut isasi. Dalam keadaan ini atom hydrogen terurai menjadi dua ion yang berbeda muatan listrik. Jika pada atom hydrogen diberikan energi yang cukup maka electron dapat menyerap energi

ut sehingga dapat meloncat ke keadaan dengan bilangan kuantum lebih tinggi. Peristiwa ini isebut eksitasi. Sebaliknya, jika atom meloncat ke orbit dengan bilangan kuantum utama lebih

kecil maka dipancarkan foton dengan energi sama dengan selisih energi ke dua orbit tersebut. Peristiwa ini disebut deeksita

etika kita melihat benda atau atom memancarkan spectrum maka yang terjadi dalam atom gi dari luar

ntuk proses eksitasi. Dalam waktu yang sangat cepat electron yang tereksitasi tersebut melakukan peorses deeksitasi sehingga memancarkan spectrum. Dalam waktu yang cepat pula, electron tersebut k

2.11 Deret spektrum atom hidrogen Hasil ekprimgaris yang dilimili atom hydrogen. Salah satu deret tersebut adalah deret spectrum garis yang erada dalam daerah cahaya tampak. Tahun 1885, Balmer menunjukkan bahwa panjang

ctrum cahaya tampak yang dipancarkan atom higrogen dapat iungkapkan dalam rumus sederhana

nya dengan proton maka bisa dikatakan electron mkeadaan terion

tersebd

si.

Kadalah peristiwa eksitasi dan deeksitasi secara terus menerus. Atom menerima eneru

embali dieksitasi kemudian di-deeksitasu. Begitu terus menerus.

1

en yang sangat menantang untuk dijelaskan adalah adanya deret-deret spectrum

bgelombang garis-garis sped

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−= 2

12

1211

nRHλ

(12.34)

Apakah model atom Bohr dapat penjelaskan pengamatan ini? Coba kalian amati persamaan (12.32). Jika kalian m gunakan n1 = 2 maka kalian akan mendapatkan persamaan (12.34). Dengan kata lain, deret Balmer adalah spectrum yang

a dua.

i samping menjelaskan secara tepat pengamatan deret Balmer, teori atom Bohr juga Di antara deret tersebut adalah

eng

dipancarkan oleh atom hydrogen ketika electron meloncar dari orbit dengan bilangan kuantum utama lebih dari dua ke orbit bilangan kuantum utam Dmeramalkan keberdaan deret-deret lain. i) Deret Lyman yang dihasilkan oleh transisi electron dari bilangan kuatum utama lebih dari satu

Page 536: ITB-Diktat Fisika Dasar II

ke bilangan kuatum utama satu. Panjang gelombang dalam deret Lyman memenuhi

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−= 2

12

1111

nRHλ

(12.35)

n=4

533

Gambar 12.12 Transisi electron yang memancarkan spectrum pada deret Balmer ii) Deret Paschen yang dihasilkan oleh transisi electron dari bilangan kuatum utama lebih dari tiga ke bilangan kuatum utama tiga. Panjang gelombang dalam deret Paschen memenuhi

n=2

n=3

n=1

n=4

n=2

n=3

n=1

Page 537: ITB-Diktat Fisika Dasar II

⎟⎟⎠

⎜⎜⎝

⎛−= 2

12

1311

nRHλ

(12.36) (12.36) ⎞

iii) Deret Brackett yang dihasilkan oleh transisi electron dari bilangan kuatum utama lebih dari empat ke bilangan

iii) Deret Brackett yang dihasilkan oleh transisi electron dari bilangan kuatum utama lebih dari empat ke bilangan

kuatum utama empat. Panjang gelombang dalam deret Brackett memenuhi kuatum utama empat. Panjang gelombang dalam deret Brackett memenuhi

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−= 2

12

1411

nRHλ

(12.37)

iv) Deret Pfund yang dihasilkan oleh transisi electron dari bilangan kuatum utama lebih dari lima ke bilangan kuatum utama lima. Panjang gelombang dalam deret Pfund memenuhi

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−= 2

12

1511

nRHλ

(12.38)

Gbr 12.13 adalah lokasi deret-deret yang dimiliki atom hidrogen. Deret Lyman memiliki panjang gelombang sangat pendek dan berada di daerah ultraviolet. Beberapa garis pada deret Paschen, Bracket, dan Pfund berimpitan.

ambar 12.13 Lokasi deret atom hidrogen

entukan panjang gelombang garis pertama deret Lyman, yaitu gelombang yang dipancarkan

G Contoh Tketika elektron berpindah dari n1 = 2 ke n2 = 1. Jawab

534

Page 538: ITB-Diktat Fisika Dasar II

535

engan persamaan (12.35) maka D

672

721

2 1023,843)10097,1(

21110097,11

111

×=××=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −×=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛−=

nRHλ

atau

7102,11 −×==λ m 61023,8 ×

Contoh Berapa frekuensi garis Balmer yang dipancarkan ketika elektron loncat dari keadaan dengan ilangan kuantum utama 7 ke keadaan dengan bilangan kuantum utama 2? n

Jawab Diberikan n1 = 7

23,0)10097,1(49472 ⎠⎝⎠⎝11)10097,1(11)10097,1(1

211 77

227

21

2 ××=⎟⎞

⎜⎛ −××=⎟

⎞⎜⎛ −××=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛−=

nRHλ

tau

61052,2 ×= a

76 1097,3

1052,21 −×=×

=λ m

12.12 Efek Zeeman Jika ada arus yang bergerak melingkar maka dihasilkan momen magnet. Elektron yang mengitari inti atom serupa dengan arus yang bergerak dalam lintasan lingkaran sehingga menghasilkan momen magnet. Ketika atom tersebut ditempatkan dalam medan magnet luar maka terjadi interaksi antara momen magnet tersebut dengan medan magnet sehingga timbul energi interaksi. Akibatnya, energi yang dimiliki electron bukan lagi hanya diungkapkan oleh persamaan (12.29) tetapi mengandung juga komponen interkasi tersebut. Akibat dari interaksi ini maka spectrum yang semula satu garis ketika atom tidak berada dalam medan magnet berubah menjadi sejumlah garis berdekatan ketika atom ditempatkan dalam medan magnet luar yang cukup kuat.

engamatan ini pertama kali dilaporkan oleh Zeeman sehingga dikenal dengan efek Zeeman.

retik maka kehadiran bilangan kuatum utama n saja. erlu diperkanalkan bilangan-bilangan kuantum lain untuk menjelaskan pengamatan tentang

atom lebih lengkap. Ternyata kita perlu memperkenalkan empat bilangan kuantum

P Untuk menjelaskan efek Zeeman secara teoPspectrumuntuk menjelaskan keadaan atom secara lengkap. Baik untuk atom hydrogen maupun atom-atom

Page 539: ITB-Diktat Fisika Dasar II

berelektron banyak. Keempat bilangan kuantum tersebut sebagai berikut

Gambar 12.14 Contoh efek Zeeman pada atom seng

536

ngan kuantum utama, n. Bilangan ini pertama kali dipernalkan Bohr pada saat atom hydrogen. Khusus untuk atom hydrogen, bilangan kuantum ini adalah

satu-satunya bilangan kuantum yang menyatakan energi electron atom hydrogen, yaitu

1) Bilamerumuskan teori

2

56,13n

En −=

dengan n memiliki nilai dari 1 sampai ∞.

2) Bilangan kuantum orbi . Bilangan ini menyatakan besarnya momentum sudut yang dimiliki electron. Untuk setiap nilai n, bilangan kuantum orbital memiliki n buah nilai, yaitu dari sampai n-1. Jadi, untuk n = 5, nilai l adalah 0, 1, 2, 3, dan 4. Jika nilai bilangan kuantum rbital sebuah electron l maka besar momentum sudut yang dimiliki electron tersebut adalah

tal, l

0o

π2)1( hL += ll (12.39)

Contoh Sebuah electron berada dalam keadaan dengan bilangan kuantum utama n = 3. Tentukan momentum-momentum sudut yang dapat dimiliki electron tersebut. Jawab Diberikan n = 3. Bilangan kuantum orbital adalah l = 0, 1, dan 2. Momentum-momentum sudut yang mungkin dimiliki electron adalah

02

)10(02

)1( =+=+=ππhhL ll Untuk l = 0:

Page 540: ITB-Diktat Fisika Dasar II

Untuk l = 1: ππ 2

22

)11(1 hhL =+=

l = 2: ππ 2

6)12(2 hhL =+= Untuk 2

ambar 12.15 Kemungkinan arah orientasi momentum sudut electron dalam medan magnet.

magnetic, ml. Jika sebuah momen magnet berinteraksi dengan medan aka hanya komponen yang searah medan yang memberi sumbangan pada energi

yang hampir sejajar dengan n ada yang tegak lurus dengan medan magnet. Besarnya kompnen momentum dengan medan magnet memenuhi

L

ππ 26

2)12(2 hhL =+=

ml = 2

ml = 1

m = 0l

l

537

G

3) Bilangan kuatummagnet minteraksi sedangkan kompnen yang tegak lurus medan tidak memberikan sumbangan pada energi interaksi. Jika electron dengan bilangan kuantuk orbital l ditempatkan dalam medan magnet, maka arah orientasi orbital tersebut bisa bermacam-macam. Ada medan magnet dasudut yang searah

m = -1

ml = -2

L

ππ 26

2)12(2 hhL =+=

ml = 2

ml = 1

l

l

m = 0

m = -1

ml = -2

Page 541: ITB-Diktat Fisika Dasar II

π2hmLz l=

Dengan bilangan kuantum m magnetic ml emiliki harga antara -l sampai +l. Atau nilai-nilai ml

l = -l, -(l-1), -(l-2), …, -2, -1, 0, 1, 2, …, (l-2), (l-1), l.

Contoh Elektron memiliki momentum sudut l = 3. Berapa bilangan kuantum magnetic yang mungkin dimiliki electron tersebut? Dan tentukan besar komponen momentum sudut dalam arah medan magnet yang berkaitan dengan bilangan kuantum magnetic tersebut? Jawab Nilai-nilai ml yang mungkin adalah m = -3, -2, -1, 0, 1, 2, dan 3.

Untuk ml = -3:

yang mungkin adalah m

l

ππhhLz 2

32

3 −=×−=

ππhhLz −=×−=

22 Untuk ml = -2:

ππ 221 hhLz −=×−= Untuk ml = -1:

02

0 =×−=πhLz Untuk ml =:

ππ 221 hhLz +=×+= Untuk ml = +1:

ππhhLz +=×+=

22 Untuk ml = +2:

ππhhLz 2

32

3 +=×+= Untuk ml = +3:

Contoh Bilangan kuantum utama electron adalah n = 3. Tentukan semua bilangan kuantum orbital dan

magnetic yang mungkin dimiliki electron tersebut.

bilangan kuantumJawab Untuk n = 3, maka bilangan kuantum orbital yang mungkin adalah l = 0, 1, dan 2.

ilangan kuantum magnetic yang berkaitan dengan bilangan-bilangan kuantum orbital di atasBadalah Untuk l = 0, ml = 0 saja Untuk l = 1, ml = -1, 0, dan +1 Untuk l = 2, ml = -2, -1, 0, +1, dan +2 Contoh

538

Page 542: ITB-Diktat Fisika Dasar II

539

ak ditempatkan dalam medan magnet dan ka ditempatkan dalam medan magnet.

Jawab Jika tidak ditempatkan dalam medan magnet maka hanya satu garis yang muncul yang berkaitan

engan selisih energi keadaan dengan n = 3 dengan keadaan dengan n = 2.

ngan n = 2 dan engan n = 3 atas sejumlah tingkat energi berdekatan. Tingkat energi tersebut ditentukan oleh

kuantum magneti.

k n = 2, bilangan kuantum l yang mungkin adalah 0 dan 1. Untuk l = 0, hanya dihasilkan

tas maka keadaan dengan bilangan kuantum utama n = 3 terpecah menjadi lima

l =-2, -1, 0, +1, dan +2. Keadaan dengan bilangan kuantum utama n = 2 i tiga keadaan deng ml = -1, 0, dan +1.

gi electron menjadi sebagai berikut

aris spektrum yang terpisah akibat atom ditempatkan dalam medan n kuat medan magnet. Dalam bidang astronomi, fenomena ini

Elektron melakukan transisi dari bilangan kuantum utama n = 3 ke bilangan kuantum utama n = 2. Berapa garis spectrum yang muncul jika atom tidji

dTetapi jika ditempatkan dalam medan magnet maka muncul energi intearksi antara orbital eketron dengan medan magnet luar yang menghasilkan pemecahan keadaan dedbilangani) Untuk n = 3, bilangan kuantum l yang mungkin adalah 0, 1, dan 2. Untuk l = 0, hanya dihasilkan ml = 0. Untuk l = 1, dihasilkan ml = -1, 0, dan +1. Dan Untuk l = 2, dihasilkan ml =-2, -1, 0, +1, dan +2. ii) Untuml = 0. Dan untuk l = 1, dihasilkan ml = -1, 0, dan +1. Dari uraian di akeadaan dengan mterpecah menjad anGambar tingkat ener

Tanpa medan magnet Di dalam medan magnet

ml = -1ml = 0ml = +1

ml = -2

ml = +2n = 3

n = 2

Tanpa medan magnet Di dalam medan magnet

ml = -1ml = 0ml = +1

ml = -2

ml = +2n = 3

n = 2

Gambar 12.16 Tingkat energi pada n = 3 dan n = 2 dan transisi yang mungkin Jarak pisah antar garis-gmagnet berbanding lurus denga

Page 543: ITB-Diktat Fisika Dasar II

540

ukur jarak pisah antar garis spektrum yang dipancarkan intang maka kuat medan listrik di permukaan bintang tersebut dapat ditentukan.

relativitas Einstein pada teori kuatum. Teori yang ia dinamakan teori relatitas kuantum. Namun, sebelumnya sudah ada eksperimen yang

rikan oleh Dirac.

antum orbital l = 0, hanya ada satu ml, yaitu ml = 0.

mungkin, yaitu ml = -2, -1, 0, +1, dan

Tabel berikut adalah daftar bilangan kuantum yang mungkin

n l ml ms n l ml ms

menjadi sangat penting. Dengan mengb 4) Bilangan kuantum spin, ms. Untuk elektron, bilangan kuantum ini hanya memiliki dua nilai yaitu ms = -1/2 dan ms = +1/2. Keberdaan bilangan kuantum ini pertama kali ditunjukkan oleh P.A.M. Dirac setelah menerapkan teoribangunmenunjukkan keberadaan bilangan kuantum tersebut. Eksperimen tersebut dilakukan oleh Stern dan Gerlach. Penjelasan secara teoritik bilangan kuantum tersebut baru dibe Contoh Sebutkan keadaan-keadaan yang mungkin untuk elektron yang memiliki bilangan kuantum utama n = 3. Jawab Untuk n = 3, maka bilangan kuantum orbital yang mungkin adalah l = 0, 1, dan 2. Untuk bilangan kuUntuk bilangan kuantum orbital l = 1, ada tiga ml yang mungkin, yaitu ml = -1, 0, dan +1. Untuk bilangan kuantum orbital l = 2 ada lima ml yang+2. Setiap nilai ml ada dua nilai ms yang mungkin, yaitu ms = -1/2 dan ms = +1/2. Jadi total keadaan yang mungkin adalah (1 + 3 + 5) × 2 = 18 keadaan

3 2 -2 -1/2 3 2 2 +1/2 3 2 -2 +1/2 3 1 -1 -1/2 3 2 -1 -1/2 3 1 -1 +1/2 3 2 -1 +1/2 3 1 0 -1/2 3 2 0 -1/2 3 1 0 +1/2 3 2 0 +1/2 3 1 1 -1/2 3 2 1 -1/2 3 1 1 +1/2 3 2 1 +1/2 3 0 0 -1/2 3 2 2 -1/2 3 0 0 +1/2

ecara umum, keadaan elektron dalam atom dinyatakan oleh empat bilangan kuataum: utama, rbital, magnetik, dan spin. Tiap keadaan berkaitan dengan energi tertentu. Elektron menyerap

12.13 Kaidah Seleksi So

Page 544: ITB-Diktat Fisika Dasar II

541

n energi tinggi. ebaliknya elektron memancarkan energi kerika berpindah dari keadaan dengan energi tinggi ke

atu keadaan ke eadaan lain yang memenuhi syarat tertentu. Syarat ini yang dikenal dengan kaidah seleksi

energi jika berpindah dari keadaan dengan energi rendah ke keadaan dengaSkeadaan dengan energi rendah. Pertanyaan berikutnya, apakah elektron dapat berpindah dari satu keadaan ke sembarang keadaan lain? Ternyata jawabannya tidak. Elektron hanya dapat berpindah dari skadalah yang memenuhi ∆l

an dalah pada keadaan dengan l = 3 atau l = 5. Selain itu tidak boleh.

ahas cukup mendalam tentang atom hydrogen, mari kita bahas secara singkat atom engandung electron lebih dari satu. Untuk atom hydrogen yang tidak berada dalam

Namun untuk a n dan l. Perbedaan ini

m atom berlektron baynak, electron-elektron dipandang menempati keadaan-keadaan yang berikutnya adalah,

i bilangan kuantum yang sama. Apakan boleh lebih dari

l, dan ms yang persisi sama? Jawaban atas pertanyaan ini diberikan yatakan

Tidak boleh lebih dari satu electron dalam seb h atom miliki e at bilan n kuantum yang sama. Prinsip ini me tur bag ana pe atan el ron-elek dalam uah a ontohnya berikut ini. 1) Atom heliumAto emi i dua ele on. Kit empatk electron ulai dari daan da aitu n = 1. Jika n = 1, mak anya ad = 0. Jika aka anya ada l, = 0.

ntuk ml, = 0 maka ada dua nilai ms yang mungkin, yaitu ms = -1/2 dan ms = +1/2.

= ±1 (12.40) Kaidah seleksi ini menyatakan bahwa hanya dapat berpindah antara dua keadaan dengan selisih bilangan kuantum orbital ±1. Jika mula-mula elektron memiliki l = 4 maka transisi yang dijinka 12.14 Larangan Pauli Setalah membyang mmedan magnet, tingkat energi hanya bergantung pada bilangan kuantum utama, n. atom berlektron banyak, tingkat energi secara umum bergantung paddisebabkan misalnya karena adanya interkasi antar electron yang dimiliki atom tersebut. Daladirepresentasikan oleh empat bilangan kuantu, n, l, ml, dan ms. Pertanyaan berapa buah electron yang boleh memiliksatu electron memiliki n, l, moleh Wolfgang Pauli melalui prinsip larangan. Prinsip ini men

ua me mp ga

nga aim nemp ect ton seb tom. C

m ini m lik ctr a men an m ke sar, y

a h a l l = 0 m h m

U

Page 545: ITB-Diktat Fisika Dasar II

542

adi, pada tom helium, satu electron memiliki n = 1, l = 0, ml, = 0, dan ms = -1/2 sedangkan = 1, l = 0, ml, = 0, dan ms = +1/2.

keadaan dengan bilangan kuantum utama n = 2. ntuk n = 2, ada dua bilangan kuantum orbital yang mungkin, yaitu l = 0 dan 1. Keadaan

dua nilai ms yang mungkin, yaitu ms = -1/2 dan ms = +1/2. adi, pada atom litium, dua electron menempati keadaan dengan n = 1, dan satu electron

n = 3 kita sebut kulit M, dan eterusnya. Elektron yang memiliki n dan l yang sama dikatakan berada pada subkulit yang

amakan subkulit s, jika l = 1 kita namakan subkulit p, jika l = 2 kita

mikian, ada keadaan dengan nilai l tertentu ada 2 × (2l+1) electron yang bisa ditempatkan.

an adalah 2(2×2+1) = 10 lektron.

an seterusnya.

gurasi Elektron ecara umum, energi electron dalam atom ditentukan oleh bilangan kuantum n dan l. Untuk nilai

yang lebih kecil memiliki energi lebih kecil. Elektron-elektron mula-mula diisi

Jelectron lain memiliki n 2) Atom litium Atom ini memiliki tiga electron. Pada bilangan kuantum utama n = 1, ada dua electron yang bisa ditempatkan. Elektron ketiga akan menempatiUdengan l = 0 memiliki energi lebih rendah. Agar electron berada dalam keadaan dasar maka electron tersebut harus menempati keadaan dengan l = 0. Untuk l = 0 maka hanya ada ml, = 0. Untuk ml, = 0 maka ada Jmenempati keadaan dengan n = 2, l = 0, ml, = 0, dan ms = -1/2 atau ms = +1/2. 12.15 Kulit dan Subkulit Elektron yang memiliki bilangan kuantuk utama, n, yang sama dikatakan berada pada kulit yang sama. Jika n = 1 kita sebut kulit K, jika n = 2 kita sebut kulit L, jika ssama. Jika l = 0 kita nnamakan subkulit d. Mulai dari l = 3, nama sub kulit mengikuti alfabet f, g, h, i, dan seterusnya. Untuk nilai l tertentu, nilai-nilai ml yang mungkin adalah -l, -(l-1), …, -1, 0, +1, … +(l-1), dan +l. Dengan demikian, untuk nilai l tertentu, variasi nilai ml yang mungkin adalah (2l+1) buah. Tiap nilai ml ada dua nilai ms yang mungkin, yaitu ms = -1/2 atau ms = +1/2. Dengan dePJadi i) pada sub kulit s (l = 0), jumlah electron yang dapat ditempatkan adalah 2(2×0+1) = 2 elektron. ii) pada sub kulit p (l = 1), jumlah electron yang dapat ditempatkan adalah 2(2×1+1) = 6 elektron. iii) pada sub kulit d (l = 2), jumlah electron yang dapat ditempatkeiv) pada sub kulit f (l = 3), jumlah electron yang dapat ditempatkan adalah 2(2×3+1) = 14 elektron. D 12.16 KonfiSn tertentu, nilai l

Page 546: ITB-Diktat Fisika Dasar II

543

liskan bilangan kuantum utama yang diiskuti oleh orbital dan itar tersebut yang dinyatakan dalam tanda supercript. Urutan

natrium memiliki 11 elektron. Orbital 1s maksimal diisi dua electron. Orbital 2s ital 2p maksimal diisi enam electron. Orbital 3s maksimal diisi

tron) adalah

ditampilkan di Tabel 12.1

pada keadaan dengan energi lebih rendah. Pengisian keadaan oleh electron (konfigurasi) electron biasanya dinyatakan dengan menujumlah electron yang menempati orbpenulisan mulai dari yang memiliki energi kecil adalah 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, dan seterusnya. Contonya, atommaksimal diisi dua electron. Orbdua electron. Jadi, konfigurasi electron pada atom natrium (diisi hingga 11 elek 1s22s22p63s1

Konfigurasi electron dalam keadaan dasar sejumlah unsure Tabel 12.1 Konfigurasi electron beberapa unsure dalam keadaan dasar. Jumlah elektron Namam unsur Konfigurasi elektron 1 H 1s1

2 He 1s2

3 Li 1s22s1

4 Be 1s22s2

5 B 1s22s22p1

6 C 1s22s22p2

7 N 1s22s22p3

8 O 1s22s22p4

9 F 1s22s22p5

10 Ne 1s22s22p6

11 Na 1s22s22p63s1

12 Mg 1s22s22p63s2

13 Al 1s22s22p63s23p1

14 Si 1s22s22p63s23p2

15 P 1s22s22p63s23p3

16 S 1s 2s 2p 3s 3p2 2 6 2 4

17 Cl 1s22s22p63s23p5

18 Ar 1s 2s 2p 3s 3p2 2 6 2 6

19 K 1s22s22p63s23p64s1

20 Ca 1s22s22p63s23p64s2

Page 547: ITB-Diktat Fisika Dasar II

544

1 Sc 1s22s22p63s23p63d14s2222 Ti 1s22s22p63s23p63d24s2

23 V 1s22s22p63s23p63d34s2

24 Cr 1s22s22p63s23p63d44s2

25 Mn 1s22s22p63s23p63d54s2

26 Fe 1s22s22p63s23p63d64s2

12.17 Spektrum Sinar-X

iolet yang dipancarkan atom-atom dihasilkan leh transisi electron-elektron kulit terluar atom tersebut. Energi yang berubah akibat transisi

lami aya Coulomb yang santa besar. Akibatnya, energi yang dimiliki electron tersebut sangat besar.

sisi electron antar kulit terdalam suatu atom yang memiliki nomor atom besar (Z esar) maka dipancarkan energi foton yang tinggi. Gelombang elektromagnetik yang

agaimana caranya agar kita dapat mentraisi electron pada kulit terdalam dalam atom yang material tersebut dengan

rnergi sanga ectr mengenai electron yang rada pada kulit terdalam, aka electron di lit terdalam atom dapat terpental keluar. ibatnya, kulit terdalam m i tidak penuh ektron pada julit berikutnya jatuh mengisi pat kosong di kulit terdala disertai pemancaran gelombang elektromagnetik. Untuk nomor

m besar, gelombang EM g dipancarkan dalam daerah sinar-X. Gambar 59.17 alah contoh mekansime produksi sinar-X.

lit-kilit dalam atom berlekt banyak sering d ol untuk kulit terdalam (n = 1)ntuk kulit kedua dari dalam = 2) ntuk kulit ketiga dari dala = 3) seterusnya. dasarkan jenis kulit yang di tujuan tran uh mengisi tempat kosong, mengklasifikan garis-garis sinar-X yang dipa agai is K: dihasilkan oleh trans lektron dari kul lit K is L: dihasilkan oleh trans elektron dari kul lit L is M: dihasilkan oleh trans elektron dari ku ulit M

Spektrum infra merah, cahaya tampak dan ultravotersebut bersesuaian dengan energi foton sinar inframerah sampai ultraviolet. Jika inti atom mengandung banyak proton maka electron-elektron kulit terdalam mengagJika terjadi tranbdipancarkan berada dalam daerah sinar X. Bmemiliki nomor massa besar? Caranya adalah menembakkan atom electron yang be t tinggi. Jika el on yang ditembakkanbe m kuAk enjad . Eltem m, ato yan beradaad Ku ron iberi simbK L u (nM u m (nDanBer menja sisi elektron yang jatkita nxarkan atom sebGar isi e it lebih luar ke kuGar isi it lebih luar ke kuGar isi lit lebih luar ke k

Page 548: ITB-Diktat Fisika Dasar II

-

545

r-X Gambar 12.17 Mekanisme produksi sina Garis K pun bisa menghasilkan panjang gelombang yang berbeda-beda. i) Garis akibat transisi elektron dari kulit L ke kulit K disebut garis Kα

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

--Ze

-Elektron

Energi tinggi

-

-

-

-

--

-

--

-

-

-

--Ze

-Elektron meninggalkan

kulit terdalam

-

-

-

--

-

--

-

-

-

--Ze

Elektron meloncak kekulit terdalam

-

Sinar-X

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

--Ze

-Elektron

Energi tinggi

-- --

--

--

----

--

----

--

--

--

----Ze

--Elektron

Energi tinggi

-

-

-

--

-

-

--

-

-

-

--Ze

-Elektron meninggalkan

kulit terdalam--

--

--

----

--

----

----

--

--

----Ze

--Elektron meninggalkan

kulit terdalam

-

-

-

--

-

--

-

-

--Ze

Elektron meloncak kekulit terdalam

-Sinar-X

--

--

--

----

--

----

--

--

----Ze

Elektron meloncak kekulit terdalam

Sinar-X--

Page 549: ITB-Diktat Fisika Dasar II

ii) Garis akibat transisi elektron dari kulit M ke kulit K disebut garis Kβ

iii) Garis akibat transisi elektron dari kulit N ke kulit K disebut garis Kγ

Demikian pula dengan garis L.

546

Garis akibat transisi elektron dari kulit M ke kulit L disebut garis Lα

ii) Garis akibat transisi elektron dari kulit N ke kulit L disebut garis Lβ

Dan seterusnya Jika permukaan logam dalam tabung hampa ditembak dengan elektron bernergi tinggi maka dihasilkan spektrum sinar-X seperti pada Gbr 12.18

Gambar 12.18 Spektrum sinar-X yang dihasilkan jika molibdenium ditembak dengan elektron bernergi 50 keV. Kita amati spektrum keseluruhan terdiri dari dua macam spektrum, yaitu spektrum kontinu dan beberapa puncak tajam. Spektrum kontinu dihasilkan akibat perlambatan elektron oleh atom. Partikel yang bermuatan yang dipercepat atau diperlambat akan memancarkan gelombang elektromagnetik (bremstrahlung). Untuk elektron yang memiliki energi di atas 30 keV, jika diperlambat oleh atom maka gelombang elektromagnetik yang dipancarkan berada dalam daerah sinar-X. Puncak-puncak tajam dihasilkan oleh transisi elektron dari kulit luar ke kulit dalam. Pada Gambar 59.18 kita amati garis Kα dan Kβ dari atom milibdenium. Lokasi garis tajam pada spektrum tidak bergantung pada energi elektron yang ditembakkan pada material tetapi semata-mata bergantung pada material target. Penyebabkanya karena garis tersebut dihasilkan akibat transisi elektron antar kulit material target. Sebaliknya lokasi spektrum kontinu bergantung pada energi elektron yang ditembakkan pada material. Jika elektron dipercepat dalam benda potensial V, maka energi elektron ketika sampai di anoda (material target) adalah

i)

Page 550: ITB-Diktat Fisika Dasar II

547

E = e V Jika seluruh energi tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik maka panjang gelombang yang dihasilkan, λo, memenuhi hfo = eV

eVcho

atau panjang gelombang sinar-X yang dihasilkan adalah

eVhc

o =λ (12.41)

Tidak semua energi elektron dapat diubah menjadi gelombang lektromagnetik. Jadi, tidak semua energi elektron diubah menjadi sinar-X. Akibatnya, energi foton sinar-X yang dihasilkan banyak yang lebih kecil dari energi elektron yang menumbuk material. Ini berakibat pula, panjang gelombang sinar-X yang dihasilkan banyak yang lebih besar dari λo. Secara umum, panjang gelombang sinar-X yang dihasilkan memenuhi λ ≥ λo (12.42) Panjang gelombang λo sering disebut panjang gelombang “cut off”. Ini merupakan panjang gelombang yang terkecil yang dapat dihasilkan. 12.18 Hukum Moseley Penjelasan tentang panjang spektrum garis sinar-X pertama kali diberikan oleh Moseley tahun 1914. Moseley mendapatkan bahwa panjang gelombang spektrum garis sinar-X memenuhi

2)1(1−

∝Z

λ (12.43)

dengan Z adalah nomor atom material target.

ka elektron kulit K terpental keluar dari atom, maka lektron-elektron pada kulit luar akan melihat inti atom dan satu elektron yang tersisi dan kulit K.

yang tersisi di kulit K (Z-1)e (muatan total inti

Hukum ini bisa dijelaskan sebagai berikut. JieElektron di kulit L, M, N, dan seterusnya melihat inti dan satu elektronberperan seolah-olah sebagai inti baru dengan muatan efektif +Ze – e =

Page 551: ITB-Diktat Fisika Dasar II

548

iganti dengan (Z-1) kita dikurangi muatan elektron di kulit K). Jika Z pada persamaan (59.30) ddapatkan energi foton yang dipancarkan atom adalah

⎟⎟⎠

⎜⎜⎝

−= 223

11)1(21nnch

eZmkλ

⎞⎛− 4222π

12

(12.44)

ampak dari persamaan (12.44) bahwa T

2)1(1−∝ Z

λ yang persis sama dengan hukum Moseley. Contoh Jika panjang gelombang terpendek pada spektrum kontinu sinar-X dari suatu tabung adalah 0,030 nm, berapa tegangan antara dua elektroda tabung? Jawab Diberikan λo = 0,030 nm = 3,0 × 10-10 m Dengan menguunakan persamaan (59.40) maka

)100,3()106,1()103()10626,6(

1019

834

−−

××××××

==oe

hcVλ

= 4141 V

ng sinar-X yang dihasilkan akibat transisi elektron dari keadaan n = 2 ke eadaan n = 1 dalam atom krom (Z = 24)

Contoh Perkirakan panjakJawab Persamaan (12.31) untuk atom hidrogen dapat kita tulis sebagai berikut

221

22

221

22

3

422

21

22

3

4222 111121121 Znn

RZnnch

meknnch

emZkH ⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛−=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛−=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛−=

ππλ

Panjang gelombang sinar-X yang dihasilkan diperoleh dengan mengganti Z pada persamaan di atas dengan Z-1. Jadi Panjang gelombang sinar-X yang dihasilkan atom Co akibat transisi dari n

2 ke n = 1 memenuhi =

9222

7221

22

1035,4)23(41

11)10097,1()1(111

×=×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −××=−⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛−= Z

nnRHλ

atau

Page 552: ITB-Diktat Fisika Dasar II

101035,21 −×==λ m 91035,4 ×

2.19 Energi Vibrasi Molekul

kat-tingkat energi dalam atom. Hal serupa akan ijumpai pada molekul. Pada molekul terjadi tarik-menarik antar atom penyusun molekul. Oleh

kita mengarapkan molekul juga memiliki tingkat-tingkat energi. Jarak antar atom dalam molekul sebenarnya tidak konstan. Jarak tersebut berubah-ubah secara

alaupun begitu, ada jarak seimbang antar atom-atom tersebut. Vibrasi atom-atom dalam olekul berupa getaran di sekitar titik seimbangnya. Jika jarak seimbang antar atom adalah

suatu saat adalag

1Pada atom terjadi tarik-menarik antara inti dan electron. Dengan menggunakan mekanika kuantum tarikan tersebut melahirkan tingdkarena itu

periodic. Peristiwa ini dinamakan vibrasi atau getaran.

roro Gambar 12.19 Atom dalam molekul bervibrasi disekitar jarak seimbang W

or mr dan jarak antar atom pada maka energi potensial vibrasi adalah

21 rkE ∆= 2vib

( )21

orrk −=

vibrasi. Tampak bahwa energipotensial vibrasi emenuhi hokum Hooke.

2 (12.45)

dengan k adalah “konstanta pegas” untuk m Jika diselesaikan dengan menggunakan mekanika kuantum maka vibrasi molekul melahirkan tingkat-tingkat energi yang disktrit. Tingkat-tingkat energi vibrasi memenuhi

549

Page 553: ITB-Diktat Fisika Dasar II

ov hfvE ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +=

21 (12.46)

dengan adalah frekuensi karakterisik vibrasi m

adalah bilangan kuantum vibrasi yang memiliki nilai 0, 1, 2, …. Jika µ adalah massa tereduksi brasi memenuhi

of olekul, h adalah konstanta Planck, dan ν

molekul maka frekuensi karakteristik vi

µπkfo 2

1= (12.47)

an massa tereduksi memenuhi hubungan d

21

111mm

+=µ

(12.48)

dengan m1 dan m2 adalah massa atom-atom yang berikatan.

ingkat energi vibrasi terendah berkaitan dengan ν, yaitu

2/oo hfE =T . Energi ini disebut energi

titik nol atau zero point energy.

ransisi untuk vibrasi adalah

(12.49)

eadaan berdekatan, yaitu dengan perbedaan bilangan kuantum –1 atau +1. Energi yang dipancarkan akibat transisi dari keadaan dengan bilangan kuantum vibrasi ν ke dadaan dengan bilangan kuantum vinbrasi ν-1 adalah

Kaidah t ∆ν = ±1 Artinya, transisi antar keadaan vobrasi hanya dapat terhadi antara dua k

[ ] o⎠2

Contoh Molekul hidrogem memancarkan gelombang inframerah dengan panjang gelombang sekitar 2

m.

o hfvhfvE ⎟⎞

⎜⎝⎛ +−−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ +=∆

1121 hf= o

300 n

550

Page 554: ITB-Diktat Fisika Dasar II

551

(a) Berapa jarak anatar dua tingakt energi berdekatan yang dimiliki molekul hydrogen? (b) Berapa energi vibrasi terendah? awab

ibrasi bahwa transisi hanya boleh terjadi antara dua keadaan JBerdasarkan kaindah transisi vberdekatan maka radiasi yang dipancarkan molekuk hydrogen di atas merupakan selisih dari dua energi berdekatan. Dengan demikian, jarak antara dua tingkat ebergi berdekatan adalah

20834

1064,8)103()10625,6( −−

×=×××

==∆hcE J 9 )103002( −×λ

rgi tersebut adalah Jika dinyatakan dalam satuan eV maka beda tingkat ene

19

20

106,11064,8

××

=∆E = 0,54 eV

b) Selisih dua tingkat energi berdekatan memenuhi . Jadi, = 0,54 eV. Tingat energi terendah atau energi titik nol adalah = 0,54/2 = 0,27 eV 12.20 Energi Rotasi Molekul Di samping energi vibrasi, bentuk energi lain yang dapat dimiliki molekul adalah energi rotasi. Untuk atom tunggal, energi rotasi diabaikan karena ukuran atom yang sangat kecil (mendekati

tik). Tetapi untuk molekul, ada dimensi yang dimiliki akibat atom-atom penyusun molekul kul.

ohf ohf 2/ohf

timemiliki jarak trtentu. Dengan demikian, energi rotasi muncul pada mole Energi kinetik rotasi molekul memenuhi

( )22 11 ωω IIE == 22 Irot

I21

= L2 (12.50)

dengan ω : kecepatan sudut rotasi, I : m

iliki nilai yang terkuantisasi menurut hubungan

omen inersia molekul, dan L : momentum sudut molekul Jika dikaji dari teori kuantum, rotasi molekul melahirkan tingkat-tingkat energi yang disktrit. Momentum sudut yang dim

π2)1( hLL + (12.51) L =

Page 555: ITB-Diktat Fisika Dasar II

552

Dengan h adalah3, … Dengan demikian, energi kinetik rotasi molekul memiliki nilai-nilai disktrit yang

emenuhi

konstanta Planck, L disebut bilangan kuantum momentum sudut rotasi = 0, 1, 2,

m

22 )1(

8hLL1

IErot +=

π (12.52)

Kaidah transisi yang berkalu untuk ritasi adalah ∆L = ±1

engan demikian, jika molekul melakukan transisi dari keadaan dengan bilangan kuantum L ke gi sebesar

(12.53)

Dkeadaan dengan bilangan kuantum L-1 maka dilepas ener

22

2 ]1)1)[(1(1)1 hLL2 8(

81

IL

IE =∆ hL +−−−+

ππ

[ ]LLLLI

h 222

+−+= 28π

LI

h2

24π= (12.54)

ransisi rotasi dari L = 1 ke L = 0 molekul CO menyebabkan pemancaran gelombang mikro mm. Hitunglah

) momen inersia molekul CO

) panjang gelombang tiga transisi berikutnya.

Contoh Tdengan panjang gelombang λ1 = 2,60ab) panjang ikatan molekul CO (jarak natara atom C dan O) cJawab dengan menggunakan persamaan (61.10) energi yang dipancarkan akibat transisi dari keadaan dengan bilangan kuantum L ke bilangan kuantum L-1 adalah

LI

hE 2

2

4π=∆

Untuk transisi dari L = 1 ke L = 0 maka

Ih

IhE 2

2

2

2

41

4 ππ=× =∆

Tetapi

Page 556: ITB-Diktat Fisika Dasar II

1λhcE =∆

sehingga

Ihhc

2

2

1 4πλ=

atau

chI 2

1

4πλ

=

46334

105,1)106,2()10625,6( −−−

×=×××

= kg m2 82 )103()14,3(4 ×××

b) massa atom C adalah m × (1,66 × 10-27 kg) = 2 × 10-26 kg

assa atom O adalah m2 = 16u = 16 × (1,66 × 10-27 kg) = 2,7 × 10-26 kg

ebelum menentukan momen inersia, kita tentukan lokasi pusat massa. Jika dianggap atom O aka lokasi atom C berda pada posisi d yang sama dengan jarak

1 = 12u = 12 m Gambar Sberada pada pusat koordinat mdua atom. Posisi pusat massa diukur dari jarak atom O adalah

duu

duumm

xmxmr 43,0121612016

21

22111 =

+×+×

=++

=

Jarak atom C dari pusat massa adalah

57,043,012

r dddrd =−=−= Momen inersia molekul CO adalah

11mI =

2222 )57,0(12)43,0(16 dudurmr ×+×=+ 22286,6 ud=

maka

1027 1015,1

)1066,1(86,6105,1

86,6−

− ×=××

×==

uId m

46−

) Energi foton akibat transisi dua keadaan berdekatan memenuhi c

LI

h2

2

4πE =∆

553

Page 557: ITB-Diktat Fisika Dasar II

554

etapi T

1λhcE =∆

sehingga

LI

hhc2

2

4πλ=

Dengan demikian

L 1

∝λ

tau a

1

21 L=

λ 2 Lλ

Tuga transisi berikutnya berkaitan dengan L = 2, L 3, dan L = 4. Jadi, untuk transisi dari L = 2 ke L = 1 maka panjang geloombang memenuhi

=

30,160,221

11 =×== λλ

LL mm

= 3 ke L = 2 maka panjang geloombang memenuhi L

87,060,231

11 =×== λλ

LL mm

L = 4 ke L = 3 maka panjang geloombang memenuhi

65,060,2411 =×=λ

L mm 1

Soal dan Penyelesaian

) Jika cahaya dengan spectrum sangat lebar (panjang gelombang dari yang sangat pendek pada gas hydrogen pada suhu kamar maka garis-garis

absorpsi yang diamti hanya garis pada deret Lyman. Mengapa tidak diamati garis absoprsi deret lainnya? awab

hu kamar atom hydrogen berada dalam keadaan dasar. Jadi, electron berada pada orbit

=λL

1hingga sangat panjang ada) dilewatkan

JPada su

Page 558: ITB-Diktat Fisika Dasar II

555

dengan n = 1. Ketika terjadi absorpsi cahaya, maka electron akan meloncar nari n = 1 ke n > 1. Loncatan yang berasal dari n = 1 menghasilkan garis absorpsi deret Lyman.

orpesi deret Balmer akan diamati jika mula-mula electron berad pana n = 2 dan omnac ke n > 1. Tetapi keadaan dengan n = 2 bukan keadaan dasar.

Jadi kita tidak akan mengamati spectrum absorpsi deret Balmer. Demikian juga spectrum absorpsi deret Paschen, Brackett, dan Pfund tidak diamati.

) Berapa nilai e/m untuk partikel yang bergarak dalam lintasan lingkaran degan jari-jari 7,00 m dan dalam edan magnet 0,86 T jika lintasan tersebut dapat diluruskan oleh medan listrik 300 V/m Jawab Diberikan

= 0,86 T

unakan persamaan (59.5)

Garis absle

2

m

BR = 7,00 mm = 7,00 × 10-3 m E = 300 V/m G

4322 108,5)1000,7()86,0(

300×=

××==

Ee−rB

C/kg

,536 × 10-19 C 13,13 × 10-19 C 19,71 × 10-19 C 8,204 × 10-19 C 16,48 × 10-19 C 22,89 × 10-19 C 11,50 × 10-19 C 18,08 × 10-19 C 26,13 × 10-19 C

erapakah muatan elementer yang berdasarkan data-data di atas? awab

sebagai berikut. Gambar grafik dengan sumbu datar adalah bilangan bulat mulai dari nol pada titik pangkal

koordinat dan sumbu tegak adalah muatan tetesan.ii) Tarik garis vertikal melaui setip bilangan bulat pada sumbu datar.

tik garis horisontal melalui setiap nilai muatan pada sumbu vertikal. iv) Pangkal koordinat haruslah pada angka (0,0) v) Tarik garis melalui pangkal koordinat sedemik pa sehingga garis tersebut selalu melewati titik potong antara garis vertikal dan garis horisontal.

vertikal tersebut.

m

3) Dalam suatu eksperimen, Millikan mengukur muatan beberapa tetesan minyak sebagai berikut 6

B

JCara menentukan muatan elementer i)

iii) Ra

ain ru

vi) Data yang terukur berada pada perpotongan garis horisontal dan

Page 559: ITB-Diktat Fisika Dasar II

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 200

5

10

1

556

ambar 12.20 Pada Gbr 12.20, garis ya wati perpotongan garis vertikal dan horisontal adalah garis

erah.

dengan

: muatan elementer n : jumlah muatan elementer

ari persamaan ini tampak bahwa kemiringan kurva Q terhadap n merupakan besar muatan lementer tersebut. Dari Gbr 12.20, kemiringan kurva adalah

G

ng melemvii) Persamaan garis yang dibuat memenuhi

enQ =

Q : muatan tetesan e

De

1919

10634,110536,6 −

×=×

=e4

Nilai ini sangat dekat dengan nilai muatan elementer elektron. 4) Cari en

− C

ergi ionisasi Li2+

Jawab Ion Li2+ hanya memiliki satu elektron dan inti yang terdiri dari tiga proton (Z = 3) sehingga kita

5

20

25

30

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 200

5

10

1

20

25

30

Muatan

tetesan(

C)

10-19

Bilangan bulatBilangan bulat

tetesan(

C)

10-19

5

Muatan

Page 560: ITB-Diktat Fisika Dasar II

dapat menerapkan teori atom Bohr. Energi ionisasi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (59.28) dengan mengambil n = 1 Jadi, energi ionisasi adalah ( ) [ ] 18−

laskan ini?

an hanya diamati jika ada medan magnet yang mengenai elektron. Pemisahan garis p ada meskipun pada atom tersebut tidak diberikan medan magnet? Lalu dari maba

l? ebagai berikut. Elektron bergerak mengitari inti. Jika kita melihat dari elektron

gitari elektron dalam arah berlawanan. Karena inti bermuatan maka gerakan inti menyebabkan munculnya arus engelilingi elektron. Berdasarkan hukum Biot-Savart, maka pada posisi elektron muncul medan magnet. Nah medan magnet inilah yang

enyebabkan munculnya efek Zeeman pada spektrum natrium.

) Manakah dari konfigurasi elektron berikut ini yang dilarang? p

p 4s24d54awab

ektron atau lebih menempati eempat bilangan kuantum yang sama. Akibat prinsip ini maka orbital ns maksimal ditempati

ktron, orbital np maksimal ditempati enam elektron, orbital nd maksimal ditempati

sip Pauli. Jadi konfigurasi

orbital p maksimal ditempati 6 elektron, orbital

rbolehkan.

) Untuk n = 6, berapa nilai l yang mungkin? awab

1121992 )1035,5(2/()10602,1(3)109(2/ −− ××××××akZe HB2 105,6

1×−=−=−

n J

= -40,4 eV 5) Garis kuning dengan panjang gelombang 589-nm yang dihasilkan atom natrium sebenarnya terdiri dari dua garis yang sangat dekat. Pemisahan ini disebabkan oleh efek Zeeman. Bagaimana menjeJawab Efek Zeemnatrium tetamedan magnet tersebut muncuJawabannya smaka akan tampak inti men

yang m

m 6a) 1s22s22p43s24 2

b) 1s22s22p82s1

c) 1s22s22p63s23 5 f1

JPrinsip larangan Pauli menyatakan bahwa tidan boleh dua elkdua elesepuluh elektron, dan seterusnya Pada a) tiap orbital s maksimal ditempati dua elektron dan oprbital p ditempati kurang dari 6 elektron. Jadi konfigurasi tersebut diperbolehkan Pada b) orbital 2p ditempati oleh 8 elektron. Ini melanggar printersebut terlarang. Pada c) orbital s maksimal ditempati 2 elektron, d ditempati 5 elektron dan orbital f hanya ditempati satu elektron. Tidak ada satupun yang melanggar prinsip Pauli. Jadi konfigurasi tersebut dipe 7J

557

Page 561: ITB-Diktat Fisika Dasar II

558

l memiliki nilai dari 0 samlai n-1. Jadi nilai l yang mungkin adalah: 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 8) Untuk n = 5 dan l = 4, berapa nilai ml dan ms yang mungkin? Jawab Nilai ml hanya bergantung pada l dan tidak bergantung pada n Untuk nilai l tertentu, nilai ml yang mungkin adalah: -l, -(l-1), ..,-1, 0, +1, …, +(l-1), +l Jadi, untuk l = 4, nilai ml yang mungkin adalah: -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4 Nilai ms tidak bergantung pada bilangan kuantuk lainnya. Selalu ada dua kemungkinan nilai ms yaitu –1/2 dan + 1/2 9) Berapa banyak elektron yang dapat menempati subkulit n = 6 dan l = 3? Jawab Untuk l = 3, nilai nilai ml yang mungkin adalah: -3, -2, -1, 0, 1, 2, dan 3 (ada 7 ml yang mungkin) Tiap nilai ml ada dua nilai ms yang mungkin yaitu –1/2 dan + 1/2.

engan demikian, maksimum elektron yang dapat menempati subkulit tersebut adalah 2 × 7 = 14

kan bilangan kuntum untuk tiap keadaan yang mungkin

ntuk n = 4, nilai l yang mungkin adalah: 0, 1, 2, dan 3 Untuk l yang mungkin adalah 0 (satu nilai)

l yang mungkin adalah –1, 0, dan 1 (tiga nilai) yang mungkin adalah –2, –1, 0, 1, dan 2 (lima nilai)

ang mungkin adalah –3, -2, –1, 0, 1, 2, dan (tujuh nilai) ungkin adalah 1 + 3 + 5 + 7 = 16 macam

iap nilai m mengandung diua kemungkinan nilai ms yaitu –1/2 dan + 1/2. Jadi total keadaan

lah sebagai berikut l ml ms n l ml ms

Delektron 10) Berapa banyak keadaan yang mungkin untuk elektron yang memiliki bilangan kuantum n = 4? TulisJawab U

l = 0, nilai mUntuk l = 1, nilai mUntuk l = 2, nilai ml

Untuk l = 3, nilai ml yJadi jumlah variasi ml yang mT l

elektron yang mungkin untuk n = 4 adalah: 2 × 16 = 32 keadaan Daftar bilangan-bilangan kuantum yang mungkin tersebut adan4 0 0 -1/2 4 2 2 -1/2 4 0 0 +1/2 4 2 2 +1/2 4 1 -1 -1/2 4 3 -3 -1/2 4 1 -1 +1/2 4 3 -3 +1/2 4 1 0 -1/2 4 3 -2 -1/2 4 1 0 +1/2 4 3 -2 +1/2 4 1 1 -1/2 4 3 -1 -1/2

Page 562: ITB-Diktat Fisika Dasar II

4 1 1 +1/2 4 3 -1 +1/2 4 2 -2 -1/2 4 3 0 -1/2 4 2 -2 +1/2 4 3 0 +1/2 4 2 -1 -1/2 4 3 1 -1/2 4 2 -1 +1/2 4 3 1 +1/2 4 2 0 -1/2 4 3 2 -1/2 4 2 0 +1/2 4 3 2 +1/2 4 2 1 -1/2 4 3 3 -1/2 4 2 1 +1/2 4 3 3 +1/2 11) Sebuah atom hidrogen memiliki l = 4. Berapakah kemungkinan nilai n, m , dan m ?

ogen berada pada keadaan n = 4 an l = 3.

anya bergantung pada bilangan kuantum l, yaitu

l s

Jawab Untuk nilai n tertentu, harga l yang mungkin adalah 0, 1, 2, …. (n-1). Tampak bahwa n harus lebih besar dari l. Jika dibalik, untuk l = 4, nilai n yang mungkin adalah 5, 6, 7, … dan setersunya. Untuk l = 4, nilai ml, yang mungkin adalah: -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, dan 4. Dan nilai ms tidak bergantung pada bilangan-bilangan kuantum lainnya, selalu –1/2 atau +1/2 12) Hitung besar momentum sudut jika elektron pada atom hidrdJawab Momentum sudut h

ππππhL )13(3

2)1( +=+= ll

559

hhh 3212

2==

dapat menempati sub kulit tersebut adalah 2 × (2l+1) = 2 × (2

b) 2p → 1s

erdasarkan kaidah transisi, transisi yang diijinkan hanya yang memenuhi: ∆l = ±1. (orbital p). ∆l = 0 (dilarang)

sisi terjadi dari l = 1 (orbital p) ke l = 0 (orbital a). ∆l = -1 (diijinkan)

13) Berapa jumlah elektron maksimum yang menempati subkulit g? Jawab Sub kulir g berkaitan dengan l = 4. Jumlah maksimum elektron yang × 4 +1) = 18 14) Pada transisi berikut ini, yang manakah yang diijinkan dan yang manakah yang dilarang? a) 4p → 3p c) 3d → 2d d) 4d → 3s e) 4s → 2p Jawab Ba) Transisi terjadi dari l = 1 (orbital p) ke l = 1b) Tran

Page 563: ITB-Diktat Fisika Dasar II

560

k mungkin ada orbital 2d (n = 2 dan l = 2). l harus lebih kecil

) Transisi terjadi dari l = 2 (orbital d) ke l = 0 (orbital s). ∆l = 2 (dilarang)

c) Transisi ini tidak mungkin. Tidadari n. de) Transisi terjadi dari l = 0 (orbital s) ke l = 1 (orbital p). ∆l (dijinkan)

an oleh potensial Lennard-Jones

= 1 15) Salah satu bentuk energi potensial molekul diatomic diberik

B612 rr

AU −=

dengan A dan B adalah konstan dan r adalah jarak antara dua atom. Dinyataman dalam A dan B ari

gi Eo yang diperlukan untuk memecah molekul tersebut menjadi atom bebas

dan menjadikan sama dengan

c(a) jarak ro kerika energi potensial minimum (b) ener(c) cari ro dalam meter jika A = 0,124 × 10-120 eV m12 dan B = 1,488 × 10-60 eV m12 Jawab a) Energi potensial minimum diperoleh dengan mendiferensisl Unol. Jadi

0612 713 =+−=rB

rA

dr

atau

dU

0612 6 BA − =+r

atau

6/12⎟⎞

⎜⎛=

Ar ⎠⎝ B

6/1

Jadi, jarak antar dua atom agar energi minimum adalah 2⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

BAro

b) Energi inimum diperoleh dengam ensubstitusi ro ke dalam

rsaman potensial, yaitu m ikatan antara dua atom m

pe

6or

12orA

−= BU

( )[ ] [ ] )/2())2(/2266/112 BA

BBABA

A−=−

/2( A/ B6/1

AB=

Page 564: ITB-Diktat Fisika Dasar II

AB

B/ABAA

BABAB

BAA

44/2(2

)/2(/2(

)/2( 22 −=−

=

lam kea n terpisa aitu r = ergi potensial m kul adala

AA−=

)2

) 2

22 −=

Da daa h, y ∞, en ole h

0612 =∞

−∞

=A

lisih ene minimu olekul dalam k daan ter ah sama dengan energi ikat, u energi ng diper an untuk ecah lekul. Ja besar en 2/4A.

BU

Se rgi m dan energi saat m ea pisata ya luk mem mo di, ergi ikat adalah B c) Jarak atom saat energi minimum adalah

106/11206/1 10124,022 −

− ⎞⎜⎜⎝

⎛ ××=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=

BAro 60 1074,0

10488,1 − ×=⎟⎟⎠×

m

rgi tasi terendah dan frekuensi foton yang diserap jika terjadi transisi dari L = 0 ke L = 1.

= 0,127 nm tukan jarak atom dari pusat massa.

Massa atom I adalah m2 = 127 u Jika atom Cs ditempatkan di pusat koordinat maka atom I berada pada pisisi x2 = d = 0,127 nm.

okasi pusat massa dari atom Cs memenuhi

16) Molekul cesium-iodine (CsI) memiliki jarak pisah antar atom 0,127 nm. Tentukan eneroJawab Diberikan dKita tenMassa atim Cs adalah m1 = 133 u

L

duumm 12713321 ++

mr 11 =

duuxmx 496,01270133221 =×+×

=+

ari pusat massa adalah nm = 6,4 × 10-11 m

)104,6(127)103,6(133 −××+××= uur

063,0127,0496,0 =×= nm = 6,3 × 10-11 m Jarak atom I d

064,0063,0127,012 =−=−= rdr Momen inersia molekul CsI menjadi

− 211211222

211 += mrmI

− u181005,1 ×=452718 1074,1)1066,1()1005,1( −−− ×=×××= kg m2

b) Energi rotasi memenuhi

561

Page 565: ITB-Diktat Fisika Dasar II

2)1(8

1 hLL2 IErot +=

π

Energi rotasi terendah berkaitan dengan L = 0, yaity Erot = 0. Perubahan energi yang berkaitan dengan transisi dari keadaan dengan L = 1 ke L = 0 adalah

LI

hE2

562

24π= ∆

dengan L =1. Menginat ∆E = hf maka

LI

hhf2

24π=

atau

110625,6 34

××

==−

Lhf )1074,1()14,3(44 4522 ××× −Iπ

= 9,7 × 109 Hz

ti atom dalam molekul O2 terpisah sejauh 1,2 × 10-10 m. Massa tiap atom oksigen dalah 2,66 × 10-25 kg. Tentukan

a) Energi rotasi molekul oksigen yang berkaitan dengan bilangan kuantum L = 0, 1, dan 2. b) Konstanta pegas efektif antara atom dalam molekul oksigen adalah L = 1 177 N/m. Tentukan

i vibrasi yang berkaitan dengan ν = 0, 1, dan 2. Jawab a) Jarak masing-masing atom ke pusat madda adalah

1 = 1,2 × 10-10/2 = 6,0 × 10-11 m Momen inersia molekul oksigen

= 1,9 × 10-45 kg m2

Tingkat energi molekul

17) Inti-ina

energ

r1 = r

2112521

222

211 )100,6()1066,2(22 −− ××××==+= mrrmrmI

22 )1(

81 hLL

IErot +=

π

Untuk L = 0 maka Erot = 0 Untuk L = 1 maka

234452 )10625,6()11(1

)109,1(81 −

− ××+×××

=πrotE

Page 566: ITB-Diktat Fisika Dasar II

563

= 5,86 × 10-24 J

ntuk L = 2 maka U234 )10625,6()12(21 −××+××=E 452 )109,1(8 −×πrot

= 1,76 × 10-23 J b) Massa tereduksi molekul O2 adalah

mmm2111

=+= 21µ

atau

251033,12

−×==mµ kg

Frekuensi fundamental vibrasi molekul adalah

1325 105,1

1033,11177

)14,32(11

×=××

==µπkfo Hz

2

Energi vibrasi molekul

ovib ⎟⎠

⎜⎝ 2

hfvE ⎞⎛ +=1

Dari fo yang diperoleh maka

211334 109,9)105,1()10625,6( −− ×=×××=ohf J

Energi yang berkaitan dengan v = 0 adalah

2121 1095,4)109,9(1110 ××==⎟⎞

⎜⎛ += hfhfE

222−−

⎠⎝oovib J

molekul benzena. Semua atom berada dalam satu bidang. tom karbon dan atom hydrogen membentuk heksagonal. Jarak antar atom karbon terdekat

adalah 0,110 nm dan jarak dari atom hydrogen ke atom karbon yang berikatan langsung adalag 0,100 nm. Tentukan energi rotasi di sekitar sumbu yang tekah lurus pusat molekul. Massa atom hydrogen dan karbon masing-masing 1,67 dan 1,99 × 10-26 kg.

×=

18) Gambar 12.21 ini adalah model A

× 10-27 kg

Page 567: ITB-Diktat Fisika Dasar II

564

Gambar 12.21

ertama kita tentukan momen inersia molekul.

pusat molekul sama dengan jarak antar dua atom karbon

,110 + 0,100 = 0,210 nm = 2,10 × 10 m olekul terhadap sumbu yang tegak lurus bidang molekul dan melalui pusat

×××+××××=

nergi rotasi molekul di sekitar sumbu adalah

Jawab PDua atom karbon berdekatan dengan pusat molekul membentuk segi tiga sama kaki. Dengan demikian, jarak atom karbon keberdekatan yaitu 0,110 nm.

-10Jarak semua atom karbon ke pusat molekul adalah 0,110 nm = 1,10 × 10 m Jarak semua atom hydrogen ke pusat molekul adalah 0 -10

Momen inersia mmolekul adalah

22 66 CCHH rmrmI +=

2102621027 )1010,1()1099,1(6)1010,2()1067,1(6 −−−− ×

= 1,9 × 10-45 kg m2 E

22 )1(

81 hLL

IErot +=

π

( )234452 10625,6)1(

)109,1(8 ×π1 −

− ×= LL

−×+L J

g membentuk molekul diatomic adalah m1 dan m2. (a) Jika jarak antar inti atom adalah d tentukan bahwa momen inersia terhadap pusat massa

memenuhi

+

2410)1= (93,2 L 19) Massa atom yan

2dI µ= .

Page 568: ITB-Diktat Fisika Dasar II

565

en inseris molekul NaCl di sekitar pusat massanya jika d = 0,28 nm. ) Hitunglah panjang gelombang yang diradiasi molekul NaCl yang melakukan transisi rotasi

Jawab

tukan lokasi titik pusat massa, mari kita tempatkan atom pertama pada posisi x1 = 0 dan atom kedua pada posisi x2 = d. Jarak atom pertama dari pusat massa (jarak pusat

(b) Hitung mom(c

dari L = 2 ke L = 1.

(a) untuk menen

massa dari pusat koordinat) adalah

dmm

mmm

dmmmm

xmxmr21

2

21

21

21

22111

0+

=+

×+×=

++

=

Jarak atom kedua dari pusat massa

dmm

mdrdr21

212 +

−=−=

dmdmdmm 1221 =−+

= mmmmmm 212121 +++

Momen inersia molekul

222

211 rmrmI +=

2

21

12

2⎞⎛ m

21

21 ⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+⎟⎟⎠

⎜⎜⎝ +

dmm

mmdmm

m =

( ) ( ) ( )2

221

2121

22

2121 mmmm ++

2122

2

221 d

mmmmmmdmmdmm

++

=+ =

22

21

21 ddmm

mmµ=

+=

b) Massa atom Na = 23u dan massa atom Cl = 35u. Momen inersia NaCl adalah

222

21

21 9,1335233523 udd

uuuud

mmmmI =×

=+

=

452927 108,1)1028,0()1067,1(9,13 −−− ×=×××× kg m2 = c) Energi yang dilepas ketika transisi dari L = 2 ke L = 1 dihitung dengan rumus

LI

hE 2

2

4π=∆

dengan L = 2

Page 569: ITB-Diktat Fisika Dasar II

566

Kita dapatkan

( ) 23452

234

1024,12)108,1(4

10625,6 −−

×=×××

=∆π

E J

20) Perkirakan energi ikat KCl dengan menganggap bahwa muatan K dan Cl besarnya masing-masing +1,0e dan jarak pisah keduanya adalah 0,28 nm Jawab Energi ikat sama dengan energi potensial elektrostatik, yaitu

dU

o

21

4πε=

qq1

9

19199

1028,0)106,1()106,1()19( ×= 0 −

−−

××××

= 8,2 × 10-19 J Jika dinyatakan dalam elektronvolt maka

19106,1 −×=U = 5,125 eV

19102,8 −×

21) Perkirakan energi ikat molekul H2 dengan menganggap bahwa ke dua elektron menghabiskan sekitar 33 persen waktunya di tengah-tengah dua atom. Jarak antara dua atom H dalah 0,074 nm

Jawab Muatan total 2 elektron adalah 2e. Dua elektron menghabiskan sekitar 33% waktunya di tengah atom. Kita dapat menyatakan

n ah anytara dua atom terdapat muatan sebesar

’ = 0,33 × (2e) = 0,66e Akibatnya, ke dua atom emiliki muatan total Q = 2e – 0,66e = 1,34e Muatan satu atom H menjadi q = 1,34e/2 = 0,67e Jarak antara dua atom d = 0,074 nm Jarak antara atom dengan muatan di tengah molekul adalah r = d/2

ergi potensial molekul menjadi = Uatom1-pusat + Uatom2-pusat + Uatom1-atom2

a

bahwa di te gah-teng q

H m

EnU

drrU

ooo πεπεπε 444+−−= qqqqqq 1'1'1

Page 570: ITB-Diktat Fisika Dasar II

⎟⎞

⎜⎛ −−=⎟

⎞⎜⎛ −+−=

qqqqqqqU '2'' ⎠⎝⎠⎝ drdrr oo 44 πεπε

dee

de

dee 066,0267,0

⎜⎛ −−U

oo

97,14

67,067,2/4

×−=⎟⎠⎞

⎝=

πεπε

yatakan dalam elektron volt maka Bila din

)10074,0/()106,1(67,0)109(97,14

67,0 9199 −− ×××××−=×−=d

eUoπε

3,9 eV = 1

22) Hitung jarak antar atom Na dan Cl dalam akibat tiga transisi rotasi yang berurutan adalah 23,1 mm, 11,6 mm, dan 7,71 nm

Panjang gelombang transisi rotasi memenuhi

NaCl jika panjang gelombang yang dipancarkan

Jawab

L1

∝λ

Panjang gelombang terbesar berkaitan dengan L terkecil. t berkaitan dengan bilangan kuantum momentum sudut L, L+1, dan L+2,

aka Misalkan transisi tersebum

L1

1 ∝λ

11

2 +∝

21

3 +∝

Maka

LL 1

2

1 +=

λλ atau

LL 1

6,111,23 +=

atau 23,1L = 11,6L + 11,6 atau

atau

= 1

11,5L = 11,6

L

567

Page 571: ITB-Diktat Fisika Dasar II

568

adi transisi yang terjadi adalah 0 menghasilkan λ1 = 23,1 mm

ari L=2 ke L=1 menghasilkan λ1 = 11,6 mm Dari L=3 ke L=2 menghasilkan λ1 = 7,71 mm Lihat transisi dari L = 1 ke L = 0

nergi transisi memenuhi

JDari L=1 ke L=D

E

Ih

IhL

Ih 222

1E8 222 88 πππ

=×= =∆

Tetapi 1/λhc Jadi

Ihhc

2

2

1 8πλ=

atau

4682

334

21 ,6(==

hI λ 105,6)103()14,3(8

)101,23()106258

−−−

×=×××

×××cπ

kg m2

Massa atom NaMassa atom Cl: m

assa tereduksi

: m1 = 23 u

2 = 35u M

uuuuu

mmmm 9,13

35233523

21

21 =+×

=+

Jarak antara dua atom

1027 1068,1

)1066,1(9,13105,6

9,13105,6 −

− ×=××

×=

×==

uIdµ

m = 0,168 nm 46−

z. Berapa beda energi nergi yang mungkin dimiliki osilasi molekul

(a) es yang bersuhi 0 oC, (b) c) helium pada suhu 4 K. Pada spectrum elektromagnetik

3) Berapa jangkauan energi dalam electronvolt foton yang dimiliki cahaya tampak yang memiliki panjang gelombang antara 400 nm sampai 700 nm. 4) Berapa energi foton (dalam eV) yang dipancarkan gelombang radio dari pemancar FM 107,1

46−

Soal Latihan 1) Sebuah molekul HCl bergetar dengan frekuensi alamiah 8,1 × 1013 H(dalam joule dan elektronvolt) antara berbagai etersebut? 2) Hitung panjang gelombang puncak radiasi dari benda berikut ini:lampu yang bersuhu 3 000 K, (manakah puncak radiasi tersebut berada.

Page 572: ITB-Diktat Fisika Dasar II

569

MHz 5) Sekitar 0,1 eV diperlukan untuk memotong ikatan hidrogen dalam molekul protein. Berapa frekuensi minium dan panjang gelombang m ksimum foton yang dapat digunakan untuk memotong ikatan hidrogen tersebut?

g digunakan untuk melepas elektron dari permukaan logam yang memiliki fungsi kerja 4,3 × 10-19 J? 7) Berapa panjang gelombang minimum cahaya yang dapat melepaskan elektron dari permukaan

memiliki fungsi kerja 3,10 eV? ) Dalam percobaan efek fotolistrik, tidak diamati arus yang mengalir ketika permukaan logam

a elektron yang elektroda sebelahnya jika logam tersebut disinari dengan cahaya 400 nm?

yang lepas dari permukaan barium (W = 2,48 eV) ketika disinari dengan cahaya putih (memiliki panjang gelombang pada jangkauan 400 nm hingga 700 nm)?

g 225 nm dijatuhkan pada permukaan

rapa fungsi kerja logam tersebut? 11) Panjang gelombang ambang bagi terjadinya emisi elektron dari permukan logam adalah 320 nm. Berapa energi kinetik maksimum elektron yang keluar dari permukaan logam jika disinari dengan radiasi dengan panjang gelombang (a) 250 nm dan (b) 350 nm. 12) Ketika gelombang 230 nm dijatuhkan pada permukaan logam maka dihasilkan arus listrik. Ketika dipasang tegangan penhenti antara dua elektroda maka arus menjadi nol ketika diterapkan tegangan 1,64 V. Berapa fungsi kerja logam?

tesan oli memiliki massa 4,9 × 10-15 kg diam dalam ruang antara dua pelat sejajar orisontal yang diberi beda potensial 750 V. Jarak antara dua pelat adalah 5,0 mm. Hitung

muatan listrik pada tetesan tersebut. 14) Tetesan minyak yang memiliki massa 2,8 × 10-15 kg berada dalam keadaan diam antara dua

yang terpisah sejauh 1,0 cm jika kedua pelat tersebut diberi beda potensial 340 V. Berapa g dimiliki tetesan minyak tersebut?

5) Tetesan minyak dimasukkan dalam ruang antara dua pelat sejajar horisontal yang terpisah h 5,0 mm. Beda potensial antara dua pelat adalah 780 V sehingga salah satu tetesan tepat

iam antara dua pelat. Ketika tegangan tiba-tiba dihilangkan, tetesan yang diam tadi jatuh sejauh m waktu 11,2 s. Jika massa jenis mintak adalah 900 kg/m3 dan viskositas udara

dalah 1,8 × 10-5 N s m-2, hitunglah: (a) massa tetesan dan (b) muatan listrik tetesan. erapa energi yang dibutuhkan untuk meenginisasi atom hidron yang mula-mula elektron

erada pada keadaan n = 2. ntukan keadaan awal dan keadaan akhir transisi atom hidrogen yang menghasilkan gasris

engan panjang gelombang 1026 nm dan 656 nm.

a

6) Berapa frekuensi minimum cahaya yan

logam yang8disinari dengan gelombang yang panjangnya lebih dari 570 nm. (a) Berapa fungsi kerja material tersebut? (b) berapa tegangan yang harus dipasang antar elektroda agar tidak adlolos ke9) Berapa energi kinetik maksimum elektron

10) Ketika cahaya UV yang memiliki panjang gelombanlogam maka elektron yang lepas dari permukaan logam memiliki energi kinetik maksium 1,40 eV. Be

13) Teh

pelat kelebihan elektron yan1sejaud1,50 mm dalaa16) Bb17) Ted

Page 573: ITB-Diktat Fisika Dasar II

570

gelombang paling besar pada deret Paschen berkaitan dengan

i (He+) melakukan transisi dari n = 6 ke n = 2 ersebut diserap oleh atom hidrogen yang ada di

ermukaan matahari? engionisasi atom hidrogen yang sedang

? 1) Jika elektron terikat pada proton oleh gaya gravitasi bukan oleh gaya Coulomb, berapakah

jari-jari atom hidrogen dan energi orbir pertama? 22) Energi ioniasai neon (Z=10) adalah 21,6 eV sedangkan natrium (Z=11) adalah 4,1 eV.

n mengamap terjadi perbedaan energi ionisasi yang sangat besar padahal nomor atom t berdekatan?

23) Daftarkan bilangan-bilangan kuantum untuk setiap elektron dalam atom nitrogen (Z = 7). 24) Jika atom hidtogen memiliki ml, =-3, merapa kemungkinan nilai n, l dan ms,?

tom hidrogen berada dalam keadaan 6h. Tentukan (a) bilangan kuantum utama, (b) energi keadaan tersebut, (c) bilangan kuantum momentum sudut, dan (d) berbagai kemungkinan bilangan kuantum magnetik. 5) Energi ionisasi elektron terluar atom boron adalah 8,26 eV. (a) Gunakan model atom Bohr

n inti efektif (Zeff). rasi electron berikut ini yang diperbolehkan dan yang dilarang? (a)

1s22s22p63s23p54s2 (c) 1s22s22p62d1

28) Perkirakan panjang gelombang sinar-X yang dihasilkan akibat transisi dari n = 2 ke n =1 m (Z = 42).

9) Berapa panjang gelombang terpendek yang dihasilkan elektron yang menagbark tabung TV jika beda potensial yang terpasang dalam tabung adalah 30 kV? 30) Campuran besi dan material yang tidak diketahui dit an berkas elektron berenergi tinggi. Panajng gelombang Kα yang dihasilkan adalah 194 nm untuk besi dan 229 nm

ntuk material yang tidak dikenal. Dari unsur apakah material tak dikenal tersebut? O melakukan transisi rotasi dari keadaan dengan L = 1 ke keadaan dengan L = 2

molekul CO, pada transisi dari L berapa ke L berapakah sehingga perubahan

, berapa kecepatan sudut molekul di sekitar pusat

m, tentukan perbedaan energi dua

18) Tiga garis dengan panjang transisi dari mana ke mana? 19) Di matahari, atom helium yang terionisasdengan memancarkan foton. Dapatkah foton tp20) Berapa panjang gelombang terbesar yang dapat mberada dalam keadan dasar2

Jalaskasanga

25) A

2untuk memperkirakan muata27) Manakah dari konfigu1s22s22p63s3, (b)

dalam atom molibdeniu2

embakknan deng

u31) Molekul Cakibat penyerapan foton dengan frekuensi 2,30 × 1011 Hz. Tentukan momen inersia molekul tersebut. 32) Dalamenerginya sama dengan energi transisi vibrasi dari v=0 ke v = 1? 33) Molekul HCl dieksitasi ke tingkat energi rotasi pertama yang berkaitan dengan L = 1. Jika jarak antar inti atom adalah 0,1275 nmmassanya? 34) Jika konstanta pegas vibrasi moleuk HCl adalah 480 N/tingkat energi berdekatan dan tentukan energi titik nol.

Page 574: ITB-Diktat Fisika Dasar II

571

pektrum rotasi molekul HCl mengandung sejumlah garis dengan panjang gelombang

rap ketika terjadi transisi rotasi dari L = 1 ke L = 2.

d = 0,113 nm)

apakah jarak antar atom N?

ingkat energi

lekul organik telah ditemukan di angkasa luar. Mengapa molekul tersebut

. Berapa momen inersia molekul terhadap sumbu yang

m F memiliki massa 3,15

ol untuk vibrasi molekul H2.

anjang gelombang berikut ini: 60,4 µm, 69,0 µm, 80,4 µm,

35) S0,0604, 0,0690, 0,0804, 0,0964, dan 0,1204 mm. Berapa momen inersia molekul tersebut? 36) Jarak antar atom oksigen di dalam molekul O2 adalah 1,2 × 10-10 m. Tentukan energi gelombang elektromagnetik yang dise37) Tentukan momen inersia untuk molekul-molekul berikut ini: (a) H2 (d = 0,074 nm), (b) O2 (d = 0,121 nm), (c) NaCl (d = 0,24 nm), (d) CO (38) Energi sebesar Ih 22 8/ π sering disebut energi rotasi karakteristik. Misalkan untuk molekul N2, energi tersebut adalah 2,48 × 10-4 eV, ber39) (a) Hitung energi rotasi karakteristik molekul O2 jika jarak antar atom O adalag 0,121 nm. (b) Berapa energi dan panjang gelombang foton yang dipancarkan jika terjadi transisi dari L = 3 ke L = 2? 40) Dalam spektrum absorpsi molekul HCl tampak bahwa jarak antara dua tberdekatan adalah 2,6 × 10-3 eV. (a) Tentukan momen inersia molekul HCl dan (b) jarak antara atom H dan Cl 41) Sejumlah moditemukan dengan menggunakan teleskop radio, bukan dengan teleskop optik? 42) Jika molekul diatomik mengalami transisi dari keadaan dengan L = 2 ke L = 1 terpancar foton dengan panjang gelombang 63,8 µmmelalui pusat massa dan tegak lurus sumbu moleku? 43) Jika molekul NaF mengalami transisi dari L = 3 ke L = 2 terpancar foton dengan panjang gelombang 3,8n mm. Atom Na memiliki massa 3,82 × 10-26 kg dan ato× 10-26 kg. Hitung jarak antara inti Na dan F. 44) Untuk molekul hidrogen, “konstanta pegas” vibrasi adalah 576 N/m. Massa atom hidrogen adalah 1,67 × 10-27 kg. Hitunglah energi titik n45) Ketika molekul OH melakukan transisi vibrasi dari v=0 ke v= 1, energi vibrasi internal bertembah sebesar 0,463 eV. Hitunglah frekuensi karakteristik vibrasi dan “konstanta pegas”. 46) Spektrum rotasi HCl memiliki p96,4 µm, dan 120,4 µm. Cari momen inersia molekul HCl pada sumbu pusat massa