Istilah Yang Terkait Dengan Keselamatan Pasien
-
Upload
euis-fitriana-dewi-wijaya -
Category
Documents
-
view
921 -
download
48
Transcript of Istilah Yang Terkait Dengan Keselamatan Pasien
ISTILAH YANG TERKAIT DENGAN
KESELAMATAN PASIEN
Nama: Gusti Ayu Radhitia Octavia
NPM: 220110110051
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2012
1. Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety)
Definisi :Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
Hal ini termasuk: asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Contoh : Ada seorang pasien yang akan dilakukan operasi tumor kandungan,
sebelum dilakukan operasi dilakukan pemeriksaan laboratorium dan
USG Abdomen. Hasil lab. dalam batas normal dan hasil USG
Abdomen dengan kesimpulan Mioma Uteri. Diagnose dr kandungan
dan diagnose dr radiologi adalah sama yaitu mioma uteri. Lalu
dilakukan tindakan pembedahan kandungan oleh dr Obgyn, setelah
dilakukan operasi ternyata tumor tersebut diluar kandungan dan
melekat. dr Obgyn bekerja sama dengan dr bedah umum melakukan
koordinasi, tindakan apa yang tepat terhadap tumor tersebut ternyata
tidak dilakukan tindakan apa - apa, luka bekas sayatan operasi dijahit
lagi. Selang 3 hari setelah keadaan umum pasien membaik dirujuk ke
RS dr Soetomo Surabaya.
di rumah sakit yaitu di suatu RSUD di Jateng dimana RS dengan 175
bed hanya ada 1 dokter spec. dalam belum lagi pasien rawat jalan
sekitar 80-100 per hari. Hal itu menyebabkan kurang maksimalnya
penanganan pasien karena terlalu banyak pasien yang harus ditangani
dokter dalam 1 waktu.
2. Kejadian Tidak Diharapkan (Adverse Event)
Definisi :
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera
pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil suatu
tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau
kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan
kesalahan medis karena tidak dapat dicegah.
Contoh :
Masalah komunikasi. Penyebab yang paling umum terjadi medical errors. Kegagalan
komunikasi: verbal/tertulis, miskomunikasi antar staf, antar shif, informasi
tidak didokumentasikan dengan baik/hilang, masalah-masalah
komunikasi: tim layanan kesehatan di 1 lokasi, antar berbagai lokasi, antar
tim layanan dengan pekerja non klinis, dan antar staf dengan pasien. Arus
informasi yang tidak adekuat. Ketersediaan informasi yang kritis saat akan
merumuskan keputusan penting, komunikasi tepat waktu dan dapat
diandalkan saat pemberian hasil pemeriksaan yang kritis, koordinasi
instruksi obat saat transfer antara unit, informasi penting tidak disertakan
saat pasien ditransfer ke unit lain/dirujuk ke RS lain.
Masalah SDM.
Gagal mengikuti kebijakan, SOP dan proses-proses, dokumentasi
suboptimal dan labelling spesimen yang buruk, kesalahan berbasis
pengetahuan, staf tidak punya pengetahuan yang adekuat, untuk setiap
pasien pada saat diperlukan Hal-hal yang berhubungan dengan pasien.
Idenifikasi pasien yang tidak tepat, asesmen pasien yang tidak lengkap,
kegagalan memperoleh consent, pendidikan pasien yang tidak adekuat
transfer pengetahuan di rumah sakit. Kekurangan pada orientasi atau
training, tingkat pengetahuan staf untuk jalankan tugasnya, transfer
pengetahuan di RS pendidikan. Pola SDM/alur kerja. Para dokter, perawat
, dan staf lain sibuk karena SDM tidak memadai, pengawasan/supervisi
yang tidak adekuat.
Kegagalan-kegagalan teknis.
Kegagalan alat/perlengkapan: pompa infus, monitor.
Komplikasi/kegagalan implants atau grafts. Instruksi tidak adekuat,
peralatan dirancang secara buruk bisa sebabkan pasien cedera. Kegagalan
alat tidak teridentifikasi secara tepat sebagai dasar cederanya pasien, dan
diasumsikan staf yang buat salah. RCA yang lengkap, sering tampilkan
kegagalan teknis, yang mula-mula tidak tampak, terjadi pada suatu KTD.
Kebijakan dan prosedur yang tidak adekuat.
Pedoman cara pelayanan dapat merupakan faktor penentu terjadinya
banyak medical errors. Kegagalan dalam proses layanan dapat ditelusuri
sebabnya pada buruknya dokumentasi, bahkan tidak ada pencatatan, atau
SOP klinis yang adekuat.
3. KTD yang Tidak Dapat Dicegah (Unpreventable Adverse
Event)
Definisi :
Suatu KTD akibat komplikasi yang tidak data dicegah dengan
pengetahuan yang mutakhir.
Contoh :
salah injeksi obat, advise dokter ranitidin, yang dimasukkan lidokain.
Pasien di UGD dengan penurunan kesadaran, jatuh dari tempat tidur
karena perawat tidak memasang pengaman/restren di saat menyiapkan
alat-alat untuk melakukan tindakan.
4. Kejadian Nyaris Cedera (Near Miss)
Definisi :
Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan (commission)
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang
dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi karena
“keberuntungan” (mis: pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak
timbul reaksi obat) karena “pencegahan” (suatu obat dgn overdosis lethal akan
diberikan tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum obat
diberikan) atau “peringanan” (suatu obat dgn overdosis lethal diberikan,
diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya).
Contoh :
salah obat yang diberikan kepada pasien dengan nama yang sama dan
alamat yang sama tetapi belum jadi diminum karena ketahuan oleh
keluarga pasien, karena keluarga pasien cukup kritis menanyakan
tentang obat.
Seorang pasien mendapatkan obat Antalgin , yang sebenarnya pasien
mengetahui riwayatnya tersebut namun saat pasien memberitahu
perawat bahwa ia alergi terhadap Antalgin , perawat seperti
menganggap sepele dengan berkata : “Ya Pak, nanti dengan
dokternya...”. Hasilnya adalah pasien pulang mendapat obat patent
Antalgin karena dokter tidak mengetahui informasi tersebut dan pasien
juga tidak tahu bahwa obat paten tersebut terkandung antalgin . Hanya
karena keberuntungan obat tersebut tidak sampai terminum karena
keluarga pasien ada yang mengetahuinya.
5. Kesalahan Medis (Medical Error)
Definisi :
Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien. Kesalahan
termasuk gagal melaksanakan sepenuhnya suatu rencana atau menggunakan
rencana yang salah untuk mencapai tujuannya. Dapat akibat melaksanakan
suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (omission).
Contoh :
seorang dokter memberikan resep antibiotik yang menimbulkan efek
samping pada pasien, padahal sang pasien sebetulnya tak perlu diberi
antibiotik. Dalam kasus seperti ini, tindakan pemberian resep tersebut
bukan akibat kelalaian, melainkan medical errors. Seorang petugas
kesehatan yang menyuntik pasien lalu timbul pembengkakan, atau
petugas kesehatan yang menancapkan jarum pada botol infus supaya
botol infusnya tidak kempes, tanpa sadar bahwa cara seperti ini justru
menimbulkan risiko infeksi yang diperoleh di rumah sakit. Keduanya
termasuk medical errors.
6. Insiden Keselamatan Pasien (Patient Safety Incident)
Definisi :
Setiap tindakan yang tidak disengaja dan tidak diharapkan,yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.
Contoh :
ada seorang akseptor KB IUD mengeluh sakit perut bagian bawah
kemudian di periksa oleh dokter SpOG dan di lakukan Aff IUD. Dalam
perjalanan pulang kurang lebih 10 menit, pasien tersebut pingsan
kemudian kembali ke RB tersebut tetapi tidak bertemu dengan dokter
SpOG tersebut dan dilakukan pertolongan oleh dokter jaga dengan
diberikan infus dan obat analgetik. Diobservasi selama 2 jam pasien
tambah kesakitan kemudian diputuskan oleh dokter jaga dirujuk ke
rumah sakit lain. Di rumah sakit tsb dilakukan laparatomi ternyata ada
sobekan di usus. Kasus tersebut menggambarkan seorang dokter
melakukan tindakan tanpa dilakukan pemeriksaan yang lebih detail
sehingga merugikan pasien.
7. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Definisi :
Suatu sistem untuk mendokumentasikan insiden yang tidak disengaja
dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien. Sistem ini juga mendokumentasikan
kejadian-kejadian yang tidak konsisten dengan operasional rutin rumah sakit
atau asuhan pasien.
Contoh :
Insiden : salah pemberian obat pada pasien anak
Jenis insiden : KNC (tidak terjadi cedera)
Tempat/lokasi : farmasi
Spesialisasi: kasus anak
Unit penyebab: farmasi.
8. Analisis Akar Masalah (Root Cause Analysis)
Definisi :
Suatu proses terstruktur untuk mengidentifikasi faktor penyebab atau
faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyimpangan kinerja termasuk
KTD.
Contoh :
Kecelakaan saat kegiatan survey di perusahaan tambang batubara.
Karena terpeleset saat melalukan pengambilan data di kedalaman
kurang dari 1 meter, 2 karyawan meninggal dunia.
9. Manajemen Resiko (Risk Management)
Definisi :
Dalam hubungannya dengan operasional rumah sakit, istilah
manajemen resiko dikaitkan kepada aktivitas perlindungan diri yang berarti
mencegah ancaman yang nyata atau berpotensi nyata terhadap kerugian
keuangan akibat kecelakaan, cedera atau mal praktis medis.
Contoh :
kasus yang pernah di dunia konstruksi terjadi di proyek pembangunan
Apartemen Gading Mediterania, Kelapa Gading. Kecelakaan yang
terjadi menewaskan empat orang pekerja, dua orang tewas tertimpa
beton precast dan dua orang tewas akibat kesetrum listrik.
Proyek pembangunan Apartemen Puncak Permai Surabaya didirikan di
kawasan Surabaya Barat terdiri dari 3 tower (Tower A, B, C) dan
fasilitas lengkap. Pembangunan Apartemen Puncak Permai merupakan
bangunan tingkat tinggi yang sangat berisiko dalam hal kecelakaan
kerja. Penggunaan teknologi tinggi dan metode pelaksanaan yang tidak
akurat serta kurang teliti dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
Terbukti dari data yang didapatkan selama Januari 2009- Maret 2010
pelaksanaan terdapat 8 kejadian kecelakan (Safety Health
Environment, WIKA)
10.Kejadian Sentinel (Sentinel Event)
Definisi :
Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius;
biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat
diterima. Seperti: operasi pada bagian tubuh yang salah. Pemilihan kata
sentinel terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi (mis: amputasi pada
kaki yang salah) sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini
mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan dan prosedur
yang berlaku.
Contoh :
salah posisi operasi yang akhirnya terbuka setelah perawat lakukan
sosialisasi tentang keselamatan pasien rumah sakit kepada seluruh
jajaran karyawan dan setelah kami pastikan pada mereka dan direktur
bahwa tidak akan ada blowming bagi mereka yg melapor. Sungguh
merupakan contoh yg sangat berharga bagi kami karena tidak
melaksanakan prosedur transfer informasi dan hand over sebagaimana
mestinya, sehingga chess barrier tidak bisa terlaksana dengan
maksimal mulai sejak pasien masuk di pendaftaran dan di UGD sampai
dilaksanakannya operasi. Dokter spesialis yg sangat menganggap
enteng masalah keselamatan pasien rumah sakit tidak melaksanakan
prosedur time out sebelum melakukan tindakan yang pada akhirnya
juga akan merugikan pasien maupun perawat sendiri, seandainya ada
tuntutan.
Untuk itulah, betapa pentingnya kita semua mulai dari jajaran direksi
sampai pada tenaga cleaning service sekalipun agar bisa mengerti dan
melaksanakan semua prosedur tentang keselamatan pasien, tidak
terkecuali para dokter spesialis yang notabene sangatlah sulit untuk
mereka melaksanakan hal tersebut, baik itu prosedur time out maupun
DPJP di ruangan, sehingga peran komite medis sendiri juga sangat
diperlukan agar semua pihak bisa mengerti dan melaksanakan semua
prosedur keselamatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.mmr.umy.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=344
http://www.kmpk.ugm.ac.id/images/Semester_2/Blok%201%20-
%20Sistem%20Kesehatan/Lampiran
%20Sesi_14,_15,_16_E_Keselamatan%20pasien.pdf
http://www.slideshare.net/kikyofrea/patient-safety