Istilah Kurikulum Anak Usia Dini.docx

download Istilah Kurikulum Anak Usia Dini.docx

of 3

Transcript of Istilah Kurikulum Anak Usia Dini.docx

A. Istilah Kurikulum Anak Usia DiniBerkaitan dengan istilah kurikulum anak usia dini terdapat banyak peristilahan yang sejenis dengan makna yang hampir sama. Peristilahan yang dimaksud adalah program kegiatan belajar bagi anak TK, menu pembelajaran anak usia dini, menu generik anak usia dini dan stimulasi perkembangan bagi anak usia dini (Sujiono, 2012:198).Semua istilah yang disebutkan diatas pada dasarnya mengandung makna yang sama, yaitu berisi seperangkat kegiatan belajar melalui bermain yang dapat memberikan pengalaman langsung bagi anak dalam rangka mengembangkan seluruh potensi perkembangan yang dimiliki oleh setiap anak (Sujiono, 2012:198).Peristilahan pengembangan kurikulum adalah istilah yang paling sesuai dengan pengembangan program kegiatan bermain bagi anak usia dini. Dikarenakan istilah kurikulum terkesan terlalu formal dan terstruktur, maka istilah kurikulum seringkali dipertukarkan dengan istilah program kegiatan bermain.

B. Batasan Kurikulum Anak Usia DiniUnsur utama dalam pengembangan program bagi anak usia dini adalah bermain. Albrecht dan Miller (2000:216-218) dalam Sujiono (2012:198) berpendapat bahwa dalam pengembangan program kegiatan bermain (kurikulum) bagi anak usia dini seharusnya sarat dengan aktivitas bermain yang mengutamakan adanya kebebasan bagi anak untuk bereksplorasi dan berkreativitas, sedangkan orang dewasa seharusnya berperan sebagai fasilitator pada saat anak membutuhkan bantuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.Bennett, Finn, dan Cribb (1999:91-100) menjelaskan bahwa pada hakikatnya pengembangan kurikulum adalah pengembangan sejumlah pengalaman belajar melalui kegiatan bermain yang dapat memperkaya pengalaman anak tentang berbagai hal, seperti cara berfikir tentang diri sendiri, tanggap pada pertanyaan, dapat memberikan argumentasi. Selain itu, hal ini membantu anak-anak dalam mengembangkan kebiasaan dari setiap karakter yang dapat dihargai oleh masyarakat serta mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia orang dewasa yang penuh tanggung jawab.Kitano dan Kirby (1986:127-167) dalam Sujiono (2012:199), kurikulum merupakan rencana pendidikan yang dirancang untuk memaksimalkan interaksi pembelajaran dalam rangka menghasilkan perubahan perilaku yang potensial.Menurut NAEYC Early Childhood (Sujiono, 2012:199) Program Standar terdapat dua hal penting tentang kurikulum bagi anak usia dini, yaitu:a) Program kegiatan bermain pada anak usia dini diterapkan berdasarkan kurikulum yang berpusat pada anak serta dapat mendukung kegiatan pembelajaran dan perkembangan pada setiap aspek baik estetika, kognitif, bahasa, fisik, dan social.b) Kurikulum berorientasi pada hasil dan mengaitkan berbagai konsep dan perkembangan. Kurikulum yang telah dirancang diharapkan dapat membantu guru dalam menyediakan pengalaman yang dapat mengembangkan perkembangan pada jenjang yang lebih tinggi pada wilayah perkembangannya.Program kegiatan bermain yang dikembangkan terdiri dari bidang perkembangan social dan emosi, perkembangan bahasa, perkembangan literasi awal, matematika, permulaan, penemuan ilmiah, memahami diri sendiri, ekspresi kreatif dan penghargaan terhadap seni, dan perkembangan fisik.Berkaitan dengan pengembangan program kegiatan bermain bagi anak usia dini, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: (Sujiono, 2012:200)a) Prinsip Relevansi : kurikulum harus relevan dengan kebutuhan dan perkembangan anak secara individual.b) Prinsip Adaptasi : kurikulum harus memperhatikan dan mengadaptasi perubahan IPTEK dan seni yang berkembang di masyarakat termasuk juga perubahan sebagai akibat dari dampak psikososial.c) Prinsip Kontinuitas : kurikulum harus disusun secara berkelanjutan antara satu tahapan dengan tahapan lainnya, sehingga diharapkan anak siap untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.d) Prinsip Fleksibilitas : kurikulum harus dapat dipahami, dipergunakan dan dikembangkan secara luwes sesuai dengan keunikan dan kebutuhan anak serta kondisi dimana pendidikan itu berlangsung.e) Prinsip Kepraktisan dan Akseptabilitas : kurikulum harus dapat memberikan kemudahan bagi praktisi dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan PAUD.f) Prinsip Kelayakan : kurikulum harus menunjukan kelayakan dan keberpihakan pada anak usia dini.g) Prinsip Akuntabilitas : kurikulum harus dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat sebagai pengguna jasa PAUD. Pengembangan kurikulum juga harus didasarkan pada prinsip perkembangan anak, yaitu:a) Proses kegiatan belajar harus dilaksanakan berdasarkan prinsip belajar melalui bermain.b) Proses kegiatan belajar dilaksanakan dalam lingkungan yang kondusif dan inovatif.c) Proses kegiatan belajar dilaksanakan dengan pendekatan tematik dan terpadu.d) Proses kegiatan belajar harus diarahkan pada pengembangan potensi kecerdasan secara menyeluruh dan terpadu (Depdiknas, 2004:32-33 dalam Sujiono, 2012:200)Berdasarkan paparan diatas yang dimaksud pengembangan kurikulum secara kongkret adalah berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus dikuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi yang harus dimiliki oleh anak.