ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

24
ISSN NOMOR 977 2460470-006 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN GEOFISIKA DENPASAR 2020 ARTIKEL GEMPA DIRASAKAN Gempabumi dirasakan bulan Juni 2020! ARTIKEL GEMPABUMI Gempabumi sepanjang Juni 2020! Buletin Geodinamika Volume 9 Nomor 07 Juli 2020 ARTIKEL METEOROLOGI Aktivitas hujan sepanjang bulan Juni 2020! Prakiraan Iklim Bulan Agustus 2020! ARTIKEL ALMANAK Data Almanak bulan Agustus 2020! ARTIKEL PETIR Aktivitas petir sepanjang bulan Juni 2020! BMKG ARTIKEL Terobosan Baru BMKG dalam Penyebarluasan Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami. ISSN NOMOR 977 2460470-006

Transcript of ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

Page 1: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

ISSN NOMOR 977 2460470-006

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKASTASIUN GEOFISIKA DENPASAR

2020

GEODINAMIKAARTIKEL GEMPA DIRASAKANGempabumi dirasakan bulan Juni 2020!

ARTIKEL GEMPABUMIGempabumi sepanjang Juni 2020!

Buletin Geodinamika Volume 9 Nomor 07 Juli 2020

ARTIKEL METEOROLOGIAktivitas hujan sepanjang bulan Juni 2020! Prakiraan Iklim Bulan Agustus 2020!

ARTIKEL ALMANAKData Almanak bulan Agustus 2020!

ARTIKEL PETIRAktivitas petir sepanjang bulan Juni 2020!

BMKG

ARTIKEL Terobosan Baru BMKG dalam Penyebarluasan Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami.

ISSN NOMOR 977 2460470-006

Page 2: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

ISSN NOMOR 977 2460470-006

FROM THE EDITOR

Majalah Geodinamika merupakan salah satu bentuk pelayanan infor-masi Stasiun Geofisika Denpasar kepada masyarakat Provinsi Bali dan kota Denpasar khususnya mengenai fenomena Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.

Buletin ini berisi tentang pengeta-huan dan ulasan gempabumi, per-cepatan tanah, kelistrikan udara, dinamika iklim, almanak tanda waktu dan prakiraan musim hujan provinsi Bali. Hasilnya disam-paikan dalam bentuk informasi, tabulasi, diagram, peta dan data yang sifatnya saling melengkapi.

Tim Redaksi

TIM REDAKSI

Pelindung Ikhsan, ST., M.Si Administrasi I Made Artana

Penanggung Jawab TeknisI Ketut Sudiarta, S.A.P Pemimpin Redaksi I Made Astika, SP Anggota Redaksi I Ketut Sudiarta, S.A.P I Made Astika, SPI Gede Made ArtajayaI Wayan Suka Asnawa, SP I Putu Dedy Pratama, SSTNi Luh Desi Purnami, SST Ika Sulfiana Putri, S.Tr

Editor dan Design SodikinIka Sulfiana Putri, S.Tr Distribusi dan Percetakan Dwi Karyadi Priyanto, S.SiEmi Ulfiana, S.Tr

Diterbitkan Oleh :

Stasiun Geofisika DenpasarJalan Pulau Tarakan no 1 Sanglah - DenpasarTelp : 0361 226157Website: www.geofisika.bali.bmkg.go.idEmail : [email protected] [email protected] : BMKGDenpasarTwitter : @BMKG_DenpasarInstagram : @BMKG_Denpasar

R E DA K S I2

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

4 GEMPABUMI DI BULAN Juni 2020Gempabumi adalah peristiwa alam yang belum dapat diprediksi kapan terjadinya,berapa besarnya dan lokasinya. BMKG Denpasar dalam 24 /7 memantau aktivitas gempabumi di wilayah Bali dan sekitarnya.

7 GEMPABUMI DIRASAKANBeberapa gempabumi dirasakan oleh masyarakat terjadi selama bulan Juni 2020 disajikan dalam bentuk peta spasial.

10 KELISTRIKAN UDARAPada ulasan kali ini akan membahas Kejadian petir di bulan Juni 2020.dibandingkan dengan kejadian petir selama 10 tahun.

13 ARTIKELTerobosan Baru BMKG dalam Penyebarluasan Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami.

14 CURAH HUJAN KOTA DENPASARPada ulasan ini akan membahas tentang curah hujan di bulan Juni 2020 dan dibandingkan dengan rata-rata curah hujan selama 24 tahun.

16 PRAKIRAAN IKLIM Agustus 2020

Tulisan ini membahas tentang prakiraan iklim bulan Agustus 2020

19 ALMANAK Agustus 2020Data terbit terbenamnya Matahari untuk Bulan Agustus 2020 di kota dan kabu-paten Provinsi Bali

D A F TA R I S I GEODINAMIKA

FOTO COVER DEPAN : https://bali.tribunnews.com/2018/08/12/semarak-kite-festival-ratusan-layang-layang-terbang-indah-di-langit-pantai-mertasari?page=2

Page 3: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

KEPALA

IKHSAN, ST., M.Si197512191996031001

P E N G A N TA R 3

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

PengantarPulau Bali merupakan salah satu destinasi utama pariwisata di Indonesia, dinamika pariwisata yang ada di Pulau Bali sangat dipen-garuhi oleh factor alam yang diakibatkan oleh fenomena MeteorologI ,Klimatologi dan Geofisika diantaranya adalah gempa bumi dan cuaca. Pulau Bali merupakan wilayah yang memiliki aktivitas gempabumi yang cukup tinggi,hal ini disebabkan pulau Bali diapit oleh 2 (dua) sumber pembangkit gempa dari pertemuan dua lempeng bumi (zona subduksi) yaitu lempeng indoaustralia dan lempeng Euresia,sedangkan disebe-lah utara terdapat patahan naik busur belakang ( back arch thrust) ,selain patahan aktif dilautan Pulau Bali juga memiliki sesar aktif yang berada didaratan,semua patahan tersebut berkontribusi terhadap kejadian gempa-gempa besar yang merusak di Pulau Bali dan beber-apa diantaranya menyebabkan tsunami,akibat aktivitas patahan-patahan aktif tersebut pulau Bali masuk dalam Kawasan rawan dengan frekue-nsi gempa bumi cukup tinggi. Berdasarkan monitoring gempa bumi di pulau Bali dan sekitarnya pada bulan Juni 2020 tercatat sebanyak 576 kali gempabumi (sumber data : BMKG Regional III). Dibandingkan dengan jumlah aktifitas kegempaan data bulan Mei 2020 yang berjum-lah 494 kali gempa bumi,hal ini mengindikasikan terjadi peningkatan aktivitas kegempaan diwilayah PGR 3 di bulan Juni 2020. Berdasarkan observasi selama bulan Juni 2020 tercatat 9 kali gempabumi yang dira-sakan 2 diantaranya berpusat di wilayah provinsi Bali ,6 gempa bumi berpusat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan 1 gempa bumi ber-pusat di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Faktor cuaca (Curah Hujan ) Pada bulan Juni 2020 kota Denpasar yang diwakili oleh data stasiun Geofisika Denpasar, berada di bawah normal. Pada bulan Juni 2020 terjadi hujan sebesar 32,8 mm sedangkan rata-rata curah hujan Kota Denpasar 24 tahun sebesar 46,1 mm dengan batas atas normalnya: 115% X 46,1= 53.0 mm dan batas bawah normal: 85% X 46.1 = 53.0 mm. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan anali-sis kondisi fisis dan dinamis atmosfer di wilayah Bali dan sekitarnya serta kondisi lokal masing-masing Zona Musim (ZOM) terutama topografi daerah Bali, maka secara umum Sifat Hujan bulan Agustus 2020 untuk daerah Bali diprakirakan Bawah Normal (BN). (Stasiun Klimatologi Jembrana Bali ) Berdasarkan peta tingkat kerapatan petir wilayah Bali dan sekitarnya untuk bulan Juni 2020 sambaran petir sebagian besar terjadi di wilayah Bali bagian tengah dan Bali bagian barat . Sambaran petir tertinggi tercatat di Kecamatan Kuta Utara ,kecamatan kediri dan Denpasar Barat .

Page 4: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

4 G E M PA B U M I

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

G E M P A B U M I D I B U L A N J U N I 2 0 2 0 GEMPABUMI

Gambar 1. Peta Seismisitas di Bali dan sekitarnya pada bulan Juni 2020

Oleh : I Putu Dedy Pratama, SST

Tingginya nilai seismisitas suatu daerah ditan-dai dengan semakin banyaknya titik kejadian gempabumi pada peta sesmisitas. Dengan

seismisitas dapat dilakukan pengukuran aktivitas kegempaan pada suatu daerah, semakin tinggi seismisitas maka semakin tinggi aktifitas kegem-paan daerah tersebut, tingginya aktifitas kegem-paan dipengaruhi oleh struktur geologi, dinamika dan tatanan tektonik pada daerah tersebut. Pada bulan Mei 2020 seismisitas (sebaran gempabumi) untuk wilayah PGR III menunjukan aktifitas keg-empaan yang cukup tinggi yang ditunjukan pada Gambar 1.

Gambar 1 menunjukan bahwa wilayah Pusat gempa regional III (PGR 3) yang terdiri dari wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur (Sumba dan Flores) memiliki aktivitas gem-pabumi yang cukup tinggi, hal ini dikarenakan daerah tersebut merupakan daerah yang diapit oleh 2 (dua) pembangkit gempabumi utama yaitu wilayah selatan yang merupakan daerah pertemuan dua lempeng bumi (zona subduksi) antara lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Zona subduksi di bagian selatan mem-bentang mulai dari Sumatera, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur, hingga Laut Banda, sedangkan wilayah sebelah utara terdapat patahan naik busur belakang (back arc thrust) Flores yang membentang

Berdasarkan monitoring yang dilakukan oleh stasiun BMKG diwilayah PGR III terjadi 9 kali gempabumi yang dirasakan yaitu 5 kali di daerah Lombok, NTB, 1

kali di Sumbawa, 1 kali di Waingapu, NTT, dan 2 kali di Buleleng,dengan intensitas antara II-III MMI.

Page 5: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

5

5G E M PA B U M I

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

dengan arah barat-timur mulai utara Bali, Lombok hingga di pulau Pantar NusaTenggara Timur. Dua generator gem-pabumi inlah yang mengakibatkan frekue-nsi gempabumi di daerah tersebut cukup tinggi. Selain itu, gempabumi yang terjadi diakibatkan oleh patahan atau sesar aktif yang berada di sekitar wilayah tersebut.

Pada Gambar 1, menunjukan daerah dengan sebaran gempabumi paling rapat berada di daerah Lombok-Sumbawa (NTB) dan daerah Sumba (NTT). Gempabumi yang terjadi diwilayah tersebut didominasi oleh gempabumi kedalaman dangkal (0-60 km). Berdasarkan monitoring yang dilakukan oleh stasiun BMKG diwilayah PGR III terjadi 9 kali gempabumi yang dirasakan yaitu 5 kali di daerah Lombok, NTB, 1 kali di Sumbawa, 1 kali di Waingapu, NTT, dan 2 kali di Buleleng, dengan intensitas antara II-III MMI.

Hasil monitoring gempabumi diwilayah PGR III pada bulan Juni 2020 tercatat sebanyak 576 kejadian gempabumi (sumber data: stasiun BMKG regional III), terjadi peningka-tan jumlah aktivitas kegempaan bila diband-ingkan dengan bulan Mei 2020 yang berjum-lah 494 gempabumi. Hal ini mengindikasi-kan adanya peningkatan aktivitas kegem-paan diwilayah PGR III sebagaimana pada Gambar 2.

Hasil analisa kejadian gempabumi pada bulan mei 2020 dapat dijelaskan berdasar-kan magnitudo dan kedalaman sebagai berikut :

Gambar 2. Diagram jumlah gempabumiJanuari - Juni 2020

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

65

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Grafik Jumlah Gempabumi Berdasarkan Magnitudo di Wilayah PGR III Juni 2020

M<3 berjumlah 415 kejadian

3≤M<5 berjumlah 159 kejadian

M≥5 berjumlah 2 kejadian

No. Magnitudo Persentase

1 M<3 SR 72 %

2 3≤M<5 SR 28 %

3 M≥5 SR <1 %

Tabel 1. Gempabumi berdasarkan magnitudo

Berdasarkan Magnitudo GempabumiGempabumi yang tercatat pada wilayah PGR III berdasar-kan Magnitudo dapat dilihat pada tabel berikut:

Dari Tabel 1 menunjukan bahwa gempabumi yang terjadi masih didominasi oleh gempabumi M<3. Dengan grafik perbandingan dan persentase magnitudo sebagai berikut:

Gambar 3. Histogram Gempabumi Berdasarkan Magnitudo

Page 6: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

6 G E M PA B U M I

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

Berdasarkan KedalamanGempabumi yang tercatat pada wilayah PGR III berdasarkan kedalaman dapat dilihat pada tabel berikut: Dari Tabel 3 menunjukan bahwa gem-pabumi yang terjadi masih didominasi oleh gem-pabumi kedalaman dangkal (H<60). yang diperli-hatkan pada grafik dan persentase perbandingan sebagai berikut:

Berdasarkan Gambar 4 menunjukan bahwa per-bandingan persentase magnitudo gempa bumi yang tercatat dapat dilihat pada tabel berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Grafik Jumlah Gempabumi Berdasarkan Kedalaman di Wilayah PGR III Juni 2020

Gempabumi dangkal = 509 kejadian

Gempabumi menengah = 64 kejadian

Gempabumi dalam = 3 kejadian

No. Magnitudo Persentase

1 M<3 SR 72 %

2 3≤M<5 SR 28 %

3 M≥5 SR <1 %

Tabel 2. Persentase Magnitudo

No. Kedalaman (km) Jumlah gempabumi

1 H<60 509

2 60≤H<300 km 64

3 H≥300 3

Tabel 3. Gempabumi berdasarkan kedalaman

Gambar 4. Diagram Lingkaran Prosentase Gempabumi Berdasarkan Magnitudo Bulan Juni

2020

No. Magnitudo Persentase

1 H<60 88 %

2 60≤H<300 km 11 %

3 H≥300 1 %

Tabel 4. Persentase Kedalaman

Gambar 5. Diagram Lingkaran Prosentase Gempabumi Berdasarkan Kedalaman Bulan Juni

2020

Gambar 6. Histogram Gempabumi Berdasarkan Kedalaman

Page 7: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

7

7G E M PA D I R A S A K A N

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

Tabel 1. Gempabumi signifikan di Bali dan sekitarnya pada bulan Juni 2020

GEMPABUMI DIRASAKAN DI WILAYAH BALI DAN SEKITARNYA

Selama bulan Juni 2020 tercatat sebanyak 9 kali gempabumi yang dirasakan di wilayah Pusat Gempa Regional III (meliputi wilayah Jawa Timur, Bali, NTB dan sebagian NTT) sebagaimana ditun-jukan pada Tabel 1. Dari 9 gempabumi dirasakan yang tercatat, 2 diantara nya berpusat di wilayah Provinsi Bali, 6 gempabumi berpusat di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan 1 gem-pabumi berpusat di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

NO TANGGAL WAKTU (WIB)

LIN-TANG BUJUR

MAG-NI-

TUDE

KEDA-LAMAN

(Km)KETERANGAN DIRASAKAN

1 24/06/2020 14:16:47 -9.62 120.1 3.7 19 18 km BaratLaut WAINGAPU-NTT dirasakan di Waingapu II MMI

2 20/06/2020 06:33:36 -8.21 114.83 2.7 15 30 km BaratDaya BULELENG-BALI Dirasakan di Buleleng II MMI

3 20/06/2020 06:30:51 -8.13 114.78 2.9 15 31 km TimurLaut JEMBRANA-BALI Dirasakan di Buleleng II MMI

4 19/06/2020 08:24:27 -8.54 116.03 3.1 12 19 km BaratLaut LOMBOK-BARAT-NTB

Dirasakan di Mataram dan Lom-bok Utara III MMI

5 17/06/2020 00:54:46 -9.53 116.65 4.3 10 89 km BaratDaya SUMBAW-ABARAT-NTB

dirasakan di Lombok Tengah II MMI

6 13/06/2020 16:15:49 -9.01 117.91 5.4 10 79 km Tenggara SUMBAWA-NTB

Dirasakan di Sumbawa III-IV MMI, Bima III MMI, Dompu III MMI, Lom-bok Timur, Lombok Barat, Lombok

Tengah, Mataram, Karangasem, dan Labuan Bajo II MMI

7 13/06/2020 13:27:41 -8.56 116.05 3.2 10 16 km BaratLaut LOMBOK-BARAT-NTB dirasakan di Sumbawa III MMI

8 10/06/2020 15:35:39 -8.25 116.62 4.3 10 38 km BaratLaut PULAUPAN-JANG-NTB

dirasakan di Lombok Utara dan Lombok Timur II-III MMI

9 03/06/2020 22:54:03 -4.22 116.96 6 664 132 km BaratLaut PULAUSAR-INGI-NTB

Dirasakan di Mataram dan Lom-bok Barat III MMI

GEMPABUMI DIRASAKAN Oleh : Ika Sulfiana Putri, S.Tr

Skala MMI(Modified Mercalli Intensity)Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902. Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut. (https://www.bmkg.go.id/gempabumi/skala-mmi.bmkg)

Page 8: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

8 P E R C E PATA N TA N A H

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

Gambar 1. Peta guncangan gem-pabumi pada tanggal 13 Juni 2020

Percepatan getaran tanah maksimum adalah nilai percepatan getaran tanah yang terbesar yang pernah terjadi di suatu tempat yang diakibatkan oleh gempabumi. Percepatan getaran tanah disebut juga dengan istilah PGA atau Peak Ground Acceleration dan dinyatakan dalam satuan

gal. Semakin besar nilai PGA yang terjadi disuatu tempat, semakin besar bahaya dan resiko gem-pabumi yang mungkin terjadi.

Selama bulan Juni 2020 tercatat sebanyak 9 kali gempabumi yang dirasakan di wilayah Pusat Gempa Regional III (meliputi wilayah Jawa Timur, Bali, NTB dan sebagian NTT), 3 gempabumi diantaranya dirasakan di wilayah Provinsi Bali. Gempabumi pertama terjadi pada tanggal 13 Juni 2020, kemu-dian gempabumi kedua dan ketiga terjadi pada hari yang sama yaitu pada tanggal 20 Juni 2020. Parameter dan nilai percepatan tanah maksimum dari gempabumi dirasakan dapat diwakili dengan gambar dibawah ini.

: 13 Juni 2020 – 16:15:49 WIB

: 9.01 LS 117.91 BT

: 79 km Tenggara SUMBAWA-NTB

: 5.4 SR

: 10 km

Dirasakan : Dirasakan di Sumbawa III-IV MMI

Bima dan Dompu III MMI

Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Mataram, Karangasem, dan Labuan Bajo II MMI

Percepatan Tanah Maksimum

: Plampang 13.7269 gal

Bima 6.8061 gal

Sumbawa 1.9296 gal

PARAMETER GEMPABUMI

PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM

Page 9: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

P E R C E PATA N TA N A H 9

Gambar 2. Peta guncangan gempabumi pada tanggal 20 Juni 2020 pukul 06:30:31 WIB

Gambar 3. Peta guncangan gempabumi pada tanggal 20 Juni 2020 pukul 06:33:56 WIB

: 20 Juni 2020 – 06:30:51 WIB

: 8.13 LS 114.78 BT

: 31 km TimurLaut JEMBRANA-BALI

: 2.9 SR

: 15 KM

Dirasakan : Buleleng II MMI

: 20 Juni 2020 – 06:33:56 WIB

: 8.21 LS 114.83 BT

: 30 km BaratDaya BULELENG-BALI

: 2.7 SR

: 15 KM

Dirasakan : Buleleng II MMI

PARAMETER GEMPABUMI

PARAMETER GEMPABUMI

Skala MMI (Modified Mercalli Intensity)I MMI : Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang

II MMI : Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI : Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI : Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang,

gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Page 10: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

K E L I S T R I K A N U DA R A10

Gambar 1.Jumlah sambaran petir harian Bulan Juni 2020

Petir merupakan fenomena alam yang biasanya terjadi pada musim penghujan yang ditandai dengan kilatan cahaya dan suara yang meng-gelegar. Fenomena ini disebabkan oleh awan rendah jenis Cumulunimbus (Cb). Di dalam awan Cumulunimbus ini terjadi peristiwa tur-bulensi yang mengakibatkan terbentuknya ion-isasi dan polarisasi (pengkutuban) muatan-muatan di awan sehingga partikel bermuatan negative berkumpul di dasar awan dan seba-liknya, bermuatan positif di bagian atas awan. Apabila beda potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pelepasan muatan negatif (elektron). Pelepasan muatan ini yang kita ketahui sebagai petir.

Berdasarkan pembentukannya, tipe petir dibagi menjadi 4 yaitu:

1. Sambaran Petir dari Awan ke Tanah atau

Cloud to Ground (CG)

2. Sambaran Petir antar awan (Cloud to

Cloud/ CC)

3. Sambaran petir di dalam awan (Intracloud/

IC)

4. Sambaran Petir dari awan ke udara (Cloud

to Sky/CA)

Berdasarkan hasil monitoring peralatan aktivi-tas petir Lightning Detector di Stasiun Geofisika Denpasar, menunjukkan bahwa jumlah sam-baran harian selama bulan Juni 2020 mengal-ami penurunan yang siginifikan dari awal bulan menuju ke akhir bulan yang ditunjukkan pada Gambar 1.

Jumlah sambaran petir harian pada bulan Juni 2020 jika dibandingkan dengan jumlah sam-baran petir pada bulan Mei 2020 juga men-galami penurunan sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 2. hal ini berkorelasi dengan berkurangnya jumlah curah hujan di bulan Juni 2020 jika dibandingkan dengan bulan Mei.

Gambar 2. Perbandingan Jumlah sambaran petir harian Bulan Mei dan Juni 2020

KELISTRIKAN UDARA KELISTRIKAN UDARA

Petir terjadi karena adanya per-bedaan potensial antara awan dengan bumi atau antara awan dengan awan lainnya, sehingga terjadi loncatan partikel muatan yang bergesekan dengan udara, hal inilah yang menyebabkan kilat dan suara gemuruh di langit.

Oleh : Ni Luh Desi Purnami, SST

Page 11: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

K E L I S T R I K A N U DA R A 11

Gambar 3. Perbandingan Jenis Petir yang tercatat selama bulan Juni 2020

Gambar 4. Jumlah Sambaran petir bulan Juni tahun 2009-2020

Pada bulan Juni 2020, terjadi sebanyak 101.253 kali sambaran petir yang terdiri dari jenis petir Intra Cloud (IC) dan Cloud to Ground (CG).

Perbandingan jumlah strike jenis IC dan CG untuk bulan Juni 2020 didominasi oleh sambaran petir tipe IC, dimana petir jenis IC seban-yak 57% dan petir jenis CG 43%. Banyaknya strike jenis IC 57.862 sambaran sedangkan jenis CG sebanyak 43.391 sambaran.

Petir CG terdiri terdiri dari jenis CG+ sebanyak 33% (33.459 sam-baran) dan CG- sebanyak 10% (9.932 sambaran).

Rekapitulasi jumlah petir CG dan IC disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 3.

Jumlah sambaran petir bulan Juni tahun 2020 berada di jumlah rata-rata sambaran petir selama bulan Juni sepanjang tahun 2009-2020. Sambaran petir tertinggi bulan Juni terjadi pada bulan Juni tahun 2016 sedangkan terendah pada bulan Juni 2019. Grafik jumlah sambaran petir ini disajikan dalam Gambar 4.

Page 12: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

K E L I S T R I K A N U DA R A12

Gambar 5. Sambaran petir perjam bulan Juni 2020

ANALISIS TEMPORAL

Pada bulan Juni 2020, samba-ran petir perjam

m e n u n j u k a n p o l a diurnal dengan satu p u n c a k k e j a d i a n yaitu pada dini hari. Puncak sambaran terjadi antara pukul 03.00 WITA seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan awan – awan konvektif yang banyak menyebabkan terjadinya petir terjadi pada waktu tersebut.

Gambar 6. Peta Kerapatan Sambaran Petir Wilayah Provinsi Bali Bulan Juni 2020

ANALISIS SPASIAL

Berdasarkan peta j u m l a h s a m b a -ran petir wilayah

Ba l i dan sek i ta rnya untuk bulan Juni 2020 sambaran petir seba-gian besar ter jadi di w i layah bag ian Ba l i bagian Tengah dan Bali Bagian Barat. Sambaran petir ter tinggi tercatat di wilayah Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kediri, dan Kecamatan D e n p a s a r B a r a t

Page 13: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

A R T I K E L 13

TEROBOSAN BARU BMKG DALAM PENYEBARLUASAN INFORMASI GEMPABUMI DAN PERINGATAN DINI

TSUNAMI

Wilayah Indonesia merupakan bagian dari jalur gempa dunia yang terbentang dari Sabang - Merauke. Secara umum, kita

memiliki 13 segmentasi sumber gempa megathrust. Selain itu kita juga memiliki sebanyak 295 segmen-tasi sesar aktif. Berdasarkan kondisi tektonik yang kompleks ini, maka gempa dapat terjadi kapan saja dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Wilayah Bali merupakan wilayah yang rawan gempabumi. Pulau Bali diapit oleh dua sumber pembangkit utama gempabumi di bagian utara dan selatan. Pada bagian utara ter-dapat patahan Busur Belakang Flores yang meman-jang dari utara Bali hingga Flores. Di bagian selatan terdapat zona megathrust pertemuan lempeng Indo-Australia yang menyusup di bawah Eurasia. Ketiga lempeng tektonik atau patahan tersebut ber-tumbukan dan bergerak secara relatif antara satu dengan yang lain, menjadikan wilayah Bali sebagai salah satu kawasan rawan gempa dan tsunami di Indonesia. Selain dua pembangkit utama tersebut, juga terdapat patahan lokal di sekitar Pulau Bali. Terkait kondisi wilayah Indonesia yang rawan gempa dan tsunami ini, BMKG memiliki tugas dan kewajiban dalam menyediakan informasi gempa dan peringatan dini tsunami yang tertuang dalam UU No. 31 Tahun 2009, dan Perpres No. 93 Tahun 2019.

Sebagai salah satu implementasi dari tugas dan kewajiban tersebut di atas maka BMKG melak-sanakan kegiatan pemasangan alat penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yaitu Warning Receiver System (WRS) di berbagai wilayah rawan gempa dan tsunami di Indonesia. Pada tahun 2020 ini, BMKG memasang WRS generasi terbaru di 315 lokasi dis-eluruh Indonesia untuk melengkapi 275 WRS yang sudah ada sebelumnya. Untuk wilayah Bali akan dipasang WRS generasi terbaru di 12 lokasi di bawah Koordinasi Balai Besar Wilayah III dan Stasiun Geofisika Denpasar. Adapun lokasi pemasangan-nya antara lain 2 di kantor UPT BMKG, 9 di BPBD Provinsi, kota dan kabupaten dan 1 di RRI Bali. Saat ini 12 lokasi sudah selesai dipasang dan beroperasi dengan baik. WRS generasi terbaru yang tentu saja menggunakan teknologi terbaru ini memiliki nama baru yaitu “WRS NewGen” yang berbeda dengan WRS sebelumnya. WRS NewGen merupakan terobosan baru BMKG dalam penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami, karena alat ini akan memberikan informasi gempa secara lebih cepat karena bersifat “real time” dan otomatis dari BMKG. Dengan terpasangnya WRS NewGen ini diharapkan dapat meningkatkan performa penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami dari BMKG Pusat Jakarta ke kantor unit pelaksana teknis BMKG, Pemerintah Daerah, Lembaga/Kemeterian, Media, dan lembaga lain yang terkait penanganan bencana. Harapan kita dengan adanya percepatan penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami ini, maka akan dapat mempercepat respon dalam penanganan bencana, sehingga dapat memberikan manfaat nyata dalam menyelamatkan masyarakat Indonesia dari bencana.

Oleh : Ikhsan, S.T., M.Si.Kepala Stasiun Geofisika Denpasar

Gambar 1. WRS NewGen di Stasiun Geofisika Denpasar

Gambar 2. WRS NewGen di BPBD Buleleng

Page 14: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

C UA C A14

SIFAT HUJAN

1Atas Normal

Rata-Rata>115%

2 Normal85%<Rata-rata<115%

3Bawah Normal

Rata-rata<85%

Mengingat pentingnya air bagi ke-hidupan manusia pada umum-nya dan bagi masyarakat kota

Denpasar khususnya, maka dalam tu-lisan ini akan dibahas mengenai kon-disi curah hujan Kota Denpasar bu-lan Juni 2020 terhadap rata-ratanya.

Pengertian: curah hujan me- rupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang da-tar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luas- an satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu mil-imeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Untuk mengetahui besarn-ya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain Gauge).

Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama periode tertentu (sebulan), den-gan nilai rata-rata atau normal dari peri-ode yang sama (bulan) di satu tempat.

CURAH HUJAN KOTA DENPASAR

BULAN JUNI 2020 METEOROLOGI

Gambar 1. Curah Hujan Harian Bulan Juni 2020

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

oleh: I Wayan Suka Asnawa, S.P.

Hasil monitoring curah hujan harian pada bu-lan Juni 2020 di Stasiun Geofisika Denpasar ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1 menunjukkan adanya penurunan jum-lah curah hujan dari awal bulan hingga akhir bu-lan Juni 2020. Jumlah hari hujan pada bulan Juni adalah 8 hari hujan.

Curah hujan yang terjadi pada bulan Juni 2020 banyak terjadi pada malam hari yaitu mulai pukul 20.00 WITA hingga pagi hari pukul 07.00 WITA, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Intensitas Curah Hujan Tiap Jam Bulan Juni 2020

Page 15: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

C UA C A 15

Intensitas Hujan Harian

1Sangat Ringan

<5 mm

2 ringan 5-20 mm

3 sedang 20-50 mm

4 Lebat 50-100 mm

KESIMPULAN

Dari data di atas dapat dis-impulkan bahwa curah hujan kota Denpasar yang diwakili oleh data stasiun Geofisika Denpasar, berada di bawah rata-rata. Hal ini terjadi akibat suhu muka laut di utara Australia lebih dingin dari pada rata-ratanya. Pada bulan Juni 2020 terjadi curah hujan sebesar 32.8 mm sedangkan rata-rata 24 tahunnya sebesar 46.1 mm.

Gambar 4. Perbandingan Curah Hujan Juni terhadap rata-rata 24 tahunnya.

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

Curah hujan selama bulan Juni 2020 dibanding-kan terhadap rata-rata 24 tahunnya (awal data 1996-2019), sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 3.

Gambar 3. Perbandingan Curah Hujan Juni 2020 Terhadap Rata-rata 24 tahun

Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa pada bulan Juni 2020 terjadi curah hujan sebesar 32.8 mm. Jumlah curah hujan ini berada dibawah rata-rata selama 24 tahun yaitu sebesar 46.1 mm dengan batas atas normalnya: 115% X 46.1= 53.0 mm dan batas bawah normal: 85% X 46.1 = 39.2 mm.

Gambar 4 menunjukkan rata-rata curah hujan selama 24 tahun beserta batas atas dan bawahnya, sedangkan curah hujan yang terjadi pada tahun 2020 ditunjukkan dengan garis berwarna merah tua. hal ini menggambarkan bahwa curah hujan bulan Juni 2020 berada dibawah rata-rata 24 tahunnya.

Page 16: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

I K L I M16

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

P R A K I R A A N M U S I M A G U S T U S 2 0 2 0 IKLIM

Berdasarkan hasil per-hitungan statistik dan analisis kondisi fisis dan dinamis atmos-fer di wilayah Bali dan sekitarnya serta kondisi lokal masing-masing Zona Musim (ZOM) ter-utama topografi daerah Bali, maka prakiraan curah hujan daerah Bali untuk bulan Agustus 2020 disajikan pada Gambar 1 dan Tabel 1.

(sumber data Stasiun Klimatologi Jembrana)

Gambar 1. Peta Prakiraan curah hujan bulan Agustus 2020 daerah Bali

Curah Hujan 

Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengal-ir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan set-inggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m2  dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap . 

Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan 

Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan ada-lah jumlah curah hujan yang terkumpul sela-ma 28 atau 29 hari untuk bulan Februari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya.

Klasifikasi Tingkat Rawan Banjir berdasar Curah Bulanan dan harian terkait banjir

Tingkat Rawan

Curah Hujan Bulanan

Curah Hujan Harian

1 Tinggi > 500 mm > 100 mm

2Menengah/ Sedang

300-500 mm 20-100 mm

3 Rendah < 300 mm < 20 mm

ANALISIS PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN AGUSTUS 2020

Page 17: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

I K L I M 17

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

Tabel 1. Prakiraan Curah Hujan bulan Agustus 2020

CURAH HUJAN (mm)

KABUPATEN KECAMATAN DESA/BAGIAN DARI KECAMATAN

0 - 20 mm

JembranaBuleleng

TabananBangliKarangasemGianyarKota DenpasarBadungKlungkung

Melaya, Negara, Mendoyo dan Pekutatan.Gerokgak, Buleleng, Seririt, Busung Biu, Sukasada, Kubutambahan dan Tejakula.Selemadeg Barat dan Selemadeg.Kintamani dan Bangli.Kubu.Sukawati.Denpasar Timur dan Denpasar Barat.Kuta dan Kuta Selatan.Nusa Penida.

21 - 50 mm

TabananBadung GianyarKarangasemKlungkung

Kerambitan, Sebagian Baturiti, Pupuan dan Penebel.Petang dan Mengwi.Payangan, Tampaksiring dan Gianyar.Rendang, Abang, Karangasem dan Manggis.Dawan.

51 - 100 mm

BadungTabanan Bangli KarangasemKlungkung

Abiansemal.Sebagian Baturiti.Bangli.Rendang dan Sidemen.Banjarangkan dan Klungkung.

101 - 150 mm - -

151 - 200 mm - -

201 - 300 mm - -

301 - 400 mm - -

401 - 500 mm - -

Page 18: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

I K L I M18

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

ANALISIS PRAKIRAAN SIFAT CURAH HUJAN BULAN AGUSTUS 2020

Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis kondisi fisis dan dinamis atmosfer di wilayah Bali dan seki-tarnya serta kondisi lokal masing-masing Zona Musim (ZOM) terutama topografi daerah Bali, maka secara umum Sifat Hujan bulan Agustus 2020 untuk daerah Bali diprakirakan Bawah Normal (BN). Disajikan pada Gambar 2 dan Tabel 2 sebagai berikut:

SIFAT HUJAN KABUPATEN KECAMATAN DESA/BAGIAN DARI KECAMATAN

Atas Normal (AN) Buleleng Tejakula

Normal (N)

JembranaBulelengTabananBadung BangliKarangasem

Klungklung

Sebagian MelayaSebagian Gerokgak, Sebagian KubutambahanKerambitan, Baturiti Petang, Abiansemal, MengwiSebagian Bangli dan Sebagian KintamaniRendang, Kubu, Sidemen, Abang, Karangasem, Manggis

Klungkung, Sebagian Nusa Penida

Bawah Normal (BN)

JembranaBuleleng

Tabanan

GianyarBangli KarangasemKlungkungKota DenpasarBadung

Sebagian Melaya, Negara, Mendoyo dan Pekutatan.Gerokgak, Buleleng, Seririt, Busung Biu, Sukasada dan Sebagian Kubutambahan.Selemadeg, Selemadeg Barat, Baturiti, Pupuan dan Penebel.

Payangan, Tampaksiring, Sukawati dan Gianyar.Sebagian Kintamani dan Sebagian Bangli.Rendang.Banjarangkan, Dawan dan Sebagian Nusa Penida.Denpasar Timur dan Denpasar Barat.Kuta dan Kuta Selatan.

Gambar 2. Peta Prakiraan curah hujan bulan Agustus 2020 daerah Bali

Tabel 2. Tabel Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2020

Page 19: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

A L M A N A K 19

POSISI DAN FASE BULAN

Bulan sebagai satelit Bumi dalam setiap revolusinya mengelilingi Bumi mengal-ami satu kali fase Perigee dan Apogee. Perigee merupakan jarak terdekat bulan selama satu periode revolusinya mengel-ilingi Bumi. Perigee untuk Bulan Agustus terjadi pada tanggal 21 Agustus 2020 pukul 18:57 WITA dengan jarak antara Bumi dan Bulan 363.587 km. Untuk Apogee yaitu jarak terjauh Bulan dengan Bumi terjadi pada pukul 21:50 WITA tanggal 9 Agustus 2020 dengan jarak sekitar 404.592 km dari Bumi.

Pada Agustus 2020 puncak Bulan Purnama terjadi pada 3 Agustus 2020 pukul 23:59 WITA. Puncak Tilem/Bulan mati terjadi pada 19 Agustus 2020 pukul 10:42 WITA.

Oleh : Ni Luh Desi Purnami, SST

TERBIT DAN TERBENAM MATAHARI

Data terbit terbenamnya Matahari untuk delapan ibu kota kabupaten dan satu kota madya di seluruh Bali untuk Bulan Agustus 2020 disajikan dalam tabel berikut.

Tanggal TerbitKulmi-

nasi atas (Jejeg ai)

Terbe-nam

Lama Siang (jam)

Tanggal Terbit

Kulmi-nasi atas

(Jejeg ai)

Terbe-nam

Lama Siang (jam)

1 06:33 12:25 18:18 11.75 16 06:29 12:23 18:18 11.82

2 06:33 12:25 18:18 11.75 17 06:28 12:23 18:18 11.83

3 06:33 12:25 18:18 11.75 18 06:28 12:23 18:18 11.83

4 06:33 12:25 18:18 11.75 19 06:27 12:23 18:18 11.85

5 06:32 12:25 18:18 11.77 20 06:27 12:22 18:18 11.85

6 06:32 12:25 18:18 11.77 21 06:26 12:22 18:18 11.87

7 06:32 12:25 18:18 11.77 22 06:26 12:22 18:18 11.87

8 06:31 12:25 18:18 11.78 23 06:25 12:22 18:18 11.88

9 06:31 12:25 18:18 11.78 24 06:25 12:21 18:18 11.88

10 06:31 12:24 18:18 11.78 25 06:24 12:21 18:18 11.90

11 06:30 12:24 18:18 11.80 26 06:24 12:21 18:18 11.90

12 06:30 12:24 18:18 11.80 27 06:23 12:21 18:18 11.92

13 06:30 12:24 18:18 11.80 28 06:23 12:20 18:18 11.92

14 06:29 12:24 18:18 11.82 29 06:22 12:20 18:18 11.93

15 06:29 12:24 18:18 11.82 30 06:22 12:20 18:18 11.93

31 06:21 12:19 18:18 11.95

DATA WAKTU TERBIT DAN TERBENAM MATAHARI DI KOTA DENPASAR BULAN AGUSTUS 2020

A L M A N A K B U L A N A G U S T U S 2 0 2 0 ALMANAK

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

Page 20: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

Tanggal TerbitKulminasi atas (Jejeg

ai)Terbenam

Lama Siang (jam)

Tanggal TerbitKulminasi atas (Je-

jeg ai)Terbe-nam

Lama Siang (jam)

1 06:32 12:24 18:17 11.75 16 06:27 12:22 18:17 11.83

2 06:31 12:24 18:17 11.77 17 06:26 12:22 18:17 11.85

3 06:31 12:24 18:17 11.77 18 06:26 12:21 18:17 11.85

4 06:31 12:24 18:17 11.77 19 06:26 12:21 18:17 11.85

5 06:31 12:24 18:17 11.77 20 06:25 12:21 18:17 11.87

6 06:30 12:24 18:17 11.78 21 06:25 12:21 18:17 11.87

7 06:30 12:23 18:17 11.78 22 06:24 12:21 18:17 11.88

8 06:30 12:23 18:17 11.78 23 06:24 12:20 18:17 11.88

9 06:29 12:23 18:17 11.80 24 06:23 12:20 18:17 11.90

10 06:29 12:23 18:17 11.80 25 06:23 12:20 18:17 11.90

11 06:29 12:23 18:17 11.80 26 06:22 12:19 18:17 11.92

12 06:28 12:23 18:17 11.82 27 06:22 12:19 18:17 11.92

13 06:28 12:23 18:17 11.82 28 06:21 12:19 18:16 11.92

14 06:28 12:22 18:17 11.82 29 06:21 12:19 18:16 11.92

15 06:27 12:22 18:17 11.83 30 06:20 12:18 18:16 11.93

31 06:20 12:18 18:16 11.93

NEGARA

A L M A N A K20

AMLAPURA

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

Tanggal TerbitKulminasi atas (Jejeg

ai)Terbenam

Lama Siang (jam)

Tanggal TerbitKulminasi atas (Je-

jeg ai)Terbe-nam

Lama Siang (jam)

1 06:35 12:28 18:20 11.75 16 06:31 12:26 18:21 11.83

2 06:35 12:28 18:21 11.77 17 06:30 12:26 18:21 11.85

3 06:35 12:28 18:21 11.77 18 06:30 12:25 18:21 11.85

4 06:35 12:28 18:21 11.77 19 06:29 12:25 18:21 11.87

5 06:34 12:27 18:21 11.78 20 06:29 12:25 18:21 11.87

6 06:34 12:27 18:21 11.78 21 06:28 12:25 18:21 11.88

7 06:34 12:27 18:21 11.78 22 06:28 12:24 18:21 11.88

8 06:33 12:27 18:21 11.80 23 06:27 12:24 18:21 11.90

9 06:33 12:27 18:21 11.80 24 06:27 12:24 18:21 11.90

10 06:33 12:27 18:21 11.80 25 06:27 12:24 18:21 11.90

11 06:32 12:27 18:21 11.82 26 06:26 12:23 18:21 11.92

12 06:32 12:26 18:21 11.82 27 06:26 12:23 18:20 11.90

13 06:32 12:26 18:21 11.82 28 06:25 12:23 18:20 11.92

14 06:31 12:26 18:21 11.83 29 06:25 12:22 18:20 11.92

15 06:31 12:26 18:21 11.83 30 06:24 12:22 18:20 11.93

31 06:24 12:22 18:20 11.93

SEMARAPURA Tanggal TerbitKulminasi atas (Jejeg

ai)Terbenam

Lama Siang (jam)

Tanggal TerbitKulminasi atas (Je-

jeg ai)Terbe-nam

Lama Siang (jam)

1 06:32 12:24 18:16 11.73 16 06:27 12:22 18:17 11.83

2 06:32 12:24 18:16 11.73 17 06:27 12:22 18:17 11.83

3 06:32 12:24 18:16 11.73 18 06:26 12:22 18:17 11.85

4 06:31 12:24 18:17 11.77 19 06:26 12:21 18:17 11.85

5 06:31 12:24 18:17 11.77 20 06:26 12:21 18:17 11.85

6 06:31 12:24 18:17 11.77 21 06:25 12:21 18:17 11.87

7 06:30 12:24 18:17 11.78 22 06:25 12:21 18:17 11.87

8 06:30 12:23 18:17 11.78 23 06:24 12:20 18:17 11.88

9 06:30 12:23 18:17 11.78 24 06:24 12:20 18:17 11.88

10 06:30 12:23 18:17 11.78 25 06:23 12:20 18:17 11.90

11 06:29 12:23 18:17 11.80 26 06:23 12:20 18:17 11.90

12 06:29 12:23 18:17 11.80 27 06:22 12:19 18:16 11.90

13 06:28 12:23 18:17 11.82 28 06:22 12:19 18:16 11.90

14 06:28 12:22 18:17 11.82 29 06:21 12:19 18:16 11.92

15 06:28 12:22 18:17 11.82 30 06:21 12:18 18:16 11.92

31 06:20 12:18 18:16 11.93

Page 21: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | D e s e m b e r 2 0 1 9

SINGARAJA

TABANAN

A L M A N A K 21

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

Tanggal TerbitKulminasi atas (Jejeg

ai)Terbenam

Lama Siang (jam)

Tanggal TerbitKulminasi atas (Je-

jeg ai)Terbe-nam

Lama Siang (jam)

1 06:33 12:26 18:19 11.77 16 06:29 12:24 18:19 11.83

2 06:33 12:26 18:19 11.77 17 06:28 12:24 18:19 11.85

3 06:33 12:26 18:19 11.77 18 06:28 12:24 18:19 11.85

4 06:33 12:26 18:19 11.77 19 06:27 12:23 18:19 11.87

5 06:32 12:26 18:19 11.78 20 06:27 12:23 18:19 11.87

6 06:32 12:26 18:19 11.78 21 06:27 12:23 18:19 11.87

7 06:32 12:25 18:19 11.78 22 06:26 12:23 18:19 11.88

8 06:31 12:25 18:19 11.80 23 06:26 12:22 18:19 11.88

9 06:31 12:25 18:19 11.80 24 06:25 12:22 18:19 11.90

10 06:31 12:25 18:19 11.80 25 06:25 12:22 18:19 11.90

11 06:30 12:25 18:19 11.82 26 06:24 12:22 18:19 11.92

12 06:30 12:25 18:19 11.82 27 06:24 12:21 18:19 11.92

13 06:30 12:25 18:19 11.82 28 06:23 12:21 18:19 11.93

14 06:29 12:24 18:19 11.83 29 06:23 12:21 18:19 11.93

15 06:29 12:24 18:19 11.83 30 06:22 12:20 18:19 11.95

31 06:22 12:20 18:18 11.93

Tanggal TerbitKulminasi atas (Jejeg

ai)Terbenam

Lama Siang (jam)

Tanggal TerbitKulminasi atas (Je-

jeg ai)Terbe-nam

Lama Siang (jam)

1 06:34 12:26 18:19 11.75 16 06:29 12:24 18:19 11.83

2 06:34 12:26 18:19 11.75 17 06:29 12:24 18:19 11.83

3 06:33 12:26 18:19 11.77 18 06:28 12:24 18:19 11.85

4 06:33 12:26 18:19 11.77 19 06:28 12:23 18:19 11.85

5 06:33 12:26 18:19 11.77 20 06:27 12:23 18:19 11.87

6 06:32 12:26 18:19 11.78 21 06:27 12:23 18:19 11.87

7 06:32 12:25 18:19 11.78 22 06:26 12:23 18:19 11.88

8 06:32 12:25 18:19 11.78 23 06:26 12:22 18:19 11.88

9 06:32 12:25 18:19 11.78 24 06:25 12:22 18:19 11.90

10 06:31 12:25 18:19 11.80 25 06:25 12:22 18:19 11.90

11 06:31 12:25 18:19 11.80 26 06:24 12:22 18:19 11.92

12 06:30 12:25 18:19 11.82 27 06:24 12:21 18:19 11.92

13 06:30 12:25 18:19 11.82 28 06:23 12:21 18:19 11.93

14 06:30 12:24 18:19 11.82 29 06:23 12:21 18:18 11.92

15 06:29 12:24 18:19 11.83 30 06:22 12:20 18:18 11.93

31 06:22 12:20 18:18 11.93

BANGLI Tanggal TerbitKulminasi atas (Jejeg

ai)Terbenam

Lama Siang (jam)

Tanggal TerbitKulminasi atas (Je-

jeg ai)Terbe-nam

Lama Siang (jam)

1 06:33 12:25 18:18 11.75 16 06:28 12:23 18:18 11.83

2 06:32 12:25 18:18 11.77 17 06:27 12:23 18:18 11.85

3 06:32 12:25 18:18 11.77 18 06:27 12:23 18:18 11.85

4 06:32 12:25 18:18 11.77 19 06:27 12:22 18:18 11.85

5 06:32 12:25 18:18 11.77 20 06:26 12:22 18:18 11.87

6 06:31 12:25 18:18 11.78 21 06:26 12:22 18:18 11.87

7 06:31 12:24 18:18 11.78 22 06:25 12:22 18:18 11.88

8 06:31 12:24 18:18 11.78 23 06:25 12:21 18:18 11.88

9 06:30 12:24 18:18 11.80 24 06:24 12:21 18:18 11.90

10 06:30 12:24 18:18 11.80 25 06:24 12:21 18:18 11.90

11 06:30 12:24 18:18 11.80 26 06:23 12:21 18:18 11.92

12 06:29 12:24 18:18 11.82 27 06:23 12:20 18:18 11.92

13 06:29 12:24 18:18 11.82 28 06:22 12:20 18:18 11.93

14 06:29 12:23 18:18 11.82 29 06:22 12:20 18:17 11.92

15 06:28 12:23 18:18 11.83 30 06:21 12:19 18:17 11.93

31 06:21 12:19 18:17 11.93

Page 22: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

Tanggal TerbitKulmi-

nasi atas (Jejeg ai)

Terbe-nam

Lama Siang (jam)

Tanggal Terbit

Kulmi-nasi atas

(Jejeg ai)

Terbe-nam

Lama Siang (jam)

1 06:33 12:26 18:18 11.75 16 06:29 12:24 18:19 11.83

2 06:33 12:26 18:18 11.75 17 06:28 12:23 18:19 11.85

3 06:33 12:25 18:18 11.75 18 06:28 12:23 18:19 11.85

4 06:33 12:25 18:18 11.75 19 06:27 12:23 18:19 11.87

5 06:32 12:25 18:18 11.77 20 06:27 12:23 18:18 11.85

6 06:32 12:25 18:18 11.77 21 06:26 12:22 18:18 11.87

7 06:32 12:25 18:18 11.77 22 06:26 12:22 18:18 11.87

8 06:31 12:25 18:18 11.78 23 06:25 12:22 18:18 11.88

9 06:31 12:25 18:19 11.80 24 06:25 12:22 18:18 11.88

10 06:31 12:25 18:19 11.80 25 06:25 12:21 18:18 11.88

11 06:30 12:24 18:19 11.82 26 06:24 12:21 18:18 11.90

12 06:30 12:24 18:19 11.82 27 06:24 12:21 18:18 11.90

13 06:30 12:24 18:19 11.82 28 06:23 12:20 18:18 11.92

14 06:29 12:24 18:19 11.83 29 06:23 12:20 18:18 11.92

15 06:29 12:24 18:19 11.83 30 06:22 12:20 18:18 11.93

31 06:21 12:20 18:18 11.95

Tanggal TerbitKulmi-

nasi atas (Jejeg ai)

Terbe-nam

Lama Siang (jam)

Tanggal Terbit

Kulmi-nasi atas

(Jejeg ai)

Terbe-nam

Lama Siang (jam)

1 06:33 12:25 18:17 11.73 16 06:28 12:23 18:18 11.83

2 06:32 12:25 18:17 11.75 17 06:27 12:23 18:18 11.85

3 06:32 12:25 18:18 11.77 18 06:27 12:22 18:18 11.85

4 06:32 12:25 18:18 11.77 19 06:27 12:22 18:18 11.85

5 06:32 12:25 18:18 11.77 20 06:26 12:22 18:18 11.87

6 06:31 12:24 18:18 11.78 21 06:26 12:22 18:18 11.87

7 06:31 12:24 18:18 11.78 22 06:25 12:21 18:18 11.88

8 06:31 12:24 18:18 11.78 23 06:25 12:21 18:18 11.88

9 06:30 12:24 18:18 11.80 24 06:24 12:21 18:18 11.90

10 06:30 12:24 18:18 11.80 25 06:24 12:21 18:18 11.90

11 06:30 12:24 18:18 11.80 26 06:23 12:20 18:18 11.92

12 06:29 12:24 18:18 11.82 27 06:23 12:20 18:17 11.90

13 06:29 12:23 18:18 11.82 28 06:22 12:20 18:17 11.92

14 06:29 12:23 18:18 11.82 29 06:22 12:19 18:17 11.92

15 06:28 12:23 18:18 11.83 30 06:21 12:19 18:17 11.93

31 06:21 12:19 18:17 11.93

MANGUPURA

GIANYAR

A L M A N A K22

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

Page 23: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

G A L E R I 23

M a j a l a h G e o d i n a m i k a | J u l i 2 0 2 0

P E R A L ATA N P E N G A M ATA N G E M P A B U M I

Sensor Accelerometer

Sensor Seismometer Ruang Operasional

Ruang Sensor

Sistem Pengolahan Gempabumi

Intensitymeter

Page 24: ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 ...

ISSN NOMOR 977 2460470-006

K O M I T M E N M E M B A N G U N

Z O N A I N T E G R I TA S