ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018 Pengaruh ...
Transcript of ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018 Pengaruh ...
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
70
“Pengaruh Kemampuan Membaca Al-Qur’an Terhadap Hasil BelajarPelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Studi Kasus Siswa Kelas VIII
SMP PGRI 35 Serpong Tahun Pelajaran 2013/2014“
Ma’fiyah1)
1) Universitas Pamulang Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Banten, Tlp/Faks: (021) 7412556, E-mail: [email protected]
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk Menjelaskan adanya pengaruh positif Kemampuan Membaca Al-Qur’anterhadap Hasil Belajar Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong padaSemester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini melalui pendekatan metode penelitian kuantitatif.Adapun macam metode penelitian berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian maka penelitian initermasuk penelitian survey. Metode survey ini digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yangalamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya denganmengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya. Penelitian ini merupakan penelitian surveianalitis (analytical survey). Hasil Uji Hipotesis melalui uji prasyarat analisis yaitu (1)Uji Korelasi nilai Ry1
sebesar 0,101 dan nilai P sebesar 0,122 (Sig. 1- tailed), setelah dibandingkan dengan α = 5% ternyata nilai P >α = 5% maka tolak H0. bahwa terdapat pengaruh positif yang sangat rendah dan tidak signifikan namun searahpada Kemampuan Membaca Al-Qur’an terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI. (2) Uji Koefisien Determinasi(R2) nilai R2 atau dikatakan juga nilai koefisien determinasi sebesar 0,010. Bahwa Kontribusi/sumbanganKemampuan Membaca Al-Qur’an terhadap peningkatan Hasil Belajar Pelajaran PAI adalah sebesar 1 %,sedangkan sisanya 99 % karena faktor lainnya (yang tidak diteliti). (3) Uji Koefisien Korelasi Anova atau Uji Fnilai P sebesar 0,244 untuk sig. 2 tailed yang berarti nilai P akan menjadi 0,122 untuk sig. 1 tailed. Biladibandingkan dengan α = 5%, ternyata nilai P > α = 5% maka tolak H0. bahwa terdapat pengaruh positifnamun tidak signifikan pada Kemampuan Membaca Al-Qur’an terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI. (4) UjiPersamaan Regresi nilai β0 sebesar 155,605 dan β1 sebesar 0,86 maka persamaan regresinya sebagai berikut ỷ =155,605 + 0,086 . X1. Hal ini berarti kenaikan satu point pada Kemampuan Membaca Al-Qur’an akanmeningkatkan Hasil Belajar Pelajaran PAI sebesar 0,086 point. Dengan nilai konstanta sebesar 155,605.Kesimpulannya bahwa terdapat pengaruh positif yang tidak signifikan dan sangat lemah namun searah ataudapat dikatakan bila Kemampuan Membaca Al-Qur’an tinggi maka Hasil Belajar Pelajaran PAI akan tinggiwalaupun pengaruhnya sangat kecil.
Kata-kata kunci: Kemampuan Membaca Al-qur’an, Hasil Belajar, Pelajaran PAI.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hasil Belajar dalam pendidikan dapat diinterpretasikan sebagai sebuah hasil yang baik
dari sebuah usaha pembelajaran yang berorientasi kepada ilmu pengetahuan yang
relevansinya dengan intelektual, emosional, dan spiritual. Adanya isu aktual saat dilakukan
penelitian ini, bahwa ada beberapa siswa di sebuah sekolah yang melakukan sholat sambil
menari. Hal tersebut merupakan penyimpangan dalam sholat ataupun ajaran agama islam
(ibadah) yang lain di kalangan beberapa siswa, yang saat ini menjadi sorotan banyak pihak.
Peneliti berasumsi bahwa Hasil Belajar yang kurang baik pada pelajaran PAI dapat menjadi
indikasi penyebab kurangnya siswa dalam memahami dan melaksanakan ajaran agama islam
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
71
dengan benar. Dengan harapan agar kasus tersebut di atas tidak terulang lagi, peneliti
menetapkan penelitian pada Hasil Belajar Pelajaran PAI siswa kelas VIII pada SMP PGRI 35
Serpong.
Dari contoh kasus di atas peneliti terdorong untuk melakukan penelitian seputar Hasil
Belajar Pelajaran PAI kelas VIII di SMP PGRI 35 Serpong, yang kaitannya dengan salah satu
tolak ukur Hasil Belajar Pelajaran PAI, yaitu mengaji atau dapat disebut juga sebagai
Kemampuan Membaca Al-Qur’an. Karena di kota tempat kami tinggal yaitu Tangerang
Selatan, kami mendapatkan mata pelajaran muatan lokal wajib baru yaitu BTQ (Baca Tulis
Al-Qur’an), muatan lokal ini mungkin belum banyak diterapkan di daerah lain sebagai
muatan lokal wajib. Maka dari itu perhatian yang besar dari pemerintah daerah terhadap
materi baca tulis Al-Qur’an membuat peneliti optimis melakukan penelitian seputar
Kemampuan Membaca Al-Qur’an yang berkaitan dengan Hasil Belajar Pelajaran PAI.
Kemampuan Membaca Al-Qur’an dapat diinterpretasikan sebagai sebuah kepandaian
seseorang dalam menguasai bacaan Al-Qur’an dengan menerapkan hukum-hukum bacaan
ilmu tajwid sebagai landasan bacaan secara benar. Bila kita mengacu pada Pendidikan Agama
Islam maka tidak akan lepas salah satunya dari belajar Al-Qur’an. Siapapun yang ingin
memperdalam dan memperbaiki pendidikan islam maka minimal ia harus mengenal Al-
Qur’an.
Peneliti melakukan penelitian seputar Kemampuan Membaca Al-Qur’an siswa SMP
PGRI 35 Serpong kelas VIII, hal ini tentu sangat menarik, demi mengetahui sejauh mana
urgensi kemampuan Membaca Al-Qur’an bila dihadapkan pada sebuah Hasil Belajar mata
pelajaran PAI, dikarenakan dalam pelajaran PAI substansinya mengandung ayat-ayat Al-
Qur’an sebagai dalil, oleh sebab itu dapat dihubungkan dengan materi pembahasan saat itu.
Sehingga Kemampuan Membaca Al-Qur’an adalah hal yang sangat substansial.
Dari gambaran tersebut peneliti mengadakan penelitian dengan mengangkat tema
Kemampuan Membaca Al-Qur’an yang erat kaitannya dengan Hasil Belajar seorang siswa,
dengan fokus penelitian “Pengaruh Kemampuan Membaca Al-Qur’an Terhadap Hasil
Belajar Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Studi Kasus Siswa Kelas VIII SMP
PGRI 35 Serpong Tahun Pelajaran 2013/2014“
Identifikasi Masalah
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
72
Berdasarkan uraian di atas untuk identifikasi masalah yang lebih rinci dan terarah
maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Pelajaran PAI dapat didukung dari Kemampuan Membaca Al-Qur’an, namun
dewasa ini banyak siswa yang masih belum memiliki Kemampuan Membaca Al-Qur’an
secara maksimal dengan bacaan yang benar sehingga jika dihubungkan dengan Hasil
Belajar Pelajaran PAI juga kurang maksimal.
2. Kebiasaan yang baik di rumah akan berimbas pada Hasil Belajar yang baik di Sekolah,
sebagaimana Kemampuan Membaca Al-Qur’an sangat bergantung dari kebiasaan mengaji
di rumah, namun kebiasaan mengaji di rumah belum menjadi tradisi seluruh siswa
sehingga pihak Sekolah tidak bisa menjamin siswanya dapat menguasai bacaan Al-Qur’an
secara keseluruhan, hal ini tentunya akan menjadikan Hasil Belajar Pelajaran PAI tiap
siswa berbeda berdasarkan kebiasaan siswa tersebut mengaji di rumah.
3. Kemampuan Membaca Al-Qur’an memungkinkan dapat dijadikan tolak ukur untuk Hasil
Belajar Pelajaran PAI, tetapi dewasa ini banyak Hasil Belajar Pelajaran PAI tidak
dibarengi dengan Kemampuan Membaca Al-Qur’an yang baik dan benar, maka yang
terjadi Kemampuan Membaca Al-Qur’an belum menjadi tolak ukur dalam mempengaruhi
Hasil Belajar Pelajaran PAI yang baik, karena ada beberapa siswa mendapatkan hasil yang
bagus walaupun belum mampu membaca Al-Qur’an dengan baik.
Pembatasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian
dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah
diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, di mana akan
dilakukan penelitian, dengan rincian sebagai berikut:
1. Pengaruh Kemampuan Membaca Al-Qur’an terhadap Hasil Belajar Pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI).
2. Ruang lingkup penelitian kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong pada Semester Genap Tahun
Pelajaran 2013/2014.
Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas maka peneliti melakukan penelitian dengan rumusan
sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh positif Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X)
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
73
terhadap Hasil Belajar Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) (Y) siswa kelas VIII SMP
PGRI 35 Serpong pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014?.
Dari rumusan tersebut, akan diketahui seberapa besar pengaruh positif variabel X terhadap
variabel Y.
Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas maka peneliti memiliki tujuan penelitian yaitu:
Menjelaskan adanya pengaruh positif Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) terhadap Hasil
Belajar Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) (Y) siswa kelas VIII SMP PGRI 35
Serpong pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014.
Dari tujuan tersebut akan dilakukan evaluasi besaran pengaruh positif variabel X
terhadap variabel Y.
Manfaat Penelitian
Terdapat beberapa kegunaan atau manfaat yang di harapkan dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat teoritis bagi peneliti dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dengan teori
seputar Kemampuan Membaca Al-Qur’an dan Hasil Belajar Pelajaran PAI yang dapat
dibuktikan secara akademik.
2. Manfaat praktis atau pragmatis bagi peneliti yaitu dapat menyelesaikan dan mengantisipasi
masalah di masyarakat seputar Kemampuan Membaca Al-Qur’an dan Hasil Belajar
Pelajaran PAI saat melakukan praktek langsung.
Kajian Pustaka dan Tinjauan Teori
1. Hasil Belajar Pelajaran PAI
a. Pengertian Hasil Belajar Pelajaran PAI
Hasil Belajar biasa disebut dengan Prestasi Belajar jadi secara tidak langsung
pengertian dan segala sesuatunya sama dengan Prestasi Belajar.
Adapun pengertian Prestasi Belajar sebagai berikut: Secara etimologis, prestasi
berasal dari bahasa Belanda, Prestatie, yang kemudian diserap ke dalam bahasa
Indonesia dan bermakna, menurut A.M. Sadirman (1990:50) “hasil yang telah dicapai
dari yang telah ditetapkan”, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prestasi
adalah “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan
sebagainya),”(Depdikbud, 1990: 700). sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia
kontemporer, prestasi adalah “hasil yang diperoleh dari sesuatu yang dilakukan, dan
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
74
sebagainya”( Peter Salim dan Yenny Salim, 1991:1190). Dari beberapa pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu
perbuatan yang kita lakukan atau kerjakan.
Menurut Slameto (1991: 78), dalam buku Proses Belajar Mengajar dalam Sistem
Kredit Semester bahwa belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”
Adapun belajar merupakan sebuah konsep abstrak yang melibatkan banyak
perilaku manusia, seperti membaca buku, menghapal rumus, atau mengamati gejala-
gejala alam. Dalam KBBI, belajar diartikan sebagai “berusaha memperoleh kepandaian
atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman,”
(Depdikbud, 1990: 13). Muhammad Ali (tt: 31) mendefinisikan belajar sebagai
“berusaha, berlatih, untuk mendapatkan pengetahuan”. Sedangkan dalam Ensiklopedi
Bahasa Indonesia belajar diartikan sebagai perubahan yang terjadi pada tingkah laku
potensial yang secara relatif tetap dianggap sebagai hasil pengamatan dan latihan,
(Hassan Shadily (ed.), 1980: 434).
Kata majemuk Prestasi Belajar bisa dipahami sebagai “hasil dari suatu usaha,
kemampuan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal di bidang
pendidikan.”(Etty Sopyatiningrum, 2001).
Sedangkan menurut Ahmad Susanto (2013: 5) dalam bukunya Teori Belajar Dan
Pembelajaran Di Sekolah Dasar mengatakan bahwa “Hasil Belajar yaitu perubahan –
perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.” Ia juga mengatakan “ secara
sederhana yang di maksud dengan Hasil Belajar siswa adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”
Adapun pelajaran PAI merupakan pelajaran pendidikan agama islam yang
berada di sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat sekolah menengah
atas. Pelajaran PAI biasanya pelajaran yang banyak mempelajari tentang hal-hal yang
berkaitan dengan pokok pendidikan dan pengajaran agama islam yaitu agama yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW., seperti Fikih, Aqidah Akhlaq, Al-Qur’an
Hadits, Bahasa Arab, dan lain-lain.
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
75
Dalam karya Ridjaluddin (2008: 54-55) yaitu buku Filsafat Pendidikan Islam, yang
dikutip dari Sayed Muhammad Al-Naquib Al-Alatas mengatakan pengertian
pendidikan Islam ialah dari istilah tarbiyah mempunyai beberapa bentuk dan makna
dengan kata-kata ar-rabb, rabbayani, dan nurrabi. Adapun kata ar-rabb diartikan
sebagai pendidik dan memelihara dan yang menguasai dan memelihara, sedangkan kata
rabbayani diartikan sebagai rahmat, yakni ampunan dan kasih sayang, dan untuk kata
nurabbi lebih cenderung kepada mendidik dalam arti yang sederhana, yaitu
membesarkan tanpa pasti mencakup penamaan terhadap istilah tarbiyah yang berarti
membawa sesuatu kepada keadaan kelengkapan secara berangsur lebih mengacu kepada
kondisi fisik dan material dari pada kondisi rasional dan intelektual.
Berdasarkan definisi di atas maka Hasil Belajar Pelajaran PAI dapat disimpulkan
sebagai hasil yang telah dicapai dari sebuah proses usaha yang dilakukan oleh individu
dalam memperoleh ilmu pengetahuan atau perubahan tingkah laku pada pelajaran
pendidikan agama islam yang berkaitan dengan pokok pendidikan dan pengajaran
islam.
b. Macam-Macam Hasil Belajar
Dalam buku karya Ahmad Susanto (2013: 6) yaitu Teori Belajar Dan
Pembelajaran Di Sekolah Dasar dikatakan bahwa macam-macam Hasil Belajar
meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor),
dan sikap siswa (aspek afektif).
Dari ketiga macam aspek Hasil Belajar tersebut peneliti akan fokuskan pada Hasil
Belajar dari segi pemahaman konsep (aspek kognitif), yang mana menurut Bloom yang
dikutip oleh Ahmad susanto mengatakan bahwa pemahaman diartikan sebagai
kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman
menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa
dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami atau yang
ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
Adapun menurut Stephen B. Klein (1991: 304). dalam buku Learning Principles
And Applications mengatakan ada dua teori utama pembelajaran konsep, satu tampilan
berasumsi bahwa belajar konsep merupakan proses asosiatif, yang lain, bahwa belajar
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
76
konsep merupakan kognitif. Menurut Clark Hull yang dikutip dalam buku tersebut
mengatakan Teori asosiatif, membayangkan belajar konsep sebagai bentuk
pembelajaran diskriminasi. Dalam pandangannya, konsep memiliki kedua atribut yang
relevan dan tidak relevan, pada setiap percobaan penelitian konsep-learning, subjek
menentukan apakah objek atau kejadian yang ditampilkan adalah karakteristik konsep.
Adapun menurut Bruner, Goodnow dan Austin yang dikutip dalam buku tersebut Proses
kognitif dalam pembelajaran konsep, konsep dipelajari dengan menguji hipotesis
tentang solusi yang tepat. Jika hipotesis pertama kali dibentuk benar, individu telah
belajar konsep, namun, jika hipotesis tidak benar, hipotesis lain akan dibuat dan diuji,
pengujian hipotesis akan berlanjut sampai solusi yang tepat ditemukan.
Menurut Dorothy J. Skeel yang dikutip oleh Ahmad Susanto mengatakan konsep
merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan atau suatu
pengertian. Sedangkan menurut James G Womack mengatakan konsep didefinisikan
sebagai kata atau ungkapan yang berhubungan dengan sesuatu yang menonjol, sifat
yang melekat.
Untuk mengukur Hasil Belajar siswa yang berupa pemahaman konsep, guru dapat
melakukan evaluasi produk. Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan
berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep
adalah kemampuan siswa dalam memahami dan mengerti apa yang tergambar dalam
pikiran dapat berupa gagasan atau makna dari apa yang ia lihat, ia dengar, ia amati dan
ia rasakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa Hasil Belajar yang dimaksud kali ini adalah
hasil dari kemampuan siswa dalam memahami sebuah pelajaran yang dilihat, didengar,
diamati dan dirasakan secara langsung yang didapatkan melalui tes lisan maupun
tertulis.
Dari semua pemaparan di atas diketahui bahwa Hasil Belajar Pelajaran PAI yang
dimaksud kali ini merupakan hasil yang telah dicapai dari sebuah proses usaha yang
dilakukan oleh individu dengan melihat, mendengar, mengamati, dan merasakan secara
langsung dalam memahami dan memperoleh ilmu pengetahuan atau perubahan tingkah laku
pada pelajaran pendidikan agama islam yang berkaitan dengan pokok pendidikan dan
pengajaran islam yang dapat dilakukan dengan test lisan maupun tulisan.
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
77
2. Kemampuan Membaca Al-Qur’an
a. Pengertian Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Depdiknas, 2007: 707) “kemampuan
berasal dari kata ‘mampu’ yang berarti kuasa, (bisa, sanggup) melakukan sesuatu.
Sedangkan kemampuan itu sendiri menurut KBBI berarti kesanggupan, kecakapan, dan
kekuatan, kekayaan.
Adapun pengertian membaca menurut KBBI berasal dari kata ‘baca’ yang berarti
melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam
hati), bisa juga berarti mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, mengucapkan,
mengetahui, meramalkan, memperhitungkan dan memahami.
Membaca adalah suatu proses (dengan tujuan tertentu) pengenalan, penafsiran, dan
menilai gagasan yang berkenaan dengan bobot mental atau kesadaran total seorang
pembaca, (Henry Guntur Tarigan: 1991: 42) . Sedangkan dalam bukunya yang lain
Henry G. T. (1987: 7) mengatakan membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
Adapun yang perlu diperhatikan dalam pelajaran membaca ini adalah:
1) Teknik membaca, misalnya: Intonasi, pemisahan kelompok kata dan tanda-tanda
lainnya.
2) Mengerti akan maksud kata, ungkapan kata majemuk, pribahasa, dan lain-lain.
3) Mengerti akan struktur kalimat dan kelompok kata, (Henry Guntur Tarigan: 1991: 42).
Kemampuan membaca kalimat meliputi beberapa unsur yang secara sistematis
sebagai berikut: memahami simbol-simbol tertulis (bagi pemula), memahami sistem
tulisan, memahami perbedaan bentuk baik awal, di tengah dan di akhir, menguasai tanda
baca.
Ada dua jenis pelajaran membaca yang dapat dibedakan yaitu pertama Pelajaran
membaca untuk permulaan, kedua Pelajaran membaca lanjut (membaca dengan akal
pikiran, membaca sebenarnya), (Noor Bari, 1987: 33).
Menurut H.G Tarigan (1991: 11-12), keterangan keterampilan membaca dibedakan
menjadi 2 aspek yaitu:
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
78
1) Ketrampilan membaca yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap
berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup:
a) Pengenalan bentuk huruf.
b) Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola klause, kalimat,
dan lain-lain)
c) Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan
menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”)
d) Kecepatan membaca bertaraf lambat
2) Ketrampilan membaca yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat
dianggap berada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup:
a) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal)
b) Memahami signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang
relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca).
c) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk).
d) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
Adapun Al-Qur’an berbicara tentang pokok-pokok ajaran tentang tuhan, rasul,
kejadian dan sikap manusia, alam jagat raya, akhirat, akal dan nafsu, ilmu pengetahuan,
amar ma’ruf nahi munkar, pembinaan generasi muda, kerukunan hidup antar umat
beragama, pembinaan masyarakat dan penegakan disiplin. (Abuddin Nata, 2010: 1-2).
Menurut Subhi As-Shalih (2011: 3) “Al-Qur’an memberikan pengertian bahwa
wahyu itu tersimpan di dalam dada manusia mengingat nama Al-Qur’an sendiri berasal
dari kata qira’ah (bacaan) dan di dalam kata qiraah terkandung makna agar selalu
diingat”. Adapun menurut Murtadha Muthahhari (2011: 3) “Al-Qur’an merupakan
sebuah kitab yang tidak memiliki bab dan jilid. Tetapi pembagiannya dalam bentuk
berbagai surah.”
Sedangkan menurut Masran Ali dan Sri Nurhayati (2006: 2), Al-Qur’an adalah
kitab suci bagi umat islam dan petunjuk hidup bagi seluruh manusia. Setiap orang islam
wajib membaca dan mempelajarinya. Al-Qur’an diturunkan Allah dalam bahasa Arab.
Menurut Mahfan (2005: 5) bahwa “Al-Qur’an merupakan pedoman hidup umat
islam, mempelajarinya merupakan kewajiban yang tidak ditawar-tawar lagi. Demikian
pula dengan membacanya, membaca Al-Qur’an tidak sama dengan membaca teks Arab
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
79
pada umumnya, namun ada kaidah dan aturan tersendiri. Kaidah dan aturan membaca
Al-Qur’an dipelajari dalam ilmu tajwid.”. Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang
diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat
Jibril, yang merupakan mukjizat, yang diriwayatkan secara mutawatir, yang ditulis di
mushaf, dan membacanya adalah ibadah, (Ahmad Syarifuddin, 2004: 16). Untuk itu agar
Al-Qur’an selalu diingat bacaan dan hafalan Al-Qur’an harus dilakukan terus-menerus.
Sebab kekalnya Al-Qur’an merupakan salah satu keistimewaan tersendiri, (Syeikh
Muhammad Al-ghozali, 1997: 28)
Dari beberapa pengertian di atas dapat disintesiskan bahwa pengertian
Kemampuan Membaca Al-Qur’an adalah kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam
melafalkan atau mengucapkan serta memahami ayat-ayat Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup kaum muslim agar selalu diingat
dengan mentajwidkan huruf-hurufnya.
b. Pokok Bahasan Al-Qur’an
Pembicaraan Al-Qur’an berkisar pada tiga hal yang harus dipenuhi oleh kaum
mukminin dan para pembacanya yaitu: pertama, Al-Qur’an menyeru kepada aqidah
yang benar, yaitu beriman kepada Allah SWT. Secara benar berdasarkan fondasi yang
lurus. Kedua, menyerukan ibadah yang shohih serta penegakan syiar-syiar islam.
Ketiga, berisi manhaj hidup yang menyeluruh dan sempurna untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, (Amru Khalid, 2011: 3).
c. Faktor-Faktor Pendukung Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Adapun faktor pendukung Kemampuan Membaca Al-Qur’an adalah kesadaran
guru Al-Qur’an yang tinggi ketika mengajar, motivasi dari orang tua, sarana dan
prasarana, (As’adiyah, 2008). Faktor lain pendukung Kemampuan Membaca Al-Qur’an
dan merupakan faktor pendukung utama dalam membaca Al-Qur’an adalah Ilmu
Tajwid yaitu ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar,
sehingga sempurna maknanya, (Mahfan, 2005: 5). Menurut Siti Sofiatun (t.th.: 13)
bahwa ”membaca Al-Qur’an harus sesuai dengan makhraj dan harokat agar
membacanya baik fasih dan benar”
d. Adab-Adab Membaca Al-Qur’an
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
80
Adapun Adab membaca Al-Qur’an menurut kitab Al-Qur’an terbitan Bintang
Indonesia ialah: Pertama membaca Al-Qur’an harus dalam keadaan bersih badan
(Wudlu), pakaian (menutup aurat), dan tempat. Kedua membersihkan mulut sebelum
membaca Al-Qur’an. Ketiga menghadap qiblat saat membaca. Keempat membaca
ta’awudz saat mulai membaca. Kelima membaca basmalah pada tiap-tiap permulaan
surah kecuali surah At-taubah. Keenam khusyu’ dan penuh perhatian ketika membaca.
Ketujuh memerdukan suara ketika membaca. Kedelapan membaca Al-Qur’an dengan
perlahan-lahan. Kesembilan memperhatikan kaidah-kaidah tajwid, terutama bacaan
panjang atau pendek (tartil). Kesepuluh menghentikan bacaan untuk berdoa ketika
membaca/menemukan ayat-ayat rahmat dan azab. Kesebelas berusaha untuk memahami
arti dan makna dari setiap ayat yang dibaca. Kedua Belas melakukan sujud tilawah
ketika membaca ayat-ayat sajdah. Ketiga Belas membaca Al-Qur’an dengan suara yang
tidak terlalu keras dan pelan, (Yayasan Penyelenggara penterjemah/pentafsir Al-Qur’an,
2011: 9).
Dari semua pemaparan di atas disimpulkan bahwa Kemampuan Membaca Al-
Qur’an yang baik merupakan kesanggupan seseorang melafalkan atau mengucapkan serta
memahami ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman
hidup kaum muslim agar selalu diingat dengan mentajwidkan huruf-hurufnya serta
memperhatikan adab-adab membacanya dan juga hukum-hukum bacaannya.
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di SMP PGRI 35 Serpong Tangerang Selatan Banten
Indonesia.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2014 hingga bulan Juli 2014.
B. Variabel Penelitian
Penelitian kali ini menggunakan dua macam variabel yaitu variabel independen dan
variabel dependen. Di antaranya: Kemampuan Membaca Al-Qur’an sebagai X
(independen) dan Hasil Belajar Pelajaran PAI sebagai Y (dependen)
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
81
C. Metode
Metode penelitian akademik ini adalah metode penelitian pendidikan melalui
pendekatan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini juga termasuk penelitian survey.
Penelitian ini merupakan penelitian survei analitis (analytical survey).
D. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi target kali ini seluruh siswa SMP PGRI 35 Serpong, namun populasi
terjangkaunya siswa kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong.
Berhubung variabel yang akan dijadikan penelitian seputar topik membaca Al-Qur’an
dan pelajaran PAI, maka yang akan dijadikan populasi pada penelitian kali ini adalah
siswa kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong khusus yang beragama islam atau biasa disebut
muslim, adapun perincian populasi tersebut dapat diperhatikan dari tabel data siswa
kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong sebagai berikut:
Tabel -1Populasi Penelitian
Kelas Jumlah Non
Muslim
Muslim
VIII.1. 44 8 36
VIII.2 42 12 30
VIII.3 43 7 36
VIII.4 42 10 32
VIII.5 44 8 36
Total 215 45 170
Dari tabel tersebut di atas diketahui bahwa siswa muslim yang akan dijadikan
populasi pada penelitian kali ini sebanyak 170 orang.
2. Sampel
Berkaitan dengan populasi dan sampel maka perlu diadakannya teknik
sampling. Penelitian kali ini akan menggunakan teknik sampling berupa probability
sampling.
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
82
Adapun dari probability sampling tersebut peneliti akan memilih
menggunakan simple random sampling sebagai acuan pengambilan sampel.
Peneliti juga akan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi
tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 1%,
5%, dan 10%.
Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang di ketahui jumlahnya
adalah sebagai berikut:
Namun untuk memudahkan penelitian, maka peneliti akan mengambil sampel
dengan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang
tersedia dari rumus tersebut dengan taraf kesalahan sebesar 1%. Berhubung populasi
penelitian ini sebanyak 170 orang maka peneliti akan mengambil data dari tabel
tersebut yaitu populasi (N) sebanyak 170 orang dengan taraf kesalahan terkecil yaitu
1% maka didapat sampel sebanyak 135 orang. Peneliti beralasan semakin kecil taraf
kesalahannya maka semakin besar sampel yang digunakan sehingga akan semakin
besar pula tingkat kepercayaannya, yaitu bila menggunakan tingkat kesalahan 1%
maka tingkat kepercayaan 99%.
Dari teknik sampling di atas didapatkan penelitian ini akan menggunakan
sampel sebanyak 135 orang untuk diambil datanya.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan pada penelitian kuantitatif kali ini dapat berupa test,
pedoman wawancara, pedoman observasi dan kuesioner. Dengan menggunakan beberapa
skala pengukuran. Sebelum menyusun instrumen kuesioner (angket) dan test tertulis
(kognitif) maka peneliti terlebih dahulu menyusun kisi-kisi sesuai variabel yang akan
diteliti.
Adapun instrumen penelitian yang akan digunakan untuk variabel Kemampuan
Membaca Al-Qur’an (X) berupa kuesioner dengan menggunakan skala Guttman. Skala
dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”;”pernah-
tidak pernah”;”positif-negatif”dan lain-lain. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam
S = λ2. N. P. Qd2(N - 1)+ λ2. P. Q
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
83
bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Untuk kali ini peneliti
menggunakan instrumen dengan jawaban “benar-salah” dalam bentuk checklist dan akan
menghasilkan data interval dengan penskoran 1-0. Namun analisanya dilakukan seperti
pada skala likert. Dengan tabel penskoran sebagai berikut:
Tabel - 2Skor Variabel X Dengan Skala Guttman
JAWABAN PERNYATAAN
POSITIF
PERNYATAAN
NEGATIF
Benar 1 0
Salah 0 1
Dan untuk variabel Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) peneliti akan menggunakan
instrumen berupa test tertulis (kognitif) yang jawabannya pilihan ganda, antara a, b, c atau
d. Jika benar jawabannya maka mendapat skor 1 dan bagi yang salah mendapat skor 0,
dengan skala pengukuran menggunakan skala interval.
Sebagai instrumen pendukung peneliti juga menggunakan pedoman wawancara guna
mewawancarai kepala sekolah, guru PAI, wali kelas, dan bagian kurikulum. Peneliti juga
menggunakan instrumen pedoman observasi, untuk mengetahui apa yang terjadi di
lapangan.
Setelah instrumen kuesioner tersebut dibuat, maka peneliti melakukan uji validitas dan
uji reliabilitas terhadap butir pada instrumen tersebut, dengan melakukan uji coba
instrumen terhadap responden yang masih dalam satu populasi namun bukan sampel, jika
butir kuesioner tersebut dinyatakan valid dan reliabel maka peneliti dapat menggunakan
instrumen yang valid dan reliabel tersebut untuk pengambilan data terhadap sampel yang
telah ditentukan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dan
sangat berkaitan erat dengan instrumen penelitian yang digunakan sebagai sumber data
primer untuk mengetahui Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Angket (kuesioner),
sedangkan Hasil Belajar Pelajaran PAI dengan test tertulis (kognitif), adapun untuk
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
84
mengetahui data pendukung sebagai sumber sekunder mengenai sekolah melalui
observasi dan wawancara serta studi dokumenter. Berikut penjelasan teknisnya :
1. Sumber primer
Data diambil dari angket yang dibagikan secara keseluruhan kepada seluruh
responden (Siswa kelas VIII SMP PGRI 35) yang telah ditentukan kemudian
dikumpulkan kembali dan diberi penilaian kemudian dilakukan penelitian terhadap hasil
angket.
Adapun untuk variabel Hasil Belajar Pelajaran PAI menggunakan test tertulis
(kognitif) yang memuat soal/pertanyaan seputar pelajaran PAI kelas VIII dengan
jawaban pilihan ganda a, b, c atau d. Proses pengumpulan datanya sama dengan angket
sebelumnya.
2. Sumber Sekunder
Sebagai penyeimbang data, peneliti pun melakukan observasi terhadap sekolah
dan juga prilaku anak ketika praktek yang berhubungan dengan pelajaran PAI atau
praktek ibadah. Observasi dilakukan untuk melengkapi data tentang SMP PGRI 35
Serpong dan juga untuk melengkapi data tentang hasil belajar nyata berupa praktek dari
pelajaran PAI, dengan harapan penelitian akan berhasil lebih sempurna yaitu dengan
mengamati bagaimana perilaku mereka ketika belajar mata pelajaran PAI di sekolah.
Masih sebagai penyeimbang data, peneliti melakukan wawancara terstruktur yaitu
digunakan sebagai pengumpulan data bila peneliti telah mengetahui informasi apa yang
akan di peroleh terhadap kepala sekolah, bagian kurikulum, guru mata pelajaran PAI,
dan juga melakukan wawancara ke wali kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong.
Selain pengumpulan angket dan wawancara peneliti juga melakukan
pengumpulan data lain berupa dokumen hasil ulangan harian dan juga nilai asli ujian
tengah semester serta nilai asli ujian akhir semester ganjil dan genap sebagai upaya
untuk membandingkan antara hasil angket dari peserta dengan kaitannya pada hasil
ujian sekolah. Selain itu juga data dokumen pendukung lain yang dapat membantu
proses penelitian seperti foto atau data jumlah siswa dan jadwal siswa di sekolah.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Sedangkan
ilmunya Statistika meliputi: koleksi data, presentasi data, analisis data, dan interpretasi
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
85
data. Dan statistik yang akan digunakan oleh peneliti kali ini adalah statistik deskriptif dan
statistik inferensial.
Dalam statistik deskriptif peneliti menyajikan data secara deskriptif yang disertai
tabel baik tabel distibusi frekuensi relatif maupun tabel distribusi kumulatif, grafik dan
diagram agar data lebih mudah dipahami.
H. Hipotesis Statistik
1. Ho : Py = 0
Ha : Py > 0
Keterangan :
Py : Koefisien Pengaruh Kemampuan Membaca Al-qur’an (X) terhadap Hasil Belajar
Pelajaran PAI (Y)
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Uji Prasyarat Analisis Data
Dalam uji prasyarat analisis ini merupakan uji normalitas data yang merupakan
persyaratan data sebelum dianalisis. Kali ini peneliti melakukan uji prasyarat analisis
menggunakan program komputer berupa SPSS 11,5 for windows yang didalamnya
terkandung rumus-rumus statistik secara otomatis. Adapun pengujiannya yaitu melakukan
uji linieritas, uji normalitas melalui uji kolmogorof smirnov (KZ), dan uji
heteroskedastisitas. Dengan rincian sebagai berikut:
1. Uji Linieritas Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) dengan Hasil Belajar
Pelajaran PAI (Y)
Tabel – 3
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Hasil Belajar
Pelajaran
PAI *
Kemampuan
Between
Groups
(Combined)
67221.20
926
2585.43
1.931 .565
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
86
ANOVA Table X dan Y
Uji Linieritasnya sebagai berikut:
H0 = ỷ = β0 + β1. X1 (linier)
H1 = ỷ ≠ β0 + β1. X1 (tidak linier)
Dengan memperhatikan tabel di atas diketahui bahwa pada deviation from linearity,
diperoleh nilai P (sig.) sebesar 0,585, yang berarti bila dibandingkan dengan α = 5%
maka nilai P > α = 5% maka terima H0. Artinya hubungan Kemampuan Membaca Al-
qur’an (X1) dengan Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) berbentuk linier.
Hasil Belajar Pelajaran PAI
Kemampuan Membaca Al-Qur'an
3002001000
300
200
100
0
Observed
Linear
Membaca Al-
Qur'an
Linearity3747.245 1
3747.24
51.350 .248
Deviation
from
Linearity
63473.96
425
2538.95
9.915 .585
Within Groups 299786.7
91108
2775.80
4
Total 367008.0
00134
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
87
Gambar -1
Kurva Linier X1 dan Y
Dari gambar kurva tersebut dapat disimpulkan kesamaan garis linier-linier, kurva di
atas menunjukkan linier atau bahwa hubungan antara Kemampuan Membaca Al-
Qur’an (X) dengan Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) berbentuk linier.
2. Uji Normalitas (Uji Kolmogorov Smirnov)
Uji Normaliatas dan Galat Taksiran Regresi Y atas X
Tabel – 4One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Y atas X
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Uji Normalitasnya sebagai berikut:
H0 = Galat taksiran regresi Y atas X berdistribusi normal
H1 = Galat taksiran regresi Y atas X berdistribusi tidak normal maka terima H0
Dengan memperhatikan tabel di atas diketahui Asymp, sig. (2-tailed), dengan
nilai P sebesar 0,187 yang berarti bila dibandingkan dengan α = 5% maka nilai P
> α = 5%, maka terima H0. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Galat
taksiran regresi Y atas X berdistribusi normal.
3. Uji Heteroskedastisitas
Galat taksiran
regresi Y atas X
N 135
Normal Parameters(a,b) Mean .0000000
Std. Deviation 52.06631500
Most Extreme
Differences
Absolute .094
Positive .075
Negative -.094
Kolmogorov-Smirnov Z 1.089
Asymp. Sig. (2-tailed) .187
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
88
a. Uji Heteroskedastisitas Kemampuan Membaca Al-
Qur’an (X1) dengan Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y)
Tabel – 5
Residuals Statistics(a) X dengan Y
Minimu
m
Maximu
m Mean
Std.
Deviation N
Predicted Value 162.54 177.01 171.00 5.288 135
Std. Predicted Value -1.600 1.137 .000 1.000 135
Standard Error of
Predicted Value4.538 8.508 6.291 .948 135
Adjusted Predicted
Value161.44 179.02 171.02 5.349 135
Residual -129.50 76.18 .00 52.066 135
Std. Residual -2.478 1.458 .000 .996 135
Stud. Residual -2.497 1.467 .000 1.004 135
Deleted Residual -131.53 77.11 -.02 52.878 135
Stud. Deleted
Residual-2.548 1.473 -.003 1.011 135
Mahal. Distance .018 2.559 .993 .589 135
Cook's Distance .000 .060 .008 .011 135
Centered Leverage
Value.000 .019 .007 .004 135
a Dependent Variable: Hasil Belajar Pelajaran PAI
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
89
Scatterplot
Dependent Variable: Hasil Belajar Pelajaran PAI
Regression Standardized Predicted Value
1.51.0.50.0-.5-1.0-1.5-2.0
Regr
essio
n St
uden
tized
Res
idua
l
2
1
0
-1
-2
-3
Gambar 4.9
Grafik Plot X1 dengan Y
Dari gambar grafik di atas dapat dilihat tidak ada pola dan menyebar, titik-titik dari
plot menyebar sembarang atau tidak beraturan, tidak membentuk pola tertentu serta
berada di atas dan di bawah sumbu y = 0. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas atau dapat dikatakan varians regresi Hasil Belajar Pelajaran PAI
(Y) atas Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) bersifat homogen (karena titik tidak
beraturan).
B. Uji Hipotesis
Pengaruh Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI
(Y)
Hipotesis yang akan di uji adalah dengan rumusan sebagai berikut:
H0 = Py1 = 0
H1 = Py1 > 0
Rumusan hipotesis pertama (H0) adalah tidak terdapat pengaruh positif Kemampuan
Membaca Al-Qur’an (X) terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y). Sedangkan
rumusan hipotesis kedua (H1) adalah terdapat pengaruh positif Kemampuan Membaca
Al-Qur’an (X) terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y).
a. Uji Korelasi
Tabel – 6
Correlations X dengan Y
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
90
Kemampuan MembacaAl-Qur'an
HasilBelajar
PelajaranPAI
Kemampuan
Membaca Al-
Qur'an
Pearson
Correlation1 .101
Sig. (1-tailed) . .122
N 135 135
Hasil Belajar
Pelajaran PAI
Pearson
Correlation.101 1
Sig. (1-tailed) .122 .
N 135 135
Uji korelasinya sebagai berikut:
H0 = Py1 = 0
H1 = Py1 > 0
Dengan memperhatikan tabel di atas diketahui nilai Ry1 sebesar 0,101 dan nilai
P sebesar 0,122 (Sig. 1- tailed), setelah dibandingkan dengan α = 5% ternyata nilai
P > α = 5% maka tolak H0. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan menurut
pedoman interpretasi koefisien korelasi Guilford bahwa terdapat pengaruh positif
yang sangat rendah dan tidak signifikan namun searah pada Kemampuan Membaca
Al-Qur’an (X) terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y).
b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel – 7
Model Summary(b) X dengan Y
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
1 .101(a) .010 .003 52.262
a Predictors: (Constant), Kemampuan Membaca Al-Qur'an
b Dependent Variable: Hasil Belajar Pelajaran PAI
Bila memperhatikan tabel tersebut maka diketahui nilai R sebesar 0,101 dan
diperoleh nilai R square sebesar 0,010. Hal tersebut berarti bahwa nilai R2 atau
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
91
dikatakan juga nilai koefisien determinasi sebesar 0,010. Dari nilai tersebut dapat
disimpulkan bahwa Kontribusi/sumbangan Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X1)
terhadap peningkatan Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) adalah sebesar 1 %,
sedangkan sisanya 99 % karena faktor lainnya (yang tidak diteliti).
c. Uji Koefisien Korelasi Anova atau Uji F
Tabel – 8
ANOVA(b) X dengan Y
a Predictors: (Constant), Kemampuan Membaca Al-Qur'an
b Dependent Variable: Hasil Belajar Pelajaran PAI
Uji koefisien korelasinya adalah sebagai berikut:H0 = Pxy = 0
H1 = Pxy ≠ 0
Dengan memperhatikan tabel di atas maka diketahui nilai P sebesar 0,244 untuk sig. 2
tailed yang berarti nilai P akan menjadi 0,122 untuk sig. 1 tailed. Bila dibandingkan dengan α
= 5%, ternyata nilai P > α = 5% maka tolak H0. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh positif namun tidak signifikan pada Kemampuan Membaca Al-
Qur’an (X) terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y).
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regressio
n3747.245 1 3747.245 1.372 .244(a)
Residual 363260.75
5133 2731.284
Total 367008.00
0134
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
92
d. Uji Persamaan Regresi
Tabel – 4.26
Coefficients(a) X1 dengan Y
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 155.605 13.892 11.201 .000
Kemampua
n Membaca
Al-Qur'an
.086 .073 .101 1.171 .244
a Dependent Variable: Hasil Belajar Pelajaran PAI
Persamaan regresi (model regresi) sebagai berikut:
ỷ = β0 + β1 . X (Y dugaan)
ỷ= 155,605 + 0,086 . X
Dengan memperhatikan tabel di atas diketahui bahwa nilai β0 sebesar 155,605 dan β1
sebesar 0,86 maka persamaan regresinya sebagai berikut ỷ = 155,605 + 0,086 . X. Hal ini
berarti kenaikan satu point pada Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) akan meningkatkan
Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) sebesar 0,086 point. Dengan nilai konstanta sebesar 155,605.
Dari penjabaran uji hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
positif yang tidak signifikan dan sangat lemah namun searah atau dapat dikatakan bila
Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) tinggi maka Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) akan
tinggi walaupun pengaruhnya sangat kecil.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dari uji hipotesis, maka diperoleh kesimpulan hasil penelitian
sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang sangat rendah dan tidak signifikan namun searah
pada Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) ditandai
dengan nilai korelasi diperoleh Ry1 sebesar 0,101 dan nilai P (sig. 1 tailed) sebesar 0,122 > α
= 5% maka tolak H0, dan nilai koefisien determinasi diperoleh R2 sebesar 0,010 yang berarti
kontribusi/sumbangan Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) terhadap peningkatan Hasil
Belajar Pelajaran PAI (Y) adalah sebesar 1 %, sedangkan sisanya 99 % karena faktor
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
93
lainnya (yang tidak diteliti), lalu untuk nilai koefisien korelasi anova diperoleh nilai P (sig. 2
tailed) sebesar 0,244 atau nilai P (sig. 1 tailed) sebesar 0,122 > α = 5% maka tolak H0, artinya
terdapat pengaruh positif namun tidak signifikan pada variabel X terhadap variabel Y,
kemudian memiliki persamaan regresi dengan persamaan ỷ= 155,605 + 0,086 . X yang
berarti kenaikan satu point pada Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) akan meningkatkan
Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) sebesar 0,086 point dengan konstanta sebesar 155,605.
Artinya semakin tinggi nilai Kemampuan Membaca Al-Qur’an semakin tinggi pula nilai Hasil
Belajar Pelajaran PAI walaupun sangat lemah.
Implikasi hasil penelitian ini dimana Hasil Belajar Pelajaran PAI dapat ditingkatkan
melalui upaya-upaya sebagai berikut: upaya meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an.
Seseorang yang cakap atau mumpuni dalam membaca Al-Qur’an dapat mempelajari pelajaran
PAI lebih mudah dibandingkan mereka yang sama sekali tidak mengenal Al-Qur’an.
Kemampuan Membaca Al-Qur’an merupakan hak dasar seorang muslim oleh sebab itu sangat
dianjurkan sekali bagi seorang muslim untuk mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan
benar sesuai hukum bacaan tajwid. Untuk itu meningkatnya Kemampuan Membaca Al-
Qur’an dapat meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran PAI yang didalamnya terkandung ayat-
ayat Al-Qur’an yang digunakan sebagai dalil pada beberapa materi yang berkaitan langsung.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini saran-saran yang peneliti ajukan:
1. Bagi para siswa agar lebih memperhatikan lagi hukum bacaan Al-Qur’an atau ilmu tajwid
yang baik dan benar, serta lebih giat lagi dalam membaca Al-Qur’an di keseharian,
sehingga akan semakin terasah dan mumpuni dalam membaca Al-Qur’an, yang diharapkan
mampu meningkatkan hasil belajar disekolah khususnya pada pelajaran PAI dan tentu saja
hal tersebut sangat dianjurkan dalam agama islam.
2. Bagi para guru dan orang tua diharapkan secara rutin mendukung dan mengawasi serta
mengajarkan bacaan Al-Qur’an kepada siswa dan putra-putrinya, untuk lebih
meningkatkan kebiasaan dalam membaca Al-Qur’an setiap hari dan meningkatkan
Kemampuan Membaca Al-Qur’an serta senantiasa meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran
PAI.
3. Bagi para peneliti dan pihak-pihak yang terkait langsung dengan pembelajaran PAI,
diharapkan mampu menerapkan pola-pola aturan baku yang dapat membiasakan siswa
untuk membaca Al-Qur’an dan juga diharapkan untuk dilakukan penelitian lain seputar
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
94
faktor-faktor lain yang mempengaruhi Hasil Belajar Pelajaran PAI dengan skala populasi
yang lebih besar dari penelitian ini. Diharapkan pula agar mampu mengembangkan
penelitian seputar Hasil Belajar Pelajaran PAI dengan mengacu hal-hal yang telah di teliti
saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Al-ghozali, Syeikh Muhammad. (1997). Berdialog Dengan Al-Qur’an Memahami PesanKitab Suci Dalam Kehidupan Masa Kini. di terjemahkan oleh Masykur Hakim danUbaidillah, Bandung: Mizan.
Ali, Masran. dan Sri Nurhayati. (2006). Pendidikan Agama Islam Untuk SD Kelas II.Bandung: Inti Prima Aksara.
Ali, Muhammad. (t.th). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta:Pustaka Amani.Arikunto, Suharsimi. (1991). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.As’adiyah, (2008). Kemampuan MembacaAl-Qur’an Siswa-Siswi SMP IT Ikhsanul Fikri
Pabelan Kabupaten Magelang Yang Berasal Dari MI dan SD. Skripsi,Yogyakarta:Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.
As-shalih, Subhi. (2011). Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, diterjemahkan oleh Tim PustakaFirdaus dari judul Mabahits Fi Ulumil Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Bari, Noor. (1987). Metodologi Pengajaran Berbahasa. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UINSunan Kalijaga.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1990) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan Nasional, (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.
Khalid, Amru. (2011). Kunci memahami tujuan surat-suratAl-Qur’an yang diterjemakan olehKhozin Abu Faqih dari judul Khowathir Qur’aniyah Nazharat Fi Ahdafi SuwarilQur’an. Jakarta: Al-I’tishom.
Klein, Stephen B. (1991). Learning Principles And Applications, United States of America:McGraw-Hill.
Mahfan, (2005). Pelajaran Tajwid Praktis. Jakarta: Sandro Jaya.Morissan, (2012). et al., Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana.Muthahhari, Murtadha. (2011) Memahami Pelajaran Tematis Al-Qur’an, Tafsir Tematis
Tentang Pengetahuan, Akidah, Akhlak Dan Kehidupan Sehari-Hari, diterjemahkanoleh Muhammad Jawad Bafagih dari judul Asynaa’I baa qur’an. Jakarta: SadraInternational institute.
Nata, Abuddin. (2010). Tafsir Ayat-ayat pendidikan (Tafsir Al-ayat Al-tarbawiy). Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Nawawi, Imam. (2007). Shahih Riyadhush-Sholihin, di Takhrij oleh Muhammad NashiruddinAl-Albani, Jakarta: Pustaka Azzam.
Rijdaluddin. (2008). Filsafat Pendidikan Islam Konsep Manusia, Pendidikan Islam, DanMoral Islami, Jakarta: Pusat Kajian Islam FAI UHAMKA.
Salim, Peter. dan Yenny Salim. (1991).Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta:Modern English Press.
Sandjojo, Nidjo. (2011). Metode Analisis Jalur (Path Analysis) Dan Aplikasinya, Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
95
Santoso, Singgih. (2014). Statistik Parametrik Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS, Jakarta:Elek Media Komputindo.
Sardiman A. M., (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: RajagrafindoPersada.
-------, (1990). Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Rajawali.Shadily, Hassan. (ed.) (1980). Ensiklopedi Bahasa Indonesia. Jakarta:Ichtiar Baru -Van
Hoeve.Slameto, (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta.-------, (1991). Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta:Bumi Aksara.Sopyatiningrum, Etty. (2001). “Pengaruh Umpan Balik Guru Terhadap Siswa dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar di SLTP Muhammadiyah 22 Pamulang”, JurnalPendidikan dan Kebudayaan. No. 30 Tahun ke-7 Juli.
Sudaryono. (2012). Statistika Probabilitas (Teori Dan Aplikasi), Yogyakarta: ANDI.Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R &
D. Bandung: Alfabeta.Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Jakarta:
Kencana.
Syarifuddin, Ahmad. (2004). Mendidik Anak Mambaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an.Jakarta:Gema Insani.
Tarigan, Henry Guntur. (1991) Metodologi Pengajaran Bahasa 2. Bandung: Angkasa.-------. (1987). Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.Yayasan Penyelenggara penterjemah/pentafsir Al-Qur’an. (2011). Revisi Terjemah Oleh
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama RI, Alqur’an danTerjemahnya. Jakarta: Bintang Indonesia
Zakiyah Darajat. (1995). Metodik khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: bumi Aksara.