ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember):...
Transcript of ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember):...
ISSN : 1979-9101
MELATI
JURNAL MEDIA KOMUNIKASI ILMU EKONOMI
Diterbitkan Oleh : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) KH. Ahmad Dahlan
Lamongan JL. Ahmad Dahlan Lamongan Telp/Fax (0322) 315 987
Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil
penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori, resensi buku dan tulisan praktis
dalam bidang Ilmu Ekonomi.
Pelindung/Penasehat
Drs. H. Munadji
(Ketua BPH PT Muhammadiyah Lamongan)
Drs. H. Mustofa Nur, MM
(Ketua STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan)
Ketua Pengarah:
Dr. H. Masram, MM., M.Pd., MMKes
Drs. Arfian Mudayan, SE., M.Pd
Ketua Penyunting:
Dr. Hj. Mu’ah, MM., M.Pd
Penyunting Pelaksana:
Drs. Sugeng Utomo., M.Pd
Drs. Matali, MM
Annita Mahmudah, SE., S.Pd., M.Ak
Drs. Salamun, M.Pd
Drs. Maghfur, M.Pd
Drs. Sukahar, MM
Dra. Yulis Saidah, M.Pd
Heti Nur Aini, SE., M.Si
Drs. H. Muhammad Mahbub, MM
Penyunting Ahli/Mitra Bestari:
Dr. Supriyanto, MM (Dosen FE-Universitas Negeri Malang)
Dr. Anang Kistyanto, MM (Dosen FE-Universitas Negeri Surabaya
Alamat Penyunting Pelaksana dan Tata Usaha: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) KH.
Ahmad Dahlan Lamongan, JL. KH. Ahmad Dahlan Lamongan, Telp/Fax (0322) 315987.
Jurnal ini diterbitkan di bawah pembinaan Ketua BPH PT Muhammadiyah Lamongan (Drs.
H. Munadji) dan Ketua STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan (Drs. H. Mustofa Nur, MM).
ISSN: 1979-9101
DAFTAR ISI
Pengaruh Iklan Dan Promosi Penjualan Terhadap Penjualan Produk Pada 1
Ud. Star Nine Tritunggal Babat
Sawabi STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan
Pengaruh Kebijakan Harga Dan Kualitas Barang Terhadap Keputusan Pembelian 10
Toko Js Komputer Jalan Veteran Lamongan
Ali Basyah STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan
Pengaruh Kepuasan Nasabah Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Tabungan Haji 19
Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang Lamongan
Wahib Ashari STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan
Pengaruh Metode Mengajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa 26
Di MI Muhammadiyah 04 Moropelang
Mu’ah STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan
Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggung Jawaban Dan Konflik Peran Terhadap 35
Prestasi Kerja Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak Fatimah Lamongan
Heti Nur Ani STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan
Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Promosi Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada 45
Dealer Lamongan Indah Motor
Suryani Yuli Astuti STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan
1
PENGARUH IKLAN DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP PENJUALAN
PRODUK PADA UD. STAR NINE TRITUNGGAL BABAT
SAWABI
ABSTRAK
Iklan dan promosi menjadi prioritas pertama sebelum memasarkan kepada
pelanggan.Dengan demikian perusahaan yang memiliki sistem pengelolaan yang baik akan
menempatkan strategi pemasaran pada salah satu fungsi yang sangat penting dalam suatu
perusahaan karena keberhasilan dalam memasarkan suatu produk adalah merupakan
kesuksesan dari perusahaan itu sendiri.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Apakah ada pengaruh iklan
terhadap penjualan produk pada UD. STAR NINE? (2) Apakah ada pengaruh promosi
penjualan terhadap penjualan produk pada UD. STAR NINE ? (3) Apakah ada pengaruh
iklan dan promosi penjualan secara bersama-sama terhadap produk pada UD. STAR NINE ?
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh iklan terhadap penjualan
produk pada UD. STAR NINE. (2) Untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap
penjualan produk pada UD. STAR NINE. (3) Untuk mengetahui pengaruh iklan dan promosi
penjualan secara bersama-sama terhadap penjualan pada UD. STAR NINE. Dalam penelitian
ini populasi yang dimaksud adalah pelanggan UD. STAR NINE yang berjumlah 30 orang.
Dengan mengambil sampel menggunakan teknik sampling yaitu sampling purposive
sehingga sampel penelitian ini 30 orang responden.
Penelitian ini ada dua variabel independent yaitu iklan dan promosi penjualan.
Sedangkan variabel dependent yaitu penjualan. Penelitian ini indikator iklan diukur dengan
pendapat responden yaitu memberikan informasi, mempengaruhi konsumen, menciptakan
kesan, dan memuaskan keinginan. Indikator promosi penjualan diukur dengan pendapat
responden yaitu kiat promosi konsumen, kiat promosi perdagangan, dan kiat promosi bisnis.
Sedangkan indikator penjualan diukur dengan pendapat responden yaitu produk, harga, selera
konsumen, dan organisasi penjualan. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner
dengan alat ukur skala likert dan nilai tertinggi diberi skor 5 dan terendah diberi skor 1.
Teknik analisa data yang dipergunakan adalah regresi linier berganda dan uji hipotesis
menggunakan uji F dan uji t dengan menggunakan SPSS 18.0 For Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap penjualan secara statistik dengan hasil penghitungan nilai t-hitung sebesar 5,543 dan
2
taraf signifikan sebesar 0,000 dan promosi penjualan tidak berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap penjualan secara statistik dengan hasil penghitungan nilai t-hitung sebesar 0,213 dan
taraf signifikan sebesar 0,833. Sedangakan kalau secara simultan (bersama-sama), iklan dan
promosi penjualan memiliki pengaruh positif dan signifikan secara statistik dengan hasil
penghitungan nilai f-hitung sebesar 16,186 dan taraf signifikan sebesar 0,000.
Kata Kunci : Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Produk.
PENDAHULUAN
Perkembangan kemajuan ilmu dan
tehnologi di segala bidang dewasa ini
terutama teknologi industri mengakibatkan
semakin banyak barang yang dihasilkan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan
kepuasan konsumen. Hal itu merupakan
tantangan maju bagi perusahaan agar
produk yang telah dihasilkan dapat
terserap oleh pasar. Oleh karena itu
perusahaan semakin dituntut untuk
meningkatkan penjualannya, karena
dengan semakin tinggi penjualan suatu
produk akan mengakibatkan tinggi pula
tingkat laba yang diperoleh oleh
perusahaan.
Menurut Basu Swastha (2003 : 5),
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari
kegiatan usaha / bisnis yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan pembeli yang ada maupun
pembeli potensial. Dalam mencapai tujuan
pemasaran tersebut terdapat unsur-unsur
pemasaran yang lebih dikenal dengan
“Marketing Mix” yaitu Produk, Price,
Place and Promotion atau biasa disebut 4-
P. empat unsur ini harus saling mendukung
satu sama lain atau dengan kata lain
manajemen harus berusaha agar
komponen-komponen marketing mix itu
dapat terpadu untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Menurut Kotler (2002:658), iklan
didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan
promosi ide, barang atau jasa secara
personal oleh suatu sponsor tertentu yang
memerlukan pembayaran.
Basu Swasta : 1997:349, Dengan
semakin ramainya situasi pasar,
menambah tajamnya persaingan yang
dihadapi oleh perusahaan dalam
memasarkan hasil produknya. Dalam
mengatasi persaingan untuk mendapatkan
konsumen, perusahaan dituntut untuk
mengolah strategi pemasarannya, salah
satunya adalah promosi. Promosi di
pandang sebagai informasi atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan
3
yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran.
Pada umumnya kegiatan promosi
dibagi menjadi empat atau lebih dikenal
dengan Promotional Mix yaitu:
1. Advertising atau periklanan
2. Personal Selling atau penjualan pribadi
3. Publisitas
4. Promosi penjualan
Basu Swasta : 1997:181, Dalam
memilih sarana promosi agar promosi
yang dilaksanakan perusahaan dapat
berhasil dengan baik maka harus
memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut:
1. Dana yang tersedia
2. Sifat dari pasar
3. Jenis produk
4. Tahap dan siklus kehidupan produk.
Pemilihan sarana promosi yang tepat
akan mengefektifkan kegiatan pemasaran
yang ada akhirnya tujuan perusahaan dapat
dioptimalkan.
UD. STAR NINE merupakan sebuah
perusahaan yang bergerak dalam bidang
konfeksi. Di dalam memasarkan produk
perusahaan ini menggunakan
pertimbangan sifat pasar yakni letak
geografis, konsentrasi, dan tipe langganan
menggunakan bauran promosi yang lebih
ditentukan kepada iklan dan promosi
sebagai sarana promosi penjualannya.
Akhir-akhir ini peneliti memperhatikan
bahwa kegiatan iklan dan promosi
penjualan dalam sebuah perusahaan
merupakan kebutuhan yang sangat penting
dalam rangka mensukseskan program
pemasaran perusahaan.
METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2010:2)
menjelaskan bahwa “Metode Penelitian
pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian
merupakan sekumpulan peraturan kegiatan
dan prosedur yang digambarkan oleh
pelaku disiplin ilmu, metode merupakan
suatu cara pemecahan masalah yang
sistematis. Populasi dalam penelitian ini
adalah karyawan pada UD. STAR NINE
yang berjumlah 30 orang.
HASIL PENELITIAN
Diskripsi variabel penelitian
1. Tanggapan responden variabel iklan
Dalam variabel iklan ini, maka
dapat dilihat pada frekuensi hasil
jawaban responden terhadap masing-
masing jawaban atau indicator yang
digunakan untuk mengukur kualitas
produk. Adapun hasil dari jawaban
responden dapat disajikan dalam tabel
berikut:
4
No Jawaban responden frekuensi Presentase No Jawaban responden frekuensi Presentase
Apakah anda sudah minat dengan
iklan konveksi di UD.STAR
NINE?
Menurut anda informasi
mengenai konveksi apakah
mudah di dapat?
a SS 7 23,3 a SS 2 6,7
b S 13 43,3 b S 1 3,3
c RR 9 30 c RR 8 26,7
d TS 1 3,4 d TS 13 43,3
e STS 0 0 e STS 6 20
Apakah iklan radio bisa cukup
membuat anda mengerti?
Apakah anda sudah ingin
membeli produk dari iklan
STAR NINE?
a SS 6 20 a SS 8 26,7
b S 20 66,7 b S 13 43,3
c RR 4 13,3 c RR 7 23,3
d TS 0 0 d TS 2 6,7
e STS 0 0 e STS 0 0
Apakah iklan melalui media
cetak seperti koran bisa lebih
Apakah iklan STAR NINE
menarik?
a SS 14 46,7 a SS 6 20
b S 14 46,7 b S 11 36,7
c RR 2 6,6 c RR 12 40
d TS 0 0 d TS 1 3,3
e STS 0 0 e STS 0 0
Apakah iklan yang di tawarkan
UD.STAR NINE sangat bagus?
Apakah iklan STAR NINE
mudah dijumpai melalui
media elektronik?
a SS 4 13,3 a SS 16 53,4
b S 3 10 b S 12 40
c RR 8 26,7 c RR 1 3,3
d TS 8 26,7 d TS 1 3,3
e STS 0 0 e STS 0 0
Menurut anda iklan UD.STAR
NINE apakah cukup membuat
anda tertarik?
Apakah iklan yang
ditawarkan melalui televisi
lebih bisa dipahami?
a SS 6 20 a SS 12 40
b S 11 36,7 b S 11 36,7
c RR 11 36,7 c RR 6 20
d TS 1 3,3 d TS 0 0
e STS 1 3,3 e STS 1 3,3
1
2
3
5
7
8
9
10
4
6
2. Tanggapan responden variabel
Promosi penjualan (X2)
Dalam variabel promosi penjualan
ini, maka dapat dilihat pada frekuensi
hasil jawaban responden terhadap
masing-masing jawaban atau indicator
yang digunakan untuk mengukur
banyaknya konsumenyang datang.
Adapun hasil dari jawaban responden
dapat disajikan dalam tabel berikut:
5
No Jawaban
koesioner
Frekuensi Presentase No Jawaban
koesioner
Frekuensi Presentase
Apakah
promosi
lebih
menarik
perhatian
Apakah
promosi
STAR NINE
mengeluarka
n banyak a SS 10 33,3 a SS 12 40
b S 8 26,7 b S 12 40
c RR 11 36,7 c RR 6 20
d TS 1 3,3 d TS 0 0
e STS 0 0 e STS 0 0
Apakah
promosi
penjualan
bisa
memberikan
informasi
pada
konsumen?
Apakah ada
fasilitas
tertentu saat
memberikan
promosi?
a SS 15 50 a SS 14 46,7
b S 8 26,7 b S 13 43,3
c RR 6 20 c RR 3 10
d TS 1 3,3 d TS 0 0
e STS 0 0 e STS 0 0
Apakah
banyak
discount saat
melakukan
promosi?
Apakah
promosi
mempengaru
hi calon
pembeli?
a SS 12 40 a SS 7 23,3
b S 13 43,3 b S 15 50
c RR 2 6,7 c RR 8 26,7
d TS 3 10 d TS 0 0
e STS 0 0 e STS 0 0
Apakah
promosi
STAR NINE
cukup
bagus?
Apakah
menurut
anda
promosinya
cukup
bagus?a SS 17 56,7 a SS 3 10
b S 13 43,3 b S 13 43,3
c RR 0 0 c RR 11 36,7
d TS 0 0 d TS 3 10
e STS 0 0 e STS 0 0
Apakah anda
tertarik
dengan
promosi
yang
ditawarkan?
Apakah ada
keistimewaa
n dari
promosi
STAR
NINE?
a SS 30 100 a SS 15 50
b S 0 0 b S 12 40
c RR 0 0 c RR 3 10
d TS 0 0 d TS 0 0
e STS 0 0 e STS 0 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
6
3. Tanggapan responden variabel
Penjualan(Y)
Dalam variabel penjualan ini,
maka dapat dilihat pada frekuensi
hasil jawaban responden terhadap
masing-masing jawaban atau
indicator yang digunakan untuk
mengukur volume penjualan.
Adapun hasil dari jawaban
responden dapat disajikan dalam
tabel berikut:
No Jaswaban
koesionerfrekuensi Presentase No Jaswaban
koesionerfrekuensi Presentase
Apakah iklan
sangat
menentukan
penjualan
UD STAR
NINE ?
Apakah
penjualan
STAR NINE
sudah
memenuhi
keinginan
pembeli?a SS 9 30 a SS 5 16,7
b S 15 50 b S 15 50
c RR 6 20 c RR 9 30
d TS 0 0 d TS 1 3,4
e STS 0 0 e STS 0 0
Apakah
penjualan
produk
STAR NINE
sangat
mahal?
Apakah
penjualan
produk
sangat
tergantung
pada iklan?a SS 4 13,3 a SS 0 0
b S 16 53,3 b S 15 50
c RR 7 23,4 c RR 12 40
d TS 3 10 d TS 3 10
e STS 0 0 e STS 0 0
Apakah
penjualan
STAR NINE
bisa di
jangkau
golongan ke
bawah?
Menurut
anda, apakah
sudah tepat
cara
penjualan
STAR
NINE?
a SS 10 33,3 a SS 3 10
b S 12 40 b S 17 56,7
c RR 8 26,7 c RR 9 30
d TS 0 0 d TS 1 3,3
e STS 0 0 e STS 0 0
Apakah
penjualannya
STAR NINE
sangat
bagus?
Apakah
penjualannya
sudah cukup
laku
dipasaran?
a SS 8 26,7 a SS 4 13,3
b S 12 40 b S 14 46,7
c RR 10 33,3 c RR 12 40
d TS 0 0 d TS 0 0
e STS 0 0 e STS 0 0
Apakah harga
mempengaru
hi penjualan
STAR
NINE?
Apakah
penjualan
STAR NINE
sudah cukup
menyebar
luas?
a SS 4 13,3 a SS 8 26,7
b S 13 43,3 b S 18 60
c RR 7 23,3 c RR 3 10
d TS 5 16,7 d TS 1 3,3
e STS 1 3,4 e STS 0 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
7
HIPOTESIS I
Uji ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui seberapa jauh semua
variabel independen (X) secara bersama
– sama dapat mempengaruhi variabel
dependen (Y).
NO Variabel Fhitung Ftabel Sig
1 X1, X2
dan Y
16,186 3,29 0.000
Berdasarkantabel
nilaitabelfhitung(16.186) >ftabel(3,29).
Maka dapat disimpulkan bahwa iklan
dan promosi penjualan Terhadap vol
penjualan.
HIPOTESIS II
Uji ini digunakan untuk melihat
tingkat signifikansi variabelin dependen
mempengaruhi variabel dependen
secara individu atau sendiri – sendiri.
Berdasarkan Tabel Diatas
Bahwa:
1. Variabel Iklan
Dapat dilihat bahwa nilai t
hitung lebih besar t tabel jadi
variabel iklan berpengaruh
signifikan
2. Variabel promosi penjualan
Dapat dilihat bahwa nilai t
hitung lebih besar t tabel jadi
variabel promosi penjualan
berpengaruh signifikan
PEMBAHASAN
1. Pengaruh iklan terhadap promosi
penjualan
Dari hasipenelitian yang
penelitilakukan,
menuruttingkatsignifikasi yang
diperoleh dengan menggunakan
statistic uji F yaitu nilai t tabel
signifikasi (sig) 0,00 < 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa iklan
berpengaruh terhadap penjualan
Berdasarkan penerimaan dan
daerah penolakanya thitung (5.543)
>ttabel(2,04). Maka iklan
berpengaruh terhadap penjualan
2. Pengaruh promosi penjualan
terhadap penjualan
Dari hasil yang dilakukan,
menurut tingkat signifikasi yang
diperoleh dengan menggunakan
statistic uji F yaitu nilai t tabel
N
O
Indikat
or
Pertany
aan
Koefisi
en
Regres
i (B)
T hitung Ttabel Sig
1 Consta
nta (a)
14,766 2,818 2,03 0,009
2 Iklan 0,599 5,543 2,03 0,000
3 Promos
i
penjual
an
0,021 0,213 2,03 0,833
8
signifikasi (sig) 0.833> 0,05, Maka
dapat disimpulkan bahwa promosi
penjualan berpengaruh terhadap
penjualan
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan
pembahasan maka kesimpulan dapat
diambil
1. Variabel iklan berpengaruh
terhadap variabel penjulan produk
yang ada di ud. star nine tritunggal
babat.
2. Variabel promosi penjualan
berpengaruh terhadap penjualan
produk yang ada di ud star nine
tritunggal babat.
SARAN
Dari hasil pembahasan dan kesimpulan
maka saran dapat diperoleh:
Setelah mengetahui tujuan perusahaan,
masalah yang sedang dihadapi serta
penyebabnya, maka pada kesempatan ini
penulis akan mengungkapkan saran-saran
yang mungkin bermanfaat atau setidaknya
dapat dijadikan pertimbangan oleh
perusahaan bagi kelangsungan hidup
perusahaan dalam mencapai tujuan yang
diharapkan.
Dengan meningkatkan kegiatan iklan
berkaitan erat dengan peningkatan
penjuan, hendaknya mempunyai perhatian
yang lebih yaitu dengan meningkatkan
frekuensi kegiatan iklan agar penjualan
dapat meningkat.
Variabel promosi penjualan juga
memiliki pengaruh besar kedua terhadap
penjualan walaupun kebanyakan berjangka
pendek, maka perlu dipertimbangkan
adanya ide-ide yang menarik untuk dapat
menambah daya rangsang terhadap
konsumen baru. Hal ini dapat memberikan
nilai tambah untuk meniingkatkan
penjualan.
Demikian kesimpulan yang dapat
penulis ambil serta saran-saran yang
mungkin dapat dijadikan pertimbangan
bagi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Basu, Swasta, 2003. Teori Penjualan Edisi
1 Cetakan ke Tiga Belas.
Penerbit LP3ES. Jakarta.
Buchari, Alma, 2009. Prinsip Pemasaran
Edisi 12. Erlangga. Jakarta.
David B, Jones, 2003. Kiat Promosi Edisi
1. Penerbit BPFE.
Yogyakarta.
Djaslim, Saladen, 2002. Metode Penelitian
Akuntansi Edisi 1. Penerbit
BPFE. Jakarta.
Haini, 2008. Metodelogi Penelitian Edisi
1. Penerbit Grafindo
Persada. Jakarta
I Made Wiratha, 2006. Metode Bisnis Edisi
2. Penerbit Alfa Beta.
Bandung.
9
Kartajaya, 2005. Pengatur Metode Statistik
Edisi 1 Cetakan ke Dua
Belas. Penerbit LP3ES.
Jakarta.
Kotler, 1997. Manajemen Pemasaran
Edisi 12. Erlangga. Jakarta.
Kriyantono, 2008. Manajemen Pemasaran
Edisi 12. Erlangga. Jakarta.
Lee, 2004. Pengantar Ekonomi Edisi 3.
Penerbit UI Pres. Jakarta.
Lupiyadi dan Hamdani, 2006. Pengantar
Ekonomi Mikro Edisi 3.
Penerbit UI Pres. Jakarta.
Martin L, 1990. Promosi Penjualan Edisi
1. Penerbit Grafindo
Persada. Jakarta.
Sugiyono, 2010. Statistika dan Penelitian
Edisi 2. Penerbit Alfa Beta.
Bandung.
Surya Brata, 2003. Multifariant Non
Farmetrik, BPFE.
Yogyakarta.
10
PENGARUH KEBIJAKAN HARGA DAN KUALITAS BARANG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
TOKO JS KOMPUTER JALAN VETERAN LAMONGAN
ALI BASYAH
ABSTRAK
Perkembangan teknologi di bidang informatika saat ini membuat banyak pengusaha berpikir lebih keras untuk
membuat sebuah peluang usaha. Dari perkembangan teknologi tersebut khususnya pada hardware komputer telah
memberikan banyak peluang yang sangat berpotensial dan banyak ide usaha yang dapat dikembangkan. Dalam memulai
usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet
order. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order
tersebut.
Toko “JS Komputer” adalah sebuah toko yang bergerak disektor perdagangan khususnya dalam bidang
penjualan komputer dan aksesoris pendukungnya. Toko “JS Komputer” terletak di Jl. Veteran no.45 (depan SMAN 1
Lamongan), Lamongan. Berada di area strategis di daerah instansi pendidikan seperti SD, SMP, SMA, SMK, dan
Perguruan tinggi. Toko “JS Komputer” mulai merintis usahanya pada tahun 2008.
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel Pengaruh Harga dan Kualitas barang
terhadap keputusan pembelian pada toko “JS Komputer” Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan rancangan penelitian korelasional. Populasi penelitian ini adalah konsumen Toko “JS Komputer” sebanyak 62
orang. Jumlah sampel penelitian yang digunakan sebanyak 38 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan
sampling accidental. Instrumen penelitian ini menggunakan skala likert. Analisis data menggunakan uji korelasi ganda
dan uji asumsi klasik.
PENDAHULUAN
Mantja (2007) dengan semakin berkembangnya dan
semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap
komputer baik itu pekerja kantoran maupun pelajar
yang dalam kegiatan sehari-hari tidak bisa dilepaskan
dari komputer. Dalam kondisi saat ini. Dimana begitu
cepatnya transformasi informasi dan juga makin
terjangkaunya sarana komunikasi didukung
penggunaan internet dimasyarakat yang semakin
berkembang pesat mendorong individu untuk
mempunyai sarana komunikasi tersebut.
Menurut Houston (2005) seiring dengan
pertumbuhan ekonomi, maka dunia usaha pun
mengalami perkembangan yang pesat dengan
munculnya berbagai perusahaan yang berusaha
menciptakan produk dan jasa guna memenuhi
kebutuhan dan keinginanan konsumen. Perkembangan
pesat dalam dunia usaha juga memberikan gambaran
tentang kesejahteraan masyarakat yang semakin
meningkat, kesejahteraan yang meningkat ini akan
meningkatkan pula daya beli masyarakat atau
konsumen. Tetapi pada sisi lain perkembangan itu
menyebabkan timbulnya persaingan yang semakin
ketat pada dunia usaha.
Menurut Alma (2005) Kebijakan harga adalah
keputusan harga-harga yang akan di ikuti untuk satu
jangka waktu tertentu.
Dalam era globalisasi ini, tampaknya masyarakat
atau konsumen semakin kritis dalam menilai suatu
produk.
Menurut Stanton (2006) memberi pengertian
kualitas barang adalah suatu jaminan dalam rangka
memenuhi kebutuhan konsumen dalam memilih suatu
produk dan dalam masalah ini citra rasa pribadi sangat
berperan.
Melihat survei awal yang saya lakukan pada tanggal 23
februari 2016 terhadap 10 konsumen, 60% konsumen
jadi membeli sedangkan 40% konsumen tidak jadi
membeli.
Jadi masalah yang ada pada penelitian saya adalah
masih ada konsumen yang memutuskan tidak jadi
membeli terhadap toko JS Komputer Jl. Veteran no.45
(depan SMAN 1 Lamongan), Lamongan.
Mengingat betapa pentingnya kebijakan harga dan
memberikan kepercayaan kualitas barang terhadap
pelanggan untuk mendapatkan pelanggan yang lebih
besar, dan kita melihat betapa berperannya kebijakan
harga dan kualitas barang dalam keputusan pembelian.
METODE PENELITIAN
Pengertian Penelitian dan Jenis Penelitian
Pengertian Penelitian
Pengertian metode penelitian menurut sugiyono
(2012:2) adalah sebagai berikut:
“Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapat data yang valid dengan tujuan dapat
11
ditemukan, dibuktikan, dikembangkan suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah”.
Jenis Penelitian
Menurut sugiyono (2012:16) berdasarkan jenis
data dan analisisnya metode penelitian
diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
a. Metode penelitian yang bersifat kuantitatif
Metode kuantitatif disebut sebagai positivistic
karena berlandaskan pada filsafat positivis. Metode ini
juga dikenal sebagai metode ilmiah atau metode
scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
yaitu kongrit/ empritis, objektif, terukur, rasional, dan
sistematis, karena proses penelitian lebih bersifat seni
(kurang terpola).
b. Metode penelitian yang bersifat kualitatif
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode
naturalistic (naturalistic research) karena penelitian
dilakukan didalam kondisi yang alamiah (natural
setting), metode ini lebih banyak digunakan untuk
peneliti bidang antropologi budaya, selain itu disebut
sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul
dan di analisis lebih bersifat kualitatif.
Kerangka Kerja
Gambar 2.1 Kerangka Kerja
Penentuan Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010 : 215) menerangkan
bahwa terdapat perbedaan yang mendasar dalam
pengertian antara populasi dan sampel dalam
penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Menurut Nawawi (2004 : 141) menyebutkan
bahwa “populasi adalah totalitas semua nilai yang
mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran
kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik
tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap”.
2. Teknik Sampling
Menurut Wahyudi (2010 : 186), sampel
merupakan bagian populasi yang terwakili dan
akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang
terwakili, dimana criteria tersebut menentukan
dapat dan tidaknya sampel yang akan digunakan.
Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek
penelitian dapat mewakili dalam sampel penelitian
yang memenuhi syarat sebagai sampel. Besarnya
sampel dalam penelitian ini adalah 52 konsumen dari
62 konsumen di toko JS Komputer Jl. Veteran no.45
Lamongan. Pengambilan sampel dengan
menggunakan rumus Notoatmodjo (2003), sebagai
berikut :
keterangan :
n = Besar sampel
N = Besar populasi
D = tingkat kepercayaan atau ketepatan yang
diinginkan 10%
Sehingga dapat dihitung sebagai berikut :
( dibulatkan menjadi 38)
Teknik sampling adalah cara tertentu (yang secara
metodologis dibenarkan) yang digunakan untuk
menarik (mengambil, memilih) anggota sampel dari
anggota populasi sehingga peneliti memperoleh
kerangka sampel dalam ukuran yang telah ditentukan
(Hamidi, 2007).
Dalam penelitian ini sampling yang digunakan
adalah dengan cara teknik accedental sampling.
Accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara
aksidental dengan mengambil kasus atau responden
yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat
sesuai dengan konteks penelitian (notoadmodjo,
2010). Sehingga dalam teknik sampling di sini peneliti
12
mengambil responden pada saat itu juga di toko JS
Komputer Jl. Veteran no.45 Lamongan.
Variabel Penelitian
Variabel
Menurut Sekaran ( 2003:30 ), variabel adalah
apapun yang dapat membedakan atau membawa
variasi nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai
waktu untuk obyek atau orang yang sama, atau
pada waktu yang sama, Variabel yang digunakan
oleh peneliti adalah:
a. Independent Variabel (X)
Independent variabel (x) atau variabel bebas
adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi
variabel yang lain. Dalam penelitian ini ada tiga
variabel bebas yaitu:
1) Kebijakan harga (X1)
2) Kualitas barang (X2)
b. Dependent Variabel (Y)
Dependent variabel (y) atau variabel terikat
adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi
oleh variabel lain. Dalam penelitian ini terdapat satu
variabel terikat yaitu:
1) Keputusan pembelian (Y)
Metode Analisa Data
Uji Statistik
Analisa Regresi sederhana
Uji Regresi Linier Berganda digunakan untuk
mengukur pengaruh lebih dari satu variabel predictor
(variabel bebas) dan terhadap variabel terikat.
Rumus :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana Y = Kepuasan Konsumen
a = Konstanta
b1b2 = Koefisien Korelasi
X1 = Kualitas Produksi
X2 = Harga
e = Faktor Pengganggu
Untuk memperkuat pelaksanaan perhitungan
regresi linier berganda tersebut di atas maka perlu
dilakukan beberapa uji hipotesis sebagai berikut :
Uji F
Digunakan untuk mengetahui pengaruh secara
keseluruhan dari variabel bebas terhadap variabel
terikat.
Uji t
Digunakan untuk mengetahui apakah secara
individu variabel bebas mempunyai pengaruh yang
nyata atau tidak terhadap variabel terikat.
Uji Asumsi Klasik
Digunakan agar dapat menghasilkan estimator
linier yang akurat dan mendekati atau samadengan
kenyataan.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Sebagai dasar bahwa uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residu mengikuti distribusi
normal. Jika asumsi ini dilanggar maka model regresi
dianggap tidak valid dengan jumlah sampel yang ada.
Untuk menguji normalitas model regresi tersebut yaitu
dengan analisis grafik (normal P-P plot) dan analisis
statistik (analisis Z skor skewness dan kurtosis) one
sample Kolmogorov-Smirnov Test.
2) Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota
serangkaian data yang diurutkan menurut waktu atau
ruang. Hal ini mempunyai arti bahwa suatu tahun
tertentu dipengaruhi oleh tahun sebelumnya
menyebabkan uji F dan uji t menjadi tidak akurat.
Gejala autokorelasi mengakibatkan hasil analisis
regresi tidak lagi efisien atau varian tidak lagi
maksimum. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
autokorelasi, dapat dilakukan uji “Durbin Watson”
dengan ketentuan sebagai Berikut :
D – W < 1,08 = terdapat autokorelasi
1,08 < D – W < 1,66 = tanpa kesimpulan
1,66 < D – W < 2,34 = tidak terdapat autokorelasi
2,34 < D – W < 2,92 = tanpa kesimpulan
D – W > 2,92 = terdapat autokorelasi.
3) Uji Heteroskedastisitas
Gejala heterokedastisitas terjadi sebagai akibat
ketidaksamaan data, atau bervariasinya data yang
diteliti. Salah satu cara untuk mendeteksi kemungkinan
terjadinya gejalah tersebut adalah dengan menggunkan
uji korelasi rank spearman dengan teknik pengujian
menggunakan uji t. Apabila nilai t hitung lebih kecil
daripada t tabel, berarti tidak terjadi gejala
heterokedastisitas. Sebaliknya apabila t hitung lebih
besar dari t tabel, berarti terjadi gejala
heterokedastisitas.
4) Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas menunjukkan korelasi antar
variabel bebas dalam persamaan regresi yang
menyebabkan standar error menjadi tinggi dan
sensitive terhadap perubahan data, sehingga koefisien
regresi menjadi kurang teliti dan tingkat signifikansi
yang salah juga semakin besar. Cara mengetahui ada
atau tidaknya gejalah multikolinieritas antara lain
dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF),
13
apabila VIF kurang dari 10 maka dinyatakan tidak
multikolinieritas.
Taraf Signifikan (α)
Untuk menentukan penerimaan atau penolakan H0
didasarkan pada taraf signifikan (α) 5% dengan
kriteria:
a. H0 diterima apabila taraf signifikan > 0,05. Hal ini
berarti hipotesis alternatif ditolak atau hipotesis yang
menyatakan Kualitas Produksi dan Harga berpengaruh
terhadap Kepuasan Konsumen Pada toko JS Komputer
Lamongan ditolak.
b. H0 ditolak apabila taraf signifikan < 0,05. Hal ini
berarti hipotesis alternatif diterima atau hipotesis yang
menyatakan Kualitas Produksi Dan Harga berpengaruh
terhadap Kepuasan Konsumen Pada toko JS Komputer
Lamongan diterima.
Pembacaan Uji Statistik
a. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan
diterima atau ditolak digunakan statistik F (F test) , jika
Fhitung < Ftabel ,maka H0 diterima dan Ha ditolak ini
berarti Kualitas Produksi dan Harga tidak berpengaruh
terhadap Kepuasan Konsumen Pada toko JS Komputer
Lamongan, dan Jika Fhitung > Ftabel , maka H0
ditolak dan Ha diterima ini berarti Kualitas Produksi
dan Harga berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen
Pada Distro Oldcity Lamongan.
b. Jika thitung < ttabel , maka H0 diterima dan Ha
ditolak ini berarti Kualitas Produksi Dan Harga tidak
berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen Pada toko
JS Komputer Lamongan, dan Jika thitung > ttabel ,
maka H0 ditolak dan Ha diterima ini berarti Kualitas
Produksi dan Harga berpengaruh terhadap Kepuasan
Konsumen Pada toko JS Komputer Lamongan.
Piranti Alat yang Digunakan Untuk Menganalisis
Untuk perhitungan penelitian ini peneliti
menggunakan bantuan program SPSS (Statistical
Package for Social Science) for windows versi 18.0.
HASIL PENELITIAN
Penyajian Data
Tanggapan Responden
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil penelitian mengenai data pribadi responden
berdasarkan jenis kelamin akan disajikan pada tabel 4.1
dibawah ini :
Tabel 3.1 Data Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin (X)
Data Responden Berdasarkan Usia
Hasil penelitian mengenai data pribadi responden
berdasarkan usia akan disajikan pada tabel 4.2 dibawah
ini:
Tabel 3.2 Data Responden Berdasarkan Usia
Tanggapan Responden atas Variabel Bebas
1. Kebijakan Harga (X1)
Tabel 3.3 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban
Responden Variabel Harga
Dari tabel 3.3 di atas menunjukkan rata-rata
prosentase responden yang menjawab sangat setuju
sejumlah 47%, menjawab setuju sejumlah 25%,
menjawab netral sejumlah 22%. Hal ini menunjukkan
bahwa Kebijakan Harga di JS Komputer tergolong
baik.
2. Kualitas Barang
No Jenis Kelamin
Jumlah
(orang)
%
1 Laki-Laki
24 71,4
2 Perempuan
14 28.6
Jumlah
38
100
No Usia
Jumlah
(orang)
%
1
13 – 25 26 61,2
2
26 - 40 12 38,8
Jumlah
38 100
14
Tabel 3.4 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden
Variabel Kualitas Barang
Dari tabel 3.4 di atas menunjukkan rata-rata
prosentase responden yang menjawab sangat setuju
sejumlah 25%, menjawab setuju sejumlah 47%,
menjawab netral sejumlah 28%. Hal ini menunjukkan
bahwa Kualitas Barang di JS Komputer tergolong baik.
3. Keputusan Pembelian
Tabel 3.5 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden
Variabel Keputusan Pembelian
Dari tabel 3.5 di atas menunjukkan rata-rata
prosentase responden yang menjawab sangat setuju
sejumlah 48%, menjawab setuju sejumlah 18%,
menjawab netral sejumlah 33%. Hal ini menunjukkan
bahwa Kebijakan Harga di JS Komputer tergolong
baik.
Analisis Data
Uji Asumsi Klasik
Uji Asuksi Klasik digunakan agar dapat
menghasilkan estimator linier yang akurat dan
mendekati atau sama dengan kenyataan. Uji Asumsi
Klasik terdiri dari :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Sebagai dasar bahwa uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residu mengikuti distribusi
normal.
Gambar 3.1 P-P Plot of Regression Standardized
Residual
Dari gambar normal P-P Plot of Regression
Standardized Residual Dependent Variable dapat
dilihat bahwa sebaran data mengikuti garis normal,
maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data
terdistribusi normal.
2. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi linier ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 (sebelumnya). Pengambilan keputusan
ada autokorelasi dengan cara melihat besarnya Durbin
Watson (D-W) sebagai berikut :
Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi
positif.
Tabel 3.6
Model Summaryb
Model
R
R
Squa
re
Adjust
ed R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
dimens
ion0
1 ,377a ,142 ,098 6,32341 1,133
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
15
Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada
autokorelasi.
Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
Berdasarkan tabel di atas Durbin Watson (D-W)
sebesar 1,133. Jadi angka D-W diantara -2 sampai +2,
ini berarti tidak ada autokorelasi dalam penelitian ini.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap maka disebut
homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas
dalam penelitian ini dengan cara melihat grafik
scatterplot dan uji Gjejser.
Dasar analisis heteroskedastisitas adalah : jika ada
pola tertentu, titik-titik membentuk pola tertentu yang
teratur, maka terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak
ada pola titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Gambar 3.3 Scatterplot Dependent Variable Y
Dari gambar Scatterplot Dependent Variable Y di
atas dapat dilihat titik-titik tidak membentuk pola
tertentu dan titik-titik menyebar di atas dan dibawah
angka nol pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan
bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak
mengandung heteroskedastisitas.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas untuk mengetahui antar
variabel yang digunakan dalam penelitian ini
mempunyai korelasi. Uji multikolinearitas dilakukan
dengan menghitung nilai Variance Inflation Factor
(VIF) tiap-tiap variabel independent. Multikolinearitas
terjadi jika nilai VIF melebihi 10. Jika nilai VIF kurang
dari 10 menunjukkan bahwa korelasi antar variabel
independent masih dapat di tolerir.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai
Variance Inflation Factor (VIF) dari masing-masing
variabel independent tidak memiliki nilai yang lebih
dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi dalam penelitian ini tidak mengandung
multikolinearitas.
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisa regresi linier berganda menggunakan
program SPSS untuk mengukur ada tidaknya pengaruh
antara Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap
Keputusan pembelian dengan persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keputusan Pembelian = 53,641+0,235X1+0,510X2 +e
Dari persamaan hasil regresi di atas mempunyai arti
yang dapat disampaikan sebagai berikut :
X1 (Harga) = 0,235
Artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel Harga
dalam satu satuan, maka dapat meningkatkan
Keputusan Pembelian sebesar 0,510 dimana faktor
lainnya dalam keadaan konstan atau nol.
X2 (Kualitas Produk) = 0,510
Artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel
Kualitas Produksi dalam satu satuan, maka dapat
meningkatkan Keputusan Pembelian sebesar 0,235
dimana faktor lainnya dalam keadaan konstan atau nol.
Uji Hipotesis
Tabel 3.7
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
X1 ,937 1,068
X2 ,937 1,068
a. Dependent Variable: Y
16
Uji t
Uji t merupakan pengujian untuk mengetahui
apakah secara individu variabel bebas mempunyai
pengaruh yang nyata atau tidak terhadap variabel
terikat.
df = n - 2
df : degree of freedom
n : jumlah sampel
maka df = 38 – 2 = 36
1) Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Dari Hasil olah data pada tabel 3.8 di atas
diketahui thitung sebesar 2,255 maka diperoleh ttabel
sebesar 2,028, sehingga thitung > ttabel dan diketahui taraf
signifikan 0,030 < 0,05 di mana kriteria uji tes ini
adalah H0 ditolak dan Ha diterima ini berarti Harga
secara individu berpengaruh terhadap Keputusan
pembelian.
2) Pengaruh Produksi terhadap Keputusan
Pembelian
Dari Hasil olah data pada tabel 3.8 di atas
diketahui thitung sebesar 0,569 maka diperoleh ttabel
sebesar 2,028, sehingga thitung < ttabel dan diketahui taraf
signifikan 0,573 > 0,05 di mana kriteria uji tes ini
adalah H0 diterima dan Ha ditolak ini berarti Kualitas
Barang secara individu tidak berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian.
Uji F
Uji F merupakan pengujian untuk mengetahui
pengaruh secara keseluruhan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Dari olah data di atas dapat diketahui bahwa nilai
uji F sebesar 3,252 jadi df1 = 2 dan df2 = 36, dengan
tingkat signifikan 0,05 maka dapat diketahui Ftabel
3,26 sedangkan Fhitung sebesar 3,252 sehingga
Fhitung > Ftabel dan diketahui taraf signifikan 0,040 <
0,05 di mana kriteria uji tes ini adalah H0 ditolak dan
Ha diterima ini berarti Harga dan Kualitas Produk
secara bersama sama berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian.
Koefisien Determinasi R2
Dalam analisa ini digunakan untuk mengukur kuat
lemahnya hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat. Nilai R sebesar 0,377 ini berarti variabel Harga
dan Kualitas Produk mempunyai pengaruh sebesar
37,7% terhadap Kepuasan Konsumen, sedangkan
sisanya 62,3% dijelaskan oleh variabel-variabel lain
selain variabel Kualitas Produk dan Harga. Hal ini
menunjukkan terjadinya hubungan positif antara
Kualitas Produksi dan Harga dengan variabel
Keputusan Pembelian karena hasil Nilai R antara 0
sampai dengan 1.
PEMBAHASAN
Pengaruh Kebijakan Harga terhadap Keputusan
Pembelian.
Dari Hasil olah data pada tabel 4.8 di atas diketahui
thitung sebesar 2,255 maka diperoleh ttabel sebesar 2,028,
sehingga thitung > ttabel dan diketahui taraf signifikan
0,030 < 0,05 di mana kriteria uji tes ini adalah H0
ditolak dan Ha diterima ini berarti Harga secara
individu berpengaruh terhadap Keputusan pembelian.
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
Adhinda Putri Fernanda dengan judul “Pengaruh
Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Harga, dan
Inovasi Terhadap Kepuasan Konsumen” pada tahun
2013, diketahui bahwa harga memiliki pengaruh yang
positif terhadap kepuasan konsumen.
Harga secara individu mempengaruhi terhadap
keputusan pembelian karena dengan harga yang murah
dengan kualitas yang bagus maka akan dapat menarik
konsumen.
Pengaruh Kualitas Barang terhadap Keputusan
Pembelian.
Dari Hasil olah data pada tabel 4.8 di atas diketahui
thitung sebesar 0,569 maka diperoleh ttabel sebesar 2,028,
sehingga thitung < ttabel dan diketahui taraf signifikan
0,573 > 0,05 di mana kriteria uji tes ini adalah H0
diterima dan Ha ditolak ini berarti Kualitas Barang
secara individu tidak berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ari Widyastuti dengan judul “Pengaruh
Produksi dan Harga terhadap Kepuasan Konsumen”
pada tahun 2013 menunjukkan bahwa produksi
17
dinyatakan tidak berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen.
Kualitas barang secara individu tidak
mempengaruhi terhadap kepuasan konsumen karena
kualitas barang di JS Komputer kurang memuaskan
minat konsumen.
Pengaruh Kebijakan Harga dan Kualitas Barang
terhadap Keputusan Pembelian.
Dari olah data di atas dapat diketahui bahwa nilai
uji F sebesar 3,252 dengan tingkat signifikan 0,05
maka dapat diketahui Ftabel 3,26 sedangkan Fhitung
sebesar 3,252 sehingga Fhitung > Ftabel dan diketahui taraf
signifikan 0,040 < 0,05 sehingga Kebijakan Harga dan
Kualitas Produk secara bersama sama berpengaruh
terhadap Keputusan Pembelian.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh I Gede Surya Apria Dharma dengan
judul “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap
Kepuasan Konsumen PT. Garam (Persero) di Jawa
Timur” pada tahun 2010 menunjukkan bahwa variabel
harga dan kualitas produk berpengaruh positif terhadap
kepuasan konsumen. Hal ini terjadi dikarenakan
adanya kepuasan yang baik terhadap suatu produk
sehingga konsumen cenderung ingin membelinya lagi.
Harga dan Kualitas barang sangat berpengaruh
terhadap Keputusan Pembelian karena dengan kualitas
barang yang bagus dan dengan harga yang murah maka
dapat memuaskan pelanggan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti di toko JS Komputer Lamongan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Harga secara individu berpengaruh terhadap
Keputusan pembelian.
2. Kualitas Barang secara individu tidak berpengaruh
terhadap Keputusan Pembelian.
3. Kebijakan Harga dan Kualitas Produk secara
bersama sama berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian.
Saran
Saran yang bisa disampaikan dari hasil penelitian yang
didapat adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan toko JS Komputer bisa meningkatkan
kualitas barang sehingga meningkatkan volume
penjualan.
2. Hasil penelitian ini supaya bisa memberikan
pengetahuan tentang penerapan pengaruh kebijakan
harga dan kualitas barang terhadap keputusan
pembelian, dan mengimplementasikan pendidikan
yang didapat di perguruan tinggi.
3. Hasil penelitian ini semoga bisa sebagai penerapan
kebijakan harga dan kualitas barang terhadap
keputusan pembelian bagi mahasiswa dan juga
dapat dijadikan sebagai tambahan referensi
perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Buchari Alma 2009. Manajemen Keuangan,
Perpustakaan digital UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Diandaris Nurhandika Rahman dengan judul
“Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Persepsi
Harga, dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen
pada Pemancingan Ngrembel Asri Gunungpati
Semarang” tahun 2013
Ferdinand, A. 2007. Structural Equation Modelling
dalam Penelitian Manajemen. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
I Gede Surya Apria Dharma dengan judul “Pengaruh
Harga dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Konsumen PT. Garam (Persero) di Jawa Timur”
pada tahun 2010
Kotler, Philip & Amstrong, Gary. 2007. Dasar-dasar
Pemasaran. Jakarta: Prehallindo.
Kotler, Phillip dan Kevin L, Keller. 2009. Manajemen
Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Kirom, Bahrul. 2006. Mengukur Kinerja Pelayanan
dan Kepuasan Konsumen.
Putri Fernanda dengan judul “Pengaruh Kualitas
Produk, Kualitas Pelayanan, Harga, dan Inovasi
Terhadap Kepuasan Konsumen” pada tahun 2013
Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistik. Bandung:
Alfabeta.
Santosa. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Simamora. 2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Stanton. 2009. Mengukur Kepuasan Pelanggan.
Jakarta: PPM.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sujianto, Agus Eko. 2009. Aplikasi Statistik dengan
SPSS 16.0. Jakarta: Prestasi Pustaka Karya.
Swasta, Basu dan Handoko, Hani. 2007. Manajemen
Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: BPFE.
Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen
Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius. 2006.
Service, Quality and Satisfaction. Yogyakarta:
Andi.
18
Tjiptono, Fandy dan Gregorius, Candra. 2006. Service
Quality and Satisfaction. Bandung: Andy Offset.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, Fandy. 2012. Service Management
Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta: CV
Andi Offset
Zeithaml, Bitner & Gremler. 2006. Service Marketing,
Fourth Edition, Prentice Hall. Mc Graw-Hill.
19
PENGARUH KEPUASAN NASABAH DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
TABUNGAN HAJI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk. CABANG
LAMONGAN
WAHIB ASHARI
ABSTRAK
Pada situasi persaingan perbankan, bank-bank membutuhkan usaha yang keras untuk
mendapat calon nasabah dan mempertahankan yang sudah ada ditangan. Keberhasilan usaha
tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas. Kualitas pelayanan tercermin dari kepuasan nasabah untuk melakukan
penggunaan ulang jasa perbankan. Kepuasan nasabah dalam menggunakan jasa atau produk
yang ditawarkan dapat dijadikan masukan bagi pihak manajemen untuk meningkatkan dan
memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan. Untuk itu karyawan bagian pelayanan
sebaiknya selalu memantau kepuasan yang dirasakan oleh nasabah perbankan untuk
mencapai loyalitas dari para nasabah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan yang dirasakan oleh nasabah, khususnya pada
tabungan haji PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang Lamongan pada Bulan
Maret Tahun 2015. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner
dengan menggunakan skala likert dan metode penentuan sampel yang digunakan adalah
total random sampling sebanyak 41 sampel. Metode analisis yang digunakan adalah
metode regresi linear berganda (multi linear regression).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang terdiri atas kualitas
produk dan pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, selain itu dengan
uji F dilihat bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
pelanggan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 atau 0%.
Keyword : kualitas produk, pelayanan dan kepuasan nasabah.
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi sekarang ini
setiap organisasi maupun perusahaan
diharapkan untuk dapat mengetahui
kondisi pasar dan pelangganya dengan
sebaik dan secermat mungkin agar
memenangkan persaingan
organisasi ataupun perusahaan dalam
menghadapi persaingan yang pada era
sekarang bukan hanya di dalam negeri
melainkan juga persaingan perusahaan dari
luar negeri atau dengan kata lain
menghadapi persaingan dari perusahaan
atau organisasi yang berskala
global. Persaingan ini terjadi dimana
semakin banyak tumbuhnya organisasi –
organisasi atau perusahaan baru yang
menawarkan berbagai macam produk atau
jasa dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen yang mengakibatkan
setiap organisasi wajib memperioritaskan
terhadap kepuasan pelanggan. Pada
dasarnya yang menjadi tujuan perusahaan
atau organisasi adalah untuk dapat
memperoleh laba ataupun tujuan yang
diharapkan oleh manajemen dan
para stakeholder agar dapat tercapai sesuai
dengan target yang telah ditetapkan.
Perusahaan atau organisasi
harus dapat mempertahankan pelanggan
serta dapat mencari calon pelanggan baru.
Dalam hal ini peran seorang pimpinan
harus mampu mengarahkan sebuah
organisasi maupun perusahaan yang
dipimpinnya serta menentukan kebijakkan
dan langkah - langkah yang strategis agar
suatu organisasi maupun perusahaan dapat
hidup dan berkembang dalam derasnya
persaingan yang begitu tajam. Dalam
mencapai tujuan dari organisasi atau
20
perusahaan salah satunya adalah dapat
memberikan rasa kepuasan kepada
pelanggan maupun pembeli. Maka dalam
hal ini setiap organisasi atau perusahaan
harus dapat memberikan rasa kepuasan
kepada pelanggan atau calon pelanggan
guna menjadikan suatu organisasi dapat
mempertahankan pelangggan yang sudah
ada, karena pada dasarnya mencari calon
pelanggan - pelangggan baru lebih sulit
dari pada mempertahankan pelanggan
yang sudah ada.
Konsumen atau pelanggan merupakan
urat nadi bagi organisasi dimana semua
aktivitas organisasi tertumpuh pada jumlah
pelanggan maupun konsumen. Organisasi
ataupun perusahaan harus dapat
memperhitungkan kebijakan serta
peraturan yang lebih menunjang dengan
visi dan misi dari perusahaan itu berdiri.
Organisasi harus cepat berbenah diri serta
lebih respons dalam
memberikan pelayanan serta rasa
kepuasan kepada pelanggan ataupun calon
pelanggan baru. Karena pada dasarnya
semua pelanggan adalah asset bagi setiap
organisasi. Sedikit atau banyak jumlah
pelanggan menunjukkan sebuah organisasi
memberiakan rasa ataupun
penggalaman yang berbeda kepada
pelanggan.
Rasa kepuasan yang dialami oleh
pelanggan tentu akan memberikan
kontribusi bagi pihak internal suatu
organisasi. Hal ini bisa dilihat dari
banyaknya keluhan yang dirasakan oleh
pelanggan ataupun saran-saran serta
kritikkan yang menjadikan bahan
masukkan organisasi dalam menetapkan
strategi dalam menghadapi dunia
persaingan. Keluhan maupun komplain
sebaiknya harus diolah dan dijadikan
bahan pertimbangan dalam mengambil
sebuah keputusan strategis yang
mengarahkan kepada pencapian dari tujuan
organisasi tersebut. Rasa kepuasan yang
telah didapatkan oleh pelanggan serta
pelayanan yang telah diberikan oleh
organisasi merupakan suatu rasa yang
diharapkan dengan rasa yang
dirasakannya. Apa bila rasa kepuasan
melebihi dari apa yang diharapkan inilah
yang disebut dengan kepuasan
(saticfection) dan sebaliknya apa bila
konsumen merasa rasa kepuasan kurang
dari yang diharapkannya dinamakan
ketidakpuasan (unsatisfection).
Rasa kepuasan merupakan cerminnan
dari pelayanan yang diberikan organisasi
kepada pelanggan. Pelayanan ini
memberikan sinyal positif apabila tidak
terjadi banyak komplein yang diberikan
pelanggan. Pelayanan yang baik
menunjukkan bahwa kinerja dari
organisasi bekerja dengan pola maupun
dari alur yang telah diatur sejak awal
ditetapkannya sebuah kebijakkan.
Kepuasan pelanggan merupakan suatu
sikap dan perilaku yang diterimahnya
olehnya ketika dan sesudah dilayani oleh
organisasi ataupun perusahaaan. Rasa puas
ataupun tidak terpuasankan dengan
pelayanan tersebut mengakibatkan
menimbulkan sebuah pengalaman yang
tersendiri bagi seorang pelanggan. Rasa
puas yang dirasakan akan menambahkan
pengalaman tersendiri bagi nasabah.
Kepuasan tersebut akan disimpan dalam
memori jangka panjang di fikiran
pelanggan sehingga suatu saat nanti ia
akan kembali di perusahan dan akan
melakukan pembelian ulang.
Menurut Kotler dan Keller
(2007:177), kepuasan pelanggan adalah:
Perasaan senang atau kecewa seseorang
yang muncul setelah membandingkan
antara kinerja (hasil) produk yang
dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil)
yang diharapkan. Jika kinerja berada
dibawah harapan, pelanggan tidak puas.
Jika kinerja memenuhi harapan pelanggan
puas, jika kinerja melebihi harapan,
pelanggan amat puas atau senang.
Banyak faktor yang mempengaruhi
dari kepuasan pelanggan
diantaranya kualitas produk , harga,
service quality, teknologi dan
emosional. Akan tetapi pada perusahaan
yang bergerak pada bidang jasa misalnya
rumah sakit, bengkel, perbankan, asuransi
21
adalah salah satu dari
beberapa perusahaan yang bergerak pada
jasa terutama dalam hal pelayanan yang
diberikan kepada para pelanggannya agar
kepuasan dapat dirasakan olh setiap
pelanggan.
Sebagai perusahaan yang bergerak
pada bidang jasa khususnya dalam
memberikan pelayanan, maka perlu
difahami bersama bahwa pelanggan adalah
roda kemajuan bagi sebuah perusahaan. Ini
mengindikasikan bahwa kepuasan
pelanggan dapat tercapai dengan
memberikan kualitas pelayanan yang
terbaik dibandingkan dengan palayanan
yang diberikan pesaing dari perusahaan
tersebut.
Menurut Kotler di
dalam Laksana (2008:85) kualitas
pelayanan (Service Quality) adalah setiap
tindakkan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak
lain, yang pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan kepemilikkan
apapun. Istilah kualitas pelayanan
(SerQua) merupakan satu model yang
banyak diretapkan dalam beberapa industri
jasa dalam mengukur rasa kepuasan
pelanggan.
Banyak faktor yang mempengaruhi
baik-buruknya dari kualitas pelayanan
yang diberikan kepada pelanggannya.
Menurut Tjitono (2008:97) ada tujuh
penyebab baik dan buruknya dari kualitas
pelayanan yakni (1) produksi dan
konsumsi yang terjadi secara simultan, (2)
intensitas tenaga kerja yang tinggi, (3)
dukungan terhadap pelanggan internal
kurang memadai, (4) gap komunukasi, (5)
memperlakukan pelanggan dengan cara
yang sama, (6) perluasan atau
pengembangan layanan secara berlebihan,
dan (7) visi bisnis jangka pendek.
Sebuah perbankan yang dalam
menghadapi derasnya persaingan dalam
mempertahankan nasabah adalah tugas
yang tiada henti dalam memahami akan
kepuasan nasabah. Bagi perbankan yang
dapat memberikan nilai dan kepuasan
merupakan salah satu kunci sukses dalam
memenangkan persaingan.
Pentingnya peningkatan kualitas
pelayanan bagi dunia perbankan
merupakan salah satu cara dalam
memberikan rasa kepuasan kepada
nasabah yang memungkinkan akan
menciptakan kepuasan dibenak nasabah
perbankan tersebut. Ada beberapa
keuntungan bagi setiap perbankan yang
dapat menciptakan rasa kepuasan
diantaranya menurut Yuri dan
Nurcahyo (2010:115) terdapat beberapa
manfaat jika perusahaan dapat
memaksimalkan tingkat kepuasan
pelanggannya, antara lain adalah: menjaga
hubungan harmonis antara perusahaan dan
para pelanggannya, memberikan dasar
yang baik bagi pembelian ulang,
mendorong terciptanya totalitas pelanggan.
PT. Bank Rakyat Indonesia adalah
salah satu badan usaha milik negara yang
bergerak pada jasa pelayanan simpanan
maupun pinjaman dana masyarakat. Dalam
persaingan yang begitu tajamnya PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang
Lamongan Tahun 2015 dituntut agar dapat
mempertahankan para nasabahnya dengan
jalan mempertahankan pelanggan serta
berusaha mencari para calon nasabah baru
dengan memberikan kualitas pelayanan
kepada nasabahnya sebaik mungkin
dibandingkan dengan perbankan
lainnya. Rasa kepuasan nasabah adalah
modal bagi perbankan dalam mencapai
visi dan misinya. Maka sudah selayaknya
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Cabang Lamongan Tahun 2015 dapat
memberikan kualitas pelayanan yang baik,
agar supaya nasabah tetap setia dan loyal
terhadapnya. Di satu sisi apabila dari awal
telah gagal menciptakan rasa
kepuasan nasabah maka dapat dipastikan
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Cabang Lamongan Tahun 2015 tidak akan
dapat mencapai daripada visi dan misi
bahkan juga akan mengalami kekalahan
dalam persaingan dengan perbankan-
perbakan lainnya. Kualitas
pelayanan yang diberikan PT. Bank
22
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang
Lamongan Tahun 2015 kepada pelanggan
atau nasabah tabungan haji haruslah
mempunyai perbedaan dari pelayanan
yang lain dari perbankan lainnya.
Perbedaan tersebut biasanya dalam arti
keramahan yang diberikan karyawan
perbankan serta waktu pelayanan yang
tepat tanpa harus menunggu lama untuk
dilayani.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif atau
kualitatif research yaitu jenis penelitian
yang berusaha menentukan teori, yaitu
teori subtantif atau formal, yang semuanya
jelas berasal dari data (Sadjana,
1996:160).
Data penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif deskriptif. Metode
statistik deskriptif ialah statistik yang
digunakan untuk menganalisa data dengan
cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi
(Sugiyono, 2008:147). Penelitian
deskriptif disini menggunakan metode
survei yaitu penyelidikan yang diadakan
untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-
gejala yang ada dan mencari ketrangan-
keterangan secara faktual, baik tentang
institusi sosial, ekonomi atau politik dari
suatu kelompok ataupun suatu daerah
(Nazir, 1988:65).
Populasi dalam penelitian ini
adalah kepuasan nasabah bank BRI
cabang lamongan sebanyak 41 orang.
Tehnik penganbilan sampel menggunakan
aksidental sampling
HASIL PENELITIAN
DISKRIPSI VARIABEL
PENELITIAN
1. Variabel Kepuasan Nasabah (X1)
Tabel tanggapan responden terhadap
Variabel Kepuasan Nasabah (X1)
menunjukkan bahwa sebagian
besar nasabah yang memberikan
tanggapan bahwa PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk. Cabang
Lamongan memberikan karakteristik
kepuasan nasabah yang baik, hal ini
mengindikasikan bahwa nasabah
setuju tentang indikator kepuasan
nasabah yang meliputi kenyamanan
diruang tunggu, kemampuan
karyawan dan perasaan baik nasabah
setelah mendapatkan pelayanan.
Nasabah menilai karakteristik
kenyamanan diruang tunggu yang
diberikan berjumlah 60,98% dengan
frekuensi 25 nasabah. Kemudian
nasabah menilai kemampuan
karyawan dalam memberikan
pelayanan yang diberikan berjumlah
51,22% dengan frekuensi 21 nasabah
dan penilaian nasabah terhadap
perasaan baik di PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk. Cabang
Lamongan berjumlah 43,90% dengan
frekuensi 18 nasabah.
2. . Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
Tabel tanggapan responden terhadap
Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
menunjukkan bahwa sebagian besar
nasabah yang memberikan tanggapan
bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk. Cabang Lamongan
memberikan fasilitas kantor yang cukup
baik kepada para nasabah dengan jumlah
39,02% yang memiliki frekuensi 16
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
P1 9 7 25 0 0 148 21,95 17,07 60,98 0,00 0,00 100,00
P2 5 21 15 0 0 154 12,19 51,22 36,59 0,00 0,00 100,00
P3 13 18 10 0 0 167 31,71 43,90 24,39 0,00 0,00 100,00
469 100,00
sumber: data yang diolah, 2015
TOTAL TOTAL
totalSKOR
NO totalPERSENTASE (%)
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
P1 10 15 16 0 0 158 24.39 36.59 39.02 0.00 0.00 100.00
P2 8 22 11 0 0 161 19.51 53.66 26.83 0.00 0.00 100.00
P3 10 21 10 0 0 164 24.39 51.22 24.39 0.00 0.00 100.00
483 100.00
sumber: data yang diolah, 2015
TOTAL TOTAL
totalSKOR
NO totalPERSENTASE (%)
23
nasabah. Kemudian nasabah memberikan
tanggapan yang sangat baik terhadap
kemampuan karyawan dengan jumlah
53,66% dengan frekuensi 22 nasabah.
Mengenai pengetahuan karyawan nasabah
juga memberikan tangggapan yang baik
dengan jumlah 51,22% dan frekuensi 21
nasabah. Dengan demikian dapat
dikatakan menunjukkan pengakuan yang
baik mengenai kualitas pelayanan. Maka
nasabah akan merasa semakin percaya
kepada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk. Cabang Lamongan.
3. Variabel Tabungan Haji (Y)
Tabel tanggapan responden terhadap
Variabel Tabungan Haji (Y)
menunjukkan bahwa nasabah
memberikan tanggapan yang sangat
baik terhadap pembayaran secara
online untuk tabungan haji jumlah
51,22% dengan frekuensi 21 nasabah.
Penilaian baik terhadap gratis biaya
administrasi sejumlah 51,22% dengan
frekuensi 21 nasabah. Sedangkan
untuk buku tabungan nasabah nasabah
memberikan penialian yang sangat
baik dengan jumlah 75,61% frekuensi
31 nasabah.
HIPOTESIS
UJI HIPOTESIS I
Untuk menguji pengaruh variabel
kepuasan nasabah dan kualitas pelayanan
terhadap tabungan haji pt. bank rakyat
indonesia (persero), tbk. cabang lamongan.
Dengan menggunakan uji t atau parsial.
Apabila nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Sebaliknya apabila thitung <
ttabel maka Ho diterima Ha ditolak maka
pengujian hiposesis secara parsial dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
1) Pengaruh kepuasan nasabah (X1)
terhadap tabungan haji (Y)
1. Nilai thitung = 4,317
Tingkat signifikan = 5%
dengan derajat bebas (degree
of freedom/df) = (n-2) = 41-2 =
39
ttabel = 2/ = (0,025 : 39) ≈
2,001
2. Kesimpulan :
Karena thitung lebih besar dari
ttabel pada tingkat = 5%
maka H0 ditolak dan H1
diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel kepuasan
nasabah (X1) secara parsial
berpengaruh signifikan
terhadap tabungan haji (Y).
2) Pengaruh kualitas pelayanan (X2)
terhadap tabungan haji (Y).
1. Nilai thitung = 4,317
Tingkat signifikan = 5%
dengan derajat bebas (degree
of freedom/df) = (n-2) = 41-2 =
39
ttabel = 2/ = (0,025 : 39) ≈
2,001
2. Kesimpulan :
Karena thitung lebih besar dari
ttabel pada tingkat = 5%
maka H0 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel
kualitas pelayanan (X2) secara
VARIABEL t
hitung t tabel KETERANGAN
X1
Kepuasan
Nasabah
4,317 2,022 Signifikan
X2 Kualitas
Pelayanan 3,849 2,022 Signifikan
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
P1 9 21 11 0 0 162 21.95 51.22 26.83 0.00 0.00 100.00
P2 8 21 12 0 0 160 19.51 51.22 29.27 0.00 0.00 100.00
P3 7 31 3 0 0 168 17.07 75.61 7.32 0.00 0.00 100.00
490 100.00
sumber: data yang diolah, 2015
TOTAL TOTAL
totalSKOR
NO totalPERSENTASE (%)
24
parsial berpengaruh signifikan
terhadap tabungan haji (Y).
UJI HIPOTESIS II
Untuk menguji pengaruh variabel
kepuasan nasabah dan kualitas pelayanan
terhadap tabungan haji pt. bank rakyat
indonesia (persero), tbk. cabang lamongan.
Dengan menggunakan uji F Atau simultan.
Apabila nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Sebaliknya apabila Fhitung
< Ftabel maka Ho diterima Ha ditolak maka
pengujian hiposesis secara simultan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Dapat diperoleh gambaran bahwa
nilai F hitung sebesar 52,673 sedangkan
nilai F tabel sebesar 3,238 angka ini
didapat dari tabel F dengan nilai v1
sebesar 2 sebagai residual dan v2
sebesar 38 sebagai df (derajat
kebebasan) dengan taraf kesalahan 0,05
(5%).
Adapun langkah - langkah dalam uji
F adalah :
1. Nilai Fhitung = 52,673
Ftabel (df pembilang/k ; df
penyebut/ n-(k+1)
Ftabel(2 ; 38; 0.05) = 3,238
2. Kesimpulan :
Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel pada
tingkat = 5% (52,673 > 3,238) maka
H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini
mampu menunjukkan bahwa variabel
kepuasan nasabah (X1) dan kualitas
pelayanan (X2) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap
tabungan haji (Y), sehingga hipotesis
pertama teruji kebenarannya.
PEMBAHASAN
Dapat dilihat dari variabel
kepuasan nasabah dan kualitas
pelayanan, ada dua yang signifikan
terhadap pergerakan tabungan haji,
sehingga dapat dijelaskan tiap variabel
sebagia berikut :
1. Dari variabel kepuasan nasabah
terdapat pengaruh positif terhadap
tabungan haji yang berarti dengan
meningkatnya variabel tabungan haji
sebesar satu poin maka tabungan haji
akan naik 0.473 poin dengan catatan
variabel kualitas pelayanan tetap.
2. Dari variabel kualitas pelayanan
terdapat pengaruh yang positif
terhadap tabungan haji itu berarti
dengan meningkatnya variabel
kualitas pelayanan sebesar satu poin
maka tabungan haji akan naik sebesar
0.547 poin dengan catatan variabel
tabungan haji tetap.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan setelah dilakukan
pengujian mengenai pengaruh kepuasan
nasabah dan kualitas pelayanan
terhadap tabungan haji di PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Cabang Lamongan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
1. Secara parsial disimpulkan bahwa
kepuasan nasabah berpengaruh
signifikan terhadap tabungan haji di PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Cabang Lamongan.
2. Secara parsial disimpulkan bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regress
ion 104.428 2 52.214
52.67
3 .000a
Residua
l 37.669 38 .991
Total 142.098 40
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan (X2),
Kepuasan Nasabah (X1)
b. Dependent Variable:
Tabungan Haji (Y)
25
signifikan terhadap tabungan haji di PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Cabang Lamongan.
3. Secara serentak variabel kepuasan
nasabah dan kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tabungan haji di PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Cabang Lamongan.
SARAN
1. Bahwa variabel kepuasan nasabah
berpengaruh signifikan terhadap
tabungan haji. Maka diharapkan
kepada pihak PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk. Cabang
Lamongan agar tetap memperhatikan
dan meningkatkan kepuasan nasabah
yang lebih baik agar nasabah semakin
yakin untuk memiliki tabungan haji.
2. Bagi pihak PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk. Cabang
Lamongan, untuk hal kualitas
pelayanan haruslah diperhatikan dan
ditingkatkan agar nasabah semakin
yakin dan percaya terhadap produk
tabungan haji.
3. Diharapkan penelitian ini dapat
digunakan sebagai acuan bagi
penelitian selanjutnya dengan variabel
yang lain. Variabel yang lebih banyak
seperti variabel keunggulan fasilitas -
fasilitas tabungan haji sehingga
penelitian dapat berkembang dan
dapat mengungkap lebih banyak
permasalahan yang dapat
mempengaruhi tabungan haji di PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk. Cabang Lamongan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,2006, Prosedur Penelitian,
Rineka Cipta Jakarta.
Assauri,sofjan.2008 Manajemen Produksi
Dan Operasi (edisi revisi).
Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Indonesia: Depok-Jawa
barat.
Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi. 2001
Metodelogi Penelitian,Bumi
Aksara, Jakarta.
Ghozali, imam 2005. Aplikasi analisis
multivariate dengan program
SPSS. Gramedia
Kotler, Philip & Gery Armstrong, 1997,
Alih Bahasa; Alexander Sindoro,
Penyunting; Benyamin Molan,
Dasar-dasar Pemasaran, Edisi
Jilid dua, Prenhalindo,
Kotler, Philip 2007, Alih Bahasa:
Benyamin Molan; Penyunting:
Bambang Sarwiji, SE;
Manajemen Pemasaran, edisi 12
Jilid 2; PT.INDEKS, Jakarta.
Kotler, Philip dan killer,2009, manajemen
pemasaran,edisi 13 jilid 1.
Jakarta.
Kotler, Philip dan killer,2009,manajemen
pemasaran,edisi 13 jilid 2.
Jakarta.
Ratih hurriyati,2008. Bauran Pemasaran
dan Loyalitas
Konsumen,alfabeta,Bandung.
Santoso Singgih, 2002, Statistik
Parametrik,Cetakan Ketiga, PT.
Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.
Santoso Singgih,2002,Mengolah Data
Statistik Secara Professional,Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Sumarwan,ujang.2003.Prilaku konsumen,
Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. Galia Indonesia,
Jakarta.
Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis,
Cetakan keenam, Bandung :
Penerbit CV. Alfabeta.
Sugiyono.2008.Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan
R&D.Bandung Alfabeta.
Sugiyono.2009. Metode Penelitian
Kuantitatif Dan Kualitatif.CV.
Alfabeta:Bandung.
Umar, Husein, 2005, Metode Penelitian
Untuk Skipsi dan Tesis Bisnis, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
26
PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA
DI MI MUHAMMADIYAH 04 MOROPELANG
MU’AH
ABSTRAK
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Secara
mendasar pendidikan mempunyai peranan meningkatkan kemampuan dasar manusia untuk mendapatkan,
memanfaatkan, mengembangkan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. SDM berkualitas sangat penting,
dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Oleh karenanya, perluasan dan pemerataan kesempatan belajar
merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan, baik sarana maupun prasarana pendidikan tingkat dasar,
menengah dan atas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh di antara faktor metode mengajar dan motivasi belajar
bisa mempengaruhi prestasi siswa. Analisis ini menggunakan regresi linier berganda untuk menguji seberapa kuat
pengaruh variabel independen terhadap dependen. Berdasarkan hasil penelitian secara statistik variabel metode
mengajar dan motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi siswa di MI Muhammadiyah 04
Moropelang.
Kata Kunci: Statistik Variabel Metode Mengajar dan Motivasi Belajar
PENDAHULUAN
Siswa adalah sumber daya yang berharga dalam
sekolah, sebab melalui kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh manusia ini, sekolah dapat mencapai
tujuannya. Seiring dengan itu pula guru sebagai
anggota sekolah mengupayakan agar pendidikan tetap
berlangsung kehidupannya serta mengembangkannya
untuk mencapai kemajuan yang diinginkan, karena
sebagai salah satu bentuk kehidupan. Sekolah ini pun
terikat dalam proses keberadaan pertumbuhan dan
perkembangan.
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Secara mendasar pendidikan mempunyai peranan
meningkatkan kemampuan dasar manusia untuk
mendapatkan, memanfaatkan, mengembangkan, serta
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. SDM
berkualitas sangat penting, dalam melaksanakan
pembangunan berkelanjutan. Oleh karenanya,
perluasan dan pemerataan kesempatan belajar
merupakan salah satu prioritas utama dalam
pembangunan, baik sarana maupun prasarana
pendidikan tingkat dasar, menengah dan atas. Pada
awalnya dimulai dengan program wajib belajar 6
tahun, kemudian diperluas 9 tahun, sehingga
mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam
pendidikan. Dengan demikian, setiap anak
mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti
pendidikan sampai ke tingkat atas minimal sampai
tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Penempatan siswa merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan meningkatnya motivasi belajar
siswa pada suatu sekolah. Penempatan siswa adalah
bentuk dari pengembangan sumber daya manusia yang
mengarah pada pencapaian keunggulan sekolah
karena penempatan siswa adalah bentuk usaha
meningkatkan motivasi belajar siswa. Penempatan
siswa akan membawa dampak positif karena akan
mampu meningkatkan kemampuan, keterampilan dan
sikap siswa terhadap tugas-tugasnya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan pihak
sekolah untuk menunjukkan prestasi adalah dengan
memberikan metode mengajar dan program siswa
yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
membawa konsekuensi logis kepada sekolah yang
bekerja untuk mencapai target prestasi pendidikan.
Untuk memenangkan persaingan maka sekolah
dituntut untuk memperbaiki prestasi kepada sekolah
yang menjadi sentral dalam pelayanan sebuah
pendidikan.
Dengan adanya prestasi yang tinggi sangat
dibutuhkan untuk dapat bekerjasama antar siswa serta
dapat mencapai tujuan sekolah. Tetapi sebaliknya
dengan adanya siswa yang memiliki prestasi rendah
akan sukar untuk mencapai hasil kerja yang baik, serta
siswa itu akan segera menyerah daripada berusaha
untuk mengatasi kesukaran tersebut. Hal ini akan
berlainan apabila siswa mempunyai prestasi yang
tinggi, sebab dengan prestasi yang tinggi para siswa
akan berusaha untuk mengatasi kesukaran dalam
menjalankan tugas dan pekerjaannya yang diberikan
guru.
Siswa sebagai unsur dalam sekolah inilah yang
diharapkan prestasinya dalam mencapai tujuan
28
sekolah dengan belajar sesuai dengan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya. Jadi prestasi merupakan
hasil yang dicapai setelah siswa melakukan suatu
pelajaran. Pelajaran atau tugas dari guru ini
sebelumnya sudah ditentukan terlebih dahulu dalam
suatu perincian pelajaran. Jadi pentingnya prestasi
belajar ini berkaitan dengan masa depan siswa juga
sekolah yang bersangkutan.
Bagi sekolah, di dalam prestasi belajar siswa
dapat memberikan suatu faedah yang sangat besar,
karena dapat diwujudkan keahlian yang dimiliki dari
pendidikan formal maupun pendidikan non-formal
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh
sekolah.
Peningkatan diri siswa dalam mengerjakan
pelajaran melalui prestasi belajar dilaksanakan agar
dapat mengetahui prestasi yang diraih oleh siswa
sehingga untuk memudahkan sekolah dapat
menentukan pengembangan dan kompensasi yang
diberikan kepada sekolah yang telah melalui tahap
seleksi yang ketat, kemudian dilatih dan ditempatkan
sesuai dengan kemampuannya.
METODE PENELITIAN
Kerangka Kerja
Kerangka operasional/kerangka kerja adalah
pentahapan (langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah)
mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya,
yaitu kegiatan sejak awal penelitian akan dilaksanakan
(Nursalam, 2003).
Gambar : 2.1 Kerangka Kerja Pengaruh Metode
Mengajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi
Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang
Penentuan Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya,
(Sugiyono, 2012:80).
Menurut Suharsimi, Arikunto (2006: 130)
populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Siswa MI Muhammadiyah 04
Moropelang.
2. Sampel dan Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2012:81) sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.
Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel secara
sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang
diperlukan.
Sampel dalam penelitian ini adalah 42 siswa
terdiri dari kelas 4, 5 dan 6 MI Muhammadiyah 04
Moropelang, karena memenuhi kriteria dan dianggap
sudah bisa menggambarkan apa yang menjadi tujuan
dan permasalahan penelitian, sedangkan untuk kelas 1,
2, dan 3 menurut peneliti belum memenuhi kriteria
dan belum bisa menggambarkan permasalahan
penelitian, karena dari segi usia masih terlalu dini dan
belum bisa memahami suatu masalah dengan
sebenarnya.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel
Menurut Cholid, Narbuko, Abu, Achmadi
(2010:122) variabel adalah obyek pengamatan
penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2009:2)
variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya.
a) Variabel bebas (Independent Variable)
Menurut Sugiyono (2009:4) variabel bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat)
b) Variabel terikat (Dependent Variable)
29
Menurut Sugiyono (2009:4) variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Definisi Oprasional Variabel
Menurut Cholid, Narbuko, Abu, Achmadi (2010:129)
definisi operasional adalah definisi yang didasarkan
atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat
diamati, konsep yang dapat diamati adalah merupakan
hal yang sangat penting, karena hal yang diamati itu
membuka kemungkinan bagi orang lain. Selain
peneliti sendiri untuk dilaksanakan, juga agar orang
lain dapat melakukan hal yang serupa, sehingga apa
yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji
kembali oleh orang lain.
Definisi operasional, variabel dan pengukuran
merupakan penyatuan pandangan dan kesamaan
pendapat mengenai beberapa istilah dalam penelitian
ini yang dijadikan sebagai variabel yang diteliti adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.1 Variabel Operasional
HASIL PENELITIAN
Tanggapan Responden
1) Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil penelitian mengenai data pribadi responden
berdasarkan jenis kelamin akan disajikan pada tabel di
bawah ini:
No Jenis
Kelamin
Jumlah
(orang) Prosentase (%)
1 Laki-Laki 21 50%
2 Perempuan 21 50%
Jumlah 42 100%
Sumber:Kuesioner
Tabel 3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin
Dari tabel 3.1 di atas menunjukkan bahwa responden
yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 21 orang dan
yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 21 orang.
Dari keterangan tersebut dapat diketahui bahwa
responden laki-laki dan perempuan berjumlah sama.
2) Data Responden Berdasarkan Usia
Hasil penelitian mengenai data pribadi
responden berdasarkan usia akan disajikan pada tabel
di bawah ini:
No
Usia Jumlah
(Orang) Prosentase (%)
1 8 – 10 27 64%
2 11 – 13 15 36%
Jumlah 42 100%
Sumber:Kuesioner
Tabel 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Dari tabel 3.2 di atas, diketahui bahwa responden
memiliki usia rata-rata 8 – 10 tahun. Dapat diambil
gambaran secara umum dari bagian besar responden
berada pada usia 8 – 10 tahun berjumlah 27 orang dan
usia 11 – 13 tahun berjumlah 15 orang.
3) Data Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas
Hasil penelitian mengenai data pribadi responden
berdasarkan Tingkatan Kelas akan disajikan pada tabel
dibawah ini:
No Kelas Jumlah
(Siswa) Prosentase (%)
1 4 14 33%
2 5 16 38%
3 6 12 29%
Jumlah 42 100%
Sumber:Kuesioner
Tabel 3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan
Tingkatan Kelas
30
Dari tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa responden
berdasarkan tingkatan kelas mulai dari kelas 4
berjumlah 14 Siswa, Kelas 5 berjumlah 16 Siswa, dan
kelas 6 berjumlah 12 siswa. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden adalah kelas 5.
Tanggapan Responden atas Variabel Bebas (X)
1) Metode Mengajar (X1)
Adapun hasil dari jawaban responden dapat disajikan
dalam tabel berikut :
Setelah data – data terkumpul, maka langkah
selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut
sehingga mempunyai makna untuk mengungkap
berbagai masalah yang ada, khususnya mengenai
pengaruh kualitas pelayanan dan persediaan barang
terhadap minat beli konsumen dan sekaligus mencari
pemecahan masalahnya. Terdapat beberapa analisa
yang perlu dilakukan dalam suatu penelitian.
Tabel 3.4 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden
Variabel Metode Mengajar
Dari tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa responden
menjawab yang menyatakan sangat setuju 29.06%,
menjawab setuju 58.58% yang menjawab cukup setuju
12.38%, yang menjawab tidak setuju 0% sedangkan
yang menjawab sangat tidak setuju 0%. Hal ini
menunjukan bahwa siswa MI Muhammadiyah 04
Moropelang memiliki pemahaman dan
menggambarkan bahwa metode Mengajar dibutuhkan
dalam menunjang Prestasi Siswa.
2) Motivasi Belajar (X2)
Adapun hasil dari jawaban responden dapat disajikan
dalam tabel berikut :
Tabel 3.5
Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden
Variabel Motivasi Belajar
Dari tabel 4.6 di atas menunjukan bahwa responden
menjawab yang menyatakan sangat setuju 23.8%
menjawab setuju 56.2% yang menjawab cukup setuju
20%, yang menjawab tidak setuju 0% sedangkan yang
menjawab sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukan
bahwa siswa MI Muhammadiyah 04 Moropelang
memiliki pemahaman dan menggambarkan bahwa
Motivasi Belajar dibutuhkan dalam menunjang Prestasi
Siswa .
1) Prestasi Siswa (Y)
Adapun hasil dari jawaban responden dapat disajikan
dalam tabel berikut :
Tabel 3.6 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden
Variabel Prestasi Siswa
Dari tabel 3.6 di atas menunjukan bahwa responden
menjawab yang menyatakan sangat setuju 27.62%,
menjawab setuju 60.02% yang menjawab cukup setuju
12.38%, yang menjawab tidak setuju 0% sedangkan
yang menjawab sangat tidak setuju 0%. Hal ini
menunjukan bahwa siswa MI Muhammadiyah 04
Moropelang memiliki pemahaman dan
menggambarkan bahwa Prestasi Siswa dibutuhkan
dalam menunjang Hasil Belajar.
31
Analisis data
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang
diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut itu
dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang
diperoleh pada masing-masing butir-butir pertanyaan
dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan
semua skor pertanyaan.
Apabila korelasi antara skor total dengan skor
masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat
dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai
validitas.
a. Uji Validitas dari Metode Mengajar (X1)
Koefisien korelasi masing-masing pertanyaan dari
Metode Mengajar (X1) yang menunjukkan nilai
validitas dari pertanyaan yang bersangkutan dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.7 Uji Validitas Metode Mengajar (X1)
Sampel untuk uji kuesioner penelitian ini sebanyak 42
orang responden dengan signifikansi 5%, dari sini di
dapat nilai df=n-2, df= 42 – 2 = 40/.
a. Uji Validitas Motivasi Belajar
Koefisien korelasi masing-masing pertanyaan dari
Motivasi Belajar (X2) yang menunjukkan nilai validitas
dari pertanyaan yang bersangkutan dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 3.8 Uji Validitas Motivasi Belajar (X2)
Sampel untuk uji kuesioner penelitian ini sebanyak 42
orang responden dengan signifikansi 5%, dari sini di
dapat nilai df=n-2, df= 42 – 2 = 40.
b. Uji Validitas Prestasi Siswa (Y)
Koefisien korelasi masing-masing pertanyaan dari
Prestasi Siswa (Y) yang menunjukkan nilai validitas
dari pertanyaan yang bersangkutan dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
T
abel 3.9 Uji Validitas Prestasi Siswa (Y)
Sampel untuk uji kuesioner penelitian ini sebanyak 42
orang responden dengan signifikansi 5%, dari sini di
dapat nilai df=n-2, df= 42 – 2 = 40.
Uji Reabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui
apakah jawaban yang diberikan responden dapat
dipercaya atau diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
realibilitas dengan uji statistik Cronbrach Alpha, yaitu
dinyatakan dalam nilai α yang dapat dikatakan reliabel
apabila nilai Cronbrach Alpha > 0.300 (Nunnally
dalam Ghozali, 2001). Uji reabilitas didapatkan data-
data sebagai berikut :
Tabel 3.10
Uji Reabilitas
Perhitungan keandalan butir soal dalam penelitian ini
dengan melihat fhasil yaitu nilai Alpha. Jika nilai Alpha
> 0,60 berarti pernyataan reliable. Jika nilai Alpha<
0,60 berarti pernyataan tidak reliable. Tabel diatas
menunjukan nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60.
Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan instrumen
telah reliabel, sehingga jawaban yang diberikan oleh
responden dapat dipercaya.
Analisa Regresi Linier Berganda
Tabel 3.11 Analisa Regresi Linier Berganda
32
Analisa regresi linier berganda menggunakan program
SPSS untuk mengukur ada tidaknya pengaruh antara
variabel bebas dengan variabel terikat dengan
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 + e
Pencapaian Prestasi Siswa = 0.342 + 0.504X1 + 0.424
X2 + e
Dari persamaan hasil regresi di atas mempunyai
arti yang dapat disampaikan sebagai berikut :
X1 (Metode Mengajar) = 0.504
Artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel
Metode Mengajar dalam satu satuan, maka dapat
meningkatkan Pencapaian Prestasi Belajar sebesar
0.504 dimana faktor lainnya dalam keadaan konstan
atau nol.
X2 (Motivasi Belajar) = 0.424
Artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel
Motivasi Belajar dalam satu satuan, maka dapat
meningkatkan Pencapaian Prestasi Belajar sebesar
0.424 dimana faktor lainnya dalam keadaan konstan
atau nol.
Uji F
Digunakan untuk mengetahui pengaruh secara
simultan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel 3.12 Uji F
Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah = 0,05 atau dengan interval keyakinan sebesar
95 % dengan df (n-k-1) = 39 dan ditemukan nilai ftabel =
3,24
Berdasarkan tabel di atas nilai fhitung> ftabel
(39.716 > 3.24) dan taraf signifikansi 0.000 < 0.05
maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa
ada pengaruh Metode Mengajar dan Motivasi Belajar
terhadap Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah 04
Moropelang.
Uji t
Digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial
variabel bebas mempunyai pengaruh yang nyata atau
tidak terhadap variabel terikat.
Tabel 3.13 Uji t
df = n - k -1
df : degree of freedom
n : jumlah sampel
k : jumlah variabel bebas
maka df = 42 – 2 – 1 = 39 dan ditemukan nilai ttabel =
2,022
1. Pengaruh Metode Mengajar Terhadap Prestasi
Siswa
Berdasarkan tabel diatas nilai thitung<ttabel (4.204 >
2.022) dan taraf signifikansi 0.000 < 0,05 maka Ha
diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa ada
pengaruh Metode Mengajar terhadap Prestasi Siswa di
MI Muhammadiyah 04 Moropelang.
2. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Siswa
Berdasarkan tabel diatas nilai thitung<ttabel (3.602 >
2.022) dan taraf signifikansi 0.001 < 0.05 maka Ha
diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa ada
pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Siswa di
MI Muhammadiyah 04 Moropelang.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal.
Gambar 3.1 P-P Plot of Regression Standardized
Residual
33
Dari gambar normal P-P Plot of Regression
Standardized Residual DependentVariable dapat di
lihat bahwa sebaran data membentuk satu garis lurus
diagonal, maka dengan demikian dapat di simpulkan
bahwa data terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adannya korelasi antar
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
independen.Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat
dari nilai tolerance dan Varince Inflation Factor (VIF),
jika nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF> 10 berarti
terdapat multikolinieritas.
Tabel 3.14 Uji Multikolinieritas
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai
Variance Inflation Factor (VIF) dari masing-masing
variabel independent tidak memiliki nilai yang lebih
dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi dalam penelitian ini tidak mengandung
multikolinearitas.
PEMBAHASAN
Dari penelitian yang dilakukan peneliti dengan
menggunakan metode kuantitatif statistik dan
perhitungan analisis regresi liniear berganda melalui
Uji F dan Uji T, dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Pengaruh Metode Mengajar Terhadap Prestasi
Siswa
Berdasarkan olah data diatas nilai thitung<ttabel
(4.204 > 2.022) dan taraf signifikansi 0.000 < 0,05
maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa
ada pengaruh Metode Mengajar terhadap Prestasi
Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang.
2. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Siswa
Berdasarkan olah data diatas nilai thitung<ttabel
(3.602 > 2.022) dan taraf signifikansi 0.001 < 0.05
maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa
ada pengaruh Motivasi Belajar terhadap terhadap
Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dengan dan pembahasan
hasil penelitian yang telah dikemukakan, dapat
disimpulkan hal-hal untuk menjawab permasalahan
sebagai berikut :
a. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial
didapatkan bahwa faktor Metode Mengajar
berpengaruh terhadap Prestasi Siswa dan faktor
Motivasi Belajar berpengaruh terhadap Prestasi Siswa.
b. Berdasarkan hasil pengujian secara simultan
didapatkan bahwa faktor Metode Mengajar dan
Motivasi Belajar berpengaruh terhadap Prestasi Siswa.
c. Berdasarkan pengujian diatas dapat disimpulkan
bahwa Metode Mengajar lebih dominan berpengaruh
terhadap Prestasi Siswa dari pada Motivasi Belajar.
SARAN
Sehubungan dengan permasalahan dari hasil analisa
data yang telah disajikan dihasil penelitian ini, maka
dapat dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat,
antara lain :
a. Dalam usaha meningkatkan Prestasi Siswa di MI
Muhammadiyah 04 Moropelang, maka Kepala Sekolah
Maupun Guru-guru di MI Muhammadiyah 04
Moropelang harus benar-benar memperhatikan
variabel-variabel yang mempengaruhi Prestasi Siswa di
MI Muhammadiyah 04 Moropelang yaitu Metode
Mengajar yang menyenangkan.
b. Walaupun penelitian ini telah dilakukan seoptimal
mungkin, namun peneliti menyadari bahwa hasil
penelitian ini masih belum dapat dikatakan sempurna.
Untuk melengkapi kekurangan dan kelemahan dalam
penelitian ini, disarankan untuk dilakukan penelitian
sejenis dengan menggunakan alat ukur yang lebih baik,
serta dengan mencari variabel-variabel lain yang
mempengaruhi Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah
04 Moropelang, seperti kepemimpinan, kondisi
sekolah, struktur organisasi sekolah,
kemampuan/pendidikan Guru dan lain-lain.
c. Sebagai pertimbangan untuk penelitian berikutnya,
disarankan agar menggunakan variabel lain diluar
penelitian ini yang diduga mempunyai hubungan
dengan Prestasi Siswa seperti disiplin, gaya
kepemimpinan dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Muhibbin, Syah. 2005. Psikologi Pendidikan, Bandung
: Remaja Rosdakarya.
34
Sudjana, Nana. 2004. Penelitian dan Penilaian
Pendidikan, Bandung : Sinar Baru
Algesindo.
Djamarah, Saiful Bahri. 2009. Psikologi Belajar,
Jakarta : Rineke Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 2006. Strategi Belajar
Mengajar, Jakarta : Rineke Cipta.
Simanjuntak, Payaman. J. 2001. Pengantar Ekonomi
Sumber Daya Manusia Jakarta :
Fakultas Ekonomi UI.
Kuswadi, 2004. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan.
Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
As’ad, Mohammad. 2003. Psikologi Islam Seri
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :
Liberty.
Maslow, Abraham H. 1976. Motivasi dan Kepribadian.
Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.
Herzberg. 1981. Psikologi Perkembangan. Jakarta :
Erlangga.
Handayaningrat, Soewarno. 2002. Pengantar Study
Ilmu Administrasi dan Manajemen.
Jakarta : CV. Haji Masagung.
Dessler, Gary. 2005. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Indeks.
J. Supranto. 2000. Statistik (Teori dan Aplikasi). Edisi
Keenam, Jakarta : Erlangga.
Heidjrachman, Ranupandojo Suad Husnan. 2000.
Manajemen Personalia. Edisi
Keempat, Cetakan Pertama,
Yogyakarta : BPFE UGM
Siagian, Sondang. 2001. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Cetakan Kesembilan,
Jakarta : Bumi Aksara.
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku
Organisasi. Jakarta : Gramedia.
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2001. Metodologi
Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara
Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sularso, Sri. 2003. Metode Penelitian Akuntansi
Sebuah Pendekatan Replika.
Yogyakarta : BPFE
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineke
Cipta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan :
Pedoman Skripsi, Tesis, dan
Instrumen Penelitian Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.
Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. 2011. Metode
Pengumpulan Data Kualitatif. (online).
(http://www.Mudjiarahardjo.com)
35
PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN DAN
KONFLIK PERAN TERHADAP PRESTASI KERJA PADA RUMAH
SAKIT IBU DAN ANAK FATIMAH LAMONGAN
HETI NUR ANI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan akuntansi
pertanggungjawaban dan konflik peran terhadap prestasi kerja. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 31 responden. Data diperoleh dengan metode purposive sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Sebanyak 31 kuesioner yang
dikirim dan 31 kuesioner yang kembali. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan
metode regresi linier berganda dengan bantuan SPSS (Statistical Package For Social
Sciences).
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulakan bahwa penerapan akuntansi
pertanggungjawaban dan konflik peran berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja.
Kata kunci : Akuntansi Pertanggungjawaban, Konflik Peran, Prestasi Kerja.
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan yang didirikan
oleh seseorang atau sekelompok orang
pada dasarnya dimaksudkan untuk
mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Sebagaimana diketahui tujuan
perusahaan adalah untuk memperoleh laba
yang maksimum, melayani dan
meningkatkan kepuasan konsumen,
mencapai pertumbuhan yang pesat serta
menjaga dan mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, sebuah
perusahaan memerlukan sesuatu pedoman
yang berupa struktur organisasi. Di dalam
struktur organisasi meliputi tugas,
wewenang dan tanggung jawab bagi
masing-masing bagian organisasi secara
jelas dan tepat (Handayani, 2010).
Pada proses yang berskala kecil
dan sedikit aktivitas dan sederhana, pada
umumnya pimpinan perusahaan dapat
mengendalikan semua aktivitas dan
permasalahan yang dihadapinya. Namun
dengan bertambah besarnya perusahaan,
maka pimpinan tidak mungkin dapat
mengendalikan secara menyeluruh
aktivitas dan masalah yang timbul dalam
perusahaan (Muharam, 2011). Untuk itu
pimpinan harus mengadakan
pendelegasian wewenang dan
tanggungjawab yang sangat penting ke
tingkat pimpinan di bawahnya (para
pelaksana) dalam pengambilan keputusan
sehingga masalah yang ada dapat ditangani
lebih baik dan cermat. Dengan adanya
pendelegasian tugas dan wewenang akan
timbul berbagai tingkat tanggungjawab
dan wewenang dalam suatu perusahaan,
oleh karenanya perlu menerapkan
akuntansi pertanggungjawaban (Lestari,
2011).
Akuntansi pertanggungjawaban
merupakan suatu sistem yang disusun
sedemikian rupa sesuai dengan sifat dan
kegiatan perusahaan dengan tujuan agar
masing-masing unit organisasi dapat
mempertanggungjawabkan hasil kegiatan
unit yang berada di bawah
pengawasannya (Sriwidodo, 2010).
Menurut sistem ini, unit-unit yang ada
dalam organisasi dibagi menjadi 4 pusat
pertanggungjawaban yaitu pusat biaya,
pusat laba, pusat pendapatan, dan pusat.
Suatu pusat pertanggungjawaban dibentuk
untuk mencapai salah satu atau beberapa
tujuan yang secara individual serasi,
selaras dan seimbang dengan tujuan
organisasi secara keseluruhan.
Keseluruhan pusat pertanggungjawaban ini
36
membentuk jejang hirarki dalam organisasi
investasi (Hansen dan Mowen, 2005).
Setiap pusat pertanggungjawaban
mempunyai manajer yang bertanggung
jawab atas kegiatan yang terjadi di dalam
pusat yang dipimpinnya dan secara
periodik manajer tersebut akan
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya
kepada pimpinan perusahaan (Sriwidodo,
2010). Pelaksanaan pertanggungjawaban
ini harus dilakukan secara objektif karena
menjadi salah satu penentu kebijakan
perusahaan di masa depan. pelaporan
pertanggungjawaban juga berfungsi
sebagai salah satu alat penilaian kinerja
atau prestasi terhadap para manajer tingkat
bawah. Penilaian prestasi kerja yang telah
dilaksanakan adalah dengan
membandingkan realisasi pelaksanaan
dengan anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. adanya tolok ukur penilaian
prestasi akan mendorong dan memotivasi
para pelaksana pada pencapaian tujuan
perusahaan (Muharam, 2011).
Dari survei awal yang saya
lakukan terhadap 10 karyawan diRSIA
Fatimah Lamongan, saya memperoleh
data tentang kualitas kinerja pegawai
Sangat baik 2 orang(20%), Baik 5 orang
(50%), Kurang baik 3 orang (30%).
Beberapa peneliti terkait
dengan penerapan akuntansi
pertanggungjawaban pernah dilakukan
sebelumnya. Suwandi (2008) melakukan
penelitian dengan judul “Peranan
Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai
Alat Penilaian Prestasi Manajer”.
Penelitian dilakukan pada PT. X yang
bergerak di bidang industri. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa akuntansi
pertanggungjawaban terdapat hubungan
yang nyata dengan penilaian prestasi
manajer. Dalam hal ini perusahaan yang
sudah menyusun laporan biaya yang
disesuaikan dengan tingkakan manajemen
yang ada dan menunjukkan kepada siapa
laporan itu disajikan, sehingga laporan
biaya tersebut digunakan untuk mengukur
prestasi setiap pusat pertanggungjawaban.
Rena (2012) melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Penerapan
Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap
Kinerja Manajerial”. Penelitian ini
memperoleh hasil bahwa penerapan
akuntansi pertanggungjawaban yang
diukur melalui lima kriteria yaitu: struktur
organisasi, anggaran, penggolongan biaya,
penyusunan kode rekening, dan sistem
pelaporan biaya memiliki pengaruh
terhadap kinerja manajerial.
Penelitian ini pada dasarnya
merupakan replikasi dari penelitian yang
dilakukan oleh Viyanti dan Tin (2010).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya terletak pada variabel
dependen yaitu peneliti menggunakan
penilaian prestasi kerja karena prestasi
kerja berpengaruh pada kondisi
perusahaan, semakin bagus prestasi kerja
karyawan maka semakin bagus pula
perusahaan tersebut berkembang sehingga
dapat tercapainya tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan dengan meningkatnya
laba.
Rumah Sakit Ibu dan Anak
Fatimah adalah perusahaan yang bergerak
di bidang jasa kesehatan dan Ibu
melahirkan. Mengingat bahwa perusahaan
ini sudah sedemikian besar, untuk
meningkatkan daya saingnya Rumah Sakit
Ibu dan Anak Fatimah mengembangkan
desain organisasi yang fleksibel dan
desentralistis sehingga meningkatkan
divisi- divisi untuk lebih cepat dalam
menjalankan usahanya.
Dengan semakin banyaknya divisi
atau dikenal dengan pusat-pusat
pertanggungjawaban pada Rumah Sakit
Ibu dan Anak Fatimah, akuntansi
pertanggungjawaban sangat dibutuhkan
oleh manajer untuk membantu kegiatan
perusahaan, karena akuntansi
pertanggungjawaban sebagai pengambil
keputusan terhadap seluruh kegiatan
37
perusahaan dan sebagai penilai kinerja
manajer tingkat bawah sampai manajer
tingkat atas (Permanasari, 2004).
METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2010:2)
menjelaskan bahwa “Metode Penelitian
pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian
merupakan sekumpulan peraturan kegiatan
dan prosedur yang digambarkan oleh
pelaku disiplin ilmu, metode merupakan
suatu cara pemecahan masalah yang
sistematis. Populasi dalam penelitian ini
adalah karyawan pada. Rumah Sakit Ibu
dan Anak Fatimah.
HASIL PENELITIAN
DISKRIPSI VARIABEL PENELITIAN
1) Tanggapan Responden Atas
Variabel Penerapan Akuntansi
Pertanggung jawaban
Akuntansi pertanggung jawaban
merupakan suatu sistem akuntansi yang
mengakui berbagai sistem akuntansi yang
mengakui berbagai pusat-pusat tanggung
jawab pada keseluruhan organisasi itu
dan mencerminkan rencana dan tindakan
dan setiap pusat tanggungjawab itu
dengan menetapkan penghasilan dan
biaya tertentu bagi pusat yang memiliki
tanggung jawab yang bersangkutan
.
No. Pertanyaan
Katagori %
a
5
b
4
c
3
d
2
e
1
Total
1 Adanya penggolongan karyawan
kedalam unit unit organisasi yang
di dasarkan pada keahlian dari
para karyawan.
12,90 61,30 25,80 0 0 100
2 Dalam pelaksanaan prosedur
kerja, semua karyawan hanya
melakukan prosedur tugas dan
tanggung jawabnya sendiri.
29,03 51,61 9,68 6,45 3,23 100
3 Sistem anggaran biaya yang
berlaku digunakan sebagai alat
pengendalian biaya.
22,58 58,06 16,13 0 3,23 100
4 Angaran disusun sesuai dengan
tingkatan manajemen dalam
organisasi.
9,68 64,51 16,13 6,45 3,23 100
5 Lapiran keuangan diperusahaan
anda dievaluasi secara rutin setiap
bulanya.
38,71 45,16 16,13 0 0 100
6 Laporan keuangan diperusahaan
anda dievaluasi oleh orang yang
berwenang diperusahaan anda.
25,81 51,61 19.36 3,22 0 100
Rata-rata 23,12 55,38 17,20 2,69 1,61 100
38
Dari Tabel menunjukkan bahwa
penjelasan responden tentang Penerapan
Akuntansi Pertanggung Jawaban pada
RSIA. Fatimah Lamongan adalah 23,12%
responden menjawab pilihan (a), 55,38%
responden menjawab (b), 17.20%
menjawab (c), 2,61% menjawab (d) dan
1,61% menjawab pilihan (e).
2. Tanggapan Responden Atas Variabel Konflik Peran
Konflik Peran merupakan Konflik yang terjadi terjadi kerena seseorang mengemban
lebih dari satu peran yang saling bertentangan.
No. Pertanyaan
Katagori %
a
5
b
4
c
3
d
2
e
1
Total
1. Saya bekerja dengan dua
kelompok atau lebih yang
cara melakukan pekerjaanya
tidak sama.
16,12 61,29 19,35 3,22 0 100
2 Saya perna melanggar
peraturan atau kebijakan
untuk menyelesaikan suatu
penugasan.
16,12 70,96 6,46 3,22 3,22 100
3 Saya melakukan hal-hal yang
tidak dapat diterima oleh
seseorang ataupun oleh orang
lain.
19,35 64,51 9,68 0 6,46 100
4 Saya menerima beberapa
permintaan untuk melakukan
pekerjaan yang saling
bertentangan.
25,80 61,29 12,91 0 0 100
5 Saya melaksanakan hal-hal
yang harus dilakukan seperti
biasanya.
9,68 83,88 6,45 0 0 100
6 Saya menerima penugasan
didukung material dan sumber
daya yang tidak cukup untuk
melaksanakan.
12,91 87,09 0 0 0 100
Rata-rata 16.67 71,50 9,14 1,07 1,62 100
Dari Tabel menunjukkan bahwa
penjelasan responden tentang Konflik
Peran yang ada di RSIA. Fatimah
Lamongan adalah 16,67% responden
39
menjawab pilihan (a), 71,50% responden
menjawab (b), 9,14% menjawab (c),
1,07% menjawab (d) dan 1,62%
menjawab pilihan (e).
3. Tanggapan Responden Atas Variabel
Prestasi Kerja
Prestasi kerja merupakan Suatu hasil
kerja yang dicapai seseorang dalam
melakukan tugas tugas yang diberikan
kepadanya berdasarkan pada kecakapan,
pengalaman, dan kesungguhan dalam
ketepatan waktu.
No Pertanyaan
Katagori %
a
5
b
4
c
3
d
2
e
1
Total
1 Anda melakukan pekerjaan dengan akurat dan
jarang membuat kesalahan.
12,90 64,52 22,58 0 0 100
2 Anda melakukan pekerjaan dengan
mengutamakan hasil pekerjaan yang bermutu
dan sesuai dengan peraturan yang ada.
25,81 51,61 9,68 6,45 6,45 100
3 Anda dapat menyelesaikan beban kerja tanpa
harus dibantu karyawan lain.
22,58 58,06 16,12 0 3,23 100
4 Anda mengerjakan pekerjaan tepat pada
sasarannya.
25,81 61,29 12,90 0 0 100
5 Anda mampu bekerja sama yang baik dengan
atasan dan rekan sesama karyawan.
9,68 83,87 6,45 0 0 100
6 Anda memiliki semangat kerja yang tinggi
untuk mengejar target pekerjaan yang
diperintahkan oleh atasan.
12,90 87,10 0 0 0 100
Rata-rata 18,28 67,75 11,29 1,07 1,61 100
Penjelasan responden tentang
Pretasi Kerja di RSIA. Fatimah Lamongan
adalah 18,28% responden menjawab
pilihan (a), 67,75% responden menjawab
(b), 11,29% menjawab (c), 1,07%
menjawab (d) dan 1,61% menjawab pilihan
(e).
40
HIPOTESIS I
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.747 3.900 -.448 .658
Penerapan
Akuntansi
Pertanggung
Jawaban
.660 .132 .602 5.010 .000
Konflik Peran .419 .130 .388 3.227 .003
1. Pengaruh penerapan Akuntansi
Pertanggung Jawaban terhadap
Prestasi Kerja pegawai RSIA.
Fatimah Lamongan
Berdasarkan Tabel dengan
menggunakan tingkat kepercayaan
(confidence interval) 95% atau α =
0,05 Hasil pengujian hipotesis secara
parsial menunjukkan bahwa variabel
Penerapan Akuntansi Pertanggung
Jawaban (X1) memiliki nilai thitung
(5,010) > nilai ttabel (2,04), maka
keputusannya adalah menerima Ha dan
H0 ditolak. Hal ini berarti variabel
Penerapan Akuntansi Pertanggung
Jawaban berpengaruh signifikan
terhadap Prestasi Kerja Pegawai RSIA
Fatimah Lamongan.
2. Pengaruh Konlfik Peran terhadap
Pretasi Kerja pegawai RSIA. Fatimah
Lamongan
Berdasarkan Tabel dengan
menggunakan tingkat kepercayaan
(confidence interval) 95% atau α =
0,05 Hasil pengujian hipotesis secara
parsial menunjukkan bahwa Variabel
Konflik Peran (X2) memiliki nilai
thitung (3,227) > nilai ttabel (2,04), maka
keputusannya adalah menerima Ha dan
H0 ditolak. Hal ini berarti variabel
Konflik Peran berpengaruh signifikan
terhadap Prestasi Kerja Pegawai RSIA.
Fatimah Lamongan.
HIPOTESIS II
Untuk menguji pengaruh Penerapan
Akuntansi Pertanggung Jawaban dan
Konflik Peran secara simultan terhadap
Prestasi Kerja
RSIA Fatimah Lamongan
digunakan uji Statistik F (uji F). Apabila
nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka H0 ditolak
dan Ha diterima. Sebaliknya apabila nilai
Fhitung < nilai Ftabel, maka H0 diterima dan
Ha ditolak. Hasil uji secara simultan dapat
dilihat pada Tabel
41
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 72.749 2 36.374 22.507 .000a
Residual 45.251 28 1.616
Total 118.000 30
a. Predictors: (Constant), Penerapan Akuntansi Pertanggung Jawaban, Konflik Peran
b. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Dari Tabel diperoleh nilai Fhitung
sebesar 22,507. Dengan menggunakan
tingkat kepercayaan (confidence interval)
95% atau α = 0,05 maka dari table
distribusi F diperoleh nilai 22,507. Dengan
membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel,
maka Fhitung (22,507) > Ftabel (3,34).
Keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha
diterima artinya secara simultan variabel
Penerapan Akuntansi Pertanggung
Jawaban dan Konflik Peran berpengaruh
nyata (significant) terhadap Prestasi Kerja
Pegawai RSIA. Fatimah Lamongan
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Penerapan Akuntansi
Pertanggung Jawaban terhadap
Prestasi Kerja Pegawai RSIA.
Fatimah Lamongan
Dengan menggunakan tingkat
kepercayaan (confidence interval) 95%
atau α = 0,05 Hasil pengujian hipotesis
secara parsial menunjukkan bahwa
variabel Penerapan Akuntansi
pertanggung jawaban (X1) memiliki
nilai thitung (5,010) > nilai ttabel (2,04),
maka keputusannya adalah menerima
Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti
variabel Penerapan Akuntansi
Pertanggung Jawaban berpengaruh
signifikan terhadap Prestasi Kerja
Pegawai RSIA. Fatimah Lamongan.
Hasil tersebut dikuatkan oleh
hasil penelitian terdahulu yang pernah
dilakukan tentang penerapan
akuntansi pertanggung jawaban,
Viyanti dan Tin (2010) melakukan
penelitian dengan judul “Akuntansi
Pertanggungjawaban Sebagai Alat
Pengendalian Manajemen Terhadap
Penilaian Prestasi Kerja”. Penelitian
dilakukan pada PT. X yang terletak di
Jalan Komplek
Ilir Barat Permai Palembang.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa akuntansi pertanggungjawaban
sebagai alat pengendalian manajemen
sangat berperan terhadap penilaian
prestasi kerja pada PT. X.
Menurut saya penerapan
akuntansi pertanggung jawaban di
RSIA Fatimah Lamongan sudah
cukup baik, tetapi sistem dan
pengawasannya harus tetap
ditingkatkan agar prestasi kerja
pegawai terus meninggkat.
2. Pengaruh Konflik Peran terhadap
Prestasi Kerja pegawai RSIA.
Fatimah Lamongan
Dengan menggunakan tingkat
kepercayaan (confidence interval) 95%
atau α = 0,05 Hasil pengujian hipotesis
secara parsial menunjukkan bahwa
42
Variabel Konflik Peran (X2) memiliki
nilai thitung (3,227) > nilai ttabel (2,04),
maka keputusannya adalah menerima
Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti
variabel Konflik Peran berpengaruh
signifikan terhadap Prestasi Kerja
Pegawai RSIA. Fatimah Lamongan.
Menurut Winardi (1992 dalam
Umam, 2010), konflik peran adalah
konflik yang terjadi karena seseorang
mengemban lebih dari satu peran yang
saling bertentangan. Menurut saya
pembagian tugas dan tangung jawab
pada tiap defisi harus lebih diperjelas
agar tidak terjadi konflik peran,
sehingga pegawai bisa fokus pada
tugas dan tanggung jawabnya masing-
masing.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Secara parsial Penerapan
Akuntansi PertanggungJawaban
berpengaruh signifikan terhadap Prestasi
Kerja Pegawai RSIA. Fatimah
Lamongan, dikarenakan nilai thitung > ttabel
. Nilai thitung 5,010, adapun t tabel 2,04
2. Secara parsial Konflik Peran
berpengaruh signifikan terhadap Prestasi
Kerja Pegawai Rumah Sakit Ibu dan
Anak Fatimah Lamongan, dikarenakan
nilai thitung > ttabel . Nilai thitung 3,227
adapun t tabel 2,04
3. Secara simultan Penerapan
Akuntansi Pertanggungjawaban, Konflik
Peran dan Prestasi Kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai
Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah
Lamongan, dikarenakan nilai fhitung > ftabel
adapun nilai fhitung adalah 22,507 dan ftabel
3,34
Hal ini berarti bahwa Akuntansi
Pertanggung Jawaban yang berlaku dan
Konflik peran yang terjadi di RSIA.
Fatimah Lamongan, mampu
meningkatkan dan mempengaruhi
prestasi kerja pegawai RSIA. Fatimah
Lamongan.
SARAN Berdasarkan kesimpulan, maka disarankan
sebagai berikut:
1. Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban dan Konflik Peran
merupakan bagian penting yang dapat
mempengaruhi Prestasi Kerja pegawai
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Fatimah Lamongan. Berkaitan dengan
Penerapan Akuntansi pertanggung
Jawaban yang memiliki pengaruh lebih
dominan, maka ada baiknya RSIA.
Fatimah Lamongan lebih
memperhatikan penerapan akuntansi
pertanggungjawaban yang digunakan
pada tiap pusat pertanggungjawaban
agar prestasi kerja pegawai menjadi
lebih baik. Upaya yang perlu
diperhatikan adalah secara berkala
mengontrol dan memperbaki sistem
akuntansi pertanggung jawaban dengan
pertimbangan untuk peningkatan
prestasi kerja pegawai dari waktu ke
waktu.
2. Berkaitan dengan konflik peran,
perusahaan disarankan untuk lebih
bijaksana dan lebih tepat dalam
pembagian tugas dan tanggung jawab
pekerjaan pada tiap pegawai agar
pegawai bisa lebih fokus pada tugas dan
tanggung jawabnya masing - masing.
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan dan Anggraini,
Yunita. 2007. Anggaran Bisnis.
Cetakan Pertama. Yogyakarta :
Penerbit UPP STIMYKPN.
Anthony, Robert N. Dan
Govindaraja,Vijay.,2009. Sistem
Pengendalian Manajemen. JilidI.
Jakarta : Salemba Empat.
Daniel. 2011. Pengaruh Penerapan
Akuntansi Pertanggungjawaban
43
Terhadap Kinerja Manajerial.
Skripsi. Palembang : STIE MUSI.
Handayani, Rika. 2010. Akuntansi
Pertanggungjawaban Sebagai Alat
Bantu Manajemen Dalam
Pengendalian Biaya (Studi Kasus
Pada PT.Pelabuhan Indonesia I).
Skripsi.
Medan : Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Hansen, Don R. Dan Maryanne M.
Mowen. 2005. Manajemen
Accounting : Akuntansi
Manajemen. Edisi Ketujuh. Buku
2. Jakarta : Salemba Empat.
Hongren, Charles T. Dan Datar, 2005.
Pengantar Akuntansi Manajemen,
Terjemahan Moh. Badjuri dsn Drs.
Kusnedi, edisi VI. Jakarta : PT
SalembaEmpat.
Hasibuan, Malayu SP. 2007. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi
Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.
Ikhsan, Arfan,2009. Akuntansi Manajemen
Perusahaan Jasa. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Indrianto, NurdanSupomo, Bambang
2008. Metodologi Penelitian Bisnis
untuk Akuntansi dan Manajemen.
Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Kreitner, R.A.
Kinicki.2004.Organizational
Behavior, Sixth Edition. USA :
MC. Graw Hill Companies.
Lestari, Yovita, R. R., 2011. Pengaruh
Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban Terhadap
Kinerja Manajerial Pada
Perusahaan Manufaktur. Skripsi.
Palembang : Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi MUSI.
Lubis, Winny, N. A., 2008. Peranan
Pengembangan Karyawan
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Pada Hotel Antares Medan.
Skripsi. Medan : Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Muharam, Regi. 2011. Akuntansi
Pertanggungjawaban Sebagai Alat
Pengendalian Biaya Dan
Peniliaian Prestasi Kerja. Februari
2013.
Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen:
Konsep, Manfaat dan Rekayasa.
Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga.
Jakarta : Salemba Empat.
Malthis, Robert L.dan Jackson, JohnH.,
2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Salemba Empat.
Musyayadah, 2006. Pengaruh Penilaian
Prestasi Kerja Terhadap
KebijakanPromosi Pada Kantor
Bupati Deli Serdang. Skripsi.
Medan : Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Mangkunegara, Anwar, Prabu. 2007.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Permanasari, Olivia, 2004. Penerapan
Akuntansi Pertanggungjawaban
Sebagai Alat Penilaian Kinerja
Manajer Pusat Biaya Pada PT.
Telkom Kandatel Medan. Skripsi.
Medan: Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Prawironegoro, Darsono dan Purwati, Ari.
2008. Akuntansi Manajemen. Edisi
Kedua. MitraWawancaraMedia.
Jakarta.
Putri, Diana.,2005. Hubungan Penerapan
Akuntansi Pertanggungjawaban
Efektivitas Pengadilan Biaya
(Survei pada Perusahaan Bengkel
di Bandung). Skripsi. Bandung :
Universitas Widyatama.
Rena, 2012. Pengaruh Penerapan
Akuntansi Pertanggungjawaban
Terhadap Kinerja Manajerial.
Skripsi. Palembang : STIE MUSI.
Rudianto.2006. Akuntansi Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung :
CVPustaka Setia.
Robbins, S.P.,2008, Perilaku Organisasi,
Jakarta : Salemba Empat.
Suwandi. 2008. Peranan Akuntansi
Pertanggungjawaban Sebagai Alat
Penilaian Prestasi Kerja. Jurnal
Logos Vol. 6, No.1, Juli 2008 : 55-
70. Gresik.
44
Siagian, Dewi. 2005. Akuntansi
Pertanggungjawaban Sebagai
Suatu Alat
PengawasanManajemenTerhadapB
iayaProduksiPadaPTPNII
(Persero) TanjungMorawa.
Skripsi.Medan:FakultasEkonomiU
niversitas Sumatera Utara.
Supriyono, R.A., 2005. Sistem
Pengendalian Manajemen. Edisi
Revisi. Buku2. Yogyakarta :
BPFE-UGM.
Samsudin, Sadili., 2006 Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung :
CVPustaka Setia.
Sirait, JustineT., 2006. MemahamiAspek-
AspekPengolaanSumberDayaManu
sia Dalam Organisasi. Jakarta :
Grasindo.
Sugiyono. 2007.Metode Penelitian Bisnis.
Bandung : AlfaBeta.
Sriwidodo, Untung., 2010. Informasi
Akuntansi Pertanggungjawaban
Sebagai Alat Penilaian Prestasi
Kerja. Jurnal Akuntansi Dan
Sistem Teknologi Informasi Vol. 8,
No. 1, April 2010 : 18-14.
Sofyandi, Herman dan Gaeniwa,
Ari.,2007. Perilaku
Organisasional. Edisi Pertama
Cetakan Pertama. Yogyakarta :
GrahalIlmu.
Utomo, Hastho Joko Nur dan Sugiarto,
Meilan.,2007. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta :
ArdhanaMedia.
Viyanti Dan Tin, Se. 2010. Akuntansi
Pertanggungjawaban Sebagai Alat
Pengendalian Manajemen
Terhadap Prestasi Kerja. Jurnal
Ilmiah Akuntansi Tahun ke-1, No.
3.
Yuli, Sri Budi Cantika,2005. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Malang :
UMM Press.
35
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN
PELANGGAN PADA DEALER LAMONGAN INDAH MOTOR
SURYANI YULI ASTUTI
ABSTRAK
.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelayanan dan promosi terhadap
kepuasan pelanggan dealer Lamongan Indah Motor. Tingkat kualitas pelayanan dan promosi
dijadikan latar belakang masalah dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data dengan metode kuesioner dengan
jumlah sampel 100 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling dan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi
klasik, uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis
melalui uji t dan uji F, serta analisis koefisien determinasi (R2).
Data-data yang telah memenuhi uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik diolah
sehingga menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 3.954 + 0.228 X1 + 0.423 X2 + e
Dimana variabel Kepuasan Pelanggan (Y), variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan
variabel Promosi (X2). Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa kedua
variabel independen yang diteliti terbukti secara signifikan berpengaruh secara parsial
terhadap variabel dependen Kepuasan Pengguna. Kemudian melalui uji F dapat diketahui
bahwa kedua variabel independen yang diteliti secara simultan berpengaruh terhadap variabel
dependen Kepuasan Pengguna. Angka R Square sebesar 0.354 menunjukkan bahwa 35.4
persen variabel Kepuasan Pelanggan dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen dalam
persamaan regresi. Sedangkan sisanya sebesar 64.6 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar
kedua variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Kata kunci : Pelayanan, Promosi, dan Kepuasan Pelanggan. PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini dan
mengingat semakin pesatnya pertumbuhan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
konsumen semakin bertambah banyak,
baik dalam jumlah maupun jenisnya, hal
ini mendorong perusahaan agar dapat
memuaskan kebutuhan konsumen dengan
cara menghasilkan barang atau jasa sesuai
keinginan konsumen.
Keberhasilan perusahaan dalam
memasarkan produknya sangat ditentukan
ketepatan strategi yang dipakai, yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari
sasaran pasar. Dalam menentukan strategi
penjualan, pihak perusahaan perlu
mengkaji karakteristik perilaku konsumen
yang diimplementasikan ke dalam harapan
dan keinginannya. Dengan mengetahui
alasan mendasar kenapa konsumen
melakukan pembelian, maka dapat
diketahui strategi yang tepat untuk
digunakan.
Dengan kata lain pihak penjual
harus mengaktualisasikan setiap harapan
konsumen menjadi suatu kepuasan atas
pelayanan yang diberikan. Dimana hal
tersebut merupakan kunci keberhasilan
yang menjadikannya berbeda dengan
pesaingnya. Karena jika tidak demikian
maka perusahaan akan ditinggalkan oleh
pelanggannya.
Dalam bisnis, pelayanan harus
dipandang sebagai suatu kesatuan dari
produk yang ditawarkan. Tanpa
pemahaman seperti itu sangat sulit bagi
perusahaan untuk dapat memasuki
persaingan yang semakin kompetitif.
Sebagai suatu kemutlakan bagi setiap
36
perusahaan dalam memasuki kancah
persaingan yang semakin kompetitif,
konsumen harus dipuaskan, dimana
kepuasan konsumen akan tercipta
manakala keinginan dan harapannya dapat
diwujudkan.
Tidak sedikit pelanggan beralih
produk yang sesuai dengan harapannya,
apabila ini terjadi tentunya akan akan
merugikan perusahaan dalam kegiatan
operasionalnya. Merupakan prioritas
utama yang perlu diperhatikan dalam
menilai pentingnya kualitas pelayanan
suatu perusahaan adalah sejauh mana
pelayanan tersebut dapat menciptakan
kepuasan yang tinggi bagi konsumen.
Pada tingkat kesesuaian yang tinggi antara
harapan dengan kualitas pelayanan yang
diberikan disitulah tercipta nilai kepuasan
yang maksimal.
Menurut Wiyono dan Wahyudin
(2005) dalam studi tentang pengaruh
kualitas pelayanan dan kepuasan
konsumen di RS Islam Manisrenngo
Klaten menunjukan terdapat pengaruh
yang signifikan antara semua variabel
kualitas pelayanan terhadap kepuasan
konsumen di RS Islam Manisrenggo
Klaten. Dan banyak faktor yang dapat
mempengaruhi konsumen dalam
melakukan pembelian diantaranya adalah
memberikan pelayanan yang berkualitas
dan promosi yang intensif, hal ini sesuai
dengan pendapat Tjiptono (2007) bahwa
kualitas layanan merupakan tingkat
keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas keunggulan tersebut
untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Layanan yang berkualitas dan promosi
yang intensif perlu dilakukan karena harga
dan kualitas produk tidak begitu
menentukan lagi dalam mengambil
keputusan karena perusahaan perusahaan
umumnya memiliki patokan harga yang
jelas dan sama. Dalam hal ini bahkan
perusahaan menjadikan kepuasan
konsumen sebagai prioritas utama dan
salah satu strategi yang digunakan adalah
meningkatkan kualitas pelayanan dan
promosi yang tepat sasaran.
Perusahaan dalam memberikan
kepuasan kepada pelanggan harus
mempelajari terlebih dahulu keinginan dan
kebutuhan pada saat ini dan yang akan
datang.karena dengan pelayanan serta
komunikasi yang baik akan meningkatkan
kepuasan dan kesetiaan pelanggan serta
keinginan untuk melakukan pembelian
kembali yang tentunya akan
meningkatkan pendapatan yang diterima
dari produk yang terjual. Agar dapat
bersaing, bertahan hidup dan berkembang,
maka perusahaan dituntut untuk mampu
memenuhi keinginan dan kebutuhan
pelanggan dengan memberikan pelayanan
yang baik dan berkualitas, maka dengan
begitu pelanggan akan mampu mendapat
kepuasan tersendiri dan merasa dihargai
sehingga mereka senang dan bersedia
menjadi pelanggan tetap. Dan promosi
yang dilakukan perusahaan akan
menciptakan penilaian tersendiri pada
pikiran konsumen sehingga penilaian
konsumen terhadap promosi produk secara
langsung maupun tidak langsung akan
menciptakan image terhadap suatu
perusahaan. Dengan promosi yang baik
dalam upaya pelaksanaan kegiatan
perusahaan menjadi faktor penting yang
harus diketahui oleh perusahaan dalam
usaha mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan dan menjangkau
konsumen sebanyak banyaknya.
Dealer LAMONGAN INDAH
MOTOR dipilih sebagai obyek penelitian
ini dikarenakan letaknya yang strategis,
penjangkauan lokasi yang mudah dan
memiliki brand yang sudah dikenal
pelanggan luas. Sejak didirikan pada tahun
1993 silam hingga saat ini perusahaan ini
mengalami perkembangan yang begitu
pesat, mulai dari SDM, fasilitas dan sarana
lainnya. Meskipun sudah banyak
perusahaan sejenis yang berdiri tapi dealer
LAMONGAN INDAH MOTOR mampu
bersaing dan selalu berusaha memuaskan
pelanggan agar mereka tetap mmiliki
37
pelanggan setia dan tidak berpindah pada
kompetitor lain.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif atau
kualitatif research yaitu jenis penelitian
yang berusaha menentukan teori, yaitu
teori subtantif atau formal, yang semuanya
jelas berasal dari data (Sadjana, 1996:160).
Data penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif deskriptif. Metode
statistik deskriptif ialah statistik yang
digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi
(Sugiyono, 2008:147). Penelitian
deskriptif disini menggunakan metode
survei yaitu penyelidikan yang diadakan
untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-
gejala yang ada dan mencari ketrangan-
keterangan secara faktual, baik tentang
institusi sosial, ekonomi atau politik dari
suatu kelompok ataupun suatu daerah
(Nazir, 1988:65).
Populasi dalam penelitian ini
adalah Pelanggan diler motor sebanyak
100 orang. Tehnik penganbilan sampel
menggunakan aksidental sampling
HASIL PENELITIAN
DISKRIPSI VARIABEL
PENELITIAN
1. Tanggapan Responden terhadap
Variabel Pelayanan
Hasil tanggapan responden terhadap
variabel pelayanan
menunjukkan bahwa dari 100
responden, responden yang menilai
kesigapan pelayanan pegawai kepada
pelanggan dinilai baik dengan jumlah
46% atau 46 orang. Kesopanan
karyawan dinilai cukup baik dengan
jumlah 36% atau 36 orang.
Keramahan karyawan dinilai cukup
baik dengan jumlah 37% atau 37
orang. Sedangkan keseriusan
karyawan dalam menangani keluhan
pelanggan dinilai baik dengan jumlah
38% atau 38 orang dari keseluruhan
responden.
2. Tanggapan Responden Terhadap
Variabel Promosi
Hasil tanggapan terhadap variabel
promosi :
menunjukkan bahwa dari 100
responden, responden yang menilai
pengetahuan dan kemampuan
karyawan dalam menjelaskan produk
yang dijual dinilai baik oleh
responden dengan jumlah 37% atau 37
orang. Kualitas penyampaian pesan
pada promosi dinilai cukup baik
dengan jumlah 42% atau 42 orang.
Kuantitas penayangan pada media
promosi dinilai cukup baik dengan
jumlah 39% atau 39 orang. Responden
menilai jangkauan promosi yang
dilakukan perusahaan sudah cukup
baik dengan jumlah 46% atau 46
orang dari keseluruhan responden.
3. Tanggapan Responden Terhadap
Variabel Kepuasan Pelanggan
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Q1 16 37 28 14 5 345 16,00 37,00 28,00 14,00 5,00 100,00
Q2 13 39 42 4 2 357 13,00 39,00 42,00 4,00 2,00 100,00
Q3 16 33 39 12 0 353 16,00 33,00 39,00 12,00 0,00 100,00
Q4 13 25 46 9 7 328 13,00 25,00 46,00 9,00 7,00 100,00
1383 100,00
total
TOTAL TOTAL
SKORNO TOTAL
PERSENTASE (%)
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Q1 29 32 27 8 4 374 29,00 32,00 27,00 8,00 4,00 100,00
Q2 15 39 42 2 2 363 15,00 39,00 42,00 2,00 2,00 100,00
Q3 14 36 41 2 7 348 14,00 36,00 41,00 2,00 7,00 100,00
Q4 13 35 36 9 7 338 13,00 35,00 36,00 9,00 7,00 100,00
1423 100,00
total
TOTAL TOTAL
SKORNO TOTAL
PERSENTASE (%)
38
Tanggapan Responden Terhadap
Variabel Kepuasan Pelanggan
menunjukkan bahwa dari 100
responden, responden yang menilai
baik kualitas pelayanan perusahaan
dengan jumlah 32% atau 32 orang.
Karyawan dalam menanggapi keluhan
pelanggan dinilai cukup baik dengan
jumlah 42% atau 42 orang.
Kebersihan dan kenyamanan
perusahaan dinilai cukup baik dengan
jumlah 41% atau 41 orang. Suasana
kerja pada perusahaan menunjukkan
tanggapan responden cukup baik
dengan jumlah 36% atau 36 orang dari
keseluruhan responden.
UJI HIPOTESIS I
Untuk menguji pengaruh variabel
pelayanan dan promosi terhadap kepuasan
pelanggan diler motor Lamongan. Dengan
menggunakan uji t atau parsial. Apabila
nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Sebaliknya apabila thitung < ttabel
maka Ho diterima Ha ditolak maka
pengujian hiposesis secara parsial.
a) Pengaruh Pelayanan (X1) terhadap
Kepuasan (Y) 1. Nilai thitung = 2.548 Tingkat
signifikan = 5% dengan derajat
bebas (degree of freedom/df) = (n=
100-2 = 98
ttabel = 2/ = (0,025 : 98) ≈ 1.984
2. Kesimpulan :
Karena thitung lebih besar dari
ttabel pada tingkat = 5% maka H0
ditolak dan H1 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel
Pelayanan (X1) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap
Kepuasan (Y).
b) Pengaruh Promosi (X2) terhadap
Kepuasan (Y) 1. Nilai thitung = 5.085
Tingkat signifikan = 5% dengan
derajat bebas (degree of freedom/df) =
(n-2) = 100-2 = 98
ttabel = 2/ = (0,025 : 98) ≈ 1.984
2. Kesimpulan :
Karena thitung lebih besar dari
ttabel pada tingkat = 5% maka H0
ditolak dan H1 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel Promosi
(X2) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Kepuasan (Y).
UJI HIPOTESIS II
Untuk menguji pengaruh variabel
pelayanan dan promosi terhadap
kepuasan pelanggan diler motor
Lamongan. Dengan menggunakan uji F
atau Simultan. Apabila nilai Fhitung > Ftabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel maka Ho
diterima Ha ditolak maka pengujian
hiposesis secara simultan
dapat diperoleh gambaran bahwa
nilai F hitung sebesar 26.563 sedangkan nilai
F tabel sebesar 3.195, angka ini didapat dari
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressi
on 232.325 2 116.163 26.563 .000a
Residual 424.185 97 4.373
Total 656.510 99
a. Predictors: (Constant), Promosi (X2),
Pelayanan (X1)
b. Dependent Variable:
Kepuasan (Y)
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Q1 27 46 24 2 1 396 27,00 46,00 24,00 2,00 1,00 100,00
Q2 22 35 36 4 3 369 22,00 35,00 36,00 4,00 3,00 100,00
Q3 20 30 37 8 5 352 20,00 30,00 37,00 8,00 5,00 100,00
Q4 15 36 38 9 2 353 15,00 36,00 38,00 9,00 2,00 100,00
1470 100,00
total
TOTAL TOTAL
SKORNO TOTAL
PERSENTASE (%)
39
tabel F dengan nilai v1 sebesar 2 sebagai
residual dan v2 sebesar 47 sebagai df
(derajat kebebasan) dengan taraf kesalahan
0,05 (5%),
Adapun langkah-langkah dalam uji
F adalah :
1. Nilai Fhitung = 26.563
` Ftabel (df pembilang/k ; df
penyebut/ n-(k+1)
Ftabel (2 ; 47; 0.05) = 3.195
2. Kesimpulan :
Karena Fhitung lebih besar dari
Ftabel pada tingkat = 5% (26.563
> 3.195) maka H0 ditolak dan H1
diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel X1 Pelayanan, X2
Promosi, secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap
Kepuasan (Y), sehingga hipotesis
pertama teruji kebenarannya.
PEMBAHASAN
Dilihat dari variabel penyusun Kepuasan
yang di teliti di atas didapat nilai R 0.354
atau sekitar 35.4%. Sedangkan susanya
64.6% dijelaskan oleh sebab – sebab yang
lain yang tidak diteliti.
1. Dari Variable tingkat Pelayanan (X1)
tedapat pengaruh positif terhadap
tingkat kepuasan pelanggan yang
berarti meningkatnya variable
pelayanan sebesar 1 poin maka
kepuasan akan naik sebesar 0.228
dengan catatan variable promosi (X2)
tetap. Hal ini sesuai dengan teori dari
Tjiptono “Kualitas layanan merupakan
tingkat keunggulan yang diharapkan
dan pengendalian atas keunggulan
tersebut untuk memenuhi keinginan
pelanggan” (Tjiptono, 2007). Tujuan
dengan adanya pelayanan disini yaitu
untuk memenuhi keinginan konsumen
untuk membeli produk yang di
inginkan sesuai dengan kebutuhan.
Apanila kita memberikan pelayanan
yang baik akan mempengaruhi
keinginan konsumen untuk membeli
produk yang dijual oleh perusahaan.
Variable pelayanan memiliki
perngaruh yang signifikan terhadap
kepuasan pelanggan. Semakin
meningkatnya pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan, maka
pelanggan akan puas pada pelayanan
perusahaan tersebut. Dalam penelitian
ini, jika tingkat kualitas pelayanan
meningkat, maka akan mempengaruhi
tingkat kepuasan pelanggan, begitu
juga sebaliknya. Variable pelayanan
berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan pelanggan.
2. Dari variable tingkat Promosi (X2)
terdapat pengaruh positif terhadap
tingkat kepuasan pelanggan, yang
berarti meningkatnya variable promosi
sebesar 1 poin maka kepuasan akan
naik sebesar 0.423 poin dengan
catatan variable pelayanan (X1) tetap.
Hal ini sesuai dengan teori dari
Swastha dan Irawan “suatu bentuk
komunikasi pemasaran yang bertujuan
mendorong permintaan” (Swastha dan
Irawan, 2005). Dari pengertian
tersebut dapat dijelaskan bahwa suatu
usaha tanpa adanya komunikasi
dengan pelanggan maka akan
mempengaruhi minat pelanggan untuk
membeli produk yang dijual. Jika kita
melakukan promosi dengan baik dan
sesuai dengan prosedur maka tingkat
permintaan konsumen untuk memiliki
produk itu akan semakin tinggi. Dari
penelitian diatas, variable promosi
berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data
dan pembahasan hasil penelitian
yang telah dijabarkan sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan
bahwa:
1. Berdasarkan hasil uji simultan bahwa
kualitas pelayanan dan promosi
mempunyai pengaruh signifikan
40
terhadap kepuasan pelanggan Dealer
Lamongan Indah Motor. Sedangkan
berdasarkan hasil uji parsial
menunjukkan bahwa variabel
promosi berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan
pelanggan,sedangkan kualitas
pelayanan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pelanggan.
2. Dari ke-2 (kedua) variabel bebas
yang terdiri dari kualitas pelayanan
dan promosi sama – sama
memberikan pengaruh signifikan
terhadap kepuasan. Dilihat dari nilai
koefisien regresi paling besar dari
kedua variabel di atas
SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan yang
telah dikemukakan di atas, maka
dapat disajikan beberapa saran-saran
yaitu sebagai berikut :
1. Disarankan kepada Kepala Toko
Dealer Lamongan Indah Motor agar
meningkatkan pelayanan karyawan
terhadap pelanggan baru maupun
pelanggan lama serta tetap menjaga
komunikasi yang baik agar after sale
pelanggan merasa nyaman dan
dihargai pada saat akan atau sesudah
menikmati produk perusahaan.
2. Disarankan pula untuk penelitian
selanjutnya agar dapat menambah
variabel lain diantaranya variabel
kualitas produk, rekonstruksi kerja
agar menambah wawasan ataupun
mengetahui diamana saja perusahaan
perlu melakukan kajian agar
senantiasa dapat bersaing di
persaingan global.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri Sofjan, 2009. Manajemen
Produksi F.E.U.I, Jakarta.
Fandi Tjiptono. 2005. Pemasaran Jasa.
Yogyakarta : Bayumedia
Publishing.
Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra.
2011. Service, Quality &
Satisfaction. Edisi 3.Yogyakarta:
CV. Andi.
Fandi Tjiptono. 2000. Strategi
Pemasaran. Yogyakarta : Andi
Offset.
Gronroos, C. 2000. Service
Managementand Marketing: A
Customer Relationship
Management Approach, 2nd.
Chicester Ltd.
Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-dasar
Metodologi Penelitian
Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen
Pemasaran (Edisi Milenium).
Jakarta: PT Prenhalindo
Kotler, Philip dan Amstrong, 2008,
Prinsip-prinsip Pemasaran,
Erlangga. Jakarta.
Kotler, P. (2003). Marketing
Management. 11th ed. Upper
Sadlle River, NJ : Prantice Hall.
Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis
Organisasional Konsep &
Aplikasi. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Semarang.
Rangkuti, Freddy 2006. Meansuring
Customer Satisfaction, PT
Gramedia, Jakarta.
Suharsimi, Arikunto , (2000), Manajemen
Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.
Simamora, Bilson. 2005. Analisis
Multivariat Pemasaran.
Gramedia. Jakarta.
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian
Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: CV
ALFABETA
41
Swastha, Basu dan Irawan 2005,
Manajemen Pemasaran Modern,
Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono, Fandi 2007, Pemasaran Jasa,
Malang: Bayumedia Publishing.
Wiyono, Aziz Slamet dan M. Wahyudin.
2005. Studi Tentang Kualitas
Pelayanan dan Kepuasan
Konsumen di Rumah Sakit Islam
Manisrenggo Klaten.