ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember):...

53

Transcript of ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember):...

Page 1: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,
Page 2: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

ISSN : 1979-9101

MELATI

JURNAL MEDIA KOMUNIKASI ILMU EKONOMI

Diterbitkan Oleh : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) KH. Ahmad Dahlan

Lamongan JL. Ahmad Dahlan Lamongan Telp/Fax (0322) 315 987

Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil

penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori, resensi buku dan tulisan praktis

dalam bidang Ilmu Ekonomi.

Pelindung/Penasehat

Drs. H. Munadji

(Ketua BPH PT Muhammadiyah Lamongan)

Drs. H. Mustofa Nur, MM

(Ketua STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan)

Ketua Pengarah:

Dr. H. Masram, MM., M.Pd., MMKes

Drs. Arfian Mudayan, SE., M.Pd

Ketua Penyunting:

Dr. Hj. Mu’ah, MM., M.Pd

Penyunting Pelaksana:

Drs. Sugeng Utomo., M.Pd

Drs. Matali, MM

Annita Mahmudah, SE., S.Pd., M.Ak

Drs. Salamun, M.Pd

Drs. Maghfur, M.Pd

Drs. Sukahar, MM

Dra. Yulis Saidah, M.Pd

Heti Nur Aini, SE., M.Si

Drs. H. Muhammad Mahbub, MM

Penyunting Ahli/Mitra Bestari:

Dr. Supriyanto, MM (Dosen FE-Universitas Negeri Malang)

Dr. Anang Kistyanto, MM (Dosen FE-Universitas Negeri Surabaya

Alamat Penyunting Pelaksana dan Tata Usaha: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) KH.

Ahmad Dahlan Lamongan, JL. KH. Ahmad Dahlan Lamongan, Telp/Fax (0322) 315987.

Jurnal ini diterbitkan di bawah pembinaan Ketua BPH PT Muhammadiyah Lamongan (Drs.

H. Munadji) dan Ketua STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan (Drs. H. Mustofa Nur, MM).

Page 3: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

ISSN: 1979-9101

DAFTAR ISI

Pengaruh Iklan Dan Promosi Penjualan Terhadap Penjualan Produk Pada 1

Ud. Star Nine Tritunggal Babat

Sawabi STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan

Pengaruh Kebijakan Harga Dan Kualitas Barang Terhadap Keputusan Pembelian 10

Toko Js Komputer Jalan Veteran Lamongan

Ali Basyah STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan

Pengaruh Kepuasan Nasabah Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Tabungan Haji 19

Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang Lamongan

Wahib Ashari STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan

Pengaruh Metode Mengajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa 26

Di MI Muhammadiyah 04 Moropelang

Mu’ah STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan

Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggung Jawaban Dan Konflik Peran Terhadap 35

Prestasi Kerja Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak Fatimah Lamongan

Heti Nur Ani STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Promosi Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada 45

Dealer Lamongan Indah Motor

Suryani Yuli Astuti STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan

Page 4: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

1

PENGARUH IKLAN DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP PENJUALAN

PRODUK PADA UD. STAR NINE TRITUNGGAL BABAT

SAWABI

ABSTRAK

Iklan dan promosi menjadi prioritas pertama sebelum memasarkan kepada

pelanggan.Dengan demikian perusahaan yang memiliki sistem pengelolaan yang baik akan

menempatkan strategi pemasaran pada salah satu fungsi yang sangat penting dalam suatu

perusahaan karena keberhasilan dalam memasarkan suatu produk adalah merupakan

kesuksesan dari perusahaan itu sendiri.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Apakah ada pengaruh iklan

terhadap penjualan produk pada UD. STAR NINE? (2) Apakah ada pengaruh promosi

penjualan terhadap penjualan produk pada UD. STAR NINE ? (3) Apakah ada pengaruh

iklan dan promosi penjualan secara bersama-sama terhadap produk pada UD. STAR NINE ?

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh iklan terhadap penjualan

produk pada UD. STAR NINE. (2) Untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap

penjualan produk pada UD. STAR NINE. (3) Untuk mengetahui pengaruh iklan dan promosi

penjualan secara bersama-sama terhadap penjualan pada UD. STAR NINE. Dalam penelitian

ini populasi yang dimaksud adalah pelanggan UD. STAR NINE yang berjumlah 30 orang.

Dengan mengambil sampel menggunakan teknik sampling yaitu sampling purposive

sehingga sampel penelitian ini 30 orang responden.

Penelitian ini ada dua variabel independent yaitu iklan dan promosi penjualan.

Sedangkan variabel dependent yaitu penjualan. Penelitian ini indikator iklan diukur dengan

pendapat responden yaitu memberikan informasi, mempengaruhi konsumen, menciptakan

kesan, dan memuaskan keinginan. Indikator promosi penjualan diukur dengan pendapat

responden yaitu kiat promosi konsumen, kiat promosi perdagangan, dan kiat promosi bisnis.

Sedangkan indikator penjualan diukur dengan pendapat responden yaitu produk, harga, selera

konsumen, dan organisasi penjualan. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner

dengan alat ukur skala likert dan nilai tertinggi diberi skor 5 dan terendah diberi skor 1.

Teknik analisa data yang dipergunakan adalah regresi linier berganda dan uji hipotesis

menggunakan uji F dan uji t dengan menggunakan SPSS 18.0 For Windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap penjualan secara statistik dengan hasil penghitungan nilai t-hitung sebesar 5,543 dan

Page 5: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

2

taraf signifikan sebesar 0,000 dan promosi penjualan tidak berpengaruh dan tidak signifikan

terhadap penjualan secara statistik dengan hasil penghitungan nilai t-hitung sebesar 0,213 dan

taraf signifikan sebesar 0,833. Sedangakan kalau secara simultan (bersama-sama), iklan dan

promosi penjualan memiliki pengaruh positif dan signifikan secara statistik dengan hasil

penghitungan nilai f-hitung sebesar 16,186 dan taraf signifikan sebesar 0,000.

Kata Kunci : Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Produk.

PENDAHULUAN

Perkembangan kemajuan ilmu dan

tehnologi di segala bidang dewasa ini

terutama teknologi industri mengakibatkan

semakin banyak barang yang dihasilkan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan

kepuasan konsumen. Hal itu merupakan

tantangan maju bagi perusahaan agar

produk yang telah dihasilkan dapat

terserap oleh pasar. Oleh karena itu

perusahaan semakin dituntut untuk

meningkatkan penjualannya, karena

dengan semakin tinggi penjualan suatu

produk akan mengakibatkan tinggi pula

tingkat laba yang diperoleh oleh

perusahaan.

Menurut Basu Swastha (2003 : 5),

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari

kegiatan usaha / bisnis yang ditujukan

untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan

barang dan jasa yang dapat memuaskan

kebutuhan pembeli yang ada maupun

pembeli potensial. Dalam mencapai tujuan

pemasaran tersebut terdapat unsur-unsur

pemasaran yang lebih dikenal dengan

“Marketing Mix” yaitu Produk, Price,

Place and Promotion atau biasa disebut 4-

P. empat unsur ini harus saling mendukung

satu sama lain atau dengan kata lain

manajemen harus berusaha agar

komponen-komponen marketing mix itu

dapat terpadu untuk mencapai tujuan

perusahaan.

Menurut Kotler (2002:658), iklan

didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan

promosi ide, barang atau jasa secara

personal oleh suatu sponsor tertentu yang

memerlukan pembayaran.

Basu Swasta : 1997:349, Dengan

semakin ramainya situasi pasar,

menambah tajamnya persaingan yang

dihadapi oleh perusahaan dalam

memasarkan hasil produknya. Dalam

mengatasi persaingan untuk mendapatkan

konsumen, perusahaan dituntut untuk

mengolah strategi pemasarannya, salah

satunya adalah promosi. Promosi di

pandang sebagai informasi atau persuasi

satu arah yang dibuat untuk mengarahkan

seseorang atau organisasi kepada tindakan

Page 6: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

3

yang menciptakan pertukaran dalam

pemasaran.

Pada umumnya kegiatan promosi

dibagi menjadi empat atau lebih dikenal

dengan Promotional Mix yaitu:

1. Advertising atau periklanan

2. Personal Selling atau penjualan pribadi

3. Publisitas

4. Promosi penjualan

Basu Swasta : 1997:181, Dalam

memilih sarana promosi agar promosi

yang dilaksanakan perusahaan dapat

berhasil dengan baik maka harus

memperhatikan faktor-faktor sebagai

berikut:

1. Dana yang tersedia

2. Sifat dari pasar

3. Jenis produk

4. Tahap dan siklus kehidupan produk.

Pemilihan sarana promosi yang tepat

akan mengefektifkan kegiatan pemasaran

yang ada akhirnya tujuan perusahaan dapat

dioptimalkan.

UD. STAR NINE merupakan sebuah

perusahaan yang bergerak dalam bidang

konfeksi. Di dalam memasarkan produk

perusahaan ini menggunakan

pertimbangan sifat pasar yakni letak

geografis, konsentrasi, dan tipe langganan

menggunakan bauran promosi yang lebih

ditentukan kepada iklan dan promosi

sebagai sarana promosi penjualannya.

Akhir-akhir ini peneliti memperhatikan

bahwa kegiatan iklan dan promosi

penjualan dalam sebuah perusahaan

merupakan kebutuhan yang sangat penting

dalam rangka mensukseskan program

pemasaran perusahaan.

METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2010:2)

menjelaskan bahwa “Metode Penelitian

pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian

merupakan sekumpulan peraturan kegiatan

dan prosedur yang digambarkan oleh

pelaku disiplin ilmu, metode merupakan

suatu cara pemecahan masalah yang

sistematis. Populasi dalam penelitian ini

adalah karyawan pada UD. STAR NINE

yang berjumlah 30 orang.

HASIL PENELITIAN

Diskripsi variabel penelitian

1. Tanggapan responden variabel iklan

Dalam variabel iklan ini, maka

dapat dilihat pada frekuensi hasil

jawaban responden terhadap masing-

masing jawaban atau indicator yang

digunakan untuk mengukur kualitas

produk. Adapun hasil dari jawaban

responden dapat disajikan dalam tabel

berikut:

Page 7: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

4

No Jawaban responden frekuensi Presentase No Jawaban responden frekuensi Presentase

Apakah anda sudah minat dengan

iklan konveksi di UD.STAR

NINE?

Menurut anda informasi

mengenai konveksi apakah

mudah di dapat?

a         SS 7 23,3 a         SS 2 6,7

b         S 13 43,3 b         S 1 3,3

c         RR 9 30 c         RR 8 26,7

d         TS 1 3,4 d         TS 13 43,3

e         STS 0 0 e         STS 6 20

Apakah iklan radio bisa cukup

membuat anda mengerti?

Apakah anda sudah ingin

membeli produk dari iklan

STAR NINE?

a         SS 6 20 a         SS 8 26,7

b         S 20 66,7 b         S 13 43,3

c         RR 4 13,3 c         RR 7 23,3

d         TS 0 0 d         TS 2 6,7

e         STS 0 0 e         STS 0 0

Apakah iklan melalui media

cetak seperti koran bisa lebih

Apakah iklan STAR NINE

menarik?

a         SS 14 46,7 a         SS 6 20

b         S 14 46,7 b         S 11 36,7

c         RR 2 6,6 c         RR 12 40

d         TS 0 0 d         TS 1 3,3

e         STS 0 0 e         STS 0 0

Apakah iklan yang di tawarkan

UD.STAR NINE sangat bagus?

Apakah iklan STAR NINE

mudah dijumpai melalui

media elektronik?

a         SS 4 13,3 a         SS 16 53,4

b         S 3 10 b         S 12 40

c         RR 8 26,7 c         RR 1 3,3

d         TS 8 26,7 d         TS 1 3,3

e         STS 0 0 e         STS 0 0

Menurut anda iklan UD.STAR

NINE apakah cukup membuat

anda tertarik?

Apakah iklan yang

ditawarkan melalui televisi

lebih bisa dipahami?

a         SS 6 20 a         SS 12 40

b         S 11 36,7 b         S 11 36,7

c         RR 11 36,7 c         RR 6 20

d         TS 1 3,3 d         TS 0 0

e         STS 1 3,3 e         STS 1 3,3

1

2

3

5

7

8

9

10

4

6

2. Tanggapan responden variabel

Promosi penjualan (X2)

Dalam variabel promosi penjualan

ini, maka dapat dilihat pada frekuensi

hasil jawaban responden terhadap

masing-masing jawaban atau indicator

yang digunakan untuk mengukur

banyaknya konsumenyang datang.

Adapun hasil dari jawaban responden

dapat disajikan dalam tabel berikut:

Page 8: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

5

No Jawaban

koesioner

Frekuensi Presentase No Jawaban

koesioner

Frekuensi Presentase

Apakah

promosi

lebih

menarik

perhatian

Apakah

promosi

STAR NINE

mengeluarka

n banyak a         SS 10 33,3 a         SS 12 40

b         S 8 26,7 b         S 12 40

c         RR 11 36,7 c         RR 6 20

d         TS 1 3,3 d         TS 0 0

e         STS 0 0 e         STS 0 0

Apakah

promosi

penjualan

bisa

memberikan

informasi

pada

konsumen?

Apakah ada

fasilitas

tertentu saat

memberikan

promosi?

a         SS 15 50 a         SS 14 46,7

b         S 8 26,7 b         S 13 43,3

c         RR 6 20 c         RR 3 10

d         TS 1 3,3 d         TS 0 0

e         STS 0 0 e         STS 0 0

Apakah

banyak

discount saat

melakukan

promosi?

Apakah

promosi

mempengaru

hi calon

pembeli?

a         SS 12 40 a         SS 7 23,3

b         S 13 43,3 b         S 15 50

c         RR 2 6,7 c         RR 8 26,7

d         TS 3 10 d         TS 0 0

e         STS 0 0 e         STS 0 0

Apakah

promosi

STAR NINE

cukup

bagus?

Apakah

menurut

anda

promosinya

cukup

bagus?a         SS 17 56,7 a         SS 3 10

b         S 13 43,3 b         S 13 43,3

c         RR 0 0 c         RR 11 36,7

d         TS 0 0 d         TS 3 10

e         STS 0 0 e         STS 0 0

Apakah anda

tertarik

dengan

promosi

yang

ditawarkan?

Apakah ada

keistimewaa

n dari

promosi

STAR

NINE?

a         SS 30 100 a         SS 15 50

b         S 0 0 b         S 12 40

c         RR 0 0 c         RR 3 10

d         TS 0 0 d         TS 0 0

e         STS 0 0 e         STS 0 0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Page 9: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

6

3. Tanggapan responden variabel

Penjualan(Y)

Dalam variabel penjualan ini,

maka dapat dilihat pada frekuensi

hasil jawaban responden terhadap

masing-masing jawaban atau

indicator yang digunakan untuk

mengukur volume penjualan.

Adapun hasil dari jawaban

responden dapat disajikan dalam

tabel berikut:

No Jaswaban

koesionerfrekuensi Presentase No Jaswaban

koesionerfrekuensi Presentase

Apakah iklan

sangat

menentukan

penjualan

UD STAR

NINE ?

Apakah

penjualan

STAR NINE

sudah

memenuhi

keinginan

pembeli?a         SS 9 30 a         SS 5 16,7

b         S 15 50 b         S 15 50

c         RR 6 20 c         RR 9 30

d         TS 0 0 d         TS 1 3,4

e         STS 0 0 e         STS 0 0

Apakah

penjualan

produk

STAR NINE

sangat

mahal?

Apakah

penjualan

produk

sangat

tergantung

pada iklan?a         SS 4 13,3 a         SS 0 0

b         S 16 53,3 b         S 15 50

c         RR 7 23,4 c         RR 12 40

d         TS 3 10 d         TS 3 10

e         STS 0 0 e         STS 0 0

Apakah

penjualan

STAR NINE

bisa di

jangkau

golongan ke

bawah?

Menurut

anda, apakah

sudah tepat

cara

penjualan

STAR

NINE?

a         SS 10 33,3 a         SS 3 10

b         S 12 40 b         S 17 56,7

c         RR 8 26,7 c         RR 9 30

d         TS 0 0 d         TS 1 3,3

e         STS 0 0 e         STS 0 0

Apakah

penjualannya

STAR NINE

sangat

bagus?

Apakah

penjualannya

sudah cukup

laku

dipasaran?

a         SS 8 26,7 a         SS 4 13,3

b         S 12 40 b         S 14 46,7

c         RR 10 33,3 c         RR 12 40

d         TS 0 0 d         TS 0 0

e         STS 0 0 e         STS 0 0

Apakah harga

mempengaru

hi penjualan

STAR

NINE?

Apakah

penjualan

STAR NINE

sudah cukup

menyebar

luas?

a         SS 4 13,3 a         SS 8 26,7

b         S 13 43,3 b         S 18 60

c         RR 7 23,3 c         RR 3 10

d         TS 5 16,7 d         TS 1 3,3

e         STS 1 3,4 e         STS 0 0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Page 10: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

7

HIPOTESIS I

Uji ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui seberapa jauh semua

variabel independen (X) secara bersama

– sama dapat mempengaruhi variabel

dependen (Y).

NO Variabel Fhitung Ftabel Sig

1 X1, X2

dan Y

16,186 3,29 0.000

Berdasarkantabel

nilaitabelfhitung(16.186) >ftabel(3,29).

Maka dapat disimpulkan bahwa iklan

dan promosi penjualan Terhadap vol

penjualan.

HIPOTESIS II

Uji ini digunakan untuk melihat

tingkat signifikansi variabelin dependen

mempengaruhi variabel dependen

secara individu atau sendiri – sendiri.

Berdasarkan Tabel Diatas

Bahwa:

1. Variabel Iklan

Dapat dilihat bahwa nilai t

hitung lebih besar t tabel jadi

variabel iklan berpengaruh

signifikan

2. Variabel promosi penjualan

Dapat dilihat bahwa nilai t

hitung lebih besar t tabel jadi

variabel promosi penjualan

berpengaruh signifikan

PEMBAHASAN

1. Pengaruh iklan terhadap promosi

penjualan

Dari hasipenelitian yang

penelitilakukan,

menuruttingkatsignifikasi yang

diperoleh dengan menggunakan

statistic uji F yaitu nilai t tabel

signifikasi (sig) 0,00 < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa iklan

berpengaruh terhadap penjualan

Berdasarkan penerimaan dan

daerah penolakanya thitung (5.543)

>ttabel(2,04). Maka iklan

berpengaruh terhadap penjualan

2. Pengaruh promosi penjualan

terhadap penjualan

Dari hasil yang dilakukan,

menurut tingkat signifikasi yang

diperoleh dengan menggunakan

statistic uji F yaitu nilai t tabel

N

O

Indikat

or

Pertany

aan

Koefisi

en

Regres

i (B)

T hitung Ttabel Sig

1 Consta

nta (a)

14,766 2,818 2,03 0,009

2 Iklan 0,599 5,543 2,03 0,000

3 Promos

i

penjual

an

0,021 0,213 2,03 0,833

Page 11: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

8

signifikasi (sig) 0.833> 0,05, Maka

dapat disimpulkan bahwa promosi

penjualan berpengaruh terhadap

penjualan

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan

pembahasan maka kesimpulan dapat

diambil

1. Variabel iklan berpengaruh

terhadap variabel penjulan produk

yang ada di ud. star nine tritunggal

babat.

2. Variabel promosi penjualan

berpengaruh terhadap penjualan

produk yang ada di ud star nine

tritunggal babat.

SARAN

Dari hasil pembahasan dan kesimpulan

maka saran dapat diperoleh:

Setelah mengetahui tujuan perusahaan,

masalah yang sedang dihadapi serta

penyebabnya, maka pada kesempatan ini

penulis akan mengungkapkan saran-saran

yang mungkin bermanfaat atau setidaknya

dapat dijadikan pertimbangan oleh

perusahaan bagi kelangsungan hidup

perusahaan dalam mencapai tujuan yang

diharapkan.

Dengan meningkatkan kegiatan iklan

berkaitan erat dengan peningkatan

penjuan, hendaknya mempunyai perhatian

yang lebih yaitu dengan meningkatkan

frekuensi kegiatan iklan agar penjualan

dapat meningkat.

Variabel promosi penjualan juga

memiliki pengaruh besar kedua terhadap

penjualan walaupun kebanyakan berjangka

pendek, maka perlu dipertimbangkan

adanya ide-ide yang menarik untuk dapat

menambah daya rangsang terhadap

konsumen baru. Hal ini dapat memberikan

nilai tambah untuk meniingkatkan

penjualan.

Demikian kesimpulan yang dapat

penulis ambil serta saran-saran yang

mungkin dapat dijadikan pertimbangan

bagi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Basu, Swasta, 2003. Teori Penjualan Edisi

1 Cetakan ke Tiga Belas.

Penerbit LP3ES. Jakarta.

Buchari, Alma, 2009. Prinsip Pemasaran

Edisi 12. Erlangga. Jakarta.

David B, Jones, 2003. Kiat Promosi Edisi

1. Penerbit BPFE.

Yogyakarta.

Djaslim, Saladen, 2002. Metode Penelitian

Akuntansi Edisi 1. Penerbit

BPFE. Jakarta.

Haini, 2008. Metodelogi Penelitian Edisi

1. Penerbit Grafindo

Persada. Jakarta

I Made Wiratha, 2006. Metode Bisnis Edisi

2. Penerbit Alfa Beta.

Bandung.

Page 12: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

9

Kartajaya, 2005. Pengatur Metode Statistik

Edisi 1 Cetakan ke Dua

Belas. Penerbit LP3ES.

Jakarta.

Kotler, 1997. Manajemen Pemasaran

Edisi 12. Erlangga. Jakarta.

Kriyantono, 2008. Manajemen Pemasaran

Edisi 12. Erlangga. Jakarta.

Lee, 2004. Pengantar Ekonomi Edisi 3.

Penerbit UI Pres. Jakarta.

Lupiyadi dan Hamdani, 2006. Pengantar

Ekonomi Mikro Edisi 3.

Penerbit UI Pres. Jakarta.

Martin L, 1990. Promosi Penjualan Edisi

1. Penerbit Grafindo

Persada. Jakarta.

Sugiyono, 2010. Statistika dan Penelitian

Edisi 2. Penerbit Alfa Beta.

Bandung.

Surya Brata, 2003. Multifariant Non

Farmetrik, BPFE.

Yogyakarta.

Page 13: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

10

PENGARUH KEBIJAKAN HARGA DAN KUALITAS BARANG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

TOKO JS KOMPUTER JALAN VETERAN LAMONGAN

ALI BASYAH

ABSTRAK

Perkembangan teknologi di bidang informatika saat ini membuat banyak pengusaha berpikir lebih keras untuk

membuat sebuah peluang usaha. Dari perkembangan teknologi tersebut khususnya pada hardware komputer telah

memberikan banyak peluang yang sangat berpotensial dan banyak ide usaha yang dapat dikembangkan. Dalam memulai

usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet

order. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order

tersebut.

Toko “JS Komputer” adalah sebuah toko yang bergerak disektor perdagangan khususnya dalam bidang

penjualan komputer dan aksesoris pendukungnya. Toko “JS Komputer” terletak di Jl. Veteran no.45 (depan SMAN 1

Lamongan), Lamongan. Berada di area strategis di daerah instansi pendidikan seperti SD, SMP, SMA, SMK, dan

Perguruan tinggi. Toko “JS Komputer” mulai merintis usahanya pada tahun 2008.

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel Pengaruh Harga dan Kualitas barang

terhadap keputusan pembelian pada toko “JS Komputer” Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan rancangan penelitian korelasional. Populasi penelitian ini adalah konsumen Toko “JS Komputer” sebanyak 62

orang. Jumlah sampel penelitian yang digunakan sebanyak 38 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan

sampling accidental. Instrumen penelitian ini menggunakan skala likert. Analisis data menggunakan uji korelasi ganda

dan uji asumsi klasik.

PENDAHULUAN

Mantja (2007) dengan semakin berkembangnya dan

semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap

komputer baik itu pekerja kantoran maupun pelajar

yang dalam kegiatan sehari-hari tidak bisa dilepaskan

dari komputer. Dalam kondisi saat ini. Dimana begitu

cepatnya transformasi informasi dan juga makin

terjangkaunya sarana komunikasi didukung

penggunaan internet dimasyarakat yang semakin

berkembang pesat mendorong individu untuk

mempunyai sarana komunikasi tersebut.

Menurut Houston (2005) seiring dengan

pertumbuhan ekonomi, maka dunia usaha pun

mengalami perkembangan yang pesat dengan

munculnya berbagai perusahaan yang berusaha

menciptakan produk dan jasa guna memenuhi

kebutuhan dan keinginanan konsumen. Perkembangan

pesat dalam dunia usaha juga memberikan gambaran

tentang kesejahteraan masyarakat yang semakin

meningkat, kesejahteraan yang meningkat ini akan

meningkatkan pula daya beli masyarakat atau

konsumen. Tetapi pada sisi lain perkembangan itu

menyebabkan timbulnya persaingan yang semakin

ketat pada dunia usaha.

Menurut Alma (2005) Kebijakan harga adalah

keputusan harga-harga yang akan di ikuti untuk satu

jangka waktu tertentu.

Dalam era globalisasi ini, tampaknya masyarakat

atau konsumen semakin kritis dalam menilai suatu

produk.

Menurut Stanton (2006) memberi pengertian

kualitas barang adalah suatu jaminan dalam rangka

memenuhi kebutuhan konsumen dalam memilih suatu

produk dan dalam masalah ini citra rasa pribadi sangat

berperan.

Melihat survei awal yang saya lakukan pada tanggal 23

februari 2016 terhadap 10 konsumen, 60% konsumen

jadi membeli sedangkan 40% konsumen tidak jadi

membeli.

Jadi masalah yang ada pada penelitian saya adalah

masih ada konsumen yang memutuskan tidak jadi

membeli terhadap toko JS Komputer Jl. Veteran no.45

(depan SMAN 1 Lamongan), Lamongan.

Mengingat betapa pentingnya kebijakan harga dan

memberikan kepercayaan kualitas barang terhadap

pelanggan untuk mendapatkan pelanggan yang lebih

besar, dan kita melihat betapa berperannya kebijakan

harga dan kualitas barang dalam keputusan pembelian.

METODE PENELITIAN

Pengertian Penelitian dan Jenis Penelitian

Pengertian Penelitian

Pengertian metode penelitian menurut sugiyono

(2012:2) adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

mendapat data yang valid dengan tujuan dapat

Page 14: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

11

ditemukan, dibuktikan, dikembangkan suatu

pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat

digunakan untuk memahami, memecahkan dan

mengantisipasi masalah”.

Jenis Penelitian

Menurut sugiyono (2012:16) berdasarkan jenis

data dan analisisnya metode penelitian

diklasifikasikan menjadi dua yaitu :

a. Metode penelitian yang bersifat kuantitatif

Metode kuantitatif disebut sebagai positivistic

karena berlandaskan pada filsafat positivis. Metode ini

juga dikenal sebagai metode ilmiah atau metode

scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah

yaitu kongrit/ empritis, objektif, terukur, rasional, dan

sistematis, karena proses penelitian lebih bersifat seni

(kurang terpola).

b. Metode penelitian yang bersifat kualitatif

Metode penelitian kualitatif sering disebut metode

naturalistic (naturalistic research) karena penelitian

dilakukan didalam kondisi yang alamiah (natural

setting), metode ini lebih banyak digunakan untuk

peneliti bidang antropologi budaya, selain itu disebut

sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul

dan di analisis lebih bersifat kualitatif.

Kerangka Kerja

Gambar 2.1 Kerangka Kerja

Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010 : 215) menerangkan

bahwa terdapat perbedaan yang mendasar dalam

pengertian antara populasi dan sampel dalam

penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Menurut Nawawi (2004 : 141) menyebutkan

bahwa “populasi adalah totalitas semua nilai yang

mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran

kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik

tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap”.

2. Teknik Sampling

Menurut Wahyudi (2010 : 186), sampel

merupakan bagian populasi yang terwakili dan

akan diteliti atau sebagian jumlah dari

karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang

terwakili, dimana criteria tersebut menentukan

dapat dan tidaknya sampel yang akan digunakan.

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek

penelitian dapat mewakili dalam sampel penelitian

yang memenuhi syarat sebagai sampel. Besarnya

sampel dalam penelitian ini adalah 52 konsumen dari

62 konsumen di toko JS Komputer Jl. Veteran no.45

Lamongan. Pengambilan sampel dengan

menggunakan rumus Notoatmodjo (2003), sebagai

berikut :

keterangan :

n = Besar sampel

N = Besar populasi

D = tingkat kepercayaan atau ketepatan yang

diinginkan 10%

Sehingga dapat dihitung sebagai berikut :

( dibulatkan menjadi 38)

Teknik sampling adalah cara tertentu (yang secara

metodologis dibenarkan) yang digunakan untuk

menarik (mengambil, memilih) anggota sampel dari

anggota populasi sehingga peneliti memperoleh

kerangka sampel dalam ukuran yang telah ditentukan

(Hamidi, 2007).

Dalam penelitian ini sampling yang digunakan

adalah dengan cara teknik accedental sampling.

Accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara

aksidental dengan mengambil kasus atau responden

yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat

sesuai dengan konteks penelitian (notoadmodjo,

2010). Sehingga dalam teknik sampling di sini peneliti

Page 15: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

12

mengambil responden pada saat itu juga di toko JS

Komputer Jl. Veteran no.45 Lamongan.

Variabel Penelitian

Variabel

Menurut Sekaran ( 2003:30 ), variabel adalah

apapun yang dapat membedakan atau membawa

variasi nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai

waktu untuk obyek atau orang yang sama, atau

pada waktu yang sama, Variabel yang digunakan

oleh peneliti adalah:

a. Independent Variabel (X)

Independent variabel (x) atau variabel bebas

adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

variabel yang lain. Dalam penelitian ini ada tiga

variabel bebas yaitu:

1) Kebijakan harga (X1)

2) Kualitas barang (X2)

b. Dependent Variabel (Y)

Dependent variabel (y) atau variabel terikat

adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi

oleh variabel lain. Dalam penelitian ini terdapat satu

variabel terikat yaitu:

1) Keputusan pembelian (Y)

Metode Analisa Data

Uji Statistik

Analisa Regresi sederhana

Uji Regresi Linier Berganda digunakan untuk

mengukur pengaruh lebih dari satu variabel predictor

(variabel bebas) dan terhadap variabel terikat.

Rumus :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana Y = Kepuasan Konsumen

a = Konstanta

b1b2 = Koefisien Korelasi

X1 = Kualitas Produksi

X2 = Harga

e = Faktor Pengganggu

Untuk memperkuat pelaksanaan perhitungan

regresi linier berganda tersebut di atas maka perlu

dilakukan beberapa uji hipotesis sebagai berikut :

Uji F

Digunakan untuk mengetahui pengaruh secara

keseluruhan dari variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Uji t

Digunakan untuk mengetahui apakah secara

individu variabel bebas mempunyai pengaruh yang

nyata atau tidak terhadap variabel terikat.

Uji Asumsi Klasik

Digunakan agar dapat menghasilkan estimator

linier yang akurat dan mendekati atau samadengan

kenyataan.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Sebagai dasar bahwa uji t dan uji F

mengasumsikan bahwa nilai residu mengikuti distribusi

normal. Jika asumsi ini dilanggar maka model regresi

dianggap tidak valid dengan jumlah sampel yang ada.

Untuk menguji normalitas model regresi tersebut yaitu

dengan analisis grafik (normal P-P plot) dan analisis

statistik (analisis Z skor skewness dan kurtosis) one

sample Kolmogorov-Smirnov Test.

2) Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk

mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota

serangkaian data yang diurutkan menurut waktu atau

ruang. Hal ini mempunyai arti bahwa suatu tahun

tertentu dipengaruhi oleh tahun sebelumnya

menyebabkan uji F dan uji t menjadi tidak akurat.

Gejala autokorelasi mengakibatkan hasil analisis

regresi tidak lagi efisien atau varian tidak lagi

maksimum. Untuk mengetahui ada atau tidaknya

autokorelasi, dapat dilakukan uji “Durbin Watson”

dengan ketentuan sebagai Berikut :

D – W < 1,08 = terdapat autokorelasi

1,08 < D – W < 1,66 = tanpa kesimpulan

1,66 < D – W < 2,34 = tidak terdapat autokorelasi

2,34 < D – W < 2,92 = tanpa kesimpulan

D – W > 2,92 = terdapat autokorelasi.

3) Uji Heteroskedastisitas

Gejala heterokedastisitas terjadi sebagai akibat

ketidaksamaan data, atau bervariasinya data yang

diteliti. Salah satu cara untuk mendeteksi kemungkinan

terjadinya gejalah tersebut adalah dengan menggunkan

uji korelasi rank spearman dengan teknik pengujian

menggunakan uji t. Apabila nilai t hitung lebih kecil

daripada t tabel, berarti tidak terjadi gejala

heterokedastisitas. Sebaliknya apabila t hitung lebih

besar dari t tabel, berarti terjadi gejala

heterokedastisitas.

4) Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas menunjukkan korelasi antar

variabel bebas dalam persamaan regresi yang

menyebabkan standar error menjadi tinggi dan

sensitive terhadap perubahan data, sehingga koefisien

regresi menjadi kurang teliti dan tingkat signifikansi

yang salah juga semakin besar. Cara mengetahui ada

atau tidaknya gejalah multikolinieritas antara lain

dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF),

Page 16: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

13

apabila VIF kurang dari 10 maka dinyatakan tidak

multikolinieritas.

Taraf Signifikan (α)

Untuk menentukan penerimaan atau penolakan H0

didasarkan pada taraf signifikan (α) 5% dengan

kriteria:

a. H0 diterima apabila taraf signifikan > 0,05. Hal ini

berarti hipotesis alternatif ditolak atau hipotesis yang

menyatakan Kualitas Produksi dan Harga berpengaruh

terhadap Kepuasan Konsumen Pada toko JS Komputer

Lamongan ditolak.

b. H0 ditolak apabila taraf signifikan < 0,05. Hal ini

berarti hipotesis alternatif diterima atau hipotesis yang

menyatakan Kualitas Produksi Dan Harga berpengaruh

terhadap Kepuasan Konsumen Pada toko JS Komputer

Lamongan diterima.

Pembacaan Uji Statistik

a. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan

diterima atau ditolak digunakan statistik F (F test) , jika

Fhitung < Ftabel ,maka H0 diterima dan Ha ditolak ini

berarti Kualitas Produksi dan Harga tidak berpengaruh

terhadap Kepuasan Konsumen Pada toko JS Komputer

Lamongan, dan Jika Fhitung > Ftabel , maka H0

ditolak dan Ha diterima ini berarti Kualitas Produksi

dan Harga berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen

Pada Distro Oldcity Lamongan.

b. Jika thitung < ttabel , maka H0 diterima dan Ha

ditolak ini berarti Kualitas Produksi Dan Harga tidak

berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen Pada toko

JS Komputer Lamongan, dan Jika thitung > ttabel ,

maka H0 ditolak dan Ha diterima ini berarti Kualitas

Produksi dan Harga berpengaruh terhadap Kepuasan

Konsumen Pada toko JS Komputer Lamongan.

Piranti Alat yang Digunakan Untuk Menganalisis

Untuk perhitungan penelitian ini peneliti

menggunakan bantuan program SPSS (Statistical

Package for Social Science) for windows versi 18.0.

HASIL PENELITIAN

Penyajian Data

Tanggapan Responden

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil penelitian mengenai data pribadi responden

berdasarkan jenis kelamin akan disajikan pada tabel 4.1

dibawah ini :

Tabel 3.1 Data Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin (X)

Data Responden Berdasarkan Usia

Hasil penelitian mengenai data pribadi responden

berdasarkan usia akan disajikan pada tabel 4.2 dibawah

ini:

Tabel 3.2 Data Responden Berdasarkan Usia

Tanggapan Responden atas Variabel Bebas

1. Kebijakan Harga (X1)

Tabel 3.3 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban

Responden Variabel Harga

Dari tabel 3.3 di atas menunjukkan rata-rata

prosentase responden yang menjawab sangat setuju

sejumlah 47%, menjawab setuju sejumlah 25%,

menjawab netral sejumlah 22%. Hal ini menunjukkan

bahwa Kebijakan Harga di JS Komputer tergolong

baik.

2. Kualitas Barang

No Jenis Kelamin

Jumlah

(orang)

%

1 Laki-Laki

24 71,4

2 Perempuan

14 28.6

Jumlah

38

100

No Usia

Jumlah

(orang)

%

1

13 – 25 26 61,2

2

26 - 40 12 38,8

Jumlah

38 100

Page 17: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

14

Tabel 3.4 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden

Variabel Kualitas Barang

Dari tabel 3.4 di atas menunjukkan rata-rata

prosentase responden yang menjawab sangat setuju

sejumlah 25%, menjawab setuju sejumlah 47%,

menjawab netral sejumlah 28%. Hal ini menunjukkan

bahwa Kualitas Barang di JS Komputer tergolong baik.

3. Keputusan Pembelian

Tabel 3.5 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden

Variabel Keputusan Pembelian

Dari tabel 3.5 di atas menunjukkan rata-rata

prosentase responden yang menjawab sangat setuju

sejumlah 48%, menjawab setuju sejumlah 18%,

menjawab netral sejumlah 33%. Hal ini menunjukkan

bahwa Kebijakan Harga di JS Komputer tergolong

baik.

Analisis Data

Uji Asumsi Klasik

Uji Asuksi Klasik digunakan agar dapat

menghasilkan estimator linier yang akurat dan

mendekati atau sama dengan kenyataan. Uji Asumsi

Klasik terdiri dari :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Sebagai dasar bahwa uji t dan uji F

mengasumsikan bahwa nilai residu mengikuti distribusi

normal.

Gambar 3.1 P-P Plot of Regression Standardized

Residual

Dari gambar normal P-P Plot of Regression

Standardized Residual Dependent Variable dapat

dilihat bahwa sebaran data mengikuti garis normal,

maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi linier ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pada periode t-1 (sebelumnya). Pengambilan keputusan

ada autokorelasi dengan cara melihat besarnya Durbin

Watson (D-W) sebagai berikut :

Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi

positif.

Tabel 3.6

Model Summaryb

Model

R

R

Squa

re

Adjust

ed R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Durbin-

Watson

dimens

ion0

1 ,377a ,142 ,098 6,32341 1,133

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Page 18: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

15

Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada

autokorelasi.

Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.

Berdasarkan tabel di atas Durbin Watson (D-W)

sebesar 1,133. Jadi angka D-W diantara -2 sampai +2,

ini berarti tidak ada autokorelasi dalam penelitian ini.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap maka disebut

homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas

dalam penelitian ini dengan cara melihat grafik

scatterplot dan uji Gjejser.

Dasar analisis heteroskedastisitas adalah : jika ada

pola tertentu, titik-titik membentuk pola tertentu yang

teratur, maka terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak

ada pola titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Gambar 3.3 Scatterplot Dependent Variable Y

Dari gambar Scatterplot Dependent Variable Y di

atas dapat dilihat titik-titik tidak membentuk pola

tertentu dan titik-titik menyebar di atas dan dibawah

angka nol pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan

bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak

mengandung heteroskedastisitas.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas untuk mengetahui antar

variabel yang digunakan dalam penelitian ini

mempunyai korelasi. Uji multikolinearitas dilakukan

dengan menghitung nilai Variance Inflation Factor

(VIF) tiap-tiap variabel independent. Multikolinearitas

terjadi jika nilai VIF melebihi 10. Jika nilai VIF kurang

dari 10 menunjukkan bahwa korelasi antar variabel

independent masih dapat di tolerir.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai

Variance Inflation Factor (VIF) dari masing-masing

variabel independent tidak memiliki nilai yang lebih

dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model

regresi dalam penelitian ini tidak mengandung

multikolinearitas.

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisa regresi linier berganda menggunakan

program SPSS untuk mengukur ada tidaknya pengaruh

antara Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap

Keputusan pembelian dengan persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keputusan Pembelian = 53,641+0,235X1+0,510X2 +e

Dari persamaan hasil regresi di atas mempunyai arti

yang dapat disampaikan sebagai berikut :

X1 (Harga) = 0,235

Artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel Harga

dalam satu satuan, maka dapat meningkatkan

Keputusan Pembelian sebesar 0,510 dimana faktor

lainnya dalam keadaan konstan atau nol.

X2 (Kualitas Produk) = 0,510

Artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel

Kualitas Produksi dalam satu satuan, maka dapat

meningkatkan Keputusan Pembelian sebesar 0,235

dimana faktor lainnya dalam keadaan konstan atau nol.

Uji Hipotesis

Tabel 3.7

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

X1 ,937 1,068

X2 ,937 1,068

a. Dependent Variable: Y

Page 19: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

16

Uji t

Uji t merupakan pengujian untuk mengetahui

apakah secara individu variabel bebas mempunyai

pengaruh yang nyata atau tidak terhadap variabel

terikat.

df = n - 2

df : degree of freedom

n : jumlah sampel

maka df = 38 – 2 = 36

1) Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian

Dari Hasil olah data pada tabel 3.8 di atas

diketahui thitung sebesar 2,255 maka diperoleh ttabel

sebesar 2,028, sehingga thitung > ttabel dan diketahui taraf

signifikan 0,030 < 0,05 di mana kriteria uji tes ini

adalah H0 ditolak dan Ha diterima ini berarti Harga

secara individu berpengaruh terhadap Keputusan

pembelian.

2) Pengaruh Produksi terhadap Keputusan

Pembelian

Dari Hasil olah data pada tabel 3.8 di atas

diketahui thitung sebesar 0,569 maka diperoleh ttabel

sebesar 2,028, sehingga thitung < ttabel dan diketahui taraf

signifikan 0,573 > 0,05 di mana kriteria uji tes ini

adalah H0 diterima dan Ha ditolak ini berarti Kualitas

Barang secara individu tidak berpengaruh terhadap

Keputusan Pembelian.

Uji F

Uji F merupakan pengujian untuk mengetahui

pengaruh secara keseluruhan dari variabel bebas

terhadap variabel terikat.

Dari olah data di atas dapat diketahui bahwa nilai

uji F sebesar 3,252 jadi df1 = 2 dan df2 = 36, dengan

tingkat signifikan 0,05 maka dapat diketahui Ftabel

3,26 sedangkan Fhitung sebesar 3,252 sehingga

Fhitung > Ftabel dan diketahui taraf signifikan 0,040 <

0,05 di mana kriteria uji tes ini adalah H0 ditolak dan

Ha diterima ini berarti Harga dan Kualitas Produk

secara bersama sama berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian.

Koefisien Determinasi R2

Dalam analisa ini digunakan untuk mengukur kuat

lemahnya hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat. Nilai R sebesar 0,377 ini berarti variabel Harga

dan Kualitas Produk mempunyai pengaruh sebesar

37,7% terhadap Kepuasan Konsumen, sedangkan

sisanya 62,3% dijelaskan oleh variabel-variabel lain

selain variabel Kualitas Produk dan Harga. Hal ini

menunjukkan terjadinya hubungan positif antara

Kualitas Produksi dan Harga dengan variabel

Keputusan Pembelian karena hasil Nilai R antara 0

sampai dengan 1.

PEMBAHASAN

Pengaruh Kebijakan Harga terhadap Keputusan

Pembelian.

Dari Hasil olah data pada tabel 4.8 di atas diketahui

thitung sebesar 2,255 maka diperoleh ttabel sebesar 2,028,

sehingga thitung > ttabel dan diketahui taraf signifikan

0,030 < 0,05 di mana kriteria uji tes ini adalah H0

ditolak dan Ha diterima ini berarti Harga secara

individu berpengaruh terhadap Keputusan pembelian.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

Adhinda Putri Fernanda dengan judul “Pengaruh

Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Harga, dan

Inovasi Terhadap Kepuasan Konsumen” pada tahun

2013, diketahui bahwa harga memiliki pengaruh yang

positif terhadap kepuasan konsumen.

Harga secara individu mempengaruhi terhadap

keputusan pembelian karena dengan harga yang murah

dengan kualitas yang bagus maka akan dapat menarik

konsumen.

Pengaruh Kualitas Barang terhadap Keputusan

Pembelian.

Dari Hasil olah data pada tabel 4.8 di atas diketahui

thitung sebesar 0,569 maka diperoleh ttabel sebesar 2,028,

sehingga thitung < ttabel dan diketahui taraf signifikan

0,573 > 0,05 di mana kriteria uji tes ini adalah H0

diterima dan Ha ditolak ini berarti Kualitas Barang

secara individu tidak berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ari Widyastuti dengan judul “Pengaruh

Produksi dan Harga terhadap Kepuasan Konsumen”

pada tahun 2013 menunjukkan bahwa produksi

Page 20: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

17

dinyatakan tidak berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen.

Kualitas barang secara individu tidak

mempengaruhi terhadap kepuasan konsumen karena

kualitas barang di JS Komputer kurang memuaskan

minat konsumen.

Pengaruh Kebijakan Harga dan Kualitas Barang

terhadap Keputusan Pembelian.

Dari olah data di atas dapat diketahui bahwa nilai

uji F sebesar 3,252 dengan tingkat signifikan 0,05

maka dapat diketahui Ftabel 3,26 sedangkan Fhitung

sebesar 3,252 sehingga Fhitung > Ftabel dan diketahui taraf

signifikan 0,040 < 0,05 sehingga Kebijakan Harga dan

Kualitas Produk secara bersama sama berpengaruh

terhadap Keputusan Pembelian.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh I Gede Surya Apria Dharma dengan

judul “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap

Kepuasan Konsumen PT. Garam (Persero) di Jawa

Timur” pada tahun 2010 menunjukkan bahwa variabel

harga dan kualitas produk berpengaruh positif terhadap

kepuasan konsumen. Hal ini terjadi dikarenakan

adanya kepuasan yang baik terhadap suatu produk

sehingga konsumen cenderung ingin membelinya lagi.

Harga dan Kualitas barang sangat berpengaruh

terhadap Keputusan Pembelian karena dengan kualitas

barang yang bagus dan dengan harga yang murah maka

dapat memuaskan pelanggan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh

peneliti di toko JS Komputer Lamongan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Harga secara individu berpengaruh terhadap

Keputusan pembelian.

2. Kualitas Barang secara individu tidak berpengaruh

terhadap Keputusan Pembelian.

3. Kebijakan Harga dan Kualitas Produk secara

bersama sama berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian.

Saran

Saran yang bisa disampaikan dari hasil penelitian yang

didapat adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan toko JS Komputer bisa meningkatkan

kualitas barang sehingga meningkatkan volume

penjualan.

2. Hasil penelitian ini supaya bisa memberikan

pengetahuan tentang penerapan pengaruh kebijakan

harga dan kualitas barang terhadap keputusan

pembelian, dan mengimplementasikan pendidikan

yang didapat di perguruan tinggi.

3. Hasil penelitian ini semoga bisa sebagai penerapan

kebijakan harga dan kualitas barang terhadap

keputusan pembelian bagi mahasiswa dan juga

dapat dijadikan sebagai tambahan referensi

perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Buchari Alma 2009. Manajemen Keuangan,

Perpustakaan digital UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Diandaris Nurhandika Rahman dengan judul

“Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Persepsi

Harga, dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen

pada Pemancingan Ngrembel Asri Gunungpati

Semarang” tahun 2013

Ferdinand, A. 2007. Structural Equation Modelling

dalam Penelitian Manajemen. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

I Gede Surya Apria Dharma dengan judul “Pengaruh

Harga dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan

Konsumen PT. Garam (Persero) di Jawa Timur”

pada tahun 2010

Kotler, Philip & Amstrong, Gary. 2007. Dasar-dasar

Pemasaran. Jakarta: Prehallindo.

Kotler, Phillip dan Kevin L, Keller. 2009. Manajemen

Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Kirom, Bahrul. 2006. Mengukur Kinerja Pelayanan

dan Kepuasan Konsumen.

Putri Fernanda dengan judul “Pengaruh Kualitas

Produk, Kualitas Pelayanan, Harga, dan Inovasi

Terhadap Kepuasan Konsumen” pada tahun 2013

Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistik. Bandung:

Alfabeta.

Santosa. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Simamora. 2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Stanton. 2009. Mengukur Kepuasan Pelanggan.

Jakarta: PPM.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sujianto, Agus Eko. 2009. Aplikasi Statistik dengan

SPSS 16.0. Jakarta: Prestasi Pustaka Karya.

Swasta, Basu dan Handoko, Hani. 2007. Manajemen

Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen.

Yogyakarta: BPFE.

Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen

Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius. 2006.

Service, Quality and Satisfaction. Yogyakarta:

Andi.

Page 21: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

18

Tjiptono, Fandy dan Gregorius, Candra. 2006. Service

Quality and Satisfaction. Bandung: Andy Offset.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran.

Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy. 2012. Service Management

Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta: CV

Andi Offset

Zeithaml, Bitner & Gremler. 2006. Service Marketing,

Fourth Edition, Prentice Hall. Mc Graw-Hill.

Page 22: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

19

PENGARUH KEPUASAN NASABAH DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

TABUNGAN HAJI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk. CABANG

LAMONGAN

WAHIB ASHARI

ABSTRAK

Pada situasi persaingan perbankan, bank-bank membutuhkan usaha yang keras untuk

mendapat calon nasabah dan mempertahankan yang sudah ada ditangan. Keberhasilan usaha

tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang

berkualitas. Kualitas pelayanan tercermin dari kepuasan nasabah untuk melakukan

penggunaan ulang jasa perbankan. Kepuasan nasabah dalam menggunakan jasa atau produk

yang ditawarkan dapat dijadikan masukan bagi pihak manajemen untuk meningkatkan dan

memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan. Untuk itu karyawan bagian pelayanan

sebaiknya selalu memantau kepuasan yang dirasakan oleh nasabah perbankan untuk

mencapai loyalitas dari para nasabah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan yang dirasakan oleh nasabah, khususnya pada

tabungan haji PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang Lamongan pada Bulan

Maret Tahun 2015. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner

dengan menggunakan skala likert dan metode penentuan sampel yang digunakan adalah

total random sampling sebanyak 41 sampel. Metode analisis yang digunakan adalah

metode regresi linear berganda (multi linear regression).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang terdiri atas kualitas

produk dan pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, selain itu dengan

uji F dilihat bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan

pelanggan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 atau 0%.

Keyword : kualitas produk, pelayanan dan kepuasan nasabah.

PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi sekarang ini

setiap organisasi maupun perusahaan

diharapkan untuk dapat mengetahui

kondisi pasar dan pelangganya dengan

sebaik dan secermat mungkin agar

memenangkan persaingan

organisasi ataupun perusahaan dalam

menghadapi persaingan yang pada era

sekarang bukan hanya di dalam negeri

melainkan juga persaingan perusahaan dari

luar negeri atau dengan kata lain

menghadapi persaingan dari perusahaan

atau organisasi yang berskala

global. Persaingan ini terjadi dimana

semakin banyak tumbuhnya organisasi –

organisasi atau perusahaan baru yang

menawarkan berbagai macam produk atau

jasa dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen yang mengakibatkan

setiap organisasi wajib memperioritaskan

terhadap kepuasan pelanggan. Pada

dasarnya yang menjadi tujuan perusahaan

atau organisasi adalah untuk dapat

memperoleh laba ataupun tujuan yang

diharapkan oleh manajemen dan

para stakeholder agar dapat tercapai sesuai

dengan target yang telah ditetapkan.

Perusahaan atau organisasi

harus dapat mempertahankan pelanggan

serta dapat mencari calon pelanggan baru.

Dalam hal ini peran seorang pimpinan

harus mampu mengarahkan sebuah

organisasi maupun perusahaan yang

dipimpinnya serta menentukan kebijakkan

dan langkah - langkah yang strategis agar

suatu organisasi maupun perusahaan dapat

hidup dan berkembang dalam derasnya

persaingan yang begitu tajam. Dalam

mencapai tujuan dari organisasi atau

Page 23: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

20

perusahaan salah satunya adalah dapat

memberikan rasa kepuasan kepada

pelanggan maupun pembeli. Maka dalam

hal ini setiap organisasi atau perusahaan

harus dapat memberikan rasa kepuasan

kepada pelanggan atau calon pelanggan

guna menjadikan suatu organisasi dapat

mempertahankan pelangggan yang sudah

ada, karena pada dasarnya mencari calon

pelanggan - pelangggan baru lebih sulit

dari pada mempertahankan pelanggan

yang sudah ada.

Konsumen atau pelanggan merupakan

urat nadi bagi organisasi dimana semua

aktivitas organisasi tertumpuh pada jumlah

pelanggan maupun konsumen. Organisasi

ataupun perusahaan harus dapat

memperhitungkan kebijakan serta

peraturan yang lebih menunjang dengan

visi dan misi dari perusahaan itu berdiri.

Organisasi harus cepat berbenah diri serta

lebih respons dalam

memberikan pelayanan serta rasa

kepuasan kepada pelanggan ataupun calon

pelanggan baru. Karena pada dasarnya

semua pelanggan adalah asset bagi setiap

organisasi. Sedikit atau banyak jumlah

pelanggan menunjukkan sebuah organisasi

memberiakan rasa ataupun

penggalaman yang berbeda kepada

pelanggan.

Rasa kepuasan yang dialami oleh

pelanggan tentu akan memberikan

kontribusi bagi pihak internal suatu

organisasi. Hal ini bisa dilihat dari

banyaknya keluhan yang dirasakan oleh

pelanggan ataupun saran-saran serta

kritikkan yang menjadikan bahan

masukkan organisasi dalam menetapkan

strategi dalam menghadapi dunia

persaingan. Keluhan maupun komplain

sebaiknya harus diolah dan dijadikan

bahan pertimbangan dalam mengambil

sebuah keputusan strategis yang

mengarahkan kepada pencapian dari tujuan

organisasi tersebut. Rasa kepuasan yang

telah didapatkan oleh pelanggan serta

pelayanan yang telah diberikan oleh

organisasi merupakan suatu rasa yang

diharapkan dengan rasa yang

dirasakannya. Apa bila rasa kepuasan

melebihi dari apa yang diharapkan inilah

yang disebut dengan kepuasan

(saticfection) dan sebaliknya apa bila

konsumen merasa rasa kepuasan kurang

dari yang diharapkannya dinamakan

ketidakpuasan (unsatisfection).

Rasa kepuasan merupakan cerminnan

dari pelayanan yang diberikan organisasi

kepada pelanggan. Pelayanan ini

memberikan sinyal positif apabila tidak

terjadi banyak komplein yang diberikan

pelanggan. Pelayanan yang baik

menunjukkan bahwa kinerja dari

organisasi bekerja dengan pola maupun

dari alur yang telah diatur sejak awal

ditetapkannya sebuah kebijakkan.

Kepuasan pelanggan merupakan suatu

sikap dan perilaku yang diterimahnya

olehnya ketika dan sesudah dilayani oleh

organisasi ataupun perusahaaan. Rasa puas

ataupun tidak terpuasankan dengan

pelayanan tersebut mengakibatkan

menimbulkan sebuah pengalaman yang

tersendiri bagi seorang pelanggan. Rasa

puas yang dirasakan akan menambahkan

pengalaman tersendiri bagi nasabah.

Kepuasan tersebut akan disimpan dalam

memori jangka panjang di fikiran

pelanggan sehingga suatu saat nanti ia

akan kembali di perusahan dan akan

melakukan pembelian ulang.

Menurut Kotler dan Keller

(2007:177), kepuasan pelanggan adalah:

Perasaan senang atau kecewa seseorang

yang muncul setelah membandingkan

antara kinerja (hasil) produk yang

dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil)

yang diharapkan. Jika kinerja berada

dibawah harapan, pelanggan tidak puas.

Jika kinerja memenuhi harapan pelanggan

puas, jika kinerja melebihi harapan,

pelanggan amat puas atau senang.

Banyak faktor yang mempengaruhi

dari kepuasan pelanggan

diantaranya kualitas produk , harga,

service quality, teknologi dan

emosional. Akan tetapi pada perusahaan

yang bergerak pada bidang jasa misalnya

rumah sakit, bengkel, perbankan, asuransi

Page 24: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

21

adalah salah satu dari

beberapa perusahaan yang bergerak pada

jasa terutama dalam hal pelayanan yang

diberikan kepada para pelanggannya agar

kepuasan dapat dirasakan olh setiap

pelanggan.

Sebagai perusahaan yang bergerak

pada bidang jasa khususnya dalam

memberikan pelayanan, maka perlu

difahami bersama bahwa pelanggan adalah

roda kemajuan bagi sebuah perusahaan. Ini

mengindikasikan bahwa kepuasan

pelanggan dapat tercapai dengan

memberikan kualitas pelayanan yang

terbaik dibandingkan dengan palayanan

yang diberikan pesaing dari perusahaan

tersebut.

Menurut Kotler di

dalam Laksana (2008:85) kualitas

pelayanan (Service Quality) adalah setiap

tindakkan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak

lain, yang pada dasarnya tidak berwujud

dan tidak mengakibatkan kepemilikkan

apapun. Istilah kualitas pelayanan

(SerQua) merupakan satu model yang

banyak diretapkan dalam beberapa industri

jasa dalam mengukur rasa kepuasan

pelanggan.

Banyak faktor yang mempengaruhi

baik-buruknya dari kualitas pelayanan

yang diberikan kepada pelanggannya.

Menurut Tjitono (2008:97) ada tujuh

penyebab baik dan buruknya dari kualitas

pelayanan yakni (1) produksi dan

konsumsi yang terjadi secara simultan, (2)

intensitas tenaga kerja yang tinggi, (3)

dukungan terhadap pelanggan internal

kurang memadai, (4) gap komunukasi, (5)

memperlakukan pelanggan dengan cara

yang sama, (6) perluasan atau

pengembangan layanan secara berlebihan,

dan (7) visi bisnis jangka pendek.

Sebuah perbankan yang dalam

menghadapi derasnya persaingan dalam

mempertahankan nasabah adalah tugas

yang tiada henti dalam memahami akan

kepuasan nasabah. Bagi perbankan yang

dapat memberikan nilai dan kepuasan

merupakan salah satu kunci sukses dalam

memenangkan persaingan.

Pentingnya peningkatan kualitas

pelayanan bagi dunia perbankan

merupakan salah satu cara dalam

memberikan rasa kepuasan kepada

nasabah yang memungkinkan akan

menciptakan kepuasan dibenak nasabah

perbankan tersebut. Ada beberapa

keuntungan bagi setiap perbankan yang

dapat menciptakan rasa kepuasan

diantaranya menurut Yuri dan

Nurcahyo (2010:115) terdapat beberapa

manfaat jika perusahaan dapat

memaksimalkan tingkat kepuasan

pelanggannya, antara lain adalah: menjaga

hubungan harmonis antara perusahaan dan

para pelanggannya, memberikan dasar

yang baik bagi pembelian ulang,

mendorong terciptanya totalitas pelanggan.

PT. Bank Rakyat Indonesia adalah

salah satu badan usaha milik negara yang

bergerak pada jasa pelayanan simpanan

maupun pinjaman dana masyarakat. Dalam

persaingan yang begitu tajamnya PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang

Lamongan Tahun 2015 dituntut agar dapat

mempertahankan para nasabahnya dengan

jalan mempertahankan pelanggan serta

berusaha mencari para calon nasabah baru

dengan memberikan kualitas pelayanan

kepada nasabahnya sebaik mungkin

dibandingkan dengan perbankan

lainnya. Rasa kepuasan nasabah adalah

modal bagi perbankan dalam mencapai

visi dan misinya. Maka sudah selayaknya

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

Cabang Lamongan Tahun 2015 dapat

memberikan kualitas pelayanan yang baik,

agar supaya nasabah tetap setia dan loyal

terhadapnya. Di satu sisi apabila dari awal

telah gagal menciptakan rasa

kepuasan nasabah maka dapat dipastikan

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

Cabang Lamongan Tahun 2015 tidak akan

dapat mencapai daripada visi dan misi

bahkan juga akan mengalami kekalahan

dalam persaingan dengan perbankan-

perbakan lainnya. Kualitas

pelayanan yang diberikan PT. Bank

Page 25: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

22

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang

Lamongan Tahun 2015 kepada pelanggan

atau nasabah tabungan haji haruslah

mempunyai perbedaan dari pelayanan

yang lain dari perbankan lainnya.

Perbedaan tersebut biasanya dalam arti

keramahan yang diberikan karyawan

perbankan serta waktu pelayanan yang

tepat tanpa harus menunggu lama untuk

dilayani.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan

adalah pendekatan kuantitatif atau

kualitatif research yaitu jenis penelitian

yang berusaha menentukan teori, yaitu

teori subtantif atau formal, yang semuanya

jelas berasal dari data (Sadjana,

1996:160).

Data penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif deskriptif. Metode

statistik deskriptif ialah statistik yang

digunakan untuk menganalisa data dengan

cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiyono, 2008:147). Penelitian

deskriptif disini menggunakan metode

survei yaitu penyelidikan yang diadakan

untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-

gejala yang ada dan mencari ketrangan-

keterangan secara faktual, baik tentang

institusi sosial, ekonomi atau politik dari

suatu kelompok ataupun suatu daerah

(Nazir, 1988:65).

Populasi dalam penelitian ini

adalah kepuasan nasabah bank BRI

cabang lamongan sebanyak 41 orang.

Tehnik penganbilan sampel menggunakan

aksidental sampling

HASIL PENELITIAN

DISKRIPSI VARIABEL

PENELITIAN

1. Variabel Kepuasan Nasabah (X1)

Tabel tanggapan responden terhadap

Variabel Kepuasan Nasabah (X1)

menunjukkan bahwa sebagian

besar nasabah yang memberikan

tanggapan bahwa PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk. Cabang

Lamongan memberikan karakteristik

kepuasan nasabah yang baik, hal ini

mengindikasikan bahwa nasabah

setuju tentang indikator kepuasan

nasabah yang meliputi kenyamanan

diruang tunggu, kemampuan

karyawan dan perasaan baik nasabah

setelah mendapatkan pelayanan.

Nasabah menilai karakteristik

kenyamanan diruang tunggu yang

diberikan berjumlah 60,98% dengan

frekuensi 25 nasabah. Kemudian

nasabah menilai kemampuan

karyawan dalam memberikan

pelayanan yang diberikan berjumlah

51,22% dengan frekuensi 21 nasabah

dan penilaian nasabah terhadap

perasaan baik di PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk. Cabang

Lamongan berjumlah 43,90% dengan

frekuensi 18 nasabah.

2. . Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

Tabel tanggapan responden terhadap

Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

menunjukkan bahwa sebagian besar

nasabah yang memberikan tanggapan

bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk. Cabang Lamongan

memberikan fasilitas kantor yang cukup

baik kepada para nasabah dengan jumlah

39,02% yang memiliki frekuensi 16

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

P1 9 7 25 0 0 148 21,95 17,07 60,98 0,00 0,00 100,00

P2 5 21 15 0 0 154 12,19 51,22 36,59 0,00 0,00 100,00

P3 13 18 10 0 0 167 31,71 43,90 24,39 0,00 0,00 100,00

469 100,00

sumber: data yang diolah, 2015

TOTAL TOTAL

totalSKOR

NO totalPERSENTASE (%)

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

P1 10 15 16 0 0 158 24.39 36.59 39.02 0.00 0.00 100.00

P2 8 22 11 0 0 161 19.51 53.66 26.83 0.00 0.00 100.00

P3 10 21 10 0 0 164 24.39 51.22 24.39 0.00 0.00 100.00

483 100.00

sumber: data yang diolah, 2015

TOTAL TOTAL

totalSKOR

NO totalPERSENTASE (%)

Page 26: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

23

nasabah. Kemudian nasabah memberikan

tanggapan yang sangat baik terhadap

kemampuan karyawan dengan jumlah

53,66% dengan frekuensi 22 nasabah.

Mengenai pengetahuan karyawan nasabah

juga memberikan tangggapan yang baik

dengan jumlah 51,22% dan frekuensi 21

nasabah. Dengan demikian dapat

dikatakan menunjukkan pengakuan yang

baik mengenai kualitas pelayanan. Maka

nasabah akan merasa semakin percaya

kepada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk. Cabang Lamongan.

3. Variabel Tabungan Haji (Y)

Tabel tanggapan responden terhadap

Variabel Tabungan Haji (Y)

menunjukkan bahwa nasabah

memberikan tanggapan yang sangat

baik terhadap pembayaran secara

online untuk tabungan haji jumlah

51,22% dengan frekuensi 21 nasabah.

Penilaian baik terhadap gratis biaya

administrasi sejumlah 51,22% dengan

frekuensi 21 nasabah. Sedangkan

untuk buku tabungan nasabah nasabah

memberikan penialian yang sangat

baik dengan jumlah 75,61% frekuensi

31 nasabah.

HIPOTESIS

UJI HIPOTESIS I

Untuk menguji pengaruh variabel

kepuasan nasabah dan kualitas pelayanan

terhadap tabungan haji pt. bank rakyat

indonesia (persero), tbk. cabang lamongan.

Dengan menggunakan uji t atau parsial.

Apabila nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak

dan Ha diterima. Sebaliknya apabila thitung <

ttabel maka Ho diterima Ha ditolak maka

pengujian hiposesis secara parsial dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

1) Pengaruh kepuasan nasabah (X1)

terhadap tabungan haji (Y)

1. Nilai thitung = 4,317

Tingkat signifikan = 5%

dengan derajat bebas (degree

of freedom/df) = (n-2) = 41-2 =

39

ttabel = 2/ = (0,025 : 39) ≈

2,001

2. Kesimpulan :

Karena thitung lebih besar dari

ttabel pada tingkat = 5%

maka H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel kepuasan

nasabah (X1) secara parsial

berpengaruh signifikan

terhadap tabungan haji (Y).

2) Pengaruh kualitas pelayanan (X2)

terhadap tabungan haji (Y).

1. Nilai thitung = 4,317

Tingkat signifikan = 5%

dengan derajat bebas (degree

of freedom/df) = (n-2) = 41-2 =

39

ttabel = 2/ = (0,025 : 39) ≈

2,001

2. Kesimpulan :

Karena thitung lebih besar dari

ttabel pada tingkat = 5%

maka H0 diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel

kualitas pelayanan (X2) secara

VARIABEL t

hitung t tabel KETERANGAN

X1

Kepuasan

Nasabah

4,317 2,022 Signifikan

X2 Kualitas

Pelayanan 3,849 2,022 Signifikan

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

P1 9 21 11 0 0 162 21.95 51.22 26.83 0.00 0.00 100.00

P2 8 21 12 0 0 160 19.51 51.22 29.27 0.00 0.00 100.00

P3 7 31 3 0 0 168 17.07 75.61 7.32 0.00 0.00 100.00

490 100.00

sumber: data yang diolah, 2015

TOTAL TOTAL

totalSKOR

NO totalPERSENTASE (%)

Page 27: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

24

parsial berpengaruh signifikan

terhadap tabungan haji (Y).

UJI HIPOTESIS II

Untuk menguji pengaruh variabel

kepuasan nasabah dan kualitas pelayanan

terhadap tabungan haji pt. bank rakyat

indonesia (persero), tbk. cabang lamongan.

Dengan menggunakan uji F Atau simultan.

Apabila nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak

dan Ha diterima. Sebaliknya apabila Fhitung

< Ftabel maka Ho diterima Ha ditolak maka

pengujian hiposesis secara simultan dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Dapat diperoleh gambaran bahwa

nilai F hitung sebesar 52,673 sedangkan

nilai F tabel sebesar 3,238 angka ini

didapat dari tabel F dengan nilai v1

sebesar 2 sebagai residual dan v2

sebesar 38 sebagai df (derajat

kebebasan) dengan taraf kesalahan 0,05

(5%).

Adapun langkah - langkah dalam uji

F adalah :

1. Nilai Fhitung = 52,673

Ftabel (df pembilang/k ; df

penyebut/ n-(k+1)

Ftabel(2 ; 38; 0.05) = 3,238

2. Kesimpulan :

Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel pada

tingkat = 5% (52,673 > 3,238) maka

H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini

mampu menunjukkan bahwa variabel

kepuasan nasabah (X1) dan kualitas

pelayanan (X2) secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap

tabungan haji (Y), sehingga hipotesis

pertama teruji kebenarannya.

PEMBAHASAN

Dapat dilihat dari variabel

kepuasan nasabah dan kualitas

pelayanan, ada dua yang signifikan

terhadap pergerakan tabungan haji,

sehingga dapat dijelaskan tiap variabel

sebagia berikut :

1. Dari variabel kepuasan nasabah

terdapat pengaruh positif terhadap

tabungan haji yang berarti dengan

meningkatnya variabel tabungan haji

sebesar satu poin maka tabungan haji

akan naik 0.473 poin dengan catatan

variabel kualitas pelayanan tetap.

2. Dari variabel kualitas pelayanan

terdapat pengaruh yang positif

terhadap tabungan haji itu berarti

dengan meningkatnya variabel

kualitas pelayanan sebesar satu poin

maka tabungan haji akan naik sebesar

0.547 poin dengan catatan variabel

tabungan haji tetap.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan setelah dilakukan

pengujian mengenai pengaruh kepuasan

nasabah dan kualitas pelayanan

terhadap tabungan haji di PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

Cabang Lamongan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa :

1. Secara parsial disimpulkan bahwa

kepuasan nasabah berpengaruh

signifikan terhadap tabungan haji di PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

Cabang Lamongan.

2. Secara parsial disimpulkan bahwa

kualitas pelayanan berpengaruh

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regress

ion 104.428 2 52.214

52.67

3 .000a

Residua

l 37.669 38 .991

Total 142.098 40

a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan (X2),

Kepuasan Nasabah (X1)

b. Dependent Variable:

Tabungan Haji (Y)

Page 28: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

25

signifikan terhadap tabungan haji di PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

Cabang Lamongan.

3. Secara serentak variabel kepuasan

nasabah dan kualitas pelayanan

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap tabungan haji di PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

Cabang Lamongan.

SARAN

1. Bahwa variabel kepuasan nasabah

berpengaruh signifikan terhadap

tabungan haji. Maka diharapkan

kepada pihak PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk. Cabang

Lamongan agar tetap memperhatikan

dan meningkatkan kepuasan nasabah

yang lebih baik agar nasabah semakin

yakin untuk memiliki tabungan haji.

2. Bagi pihak PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk. Cabang

Lamongan, untuk hal kualitas

pelayanan haruslah diperhatikan dan

ditingkatkan agar nasabah semakin

yakin dan percaya terhadap produk

tabungan haji.

3. Diharapkan penelitian ini dapat

digunakan sebagai acuan bagi

penelitian selanjutnya dengan variabel

yang lain. Variabel yang lebih banyak

seperti variabel keunggulan fasilitas -

fasilitas tabungan haji sehingga

penelitian dapat berkembang dan

dapat mengungkap lebih banyak

permasalahan yang dapat

mempengaruhi tabungan haji di PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero),

Tbk. Cabang Lamongan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,2006, Prosedur Penelitian,

Rineka Cipta Jakarta.

Assauri,sofjan.2008 Manajemen Produksi

Dan Operasi (edisi revisi).

Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Indonesia: Depok-Jawa

barat.

Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi. 2001

Metodelogi Penelitian,Bumi

Aksara, Jakarta.

Ghozali, imam 2005. Aplikasi analisis

multivariate dengan program

SPSS. Gramedia

Kotler, Philip & Gery Armstrong, 1997,

Alih Bahasa; Alexander Sindoro,

Penyunting; Benyamin Molan,

Dasar-dasar Pemasaran, Edisi

Jilid dua, Prenhalindo,

Kotler, Philip 2007, Alih Bahasa:

Benyamin Molan; Penyunting:

Bambang Sarwiji, SE;

Manajemen Pemasaran, edisi 12

Jilid 2; PT.INDEKS, Jakarta.

Kotler, Philip dan killer,2009, manajemen

pemasaran,edisi 13 jilid 1.

Jakarta.

Kotler, Philip dan killer,2009,manajemen

pemasaran,edisi 13 jilid 2.

Jakarta.

Ratih hurriyati,2008. Bauran Pemasaran

dan Loyalitas

Konsumen,alfabeta,Bandung.

Santoso Singgih, 2002, Statistik

Parametrik,Cetakan Ketiga, PT.

Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Santoso Singgih,2002,Mengolah Data

Statistik Secara Professional,Elex

Media Komputindo, Jakarta.

Sumarwan,ujang.2003.Prilaku konsumen,

Teori dan Penerapannya Dalam

Pemasaran. Galia Indonesia,

Jakarta.

Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis,

Cetakan keenam, Bandung :

Penerbit CV. Alfabeta.

Sugiyono.2008.Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan

R&D.Bandung Alfabeta.

Sugiyono.2009. Metode Penelitian

Kuantitatif Dan Kualitatif.CV.

Alfabeta:Bandung.

Umar, Husein, 2005, Metode Penelitian

Untuk Skipsi dan Tesis Bisnis, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Page 29: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

26

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA

DI MI MUHAMMADIYAH 04 MOROPELANG

MU’AH

ABSTRAK

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Secara

mendasar pendidikan mempunyai peranan meningkatkan kemampuan dasar manusia untuk mendapatkan,

memanfaatkan, mengembangkan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. SDM berkualitas sangat penting,

dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Oleh karenanya, perluasan dan pemerataan kesempatan belajar

merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan, baik sarana maupun prasarana pendidikan tingkat dasar,

menengah dan atas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh di antara faktor metode mengajar dan motivasi belajar

bisa mempengaruhi prestasi siswa. Analisis ini menggunakan regresi linier berganda untuk menguji seberapa kuat

pengaruh variabel independen terhadap dependen. Berdasarkan hasil penelitian secara statistik variabel metode

mengajar dan motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi siswa di MI Muhammadiyah 04

Moropelang.

Kata Kunci: Statistik Variabel Metode Mengajar dan Motivasi Belajar

PENDAHULUAN

Siswa adalah sumber daya yang berharga dalam

sekolah, sebab melalui kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh manusia ini, sekolah dapat mencapai

tujuannya. Seiring dengan itu pula guru sebagai

anggota sekolah mengupayakan agar pendidikan tetap

berlangsung kehidupannya serta mengembangkannya

untuk mencapai kemajuan yang diinginkan, karena

sebagai salah satu bentuk kehidupan. Sekolah ini pun

terikat dalam proses keberadaan pertumbuhan dan

perkembangan.

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Secara mendasar pendidikan mempunyai peranan

meningkatkan kemampuan dasar manusia untuk

mendapatkan, memanfaatkan, mengembangkan, serta

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. SDM

berkualitas sangat penting, dalam melaksanakan

pembangunan berkelanjutan. Oleh karenanya,

perluasan dan pemerataan kesempatan belajar

merupakan salah satu prioritas utama dalam

pembangunan, baik sarana maupun prasarana

pendidikan tingkat dasar, menengah dan atas. Pada

awalnya dimulai dengan program wajib belajar 6

tahun, kemudian diperluas 9 tahun, sehingga

mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam

pendidikan. Dengan demikian, setiap anak

mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti

pendidikan sampai ke tingkat atas minimal sampai

tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Penempatan siswa merupakan salah satu faktor

yang menyebabkan meningkatnya motivasi belajar

siswa pada suatu sekolah. Penempatan siswa adalah

bentuk dari pengembangan sumber daya manusia yang

mengarah pada pencapaian keunggulan sekolah

karena penempatan siswa adalah bentuk usaha

meningkatkan motivasi belajar siswa. Penempatan

siswa akan membawa dampak positif karena akan

mampu meningkatkan kemampuan, keterampilan dan

sikap siswa terhadap tugas-tugasnya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan pihak

sekolah untuk menunjukkan prestasi adalah dengan

memberikan metode mengajar dan program siswa

yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan sekolah.

Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

membawa konsekuensi logis kepada sekolah yang

bekerja untuk mencapai target prestasi pendidikan.

Untuk memenangkan persaingan maka sekolah

dituntut untuk memperbaiki prestasi kepada sekolah

yang menjadi sentral dalam pelayanan sebuah

pendidikan.

Dengan adanya prestasi yang tinggi sangat

dibutuhkan untuk dapat bekerjasama antar siswa serta

dapat mencapai tujuan sekolah. Tetapi sebaliknya

dengan adanya siswa yang memiliki prestasi rendah

akan sukar untuk mencapai hasil kerja yang baik, serta

siswa itu akan segera menyerah daripada berusaha

untuk mengatasi kesukaran tersebut. Hal ini akan

berlainan apabila siswa mempunyai prestasi yang

tinggi, sebab dengan prestasi yang tinggi para siswa

akan berusaha untuk mengatasi kesukaran dalam

menjalankan tugas dan pekerjaannya yang diberikan

guru.

Siswa sebagai unsur dalam sekolah inilah yang

diharapkan prestasinya dalam mencapai tujuan

Page 30: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

28

sekolah dengan belajar sesuai dengan tugas-tugas

yang dibebankan kepadanya. Jadi prestasi merupakan

hasil yang dicapai setelah siswa melakukan suatu

pelajaran. Pelajaran atau tugas dari guru ini

sebelumnya sudah ditentukan terlebih dahulu dalam

suatu perincian pelajaran. Jadi pentingnya prestasi

belajar ini berkaitan dengan masa depan siswa juga

sekolah yang bersangkutan.

Bagi sekolah, di dalam prestasi belajar siswa

dapat memberikan suatu faedah yang sangat besar,

karena dapat diwujudkan keahlian yang dimiliki dari

pendidikan formal maupun pendidikan non-formal

dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh

sekolah.

Peningkatan diri siswa dalam mengerjakan

pelajaran melalui prestasi belajar dilaksanakan agar

dapat mengetahui prestasi yang diraih oleh siswa

sehingga untuk memudahkan sekolah dapat

menentukan pengembangan dan kompensasi yang

diberikan kepada sekolah yang telah melalui tahap

seleksi yang ketat, kemudian dilatih dan ditempatkan

sesuai dengan kemampuannya.

METODE PENELITIAN

Kerangka Kerja

Kerangka operasional/kerangka kerja adalah

pentahapan (langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah)

mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya,

yaitu kegiatan sejak awal penelitian akan dilaksanakan

(Nursalam, 2003).

Gambar : 2.1 Kerangka Kerja Pengaruh Metode

Mengajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi

Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang

Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya,

(Sugiyono, 2012:80).

Menurut Suharsimi, Arikunto (2006: 130)

populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh Siswa MI Muhammadiyah 04

Moropelang.

2. Sampel dan Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2012:81) sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.

Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel secara

sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang

diperlukan.

Sampel dalam penelitian ini adalah 42 siswa

terdiri dari kelas 4, 5 dan 6 MI Muhammadiyah 04

Moropelang, karena memenuhi kriteria dan dianggap

sudah bisa menggambarkan apa yang menjadi tujuan

dan permasalahan penelitian, sedangkan untuk kelas 1,

2, dan 3 menurut peneliti belum memenuhi kriteria

dan belum bisa menggambarkan permasalahan

penelitian, karena dari segi usia masih terlalu dini dan

belum bisa memahami suatu masalah dengan

sebenarnya.

Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel

Menurut Cholid, Narbuko, Abu, Achmadi

(2010:122) variabel adalah obyek pengamatan

penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2009:2)

variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya.

a) Variabel bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2009:4) variabel bebas adalah

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat)

b) Variabel terikat (Dependent Variable)

Page 31: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

29

Menurut Sugiyono (2009:4) variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Definisi Oprasional Variabel

Menurut Cholid, Narbuko, Abu, Achmadi (2010:129)

definisi operasional adalah definisi yang didasarkan

atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat

diamati, konsep yang dapat diamati adalah merupakan

hal yang sangat penting, karena hal yang diamati itu

membuka kemungkinan bagi orang lain. Selain

peneliti sendiri untuk dilaksanakan, juga agar orang

lain dapat melakukan hal yang serupa, sehingga apa

yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji

kembali oleh orang lain.

Definisi operasional, variabel dan pengukuran

merupakan penyatuan pandangan dan kesamaan

pendapat mengenai beberapa istilah dalam penelitian

ini yang dijadikan sebagai variabel yang diteliti adalah

sebagai berikut :

Tabel 2.1 Variabel Operasional

HASIL PENELITIAN

Tanggapan Responden

1) Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil penelitian mengenai data pribadi responden

berdasarkan jenis kelamin akan disajikan pada tabel di

bawah ini:

No Jenis

Kelamin

Jumlah

(orang) Prosentase (%)

1 Laki-Laki 21 50%

2 Perempuan 21 50%

Jumlah 42 100%

Sumber:Kuesioner

Tabel 3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin

Dari tabel 3.1 di atas menunjukkan bahwa responden

yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 21 orang dan

yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 21 orang.

Dari keterangan tersebut dapat diketahui bahwa

responden laki-laki dan perempuan berjumlah sama.

2) Data Responden Berdasarkan Usia

Hasil penelitian mengenai data pribadi

responden berdasarkan usia akan disajikan pada tabel

di bawah ini:

No

Usia Jumlah

(Orang) Prosentase (%)

1 8 – 10 27 64%

2 11 – 13 15 36%

Jumlah 42 100%

Sumber:Kuesioner

Tabel 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Dari tabel 3.2 di atas, diketahui bahwa responden

memiliki usia rata-rata 8 – 10 tahun. Dapat diambil

gambaran secara umum dari bagian besar responden

berada pada usia 8 – 10 tahun berjumlah 27 orang dan

usia 11 – 13 tahun berjumlah 15 orang.

3) Data Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas

Hasil penelitian mengenai data pribadi responden

berdasarkan Tingkatan Kelas akan disajikan pada tabel

dibawah ini:

No Kelas Jumlah

(Siswa) Prosentase (%)

1 4 14 33%

2 5 16 38%

3 6 12 29%

Jumlah 42 100%

Sumber:Kuesioner

Tabel 3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan

Tingkatan Kelas

Page 32: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

30

Dari tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa responden

berdasarkan tingkatan kelas mulai dari kelas 4

berjumlah 14 Siswa, Kelas 5 berjumlah 16 Siswa, dan

kelas 6 berjumlah 12 siswa. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar responden adalah kelas 5.

Tanggapan Responden atas Variabel Bebas (X)

1) Metode Mengajar (X1)

Adapun hasil dari jawaban responden dapat disajikan

dalam tabel berikut :

Setelah data – data terkumpul, maka langkah

selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut

sehingga mempunyai makna untuk mengungkap

berbagai masalah yang ada, khususnya mengenai

pengaruh kualitas pelayanan dan persediaan barang

terhadap minat beli konsumen dan sekaligus mencari

pemecahan masalahnya. Terdapat beberapa analisa

yang perlu dilakukan dalam suatu penelitian.

Tabel 3.4 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden

Variabel Metode Mengajar

Dari tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa responden

menjawab yang menyatakan sangat setuju 29.06%,

menjawab setuju 58.58% yang menjawab cukup setuju

12.38%, yang menjawab tidak setuju 0% sedangkan

yang menjawab sangat tidak setuju 0%. Hal ini

menunjukan bahwa siswa MI Muhammadiyah 04

Moropelang memiliki pemahaman dan

menggambarkan bahwa metode Mengajar dibutuhkan

dalam menunjang Prestasi Siswa.

2) Motivasi Belajar (X2)

Adapun hasil dari jawaban responden dapat disajikan

dalam tabel berikut :

Tabel 3.5

Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden

Variabel Motivasi Belajar

Dari tabel 4.6 di atas menunjukan bahwa responden

menjawab yang menyatakan sangat setuju 23.8%

menjawab setuju 56.2% yang menjawab cukup setuju

20%, yang menjawab tidak setuju 0% sedangkan yang

menjawab sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukan

bahwa siswa MI Muhammadiyah 04 Moropelang

memiliki pemahaman dan menggambarkan bahwa

Motivasi Belajar dibutuhkan dalam menunjang Prestasi

Siswa .

1) Prestasi Siswa (Y)

Adapun hasil dari jawaban responden dapat disajikan

dalam tabel berikut :

Tabel 3.6 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden

Variabel Prestasi Siswa

Dari tabel 3.6 di atas menunjukan bahwa responden

menjawab yang menyatakan sangat setuju 27.62%,

menjawab setuju 60.02% yang menjawab cukup setuju

12.38%, yang menjawab tidak setuju 0% sedangkan

yang menjawab sangat tidak setuju 0%. Hal ini

menunjukan bahwa siswa MI Muhammadiyah 04

Moropelang memiliki pemahaman dan

menggambarkan bahwa Prestasi Siswa dibutuhkan

dalam menunjang Hasil Belajar.

Page 33: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

31

Analisis data

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang

diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut itu

dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang

diperoleh pada masing-masing butir-butir pertanyaan

dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan

semua skor pertanyaan.

Apabila korelasi antara skor total dengan skor

masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat

dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai

validitas.

a. Uji Validitas dari Metode Mengajar (X1)

Koefisien korelasi masing-masing pertanyaan dari

Metode Mengajar (X1) yang menunjukkan nilai

validitas dari pertanyaan yang bersangkutan dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.7 Uji Validitas Metode Mengajar (X1)

Sampel untuk uji kuesioner penelitian ini sebanyak 42

orang responden dengan signifikansi 5%, dari sini di

dapat nilai df=n-2, df= 42 – 2 = 40/.

a. Uji Validitas Motivasi Belajar

Koefisien korelasi masing-masing pertanyaan dari

Motivasi Belajar (X2) yang menunjukkan nilai validitas

dari pertanyaan yang bersangkutan dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 3.8 Uji Validitas Motivasi Belajar (X2)

Sampel untuk uji kuesioner penelitian ini sebanyak 42

orang responden dengan signifikansi 5%, dari sini di

dapat nilai df=n-2, df= 42 – 2 = 40.

b. Uji Validitas Prestasi Siswa (Y)

Koefisien korelasi masing-masing pertanyaan dari

Prestasi Siswa (Y) yang menunjukkan nilai validitas

dari pertanyaan yang bersangkutan dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

T

abel 3.9 Uji Validitas Prestasi Siswa (Y)

Sampel untuk uji kuesioner penelitian ini sebanyak 42

orang responden dengan signifikansi 5%, dari sini di

dapat nilai df=n-2, df= 42 – 2 = 40.

Uji Reabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui

apakah jawaban yang diberikan responden dapat

dipercaya atau diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

realibilitas dengan uji statistik Cronbrach Alpha, yaitu

dinyatakan dalam nilai α yang dapat dikatakan reliabel

apabila nilai Cronbrach Alpha > 0.300 (Nunnally

dalam Ghozali, 2001). Uji reabilitas didapatkan data-

data sebagai berikut :

Tabel 3.10

Uji Reabilitas

Perhitungan keandalan butir soal dalam penelitian ini

dengan melihat fhasil yaitu nilai Alpha. Jika nilai Alpha

> 0,60 berarti pernyataan reliable. Jika nilai Alpha<

0,60 berarti pernyataan tidak reliable. Tabel diatas

menunjukan nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60.

Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan instrumen

telah reliabel, sehingga jawaban yang diberikan oleh

responden dapat dipercaya.

Analisa Regresi Linier Berganda

Tabel 3.11 Analisa Regresi Linier Berganda

Page 34: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

32

Analisa regresi linier berganda menggunakan program

SPSS untuk mengukur ada tidaknya pengaruh antara

variabel bebas dengan variabel terikat dengan

persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 + e

Pencapaian Prestasi Siswa = 0.342 + 0.504X1 + 0.424

X2 + e

Dari persamaan hasil regresi di atas mempunyai

arti yang dapat disampaikan sebagai berikut :

X1 (Metode Mengajar) = 0.504

Artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel

Metode Mengajar dalam satu satuan, maka dapat

meningkatkan Pencapaian Prestasi Belajar sebesar

0.504 dimana faktor lainnya dalam keadaan konstan

atau nol.

X2 (Motivasi Belajar) = 0.424

Artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel

Motivasi Belajar dalam satu satuan, maka dapat

meningkatkan Pencapaian Prestasi Belajar sebesar

0.424 dimana faktor lainnya dalam keadaan konstan

atau nol.

Uji F

Digunakan untuk mengetahui pengaruh secara

simultan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel 3.12 Uji F

Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah = 0,05 atau dengan interval keyakinan sebesar

95 % dengan df (n-k-1) = 39 dan ditemukan nilai ftabel =

3,24

Berdasarkan tabel di atas nilai fhitung> ftabel

(39.716 > 3.24) dan taraf signifikansi 0.000 < 0.05

maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa

ada pengaruh Metode Mengajar dan Motivasi Belajar

terhadap Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah 04

Moropelang.

Uji t

Digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial

variabel bebas mempunyai pengaruh yang nyata atau

tidak terhadap variabel terikat.

Tabel 3.13 Uji t

df = n - k -1

df : degree of freedom

n : jumlah sampel

k : jumlah variabel bebas

maka df = 42 – 2 – 1 = 39 dan ditemukan nilai ttabel =

2,022

1. Pengaruh Metode Mengajar Terhadap Prestasi

Siswa

Berdasarkan tabel diatas nilai thitung<ttabel (4.204 >

2.022) dan taraf signifikansi 0.000 < 0,05 maka Ha

diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa ada

pengaruh Metode Mengajar terhadap Prestasi Siswa di

MI Muhammadiyah 04 Moropelang.

2. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi

Siswa

Berdasarkan tabel diatas nilai thitung<ttabel (3.602 >

2.022) dan taraf signifikansi 0.001 < 0.05 maka Ha

diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa ada

pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Siswa di

MI Muhammadiyah 04 Moropelang.

Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal.

Gambar 3.1 P-P Plot of Regression Standardized

Residual

Page 35: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

33

Dari gambar normal P-P Plot of Regression

Standardized Residual DependentVariable dapat di

lihat bahwa sebaran data membentuk satu garis lurus

diagonal, maka dengan demikian dapat di simpulkan

bahwa data terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adannya korelasi antar

variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel

independen.Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat

dari nilai tolerance dan Varince Inflation Factor (VIF),

jika nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF> 10 berarti

terdapat multikolinieritas.

Tabel 3.14 Uji Multikolinieritas

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai

Variance Inflation Factor (VIF) dari masing-masing

variabel independent tidak memiliki nilai yang lebih

dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model

regresi dalam penelitian ini tidak mengandung

multikolinearitas.

PEMBAHASAN

Dari penelitian yang dilakukan peneliti dengan

menggunakan metode kuantitatif statistik dan

perhitungan analisis regresi liniear berganda melalui

Uji F dan Uji T, dapat disampaikan sebagai berikut :

1. Pengaruh Metode Mengajar Terhadap Prestasi

Siswa

Berdasarkan olah data diatas nilai thitung<ttabel

(4.204 > 2.022) dan taraf signifikansi 0.000 < 0,05

maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa

ada pengaruh Metode Mengajar terhadap Prestasi

Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang.

2. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi

Siswa

Berdasarkan olah data diatas nilai thitung<ttabel

(3.602 > 2.022) dan taraf signifikansi 0.001 < 0.05

maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa

ada pengaruh Motivasi Belajar terhadap terhadap

Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dengan dan pembahasan

hasil penelitian yang telah dikemukakan, dapat

disimpulkan hal-hal untuk menjawab permasalahan

sebagai berikut :

a. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial

didapatkan bahwa faktor Metode Mengajar

berpengaruh terhadap Prestasi Siswa dan faktor

Motivasi Belajar berpengaruh terhadap Prestasi Siswa.

b. Berdasarkan hasil pengujian secara simultan

didapatkan bahwa faktor Metode Mengajar dan

Motivasi Belajar berpengaruh terhadap Prestasi Siswa.

c. Berdasarkan pengujian diatas dapat disimpulkan

bahwa Metode Mengajar lebih dominan berpengaruh

terhadap Prestasi Siswa dari pada Motivasi Belajar.

SARAN

Sehubungan dengan permasalahan dari hasil analisa

data yang telah disajikan dihasil penelitian ini, maka

dapat dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat,

antara lain :

a. Dalam usaha meningkatkan Prestasi Siswa di MI

Muhammadiyah 04 Moropelang, maka Kepala Sekolah

Maupun Guru-guru di MI Muhammadiyah 04

Moropelang harus benar-benar memperhatikan

variabel-variabel yang mempengaruhi Prestasi Siswa di

MI Muhammadiyah 04 Moropelang yaitu Metode

Mengajar yang menyenangkan.

b. Walaupun penelitian ini telah dilakukan seoptimal

mungkin, namun peneliti menyadari bahwa hasil

penelitian ini masih belum dapat dikatakan sempurna.

Untuk melengkapi kekurangan dan kelemahan dalam

penelitian ini, disarankan untuk dilakukan penelitian

sejenis dengan menggunakan alat ukur yang lebih baik,

serta dengan mencari variabel-variabel lain yang

mempengaruhi Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah

04 Moropelang, seperti kepemimpinan, kondisi

sekolah, struktur organisasi sekolah,

kemampuan/pendidikan Guru dan lain-lain.

c. Sebagai pertimbangan untuk penelitian berikutnya,

disarankan agar menggunakan variabel lain diluar

penelitian ini yang diduga mempunyai hubungan

dengan Prestasi Siswa seperti disiplin, gaya

kepemimpinan dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Muhibbin, Syah. 2005. Psikologi Pendidikan, Bandung

: Remaja Rosdakarya.

Page 36: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

34

Sudjana, Nana. 2004. Penelitian dan Penilaian

Pendidikan, Bandung : Sinar Baru

Algesindo.

Djamarah, Saiful Bahri. 2009. Psikologi Belajar,

Jakarta : Rineke Cipta.

Djamarah, Saiful Bahri. 2006. Strategi Belajar

Mengajar, Jakarta : Rineke Cipta.

Simanjuntak, Payaman. J. 2001. Pengantar Ekonomi

Sumber Daya Manusia Jakarta :

Fakultas Ekonomi UI.

Kuswadi, 2004. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan.

Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

As’ad, Mohammad. 2003. Psikologi Islam Seri

Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :

Liberty.

Maslow, Abraham H. 1976. Motivasi dan Kepribadian.

Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.

Herzberg. 1981. Psikologi Perkembangan. Jakarta :

Erlangga.

Handayaningrat, Soewarno. 2002. Pengantar Study

Ilmu Administrasi dan Manajemen.

Jakarta : CV. Haji Masagung.

Dessler, Gary. 2005. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta : Indeks.

J. Supranto. 2000. Statistik (Teori dan Aplikasi). Edisi

Keenam, Jakarta : Erlangga.

Heidjrachman, Ranupandojo Suad Husnan. 2000.

Manajemen Personalia. Edisi

Keempat, Cetakan Pertama,

Yogyakarta : BPFE UGM

Siagian, Sondang. 2001. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Cetakan Kesembilan,

Jakarta : Bumi Aksara.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku

Organisasi. Jakarta : Gramedia.

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2001. Metodologi

Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara

Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian.

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sularso, Sri. 2003. Metode Penelitian Akuntansi

Sebuah Pendekatan Replika.

Yogyakarta : BPFE

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineke

Cipta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi

Penelitian Ilmu Keperawatan :

Pedoman Skripsi, Tesis, dan

Instrumen Penelitian Keperawatan.

Jakarta : Salemba Medika.

Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. 2011. Metode

Pengumpulan Data Kualitatif. (online).

(http://www.Mudjiarahardjo.com)

Page 37: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

35

PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN DAN

KONFLIK PERAN TERHADAP PRESTASI KERJA PADA RUMAH

SAKIT IBU DAN ANAK FATIMAH LAMONGAN

HETI NUR ANI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan akuntansi

pertanggungjawaban dan konflik peran terhadap prestasi kerja. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah 31 responden. Data diperoleh dengan metode purposive sampling.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Sebanyak 31 kuesioner yang

dikirim dan 31 kuesioner yang kembali. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan

metode regresi linier berganda dengan bantuan SPSS (Statistical Package For Social

Sciences).

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulakan bahwa penerapan akuntansi

pertanggungjawaban dan konflik peran berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja.

Kata kunci : Akuntansi Pertanggungjawaban, Konflik Peran, Prestasi Kerja.

PENDAHULUAN

Setiap perusahaan yang didirikan

oleh seseorang atau sekelompok orang

pada dasarnya dimaksudkan untuk

mencapai suatu tujuan yang telah

ditetapkan. Sebagaimana diketahui tujuan

perusahaan adalah untuk memperoleh laba

yang maksimum, melayani dan

meningkatkan kepuasan konsumen,

mencapai pertumbuhan yang pesat serta

menjaga dan mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan. Untuk

mencapai tujuan tersebut, sebuah

perusahaan memerlukan sesuatu pedoman

yang berupa struktur organisasi. Di dalam

struktur organisasi meliputi tugas,

wewenang dan tanggung jawab bagi

masing-masing bagian organisasi secara

jelas dan tepat (Handayani, 2010).

Pada proses yang berskala kecil

dan sedikit aktivitas dan sederhana, pada

umumnya pimpinan perusahaan dapat

mengendalikan semua aktivitas dan

permasalahan yang dihadapinya. Namun

dengan bertambah besarnya perusahaan,

maka pimpinan tidak mungkin dapat

mengendalikan secara menyeluruh

aktivitas dan masalah yang timbul dalam

perusahaan (Muharam, 2011). Untuk itu

pimpinan harus mengadakan

pendelegasian wewenang dan

tanggungjawab yang sangat penting ke

tingkat pimpinan di bawahnya (para

pelaksana) dalam pengambilan keputusan

sehingga masalah yang ada dapat ditangani

lebih baik dan cermat. Dengan adanya

pendelegasian tugas dan wewenang akan

timbul berbagai tingkat tanggungjawab

dan wewenang dalam suatu perusahaan,

oleh karenanya perlu menerapkan

akuntansi pertanggungjawaban (Lestari,

2011).

Akuntansi pertanggungjawaban

merupakan suatu sistem yang disusun

sedemikian rupa sesuai dengan sifat dan

kegiatan perusahaan dengan tujuan agar

masing-masing unit organisasi dapat

mempertanggungjawabkan hasil kegiatan

unit yang berada di bawah

pengawasannya (Sriwidodo, 2010).

Menurut sistem ini, unit-unit yang ada

dalam organisasi dibagi menjadi 4 pusat

pertanggungjawaban yaitu pusat biaya,

pusat laba, pusat pendapatan, dan pusat.

Suatu pusat pertanggungjawaban dibentuk

untuk mencapai salah satu atau beberapa

tujuan yang secara individual serasi,

selaras dan seimbang dengan tujuan

organisasi secara keseluruhan.

Keseluruhan pusat pertanggungjawaban ini

Page 38: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

36

membentuk jejang hirarki dalam organisasi

investasi (Hansen dan Mowen, 2005).

Setiap pusat pertanggungjawaban

mempunyai manajer yang bertanggung

jawab atas kegiatan yang terjadi di dalam

pusat yang dipimpinnya dan secara

periodik manajer tersebut akan

mempertanggungjawabkan hasil kerjanya

kepada pimpinan perusahaan (Sriwidodo,

2010). Pelaksanaan pertanggungjawaban

ini harus dilakukan secara objektif karena

menjadi salah satu penentu kebijakan

perusahaan di masa depan. pelaporan

pertanggungjawaban juga berfungsi

sebagai salah satu alat penilaian kinerja

atau prestasi terhadap para manajer tingkat

bawah. Penilaian prestasi kerja yang telah

dilaksanakan adalah dengan

membandingkan realisasi pelaksanaan

dengan anggaran yang telah ditetapkan

sebelumnya. adanya tolok ukur penilaian

prestasi akan mendorong dan memotivasi

para pelaksana pada pencapaian tujuan

perusahaan (Muharam, 2011).

Dari survei awal yang saya

lakukan terhadap 10 karyawan diRSIA

Fatimah Lamongan, saya memperoleh

data tentang kualitas kinerja pegawai

Sangat baik 2 orang(20%), Baik 5 orang

(50%), Kurang baik 3 orang (30%).

Beberapa peneliti terkait

dengan penerapan akuntansi

pertanggungjawaban pernah dilakukan

sebelumnya. Suwandi (2008) melakukan

penelitian dengan judul “Peranan

Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai

Alat Penilaian Prestasi Manajer”.

Penelitian dilakukan pada PT. X yang

bergerak di bidang industri. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa akuntansi

pertanggungjawaban terdapat hubungan

yang nyata dengan penilaian prestasi

manajer. Dalam hal ini perusahaan yang

sudah menyusun laporan biaya yang

disesuaikan dengan tingkakan manajemen

yang ada dan menunjukkan kepada siapa

laporan itu disajikan, sehingga laporan

biaya tersebut digunakan untuk mengukur

prestasi setiap pusat pertanggungjawaban.

Rena (2012) melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Penerapan

Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap

Kinerja Manajerial”. Penelitian ini

memperoleh hasil bahwa penerapan

akuntansi pertanggungjawaban yang

diukur melalui lima kriteria yaitu: struktur

organisasi, anggaran, penggolongan biaya,

penyusunan kode rekening, dan sistem

pelaporan biaya memiliki pengaruh

terhadap kinerja manajerial.

Penelitian ini pada dasarnya

merupakan replikasi dari penelitian yang

dilakukan oleh Viyanti dan Tin (2010).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya terletak pada variabel

dependen yaitu peneliti menggunakan

penilaian prestasi kerja karena prestasi

kerja berpengaruh pada kondisi

perusahaan, semakin bagus prestasi kerja

karyawan maka semakin bagus pula

perusahaan tersebut berkembang sehingga

dapat tercapainya tujuan perusahaan yang

telah ditetapkan dengan meningkatnya

laba.

Rumah Sakit Ibu dan Anak

Fatimah adalah perusahaan yang bergerak

di bidang jasa kesehatan dan Ibu

melahirkan. Mengingat bahwa perusahaan

ini sudah sedemikian besar, untuk

meningkatkan daya saingnya Rumah Sakit

Ibu dan Anak Fatimah mengembangkan

desain organisasi yang fleksibel dan

desentralistis sehingga meningkatkan

divisi- divisi untuk lebih cepat dalam

menjalankan usahanya.

Dengan semakin banyaknya divisi

atau dikenal dengan pusat-pusat

pertanggungjawaban pada Rumah Sakit

Ibu dan Anak Fatimah, akuntansi

pertanggungjawaban sangat dibutuhkan

oleh manajer untuk membantu kegiatan

perusahaan, karena akuntansi

pertanggungjawaban sebagai pengambil

keputusan terhadap seluruh kegiatan

Page 39: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

37

perusahaan dan sebagai penilai kinerja

manajer tingkat bawah sampai manajer

tingkat atas (Permanasari, 2004).

METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2010:2)

menjelaskan bahwa “Metode Penelitian

pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian

merupakan sekumpulan peraturan kegiatan

dan prosedur yang digambarkan oleh

pelaku disiplin ilmu, metode merupakan

suatu cara pemecahan masalah yang

sistematis. Populasi dalam penelitian ini

adalah karyawan pada. Rumah Sakit Ibu

dan Anak Fatimah.

HASIL PENELITIAN

DISKRIPSI VARIABEL PENELITIAN

1) Tanggapan Responden Atas

Variabel Penerapan Akuntansi

Pertanggung jawaban

Akuntansi pertanggung jawaban

merupakan suatu sistem akuntansi yang

mengakui berbagai sistem akuntansi yang

mengakui berbagai pusat-pusat tanggung

jawab pada keseluruhan organisasi itu

dan mencerminkan rencana dan tindakan

dan setiap pusat tanggungjawab itu

dengan menetapkan penghasilan dan

biaya tertentu bagi pusat yang memiliki

tanggung jawab yang bersangkutan

.

No. Pertanyaan

Katagori %

a

5

b

4

c

3

d

2

e

1

Total

1 Adanya penggolongan karyawan

kedalam unit unit organisasi yang

di dasarkan pada keahlian dari

para karyawan.

12,90 61,30 25,80 0 0 100

2 Dalam pelaksanaan prosedur

kerja, semua karyawan hanya

melakukan prosedur tugas dan

tanggung jawabnya sendiri.

29,03 51,61 9,68 6,45 3,23 100

3 Sistem anggaran biaya yang

berlaku digunakan sebagai alat

pengendalian biaya.

22,58 58,06 16,13 0 3,23 100

4 Angaran disusun sesuai dengan

tingkatan manajemen dalam

organisasi.

9,68 64,51 16,13 6,45 3,23 100

5 Lapiran keuangan diperusahaan

anda dievaluasi secara rutin setiap

bulanya.

38,71 45,16 16,13 0 0 100

6 Laporan keuangan diperusahaan

anda dievaluasi oleh orang yang

berwenang diperusahaan anda.

25,81 51,61 19.36 3,22 0 100

Rata-rata 23,12 55,38 17,20 2,69 1,61 100

Page 40: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

38

Dari Tabel menunjukkan bahwa

penjelasan responden tentang Penerapan

Akuntansi Pertanggung Jawaban pada

RSIA. Fatimah Lamongan adalah 23,12%

responden menjawab pilihan (a), 55,38%

responden menjawab (b), 17.20%

menjawab (c), 2,61% menjawab (d) dan

1,61% menjawab pilihan (e).

2. Tanggapan Responden Atas Variabel Konflik Peran

Konflik Peran merupakan Konflik yang terjadi terjadi kerena seseorang mengemban

lebih dari satu peran yang saling bertentangan.

No. Pertanyaan

Katagori %

a

5

b

4

c

3

d

2

e

1

Total

1. Saya bekerja dengan dua

kelompok atau lebih yang

cara melakukan pekerjaanya

tidak sama.

16,12 61,29 19,35 3,22 0 100

2 Saya perna melanggar

peraturan atau kebijakan

untuk menyelesaikan suatu

penugasan.

16,12 70,96 6,46 3,22 3,22 100

3 Saya melakukan hal-hal yang

tidak dapat diterima oleh

seseorang ataupun oleh orang

lain.

19,35 64,51 9,68 0 6,46 100

4 Saya menerima beberapa

permintaan untuk melakukan

pekerjaan yang saling

bertentangan.

25,80 61,29 12,91 0 0 100

5 Saya melaksanakan hal-hal

yang harus dilakukan seperti

biasanya.

9,68 83,88 6,45 0 0 100

6 Saya menerima penugasan

didukung material dan sumber

daya yang tidak cukup untuk

melaksanakan.

12,91 87,09 0 0 0 100

Rata-rata 16.67 71,50 9,14 1,07 1,62 100

Dari Tabel menunjukkan bahwa

penjelasan responden tentang Konflik

Peran yang ada di RSIA. Fatimah

Lamongan adalah 16,67% responden

Page 41: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

39

menjawab pilihan (a), 71,50% responden

menjawab (b), 9,14% menjawab (c),

1,07% menjawab (d) dan 1,62%

menjawab pilihan (e).

3. Tanggapan Responden Atas Variabel

Prestasi Kerja

Prestasi kerja merupakan Suatu hasil

kerja yang dicapai seseorang dalam

melakukan tugas tugas yang diberikan

kepadanya berdasarkan pada kecakapan,

pengalaman, dan kesungguhan dalam

ketepatan waktu.

No Pertanyaan

Katagori %

a

5

b

4

c

3

d

2

e

1

Total

1 Anda melakukan pekerjaan dengan akurat dan

jarang membuat kesalahan.

12,90 64,52 22,58 0 0 100

2 Anda melakukan pekerjaan dengan

mengutamakan hasil pekerjaan yang bermutu

dan sesuai dengan peraturan yang ada.

25,81 51,61 9,68 6,45 6,45 100

3 Anda dapat menyelesaikan beban kerja tanpa

harus dibantu karyawan lain.

22,58 58,06 16,12 0 3,23 100

4 Anda mengerjakan pekerjaan tepat pada

sasarannya.

25,81 61,29 12,90 0 0 100

5 Anda mampu bekerja sama yang baik dengan

atasan dan rekan sesama karyawan.

9,68 83,87 6,45 0 0 100

6 Anda memiliki semangat kerja yang tinggi

untuk mengejar target pekerjaan yang

diperintahkan oleh atasan.

12,90 87,10 0 0 0 100

Rata-rata 18,28 67,75 11,29 1,07 1,61 100

Penjelasan responden tentang

Pretasi Kerja di RSIA. Fatimah Lamongan

adalah 18,28% responden menjawab

pilihan (a), 67,75% responden menjawab

(b), 11,29% menjawab (c), 1,07%

menjawab (d) dan 1,61% menjawab pilihan

(e).

Page 42: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

40

HIPOTESIS I

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.747 3.900 -.448 .658

Penerapan

Akuntansi

Pertanggung

Jawaban

.660 .132 .602 5.010 .000

Konflik Peran .419 .130 .388 3.227 .003

1. Pengaruh penerapan Akuntansi

Pertanggung Jawaban terhadap

Prestasi Kerja pegawai RSIA.

Fatimah Lamongan

Berdasarkan Tabel dengan

menggunakan tingkat kepercayaan

(confidence interval) 95% atau α =

0,05 Hasil pengujian hipotesis secara

parsial menunjukkan bahwa variabel

Penerapan Akuntansi Pertanggung

Jawaban (X1) memiliki nilai thitung

(5,010) > nilai ttabel (2,04), maka

keputusannya adalah menerima Ha dan

H0 ditolak. Hal ini berarti variabel

Penerapan Akuntansi Pertanggung

Jawaban berpengaruh signifikan

terhadap Prestasi Kerja Pegawai RSIA

Fatimah Lamongan.

2. Pengaruh Konlfik Peran terhadap

Pretasi Kerja pegawai RSIA. Fatimah

Lamongan

Berdasarkan Tabel dengan

menggunakan tingkat kepercayaan

(confidence interval) 95% atau α =

0,05 Hasil pengujian hipotesis secara

parsial menunjukkan bahwa Variabel

Konflik Peran (X2) memiliki nilai

thitung (3,227) > nilai ttabel (2,04), maka

keputusannya adalah menerima Ha dan

H0 ditolak. Hal ini berarti variabel

Konflik Peran berpengaruh signifikan

terhadap Prestasi Kerja Pegawai RSIA.

Fatimah Lamongan.

HIPOTESIS II

Untuk menguji pengaruh Penerapan

Akuntansi Pertanggung Jawaban dan

Konflik Peran secara simultan terhadap

Prestasi Kerja

RSIA Fatimah Lamongan

digunakan uji Statistik F (uji F). Apabila

nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka H0 ditolak

dan Ha diterima. Sebaliknya apabila nilai

Fhitung < nilai Ftabel, maka H0 diterima dan

Ha ditolak. Hasil uji secara simultan dapat

dilihat pada Tabel

Page 43: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

41

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 72.749 2 36.374 22.507 .000a

Residual 45.251 28 1.616

Total 118.000 30

a. Predictors: (Constant), Penerapan Akuntansi Pertanggung Jawaban, Konflik Peran

b. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Dari Tabel diperoleh nilai Fhitung

sebesar 22,507. Dengan menggunakan

tingkat kepercayaan (confidence interval)

95% atau α = 0,05 maka dari table

distribusi F diperoleh nilai 22,507. Dengan

membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel,

maka Fhitung (22,507) > Ftabel (3,34).

Keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha

diterima artinya secara simultan variabel

Penerapan Akuntansi Pertanggung

Jawaban dan Konflik Peran berpengaruh

nyata (significant) terhadap Prestasi Kerja

Pegawai RSIA. Fatimah Lamongan

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Penerapan Akuntansi

Pertanggung Jawaban terhadap

Prestasi Kerja Pegawai RSIA.

Fatimah Lamongan

Dengan menggunakan tingkat

kepercayaan (confidence interval) 95%

atau α = 0,05 Hasil pengujian hipotesis

secara parsial menunjukkan bahwa

variabel Penerapan Akuntansi

pertanggung jawaban (X1) memiliki

nilai thitung (5,010) > nilai ttabel (2,04),

maka keputusannya adalah menerima

Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti

variabel Penerapan Akuntansi

Pertanggung Jawaban berpengaruh

signifikan terhadap Prestasi Kerja

Pegawai RSIA. Fatimah Lamongan.

Hasil tersebut dikuatkan oleh

hasil penelitian terdahulu yang pernah

dilakukan tentang penerapan

akuntansi pertanggung jawaban,

Viyanti dan Tin (2010) melakukan

penelitian dengan judul “Akuntansi

Pertanggungjawaban Sebagai Alat

Pengendalian Manajemen Terhadap

Penilaian Prestasi Kerja”. Penelitian

dilakukan pada PT. X yang terletak di

Jalan Komplek

Ilir Barat Permai Palembang.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa akuntansi pertanggungjawaban

sebagai alat pengendalian manajemen

sangat berperan terhadap penilaian

prestasi kerja pada PT. X.

Menurut saya penerapan

akuntansi pertanggung jawaban di

RSIA Fatimah Lamongan sudah

cukup baik, tetapi sistem dan

pengawasannya harus tetap

ditingkatkan agar prestasi kerja

pegawai terus meninggkat.

2. Pengaruh Konflik Peran terhadap

Prestasi Kerja pegawai RSIA.

Fatimah Lamongan

Dengan menggunakan tingkat

kepercayaan (confidence interval) 95%

atau α = 0,05 Hasil pengujian hipotesis

secara parsial menunjukkan bahwa

Page 44: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

42

Variabel Konflik Peran (X2) memiliki

nilai thitung (3,227) > nilai ttabel (2,04),

maka keputusannya adalah menerima

Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti

variabel Konflik Peran berpengaruh

signifikan terhadap Prestasi Kerja

Pegawai RSIA. Fatimah Lamongan.

Menurut Winardi (1992 dalam

Umam, 2010), konflik peran adalah

konflik yang terjadi karena seseorang

mengemban lebih dari satu peran yang

saling bertentangan. Menurut saya

pembagian tugas dan tangung jawab

pada tiap defisi harus lebih diperjelas

agar tidak terjadi konflik peran,

sehingga pegawai bisa fokus pada

tugas dan tanggung jawabnya masing-

masing.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan, maka ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Secara parsial Penerapan

Akuntansi PertanggungJawaban

berpengaruh signifikan terhadap Prestasi

Kerja Pegawai RSIA. Fatimah

Lamongan, dikarenakan nilai thitung > ttabel

. Nilai thitung 5,010, adapun t tabel 2,04

2. Secara parsial Konflik Peran

berpengaruh signifikan terhadap Prestasi

Kerja Pegawai Rumah Sakit Ibu dan

Anak Fatimah Lamongan, dikarenakan

nilai thitung > ttabel . Nilai thitung 3,227

adapun t tabel 2,04

3. Secara simultan Penerapan

Akuntansi Pertanggungjawaban, Konflik

Peran dan Prestasi Kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai

Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah

Lamongan, dikarenakan nilai fhitung > ftabel

adapun nilai fhitung adalah 22,507 dan ftabel

3,34

Hal ini berarti bahwa Akuntansi

Pertanggung Jawaban yang berlaku dan

Konflik peran yang terjadi di RSIA.

Fatimah Lamongan, mampu

meningkatkan dan mempengaruhi

prestasi kerja pegawai RSIA. Fatimah

Lamongan.

SARAN Berdasarkan kesimpulan, maka disarankan

sebagai berikut:

1. Penerapan Akuntansi

Pertanggungjawaban dan Konflik Peran

merupakan bagian penting yang dapat

mempengaruhi Prestasi Kerja pegawai

Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)

Fatimah Lamongan. Berkaitan dengan

Penerapan Akuntansi pertanggung

Jawaban yang memiliki pengaruh lebih

dominan, maka ada baiknya RSIA.

Fatimah Lamongan lebih

memperhatikan penerapan akuntansi

pertanggungjawaban yang digunakan

pada tiap pusat pertanggungjawaban

agar prestasi kerja pegawai menjadi

lebih baik. Upaya yang perlu

diperhatikan adalah secara berkala

mengontrol dan memperbaki sistem

akuntansi pertanggung jawaban dengan

pertimbangan untuk peningkatan

prestasi kerja pegawai dari waktu ke

waktu.

2. Berkaitan dengan konflik peran,

perusahaan disarankan untuk lebih

bijaksana dan lebih tepat dalam

pembagian tugas dan tanggung jawab

pekerjaan pada tiap pegawai agar

pegawai bisa lebih fokus pada tugas dan

tanggung jawabnya masing - masing.

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan dan Anggraini,

Yunita. 2007. Anggaran Bisnis.

Cetakan Pertama. Yogyakarta :

Penerbit UPP STIMYKPN.

Anthony, Robert N. Dan

Govindaraja,Vijay.,2009. Sistem

Pengendalian Manajemen. JilidI.

Jakarta : Salemba Empat.

Daniel. 2011. Pengaruh Penerapan

Akuntansi Pertanggungjawaban

Page 45: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

43

Terhadap Kinerja Manajerial.

Skripsi. Palembang : STIE MUSI.

Handayani, Rika. 2010. Akuntansi

Pertanggungjawaban Sebagai Alat

Bantu Manajemen Dalam

Pengendalian Biaya (Studi Kasus

Pada PT.Pelabuhan Indonesia I).

Skripsi.

Medan : Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Hansen, Don R. Dan Maryanne M.

Mowen. 2005. Manajemen

Accounting : Akuntansi

Manajemen. Edisi Ketujuh. Buku

2. Jakarta : Salemba Empat.

Hongren, Charles T. Dan Datar, 2005.

Pengantar Akuntansi Manajemen,

Terjemahan Moh. Badjuri dsn Drs.

Kusnedi, edisi VI. Jakarta : PT

SalembaEmpat.

Hasibuan, Malayu SP. 2007. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Edisi

Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.

Ikhsan, Arfan,2009. Akuntansi Manajemen

Perusahaan Jasa. Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Indrianto, NurdanSupomo, Bambang

2008. Metodologi Penelitian Bisnis

untuk Akuntansi dan Manajemen.

Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Kreitner, R.A.

Kinicki.2004.Organizational

Behavior, Sixth Edition. USA :

MC. Graw Hill Companies.

Lestari, Yovita, R. R., 2011. Pengaruh

Penerapan Akuntansi

Pertanggungjawaban Terhadap

Kinerja Manajerial Pada

Perusahaan Manufaktur. Skripsi.

Palembang : Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi MUSI.

Lubis, Winny, N. A., 2008. Peranan

Pengembangan Karyawan

Terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Pada Hotel Antares Medan.

Skripsi. Medan : Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Muharam, Regi. 2011. Akuntansi

Pertanggungjawaban Sebagai Alat

Pengendalian Biaya Dan

Peniliaian Prestasi Kerja. Februari

2013.

Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen:

Konsep, Manfaat dan Rekayasa.

Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga.

Jakarta : Salemba Empat.

Malthis, Robert L.dan Jackson, JohnH.,

2006. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta : Salemba Empat.

Musyayadah, 2006. Pengaruh Penilaian

Prestasi Kerja Terhadap

KebijakanPromosi Pada Kantor

Bupati Deli Serdang. Skripsi.

Medan : Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Mangkunegara, Anwar, Prabu. 2007.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Permanasari, Olivia, 2004. Penerapan

Akuntansi Pertanggungjawaban

Sebagai Alat Penilaian Kinerja

Manajer Pusat Biaya Pada PT.

Telkom Kandatel Medan. Skripsi.

Medan: Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Prawironegoro, Darsono dan Purwati, Ari.

2008. Akuntansi Manajemen. Edisi

Kedua. MitraWawancaraMedia.

Jakarta.

Putri, Diana.,2005. Hubungan Penerapan

Akuntansi Pertanggungjawaban

Efektivitas Pengadilan Biaya

(Survei pada Perusahaan Bengkel

di Bandung). Skripsi. Bandung :

Universitas Widyatama.

Rena, 2012. Pengaruh Penerapan

Akuntansi Pertanggungjawaban

Terhadap Kinerja Manajerial.

Skripsi. Palembang : STIE MUSI.

Rudianto.2006. Akuntansi Manajemen

Sumber Daya Manusia. Bandung :

CVPustaka Setia.

Robbins, S.P.,2008, Perilaku Organisasi,

Jakarta : Salemba Empat.

Suwandi. 2008. Peranan Akuntansi

Pertanggungjawaban Sebagai Alat

Penilaian Prestasi Kerja. Jurnal

Logos Vol. 6, No.1, Juli 2008 : 55-

70. Gresik.

Page 46: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

44

Siagian, Dewi. 2005. Akuntansi

Pertanggungjawaban Sebagai

Suatu Alat

PengawasanManajemenTerhadapB

iayaProduksiPadaPTPNII

(Persero) TanjungMorawa.

Skripsi.Medan:FakultasEkonomiU

niversitas Sumatera Utara.

Supriyono, R.A., 2005. Sistem

Pengendalian Manajemen. Edisi

Revisi. Buku2. Yogyakarta :

BPFE-UGM.

Samsudin, Sadili., 2006 Manajemen

Sumber Daya Manusia. Bandung :

CVPustaka Setia.

Sirait, JustineT., 2006. MemahamiAspek-

AspekPengolaanSumberDayaManu

sia Dalam Organisasi. Jakarta :

Grasindo.

Sugiyono. 2007.Metode Penelitian Bisnis.

Bandung : AlfaBeta.

Sriwidodo, Untung., 2010. Informasi

Akuntansi Pertanggungjawaban

Sebagai Alat Penilaian Prestasi

Kerja. Jurnal Akuntansi Dan

Sistem Teknologi Informasi Vol. 8,

No. 1, April 2010 : 18-14.

Sofyandi, Herman dan Gaeniwa,

Ari.,2007. Perilaku

Organisasional. Edisi Pertama

Cetakan Pertama. Yogyakarta :

GrahalIlmu.

Utomo, Hastho Joko Nur dan Sugiarto,

Meilan.,2007. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Jakarta :

ArdhanaMedia.

Viyanti Dan Tin, Se. 2010. Akuntansi

Pertanggungjawaban Sebagai Alat

Pengendalian Manajemen

Terhadap Prestasi Kerja. Jurnal

Ilmiah Akuntansi Tahun ke-1, No.

3.

Yuli, Sri Budi Cantika,2005. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Malang :

UMM Press.

Page 47: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

35

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN

PELANGGAN PADA DEALER LAMONGAN INDAH MOTOR

SURYANI YULI ASTUTI

ABSTRAK

.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelayanan dan promosi terhadap

kepuasan pelanggan dealer Lamongan Indah Motor. Tingkat kualitas pelayanan dan promosi

dijadikan latar belakang masalah dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data dengan metode kuesioner dengan

jumlah sampel 100 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan simple random

sampling dan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi

klasik, uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis

melalui uji t dan uji F, serta analisis koefisien determinasi (R2).

Data-data yang telah memenuhi uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik diolah

sehingga menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 3.954 + 0.228 X1 + 0.423 X2 + e

Dimana variabel Kepuasan Pelanggan (Y), variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan

variabel Promosi (X2). Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa kedua

variabel independen yang diteliti terbukti secara signifikan berpengaruh secara parsial

terhadap variabel dependen Kepuasan Pengguna. Kemudian melalui uji F dapat diketahui

bahwa kedua variabel independen yang diteliti secara simultan berpengaruh terhadap variabel

dependen Kepuasan Pengguna. Angka R Square sebesar 0.354 menunjukkan bahwa 35.4

persen variabel Kepuasan Pelanggan dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen dalam

persamaan regresi. Sedangkan sisanya sebesar 64.6 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar

kedua variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Kata kunci : Pelayanan, Promosi, dan Kepuasan Pelanggan. PENDAHULUAN

Pada era globalisasi saat ini dan

mengingat semakin pesatnya pertumbuhan

barang dan jasa yang dibutuhkan oleh

konsumen semakin bertambah banyak,

baik dalam jumlah maupun jenisnya, hal

ini mendorong perusahaan agar dapat

memuaskan kebutuhan konsumen dengan

cara menghasilkan barang atau jasa sesuai

keinginan konsumen.

Keberhasilan perusahaan dalam

memasarkan produknya sangat ditentukan

ketepatan strategi yang dipakai, yang

disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari

sasaran pasar. Dalam menentukan strategi

penjualan, pihak perusahaan perlu

mengkaji karakteristik perilaku konsumen

yang diimplementasikan ke dalam harapan

dan keinginannya. Dengan mengetahui

alasan mendasar kenapa konsumen

melakukan pembelian, maka dapat

diketahui strategi yang tepat untuk

digunakan.

Dengan kata lain pihak penjual

harus mengaktualisasikan setiap harapan

konsumen menjadi suatu kepuasan atas

pelayanan yang diberikan. Dimana hal

tersebut merupakan kunci keberhasilan

yang menjadikannya berbeda dengan

pesaingnya. Karena jika tidak demikian

maka perusahaan akan ditinggalkan oleh

pelanggannya.

Dalam bisnis, pelayanan harus

dipandang sebagai suatu kesatuan dari

produk yang ditawarkan. Tanpa

pemahaman seperti itu sangat sulit bagi

perusahaan untuk dapat memasuki

persaingan yang semakin kompetitif.

Sebagai suatu kemutlakan bagi setiap

Page 48: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

36

perusahaan dalam memasuki kancah

persaingan yang semakin kompetitif,

konsumen harus dipuaskan, dimana

kepuasan konsumen akan tercipta

manakala keinginan dan harapannya dapat

diwujudkan.

Tidak sedikit pelanggan beralih

produk yang sesuai dengan harapannya,

apabila ini terjadi tentunya akan akan

merugikan perusahaan dalam kegiatan

operasionalnya. Merupakan prioritas

utama yang perlu diperhatikan dalam

menilai pentingnya kualitas pelayanan

suatu perusahaan adalah sejauh mana

pelayanan tersebut dapat menciptakan

kepuasan yang tinggi bagi konsumen.

Pada tingkat kesesuaian yang tinggi antara

harapan dengan kualitas pelayanan yang

diberikan disitulah tercipta nilai kepuasan

yang maksimal.

Menurut Wiyono dan Wahyudin

(2005) dalam studi tentang pengaruh

kualitas pelayanan dan kepuasan

konsumen di RS Islam Manisrenngo

Klaten menunjukan terdapat pengaruh

yang signifikan antara semua variabel

kualitas pelayanan terhadap kepuasan

konsumen di RS Islam Manisrenggo

Klaten. Dan banyak faktor yang dapat

mempengaruhi konsumen dalam

melakukan pembelian diantaranya adalah

memberikan pelayanan yang berkualitas

dan promosi yang intensif, hal ini sesuai

dengan pendapat Tjiptono (2007) bahwa

kualitas layanan merupakan tingkat

keunggulan yang diharapkan dan

pengendalian atas keunggulan tersebut

untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Layanan yang berkualitas dan promosi

yang intensif perlu dilakukan karena harga

dan kualitas produk tidak begitu

menentukan lagi dalam mengambil

keputusan karena perusahaan perusahaan

umumnya memiliki patokan harga yang

jelas dan sama. Dalam hal ini bahkan

perusahaan menjadikan kepuasan

konsumen sebagai prioritas utama dan

salah satu strategi yang digunakan adalah

meningkatkan kualitas pelayanan dan

promosi yang tepat sasaran.

Perusahaan dalam memberikan

kepuasan kepada pelanggan harus

mempelajari terlebih dahulu keinginan dan

kebutuhan pada saat ini dan yang akan

datang.karena dengan pelayanan serta

komunikasi yang baik akan meningkatkan

kepuasan dan kesetiaan pelanggan serta

keinginan untuk melakukan pembelian

kembali yang tentunya akan

meningkatkan pendapatan yang diterima

dari produk yang terjual. Agar dapat

bersaing, bertahan hidup dan berkembang,

maka perusahaan dituntut untuk mampu

memenuhi keinginan dan kebutuhan

pelanggan dengan memberikan pelayanan

yang baik dan berkualitas, maka dengan

begitu pelanggan akan mampu mendapat

kepuasan tersendiri dan merasa dihargai

sehingga mereka senang dan bersedia

menjadi pelanggan tetap. Dan promosi

yang dilakukan perusahaan akan

menciptakan penilaian tersendiri pada

pikiran konsumen sehingga penilaian

konsumen terhadap promosi produk secara

langsung maupun tidak langsung akan

menciptakan image terhadap suatu

perusahaan. Dengan promosi yang baik

dalam upaya pelaksanaan kegiatan

perusahaan menjadi faktor penting yang

harus diketahui oleh perusahaan dalam

usaha mempertahankan kelangsungan

hidup perusahaan dan menjangkau

konsumen sebanyak banyaknya.

Dealer LAMONGAN INDAH

MOTOR dipilih sebagai obyek penelitian

ini dikarenakan letaknya yang strategis,

penjangkauan lokasi yang mudah dan

memiliki brand yang sudah dikenal

pelanggan luas. Sejak didirikan pada tahun

1993 silam hingga saat ini perusahaan ini

mengalami perkembangan yang begitu

pesat, mulai dari SDM, fasilitas dan sarana

lainnya. Meskipun sudah banyak

perusahaan sejenis yang berdiri tapi dealer

LAMONGAN INDAH MOTOR mampu

bersaing dan selalu berusaha memuaskan

pelanggan agar mereka tetap mmiliki

Page 49: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

37

pelanggan setia dan tidak berpindah pada

kompetitor lain.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan

adalah pendekatan kuantitatif atau

kualitatif research yaitu jenis penelitian

yang berusaha menentukan teori, yaitu

teori subtantif atau formal, yang semuanya

jelas berasal dari data (Sadjana, 1996:160).

Data penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif deskriptif. Metode

statistik deskriptif ialah statistik yang

digunakan untuk menganalisa data

dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiyono, 2008:147). Penelitian

deskriptif disini menggunakan metode

survei yaitu penyelidikan yang diadakan

untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-

gejala yang ada dan mencari ketrangan-

keterangan secara faktual, baik tentang

institusi sosial, ekonomi atau politik dari

suatu kelompok ataupun suatu daerah

(Nazir, 1988:65).

Populasi dalam penelitian ini

adalah Pelanggan diler motor sebanyak

100 orang. Tehnik penganbilan sampel

menggunakan aksidental sampling

HASIL PENELITIAN

DISKRIPSI VARIABEL

PENELITIAN

1. Tanggapan Responden terhadap

Variabel Pelayanan

Hasil tanggapan responden terhadap

variabel pelayanan

menunjukkan bahwa dari 100

responden, responden yang menilai

kesigapan pelayanan pegawai kepada

pelanggan dinilai baik dengan jumlah

46% atau 46 orang. Kesopanan

karyawan dinilai cukup baik dengan

jumlah 36% atau 36 orang.

Keramahan karyawan dinilai cukup

baik dengan jumlah 37% atau 37

orang. Sedangkan keseriusan

karyawan dalam menangani keluhan

pelanggan dinilai baik dengan jumlah

38% atau 38 orang dari keseluruhan

responden.

2. Tanggapan Responden Terhadap

Variabel Promosi

Hasil tanggapan terhadap variabel

promosi :

menunjukkan bahwa dari 100

responden, responden yang menilai

pengetahuan dan kemampuan

karyawan dalam menjelaskan produk

yang dijual dinilai baik oleh

responden dengan jumlah 37% atau 37

orang. Kualitas penyampaian pesan

pada promosi dinilai cukup baik

dengan jumlah 42% atau 42 orang.

Kuantitas penayangan pada media

promosi dinilai cukup baik dengan

jumlah 39% atau 39 orang. Responden

menilai jangkauan promosi yang

dilakukan perusahaan sudah cukup

baik dengan jumlah 46% atau 46

orang dari keseluruhan responden.

3. Tanggapan Responden Terhadap

Variabel Kepuasan Pelanggan

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Q1 16 37 28 14 5 345 16,00 37,00 28,00 14,00 5,00 100,00

Q2 13 39 42 4 2 357 13,00 39,00 42,00 4,00 2,00 100,00

Q3 16 33 39 12 0 353 16,00 33,00 39,00 12,00 0,00 100,00

Q4 13 25 46 9 7 328 13,00 25,00 46,00 9,00 7,00 100,00

1383 100,00

total

TOTAL TOTAL

SKORNO TOTAL

PERSENTASE (%)

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Q1 29 32 27 8 4 374 29,00 32,00 27,00 8,00 4,00 100,00

Q2 15 39 42 2 2 363 15,00 39,00 42,00 2,00 2,00 100,00

Q3 14 36 41 2 7 348 14,00 36,00 41,00 2,00 7,00 100,00

Q4 13 35 36 9 7 338 13,00 35,00 36,00 9,00 7,00 100,00

1423 100,00

total

TOTAL TOTAL

SKORNO TOTAL

PERSENTASE (%)

Page 50: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

38

Tanggapan Responden Terhadap

Variabel Kepuasan Pelanggan

menunjukkan bahwa dari 100

responden, responden yang menilai

baik kualitas pelayanan perusahaan

dengan jumlah 32% atau 32 orang.

Karyawan dalam menanggapi keluhan

pelanggan dinilai cukup baik dengan

jumlah 42% atau 42 orang.

Kebersihan dan kenyamanan

perusahaan dinilai cukup baik dengan

jumlah 41% atau 41 orang. Suasana

kerja pada perusahaan menunjukkan

tanggapan responden cukup baik

dengan jumlah 36% atau 36 orang dari

keseluruhan responden.

UJI HIPOTESIS I

Untuk menguji pengaruh variabel

pelayanan dan promosi terhadap kepuasan

pelanggan diler motor Lamongan. Dengan

menggunakan uji t atau parsial. Apabila

nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sebaliknya apabila thitung < ttabel

maka Ho diterima Ha ditolak maka

pengujian hiposesis secara parsial.

a) Pengaruh Pelayanan (X1) terhadap

Kepuasan (Y) 1. Nilai thitung = 2.548 Tingkat

signifikan = 5% dengan derajat

bebas (degree of freedom/df) = (n=

100-2 = 98

ttabel = 2/ = (0,025 : 98) ≈ 1.984

2. Kesimpulan :

Karena thitung lebih besar dari

ttabel pada tingkat = 5% maka H0

ditolak dan H1 diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel

Pelayanan (X1) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap

Kepuasan (Y).

b) Pengaruh Promosi (X2) terhadap

Kepuasan (Y) 1. Nilai thitung = 5.085

Tingkat signifikan = 5% dengan

derajat bebas (degree of freedom/df) =

(n-2) = 100-2 = 98

ttabel = 2/ = (0,025 : 98) ≈ 1.984

2. Kesimpulan :

Karena thitung lebih besar dari

ttabel pada tingkat = 5% maka H0

ditolak dan H1 diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel Promosi

(X2) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Kepuasan (Y).

UJI HIPOTESIS II

Untuk menguji pengaruh variabel

pelayanan dan promosi terhadap

kepuasan pelanggan diler motor

Lamongan. Dengan menggunakan uji F

atau Simultan. Apabila nilai Fhitung > Ftabel

maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel maka Ho

diterima Ha ditolak maka pengujian

hiposesis secara simultan

dapat diperoleh gambaran bahwa

nilai F hitung sebesar 26.563 sedangkan nilai

F tabel sebesar 3.195, angka ini didapat dari

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regressi

on 232.325 2 116.163 26.563 .000a

Residual 424.185 97 4.373

Total 656.510 99

a. Predictors: (Constant), Promosi (X2),

Pelayanan (X1)

b. Dependent Variable:

Kepuasan (Y)

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Q1 27 46 24 2 1 396 27,00 46,00 24,00 2,00 1,00 100,00

Q2 22 35 36 4 3 369 22,00 35,00 36,00 4,00 3,00 100,00

Q3 20 30 37 8 5 352 20,00 30,00 37,00 8,00 5,00 100,00

Q4 15 36 38 9 2 353 15,00 36,00 38,00 9,00 2,00 100,00

1470 100,00

total

TOTAL TOTAL

SKORNO TOTAL

PERSENTASE (%)

Page 51: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

39

tabel F dengan nilai v1 sebesar 2 sebagai

residual dan v2 sebesar 47 sebagai df

(derajat kebebasan) dengan taraf kesalahan

0,05 (5%),

Adapun langkah-langkah dalam uji

F adalah :

1. Nilai Fhitung = 26.563

` Ftabel (df pembilang/k ; df

penyebut/ n-(k+1)

Ftabel (2 ; 47; 0.05) = 3.195

2. Kesimpulan :

Karena Fhitung lebih besar dari

Ftabel pada tingkat = 5% (26.563

> 3.195) maka H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel X1 Pelayanan, X2

Promosi, secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap

Kepuasan (Y), sehingga hipotesis

pertama teruji kebenarannya.

PEMBAHASAN

Dilihat dari variabel penyusun Kepuasan

yang di teliti di atas didapat nilai R 0.354

atau sekitar 35.4%. Sedangkan susanya

64.6% dijelaskan oleh sebab – sebab yang

lain yang tidak diteliti.

1. Dari Variable tingkat Pelayanan (X1)

tedapat pengaruh positif terhadap

tingkat kepuasan pelanggan yang

berarti meningkatnya variable

pelayanan sebesar 1 poin maka

kepuasan akan naik sebesar 0.228

dengan catatan variable promosi (X2)

tetap. Hal ini sesuai dengan teori dari

Tjiptono “Kualitas layanan merupakan

tingkat keunggulan yang diharapkan

dan pengendalian atas keunggulan

tersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan” (Tjiptono, 2007). Tujuan

dengan adanya pelayanan disini yaitu

untuk memenuhi keinginan konsumen

untuk membeli produk yang di

inginkan sesuai dengan kebutuhan.

Apanila kita memberikan pelayanan

yang baik akan mempengaruhi

keinginan konsumen untuk membeli

produk yang dijual oleh perusahaan.

Variable pelayanan memiliki

perngaruh yang signifikan terhadap

kepuasan pelanggan. Semakin

meningkatnya pelayanan yang

diberikan kepada pelanggan, maka

pelanggan akan puas pada pelayanan

perusahaan tersebut. Dalam penelitian

ini, jika tingkat kualitas pelayanan

meningkat, maka akan mempengaruhi

tingkat kepuasan pelanggan, begitu

juga sebaliknya. Variable pelayanan

berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pelanggan.

2. Dari variable tingkat Promosi (X2)

terdapat pengaruh positif terhadap

tingkat kepuasan pelanggan, yang

berarti meningkatnya variable promosi

sebesar 1 poin maka kepuasan akan

naik sebesar 0.423 poin dengan

catatan variable pelayanan (X1) tetap.

Hal ini sesuai dengan teori dari

Swastha dan Irawan “suatu bentuk

komunikasi pemasaran yang bertujuan

mendorong permintaan” (Swastha dan

Irawan, 2005). Dari pengertian

tersebut dapat dijelaskan bahwa suatu

usaha tanpa adanya komunikasi

dengan pelanggan maka akan

mempengaruhi minat pelanggan untuk

membeli produk yang dijual. Jika kita

melakukan promosi dengan baik dan

sesuai dengan prosedur maka tingkat

permintaan konsumen untuk memiliki

produk itu akan semakin tinggi. Dari

penelitian diatas, variable promosi

berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pelanggan.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa data

dan pembahasan hasil penelitian

yang telah dijabarkan sebelumnya,

maka dapat diambil kesimpulan

bahwa:

1. Berdasarkan hasil uji simultan bahwa

kualitas pelayanan dan promosi

mempunyai pengaruh signifikan

Page 52: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

40

terhadap kepuasan pelanggan Dealer

Lamongan Indah Motor. Sedangkan

berdasarkan hasil uji parsial

menunjukkan bahwa variabel

promosi berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan

pelanggan,sedangkan kualitas

pelayanan berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan pelanggan.

2. Dari ke-2 (kedua) variabel bebas

yang terdiri dari kualitas pelayanan

dan promosi sama – sama

memberikan pengaruh signifikan

terhadap kepuasan. Dilihat dari nilai

koefisien regresi paling besar dari

kedua variabel di atas

SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan yang

telah dikemukakan di atas, maka

dapat disajikan beberapa saran-saran

yaitu sebagai berikut :

1. Disarankan kepada Kepala Toko

Dealer Lamongan Indah Motor agar

meningkatkan pelayanan karyawan

terhadap pelanggan baru maupun

pelanggan lama serta tetap menjaga

komunikasi yang baik agar after sale

pelanggan merasa nyaman dan

dihargai pada saat akan atau sesudah

menikmati produk perusahaan.

2. Disarankan pula untuk penelitian

selanjutnya agar dapat menambah

variabel lain diantaranya variabel

kualitas produk, rekonstruksi kerja

agar menambah wawasan ataupun

mengetahui diamana saja perusahaan

perlu melakukan kajian agar

senantiasa dapat bersaing di

persaingan global.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri Sofjan, 2009. Manajemen

Produksi F.E.U.I, Jakarta.

Fandi Tjiptono. 2005. Pemasaran Jasa.

Yogyakarta : Bayumedia

Publishing.

Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra.

2011. Service, Quality &

Satisfaction. Edisi 3.Yogyakarta:

CV. Andi.

Fandi Tjiptono. 2000. Strategi

Pemasaran. Yogyakarta : Andi

Offset.

Gronroos, C. 2000. Service

Managementand Marketing: A

Customer Relationship

Management Approach, 2nd.

Chicester Ltd.

Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-dasar

Metodologi Penelitian

Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen

Pemasaran (Edisi Milenium).

Jakarta: PT Prenhalindo

Kotler, Philip dan Amstrong, 2008,

Prinsip-prinsip Pemasaran,

Erlangga. Jakarta.

Kotler, P. (2003). Marketing

Management. 11th ed. Upper

Sadlle River, NJ : Prantice Hall.

Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis

Organisasional Konsep &

Aplikasi. Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Semarang.

Rangkuti, Freddy 2006. Meansuring

Customer Satisfaction, PT

Gramedia, Jakarta.

Suharsimi, Arikunto , (2000), Manajemen

Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.

Simamora, Bilson. 2005. Analisis

Multivariat Pemasaran.

Gramedia. Jakarta.

Sugiyono, 2007, Metode Penelitian

Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian

Bisnis. Bandung: CV

ALFABETA

Page 53: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori,

41

Swastha, Basu dan Irawan 2005,

Manajemen Pemasaran Modern,

Yogyakarta: Liberty.

Tjiptono, Fandi 2007, Pemasaran Jasa,

Malang: Bayumedia Publishing.

Wiyono, Aziz Slamet dan M. Wahyudin.

2005. Studi Tentang Kualitas

Pelayanan dan Kepuasan

Konsumen di Rumah Sakit Islam

Manisrenggo Klaten.