ISSN : 1978-6603 - prpm.trigunadharma.ac.id Dicky... · perkembangan kecerdasan manusia”. Mata...

12
171 OTOMATISASI PENDETEKSI JARAK AMAN DAN INTENSITAS CAHAYA DALAM MENONTON TELEVISI DENGAN METODE PERBANDINGAN DIAGONAL LAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Jaka Prayudha #1 , Dicky Nofriansyah #2 , Muhammad Ikhsan #3 #1,2,3 Program Studi Sistem Komputer, STMIK Triguna Dharma Jl. A.H. Nasution No. 73 F-Medan E-mail : #1 [email protected] ABSTRAK Televisi merupakan alat elektronik untuk media penyampain informasi yang bersifat audio visual, dalam penggunaanya tidak mengetahui jarak aman dan kondisi intensitas cahaya yang ideal dalam menonton televisi untuk itu dibuatlah suatu sistem yang dapat memberikan informas mengenai kondisi jarak dan intensitas cahaya yang ideal serta sistem dapat memberikan kondisi mematikan televisi apabila kondisi tidak terpenuhi. Penerapan metode perbandingan diagonal layar digunakan agar dapat digunakan diberbagai jenis ukuran televisi, sistem ini dikontrol oleh IC berupa mikrokontroler sebagai pengendali utama sistem, sensor jarak menggunakan ultrasonik dan sensor cahaya menggunakan LDR serta untuk output sistem menggunakan display LCD sebagai penampil informasi. Kata Kunci : perbandingan diagonal layar, mikrokontroler, sensor ultrasonik & LDR. Abstract Television is an electronic device for media delivery of audio-visual information that is, in its use not knowing a safe distance and light intensity conditions ideal for watching television was invented a system that can provide Informat on distance and intensity of the light conditions are ideal and the system can provide conditions turn off the television when the conditions are not met. Application of the method used to screen diagonal ratio can be used in different types of television size, the system is controlled by a microcontroller IC as the main controller system, using ultrasonic proximity sensor and light sensor using LDR and the output of the system to use the LCD display as a viewer information. Keywords: Comparison diagonal screen, microcontroller, ultrasonic sensors & LDR ISSN : 1978-6603

Transcript of ISSN : 1978-6603 - prpm.trigunadharma.ac.id Dicky... · perkembangan kecerdasan manusia”. Mata...

171

OTOMATISASI PENDETEKSI JARAK AMAN DAN INTENSITAS CAHAYA DALAMMENONTON TELEVISI DENGAN METODE PERBANDINGAN DIAGONAL LAYAR BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

Jaka Prayudha#1, Dicky Nofriansyah #2, Muhammad Ikhsan#3

#1,2,3Program Studi Sistem Komputer, STMIK Triguna DharmaJl. A.H. Nasution No. 73 F-Medan

E-mail : #[email protected]

ABSTRAK

Televisi merupakan alat elektronik untuk media penyampain informasi yang bersifat audiovisual, dalam penggunaanya tidak mengetahui jarak aman dan kondisi intensitas cahaya yangideal dalam menonton televisi untuk itu dibuatlah suatu sistem yang dapat memberikaninformas mengenai kondisi jarak dan intensitas cahaya yang ideal serta sistem dapatmemberikan kondisi mematikan televisi apabila kondisi tidak terpenuhi. Penerapan metodeperbandingan diagonal layar digunakan agar dapat digunakan diberbagai jenis ukuran televisi,sistem ini dikontrol oleh IC berupa mikrokontroler sebagai pengendali utama sistem, sensorjarak menggunakan ultrasonik dan sensor cahaya menggunakan LDR serta untuk output sistemmenggunakan display LCD sebagai penampil informasi.

Kata Kunci : perbandingan diagonal layar, mikrokontroler, sensor ultrasonik & LDR.

Abstract

Television is an electronic device for media delivery of audio-visual information that is, in its use notknowing a safe distance and light intensity conditions ideal for watching television was invented a systemthat can provide Informat on distance and intensity of the light conditions are ideal and the system canprovide conditions turn off the television when the conditions are not met. Application of the methodused to screen diagonal ratio can be used in different types of television size, the system is controlled by amicrocontroller IC as the main controller system, using ultrasonic proximity sensor and light sensor usingLDR and the output of the system to use the LCD display as a viewer information.

Keywords: Comparison diagonal screen, microcontroller, ultrasonic sensors & LDR

ISSN : 1978-6603

Jaka Prayudha, dkk, Otomatisasi Pendeteksi Jarak Aman dan Intensitas Cahaya …..

172 Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 3, September 2014

A. PENDAHULUAN

Banyaknya pengguna televisi pada saatini mengakibatkan efek yang sangat besarterhadap kesehatan manusia terutama padaindera penglihatan yaitu mata yangdiakibatkan paparan radiasi dari tampilanlayar televisi yang digunakan. Prilakumasyarakat dalam menonton televisiterutama anak-anak serta orang dewasa saatini kurang memperhatikan jarak yang idealdalam menonton televisi dan intensitascahaya yang aman saat menonton televisiyang menjadi faktor utama dalammempengaruhi kesehatan mata serta belumadanya sistem yang efektif yang dapatmeminimalkan dampak dari paparan sinartelevisi yang diterima oleh mata.

Menonton televisi dengan jarak yangterlalu dekat berakibat buruk terhadapkesehatan mata seperti rabun jauh , rabundekat, kaburnya pandangan hingga efekterburuknya kebutaan. Dan kurangnyaintensitas cahaya disekitar ruangan jugasangat mempengaruhi kesehatan mata karenamata dipaksa harus melihat cahaya yangterang di satu titik sumber cahaya, dimanaintensitas cahaya yang ideal adalahperbandingan dari nilai kecerahan (brightness)televisi dengan cahaya disekitar ruangan.

Menurut dr. Hardiono D PusponegoroSpA (K) “mata memiliki peran terpenting bagiperkembangan kecerdasan manusia”. Matamemiliki lensa mata yang dapat berubahsejalan dengan usianya, perubahan warnalensa yang menghambat secara progresif sinarbiru yang melewati lensa. Maka, semakinbertambah usia manusia, semakin kecil resikoterganggunya lensa akibat sinar biru. Sinarbiru adalah sinar dengan panjang gelombang400-500 nm (nanometer), sumber terdekatnyaadalah lampu layar televisi. Resiko kerusakanmata terjadi tergantung dari panjang cahaya

yang diterima oleh mata, intensitas durasipaparan yang diterima mata.

Untuk mengurangi dampak daripaparan yang diterima oleh mata yangdiakibatkan oleh kurangnya kesadaranmanusia terhadap keamanan menontontelevisi dengan membuat suatu alatpendeteksi pengaman yang meliputipenentuan jarak aman dan intensitas cahayaruangan sebagai upaya menjaga kesehatanmata. Alat ini akan membantu untukmemberikan informasi terhadap penggunatelevisi mengenai jarak aman dan kondisiintensitas cahaya yang terdapat disekitartelevisi.

Pada sistem alat ini diterapkan suatumetode yang bertujuan untuk mempermudahpemakaian dan sistem kerja alat. Metode yangdigunakan yaitu metode perbandingandiagonal layar, dimana tinggi dan lebar televisiatau disebut diagonal televisi dibandingkandengan penentuan objek didepannya, jadisemakin besarnya diagonal televisi semakinjauh jarak aman dalam menonton televisi.

1. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut,

maka masalah yang dapat diidentifikasikansebagai berikut :1. Bagaimana menentukan jarak aman

dalam menonton televisi.2. Bagiamana menentukan intensitas

cahaya yang baik pada saat menontontelevisi.

3. Metode apa yang sesuai dalammengatasi masalah yang ada.

4. Bagaimana menentukan rancangansistem yang efektif untuk mengurangiefek dalam penggunaan televisi, baikperangkat keras maupun perangkatlunak yang sesuai dan dapatdirealisasikan dan dapat di integrasikanpada semua televisi.

Jaka Prayudha, dkk, Otomatisasi Pendeteksi Jarak Aman dan Intensitas Cahaya …..

Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 3, September 2014 173

2. Batasan MasalahAgar pembahasan ini tidak menyimpang

dari tujuan, maka perlu dibuat suatu batasanmasalah yaitu sebagai berikut :1. Rancang bangun ini berbasis

mikrokontroler Atmega 8535 sebagaiproses kendali.

2. Sensor yang akan digunakan merupakansensor Ultrasonik sebagai pengukur jarakdan sensor LDR sebagai pengukurintensitas cahaya.

3. Realisasi pengendalian otomatisdiwujudkan dalam algoritma programyaitu dengan bahasa pemrograman C.

4. Rancang bangun ini menggunakantampilan display yaitu LCD 16x2 karakter.

5. Rancang bangun ini menggunakan buzzersebagai peringatan bunyi.

6. Rancang bangun ini menggunakan relaysebagai pemutus tegangan yang akandigunakan untuk menonaktifkan televisi.

7. Pembahasan hanya pada pengukuranjarak manusia pada saat menontondidepan televisi dengan titik terjauh tidakmelebih 6m (meter) dari tampilan layartelevisi dan tidak memliki objek terdekatlainnya di sekitar ruangan pada saatmenonton televisi.

3. Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian

perancangan sistem ini adalah sebagai berikut:1. Merancang sebuah alat keamanan jarak

dan intensitas cahaya dalam menontontelevisi.

2. Mengimplementasikan sensor Ultrasonikdan sensor LDR pada sistem keamananjarak dan intensitas cahaya dalammenonton televisi.

3. Penggunaan metode perbandingandiagonal layar.

4. Manfaat PenelitianAdapun manfaat yang diperoleh dari

penyusunan penelitian ini antara lain sebagaiberikut :1. Dapat menghasilkan suatu alat yang

bermanfaat untuk bidang kesehatanyaitu, dalam hal pencegahan kerusakanmata pada saat menonton televisi.

2. Dapat memberikan informasi jarak amanserta intensitas cahaya ruangan yang idealpada saat menonton televisi.

3. Dapat mengurangi pengaruh yang tidakbaik dari radiasi televisi yang dapatmenyebabkan keruskan mata.

4. Bermanfaat sebagai sarana untuk belajardan mendalami ilmu mikrokontroler danaplikasinya.

5. Metode Penelitian1. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pembelajarantentang konsep dasar tentang bagaimanamembuat alat yang menggunakan sensor danmikrokontroler serta mempelajari perintah-perintah bahasa pemrograman, Hal inidilakukan dengan banyak membaca referensidari buku, mencari data di internet. Dan padatahap ini juga dilakukan konsultasi denganpembimbing.

2. Uji Coba Langsung/EksperimenUji coba perangkat keras ini bertujuan

untuk memastikan sistem dapat bekerjadengan baik. Sistem ini menggunakan sumbertegangan 5 volt dari mikrokontroler ATmega8535 yang berasal dari sumber tegangan 9 voltyang diregulasikan dengan voltage regulatorIC7805. Sensor Ultrasonik digunakan untukmendeteksi objek yang terdapat didepannya,Sensor LDR digunakan untuk mendeteksiintensitas cahaya yang terdapat di sekitarruangan. Pengambilan data dilakukan didalamruangan yang tidak memiliki objek penghalang

Jaka Prayudha, dkk, Otomatisasi Pendeteksi Jarak Aman dan Intensitas Cahaya …..

174 Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 3, September 2014

lainnya dengan jangkauan range objek tidakmelebihi 6m (meter). Hasil pengukuran jarakpada objek manusia yang dibandingkandengan pengukuran secara manualmenggunakan mistar yang bertujuanmembandingkan tingkat akurasi daripembacaan sensor dalam mendeteksimanusia. Dari data pengukuran tersebut,dicari perbandingan nilai error yang dihasilkanoleh sistem yang telah dibuat, agarmendapatkan nilai presentasi error yang kecil

LANDASN TEORI1. Cahaya

Cahaya adalah energi berbentukgelombang elekromagnetik yang kasat matadengan panjang gelombang sekitar 380–750nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasielektromagnetik, baik dengan panjanggelombang kasat mata maupun yang tidak.Selain itu, cahaya adalah paket partikel yangdisebut foton. Kedua definisi tersebutmerupakan sifat yang ditunjukkan cahayasecara bersamaan sehingga disebut "dualismegelombang-partikel". Paket cahaya yangdisebut spektrum kemudian dipersepsikansecara visual oleh indera penglihatan sebagaiwarna. Bidang studi cahaya dikenal dengansebutan optika, merupakan area riset yangpenting pada fisika modern.

Studi mengenai cahaya dimulai denganmunculnya era optika klasik yang mempelajaribesaran optik seperti: intensitas, frekuensiatau panjang gelombang, polarisasi dan fasecahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinyaterhadap sekitar dilakukan denganpendekatan paraksial geometris sepertirefleksi dan refraksi, dan pendekatan sifatoptik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi,dispersi, polarisasi. Masing-masing studioptika klasik ini disebut dengan optikageometris (en:geometrical optics) dan optikafisis (en:physical optics).

2. MikrokontrolerMikrokontroler adalah sebuah chip

yang didalamnya terdapat mikroprosesor yangtelah dikombinasikan I/O dan memoriRAM/ROM. Penggunaan mikrokontroler lebihmenguntungkan dibandingkan penggunaanmikroprosesor. Hal ini dikarenakan denganmikrokontoler tidak perlu lagi penambahanmemori dan I/O eksternal selama memori danI/O internal masih bisa mencukupi. Selain ituproses produksi secara masal, sehinggaharganya menjadi lebih murah dibandingkanmikroprosesor dan sebagai sistem kendalitertanam (system embeded).

ATmega8535 adalah mikrokontrolerCMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitekturRISC. Kebanyakan instruksi dikerjakan padasatu siklus clock, ATmega8535 mempunyaithroughput mendekati 1 MIPS per MHz, hal inimembuat Atmega8535 dapat bekerja dengankecapatan tinggi walaupun denganpenggunaan daya rendah. MikrokontrolerAtmega 8535 memiliki 3 jenis memori, yaitumemori program, memori data dan memoriEEPROM. Ketiganya memiliki ruang sendiridan terpisah.

Gambar 1 : Pin-Pin Atmega8535

2. Sensor Ultrasonik SRF-05Sensor ultrasonik adalah sensor yang

bekerja berdasarkan prinsip pantulangelombang suara dimana sensor ini

Jaka Prayudha, dkk, Otomatisasi Pendeteksi Jarak Aman dan Intensitas Cahaya …..

Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 3, September 2014 175

menghasilkan gelombang suara yangkemudian menangkapnya kembali dnganperbedaan waktu sebagai dasarpenginderaanya. Perbedaan waktu antaragelombang suara dipancarkan denganditangkapnya kembali gelombang suarautersebut adalah berbanding lurus dngan jarakatau tinggi objek yang memantulkannya. Jenisyang dapat dipantulkan adalah padat, cair,butiran, maupun tekstil yang digunakan untukmendeteksi keberadaa suatu objek tertentu didepannya. Frekuensi kerja sensor ultrasonikini ada pada daerah diatas gelombang suarayaitu dari 40 KHz hingga 400 KHz. Sensorultrasonik terdiri dari dua unit, yaitu unitpemancar dan unit penerima

Gambar 2: Sensor Ultrasonik SRF-05

3. Sensor LDR (Light Dependent Resistor)LDR (Light Dependent Resistor) adalah

jenis resistor yang berubah hambatanyakarena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelapnilai tahanannya semakin besar, sedangkancahayanya terang nilainya menjadi semakinkecil. LDR (Light Dependent Resistor) adalahjenis resistor yang biasa digunakan sebagaidetector cahaya atau pengukur besarankonversi cahaya. LDR terdiri dari sebuahcakram semikonduktor yang mempunyai duabuah elektroda pada permukaanya. ResistansiLDR berubah seiring dengan perubahanintensitas cahaya yang mengenainya. Dalamkeadaan gelap resistansi LDR sekitar 10 MΩdan dalam keadaan terang sebesar 150Ω atau

kurang. LDR terbuat dari bahansemikonduktor seperti cadmium sulfide.Dengan bahan ini energi dari cahaya yangjatuh menyebabkan lebih banyak muatan yangdilepas atau arus listrik meningkat. Artinyaresistansi bahan telah mengalami penurunan.LDR digunakan untuk mengubah energicahaya menjadi energi listrik. Saklar cahayaotomatis dan alarm pencuri.

Gambar 3: Sensor LDR

4. LCD (Liquid Crystal Display)LCD (liquid crystal display) adalah

suatu alat penampil dari bahan cairan kristalyang pengoperasiannya menggunakan sistemdot matriks. Fungsi LCD pada rancangan inidigunakan untuk menampilkan hasil dariproses perhitungan mikrokontroler. Padaperancangan ini, LCD yang digunakan adalahLCD 16x2 yang memiliki backlamp. LCDtersebut dihubungkan dengan Port B padamikrokontroler Atmega 8535.

Gambar 4 : Display LCD 16x2

5. RelayRelay adalah sebuah saklar elektronis

yang dapat dikendalikan dari rangkaian

Jaka Prayudha, dkk, Otomatisasi Pendeteksi Jarak Aman dan Intensitas Cahaya …..

176 Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 3, September 2014

elektronik lainnya. Relay terdiri dari 3 bagianutama yaitu :1. Koil : lilitan dari relay2. Common : bagian yang tersambung

dengan NC (dalam keadaan normal)3. Kontak : terdiri dari NC dan NO

NC (Normally Closed) adalah saklardari relay yang dalam keadaan normal (relaytidak diberi tegangan) terhubung dengancommon sedangkan NO (Normally Open)adalah saklar dari relay yang dalam keadaannormal (relay tidak diberi tegangan) tidakterhubung dengan common.

Gambar 5: Relay

6. Dioda

Diode adalah komponen aktif dua kutubyang pada umumnya bersifat semikonduktor,yang memperbolehkan arus listrik mengalir kesatu arah (kondisi panjar maju) danmenghambat arus dari arah sebaliknya(kondisi panjar mundur). Diode dapatdisamakan sebagai fungsi katup di dalambidang elektronika. Diode sebenarnya tidakmenunjukkan karakteristik kesearahan yangsempurna, melainkan mempunyaikarakteristik hubungan arus dan tegangankompleks yang tidak linier dan seringkalitergantung pada teknologi atau material yangdigunakan serta parameter penggunaan.Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsiyang tidak ditujukan untuk penggunaanpenyearahan

Gambar 6: Dioda

7. Regulator Tegangan

Regulator tegangan LM317Tmeruapakan regulator tegangan variabel yangmemiliki tegangan output dapat diubah-ubahsesuai kebutuhan. Rangkaian regulatortegangan variabel pada saat ini telah tersediadalam bentuk chip IC regulator teganganvariabel 3 pin. Dimana tegangan yangdiregulasikan DC Positif.

Gambar 7 : Regulator Tegangan

8. Resistor

Resistor adalah komponen elektronikdua kutub yang didesain untuk mengaturtegangan listrik dan arus listrik, denganresistansi tertentu (tahanan) dapatmemproduksi tegangan listrik diantara keduakutubunya, nilai tegangan terhadap resistansiberbanding dengan arus yang mengalir,berdasrkan hukum Ohm (Ω).

Jaka Prayudha, dkk, Otomatisasi Pendeteksi Jarak Aman dan Intensitas Cahaya …..

Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 3, September 2014 177

Gambar 8 : Resistor

9. TransistorTransistor adalah alat semi konduktor

yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuitpemutus dan penyambung (switching),stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atausebagai fungsi lainnya. Transistor dapatberfungsi semacam kran listrik, dimananberdasarkan arus inputnya (BJT) atautegangan inputnya (FET), memungkinkanpengaliran listrik yang sangat akurat darisirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya transistor memiliki tigafungsi umum, ketiga fungsi tersebut berfungsisebagai saklar, penguat arus dan yang terakhirsebagai penguat sinyal AC. Transistor jenisBD139 memiliki fitur high current (max 1.5 A)low voltage (max 80 V).

Gambar 9: Transistor BD 139

10. Metode Perbandingan Diagonal LayarMenonton tv ada aturan-aturan yang

harus kita taati jika kita tidak ingin efek burukmenghampiri kita. Salah satunya adalah jaraklayar monitor televisi ke mata harus mengikutiperhitungan standar yang berlaku secarainternasional. Rumus jarak layar televisi kemata penonton adalah 5 kali diagonal layar.

Rumus jarak aman nonton TV = Ukuran layartelevisi (inchi) x 5

Untuk itu perkiraan jarak aman menontontelevisi dapat disajikan sebagai berikut:

1. 14 inchi = 14 x 5 x 0,0254.= 1,78 meter2. 17 inchi = 17 x 5 x 0,0254.= 2,16 meter3. 20 inchi = 20 x 5 x 0,0254.= 2,54 meter4. 21 inchi = 21 x 5 x 0,0254.= 2,67 meter5. 29 inchi = 29 x 5 x 0,0254.= 3,67 meter6. 32 inchi = 32 x 5 x 0,0254.= 4,07 meter7. 50 inchi = 50 x 5 x 0,0254.= 6,35 meter

Keterangan :diagonal layar adalah jarak ujung layar kiri ataske ujung layar kanan bawah.inchi (") adalah satuan jarak non standarinternasional dimana 1 inch = 0.0254m.untuk ukuran layar televisi yang lain anda bisa

Jaka Prayudha, dkk, Otomatisasi Pendeteksi Jarak Aman dan Intensitas Cahaya …..

178 Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 3, September 2014

hitung sendiri dengan mengalikan diagonallayar dengan 5 lalu dikali lagi 0,0254.

Gambar 10: Metode Perbandingan DiagonalLayar

PEMBAHASAN

1. Analisis PermasalahanDapat diketahui pada umumnya

televisi adalah alat elektronik yang berfungsimenampilkan tampilan dan suara. Padaumumnya anak-anak dan orang dewasa padasaat ini tidak mengetahui jarak yang idealmenonton televisi yang baik sertamengakibatkan pada usia muda anak-anakdan orang dewasa mengalami kerusakan matayang diakibatkan paparan sinar televisi. Untukitu dilakukan penelitian mengenai efekpenggunaan televisi bagi anak-anak sertaorang dewasa dan mencari solusi pemecahansuatu masalah yang ada di masyarakat padasaat ini serta membuat suatu sistem yangmampu memberikan informasi dan peringatanpada saat menonton televisi. Pada sistem iniinformasi tersebut ditampilkan pada sebuahtampilan visual display LCD yang menampilkankeadaan jarak manusia dalam menontontelevisi dan intensitas yang ideal. Sertaindikator suara sebagai alarm peringatanapabila jarak dan intensitas tidak ideal dansistem ini mampu menonaktifkan televisiapabila salah satu kondisi baik jarak maupunintensitas cahaya dibawah batas aman.

Gambar 11: Blok Diagram Sistem

2. Prosedur PerancanganBerikut ini adalah prosedurperancangannya:1. Membuat gambaran permasalahan

sistem yang sesungguhnya agar dapatdiimplementasikan pada alat tersebut.

2. Menentukan algoritma yang sesuaiuntuk menyelesaikan masalah yangterjadi pada sistem.

3. Membuat skematik rangkaian sistemuntuk dapat memilih komponen yangsesuai dalam sistem tersebut.

4. Membuat rancang bangun sistem alatpengukur jarak aman dan intensitascahaya pada saat menonton televisi.

5. Melakukan implementasi sistem untukdapat mengetahui sistem bekerjasesuai konsep dan permasalahan.

6. Menganalisa sistem apabila terjadipermasalahan pada saat sistembekerja.

3. Prosedur Pembuatan Perangkat LunakBerikut ini adalah prosedur pembuatanperangkat lunaknya:1. Menentukan bahasa pemrograman

yang akan dibuat untuk sistem alat ini.2. Menentukan aplikasi pemrograman

yang sesuai dengan bahasapemrograman dan mikrokontroleryang digunakan.

Jaka Prayudha, dkk, Otomatisasi Pendeteksi Jarak Aman dan Intensitas Cahaya …..

Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 3, September 2014 179

3. Menentukan algoritma pemrogramanyang digunakan untuk pemecahanmasalah pada sistem.

4. Penulisa listing program pada aplikasipemrograman.

5. Pengecekan listing program.6. Compile listing prorgam yang

digunakan untuk mendownloadkedalam mikrokontroler.

7. Mendownload program kedalammikrokontroler.

4 Flowchart SistemFlowchart sistem ini merupakan alir

proses bekerjanya sistem hingga prosesselesai. Dimana proses dimulai darimenghubungkan sumber daya kesistemhingga proses pendeteksian dan penyampianinformasi selesai.

Gambar 12: Flowchart Sistem

5. Flowchart ProgramPada flowchart program ini merupakan

alir proses algoritma program dalam bahasapemrograman yang dimulai dari inisialisasiPort-Port

Input Output hingga proses pendeteksianselesai.

Gambar13: Flowchart Program 1

Gambar 14: Flowchart Program 2(sambungan)

6. Perancangan Perangkat KerasPada perancangan perangkat keras ini

digunakan bahan aklirik sebagai dasarperangkat keras yang bertujuan untukmembuat sistem agar lebih tahan lama.

Jaka Prayudha, dkk, Otomatisasi Pendeteksi Jarak Aman dan Intensitas Cahaya …..

180 Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 3, September 2014

Gambar 15 : Pemodelan Perangkat KerasSistem

7. Komponen-Komponen Perangkat KerasBerikut ini adalah komponen-komponen

yang digunakan dalam perancangan perangkatkerasnya.

Tabel 1 Nama Komponen Yang DigunakanKeseluruhan

8. Rangkaian Regulator TeganganDalam sistem ini sumber tegangan

yang digunakan DC (Direct Current)dikarenakan sumber tegangan untuk sebuahrangkaian elektronika harus stabil dengandaya yang harus disesuaikan kebutuhan.Sebuah IC TTL (Transistor Transistor Logic)membutuhkan tegangan DC stabil 5V. Salah

satu metode agar dapat menghasilkantegangan output DC stabil adalahmenggunakan IC 78XX untuk tegangan positif.

Gambar 16: Rangkaian Voltage Regulator

9. Rangakian Sistem Minimum Atmega8535Sistem minimum merupakan rangkaian

minimum yang dibuat agar sistem ini dapatberkerja dan berfungsi dengan semestinya.

Gambar 17: Sistem Minimum Atmega8535

10. Rangkaian InputRangkaian input berfungsi sebagai

masukkan sensor terhadap kondisi objek.Dalam rangkaian ini menggunakan dua inputsensor yaitu sensor ultrasonik dan sensor LDR.

Gambar 18 : Rangkain Input

Jaka Prayudha, dkk, Otomatisasi Pendeteksi Jarak Aman dan Intensitas Cahaya …..

Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 3, September 2014 181

11. Rangkaian OutputRangkian output ini berfungsi untuk

menampilkan hasil pendeteksia dari sensordan memberikan informasi kepada penggunasistem. Dalam rangkaian output ini digunakandisplay LCD dan relay sebagi saklar elektronikyang akan menonaktifkan dan menyalakankembali televisi.

Gambar19 : Rangkaian Output

Gambar 20 : Layout PCB Rangkaian Sistem

11. Prinsip Kerja SistemRangkaian yang telah dijadikan satu

keseluruhan akan membentuk suatu sistem.Sistem ini dibuat sebagai pendeteksi jarakaman dan intensitas cahaya. Prinsip kerjanyadimulai dari menghubungkan sumber daya(power supply) ke sistem, selanjutnya setelahsumber daya terhubung maka rangkaianregulator tegangan akan menurunkantegangan yang awalnya +9VDC diturunkanmenjadi +5VDC dengan menggunakan IC(Integerted Circuit) LM317T dimana IC ini

digunaka sebagai penurun tegangan. IC jenisini dapat menurunkan tegangan sesuai yangdiinginkan pengguna dimulai dari +3V sampai+40V. Setelah tegangan disesuaikan dengankebutuhan selanjutnya rangkaian akan mulaibekerja pada saat catu daya diaktifkan yaitumulai membaca sensor ultrasonik dan LDRoleh mikrokontroler yang yaitu denganmengirim pulse star ke sensor ultrasonik danmennunggu respon waktu dari sensor yaituwaktu pantul oleh objek serta menkonversiintensitas cahaya berupa sinyal analogmenjadi sinyal digital yang bertujuanmempermudah pembacaan intensitas cahaya.

Setelah diperoleh respon waktutempuh gelombang suara mikorkontroler akanmenghitung jarak antara sensor dengan objekberdasarkan waktu pantul yang diterima dankecepatan suara yang diketahui yakni 340m/d.Hasil kalkulasi akan digunakan sebagaiindikator jarak yaitu menampilkan jarakterukur pada layar LCD. Selain menampilkanpada display mikrokontroler juga akanmemberikan output berupa suara yangdihasilkan dari buzzer dengan frekuensi tetappada saat kondisi jarak dibawah kondisi setpoint. Keseluruhan sistem ini dibuatsedemikian sederhana dan komplek yangbertujuan agar sistem pendeteksi keamanandalam menonton televisi ini mudahdigunakan.

Tabel 2: Pengukuran Perbandingan NilaiSensor

Jaka Prayudha, dkk, Otomatisasi Pendeteksi Jarak Aman dan Intensitas Cahaya …..

182 Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 3, September 2014

Tabel 3 : Pengukuran Pin-Pin Mikrokontroler

Tabel 4 Perhitungan Konversi DAC

Tabel 5 Hasil Pengujian Ultrasonik

SIMPULAN

Sebagai penutup sajian pembahasandalam penulisan dapat diambil simpulansekaligus memberikan saran untukmemajukan sistem yang dibuat, denganadanya kesimpulan dan saran ini dapatdiambil suatu perbandingan yang akhirnyadapat memberikan perbaikan-perbaikan padamasa yang akan datang. Adapun simpulanyaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan penilitan yang adabahwasanya di dalam penentuan jarakaman aman dalam menonton televisi dapatdilakukan berdasarkan faktor intensitascahaya dan kedekatan yang meliha televisi.

2. Di dalam menentukan intensitas cahayayang baik pada saat menonton televisiperlu adanya karena sebagai pertimbanganyang baik bagi penonton televisi.

3. Rancangan sistem yang efektif untukmengurangi efek dalam penggunaantelevisi, baik perangkat keras maupunperangkat lunak yang sesuai dan dapatdirealisasikan dan dapat di integrasikanpada semua televisi.

DAFTAR PUSTAKA

Iswanto. 2013. Belajar MikrokontrollerAT89S51. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Widodo Budiharjo. 2013. Robotika Modern.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Bagushari Sasongko. 2013. PemogramanMikrokontroller dengan Bahasa C.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Muhammad Syahwil. 2013. Panduan MudahSimulasi dan Prakterk Mikrokontrollerdengan Arduino. Yogyakarta: PenerbitAndi.

Tim Lab Mirkoprosessor. 2013. PemrogramanMikrokoontroller AT89S51 denganC/C++ dan Assembley. Jakarta: ElexMedia Komputindo