ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen...

22
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 251 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853- 2265 PEMILU PARLEMEN DAN PRESIDEN DI AMERIKA SERIKAT, VENEZUELA, PHILIPINA DAN KOREA SELATAN Oleh: Ade Priangani Abstrak Fenomena menarik untuk mencermati pemilihan umum parlemen dan presiden di Amerika Serikat, Venezuela, Philipina dan Korea Selatan. Keempat negara ini menganut sistem pemerintahan Presidential, namun dalam penerapannya memiliki kelainan, termasuk cara memilih parlemen dan Presiden. Sistem parlemen di AS dan Philipina bikameral, sedangkan Venezuela dan Korea Selatan menerapkan Unikameral. Sedangkan dalam pemilu presiden AS pemilihan perwakilan melalui electoral college, sedangkan tiga negara lainnya menerapkan pemilihan langsung, - Venezuela dan Philipina menerapkan langsung sederhana- dan di Korea Selatan ada Perdana Menteri, meskipun sebagai Wakil Presiden. Kata Kunci: Pemilihan Umum Pendahuluan Pemilihan umum adalah proses substansial dalam penyegaran suatu pemerintahan. Andrew Reynolds menyatakan bahwa Pemilihan Umum adalah metode yang di dalamnya suara- suara yang diperoleh dalam pemilihan diterjemahkan menjadi kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai- partai dan para kandidat. Pemilihan umum merupakan sarana penting untuk memilih wakil-wakil rakyat yang benar-benar akan bekerja mewakili mereka dalam proses pembuatan kebijakan negara. Pemilihan umum diikuti oleh partai-partai politik. Partai-partai politik mewakili kepentingan spesifik warganegara. Kepentingan-kepentingan seperti nilai-nilai agama, keadilan, kesejahteraan, nasionalisme, antikorupsi, dan sejenisnya kerap dibawakan partai politik tatkala mereka berkampanye. Sebab itu, sistem pemilihan umum yang baik adalah sistem yang mampu mengakomodasi kepentingan- kepentingan yang berbeda di tingkat masyarakat, agar terwakili dalam proses pembuatan kebijakan negara di parlemen. Dieter Nohlen mendefinisikan sistem pemilihan umum dalam 2 (dua) pengertian, dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas, sistem pemilihan umum adalah “…. segala proses yang berhubungan dengan hak pilih, administrasi pemilihan dan perilaku pemilih." Lebih lanjut Nohlen menyebutkan pengertian sempit sistem pemilihan umum adalah “…cara dengan mana pemilih dapat

Transcript of ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen...

Page 1: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 251

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

PEMILU PARLEMEN DAN PRESIDEN DI AMERIKA SERIKAT , VENEZUELA, PHILIPINA DAN KOREA SELATAN

Oleh: Ade Priangani

Abstrak Fenomena menarik untuk mencermati pemilihan umum parlemen dan presiden di Amerika Serikat, Venezuela, Philipina dan Korea Selatan. Keempat negara ini menganut sistem pemerintahan Presidential, namun dalam penerapannya memiliki kelainan, termasuk cara memilih parlemen dan Presiden. Sistem parlemen di AS dan Philipina bikameral, sedangkan Venezuela dan Korea Selatan menerapkan Unikameral. Sedangkan dalam pemilu presiden AS pemilihan perwakilan melalui electoral college, sedangkan tiga negara lainnya menerapkan pemilihan langsung, -Venezuela dan Philipina menerapkan langsung sederhana- dan di Korea Selatan ada Perdana Menteri, meskipun sebagai Wakil Presiden. Kata Kunci : Pemilihan Umum

Pendahuluan

Pemilihan umum adalah proses substansial dalam penyegaran

suatu pemerintahan. Andrew Reynolds menyatakan bahwa

Pemilihan Umum adalah metode yang di dalamnya suara-

suara yang diperoleh dalam pemilihan diterjemahkan menjadi

kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-

partai dan para kandidat. Pemilihan umum merupakan sarana

penting untuk memilih wakil-wakil rakyat yang benar-benar

akan bekerja mewakili mereka dalam proses pembuatan kebijakan negara.

Pemilihan umum diikuti oleh partai-partai politik. Partai-partai politik mewakili

kepentingan spesifik warganegara. Kepentingan-kepentingan seperti nilai-nilai

agama, keadilan, kesejahteraan, nasionalisme, antikorupsi, dan sejenisnya kerap

dibawakan partai politik tatkala mereka berkampanye. Sebab itu, sistem pemilihan

umum yang baik adalah sistem yang mampu mengakomodasi kepentingan-

kepentingan yang berbeda di tingkat masyarakat, agar terwakili dalam proses

pembuatan kebijakan negara di parlemen.

Dieter Nohlen mendefinisikan sistem pemilihan umum dalam 2 (dua)

pengertian, dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas, sistem pemilihan

umum adalah “…. segala proses yang berhubungan dengan hak pilih, administrasi

pemilihan dan perilaku pemilih." Lebih lanjut Nohlen menyebutkan pengertian sempit

sistem pemilihan umum adalah “…cara dengan mana pemilih dapat

Page 2: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 252

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

mengekspresikan pilihan politiknya melalui pemberian suara, di mana suara tersebut

ditransformasikan menjadi kursi di parlemen atau pejabat publik."

Definisi lain diberikan oleh Matias Laryczower and Andrea Mattozzi dari

California Institute of Technology. Menurut mereka, yang dimaksud dengan sistem

pemilihan umum adalah “…menterjemahkan suara yang diberikan saat Pemilu

menjadi sejumlah kursi yang dimenangkan oleh setiap partai di dewan legislatif

nasional. Dengan memastikan bagaimana pilihan pemilih terpetakan secara baik

dalam tiap kebijakan yang dihasilkan, menjadikan sistem pemilihan umum sebagai

lembaga penting dalam demokrasi perwakilan."

Melalui dua definisi sistem pemilihan umum yang ada, dapat ditarik konsep-

konsep dasar sistem pemilihan umum seperti: Transformasi suara menjadi kursi

parlemen atau pejabat publik, memetakan kepentingan masyarakat, dan keberadaan

partai politik. Sistem pemilihan umum yang baik harus mempertimbangkan konsep-

konsep dasar tersebut.

Setiap negara memiliki sistem pemilihan umum yang berbeda. Perbedaan itu

diakibatkan oleh berbedanya sistem kepartaian, kondisi sosial dan politik

masyarakat, jumlah penduduk, jenis sistem politik, dan lain sebagainya. Sebab itu,

pilihan atas sebuah sistem pemilihan umum menjadi perdebatan sengit di kalangan

partai politik.

Namun, apapun dasar pertimbangannya, sistem pemilihan umum yang

ditetapkan harus memperhatikan serangkaian kondisi. Kondisi ini yang membimbing

pemerintah dan partai politik guna menetapkan sistem pemilihan umum yang akan

dipakai.

Pentingnya sistem petanggungjawaban Presiden dalam sebuah negara yang

berbentuk republik didasarkan kepada beberapa teori yang saling berkaitan. Teori

kedaulatan rakyat timbul sebagai reaksi dari kedaulatannya yang diprakarsai oleh

Jean Jacques Rousseau yang mengajarkan bahwa dengan perjanjian masyarakat

(Du Contract Social) maka orang menyerahkan kebebasan hak-hak

sertanwewenangnya pada rakyat seluruhnya, yaitu natural liberty dalam suasana

bernegara kembali sebagai “Civil Liberty”. Sehingga kekuasaan tertinggi tetap pada

rakyat yang diselenggarakan dengan melalui perwakilan yang berdasarkan suara

terbanyak (volonte generale).

Page 3: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 253

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

Pembahasan

Pemilu Amerika Serikat

Pemilihan legislatif, digelar pada setiap tahun genap di wilayah federal dan

sebagian besar negara bagian serta lokal untuk berbagai jabatan pemerintahan di

AS. Beberapa negara bagian dan wilayah lokal mengadakan pemilihan setiap tahun

ganjil. Setiap empat tahun, warga Amerika memilih seorang presiden dan wakilnya.

Sedangkan setiap dua tahun, warga Amerika memilih ke 435 anggota DPR AS dan

kira-kira sepertiga dari 100 anggota Senat Amerika Serikat. Masa bakti setiap

senator enam tahun.

Ada dua ragam dasar pemilu AS: pemilihan pendahuluan dan pemilihan

umum. Pemilihan pendahuluan dilakukan sebelum pemilihan umum untuk

menentukan calon-calon dari partai yang akan maju untuk pemilihan umum. Para

calon yang menang dalam pemilihan pendahuluan selanjutnya mewakili partainya

dalam pemilu.

Pada masa lalu, pemilihan Kongres cenderung menjadi terpusat ke partai,

dimana banyak pemilih yang loyal kepada satu partai politik dan cenderung memilih

anggota Kongres dari partai yang bersangkutan. Namun sejak 1960-an, pemilihan

anggota Kongres semakin berpusat kepada si calon. Pertumbuhan media dan

internet, pentingnya penggalangan dana kampanye yang agresif, jajak pendapat

yang konstan dan aspek-aspek kampanya modern lainnya telah membuat pemilih

lebih cenderung memberi bobot kepada kekuatan dan kelemahan calon sebagai

individu, bukan sebagai anggota partai tertentu.

Kongres terdiri atas dua badan: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Senat.

Anggota dari masing-masing badan dipilih dengan cara berbeda. DPR dimaksudkan

untuk menjadi badan yang paling dekat dengan rakyat, dipilih dari distrik yang relatif

kecil dengan pemilihan yang lebih sering (dua tahun sekali). Setiap negara bagian

dijamin akan mendapat satu kursi di DPR. Negara bagian yang jumlah penduduknya

besar, akan memperoleh lebih banyak kursi di DPR.

Senat dibentuk untuk mencerminkan kepentingan negara bagian. Tiap negara

bagian, tanpa mengindahkan jumlah penduduknya, akan diwakili oleh 2 senator.

Dengan demikian negara-negara bagian kecil mempunyai pengaruh yang sama

besarnya di Senat seperti halnya negara-negara bagian besar.

Page 4: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 254

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

Presiden Amerika Serikat tidak terpilih berdasarkan popular vote seperti pada

Pemilihan Presiden di Indonesia. Presiden Amerika Serikat terpilih berdasarkan

mayoritas penguasaan electoral college. Electoral college berjumlah 538 yang

berdasarkan jumlah anggota Kongres Amerika Serikat (435 anggota Dewan

Perwakilan Rakyat dan 100 senator) serta tiga suara dari District of Columbia,

Ibukota Amerika Serikat. Dari jumlah itu, maka suara yang harus diperoleh seorang

calon untuk menjadi Presiden AS adalah minimal 270 electoral college.

Jumlah anggota DPR ini berbeda di masing-masing negara bagian, yang

ditentukan berdasarkan populasi penduduk. Jadi, jika satu negara bagian memiliki 5

anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan 2 senator (karena setiap negara bagian

diwakili 2 senator), jumlah electoral college yang dimiliki negara bagian tersebut

adalah 7. California merupakan negara bagian terbesar, memiliki 55 electoral

college.

Selanjutnya, di tingkat negara bagian ini, pemilihan dilakukan secara popular

vote. Jika yang menang calon dari partai A, semua electoral college di negara

bagian tersebut dikuasai partai A. "The winner takes all," Bagi rakyat AS, pemilihan

anggota Kongres sama penting dan kompetitifnya seperti pemilihan presiden. Ini

karena peranan penting yang Kongres mainkan dalam membuat undang-undang.

Kongres secara hukum dan politik bersifat independen dari keinginan presiden.

Setiap empat tahun, pemilu untuk presiden AS digelar pada Selasa pertama

setelah Senin pertama bulan November. Berikut adalah tahapan pemilu presiden

Amerika Serikat:

I. Nominasi

Nominasi adalah dukungan resmi parpol kepada calon presiden. Proses

nominasi yang sesungguhnya akan berakhir dalam konvensi nasional partai

(biasanya pada musim panas atau tepatnya pada akhir Juli atau awal Agustus

menjelang pilpres pada bulan November). Ada 2 tradisi model nominasi yang

dilakukan di Amerika, melalui sistem Caucus dan Primary Election. Caucus dan

primary memiliki fungsi sama. Setiap negara bagian memiliki otonomi penuh, maka

setiap negara bagian berhak menentukan model electoral mereka masing-masing.

1. Caucus

Sistem Caucus ini memberi legitimasi bagi elite-elite (ketua) partai. Bos partai

menetukan siapa yang akan dikirim sebagai delegasi dalam konvensi partai

nasional. wakil partai/elite partai bertemu untuk memilih kandidat presiden menurut

Page 5: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 255

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

suara mayoritas. Dalam sistem ini, dominasi bos partai terhadap penentuan anggota

delegasi memudahkan bos partai untuk mengendalikan para delegasi dalam

konvensi nasional untuk menentukan calon presiden dari partai. Tetapi, akhir-akhir

ini penggunaan sistem caucus dalam menentukan para delegasi mulai berkurang

dibandingkan dengan sistem presidential primary.

2. Primary Election

Alrnatif lain sebagai tahap awal penentuan presiden adalah melalui pemilihan

primary (primary election). Dalam proses ini para pemilih memberikan suara kepada

para calon delegasi dalam konvensi partai. Primary election tidak hanya memilih

delegasi namun juga merupakan indikasi awal apakah seorang calon dapat

memenangkan pemilihan.

Ada dua model primary election, yaitu primary election terbuka dan primary

election tertutup. Di setiap negara bagian memiliki sistem yang berbeda: a. Primary

ElectionTerbuka . Contoh model terbuka ini seperti di Michigan, South Carolina,

Virginia dsb. Pada sistem ini setiap calon pemilih, baik anggota atau pendukung

partai demokrat, republik atau independen, boleh memilih calon dari partai manapun.

b. Primary Election Tertutup . Namun untuk di beberapa negara bagian lain, seperti

di California dan NY, primary election dilakukan dalam sistem tertutup. Artinya,

hanya anggota Partai Republik yg boleh ikut pemilihan primary calon presiden dari

republik dan anggota Partai Demokrat yang ikut primary calon presiden dari

demokrat. Karena setiap negara bagian memiliki otonomi penuh, maka setiap

negara bagian berhak menentukan model electoral mereka masing-masing.

II. Konvensi Nasional

Konvensi nasional merupakan tahap akhir dari penentuan calon presiden dari

partai. Konvensi nasional ini biasanya berlangsung selama 4 hari. Tetapi pada

umumnya para delegasi di konvensi nasional telah mengetahui siapa yang bakal

dinominasi sebagai calon presiden (didapatkan dari primary election dan caucus).

Para kandidat sudah terseleksi dalam pemilihan primer. Konvensi partai hanya

mengukuhkan, tidak memilih, kandidat. Karena itu, semuanya dapat diatur dengan

seksama.

Page 6: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 256

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

Setelah konvensi nasional masing-masing partai menetapkan calon

presidennya masing-masing, maka mereka akan bertarung dalam pemilu bulan

Nopember.

Pada pemilu Nopember itu, rakyat AS memilih electors dari masing-masing

distrik yang kemudian akan menetapkan siapa presiden AS dalam suatu mekanisme

atau lembaga yang disebut electoral college. Dengan kata lain, dalam tahap inipun

rakyat AS tidak memilih langsung presidennya tetapi melalui perwakilan. Setelah

national primary, The real national election mempresentasikan pemenang Democrat

dan Republican. Round ini disebut sebagai run off. Pemenang dari kompetisi

election ini adalah pemenang mutlak sebagai president.

III. Pemilihan Nasional ( Electoral College)

Electoral College System adalah sistem pemilihan presiden di Amerika.

Meskipun pemilihan presiden Amerika sering disebut sistem pemilihan langsung,

namun sesungguhnya pemilihan tidak dilakukan secara langsung. Pemilihan

dilakukan dalam 2 (dua) tahap. Tahap I. Dilakukan oleh rakyat Amerika secara

langsung untuk mendapatkan population votes. Pemilihan langsung ini tidak memilih

nama presiden namun memilih para electors di masing-masing negara bagian.

Tahap II. Tahapan kedua adalah pemilihan presiden oleh para electors. Para pemilih

presiden atau presidential electors di tiap negara bagian merupakan gabungan dari

jumlah Senator negara bagian (semua negara bagian sama yaitu 2 (dua) orang

senator) ditambah dengan jumlah anggota House yang berbeda jumlahnya antara

satu negara bagian dengan negara bagian lainnya.

Pemilu 2012

Pada dasarnya Pemilihan Umum di Amerika dilaksanakan tiap dua tahun

sekali di bulan Nopember pada tahun genap. Dan pemilu selalu jatuh pada hari

Selasa yang jatuh setelah Senin pertama pada bulan tersebut. Meskipun demikian,

hanya 4 tahun sekali posisi Presiden Amerika diperebutkan. Dan proses pemilihan

presiden inilah yang paling menarik perhatian dari seluruh dunia. Dan di tahun 2012,

Barrack Obama terpilih kembali dengan mengalahkan Willard Mitt Romney.

Pemilu Amerika pada 2010, yang tidak memperebutkan jabatan Presiden.

Pemilu seperti ini disebut juga pemilu paruh waktu (midterm election), karena

terjadinya persis pada separuh masa jabatan Presiden yang sedang berkuasa, dan

Page 7: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 257

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

hasilnya dapat diinterpretasikan sebagai evaluasi, dukungan, ataupun penolakan

rakyat atas kebijakan-kebijakan Presiden.

Pemilihan digelar pada setiap tahun genap di wilayah federal dan sebagian

besar negara bagian serta lokal untuk berbagai jabatan pemerintahan di AS.

Beberapa negara bagian dan wilayah lokal mengadakan pemilihan setiap tahun

ganjil. Setiap empat tahun, warga Amerika memilih seorang presiden dan wakilnya.

Sedangkan setiap dua tahun, warga Amerika memilih ke 435 anggota DPR AS dan

kira-kira sepertiga dari 100 anggota Senat Amerika Serikat. Masa bakti setiap

senator enam tahun.

Ada dua ragam dasar pemilu AS: pemilihan pendahuluan dan pemilihan

umum. Pemilihan pendahuluan dilakukan sebelum pemilihan umum untuk

menentukan calon-calon dari partai yang akan maju untuk pemilihan umum. Para

calon yang menang dalam pemilihan pendahuluan selanjutnya mewakili partainya

dalam pemilu. (wikipedia).

Bagi Indonesia, mungkin sistem pemilu di Amerika ini hampir mirip dengan

sistem pemilu jaman dulu. Dimana presiden dipilih oleh anggota DPR RI. Namun

keduanya tidak dapat disamakan. Kedewasaan dan kematangan sistem pemilu

Amerika dan rakyatnya harus dapat diambil oleh seluruh pihak yang berkaitan

dengan pemilihan umum atau pun oleh seluruh rakyat Indonesia.

Pemilu di Venezuela

Sistem pemilihan umum (Pemilu) di Venezuela menganut sistem campuran

(mixed member proportional/MMP) yang merupakan model campuran antara

proporsional terbuka dan proporsional tertutup. Untuk Parlemen, Venezuela

menerapkan Unikameral (National Assembly/Asamblea Nacional) dengan jumlah

kursi yang tersedia adalah 165 dengan 3 kursi khusus jatah bagi perwakilan etnis

asli Venezuela. Tiga posisi legislatif disediakan untuk masyarakat adat. 1 dipilih

berasal dari Fundation untuk Integrasi dan Dignfication, 1 adalah Gerakan Otonom

Zulia, dan 1 berasal dari CONIVE.

Masa bakti adalah 5 tahun dan dipilih lewat Pemilu proporsional. Usia pemilih

adalah 18 tahun. Sejak pemilu1998 di Venezuela telah sangat otomatis

(menggunakan layar sentuh DRE mesin voting yang memberikan Pemilih Verified

Paper Audit Trail), dan dikelola olehDewan Pemilihan Nasional non-partisan.

Page 8: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 258

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

Kelebihan dari sistem ini adalah akan terjaring calon-calon anggota parlemen

yang memang populer di masyarakat, sehingga anggota parlemen adalah cerminan

keinginan dari masyarakat.

Namun pemilihan jenis ini memiliki kekurangan, yaitu mahalnya biaya untuk

menjadi legislator (politik biaya tinggi). Dalam kampanye legislatif biaya yang

terbesar bukan di kaos dan baliho, tapi pengerahan massa, alat peraga, dan

pertemuan antara calon dengan masyarakat pemilih. Disamping itu, para caleg

harus siap bertarung secara terbuka termasuk dengan kader internal partai sendiri.

Pada Pemilu legislatif tahun 2010, Partai Persatuan Sosialis Venezuela

(PSUV) dilaporkan memenangkan mayoritas kursi parlemen, namun gagal meraih

dua-pertiga kursi di parlemen. PSUV meraih 95 kursi dari 165 kursi yang

diperebutkan di majelis nasional, sementara oposisi mendapat 60 kursi, dan 7 kursi

belum teridentifikasi. (Berdikari Online, Sosialis Venezuela Menangkan Mayoritas

Kursi Legislatif Dalam Pemilu Parlemen, 27 September 2010).Di parlemen

Venezuela, PSUV menempatkan 5 orang wakilnya dengan perolehan suara 46,62%,

sementara oposisi juga menempatkan 5 wakil dengan perolehan suara 45,1%.

Perwakilan masyarakat adat yang terpilih adalah dari CONIVE dengan 11.204.679

suara rakyat. Tiga posisi legislatif juga disediakan untuk masyarakat adat. 1 dipilih

berasal dari Fundation untuk Integrasi dan Dignfication, 1 adalah Gerakan Otonom

Zulia, dan 1 berasal dari CONIVE.

Sebelumnya, dalam pemilu tahun 2005, kaum oposisi memboikot pemilu dan

menyebabkan legislator pro-pemerintah (PSUV, PPT, dan PCV) menguasai 147

kursi. Pada bulan Juni 2009, kaum oposisi membentuk “Koalisi untuk Persatuan

Demokratik (MUD)”, gabungan dari sedikitnya 50 partai politik oposisi. Sosialis

menang di beberapa daerah, diantaranya, Aragua, Barinas, Bolivar, Carabobo,

Cojedes, Delta Amacuro, Distrito Capital, Falcon, Guarico, Merida, Monagas, Lara,

Portuguesa, Trujillo, Vargas, dan Yaracuy. Semetara dua daerah hasil perolehan

berimbang, yaitu Miranda dan Sucre.

Sistem pemerintahan yang diterapkan adalah presidensial yang telah berhasil

menciptakan pemerintah yang efektif dan stabil. Presiden Venezuela dipilih untuk

masa jabatan enam tahun melalui pemungutan suara pluralitas pemilihan langsung,

dan memenuhi syarat untuk pemilihan kembali. Sistem yang diterapkan dalam

menetapkan pemenang pemilu Presiden, mensyaratkan mayoritas sederhana dalam

pemilihan presiden satu putaran. Artinya tidak ada prasyarat tentang presentase

Page 9: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 259

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

suara yang memenangkan pemilu. Yang ditetapkan menjadi pemenang adalah

mereka yang mendapatkan suara terbanyak.

Masa bakti Presiden adalah 6 tahun, namun tidak ada batasan berapa kali

bisa terpilih lagi (Indonesia 2 (dua) periode kepemimpinan), seperti halnya Hugo

Chavez yang terpilih sejak tahun 1998 sampai tahun 2018 (namun tahun 2013

meninggal, dan pada tahun 2013 diselenggarakan Pemilu untuk memilih presiden

pengganti Hugo Chavez yang menempatkan Madoro sebagai Presiden).

Pemilu Venezuela juga menggunakan "sistem pemungutan suara otomatis

pertama di dunia, yang menampilkan jaringan elektronik terpadu tunggal untuk

mengirimkan hasil dari TPS ke markas pusat dalam beberapa menit." Sejak

pemilu1998 di Venezuela telah sangat otomatis, dan dikelola oleh Dewan Pemilihan

Nasional non-partisan, dengan petugas TPS disusun melalui lotre pemilih terdaftar.

TPS dilengkapi dengan beberapa layar sentuh DRE mesin suara berteknologi tinggi,

satu sampai "masa pemilihan", atau suara"meja".

Setelah pemungutan suarad ilaksanakan, setiap mesin akan mencetak surat

suara kertas, atau VVPAT, yang diperiksa oleh pemilih dan disimpan dalam kotak

suara milik meja mesin. Mesin-mesin voting tampil dalam mode berdiri sendiri,

terputus dari jaringan sampai pemungutan suara ditutup. Voting sesi penutupan

dimasing-masing stasiun pemungutan suara ditempat pemungutan suara yang

diberikan ditentukan baik oleh kurangnya pemilih lebih lanjut setelah garis telah

dikosongkan, atau per jam, pada kebijaksanaan presiden.

Ketika pemilu presiden pada 7 Oktober 2012. Hugo Chavez, yang sudah

memastikan pencalonannya, mengajak berbagai organisasi politik dan gerakan

sosial untuk membentuk koalisi. Chaves pun membentuk koalisi bernama “Kutub

Patriotik Besar”/ Gran Polo Patriótico (GPP). Koalisi ini, sangat terbuka kepada

partai, organisasi sosial, maupun individu yang setuju untuk melanjutkan revolusi

Bolivarian. Ia mengajak seluruh gerakan sosial, politik, kaum patriotik, nasionalis,

sosialis, humanis, dan gerakan Kristen untuk bergabung dalam koalisi tersebut.

Chavez sendiri sudah punya kendaraan politik, yaitu Partai Persatuan Sosialis

Venezuela (PSUV).

Meskipun organisasi ini beranggotakan sedikitnya 7 juta orang, tetapi Chavez

tetap berharap adanya sebuah front persatuan. Tetapi, ia tetap berharap bahwa

PSUV akan memainkan peran paling signifikan dalam Kutub Patriotik Besar (GPP).

Page 10: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 260

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

(Berdikari Online, Chavez Gagas Koalisi Lebar untuk Pemilu Presiden, 18 Oktober

2011).

Sementara partai politik yang mendukung Kutub Patritik baru tiga: PSUV,

Partai Komunis Venezuela, dan pecahan Patria Para Todos (PPT). Chavez berharap

bahwa kutub patriotik juga akan menjadi ruang untuk mendiskusikan masa depan

revolusi.

Pemilu 2013

Sepeninggal Hugo Chavez, Venezuela menyelenggarakan Pemilu dan

menempatkan Maduro sebagai “presiden terpilih Venezuela” melalui pemilihan ketat

menghadapi pemimpin oposisi Henrique Capriles. Maduro menang dengan 50,75

persen suara dibandingkan dengan 48,97 persen untuk Capriles – hanya selisih

sekitar 265.000 suara.

Maduro, calon dari Partai Sosialis Bersatu –yang

berkuasa, akan menyelesaikan sisa waktu enam tahun

yang ditinggalkan mendiang presiden Hugo Chavez

mulai Januari. Pemilu Venezuela dilakukan secara

bebas dan adil, dan sistem pengambilan suara sangat

mudah diakses. Pemilu ini telah diratifikasi di beberapa

pemilu oleh institusi yang tidak bercuriga pada kecenderungan revolusioner seperti

Carter Centre. Pemilu ini diteliti oleh badan internasional, termasuk UNASUR dan

OAS, semuanya telah memberikan penilaian bahwa sistem pemilu di Venezuela

bersih dan demokratik. Bahkan, pemerintah sayap kanan seperti Mexico, Colombia,

dan Chile, tidak mengetahui simpati yang muncul terhadap revolusi Bolivaria yang

telah mengakui hasil pemilu. Capriles sendiri menerima hasil pemilu presidensial

pada 7 Oktober , yang diorganisir oleh insitusi yang sama, yaitu CNE, dengan siste

pemilu yang sama.

Pemilu di Philipina

Pemerintah Filipina mengikuti Pemerintah Amerika Serikat. Dia ditata sebagai

sebuah republik, di mana Presiden berfungsi sebagai kepala negara, kepala

pemerintahan, dan Panglima Tertinggi angkatan bersenjata. Presiden dipilih dalam

pemilu untuk masa jabatan 6 tahun, dan memilih serta mengepalai kabinet.

Page 11: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 261

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

Dewan Legislatif Filipina mempunyai dua kamar: Kongres terdiri dari Senat

dan Dewan Perwakilan; anggota keduanya dipilih oleh pemilu. Ada 24 senator yang

menjabat selama 6 tahun di Senat, sedangkan Dewan Perwakilan terdiri dari tidak

lebih dari 250 anggota kongres yang melayani selama 3 tahun.

Senat Filipina (Filipino: Senado ng Pilipinas) adalah majelis tinggi dari Dewan

Legislatif dua kamar Filipina, yaitu Kongres Filipina. Berbeda dengan Senat AS,

Senat Filipina terdiri atas 24 senator yang tidak dipilih dari suatu distrik atau wilayah

tertentu. Mereka dipilih dalam sebuah pemilihan umum di seluruh negeri. Para

senator menjabat untuk masa 6 tahun, dengan setengah dari para senator dipilih

setiap tiga tahun, melalui pemilu sela. Pemilu sela Filipina dilakukan di sekolah-

sekolah diseluruh pelosok negara itu. TPS dibuka pukul 7 pagi dan ditutup pukul 7

petang. Guru sekolah negeri akan bertugas sebagai anggota Dewan Inspektur

Pemilu.

Dengan cara ini, Senat menjadi sebuah lembaga yang sinambung. Ketika

Senat dipulihkan oleh Konstitusi 1987 ke-24 senator yang terpilih pada 1987

menjabat hingga 1992. Pada 1992 para kandidat untuk Senat yang memperoleh 12

jumlah suara tertinggi menjabat hingga 1998, sementara yang 12 lainnya hanya

menjabat hingga 1995. Setelah itu, masing-masing senator terpilih menjabat selama

6 tahun penuh.

Sistem ini memiliki keungulan adanya kesinambungan dari senat, sehingga

sistem akan terus mengawal kebijakan-kebijakan yang tetlah ditetapkan

sebelumnya, karena ada sebagian yang terlibat dalam penyusunan, sehingga kerja

dewan tidak bertolak dari titik nol.

Kelemahannya, akan mengalami kesulitan untuk melakukan perubahan yang

radikal atas kelemahan dari kebijakan sebelumnya.

Dalam Pemilu tahun 1997, Philipina menggunakan sistem Block Vote –

Sistem ini adalah penerapan pluralitas suara dalam distrik dengan lebih dari 1 wakil.

Pemilih punya banyak suara sebanding dengan kursi yang harus dipenuhi di

distriknya, juga mereka bebas memilih calon terlepas dari afiliasi partai politiknya.

Mereka boleh menggunakan banyak pilihan atau sedikit pilihan, sesuai kemauan

pemilih sendiri.

BV biasa digunakan di negara dengan partai politik yang lemah atau tidak

ada. Tahun 2004, Kepulauan Cayman, Kepulauan Falkland, Guernsey, Kuwait,

Laos, Libanon, Maldives, Palestina, Suriah, Tonga, dan Tuvalu menggunakan sistem

Page 12: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 262

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

pemilu ini. Sistem ini juga pernah digunakan di Yordania (1989) Mongolia (1992),

dan Thailand hingga tahun 1997.

Kelebihan sistem ini adalah, memberikan keleluasaan bagi pemilih untuk

menentukan pilihannya. Sistem ini juga menguntungkan partai-partai yang punya

basis koherensi anggota dan organisasi yang kuat. Kekurangannya adalah, sistem

ini bisa menunjukkan hasil yang sulit diprediksi. Misalnya, saat pemilih memberikan

semua suara kepada semua calon dari satu partai yang sama, maka ini membuat

kelemahan FPTP tampak: Partai atau kepentingan selain partai tersebut menjadi

terabaikan. Selain itu, oleh sebab setiap partai boleh mencalonkan lebih dari 1 calon,

maka terdapat kompetisi internal partai dari masing-masing calon untuk memperoleh

dukungan pemilih.

Untuk pemilihan umum presiden, Presiden dipilih dalam pemilu untuk masa

jabatan 6 tahun, dan memilih serta mengepalai kabinet. Untuk wakil Presiden bukan

merupakan sebuah paket, tapi dipilih sendiri. Pemilihan presiden/wakil presiden di

Filipina dilakukan secara sederhana. Setiap kandidat yang memenangkan pemilu,

berapa pun perolehan suara, dapat langsung ditetapkan sebagai presiden.

Oleh karena itu, Joseph Ejertico Estrada boleh menjadi presiden ketiga belas

Filipina, sekalipun dalam pemilihan presiden dia hanya meraih 10,722 juta pemilih

atau sekitar 39,9 persen dari sekitar 34 juta pemilih. Filipina memang

mengembangkan demokrasi yang sederhana. Hampir tak ada batasan terhadap

siapa pun yang mencalonkan presiden serta tidak ada batasan minimal suara yang

diraih seorang calon presiden untuk bisa melenggang ke Istana Malacanang.

Asalkan meraih suara terbesar, walau tak memenuhi syarat mayoritas sederhana

lebih dari setengah jumlah pemilih, seorang calon presiden di negara tetangga kita

itu bisa ditetapkan sebagai presiden.

Walaupun tak mempunyai dukungan mayoritas rakyat, bukan berarti presiden

di Filipina bisa dengan mudah dijatuhkan maupun di-impeach. Kalau Estrada

akhirnya terguling, itu bukan karena dukungan rakyat yang minoritas, tetapi karena

kelakuannya yang membuat rakyat marah, terutama terkait dengan dugaan

melakukan tindak pidana korupsi.

Dalam pemilihan umum terakhir digelar pada 10 Mei 2010. Benigno (Noynoy)

Aquino terpilih menjadi Presiden Filipina ke-15, menggantikan Presiden Gloria

Macapagal-Arroyo, yang dilarang mencalonkan kembali menjadi presiden karena

adanya pembatasan masa jabatan.

Page 13: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 263

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

Pemilu di Filipina sedikit lebih maju karena terkomputerisasi, mereka sudah

tidak mencoblos kertas suara lagi melainkan mengisi salah satu dari sejumlah kolom

nama kandidat presiden dan anggota parlemen yang tercetak kertas khusus.

Setelah diisi, kertas di scan oleh perangkat komputer, yang langsung mendata

pilihan ke dalam bank data.

Mesin Pemilu itu bernama Precinct Count Optical Scan (PCOS). Dengan

mesin ini hasil bisa diketahui lebih cepat, kecurangan bisa diminimalkan. Komisi

Pemilu Filipina menempatkan lebih dari 70.000 unit PCOS di semua tempat

pemungutan suara (TPS). Perangkat tersebut disuplai oleh perusahaan patungan

Smartmatic dan Total Information management (TIM).

Pemilu 2010 diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum sesuai dengan Undang-

Undang Republik No. 9369, yang dikenal sebagai Amandemen Undang-Undang

Komputerisasi tahun 2007. Pemilu ini menjadi pemilu nasional pertama dalam

sejarah yang menggunakan komputerisasi di Filipina. Meskipun ada kasus- kasus

kerusakan mesin PCOS, namun sebagian besar diganti tepat waktu. Hasilnya

adalah sebagai berikut:

Presiden

Pemilihan Presiden Filipina 2010

Kandidat Partai Hasil

Jumlah suara %

Noynoy Aquino Liberal 15,208,678 42.08%

Joseph Estrada PMP 9,487,837 26.25%

Manny Villar Nacionalista 5,573,835 15.42%

Gilberto Teodoro Lakas Kampi CMD 4,095,839 11.33%

Eddie Villanueva Bangon Pilipinas 1,125,878 3.12%

Richard Gordon Bagumbayan-VNP 501,727 1.39%

Nicanor Perlas Independen 54,575 0.15%

Jamby Madrigal Independen 46,489 0.13%

John Carlos de los Reyes Ang Kapatiran 44,244 0.12%

Jumlah suara yang sah 36,139,102 99.50%

Jumlah Pemilih 51,292,465 100.00%

Laporan 278 dari 278 100.00%

Page 14: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 264

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

Wakil Presiden Pemilihan Umum Presiden Filipina 2010

Kandidat Partai Hasil

Jumlah suara %

Jejomar Binay PDP-Laban [v 1] 14,645,574 41.65%

Mar Roxas Liberal 13,918,490 39.58%

Loren Legarda NPC[v 2] 4,294,664 12.21%

Bayani Fernando Bagumbayan-VNP 1,017,631 2.89%

Edu Manzano Lakas Kampi CMD 807,728 2.30%

Perfecto Yasay Bangon Pilipinas 364,652 1.04%

Jay Sonza KBL 64,230 0.18%

Dominador Chipeco, Jr. Ang Kapatiran 52,562 0.15%

Jumlah suara yang sah 35,165,531 68.56%

Jumlah Pemilih 51,292,465 100.00%

Laporan 278 dari 278 100.00%

Kelebihan dari tidak adanya paket Presiden dan Wapres, memungkinkan

orang-orang yang memiliki kualifikasi lebih baik meskipun berbeda partai akan

menduduki jabatan wakil presiden, sedang kelemahannya adalah didalam efektivitas

pemerintahan yang dibangun.

Keuntungan sistem pemilihan presiden langsung antara lain adalah

mempertebal legitimasi sepasang kandidat presiden dan wapres yang terpilih.

Sedangkan kelemahannya antara lain adalah relatif sangat banyak menguras biaya,

waktu dan tentu saja energi jika dibandingkan dengan sistem pemilihan umum tidak

langsung (baik sistem distrik maupun proporsional).

Pemilu di Korea Selatan

Secara garis besar kondisi dan sistem politik yang diterapkan di Korea

Selatan dipengaruhi oleh negara-negara yang dulu pernah menjajah atau

menduduki wilayah tersebut. Korea Selatan menganut sistem pemerintahan

Presidensial campuran.

Pemerintahan Pusat dan DPR Nasional yang bertugas menjalankan

pemerintahan negara dipusat Ibukota Seoul, dan juga di Kotamadya Kwochon.

Sedangkan jawatan lebih di pusatkan pada daerah tingkat I, yaitu DKI, DI dan

Page 15: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 265

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

Provinsi. Kalau mau kita telusuri lebih dalam, hubungan antara daerah dan pusat

yang tadinya bersifat unilateral.

Ruang lingkup DPR Korea Selatan yang bersifat terlalu transparan ternyata

menjadi masalah besar juga. Seperti contoh kasus di tahun 2000, dimana partai

Liberal Demokrat yang notabene sebagai salah satu partai oposisi yang cukup

berpengaruh di Korea Selatan justru mengalami kekalahan dalam pemilihan umum.

Hal ini disebabkan adanya gerakan yang disinyalir dilakukan oleh organisasi non-

pemerintah, dan munculnya organisasi sipil dalam masyarakat Korea menunjukkan

adanya kekuatan masyarakat sipil yang dalam bidang politik semakin meningkat.

Maka dari fenomena tersebut dapat kita simpulkan bagaimana birokrasi di Korea

juga tak luput dari nepotisme dan campur tangan pihak lain.

Peran DPR masih dipertanyakan karena saat pemilihan ternyata campur

tangan organisasi non-pemerintah membuat tidak adanya pemilihan yang

seharusnya tertutup dan tidak mendapat campur tangan pihak manapun. Dan ketika

praktik pemilu dan kegiatan negara lain masih belum luber maka akan sulit

menciptakan keadaan yang signifikan sebagai negara yang demokratis. Tak hanya

itu, pengambilan keputusan yang ada di masyarakat monokultur seperti di Korea

Selatan juga sangat dikhawatirkan menjadi sebuah keputusan yang otoriter

walaupun kita tahu memang kepentingan yang satu tapi tetap saja akan cenderung

absolute jika pemerintah atau kepala negaranya menentukan suatu keputusan.

Dan uniknya, presidennya tidak mempunyai hak memerintah, karena hanya

sebagai kepala negara, bukan kepala pemerintahan, padahal ia yang dipilih oleh

rakyat korea selatan, bersifat 5 tahun, dan presiden pula lah yang memilih perdana

menterinya, namun rakyat dapat menurunkan presidennya, seperti yang tertulis di

atas, yaitu presiden dari partai demokrat, yang biasanya terpilih dari partai grand

national party, dengan demikian membuat tuduhan dan semacamnya kepada

presiden itu, akhirnya rakyatpun mempercayainya, dan menyuruhnya lengser.

Sehingga sangat riskan sebenarnya demokrasi di Korea Selatan, apalagi ditambah

parlemen yang kurang kuat dibanding eksekutifnya.

Korea Selatan yang dikenal sebagai Negara demokrasi yang besar, justru

membuat konflik yang lebih besar, dimana masalah-masalah internal, yang juga

dirasakan oleh China, telah menyebabkan peningkatan konflik partisipan di Korea

Selatan menjadi sebuah komposisi-polarisasi partisipan, aturan-aturan partai yang

ketat, peran juru bicara, kurangnya otonomi dari komite, sampai pelaksanaan aturan

Page 16: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 266

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

formal yang mengontrol tindakan, serta juga kurangnya norma-norma informal yang

ada dalam resolusi politik.

Majelis Nasional (MN) merupakan badan pemegang kekuasaan legislatif

satu-satunya di Korsel, sesuai dengan sistem satu kamar (unikameral) yang

dijalankannya. MN dipimpin oleh seorang Ketua dan 2 orang Wakil Ketua yang

dipilih oleh para anggota MN. Sesuai dengan UUD 1987, anggota MN tidak boleh

kurang dari 200 orang. Sejak terbentuknya Republik Korea tahun 1948, MN yang

sedang berjalan saat ini adalah yang ke-18 sebagai hasil Pemilu tanggal 9 April

2008 yang terdiri dari 299 kursi, masa kerja parlemen adalah empat tahun.

Korea selatan menerapkan sistem unikameral, dimana tidak ada pemisahan

antara DPR dan senat, ataupun Majelis Tinggi dan Mejelis rendah di parlemen.

Majelis nasional adalah anggota legislatif yang menguasai parlemen di Korea

selatan dengan kedaulatannya. Maka dengan penerapan sistem unikameral ini tidak

akan terjadi tumpah tindih di parlemen Korea selatan.

Korea selatan adalah negara yang menganut sistem multi partai. Ada 9 partai

di korea selatan, diantaranya adalah Grand National Party, Democratic Party, The

Liberty Forward Party, Future Hope Alliance, Democratic Labor Party , dan lain

sebagainnya. Namun secara tidak langsung sistem kepartaian di korea Selatan

adalah 2 partai besar, yaitu Partai Besar Nasional (57,3) dan partai Demokrasi Baru

Bersatu (29.10%). Dua partai inilah yang berkuasa di parlemen.

Summary of the 11 April 2012 South Korean National Assembly election results

Turnout 54.3%

Parties Local seats ± Block

seats ± Constituency votes % PR block

votes % Total seats ±

Saenuri Party (새누리당)

(NFP) 1 127 -10 25 -5 9,324,911 43.3% 9,130,651 42.8% 152 -15

Democratic United Party (민주통합당)

(DUP)

106 +40 21 +6 8,156,045 37.9% 7,777,123 36.5% 127 +46

Unified Progressive

Party (통합진보당)

(UPP)

7 +5 6 +3 1,291,306 6.0% 2,198,405 10.3% 13 +8

Page 17: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 267

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

Liberty Forward

Party (자유선진당)

(LFP)

3 -11 2 -2 474,001 2.2% 690,754 3.2% 5 -13

New Progressive

Party (진보신당)

(NPP)

0 ±0 0 ±0 101,614 0.5% 243,065 1.1% 0 ±0

Korea Vision Party

(국민생각) (KVP)

0 ±0 0 ±0 44,379 0.2% 156,241 0.7% 0 ±0

Creative Korea Party (창조한국당)

(CKP)

0 -1 0 -2 3,624 0.0% 91,935 0.4% 0 -3

Other parties 0 ±0 0 ±0 132,709 0.6% 1,043,887 5.0% 0 ±0

Independents 3 -22 — — 2,016,737 9.4% — — 3 -22

Total 246

54

21,545,326 100.0% 21,332,061 100.0% 300

Kepartaian di korea selatan bersifat satu dimensi yaitu berfungsi untuk

menyampaikan aspirasi masyarakat di Korea Selatan. Pembagian berdasarkan isu

sosial ekonomi dan idiologi masing- masing individu di Korea Selatan.

Partai-partai demokratis di Korea Selatan bertindak menurut prinsip-prinsip

pluralisme dan interaksi sosial. Untuk mengamankan basis dukungan di seluruh

negeri, partai- partai demokratis harus melakukan lebih banyak kegiatan daripada

hanya memobilisasi dukungan personal untuk kepemimpinan dan kebijakan

partainya. Basis massa yang dianggap dapat mendukung partai adalah dengan

adanya keanekaragaman yang ada di Korea selatan.

Korea selatan menerapkan sistem distrik Secara singkat, dalam sistem distrik,

sebuah daerah pemilihan hanya bisa memiliki seorang wakil terpilih. artinya, dalam

sistem distrik, akan terjadi situasi di mana calon yang mendapatkan suara terbanyak

akan mewakili daerah pemilihan tersebut, dan hanya dia yang mewakili daerah

pemilihan tersebut, meskipun selisih suara dengan peringkat dua hanya satu suara.

Pemilu untuk memilih anggota Majelis Nasional diadakan setiap 4 tahun

sekali di seluruh 226 daerah pemilihan (electoral district), ditambah dengan 46 kursi

tambahan (additional Seat) yang dibagikan kepada partai politik dalam proporsi

Page 18: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 268

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

suara yang diperoleh. Namun pada tanggal 9 Maret 2004, Majelis Nasional

menyetujui untuk menambah jumlah wakil yang dipilih berdasar daerah pemilihan

(electoral district) menjadi 242 dan proporsional menjadi 57 kursi pada Pemilu 15

April 2004 (Majelis Nasional ke-17). Dengan demikian, jumlah keseluruhan jumlah

anggota Majelis Nasional ke-17 menjadi 299 kursi. Pada Pemilu legislatif 9 April

2008, dari 299 kursi parlemen sebanyak 245 kursi diperebutkan melalui pemilihan

langsung (direct voting) di seluruh daerah pemilihan. Sedangkan 54 kursi yang

tersisa diperebutkan melalui sistem perwakilan secara proposional. Pemilih dapat

memberikan dua suara: satu untuk calon dari daerah pemilihan mereka dan satu lagi

untuk parpol yang dipilihnya.

Keuntungan Sistem Distrik: -Integrasi parpol karena kursi yang diperebutkan

dlm setiap distrik pemilihan hanya satu; -Fragmentasi partai dan kecenderungan

membentuk partai baru dapat dibendung; malahan sistem ini bisa mendorong ke

arah penyederhanaan partai secara alami tanpa paksaan. Sistem ini di Inggris dan

Amerika menunjang bertahannya sistem dwi partai; -Karena kecilnya distrik, maka

wakil yang terpilih dapat dikenal oleh komunitasnya, sehingga hubungan dengan

konstituen lebih erat; -Bagi partai besar sistem ini menguntungkan karena melalui

distortion effect dapat meraih suara dari pemilih-pemilih lain, sehingga memeroleh

kedudukan mayoritas. Dengan demikian partai pemenang sedikit banyak dapat

mengendalikan parlemen; -Lebih mudah bagi suatu partai untuk mencapai

kedudukan mayoritas dalam parlemen, sehingga tidak perlu diadakan koalisi dengan

partai lain. Hal ini mendukung stabilitas nasional; -Sistem ini sederhana dan murah

untuk diselenggarakan.

Kelemahan Sistem Distrik: a.Sistem ini kurang memerhatikan kepentingan

partai-partai kecil dan golongan minoritas, apalagi jika golongan-golongan ini

terpencar dalam berbagai distrik; b.Kurang representatif dalam arti bahwa partai

yang calonnya kalah dalam suatu distrik kehilangan suara yg telah mendukungnya;

c.Kurang efektif dalam masyarakat yang plural karena terbagi dalam kelompok etnis,

religius dan tribal, sehingga menimbulkan anggapan bahwa suatu kebudayaan

nasional yang terpadu secara ideologis dan etnis mungkin merupakan prasyarat

bagi suksesnya sistem ini; d.Ada kemungkinan si wakil cenderung untuk lebih

memerhatikan kepentingan distrik serta warga distriknya, daripada kepentingan

nasional.

Page 19: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 269

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

Untuk pemilihan Presiden, mendasarkan pada UUD 1987, kedudukan

Presiden selain sebagai Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan serta

Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata. Dalam melaksanakan pemerintahan,

Presiden dibantu oleh Perdana Menteri (PM) dan Dewan Negara (State Council)

yang lazim disebut Kabinet. Kabinet diketuai oleh Presiden dan PM sebagai

Wakilnya. Presiden dipilih oleh rakyat secara langsung untuk masa jabatan 5 tahun

dan hanya untuk satu periode saja (tidak dapat dipilih kembali).

Partai utama di Korea adalah GNP, yang satu basis pemikiran dengan UNDP.

Dan walaupun kebanyakan warga Korea Selatan adalah buruh, namun tetap ada

GNP yang menjadi partai dominant disana. Memang sistem multi-partai yang dianut

Korea Selatan, namun tetap ada korelasi atau hubungan antar partai yang satu

dengan yang lainnya. Dengan adanya beberapa partai di Korea Selatan, berarti

sudah menunjukkan sistem yang Demokrasi dan jumlahnya relatif normal dengan

satu partai dominant yang bisa merepresentasikan aspirasi rakyatnya.

Namun berbeda saat kondisinya adalah multi partai yang tidak terkontrol,

dalam artian, kondisi dimana partai teralalu banyak dengan kepentingan yang terlalu

banyak dan spesifik sehingga akan mengalami benturan dengan kepentingan

berbagai etnis, budaya, golongan sampai beberapa pemeluk agama, seperti yang

terjadi di Indonesia. Sedangkan status quo yang terjadi di Korea Selatan bahwa

msyarakatnya yang memang monokultur dan partai yang kebanyakan satu platform

ditambah hampir 46 % sebagai atheis, sehingga mudah untuk merepresentasikan

keinginan rakyat. Dan juga dipercaya Korea Selatan dapat menjadi contoh Negara

demokratis yang besar dalam artian mampu menyaring hampir seluruh kebaikan dari

sistem demokrasi itu sendiri.

Pemilu 2012

Pemilihan Umum Presiden Korea Selatan pada tanggal 19 Desember 2012

merupakan pemilihan umum keenam sejak demokratisasi dan pendirian Republik.

Pemilihan kali ini dinilai bersejarah karena bisa menghasilkan pemimpin perempuan

pertama.Pemilih menghadapi pilihan yang jelas antara calon dari partai konservatif

yang berkuasa Park Geun-Hye dan saingan liberalnya dari partai oposisi utama,

Moon Jae-In.

Page 20: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 270

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

Park Geun-hye terpilih sebagai presiden Korea

Selatan. Anggota dewan legislatif dari partai

konservatif yang dikenal publik sebagai putri

penguasa militer pembawa modernisasi di

negeri itu merupakan presiden perempuan

pertama dalam sejarah politik Korsel. Park, 60,

membuat sejarah dengan menjadi presiden

wanita pertama di negara yang masih

didominasi laki-laki dan yang pertama

berhubungan dengan mantan pemimpin.Dia adalah putri dari salah satu tokoh

modern Korea yang paling populer, yakni mendiang diktator Park Chung-Hee, yang

sangat dikagumi. (suaramerdeka.com, Korea Selatan Gelar Pemilu, 19 Desember

2012).

Hasil pemilu Korea Selatan membawa kandidat dari kubu konservatif Park

Geun Hye (60) berhasil mengungguli saingannya Moon Jae In dari kubu liberal. Park

berhasil memperoleh 51,6 persen suara. Saingannya dari kubu liberal Moon Jae In

hanya berhasil meraih 48 persen suara.

Summary of the 19 December 2012 South Korean presidential election results

Candidate Party Votes %

Park Geun-hye

Saenuri Party 15,773,128 51.55

Moon Jae-in Democratic United Party 14,692,632 48.02

Kang Ji-won Independent 53,303 0.17

Kim Soon-ja Independent 46,017 0.15

Kim So-yeon Independent 16,687 0.05

Park Jong-sun Independent 12,854 0.04

Invalid/blank votes 126,838 –

Total 30,721,459 100

Registered voters/turnout 40,507,842 75.84

Park adalah anak perempuan dari diktator Korea Selatan Park Chung-Hee,

pria yang dicintai warga karena kemajuan ekonomi yang dicapainya. Namun, ia juga

Page 21: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 271

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

dibenci oleh warga karena gaya pemerintahannya yang otokratis selama 18 tahun.

Ia dibunuh oleh pimpinan dinas rahasianya sendiri tahun 1979.

Penutup

Pemilihan Presiden di Amerika Serikat dilakukan secara tidak langsung,

tidak berarti kadar demokrasinya lebih lemah dibanding pemilihan secara langsung.

Sedangkan di Venezuela, Pemilihan Presiden langsung kerapkali menghasilkan

pemerintahan yang lemah, apabila apa yang dijanjikan dalam pemilu tidak mampu

diwujudkan. Pelaksanaan di Korea Selatan bisa dijadikan sebagai bahan masukan

untuk mengevaluasi posisi DPD dalam parlemen Indonesia. Sedangkan

pelaksanaan di Philipina adalah potret pelaksanaan pemilu di Indonesia.

Referensi

Andrew Reynolds, “Merancang Sistem Pemilihan Umum” dalam Juan J. Linz, et.al., Menjauhi Demokrasi Kaum Penjahat: Belajar dari Kekeliruan Negara-negara Lain, (Bandung: Mizan, 2001) p.102.

Andrew Reynolds, et.al., Electoral System Design: The New International

IDEA Handbook, (Stockholm: International Institute for Democracy and Electoral Assistance, 2005) p.9-14.

Dieter Nohlen, "Electoral Systems" dalam Lynda Lee Kaid and Christina

Holtz-Bacha, Encyclopedia of political communication, (California: Sage Publications, 2008)

Donald L. Horowitz, Electoral Systems and Their Goals: A Primer for Decision-Makers, Paper on James B. Duke Professor of Law and Political Science, Duke University, Durham, North California, January 2003.

Matias Iaryczower and Andrea Mattozzi, “Ideology and Competence in

Alternative Electoral Systems”, Paper, Division of Humanities and Social Sciences, California Institute of Technology, Pasadena, California, July 9, 2008.

Seung-Yoon, Yang dan Mochtar Mas’oed. 2005. Memahami Politik Korea.

Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. Seta Basri, Pemilihan Umum dan Sistem-sistem Pemilu,

http://setabasri01.blogspot.com/2009/02/pemilihan-umum.html.

Page 22: ISSN 0853- JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, … · kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai dan para kandidat. ... Beberapa negara bagian dan wilayah lokal

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 272

JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12, NO.2 (JULI-DESEMBER 2013) ISSN 0853-

2265

Media Massa:

1. http://www.indonesiaseoul.org/indonesia/tentangkorea/government.htm, diakses 13 Oktober 12:15 WIB 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_satu_kamar, diakses 13 Oktober 2011, 12: 20 WIB 3. http://www.wikipedia.com 4. suaramerdeka.com, Korea Selatan Gelar Pemilu, 19 Desember 2012 5. KOMPAS, 29 September 2000