ISOLASI SOSIAL

19
ISOLASI SOSIAL MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Jiwa Disusun Oleh : Ananda putry 044.143.11.00 Deski Rismawan 044.143.11.004 Fitri Susilowati 044.143.11.006 Irma Rahmadaniah 044.143.11.008 AKADEMI KEPERAWATAN KEBONJATI BANDUNG 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas Keperawatan Jiwa yang merupakan salah satu persyaratan akademik. Dalam penyusunan tugas kami berusaha semaksimal

Transcript of ISOLASI SOSIAL

Page 1: ISOLASI SOSIAL

ISOLASI SOSIAL MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Jiwa

                                                        Disusun Oleh :                                       Ananda putry 044.143.11.00                                       Deski Rismawan 044.143.11.004                                       Fitri Susilowati   044.143.11.006                                       Irma Rahmadaniah 044.143.11.008

AKADEMI KEPERAWATAN KEBONJATI BANDUNG2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas Keperawatan Jiwa yang merupakan salah satu persyaratan akademik. Dalam penyusunan tugas kami berusaha semaksimal mungkin namun kemampuan kami sangat terbatas, sehingga penyusunan tugas ini jauh dari sempurna, dan kami menyadari akan segala kekurangan dalam penyusunan tugas ini. Kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas makalah ini.

                                                                                Bandung, 16 Mei 2013

                                                                                            Penulis

Page 2: ISOLASI SOSIAL

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………...DAFTAR ISI………………………….………………………………………..BAB I : PENDAHULUANA. Latar Belakang…………………………………………………....

B. Identifikasi Masalah………………………………………………

C. Tujuan…………………………………………………………….

BAB II : ISI1. ISOLASI SOSIAL a. Pengertian………………………………………………………..b. Etiologi Isolasi Sosial……………………………………………c. Faktor predisposisi Isolasi Sosial………………………………..

d. Faktor prespitasi Isolasi Sosial………………………………….e. Tanda dan gejala Isolasi Sosial…………………………………. f. Rentang Respon Isolasi Sosial………………………………….

g. Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial…………………………….BAB III : PENUTUP

A.    Simpulan dan Saran…………………………………………...DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

      A.    Latar Belakang

            Menurut Depkes RI (2000), kerusakan interaksi sosial merupakan suatu gagasan

interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan

perilaku maladaptive da mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial.

Menurut Balitbang (2007), merupakan upaya menghindari suatu hubungan komunikasi

dengan orang lain karena merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai

kesempatan untuk berbagai rasa, pikiran dan kegagalan. Klien mengalami kesulitan dalam

Page 3: ISOLASI SOSIAL

berhubungan secara spontan dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan mengisolasi

diri, tidak ada perhatian, dan tidak sanggup berbagai pengalaman.

Isolasi sosial adalah salah satu gangguan jiwa yang banyak terjadi di masyarakat yang

disebabkan oleh beberapa faktor. Maka dari itu perlu kita ketahui lebih dalam tentang apa itu

gangguan jiwa pada isolasi sosial, dan bagaimana penanganannya.

     B.     Identifikasi Masalah

1.)    Definisi isolasi sosial2.)    Apa etiologi isolasi sosial3.)    Apa itu faktor predisposisi isolasi sosial4.)    Apa itu faktor presipitasi5.)    Apa itu tanda dan gejala isolasi sosial6.)    Bagaimana rentang respon isolasi sosial7.)    Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien isolasi sosial

    C.    Tujuan Penyusunan Makalah         Adapun maksud dari penyusunan makalah ini agar kita dapat mengetahui apa itu isolasi sosial.         Adapun kegunaan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

1)      Diharapkan dapat berguna bagi penulis sendiri dan bermanfaat serta menjadi pedoman bagi penulis lain yang berminat menyusun makalah dengan tema yang sama.

2)      Sebagai sumbangan pemikiran atau bahan masukan khususnya bagi mata kuliah terkait.

BAB II

ISI

1.Asuhan keperawatan Isolasi Sosial

a. Pengertian

-          Menurut Depkes RI (2000), kerusakan interaksi sosial merupakan suatu gagasan

interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan

perilaku maladaptive da mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial.

-          Menurut Balitbang (2007), merupakan upaya menghindari suatu hubungan komunikasi

dengan orang lain karena merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai

kesempatan untuk berbagai rasa, pikiran dan kegagalan. Klien mengalami kesulitan dalam

berhubungan secara spontan dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan mengisolasi

diri, tidak ada perhatian, dan tidak sanggup berbagai pengalaman.

Page 4: ISOLASI SOSIAL

-          Menurut Stuart dan Sundeen (1998), kerusakan interaksi sosial adalah satu gangguan

kepribadian yang tidak fleksibel, tingkat maladaptive, dan mengganggu fungsi individu

dalam hubungan sosialnya.

-          Menurut Townsend (1998), kerusakan interaksi sosial adalah suatu keadaan dimana

seseorang berpartisipasi dalam pertukaran sosial dengan kuantitas dan kualitas yang tidak

efektif. Klien yang mengalamai kerusakan interaksi sosial mengalami kesulitan dalam

berinteraksi dengan orang lain salah satunya mengarah pada menarik diri.

-          Menurut Rawlins, 1993 dikutip Keliat (2001), menarik diri merupakan percobaan untuk

menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain.

b.   Etiologi

Terjadinya gangguan ini dipengaruhi oleh factor presdiposisi diantaranya perkembangan

dan sosial budaya. Kegagalan dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya

pada orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap orang lain, tidak mampu

merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan ini dapat menimbulkan perilaku tidak

ingin berkomunikasi dengan orang lain, lebih menyukai berdiam diri, menghindar diri dari

orang lain, dan kegiatan sehari-hari terabaikan.

c. Faktor Predisposisi

1. Faktor Tumbuh Kembang

Pada setiap tahapan tumbuh kembang individu ada tugas perkembangan yang harus dipenuhi

agar tidak terjadi gangguan dalam hubungan sosial.

Bila tugas-tugas dalam perkembangan ini tidak dipenuhi maka akan menghambat fase

perkembangan sosial yang nantinya akan dapat menimbulkan masalah.

Tahapan perkembangan Tugas

Masa bayi Menetapkan rasa percaya

Masa bermain Mengembangkan otonomi dan awal

perilaku mandiri

Masa pra sekolah Belajar menunjukkan inisiatif, rasa

tanggung jawab dan hati nurani

Masa sekolah Belajar berkompetisi, bekerjasama dan

berkompromi

Masa pra remaja Menjalin hubungan intim dengan teman

sesama jenis kelamin

Masa remaja Menjadi intim dengan teman lawaan jenis

Page 5: ISOLASI SOSIAL

atau bergantung

Masa dewasa muda Menjadi saling bergantung antara orang

tua dan teman mencari pasangan menikah

dan mempunyai anak

Masa tengah baya Belajar menerima hasil kehidupan yang

sudah di lalui

Masa dewasa tua Berduka karena kehilangan dan

mengembangkan perasaan keterikatan

dengan budaya

Sumber: Stuart dan Sundeen (1995), hlm. 346 dikutip dalam fitria (2009)

2. Faktor Komunikasi Dalam Keluarga

Ganguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor pendukung terjadinya gangguan

dalam hubungan sosial. Dalam teori ini yang termasuk masalah dalam berkomunikasi

sehingga menimbulkan ketidakjelasan (Double bind) yaitu suatu keadaan dimana seorang

anggota keluarga menerima pesan yang saling bertentangan dalam waktu bersamaan atau

ekspresi emosi yang tinggi dalam keluarga yang menghambat untuk berhubungan dengan

lingkungan di luar krluarga.

3. Faktor Sosial Budaya

Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial merupakan suatu faktor

pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Hal ini di sebabkan oleh norma-

norma yang salah dianut oleh keluarga, diamana setiap anggota keluarga yang tidak produktif

seperti usia lanjut, berpenyakit kronis, dan penyandang cacat diasingkan dari lingkungan

sosialnya.

4. Faktor Biologis

Faktor biologis juga merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya gangguan dalam

hubungan sosial. Organ tubuh yang dapat mempengaruhi terjadinya gangguan dalam

hubungan sosial adalah otak, misalnya pada klien skizofrenia yang mengalami masalah dalam

hubungan sosial memiliki struktur yang abnormal pada otak seperti atropi otak, serta

perhubungan ukuran dan bentuk sel-sel dalam limbic dan daerah kortikal.

d.   Faktor Presipitasi

terjadinya gangguan hubungan sosial juga dapat di timbulkan oleh faktor internal dan

eksternal seseorang. Faktor stressor presipitasi dapat di kelompokan sebagai berikut:

1.    Faktor Eksternal

Page 6: ISOLASI SOSIAL

Contohnya adalah stressor soaial budaya, yaitu stree yang ditimbulkan oleh faktor sosial

budaya seperti keluarga.

2.    Faktor Internal

Contohnya adalah stressor psikologis, yaitu sress terjadi akibat anxietas atau kecemasan yang

berkepanjangan dan terjadinya bersama dengan keterbatasan kemampuan individu untuk

mengatasinya. Anxietas ini dapat terjadi akibat tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat

atau tidak terpenuhinya kebutuhan individu.

e.       Tanda dan gejala

1.      Menyendiri dalam ruangan

2.      Tidak berkomunikasi, menarik diri, tidak melakukan kontak mata

3.      Sedih, afek datar

4.      Berpikir menurut pikirannya sendiri, tindakan berulang dan tidak bermakna

5.      Perhatian dan tindakan yang tidak sesuai dengan perkembangan usianya

6.      Mengekpresikan penolakan atau kesepian terhadap orang lain

7.      Tidak ada asosiasi antara ide satu dengan lainnya

8.      Menggunakan kata-kata simbolik

9.      Menggunakan kata yang tidak berarti

10.  Kontak mata kurang

11.  Klien cenderung menarik diri dari lingkungan pergaulan, suka melamun dan berdiam diri

f.       Rentang respon

         a. Respon adaptif

   Respon adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan

kebudayaan secara umum yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut masih dalam

batas normal ketika menyelesaikan masalah. Sikap yang termasuk dalam respon adaptif

antara lain : menyendiri/respon dalam merenungkan apa yang telah terjadi di lingkungan

sosialnya, otonomi/kemampuan dalam menentukan dan menyampaikan ide dan pikiran serta

perasaan, bekerja sama/kemampuan saling membutuhkan, dan interdependen/saling

ketergantungan dalam hubungan interpersonal.

         b. Respon maladaptif

Page 7: ISOLASI SOSIAL

        Respon maladaptif adalah respon yang menyimpang dari norma sosial dan kehidupan di

suatu tempat. Yang termasuk perilaku respon maladaptif antara lain : Menarik diri

(mengalami kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain),

ketergantungan (gagal mengembangkan  rasa percaya diri sehingga tergantung dengan orang

lain), manipulasi (mengganggu orang lain sebagai objek individu sehingga tidak dapat

membina hubungan sosial secara mendalam), dan curiga (gagal mengembangkan rasa

percaya terhadap orang lain).

Asuhan Keperawatan Pada Klien Isolasi Sosial

Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial

Rencana tindakan keperawatan

Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi

Pasien mampu :

Menyadari

penyebab

isolasi sosial

 Berinteraksi

dengan orang

lain

Setelah ... x pertemuan,

pasien mampu :

Membina hubungan

saling percaya

 Menyaadari penyebab

isolasi sosial,

keuntungan dan

kerugian berinteraksi

dengan orang lain

 Melakukan interaksi

dengan orang lain

secara bertahap

SP 1

     Identifikasi penyebab

 Siapa yang satu

rumah dengan

pasien

Siapa yang dekat

dengan pasien

 Siapa yang tidak

dekat dengan pasien

Tanyakan

keuntungan dan

kerugian berinteraksi

dengan orang lain

Tanyakan pendapat

pasien tentang

kebiasaan

berinteraksi dengan

orang lain

Tanyakan apa yang

menyebabkan pasien

Page 8: ISOLASI SOSIAL

tidak ingin

berinteraksi dengan

orang lain

Diskusikan

keuntungan bila

pasien memiliki

banyak teman dan

bergaul akrab

dengan mereka

Diskusikan kerugian

bila pasien hanya

mengurung diri dan

tidak bergaul dengan

orang lain

Jelaskan pengaruh

isolasi sosial

terhadap kesehatan

fisik pasien .

Latih berkenalan :

 Jelaskan kepada

klien cara

berinteaksi dengan

orang lain

Berikan contoh cara

berinteraksi dengan

orang lain

Beri kesempatan

pasien

mempraktekan cara

berinteraksi dengan

orang lain yang

dilakukan dihadapan

perawat

Mulailah bantu

Page 9: ISOLASI SOSIAL

pasien berinteraksi

dengan satu orang

teman / anggota

keluarga

Bila pasien sudah

menunjukan

kemajuan,

tingkatkan jumlah

interaksi dengan 2,

3, 4 orang dan

seterusnya

Beri pujian untuk

setiap kemajuan

interaksi yang telah

dilakukan oleh

pasien

Siap mendengarkan

ekspresi perasaan

pasien setelah

berinteraksi dengan

orang lain, mungkin

pasien akan

mengungkapkan

keberhasilan atau

kegagalannya, beri

dorongan terus

menerus agar pasien

tetap semangat

meningkatkan

interaksinya

Masukan jadwal kegiatan pasien

Page 10: ISOLASI SOSIAL

SP 2

Evaluasi kegiatan

yang lalu ( SP 1)

Latih berhubungan

dengan sosial secara

bertahap

Masukan dalam jadwal kegiatan pasien

SP 3

Evaluasi kegiatan

yang lalu ( SP 2 )

Latih cara

berkenalan dengan 2

orang atau lebih

Masukan dalam jadwal kegiatan pasien

Keluarga mampu

merawat pasien

dengan isolasi sosial

dirumah

Setelah . . . x pertemuan,

keluarga mampu menjelaskan

tentang :

Masalah isolasi sosial

dan dampaknya pada

pasien

Penyebab isolasi

sosial

Sikap keluarga untuk

membantu pasien

mengatasiisolasi

sosialnya

Pengobatan yang

berkelanjutan dan

mencegah putus obat

SP 1

Identifikasi masalah

yang dihadapi dalam

merawat pasien

Penjelasan isolasi

sosial

Cara merawat pasien

isolasi sosial

Latih ( simulasi )

RTL kelaurga / jadwal keluarga untuk merawat pasien

Page 11: ISOLASI SOSIAL

Tempat rujukan dan

fasilitas kesehatan

yang tersedia bagi

pasien

SP 2

Evaluasi

kemampuan SP 1\

Latih ( langsung ke

pasien )

RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien

SP 3

Evaluasi

kemampuan SP 1

Latih ( langsung ke

pasien )

RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien

SP 4

Evaluasi

kemampuaan

keluarga

Evaluasi

kemampuan pasien

 Rencana tindak

lanjut keluarga

 Follow

up

 rujukan

Page 12: ISOLASI SOSIAL

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan atau bahkan

sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Klien mungkin merasa

ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan

orang lain. Isolasi sosial merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi dengan orang

lain, menghindari hubungan dengan orang lain maupun komunikasi dengan orang lain.

B.     Saran

Adapun saran yang penulis berikan agar tercapai kesehatan jiwa optimal adalah :

1. Diharapkan pada keluarga klien apabila sudah pulang maka keluarga tetap melakukan kontrol

ke RSJ.

2. Diharapkan adanya kerja sama dengan baik antara dokter, perawat dan tim medis lainnya guna

memperlancar proses keperawatan.

3. Diharapakan kepala keluarga harus sering mengunjungi klien ke RSJ karena dapa membantu

proses penyembuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Direja, A .2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha medika : Yogyakarta

Kusumawati, farida, 2010.Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Salemba Medika : Jakarta

Yosep, iyus. 2009. Keperawatan jiwa , Refrika Aditama : Bandung

Dalami,Ermawati. 2009. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Jiwa. Cv.Trans info

Media: Jakarta

http://margakuciptaaskepjiwaisos.blogspot.com/