Isolasi DNA Plasmid (Bioteknologi)

download Isolasi DNA Plasmid (Bioteknologi)

of 165

description

PPT Pascasarjana Unimed

Transcript of Isolasi DNA Plasmid (Bioteknologi)

  • ISOLASI DNA PLASMID

    Disusun dalam rangaka memenuhi tugas terstruktur

    dalam mata kuliah Bioteknologi

    Oleh : Amrullah M, S.Pd

    8136173002

    Kelas A Semester IITA. 2014

    Dosen Pengampu :Dr. FAUZIYAH HARAHAP, M.Si

  • Isolasi DNA Plasmid

    Pada dasarnya plasmid merupakan identitasgenetik yang ditemukan secara alami di dalamsel beberapa kelompok prokariot dan eukariot.Dengan teknik rekayasa genetik, sekarang telahdikembangkan plasmid artifisial dengan caramenggabungkan gen-gen dari plasmid alamimaupun genom tertentu (Yuwono, 2009).

  • Plasmid merupakan DNA ekstrakromosomyang dikenal pada bakteri, berutas ganda,dan berbentuk sirkuler (Jusuf, 2001).

    Plasmid merupakan salah satu vektorpembawa molekul DNA di dalam prosesrekayasa DNA melalui teknologi DNArekombinan. Plasmid banyak sekalidigunakan dalam pengklonan DNA, karenarelatif mudah dalam penanganannya.

  • Ada berbagai macam kegunaan dari plasmid,dalam rekayasa genetika, plasmid digunakansebagai vektor untuk kloning DNA.

    Selain itu plasmid juga banyak digunakan untukperbanyakan jumlah DNA tertentu sehingga bisamengekspresikan gen tertentu.

    Alasan utama pengunaan plasmid ini adalahkarena plasmid memiliki peta restriksi, adanyamarker sehingga dapat diketahui apakah geninsert masuk atau tidak, memiliki copy numberyang besar, dan mudah dimodifikasi sesuaidengan tujuan tertentu.

  • Plasmid memiliki fungsi yang bisa dimanfaatkankeuntungannya, maka ada banyak cara yangdigunakan untuk mengisolasi plasmid tersebut.

    Plasmid yang diisolasi berasal dari bakteri.Proses ini dikenal sebagai proses minipreparation karena jumlahnya hanya sekitar 1-20g.

    Sedangkan untuk jumlah yang lebih besar (100-200g) digunakan midi preparation dan maxipreparation untuk jumlah yang lebih besar dari200 g.

  • Inti dari isolasi plasmid bakteri adalahmenghancurkan membran sel sehingga semuaorganel sel dapat keluar. Sehingga didapatkanDNA kromosomal serta DNA ekstra kromosmal(plasmid). Untuk memperoleh plasmid sajaharus dilakukan pemurnian dari debrismembran sel, organel sel, dan pengotor lainnya.

    Metode yang dapat digunakan untuk isolasiplasmid antara lain yaitu boiling lysis, lysiswithdetergent, mechanical lysis, alkaline lysis,dan enzimatic digestion.

  • Beberapa hal penting yang dapat menyebabkanplasmid dapat digunakan sebagai wahana (vektor)

    kloning, antara lain adalah :

    a. Plasmid mempunyai ukuran molekul yang kecil sehinggaDNA nya lebih mudah diisolasi dan dimanipulasi;

    b. DNA-nya berbentuk sirkuler sehingga DNA akan lebihstabil selama diisolasi secara kimia;

    c. Mempunyai titik ori (origin of replication) sehingga dapatmemperbanyak diri (bereplikasi) di dalam sel inangsecara otonomi;

    d. Mempunyai jumlah kopi yang banyak (multiple copy)sehingga terdapat di dalam sel dalam jumlah banyak danmembuat DNA lebih mudah diamplifikasi;

    e. Mempunyai penanda seleksi, yakni gen ketahananterhadap antibiotik tertentu sehingga lebihmemudahkan dalam mendeteksi plasmid yangmembawa gen tertentu.

  • Tahapan Isolasi DNA Plasmid(Brock, et al., 1994).

    Secara garis besar isolasi plasmid terdiri dari tiga tahapan kegiatan, yaitu :1. tahap kultivasi dan harvesting,2. tahap lisis dan3. tahap pemurnian DNA plasmid.

    Kultivasi yaitu memberikan kesempatan bagi bakteri untukmemperbanyak diri sehingga pada saat pemanenan didapatkan plasmiddalam jumlah yang banyak.

    Lisis (pemecahan dinding sel), membran sel bakteri tersusun atasmembran luar dan membran dalam, membran luar terdiri ataslipopolisakarida, protein, fosfolipid, lipoprotein, dan peptidoglikansedangkan membran dalam tersusun atas membran fosfolipid bilayeryang juga terintegrasi protein di dalamnya.

    Tahap pemurnian DNA plasmid meliputi proses neutralizer, presipitasi,dan pembilasan DNA plasmid.

  • 1. Kultivasi DNA Plasmid dimulai dengantahapan sebagai berikut:

    Bakteri ditumbuhkan pada medium LB, digojog pada suhu 370C,selama 1 malam.

    15 ml kultur disentrifugasi 3000 rpm,15 menit, pada suhu 40C.

    Supernatan dibuang, pada pellet ditambahkan 750 l buffer lisis (100mM Tris HClpH 8,100mM NaCl,50 mM EDTA,2% SDS ), lalu divortek.

    10 l ( 10 mg/ml) Proteinase-K ditambahkan.

    Diinkubasi pada suhu 550C selama 30 menit.

    Disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 rpm, selama 15 menit, pada suhu 40C.

    Dipindahkan supernatannya pada tabung eppendorf 1,5 ml.

    Kemudian ditambahkan 700 l phenol, digojog pelan.

    Disentrifugasi 12000 rpm selama 10 menit, lapisan atas dipindahkan dalamtabung eppendorf 1,5 ml.

    Ditambahkan etanol dingin, perbandingan 1:1 (v/v), dicampur pelan-pelansehingga timbul benang-benang halus DNA.

    Benang-benang halus DNA diambil dan dicuci dengan etanol 70%.

    Disentrifugasi 12000 rpm, 10 menit, supernatan dibuang, pelet dikeringkan.

    Ditambahkan TE, hingga volume 200 ml.

    Kemudian dilanjutkan dengan harvesting (pemanenan plasmid) sebanyak yang diperlukan.

  • 2. Tahap resuspensi dan lisis DNA plasmid

    Berikut ini adalah prosedur resuspensi dan lisis DNA plasmid: Diambil sebanyak 1-2 koloni bakteri dari lempeng agar, dipindahkan ke

    dalam tabung yang telah berisi 5 ml LB-medium dan antibiotik. Digojok kuat-kuat dalam shaker incubator 37oC, semalam. Disentrifugasi 12.000 rpm selama 10 menit. Supernatan dibuang, pelet diresuspensi dengan 100 ml Lysing solution 1,

    didiamkan dalam es selama 5 menit. Ditambahkan 200 ml Lysing solution 2, diinkubasi pada es selama 5

    menit. Ditambahkan 150 ml Lysing solution 3, dicampur dengan cara

    membolakbalikkan, diinkubasi dalam es selama 5 menit. Disentrifus dengan kecepatan 12.000 rpm selama 10 menit. Supernatan diambil dalam filter, pellet dibuang. Ditambah phenol CIAA sebanyak volume supernatan, dicampur dengan

    Vortek. Disentrifugasi dengan kecepatan 12.000 rpm selama 5 menit.

  • Senyawa-senyawa kimia

    Secara kimia lisis dinding sel dapat dilakukan dengan menambahkan senyawakimia seperti lisozim, EDTA (ethilendiamin tetraasetat), dan SDS (sodium dodesilsulfat).

    Dalam hal ini fungsi EDTA adalah sebagai perusak sel dengan cara mengikatmagnesium. Ion ini berfungsi untuk mempertahankan integritas sel maupunmempertahankan aktivitas enzim nuklease yang merusak asam nukleat.

    Adapun SDS yang merupakan sejenis deterjen dapat digunakan untuk merusakmembran sel. Ini semua menyebabkan sel menjadi lisis.

    Kotoran sel yang ditimbulkan akibat perusakan oleh EDTA dan SDS dibersihkandengan cara sentrifugasi, sehingga yang tertinggal hanya molekul nukleotida(DNA dan RNA). Untuk menghilangkan protein dari larutan, digunakan phenol(mengikat protein dan sebagian kecil RNA) dan chloroform (membersihkanprotein dan polisakarida dari larutan).

    Etanol berfungsi untuk memekatkan, memisahkan DNA dari larutan danmengendapkan DNA.

  • 3. Tahap pemurnian DNA plasmid

    Tahap ini meliputi proses berikut: Lapisan atas hasil dari tahap sebelumnya diambil, ditambahkan CIAA dengan

    perbandingan 1:1 (v/v).Dicampur dengan vortek. Disentrifugasi 12.000 rpm selama 5 menit, kemudian lapisan atas diambil. Supernatan ditransfer ke tabung yang baru kemudian dilakukan ekstraksi dengan

    PCI (fenol-kloroform-isoamil alkohol) untuk memisahkan kandungan lipid-protein dengan DNA.

    Fase air (supernatan) yang mengandung DNA di tambah RNase dan diinkubasipada 37C semalam.

    Ditambah 1/10 volume 3M Na asetat, dan 2 kali volume ethanol absolut dingin. Dicampur dengan dibolak-balik, didiamkan dalam -20oC selama 10 menit. Disentrifugasi 12.000 rpm selama 10 menit, lalu pellet dicuci dengan ethanol

    70%. Disentrifugasi 12.000 rpm selama 10 menit. Pellet dikeringkan, ditambah TE 50 l, masukkan ke dalam tabung. Tempatkan tabung berisi DNA plasmid pada es untuk digunakan lebih lanjut pada

    suhu - 200C. jika perlu DNA dapat dielektroforesis untuk menganalisis kemurnianDNA.

  • Fungsi Penambahan Senyawa

    a. Penambahan C-I dilakukan dua kali karena protein mungkin masihtersisa pada tube dari pembersihan dengan C-I pertama.

    b. Penambahan Na Asetat membuat konsentrasi garam tinggi dan singlestranded RNA tidak bisa larut pada keadaan tersebut. etanol absolutdingin akan mengendapkan DNA plasmid dan juga untuk membilas danmencuci plasmid.

    c. Penambahan garam berfungsi sebagai neutralize charge pada gulafosfat DNA. Ion-ion seperti kation (Na+ Mg2+) akan menyelimuti rantaiDNA yang bermuatan negatif. Jika di dalam air, gaya elektrostatikantara ion + (Na+) dan - (DNA) masih lemah karena sebagian rantaiDNA masih berikatan dengan air (ingat air memiliki 2 muatan + pada Hdan - pada O). Atau dapat dikatakan air punya konstanta dielektrikyang tinggi.

    d. Fungsi penambahan pelarut organik seperti etanol adalah untukmenurunkan konstanta dielektrik tersebut atau memperbanyak ikatanDNA dengan Na+ sehingga membuat DNA lebih mudah terpresipitasi.

  • Program Pascasarjana UNIMED

    Program Studi Pendidikan Biologi

    Mata Kuliah: Bioteknologi

    Dosen Pengampu: Dr. Fauziyah Harahap, M.Si

    By:

    Al Khudri Sembiring

    8136173001

    Kelas: A Semester II

  • Tahapan Isolasi DNA Plasmid metode alkaline

    lysis (Birnboim dan Dolly tahun 1979) (Nucleic Acids Res. 7, 1513-1523).

    1. Menyiapkan kultur bakteri Escherichia coli yang diinkubasi

    dalam suhu 370 C dan dalam waktu 1 malam.

    2. Mengambil 8 ml bakteri dalam kultur cair dengan

    menggunakan mikropipet.

    3. Memasukkan kultur bakteri ke dalam tabung eppendorf 15 ml.

    4. Mengendapkan bakteri dengan microsentrifuge dengan

    kecepatan 3500 rpm selam 10 menit sehingga terbentuk pelet

    dan supernatan.

    5. Membuang supernatan kemudian menambahkan 2 ml larutan

    A (EDTA dan Tris-HCl) ke dalam pelet.

  • Fungsi-fungsi Senyawa

    EDTA : Thrometamine ethylenediamine tetraacetic acid:

    sebagai kofaktor yang esensial bagi aktivitas Dnase dalam

    mencacah molekul DNA

    Tris HCL: Thrometamine HCL: Buffer menjaga pH,

    melindungi isi sel agar tidak lisis.

    SDS : Sodium dodesil sulfat : Mendenaturasi protein yang ada

    dalam lisat, dengan jalan memutuskan ikatan-katan non

    kovalen (terutama ikatan hidrogen) pada protein, sehingga

    kembali ke struktur primernya, sebagai rantai linier

    polipeptida.

    NaOH (sodium hidroksida) : Pemisahan DNA plasmid dari

    DNA kromosomal.

  • Tahapan Isolasi DNA Plasmid (Lanjutan)

    6. Memvortex campuran dengan kecepatan 3500 rpm.

    7. Menambahkan 2 ml larutan B (NaOH dan SDS) ke

    dalam campuran pelet dan larutan A. Kemudian dibolak-

    balik 4-6 kali.

    8. Menambahkan larutan C (Ka-Asetat) pada campuran

    pelet, larutan A, dan larutan B. Setelah itu

    memvortexnya dengan menggunakan microsentrifuge

    dengan kecepatan 3500 rpm selama 10 menit hingga

    terbentuk supernatan dan pelet.

    9. Mengambil supernatan sebanyak 4 ml dan memasukkan

    ke dalam tabung yang baru kemudian didiamkan selama

    1 malam

  • Tahap presipitasi

    1. Menambahkan 0,1 vol NaOAc dan 2,5 vol larutan

    ethanol absolut dingin ke dalam 4 ml supernatan yang

    telah didiamkan selama 1 malam.

    2. Menyimpannya ke dalam freezer dengan suhu -

    20C sampai -40C selama 1 jam.

    3. Mengendapkan DNA plasmid dengan disentrifuge

    dengan kecepatan 3500 rpm selama 15 menit.

    4. Membuang supernatan dan membalik botol konikel di

    atas tissue dan mendiamkannya selama 5 menit.

  • Tahap pembilasan

    1. Membilas DNA plasmid yang diperoleh dengan menambahkan 2 mlethanol 70 % pada pellet dan mendiamkankannya selama 5 menit.

    2. Membuang etanol 70 % dan membalik botol konikel di atas tissue sampaikering selama 5 menit.

    3. Menambahkan 50 mikrolit dH2O pada DNA plasmid dengan menyedot danmenyemprotkan kembali sebanyak 6 kali dengan mikropipet tip warnakuning sampai bercampur.

    4. Memipet larutan dengan mikropipet tip warna kuning dan memasukannyake dalam botol eppendorf kemudian dimasukkan ke dalam freezer.

    HASIL akhir

    1. Sentrifuge setelah inkubasi : Terbentuk dua lapisan yaitu supernatan yangberwarna keruh dan pellet yang berwarna kuning

    2. Setelah Penambahab larutan C : Terbentuk endapan putih

    3. Sentrifuge setelah penambahan larutan C : Terbentuk 3 lapisan. Lapisanbawah adalah pellet yang mengandung plasmid lapisan tengah adalahsupernatant, dan lapisan atas adalah debris molekul

  • Fungsi zat-zat

    Glukosa: berfungsi menjaga tekanan osmotik sel agar tidakpecah.

    FKI (Phenol : Chloroform : Isoamilalkohol) : Memisahkankandungan lipid, protein dari DNA, menghilangkankontaminan yg masih melekat

    NaOAc: menyesuaikan kondisi yang tepat bagi enzim agarbekerja secara maksimal dan menjaga keseimbanagan sel agartidak lisis

    Asam asetat : Menetralkan suasana basa yang diciptakan olehion hidroksida dari NaOH yang diberikan pada tahap lisissebelumnya

    ethanol absolut 70 % : memurnikan DNA

    mikrolit dH2O :

  • DAFTAR PUSTAKA

    Calladine, C. R., Horace R D., Ben F L., Andrew A T. 2004.

    Understanding DNA. Amsterdam : Academic Press.

    Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2002. Biologi

    5th ed. Jakarta :Erlangga.

    Lodish, H., Arnold B., S. Lawrence Z., Paul M., David B.

    James D. 2000. Molecular Cell Biology. Wh Freeman

    Company

    Suryani, Yoni dkk. 2007. Petunjuk Praktikum Biologi Sel Dan

    Molekuler. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

  • Isolasi DNA Plasmid

    ERLIA UTAMI PANJAITAN

    8136173009

    Kelas A 2013 Pendidikan Biologi

  • Plasmid adalah molekul DNA sirkular berukuran kecilyang terpisah dari kromsom. Palsmid ini ditemukan didlam bakteri dn ragi yang merupakan eukariotauniseluler. Plasmid dapat bereplikasi tanpa tergantungdengan genom sel yang lain dan kadang-kadangditransfer diantara sel-sel.

    DNA plasmid merupakan wadah yang digunakan untukkloning gen, sehingga DNA plasmid harus di pisahkandari DNA kromosom. DNA plasmid mempunyai ukuranyang jauh lebih kecil daripada DNA kromosom

    Isolasi DNA plasmid

  • Tahapan isolasi DNA plasmid

    1. Sampel berupa biakan Escherichia coli yang mengandung plasmid.2. Biakan E. Colli kemudian diisolasi dari cawan dantumbuhan di dalam 2 ml media LB (Luria Bertani) yang mengandung 100 ml/gr ampisilin di dalamshaker (250 rpm) pada suhu 37 0C selama satumalam.3. Diendapkan dengan sentrifugasi pada 10.000 rpm pada suhu 4 0C selama 10 menit4. Endapan bakteri disuspensikan dalam 300 l buffer suspensi sel (50mM Tris-HCl, pH 7,5, 10 mMEDTA).5. Dilakukan vortex.

  • Fungsi- fungsi Senyawa

    Luria Bertani medium yang mengandung Amphisilin ; bergunauntuk merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambatkontaminan yang peka.

    Larutan buffer ; untuk menjaga struktur DNA selamaproses penghancuran dan purifikasi sehinggamemudahkan dalam menghilangkan protein dan RNA serta mencegah aktivitas enzim pendegradasi DNA danmencegah perubahan pada molekul DNA. Tris HCl ; Thrometamine HCl; buffer menjaga pH, melindungiisi sel agar tidak lisis EDTA ; ethylenediamine tetraacetic acid: menginaktivasi enzimDNAse yang dapat mendenaturasi DNA yang di isolasi

  • 6. Bila sudah tidak ada endapan, dilisis denganmenggunakan 300 l buffer lisis7. Tabung reaksi di balik-balikkan 8x, dan di biarkan 1-2 menit.8. Setelah lisis campuran ditambakan 300 l buffer netralisasi dan dibalik-balikan kembali agar tercampur rata.9. Disentrifugasi pada kecepatan 14.000 rpm pada suhu 4 0C selama 20 menit.10. Cairan jernih di bagian atas di ambil dan dipindahkan ketabung ependorf yang bersih11. Cairan yang mengandung DNA plasmid diekstraksidengan fenol.12. Divortex

    Tahapan isolasi DNA plasmid (Lanjutan)

  • 13. Disentrifugasi lagi pada kecepatan 10.000 rpm dengan suhuruang selama 1-2 menit.14. Terbentuk dua fase yang dibatasi oleh dua lapisan putih yang sangat tipis15. cairan bagian atas dipindahkan ke tabung ependorf yang bersih atau yang baru16. Di tambah Rnase dan diinkubasi selama 30 menit pada suhu37 0C, untuk menghilangkan RNA.17. DNA plasmid diendapkan dengan sentrifugasi padakecepatan 15.000 rpm selama 20 menit.18. Endapan dibilas dengan etanol 70% dan disentrifugasi19. Endapan dikeringkan kemudian ditambah ddH2O dan Rnase.20. Endapan diinkubasi selama satu malam pada suhu 37 0C

    Tahapan isolasi DNA plasmid (Lanjutan)

  • Fenol ; memisahkan kandungan lipid , protein dariDNA, menghilangkan kontaminan yang masihmelekat RNAse ; enzim yang memisahkan DNA denganRNA, melisis RNA Etanol ; dilakukan pencucian dengan etanol, perlakuan tersebut bertujuan untuk menghilangkanresidu etanol dari pelet DNA. Larutan ddH2O dan RNAse : berfungsimenghilangkan sisa-sisa RNA untuk memperolehyang murni

    Fungsi- fungsi Senyawa

  • Metode elektroforesis

    1. mensuspensikan gel agarose didalam larutanpenyangga yang sesuai (TAE 1x) dengan konsentrasitertentu sesuai dengan kebutuhan di dalamerlenmeyer.2. Kemudian dipanaskan dengan microwave atauhot-plate hingga tidak terlihat lagi butiran agarose, dan dilarutkan menjadi jernih (transparan, tidakputih).3. Agarose dibiarkan dingin terlebih dahulu sambilmenyiapkan tempat untuk menuang gel (tray).4. Kemudian dipasang sisir pada tempat tersebut5. Setelah suhu turun, agarose dituangkan ke dalamtempat tersebut.

  • 6. Setelah beku, gel ditempatkan pada alat untukelektroforesis sedemikian rupa sehingga sisirterletak pada kutub negative7. dituangkan larutan penyangga TAE 1x sampai gel terendam8. Sisir diambil secara hati-hati, selanjutnya ditambahkanethidium bromida (EtBr) pada larutan penyangga sebagiapewarna DNA.9. DNA yang akan dimigrasi dicampur dengan larutanpewarna (loading dye) untuk menandai laju migrasi.10. Larutan DNA yang telah di campur loading dye dimasukkan ke dalam sumur pada gel agarosemenggunakan pipet mikro

    Metode elektroforesis (Lanjutan)

  • Fungsi- fungsi Senyawa

    TAE : Tris Asetat EDTA; memisahkan molekulDNA dan RNA

    etidhium bromida ; untuk membantuvisualisasi, karena etidhium bromida akanmemendarkan sinar UV

  • 11. Alat elektroforesis dihubungkan dengan alat catulistrik sedemikian sehingga kutub positif dihubungkandengan kutub positif dan kutub negatif dengan kutubnegatif.12. DNA bermigrasi dari kutub negatif ke kutub positif.13. Selanjutnya alat catu listrik dihidupkan pada 30-250 volt (tergantung dari besarnya DNA dan larutanpenyangga yang digunakan)14. Setelah cukup jauh bromfenol biru bermigrasi, catulistrik dimatikan.15. Kemudian gel diambil, dibilas dan diperiksa DNA yang bermigrasi dengan menggunakan sinar ultraviolet.

    Metode elektroforesis (Lanjutan)

  • ISOLASI DNA PLASMID

    ISOLASI DNA

    PLASMID

    DEWI SARTIKA SARI

    8136173004

    PROGRAM

    PASCASARJANA

    PENDIDIKAN BIOLOGI

  • DNA PLASMID

    Plasmid merupakan DNA ekstrakromosomal

    yang berbeda karakternya dengan DNA

    kromosomal, berupa DNA sirkuler yang terdapat

    di sitoplasma, beruntai ganda serta mampu

    secara independen bereplikasi.

    Plasmid memiliki ukuran yang relatif kecil dan

    terletak di luar kromosom dalam sel prokariot

    khususnya bakteri dan sel eukariot tingkat

    rendah seperti khamir.

  • TAHAP ISOLASI DNA PLASMID

    Pengamatan DNA plasmid dilakukan melalui

    proses :

    1. isolasi plasmid

    2. elektroforesis

    3. visualisasi menggunakan sinar ultraviolet

    (UV)

    (Yuwono, 2009)

  • ISOLASI DNA

    Prinsip Isolasi DNA

    Prinsip dasar isolasi total

    DNA/RNA

    dari jaringan adalah dengan

    memecah dan mengekstraksi

    jaringan tersebut sehingga

    akan

    terbentuk ekstrak sel yang

    terdiri DNA, RNA dan

    substansi dasar lainnya

    Isolasi DNA dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan DNA dari bahan lain seperti protein,lemak, dan karbohidrat.

    Isolasi

    Pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa dan protein

    EkstraksiMenghilangkan

    beberapa kontaminan seperti senyawa sekunder (fenol), polisakarida, RNA dan juga protein.

    Pemurnian

  • METODA

    ISOLASI DNA

    BAKTERI

    Kultur Bakteri

    (E.Coli)- Kultur selama 1 malam

    - Sentrifuge (mengambil kultur dan

    menghilangkan medium)

    Larutan I

    (glucose)

    Larutan II

    (NaOH & SDS)

    NaOH : merusak membran

    sel

    SDS : sabun untuk

    menghancurkan membran

    sel

    Larutan III

    (netralisasi)

    - sentrifuge

    Menggumpal & menyatu

    Supernatan

    (berisi DNA)

    Indikator untuk melihat

    lendir-lendir dimulut

    tabung yang menandakan

    bahwa bahwa membran sel

    telah terpecah

    Jika ada larutan

    berkonsentrasi

    tinggi masuk ke

    dalam sel, dengan

    sendirinya

    membran sel akan

    rusak

    - Treatment PCI (Phenol : Chloroform : Isoamyl

    alcohol)DNA bebas dari komponen

    lain

    + etanol 100% dan NaAc (membantu

    pengendapan)Pengendapan

    - Inkubasi

    - Cuci dengan EtOH

    70%

    - KeringkanDNA murni

  • TAHAPAN ISOLASI DNA PLASMID

    1. Sampel bakteri Escherichia coli yang diinkubasi

    dalam suhu 370 C dan dalam waktu 1 malam.

    2. Mengambil 8 ml bakteri dalam kultur cair

    dengan menggunakan mikropipet.

    3. Memasukkan kultur bakteri ke dalam tabung

    eppendorf 15 ml

    4. endapkan bakteri dengan microsentrifuge

    dengan kecepatan 3500 rpm selam 10 menit

    sehingga terbentuk pelet dan supernatan.

    5. supernatan dibuang, kemudian menambahkan

    2 ml larutan A (EDTA dan Tris-HCl) ke dalam

    pelet.

  • TAHAPAN ISOLASI DNA PLASMID

    6. Memvortex campuran dengan kecepatan 3500 rpm.

    7. Ditambahkan 2 ml larutan B (NaOH dan SDS) ke

    dalam campuran pelet dan larutan A. Kemudian

    dibolak-balik 4-6 kali

    8. Menambahkan larutan C (Ka-Asetat) pada campuran

    pelet, larutan A, dan larutan B. Setelah itu

    memvortexnya dengan menggunakan microsentrifuge

    dengan kecepatan 3500 rpm selama 10 menit hingga

    terbentuk supernatan dan pelet.

    9. Mengambil supernatan sebanyak 4 ml dan

    memasukkan ke dalam tabung yang baru kemudian

    didiamkan selama 1 malam

  • FUNGSI- FUNGSI SENYAWA

    EDTA : ethylenediami tetraacetic acid :

    Menginaktivasi enzime DNAse yang dapat

    mendenaturasi DNA yang diisolasi

    Tris-HCl ( Thrometamine HCL) : merupakan

    buffer yang menjaga pH, melindungi isi sel agar

    tidak lisis

    NaOH (Natrium Hidroksida) merupakan alkali

    yang berfungsi merusak membran sel

    SDS (sodium dodecyl sulfate): merupakan

    detergen, yang dapat melisis dinding sel dan

    mendenaturasi protein.

    Ka-Asetat (Kalium asetat) sebagai penetralisir

  • TAHAP PRESIPITASI (PENGENDAPAN)

    1. tambahkan 0,1 vol NaOAc dan 2,5 larutan

    ethanol absolut dingin ke dalam 4 ml supernatan

    yang telah didiamkan selama 1 malam.

    2.Simpan ke dalam freezer dengan

    suhu 20C sampai -40C selama 1 jam.

    3.Endapkan DNA plasmid dengan disentrifuge

    dengan kecepatan 3500 rpm selama 15 menit.

    4. Membuang supernatan dan membalik botol

    konikel di atas tissue dan mendiamkannya

    selama 5 menit.

  • FUNGSI ZAT

    NaOAc (Sodium Asetat ): sebagai senyawa

    berbentuk larutan untuk presipitasi yakni

    mengendapkan DNA.

    Ethanol untuk presipitasi DNA (pengendapan)

  • TAHAP PEMURNIAN.

    1. Membilas DNA plasmid yang diperoleh

    dengan menambahkan 2 ml ethanol 70 % pada

    pellet dan mendiamkankannya selama 5 menit.

    2. Membuang etanol 70 % dan membalik botol konikel

    di atas tissue sampai kering selama 5 menit.

    3. Menambahkan 50 mikrolit dH2O pada DNA

    plasmid dengan menyedot dan menyemprotkan

    kembali sebanyak 6 kali dengan mikropipet tip

    sampai bercampur.

    4. Menghisap larutan dengan mikropipet tip dan

    memasukannya ke dalam botol eppendorf kemudian

    dimasukkan ke dalam freezer.

  • FUNGSI ZAT-ZAT

    1. ethanol 70 % untuk membersihkan sisa-sisa

    larutan yang digunakan untuk mengendapkan

    plasmid sebelumnya sehingga dapat diperoleh

    plasmid yang murni.

    2. mikrolit dH2O berfungsi melarutkan DNA agar

    DNA yang diendapkan tercampur (Brown

    2010).

  • METODE POLYMERASE CHAIN REACTIONS

    (PCR)

    Sebanyak 33,6 mL ddH2O (Water Nucleus

    Free) dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf.

    Kemudian ditambahkan kromosom (template

    DNA)1 mL; primer forward 16s rRNA dan primer

    reserve 16s rRNA 2 mL;dNTP (10mM) 1 ml; 5 ml

    buffer (dapar) PCR dan Mg2+ (MgCl2)sebanyak 5

    mL.

    PCR (tahap denaturasi awal 94 0C selama

    dua menit; penempelan (annealing) 48 0C selama

    satu menit, extention 72 0C selama satu menit,

    reaksi dilakukan sebanyak 30 siklus).

  • ELEKTROFORESIS

    Produk PCR dielektroforesis dan hasil

    elektroforesis dilihat dibawah sinar UV 312 nm

    menggunakan alat transilluminatorUV (Cole-

    Palmer)

    Sebagai penampak bercak digunakan ethidium

    bromida.

  • Disusun oleh :

    Dian RamadhaniTanjung

    NPM : 8136173005

    Pendidikan Biologi A

    ISOLASI DNA PLASMID

  • PLASMID

    Plasmid adalah molekul DNA utas ganda sirkuler

    (tidak berujung) yang berukuran kecil yang terdapat di

    dalam sitoplasma dan dapat melakukan replikasi

    secara autonom

    Plasmid merupakan salah satu vektor pembawa

    molekul DNA di dalam proses rekayasa DNA melalui

    teknologi DNA rekombinan.

  • Beberapa hal yang dapat menyebabkan plasmid dapat

    digunakan sebagai wahana (vektor) kloning :

    Plasmid mempunyai ukuran molekul yang kecil sehinggaDNA nya lebih mudah diisolasi dan dimanipulasi;

    DNA-nya berbentuk sirkuler sehingga DNA akan lebih stabilselama diisolasi secara kimia;

    Mempunyai titik ori (origin of replication) sehingga dapatmemperbanyak diri (bereplikasi) di dalam sel inang secaraotonomi

    Mempunyai jumlah kopi yang banyak (multiple copy)sehingga terdapat di dalam sel dalam jumlah banyak danmembuat DNA lebih mudah diamplifikasi;

    Mempunyai penanda seleksi, yakni gen ketahanan terhadapantibiotik tertentu sehingga lebih memudahkan dalammendeteksi plasmid yang membawa gen tertentu.

  • TAHAPAN ISOLASI DNA PLASMID

    1. Tahap kultivasi dan harvesting

    2. Tahap resuspensi dan lisis DNA plasmid

    3. Tahap pemurnian DNA plasmid

  • Tahap kultivasi dan Harvesting

    Kultivasi yaitu memberikan kesempatan bagi bakteriuntuk memperbanyak diri sehingga pada saatpemanenan didapatkan plasmid dalam jumlah yangbanyak. Bakteri yang digunakan dalam praktikum iniadalah E. coli yang telah tersisipi plasmid.

  • Kultivasi dimulai dengan tahapan sebagai berikut:

    1. Bakteri ditumbuhkan pada medium LB, digojog pada suhu 370C,selama

    1 malam.

    2. 15 ml kultur disentrifugasi 3000 rpm,15 menit, pada suhu 40C.

    3. Supernatan dibuang, pada pellet ditambahkan 750 l buffer lisis (100mM Tris HCl pH 8,100mM NaCl,50 mM EDTA,2% SDS ), lalu divortek.

    4. 10 l ( 10 mg/ml) Proteinase-K ditambahkan.5. Diinkubasi pada suhu 550C selama 30 menit.

    6. Disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 rpm, selama 15 menit, pada

    suhu 40C.

    7. Dipindahkan supernatannya pada tabung eppendorf 1,5 ml.

    8. Kemudian ditambahkan 700 l phenol, digojog pelan.9. Disentrifugasi 12000 rpm selama 10 menit, lapisan atas dipindahkan

    dalam tabung eppendorf 1,5 ml.

    10. Ditambahkan etanol dingin, perbandingan 1:1 (v/v), dicampur pelan-

    pelansehingga timbul benang-benang halus DNA

    11. Benang-benang halus DNA diambil dan dicuci dengan etanol 70%.

    12. Disentrifugasi 12000 rpm, 10 menit, supernatan dibuang, pelet

    dikeringkan.

    13. Ditambahkan TE, hingga volume 200 ml.

  • Fungsi Zat Zat

    1. LB ( Lactose broth ) yang terdiri dari Pepton dan ekstrak beefmenyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri.Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapatdifermentasi untuk organisme koliform. Pertumbuhan denganpembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform.Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef;0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.

    2. Sentrifugasi adalah proses yang memanfaatkan gayasentrifugal untuk sedimentasi campuran dengan menggunakanmesin sentrifuga atau pemusing

    3. Tris HCl pH, NaCl, EDTA, SDS berfungsi untukmenghilangkan polisakarida sementara

  • 4. TE Buffer adalah campuran antara larutan Tris-HCl dengan

    EDTA pada konsentrasi tertentu berfungsi sebagai larutan

    penyangga , memiliki kapasitas buffering terendah tetapi

    memberikan resolusi terbaik untuk DNA yang lebih besar

    Kemudian dilanjutkan dengan harvesting (pemanenan plasmid)

    sebanyak yang diperlukan.

  • 2. Tahap Resuspensi dan Lisis DNA Plasmid

    Lisis (pemecahan dinding sel), membran sel bakteri tersusun atas

    membran luar dan membran dalam, membran luar terdiri atas

    lipopolisakarida, protein, fosfolipid, lipoprotein, dan peptidoglikan

    sedangkan membran dalam tersusun atas membran fosfolipid

    bilayer yang juga terintegrasi protein di dalamnya (Saunders and

    Parkers, 1999).

    Lisis dinding sel dapat dilakukan dengan menambahkan senyawa

    kimia seperti lisozim, EDTA (ethilendiamin tetraasetat), dan SDS

    (sodium dodesil sulfat).

  • Berikut ini adalah prosedur resuspensi dan lisis DNA plasmid:

    1. Diambil sebanyak 1-2 koloni bakteri dari lempeng agar, dipindahkan ke

    dalam tabung yang telah berisi 5 ml LB-medium dan antibiotik.

    2. Digojok kuat-kuat dalam shaker incubator 37oC, semalam.

    3. Disentrifugasi 12.000 rpm selama 10 menit.

    4. Supernatan dibuang, pelet diresuspensi dengan 100 ml Lysing solution

    1, didiamkan dalam es selama 5 menit.

    5. Ditambahkan 200 ml Lysing solution 2, diinkubasi pada es selama 5

    menit.

    6. Ditambahkan 150 ml Lysing solution 3, dicampur dengan cara

    membolakbalikkan, diinkubasi dalam es selama 5 menit.

    7. Disentrifus dengan kecepatan 12.000 rpm selama 10 menit.

    8. Supernatan diambil dalam filter, pellet dibuang.

    9. Ditambah phenol CIAA sebanyak volume supernatan, dicampur denga

    Vortek.

    10. Disentrifugasi dengan kecepatan 12.000 rpm selama 5 menit.

  • Fungsi Zat zat

    Dalam hal ini fungsi EDTA adalah sebagai perusak sel dengan cara mengikat

    magnesium yang berfungsi untuk mempertahankan integritas sel maupun

    mempertahankan aktivitas enzim nuklease yang merusak asam nukleat.

    Adapun SDS yang merupakan sejenis deterjen dapat digunakan untuk

    merusak membran sel yang menyebabkan sel menjadi lisis. Kotoran sel

    yang ditimbulkan akibat perusakan oleh EDTA dan SDS dibersihkan dengan

    cara sentrifugasi, sehingga yang tertinggal hanya molekul nukleotida (DNA

    dan RNA).

    Untuk menghilangkan protein dari larutan, digunakan phenol (mengikat

    protein dan sebagian kecil RNA) dan chloroform (membersihkan protein

    dan polisakarida dari larutan).

    Etanol berfungsi untuk memekatkan, memisahkan DNA dari larutan dan

    mengendapkan DNA.

  • 3. Tahap pemurnian DNA plasmid

    1. Lapisan atas hasil dari tahap sebelumnya diambil, ditambahkan

    CIAA dengan perbandingan 1:1 (v/v).

    2. Dicampur dengan vortek.

    3. Disentrifugasi 12.000 rpm selama 5 menit, kemudian lapisan atas

    diambil.

    4. Supernatan ditransfer ke tabung yang baru kemudian dilakukan

    ekstraksi dengan PCI (fenol-kloroform-isoamil alkohol) untuk

    memisahkan kandungan lipid-protein dengan DNA.

    5. Fase air (supernatan) yang mengandung DNA di tambah RNase

    dan diinkubasi pada 37C semalam.

    6. Ditambah 1/10 volume 3M Na asetat, dan 2 kali volume ethanol

    absolut dingin.

  • 7. Dicampur dengan dibolak-balik, didiamkan dalam -20oC

    selama 10 menit.

    8. Disentrifugasi 12.000 rpm selama 10 menit, lalu pellet

    dicuci dengan ethanol 70%.

    9. Disentrifugasi 12.000 rpm selama 10 menit.

    10. Pellet dikeringkan, ditambahTE 50 l, masukkan ke dalamtabung.

    11. Tempatkan tabung berisi DNA plasmid pada es untuk

    digunakan lebih lanjut pada suhu - 200C. jika perlu DNA

    dapat dielektroforesis untuk menganalisis kemurnian

    DNA.

  • Fungsi Zat zat

    Tahap pemurnian DNA plasmid meliputi proses neutralizer,

    presipitasi, dan pembilasan DNA plasmid.

    Penambahan C-I dilakukan dua kali karena protein mungkin

    masih tersisa pada tube dari pembersihan dengan C-I pertama.

    Penambahan Na Asetat membuat konsentrasi garam tinggi dan

    single stranded RNA tidak bisa larut pada keadaan tersebut.

    etanol absolut dingin akan mengendapkan DNA plasmid dan

    juga untuk membilas dan mencuci plasmid.

  • Penambahan garam berfungsi sebagai neutralize charge pada

    gula fosfat DNA. Ion-ion seperti kation (Na+ Mg2+) akan

    menyelimuti rantai DNA yang bermuatan negatif.

    Fungsi penambahan pelarut organik seperti etanol adalah untuk

    menurunkan konstanta dielektrik tersebut atau memperbanyak

    ikatan DNA dengan Na+ sehingga membuat DNA lebih mudah

    terpresipitasi.

  • Uji Kuantitas

    Uji Kuantitas DNA dilakukan dengan spektrofotometer UV

    dengan panjang gelombang 256 nm (260 nm). Kualitas DNA

    yang berhubungan dengan kemurnian terhadap kontaminan

    protein dapat dilihat dari perbandingan absorbansi suspensi DNA

    pada panjang gelombang 260 nm terhadap 280 nm. Rasio

    OD260/OD280 antara 1,8-2,0 mencerminkan DNA yang relatif

    murni dan terbebas dari kontaminan protein. Nilai absorbansi

    pada panjang gelombang 260 nm dapat dikonversikan menjadi

    konsentrasi, yaitu nilai 1 pada OD260 = 50 ug DNA utas ganda

    tiap ml (Suharsono danWidyastuti, 2006)

  • Uji Kulitas

    Uji Kualitas DNA dilakukan dengan elektroforesis. DNA yang

    terdapat di gel diwarnai dengan ethidium bromida (EtBr),

    kemudian dilihat di atas sinar ultra violet

    Sebelum dilakukan elektroforesis, suspensi DNA terlebih dahulu

    harus ditambahkan loading buffer (dye)

    Pembacaan pita DNA di dalam gel yang telah diwarnai dengan

    ethidium bromida di atas lampu UV yang dibandingkan dengan

    DNA standar

  • PCR

    Sebanyak 5l komposisi PCR koloni yang telah dimix dengan

    0,3 l primer L1 dan 0,3l primer L2, selama dalam mesin

    PCR dilakukan pradenaturasi pada suhu 95C selama 5 menit,

    berlanjut terjadinya denaturasi selama 5 menit, proses

    annealing pada suhu 52C selama 30 menit, kemudian

    extension 72C selama 2 menit dan proses akhir selama 10

    menit.

  • Restriksi

    Enzim restriksi endonuklease (enzim restriksi) mengenali

    urutan nukleotida spesifik dan memotong DNA pada posisi di

    antara atau di luar sekuen yang dikenalinya tersebut.

    Enzim yang digunakan dalam isolasi DNA plasmid adalah

    Enzyme tipe II yang menghasilkan fragmen-fragmen tertentu

    dengan pola pita-pita yang spesifik pada gel agarosa.

    Satu unit enzim restriksi akan memotong 1 ug DNA secara

    sempurna dalam 50 ul reaksi selama 1 jam.

  • Digesti dengan Enzim Restriksi pada Pemetaan DNA

    Plasmid

    Sebanyak 5-10 ug DNA plasmid yang akan dipotong menjadi fragmen-

    fragmen, 2 ul larutan penyangga reaksi 10x (10%), 1 ul enzim restriksi (10

    unit/ul) dan dH2O hingga volume larutan menjadi 20 ul dimasukkan ke

    dalam tabung eppendorf 500 ul (dengan urutan: dH2O, larutan penyangga,

    DNA plasmid, enzim).

    Kemudian larutan diinkubasi selama 1 jam pada suhu 37C

    Bila DNA belum terpotong sempurna, waktu inkubasi dan/enzim restriksi

    ditambahkan lagi.

    Bila telah terpotong, aktivitas enzim dihentikan dengan memanaskan larutan

    DNA pada suhu 65-70C.

    Enzim-enzim restriksi yang digunakan antara lain: 1. NotI, 2. EcoRI, 3.

    HindIII, 4. SacI, 5. EcoRI dan HindIII, 6. HindIII dan SacI, 7. NotI dan

    HindIII, 8. NotI dan EcoRI.

  • ISOLASI DNA PLASMIDM. K : BIOTEKNOLOGI

    JHONAS DONGORAN ( 8136173010 )PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI ( Kelas- A )PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NEGERI MEDAN2014

  • ISOLASI DNADNA merupakan suatu materi genetik yang terbentuk dari dua

    kelompok basa yang berbeda yang mengandung nitrogen, yaitu purin

    dan pirimdin.

    DNA terdapat di dalam setiap sel makhluk hidup yang sangat

    berperan penting sebagai pembawa informasi hereditas yang

    menentukan stuktur protein dan proses metabolisme lain.

    Isolasi DNA adalah memisahkan DNA kromosom atau DNA genom

    dari komponen-komponen sel lain. Sumber DNA bisa dari tanaman,

    kultur mikroorganise, atau sel manusia.

  • PLASMID

    PLASMID :

    Molekul DNA utas ganda sirkular, berukuran kecil yang

    terdapat di dalam sitoplasma dan dapat melakukan

    replikasi secara autonom

  • KARAKTER PLASMID

    1. Dapat melakukan replikasi

    2. Terdapat di luar kromosom

    3. Secara genetik dapat ditransfer dengan stabil

    1 sel 1 plasmid

  • KELOMPOK PLASMID

    1. Plasmid F (fertilitas) ---- gen tra (konjugasi)

    2. Plasmid R (resisten) ---- antibiotik, L.B.

    3. Plasmid dengan penyandi toksin dan bakteriosin

    4. Plasmid degradatif ---- metabolisme mol. organik (Pseudomonas putida)

    5. Plasmid virulensi ---- patogenitas sel inang (Agrobacterium tumifaciens)

  • Isolasi DNA Plasmid

    Isolasi DNA plasmid adalah menghancurkan membran

    sel sehingga semua organel sel dapat keluar, sehingga

    didapatkan DNA kromosomal serta DNA

    ekstrakromosmal (plasmid).

    Metode yang digunakan untuk isolasi plasmid, yaitu

    boiling lysis, lysis with detergent, mechanical lysis,

    alkaline lysis, dan enzimatic digestion. Metode yang

    paling banyak digunakan dalam isolasi ini adalah metode

    alkaline lysis.

  • Tahapan Isolasi DNA Plasmid

    1) Tahap kultivasi dan harvesting

    Kultivasi yaitu memberikam kesempatan bagi

    bakteri untuk memperbanyak diri sehingga

    pada saat pemanenan didapatkan plasmid

    dalam jumlah yang banyak.

  • Kultivasi dimulai dengan tahapan sebagai berikut:

    - Bakteri ditumbuhkan pada medium LB, digojog pada suhu 370C,selama 1 malam.

    - 15 ml kultur disentrifugasi 3000 rpm,15 menit, pada suhu 40C.

    - Supernatan dibuang, pada pellet ditambahkan 750 l buffer lisis (100mM Tris HCl pH 8,100mM NaCl,50 mM EDTA,2% SDS ), lalu divortek.

    - 10 l ( 10 mg/ml) Proteinase-K ditambahkan.- Diinkubasi pada suhu 550C selama 30 menit.

    - Disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 rpm, selama 15 menit, pada suhu 40C.

    - Dipindahkan supernatannya pada tabung eppendorf 1,5 ml.

    - Kemudian ditambahkan 700 l phenol, digojog pelan.- Disentrifugasi 12000 rpm selama 10 menit, lapisan atas dipindahkan dalam tabung

    eppendorf 1,5 ml.

    - Ditambahkan etanol dingin, perbandingan 1:1 (v/v), dicampur pelan-pelansehingga timbul

    benang-benang halus DNA.

    - Benang-benang halus DNA diambil dan dicuci dengan etanol 70%.

    - Disentrifugasi 12000 rpm, 10 menit, supernatan dibuang, pelet dikeringkan.

    - Ditambahkan TE, hingga volume 200 ml.

    Kemudian dilanjutkan dengan harvesting (pemanenan plasmid) sebanyak yang diperlukan.

  • 2) Tahap resuspensi dan lisis DNA plasmid

    Lisis (pemecahan dinding sel), membran sel bakteri tersusun atas membran luar

    dan membran dalam, membran luar terdiri atas lipopolisakarida, protein, fosfolipid,

    lipoprotein, dan peptidoglikan sedangkan membran dalam tersusun atas membran

    fosfolipid bilayer yang juga terintegrasi protein di dalamnya (Saunders and

    Parkers, 1999). Secara kimia lisis dinding sel dapat dilakukan dengan

    menambahkan senyawa kimia seperti lisozim, EDTA (ethilendiamin tetraasetat), dan

    SDS (sodium dodesil sulfat). Dalam hal ini fungsi EDTA adalah sebagai perusak sel

    dengan cara mengikat magnesium. Ion ini berfungsi untuk mempertahankan

    integritas sel maupun mempertahankan aktivitas enzim nuklease yang merusak

    asam nukleat. Adapun SDS yang merupakan sejenis deterjen dapat digunakan untuk

    merusak membran sel. Untuk menghilangkan protein dari larutan, digunakan

    phenol (mengikat protein dan sebagian kecil RNA) dan chloroform (membersihkan

    protein dan polisakarida dari larutan). Etanol berfungsi untuk memekatkan,

    memisahkan DNA dari larutan dan mengendapkan DNA.

  • Berikut ini adalah prosedur resuspensidan lisis DNA plasmid:

    Diambil sebanyak 1-2 koloni bakteri dari lempeng agar, dipindahkan ke dalam tabung

    yang telah berisi 5 ml LB-medium dan antibiotik.

    Digojok kuat-kuat dalam shaker incubator 37oC, semalam.

    Disentrifugasi 12.000 rpm selama 10 menit.

    Supernatan dibuang, pelet diresuspensi dengan 100 ml Lysing solution 1, didiamkan

    dalam es selama 5 menit.

    Ditambahkan 200 ml Lysing solution 2, diinkubasi pada es selama 5 menit.

    Ditambahkan 150 ml Lysing solution 3, dicampur dengan cara membolakbalikkan,

    diinkubasi dalam es selama 5 menit.

    Disentrifus dengan kecepatan 12.000 rpm selama 10 menit.

    Supernatan diambil dalam filter, pellet dibuang.

    Ditambah phenol CIAA sebanyak volume supernatan, dicampur dengan

    Vortek.

    Disentrifugasi dengan kecepatan 12.000 rpm selama 5 menit.

  • 3) Tahap pemurnian DNA plasmid

    Tahap pemurnian DNA plasmid meliputi proses neutralizer, presipitasi, dan

    pembilasan DNA plasmid. penambahan C-I dilakukan dua kali karena

    protein mungkin masih tersisa pada tube dari pembersihan dengan C-I

    pertama. Penambahan Na Asetat membuat konsentrasi garam tinggi dan

    single stranded RNA tidak bisa larut pada keadaan tersebut. etanol absolut

    dingin akan mengendapkan DNA plasmid dan juga untuk membilas dan

    mencuci plasmid. Penambahan garam berfungsi sebagai neutralize charge

    pada gula fosfat DNA. Ion-ion seperti kation (Na+ Mg2+) akan menyelimuti

    rantai DNA yang bermuatan negatif. Jika di dalam air, gaya elektrostatik

    antara ion + (Na+) dan - (DNA) masih lemah karena sebagian rantai DNA

    masih berikatan dengan air (ingat air memiliki 2 muatan + pada H dan -

    pada O). Atau dapat dikatakan air punya konstanta dielektrik yang tinggi.

    Fungsi penambahan pelarut organik seperti etanol adalah untuk

    menurunkan konstanta dielektrik tersebut atau memperbanyak ikatan DNA

    dengan Na+ sehingga membuat DNA lebih mudah terpresipitasi.

  • Tahap pemurnian meliputi sebagaiberikut :

    Lapisan atas hasil dari tahap sebelumnya diambil, ditambahkan CIAA dengan

    perbandingan 1:1 (v/v).

    Dicampur dengan vortek.

    Disentrifugasi 12.000 rpm selama 5 menit, kemudian lapisan atas diambil.

    Supernatan ditransfer ke tabung yang baru kemudian dilakukan ekstraksi dengan PCI

    (fenol-kloroform-isoamil alkohol) untuk memisahkan kandungan lipid-protein dengan DNA.

    Fase air (supernatan) yang mengandung DNA di tambah RNase dan diinkubasi pada

    37C semalam.

    Ditambah 1/10 volume 3M Na asetat, dan 2 kali volume ethanol absolut dingin.

    Dicampur dengan dibolak-balik, didiamkan dalam -20oC selama 10 menit.

    Disentrifugasi 12.000 rpm selama 10 menit, lalu pellet dicuci dengan ethanol 70%.

    Disentrifugasi 12.000 rpm selama 10 menit.

    Pellet dikeringkan, ditambah TE 50 l, masukkan ke dalam tabung.

    Tempatkan tabung berisi DNA plasmid pada es untuk digunakan lebih lanjut pada suhu -

    200C. jika perlu DNA dapat dielektroforesis untuk menganalisis kemurnian DNA.

  • Fungsi-fungsi Zat / Senyawa

    EDTA (ethilendiamin tetraasetat), dan SDS (sodium dodesil

    sulfat). fungsi EDTA adalah sebagai perusak sel dengan cara

    mengikat magnesium. Ion ini berfungsi untuk mempertahankan

    integritas sel maupun mempertahankan aktivitas enzim

    nuklease yang merusak asam nukleat. Adapun SDS yang

    merupakan sejenis deterjen dapat digunakan untuk merusak

    membran sel. Ini semua menyebabkan sel menjadi lisis. Untuk

    menghilangkan protein dari larutan, digunakan phenol (mengikat

    protein dan sebagian kecil RNA) dan chloroform (membersihkan

    protein dan polisakarida dari larutan). Etanol berfungsi untuk

    memekatkan, memisahkan DNA dari larutan dan mengendapkan

    DNA.

  • Lanjutan,,,!!!

    Na Asetat

    Fungsinya membuat konsentrasi garam tinggi dan single

    stranded RNA tidak bisa larut pada keadaan tersebut. etanol

    absolut dingin akan mengendapkan DNA plasmid dan juga untuk

    membilas dan mencuci plasmid.

    Penambahan garam berfungsi sebagai neutralize charge

    pada gula fosfat DNA. Ion-ion seperti kation (Na+ Mg2+) akan

    menyelimuti rantai DNA yang bermuatan negatif. Jika di dalam

    air, gaya elektrostatik antara ion + (Na+) dan - (DNA) masih

    lemah karena sebagian rantai DNA masih berikatan dengan air

    (ingat air memiliki 2 muatan + pada H dan - pada O).

  • Lanjutan,,,!!!

    Fungsi penambahan pelarut organik seperti

    etanol adalah untuk menurunkan konstanta

    dielektrik tersebut atau memperbanyak ikatan

    DNA dengan Na+ sehingga membuat DNA lebih

    mudah terpresipitasi.

  • SELESAITERIMAKASIH

  • Tahapan Isolasi DNA Plasmid dari Bakteri

    Escherchia Coli

    Oleh:

    Maiderawati (8136173012)

    Program Studi Pendidikan Biologi

    Program Pascasarjana

    Universitas Negeri Medan

    2014

    Dosen Pengampu:

    Dr. Fauziyah Harahap, M.Si

  • Isolasi DNA adalah proses pemisahan molekul DNA darimolekul-molekul lain di inti sel.

    Plasmid merupakan DNA ekstrakromosom yang dikenal padabakteri, berutas ganda, dan berbentuk sirkuler (Jusuf, 2001).Plasmid memiliki ukuran yang relatif kecil dan terletak diluar kromosom dalam sel prokariot khususnya bakteri dansel eukariot tingkat rendah seperti khamir. Plasmidmengalami duplikasi sebelum pembelahan sel inang.Plasmid biasanya digunakan dalam teknologi DNArekombinan menggunakan Escherichia coli sebagai inangsehingga dalam rekayasa genetika, plasmid seringdigunakan sebagai vektor untuk membawa gen-gen tertentuyang diinginkan ke dalam suatu sel inang.

  • Tahapan Isolasi DNA plasmid dari bakteri

    Escherchia coli

    Tahap isolasi

    1. Menyiapkan kultur bakteri Escherichia coli yang diinkubasi dalam suhu 370 C

    dan dalam waktu 1 malam.

    2. Mengambil 8 ml bakteri dalam kultur cair dengan menggunakan mikropipet.

    3. Memasukkan kultur bakteri ke dalam tabung eppendorf 15 ml.

    4. Mengendapkan bakteri dengan microsentrifuge dengan kecepatan 3500 rpm

    selam 10 menit sehingga terbentuk pelet dan supernatan.

    5. Membuang supernatan kemudian menambahkan 2 ml larutan A (EDTA dan Tris-

    HCl) ke dalam pelet.

    6. Memvortex campuran dengan kecepatan 3500 rpm.

    7. Menambahkan 2 ml larutan B (NaOH dan SDS) ke dalam campuran pelet dan

    larutan A. Kemudian dibolak-balik 4-6 kali.

    8. Menambahkan larutan C (Ka-Asetat) pada campuran pelet, larutan A, dan larutan

    B. Setelah itu memvortexnya dengan menggunakan microsentrifuge dengan

    kecepatan 3500 rpm selama 10 menit hingga terbentuk supernatan dan pelet.

    9. Mengambil supernatan sebanyak 4 ml dan memasukkan ke dalam tabung yang

    baru kemudian didiamkan selama 1 malam.

  • Fungsi Zat-zat

    o EDTA dapat berfungsi sebagai penghambat DNAse yang dapat

    mendenaturasi DNA dan sebagai pengkhelat magnesium yang

    berperan dalam merusak stabilitas membran plasma sehingga

    membran plasma menjadi tidak stabil.

    o Tris-HCl menjaga pH larutan sehingga DNA tetap terjaga pada

    pH nya.

    o NaOH untuk mendenaturasi DNA genomik (kromosomal) dan

    mulai menghidrolisis RNA.

    o SDS berfungsi untuk menghancurkan membran sel dan

    mendenaturasi protein

    o kalium asetat (Ka-Asetat) menyebabkan renaturasi plasmid

  • Tahapan DNA plasmid (Lanjutan)

    Tahap presipitasi

    1. Menambahkan 0,1 vol NaOAc dan 2,5 vol larutan

    ethanol absolut dingin ke dalam 4 ml supernatan yang telah

    didiamkan selama 1 malam.

    2. Menyimpannya ke dalam freezer dengan suhu -20C sampai -

    40C selama 1 jam.

    3. Mengendapkan DNA plasmid dengan disentrifuge dengan

    kecepatan 3500 rpm selama 15 menit.

    4. Membuang supernatan dan membalik botol konikel di atas

    tissue dan mendiamkannya selama 5 menit.

  • Fungsi Zat-zat

    o NaOAc adalah garam buffer yang membantu proses

    pengendapan.

    o Ethanol absolut berguna untuk mengendapkan

    plasmid karena perbedaan polaritas.

  • Tahapan Isolasi DNA Plasmid (Lnjutan)

    Tahap pembilasan

    1. Membilas DNA plasmid yang diperoleh dengan

    menambahkan 2 ml ethanol 70 % pada pellet dan

    mendiamkankannya selama 5 menit.

    2. Membuang etanol 70 % dan membalik botol konikel di atas

    tissue sampai kering selama 5 menit.

    3. Menambahkan 50 mikrolit dH2O pada DNA plasmid dengan

    menyedot dan menyemprotkan kembali sebanyak 6 kali

    dengan mikropipet tip warna kuning sampai bercampur.

    4. Memipet larutan dengan mikropipet tip warna kuning dan

    memasukannya ke dalam botol eppendorf kemudian

    dimasukkan ke dalam freezer.

  • Fungsi Zat-zat

    o Ethanol 70 % berfungsi untuk membersihkan sisa-

    sisa larutan yang digunakan untuk mengendapkan

    plasmid sebelumnya sehingga dapat diperoleh

    plasmid yang murni.

    o dH2O steril yang berfungsi untuk melarutkan DNA

    plasmid.

  • Daftar Pustaka

    Akmalia, L. 2012. Tahapan DNA plasmid dari bakteri Escherchia coli, (Online),

    (http://lulluakmalia.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikum-bio-logi-sel-uler-mol.html, diakses 14 Januari

    2014).

    Febrina, G, Dkk. 2011. Isolasi DNA Plasmid, (Online), (http://kampungbiologi.blogspot.com/2011/10/isolasi-

    dna-plasmid.html, diakses 14 Januari 2014).

    Lab Biomol. 2011. Isolasi DNA, (Online), (http://labbiomol.blogspot.com/2012/12/v-

    behaviorurldefaultvmlo_17.html, diakses 14 Januari 2014).

    Mubin, A.M. 2013. Isolasi Plasmid Dna Bakteri (E. coli), (Online),

    (http://duniapeternakanunram.blogspot.com/2013/12/tugas-pengantar-bioteknologi-isolasi_1580.html,

    diakses 14 Januari 2014).

    Prima. 2011. Isolasi Plasmid Dan Elektroforesis, (Online), (http://prima31.wordpress.com/2011/03/18/isolasi-

    plasmid-dan-elektroforesis/, diakses 14 Januari 2014).

    Waliyuddin , M. 2013. Isolasi Dan Pemurnian Dna Plasmid, (online),

    (http://muhammadwaliyuddin10.blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-tanisolasi-dan.html, diakses 14

    Januari 2014)

  • ISOLASI DNA PLASMID

    OLEH : SISKA OBERLINA PURBA

    NIM : 813 6173014

    DOSEN PENGAMPU :

    Dr. FAUZIYAH HARAHAP, M.Si

    PROGRAM PASCA SARJANA

    PENDIDIKAN BIOLOGI

    UNIVERSITAS NERGERI MEDAN

    2014

  • Plasmid merupakan salah satu vektor

    pembawa molekul DNA di dalam proses

    rekayasa DNA melalui teknologi DNA

    rekombinan. Plasmid banyak sekali

    digunakan dalam pengklonan DNA, karena

    relatif mudah dalam penanganannya.

    Plasmid adalah molekul DNA utas ganda

    sirkuler (tidak berujung) yang berukuran

    kecil yang terdapat di dalam sitoplasma dan

    dapat melakukan replikasi secara autonom

    (Suharsono dan Widyastuti, 2006).

  • Beberapa hal penting yang dapat menyebabkan plasmid

    dapat digunakan sebagai wahana (vektor) kloning, antara

    lain adalah :

    a). plasmid mempunyai ukuran molekul yang kecil sehingga

    DNA nya lebih mudah diisolasi dan dimanipulasi;

    b). DNA nya berbentuk sirkuler sehingga DNA akan lebih

    stabil selama diisolasi secara kimia;

    c). mempunyai titik ori (origin of replication) sehingga dapat

    memperbanyak diri (bereplikasi) di dalam sel inang secara

    otonomi;

    d). mempunyai jumlah kopi yang banyak (multiple copy)

    sehingga terdapat di dalam sel dalam jumlah banyak dan

    membuat DNA lebih mudah diamplifikasi;

    e). mempunyai penanda seleksi, yakni gen ketahanan terhadap

    antibiotik tertentu sehingga lebih memudahkan dalam

    mendeteksi plasmid yang membawa gen tertentu (Brock, et

    al., 1994).

  • Tahapan Isolasi Plasmid pada Bakteri E.Coli

    Secara garis besar isolasi plasmid terdiri dari tiga tahapan kegiatan,

    yaitu

    tahap kultivasi dan harvesting, yakni memberikam kesempatan

    bagi bakteri untuk memperbanyak diri sehingga pada saat

    pemanenan didapatkan plasmid dalam jumlah yang banyak .

    tahap lisis (pemecahan dinding sel), membran sel bakteri tersusun

    atas membran luar dan membran dalam, membran luar terdiri atas

    lipopolisakarida, protein, fosfolipid, lipoprotein, dan peptidoglikan

    sedangkan membran dalam tersusun atas membran fosfolipid

    bilayer yang juga terintegrasi protein di dalamnya (Saunders and

    Parkers, 1999). Secara kimia lisis dinding sel dapat dilakukan

    dengan menambahkan senyawa kimia seperti lisozim, EDTA

    (ethilendiamin tetraasetat), dan SDS (sodium dodesil sulfat).

    tahap pemurnian DNA plasmid menghilangkan protein dari

    larutan, digunakan phenol (mengikat protein dan sebagian kecil

    RNA) dan chloroform (membersihkan protein dan polisakarida

    dari larutan).

  • Sambungan...

    Satu koloni bakteri E. coli yang mengandung plasmid

    ditumbuhkan dalam 10 ml media LB (bacto tryptone 10g/l,

    bacto-yeast extract 5g/l, NaCl 10 g/l) lalu diinkubasi di atas

    shaker dengan kecepatan 250 rpm pada suhu 37C selama

    semalam.

    Kemudian 1,5 ml kultur dipindahkan ke dalam tabung 1,5 ml

    lalu diendapkan dengan sentrifugasi 10.000 rpm (Tomy

    MRX-150) 4C selama 10 menit. Lalu endapan bakteri

    disuspensikan ke dalam 100 ul buffer suspensi sel (Tris HCl

    pH 7.5 + EDTA) dan di-vortex.

    Kemudian ditambah 200 ul buffer lisis (0.2M NaOH, 1%

    SDS). Suspensi dihomogenkan dengan membolak-balik

    tabung (6-8kali) lalu didiamkan 3 menit.

    Buffer netralisasi (1,32M Na-asetat pH 4,8) ditambahkan

    sebanyak 300 ul dan dihomogenkan dengan membolak-balik

    tabung. Setelah itu, dilakukan sentrifugasi 10.000 rpm 4C

    selama 10 menit.

  • Supernatan ditransfer ke tabung yang baru kemudian

    dilakukan ekstraksi dengan PCI (fenol-kloroform-isoamil

    alkohol) untuk memisahkan kandungan lipid-protein

    dengan DNA. Fase air (supernatan) yang mengandung

    DNA di tambah RNase dan diinkubasi pada 37C

    semalam.

    Kemudian DNA diendapkan dengan penambahan Na-

    asetat pH 5,2 sehingga larutan menjadi netral dan etanol

    absolut untuk mengikat air.

    Setelah diinkubasi pada 30C selama 2 jam, dilakukan

    sentrifugasi 10.000 rpm 4C selama 10 menit.

    Pelet dibilas dengan etanol 70% kemudian disentrifugasi

    kembali 10.000 rpm selama 10 menit pada 4C.

    Supernatan dibuang dan pelet dikeringkan. Selanjutnya

    pelet dilarutkan ke dalam buffer TE (Tris-HCl pH 8 10

    mM, EDTA 1 mM).

  • Fungsi Zat-zat

    EDTA adalah sebagai perusak sel dengan cara mengikat

    magnesium. Ion ini berfungsi untuk mempertahankan

    integritas sel maupun mempertahankan aktivitas enzim

    nuklease yang merusak asam nukleat.

    Buffer TE Tris-HCl menjaga pH larutan sehingga DNA

    tetap terjaga pada pH nya.

    SDS yang merupakan sejenis deterjen dapat digunakan

    untuk merusak membran sel atau DNA (DNA double strain

    menjadi single strain).

    NaOH untuk mendenaturasi DNA genomik (kromosomal)

    dan mulai menghidrolisis RNA. Sehingga DNA

    kromosomal akan kehilangan bentuknya setelah

    terdenaturasi dan yang dapat diperoleh setelah proses ini

    kemungkinan besar adalah DNA plasmid.

  • Sambungan...

    PCI (Phenol-Chloroform-Isoamyl Alcohol) dengan tujuan

    untuk memisahkan antara DNA dan komponen lainnya

    dimana Phenol-Chloroform berfungsi sebagai pelarut dari

    senyawa organik dan komponen lipid.

    RNase dapat diberikan untuk menghilangkan sisa-sisa

    fragmen RNA.

    natrium acetat untuk menciptakan kondisi netral dan

    alcohol untuk mengikat air yang sebelumnya terikat pada

    DNA sehingga DNA mengendap dengan sentrifugasi.

    phenol (mengikat protein dan sebagian kecil RNA) dan

    chloroform (membersihkan protein dan polisakarida dari

    larutan).

    Etanol berfungsi untuk memekatkan, memisahkan DNA

    dari larutan dan mengendapkan DNA (Muladno, 2002).

  • Analisis Kemurnian DNA dan Kuantifikasi

    DNA dengan Spektrofotometer

    Suspensi DNA plasmid diencerkan dengan

    mengambil 1 ul dalam 99 ul H2O atau TE.

    Suspensi DNA yang telah diencerkan dibaca

    absorbansinya pada panjang gelombang 260 nm

    dan 280 nm. Nilai absorbansi pada panjang

    gelombang 260 nm dikonversikan ke dalam

    konsentrasi, yaitu 1 OD260 = 50 ug DNA utas

    ganda tiap ml. Untuk mengetahui kemurnian DNA

    terhadap kontaminan protein, nilai absorbansi 260

    nm dibandingkan dengan nilai absorbansi 280 nm.

  • Analisis Kualitatif dan Kuantifikasi DNA dengan

    Elektroforesis Gel Agarosa

    Gel agarose 1% dibuat dengan mensuspensikan agarose ke dalam

    buffer TAE 1x (Tris-HCl pH 8,3 40 mM, asam asetat pekat 1,98 mM,

    EDTA 1 mM) atau TBE 1x (Tris-HCl 100 mM, asam borat 83 mM,

    EDTA 1 mM), dipanaskan hingga jernih dengan microwave.

    Setelah suhu tidak terlalu panas (60C), gel dicetak dengan

    menggunakan gel tray (cetakan gel) dan dipasang sisir untuk membuat

    sumuran, lalu dibiarkan beku. Sisir dilepas kemudian gel dipindah ke

    dalam electrophoresis chamber. Sebanyak 1-2 ul DNA dicampur

    dengan larutan pewarna (loading dye; bromofenol biru 0,25%, xylene

    cyanol FF 0,25%, sukrosa 40%).

    Kemudian sampel DNA tersebut serta penanda kuantitas (marker,

    yang dipotong dengan enzim HindIII) diaplikasikan pada gel agarosa.

    DNA dimigrasikan kemudian setelah selesai migrasi, direndam

    dengan larutan etidium bromide, dan dilihat di atas UV setelah dicuci

    dengan H2O. Jumlah DNA dianalisis dengan membandingkan antara

    pendaran pita DNA plasmid yang dianalisis dengan pendaran pita

    DNA penanda kuantitas 10, 20 dan 50 ng. Bentuk DNA plasmid

    ditentukan dengan melihat jumlah pita di dalam gel.

  • OLEH :

    Elena Mayanti Nduru

    813673008

    Pendidikan Biologi A 2013

    PRORAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGISEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

    T.P. 2013/2014

  • Plasmid adalah molekul DNA utas gandasirkuler (tidak berujung) yang berukuran kecilyang terdapat di dalam sitoplasma dan dapatmelakukan replikasi secara autonom(Suharsono dan Widyastuti, 2006)

    Plasmid banyak sekali digunakan dalam kloninggen karena relatif mudah dalampenanganannya. Untuk itu, DNA plasmid harusdiisolasi.

  • 1. Satu koloni bakteri E. coli yang mengandungplasmid ditumbuhkan dalam 10 ml media LBsemalaman pada suhu 37C

    2. sebanyak 1,5 ml kultur dipindahkan ke dalamtabung 1,5 ml

    3. Diendapkan dengan sentrifugasi 10.000 rpm(Tomy MRX-150) 4C selama 10 menit.

    4. Endapan bakteri disuspensikan ke dalam 100l buffer suspensi sel (Tris HCl pH 7.5 +EDTA), di-vortex

  • Media LB : Luria-Bertani media : mediapertumbuhan bakteri yang terdiri dari ekstrakragi, tryptone/pepton, dan NaCl

    Tris HCl : Thrometamine HCl : buffer penjagapH, melindungi isi sel agar tidak lisis

    EDTA : Ethylenediamine tetraacetic acid :Menginaktivasi enzim DNAse yang dapatmendenaturasi DNA yang diisolasi

  • 5. Ditambah 200 l buffer lisis (0.2M NaOH, 1%SDS)

    6. Suspensi dihomogenkan dengan membolak-balikkan tabung sebanyak 6-8 kali

    7. Didiamkan selama 3 menit8. Ditambahkan Buffer netralisasi (1,32M Na-

    asetat pH 4,8) sebanyak 300 l.9. Tabung dibolak-balik agar suspensi menjadi

    homogen10. Disentrifugasi 10.000 rpm 4C selama 10

    menit

  • NaOH : Natrium Hidroksida : larutan basaberfungsi untuk denaturasi protein atau DNA(DNA double strain menjadi single strain).

    SDS : Sodium Dodesil Sulphate) : merupakandeterjen yang berperan untuk melisis dindingatau membran sel yang terdiri dari lipid(fosfolipid).

    Na-Asetat : Sodium asetat : Untukmenetralkan / menjaga pH

  • 11. Supernatan ditransfer ke tabung yang baru

    12. Diekstraksi dengan PCI (fenol-kloroform-isoamil alkohol)

    13. Fase air (supernatan) yang mengandung DNAdi tambah RNase dan diinkubasi pada 37Csemalaman

    14. DNA diendapkan dan ditambahkan Na-asetatpH 5,2 dan etanol absolut

    15. Diinkubasi pada 30C selama 2 jam

    16. Disentrifugasi 10.000 rpm 4C selama 10 m

  • PCI : fenol-kloroform-isoamil alkohol : pelarutorganik untuk memisahkan antara DNA dankomponen lainnya

    Rnase : enzim yang memisahkan antara DNA danRNA, melisis RNA

    Na-Asetat : Sodium Asetat : Untuk menetralkanpH

    Etanol : mengikat air yang sebelumnya terikatpada DNA sehingga DNA mengendap dengansentrifugasi.

  • 17. Pelet dibilas dengan etanol 70%

    18. Disentrifugasi kembali 10.000 rpm selama 10menit pada 4C

    19. Supernatan dibuang dan pelet dikeringkan.

    20. Pelet dilarutkan ke dalam TE (Tris-HCl pH 810mM, EDTA 1 mM).

  • Etanol 70% : Untuk mendapatkan pelet yang murni

    TE : Tris HCl-EDTA : Menjaga Struktur DNA tetap seimbang, menetralisir DNA agar tidakrusak

  • 1. Suspensi DNA plasmid diencerkan denganmengambil 1 l dalam 99 l H2O atau TE

    2. Dibaca absorbansinya pada panjang gelombang260 nm dan 280 nm

    3. Nilai absorbansi pada panjang gelombang 260nm dikonversikan ke dalam konsentrasi, yaitu 1OD260 = 50 g DNA utas ganda tiap ml.

    4. Untuk mengetahui kemurnian DNA terhadapkontaminan protein, nilai absorbansi 260 nmdibandingkan dengan nilai absorbansi 280 nm.

  • H2O : Air : Untuk mengencerkan suspensi DNA plasmid

    TE : Tris HCl-EDTA : Untuk mengencerkansuspensi Dna plasmid

  • Gel agarose 1% dipanaskan hingga jernihdengan microwave.

    Pada suhu 60C, gel dicetak denganmenggunakan gel tray (cetakan gel) dandipasang sisir untuk membuat sumuran, laludibiarkan beku.

    Sisir dilepas kemudian gel dipindah ke dalamelectrophoresis chamber.

    Sebanyak 1-2 l DNA dicampur dengan larutanpewarna (loading dye; bromofenol biru 0,25%,xylene cyanol FF 0,25%, sukrosa 40%).

  • sampel DNA beserta penanda kuantitas (marker, yangdipotong dengan enzim HindIII) diaplikasikan pada gelagarosa.

    DNA dimigrasikan, lalu direndam dengan larutan etidiumbromide

    Dilihat di atas UV setelah dicuci dengan H2O.

    Jumlah DNA dianalisis dengan membandingkan antarapendaran pita DNA plasmid yang dianalisis denganpendaran pita DNA penanda kuantitas 10, 20 dan 50 mg.

    Bentuk DNA plasmid ditentukan dengan melihat jumlahpita di dalam gel.

  • 20 l larutan dH2O+larutan penyangga+DNAplasmid,+enzim restriksi dimasukkan ke dalam tabungeppendorf 500 l

    Larutan diinkubasi selama 1 jam pada suhu 37C

    Dielektroforesis untuk mengecek apakah enzim telahmemotong DNA

    Bila telah terpotong, DNA dipanaskan pada suhu 65-70C.

    Dielektroforesis kembali untuk menentukan ukuranplasmid dan fragmen-fragmennya.

  • Anam, K. 2010. Isolasi dan Pemetaan DNAPlasmid. Laporan Praktikum RekayasaGenetika, IPB

    Brown, T.A. 1991. Pengantar Kloning Gen(terjemahan). Yayasan Essentia Medica

    Suharsono dan Widyastuti. 2006. PenuntunPraktikum Pelatihan Teknik Pengklonan Gen.Pusat Penelitian Sumber Daya Hayati danBioteknologi IPB

  • PLASMID DNA ISOLATION

    Compiled by :

    SUKMAWATI SUNDARI SIREGAR

    8136173016

    Pendidikan Biologi-A

    Program Pascasarjana

    Universitas Negeri Medan

  • OUTLINE AIMS:

    To isolate DNA PLASMID from Bacteria

    METHOD:

    This is the classical method of isolating plasmid dna, using small resinfilters that nest within a microcentrifuge tube, are also as kits from

    suppliers of materials for molecular biology.

    TIMING:

    It takes about 60 minutes, including a period of 30 minutes when thematerials are being chilled.

  • PLASMID

    A plasmid is a small DNA molecule thatis physically separate from, and can

    replicate independently of, chromosal

    DNA within a cell.

    Most commonly found as small circular,double-stranded DNA molecules in

    bacteria, plasmids are sometimes present

    in archae and eukaryotic organisms.

    They are genetically modified and areused in the recombinant DNA

    technology..They are able of carrying 20

    genes at a time

    Source:

    http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmid

  • APPARATUS AND MATERIAL

    A. APPARATUS

    1) Beaker Glass3) Microcentrifuge

    tube pellet

    2) Vortex Mixer

  • APPARATUS FUNCTIONS

    Beaker Glass are normally used in holding liquids and work withthem during chemical analysis. Generally, beakers are calibrated to

    allow the user to measure the liquid that is to be used. The type of

    glass that is normally used in making beakers can also be heated and

    cooled without breaking.

    Vortex Mixers are used in bioscience laboratories to mix two differentchemicals for a desired effect or to dilute an acid or alkali by mixing

    them with water.

    Centrifuge tubes are conical tubes of various sizes made of plastic orglass material. They are mainly used in micro-centrifuges in molecular

    biology laboratories and vary in capacity.

  • APPARATUS AND MATERIAL

    A. APPARATUS

    5) 1,5 cm3 Micropipette4) 8 tips of Micropipette

  • APPARATUS AND MATERIAL

    A. APPARATUS

    5) 1,5 cm3 Micropipette7)Centrifuge

  • APPARATUS FUNCTIONS

    Micropipette tips are used to measure and transfer small volumes of liquids.

    Centrifuges are often used to separate suspensions in liquids. Because of their high rotation rates, centrifuges are delicate

    and can break easily.

    Hair drier is for drying the eppendorf tube

  • APPARATUS AND MATERIAL

    1 cm3 liquid culture of E.coli containing plasmid DNA, grown overnight at370C. It is best to use a plasmid with a high copy number. Antibiotics is need in

    the medium to mantain the plasmid

    crushed ice, in an expanded polystyrene cup, as an incubation container

    Lysis Solution I (Resuspension solution):

    100 l Glucose/EDTA/Tris (Get) Buffer

    Glucose maintains the osmotic pressure and prevents lysis of the cells

    EDTA weakens the cell membrane and bind Mg2+ ions that are needed byDnases, protecting the DNA from breakdown

    Tris buffers the solution at pH 8

    A. MATERIALS

  • APPARATUS AND MATERIAL

    Lysis Solution II (lysis solution):

    200l SDS/Sodium Hydroxide (SDS/NaOH) :

    SDS dissolves the cell membrane lipids and degrades the celluler proteinsbut not plasmid DNA

    NaOH splits the double stranded DNA into single strands.

    Lysis Solution III (Neutralizing solution)

    150l Potassium acetate/ Ethanoic acid (KOAc)

    Ethanoic acid neutralises the solution, enabling the DNA to renature

    Potassium acetate precipitates SDS, proteins, lipid, and large DNA molecules

    A. MATERIALS

  • TECHIC : HOW TO GET THE PLASMID

    DNA Isolation

    Cutting The DNA

    Combining the DNA

    Inserting the DNA recombinant into a living cells

    Process of getting the plasmid as a vector shownon video: DNA cloning.mp4.mp4

  • PROCEDURE

    1. Spin down 1 cm3 of

    bacterial culture in a 1.5

    cm3 microcentrifuge tube

    for 1 minute or until a

    mass of cells some 2-3

    mm in diameter is visible

  • PROCEDURE

    2. Decant the supernatant

    (liquid) into disinfectant in a

    waste container

    The substantion result of

    centrigutaion are pellet and

    supernatant

    3. Ensure that all liquid is

    removed, using a micropipette to

    draw off any thatremains in a

    tube

  • PROCEDURE

    4. Add 100l of GET bufffer to

    the tube, resuspended the cells by

    closing the tube, then flicking the

    side repeatedly with a finger.

  • PROCEDURE

    SDS is an ionic detergent which

    dissolves the phospolipids and

    proteins of the cell membrane.

    This lyses the cells, releasing the

    DNA.

    The sodium hydroxide splitts

    both the plasmid and

    chromosomal DNA into single-

    strained molecules, but each

    denaturated plasmid remains

    stuck as two interwined rings

  • PROCEDURE

  • PROCEDURE

    8. Very carefully transfer 400l

    of the supernatant (liquid) to a

    clean microcentrifuge tube.

    Ensure that none of the cell

    debris is carried over.

    The supernatant contains the

    plasmid DNA.

    9. Add 400l of ice cold ethanol.

    Mix gently.

  • PROCEDURE

  • PROCEDURE

    11. Decant the supernatant into a waste

    container; taking care not to discard the

    pellet of plasmid DNA

    12. With a micropipette, remove the last

    drops of liquid. If convenient, leave the

    uncapped tube to stand at room

    temperature for 15 minutes or use a hair

    drier so that all the alcohol evaporates.

    13. Dissolve the pellet in 15l of TE

    buffer; vigorous mixing is need to ensure

    that this happens. Store the plasmid

    solution in a freezer or run it on e gel

  • DIFFERENCES

    Isolation of plasmids can be done manually or using KITis available from a variety of biotechnology companies

    (eg Thermo Scientific, Invitrogen, Qiagen, Macherey-

    Nagel, Integrated DNA Technology).

    Actually both of them use the same principle, namely itwill lysis the chromosomal DNA under alkaline

    conditions (Alkaline Lysis), but using KIT more efficient

    of time and is usually more pure on plasmid obtained,

    but the manual method and is much more economical.

  • VIDEO OF DNA PLASMID ISOLATION PROCESS

    1. PLASMID DNA ISOLATION PROCESS BY USING KIT

    Plasmid DNA Extraction (Miniprep).mp4

    2. PLASMID DNA ISOLATION USING VORTEX AND VIAL

    Plasmid isolation protocol.mp4

  • REFERENCES

    Bloom mark, et.al. Laboratory DNA Science: An introduction torecombinant DNA techniques and methods of genome analysis, (Online),

    (http://www.ncbe.reading.ac.uk/ncbe/protocols/DNA/PDF/DNA07.pdf,

    accessed on January 2014).

    Rifai Muhammad. 2010. Buku Ajar Genetika MAB4261:Genetika Rekombinasi dan Populasi,(Online),

    (http://muhaiminrifai.lecture.ub.ac.id/files/2011/01/Modul-Genetika.pdf,

    accessed on January 2014)

    http://www.ppsk.usm.my/lecturers/mravi/PDF_FIles/Plasmidextraction2002.pdf, accessed on January 2014

  • THANK YOU

  • BIOLOGY EDUCATION

    POST GRADUATED PROGRAM

    STATE UNIVERSITY OF MEDAN

    2013

    ISOLATION OF

    PLASMID DNA

    Compiled by :

    Raja Novi Ariska

    (8136173013)

  • Plasmid

    Plasmid is a double stranded, circular extra

    chromosomal DNA of

    bacterium.

    Used in recombinant DNA experiments to

    clone genes from other

    organisms and make

    large quantities of their

    DNA.

    Schematic drawing of a bacterium with its plasmids. (1) Chromosomal DNA. (2) Plasmids

  • 1. Fertility-(F)plasmids: they are capable of conjugation or

    mating.

    2. Resistance-(R) plasmids: containing antibiotic or drug resistant

    gene(s). Also known as R-factors, before the nature of plasmids

    was understood.

    Types of Bacterial Plasmids

    3. Col-plasmids: contain genes that code for colicines, proteins

    that can kill other bacteria.

    4. Degrative plasmids: enable digestion of unusual substances,

    e.g., toluene or salicylic acid.

    5. Virulence plasmids: turn the bacterium into a pathogen.

    Based on their function, there are five main classes:

  • How to Isolate Plasmid DNA??

    Alkaline Lysis a method used in molecular biology to isolate plasmid

    DNA or other cell components such as proteins by breaking the cells open.

    Bacteria lyse with an alkaline lysis buffer consisting of a detergent sodium dodecyl sulfate (SDS) and a strong base sodium hydroxide.

    The detergent cleaves the phospholipid bilayerof membrane and the alkali denatures the proteins which are involved in maintaining the structure of the cell membrane.

    Steps involving agitation, precipitation, centrifugation, and the removal of supernatant, cellular debris is removed and the plasmid is isolated and purified.

  • Requirements for Plasmid Isolation

    a. Tools Micro centrifuge. Water bath (37C). Automatic micropipettes

    with tips. 95-100% isopropanol Ice.

    b. Media 2 ml Rich medium LB

    (Luria-Bertani) containing antibiotic w/ a single colony of transformed bacteria incubate overnight at 37C.

    c. Buffers and Solutions: Alkaline lysis solution I. Alkaline lysis solution II. Alkaline lysis solution III. Antibiotic for plasmid

    selection. Ethanol. Phenol: chloroform (1:1,

    v/v). STE. TE (pH 8.0) containing 20

    g/ml RNAse A.

  • Alkaline Lysis Solution

    Alkaline Lysis Solution I :

    50 mM glucose.25 mM Tris-Cl (pH 8.0).10 mM EDTA (pH 8.0).Prepare Solution I from standard stocks in batches of approx. 100 ml, sterilize by autoclaving and store at 4C.(For plasmid preparation.)

    Alkaline Lysis Solution II:

    0.2 N NaOH (freshly diluted from a 10 N stock).1% (w/v) SDS.Prepare Solution II fresh and use at room temperature.(For plasmid preparation.)

  • Alkaline Lysis Solution III:

    5 M potassium acetate, 60.0 ml.Glacial acetic acid, 11.5 ml.H2O, 28.5 ml.The resulting solution is 3 M with respect to potassium and 5 M with respect to acetate. Store the solution at 4C and transfer it to an ice bucket just before use.(For plasmid preparation.)

    LB Media: Deionized H2O, to 950 ml.

    Tryptone, 10 g.Yeast extract, 5 g.NaCl, 10 g.To prepare LB (Luria-Bertani) medium, shake the ingredients with Distilled water until the solutes have dissolved. Adjust pH to 7.0 with 5 N NaOH and make up the final volume of the solution to 1 liter with deionized H2O. Then sterilize it for 20 minutes by autoclaving at 15 psi .

  • Procedures

    1. Inoculate 2 ml of rich medium

    (LB, YT, or Terrific Broth)

    containing the appropriate

    antibiotic with a single colony

    of transformed bacteria.

    Incubate the culture overnight at

    37C with vigorous shaking.

    2. Pour 1.5 ml of the culture into a

    microfuge tube (eppendorf).

    Centrifuge at maximum speed

    (13.000 rpm) for 30 seconds at

    4C in a microfuge. Store the

    unused portion of the original

    culture at 4C.

    3. Remove the medium by

    aspiration, leaving the bacterial

    pellet as dry as possible.

    1.5 ml culture

  • 4. Resuspend the bacterial pellet in 100 l of ice-cold Alkaline lysis solution I (Glucose, Tris-Cl (buffering agent), EDTA (metal chelator), RNAse A) by vigorous vortexing.

  • Function of chemical substances

    Rich medium LB : as a medium culture for the bacteria

    Glucose : maintain the osmotic pressure and prevent lysis of the cell.

    Tris-Cl : buffers the solution at pH 8

    EDTA : weakens the cell membrane and chelates Mg2+ ions that are needed by a DNAses , protecting the DNA from breakdown

    RNAse A : degrades RNA

  • 5. Add 200 l of freshly prepared Alkaline lysis solution II (NaOH, SDS) to each bacterial suspension. Close the tube tightly, and mix the contents well by inverting the tube . Do not vortex. Store the tube in ice.

    SDS

    NaOH

    Dissolves membranes

    Binds to and denatures proteins

    Denatures DNA

    Because plasmids are supercoiled, both DNA strands remain entangled after denaturation

  • NaOH

    The NaOH splits the double- stranded DNA into single strands

    SDS

    The SDS dissolves the

    cell membrane lipids and degrades the cellular proteins.

    Function of chemical substances

  • 6. Add 150 l of ice-cold Alkaline lysis solution III (Potassium acetate, Glacial acetic acid, H2O). Close the tube and disperse Alkaline lysis solution III through the viscous bacterial lysate by inverting the tube several times. Store the tube in ice for 3-5 minutes.

    1. Potassium acetate / acetic acid solution Neutralizes NaOH (renatures plasmid DNA)

    Converts soluble SDS to insoluble PDS

    sodium dodecyl sulfate potassium dodecyl sulfate(H2O sol. = 10%) (H2O sol. < 0.02%)

  • Function of chemical substances

    Potassium acetate

    The potassium acetate precipitates SDS, proteins,lipids and large DNA molecules.

    Acetic acid

    Neutralises the solution,enabling the DNA to renature.

    Ethanol ; organic solvent, precipitates DNA

  • 7. Centrifuge the bacterial lysatefor 5 minutes at maximum speed at 4C in a microfuge. Collect the supernatant to a fresh tube.

    Separate plasmid DNA from contaminants by centrifugation

    Supernatant contains:- Plasmid DNA- Soluble cellular constituents

    Pellet contains:- PDS- Lipids- Proteins- Chromosomal DNA

  • 8. Precipitate nucleic acids from the supernatant by adding 2 volumes of ethanol at room temperature. Mix the solution by vortexingand then allow the mixture to stand for 2 minutes at room temperature.

  • Collect the precipitated nucleic acids by centrifugation at maximum speed for 5 minutes at 4C in a microfuge.

    Discard the supernatant by aspiration.

    Add 1 ml of 70% ethanol to the pellet and invert the closed tube several times. Recover the DNA by centrifugation at maximum speed for 2 minutes at 4C in a microfuge.

  • Remove all of the supernatant by aspiration.

    Remove any beads of ethanol from the tube. Store the open tube at room temperature until the ethanol has evaporated and no fluid is visible in the tube (5-10 minutes).

    Dissolve the nucleic acids in 50 l of TE (pH 8.0) containing 20 g/ml DNase-free RNase A (pancreatic RNase). Vortex the solution gently for a few seconds and store the DNA at -20C.

  • Quantifying Plasmid DNA

    Quantify DNA using UV absorbance

    DNA UV absorbance peaks at 260 nm

    protein UV absorbance peaks at 230 nm (peptide bond) and 280 nm (aromatic amino acids)

    The ratio of the absorbance at 260 nm/280 nm is a measure of the purity of a DNA

    sample; it should be between 1.65 and 1.85.

  • DNA Electrophoresis The process using electro-field to separate macromolecules

    in a gel matrix is called electrophoresis.

    DNA, RNA and proteins carry negative charges, and migrate into gel matrix under electro-fields.

    The rate of migration for small linear fragments is directly proportional to the voltage applied at low voltages.

    At low voltage, the migration rate of small linear DNA fragments is a function of their length.

    At higher voltages, larger fragments (over 20kb) migrate at continually increasing yet different rates.

    Large linear fragments migrate at a certain fixed rate regardless of length.

    In all cases, molecular weight markers are very useful to monitor the DNA migration during electrophoresis.

  • Conformations of Plasmid DNAs

    Plasmid DNA may appear in the following five

    conformations:

    Super Coiled

    Linear DNA

    SC

    Relaxed region

    Nicked DNAs

    1) "Supercoiled" (or "Covalently Closed-Circular")

    DNA is fully intact with both strands uncut.

    2) "Relaxed Circular" DNA is fully intact, but "relaxed"

    (supercoils removed).

    3) "Supercoiled Denatured" DNA. small quantities occur

    following excessive alkaline lysis; both strands are uncut

    but are not correctly paired, resulting in a compacted

    plasmid form.

    4) "Nicked Open-Circular" DNA

    has one strand cut.

    5) "Linearized" DNA has both

    strands cut at only one site.

  • Conformation of Plasmid DNAs

    The relative electrophoretic mobility (speed) of these DNA

    conformations in a gel is as follows:

    Nicked Open Circular

    (slowest)

    Linear

    Relaxed Circular

    Supercoiled Denatured

    Supercoiled (fastest)

  • Reference

    Amrita virtual lab, Plasmid Isolation (Mini Preparation), available at http://amrita.vlab.co.in/?sub=3&brch=77&sim=314&cnt=1

    NCBE, 2000, Extraction of Plasmid DNA , available at http://www.ncbe.reading.ac.uk/ncbe/protocols/DNA/PDF/DNA07.pdf

    Rohde and Henze, 2011, Plasmid Isolation from Bacteria. Available at http://www.dsmz.de/fileadmin/Bereiche/Microbiology/Dateien/Kultivierungshinweise/Plasmid_Isolation_from_Bacteria.pdf