Isolasi

6
Isolasi Mengisolasi suatu senyawa kimia yang berasal dari bahan alam hayati pada dasarnya menggunaka metode yang sangat bervariasi. metode yang umum dalam isolasi senyawa metabolit sekunder dapat digunakan. Metode standart laboratorium dengan kuantitas sample terbatas dan perlunya menentukan metode yang paling sesuai dengan maksud tersebut (Darwis. D, 2000). identifikasi awal, maka dapat diamati kandungan senyawa dari tumbuhan sehingga untuk isolasi dapat diarahkan pada suatu senyawa yang lebih dominan dan salah satu usaha mengefektifkan isolasi senyawa tertentu, maka dapat dimanfaatkan pemilihan pelarut organik yang digunakan pada isolasi tersebut, dimana pelarut polar akan lebih mudah melarutkan senyawa polar dan sebaliknya senyawa non polar lebih mudah larut dalam senyawa non polar (Haborn, 1987). Sebelum dilakukan isolasi terhadap suatu senyawa kimia yang diinginkan dalam suatu tumbuhan, maka perlu dilakukan identifikasi pendahuluan kandungan senyawa metabolit sekunder yang ada pada masing-masing tumbuhan, sehingga dapat diketahui kandungan senyawa yang ada secara kualitatif dan mungkin juga secara kuantitatif golongan senyawa yang dikandung oleh tumbuhan tersebut. Untuk tujuan tersebut maka diperlukan metode persiapan sample dan metode identifikasi pendahuluan dari senyawa metabolit sekunder sebagai berikut (Darwis. D, 2000)

description

Hand Out Instrumen UV Vis

Transcript of Isolasi

Page 1: Isolasi

Isolasi

Mengisolasi suatu senyawa kimia yang berasal dari bahan alam hayati padadasarnya menggunaka metode yang sangat bervariasi. metode yang umum dalam isolasi senyawa metabolit sekunder dapat digunakan. Metode standart laboratorium dengankuantitas sample terbatas dan perlunya menentukan metode yang paling sesuaidengan maksud tersebut (Darwis. D, 2000).

identifikasi awal, maka dapat diamati kandungan senyawa daritumbuhan sehingga untuk isolasi dapat diarahkan pada suatu senyawa yang lebihdominan dan salah satu usaha mengefektifkan isolasi senyawa tertentu, makadapat dimanfaatkan pemilihan pelarut organik yang digunakan pada isolasitersebut, dimana pelarut polar akan lebih mudah melarutkan senyawa polar dansebaliknya senyawa non polar lebih mudah larut dalam senyawa non polar(Haborn, 1987).

Sebelum dilakukan isolasi terhadap suatu senyawa kimia yang diinginkandalam suatu tumbuhan, maka perlu dilakukan identifikasi pendahuluankandungan senyawa metabolit sekunder yang ada pada masing-masingtumbuhan, sehingga dapat diketahui kandungan senyawa yang ada secarakualitatif dan mungkin juga secara kuantitatif golongan senyawa yangdikandung oleh tumbuhan tersebut. Untuk tujuan tersebut maka diperlukanmetode persiapan sample dan metode identifikasi pendahuluan dari senyawametabolit sekunder sebagai berikut (Darwis. D, 2000)

Isolasi Senyawa Bahan Alam

Bahan tanaman terutama biji dan daun banyak mengandung lemak dan lilin yang bersifat

sangat non polar dan dapat menimbulkan emulsi sehingga senyawa-senyawa tersebut perlu

dipisahkan dari bahan tanaman dengan cara perkolasi sebagai langkah awal. Setelah lemak

dipisahkan bahan tanaman kemudian dapat diekstrak dengan menggunakan bahan pelarut air,

etanol, methanol, campuran alkohol berair atau dengan larutan alkohol berair yang diasamkan.

Secara umum metode kromatografi menggunakan dua fasa, yaitu fasa tetap dan fasa

bergerak (mobile). Kromatografi dibedakan berdasarkan sifat fasa tetap baik berupa zat padat

atau zat cair. Empat macam metode kromatografi tersebut adalah :

1.      Fasa bergerak zat cair, fasa tetap padat atau kromatografi serapan. Yang termasuk metode ini

adalah kromatografi lapis tipis dan kromatografi penukar ion.

2.      Fasa bergerak gas, fasa tetap padat. Yang termasuk metode ini adalah kromatografi gas padat.

3.      Fasa bergerak zat cair, fasa tetap zat cair atau kromatografi partisi. Yang termasuk metode ini

adalah kromatografi kertas.

4.      Fasa bergerak gas, fasa tetap zat cair. Yang termasuk metode ini adalah kromatografi kolom

kapiler.

Page 2: Isolasi

Pemisahan terjadi karena komponen cuplikan bergerak dengan jarak yang berbeda

disebabkan oleh perbedaan kecepatan rambatan dari komponen yang dipisahkan. Kemudian

terjadi pemisahan komponen disebabkan karena adanya distribusi antara dua fasa yaitu fasa

gerak dan fasa tetap. Pemisahan kandungan tumbuhan dapat dilakukan dengan menggunakan

salah satu atau gabungan empat metode kromatografi, yaitu kromatografi kertas, kromatografi

lapis tipis, kromatografi kolom, dan kromatografi zat cair.

ekstraksi

Secara umum ekstraksi senyawa metabolit sekunder dari seluruh bagiantumbuhan seperti bunga, buah, daun, kulit batang dan akar menggunakansistem maserasi menggunakan pelarut organik polar seperti methanol. Diantara berbagai jenis metode pemisahan, ekstraksi pelarut atau disebut jugaekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling baik dan popular.Alasan utamanya adalah bahwa pemisahan ini dapat dilakukan baik dalamtingkat makro ataupun mikro. Seseorang tidak memerlukan alat yang khususatau canggih kecuali corong pemisah. Prinsip metode ini didasarkan padadistribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yangtidak saling bercampur, seperti benzen, karbon tetraklorida atau kloroform.Teknik ini dapat digunakan untuk kegunaan preparative, pemurnian,memperkaya, pemisahan serta analisis pada semua skala kerja (Khopkar,2003).

Ekstraksi adalah proses penarikan suatu komponen (zat terlarut) darilarutannya dalam air oleh suatu pelarut lain yang tidak bercampur dengan air(Soebagio, dkk., 2003). Ekstraksi pelarut menyangkut distribusi solut di antaradua fasa cair yang tidak berampur. Posisi zat-zat terlarut antara dua cairanyang tidak dapat bercampur menawarkan banyak kemungkinan yang menarikanalisis. Ekstraksi pelarut dapat merupakan suatu langkahpenting dalam urutan yang menuju kesesuatu produk murninya dalamlaboratorium organik, anorganik, atau biokimia (Day and Underwood, 2002).

Beberapa metode ekstraksi senyawa organik bahan alam yang umumdigunkan antara lain (Darwis. D, 2000):1. MaserasiMaserasi merupakan proses perendaman sampel pelarut organik yangdigunakan pada temperatur ruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalamisolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhanakan terjadi pemecahan dinding dan membrane sel akibat perbedaan tekananantara didalam dan diluar sel sehingga metabolit sekunder yang ada dalamsitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik dan ekstrak senyawa akansempurna karena dapat diatur lama perendaman yang dilakukan. Pemilihanpelarut untuk proses maserasi akan memberikan efektifitas yang tinggi denganmemperhatikan kelarutan senyawa bahan alam pelarut tersebut. Secara umum

Page 3: Isolasi

pelarut metanol merupakan pelarut yang paling banyak digunakan dalamproses isolasi senyawa organik bahan alam, karena dapat melarutkan seluruhgolongan metabolit sekunder. Prinsip dari ekstraksi maserasi adalah penyarianzat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk dalam cairan penyariyang sesuai selama sehari atau beberapa pada temperatur kamar terlindungdari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isisel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam seldengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluardan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah ( proses difusi ).Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antaralarutan di luar sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukanpengadukan dan penggantian cairan penyari setiap hari. Endapan yangdiperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan (Sudjadi, 1986). Keuntungandari metode ini ialah peralatannya yang sederhana, sedang kerugiannya antaralain watu yang diperlukan untuk mengekstrak sampel cukup lama, cairanpenyari yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untukbahan-bahan yang mempunyai tekstur keras seperti benzoin, tiraks, dan lilin(Alam dan Rahim, 2007).2. PerkolasiPerkolasi merupakan proses melewatkan pelarut organik pada sampelsehingga pelarut akan membawa senyawa organik bersama-sama pelarut.Tetapi efektifitas dari proses ini hanya akan lebih besar untuk senyawa organikyang sangat mudah larut dalam pelarut yang digunakan.3. SokletasiMenggunakan soklet dengan pemanasan dan pelarut akan dapat dihematkarena terjadinya sirkulasi pelarut yang selalu membasahi sampel. Proses inisangat baik untuk senyawa yang tidak terpengaruh oleh panas.4. Destilasi UapProses destilasi lebih banyak digunakan untuk senyawa organik yang tahanpada suhu cukup tinggi, yang lebih tinggi dari titik didih pelarut yangdigunakan. Pada umumnya lebih banyak digunakan untuk minyak atsiri.5. PengempaanMetode ini lebih banyak digunakan dalam proses industri pada isolasi CPOdari buah kelapa sawit dan isolasi katekin dari daun gambir, dimana padaproses ini tidak menggunakan pelarut.Penapisan fitokimia dimulai dengan pengumpulan sampel sebanyakmungkin. Oleh karena kegiatan ini memakan waktu cukup lama maka penapisan

DAPUS

Achmad, dkk, 1995. Obat Asli Indonesia Khusus Dari Tumbuhan-Tumbuhan Yang Terdapat Di Indonesia. Dian Rakyat. Bandung.

Alam, G. dan Rahim, A. 2007. Penuntun Praktikum Fitokimia, 24-26. Makassar:UIN Alauddin.

Page 4: Isolasi

Darwis, D. 2000. Teknik Dasar Laboratorium Dalam Penelitian Senyawa BahanAlam Hayati, Workshop Pengembangan Sumber Daya Manusia DalamBidang Kimia Organik Bahan Alam Hayati. Padang: FMIPAUniversitas Andalas Padang.

Egon stahl. 1985. Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi. Bandung : ITB Bandung., Bruri. 2006. Atasi Stroke Dengan Tanaman Obat. Jakarta : Penerbit Swadaya.

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia: Penentuan Cara Modern menganalisisTumbuhan, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata. Bandung: ITB.

Sastrohamidjojo,H.1985. Kromatografi. Yogyakarta : Penerbit Liberty.. 1997. Teknik Kromatografi Yntuk Analisis Bahan Makanan. Yogyakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta.

Sudjadi, Drs. 1986. Metode Pemisahan. Yogyakarta: UGM-Press.

Thomas, A. 1992. Tanaman Obat Tradisional 2. Yogyakarta : Penerbit Kansius.Diposkan oleh Frederik K.L.   at 11:10 PM