Islamisasi ilmu-unissula

74
ISLAMISASI ILMU ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN PENGETAHUAN Adnin Armas, M.A. Adnin Armas, M.A. Direktur Eksekutif Direktur Eksekutif INSISTS INSISTS

Transcript of Islamisasi ilmu-unissula

Page 1: Islamisasi ilmu-unissula

ISLAMISASI ILMU ISLAMISASI ILMU PENGETAHUANPENGETAHUAN

Adnin Armas, M.A.Adnin Armas, M.A.

Direktur Eksekutif INSISTSDirektur Eksekutif INSISTS

Page 2: Islamisasi ilmu-unissula

Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer

Desakralisasi Ilmu Pengetahuan

Pro-Kontra Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Aksi dari Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Sebuah proses yang panjang

Page 3: Islamisasi ilmu-unissula

Desakralisasi Ilmu Pengetahuan

Seyyed Hossein Nasr Syed Muhammad Naquib al-Attas Ismail Raji al-Faruqi

Page 4: Islamisasi ilmu-unissula

Kritik terhadap Sains Modern yang sekular:

1. Pandangan sekular tentang alam semesta yang melihat tidak ada jejak Tuhan di dalam keteraturan alam. Alam bukan lagi sebagai ayat-ayat Alah tetapi entitas yang berdiri sendiri.

2. Alam yang digambarkan secara mekanistis bagaikan mesin dan jam. Alam menjadi sesuatu yang bisa ditentukan dan diprediksikan secara mutlak-yang menggiring kepada munculnya masyarakat industri modern dan kapitalisme.

3. Rasionalisme dan empirisisme.

4. Warisan dualisme Descartes yang mengandaikan sebelumnya pemisahan antara subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui.

5. Eksploitasi alam sebagai sumber kekuatan dan dominasi. (Ibrahim Kalin, The philosophy of Seyyed Hossein Nasr, 453).

Seyyed Hossein Nasr (1933)

Page 5: Islamisasi ilmu-unissula

Desakralisasi Ilmu PengetahuanDesakralisasi Ilmu Pengetahuan -Desakralisasi filsafat -Desakralisasi filsafat Desakralisasi kosmosDesakralisasi kosmos Desakralisasi sainsDesakralisasi sains Desakralisasi bahasaDesakralisasi bahasa Desakralisasi agamaDesakralisasi agama

Page 6: Islamisasi ilmu-unissula

Akar dari kemunduran umat Islam dalam berbagai dimensi karena dualisme sistem pendidikan. Dalam pandangannya mengatasi dualisme sistem pendidikan inilah yang merupakan tugas terbesar kaum Muslimin pada abad ke-15 H. Pada satu sisi, sistem pendidikan Islam mengalami penyempitan dalam pemaknannya dalam berbagai dimensi, sedangkan pada sisi yang lain, pendidikan sekular sangat mewarnai pemikiran kaum Muslimin.

Ismail Raji al-Faruqi (1921-1986)

Page 7: Islamisasi ilmu-unissula

Tantangan terbesar yang dihadapi kaum Muslimin adalah ilmu pengetahuan modern yang tidak netral telah merasuk ke dalam praduga-praduga agama, budaya dan filosofis, yang sebenarnya berasal dari refleksi kesadaran dan pengalaman manusia Barat. Jadi, ilmu pengetahuan modern harus diislamkan.

Syed Muhammad Naquib al-Attas (1931)

Page 8: Islamisasi ilmu-unissula

Syed Muhammad Naquib al-Attas:Westernisasi ilmu telah mengangkat keraguan dan dugaan ke tahap metodologi ‘ilmiah ’ dan menjadikannya sebagai alat epistemologi yang sah dalam keilmuan.

Westernisasi ilmu bukan dibangun di atas Wahyu dan kepercayaan agama, tetapi dibangun di atas tradisi budaya yang diperkuat dengan spekulasi filosofis yang terkait dengan kehidupan sekular yang memusatkan manusia sebagai makhluk rasional. Akibatnya, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai etika dan moral, yang diatur oleh rasio manusia, berubah terus menerus.

DEWESTERNISASI ILMU PENGETAHUAN

Page 9: Islamisasi ilmu-unissula

Syed Muhammad Naquib al-Attas:

Ilmu pengetahuan Barat-modern dibangun di atas visi intelektual dan psikologis budaya dan peradaban Barat. (1) Akal diandalkan untuk membimbing kehidupan manusia; (2) bersikap dualistik terhadap realitas dan kebenaran; (3) menegaskan aspek eksistensi yang memproyeksikan pandangan hidup sekular; (4) membela doktrin humanisme; dan (5) menjadikan drama dan tragedi sebagai unsur-unsur yang dominant dalam fitrah dan eksistensi kemanusiaan.

DEWESTERNISASI ILMU PENGETAHUAN

Page 10: Islamisasi ilmu-unissula

Syed Muhammad Naquib al-Attas:Wahyu merupakan sumber ilmu tentang realitas dan kebenaran akhir berkenaan dengan makhluk ciptaan dan Pencipta.Wahyu merupakan dasar kepada kerangka metafisis untuk mengupas filsafat sains sebagai sebuah sistem yang menggambarkan realitas dan kebenaran dari sudat pandang rasionalisme dan empirisisme.

DEWESTERNISASI ILMU PENGETAHUAN

Page 11: Islamisasi ilmu-unissula

Syed Muhammad Naquib al-Attas:

“Tanpa Wahyu, ilmu sains dianggap satu-satunya pengetahuan yang otentik (science is the sole authentic knowledge) dan ilmu pengetahuan hanya dikaitkan dengan fenomena. Akibatnya, kesimpulan kepada fenomena akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Tanpa Wahyu, realitas yang dipahami hanya terbatas kepada alam nyata ini yang dianggap satu-satunya realitas.”

DEWESTERNISASI ILMU PENGETAHUAN

Page 12: Islamisasi ilmu-unissula

Gagasan Islamisasi Ilmu Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer: S. M. Pengetahuan Kontemporer: S. M.

N. N. Al-AttasAl-Attas Ilmu-ilmu modern harus diperiksa dengan teliti. Ini Ilmu-ilmu modern harus diperiksa dengan teliti. Ini

mencakup metode, konsep, praduga, simbol, dari ilmu mencakup metode, konsep, praduga, simbol, dari ilmu modern; beserta aspek-aspek empiris dan rasional, modern; beserta aspek-aspek empiris dan rasional, dan yang berdampak kepada nilai dan etika; dan yang berdampak kepada nilai dan etika; penafsiran historisitas ilmu tersebut, bangunan teori penafsiran historisitas ilmu tersebut, bangunan teori ilmunya, praduganya berkaitan dengan dunia, dan ilmunya, praduganya berkaitan dengan dunia, dan rasionalitas proses-proses ilmiah, teori ilmu tersebut rasionalitas proses-proses ilmiah, teori ilmu tersebut tentang alam semesta, klasifikasinya, batasannya, tentang alam semesta, klasifikasinya, batasannya, hubung kaitnya dengan ilmu-ilmu lainnya serta hubung kaitnya dengan ilmu-ilmu lainnya serta hubungannya dengan sosial harus diperiksa dengan hubungannya dengan sosial harus diperiksa dengan teliti. teliti.

Page 13: Islamisasi ilmu-unissula

KONTRA ISLAMISASI ILMU

FAZLUR MUHSIN ABDUS ABDUL BASSAMRAHMAN MAHDI SALAM KARIM TIBI SORUSH

Page 14: Islamisasi ilmu-unissula

Kontra atas Islamisasi IlmuKontra atas Islamisasi Ilmu

Konsep Ilmu menurut Fazlur Konsep Ilmu menurut Fazlur Rahman:Rahman: Ilmu pengetahuan tidak bisa diislamkan karena Ilmu pengetahuan tidak bisa diislamkan karena tidak ada tidak ada

yang yang burukburuk di dalam ilmu pengetahuan. Masalahnya di dalam ilmu pengetahuan. Masalahnya hanya dalam hanya dalam menyalahgunakanmenyalahgunakan. .

Ilmu pengetahuan memiliki dua kualitas, seperti “senjata Ilmu pengetahuan memiliki dua kualitas, seperti “senjata bermata dua” yang harus digunakan dengan hati-hati bermata dua” yang harus digunakan dengan hati-hati dan bertanggung-jawab sekaligus sangat penting dan bertanggung-jawab sekaligus sangat penting menggunakannya secara benar ketika memperolehnyamenggunakannya secara benar ketika memperolehnya

Page 15: Islamisasi ilmu-unissula

Kontra Islamisasi Ilmu Kontra Islamisasi Ilmu PengetahuanPengetahuan

Konsep ilmu dalam pandangan Fazlur Konsep ilmu dalam pandangan Fazlur Rahman adalah relatif. Rahman adalah relatif.

““It is obviously not necessary that a certain It is obviously not necessary that a certain interpretation once accepted must interpretation once accepted must continue to be accepted; there is always continue to be accepted; there is always both room and necessity for new both room and necessity for new interpretations, and this is, in truth, an interpretations, and this is, in truth, an ongoing process.”ongoing process.”

((Islam and ModernityIslam and Modernity, 145)., 145).

Page 16: Islamisasi ilmu-unissula

Kontra atas Islamisasi IlmuKontra atas Islamisasi Ilmu Abdus Salam:Abdus Salam: ““Hanya ada satu sains universal, problem-Hanya ada satu sains universal, problem-

problemnya dan bentuk-bentuknya adalah problemnya dan bentuk-bentuknya adalah internasional dan tidak ada sesuatu seperti sains internasional dan tidak ada sesuatu seperti sains Islam sebagaimana tidak ada sains Hindu, sains Islam sebagaimana tidak ada sains Hindu, sains Yahudi atau sains Kristen.” Yahudi atau sains Kristen.” ((There is only one There is only one universal science, its problems and modalities universal science, its problems and modalities are international and there is no such thing as are international and there is no such thing as Islamic science just as there is no Hindu science, Islamic science just as there is no Hindu science, no Jewish science, nor Christian science)no Jewish science, nor Christian science)

Page 17: Islamisasi ilmu-unissula

Kontra atas Islamisasi IlmuKontra atas Islamisasi Ilmu

Bassam Tibi:Bassam Tibi: Islamisasi ilmu pengetahuan juga Islamisasi ilmu pengetahuan juga

dianggap sebagai pribumisasi dianggap sebagai pribumisasi ((indigenizationindigenization). ).

Islamisasi ilmu adalah tanggapan dunia Islamisasi ilmu adalah tanggapan dunia ketiga kepada klaim universalitas ilmu ketiga kepada klaim universalitas ilmu pengetahuan Barat. Islamisasi adalah pengetahuan Barat. Islamisasi adalah penegasan kembali lokalitas menentang penegasan kembali lokalitas menentang ilmu pengetahuan global yang menginvasi.ilmu pengetahuan global yang menginvasi.

Page 18: Islamisasi ilmu-unissula

Kontra atas Islamisasi IlmuKontra atas Islamisasi Ilmu

Abdul Karim Sorush:Abdul Karim Sorush: Islamisasi ilmu pengetahuan adalah tidak logis Islamisasi ilmu pengetahuan adalah tidak logis

atau tidak mungkin (atau tidak mungkin (the impossibility or the impossibility or illogicality of Islamization of knowledgeillogicality of Islamization of knowledge). ). Alasannya, Realitas bukan Islami atau bukan Alasannya, Realitas bukan Islami atau bukan pula tidak Islami. Kebenaran untuk hal tersebut pula tidak Islami. Kebenaran untuk hal tersebut bukan Islami atau bukan pula tidak Islami. Oleh bukan Islami atau bukan pula tidak Islami. Oleh sebab itu, Sains sebagai proposisi yang benar, sebab itu, Sains sebagai proposisi yang benar, bukan Islami atau bukan pula tidak Islami. Para bukan Islami atau bukan pula tidak Islami. Para filosof Muslim terdahulu tidak pernah filosof Muslim terdahulu tidak pernah menggunakan istilah filsafat Islam. Istilah menggunakan istilah filsafat Islam. Istilah tersebut adalah label yang diberikan oleh Barat tersebut adalah label yang diberikan oleh Barat ((a western coinagea western coinage). ).

Page 19: Islamisasi ilmu-unissula

Kontra atas Islamisasi IlmuKontra atas Islamisasi Ilmu

Abdul Karim Sorush: Abdul Karim Sorush: (1) metode metafisis, empiris atau logis adalah (1) metode metafisis, empiris atau logis adalah

independent dari Islam atau agama apa pun. Metode independent dari Islam atau agama apa pun. Metode tidak bisa diislamkan; (2) Jawaban-jawaban yang tidak bisa diislamkan; (2) Jawaban-jawaban yang benar tidak bisa diislamkan. Kebenaran adalah benar tidak bisa diislamkan. Kebenaran adalah kebenaran dan kebenaran tidak bisa diislamkan; (3) kebenaran dan kebenaran tidak bisa diislamkan; (3) Pertanyaan-pertanyaan dan masalah-masalah yang Pertanyaan-pertanyaan dan masalah-masalah yang diajukan adalah mencari kebenaran, sekalipun diajukan adalah mencari kebenaran, sekalipun diajukan oleh Non-Muslim; (4) Metode yang diajukan oleh Non-Muslim; (4) Metode yang merupakan presupposisi dalam sains tidak bisa merupakan presupposisi dalam sains tidak bisa diislamkan.diislamkan.

Page 20: Islamisasi ilmu-unissula

Sains SakralSains Sakral

Kebenaran ada dalam semua tradisiKebenaran ada dalam semua tradisi

Konsep ManusiaKonsep Manusia

Intelek dan RasioIntelek dan Rasio

Page 21: Islamisasi ilmu-unissula

Hikmah AbadiHikmah Abadi

menolak pandangan hidup filsafat modern menolak pandangan hidup filsafat modern yang relatifistik, positivistik dan yang relatifistik, positivistik dan rasionalistik.rasionalistik.

menegaskan titik-temu agama-agama.menegaskan titik-temu agama-agama.

Page 22: Islamisasi ilmu-unissula

Menegaskan Titik-Temu Agama-Menegaskan Titik-Temu Agama-Agama (Hikmah Abadi)Agama (Hikmah Abadi)

René Guénon

Frithjof Schuon

Seyyed Hossein Nasr

Primordial Tradition

Religio Perennis

Religion of the Heart

Sophia Perennis/ al-Hikmah al-Khalidah/ Sanatana Dharma

Scientia Sacra

Page 23: Islamisasi ilmu-unissula

René Guénon:René Guénon: Ilmu yang utama adalah Ilmu yang utama adalah ilmu tentang spiritualilmu tentang spiritual. Ilmu yang . Ilmu yang

lain harus dicapai juga, namun ilmu tersebut hanya akan lain harus dicapai juga, namun ilmu tersebut hanya akan bermakna dan bermanfaat jika dikaitkan dengan bermakna dan bermanfaat jika dikaitkan dengan ilmu ilmu spiritualspiritual. .

SSubstansi dari ubstansi dari ilmu spiritual ilmu spiritual bersumber dari supranatural bersumber dari supranatural dan transendent. Ilmu tersebut adalah universal. Oleh dan transendent. Ilmu tersebut adalah universal. Oleh sebab itu, sebab itu, ilmu tersebut tidak dibatasi oleh suatu kelompok ilmu tersebut tidak dibatasi oleh suatu kelompok agama tertentu. Ia adalah milik bersama semua agama tertentu. Ia adalah milik bersama semua Tradisi Tradisi PrimordialPrimordial. .

Perbedaan teknis yang terjadi merupakan Perbedaan teknis yang terjadi merupakan jalan dan cara jalan dan cara yang berbeda untuk merealisasikan Kebenaranyang berbeda untuk merealisasikan Kebenaran. Perbedaan . Perbedaan tersebut sah-sah saja karena setiap agama memiliki tersebut sah-sah saja karena setiap agama memiliki kontribusinya yang unik untuk memahami Realitas Akhir.kontribusinya yang unik untuk memahami Realitas Akhir.

Page 24: Islamisasi ilmu-unissula

Tokoh Utama Filsafat Perennial

Rene Guénon:

•Semua agama memiliki kebenaran dan bersatu pada level kebenaran

•Whoever understands the unity of traditions…, is necessarily… unconvertible to anything.

•There is in it nothing that implies the superiority of one traditional form –in itself- over another, but merely what one could call reasons of spiritual convenience.

Page 25: Islamisasi ilmu-unissula

Seyyed Hossein Nasr: Makna Islam

Islam merujuk kepada dua makna. Pertama, Islam yang bermakna kepada agama yang diwahyukan melalui al-Qur’an. Kedua, Islam dalam makna yang lebih umum, yaitu bermakna agama saja. (In a particular sense Islam refers to the religion revealed through the Quran but in a more general sense it refers to religion as such).

« Muslim » mengandung tiga level makna yang berbeda. Pertama siapa saja yang menerima wahyu Tuhan adalah seorang ‘Muslim ‘ dalam makna yang paling universal, terlepas apakah dia itu seorang Mulim, Kristen, Yahudi, Majusi ataupun Hindu. Kedua, ‘Muslim’ bermakna seluruh makhluk di alam semesta yang menerima Hukum Tuhan yang di dunia Barat dikenal dengan ‘hukum alam’. Ketiga, ‘Muslim’ bermakna yang merujuk kepada para wali dan inilah makna yang paling tinggi.

Page 26: Islamisasi ilmu-unissula

“Tuhan tidak mengirim kebenaran-kebenaran yang berbeda kepada para Nabi-Nya yang banyak tetapi ungkapan-ungkapan dan bentuk-bentuk yang berbeda dari kebenaran mendasar tentang Tauhid. Nabi Ibrahim as merupakan simbol kesatuan tradisi Yahudi, Kristen dan Islam, dimana anggota-anggota komunitas Ibrahim (Abrahamic community) berasal. Yahudi, Kristen dan Islam berasal dari tradisi Ibrahim (Abrahamic tradition). Yahudi dianggap sebagai tradisi pertama tradisi Ibrahim.”

“Islam merupakan manifestasi ketiga dari tradisi Ibrahim.” (…the third great manifestation of the Abrahamic tradition, after Judaism and Christianity).

Seyyed Hossein Nasr

Agama-Agama Samawi

Page 27: Islamisasi ilmu-unissula

mensejajarkan Islam dengan agama Yahudi dan Kristen sebagai satu kelompok agama yang bersumber kepada kepercayaan agama Ibrahim, yang ketiga-tiganya

berasal dari Allah melalui Nabi Musa as, ‘Isa as dan Muhammad saw. Padahal, hanya ada satu agama yang berasal dari agama Ibrahim, yaitu agama Islam, yang dulunya dikenal dengan Din al-Fitrah. Jadi, Islam bukanlah agama yang terakhir (the ‘last religion’), setelah agama Yahudi dan Kristen. Namun, Islam

adalah satu-satunya agama samawi yang asli yang diturunkan kepada manusia untuk setiap masa dan tempat. Islam adalah satu-satunya agama wahyu. Islam

adalah satu-satunya agama samawi yang dibawa oleh semua nabi-nabi terdahulu, baik nabi Ibrahim, Musa ataupun ‘Isa. Dengan datangnya Muhammad

saw, agama samawi ini akhirnya disahkan Allah sebagai agama-Nya dengan nama Islam. Agama Yahudi dan Kristen bukanlah termasuk agama samawi.

Keduanya adalah agama budaya.

Seyyed Hossein Nasr

Page 28: Islamisasi ilmu-unissula

إ�ال� �ل�ه� إ ال� ن�ه�� أ �ل�ي�ه� إ ن�وح�ي إ�ال� ول� س� ر� م�ن� ب�ل�ك� ق� م�ن� ل�ن�ا س� ر�

أ� ا و�م�اع�ب�د�ون ف� �ن�ا أ

Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku". (Al-Anbiya 21: 25).

Page 29: Islamisasi ilmu-unissula

Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi Keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang Telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, Karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Al-Baqarah 2: 213).

ر�ين� ب�ش# م� الن�ب�ي#ين� الل�ه� ب�ع�ث� ف� د�ة) و�اح� ة) م�أ� الن�اس� ك�ان�

الن�اس� ب�ي�ن� ك�م� ل�ي�ح� ق# ب�ال�ح� ال�ك�ت�اب� م� ع�ه� م� ل� �ن�ز� أ و� ن�ذ�ر�ين� و�م�ب�ع�د� م�ن� وت�وه�

أ� ال�ذ�ين� إ�ال� يه� ف� ت�ل�ف� اخ� ا و�م� يه� ف� وا ت�ل�ف� اخ� ا يم� ف�ا ل�م� ن�وا آ�م� ال�ذ�ين� الل�ه� د�ى ه� ف� م� ب�ي�ن�ه� ب�غ�ي)ا ال�ب�ي#ن�ات� م� اء�ت�ه� ج� ا م�

إ�ل�ى اء� ي�ش� م�ن� د�ي ي�ه� الل�ه� و� ب�إ�ذ�ن�ه� ق# ال�ح� م�ن� يه� ف� وا ت�ل�ف� اخ�يم ت�ق� م�س� اط� ر� ص�

Page 30: Islamisasi ilmu-unissula

Allah berfirman yang artinya:

Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (Al-Nahl: 16: 36)

ت�ن�ب�وا و�اج� الل�ه� اع�ب�د�وا ن�أ� وال) س� ر� ة� م�

أ� ك�ل# ف�ي ب�ع�ث�ن�ا د� ل�ق� و�ع�ل�ي�ه� ت� ق� ح� م�ن� م� ن�ه� و�م� الل�ه� د�ى ه� م�ن� م� ن�ه� م� ف� الط�اغ�وت�ب�ة� ع�اق� ك�ان� ك�ي�ف� وا ان�ظ�ر� ف� ض� ر�

� األ� ف�ي وا ير� ف�س� ل�ة� ال� الض�ك�ذ#ب�ين� ال�م�

Page 31: Islamisasi ilmu-unissula

Allah berfirman:

Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan

sebelumnya) dan batu ujian. terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti

hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang Telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang

terang. sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali

kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan itu. (Al-Maidah 48)

ال�ك�ت�اب� م�ن� ي�د�ي�ه� ب�ي�ن� ا ل�م� ا د#ق) م�ص� ق# ب�ال�ح� ال�ك�ت�اب� �ل�ي�ك� إ ل�ن�ا ن�ز�� أ و�

م� اء�ه� و� ه�أ� ت�ت�ب�ع� و�ال� الل�ه� ل� �ن�ز� أ ا ب�م� م� ب�ي�ن�ه� ك�م� اح� ف� ع�ل�ي�ه� ن)ا ي�م� ه� و�م�

ل�و� و� ا اج) ن�ه� و�م� ع�ة) ر� ش� ن�ك�م� م� ع�ل�ن�ا ج� Yل�ك�ل ق# ال�ح� م�ن� اء�ك� ج� ا ع�م��ت�اك�م� آ ا م� ف�ي ل�ي�ب�ل�و�ك�م� ل�ك�ن� و� د�ة) و�اح� ة) م�

أ� ع�ل�ك�م� ل�ج� الل�ه� اء� ش�ا ب�م� ي�ن�ب#ئ�ك�م� ف� يع)ا م� ج� ع�ك�م� ج� ر� م� الل�ه� �ل�ى إ ات� ي�ر� ال�خ� وا ت�ب�ق� اس� ف�

ون� ت�ل�ف� ت�خ� يه� ف� ك�ن�ت�م�

Page 32: Islamisasi ilmu-unissula

Allah mengingatkan Allah mengingatkan "Bahwa ini adalah "Bahwa ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai (yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya"beraikan kamu dari jalan-Nya" (Q.s. al- (Q.s. al-An'am: 153).An'am: 153).

السبل Mبعوا تت وال Mبعوه فات مستقيما صراطى هذا Mوأنسبيله عن بكم ق Mفتفر

Page 33: Islamisasi ilmu-unissula

Allah berfirman:

الل�ه� ول� س� ر� �ن#ي إ ائ�يل� ر� إ�س� ب�ن�ي ي�ا ي�م� ر� م� اب�ن� ى ع�يس� ال� ق� �ذ� إ و�ول� س� ب�ر� ا ر) ب�ش# و�م� اة� الت�و�ر� م�ن� ي�د�ي� ب�ي�ن� ا ل�م� ا د#ق) م�ص� �ل�ي�ك�م� إ

ذ�ا ه� ال�وا ق� ب�ال�ب�ي#ن�ات� اء�ه�م� ج� ا ل�م� ف� د� م� ح�أ� ه� م� اس� ب�ع�د�ي م�ن� ت�ي

ي�أ�ب�ين م� ر ح� س�

Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata.“ (Al-Saff: 6)

Page 34: Islamisasi ilmu-unissula

Jalaluddin Rahmat:

Dalam pandangan Muthathhari, yang dimaksud dengan Islam adalah kepasrahan kepada al-Haqq, Kebenaran atau Allah, dan bukan agama terakhir yang dibawa Nabi Muhammad saw. Dengan demikian, siapa saja yang berserah diri pada Kebenaran, yang ia temukan dalam perjalanan hidupnya, kemudian ia memberikan komitmen total kepadanya, ia telah menganut din yang benar. Tidak jadi soal apakah kebenaran yang diyakininya itu Islam atapun agama lainnya.

Page 35: Islamisasi ilmu-unissula
Page 36: Islamisasi ilmu-unissula

جاء الذي بالشرع والتدرع التوحيد وهو ، اإلسالم سوى الله عند مرضي دين الوسلم عليه الله صلى محمد به

Ibn Kathir, Tafsir al-Qur’an al-Azim,

Al-Baydawi, Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’wil:

عنده: } { دين ال بأنه تعالى الله من إخبار الم� اإلس� الل�ه� ن�د� ع� الد#ين� إ�ن� وقولهاتباع وهو اإلسالم، سوى أحد من يقبله

عليه الله صلى بمحمد ختموا حتى حين، كل في به الله بعثهم فيما الرسلوسلم، عليه الله صلى محمد جهة من إال إليه الطرق جميع سد الذي وسلم،

شريعته، غير على بد�ين وسلم عليه الله صلى محمد)ا بعثته بعد الله لقي فمن. فليسبمتقبل

Page 37: Islamisasi ilmu-unissula

Fakhruddin al-Razi dalam tafsirnya al-Tafsir al-Kabir menyatakan bahwa kata Islam memiliki makna syara‘ yaitu keimanan. Fakhruddin al-Razi mendasarkan pada ayat 19 dan 85 dari surat al-Imran. Pertama, ayat 19 dari surat Ali Imran bermakna agama yang diterima Allah hanyalah Islam. Seandainya keimanan bukan Islam, niscaya keimanan tidak akan menjadi agama yang diterima oleh Allah, dan itu adalah salah. Kedua, ayat 85 dari surat Ali Imran. Sekiranya iman bukan Islam, pastilah keimanan bukan menjadi agama yang diterima Allah ta’ala. Jika disebutkan ayat al-Hujurat ayat 14:

أسلمنا قولوا ولكن تؤمنوا لم قل Mا ءامن األعراب قالت“Orang-orang Arab Badui berkata: Kami telah beriman. Katakanlah kepada mereka, Kamu belum beriman, tetapi katakanlah kami telah tunduk,” untuk menunjukkan bahwa Islam bukanlah iman, maka sebenarnya maksud ayat tersebut adalah kamu belum tunduk di dalam jiwa dan batin akan tetapi katakanlah kami telah tunduk secara lahiriah (lam tuslimu fi al-qalb wa al-batin, wa lakin qulu aslamna fi al-zahir).

Page 38: Islamisasi ilmu-unissula

وسلم عليه الله صلى محمد به جاء الذي الد#ين مجموع على بالغلبة علم واإلسالم

(nama sesuatu yang sudah terang menjadi totalitas agama yang dibawa oleh Muhammad saw).

Muhammad al-Tahir ibn Asyur, al-Tahrir wa al-Tanwir, dalam Surat Ali Imran 19:

Page 39: Islamisasi ilmu-unissula

Gagasan menyamakan kebenaran agama juga dibangun di atas sebuah asumsi bahwa agama-agama memiliki ”Tuhan yang sama.” Gagasan kesamaan Tuhan adalah keliru karena sebenarnya masing-masing agama memiliki konsep Tuhan yang ekslusif atau berbeda satu sama lain. Jadi, gagasan titik-temu agama-agama pada level esoteris pun terdapat perbedaan mendasar antara Islam dengan agama-agama lain.

Sekedar memercayai adanya Tuhan tidaklah cukup dalam Islam. Iblis juga memercayai adanya Tuhan. Jadi, memercayai Tuhan akan salah, jika tidak tunduk kepada-Nya dengan cara, metode, jalan dan bentuk yang dipersetujui oleh-Nya seperti yang ditunjukkan oleh para rasul yang telah di utus-Nya. Jika hanya mengakui-Nya namun mengingkari cara, metode, jalan dan bentuk yang dipersetujui-Nya, maka seseorang itu akan disebut kafir karena ia tidak benar-benar berserah diri kepada-Nya. Iblis yang mempercayai Tuhan yang satu, mengakui-Nya sebagai pencipta alam semesta, masih juga di sebut kafir disebabkan pengingkaran kepada perintah-Nya. Jadi, memahami dan mengakui Tuhan harus dengan mengikuti perintah, bentuk cara, jalan-Nya.

Page 40: Islamisasi ilmu-unissula

Sains SakralSains Sakral

Rasio dan IntelekRasio dan Intelek

Dimensi esoteris dan eksoteris yang inheren dalam agama berasal dari dan diketahui melalui lntelek.

Meister Eckhart, akar intelek adalah Ilahi, karena intelek adalah increatus et increabilis.

Secara psikologis, ego manusia terkait dengan badan (body), otak (brain) dan hati (heart). Jika badan diasosiasikan dengan eksistensi fisik, otak dengan fikiran (mind), maka hati (heart) dengan Intelek. Jika dikaitkan dengan realitas, maka Intelek dapat diasosiasikan dengan Esensi Tuhan (Yang Satu) dan langit (alam yang menjadi model dasar) sedangkan fikiran dan badan meliputi dunia fisik, terrestrial. Intelek sangat penting karena otak dan badan di bawah kendali, dan berasal dari Intelek.

Page 41: Islamisasi ilmu-unissula

Intelek adalah pusat manusia (the centre of human being), yang bersemayam di dalam hati. Kualifikasi intelektual harus didampingi dengan kualifikasi moral. Jika tidak, maka secara spiritual, Intelek tidak akan berfungsi. Hubungan antara ‘intelektualitas’ dan ‘spiritualitas’ adalah bagaikan hubungan antara pusat dan pinggiran. Intelektualitas menjadi spiritualitas ketika manusia sepenuhnya, bukan Intelektualitasnya saja, hidup di dalam kebenaran.

Page 42: Islamisasi ilmu-unissula

Intelek lebih tinggi dari rasio karena jika rasio itu menyimpulkan sesuatu berdasarkan kepada data, maka mental berfungsi karena eksistensi intelek. Rasio hanyalah media untuk menunjukkan jalan kepada orang buta, bukan untuk melihat. Sedangkan Intelek, dengan bantuan rasio, terungkap dengan sendirinya secara pasti. Selain itu, Intelek dapat menggunakan rasio untuk mendukung aktualisasinya.

Page 43: Islamisasi ilmu-unissula

Di dunia fisik, Intelek terbagi menjadi fikiran (mind) dan badan (body). Namun, hanya di dunia fisik Intelek terbagi. Di alam langit yang menjadi model dasar, atau di dalam Ide Plato, fikiran dan badan merupakan makna yang tidak dibedakan: Fikiran adalah eksistensi dan eksistensi adalah fikiran.

Page 44: Islamisasi ilmu-unissula

Manusia memahami kebenaran melalui intuisi. Sebagai sebuah daya, Intelek adalah dasar bagi intuisi. Intuisi intelek membedakan antara yang ril dan ilusi, antara wujud yang wajib dan wujud yang mungkin. Implikasinya, ada realitas transenden diluar dunia bentuk. Jadi, dengan Intelek, manusia mengetahui bahwa Realitas dapat dibagi menjadi dua, Absolut dan relatif, Ril dan ilusi, Yang Harus dan mungkin, yang esoteris dan eksoteris.

Page 45: Islamisasi ilmu-unissula

Sumber dari kepastian logika dan matematika dallam fikiran manusia dan hukum-hukum tersebut berkorespondensi dengan aspek-aspek realitas objektif karena bersumber dari Intelek ilahi yang refleksi di dalam dataran manusia merangkum keyakinan, koherensi dan keteraturan hukum-hukum logika dan matematika yang mana pada saat yang sama, adalah sumber dari keteraturan objektif dan harmoni yang mana aakala manusia mampu untuk mengkaji melalui hukum-hukum tersebut.Hukum-hukum logika berakar di dalam Ilahi dan memiliki realitas ontologis. Hukum-hukum logika tersebut merupakan ilmu pengetahuan prinsip yang secara tradisional diasosiakan dengan hikmah. Sayangnya, perspektif hikmah pada zaman modern dan desakralisasi ilmu bukan hanya telah mengabiakan teologi alami namun juga telah menceraikan logika dna matematika dara yang sakral dana mereka telah digunakan sebagai alat-alat utama untuk sekularisasi dan proses pengetahuan.

Page 46: Islamisasi ilmu-unissula

Dalam sains sakral, iman tidak terpisah dari ilmu dan intelek tidak terpisah dari iman. (credo ut intelligam et intelligo ut credam). Rasio merupakan refleksi dan ekstensi dari Intellek. Ilmu pengetahuan pada akhirnya terkait dengan Intelek Ilahi dan Bermula dari segala yang sakral.

Page 47: Islamisasi ilmu-unissula

Makna Metafisis dalam Penemuan SainsKesadaran manusia yang non-fisisEugene Wigner, salah seorang penemu mekanika quantum menyebut consciousness the first absolute reality and outward reality secondary reality.

David Bohm, seorang fisikiawan menyatakan “implicate order.”

Begitu juga pendapat para fisikiawan terkemuka seperti Erwin Schrodinger, Carl Friedrich von Weizacker, Wigner, dan lainnya.

Dalam ekologi, hipotesa Gai yang memandang bahwa bumi bukan sesuatu kompleks yang mati, tetapi sebagai a living being which itself controls the condition of various elements such air, associated with life, is impregnated eith metaphysical significance.

Dalam neurologi, menolak pendapat bahwa akal manusia dapat diredusri menjadi mesin yang kompleks atau tingkah laku yang diterministik.

Page 48: Islamisasi ilmu-unissula

Seyyed Hossein Nasr Seyyed Hossein Nasr

Menolak sekularisasi dan desakralisasi Menolak sekularisasi dan desakralisasi ilmu pengetahuanilmu pengetahuan

Mengartikulasikan kembali warisan S & T Mengartikulasikan kembali warisan S & T Islam sebagai contoh Islamisasi Islam sebagai contoh Islamisasi SS & T & T modernmodern

Saintis Muslim terdahulu Saintis Muslim terdahulu mengadaptasikan S & T kuno dan mengadaptasikan S & T kuno dan menyesuaikanya dengan pandangan menyesuaikanya dengan pandangan alam/hidup Islam untuk menciptakan S alam/hidup Islam untuk menciptakan S && T yang Islami.T yang Islami.

Page 49: Islamisasi ilmu-unissula

Seyyed Hossein Nasr:Seyyed Hossein Nasr:

An An Introduction to Islamic Cosmological Introduction to Islamic Cosmological DoctrinesDoctrines: Conceptions of Nature and Methods : Conceptions of Nature and Methods Used for its Study by the Ikhwan al-Shafa, al-Used for its Study by the Ikhwan al-Shafa, al-Biruni and Ibn Sina (1964)Biruni and Ibn Sina (1964)

Science and Civilization in Islam (1968)Science and Civilization in Islam (1968) Islamic Science: An Illustrated Study (1976)Islamic Science: An Illustrated Study (1976) Knowledge and the Sacred (1981)Knowledge and the Sacred (1981) Man and Nature (1987)Man and Nature (1987) The Need for a Sacred Science (1993)The Need for a Sacred Science (1993)

Page 50: Islamisasi ilmu-unissula

Seyyed Hossein NasrSeyyed Hossein Nasr

Tawhid digunakan sebagai dasar untuk Tawhid digunakan sebagai dasar untuk integrasi alam tabi’i (natural world)integrasi alam tabi’i (natural world)

Alam tabi’i sebagai Alam tabi’i sebagai tanda tanda kepada Realitas kepada Realitas AbsolutAbsolut

Mengimani kepada multi-eksistensi seperti Mengimani kepada multi-eksistensi seperti alam tabi’alam tabi’ii, alam yang tidak tampak, dll., alam yang tidak tampak, dll.

Page 51: Islamisasi ilmu-unissula

Seyyed Hossein NasrSeyyed Hossein Nasr Alam adalah simbol/bayangan/dari Alam adalah simbol/bayangan/dari

Realitas AbsolutRealitas Absolut Sains Islam: alam ini adalah sakral tetapi Sains Islam: alam ini adalah sakral tetapi

bagi sains modern tidak tetapi sebagai bagi sains modern tidak tetapi sebagai tujuan akhir (tujuan akhir (an end in itselfan end in itself))

Page 52: Islamisasi ilmu-unissula

Sains sakral dibangun di atas konsep kesatuan Sains sakral dibangun di atas konsep kesatuan transendent agama-agama yang transendent agama-agama yang termanifestasikan dalam ruang dan waktu yang termanifestasikan dalam ruang dan waktu yang berbeda. berbeda.

Phytagoras dan Plato mengekspresikan Phytagoras dan Plato mengekspresikan kebenaran dalam semua agama. Oleh sebab itu, kebenaran dalam semua agama. Oleh sebab itu, mereka berada dalam alam Islami dan tidak mereka berada dalam alam Islami dan tidak dianggap asing kepadanya. (Knowledge and the dianggap asing kepadanya. (Knowledge and the Sacred, 71-72).Sacred, 71-72).

Tradisionalisasi sains atau sains sakral.Tradisionalisasi sains atau sains sakral.

Seyyed Hossein Nasr

Page 53: Islamisasi ilmu-unissula

Ismail Raji al-Faruqi menyimpulkan solusi terhadap persoalan sistem pendidikan dualisme yang terjadi dalam kaum Muslimin saat ini adalah dengan Islamisasi ilmu pengetahuan. Sistem pendidikan harus dibenahi dan dualisme sistem pendidikan harus dihapuskan dan disatukan dengan jiwa Islam dan berfungsi sebagai bagian yang integral dari paradigmanya. Paradigma tersebut bukan imitasi dari Barat, bukan juga untuk semata-mata memenuhi kebutuhan ekonomis dan pragmatis pelajar untuk ilmu pengetahuan profesional, kemajuan pribadi atau pencapaian materi. Sistem pendidikan harus diisi dengan sebuah misi, yang tidak lain adalah menanamkan visi Islam, menancapkan hasrat untuk meralisasikan visi Islam dalam ruang dan waktu.

Page 54: Islamisasi ilmu-unissula

Geneaologi Gagasan Islamisasi Ilmu Geneaologi Gagasan Islamisasi Ilmu Ismail Raji al-FaruqiIsmail Raji al-Faruqi (l.1921) (l.1921)

I.R. al-Faruqi mengundang S. M. N. Al-Attas I.R. al-Faruqi mengundang S. M. N. Al-Attas pada tgl 22-24 April 1976 sebagai pada tgl 22-24 April 1976 sebagai pembicara utama pada forum pembicara utama pada forum Association Association of Muslim Social Scientistsof Muslim Social Scientists (AMSS) di (AMSS) di Philadelphia. Philadelphia.

I. R. Al-Faruqi meminta S. M. N. Al-Attas I. R. Al-Faruqi meminta S. M. N. Al-Attas menulis buku menulis buku Dialogue with SecularismDialogue with Secularism pada tanggal 17 Februari 1976.pada tanggal 17 Februari 1976.

Page 55: Islamisasi ilmu-unissula

Geneaologi Gagasan Islamisasi Ilmu Geneaologi Gagasan Islamisasi Ilmu Ismail Raji al-FaruqiIsmail Raji al-Faruqi (l.1921) (l.1921)

Menyampaikan gagasan “Menyampaikan gagasan “Islamizing the Social Islamizing the Social SciencesSciences” pada Konferensi Dunia Pertama Pada ” pada Konferensi Dunia Pertama Pada tahun 1977.tahun 1977.

Mendirikan Mendirikan International Institute of Islamic International Institute of Islamic ThoughtThought (IIIT) pada tahun 1981. (IIIT) pada tahun 1981.

Menulis Menulis The Islamization of KnowledgeThe Islamization of Knowledge (IIIT: (IIIT: 1982).1982).

Menulis Menulis Tawhid: Its Implications for Thought and Tawhid: Its Implications for Thought and LifeLife (1982) (1982)

Page 56: Islamisasi ilmu-unissula

Gagasan Islamisasi Ilmu Ismail Raji Al-Gagasan Islamisasi Ilmu Ismail Raji Al-FaruqiFaruqi

Akar dari peAkar dari persoalan ummat: politik, rsoalan ummat: politik, ekonomi, agama, budaya dan pendidikan.ekonomi, agama, budaya dan pendidikan.

Memfokuskan pada ilmu-ilmu sosialMemfokuskan pada ilmu-ilmu sosial ((Islamic Revealed Knowledge and Human Islamic Revealed Knowledge and Human

SciencesSciences)) Islamisasi dibagun di atas konsep Tawhid, Islamisasi dibagun di atas konsep Tawhid,

Penciptaan, Kebenaran dan Ilmu Penciptaan, Kebenaran dan Ilmu Pengetahuan Kehidupan dan Pengetahuan Kehidupan dan Kemanusiaan.Kemanusiaan.

Page 57: Islamisasi ilmu-unissula

Sains dalam pandangan Ismail Raji Sains dalam pandangan Ismail Raji Al-FaruqiAl-Faruqi

Pendekatan hukum Pendekatan hukum Berdasarkan kepada usul fiqh dan teks Berdasarkan kepada usul fiqh dan teks

Qur’an/HaditsQur’an/Hadits Berguna untuk menentukan hukum dan Berguna untuk menentukan hukum dan

etika dari produk sebuah sains tetapi etika dari produk sebuah sains tetapi bukan isi sains tersebut.bukan isi sains tersebut.

Page 58: Islamisasi ilmu-unissula

Sistem pendidikan di dunia Muslim saat ini selain terpengaruh dengan ilmu sekular juga memiliki kekurangan dan kelemahan internal. Kekurangan metodologi tradisional selanjutnya diatasi dengan prinsip-prinsip metodologi Islam seperti Tawhid (The Unity of Allah), kesatuan penciptaan (The Unity of Creation), Kesatuan Kebenaran dan Kesatuan Ilmu Pengetahuan (The Unity of Truth and the Unity of Knowledge) dan Kesatuan Kehidupan (The Unity of Life).

Page 59: Islamisasi ilmu-unissula

(1) menguasai disiplin-disiplin ilmu pengetahuan

(2) mensurvey disiplin-disiplin ilmu pengetahuan

(3) menguasai warisan Islam: antologi

(4) menguasai warisan Islam: analisis

(5) menetapkan relevansi Islam kepada disiplin-displin

(6) menilai kritis disiplin-disiplin modern

(7) menilai kritis warisan Islam

(8) mensurvei problem-problem utama ummat

(9) mensurvei problem-problem utama manusia

(10) analisa kreatif dan sintesis

(11) buku-buku teks Universitas

(12) penyebaran ilmu pengetahuan Islam.

Page 60: Islamisasi ilmu-unissula

(1) menguasai disiplin-disiplin ilmu pengetahuan

(2) mensurvey disiplin-disiplin ilmu pengetahuan

(3) menguasai warisan Islam: antologi

(5) menetapkan relevansi Islam kepada disiplin-displin

(6) menilai kritis disiplin-disiplin modern (7) menilai kritis warisan Islam

(8) mensurvei problem-problem utama ummat

(9) mensurvei problem-problem utama manusia

(10) analisa kreatif dan sintesis

(11) buku-buku teks Universitas

(12) penyebaran ilmu pengetahuan Islam.

Page 61: Islamisasi ilmu-unissula

Ilmu Pengetahuan Barat Warisan Islam

Menguasai disiplin ilmu pengetahuan substansif

menguasai teknnik-teknik analitis dan sintetis

Buku-buku teks Universitas

Page 62: Islamisasi ilmu-unissula

Ilmu Pengetahuan Barat Warisan Islam

Metode-metode Barat

Metode-Metode

Metode-metode Usul

Ilmu pengetahuan Islam

Page 63: Islamisasi ilmu-unissula

Ilmu Pengetahuan Barat Warisan Islam

Menguasai disiplin ilmu pengetahuan substansif oleh sarjana-

Sarjana individu

menguasai teknnik-teknik analits dan sintetis oleh sarjana-sarjana individu

Buku-buku teks Universitas

Review kritis oleh komunitas ilmiah Muslim

Ilmu pengetahuan Islam

Page 64: Islamisasi ilmu-unissula

International Institute of Islamic Thought di Herndon, Virginia, pada tahun 1981.International Islamic University, Malaysia (1983)Fakultas Islamic Revealed Knowledge and Human Sciences.Penambahan Kurikulum dalam studi Islam di semua fakultas yang ada.The American Journal of Islamic Social Sciences (Diterbitkan bersama oleh Asosiasi Sarjana-Sarjana Sosial dan International Institute of Islamic Thought) dan diterbitkan secara simultan di Washington DC, Kuala Lumpur dan Islamabad, Pakistan.

Ismail Raji al-Faruqi:

Page 65: Islamisasi ilmu-unissula

Gagasan Islamisasi Ilmu Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer: S. M. Pengetahuan Kontemporer: S. M.

N. N. Al-AttasAl-Attas

Pra-syarat Islamisasi ilmuPra-syarat Islamisasi ilmu Seseorang yang mengislamkan ilmu Seseorang yang mengislamkan ilmu

perlu memenuhi pra-syarat, yaitu ia perlu memenuhi pra-syarat, yaitu ia harus mampu mengidentifikasi harus mampu mengidentifikasi pandangan-hidup Islam (pandangan-hidup Islam (the Islamic the Islamic worldviewworldview) sekaligus mampu memahami ) sekaligus mampu memahami budaya dan peradaban Barat.budaya dan peradaban Barat.

Page 66: Islamisasi ilmu-unissula

Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer: S. M. N. Kontemporer: S. M. N. Al-AttasAl-Attas

Islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer Islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer melibatkan dua proses:melibatkan dua proses:

(i) mengisoliir unsur-unsur dan konsep-konsep (i) mengisoliir unsur-unsur dan konsep-konsep kunci yang membentuk budaya dan peradaban kunci yang membentuk budaya dan peradaban Barat (5 unsur yang telah disebutkan Barat (5 unsur yang telah disebutkan sebelumnya), dari setiap bidang ilmu sebelumnya), dari setiap bidang ilmu pengetahuan modern saat ini, khususnya dalam pengetahuan modern saat ini, khususnya dalam ilmu pengetahuan humaniora. Bagaimanapun, ilmu pengetahuan humaniora. Bagaimanapun, ilmu-ilmu alam, fisika dan aplikasi harus ilmu-ilmu alam, fisika dan aplikasi harus diislamkan juga khususnya dalam diislamkan juga khususnya dalam penafsiran-penafsiran-penafsiranpenafsiran akan fakta-fakta dan dalam akan fakta-fakta dan dalam formulasiformulasi teori-teori. teori-teori.

Page 67: Islamisasi ilmu-unissula

Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer: S. M. N. Kontemporer: S. M. N. Al-AttasAl-Attas

(ii) memasukkan unsur-unsur Islam (ii) memasukkan unsur-unsur Islam beserta konsep-konsep kunci dalam setiap beserta konsep-konsep kunci dalam setiap bidang dari ilmu pengetahuan saat ini bidang dari ilmu pengetahuan saat ini yang relevant.yang relevant.

Page 68: Islamisasi ilmu-unissula

Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer: S. M. N. Kontemporer: S. M. N. Al-AttasAl-Attas

Membebaskan manusia dari magik, mitologi, Membebaskan manusia dari magik, mitologi, animisme, tradisi budaya nasional yang animisme, tradisi budaya nasional yang bertentangan dengan Islam, dan kemudian bertentangan dengan Islam, dan kemudian dari kontrol sekular kepada akal dan dari kontrol sekular kepada akal dan bahasanya. bahasanya.

membebaskan akal manusia dari keraguan membebaskan akal manusia dari keraguan ((shakkshakk), dugaan (), dugaan (ÐannÐann) dan argumentasi ) dan argumentasi kosong (kosong (mira’mira’) menuju keyakinan akan ) menuju keyakinan akan kebenaran mengenai realitas spiritual, kebenaran mengenai realitas spiritual, intelligibleintelligible dan materi dan materi

Page 69: Islamisasi ilmu-unissula

Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer: S. M. N. Kontemporer: S. M. N. Al-AttasAl-Attas

Mengeluarkan penafsiran-penafsiran ilmu Mengeluarkan penafsiran-penafsiran ilmu pengetahuan kontemporer dari ideologi, pengetahuan kontemporer dari ideologi, makna dan ungkapan sekular. makna dan ungkapan sekular.

Page 70: Islamisasi ilmu-unissula

Syed Muhammad Naquib al-Attas mendirikan International Institute of Islamic Thought and Civilization pada tahun 1989 dan ia memimpinnya hingga 13 Oktober 2002.

Jurusan:Islamic ThoughtIslamic ScienceIslamic Civilization

Page 71: Islamisasi ilmu-unissula
Page 72: Islamisasi ilmu-unissula

Preliminary Statement on a General Theory of the Islamization of the Malay-Indonesian Archipelago (1969), Islam and Secularism (1978), The concept of Education in Islam: A Framework for an Islamic Philosophy of Education (1980), The Positive Aspects of Tasawwuf: Preliminary Thoughts on an Islamic Philosophy of Science (1981), Prolegomena to the Metaphysics of Islam: An Exposition of the Fundamental Elements of the Worldview of Islam (1995)

Page 73: Islamisasi ilmu-unissula

Dampak Konsep Islamisasi Ilmu Dampak Konsep Islamisasi Ilmu Pengetahuan KontemporerPengetahuan Kontemporer

Penolakan dan Penyaringan terhadap Penolakan dan Penyaringan terhadap disiplin dan teori ilmu pengetahuan modern.disiplin dan teori ilmu pengetahuan modern.

Pengkajian serius terhadap pemikiran para Pengkajian serius terhadap pemikiran para pemikir Muslim dalam lintas disiplin ilmu. pemikir Muslim dalam lintas disiplin ilmu.

Munculnya beberapa disiplin ilmu baru: Munculnya beberapa disiplin ilmu baru: Sains Islam dan Ilmu-ilmu Sosial Islam.Sains Islam dan Ilmu-ilmu Sosial Islam.

Page 74: Islamisasi ilmu-unissula

Sekularisasi ilmu merupakan fondasi utama dari peradaban Barat modern saat ini. Wajah peradaban Barat modern saat ini merupakan

refleksi dari epistemologi sekular yang terpantul dalam berbagai aliran seperti rasionalisme, empirisisme, skeptisisme, agnotisisme,

positivisme, objektifisme, subjektifisme dan relativisme. Sekularisasi ilmu telah menceraikan antara ilmu dan agama, melenyapkan Wahyu sebagai sumber ilmu, memisahkan wujud dari yang sakral, meredusir

Intelek kepada rasio dan menjadikan rasio yang manjadi basis keilmuan, menyalah-pahami konsep ilmu, mengaburkan maksud dan

tujuan ilmu yang sebenarnya, menjadikan keraguan dan dugaan sebagai metodologi ilmiah ; dan menjadikan ilmu pengetahuan dan

nilai-nilai etika dan moral, yang diatur oleh rasio manusia, abadi berubah. dengan abadi berubah. Oleh sebab itu, gagasan Islamisasi

ilmu pengetahuan, terutama yang dikemukakan oleh Syed Muhammad Naquib al-Attas, merupakan sebuah “revolusi epistemologis” untuk

menjawab tantangan hegemoni westernisasi ilmu yang sedang melanda peradaban dunia saat ini.