Islam Medicine
-
Upload
kristin-jones -
Category
Documents
-
view
255 -
download
6
description
Transcript of Islam Medicine
PENDAHULUAN
Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari dari
penyakit yang mengganggu hidup. Kebudayaan tidak saja dipengaruhi oleh
lingkungan, tetapi juga oleh kepercayaan dan keyakinan, karena manusia telah
merasa di alam ini ada sesuatu yang lebih kuat dari dia, baik yang dapat dirasakan
oleh pancaindera maupaun yang tidak dapat dirasakan dan bersifat ghaib.
Pengobatan ini pun tidak lepas dari pengaruh kepercayaan atau agama yang di anut
manusia. Secara umum di dalam dunia pengobatan dikenal istilah medis dan non
medis. Para ahli berbeda pendapat tentang penjelasan batasan istilah medis dan
definisinya secara terminologis menjadi 3 pendapat, yaitu :
1.Pendapat pertama Medis atau kedokteran adalah ilmu untuk mengetahui berbagai
kondisi tubuh manusia dari segi kesehatan dan penyakit yang menimpanya.
Pendapat ini di nisbat kan oleh para dokter klasik dan Ibnu Rusyd Al-hafidz.
2. Pendapat kedua Medis atau kedokteran adalah ilmu tentang berbagai kondisi
tubuh manusia untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya
dari kondisi sakit.
3.Pendapat ketiga Ilmu pengetahuan tentang kondisi-kondisi tubuh manusia, dari segi
kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan untuk menjaga kesehatan yang
telah ada dan mengembalikannya kepada kondisi sehat ketika kondisi nya tidak
sehat. Ini adalah pendapat Ibnu sina. Definisi-definisi tersebut walaupun kata-kata
dan ungkapannya berbeda tetapi memiliki arti dan kandungan yang berdekatan,
meskipun definisi ketiga lah yang memiliki keistimewaan karena bersifat
komprehensif mencakup makna yang ditujukan oleh definisi pertama dan kedua.
Sehingga istilah pengobatan medis dapat disimpulkan sebagai suatu kebudayaan
untuk menyelamatkan diri dari penyakit yang menggaggu hidup manusia di dasar
kan kepada ilmu yang di ketahui dengan kondisi tubuh manusia, dari segi kondisi
sehat dan kondisimenurunnya kesehatan, untuk menjaga kesehatan yang telah ada
dan mengembalikannya ketika kondisi tidak sehat. Pengobatan medis sendiri
dalam sejarah manusia merupakan hasil proses panjang yang di awali secara
tradisional hingga menjadi modern seperti sekarang.
A. Sejarah Islam Medicine
Sejarah awal munculnya pengobatan islam atau “islamic medicine” berawal
dari Al-Qur’an, banyak ayat Al-Qur’an yang mengisyaratkan tentang pengobatan
karena Al-Qur’an itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan rahmat bagi orang-
orang mukmin. “Dan kami menurunkan Al-Qur’an sebagai penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang mukmin”.(QS Al-Isra’: 82).
Menurut para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al-Qur’an yaitu “Asysyifa”
yang artinya secara terminologi adalah obat penyembuh. “Hai manusia, telah
datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhan mu dan sebagai obat
penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman”.(QS Yunus:57)
Disamping Al-Qur’an mengisyaratkan tentang pengobatan juga menceritakan
tentang keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan sumber dari pembuat
obat-obatan:
“Dengan (air hujan) itu Dia menumbuhkan tanaman-tanaman untukmu, seperti
zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sungguh, pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)bagi orang-
orang yang berfikir.(QS An-Nahl:11).
“Kemudian makanlah dari segala(macam)buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhan-muyang telah (dimudahkan bagimu). Dari perut lebah itu keluar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat
yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir”.(QS An-
Nahl:69)
Thibun Nabawi, Pengobatan ala Nabi biasa dikenal dengan sebutan Thibun
Nabawi sekitar abad ke-13 yang diperkenalkan oleh Syekh Ibnu Qoyyim Al
Jauziah didalam kitabnya Zaadul Maad. Thibbun nabawi mengacu terhadap
semua perkataan, pengajaran, dan tindakan Rasul yang berkaitan dengan
pengobatan atau penyembuhan suatu penyakit. Termasuk tindakan medis yang
dilakukan sahabat atau orang pada zaman Rasul. Pengobatan Ala Nabi dapat
diyakini dan bersifat pasti (qath’i) karena berasal dari wahyu dan misykat
Nubuwwah, bernuansa illahiah, alamiah, dan ilmiah yang berasal dari
kesempurnaan akal melalui proses berfikir (aqliyah).
Illahiahbermakna bahwa segala penyakit berasal dari Allah swt dan Allah
swt pula yang menyembuhkan penyakit tersebut. Sementara manusia berikhtiar
bersungguh-sungguh menggunakan ilmu yang diberikan Allah SWT kepadanya.
Sebagaimana sabda Rasulullah: ”Berobatlah kamu karena sesungguhnya Allah
swt yang menurunkan penyakit dan Dia juga yang menurunkan obatnya”. (H.R.
Ahmad). Oleh karena itu, dalam menjalankan pengobatan tidak hanya berfokus
pada khasiat obat tertentu melainkan juga harus disertai dengan keyakinan
bahwa Allah lah yang menyembuhkan. “Setiap penyakit ada obatnya. Maka bila
obat itu mengenai penyakit akan sembuh dengan izin Allah SWT.” (HR.
Muslim)
Alamiah bermaksud segala pengobatan yang dilakukan Nabi menggunakan
sumber-sumber alam yang ada di muka bumi seperti tumbuh-tumbuhan, batu-
batuan, hewan, dan lain sebagainya.
Metoda Pengobatan Para Rasul Sebelumnya:
1. Nabi Isa AS
“Dan akan dijadikan-Nya sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata)
“Aku telah datang kepadamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhan mu,
yaitu aku membuatkanmu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu
aku meniup nya, maka ia menjadi seekor burung atas izin Allah. Dan aku
menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit
kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku
beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di
rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu
tanda(kebenaran kerasulanku) bagimu,jika kamu orang yang beriman”.(QS
Ali-Imran:49). Menurut para mufassir, Nabi Isa mengobati penyakit buta dan
kusta dengan cara di usap dengan tangan nya, mata yang buta dan anggota
tubuh yang terkena kusta dengan izin Allah melalui mukjizatnya maka
seketika itu sembuh.
2. Nabi Musa AS
Nabi Musa tidak lepas dari sifat kemanusiaannya yang merupakan
sunnatulloh yaitu sakit. Beliau pernah sakit lalu memetik sehelai daun yang
diniatkan sebagai obat yang hakikatnya Allah menyembuhkan kemudian di
tempelkannya daun tersebut pada anggota tubuh yang sakit, karena
mukjizatnya seketika itu sembuh. Dan kedua kali nya beliau sakit kemudian
memetik sehelai daun secara spontanitas tanpa diniatkan sebagai obat yang
hakikatnya Allah Sang Penyembuh maka ketika itu sakitnya tidak sembuh.
3. Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad sebagai Rasul yang diprintahkan Allah untuk
menyampaikan wahyu kepada umat-nya tidak lepas tingkah lakunya dari Al-
Qur’an karena beliau dijadikan suri tauladan yang baik untuk semua manusia.
Firman Allah : “Sesungguhnya pada diri Rasul itu terdapat suri tauladan yang
baik untuk kamu, bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat (Allah) dan
(kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”.(QS Al-Ahzab:
21). Imam Ali berkata : “Sesungguhnya semua tingkah laku Nabi
Muhammad SAW adalah Al-Qur’an”. Beberapa metoda pengobatan yang
dilakukan Rasulullah :
I. Ruqyah
Ruqyah merupakan salah satu cara pengobatan yang pernah diajarkan
malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Ketika Rasulullah
sakit maka datang malaikat jibril mendekati tubuh beliau,kemudian
jibril membacakan salah satu doa sambil ditiupkan ketubuh Nabi,
seketika itu beliau sembuh. Inilah doanya : ”Bismillahi arqiika
minkulli syai-in yu’dziika minsyarri kulli nafsin au-ainiasadin
Alloohu yasyfiika bismillahi arqiika”.
II. Doa Mikjizat
Banyak doa-doa kesembuhan yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad
SAW kepada umat nya, salah satunya : “Allahumma isyfi abdaka
yan-ulaka aduwwan aw yamsyi laka ila sholaah”.
III. Dengan Memakai Madu Sebagaimana menurut QS An-Nahl:69
bahwa madu Allah jadikan sebagai obat maka Rasulullah
menggunakan madu untuk mengobati salah satu keluarga sahabat
yang sedang sakit. Dalam satu riwayat, ada sahabat yang datang
kepaa Rasulullah memberitahukan anaknya sedang sakit, kemudian
Nabi menyuruh meminumkan anaknya madu sambil membaca doa.
IV. Bekam
Berbekam termasuk pengobatan yang diajarkan Rasulullah SAW,
bahkan Rasulullah SAW pernah melakukan bekam dan memberikan
upah kepada tukang bekam. Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya
sebaik-baik apa yang kalian lakukan untuk mengobati penyakit adalah
dengan melakukan bekam”.
Konstribusi Tokoh Islam dalam Perkembangan Bidang Kesehatan
1. Ibnu Sina / Avicenna (980 M - 1037 M)
Seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah
tentang filosofi dan pengobatan.Bagi banyak orang, beliau adalah "Bapak
Pengobatan Modern" dan masih banyak lagi sebutan baginya yang
kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran.
Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan
rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
2. Abu Bakar Muhammad ibnu Zakariya Razi atau al-Razi (865 M- 925 M)
Seorang pelajar Al-Tabari, dia dan Avicenna adalah dua dokter paling utama
diantara abad ke 5 dan 18. Ahli kimia Persia yang membuat plester Paris dan
mempelajari antimonium.
Penemuan – penemuannya Berupa :
Kritikan terhadap teori Galen yang menyatakan bahwa tubuh memiliki empat
jenis "humor" (zat cair), yang menjadi kunci keseimbangan bagi kesehatan
dan mengatur suhu tubuh secara merata.
Al-Razi mencatat bahwa minuman hangat akan meningkatkan panas tubuh ke
derajat lebih tinggi dari suhu alami. Sehingga minuman akan memicu respons
dari tubuh, bukan hanya mentransfer sendiri hangat atau dingin itu
3. Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi
Salah satu pakar di bidang kedokteran pada masa Islam abad Pertengahan
(meninggal tahun 1013 M). Berasal dari Cordoba, ahli bedah muslim
terbesar. menulis buku ilmu pasti pembedahan, dilengkapi 200 gambar.
Al-Tasrif berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya
tentang gigi dan kelahiran anak. Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin oleh
Gerardo dari Cremona pada abad ke-12, dan selama lima abad Eropa
Pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dalam pengetahuan bidang
kedokteran di Eropa. Bidang lain: Surgery, Medicine.
4. Ibnu Nafis (1210 M -1288 M)
Orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran darah dalam
tubuh manusia. Tak heran, jika Ibnu Nafis dikenal sebaga bapak fisiologi
sirkulasi.
5. Qusta ibnu Luqa
Qusta ibnu Luqa dikenal sebagai salah seorang penerjemah dan penulis buku
terkemuka di abad ke-10 M. Salah satu karyanya yang terkait dengan isu
lingkungan adalah risalah tentang penyakit menular. Ibnu Luqa
mengungkapkan, penyakit menular berpindah dari tubuh yang sakit ke tubuh
yang sehat. Sedangkan penularannya melalui berbagai macam cara antara
lain, melalui udara di sekitar penderita dan melalui infeksi.
6. Ibnul Qayyim
pada tahun 1300-an menulis karya yang penting dalam bidang thibbun
nabawi, yang berjudul Ath-Thibbun Nabawi yang berisi 277 bab. Dia
membahas beragam perawatan sesuai rekomendasi dari nabi, juga berkenaan
dengan adabnya, malpraktik dan pentingnya kompetensi dari seorang dokter.
Adab di dalam proses pengobatan terus memiliki kedudukan penting di
dalam pengobatan Islami.
B. Petunjuk Al-Qur’an Tentang Pengobatan
Banyak ayat Al-Qur‟an yang mengisyaratkan tentang pengobatan karena Al-
Qur‟an itusendiri diturunkan sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang
mukmin.
“Dan kami menurunkan Al-Qur‟an sebagai penawar dan rahmat bagi orang
orang yang mukmin” .(QS Al-Isra‟: 82). Menurut para ahli tafsir bahwa nama
lain dari Al-Qur‟an yaitu “Asysyifa” yang artinyasecara terminologi adalah obat
penyembuh.
“Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhan
mu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman”.(QS Yunus:57) Disamping Al-Qur‟an mengisyaratkan
tentang pengobatan juga menceritakan tentang keindahan alam semesta yang
dapat kita jadikan sumber dari pembuat obat-obatan.
“Dengan (air hujan) itu Dia menumbuhkan tanaman-tanaman untukmu, seperti
zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sungguh, pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)bagi orang-
orang yang berfikir.(QS An-Nahl:11).“Kemudian makanlah dari
segala(macam)buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhan-muyang telah
(dimudahkan bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan
bagi manusia. Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi orang-orang yang berfikir”. (QS An-Nahl:69)
C. Prinsip Pengobatan
Adapun prinsip-prinsip pengobatan dalam islam:
Di dalam penyembuhan penyakit ala Rasulullah SAW., diterapkan tertentu
sebagai pedoman yang perlu diketahui dan dilaksanakan, yaitu:
1. Meyakini bahwa Allah SWT. yang Maha Menyembuhkan segala penyakit
Rasulullah SAW. menyajarkan bahwa Allah SWT. adalah dzat yang
Maha Penyembuh. Allah SWT. berfirman “Dan apabila aku sakit, maka
Dia-lah yang menyembuhkan aku.” (QS. asy-Syu’ara (26): 80).
Jika memerhatikan pengobatan masa sekarang yang serba modern ternyata
kebalikan dengan pengobatan jaman Rasulullah. Banyak orang yang
menggantungkan penyembuhan dengan obat. Padahal, keyakinan semacam
itu mendekati perbuatan syirik. Yang memberikan kesembuhan bukanlah
obat itu, tapi Allah SWT.
Jika kita merasa yakin, insya Allah akan diberi kesembuhan dengan cepat.
Rasulullah SAW. mengajarkan agar orang yang sakit senantiasa berdoa
kepada Allah SWT. Salah satunya doa nabi Yunus: “Laa illaha illa anta
subhanaka inni kuntu minal dhalimiin.”
2. Menggunakan obat yang halal dan baik
Rasulullah mangajarkan supaya obat yang dikonsumsi penderita harus
halal dan baik. Allah SWT. yang menurunkan penyakit kepada seseorang,
maka Dia-lah yang menyembuhkannya. Jika kita menginginkan kesembuhan
dari Allah, maka obat yang digunakan juga harus baik dan diridhai Allah
SWT. karena Allah melarang memasukan barang yang haram dan merusak
ke dalam tubuh kita.Allah berfirman:
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
direzekikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya.” (QS. al-Maidah (5): 88). Rasulullah SAW. bersabda, “Setiap
daging (jaringan tubuh) yang tumbuh dari makanan haram, maka api
nerakalah baginya.” (HR. at-Tirmidzi)
“Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya, dan menjadikan
setiap penyakit pasti ada obatnya. Maka berobatlah kalian, tapi jangan
dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud) Menggunakan obat yang halal,
selain mendatangkan ridha Allah juga akan menjaga supaya badan tetap
sehat.
3. Tidak menimbulkan madharat (bahaya) dan tidak mencacatkan (merusak)
tubuh
Dalam menyembuhkan penyakit, harus diperhatikan mengenai
kemudharatan obat. Seorang dokter muslim akan selalu mempertimbangkan
penggunaan obat sesuai dengan penyakitnya.
4. Pengobatan tidak bersifat TBC (tahayul, bid’ah, churafat)
Pengobatan yang disyariatkan dalam Islam adalah pengobatan yang bisa
diteliti secara ilmiah. Pengobatan dalam Islam tidak boleh berbau syirik
(pergi ke dukun, kuburan, dsb.)
5. Selalu ikhtiar dan tawakal
Islam mengajarkan bahwa dalam berobat hendaklan mencari obat atau
dokter yang lebih baik. Dalam kedokteran Islam diajarkan bila ada dua obat
yang kualitasnya sama maka pertimbangan kedua yang harus diambil adalah
yang lebih efektif dan tidak memiliki efek rusak bagi pasien. Itulah sebabnya
Rasulullah menganjurkan kita untuk berobat pada ahlinya. Sabda beliau,Abu
Dawud, An Nasai, dan Ibnu Majah meriwayatkan dari hadis ‘Amr Ibnu
Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya; katanya, “Telah berkata Rasulullah
SAW., ‘Barangsiapa yang melakukan pengobatan, sedang pengobatannya
tidak diikenal sebelum itu, maka dia bertanggung jawab (atas
perbuatannya).”
D. Diagnosa
Tatacara diagnosa dalam terapi bekam:
1. MEWAWANCARAI PASIEN
A. Keluhan pasien, keluhan utama, keluhan tambahan/lain, riwayat penyakit.
B. Keluhan dari masing-masing organ tubuh .
2. MEMERIKSA FISIK PASIEN
A. Pemeriksaan Umum: tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, lidah, iris,
telapak tangan, dll
B. Pengamatan, pendengaran, dan penciuman dari daerah keluhan, dan dari
masing-masing organ
C. Perabaan sekitar keluhan dan perabaan pada sekitar organ lain
D. Pengetukan daerah sekitar keluhan dan pada organ lain
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN
A. Pemeriksaan khusus: iris mata (iridologi), lidah, telinga, telapak tangan dll
B. Pemeriksaan penunjang: laboratorium, radiologi, CT-Scan, MRI dll
4. PENYIMPULAN DAN PENENTUAN DIAGNOSA PENYAKIT
A. Menentukan jenis keluhan
B. Menentukan jenis penyakit
C. Menentukan letak penyakit
D. Menentukan penyebab penyakit
E. Menentukan jenis pengobatan
E. Karakteristik Pengobatan
1. Spiritual Illahiyah (do’a dan dzikir dikenal dengan istilah Ruqyah
Syar’iyah)
لمنالقرآنماهوشفاءورحمةللمؤمنين وننز
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an apa yang merupakan syifa` dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman” (Al-Isra`: 82). Rasulullah
mengajarkan ilmu kesehatan secara holistik yaitu pengobatan dengan
menerapkan pendekatan jasmani dan rohani. Yang dimaksud dengan obat
spiritual adalah obat dari ayat-ayat Al-Qur’an atau do’a-do’a Rasulullah
SAW, yang disebut dengan Ruqyah Syar’iyyah. Ruqyah biasanya dilakukan
untuk pengobatan penyakit nonmedis yaitu suatu penyakit yang bersifat
mistis seperti kesurupan, guna-guna, sihir dan lain-lain. Padahal ruqyah dapat
juga dilakukan untuk mengobati penyakit medis, yang sasaran dan tujuannya
adalah pengolahan/aktivitas spiritual untuk memperoleh ridho Allah swt dan
Syafaatnya Rasullullah saw, sehingga Allah berkenan memberikan
kesembuhan melalui energi spiritual atau enegi ilahiah yang bertugas dalam
proses penyembuhan terhadap berbagai macam penyakit.Dari Aisyah RA
berkata, “Adalah Rasulullah SAW apabila salah seorang dari keluarga
Rasulullah SAW menderita sakit, maka beliau meniupnya dengan membaca
ayat-ayat perlindungan. Tapi ketika Rasulullah SAW sendiri yang menderita
sakit menjelang wafatnya, sayalah yang membacakan (ruqyah) dan
meniupnya kepadanya, lalu saya usap beliau dengan tangannya sendiri,
karena tangannya lebih banyak mengandung keberkahan daripada tanganku.”
(HR. Bukhari no. 5016 dan Muslim no. 2192).Dari Aisyah RA berkata,
“Sesungguhnya Rasulullah SAW apabila menengok orang yang sakit atau
didatangi orang yang sakit, beliau membaca untuknya (do’a): “Hilangkanlah
rasa sakit wahai Tuhan manusia. Sembuhkanlah, dan Engkau (Dzat) yang
Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan selain kesembuhan-Mu,
kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.” (HR. Bukhari no. 5243).
2. Materi Natural (obat alamiah)
a. Madu
م��خ م� م� و�ا ل � و ه� ه�ي و��ء ه� ه� و��� هلل �� و ه�ا
اب###ب###ط###ون###ه###ام###ني###خرجذلالر ر### ت###ل###ف###ش### ������ل������� ل
ه��ك لل �م �ه و�ا و� و�� ه�ي� مل ل� و�� ول م م! �ه ل" و
ونل#####ق###ومآليةذلكفي ك#####ر### ###ل###يث###م#####ي###ت###ف### ل������#
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut
lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.“ (QS. An-Nahl:
69)
Manfaat madu diantaranya:
Antibakteri, anti radang, dan antioksidan
Madu menyehatkan gigi dan gusi, memutihkan gigi, mengobati
sariawan dan gangguan mulut lainnya.
Mengobati diabetes, mencegah terjadinya radang usus besar (colitis),
maag dan tukak lambung, membersihkan liver, memperlancar buang
air kecil,dll.
Madu mengandung banyak mineral seperti natrium, kalsium, magnesium,
alumunium, besi, fosfor dan kalium. Vitamin-vitamin yang ada dalam
madu adalah thiamin (B1), riboflavin (B2), asam askorbat (C), piridoksin
(B6), niasin, asam pantotenat, biotin, asam folat, dan vitamin K.
Sedang enzim yang penting dalam madu adalah enzim diastase, invertase,
glukosa oksidase, peroksidase, dan lipase. Enzim diastase adalah enzim
yang mengubah karbohidrat komplek (polisakarida) menjadi karbohidrat
sederhana (monosakarida). Enzim invertase adalah enzim yang memecah
molekul sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Enzim oksidase adalah
enzim yang membantu oksidasi glukosa menjadi peroksida. Enzim
peroksidase melakukan proses oksidase metabolisme. Semua zat tersebut
berguna untuk proses metabolisme tubuh.
b. Zam-zam
Rasulullah menjelaskan: “Sesungguhnya, zamzam ini air yang sangat
diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi”. Nabi saw
menambahkan: “Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan
ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh
dari penyakitmu, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau
meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan
dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril; minuman dari Allah
untuk ismail”.(HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas)
Kandungan air zamzam:
Kadar kalsium dan garam magnesium lebih tinggi, berkhasiat untuk
menghilangkan rasa haus dan efek penyembuhan.
Mengandung zat fluoride yang berkhasiat memusnahkan kuman-
kuman yang terdapat dalam kandungan airnya.
Memiliki keseimbangan elektrolit yang sempurna, juga mineral
esensial yang sangat baik lagi penting bagi kesehatan. Sangat alami
dan murni, bebas dari satu pun mikroorganisme patogen.
Tidak pernah kadaluarsa
Zamzam 100 persen alami, tidak mengandung klorin, dll.
c. Zaitun
“Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut,
karena minyak zaitun dibuat dari pohon yang penuh berkah.” (HR. At-
Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Manfaat minyak zaitun:
Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan
kolesterol yang bermanfaat.
Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan
(ateriosklerosis) pembuluh darah.
Melindungi dari serangan kanker, dll
Studi penelitian mengenai nilai gizi minyak zaitun sudah sangat
banyak, U.S.Food and Drug Administration (FDA) mengkonfirmasi
bahwa setiap hari mengkonsumsi 23 gram minyak zaitun, secara efektif
dapat mengurangi insiden penyakit jantung, juga bisa mengatur
metabolisme tubuh, mengurangi pengentalan darah serta mengurangi
resiko timbulnya tumor.
Asam lemak yang terkandung di dalamnya bersifat satuan yang
tanpa titik jenuh, ia dapat meningkatkan kolesterol positif (HDL),
menurunkan kolesterol negatif (LDL), juga membantu melancarkan
pencernaan, mencegah batu empedu, meringankan tukak lambung.
Minyak zaitun berkualitas unggul juga mengandung sejumlah besar
antioksidan yang berfungsi melawan kanker, ia benar-benar sangat
bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Minyak zaitun, mengurangi resiko kematian akibat penyakit
jantung dan kanker. Penelitian menunjukkan serangan jantung di daerah
Mediterania, yang mengkonsumsi minyak zaitun, hanya separuh
dibanding di tempat lain. Berdasarkan Studi epidemiologis pada
penduduk Mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari
minyak zaitun menyimpulkan efek positip oleat bagi kesehatan jantung.
Penelitian Harvard yang terbaru menyimpulkan bahwa Lemak tak
jenuh ganda seperti terdapat pada minyak zaitun bisa menurunkan kadar
kolesterol LDL(low density lipoprotein) Dimana LDL adalah kadar
kolesterol darah jahat yang dapat menimbun di dinding-dinding arteri.
d. Habbatussauda
“Gunakanlah Habbatussauda karena di dalamnya terdapat obat
untuk segala macam penyakit, kecuali maut”.(HR. Bukhori Muslim)
Manfaat Habbatus Sauda` menurut hasil penelitian:
Antioksidan, anti radang, dan anti alergi
Mengobati gangguan pencernaan
Melawan kanker
Memperkuat imunitas tubuh
Meningkatkan memori dan konsentrasi
Meningkatkan bioaktivitas hormone
Menetralkan toksin
Mengatasi susah tidur dan stress
Suplemen nutrisi, dll.
Biji jinten hitam atau habbatussauda yang mengandung 40 % minyak
takasiri dan 1,4 % minyak atsiri, 15 macam asam amino, protein,
kalsium, natrium dan kalium dan kandungan lainnya. Kandungan aktif
yang terdapat pada biji jinten hitam adalah sel-sel T yang terdiri dari
Thymoquinone (TQ), Dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone
(THQ) dan thymol (THY). Sel-sel 3T itulah yang kemudian terbukti
dalam hasil penelitian dalam habbatussauda salah satunya bermanfaat
untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh dan membunuh sel-sel tubuh
yang mematikan.
Senyawa aktif yang terkandung dari ekstrak biji jintan hitam ini
adalah thymouinone. Senyawa ini bisa membantu sebagai penghambat
dari beberapa jamur yang opotunistik yang diantaranya adalah
Aspergillius niger, Fusarium soliani, dan juga Scopulariopsis brevicaulis
serta juga beberapa spesies dari tiga tipe jamur yang menjadi penyebab
dari suatu penyakit kulit misalnya adalah Trichophyton, Epidemophyton,
dan juga Microsporum yang diisolasi dari suatu kasus klinis.
e. Talbinah
Rasulullaah bersabda: “Talbinah melegakan sanubari orang yang sakit
dan menghilangkan sebagian kesedihan”.Talbinah adalah air rebusan biji
gandum, yang nilai gizinya lebih banyak dari tepung gandum. Talbinah
baik untuk orang yang terkena penyakit syaraf dan gangguan kejiwaan,
bahkan dengan kandungan Betaglocannya dapat menurunkan kolesterol
dalam darah, juga karena kandungan magnesiumnya yang tinggi sangat
baik untuk mereka yang mempunyai penyakit jantung. Talbinah
membantu mengobati semua gangguan pada lambung.
f. Kurma
“Barang siapa yang makan pagi dengan tujuh butir kurma Ajwah,
maka tak akan mencelakainya racun dan sihir dihari itu” (Riwayat Shahih
Al-Bukhari).
Kandungan gizidalam setiap 100gram buah kurma:
Air 18.27 Vitamin A 9 IUEnergi 251 kkal Vitamin B1 0.046 mgProtein 2.81 g Vitamin B2 0.059 mgKarbohidrat 66.78 g Vitamin B3 1.134 mgSerat 7.1 g Vitamin B5 0.525 mgGula 56.38 g Vitamin B6 0.147 mgTotal lemak 0.35 g Vitamin B9 17 mcgLemak jenuh 0.0028 g Vitamin B12 0 mcgMUFA 0.0032 g Vitamin C 0.4 mgPUFA 0.017 g Vitamin E 0.04 mgkolesterol 0 mg Vitamin K 2.4 mcgMineral : Fitonutrisi Kalsium 35 mg Beta karoten 5 mcgZat Besi 0.91 mg Beta kriptoxantin 0 mcgMagnesium 38 mg Likopen 0 mcg
Fosfor 55 mg Lutein dan zeaxantin 67 mcg
Kalium 484 mgSodium 2 mgSeng 0.26 mgSumber: USDA National Nutrient Database for Standard Reference
Manfaat kurma diantaranya:
Mencegah penyerapan kolesterol LDR dalam usus.
Melancarkan buang air besar dan mencegah konstipasi.
Kurma mengandung antioksidan, anti infeksi, anti inflamasi dan
antihemoragik.
Menjaga kesehatan mata dan kulit
Kalium dalam kurma adalah komponen penting dari sel dan cairan
tubuh yang membantu mengendalikan denyut jantung dan tekanan
darah, sehingga memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung
koroner dan stroke, dll.
3. Bersifat Terapi (Hijamah atau bekam)
a. Bekam
“Sebaik-baik sesuatu yang kalian gunakan untuk berobat adalah
hijamah (bekam).” (Ahmad 11634, dan lihat pada Ash-Shahihah 760).
Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan
darah yang terkontaminasi toksin (racun) atau oksidan dari dalam tubuh
melalui permukaan kulit ari. Toksin atau racun adalah endapan racun/ zat
kimia yang tidak bisa diurai oleh tubuh. Darah kotor adalah darah yang
mengandung toksin atau darah statis yang menyumbat peredaran darah,
sehingga system peredarannya tidak lancar. Timbunan racun/ toksin yang
terdapat dalam darah manusia menyebabkan tidak berfungsinya
mekanisme pertahanan tubuh (system immune tubuh).
Timbunan racun dalam darah sedikit demi sedikit akan menganggu
kesehatan, baik fisik maupun mental. Akibatnya badan terasa lesu,
murung, resah, linu, pusing, dan senantiasa merasa kurang sehat, cepat
bosan dan cepat naik pitam. Di tambah lagi dengan angin yang sukar di
keluarkan dari dalam tubuh, akibatnya tubuh mudah terkena jangkitan
penyakit, mulai dari penyakit ringan seperti influenza sampai dengan
penyakit degeneratif seperti stroke, darah tinggi, kanker, diabetes, bahkan
sampai dengan gangguan kejiwaan.
Peralatan: Kop Bekam, pisau bekam, vacuum bekam (bisa juga
menggunakan api)
Manfaat bekam:
I. Membuang toksin/racun yang berada dalam tubuh berasal dari:
Pencemaran udara, seperti asap kendaraan, asap pabrik,
pembuangan limbah kimia, dll.
Makanan siap saji (fast food), karena mengandung zat kimia yang
tidak baik untuk tubuh, seperti zat pengawet, zat pewarna, zat aroma
(essense), penyedap rasa (MSG/ Mono sodium Glutamat).
Hasil Pertanian/ perkebunan yang menggunakan pestisida,
insektisida, fungisida, herbisida.
Kebiasaan buruk (bad habit), seperti merokok, makan tidak teratur/
bersih), makan tidak seimbang, terlalu panas atau dingin, terlalu
asam, dll.
Obat-obatan kimia, karena mempunyai efek merusak organ atau
mikroba yang normal dalam tubuh. Misalnya pada pasien penderita
asan urat, maka obat-obatan yang di berikan mempunyai efek
samping pada ginjal sehingga akan mengakibatkan gagal ginjal
kronik dan harus cuci darah.
II. Gejala akibat “Toksinasi”
1. Pada usia muda sudah mengalami penyakit degeneratif seperti
kanker, diabetes, hypertensi, gagal ginjal, dll.
2. Terjadinya kerusakan spermatozoid dan sel telur, sehingga tidak
subur, mandul.
3. Menurunnya tingkat kecerdasan, pelupa, kurang konsentrasi.
4. Terjadi pengendapan toksid di dalam usus, hati, ginjal, serta jantung
dan saluran darah.
5. Meningkatnya depresi, stress,dll.
6. Mikroba positif (probiotik) dalam tubuh akan musnah dan merusak
sistem pencernaan.
7. Menurunnya sistem imuniti (kekebalan) tubuh.
III. Waktu yang baik melakukan bekam
Dari Anas RA, berkata Rasulullah SAW biasa berbekam pada
akhda’ain dan tengkuk.Beliauberbekam pada tanggal 17, 19, dan 21 bulan
hijrah (HR. Tirmidzi:51/Hasan). Rasulullah SAWbersabda: “Barangsiapa
berbekam pada tanggal 17, 19 dan 21, maka itu akanmenyembuhkansemua
penyakit” (HR. Abu Dawud, (3861), hasan). Ibnul Qoyyim berkata: ”
Semua hadits ini sesuaidengan kesepakatan para tabib bahwa berbekam
pada paruh kedua suatu bulan hingga pekan ketigadari setiap bulan, lebih
bermanfaat daripada berbekam pada awal bulan maupun akhir
bulan.Namun, bila karena suatu kebutuhan pengobatan dengan cara ini
digunakan, kapan saja itudilakukan, maka tetap bermanfaat, meski di awal
bulan atau akhir bulan.”
IV. Khasiat dan Manfaat Bekam
Mengeluarkan darah kotor, baik darah yang teracuni maupun darah
yang statis, sehingga peredaran darah yang semula tersumbat
menjadi lancar kembali.
Meringankan tubuh. Banyaknya darah kotor yang menumpuk di
bawah permukaan kulit mengakibatkan terasa malas dan berat. Jika
dibekam, tubuh menjadi ringan.
Menajamkan penglihatan. Tersumbatnya peredaran darah ke mata
mengakibatkan penglihatan menjadi buram. Setelah dibekam,
peredaran darah yang tersumbat kembali lancar dan mata bisa
melihat dengan terang.
Menghilangkan berbagai macam penyakit. Rasullulah SAW
mengisyaratkan ada 72 macam penyakit yang dapat disembuhkan
dengan jalan berbekam, seperti: Asam urat, darah tinggi, jantung,
kolesterol, masuk angin, migrain, sakit gigi, vertigo, sinusitis,
jerawat, sembelit, wasir, impotensi, wasir, kencing manis, liver,
ginjal, pengapuran, dan lain lain.
4. Kombinasi dari ketiganya.
F. Pengobatan Tradisional Dalam Pandangan Islam
Sebelum islam hadir di tengah-tengah masyarakat, manusia sudah memiliki
pengetahuan dan cara pengobatan yang mereka peroleh berdasarkan pengalaman.
Hal ini di namai pengobatan tradisionalyang banyak berdasarkan pada kegelapan
mistik. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pengobatan tradisional ini
dimanapun (termasuk di Indonesia), adalah yang primitif, jadi tidak ilmiah dan
spekulatif, mistik, magic dan statis serta tidak di ajarkan. Jampi-jampi dan rajah
serta azimat dilarang oleh islam. Karena semua itu membawa manusia kepada
perbuatan syirik. Ada pengobatan tradisional lain yang tidak menghubungkan
diri dengan ruh halus sebagai penyebabnya. Yaitu hanya berdasarkan gejala /
keluhan penat-penat, lemah badan,dsb. Obatnya ialah berupa daun-daunan
sebagai jamu. Jamu bukan mistik dan bukan pula magic, tetapi tetapi berupa
pengobatan alamiah atau yang berasa dari alam. Pengobatan tradisional lainnya
adalah pijat (massage) bagi yang patah tulang atau acupressure dengan menekan
bagian tubuh tertentu atau dengan nama lain akupuntur yang berasal dari cina,
dan juga bekam. Pada dasarnya obat tradisional seperti ini diperbolehkan dalam
islam selama tidak merusak diri sendiri dan orang lain serta tidak membawa
kepada perbuatan syirik. Garis-garis besar pengobatan tradisional yang diajarkan
Rasul diantaranya melarang “Kai”, yakni meletakkan besi panas di atas bagian
tubuh yang sakit, melarang jampi-jampi atau mantera-mantera yang membawa
kepada syirik.
G. Pengobatan Modern Dalam Pandangan Islam
Pengobatan modern berasal dari pengobatan tradisional. Dan merupakan
perkembangan hasil dari kerja akal manusia yang diberi kesempatan untuk aktif
memikirkan dan merenungkan kehidupan ini. Pengobatan modern menurut
pandangan islam adalah segala tekhnik pengobatan yang berdasarkan hasil dari
befikir dan mengembangkan ilmu dan pengetahuan dalam bidang kesehatan
dengan mengandalkan akal yang telah diberikan oleh Allah SWT untuk di
kembang kan dan di amalkan guna manusia dan alam sekitarnya. Nabi
menjelaskan bahwa ada dua macam penyakit sesuai dengan keadaan manusia
yang terdiri dari tubuh jasad dan tubuh rohani. Untuk obat rohaniah adalah
membaca Al-Qur’an dan untuk fisik adalah materi contohny madu. Perlu
diketahui Allah menurunkan segala penyakit tanpa menjelaskan secara terperinci
mengenai jenis penyakitnya dan Allah menurunkan obatnya tanpa menyebutkan
apa obatnya dan bagaimana cara memakainya. Masalah ini haruslah dikerjakan
oleh manusia dengan akal, ilmu dan penyelidikan yang sekarang dinamai science
bersama teknologinya. “Agama itu akal dan tidak ada agama bagi yang tidak
berakal” Inilah dorongan untuk membangun ilmu pengetahuan (science),
termasuk pengetahuan pengobatan (medical science). Pada waktu islam
berkembang keluar jazirah arab, umat islam bertemu dengan pengobatan Persia,
Yunani dan hindia. Mereka menyerap segala macam pengobatan itu serta
menyesuaikannya dengan ajaran islam. Perkembangan yang pesat terjadi pada
daulah abbasiyah, setelah dimulai pada masa khalifah umayyah. Cordova dan
Granada di spanyol merupakan pusat ilmu yang di datnangi oleh ahli-ahli barat.
Pada saat itu muncullah dokter-dokter muslim dengan kualitas internasional
seperti Ibnu Uthal dan Wahid Abdul Malik, yang mendirikan perumahan untuk
merawat penderita kusta, Ibnu Al Baytan yang dirinya dengan mengumpulkan
tanaman-tanaman berkhasiat bagi pengobatan dan sebagainya, pada periode
abbasiyah mereka mendirikan rumah sakit modern di Baghdad. Perhatikanlah
kedahsyatan islam yang dapat mengubah manusia jahiliyah penyembah berhala
menjadi ilmiah yang selalu mengingat kepada keMahabesaran Allah. Mereka
mengubah pengobatan istik dan spekulatif-magic menjadi pengobatan ilmiah
yang tepat, objektif dan islami.
H. KESIMPULAN
1. Beberapakarakteristikmetodapengobatanislam :
a. Spiritual Illahiyah (do’a dan dzikir dikenal dengan istilah Ruqyah Syar’iyah)
b. Materi Natural (obat alamiah)contohnyamadu
c. Bersifat Terapi (Hijamah atau bekam).
d. Kombinasi dari ketiganya.
2. Prinsip-prinsipPengobatan:
1. Meyakinibahwa Allah SWT. yangMahaMenyembuhkansegalapenyakit
2. Menggunakanobat yang halal danbaik
3. Tidakmenimbulkanmadharat
4. Pengobatantidakbersifat TBC
(tahayul, bid’ah, churafat)
5. Selaluikhtiardantawakal
I. Daftar Pustaka
Cyril Elgood. 1962.The Medicine Of the Prophet. PubMed Central, 146-153.
Nizar D, Muhammad. 2002. Hidup Sehat & Bersih Ala Nabi. Jakarta: Hikmah.
Pandi W, Emma. 2010. Sehat Cara Al-Qur’an & Hadis. Jakarta: Hikmah.
http://www.hadistislam.com/2012/06/cara-hidup-sehat-ala-rasulullah-saw.htmldiakses tanggal 30 Desember 2014
http://muslimah.or.id/kesehatan-muslimah/fakta-thibbun-nabawi-habbatus-saudamadu-dan-minyak-zaitun.htmldiakses tanggal 30 Desember 2014
http://www.pondokherbalindonesia.com/artikel/41-artikel-kesehatan/106-rahasia-dibalik-kesehatan-rasulullah.html diakses tanggal 30 Desember 2014
http://garasisehat.blogspot.com/2012/11/pengobatan-menurut-pandangan-islam.htmldiakses tanggal 30 Desember 2014
http://www.academia.edu/5237508/IDI1_ pengobatan _ dalam _ pandangan _ islam diakses tanggal 30 Desember 2014
http://kasmui.blog.com/archives/46/diakses tanggal 30 Desember 2014