ISLAM (DOKTRIN DAN SEJARAH)
-
Upload
erik-pujianto -
Category
Documents
-
view
111 -
download
13
description
Transcript of ISLAM (DOKTRIN DAN SEJARAH)
MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM
ISLAM (DOKTRIN DAN SEJARAH)
DISUSUN OLEH:
NAMA : AGUS EDI WIDIANTO
PRODI : PERBANKAN SYARIAH
KELAS : C
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
JURAI SIWO METRO
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat
diselesaikan. Dalam makalah ini penulis membahas “ISLAM (Doktrin dan sejarah)”.
Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mandiri mata kuliah
Metodologi Studi Islam.
Selama menyelesaikan makalah ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan serta dorongan dari banyak pihak,oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada Dra. Siti Nurjanah, M.Ag. selaku dosen
mata kuliah metodologi studi islam.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas
makalah ini,untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan
kedepannya. Penulis berharap semoga makalah ini akan dapat memberikan manfaat
kepada pembaca pada umumnya dan kepada penulis khususnya.
Metro, November 2012
Agus Edi Widianto
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
I. DOKTRIN ISLAM
A. Pengertian Doktrin .................................................................... 6
B. Islam Sebagai Doktrin ............................................................... 6
C. Doktrin-doktrin Sentral dalam Islam ...................................... 8
D. Penjelasan Doktrin-doktrin Sentral dalam Islam ................... 8
II. SEJARAH ISLAM
A. Memahami Agama Islam .......................................................... 13
B. Munculnya Agama Islam .......................................................... 13
C. Sejarah Islam Dari Zaman Nabi Muhammad
Hingga Masa ke Emasan Islam ................................................ 15
D. Dampak Masuknya Agama Islam di Indonesia ...................... 22
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang sangat multidimensi yang dapat dikaji dari
berbagai aspek baik dari tinjauan budaya-sosial maupun dari aspek doktrin. Agama
Islam apabila ditelaah dari aspek doktrin maka yang akan muncul adalah ajaran-
ajaran yang ada dalam agama Islam itu sendiri yang bisa saja ajaran tersebut tidak
dapat diganggu gugat keberadaannya. Islam adalah agama yang sangat
multidimensial, oleh karena itu masing-masing orang sangat mungkin memandang
memahami Islam secara berbeda-beda. Apabila Islam dipandang dari gejala budaya
dan sosial maka yang terlihat adalah corak keberagamaan suatu masyarakat, salah
satu contoh kehidupan keberagamaan orang muslim di kota dengan kehidupan
keberagamaan orang muslim di desa sangatlah berbeda. Perbedaan tersebut timbul
dari pengaruh yang sangat melekat pada kehidupan bermasyarakat yang biasa kita
kenal dengan lingkungan. Lingkungan inilah yang membuat masing-masing orang
menjadi berbeda antara yang satu dengan yang lain, walaupun masih dalam satu
wilayah agama yakni Islam. Lain halnya dengan Islam dipandang sebagai doktrin.
Islam adalah agama yang ajarannya tidak bisa diotak-atik lagi dalam artian tidak
boleh dipertanyakann lagi akan tetapi harus diterima apa adanya sesuai dengan apa
yang ada dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadits. Oleh karena itu Islam dipandang final
(absolute) yang tidak perlu dibahas lagi dan harus diterima apa adanya.
Doktrin yang integral tentang sifat ketuhanan, sekaligus yang absolut,yang azali,
dan yang maha baik yang berada pada jantung ajaran islam. Realitas tertinggi, atau
Allah (demikianlah, dia sudah sepatutnya di panggil, adalah kata dari bahasa Arab
untuk menunjukkan Tuhan yang di pakai oleh penganut Arab Kristen, penganut
Yahudi yang terarabkan, juga kaum muslim), yang sekaligus sebagai Tuhan, realitas
supra personal atau Tuhan tertinggi. Allah bukanlah wujud yang murni melainkan
bukan hanya sekedar wujud, sehingga tidak ada deskripsi yang dapat menyifati-Nya,
yang justru tidak dapat mengelakkan pereduksian sifat-nya yang azali dan Esensi-
Nya yang absolute, karena Dia mengatasi segala pembatasan dan definisi. Itulah
alasan yang menjadikan syahadat,la ilaha illa’Llah(“tidak ada tuhan selain
allah”),yang memuat dokrtin islam yang sempurna tentang sifat tuhan, bermula
dengan awalan la, untuk menegaskan segala sesuatu berupa esensi ketuhanan atau
tuhan, pada-nya diri dan realitas-nya yang maha tinggi. Adalah denga hanya
membatasi itu malalui penegasan yang pasti. Sebagaimana dalam salah satu ayat al-
Qur‟an “tidak ada satupun , yang dapat mnyerupai-Nya.”(Q.s.42:2).Allah adalah
yang absolut, yang maha, Esa yang sepenuhnya transenden dan mengatasi semua
batas – batas dan pembatasan, dari setiap konsep dan ide.
Di sisi lain, Dia juga yang iman, karena menurut al-Qur‟an “dia adalah yang
pertama dan yang terahir , juga yang lahir dan yang batin , dia juga maha mengatahui
segala sesuatu”(Q.s57:3).Tuhan adalah yang pertama (al-awwal) karena Dia adalah
asal-usul, aifa dari segala sesuatu. Dia adalah yang terakhir (al-akhir), karena
kepadanya segala sesuatu, bukan hanya jiwa manusia, melainkan seluruh kosmos
akan kembali. Dia adalah yang lahir (azh-zhahir). Karena manifestasi yang tampak
dasarnya adalah tidak lebih tiofani dari nama dan sifat-Nya dalam substansi
“ketiadaan”, dan seluruh yang ada hakikatnya adalah bisa dari wujud-Nya .bahkan ,
pada sisi lain, Dia juga yang bathin (al-bathin), karena Dia adalah iman dalam segala
sesuatu, hanya ahli hikmah yang mampu memahami dan mengatahui dengan
pengertian sepenuhnya bahwa Allah adalah Iman. Sebagaimana Allah transenden
bersifat Iman dan memahami sepenuhnya ayat “ kemana saja kalian berpaling ,
disanalah wajah allah.”(Q.s.2:115). Lebih jauh lagi, ahli hikmah dapat mencapai pada
pemahaman seperti ini hanya dengan hikmah, oleh baik seorang laki laki maupun
perempuan, dengan menyadari dan menerima penerangan sepenuhnya akan
transendasi Ilahi (ta‟la), karena kekuatan yang adikodrati akan menampakkan diri-
nya sendirinya dalam wujud imanen haya melalui penapaian diketahui dan dialami
untuk pertama kali yang transenden.
Namun sebelum doktrin-doktrin itu ada, perlu diketahui bahwa sejarah masuknya
Islam ke wilayah Nusantara sudah berlangsung demikian lama, sebagian berpendapat
bahwa Islam masuk pada abad ke-7 M yang datang lansung dari Arab. Pendapat lain
mengatakan bahwa Islam masuk pada abad ke-13, dan ada juga yang berpendapat
bahwa Islam masuk pada sekitar abad ke 9 M atau 11 M . Perbedaan pendapat
tersebut dari pendekatan historis semuanya benar, hal tersebut didasar bukti-bukti
sejarah serta peneltian para sejarawan yang menggunakan pendekatan dan
metodenya masing-masing.
Berdasarakan beberapa sumber referensi sejarah, bahwa Islam mulai berkembang
di Nusantara sekitar abad 13 M . Hal tersebut tak lepas dari peran tokoh serta ulama
yang hidup pada saat itu, dan diantara tokoh yang sangat berjasa dalam proses
Islamisasi di Nusantara terutama di tanah Jawa adalah “ Walisongo”. Peran
Walisongo dalam proses Islamisasi di tanah Jawa sangat besar. Tokoh Walisongo
yang begitu dekat dikalangan masyarakat muslim kultural Jawa sangat mereka
hormati. Hal ini karena ajaran-ajaran dan dakwahnya yang unik serta sosoknya yang
menjadi teladan serta ramah terhadap masyarakat Jawa sehingga dengan mudah Islam
menyebar ke seluruh wilayah Nusantara.
Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw diyakini dapat
menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Petunjuk-
petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimana terdapat di
dalam sumber ajarannya, Alquran dan Hadis, tampak amat ideal dan agung. Islam
mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif, menghargai akal pikiran melalui
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bersikap seimbang dalam memenuhi
kebutuhan material dan spiritual, senantiasa mengembangkan kepedulian sosial,
menghargai waktu, bersikap terbuka, demokratis, berorientasi pada kualitas, egaliter,
kemitraan, anti-feodalistik, mencintai kebersihan, mengutamakan persaudaraan,
berakhlak mulia dan bersikap positif lainnya.
Menurut Fazlur Rahman secara eksplisit dasar ajaran Alquran adalah moral
yang memancarkan titik beratnya pada monoteisme dan keadilan sosial. Misalnya
pada ajaran tentang ibadah yang penuh dengan muatan peningkatan keimanan,
ketaqwaan yang diwujudkan dalam akhlak yang mulia. Agama islam adalah wahyu
dari Allah SWT yang disampaikan kepada Rasulullah SAW yang mengandung
peraturan-peraturan untuk jadi panduan hidup manusia agar selamat dunia dan
akhirat. Keluhuran hidup Muhammad adalah hidup manusia yang sudah begitu tinggi
sejauh yang pernah dicapai oleh umat manusia. Hidup yang penuh dengan teladan
yang luhur dan indah bagi setiap insan yang sudah mendapat bimbingan hati nurani,
yang hendak berusaha mencapai kodrat manusia yang lebih sempurna dengan jalan
iman dan perbuatan yang baik. Demikian juga sesudah masa kerasulannya, hidupnya
penuh pengorbanan, untuk Allah, untuk kebenaran, dan untuk itu pula allah telah
mengutusnya. Suatu pengorbanan yang sudah berkali kali menghadapkan nyawanya
kepada maut. Tetapi, bujukan masyarakatnya sendiri pun yang dalam gengsi dan
keturunan ia sederajat dengan mereka yang baik dengan harta, kedudukan atau
dengan godaan-godaan lain,mereka tidak dapat merintanginya. Kehidupan insani
yang begitu luhur dan cemerlan itu belum ada dalam kehidupan manusia lain yang
pernah mencapainya, keluhuran yang sudah meliputi segala segi kehidupan apalagi
yang kita lihat suatu kehidupan manusia yang sudah bersatu dengan kehidupan alam
semesta sejak dunia ini berkembang sampai akhir zaman, berhubungan dengan
pencipta alam dengan segala karunia dan pengamppunannya. Kalau tidak karena
adanya kesunggguhan dan kejujuran Muhammad menyampaikan risalah Tuhan,
niscaya kehidupan yang kita lihat ini lambat laun akan menghilangkan apa yang telah
diajarkannya itu.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan doktrin?
2. Apa makna yang terkandung dalam trilogi ajaran (doktrin) islam (iman,
islam dan ihsan)?
3. Apa sajakah yang termasuk doktrin-doktrin sentral dalam Islam?
4. Bagaimana sejarah munculnya agama islam?
5. Bagaimana Sejarah Islam Dari Zaman Nabi Muhammad Hingga Masa Ke-
Emasan Islam?
6. Bagaimana dampak masuknya ajaran islam di Indonesia?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui pengertian doktrin
2. Dapat mengetahui makna yang terkandung dalam trilogi ajaran (doktrin) islam
(iman, islam dan ihsan)
3. Dapat mengetahui doktrin-doktrin yang termasuk dalam islam.
4. Dapat mengetahui sejarah munculnya agama islam
5. Dapat mengetahui Sejarah Islam Dari Zaman Nabi Muhammad Hingga Masa
Ke-Emasan Islam
6. Dapat mengetahui dampak masuknya ajaran islam di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
I. DOKTRIN ISLAM
A. PENGERTIAN DOKTRIN
Kata doktrin berasal dari bahasa inggris yaitu doctrine yang berarti ajaran . Oleh
karena itu doktrin lebih dikenal dengan dengan ajaran-ajaran yang bersifat absolute
yang tidak boleh diganggu-gugat. Dalam Kamus Ilmiah Populer (Windi Novia,
2008), kata doktrin berarti dalil-dalil dari suatu ajaran. Kesesuaian pengertian ini
dapat kita temukan di lapangan bahwa suatu ajaran dalam agama maupun yang lainya
pasti mempunyai dasar atau dalil-dalil.
Pengertian yang sama juga dapat ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, yaitu “doktrin adalah ajaran atau asas suatu aliran politik, keagamaan;
pendirian segolongan ahli ilmu pengetahuan, keagamaan, ketatanegaraan secara
bersistem, khususnya dalam penyusunan kebijakan negara”. Dari penjelasan yang
telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa doktrin adalah ajaran-ajaran atau
pendirian suatu agama atau aliran atau segolongan ahli yang tersusun dalam sebuah
sistem yang tidak bisa terpisahkan antara yanga satu dengan yang lainnya.
Dari uraian pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa doktrin merupakan
ajaran-ajaran atau azas untuk mendirikan suatu agama atau organisasi-organisasi lain
yang ajaran-ajarannya bersifat absolute dan tidak bisa diganggu gugat.
B. ISLAM SEBAGAI DOKTRIN
Islam merupakan agama yang sangat multidimensi yang dapat dikaji dari berbagai
aspek baik dari tinjauan budaya-sosial maupun dari aspek doktrin sebagaimana yang
kami akan jelaskan berikut ini. Agama Islam apabila ditelaah dari aspek doktrin maka
yang akan muncul adalah ajaran-ajaran yang ada dalam agama Islam itu sendiri yang
bisa saja ajaran tersebut tidak dapat diganggu gugat keberadaannya. Dalam makalah
kali ini kami akan membahas tentang trilogi doktrin (ajaran) Islam yang biasa dikenal
dengan trilogi ajaran Ilahi, yakni: Iman, Islam dan Ihsan.
1. Iman
Kata iman, dari segi etimologi (bahasa) merupakan bentuk masdar dari kata
Âmana, Yu‟minu, Ĩmanan yang berarti kepercayaan. Kata iman juga menurut Imam
Al-Ghazali berartikan At-Tashdiqu (pembenaran). Sedangkan menurut Fazlurrahman,
kata iman yang terdapat dalam Al-Qur‟an mempunyai dua makna, yaitu:
a. Yakin, percaya dan beriman,
b. Aman, mengamankan dan memberikan keamanan.
Dari segi terminologi, iman oleh para ahli didefenisikan berbeda-beda akan
tetapi perbedaan tersebut tidak terlepas dari pengertian iman sebagaimana yang
dijelaskan oleh Rasulullah ketika Malaikat Jibril datang bertanya kepada-Nya, yakni
“Iman adalah pembenaran dan keyakinan terhadap adanya Allah dengan Ke-Esa-an-
Nya, Malaikat, pertemuan dengan-Nya, para utusan-utusan-Nya dan percaya pada
hari kebangkitan atau hari akhir”. Menurut aliran ahlus sunnah wal jama‟ah iman
yang sempurna adalah diucapkan dengan lidah, dibenarkan dengan hati dan
dikerjakan dengan anggota tubuh. Selain itu juga menurut aliran Ahlus Sunah Wal
Jama‟ah bahwa iman tersebut dapat bertambah dan juga dapat berkurang seiring
dengan ketaatan seseorang. Tentang bertambah dan berkurangnya iman tersebut
aliran Ahlus Sunnah melandaskan pendapatnya pada Al-Qur‟an surat Al-Anfal ayat 2.
Terkait dengan iman seperti yang dipaparkan dalam pengertian di atas yang termasuk
di dalamnya adalah iman kepada Allah SWT.
Iman kepada Allah SWT berimplikasi terhadap pengakuan-pengakuan lain
yang berhubungan dengan-Nya, seperti zat Allah, sifat-sifat Allah, perbuatan (af‟al)
Allah, malaikat Allah, para Nabi dan utusan Allah, hari kiamat, serta surga dan
neraka. Hal tersebut merupakan refleksi dari ke-tauhid-an kepada Allah SWT.
2. Islam
Secara harfiah kata Islam berasal dari Bahasa Arab, yakni Aslama, Yuslimu
Islâman yang berarti keselamatan. Sedangkan secara terminologi Islam mengandung
pengertian “Ketundukan, kepasrahan dan ketaatan dalam menyembah (ibadah)
kepada Allah, tidak musyrik kepada-Nya, kemudian melaksanakan segala perintah-
Nya, seperti melaksanakan shalat, zakat, berpuasa, haji, serta meninggalkan segala
yang dilarang-Nya”.
3. Ihsan
Dalam literatur Arab kata Ihsan berarti berbuat baik atau perbuatan baik.
Sedangkan secara terminologi ihsan bermakna sesuai dengan penjelasan Rasulullah
yakni “Engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, jika tidak maka
sesungguhnya dia melihatmu”.
Iman, Islam dan Ihsan merupakan tiga serangkai atau trilogi doktrin (ajaran)
ilahi yang tidak dapat dipisahkan. Jadi, seorang dikatakan sebagai muslim sejati
apabila ia mempu menyatukan tiga dimensi tersebut. Pada perkembangan selanjutnya
trilogi tersebut menjadi tiga kerangka dasar Islam yang digunakan dalam tiga bidang
pemikiran Islam, yaitu Aqidah, Syari‟ah dan Akhlak.
C. Doktrin-Doktrin Sentral Dalam Islam
Tidak mungkin kita bisa menghitung seluruh doktrin yang ada dalam islam dan
memang tidak ada tuntutan untuk mengetahui semua dokttrin dalam islam,tapi ada
beberapa doktrin sentral yang seharusnya diketahui oleh seorang mislim, doktrin
sentral tersebut meliputi: Allah,Wahyu ,Rosul, Manusia, Alam Semesta, serta
Eskatologi (hari kiamat).
1Qudus, Abdul. Islam Multidimensi Mengungkap Trilogi Ajaran Islam.
(Mataram:Pantheon Media Presindo,2007).hlm 235-240
D. Penjelasan Doktrin-Doktrin Sentral Dalam Islam
a) Allah
Doktrin sentral agama islam berkitan dengan konsep tentang tuhan yang
ditinjau dari Diri-Nya sendiri,juga nama nama dan Sifat sifat-Nya.Doktrin yang
integral tentang sifat ketuhanan, sekaligus yang absolut,yang azali, dan yang maha
baik yang berada pada jantung ajaran islam. Realitas tertinggi, atau Allah
(demikianlah, dia sudah sepatutnya di panggil, adalah kata dari bahasa Arab untuk
menunjukkan Tuhan yang di pakai oleh penganut Arab Kristen, penganut Yahudi
yang terarabkan, juga kaum muslim), yang sekaligus sebagai Tuhan, realitas supra
personal atau Tuhan tertinggi. Allah bukanlah wujud yang murni melainkan bukan
hanya sekedar wujud, sehingga tidak ada deskripsi yang dapat menyifati-Nya, yang
justru tidak dapat mengelakkan pereduksian sifat-nya yang azali dan Esensi-Nya
yang absolute, karena Dia mengatasi segala pembatasan dan definisi. Itulah alasan
yang menjadikan syahadat,la ilaha illa’Llah(“tidak ada tuhan selain allah”),yang
memuat dokrtin islam yang sempurna tentang sifat tuhan, bermula denga awalan la,
untuk menegaskan segala sesuatu berupa esensi ketuhanan atau tuhan, pada-nya diri
dan realitas-nya yang maha tinggi. Adalah denga hanya membatasi itu malalui
penegasan yang pasti. Sebagaimana dalam salah satu ayat al-Qur‟an “tidak ada
satupun , yang dapat mnyerupai-Nya.”(Q.s.42:2).Allah adalah yang absolut, yang
maha, Esa yang sepenuhnya transenden dan mengatasi semua batas – batas dan
pembatasan, dari setiap konsep dan ide.
Di sisi lain , Dia juga yang imanen, karena, menurut al-Qur‟an “dia adalah
yang pertama dan yang terahir , juga yang lahir dan yang batin , dia juga maha
mengatahui segala sesuatu”(Q.s57:3).Tuhan adalah yang pertama (al-awwal) karena
Dia adalah asal-usul, aifa dari segala sesuatu. Dia adalah yang terahir (al-akhir),
kerenakepda-nya segala sesuatu, bukan hanya jiwa manusia, melainkan seluruh
kosmos akan kembali. Dia adalah yang lahir (azh-zhahir). Karena manifestasi yang
tampak dasarnya adalah tidak lebih tiofani dari nama dan sifat-Nya dalam substansi
“ketiadaan”, dan seluruh yang ada hakikatnya adalah bias dari wujud-Nya .bahkan ,
pada sisi lain, Dia juga yang bathin (al-bathin), karena Dia adalah imanen dalam
segala sesuatu, hanya ahli hikmah yang mampu memahami dan mengatahui dengan
pengertian sepenuhnya bahwa Allah adalah Imanen. Sebagaimana Allah transenden
brsifat Imanen dan memahami sepenuhnya ayat “ kemana saja kalian berpaling ,
disanalah wajah allah.”(Q.s.2:115). Lebih jauh lagi, ahli hikmah dapat mencapai pada
pemahaman seperti ini hanya dengan hikmah, oleh baik seorang laki laki maupun
perempuan, dengan menyadari dan menerima penerangan sepenuhnya akan
transendasi Ilahi (ta‟la), karena kekuatan yang adikodrati akan menampakkan diri-
nya sendirinya dalam wujud imanen haya melalui penapaian diketahui dan dialami
untuk pertama kali yang transenden.
Allah memiliki Esansi (Dzat) yang mengatasi dan melampaui seluruh kata
gori dan definisi, seperti warna gelap yang pekad karena intensitas sinarnya sehingg
tidak diketahui, Berupa radiasi sinar gelombang sinar ultraviolet sebaimana pernah di
ungkapkan oleh sebagian sufi, meskipun mengatasi dan melampaui penggambaran
tentang semua duolitas dan gender, Esensi Tuhan terkadang digambarkan melalui
format gender fiminin.dari sisi sifat keazalian-nya , dalam konteks pembahasan
tentang metafisika, terkadang prinsip -prinsip sifat feminitas yang ultima, melekat
dan menembus pada aspek ketuhanan sebagai pencipta sedangkan dari aspek
keobselutan-nya mengandung prinsip-prinsip sifa maskulinitas diri-nya sendiri.
Sebagian ulama‟ mengklasifikasi dengan sifat- sifatnya.dikatakan bahwa allah
mempunyai beberapa sifat yang wajib bagi Allah, dan beberapa sifat muhal baginy,
yang keteranganya banyak dijelaskan dalam kitab- kitab tauhid.
b) Rosul Dan Wahyu
Islam menegaskan bahwa setelah doktrin berkaitan dengan sifat tuhan (at-
Tauhaid), doktrin yang menempati urutan paling penting yang menyusulnya adalah
doktrin yang kenanabian (an-nubuwwah), menerut pemahaman Islam, tuhan telah
menjadikan nubuwah sebagaio realitassetral dalam perjalanan sejarah umat manusia
;lingkaran kenabian dimulai sejak nabi adam a.s.dan ditutup dewngan turunnya
wahwun al-quran. Disebutkan terdapat kurang lebih 124.000 nabi yang diutus kepada
setiap bangsa dan kelompok maysarakat, dan tuhan tidak akan meninggalkan sesuatu
kelompok umat manusia tanpa kehadiran wahyu , seperti yang secara tegas dijelaskan
dalam al-quran tentu saja ,kepada seyiap suku bangsa terdapat utusan .(q.s.10:48).
Seorang utusan tuhan telah dipilih oleh allah dan hanya oleh diri –nYa sediri
.klasifikaSI utusan-utusan tuhan (al-Anbiya‟ )terdiri dari mereka yang membawa
kabar tertentu dari tuhan, disebut dengan nabi, dan mereka yang menjadi utusan
disebut dengan rosul pembawa misi ajaran yang besar dan kelompok lain , mereka
yang memiliki sikap tegu, didalam bahasa arab disebut ulu,l-„azhmi , yakni nabi –
nabi :musa ,isa al-masih ,dan nabi pembawa ajaran islam , yang mengakkan agama
yang baru. Pada setiap kasus , nabvi menerima ajarannya dari tuhan ;sabda-sabda dan
perbuatannya buka dari sifatnya yang genius atau sumber –sumber yang didapat dari
latar belakang historis . nabi tidak berhutang budi dan mendaptkanya semua dari
siapapun kecuali allah dia membawa suatu ajaran yang mempunyai kesegaran dan
semerbak keharunan yang benar-benar asli karena ajarannya berasal dari asal yang
satu, suatu misi,yang dalam kasus ini ia menjadi penerima pasif
c) Manusia
Islam memandang manusia baik laki-laki maupun perempuan,dari segi dirinya
sendiri sebagai makhluk yang berdiri dihadapan tuhaNya,baik sebagai hambanya
maupun sebagai khalifah di muka bumi ini.allah menciptakan manusia pertama kali
dari tanah liat(nabi adam)dan menghembuskan ruh kepadanya setelah itu allah
mengajarkan semua nama-nama benda padanya dan memerintahkan kepada seluruh
makhluk allah agar bersujud padanya, merekan bersujud kecuali iblis yang tidak mau
bersujud pada adam, yang akhirnya iblis dilaknat oleh allah dan menjadi musuh para
hamba allah hingga hari kiamat nanti.
Islam juga memandang hakikat manusia dalam realitasnya yang
permanin,manusia juga sebagai makhluk seperti yang kita ketahui sampai pada saat
ini,tidak berasal dari proses evolusi dari makhluk yang lebih rendah. Manusia juga
diciptakan dengan dua jenis,yaitu laki-laki dan perempuan,masing –masing telah
diberi aturan oleh islam dan akan diberi putusan sesuai dengan amalnya di akhirat
nanti.
d) Alam Semesta
Alam semesta yang juga dikatakan alam kosmos,jagat raya,alam universal,
adalah ciptaan allah yang diciptakan sebagai tempat para mahluk allah yang lain.
Tanah,air hewan,pepohonan merupakan pemberian allah yang harus kita jaga.
Semua ciptaan allah pasti memiliki manfaat tersendiri, entah manfaat yang
sudah diketahui maupu manfaat yang belum diketahui, waktu – waktu shalat wajib
yang dilakukan lima kali sehari ditentukan sesuai gerakan spesifik matahari,
sebagaimana pula menunjukkan waktu permulaan dan berakhirnya puasa.
e). Eskatologi
Banyak dari ajaran-ajaran Al-Qur‟an dan Hadiht Nabi membahas subyek yang
berkaitan dengan persoalan-persoalan eskatologis, atau hari akhir, dari seluruh
realitas , baik makrokosmik maupun mikrokosmik .Islam menyakini bahwa pada saat
kematian, indifidu-indifidu memasuki suatu keadaan yang nantinya menjadi
pembuktian kebenaran dari pokok – pokok keimanan mereka, dari hasil perbuatan
meraka dalam kehidupan, meskipun keyataannya akan selalu bergantung pada
dimensi kasih Ilahi yang tidak terhingga.Al-Qur‟an dan Hadits memberikan deskripsi
dengan jelas tentang surga dan neraka.
Isalm juga memiliki ajaran yang detail tentang peristiwa – peristiwa
eskatologis pada dunia makrokosmik. Menurut Islam sejarah umat manusia dan
kosmik mempunyai akhir, sebagai mana juga mereka memiliki awal. Akhir dari
sejarah manusia akan ditandai dengan saat kedatangan figure yang diberi gelar al-
Mahdi yang akan menghapus penindasan,mengalahkan para musuh agama,dan
mengembalikan rasa kedamaian dan keadilan di bumi.
Setelaah periode yang hanya Tuhan sendiri dengan past
mengetahunya,bersamaan dengan kedatangan kedua Isa Almasih ke Jerusalem, yang
akan membawa sejarah umat manusia untuk menjelang dan menghadapi kedatangan
hari pengadilan. Isa Almasih mempunyai peran sentral dalam eskatologi ajaran islam,
namundia bukanlah krestus dalam pengertian ajaran kristiani yang menjadi bagian
dari trinitas, melainkan sebagai figure agung dan mata rantai genealogi nabi-nabi
yang menganut ajaran Ibbrahimiah a.s. yang menegaskan keesaan Allah.
2Saifuddin.Macam-macam doktrin dalam sentral islam.(Yogyakarta:Risalah
gusti,2010) hlmn 120-130.
II. SEJARAH ISLAM
A. Memahami Agama Islam
Kata Islam barasal dari bahasa arab yang berarti kepatuhan. Dalam pengunaanya
di aspek religius. Kepatuhan itu biasanya kepatuhan - kepatuhan Allah.
B. Munculnya Agama Islam
Di arab, masa sebelum islam dikenal sebagai masa kebodohan. Dunia ini didalami
oleh mayoritas pengangguran yang politeistis. Takhayul sangat berpenaruh dalam
rutinitas sehari-hari, dan itu terlihat jelas dikota mekkah di arab bagian barat, pusat
ekonomi dan agama.
Muhammad lahir sekitar 570 M. Islam diciptakan oleh Allah untuk meringatkan
orang-orang arab tentang adanya hari penghakiman. Dan untuk membawa mereka.
Dalam kepatuhan mutlak terhadap Allah , satu-satunya tuhan yang wajib disembah.
Dalam menjalankan misinya, ada banyak tantangan di mekkah karena agama ini
mengancam keseimbangan religius dan ekonomi kota. Namun yang percaya ajaran
itu, menyebarkan kemadinah . Pada 622 M, Muhammad pindah kemadinah untuk
menghindari aniaya. Peristiwa disebut Hijrah – titik mulanya kalender
islam.Muhammad adalah seseorang yang berkepribadian dan berkemauan kuat.
Administrator yang berpengaruh dengan kemampuan yang membuat pengikutnya
merasa dihargai dan diperlakukan dengan adil. Keterampilan dan kesetiaan para
pengikutnya memampukan agama baru itu menyebar dengan diseluruh jazirah arab.
Setelah kematian Muhammad pada 632 M. para kholifah ( pengganti nabi ) membawa
ke afrika, Asia sampai keeropa selatan. Kurang seabad dari kematian Muhammad,
Islam menjadi agama yang mencakup seluruh struktur ekonomi, budaya dan politik.
3Nasr, Sayyed Hosen.Islam, Agama,Sejarah dan Peradaban. (surabaya: Risalah
Gusti.2003) hlmn 27-45
Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari
wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke
Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam
perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata
sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun
674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat
Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu
para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka
membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.
Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara
besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang
pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di
Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat
persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang
menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari
Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di
Aceh telah tersebar mazhab Syafi‟i.
Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia
terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu
diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada
makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan
Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan
makam para pedagang Arab.
4Syafii. Sejarah Islam di Indonesia (Bandung:PT.Rineka Cipta,2000) hlmn 34-47
Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi
Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi
memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk
Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan
saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai
dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh
Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-
kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para
pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga
disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di
Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The
Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk
seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan
jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam
masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai
rahmatan lil’alamin.
C. Sejarah Islam Dari Zaman Nabi Muhammad Hingga Masa Ke-Emasan
Islam
Sejarah Islam dari zaman nabi Muhammad hingga masa turki usmani –
Perkembangan islam sudah berlangsung ribuan tahun dan berikut ini merupakan
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama sejarah islam :
640 M – Kerajaan Islam Madinah mulai membuat mata uang Islam.Tentara
Islam megepung kota Alfarma,Mesir dan menaklukkannya.
641 M – Penaklukan Mesir Sejarah Islam adalah sejarah agama Islam mulai
turunnya wahyu pertama pada tahun 622 yang diturunkan kepada rasul yang
terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, Arab Saudi sampai
dengan sekarang.
Perkembangan islam selanjutnya setelah era rosul muhammad dilanjutkan
dengan era-era dibawah ini:
Sejarah Islam masa Khulafaur Rasyidin
632 M – Wafatnya Nabi Muhammad dan Abu Bakar diangkat menjadi
khalifah. Usamah bin Zaid memimpin ekspedisi ke Syria. Perang terhadap
orang yang murtad yaitu Bani Tamim dan Musailamah al-Kadzab.
633 M – Pengumpulan Al Quran dimulai.
634 M – Wafatnya Abu Bakar. Umar bin Khatab diangkat menjadi khalifah.
Penaklukan Damaskus.
636 M – Peperangan di Ajnadin atas tentara Romawi sehingga Syria,
Mesopotamia, dan Palestina dapat ditaklukkan. Peperangan dan penaklukan
Kadisia atas tentara Persia.
638 M – Penaklukan Baitulmuqaddis oleh tentara Islam. Peperangan dan
penkalukan Jalula atas Persia.
639 M – Penaklukan Madain, kerajaan Persia.
Muawiyah Abu Sufyan. Perang di laut melawan angkatan laut Byzantium.
642 M – Penaklukan Nahawand, kerajaan Persia dan Penaklukan Persia secara
keseluruhan.
644 M – Umar bin Khatab mati syahid akibat dibunuh. Utsman bin Affan
menjadi khalifah.
645 M – Cyprus ditaklukkan.
646 M – Penyerangan Byzantium di kota Iskandariyah Mesir.
647 M – Angkatan Tentara Laut Islam didirikan & diketuai oleh
648 M – Pemberontakan menentang pemerintahan Utsman bin Affan.
656 M – Utsman mati akibat dibunuh. Ali bin Abi Talib dilantik menjadi
khalifah. Terjadinya Perang Jamal.
657 M – Ali bin Abi Thalib memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah
ke Kufah. Perang Siffin meletus.
659 M – Ali bin Abi Thalib menyerang kembali Hijaz dan Yaman dari
Muawiyah. Muawiyah menyatakan dirinya sebagai khalifah Damaskus.
661 M – Ali bin Abi Thalib mati dibunuh. Pemerintahan Khulafaur Rasyidin
berakhir. Hasan (Cucu Nabi Muhammad) kemudian diangkat sebagai
Khalifah ke-5 Umat Islam menggantikan Ali bin Abi Thalib.
661 M – Setelah sekitar 6 bulan Khalifah Hasan memerintah, 2 kelompok
besar pasukan Islam yaitu Pasukan Khalifah Hasan di Kufah dan pasukan
Muawiyah di Damsyik telah siap untuk memulai suatu pertempuran besar.
Ketika pertempuran akan pecah, Muawiyah kemudian menawarkan rancangan
perdamaian kepada Khalifah Hasan yang kemudian dengan pertimbangan
persatuan Umat Islam, rancangan perdamaian Muawiyah ini diterima secara
bersyarat oleh Khalifah Hasan dan kekhalifahan diserahkan oleh Khalifah
Hasan kepada Muawiyah. Tahun itu kemudian dikenal dengan nama Tahun
Perdamaian/Persatuan Umat (Aam Jamaah) dalam sejarah Umat Islam. Sejak
saat itu Muawiyah menjadi Khalifah Umat Islam yang kemudian dilanjutkan
dengan sistem Kerajaan Islam yang pertama yaitu pergantian pemimpin (Raja
Islam) yang dilakukan secara turun temurun (Daulah Umayyah) dari Daulah
Umayyah ini kemudian berlanjut kepada Kerajaan-Kerajaan Islam selanjutnya
seperti Daulah Abbasiyah, Fatimiyyah, Usmaniyah dan lain-lain.
Sejarah Islam Masa Kerajaan Bani Ummaiyyah
661 M – Muawiyah menjadi khalifah dan mndirikan Kerajaan Bani
Ummaiyyah.
669 M – Persiapan perang melawan Konstantinopel
670 M – Penaklukan Kabul.
677 M – Penyerangan Konstantinopel yang pertama namun gagal.
679 M – Penyerangan Konstantinopel yang kedua namun gagal karena
Muawiyah meninggal di tahun 680.
680 M – Kematian Muawiyah. Yazid I menaiki tahta. Peristiwa pembunuhan
Saidina Hussein.
685 M – Khalifah Abdul Malik menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa
resmi kerajaan.
700 M – Tentara Islam melawan kaum Barbar di Afrika Utara.
711 M – Penaklukan Sepanyol, Sind, dan Transoxiana.
712 M – Tentara Bani Ummayyah ke Spanyol, Sind, dan Transoxiana.
713 M – Penaklukan Multan.
716 M – Serangan kepada Konstantinopel.
717 M – Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah. Pembaharuan yang hebat
dijalankan.
725 M – Tentara Islam melawan Nimes di Perancis.
749 M – Kekalahan tentera Ummayyah di Kufah, Iraq ditangan tentara
Abbasiyyah.
750 M – Damaskus ditaklukkan oleh tentera Abbasiyyah. Runtuhnya
Kerajaan Bani Ummaiyyah.
Sejarah Islam Masa Kerajaan Bani Abbasiyyah
752 M – Berdirinya Kerajaan Bani Abbasiyyah.
755 M – Pemberontakan Abdullah bin Ali. Pembunuhan Abu Muslim.
756 M – Abd ar-Rahman I mendirikan Kerajaan Bani Ummaiyyah di Spanyol.
763 M – Pendirian kota Baghdad. Kekalahan tentara Abbasiyyah di Spanyol.
786 M – Harun al-Rasyid menjadi Khalifah.
792 M – Penyerangan selatan Perancis.
800 M – Aljabar diciptakan oleh Al-Khawarizmi.
805 M – Perlawanan atas Byzantium. Penyerangan Pulau Rhodes dan Cyprus.
809 M – Kematian Harun al-Rasyid. Al-Amin diangkat menjadi khalifah.
814 M – Perang saudara antara Al-Amin dan Al-Ma‟mun. Al-Amin terbunuh
dan Al-Ma‟mun menjadi khalifah.
1000 M – Masjid Besar Cordoba siap dibangun.
1005 M – Multan dan Ghur ditaklukkan.
1055 M – Baghdad diserang oleh tentara Turki Seljuk. Pemerintahan
Abbasiyyah-Seljuk dimulai, yang berdiri sampai tahun 1258 ketika tentara
Mongol memusnahkan Baghdad.
1085 M – Tentara Kristen menyerang Toledo (di Spanyol).
1091 M – Bangsa Norman menyerang Sicilia, pemerintahan Islam di sana
berakhir.
1095 M – Perang Salib pertama dimulai.
1099 M – Tentara Salib menaklukkan Baitul Maqdis. Mereka membunuh
semua penduduknya.
1144 M – Nuruddin Zengi menaklukkan Edessa dari tentera Kristian. Perang
Salib kedua berlaku.
1187 M – Salahuddin Al-Ayubbi menaklukkan Baitulmuqaddis dari tentera
Salib. Perang Salib ketiga berlaku.
1194 M – Tentera Muslim menaklukkan Delhi, India.
1236 M – Tentera Kristen menaklukkan Cordoba (di Spanyol).
1258 M – Tentera Mongol menyerang dan memusnahkan Baghdad. Ribuan
penduduk terbunuh. Runtuhnya Baghdad. Tamatnya pemerintahan Kerajaan
Bani Abbasiyyah-Seljuk.
1260 M – Kebangkitan Islam. Kerajaan Bani Mamluk di Mesir (merupakan
pertahanan Islam yang ketiga terakhir setelah Makkah & Madinah) pimpinan
Sultan Saifuddin Muzaffar Al-Qutuz menewaskan tentera Mongol di dalam
pertempuran di Ain Jalut.
Sejarah Islam Masa Kerajaan Turki Utsmani
1243 M – Bangsa Turki yang hidup secara nomad menetap secara tetap di
Asia Kecil.
1299 M – Sebuah wilayah pemerintahan kecil Turki di bawah Turki Seljuk
didirikan di barat Anatolia.
1301 M – Osman I menyatakan dirinya sebagai sultan. Berdirinya Kerajaan
Turki Usmani.
1345 M – Turki Seljuk menyeberangi Selat Bosporus.
1389 M – Tentara Utsmani menewaskan tentara Serb di Kosovo.
1402 M – Timurlane, Raja Tartar (Mongol) menumpaskan tentera
Uthmaniyyah di Ankara.
1451 M – Sultan Muhammad al-Fatih menjadi pemerintah.
1453 M – Constantinople ditaklukkan oleh tentara Islam pimpinan Sultan
Muhammad al-Fatih. Berakhirnya Kerajaan Byzantium.
1520 M – Sultan Sulaiman al-Qanuni dilantik menjadi sultan.
1526 M – Perang Mohacs
1529 M – Serangan dan kepungan ke atas Vienna.
1571 M – Perang Lepanto terjadi.
1641 M – Pemerintahan Sultan Muhammad IV
1683 M – Serangan dan kepungan ke atas Vienna untuk yang kedua kalinya.
1687 M – Sultan Muhammad IV meninggal dunia.
1703 M – Pembaharuan kebudayaan di bawah Sultan Ahmed III.
1774 M – Perjanjian Kucuk Kaynarca.
1792 M – Perjanjian Jassy.
1793 M – Sultan Selim III mengumumkan “Pentadbiran Baru”.
1798 M – Napoleon mencoba untuk menaklukkan Mesir.
1804 M – Pemberontakan dan kebangkitan bangsa Serbia pertama.
1815 M – Pemberontakan dan kebangkitan bangsa Serbia kedua.
1822 M – Bermulanya perang kemerdekaan Greece.
1826 M – Pembunuhan massal tentara elit Janissari. Kekalahan tentera laut
Uthmaniyyah di Navarino.
1829 M – Perjanjian Adrianople.
1830 M – Berakhirnya perang kemerdekaan Greece.
1841 M – Konvensyen Selat.
1853 M – Dimulainya Perang Crimea.
1856 M – Berakhirnya Perang Crimea.
1878 M – Kongres Berlin. Serbia dan Montenegro diberi kemerdekaan.
Bulgaria diberi kuasa autonomi.
1912 M – Perang Balkan pertama.
1913 M – Perang Balkan kedua.
1914 M – Kerajaan Turki Utsmani memasuki Perang Dunia I sebagai sekutu
kuasa tengah.
1919 M – Mustafa Kemal Atatürk mendarat di Samsun.
1923 M – Sistem kesultanan dihapuskan. Turki menyatakan sebagai sebuah
Republik.
1924 M – Khalifah dihapus. Berakhirnya pemerintahan Kerajaan Turki
Utsmani.
5Sirajjudin.sejarah islam.(Jakarta:tarbiyah islam,2005) hlmn 20-25.
D. Dampak masuknya Agama islam Di Indonesia
Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya
pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan
dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab
yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya
adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan
dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah
bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-
demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus.
Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin
Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai
peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah – terutama
Belanda – menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan
perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia
luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara
dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun.
Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan
akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara
orang Arab dengan pribumi.
Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke
kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk
menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini
telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun
selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam
memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih
menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum
Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin
kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di
Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan
Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka
pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang
putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal
dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam
Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah.
Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.
Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad
kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam
tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman,
itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi‟i. Sedangkan pada kaum Muslimin
kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi
yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi
seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-
ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun
banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan
tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap
perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat
jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda.
Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka
(Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga
perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang
Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).
6 Hozaini. Pendekatan Teologis dalam Kajian Islam.(Yogyakarta:PT. rineka
cipta,2003) hlmn 34-38
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Doktrin adalah ajaran-ajaran atau pendirian suatu agama atau aliran atau
segolongan ahli yang tersusun dalam sebuah sistem yang tidak bisa
terpisahkan antara yanga satu dengan yang lainnya.
2. Trilogi doktrin (ajaran) Islam yang biasa dikenal dengan trilogi ajaran
Ilahi, yakni: Iman, Islam dan Ihsan.
3. Beberapa doktrin sentral yang seharusnya diketahui oleh seorang mislim,
doktrin sentral tersebut meliputi: Allah,Wahyu ,Rosul, Manusia, Alam
Semesta, serta Eskatologi (hari kiamat).
4. Munculnya agama islam ditandai dengan dakwah nabi Muhammad hingga
mencapai kejayaannya sampai diteruskan oleh para rosul-rosul.
5. Sejarah Islam dari zaman nabi Muhammad hingga masa turki usmani –
perkembangan islam sudah berlangsung ribuan tahun.
6. Dampak masuknya agama Islam penduduk pribumi Nusantara dan
terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah
kepulauan.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Siradjuddin. 2000. I’tiqad Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah. Jakarta: Pustaka
Tarbiyah.
Annonimus. 2010. (online) http://pandidikan.blogspot.com/2010/04/doktrin-
kepercayaan-dalam-islam.html diakses tanggal 6 november 2012 pukul 10.00
WIB
Mubarak, Jaih. 2004.Metodologi Studi Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasr, Sayyed Hosen.2003.Islam, Agama,Sejarah dan Peradaban. surabaya: Risalah
Gusti.
Sirajjudin.2005.Sejarah Islam.jakarta:Tarbiyah islam.
Qudus, Abdul.2007. Islam Multidimensi Mengungkap Trilogi Ajaran Islam.
Mataram: Pantheon Media Presindo.