Islam di Ruang Publik

28

Transcript of Islam di Ruang Publik

Page 1: Islam di Ruang Publik
Page 2: Islam di Ruang Publik

Islam di Ruang Publik

Politik Identitas dan Masa DepanDemokrasi di Indonesia

Editor:

Noorhaidi Hasan

Irfan Abubakar

i

Page 3: Islam di Ruang Publik

Islam di Ruang Publlk:Politik ldentltas dan Masa Depan Demokrasl dllndonesla

Editor:Noorhaidi Hasan

Irian Abubakar

Tim Penulis/Peneliti:

Amelia Fauzia, Andi Agung Prlhatna, Irfan Abubakar, Muchtadlirln,

Ridwan al-Makassary, Rita Pranawati, Sholehudin A. Aziz,Sri Hidayati, Sukron Kamil

Proofreader: Mohamad Nabil

Penerbit:

Center for the Study of Religion and Culture (CSRC)Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayalullah Jakarta

JI. K~rtamukti NO.5 Pisangan, Ciputat, Jakarta 15419

Telp. (62) 21-7445173 Fax. (62) 21-7490756

www.csrc.or.id; [email protected]

Hak cipta dilindungi undang-undang

Copyright © CSRC UIN Jakarta & KAS Jakarta

Cover: Hidayat Alfannanie'Lay-oul; Muchtadlirin

Penerbitan ini didukung oleh Konrad-Adenauer·StiftungPlaza Aminta, 4th Floor

JI. TB Simatupang Kav. 10 Jakarta 12310, IndonesiaTel. (62) 21·75909411-14

Fax. (62) 21·75909415

www.kas.delindonesien; [email protected]

, Catakan pertama, Mei 2011

ISBN: 978-979-3531-30-4

..11

Page 4: Islam di Ruang Publik

Daftarlsi

Pengantar Direktur C5RC vPengantar Perwakitan KAS ixKata Pengantar Editor xiii

BAB IPENDAHUlUANA. Ekspresi Islam di Ruang Publik 2B. Islam Kultural dan Islam Politik (Islamisme) 5

1. Islam Kultural 72. Islam Politik (Islamisme) 13

C. Identitas Islam di Ruang Pubik: Ancaman Demokrasi? 21D. Masalah Utama dan Metodologi Riset 23E. Sistematika Tulisan 25

BAB II DESKRIPSI TEMUAN RISETA. Peran Islam di Ruang Publik dan Kontestasi Orientasi

Keislaman 331. IS!J-Isu Islam di Ruang Publik di Indonesia 342. Media yang Dipakai dalam Paparan Islam di

Ruang Publik 35B. Tingkat Resepsi Masyarakat terhadap Promosi Islam di

Ruang Publik 53C. Orientasi Islamisme dan Islam Kultural 57O. Islam di Ruang Publik dan Relasinya dengan Demokrasi 64

III

Page 5: Islam di Ruang Publik

BAB III DINAMISME DAN KONTESTASIISLAM 01 RUANG PUBLIKA. Formasi Wacana Islam di Ruang Publik 78

1. Keimanan dan Ritual 792. Moralitas dan Etika Sosial 803. Masalah Keluarga, Ekonomi dan Pidana 814. Politlk B25. Peran Media 85

B. Dinamika Kompetisi Keislaman di Ruang Publik 87C. Tantangan Islamisme bagi Masa Depan Indonesia 91

BAB IV ISLAM DAN DEMOKRASI: MENEGOSIASIKAN MASA DEPANINDONESIA

A. Islam dan Demokrasi 106B. Dukungan terhadap Demokrasi dan Kritlk atas

Pelaksanaannya 118C. Penolakan atas Demokrasi karena Alasan Teologis dan

Sikap Ambigu Kaum Muslim 132 .D. ldealitas Demokrasi dan Inkonsistensi (Ambiguitas)

Sikap Responden 137

BAB V PENUTUPA. Kesimpulan __ 147

B. Rekomendasi 150

DAFTAR PUSTAKA __ 153·INDEK5 167

LAMPIRAN: PROm RESPONDEN 171 .

Editor dan Penulis __ 179Tentang C5RC __ 183

Tentang KAS 187

Page 6: Islam di Ruang Publik

BABIPENDAHULUAN

~romosi Islam di ruang publik (public sphere) yang berlangsung...., selama era reformasi telah melibatkan kontestasi antara duaorientasi keislaman: Islam politik (Islamisme) dan Islam kultural,yang dimenangkan oteh orientasi Islam kultural. Muslim yangterpapar oleh pelbagai informasi keislaman di ragam mediasebagian besarnya (80%) cenderung menjadikan Islam sebagaibagian dari ekspresi etika dan kebudayaan, sedangkan selebihnya(20%) menginginkan Islam lebih jauh menjadi ideologi politik. Oikalangan mereka yang tergolong Islamis, tidak banyak jumlah yangbenar-benar aktif menyokong ideologi Islam politik (5%).

Namun demikian, meskipun bilangan mereka yang Islam isjauh di bawah Muslim kultural. wacana Islamisme yang merekakembangkan di berbagai media terbilang cukup kuat. Studi inimenunjukkan 4, dari 10 Muslim di Indonesia mengaku terpaparoleh ideologi Islam yang mereka kemukakan di ruang publik. Lebihjauh, promosi Islam di ruang publi k dapat saja mendorong kepadamenguatnya tendensi Islamis. Pasalnya, data-data riset inimembuktikan mereka yang Islamis cenderung lebih berminat danlebih banyak mendapatkan informasi nilai·nilai keislaman di me-

Page 7: Islam di Ruang Publik

BABIIDESKRIPSI TEMUAN RISET

~ ecara umum data temuan riset menunjukkan bahwa ada~kontestasi di ruang publik di Indonesia antara dua orientasipandangan keislaman, yaitu orientasi Islam politik (Islamisme)dan orientasi Islam kultural. Temuan ini akan dipaparkan ke dalamtiga sub bah; konstruksi Islam di ruang publik, tingkat penerimaandan keterpengaruhan mas,arakat terhadap paparan Islam di ruangpublik, dan terakhir hubungan Islam di ruang publi k dengandemokrasi.

Bab ini akan menampilkan temuan riset secara deskriptif,sedangkan analisis akan dipaparkan pada Bab III dan IV. Datatemuao dalam bab ini diambil dari hasil survei dan ditampilkandalam bentuk tabel dan grafik. 5ementara data hasil wawancaratidak dimuat di sini, tapi dimasukkan langsung untuk memperkaya,anatisis pada dua bab selanjutnya.

A. Peran Islam di Ruang Publik dan Kontestasi OrientasiKeislaman

Dalam sub ini akan dijelaskan konstruksi Islam di ruang

Page 8: Islam di Ruang Publik

BAB III

OINAMISME DAN KONTESTASIISLAM

01 RUANG PUBLIK

.-Jab ini menganalisis temuan data yang telah disampaikan diU Bab II. Fokusnya melihat bagaimana dinamisme dan kompetisiantara berbagai arus keislaman berlangsung. Islamisme yangmenuntut penerjemahan simbol-simbol dan identitas keagamaanke dalam agenda politik mengubah struktur negara dan masyarakattidaklah satu-satunya arus yang berkembang dan, mendominasiruang publik Indonesia. Di luar arus sekularisme yang mengusungbendera liberalisme Islam, berkembang pula arus Islam kulturalyang cenderung mensintesiskan simbol-simbol dan identitaskeagamaan secara kreatif dengan ekspresi budaya, status sosialdan ekonomi, misalnya. Dinamika kompetisi ini menentukanwajah, dan konstruksi Islam di ruang publik Indonesia saat ini.Namun terlebih dahulu penting dilihat bagairnana sirnbol-sirnbolIslam hadir serna kin mencolok di ruang publik dan membentukwacana keagamaan yang memperlihatkan baik kesinambunganmaupun perubahan dalam wajah Islam di Indonesia.

Page 9: Islam di Ruang Publik

BABIV

ISLAM DAN DEMOKRASI:MENEGOSIASIKAN MASA DEPAN

INDONESIA

()emokraSi didefinisikan sebagai suatu sistem politik di manayang berkuasa adalah rakyat, baik secara langsung seperti

pada awal kemunculannya di Athena, Yunani, maupun tidaklangsung melalui lembaga perwakilan seperti dipraktikkan dibanyak negara. Dukungan mayoritas merupakan prinsippengambilan keputusan dalam demokrasi. Meskipun begitu,demokrasi bukan berarti membenarkan tirani mayoritas, tetapimenjunjung tinggi prinsip mayoritas yang di dalamnya tercakup

•kompromi yang adit, yang tidak mengganggu kepentingan (hak-hak) minoritas yang paling fundamental. Demokrasi dalam hal iniadalah "majority rule, minority rights". Alasannya karena negaradibangun bukan atas dasar hubungan kekuasaan, tetapi hukumdan HAM (Hak Asas; Manusia).

Page 10: Islam di Ruang Publik

BABVPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan di bab-bab sebelumnya buku ini, bisadisimpulkan bahwa simbol-simbol Islam hadir semakin mencolokdi ruang publik Indonesia yang sedang menyaksikan tumbuhnyakebebasan dan idiom-idiom demokrasi modern. Hal yang tampakparadoksa I ini aga knya dilata ri perbedaan-perbedaan tafsirmasyarakat tentang agama maupun pengalaman-pengalamankesejarahan dan kontekstual mereka berhadapan dengan negara.Islam perkembang menjadi rujukan utama ketika masyarakatmenggantungkan asa dan memupuk mimpi tentang masa depanyang-Iebih baik bagi kehidupan bersama. la tampil menghadirkanvisi alternatif yang mewarnai dinamika diskursif dan perjuangan­perjuangan praktis masyarakat mewujudkan cita-cita demokrasi.

Dari sisi isu keagamaan sentral yang berkembang di ruangpublik, bangunannya masih tetap berkisar pada isu keyakinan .(akidah), ibadah (ritual), akhlak (moralitas), makanan halal, danhukum keluarga (pernikahan dan waris). Sementara isu-isu sosialpolitik dan ekonomi Islam bukan merupakan isu utama dalam

Page 11: Islam di Ruang Publik

konstruk Islam di ruang publik. Namun harus diakui efikasipengaruh simbol dan nilai-nilai Islam mengalami peningkatan,karena kisarannya antara 35-45%.

Media yang paling populer dipakai dan berpengaruh dalammendorong kehadiran Islam di ruang publik adalah pengeras 5uara

. dari masjid atau majlis taklim, TV, dan pengajian di tempat.publik(seperti lapangan, jalan umum, rumah penduduk, dan'ruangpertemuan). Media lain yang juga dipakai adalah buku, radio, dankoran, tapi ini semua bukan sebagai media yang kuat. Internetdalam hal ini merupakan media yang paling sedikit dipakai. Me­dia kuat lain yang dipakai adalah buku, seni musik, sen; peran,sastra, papan nama, sticker, spanduk, dan baliho yang diletakkandi tempat-tempat pubik, unjuk rasa, dan peraturan daerah.

Para aktor yang terlibat dalam mendorong kehadiran simbol­simbol Islam di ruang publik adalah kalangan Islam kultural(Muslimness) dan islamisme. Di antara keduanya terjadi kontestasi,dan dari keduanya, kalangan Islam kultural tampak masihmendominasi ruang publik di Indonesia. Meskipun patut dicatat,kaum islamis dengan isu-isu yang diusung mereka seperti soalnegara Islam dan syari'ah sebagai solusi krisis telah menganeksasi30-40 persen ruang publik di Indonesia.

Riset ini juga menemukan, kehadiran Islam di ruang publikdalam pengertian hadir memberi pengaruh terhadap kebijakanpublik seperti pembuatan UU (Undang-undang) dan perda(peraturan daerah) ternyata sesuai dengan pandangan JurgenHabermas dalam melihat posisi agama di ruang publik. Darimasyarakat yang setuju formalisasi nilai-nilai agama, mayoritasnyamengafirmasi bahwa bila nilai-nilai agama akan dijadikan sumberperaturan resmi, rancangan peraturannya harus bisa diperdebat­kan oleh berbagai pihak; harus memenuhi unsur keadilan bagisemua pihak; dan harus mempertimbangkan perbedaan agamadan budaya yang beragam. Namun, konsep ideal posisi Islam diruang publik, khususnya jika hendak menjadi nafas kebijakanpublik semacam ini, tentu harus dikritisi, karena kenyataannyamemperlihatkan sebaliknya.

Tingkat resepsi masyarakat terhadap penetrasi Islam di ruangpublik, terutama menyangkut isu-isu yang biasa diangkat kalangan

Page 12: Islam di Ruang Publik

Islam kultural, juga tinggi. Hal ini terlihat dari tingkat penerimaanmereka terhadap pemberitaan figur teladan islami; tayanganmusik dan sinetron/film islami; peletakan simbol, ajaran, dan pro­paganda Islam di tem pat-tempat publik; dan unjuk rasamenyangkut isu moralitas. Tingkat resepsi masyarakat terhadapIslam di ruang publik yang isinya terkait ibadah ritual, caraberpakaian, bacaan islami, dan keterlibatan pada organisasi massaIslam juga tinggi. Bahkan, bisa dipastikan dalam beberapa hal yangdisebut terakhir itu, telah terjadi pendalaman, perluasan dan jugapenguatan identitas keislaman di tingkat individu dan masyarakat,sebagaimana pandangan dan observasi para sarjana. Penggunaanjilbab di kalangan masyarakat Muslim perempuan dalam limatahun terakhir ini misalnya mengalami peningkatan yang berarti.

Namun, penguatan kesalehan dan identitas keislaman di atastidak serta merta bisa diartikan sebagai sejalan dengan penguatanpandangan Islam politik (islamisme). Misalnya keinginan untukmendirikan negara Islam/khilafah Islamiyah. Riset ini menemukanbahwa jumlah Muslim yang memiliki orientasi islamismejumlahnya adalah 19,9%. Mayoritas masyarakat Muslim (80,1%)kecenderungan Islamnya masih tetap Islam kultural. Jumlah itudidasarkan pada analisis cluster terhadap tiga isu: kewajiban

menggunakan cadar bagi Muslimah; dukungan terhadappenegakan khilafah islamiyah atau negara Islam di Indonesia; danbolehnya penggunaan cara-cara kekerasan demi memperjuangkanIslam.

Namun demikian, dari sisi angka, jumlah masyarakatberorientasi islamisme ini bukan merupakan angka ked!. Karenaitu berarti dua dari sepuluh orang Indonesia memilikikecenderungan islamisme yang potensial untuk ditanami benih­benih islamisme jihadis. Ini tentu harus dianggap ancaman bagikarakter arus utama Islam di Indonesia yang selama ini dikenalsebagai Muslim kultural yang moderato Temuan angka ini berartikecenderungan ke arah islamisme di Indonesia mengalami

peningkatan.Meskipun begitu, jumlah masyarakat Muslim yang terlibat

betul bahkan menjadi bagian arus islamisme yang real angkanyasekitar 5% saja. Alasannya, karena jumlah responden yang

Page 13: Islam di Ruang Publik

mengaku terlibat langsung dalam aksi-aksi atau unjuk rasa yangmengsung isu-isu yang biasa disuarakan kelompok islamismejumlahnya sangat kecil (5%), yaitu terlibat dalam aksi razia (sweep­ing) terhadap warga negara asing atau tempat hiburan malam,Jemaat Ahmadiyah, warung nasi yang buka di siang hari di bulanRamadhan; yang terlibat aksi mendukung' penerapan syari'ah Is­lam melalui undang-undang dan perda; dan aksi mendukungkhilafah Islamiyah atau negara Islam.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan penetrasi Islam diruang publik berkorelasi positif dengan orientasi keislamanmasyarakat pada pandangan kelompok islamis di atas. Misalnyapengetahuan dan unjuk rasa yang mengusung khilafah Islamiyyahlnegara Islam dan pemberlakuan syari'ah lewat UU/perda,tayangan VCD/DVD tentang penderitaan dan perjuangan kaumMuslimin di wilayah konflik, dan spanduk atau baliho tentangsyariat Islam sebagai solusi krisis yang menimpa Indonesia.

Mengenai apakah ekspresi islam ruang publik mengancamperkembangan demokrasi atau tidak, rlset ini menemukan bahwamayoritas masyarakat Muslim Indonesia setuju dengan demokrasiyang saat ini dianut Indonesia. Dalam praktik, hampir seluruhmasyarakat Muslim Indonesia juga mengikuti pemilihan umum,baik di tingkat nasional maupun lokal. Selain itu, hampir seluruhmasyarakat Muslim juga menerima Pancasila sebagai dasar negaradan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai sumber hukum utama.Kecuali demokrasi dalam pengertian politik, demokrasi dalampengertian budaya juga diterima dan dipraktikkan dengan baik,karena hampir seluruh masyarakat Muslim Indonesia memilikipraktik toleransi yang tinggi (menghormati orang yang memiliki·pendapat yang berbeda, orang lain yang aktif di organisasi yangberbeda, dan mendukung hak untuk bebas dari rasa takut danancaman). Artinya, riset menemukan bahwa penetrasi simbol­simbol Islam di ruang publik tidak menjadi ancaman terhadapdemokrasi di Indonesia.

B. Rekomendasi

Rekomendasi yang bsia disampaikan berdasarkan temuanriset di atas adalah:

Page 14: Islam di Ruang Publik

1. Perlunya upaya penyadaran lewat kampanye bahwaberkembangnya arus islamisme saat ini, jika tidak direspondengan tepat, dapat menjadi ancaman bagi karakter Islam In­donesia yang kultural (moderat).

2. Aksi-aksi islamisme seperti pemasangan spanduk dan unjukrasa menuntut pendirian negara Islam perlu untuk dilawandengan kegiatan yang sebanding, sehingga masyarakat bisamendapatkan informasi alternatif.

3. Perlu dilakukan atau ditingkatkan pelatihan untukmendesiminasi gagasan Islam sebagai agama damai dan NKRIdengan Pancasilanya sebagai bentuk negara yang finalberdasakan perspektif Islam.

4. Pemerintah perlu melakukan upaya agar praktik-praktikdemokrasi yang kontra produktif dengan demokrasi itu sendiritereliminasi, misalnya politik uang.

S. Perlunya dilakukan upaya menginternalisasi nilai-nilaidemokrasi baik di kalangan masyarakat maupun penyelenggarapemerintahan. Misalnya, melalui pelatihan-pelatihan tentangpeningkatan partisipasi masyarakat dalam mengkritisikebijakan publik, pelatihan Islam dan demokrasi, dan pelatihankebijakan publik keagamaan yang berba'is HAM.

Page 15: Islam di Ruang Publik

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ahnaf, Muhammad Iqbal, 2006, The Image a/the Other As Enemy:Radical Discourse in Indonesia (Is/am in Southeast Asia: Views

from Within Series), Silkworm Books.

Aibasy, Yusuf•. 1996, Nushush af-Fikr al-Islami: af-Imamah 'Indo 05­

Sunnah, Beirut: Dar At-Thali'ah.

al·Asymawi, Muhammad Said ,2005. Problematika dan P~nerapan

Syarioh 1510 do/am Undang Undong,Jakarta: GP Press.

AI-Baghawi, 1411 H, Tatsir oJ-Boghawi: Ma'dUm al-Tanzil, Riyadh:Oar Thayyibat Ii al-Nasyr wa al·Tauji'.

Ali-Fauzl, Ihsan dan Saiful Mujani (ed.). 2009, Gerakon KebebasanSipil: Stud; dan Advokosi Kritis otos Perda Syari'ah, jakarta:Freedom Institute dan Nalar.

al-Jaziri, Abd ar-Rahman, 1994, al-Fiqh 'a/d al·Madzdhib aJ'Arba'ah,,Kairo: Oar al-Hadits, Jilid V.

al-Makassary, Ridwan et. aI., 2009, Pemetaan Ideo/ogis Masjid­Masjid di Solo, Laporan Penelitian, Jakarta: CSRC UIN Jakarta.

___,2009, Pemetoon Ideologi Masjid-Masjid di OKI Jakarta,Laporan Hasil Pene!itian, Jakarta: CSRC UIN Jakarta.

Page 16: Islam di Ruang Publik

AI-Makassary, Ridwan dan Ahmad Gaus (ed.l, 2010, Benih-benihIslam Radikal di Masjid, Stud; Kasus Jakarta dan 5010, Jakarta:CSRC UIN Jakarta.

al-Malibary, $vekh Zainuddin, tth., Fat!! oJ-Mu';n, Semarang: UsahaKeluarga.

al-Maududi, Abul 'Ala, 1990, Hukum dan Konstitusi Sistem PalitikIslam, terjemahan Asep Hikmat, Bandung: Mizan.

al-Mawardi, ol-Ahkom As-SulthOniyoh, Beirut: Dar AI-Fikr.

al-Qardhawi, Yusuf, 1997, fiqh Dauloh dalam Perspektif al-Qurandan Sunnah, terjemahan Kathur Suhardi, Jakarta: Pustakaal-Kautsar.

AI-Syatibi, Abu Ishaq, al-Muwiifaqiit Ii ushUl al-Syar;'ah, Beirut:Dar ai-Hadits al-Kutub al-'lImiyyah), vol. I, bagian 2.

Al-Zastrouw Ng., 2006, Gerakan Islam Simbolik: Politik KepentinganFPI, Yogyakarta: LkiS.

Amal, Taufik Adnan dan Samsu Rizal Panggabean, 2004, PolitikSyartat Islam, Dar; Indonesia Hinggo Nigeria, Jakarta: PustakaAlvabet.

Amin, Qasim, Tahrir al-Mar'ah.

Ammerman, Nancy T., 2003, "Religious Identities and ReligiousInstitutions:' dalam Michele Dilon (ed.), 2003, Handbook afthe sociology of religion, New York: Cambridge universitypress.

Angha, Nader, 2002, Teori "1": Kepemimpinan BerdasarkanKecerdasan Spiritual, Jakarta: Serambi.

an-Nabhani, Taqiyuddin, 2007, Daulah Islamiyyah, Jakarta: HTIPress.

Azhar, Muhammad, 1996, FUsafat Palitik, Perbandingan AntaraIslam dan Barat, Jakarta: Rajawali Pers.

Bagir, Abidin Zainal, dan Cholil,Suhandi, 1998-2007, The State afPluralism in Indonesia Literature Review o/The Discourse andPractice of Pluralism, Yogyakarta: CRCS.

Bamualim, Chaedar S. et. aI., 2000, Radikalisme Agama danPerubahan 50sial di OKJ Jakarta, Laporon Penelitian, Jakarta:

Page 17: Islam di Ruang Publik

PBB UIN Jakarta dan Pemda DKL

Biersdorjer, J. D., 2002, Religion Finds Technology, New York: NewYork Times.

Black, Antony, 2006, Pemikiran Politik Islam, dari Masa Nabi HinggaMasa Kini, terjemahan, Jakarta: Serambi.

Bryan, Mary lynn McCree dan Allen F. Davis (ed.), 1969, Years atHull-Hause, Bloomington: Indiana University Press.

Bubalo. Anthony and Greg Fealay, 2005, Between the Global andLocal: fs/amism, the Middle East, and Indonesia, The SabanCenter for Middle East Policy at the Brooking Institution.

Burhan, AS. et. al. (ed.),2004, Korupsi di Negeri Kaum Berogama,Jakarta: P3M dan Partnership for Governancer Reform:

Bush, Robin, 2008, "Regional Sharia Regulations in Indonesia:Anomaly or Symptom," dalam Greg Fealey dan Sally White(ed.), 2008, Expressing Is/am: Religious Ufe and Politics in In­donesia Singapore: ISEAS.

Castells, Manuel, 1996-1998, The In/ormation Age: Economy. Soci­ety and Culture, Oxford: Blackwell.

Dhakidae, Daniel, 2004, Partai-Partai Politik Indonesia, Ideologidan Program 2004-2009, Jakarta: Penerbit Kompas.

Dhal, Robert A., 1992, Demakrosi dan Para Pengkritiknya, Jakarta:Yayasan Obor.

Effendi, Bahtiar , 1998, 'slam dan Negara; Tran/ormasi Pemikirandan Praktek Politik Islam di Indonesia, Jakarta: Paramadina.

_,-,-' 1996, "Islam dan Demokrasi: Mencari Sintesa yangMemungkinkan," dalam M. Nasir Tamara dan Elza Peldi Taher(ed.),1996, Agama don Dialog antar Peradaban, Jakarta:Paramadina.

Eickelmen, Dale F. dan Jon W. Anderson, 1999, New Media in theMuslim World, Bloomington and Indianapolis: Indiana Uni­versity Press. ,

Esposito, John l., 1994, Ancaman Islam; Mitos otau Realitos,Bandung: Mizan.

__~, 2001, Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, terjemahan,

Page 18: Islam di Ruang Publik

f)Q{tar~ustQk1-

Bandung: Mizan, Jilid 5.

Esposito, John L. dan VolI, John 0., 1999, Demokrasi di Negara­Negara Muslim, terjemahan, Bandung: Mizan.

Euben, Roxanne L., 1999, Enemy in the Mirror Islamic Fundamen p

ta/ism and the Limits of Modern Rationalism, USA: PrincetonUniversity Press.

Fauzia, Amelia, 2008, "Faith and the State: A History of IslamicPhilanthropy in Indonesia", Ph.D dissertation, the Univerisityof Melbourne.

Fealy, Greg and Sally While (ed.), 2008, Expressing Islam: ReligiousLife and Politics in Indonesia, Singapore: ISEAS.

Geertz, Clifford, 1976, The Religion of Java, Chicago: The Univerp

sity of Chicago Press.

Habermas, Jurgen, 1992, "Further Reflections on the PublicSphere," dalam Craig Calhoun (ed.),· 1992, Habermas andthe Public Sphere, terjemahan Thomas Burger, Cam bridge,MA: MIT Press.

__-" 2006, Religion in the Public Sphere, European Journal ofPhilosophy 14 (1): 1-25.

___, 1991,The Structural Transformation of the Public Sphere:An Inquiry into a Category of Bourgeois Society, terjemahanThomas Burger dan Frederick Lawrence, Cambridge, MA: MITPress.

Hanafi, A., 1989, Ushul Fiqh, Jakarta: Widjaya.

Hardiman, F. Budhi, 2009, Demokrasi Deliberatif: MenimbangNegara Hukum dan Ruang Publik da/am Teor; DiskursusHabermas, Yogyakarta: Kanisius.

Hasan, Noorhaidi, 2005, Laskar Jihad, Netherlands: liAS.

Hassan, Riaz, 2002, Faithlines, Muslim Conceptions of Islam andSociety, Oxford: Oxford University Press.

Hefner, Robert ,W., 2000, Islam Pasar Keadilan: Artikulasi Lokal,Kapitalisme, dan Demokrasi" Yogyakarta: LKiS.

___-' 2003, "Political Islam in Southeast Asia: Assessing theTrendsIJ (Keynote Address), dalam konferensi Political Islam

Page 19: Islam di Ruang Publik

in Southeast Asia, Washington DC.

Hok, Sidney, "Demokrasi, Sebuah Tinjauan Umum", DalamKelompok Studi Indonesia, Menegakkan Demokrasi.

Huntington, Samuel P., 1996, The Clash of Civilizations and the Re­making of World Order, New York: Simon and Schuster.

Huwaydi, Fahmi, 1996, Demokrasi Oposisi dan MasyarokatMadani, Bandung: Mizan.

Ibn Rusyd, Abu al-Walid, 1999, Fashl al-Maq6lfimd Baina al-Hikmahwa as-Syari'ah min aJ-Jttishdl, Kairo: Dar al-Ma'arif.

Jamhari dan Jajang Jahroni, 2004, Gerokan Solafi Radikol di Indo­nesia, Jakarta: Rajawali Press.

Jhones, Peter, 1986, "Persamaan Politik dan Kekuasaan Mayoritas,"dalam David Miller dan Lary Siedentap (ed.), 1986, Palitikdo/am Perspektif Pemikiron Filsafat dan Teori, Jakarta:Rajawali Press.

Kamali, Muhammad Hasyim, 1996, Kebebasan BerpendapatdalamIslam, Bandung: Mizan.

Kamil, Sukran et. aI., 2007, Syari'ah Islam dan HAM, Dampak PerdaSyariah terhadap Kebebasan Sipil, Hak-Hak Perempuan, danNan Muslim, Jakarta: CSRC UIN Jakarta dan KAS.

---:c:~' 2002, Islam don Demokrosi, Telaah Konseptual danHistoris, Jakarta: Gaya Media Pratama.

__-=-~' 2008, Pengaruh Peraturan Perundangan BernuansaSyori'ah terhadap Kehidupan Masyarakat Kota Tangerang:Studi atas Hukum Pelacuran, Keluarga, dan Kebebasanberagama, laporan Penelitian, Jakarta: CSRC UIN Jakarta dan

Respect Program

_____, 2009, "Mekanisme dan Kantral Publik terhadapPembuatan perda keagamaan dan Pelaksanaannya," dalamAhmad Gaus dan Suparta (ed.), 2009, Madul PelatihanAgamadan HAM, Jakarta: CSRC dan KAS.

Kasdi, 2003~ Fundamentafisme Islam 7imur Tengah: Akar Teologi,Kritik Wacono, dan PoJitisasi, dalam Tashwirul Atkaf, JurnalRefleksi Pemikiran Keagamaan dan Kebudayaan, Edisi, No.

13.

Page 20: Islam di Ruang Publik

Kellner, Dougl as, 1998, llintellect al.s, the New Public Spheres,and Technopo itks", da~am Chris Toulouse dan h'mothy W.luke (ed.), 1998, The Politics of Cyberberg (A New PoliticalScience R·eader), London: Routledge.

Kepel;, GlUes, .2006, Hislam,ism Reconsidered," dalam Akbarzadeh. Shahram, 2006, Islam and Globalization: Critical Concept$/n

Is/amic Studie.s, USA Rout edge,

Kirmani, Nida, 2008, Journal of Muslim .minority alffairs, Journal ofMuslim Minority Affairs, 1469-959'1, Volume 28, Issue 3.

Kuntowijoyo, 1997, Jdentitas Po/itik Js/am., Bandung: Mizan.

Laporan mparsial, 2006,. Penyeragaman dan totalisasi DuniaKehidupan sebago; Ancaman terhadop Hak Asasi Manusia,Sebuah Studl Kebijakan di Indonesia.

aporan Penelifan Tim PeneUti Pusat ahasa dan Budaya IAI NSyarif Hidayatullah Jakar a, 1999/2000J Radikalisme Agamadan Perubahan SosiaJ di DKI Jakarta, Jakarta: BAPPEDAPemerintah DKI Jaka rta dan PBS U Jakarta.

Lee, Robert D., Mencari !slam Autentik, terjemahan} Bandung:M·zan} 2000. Madjid, urchis, 1998, Dialog Keterbukaan,Artlkulasi Nilai Islam Do/am Wacana Sosial PoJitikKontemporer, Jakarta: Pa ramadjna.

lucas, Henry S., 1993, Sejarah Peradaban Sarot Abad Pertengahan,te~Jemlahan, Yogyakarta: tara Wacana.

Madjid, NurchoHsh} 1999, da aim Fatsoen Tekad No.'lE{th 1, 15·21dan No. 21th 1, 9-16~

__-,,1998} Dialog Keterbukaan, Artikulasi Nilai Islam dafamWacana Sosial Po.litik Kontemporer, Jakarta: Paramadina.

Manza, Jeff dan Wright, Nathan} 2003} UReligion and Politica Be­havior," da aim Michelle Omon (ed.)} 20Q3, Handbook of 50­

ciolog.y of religion, New York} USA: Cambridge UniversityPress.

:Marty, Marfn E. dan Appleby, . Acott, 1995, FundamentalismComprehended, Chicago: the University of Chicago Press.

Mas'ud, Muha,m mad Khalid, 1996, Fifsafat Hukum Islam., Stud;

Page 21: Islam di Ruang Publik

- Va,ftar lYwtokl

tentang Hidup dan Pemikiran Abu Ishaq asy-Syathibi,terjemahan, Bandung: Pustaka.

Mataharitimoer,2oo7, Jihad Terlarang; Cerita dari Bawah Tanah,Jakarta: Kayla Pustaka.

Meijr, Roel, 2009, Global Salafism Islam's New Religious Mavement,UK: C.Hurst & Co.

Meyer, Birgit dan Moors, Annelies(ed.), 2005, Religian, Media, andthe Public Sphere, Bloomington & Indianapolis: Indiana Uni­versity Press.

Mernissi, Fatima, 1994, Wanita di dalam Islam, Bandung: PenerbitPustaka.

Moors, Annelies(ed.J, 2005, Religion, Media, and the Public Sphere,Bloomington, Indianapolis: Indiana University Press.

Mubarak M. Zaki, 2007, "Muslim Utopia: Gerakan dan PemikiranHizbut Tahrir Indonesia (HTI) Pasca Reformasi," dalamRefleksi, Jumal Kajian Agama dan Filsafat, Vol. IX, No.1, 2007,Jakarta: Fakultas Ushuludin dan Filsafat UIN Jakarta.

Mujani, Saiful, 2007, Muslim Demokrat: Islam, Budaya Demokrasi,dan Partisipasi Politik Pasca Orde Baru, Jakarta: Gramedia.

Munir, Lily Zakiyah, 2003, "Simbolisasi, Politisasi dan Kontrolterhadap Perempuan di Aceh" dalam Burhanudin (ed.J,2003,Syariat Islam Pandangan Muslim Liberal, Jakarta: JIL.

Musa, Yusuf, 1990, Po/itik dan Negora dalam Islam, Terjemahandari Nizham AI-Hukm Fi AI-Is/am, Ttp: Tpn.

Nashir, Haedar, 2007, Gerakan Islam Syariat: Repraduksi SalafiyohIde%gis di Indonesia, Jakarta: PSAP & AMBOOKS.

Harun Nasution, dkk., 2003, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ikhtiar BaruVan Hoeve, Cetakan ke-ll.

Nawawi, Syeikh Muhammad, 1980, Mirah Lobid, Tofsiran-Nawawi,Beirut: Dar al-Fikr, Jilid 1.

Neuhaus, Richard John, 1984, The Naked Public Square: Religionand Democracy in America, Grand Rapids: W.B. Eerdmans.

Noer, Deliar, 1980, Gerakan Modem Islam di Indonesia 1900-1942,Jakarta: LP3ES.

Page 22: Islam di Ruang Publik

Peacock, James L, 1978, Muslim Puritans: Reformist Psychology inSoutheast Asian Islam, Berkeley, Los Angles, London: TheUnIversity of California Press.

Pipes, Daniel, 2002, Militant Islam Reaches America, W.W. Norton& Company.

Popper, Karl, "Memahami Demokrasi dalam Pendekat~ln Baru",Dalam Kelompok Studi Indonesia, Menegakkan Demokrasi,Jakarta: Yayasan Studi Indonesia, tth.

Pulungan, J. Suyuthi, 1994, Prinsip-Prinsip Pemerintahan Do/amPiagam Madinah Ditinjau dari Pandangan A/quran, Jakarta:Raja Grapindo Persada.

Rachman, Budhy Munawar,2004, Islam Pluralis, Wacana KesetaraanKaum Beriman, Jakarta: Para mad ina.

Rahardjo, M. Dawam, 1991, "Riba", dalam Ulumul Our'on, No.9Vol.lI.1991/141.

Rahman, Budi Munawar, 1995, Dari Tahapan Moral ke PeriodeSejarah; Pemikiran Neo Modernisme Islam di Indonesia,

Ulumul Our'an, Na. 3, Val. V.

Rahmal, Imdadun, 2008, Idealagi Palitik PKS dari Masjid Kampuske Gedung Parlemen,Yogyakarla:LKIS.

Rais, M. Amin, 1991,Cakrawala Is/am, Antara Cita dan Fakta,Bandung: Mizan.

Ramli, Andi, Muawiyahled.), 2006, Oemi Ayat Tuhan: Upoya KPPSIMenegakkan Syariat Islam, Jakarta: OPSI.

Rasyid, Sulaiman, 1995, Fiqh Isiam, Bandung: Sinar Baru Aigensindo,Cet. Ke-28.

Ribut Karyono, 2003, Fundamentalisme dalam Kristen dan Islam,Yogyakarala: Klika.

Ricklefs, M.e, 2007, Polarizing Javanese Society, Islamic and othervision 11830-1930), Singapore: Nalional University ofSingapore.

Ritzar, Georgeled.), 2OOS, Encyclopedia of Social Theary, VolumeII, California, London, New Delhi: Sage Publications.

Roy, Olivier, 2004, Globalized Islam the Search for a New Ummah,

Page 23: Islam di Ruang Publik

- f)a!tar iPusta~Q

New York: Columbia University Press.

Roy, Olivier, 1996, The Failure of Political Islam, USA: Harvard Uni­versity Press.

Rumi, Jahane, 2009, Muslimness - Shifting Boundaries, The ThirdFrame, a quarterly journal of Jamia Millia Islamia University,New Delhi.

Rutherford, Paul, 2000, Endless Propaganda: The Advertising ofPublic Goods, Toronto: University of Toronto Press.

Sagiv, David, 1995, Islam Otentisitas Liberalisme, terjemahah,Yogyaka rta: Lki S.

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah, 1365 H, Kairo: Dar al-Tsaqafah al­Islamiyah, Jilid II.

Salim, Arskal, 2006, Islamising Indonesian laws? Legal qnd PoliticalDissonance in Indonesian Shari'a 1945- 2005, Disertasi, Aus­tralia: University of Melbourne.

Salvatore, Armando and Dale F. Eickelman, 2004, Public Islam andthe Common Good~ Leiden and Boston: Brill.

Santoso, Agus Edi (ed.), 1997, Tidak Ada Negara Islam, Surat-SuratPolitik Moh. Roem Nurcholish Madj id, Jakarta: Djambatan.

Silalahi, Fransiska, 2008, IfKami Kesel Banget Poke Jilbab"',dalamJurnal Perempuan 60, Jurnal Perempuan 60, Edisi September2008, Jakarta; Yayasan Jurnal Perempuan.

Sirri, Mun'im A., 2003, Hukum Barat pun Islam, MembongkarArgumen Kejumudan Syari'at, Jakarta: PBB UIN Jakarta danKAS.

Sjadzali, Munawir, 1998, "Reaktualisasi Ajaran Islam," dalam IqbalAbdurrauf Sa"imima (ed.), 1998, Polimik Reaktualisasi AjaranIs/am, Jakarta-: Pustaka Panji Mas.

,__, 1993, Islam dan Tata Negaro, Ajaran, Sejarah, danPemikiran, Edisi V, Jakarta: Ui Press.

. Soares, B.F.,2004, "Islam and Public Piety in Mali," dal.am A.Salvatore and O.F. Eickeilman {ed.L 2004, Public Islam andthe Common Good, Leiden (etc): Brill.

Stark] R., and Glock, C.Y., 1968, American Piety and the Nature of

Page 24: Islam di Ruang Publik

Religious Commitment, Berkeley: University of CaliforniaPress.

Suminto, Aqib, 1985, Politik Islam Hindia Belanda, Jakarta: lP3ES.

Suseno, Franz Magnis·, 1985, Etika lawa, Sebuah Analisa Falsaftten tong Kebijaksanaan Hidup lawa, Jakarta: Gramedia.

Taher, Elza Peldi (ed.), 1994, Demokrorisosl Politik, Budoyo donEkonomi; Peng%man Indonesia Moso Orde Boru, Jakarta:Para mad ina,

Thaba, Abdul Azis,1996, Islom don Negoro dolom Politik Orba,Jakarta: Gema Insani Press.

Thiemann, Ronald F.,2007, Religion in Public Life: A Dilemma forDemocracy, Washington, D.C.: Georgetown University Press.

Tim lmparsial, 2006, Penyeragoman dan Totalisasi DuniaKehidupan sebagai Ancaman terhadop Hok Asosi Manusio,Studi Kebijakan di Indonesia.

Tim Utbang Kompas,2004, Portai-Portai Politik Indonesia: Ideologidan Program 2004-2009, Jakarta: Kompas.

Ulwan, Abdullah Nashih, Hurriyyah al-I'riqad II as-Syari'ah al­Isldm;yyah, Kairo: Dar as-Salam.

Uthman, Miftah Adebayo, 1991M/1411 H, "Wilayah al-Hisbah danai-Mazhalim", Ulumul Our'an, No.9, Vol. II.

Varma, SP., 1995, Tear; Politik Modern, terjemahan, Jakarta: RajaGrapindo Persada.

Veer, Peter van der dan Munshi, Shoma (ed.), 2003, Media, Warand Terrorism: Re~ponses from the Middle East and Asia, lon­don: Routledge Curzon.

Vries, Hent De dan Weber, Samuel (ed.), 2001, Religion and Media(Cultural Memory in the Present), Standford, California:Stanford University Press.

Wahid, Abdurrahman, 1989, Pribumisosi Islam, dalam MuntahaAshari dan Adb. Mun'im Saleh (ed.), 1989, Islom MenarapMosa Depan, Jakarta: P3M.

__=- (ed.), 2009, lIusl Negara Islam Eksponsi Gerakan IslamTransnasional di Indonesia, Jakarta: Wahid Institute, Bhineka

Page 25: Islam di Ruang Publik

- 'fJajtor~Ic*o

Tunggal Ika dan Maarif.

Wichelen, Sonja van, 2007, "Reconstructing Muslim-ness: NewBodies in Urban Indonesia.'" dalam Cara Aitchison, PeterHopkins dan Mei-Po Kwan (ed.l, 2007, Geographies of Mus­Urn Identities: Diaspora, Gender and Belonging, Burlington:Ashgate Publishing Company.

William, Shwcross, 1998, Perjalanan Terakhir Syah, SenyumPembalasan Sang Imam, Jakarta: Grafiti Press.

Williams, Rhys H., 2003, "Religious Social Movements in the Pub­lic Sphere: Organization, Ideology, and Activism," dalamMichele Dillon (ed.), 2003, Handbook of socioiogy of reli­gion, USA: Cambridge University Press.

Woodward, Mark R., 1989, Isiam in Java, Normative Piety and Mys­ticism in the Sultanate of Yogyakarta, Arizona: The Univer­sity of Arizona Press Tucson.

Zada, Khamami, 2002, Islam Rodiko/: Pergulatan Ormas-Ormas Is­lam Garis Keras di Indonesia, Jakarta: Teraju.

MajalahMajalah GATRA, 6 Agustus 200S.

Majalah Gotra, edisi 6 Mei 2006.

Majalah Tempo, 14 Me; 2006.

Majalah UMMAT, No. 12 tahun IV, 28 September 1998.

Majalah Forum Keadilan, No. 14, 29 luli 2007, h. 42-43

Panjimas No. 37&'1982

Ricklefs, M.e, IIThere is Deep Islamization", interview di Tempo,no 43/V11, 2S Jun!-1l2 luli 2007.

Suara Hidayatullah No. 10, Th XIII, Pebruari 2001

l',1ajalah Majemuk, Edisi 43 Maret-April 2010 Jakarta: IndonesianConference on Religion and Peace (ICRP)

Majalah Gatra, edisi 6 Mei 2006

Page 26: Islam di Ruang Publik

Koran

RepubJika,4 Februari 2009 dan 21 Mei 2010.

Kompas, 19 Maret 2002, 9 Maret 2003, 11 Maret 2003, 25 Mei 2003,25 Mei 2003, 19 Maret 2004, 10 Juri 2006, 18ApriI2008, 23 Juri2010, 24Juli 2010.

Suara Karya, 6 Februari 2007.

Koran Tempo, 10 Desember 2006, 31 Januari 2007, dan 24 Maret2009.

Indopos, 25 Janauari 2007

Media Indonesia, 24 Agustus, 2001

Internet

Afsaruddin, Asma "Mitos Sekularisme dan Politik Barat dalam Is­lam", http://www.commongroundnews.org.

Hefner, Robert W. "Public Islam and Problem of Democr<ltization"dalam http://elibrary.bigchalk.com.

http://ern.pendis.kemenag.go. id/DokPdf/ern-iv-02.pdf,

http:j/ www.asiaviews.org/?content=634ft600014545e&features=20070628040856.

hUp://www.commongroundnews.org.

Kellner, Dougless, Habermas, the Public Sphere, and Democracy:A Critical Intervention, dimuat di http://www.gseis.uda.edu/faculty/kell ner/kellner.htm 1/.

lihat http://www.muslimnes.com/.

www.muhammadiyah.or.i d.

www.nu.or.id.

Crises Group Middle East and North Africa Report N 37, Under­standing Islamism, dalam http://www.crisisgroup.org/en/regions/m idd le-east- north-africa/north-afr ica,-t>37-und er­stand ing-isla mism.aspx

Depdagri Bentuk Tim Terpadu Pilkada 2010, dalam http://www.depdagri.go.id. diakses 16 Agustus 2010

"Diprediksi, Potensi Konflik Pilkada Makin Tinggi Dibandingkan

Page 27: Islam di Ruang Publik

Pi Ipres", da lam http://bataviase.co. id, diakses 16 Agustus2010

http://www.repubrka.co.id. diakses 16 Agustus 2010

IIMendagri Sebut Kerusuhan Pilkada Terbesar", dalam http://ra­da r-bekasi .com" diakses 16 Agu stus 2010

Soal schizophrenia ini bisa dilihat di ftMultiple Personality", dalamhttp://stefaniputri.blog.friendster.com. Oia kses 30 Jna uari2009

yoman Rudana, Who Governs? The Individual (Actor) Level, da amhttp://www.scribd.com. Diakses 6 Februari 2006

http://news.okezone.com 20 Juni 2008

TV

Debat Partai antara PBS dengan PDS (Partai Damai Sejahtera) ya ngditayangka n TV One, Jum'at, 17 Oktober 2008.

Page 28: Islam di Ruang Publik

alam ruang publik yang semaklndemokralis dllndonesia saal ini,

slm I-slmbol Islam justru hadir leblhmenonjol. Islam tampil dengan berbagaiekspresi dan orientasinya. Oi luar wajahIdeologls dan politis, Islam mewamalruang publik lewal simbol-simbolkullural: jilbab, sinetron, slnema, karyasaslra dan buku-buku islami. EkspansiIslam seiring dengan proses demokrati­sasi sekilas tampak paradoksal. Namunbila dlcermati, menonjolnya simbol­simbol idenlitas Islam justru dimungkin-

kan oleh demokrasi ilu sendiri.Temuan riset in; malahan memberikan sinyal posilif b8IMa

kehadiran yang menonjol dari simbol-simbolls am di ang pWlIlkakhir-akhir ini bukanlah ancaman bagi demokrasi danm~p1uralisme Indonesia. Pasal~ya, 80,1 % Muslim di nageri I

. 'cenderung moderat, kultural dan plurahs da,n mampu beradapta81dengan pertembangan dinamika sosiaf an ekonomi modem,meskipun tantangan dalang bertubi dari kalangan yan9.:-.,fl!"berorientasi Islamis-ideologi$yang mencapaj;.19,9 %.

Karena Ilu, penguatan pasitas.,aklbr-a or sosial dan poll'dalam mengembangkan budaya demok asi di Indonesimerupakan kunci bagi peleslarian wej IsJam ang moderal daninklusif di masa depan.

CSR

ISBN 979JSJ13.0

1m m11.79 JI}.