Islam Di Prancisdfsd

download Islam Di Prancisdfsd

If you can't read please download the document

description

dgfgsfgf

Transcript of Islam Di Prancisdfsd

Page | 10

10

ISLAM DI PERANCIS; DULU, KINI DAN AKAN DATANG

Pendahuluan

Menurut Dr. Saad Ibrahim. Ilmu memiliki 3 fungsi :

Menerangkan sesuatu yang belum dipahamiMenguatkan apa yang diketahuiMerekonsturksi apa yang salah Kuliah Drs. Basri Zen, P.hd. hari Kamis tanggal 06-01-2012. Materi Studi Islam di Barat.Memprediksi apa yang akan datang

Meminjam konsep Oksidentalisme Hassan Hanafi, al Istighrab, Kairo, Maktabah Madbouli 1996. Hal 79. (Istighrab) Hassan Hanafi yang menjadi tandingan dari Orientalisme. Seorang peneliti tentang Barat seyogyanya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Memahami Topografi, Demografi dan GeografiMemahami Penduduk (Bahasa, Suku , Agama dan Adat Istiadat)Memahami Struktur Pemerintahan Memahami Karakter Nasional (National Character Building)Memahami Sosiopolitik & SosioekonomiMemahami Sekutu Negara yang menjadi objek penelitian

Berdasarkan paradigma di atas kami mencoba untuk membedah tentang Islam di Perancis. Perancis merupakan salah satu negara pemenang dalam Perang Dunia I dan II. Perancis juga merupakan salah satu negara paling moderen di dunia saat ini. Secara geografis, Perancis adalah negara terbesar di Eropa bagian Barat. Lokasinya terletak di Eropa bagian Barat berbatasan dengan Terusan Inggris (English Channel) dan laut Mediteranian serta diapit oleh empat negara, Belgia, Spanyol dan Itali.

Perancis juga memiliki daerah persemakmuran https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/France." https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/France. yang berada di luar Eropa:

Perancis Guiana : Berada antara Brazil dan Suriname (Amerika Latin)Perancis Guadelope : Berada dekat dengan Puerto Rico (Amerika Latin)Perancis Martinique : Berada dekat dengan Trinidad dan Tobago (Amerika Latin)Perancis Mayotte : Berada dekat dengan Madagascar dan Mozambique (Afrika)Perancis Reunion : Berada di timur Madagascar (Afrika)

Pada pembahasan ini kita hanya membahas Perancis yang berada di Eropa.

Sekilas Perancis

Sumberdaya Alam yang dimiliki oleh Perancis : ibid

Batu Bara, Biji Besi, Boksit, Timah, Uranium, Antimony (Pengeras Logam), Arsenik, Garam, Gipsum, Kayu, Ikan

Ragam Etnis yang mendiami Perancis : ibid

Celtic, Latin, Teutonic, Slavic, North African, Indochinese, Basque,Mulatto, East Indian, Chinese, Amerindian.

Agama-Agama besar di Perancis : ibid

Katolik Roma 83% - 88%

Protestan 2%

Yahudi 1%

Islam 5% - 10%

Perancis tidak memiliki tanggal dan hari kemerdekaan resmi karena Negara tersebut tidak pernah mengalami penjajahan dalam sejarahnya. Tapi pada tahun 486 SM suku Frankish bersatu di bawah kepemimpinan Raja Merovingian. Kemudian, pada 10 Agustus 843M Francia Barat didirikan di bawah kerajaan Carolinggian. Selanjutnya, 14 Juli 1789M Kerajaan Perancis digulingkan. 22 September 1792 Republik Perancis Pertama didirikan. 4 Oktober 1958 Republik Perancis Kelima hingga saat ini. ibid

Sejarah Islam di Perancis

Sejarah Awal

Sebenarnya Islam masuk ke Perancis telah lama sekali, yaitu sejak abad 8 M. Islam masuk ke kota-kota selatan Perancis melalui Spanyol ke Toulouse, Narbonne dan sekitarnya hingga Bourgogne di tengah-tengah Perancis. Namun baru pada abad 12 hingga abad 15 orang-orang Islam mulai menempati kota-kota selatan Perancis yang terdapat di provinsi Roussillon, Languedoc, Provence, Pay Basque Perancis termasuk Bearn. Hal ini berlangsung secara bertahap dan puncaknya adalah ketika terjadi pengusiran besar-besaran terhadap muslim Spanyol pada peristiwa Reconquista di bawah raja Ferdinand II dan istrinya ratu Isabelle pada tahun 1492 M.

Tahap berikutnya adalah setelah Perang Dunia I dan II. Sebagian Muslim yang masuk ke Perancis adalah para korban perang. ( Palestina, Turki, Tunisia dll ). Sementara sebagian besar lagi datang dari Aljazair sekitar tahun 1960-an karena Perancis membutuhkan sejumlah besar tenaga dalam rangka membangun negaranya yang hancur karena perang. Perlu dicatat, Aljazair adalah satu dari negara bekas jajahan Perancis."Muslims inEurope," The Economist, 18Oktober 2001.

Tahun 1960- hingga 1980-an

Pada era 60-an dan 80-an banyak Muslim yang berimigrasi sebagai tenaga kerja ke Perancis.Para imigran datang terutama dari Aljazair dan koloni-koloni Afrika Utara lainnya, namun, Islam memiliki sejarah yang lebih tua di Prancis, sejak Masjid Agung Paris dibangun pada tahun 1922, sebagai tanda pengakuan dari Republik Perancis ke Tirailleurs. Ibid Tahun 1985, diselenggarakan konferensi besar Islam yang dibiayai Rabithah Alam Islami (Organisasi Islam Dunia). Turut serta dalam konferensi itu 141 negara Islam dengan keputusan mendirikan Federasi Muslim Prancis.

Peristiwa besar ini tidak luput dari perhatian dunia, mengingat kehadiran umat Islam di salah satu negara Eropa selalu menjadi dilema bagi para penguasa setempat, terutama yang menyangkut ketenagakerjaan (buruh) dan masalah sosial.

Hasil konferensi dan terbentuknya federasi Muslim itu berhasil mempersatukan sebanyak 540 buah organisasi Islam di seluruh Prancis dan melindungi 1600 buah masjid, lembaga-lembaga pendidikan Islam, dan gedung-gedung milik umat Islam. Federasi ini bertujuan berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan keislaman di Prancis dan memberikan pengetahuan dan pendidikan tentang Islam kepada warga Prancis.

Lembaga ini berperan besar dalam menjembatani umat Islam Prancis dengan pemerintah setempat, terutama dalam menyuarakan kepentingan umat Islam. Dengan kesepakatan ini, umat Islam punya hak yang sama dengan umat Katholik, Yahudi, dan Protestan, kata seorang menteri di pemerintahan, Nicolas Sarkozy. Organisasi itu merupakan gabungan dari tiga organisasi besar Islam di Prancis, yakni Masjid Paris, Federasi Nasional Muslim, dan Persatuan Organisasi Islam Prancis.

Saat Ini

Meskipun Negara Prancis tidak ingin ada hubungannya dengan agama, dalam beberapa tahun terakhir pemerintah telah mencoba untuk mengatur sebuah representasi dari Muslim Perancis.Pada tahun 2002, Menteri Dalam Negeri Nicolas Sarkozy memulai menyetujui didirikannya sebuah "Dewan Agama Islam Perancis" (Conseil Franais du Culte Musulman). Meskipun CFCM secara informal diakui oleh pemerintah nasional, itu adalah organisasi nirlaba tanpa status hukum khusus.Pada 2004, dipimpin oleh Imam Masjid Paris, Dalil Boubakeur. Dua organisasiutama yangdiakuioleh DewanAgama IslamPerancis(CFCM). Pertama, Federasi Muslim Perancis (Federasi des Musulmans de France) dengan mayoritas anggota dari keturunan Maroko. Kedua, Persatuan Organisasi Islam Perancis (Uni Desorganisasion Islamiques de France) yang banyak mendapat pengaruh gerakan al Ikhwan al Muslimun. Generasi pertama imigran Muslim, yang hari ini pensiun dari angkatan kerja, menjaga hubungan yang kuat dengan negara-negara di mana keluarga mereka tinggal. Pada tahun 1974, pemerintah mengesahkan undang-undang yang memungkinkan keluarga para imigran untuk menetap, dengan demikian, banyak anak dan istri pindah ke Prancis.Kebanyakan imigran, menyadari bahwa mereka tidak bisa atau tidak ingin kembali ke tanah air mereka, meminta kewarganegaraan Perancis sebelum pensiun dengan tenang.Namun, banyak tinggal sendirian di proyek perumahan pinggiran kota yang kumuh. ibid

Situasi berbeda dengan "generasi kedua" yang lahir di Perancis, dan secara otomatis berdasarkan Undang-Undang tersebut menjadi warga negara Perancis.Dengan demikian, mereka tidak dapat dibilang sebagai "imigran", karena mereka lahir di wilayah Perancis.Kemudian undang-undang tersebut diamandemen pada tahun 1992 menjadi undang-undang kewarganegaraan tertunda. Yaitu, kewarganegaraan Perancis baru diperoleh setelah sampai pada masa dewasa (di mana sebelumnya itu otomatis diberikan).Sejumlah besar dari mereka (generasi kedua) berada di proyek perumahan di pinggiran kota.Tidak seperti di Amerika Serikat dan di tempat lain, kelas pekerja Perancis sering berada di luar kota-kota besar, infrastruktur yang terbatas sarana dan prasarana kehidupan yang serba minim menyebabkan kerusuhan di pinggiran Paris pada tahun 2005. Time, 24Desember 2001.

Praktek Keagamaan / Ritual Keagamaan

Umat muslimdi Perancis mempraktekkan agama merekadalam bingkai dan kerangka undang-undang dan hukum formal yang berlaku di Perancis. Yaitu, agamatidak bolehmelanggararea publik.Merekaboleh melaksanakan Sholat, puasa Ramadhan, tidak makan daging babi dan tidakminum anggur selama pelaksanaannya tidak pada area publik. Mereka diberikan kebebasan dalam pelaksanaan ritual-ritual keagaamaan hanya pada area privat. wikipedia.org/wiki/Islam_in_france

Pendidikan & Masjid

Seiring dengan berkembangannya agama Islam di negara Prancis, jumlah sarana ibadah dan kegiatan keislaman pun semakin meningkat.

Seluruh sekolahNegeri di Perancis yang pendanaannya diambil dari publik harusmenjadi sekuler, karena pemisahanGerejadan Negara yang ditetapkan pada undang-undang tahun 1905,orangtua Muslimyang inginanak-anak mereka dididikdisekolah yang mengajarkan tentang Islam pada awalnya tidak dapat mewujudkan keinginan tersebut dikarenakan dua hal. Pertama, mayoritas dari imigran muslim pada masa-masa awal merupakan kelas ekonomi lemah yang memaksa mereka untuk memasukkan anak-anaknya pada sekolah negeri. Kedua, sekolah-sekolah negeri mendapatkankan subsidi sehingga bea pendidikannya lebih murah dibandingkan dengan sekolah-sekolah privat.Namun hal tersebut mengalami perubahan pada era 80-an. dan sekolah Muslim pertamadibuka padadiAubervilliers(timur laut yangpinggiran kota Paris) ibid

Menurut survei yang dilakukan kelompok Muslim Prancis, sampai tahun 2003, jumlah masjid di seantero Prancis mencapai 1.554 buah. Mulai dari yang berupa ruangan sewaan di bawah tanah sampai gedung yang dimiliki oleh warga Muslim dan dibangun di tempat-tempat umum. Perkembangan Islam dan masjid di Prancis juga ditulis oleh seorang wartawan Prancis yang juga pakar tentang Islam, Xavier Ternisien. Dalam buku terbarunya, Ternisien menulis, di kawasan Saint Denis, sebelah utara Prancis, terdapat kurang lebih 97 masjid, sementara di selatan Prancis sebanyak 73 masjid. Ternisien menambahkan, masjid-masjid yang banyak berdiri di Prancis dengan kubah-kubahnya yang khas menunjukkan bahwa Islam kini makin mengemuka di negara itu. Islam di Prancis bukan lagi agama yang di masa lalu bergerak secara diam-diam.

Awalnya, masjid-masjid yang ada di Prancis didirikan oleh orang-orang Muslim asal Pakistan yang bekerja di pabrik-pabrik di Paris, Prancis. Mereka mengubah ruangan kecil tempat makan siang atau berganti pakaian menjadi ruangan untuk shalat. Terkadang, mereka menggunakan ruangan di asramanya sebagai sarana ibadah. Sehingga, hal itu terus berkembang dan menyebar. Tak hanya masjid yang tumbuh, lembaga pendidikan Islam di negeri mode ini pun turut berkembang. Sejumlah sekolah Islam berdiri di Prancis. Sampai kini, sedikitnya ada empat sekolah Muslim swasta.

Awalnya, sebuah sekolah didirikan di Vitrerie, pinggiran selatan Paris. Kurikulumnya disesuaikan dengan kurikulum pendidikan nasional Prancis, namun ada tambahan pelajaran khusus muatan lokal tentang keislaman, seperti bahasa Arab dan agama Islam. Education et Savior adalah sekolah kedua yang dibuka di Paris setelah sekolah Reussite di pinggiran Aubervilliers, utara Paris, dan yang keempat di Prancis. Dua sekolah swasta Islam lainnya adalah Ibn Rushd di Kota Lille, utara Prancis, dan Al-Kindi di Kota Lyon. Selama ini, umat Islam di Prancis ingin memiliki sekolah swasta Islam setelah Paris melarang jilbab dan simbol keagamaan di sekolah negeri empat tahun lalu. Siswi Muslim yang memakai jilbab akan dikeluarkan dari sekolah dan kondisi ini membuat masa depan mereka suram. Pemerintah Perancis menyetujui pembangunan Reusissite pada Juli 2003 untuk menjadi sekolah menengah muslim pertama.

Tahun lalu, sekolahan mencapai tingkat keberhasilan 100% dalam baccalaureat ( sertifikat sekunder), dibandingkan dengan sekolahan lokal lainnya yang lulus hanya 81%.Selama sejarah berdirinya, sekolah tersebut mengikuti kurikulum nasional Perancis dan menjadi salah satu sekolah paling sukses di penjuru Perancis. Berdasarkan hukum Prancis, sekolah berbasis keagamaan yang menerapkan kurikulum nasional dan memenuhi syarat yang diperlukan, maka mempunyai hak untuk mendapatkkan dana dari pemerintah. Lebih dari 8000 sekolah Yahudi dan Kristen dibiayai oleh pemerintah. Namun, tidak satupun dari empat sekolah Islam di Prancis yang mendapatkan dana seperti itu.

VI. Pelarangan Jilbab

Prancis, yang juga terkenal sebagai negara mode ini, pernah melarang Muslimah menggunakan jilbab sekitar tahun 1989. Pelajar Muslimah dikeluarkan dari kelas karena memakai jilbab, pekerja Muslimah dipecat dari kantornya karena mengenakan jilbab. Namun, mereka tidak menyerah begitu saja. Umat Islam Prancis menggoyang Paris dengan aksi-aksi demo menuntut kebebasan. Dan, umat Islam di berbagai negara pun turut melakukan protes atas kebijakan tersebut.

Akhirnya, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan pada 2 November 1992 yang memperbolehkan para siswi Muslimah untuk mengenakan jilbab di sekolah-sekolah negeri. Republika.co.id

VII. Kebijakan Pemerintah Perancis terhadap umat Islam di Perancis

Pemerintah Prancis tidak menentang Islam. ''Menjadi kewajiban pemerintah agar tiap pemeluk agama (termasuk Islam) dapat menjalankan ibadahnya,'' kata Bernard Godard, Kepala Misi Agama Islam pada Kementerian Dalam Negeri Prancis. Jean-Pierre Filiu Apocalypse in IslamFayard, 2008

Dijelaskan, sesuai dengan prinsip sekularisme (laicite) yang dianut Prancis, maka negara memegang teguh netralitas. ''Pemerintah tidak ikut campur dalam urusan agama. Pemerintah tidak memiliki hak untuk mencampuri masalah internal sebuah agama, juga tidakberhak mencampuri organisasi internal agama tersebut.' Aspek lain dari sekularisme Prancis adalah adanya keseimbangan antaragama dan juga penghormatan terhadap agama-agama tersebut sehingga tidak ada agama yang lebih difavoritkan dibanding lainnya. Seringkali orang di Prancis dan negara lain menganggap bahwa sekularisme ala Prancis adalah terhapusnya agama dari lingkungan umum. Justru menjadi kewajiban pemerintah untuk menjamin agar tiap pemeluk agama bisa menjalankan aktivitas keagamaannya. Sampai tahun 1980-an, ada tiga agama penting di Prancis yaitu Katolik, Protestan, dan Yahudi. Kemudian hadir agama-agama baru terutama Islam. Juga, Hindu dan Buddha namun tidak sebesar Islam. 'Pada saat muncul agama baru itu, muncul pertanyaan bagaimana agama-agama itu bisa hidup di lingkungan umum ini. Salah satu hal yang dipikirkan oleh pemerintah Prancis adalah bagaimana komunitas Muslim dapat memiliki tempat ibadah yang tidak mengganggu ketentraman masyarakat dan layak untuk mereka. Sepuluh tahun terakhir, katanya, terdapat sekitar 1.000 tempat ibadah umat Islam yang dibangun di Prancis. Terkait dengan pelarangan burqa dan niqab di Prancis, Godard mengatakan, niqab dilarang di tempat umum demi netralitas. ''Tapi sebenarnya, pelarangan itu bukan karena masalah agama, tapi masalah kebebasan wanita''. Dengan kata lain, apakah niqab merupakan simbol pengekangan hak wanita? ''Ya, itu yang dianggap oleh sebagian besar politisi Prancis,'' kata pejabat Prancis yang beristrikan Muslimah ini. ibid

Soal shalat Jumat di jalan dan trotoar yang dilakukan sebagian umat Islam di Paris, Godard mengatakan, di Paris sebenarnya terdapat masjid. Hanya saja, masyarakat Muslim sering kali lebih suka shalat di tempat terdekat. Akibatnya, ada masjid yang penuh sesak, ada pula yang lengang. Pemerintah Prancis juga sangat memikirkan hal ini. 'Jadi ada dua jalan, mereka akan dipinjami semacam tempat untuk shalat sampai ada jalan keluar. Godard juga menginformasikan mengenai Dewan Agama Islam Prancis, sebuah organisasi yang dipandang sebagai representasi masyarakat Muslim Prancis. Anggotanya merupakan para pemuka agama Islam di Prancis. Bagi pemerintah Prancis, organisasi ini sangat penting. ''Dengan begitu, pemerintah Prancis sekarang memiliki tempat untuk berbicara secara seimbang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Islam. Ibid

VIII. Potensi Ekonomi Makanan Halal

Ada yang salah dengan kebijakan pemerintah Prancis untuk terus memmpersulit kehidupan umat Muslim. Mereka yang duduk di pemerintahan tidak menyadari bahwa kebangkitan kelas menengah Muslim di negara itu, ikut menggeliatkan perekonomian Prancis. Menurut lembaga survei setempat, Solis, setiap tahun Muslim Prancis membelanjakan uangnya sampai 4,5 miliar euro (sekitar Rp 67,5 triliun). Republika.co.id

Angka ini jelas sangat menggiurkan para produsen untuk mensuplai barang-barang kebutuhan umat Islam di Prancis. Sebagian belanja itu mengalir untuk produk makanan halal. Yanis Bouarbi (33 tahun) seorang ahli teknologi informasi ikut mendukung geliat ekonomi tersebut dengan membuka situs paris-hallal.com. Situs ini berisi informasi soal tempat-tempat yang menyediakan produk halal di Prancis.

Menurut dia, saat ini sedang terjadi revolusi kecil di masyarakat Prancis. Umat Islam, kata dia, berada di jantung revolusi tersebut. Muslim Perancis yang umumnya imigran sudah bisa mendapatkan pekerjaan yang sangat baik dengan penghasilan sangat mencukupi. Hal ini kemudian mendorong gaya hidup Muslim yang menggerakkan perekonomian Prancis. Permintaan produk halal di Prancis setiap tahun naik 15 persen. Kenaikan ini menjadi anomali karena krisis global telah menjadikan banyak sektor ekonomi di Eropa mati suri. Jaringan supermarket besar pun kian melirik produk-produk halal, terutama daging. Saat ini, situs yang dikelolanya sudah mendaftar sekitar 400 restoran halal di Paris dan sekitarnya.

IX. Lobby Muslim Vs Lobby Yahudi

Pertumbuhan komunitas Muslim di Eropa mengkhawatirkan pihak Israel. Negara Yahudi itu memperkirakan pertumbuhan jutaan imigran Muslim dan keturunannya di benua biru akan meningkatkan frekuensi jihad dimasa depan. Soeren Kern, Moslem Lobby in Europe. Hudson New York. 2007.

Dalam Artikel berjudul Muslim Lobi Eropa yang ditulis kolumnis AS, Soeren Kern. disebutkan komunitas Muslim di Eropa kemungkinan akan memberikan pengaruh terhadap dasar politik Uni Eropa terkait Israel-Palestina. Kemungkinan lobi akan terjadi pada awal Oktober 2011 jika negosiasi penyelesaian permanen antara Israel dan Otoritas Palestina tidak membuahkan hasil. Kern dalam artikel tersebut mencatat populasi komunitas Muslim di Inggris telah mencapai 3 juta jiwa. ibid

Di Prancis terdapat lebih 4,1 juta jiwa, dan di Jerman, untuk komunitas Muslim terbesar di Eropa, tercatat lebih dari 4,5 juta jiwa. "Beberapa negara Eropa, misalnya, ingin menjaga hubungan baik dengan masyarakat Muslim lokal dengan meletakkan dasar politik bagi Uni Eropa untuk mengakui negara Palestina.Apa yang diutarakan Kern merujuk pada Desember 2009 silam. Saat itu Uni Eropa untuk kali pertama menyerukan agar Yerusalem menjadi ibukota masa depan negara Palestina merdeka. Desember 2010, tulis Kern, sekelompok mantan pemimpin Uni Eropa dan pejabat menerbitkan surat yang berisikan desakan Uni Eropa untuk menerapkan sanksi terhadap Israel.Isi surat juga mendesak negara Yahudi untuk memenuhi kehendak Palestina. ibid

Sebuah survei terbaru yang digagas University of Bielefeld menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen dari masyarakat Jerman menyamakan kebijakan Israel terhadap Palestina serupa dengan perlakuan Nazi terhadap Yahudi. ibid

X. Jumlah Muslim di Perancis

Menurut data tahun 2000 Wikipedia Wikipedia.org, umat Islam di Perancis berasal dari:

Asal

Jumlah

Aljazair

1.550.000

Maroko

1.000.000

Tunisia

350.000

Turki

315.000

Sub-Sahara Afrika

250.000

Timur Tengah

100.000

Asia lainnya (terutama Pakistan dan Bangladesh)

100.000

Muallaf

40.000

Ilegal imigran atau regularisasi menunggu

350.000

Lainnya

100.000

Total

4.155.000

Dalam statistik mengindikasikan bahwa sekitar 65 juta penduduk di Prancis, setidaknya sekitar lima juta merupakan muslim. Prancis merupakan negara dengan poulasi muslim terbanyak di Eropa. Dan sementara itu, muslim Prancis tidak memiliki perwakilan di Parlemen.