Iskandar Muda Purwamijaya 2008

4
422 14 Perhitungan Galian dan Timbunan Gambar 405. Penampang melintang jalan ragam 3 4. Setelah luas masing -masing irisan penampang melintang diperoleh, selanjutnya hitung volume timbunan masing-masing dengan rumus sebagai berikut : Volume ( ) d x a a 2 2 1 + = Keterangan : V = Volume galian atau timbunan tanah (m 3 ) A 1 = Luas bidang galian atau timbunan pada titik awal proyek (m 2 ) A 2 = Luas bidang galian atau timbunan pada irisan penampang berikutnya (m 2 ) d = Panjang antara 2 (dua) titik irisan melintang (m) 5. Hitung total jumlah volume galian dan timbunan tanah tersebut. Untuk mempermudah dalam perhitungan digunakan format tabel 14.1 berikut sebagai salah satu contoh. Tabel 40. Tabel perhitungan galian dan timbunan Luas Penampang (m 2 ) Volume (m 3 ) STA Gali an Timbunan Jarak (meter) Galian Timbunan Sta. awal G1 T1 Sta. A Ga Ta d1 1 . 2 1 d G G a + 1 1 . 2 d T T a + Sta. B Gb Tb Sta. C Gc Tc d2 2 . 2 d G G c b + 2 . 2 d T T c b + : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : dst dst dst dst dst dst Total ? Gn ? Tn ? dn ?Vol G ? Vol T

description

Iskandar Muda Purwamijaya 2008

Transcript of Iskandar Muda Purwamijaya 2008

Page 1: Iskandar Muda Purwamijaya 2008

42214 Perhitungan Galian dan Timbunan

Gambar 405. Penampang melintang jalan ragam 3

4. Setelah luas masing -masing irisan

penampang melintang diperoleh,

selanjutnya hitung volume timbunan

masing-masing dengan rumus sebagai

berikut :

Volume ( ) dxaa2

21 +=

Keterangan :

V = Volume galian atau timbunan

tanah (m 3)

A1 = Luas bidang galian atau

timbunan pada titik awal proyek

(m2)

A2 = Luas bidang galian atau

timbunan pada irisan

penampang berikutnya (m2)

d = Panjang antara 2 (dua) titik irisan

melintang (m)

5. Hitung total jumlah volume galian dan

timbunan tanah tersebut.

Untuk mempermudah dalam

perhitungan digunakan format tabel

14.1 berikut sebagai salah satu contoh.

Tabel 40. Tabel perhitungan galian dan timbunan

Luas Penampang (m2) Volume (m3)STA

Galian Timbunan

Jarak

(meter) Galian Timbunan

Sta. awal G1 T1

Sta. A Ga Tad1 1.

21 d

GG a+1

1 .2

dTT a+

Sta. B Gb Tb

Sta. C Gc Tcd2

2.2

dGG cb +

2.2

dTT cb +

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

dst dst dst dst dst dst

Total ? Gn ? Tn ? dn ?Vol G ? Vol T

Page 2: Iskandar Muda Purwamijaya 2008

42314 Perhitungan Galian dan Timbunan

14.5 Perhitungan galian

dan timbunan

a. Perubahan volume tanah akibat galian

Materi yang terdapat di alam itu berada

dalam keadaan padat dan terkonsolidasi.

dengan baik, sehingga hanya sedikit bagian -

bagian yang kosong atau terisi udara di

antara butir-butirnya, terutama bila butir-butir

tersebut sangat halus.

Tetapi jika material tersebut digali, maka

akan terjadi pengembangan volume

(swelling). Besarnya swelling ini tidak sama

untuk setiap jenis tanah, bergantung pada

berat jenis tanah. Pengembangan volume ini

dinyatakan dengan swell factor

yang dalam persen. Sebagai contoh

misalnya untuk tanah liat. Bila tanah liat

tersebut di alam mempunyai volume 1 m3,

maka setelah digali menjadi 1,25 m3. Artinya

terjadi penambahan volume sebesar 25 %.

Dengan demikian tanah liat tersebut

mempunyai “Swelling Factor” 0,80 atau 80

%.

Untuk menentukan besarnya swell factor ini

digunakan persamaan :

( ) %100×−=L

LBSw

Dimana : SW = Swelling factor.

B = Berat jenis tanah dalam

keadaan asli.

L = Berat jenis tanah dalam

keadaan lepas.

Cara lain yang digunakan adalah dengan

menggunakan load factor , yaitu persentase

pengurangan dalam berat jenis (density)

dari suatu material pada keadaan asli

menjadi pemindahan tanah didasarkan pada

pengukuran material dalam keadaan asli.

Persamaan yang digunakan adalah :

(lb/curf)asli tanah jenisBerat(lb/curf)gambur tanah jenisBeratfactorLoad =

(curf/lb)lepas tanah jenisvolume(curf/lb)asli tanah jenisvolumefactorLoad =

Atau volume tanah keadaan asli = load

factor x volume tanah gembur.

Sw = 1001 xLB

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ − % = 1001

/1 x

LB ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ − %

Swell (%) = 1001⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−

factorLoad%

b. Perubahan volume tanah akibat

timbunan

Dalam pekerjaan tanah yang dimaksud

dengan timbunan adalah tanah yang

dipadatkan untuk tujuan tertentu. Misalkan

untuk membuat badan jalan, tanggul,

bendungan dan lain-lain, dengan demikian

akan terjadi perubahan volume. Volume ini

sering disebut volume penyusutan

(shringkage)

Page 3: Iskandar Muda Purwamijaya 2008

42414 Perhitungan Galian dan Timbunan

Tabel 41. Daftar load factor dan procentage swell dan berat dari berbagai bahan

MATERIAL Lb/BCY % Selt Lb/LCY Load factor ( % )

Bauksit 3200 33 2400 75Caliche 3800 82 2100 55Cinders 1450 52 950 66Karnotit, Bijih Uranium 3700 35 2750 74Lempung, Tanah Liat Asli 3400 22 2800 82Kering untuk digali 3100 11 2500 81

Basah untuk digali 350 25 2800 80Lempung dan kerikilkering 2800 41 2000 74

Lempung dan kerikilBasah

3100 11 2800 74

Batu bara : antrasit muda 2700 35 2000 74Batu bara : Tercuci 2500 35 1850 74Batu bara : Bitumen muda

2150 35 1600 74

Batu bara : Tercuci 1900 35 1400 74Batuan lapukan75% batu 25%tanahbiasa

4700 43 3300 70

50% batu 50% tanahbiasa

3850 33 2900 75

25% batu 75% tanahbiasa

3300 25 2550 80

Tanah-Kering Padat 3200 25 2550 80Tanah-Basah 3400 27 2700 79Tanah-Lanau (Loam) 2600 23 2100 81Batu granit-pecah 4600 64 2800 61Kerikil, siap pakai 3650 12 3250 89Kering 2850 12 2550 89Kering ¼”, 2” (6-51mm) 3200 12 2850 89Basah ¼”, 2” (6-51mm) 3800 12 3400 89Pasir dan tanah liat-lepas 3400 27 2700 79Pasir dan tanah liat-padat - - 4050 -Gips dengan pecahanbesar

3550 75 3050 57

Gips dengan pecahankecil

4700 75 2700 57

Page 4: Iskandar Muda Purwamijaya 2008

42514 Perhitungan Galian dan Timbunan

X1 X2

h2 d

h1

ab

MATERIALLb/BCY % Selt Lb/LCY Load factor

( % )Hematit, bijih besi 4900 18 4150 85Batu kapur-pecah 4400 69 2600 59Magnetit, bijih besi 5500 18 4700 85Pyrit, bijih besi 5100 18 4350 85Pasir batu 4250 67 2550 60Pasir-Kering lepas 2700 12 2400 89Pasir-Sedikit basah 3200 12 2850 89Pasir-Basah 3500 12 2900 89Pasir & Kerikil-Kering 3250 12 2900 89Pasir & Kerikil-Basah 3750 10 3400 91Slag-Pecah 4950 67 2950 60Batu-Pecah 4950 67 2700 60Takonit 7100-

945075 – 72 4100-

5400 57 – 58

Tanah permukaan(Top soil) 2300 43 1600 70

Traprock - pecah 4400 49 2950 67

Besarnya persentase shringkage adalah :

Sh = 1001 xCB⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ − %

Dimana :

Sh = % Penyusutan (shringkage).

B = Berat jenis tanah keadaan asli

(Lb/curf)

C = Berat jenis tanah pada

(lb/curf)

c. Perhitungan Galian dan Timbunan

Untuk menghitung volume galian atau

timbunan dari suatu badan jalan atau

saluran mis alnya, maka harus diketahui dulu

luas penampangnya. Dalam menghitung

luas penampang dapat dilakukan beberapa

cara seperti: cara sederhana, cara

koordinat dan lain-lain.

Perhitungan Luas Penampang,

Pada cara sederhana penampang dibagi

menjadi bentuk segitiga, persegi panjang

atau trapesium.

Contoh :

Misal akan dihitung volume dari galian

sebagai berikut :

Gambar 406. Penampang trapesium

Tabel 42. Daftar load factor dan procentage swell dan berat dari berbagai bahan