Isi Ttng Plak Gigi

13
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plak Gigi Plak gigi adalah suatu lapisan lunak terdiri atas kumpulan bakteri yang berkembang biak di atas suatu matriks, terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan, merupakan salah satu faktor terjadinya proses karies dan inflamasi jaringan lunak. 2,14-17 Lokasi pembentukan plak pada permukaan gigi diklasifikasikan atas plak supragingival berada pada atau koronal dari tepi gingiva dan plak subgingival berada pada apikal dari tepi gingiva. 18 Plak supra dan subgingiva hampir tiga perempat bagian terdiri atas berbagai macam bakteri gram- positif dan gram-negatif, termasuk bakteri fakultatif anaerob dan obligat anaerob. 19 2.1.1. Mekanisme Pembentukan Plak Proses pembentukan plak diawali dengan pembentukan pelikel gigi dimana pada tahap ini permukaan gigi akan dibalut oleh pelikel glikoprotein. Pelikel tersebut berasal dari saliva, cairan sulkular, produk sel bakteri, pejamu, dan debris. Kolonisasi bakteri akan dijumpai dalam waktu beberapa jam pada pelikel gigi yang didominasi oleh bakteri fakultatif gram-positif, seperti Actynomyces viscosus, Streptococcus sanguis dan Streptokokus sp. Massa plak kemudian mengalami pematangan bersamaan dengan pertumbuhan bakteri yang telah melekat, maupun kolonisasi dan pertumbuhan spesies lainnya. Tahap akhir akan berlangsung kolonisasi sekunder dan pematangan plak. Pengkoloni sekunder adalah bakteri yang tidak turut sebagai Universitas Sumatera Utara

Transcript of Isi Ttng Plak Gigi

Page 1: Isi Ttng Plak Gigi

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Plak Gigi

Plak gigi adalah suatu lapisan lunak terdiri atas kumpulan bakteri yang

berkembang biak di atas suatu matriks, terbentuk dan melekat erat pada permukaan

gigi yang tidak dibersihkan, merupakan salah satu faktor terjadinya proses karies dan

inflamasi jaringan lunak.2,14-17 Lokasi pembentukan plak pada permukaan gigi

diklasifikasikan atas plak supragingival berada pada atau koronal dari tepi gingiva

dan plak subgingival berada pada apikal dari tepi gingiva.18 Plak supra dan

subgingiva hampir tiga perempat bagian terdiri atas berbagai macam bakteri gram-

positif dan gram-negatif, termasuk bakteri fakultatif anaerob dan obligat anaerob.19

2.1.1. Mekanisme Pembentukan Plak

Proses pembentukan plak diawali dengan pembentukan pelikel gigi dimana

pada tahap ini permukaan gigi akan dibalut oleh pelikel glikoprotein. Pelikel tersebut

berasal dari saliva, cairan sulkular, produk sel bakteri, pejamu, dan debris. Kolonisasi

bakteri akan dijumpai dalam waktu beberapa jam pada pelikel gigi yang didominasi

oleh bakteri fakultatif gram-positif, seperti Actynomyces viscosus, Streptococcus

sanguis dan Streptokokus sp. Massa plak kemudian mengalami pematangan

bersamaan dengan pertumbuhan bakteri yang telah melekat, maupun kolonisasi dan

pertumbuhan spesies lainnya. Tahap akhir akan berlangsung kolonisasi sekunder dan

pematangan plak. Pengkoloni sekunder adalah bakteri yang tidak turut sebagai

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Isi Ttng Plak Gigi

7

pengkoloni awal ke permukaan gigi yang bersih, diantaranya Prevotella intermedia,

Prevotella loescheii, spesies Capnocytophaga, Fusobacterium nucleatum, dan

Porphyromonas gingivalis, melekat ke sel bakteri yang telah berada dalam massa

plak.18

2.1.2. Hubungan plak dengan karies

Jenis bakteri yang dominan pada plak gigi adalah jenis streptokokus, sedangkan

jenis bakteri yang lain ditemukan bervariasi, begitu juga jumlahnya.15,17 Streptokokus

mempunyai sifat-sifat tertentu dalam proses karies gigi, yaitu memfermentasi

berbagai jenis karbohidrat menjadi asam sehingga mengakibatkan penurunan pH,

membentuk dan menyimpan polisakarida intraseluler (levan) dari berbagai jenis

karbohidrat yang dapat dipecahkan kembali oleh bakteri bila karbohidrat kurang

sehingga menghasilkan asam terus menerus, membentuk polisakarida ekstraseluler

(dekstran) yang menghasilkan sifat-sifat adhesif dan kohesif plak pada permukaan

gigi, serta menggunakan glikoprotein dan saliva pada permukaan gigi.15,16

Beberapa jenis karbohidrat makanan misalnya sukrosa dan glukosa dapat

diragikan oleh bakteri dan membentuk asam sehingga menyebabkan pH plak akan

menurun sampai di bawah 5 dalam tempo 1-3 menit. Penurunan pH yang berulang-

ulang dalam waktu tertentu akan menyebabkan demineralisasi permukaan yang

rentan dan proses kariespun dimulai. Makin sering keadaan asam di bawah pH 5,5

terjadi dalam plak, makin cepat karies terbentuk dan berkembang.1,20

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Isi Ttng Plak Gigi

8

2.1.3. Hubungan plak dengan penyakit periodontal

Penyakit periodontal merupakan penyakit infeksi diawali oleh bakteri yang

terakumulasi dalam plak sehingga menyebabkan peradangan pada gingiva. Plak yang

terletak pada gigi dekat gingiva, prosesnya akan berlangsung mulai dari marginal dan

mengarah pada penyakit-penyakit periodontal (gingivitis marginal, periodontitis

marginal, bahkan hingga abses periodontal).17

Plak pada margin gingiva jika tidak dihilangkan secara cermat akan mengalami

pengapuran dan menjadi keras. Plak yang mengeras ini disebut kalkulus yang tidak

dapat dihilangkan dengan menggunakan sikat gigi ataupun benang gigi, namun

diperlukan bantuan dokter gigi untuk menghilangkannya.17 Pasien dengan penyakit

periodontal sering mengabaikan penyakit tersebut karena sakit pada giginya tidak

mengganggu aktivitas, jarang konsultasi ke dokter gigi sehingga proses periodontal

akan terus berlanjut jika tidak dikenali dan ditangani lebih lanjut. Deteksi terlambat

pada proses periodontal menyebabkan pembentukan dan peradangan poket, seringkali

gigi sudah goyang dan penanganan lebih sulit. Oleh karena itu, sangat diperlukan

pengenalan dan upaya-upaya pencegahan dini dari proses tersebut.14,17,19

2.2. Penyingkiran Plak Dengan Menyikat Gigi

Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan sejak usia

dini. Usia sekolah dasar merupakan saat yang ideal untuk melatih kemampuan

motorik seorang anak, termasuk di antaranya menyikat gigi.3,12,20 Tujuan menyikat

gigi adalah untuk membersihkan semua sisa-sisa makanan dari permukaan gigi serta

memijat gingiva.14,21 Kemampuan menyikat gigi secara baik dan benar merupakan

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Isi Ttng Plak Gigi

9

faktor yang cukup penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.

Keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut juga dipengaruhi oleh faktor

penggunaan alat, metode penyikatan gigi, serta frekuensi dan waktu penyikatan yang

tepat.12

2.2.1. Bentuk dan ukuran sikat gigi

Sikat gigi adalah kontrol plak mekanis, setiap orang umumnya mengetahui

mengenai sikat gigi baik bentuk maupun ukurannya. Terdapat tiga jenis sikat gigi,

yaitu sikat gigi biasa yang digunakan sehari-hari dengan kekuatan tangan, sikat gigi

otomatis yang digerakkan dengan motor listrik, dan sikat gigi dengan tambahan

semprotan air.2,24

Sikat gigi anak harus berbeda dengan sikat gigi dewasa, baik dari ukuran kepala

sikat maupun kekerasan bulunya. Ukuran sikat gigi untuk anak yang biasa digunakan

adalah sikat gigi dengan panjang tangkai 13 cm, panjang kepala 2 cm, dan lebar

kepalanya 0,6 cm. Sikat gigi yang digunakan untuk anak adalah sikat gigi yang

lembut dari bahan nilon.2

2.2.2. Waktu dan frekuensi menyikat gigi

American Dental Association (ADA) mengatakan bahwa seseorang harus

menyikat giginya secara teratur, minimal dua kali sehari yaitu pagi setelah sarapan

dan malam sebelum tidur. Penelitian menunjukkan bahwa menyikat gigi sekali sehari

pada anak dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor akan mencegah

timbulnya karies gigi. Menyikat gigi khususnya pada malam hari sangat penting

untuk mencegah plak dan debris yang melekat di permukaan gigi. Lamanya

penyikatan tidak ditentukan, tetapi biasanya dianjurkan selama 2-3 menit.2,14,20,21,23

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Isi Ttng Plak Gigi

10

2.2.3. Metode menyikat gigi

Banyak metode atau teknik menyikat gigi yang diperkenalkan para ahli, dan

kebanyakan metodenya dikenal dengan namanya sendiri seperti metode Bass,

Stillman, Charters, atau disesuaikan dengan gerakannya. Pada prinsipnya terdapat

empat pola dasar gerakan, yaitu metode vertikal, horizontal, berputar (rotasi), dan

bergetar (vibrasi).2,14 Metode menyikat gigi yang akan diberikan pada penyuluhan

menggunakan kombinasi antara metode bass, fones, dan horizontal.

Metode bass pertama kali ditujukan untuk menyingkirkan plak dan debris dari

dalam sulkus yang dikombinasi dengan menggunakan sikat gigi lembut dan benang

gigi. Sikat gigi diletakkan dengan sudut 45o terhadap apeks gigi. Kemudian bulu sikat

didorong perlahan-lahan ke dalam sulkus. Gerakan yang digunakan adalah vibrasi,

yaitu gerakan maju mundur dan pendek-pendek yang akan menyebabkan bulu sukat

bergetar membersihkan sulkus. Untuk setiap bagian disarankan 10 kali gerakan.2,14

Metode horizontal dilakukan dengan meletakkan bulu sikat tegak lurus terhadap

mahkota gigi. Kemudian sikat gigi digerakkan maju mundur 6-9 mm. Metode

tersebut cukup sederhana dilakukan, namun tidak begitu baik untuk digunakan karena

dapat menyebabkan resesi gingiva dan abrasi gigi.2,14

Metode fones biasanya digunakan untuk anak-anak atau individu yang belum

memiliki kemampuan untuk menyikat gigi dengan baik. Metode fones hampir sama

dengan metode horizontal, kecuali pada metode ini gerakan yang digunakan adalah

rotasi (berputar). Sikat gigi diletakkan dengan posisi tegak lurus terhadap gigi dimana

rahang atas dan bawah beroklusi. Kemudian sikat gigi digerakkan berputar dengan

diameter besar dimulai dari posterior kanan/kiri berlanjut ke anterior hingga ke

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Isi Ttng Plak Gigi

11

posterior kiri/kanan. Metode fones ini berusaha mengantisipasi kemungkinan

merusak gingiva dengan gerakan rotasinya.2,14

2.2.4. Pasta gigi

Penyikatan gigi pada anak dan penggunaan benang gigi sering kali tidak

memberikan hasil yang maksimal karena kurangnya keterampilan anak sehingga

dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan gingiva. Oleh karena itu, pasta gigi

dapat dipergunakan sebagai sarana penunjang pengendalian plak.25

Pasta gigi berfungsi untuk mengurangi pembentukan plak, memperkuat gigi

terhadap karies, membersihkan dan memoles permukaan gigi, menghilangkan atau

mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara

kesehatan gingiva.19,25,26

Pasta gigi dapat dibagi menjadi pasta gigi yang mengandung fluor untuk

mencegah terjadinya karies dan pasta gigi yang mengandung bahan antimikroba

seperti triklosan dan klorheksidin sebagai bahan aktif yang dapat memberikan efek

inhibisi secara langsung pada pembentukan plak. Penambahan zat lain pada pasta gigi

harus aman dan efektif, serta pemakaiannya telah disetujui oleh American Dental

Association (ADA). Salah satu zat yang umum ditambahkan pada pasta gigi adalah

herbal yang berasal dari tumbuhan, bersifat aman, dan alami.24,25,26

2.3. Penyuluhan/Pendidikan Kesehatan Gigi

Pendidikan kesehatan gigi bertujuan untuk memperkenalkan dan mengingatkan

masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi, menjabarkan akibat yang

akan timbul dari kelalaian menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta menanamkan

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Isi Ttng Plak Gigi

12

perilaku sehat sejak dini melalui kunjungan ke sekolah.6 Maksud dan tujuan

pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada anak pada hakekatnya adalah

memperkenalkan anak dengan dunia kesehatan gigi serta segala persoalan mengenai

gigi sehingga anak mampu memelihara kesehatan gigi, melatih anggota badan anak

sehingga mereka dapat membersihkan gigi sesuai dengan kemampuannya, serta

mendapatkan kerjasama yang baik dari anak bila memerlukan perawatan pada

giginya.3

Pendidikan kesehatan gigi dan mulut adalah semua upaya atau aktifitas yang

mempengaruhi orang-orang untuk bertingkah laku yang baik bagi kesehatan dan

meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut, serta

memberikan pengertian cara-cara memelihara kesehatan gigi dan mulut.3 Dalam

proses penyampaian materi penyuluhan kepada sasaran, maka pemilihan metode yang

tepat sangat membantu pencapaian usaha mengubah tingkah laku sasaran.6

Dalam mengembangkan sikap dan keterampilan, anak harus diberi kesempatan

untuk terlibat di dalam proses pengajaran. Metode yang dapat digunakan dalam hal

tersebut adalah demonstrasi yaitu suatu cara penyajian informasi dengan

memperlihatkan cara melakukan suatu tindakan atau prosedur. Pemakaian media atau

alat bantu dalam merubah perilaku anak merupakan hal yang sangat penting. Media

atau alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang dipakai oleh pendidik di dalam

menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat

peraga karena berfungsi untuk membantu memperagakan sesuatu di dalam proses

pendidikan. Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada

pada setiap anak dapat diterima atau ditangkap melalui panca indera.3,7,27,28

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Isi Ttng Plak Gigi

13

Metode pengajaran menyikat gigi dikatakan berhasil tidak hanya bergantung

pada kemampuan pengajar dalam menyampaikan informasi, tetapi juga pada

kemampuan anak dalam menerima informasi dengan melihat dan mendengarkan

sehingga mereka sadar akan adanya tingkah laku yang baru, tertarik, menilai,

mencoba, dan pada akhirnya mereka menganut tingkah laku dalam menjaga

kebersihan gigi dan mulutnya. Adanya berbagai alat peraga sebagai media

penyuluhan seperti peragaan dan video dapat digunakan sebagai sarana untuk

menyampaikan pesan penyuluhan kepada anak sehingga mudah dimengerti.4,27,28

2.4. Perkembangan Akhir Masa Kanak-Kanak

Perkembangan merupakan suatu perubahan yang bersifat kualitatif, lebih

ditekankan pada segi fungsional. Bertambahnya usia membawa pertumbuhan

seseorang berlangsung terus menuju tingkat kematangan tertentu pada fungsi

jasmaniah yang dapat mempercepat proses perkembangan. Perkembangan anak

tersebut dibagi menjadi masa Infancy toddlerhood atau masa bayi (usia 0-2 tahun),

Early childhood atau masa kanak-kanak awal (usia 3-5 tahun), dan Middle and late

childhood atau masa kanak-kanak tengah dan akhir (usia 6-11 tahun).29

Masa kanak-kanak tengah dan akhir (usia 6-11 tahun) sering disebut sebagai

masa usia sekolah dasar. Sebelum masa ini, yaitu masa kanak-kanak awal atau masa

prasekolah, daya pikir anak masih bersifat imajinatif, sedangkan pada usia sekolah

dasar daya pikirnya sudah berkembang ke arah berpikir konkret dan rasional. Piaget

menamakannya sebagai masa operasional konkret, yaitu aktivitas mental yang

difokuskan pada objek-objek peristiwa nyata atau konkret. Anak-anak tidak terlalu

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Isi Ttng Plak Gigi

14

mengandalkan informasi yang bersumber dari panca indra dalam upaya memahami

alam sekitarnya karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa

yang tampak oleh mata dengan keadaan sesungguhnya.8,9,29

Perkembangan anak dalam aspek kognitif terlihat pada kemampuannya dalam

menerima, mengolah, memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya, anak

mulai menguasai keahlian membaca, menulis, menghitung, mengembangkan

kemampuan berbahasanya (bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata, dan

berbicara.8-11,30 Hasil penelitian pada anak usia 4-15 tahun di Shoutwest, England

menunjukkan bahwa rentang memori anak yang meningkat sesuai pertambahan usia.

Anak usia 8-9 tahun memiliki nilai rata-rata daya ingat kata-kata, pendengaran, dan

penglihatan masing-masing 19.71, 11.64, dan 15.95.32

Anak dalam masa akhir kanak-kanak secara relatif lebih mudah dididik

daripada masa sebelum dan sesudahnya oleh karena sudah berkembangnya fungsi

pikiran anak sehingga anak sudah dapat menerima pendidikan dan pengajaran.8,10

Anak-anak pada usia tersebut diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang

dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri dalam kehidupan dewasa dan

mempelajari berbagai keterampilan penting tertentu.29,31

Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan

gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola

interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol

oleh otak.30 Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang,

perkembangan motorik anak sudah dapat berkoordinasi dengan baik. Setiap

gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya. Masa ini ditandai dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Isi Ttng Plak Gigi

15

kelebihan gerak atau aktifitas motorik yang lincah. Oleh karena itu, usia ini

merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan

motorik, seperti menulis, menggambar, melukis.8 Hal ini dapat dipergunakan untuk

mengajarkan anak cara menyikat gigi yang baik dan benar.

Hasil penelitian pada anak usia 7-12 tahun di Suwon, Korea menunjukkan

kekuatan genggaman pada tangan kanan anak laki-laki berusia 8 tahun adalah sebesar

28.3 lb, sedangkan pada anak perempuan adalah 24.5 lb. Kekuatan genggaman

tersebut meningkat pada usia 9 tahun menjadi 33.5 lb pada anak laki-laki dan 28.7 lb

pada anak perempuan.33

Hasil penelitian pada anak usia 6-11 tahun di SD Bodhicitta Medan

menunjukkan bahwa penggunaan metode yang berbeda pada masing-masing

kelompok umur memiliki perbedaan yang bermakna dalam penurunan skor indeks

plak. Hal ini memperlihatkan adanya perbedaan kemampuan daya tangkap anak yang

bergantung pada jenis alat peraga yang digunakan dalam penyuluhan.34

2.5. Peran Orang Tua Dalam Menjaga Kesehatan Gigi Anak

Peran serta orang tua sangat diperlukan di dalam membimbing, memberikan

pengertian, mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada anak agar anak dapat

memelihara kebersihan gigi dan mulutnya. Selain itu, orang tua juga mempunyai

peran yang cukup besar di dalam mencegah terjadinya akumulasi plak dan terjadinya

karies pada anak.24,32

Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku

yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Pengetahuan

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Isi Ttng Plak Gigi

16

tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu melalui proses

pendidikan. Pelaksanaan instruksi kebersihan gigi dan mulut membutuhkan

serangkaian proses yang dapat dimulai dengan mengajarkan orang tua dimana teknik

penerapan upaya ini sesuai dengan perkembangan kemampuan motorik dan

kecerdasan anak. Proses pembentukan prilaku yang diharapkan memerlukan waktu

serta kemampuan dari para orangtua di dalam mengajarkan anak. Oleh karena itu,

bila pola hidup yang dijalaninya merupakan pola hidup yang sehat maka perilaku

yang akan diterapkan di dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutpun merupakan

pola hidup yang sehat.24

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Isi Ttng Plak Gigi

17

2.6. Kerangka Konsep

Waktu penyuluhan

Jenis sikat gigi

Jenis pasta gigi

Jumlah pasta gigi

Metode menyikat gigi

Waktu menyikat gigi

Frekuensi kumur-kumur

Peran Serta Orang Tua

Metode Peragaan : Penyuluhan dan pengajaran cara menyikat gigi yang baik dan benar melalui peragaan pada model gigi, kemudian menggunakan salah satu anak untuk memperagakan pengajaran.

Metode Video : Penyuluhan dan pengajaran cara menyikat gigi yang baik dan benar melalui peragaan pada model gigi, serta peragaan menyikat gigi oleh anak usia 9 tahun yang diberikan melalui video.

Indeks Plak

Penyuluhan Kesehatan Gigi

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Isi Ttng Plak Gigi

18

2.7. Hipotesis Penelitian

Menganalisis perbedaan penurunan indeks plak antara metode peragaan

dengan metode video dalam penyuluhan kesehatan gigi anak usia 8-9 tahun pada

pemeriksaan pertama, kedua, dan ketiga di SD Negeri Binaan Terpadu 001 Kota

Pekanbaru.

Menganalisis perbedaan efektifitas penyuluhan kesehatan gigi anak usia 8-9

tahun antara metode peragaan dengan metode video pada pemeriksaan kedua yaitu

tiga hari setelah pemeriksaan dan pemeriksaan ketiga yaitu seminggu setelah

pemeriksaan pertama.

Universitas Sumatera Utara