Isi Proposal cfsrertsrtstrtrettehvhjhjvhjhjghjbhjbjbjkbkjbjkbkjbjkbjkttPerubahan Judul

64
BAB I PENDAHULUAN 1.1 . Latar Belakang. Upaya pemerintah untuk memperbaiki gizi balita dan anak Indonesia adalah merupakan suatu usaha dengan kerja keras yang telah dilaksanakan sejak awal kemerdekaan. Banyaknya kasus kekurangan gizi dan wabah penyakit yang terjadi pada masa-masa itu menyebabkan pemerintah kesulitan dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan tersebut (DepKes RI, 1999). Berbagai studi dan analisis dilakukan oleh pemerintah atau pihak swasta dalam mencari suatu formulasi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang bersifat efisien, murah dan melibatkan masyarakat di dalamnya. Maka berdasarkan berbagai kajian dan analisis tadi lahirlah suatu konsep program kesehatan yang berbasis 1

description

hvhjhgcgcfhjfvhjghjghjbhjbvhjvgdgsradfasdfasfdgaafdgsfgsrgdtdtydytfjhgjgfyfymwndmendm,ncm,dsncm,dncm,dwnvcmdnvdm,nvm,dsnvm,sdnvmdnv,mnjndvjnewjfnejnfejwmnfejjmvncejmfnjemnvjwnejmvnejm

Transcript of Isi Proposal cfsrertsrtstrtrettehvhjhjvhjhjghjbhjbjbjkbkjbjkbkjbjkbjkttPerubahan Judul

SISWANTO

PAGE

BAB IPENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang.

Upaya pemerintah untuk memperbaiki gizi balita dan anak Indonesia adalah merupakan suatu usaha dengan kerja keras yang telah dilaksanakan sejak awal kemerdekaan. Banyaknya kasus kekurangan gizi dan wabah penyakit yang terjadi pada masa-masa itu menyebabkan pemerintah kesulitan dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan tersebut (DepKes RI, 1999).Berbagai studi dan analisis dilakukan oleh pemerintah atau pihak swasta dalam mencari suatu formulasi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang bersifat efisien, murah dan melibatkan masyarakat di dalamnya. Maka berdasarkan berbagai kajian dan analisis tadi lahirlah suatu konsep program kesehatan yang berbasis masyarakat (DepKes RI,1999). Konsep program kesehatan yang berbasis masyarakat ini menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat dimana dalam konsep ini pelaku kesehatan juga melibatkan masyarakat yang berada di wilayah pelayanan kesehatan sebagai pelaku dan pembina kesehatan.Keberadaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di beberapa daerah di Indonesia tampaknya mulai menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan, sekalipun belum maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada pengguna Posyandu, karena sampai saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) telah dapat diturunkan dengan laju penurunan rata-rata 4.1 % setiap tahunnya. Data tahun 1990 juga mengalami adanya penurunan dari 540 per 100.000 kelahiran hidup, menjadi 390 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 1998. Demikian juga dengan masalah gizi lainnya, seperti kebutaan akibat kekurangan vitamin A, anemia gizi dan zat besi, serta kurangnya yodium telah menunjukkan penurunan.

Angka-angka yang disebutkan di atas, menunjukkan bahwa pembangunan kesehatan telah menampakan keberhasilan nyata, terutama pembangunan sarana dan prasarana kesehatan dasar secara merata di Indonesia. Di daerah Sulawesi Tengah pembangunan sarana kesehatan dasar, tercatat 2.642 Posyandu (tahun 2007), terdiri atas, 1.215 Posyandu Pratama, 950 Posyandu Madya, 439 Posyandu Purnama, dan 38 Posyandu Mandiri, dengan jumlah kader tercatat 12.823 orang (DinKes Provinsi Sulawesi tengah, 2007). Di wilayah kerja Puskesmas Pembantu (Pustu) Layana Indah, Kota Palu yang terdiri dari 6 RW dengan 19 RT terdapat 1 unit Pustu, 1unit pos kesehatan desa (Poskesdes) dan 4 unit posyandu, dengan jumlah kader kesehatan 20 orang, jumlah balita yang berumur 1 dan SLTA

2. Pekerjaan.

Pekerjaan dalam penelitian ini adalah kebutuhan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarga.Cara Ukur : Wawancara

Alat ukur: Kuesioner

Skala Ukur : Ordinal

Hasil ukur: 0 = Tidak bekerja.

1 = Bekerja. 3. Pengetahuan.

Yang dimaksud dengan pengetahuan dalam penelitian ini adalah penambahan wawasan dan pengalaman kader yang terjadi akibat adanya pengalaman yang lalu sehingga menambah kemampuan kader posyandu.

Cara Ukur : Wawancara

Alat ukur: Kuesioner

Skala Ukur : Ordinal

Hasil ukur: 0 = Kurang baik jika skor < mean1 = Baik jika skor > mean 3.3. Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti melalui wawancara yang dilakukan terhadap kader dengan menggunakan kuesioner dan ceklist untuk memperoleh data yankurat yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti.b. Data Sekunder.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang menyangkut objek penelitian secara tidak langsung baik melalui wawancara ataupun melalui literatur yang berhubungan dengan peran kader posyandu dalam peningkatan status gizi balita.3.4. Pengolahan Data

a.Editing.

Data yang telah diambil diedit kembali untuk mengecek data yang telah diperoleh apakah telah terisi dengan lengkap, jelas, relevan dengan pertanyaan dan konsistensi jawaban yang diberikan.b.Coding

Setelah data selesai diedit maka dilakukan koding atau pemberian tanda, maksud pemberian koding adalah untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat proses pada saat entri data.c. Processing. Setelah semua isian terisi penuh dan benar dan juga telah melalui proses koding, maka selanjutnya data diproses dengan cara mengentrinya ke komputer.

d. Cleaning.

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang telah dientri apakah terdapat kekeliruan atau kesalahan (Sabri, 2006).3.5. Analisis Data.Pada penelitian ini di lakukan analisis univariat, dengan tujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari setiap variabel yang diteliti.3.6.Populasi dan Sampela.Populasi

Populasi adalah seluruh objek penelitian yang akan diteliti yaitu total jumlah kader posyandu berjumlah 20 orang kader yang ada di wilayah kerja Kelurahan Layana Indah.

b.Sampel.

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005), sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh populasi penelitian yang berjumlah 20 orang kader.3.7. Penyajian Data.

Penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi di sertai penjelasan.BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN4.1.Gambaran Lokasi PenelitianPuskesmas Pembantu (Pustu) Layana Indah terletak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur kota Palu Propinsi Sulawesi tengah. Wilayah Kelurahan Layana Indah memiliki luas wilayah 1779 Ha, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara

: Kelurahan Mamborob. Sebelah Selatan: Kelurahan Tondoc. Sebelah Barat

: Laut d. Sebelah Timur

: Kabupaten Parigi Moutong Kelurahan Layana Indah memiliki jumlah penduduk sebanyak 3178 jiwa yang terdiri dari laki 1654 jiwa dan perempuan 1524 jiwa dan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 766 KK.Jika ditinjau dari segi usia dan jenis kelamin maka dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1

Jumlah penduduk di Kel. Layana Indah menurut

Usia dan jenis kelamin

Tahun 2009

USIAJENIS KELAMIN

LAKI-LAKIPEREMPUAN

0-5 Tahun172 Orang156 Orang

6-17 Tahun365 Orang342 Orang

18-40 Tahun599 Orang603 Orang

41-60 Tahun261 Orang245 Orang

61 Tahun Keatas61 Orang52 Orang

Jumlah seluruhnya1654 Orang1524 Orang

Sumber: Profil PUSTU Layana Indah Sedangkan jika dilihat dari tingkat pendidikan maka penduduk Kelurahan Layana Indah dapat dibagi seperti pada tabel di bawah ini:Tabel 2.

Jumlah penduduk di Kel. Layana Indah menurut

Tingkat PendidikanTahun 2009

Tingkat PendidikanJumlah

Taman Kanak-kanak

Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama

Sekolah Menengah Atas

Akademik (D1 D3)

Sarjana (S1/S2) 160 Orang

1112 Orang 498 Orang

506 Orang

19 Orang

51 Orang

Sumber: Profil Pustu Layana IndahDalam bidang kesehatan kelurahan Layana Indah memiliki sarana kesehatan berupa :

Pustu 1 buah

Poliklinik/Balai pelayanan kesehatan dan 4 buah

Posyandu 4

Tenaga kesehatan : Tenaga Dokter

: - Orang

Tenaga Perawat: - Orang

Tenaga Bidan

: 3 Orang

Adapun susunan organisasi POSYANDU Layana Indah selengkapnya disajikan sebagai berikut :

Gambar 2. Struktur Organisasi Posyandu Layana Indah

4.2.Hasil PenelitianPenelitian ini dilakukan di Wilayah kerja PUSTU Layana Indah Kec.Palu Timur yaitu Posyandu Edelweis di dusun Dupa, Posyandu Nusa satu di dusun Layana Baru, Posyandu Latulip di dusun Layana Staf dan Posyandu Cempaka di dusun Wintu. Penelitian dilakukan melalui pengumpulan data dan wawancara yang dilaksanakan selama kurang lebih 2 minggu dengan hasil sebagai berikut :1. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan kader posyandu di wilayah kerja Pustu Layana Indah yang dikategorikan rendah jika < SLTA dan tinggi jika SLTA, dan hasil penelitian dapat dilihat dari tabel berikut :Tabel 3Distribusi Kader Posyandu Menurut Tingkat Pendidikan Di Wilayah Kerja Pustu Layana Indah Kec.Palu Timur

Tahun 2009

NoPendidikanJumlahPersen (%)

1Rendah1890,0

2Tinggi210,0

Total20100,0

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat dari 20 orang kader Posyandu, yang mempunyai tingkat pendidikan rendah (