Isi Makalah Kapal Kayu

download Isi Makalah Kapal Kayu

of 12

Transcript of Isi Makalah Kapal Kayu

  • 8/10/2019 Isi Makalah Kapal Kayu

    1/12

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Tanah baru, tanah leluhur para arsitek perahu Pinisi. Di tanah inilah Panrita Lopi

    melahirkan karya besar mereka. Menciptakan perahu yang hingga saat ini masih melayari

    pesisir pantai nusantara. Dimuali dari awal sejarah Bugis klasik hingga zaman cybernetic

    perahu Pinisi tetap anggun meniti arus, membelah ombak menggapai pantai tujuan. Masih

    segar dalam ingatan ketika pinisi managappa dengan gagah berlayar ke semenanjung

    Madagaskar. !uga "ati "erage dan Damarsagara yang berlayar ke ustralia dan !epang.

    #eolah ingin memperlihatkan pada dunia bahwa inilah anak bangsa yang telah menoreh

    kisah dalam lontara zaman berzaman. #ejenak, ingin rasanya berada di Bonto Bahari dan

    menyaksikan kepiawaian pencipta perahu$perahu handal yang dengan mahir melahirkan

    karya besar mereka. #ungguh, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa setiap jengkal badan

    perahu sarat dengan nilai %alsa%ah.

    Perahu pinisi dari zaman dahulu hingga saat ini telah menorehkan kisah panjang.

    Pinisi telah menjelma menjadi armada perang, kapal angkut barang dagangan hingga

    kapal pesiar yang dilengkapi peralatan mewah sekelas hotel berbintang. #eperti apakah

    sesungguhnya perahu ini dilahirkan, berikut sekelumit gambaran tentang proses pebuatan

    perahu pinisi yang terkenal handal dalam arung samudra.

    1.2 Rumusan Masalah

    &. Bagaimana cara mencari bahan pembuatan kapal kayu.'

    (. Bagaimana cara pemilihan bahan kayu untuk pembuatan kapal kayu.'

    ). Bagaimana Peroses pembuatan kapal kayu '

    1.3 Maksud dan Tuuan

    &. *ntuk mengetahui bagaimana cara pencarian bahan pembuatan kapal kayu

    (. Mengetahui pemilihan bahan pembuatan kapal kayu

    ). Mengetahui proses pembuatan kapal kayu

    1

  • 8/10/2019 Isi Makalah Kapal Kayu

    2/12

    BAB II

    PEMBAHA!AN

    2

  • 8/10/2019 Isi Makalah Kapal Kayu

    3/12

    Gambar 2.1 Kapal Pinisi

    +apal kayu Pinisi telah digunakan di ndonesia sejak beberapa abad yang lalu,

    diperkirakan-) kapal pinisi sudah ada sebelum tahun &/00an. Menurut-1 naskah Lontarak

    Babad La Lagaligo pada abad ke &1, Pinisi pertama kali dibuat oleh #awerigading, Putera

    Mahkota +erajaan Luwu untuk berlayar menuju negeri Tiongkok hendak meminang Putri

    Tiongkok yang bernama 2e 3udai.

    #awerigading berhasil ke negeri Tiongkok dan memperisteri Puteri 2e 3udai. #etelah

    beberapa lama tinggal di negeri Tiongkok, #awerigading kembali kekampung halamannya

    dengan menggunakan Pinisinya ke Luwu. Menjelang masuk perairan Luwu kapal diterjang

    gelombang besar dan Pinisi terbelah tiga yang terdampar di desa ra, Tanah Lemo dan Bira.

    Masyarakat ketiga desa tersebut kemudian merakit pecahan kapal tersebut menjadi perahu

    yang kemudian dinamakan Pinisi. 4rang ra adalah pembuat badan kapal, di Tana Lemo

    kapal tersebut dirakit dan orang Bira yang merancang kapal tersebut menjadi Pinisi dan

    ketujuh layar tersebut lahir dari pemikiran orang$orang Bira.

    +onon, nama Pinisi ini diambil dari nama seseorang yang bernama Pinisi itu sendiri.

    #uatu ketika beliau berlayar melewati pesisir pantai Bira. Beliau melihat rentetan kapal

    sekitar laut sana, dia kemudian menegur salah seorang nahkoda kapal tersebut bahwasanya

    3

  • 8/10/2019 Isi Makalah Kapal Kayu

    4/12

    layar yang digunakannya masih perlu diperbaiki. #ejak saat itu orang Bira ber%ikir dan

    mendesain layar sedemikian rupa dan akhirnya berbentuk layar Pinisi yang seperti sekarang

    ini. tas teguran orang tersebut maka orang$orang Bira memberi layar itu dengan nama

    Pinisi.

    2.1 Pr"ses Pen#ar$an Bahan Dasar

    Gambar 2.2 Proses pencarian bahan dasar

    Proses pencarian kayu yang menjadi bahan dasar pembuatan kapal pinisi diawali

    dengan penentuan hari baik yang dipandang menguntungkan. Lazimnya, hari ini dipilih pada

    hari ke lima dan ketujuh bulan berjalan. Penentuan hari ini didasari oleh nilai %iloso%i yakni

    jika hari kelima maka itu berarti 5aparilimai dale6na. Lima dalam bahasa bugis berarti angka

    lima yang juga berarti telapak tangan. 5aparilimai dale6na dapat dimaknakan dale6 atau

    rezeki diharapkan nantinya akan berada ditelapak tangan. tau dengan makna lain rezeki

    mudah dicari jika kelak perahu yang akan dibuat diman%aatkan untuk mencari rezeki atau

    keuntungan. !ka dipilih hari ketujuh, maka itu berarti 5atujuangenggi dalle6na. 5atujuang

    dalam bahasa Bugis berarti diniatkan atau dapat pula berarti didapatkan. 5atujuangenggi

    dalle6na memberi makna kemudahan dalam memperoleh dalle6 7rezeki8 atau apa saja yang

    menjadi niat dihati maka apa yang diniatkan itu mudah didapatkan.

    2.2 Pem$l$han P"h"n atau %a&u 'ang Akan D$ad$kan Bahan Dasar

    4

  • 8/10/2019 Isi Makalah Kapal Kayu

    5/12

    Gambar 2.3 Pemilihan Bahan

    Pemilihan kayu juga tidak dapat dilakukan secara serampangan, tapi dengan melalui

    proses pemilihan dengan penyelenggaraan ritual tertentu. Biasanya diawali dengan

    pemotongan ayam dan permintaan izin agar penghuni pohon atau makhluk halus yang

    diyakini mendiami pohon tersebut memberikan izin agar kayu tersebut dapat diman%aatkan

    untuk pembuatan perahu. Proses pemotongan ini juga harus dilaksanakan sekaligus, tidak

    boleh berhenti dikerjakan sebelum pohonnya tumbang. +arenanya, proses pemotongan yang

    lazimnya menggunakan gergaji dilakukan oleh laki$laki yang berbadan kuat.

    2.3 Pem"t"ngan

    Lunas

    5

  • 8/10/2019 Isi Makalah Kapal Kayu

    6/12

    Gambar 2.4 Pemotongan lunas

    Pemotongan kayu untuk dijadikan lunas juga memiliki aturan tersendiri. +ayu bagian

    ujung yang dipotong dan tidak dapat diman%aatkanakan dibuang kelaut. Proses pengantaran

    bagian ujung ini juga tidak boleh menyentuh tanah hingga kemudian dibuang kelaut. *pacara

    pengantaran ini lazim disebut ritual annattara. Bagian yang dibuang ini melambangkan laki$

    laki yang melaut untuk mencari na%kah atau juga dapat diartikan sebagai penolak bala.

    #elanjutnya potongan bagian belakang akan disimpan dirumah, sebagai symbol seorang istri

    yang menanti kedatangan suami yang sedang mencari na%kah dengan melaut.

    2.( Penentuan Pusat Perahu

    6

  • 8/10/2019 Isi Makalah Kapal Kayu

    7/12

    Gambar 2.5 Proses penentuan pusat perahu

    Penentuan bagian yang menjadi pusat perahu atau ini lebih menitik beratkan pada

    nilai %iloso%is yang terkandung didalamnya, yakni melambangkan kelahiran bayi perahu.

    #elanjutnya proses pengerjaan perahu dilaksanakan dengan dikomandani oleh seorang

    Ponggawa. Ponggawa ini pulalah yang bertanggungjawab terhadap proses pembuatan perahu

    secara teknis hingga selesai.

    2.) Pr"ses Pen&elesa$an *+$nsh$ng,

    7

  • 8/10/2019 Isi Makalah Kapal Kayu

    8/12

    Gambar 2.6 Proses Penyelesaian

    Proses selanjutnya adalah menyiapkan teras dan buritan perahu yang menjadi badan

    perahu. Proses ini diawali dengan pemasangan lunas perahu yang kemudian dusul dengan

    pemasangan linggi depan dan linggi belakang. Barulah kemudian jika selesai disusul

    pemasangan papan yang menjadi diding lambung perahu. #ecara berurut juga dipasang tulang

    dan gading perahu. #etelah proses pemasangan gading ini selesai perahu dipasangi balok$

    balok dinding dan dek. !ika semuanya rampung menyusul kamar perahu yang akan

    dikerjakan. 5amun, perlu dijadikan catatan dalam proses pembuatan dan pemasangan

    beberapa bagian perahu, juga dikerjakan perekatan antara bagian yang menjadi komponen

    perahu. Perekatan ini dilakukan dengan meman%aatkan kulit pohon Barru dan dempul yang

    terbuat dari kapur dan minyak kelapa.

    #eperti diketahui bahwa proses pembuatan kapal dikomandani oleh seorang

    punggawa atau orang yang mengerti tentang pembuatan perahu secara tekhnis. Punggawa inikemudian memiliki tanggung jawab terhadap pembagian kerja yang dilaksanakan oleh para

    pembatu atau pekerja yang disebut #awi. Disamping itu seorang punggawa juga ditutut

    mampu memberikan pengarahan dan pengetahuan kepada para sawi sebagai pelaksana teknis.

    #awi sendiri secara khusus sulit diketahui kemampuannya selain keterlibatannya sebagai

    pekerja dalam proses pembuatan perahu hingga selesai.

    #etelah sebuah perahu pinisi selesai dikerjakan barulah prosesi penurunan kapal kelaut

    diselenggarakan. *pacara adat juga digelar dalam rangka penurunan kapal tersebut.

    9Bismillahir :ahmanir :ahim Buu$bulunnako buttaya, patimbonako bosiya, kayunnako

    mukmamulhakim, laku sareang 5abi "aidir; Demikian kalimat yang berisi doa dan harapan

    terhadap awal pelayaran mengawali perahu pinisi diluncurkan. Proses penurunan perahu ke

    laut disamping diiringi doa juga diselenggarakan helatan berupa penyembelihan hewan 7sapi8

    sebagai rasa syukur atas terlaksananya pembuatan perahu tersebut.

    8

  • 8/10/2019 Isi Makalah Kapal Kayu

    9/12

    Dari proses pembuatan ini tergambar beberapa bagian perahu pinisi yang memiliki %ungsi

    dalam menggerakkan kapal. Bagian$bagian tersebut antara lain igasi. 4rang ra memiliki

    kemampuan spesi%ik dalam pembuatan lambung kapal dan sebaliknya orang Lemo$lemo

    lebih mahir membuat haluan dan buritan perahu. +etiga daerah ini berada di +ecamatan

    Bontobahari, +abupaten Bulukumba, #ulawesi #elatan,yang kemudian tersohor sebagai

    pembuat perahu pinisi

    9

  • 8/10/2019 Isi Makalah Kapal Kayu

    10/12

    Pada awal abad ke$&? para pelaut Bira menakhodai pinisi padewakang hingga ke

    pantai utara ustralia demi memburu teripang kualitas terbaik. Padewakang yang mampu

    membawa muatan hingga &10 ton berkeliling menghimpun barang dari berbagai pelosok

    5usantara@ rotan, lilin, agar$agar, sirip hiu, kulit, daging kering, kulit penyu, sarang burung,

    dan tikar rotan@ dan menjualnya kepada saudagar kapal jung dari 3hina. Auncangan politik

    lokal tahun &/0$an, kelangkaan kayu, dan perkembangan teknologi kapal motor membuat

    kejayaan #emenanjung Bira memudar. 5amun, punggawa #emenanjung Bira menolak

    menyerah.

    Thomas Aibson dalam bukunya, +ekuasaan :aja, #yaikh, dan mbtenaar$

    Pengetahuan #imbolik C +ekuasaan Tradisional Makassar &)00(000 7Penerbit ninnawa,

    (008, mengurai diaspora tukang kapal Desa ra dan Lemo$lemo yang meninggalkan

    #emenanjung Bira demi melanjutkan jalan hidup mereka sebagai punggawa pinisi.

    Menurut Aibson, punggawa Desa Lemo$lemo sejak awal abad ke$& mulai

    meninggalkan #emenanjung Bira, punggawa pinisi di mana$mana. ;7#ementara8 para

    pembuat perahu Desa ra 7hingga awal &/0$an tetap8 bergantung kepada saudagar kaya di

    Bira E 75amun8 pemberontakan Darul slam 7membuat8 pangkalan perahu di Bira dan Bone

    ditutup E Para punggawa 7Desa ra8 mulai 7pergi dan8 membuka kontak dengan saudagar

    Tionghoa di seluruh ndonesia. Mereka kembali ke ra, merekrut awak pembuat kapal 7yang

    lantas dibawa ke8 tempat para pemesan. Di Pulau Laut, +alimantan #elatan, dibangun perahu

    yang bobotnya hingga =00 ton,; tulis Aibson.

    Aibson mencatat, pada &?? koloni orang ra tersebar di ndonesia. Mulai dari

    !ampea, #elayar, #ulawesi #elatan@ Merauke dan #orong di Papua@ +upang di 5usa Tenggara

    Timur@ mbon dan Ternate di +epulauan Maluku@ Tarakan, Balikpapan, Batu Licin, +ota

    Baru, Banjarmasin, #ampit, +uala Pembuangan, +umai, dan Pontianak di

    +alimantan@ !akarta@ #urabaya@ hingga Belitung, Palembang, dan !ambi di #umatera.

    10

  • 8/10/2019 Isi Makalah Kapal Kayu

    11/12

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 %es$mulan

    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembuatan kapal kayu harus

    menggunakan peralatan yang tidak sembarang, pemilihan bahan kayu, serta proses

    pembuatan. +apal kayu juga dibuat untuk mengurangi penggunaan baja yang banyak.

    Pemilihan kayupunu dengan cara serampangan supaya mendapatkan kayu yang baik.

    3.2 !aran

    11

  • 8/10/2019 Isi Makalah Kapal Kayu

    12/12

    Penulis makalah ini menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah

    masih belum sempurna, 4leh karena itu penulis berharap masukan berupa kritik yang

    membangun.

    12