ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

38
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu jenis ikan air payau yang mempunyai prospek cukup baik untuk dikembangkan karena banyak digemari masyarakat. Hal ini disebabkan ikan bandeng memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis ikan lainnya yaitu memiliki rasa cukup enak dan gurih, nilai gizi yang tinggi sehingga memiliki tingkat konsumsi yang tinggi, rasa daging netral (tidak asin seperti ikan laut) dan tidak mudah hancur jika dimasak. Selain itu, harganya juga terjangkau oleh segala lapisan masyarakat (Purnomowati et al., 2007). Produksi bandeng sebagian besar berada di Provinsi Aceh di enam daerah yaitu Pidie, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang. Produksi ikan bandeng di Aceh sangat besar dan mengalami peningkatan setiap tahunnya serta diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini dikarenakan harga ikan laut yang sering berfluktuasi akibat musim dibandingkan ikan bandeng yang harganya cukup stabil dan budaya masyarakat aceh yang gemar makan ikan bandeng Ikan bandeng memiliki kandungan

Transcript of ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

Page 1: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu jenis ikan air payau yang

mempunyai prospek cukup baik untuk dikembangkan karena banyak digemari

masyarakat. Hal ini disebabkan ikan bandeng memiliki beberapa keunggulan

dibandingkan dengan jenis ikan lainnya yaitu memiliki rasa cukup enak dan gurih,

nilai gizi yang tinggi sehingga memiliki tingkat konsumsi yang tinggi, rasa daging

netral (tidak asin seperti ikan laut) dan tidak mudah hancur jika dimasak. Selain itu,

harganya juga terjangkau oleh segala lapisan masyarakat (Purnomowati et al., 2007).

Produksi bandeng sebagian besar berada di Provinsi Aceh di enam daerah

yaitu Pidie, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang.

Produksi ikan bandeng di Aceh sangat besar dan mengalami peningkatan setiap

tahunnya serta diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini dikarenakan harga ikan

laut yang sering berfluktuasi akibat musim dibandingkan ikan bandeng yang

harganya cukup stabil dan budaya masyarakat aceh yang gemar makan ikan bandeng

Ikan bandeng memiliki kandungan gizi yang sangat baik dan digolongkan sebagai

ikan berprotein tinggi dan berlemak rendah. Adapun nillai gizi ikan bandeng per 100

gram berat ikan mengandung 129 kkal energi, 20 gram protein, 4,8 gram lemak,150

gram fosfor, 20 gram kalsium, 2 mg zat besi, 150 SI vitamin A, 0,05 gram vitamin B1

dan 74 gram air (Murtidjo, 2002).

Pemahaman mengenai kebiasaan makan ikan memberikan pengertian penting

yaitu memberikan jenis makanan yang cocok dan disukai ikan sehingga makanan

yang diberikan dapat termakan.Berdasarkan pola kebiasaan makan ikan, dapat

diketahui jenis pola kebiasaan makan ikan yaitu ikan karnivora, herbivora, dan

omnivora. Ikan karnivora mempunyai kebutuhan protein lebih tinggi, pertumbuhan

tubuhnya lebih cepat dan memakan makanan yang berasal dari bagian-bagian hewan

Page 2: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

makroskopik atau makanan yang berdaging. Ikan herbivora mempunyai kebutuhan

protein yang lebih rendah dari ikan karnivora sehingga pertumbuhan ikan herbivora

cenderung lebih lamban daripada tipe karnivora dan yang memakan makanan berupa

bahan tumbuh-tumbuhan atau fitoplankton.Ikan omnivora yang memakan segala,baik

dari fitoplankton atau plankton dan lain-lain. Menurut Nurani et al. (2010), bahwa

secara umum kebiasaan makanan (food habit), ikan dibagi dalam tiga golongan, yaitu

ikan pemakan tumbuhan (herbivora), ikan pemakan hewan (karnivora) dan ikan

pemakan segala (omnivora).

Dalam aktivitas perambanan, ikan herbivora dapat memilih daun lamun segar

sebagai makanannya atau lebih memilih memakan tumbuhan yang melekat pada daun

lamun (epifit). Jika jumlah ikan yang memakan daun lamun segar melimpah, maka

dapat mengancam keberadaan lamun disebabkan oleh perambanan berlebih

(overgrazing) yang dapat mengancam keberadaan lamun di alam, sebaliknya jika ikan

memakan tanaman menempel (epifit) pada daun lamun, maka akan dapat mengontrol

keberadaan epifit yang menutupi permukaan daun lamun. Epifit yang melimpah pada

daun lamun akan menghalagi penetrasi cahaya mencapai daun lamun dan

menghambat terjadinya proses fotosintesis (Rappe, 2012).

Protein merupakan kebutuhan nutrisi pakan yang harus terpenuhi. Ikan

herbivora mempunyai kebutuhan protein yang lebih rendah dibandingkan dengan

ikan karnivora. Hal ini dikarenakan konsumsi ikan herbivora yang memakan berbagai

jenis tumbuhan atau fitoplankton. Menurut Buwono (2000), protein dibutuhkan dalam

pakan untuk menyediakan asam amino esensial dan nitrogen untuk menyintesis asam

amino non esensial. Berkurangnya satu atau lebih asam amino dalam protein akan

mengakibatkan gangguan pertumbuhan maupun nafsu makan. Kualitas protein

berkorelasi dengan asam amino esensial, ketidakseimbangan asam amino akan

menyebabkan rendahnya ketersediaan satu atau lebih asam amino esensial dalam

pakan, bersamaan dengan rendahnya retensi protein dan tingginya ekskresi ammonia

secara drastis dapat mengurangi kemampuan ikan untuk mengekstrak energi dari

pakan dan menghambat pertumbuhan.

Page 3: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

Efisiensi penggunaan makanan oleh ikan menunjukkan nilai (persentase)

seberapa besar jumlah pakan yang diberikan dapat disimpan dalam bentuk daging.

Semakin besar nilai efisiensi pakan maka semakin baik pakan dapat dimanfaatkan

Jumlah dan kualitas makanan yang diberikan kepada ikan berpengaruh terhadap

pertumbuhan ikan. kualitas pakan buatan tergantung dari nilai nutrisi dari protein

yang terkandung dalam pakan (Buwono, 2000).

Menurut Afrianto dan Liviawaty, (2005) bahwa pakan buatan tidak dapat

dipisahkan dari pengetahuan nutrisi. yang dimaksud dengan pengetahuan nutrisi ikan

adalah pengetahuan mengenai pemberian pakan kepada ikan berdasarkan zat-zat gizi

yang dikandungnya. Pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan, selain dapat

menjamin kehidupan ikan juga akan mempercepat pertumbuhannya.

Protein merupakan persenyawaan organik terbanyak dalam tubuh hewan

berdasarkan bobot kering. Protein adalah asam amino rantai panjang yang dirangkai

dengan banyak ikatan yang disebut ikatan peptida. Protein dibutuhkan untuk

memperbaiki atau mempertahankan jaringan, pertumbuhan, dan membentuk berbagai

persenyawaan biologis aktif tertentu. Protein dapat juga berfungsi sebagai sumber

energi.Protein merupakan komponen yang paling mahal dalam pembuatan pakan

khususnya untuk ikan dikarenakan ikan membutuhkan tingkat protein yang lebih

tinggi (30 hingga 55%) guna pertumbuhan yang baik (Subandiyono, 2009).

Kualitas pakan ikan ditentukan oleh komposisi bahan, sumber bahan, daya

cerna, jumlah dan keseimbangan berbagai asam amino. Kebutuhan jenis dan kadar

asam amino pada ikan berbeda-beda tergantung pada spesies ikan, berat, usia, dan

komposisi protein yang terkandung dalam pakan (Asminatun, 2010).

Proses penentuan kebutuhan protein sangat penting. Disamping kebutuhan

protein pakan, jumlah pakan yang diberikan memegang penting dalam efektivitas

penggunaan pakan. Penyediaan pakan buatan yang tidak sesuai dengan jumlah dan

kualitas yang dibutuhkan ikan menyebabkan laju pertumbuhan ikan menjadi

terhambat (Marzuqi, 2012).

Page 4: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah tentang protein yang terdapat pada ikan

bandeng (Chanos chanos) adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana efisiensi kebutuhan nutrisi pada ikan bandeng (ikan herbivora)?

2. Bagaimana kebutuhan protein pada ikan bandeng (ikan herbivora)?

3. Bagaimana formulasi pakan ikan bandeng (ikan herbivora)?

4. Bagaimana peranan protein untuk pertumbuhan ikan bandeng (ikan

herbivora)?

1.3. Tujuan

Tujuan dari makalah ikan bandeng (Chanos chanos) tentang protein adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui efisiensi kebutuhan nutrisi pada jenis ikan bandeng (ikan

herbivora)

2. Untuk mengetahui kebutuhan protein pada ikan bandeng (ikan herbivora)

3. Untuk mengetahui formulasi pakan pada ikan bandeng (ikan herbivora)

4. Untuk mengetahui peranan protein yang digunakan untuk pertumbuhan ikan

bandeng (ikan herbivora)

Page 5: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Ikan Bandeng (Chanos chanos)

Gambar 1. Ikan Bandeng

Sumber: https://bandengrizta.files.wordpress.com/2011/04/bandeng1.jpg

Klasifikasi ikan bandeng (Chanos chanos) menurut SNI (1999), adalah

sebagai berikut:

Kingdom             : Animalia

Phylum                : Chordata

Sub phylum        : Vertebrata

Class                   : Pisces

Sub class            : Teleostei

Ordo                  : Malacopterygii

Family               : Chanidae

Page 6: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

Genus                 : Chanos

Species               : Chanos chanos

Local name        : Bandeng

Ikan bandeng (Chanos chanos) memiliki tubuh yang panjang, ramping, padat,

pipih, dan oval. menyerupai torpedo. Perbandingan tinggi dengan panjang total

sekitar 1 : (4,0-5,2). Sementara itu, perbandingan panjang kepala dengan panjang

total adalah 1 : (5,2-5,5). Ukuran kepala seimbang dengan ukuran tubuhnya,

berbentuk lonjong dan tidak bersisik. Bagian depan kepala (mendekati mulut)

semakin runcing. Sirip dada ikan bandeng terbentuk dari lapisan semacam lilin,

berbentuk segitiga, terletak di belakang insang di samping perut. Sirip punggung pada

ikan bandeng terbentuk dari kulit yang berlapis dan licin, terletak jauh di belakang

tutup insang dan, berbentuk segi empat. Sirip punggung tersusun dari tulang

sebanyak 14 batang. Sirip ini terletak persis pada puncak punggung dan berfungsi

untuk mengendalikan diri ketika berenang. Sirip perut terletak pada bagian bawah

tubuh dan sirip anus terletak di bagian depan anus. Di bagian paling belakang tubuh

ikan bandeng terdapat sirip ekor berukuran paling besar dibandingkan sirip-sirip lain.

Pada bagian ujungnya berbentuk runcing, semakin ke pangkal ekor semakin lebar dan

membentuk sebuah gunting terbuka. Sirip ekor ini berfungsi sebagai kemudi laju

tubuhnya ketika bergerak (Purnomowati et al, 2007).

Ikan bandeng (Chanos chanos) termasuk jenis ikan eurihalin, sehingga ikan

bandeng dapat dijumpai di daerah air tawar, air payau, dan air laut. Selama masa

perkembangannya, ikan bandeng menyukai hidup di air payau atau daerah muara

sungai. Ketika mencapai usia dewasa, ikan bandeng akan kembali ke laut untuk

berkembang biak. Pertumbuhan ikan bandeng relative cepat, yaitu 1,1 - 1,7 % bobot

badan/hari dan bisa mencapai berat rata-rata 0,60 kg pada usia 5 - 6 bulan jika dipelihara

dalam tambak (Sudrajat, 2008).

Page 7: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

2.2. Kebiasaan Makan Ikan Bandeng (Chanos chanos)

Ikan bandeng (Chanos chanos) mempunyai kebiasaan makan pada siang hari.

Di habitat aslinya ikan bandeng mempunyai kebiasaan mengambil makanan dari

lapisan atas dasar laut, berupa tumbuhan mikroskopis seperti: plankton, udang renik,

jasad renik, dan tanaman multiseluler lainnya. Makanan ikan bandeng disesuaikan

dengan ukuran mulutnya. Pada waktu larva, ikan bandeng tergolong karnivora,

kemudian pada ukuran fry menjadi omnivore. Pada ukuran juvenil termasuk ke

dalam golongan herbivore, dimana pada fase ini juga ikan bandeng sudah bisa makan

pakan buatan berupa pellet. Setelah dewasa, ikan bandeng kembali berubah menjadi

omnivora lagi karena mengkonsumsi, algae, zooplankton, bentos lunak, dan pakan

buatan berbentuk pellet (Purnomowati et al., 2007).

Jenis ikan pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivora) adalah jenis ikan yang

makanan utamanya (makanan pokoknya) terdiri dari bahan-bahan pangan yang

banyak mengandung sumber nutrisi nabati (tumbuh-tumbuhan). Secala umum, jenis

makanan yang sering ditemukan pada tiap kelompok ukuran ikan bandeng (Chanos

chanos) yaitu Chlorophyceae, Cyanophyceae, Bacillariophyceae, Dinophyceae dan

potongan tumbuhan. Dalam tiap kelompok ukuran, komposisi makanan yang

ditemukan tidak berbeda jauh. Dari nilai indeks makanan penting maka ikan bandeng

termasuk kelompok herbivora (Marzuqi et al., 2013).

Di habitat aslinya ikan bandeng mempunyai kebiasaan mengambil makanan

dari lapisan atas dasar laut, berupa tumbuhan mikroskopis, yang strukturnya sama

dengan klekap di tambak. Klekap terdiri atas ganggang kersik (Bacillariopyceae),

bakteri, protozoa, cacing dan udang renik, atau biasa disebut “Microbenthic

Biological Complex”. Makanan ikan bandeng disesuaikan dengan bukaan mulutnya.

Hal tersebut diadaptasikan dalam kegiatan budidaya, yang memanfaatkan klekap

sebagai pakan alami. Dalam budidaya ikan bandeng juga telah memanfaatkan

penggunaan pakan buatan (pellet) (WWF-Indonesia, 2014).

Page 8: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

2.3 Habitat Ikan Bandeng

Bandeng memiliki sebaran yang cukup luas. Bandeng hidup di pantai-pantai

mulai dari bagian selat jepang sampai australia setra dari pantai imur Afrika dan

Madagaskar sampai ke berbagai pulau di Smudera Pasifik. Di dunia internasional,

bandeng disebut milk fish. Sementara itu, nama lokal indonesia antaralain bandang,

bandan, bolu, ikan bebi, muloh, ikan agam. Ikan bandeng memerlukan temperatur

suhu air optimal antara 15-400C. Apabila temperatur kurang dari 15c, ikan bandeng

bisa stress dan akhirnya mati. Namun demikian ikan ini memiliki sifat euryhaline,

artinya fapat mudan dan cepat beradaptasi ke daerah air payau bahkan ia mampu

melawan arus hingga air tawar. Sehingga tak heran ikan bandeng mudah dijumpai di

daerah rawa, sungai, maupun danau (Purnomowati et al., 2007). Bandeng dapat

berenang dari perairan laut yang bersalinitas tinggi 35 per mil atau lebih (habitat

aslinya). Bandeng juga dapat masuk ke muara-muara sungai (salinitas 15-20 per mil)

maupun ke sungai dan danau yang berair tawar. Oleh karena itu, bandeng

digolongkan sebagai ikan euryhaline, yaitu ikan yang dapat beradaptasi pada kisaran

salinitas yang cukup luas (Kordi, 2011).

Ikan bandeng merupakan ikan campuran antara air asin dan air tawar atau

payau. Ikan ini dapat hidup sampai ke pinggiran dan tengah laut. Ikan bandeng lebih

menyenangi perairan dangkal dengan banyak tanaman bakau di sekitarnya. Karena

akar tanaman bakau akan melindungi telur dan bayi ikan bandeng dari pemangsa

seperti ikan lain yang berukuran lebih besar. Mereka hidup di Samudera Hindia dan

menyeberanginya sampai Samudra Pasifik, mereka cenderung bergerombol di sekitar

pesisir dan pulau-pulau dengan koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut

untuk 2 – 3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau, daerah payau dan

kadangkala danau-danau. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa

berkembang biak (Rahayu, 2012).

2.4. Kebutuhan Protein Ikan Bandeng

Protein  adalah zat makanan yang paling kompleks. Protein terdiri dari karbon,

hydrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur, dan biasanya fosfor. Protein sering disebut

Page 9: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

sebagai zat makanan bernitrogen karena protein merupakan satu-satunya zat 

makanan yang mengandung unsur nitrogen. Protein esensial untuk pembangunan

protoplasma hidup karena terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan

sulfur. Protein terkandung dalam makanan nabati dan hewani, tetapi protein hewani

paling bernilai untuk tubuh manusia sebagai materi pembangun karena komposisinya

sama dengan protein manusia. Di lain pihak protein nabati lebih murah. Protein ini

lebih bermanfaat sebagai bahan bakar tubuh daripada sebagai pembangun tubuh,

tetapi menyediakan asam amino lebih murah yang dibutuhkan tubuh untuk

membangun jaringan (Nofyan, 2005).

Menurut Samidjan dan Agus (2001), bahwa protein merupakan senyawa

organik komplek yang tersusun oleh banyak asam amino. Sumber protein yang

digunakan dalam pakan ikan dapat berasal dari tumbuhan ataupun hewan. Sedangkan

asam amino yang sangat dibutuhkan oleh ikan yaitu arginin, histidin, isoleusin,

leusin, lysine, methiolin, fenillalanin, threonin, triptofan dan valin.Ikan membutuhkan

protein untuk menghasilkan tenaga dan pertumbuhannya. Kekurangan satu atau lebih

asam amino esensial dalam protein pakan akan menyebabkan defisiensi asam amino,

sehingga menyebabkan pertumbuhan terhambat dan nafsu makan berkurang.

Ikan menggunakan protein sebagai sumber energi yang utama, sumber energi

kedua yang digunakan adalah lemak sedangkan karbohidrat menjadi sumber energi

yang ketiga. Menurut Sutikno (2011), bahwa protein yang sempurna yaitu yang

mengandung asam amino esensial yang lengkap macam dan jumlahnya. Protein yang

termasuk golongan ini dapat menjamin pertumbuhan disamping untuk

mempertahankan jaringan yang sudah ada. Umumnya sumber protein dalam pakan

ikan berasal dari kombinasi bahan hewani dan nabati. Sumber protein nabati yang

paling umum dalam pakan ikan yaitu tepung kedelai. Masalah utama pada tepung

kedelai adalah tingkat ketersediaan yang masih bergantung pada impor sehingga

relative mahal di pasaran. 

Menurut Handajani (2009), bahwa sumber protein nabati pada pakan ikan yang

banyak digunakan adalah tepung kedelai dimana tepung kedelai harganya relatif

Page 10: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

mahal, sehingga perlu adanya bahan alternatif sebagai substitusi tepung kedelai yang

dapat menekan biaya produksi khususnya pakan yang akhirnya dapat meningkatkan

pendapatan dan produksi ikan budidaya.

Menurut Afrianto dan Liviawaty (2005), bahwa protein nabati yang umumnya

memiliki kandungan metionin relatif rendah, dapat diperbaiki dengan penambahan

tepung ikan yang banyak mengandung metionin. Berdasarkan hasil penelitian,

kombinasi antara protein hewani dan nabati akan menghasilkan pertumbuhan yang

lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan masing-masing protein tersebut

secara tunggal. Tidak semua protein yang terkandung dalam pakan buatan dapat

dimanfaatkan sepenuhnya oleh ikan karena dipengaruhi oleh kemampuan ikan untuk

mencerna pakan tersebut. Ikan mempunyai kemampuan mencerna protein hewani

jauh lebih baik dibandingkan dengan protein nabati sehingga persentase pemanfaatan

protein hewani oleh ikan juga lebih baik. Kemampuan mencerna protein nabati pada

ikan herbivora relatif lebih baik dibandingkan denngan ikan karnivora. Dengan

demikian, persentase ketercenaan protein nabati pada ikan herbivora relatif lebih

tinggi.

Menurut Aslamsyah dan Karim (2012), bahwa kebutuhan pakan untuk

budidaya ikan bandeng pada tahun 2005 adalah 110.580 ton, tahun 2006

diproyeksikan meningkat menjadi 124.160 ton dan setiap tahun kebutuhan pakan

akan terus meningkat. Pada tahun 2009, kebutuhan pakan buatan diproyeksikan

mencapai lebih dari dua kali lipat, yaitu 315.400 ton. Kendala yang dihadapi untuk

pemenuhan kebutuhan pakan pada intensifikasi budidaya ikan bandeng adalah

tingginya harga pakan buatan. Berdasarkan analisis usaha penggunaan pakan buatan

secara intensif pada budidaya ikan bandeng dapat mencapai 60% dari biaya produksi.

Harga pakan ikan yang relativ mahal disebabkan oleh komposisi utama zat gizi pakan

ikan adalah protein yang berasal dari tepung ikan.

Page 11: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

2.6. Formulasi Pakan Ikan bandeng (Herbivora)

Formulasi merupakan salah satu tahap operasi yang esensial dalam pengolahan

pakan ikan.Akurasi penyusunan formulasi sangat menentukan hasil produksi yang

diperoleh serta efisiensi biaya pengolahan. Sebaliknya kekeliruan di dalam formulasi

tidak hanya berpengaruh terhadap pertumbuhan suatu ikan, tetapi juga

mengakibatkan pemborosan bahan baku, defisiensi nutrisi dan lain-lain. Upaya untuk

mengantisipasinya dapat dilakukan dengan menyusun suatu formulasi pakan yang

seimbang dan bermutu serta maksimal (Bokau et al., 2008).

Pakan buatan disusun menurut kebutuhan ikan, oleh karena itu formulasi dan

bentuk pakan merupakan modifikasi dari pakan alami yang disesuaikan dengan

masing-masing jenis dan tingkat pertumbuhan ikan serta perkembangan ikan.

Kandungan nutrisi yang diperlukan oleh suatu ikan pada umumnya terdiri dari lima

kelompok, antara lain : protein, karbohidrat, lemak, mineral dan juga vitamin. Bahan

baku utama yang digunakan dalam ransum pakan buatan yang umumnya dipakai

adalah tepung ikan dengan kandungan nutrisi antara lain, protein 62,65 %, lemak

6,5% dan karbohidrat 8,5 % (Rahardja et al., 2011).

Pellet adalah bentuk makanan buatan yang terdiri dari beberapa macam bahan

yang di ramu dan di jadikan adonan, kemudian dicetak sehingga bentuknya batangan

kecil-kecil seperti bentuk obat nyamuk bakar. Panjangnya biasanya berkisar 1-2 cm.

Jadi pelet tidak berupa tepung, tidak berupa butiran, dan juga tidak berupa larutan.

Bahan baku untuk pembuatan pakan buatan harus memenuhi beberapa persyaratan

yaitu mempunyai nilai gizi tinggi, mudah diperoleh, tidak mengandung racun,

harganya relatif murah dan tidak merupakan makanan pokok manusia sehingga tidak

merupakan saingan. Manfaat pakan ikan sendiri sangat mudah dilakukan jika petani

memiliki pengetahuan tentang jenis bahan baku yang digunakan dan cara menghitung

ramuan pakan ikan yang akan dibuat. Pakan ikan yang akan dibuat dengan mudah

dapat dilakukan dengan alat-alat yang sederhana. Oleh karena itu, untuk memperoleh

keuntungan yang lebih banyak dalam suatu usaha perikanan, petani ikan sebaiknya

Page 12: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

dapat membuat pakan ikan yang diperlukan dalam memelihara ikan. Selain itu, pakan

ikan yang dibuat sendiri kandungan gizinya (kadar protein) sesuai dengan kebutuhan

ikan yang akan memakannya (Gusrina, 2000).

Dalam pembuatan pakan ikan, yang perlu diperhatikan adalah kadar protein

pakan ikan tersebut, sehingga perlu dilakukan perhitungan yang tepat dalam meramu

pakan ikan tersebut. Setelah perhitungan jelas, bahan pakan ditimbang. Setelah

ditimbang, bahan dicampur satu persatu hingga bahan homogen. Campuran yang rata,

membuat kandungan protein yang terbentuk juga rata. Setelah pencampuran bahan

benar-benar merata, bahan dicampur air sehingga adonan yang kental berbentuk

pasta. Kemudian adonan tersebut dimasukkan ke dalam mesin penggiling pelet.

Cetakan yang keluar, ditampung dengan tampah dan dijemur dibawah panas

matahari. Pelet yang baik memiliki kandungan air dibawah 10% dan tidak mudah

hancur (Giri et al., 2007).

Kandungan nutrisi pakan yang lengkap selalu dikaitkan dengan bahan yang

digunakan dalam menyusun formulasi pakan.Salah satu nutrien pakan yang penting

yang dibutuhkan ikan yaitu protein dan lemak. Selain kebutuhan protein untuk

mengoptimalkanpertumbuhan ikan, maka pada pakan perlu ditambahkan lemak

sebagai pengganti sumber energi yang disumbangkan oleh protein, sehingga protein

dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pertumbuhan.Kebutuhan lemak bagi ikan

berbeda-beda dan sangat tergantung dari stadiaikan, jenis ikan dan lingkungan

(Marzuqi dan Dewi, 2013).

Menurut Bokau et al. (2008), bahwa bahan baku yang digunakan dalam

menyusun komposisi dan formulasi pakan terdiri dari bahan nabati dan hewani.

Formulasinya berdasarkan kandungan nutrisi dominannya yaitu sebagai sumber

protein,energi, vitamin dan mineral. Beberapa bahan baku pakan ikan tersebut adalah:

Page 13: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

1) Bungkil kedelai

Bungkil kedelai (soybean meal) merupakan bahan hasil sampingan dari

pengolahan kacang kedelai (Glycinemax). Peran pentingnya bukan hanya sebagai

sumber protein yang tinggi tetapi juga dapat menggantikan peran tepung ikan.

Gambar : Bungkil kedelai

2) Tepung ikan

Tepung ikan merupakan merupakan bahan baku utama dalam penyusunan

ransum pakan ikan. Sebagai sumber protein hewani, tepung ikan memiliki kedudukan

penting yang sampai saat ini masih sulit digantikan kedudukannya oleh bahan baku

lain, hal ini dikarenakan oleh tepung ikan memiliki kandungan essencial amini acid

(EAA) dan asam lemak esensial dari kelompok omega-3 HUFA (higher unsaturated

fatty acid). Kandungan protein tepung ikan memang relatif tinggi. Protein hewani

tersebut disusun oleh asam-asam amino esensial yang kompleks, di antaranya asam

amino Lisin dan Methionin. Di samping itu, juga mengandung mineral kalsium dan

fospor, serta vitamin B kompleks, khususnya vitamin B12. Tepung ikan yang

diproduksi dapat berasal dari satu jenis ikan (Amerika, Meksiko, dan Thailand) atau

daricampuran jenis-jenis ikan kecil seperti dari Peru dan Chili.Selain sebagai sumber

asamamino yang lengkap bagi,tepung ikan juga mensuplai calsium dan phosphor

Page 14: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

Gambar : Tepung ikan

3) Dedak gandum

Dedak gandum adalah hasil sampingan dari industri pengolahan tepung terigu.

Pollard atau dedak gandum ini ada dua macam, yaitu yang disebut wheat pollard

yang berasal dari kulit ari gandum, dan wheat bran yang berasal dari kulit luar

gandum. Sumber pollard impor berasal dari Australia dan Amerika, sedangkan di

dalam negeri berasal dari industri pengolahan tepung terigu.

Gambar : Pollard (dedak gandum)

4) Tepung terigu

Tepung terigu disamping sebagai sumber energi, tepung terigu juga berperan

sebagai bahan perekat (binder) untukmeningkatkan kekompakan pakan setelah

dimasukkan dalam air (water stability).

Page 15: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

Gambar : Tepung terigu

5) Minyak ikan

Minyak ikan digunakan sebagai sumber lemak khususnya asam lemak tidak

jenuh atau PUFA (poly unsaturated fatty acid).

Gambar : Minyak ikan

6) Minyak lisitin (lecithin oil)

Minyak soya lesitin paling umum digunakan untuk pakan udang. Lesitin ini

dikenal juga sebagai phospholipids yang mengandung asam lemak tidak jenuh dan

phosphor. Disamping bahan-bahan utama di atas, juga digunakan bahan-bahan lain

Page 16: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

sebagai bahan penunjang atau pembantu.Bahan-bahan tersebut seperti: calsium

phosphate, choline chloride, vitamin,mineral, lysine, ikan segar dalam jumlah yang

sangat kecil.

Gambar : Minyak lisitin (lecithin oil)

2.7. Peranan protein untuk pertumbuhan ikan bandeng (herbivora)

Protein merupakan nutrien terbesar bagi tubuh ikan, oleh karena itu protein

pakan harus dimanfaatkan seefisien mungkin untuk pertumbuhan ikan. Agar

pemanfaatan protein dan pakan efisien protein harus diimbangi oleh energi non

protein dalam jumlah cukup, agar protein pakan sebagian besar digunakan untuk

pertumbuhan. (Sanjayasari dan Kasprijo ,2010).

Protein dengan komposisi asam amino yang sama dengan tubuh ikan

mempunyai nilai nutrisi yang tinggi pembuatan pakan dapat diformulasi dari

beberapa sumber protein untuk mensimulasi komposisi asam amino yang sesuai

dengan asam amino tubuh ikan. Menurut Handajani (2010), bahwa pengaturan

jumlah penggunaan bahan dasar pakan yang mengandung protein, akan turut

mempengaruhi tingkat keseimbangan asam-asam amino essensial ransum dan dengan

demikian dapat mengurangi tingkat defisiensi asam amino essensial tertentu yang

mungkin terjadi dalam suatu bahan dasar makanan yang mengandung protein.

Jenis ikan herbivora membutuhkan tingkat protein yang lebih rendah

dibandingkan ikan karnivora. Ikan pada stadia larva membutuhkan membutuhkan

Page 17: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

tingkat protein yang lebih tinggi dibandingkan ikan dewasa. Tingkat protein optimum

dalam pakan untuk pertumbuhan ikan berkisar 25 – 50%. Keseimbangan protein

penting dalam formulasi pakan karena berperan besar dalam kesintasan,

pertumbuhan, serta ketahanan tubuh ikan, terutama pada stadia larva. Menurut

Mudjiman (2000), bahwa pada umumnya ikan membutuhkan pakan yang kandungan

proteinnya 20 - 25%. Kebutuhan protein berbeda pada setiap spesies ikan, dimana

pada ikan karnivora kebutuhan protein lebih tinggi bila dibandingkan dengan ikan

herbivora.

Disamping kebutuhan protein diatas untuk mengoptimalkan pertumbuhan ikan,

maka pada pakan perlu ditambahkan lemak sebagai pengganti sumber energi yang

disumbangkan oleh protein, sehingga protein dapat dimanfaatkan secara optimal

untuk pertumbuhan. Kandungan nutrisi pakan yang lengkap selalu dikaitkan dengan

bahan yang digunakan dalam menyusun formulasi pakan. Salah satu nutrien pakan

yang penting yang dibutuhkan ikan yaitu protein dan lemak. Protein merupakan

sumber energi selain karbohidrat bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan,

sedangkan lemak merupakan sumber energi yang terbesar bagi tubuh ikan.Pakan

diperlukan untuk pertumbuhan, kesehatan ikan dan untuk peningkatan mutu produksi.

Untuk keperluan tersebut ikan memerlukan nutrien berupa protein, lemak,

karbohidrat, vitamin, dan mineral yang kebutuhannya berbeda sesuai dengan umur

dan jenis ikan (Marzuqi dan Dewi 2013).

Menurut Rachmawati dan Johannes (2006), bahwa pakan yang mengandung

unsur lengkap seperti lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral sangat

diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan.Namun untuk pertumbuhan yang

optimum bagi ikan, protein berperan paling nyata. Protein yang digunakan untuk

menyusun pakan berasal dari protein nabati dan protein hewani. Protein nabati dalam

pakan penggunaanya masih sangat terbatas dikarenakan sebagian besar protein nabati

mengandung serat yang susah dicerna oleh ikan sehingga tidak dapat diserap dengan

baik oleh tubuh ikan .

Page 18: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

111. PEMBAHASAN

3.1. Efisiensi kebutuhan nutrisi ikan bandeng (Chanos chanos)

Nilai efisiensi pemanfaatan nutrisi menentukan kualitas suatu pakan, semakin

besar nilai efisiensi pemanfaatan nutrisi, semakin tinggi kualitas pakannya.

Sebaliknya, semakin kecil nilai efisiensi pemanfaatan nutrisi, berarti semakin rendah

kualitas pakannya. Efisiensi penggunaan makanan oleh ikan bandeng menunjukkan

nilai (persentase) seberapa besar jumlah pakan yang diberikan dapat disimpan dalam

bentuk daging. Semakin besar nilai efisiensi pakan maka semakin baik pakan dapat

dimanfaatkan. Jumlah dan kualitas makanan yang diberikan kepada ikan berpengaruh

terhadap pertumbuhan ikan. Hal ini diperkuat oleh Malik (2010), Salah satu faktor

yang menunjukkan tumbuhnya bandeng adalah efektivitas dan efisiensi pakan yang

digunakan. Konversi pakan sangat berhubungan dengan jumlah dan kualitas pakan

yang diberikan. Makin baik kualitas pakan yang digunakan, makin efisien

penggunaan pakannya berarti konversi pakan yang dihasilkan makin kecil. Selain itu,

Buwono (2000), dalam pendapatnya menyatakan bahwa kualitas pakan buatan

tergantung dari nilai nutrisi dari protein yang terkandung dalam pakan. Kualitas

protein suatu bahan makanan ditentukan oleh kandungan asam amino, khususnya

asam amino esensial. Untuk meningkatkan laju pertumbuhan ikan, maka kelengkapan

asam-asam amino esensial maupun asam amino non-esensial bahan baku pakan ikan

merupakan faktor-faktor yang sangat penting untuk diperhatikan.

Kebutuhan protein merupakan aspek terpenting dalam nutrisi yang dibutuhkan

oleh ikan bandeng karena protein merupakan salah satu nutrien yang diperlukan oleh

ikan bandeng untuk pertumbuhan. Retensi protein merupakan gambaran dari

banyaknya protein yang diberikan, yang dapat diserap dan dimanfaatkan untuk

membangun ataupun memperbaiki sel-sel tubuh yang sudah rusak, serta

dimanfaatkan tubuh ikan untuk metabolisme sehari-hari. Cepat tidaknya pertumbuhan

Page 19: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

ikan, ditentukan oleh banyaknya protein yang dapat diserap dan dimanfaatkan oleh

tubuh sebagai zat pembangun. Hal ini diperkuat oleh Afrianto dan Liviawaty (2005),

menyatakan bahwa ikan bandeng (Chanos chanos) yang mengonsumsi 100 g pakan

dengan kadar protein 20% menghasilkan pertambahan bobot tubuh sebesar 8 g. Hal

ini juga diperkuat oleh Boonyaratpalin (1997), yang menyatakan bahwa jumlah

kebutuhan protein pakan untuk setiap stadia biasanya berbeda, pada stadia larva dan

benih dibutuhkan protein yang tinggi, tetapi sebaliknya pada stadia pembesaran

kebutuhan protein yang dibutuhkan rendah.

3.2. Kebutuhan protein ikan bandeng (Chanos chanos)

Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan

jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Pertumbuhan

memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Protein merupakan salah satu

nutrisi yang dapat menunjang pertumbuhan makhluk hidup. Pertumbuhan pada

hewan berbeda-beda antara spesies satu dengan spesies yang lain, oleh karena itu

kebutuhan protein masing-masing spesies pun berbeda-beda pula. Hal ini diperkuat

oleh Spikadhara et al. (2012), yang menyatakan bahwa pertumbuhan adalah

pertambahan ukuran panjang dan berat dalam suatu waktu akibat pembelahan sel

secara mitosis. Ikan tidak mempunyai kebutuhan protein yang mutlak, namun untuk

menunjang pertumbuhannya, ikan membutuhkan suatu campuran yang seimbang

antara asam amino esensial dan non-esensial. Kesesuaian jenis pakan sangat

mempengaruhi suatu organisme untuk dapat bertahan hidup, tumbuh, dan

berkembang biak.

Kebutuhan protein tiap spesies berbeda-beda. Ikan karnivora mempunyai

kebutuhan protein lebih banyak dibandingkan ikan herbivora dan omnivora. Ikan

bandeng (Chanos chanos) termasuk ikan herbivora. Peran protein untuk ikan bandeng

itu sendiri yaitu sebagai pertumbuhan, akan tetapi ikan bandeng lebih mengutamakan

karbohidrat. Ikan herbivora lebih mengutamakan kebutuhan karbohidrat untuk

pertumbuhan dan ketahanan hidupnya. Hal ini diperkuat oleh Masyamsir (2001),

Page 20: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

yang menyatakan bahwa ikan herbivora membutuhkan karbohidrat sampai 50%

dalam pakannya. Ikan Herbivora mampu mengahasilkan enzim amilase, oleh karena

itu ikan herbivora lebih mampu dan lebih efesien dalam pemanfaatan karbohidrat.

Protein berfungsi sebagai pertumbuhan ikan, sedangkan pada ikan herbivora lebih

banyak membutuhkan karbohidrat dari pada protein, kandungan protein untuk ikan

herbivora yaitu sekitar 15 - 20%. Protein dan Karbohidrat sangat berfungsi sebagai

pertumbuhan dan sisanya sebagai sumber energi.

Kebutuhan protein ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti umur ikan,

lingkungan dan enzim. Pakan diperlukan untuk pertumbuhan, kesehatan ikan dan

untuk peningkatan mutu produksi. Untuk keperluan tersebut ikan memerlukan nutrien

berupa protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang kebutuhannya berbeda

sesuai dengan umur dan jenis ikan. Enzim sangat berperan penting dalam proses

pencernaan makanan pada ikan terutama pada stadium larva. Pada stadium larva,

organ pencernaan ikan belum sempurna dan aktivitas endogenous enzyme yaitu enzim

yang ada dalam saluran pencernaan belum optimal. Kebutuhan protein dapat dilihat

dari spesies, jenis makanan, ukuran, umur, bukaan mulut, stadia, dan masih banyak

lagi. Oleh karena itu masing-masing stadia memiliki kriteria proteinnya sendiri-

sendiri. Misalnya pada pada indukan pakan buatan harus memiliki kandugan yang

lebih besar karena sangat berpengaruh dengan pertambahan bobot dan panjang ikan.

Hal ini diperkuat oleh Marzuqi (2013), yang menyatakan bahwa jumlah protein yang

dibutuhkan ikan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ukuran ikan, suhu air,

jumlah pakan yang dimakan, kesediaan dan kualitas pakan alami, dan kualitas

protein. Protein yang dibutuhkan ikan peliharaan berhubungan erat dengan tingkat

protein optimum (optimum protein level) dalam pakan ikan tersebut. Jenis ikan

karnivora membutuhkan tingkat protein yang lebih tinggi daripada ikan herbivora.

Ikan pada stadia awal (larva) membutuhkan protein yang lebih tinggi daripada ikan

dewas. Tingkat protein optimum dalam pakan untuk pertumbuhan ikan berkisar

antara 25% hingga 50 %.

Page 21: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

Menurut SNI (1999), pakan ikan bandeng dapat dilihat berdasarkan stadianya

dapat dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut:

1) Pakan nener: pakan buatan Pakan nener: pakan hidup terdiri dari Chlorella,

Tetraselmis, Rotifera (Brachionus sp), dan nauplii Artemia;

2) Pakan gelondongan : klekap dan pellet, dengan kandungan protein > 25%; dan

3) Pakan induk : pakan buatan dengan kandungan protein > 40%, lemak < 12%.

Menurut Kordi (2010), bandeng digolongkan herbivora karena memakan

tumbuh-tumbuhnan yang berupa plankton (tumbuhan dan hewan yang melayang-

layang dalam air). Makanan yang dimakan bandeng berupa ganggang benang

(Chlorphyceae), Diatome, Rhyzopoda (amuba), Gastropoda (siput), dan beberapa

jenis plankton lainnya. Sementara di tambak, bandeng dikenal sebagai pemakan

klekap (tahi air atau bangkai), yaitu kehidupan kompleks yang didominasi oleh

ganggang biru (Cyanophyceae) dan ganggang kresik (Baccilariophyceae). Disamping

itu, adanya bakteri, protozoam cacing, udang renik, dan sebagainya membuat klekap

disebut pula “microbentic biological complex”. Lebih lanjut klekap masih

mengandung berbagai jenis organisme bentik yang terdiri atas hewan dan tumbuhan.

Jenis makanan yang dimakan bandeng dikelompokkan kedalam lumut, klekap, dan

plankton.

Kebutuhan Protein Pakan Ikan Bandeng

Ukuran Ikan (g) Kebutuhan Protein (% pakan)

0.01 - 0.035 52 – 60

0.04 40

0.5 - 0.8 30 – 40

Sumber : Boonyaratpalin (1997)

Page 22: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

3.3. Formulasi pakan ikan bandeng (Chanos chanos)

Komponen yang paling tinggi dalam formulasi pakan adalah sumber protein.

Suatu formulasi pakan dalam pakan buatan selalu dibuat dan diseimbangkan

kadarnya sesuai dengan kebutuhan ikan bandeng (Chanos chanos). Formulasi yang

dibuat juga harus sesuai masa stadia (pertumbuhan si kultivan). Larva bandeng

dipelihara dalam bak volume 1000 liter dengan diberi rotifer sebagai pakan awal .

Pada saat larva mencapai umur 10 hari, ketiga pakan percobaan dan satu pakan

komersial yang berasal dari impor akan diujicobakan terhadap larva bandeng. Pakan

diberikan 5 kali dan jumlahnya sesuai dengan percobaan Suwirya et al. (1999),

Percobaan dirancang menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan yaitu

3 formulasi pakan mikro dari bahan lokal, satu dari pakan komersial, dan satu pakan

alami dengan 3 ulangan, dan berlangsung sampai larva mencapai umur 25 hari. Pakan

yang formulasi dari bahan lokal mempunyai kandungan yang sama dengan pakan

komersial.

Formulasi pakan mikro dari bahan lokal untuk larva bandeng

Bahan Pakan 1 Pakan 2 Pakan 3

Tepung ikan 62.0 44.0 38.00

Tepung kepala udang

0 20.0 0

Tepung teri 0 0 20.0

Dedak 2.0 0 6.0

Tepung artemia 10.0 10.0 10.0

Minyak ikan 6.0 6.0 6.0Vitamin mix 2.0 2.0 2.0Mineral mix 3.0 3.0 3.0

Tepung beras 9.0 9.0 9.0

Pada dasarnya ikan memerlukan makanan untuk dapat tumbuh dan

berkembang. Pakan yang dikonsumsi ikan pertama-tama akan digunakan untuk

pemeliharaan tubuh, mengganti jaringan yang rusak dan apabila ada kelebihan porsi

energi dari pakan baru akan digunakan untuk pertumbuhan. Faktor-faktor yang

Page 23: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

mempengaruhi pertumbuhan selain kadar protein dalam pakan adalah kandungan

energi pakan, fisiologi ikan dan jumlah serta jenis-jenis asam amino essensial. Hal ini

diperkuat oleh Pinandoyo (2005), menyatakan bahawa kelebihan protein dalam

pakan dapat mengurangi pertumbuhan karena banyak porsi energi yang diperlukan

untuk membuang sisa metabolisme nitrogen dari kelebihan protein tersebut, sehingga

protein yang diperoleh tidak dapat digunakan secara efisien oleh ikan untuk

menghasilkan daging tetapi dirombak menjadi energi. Asam amino merupakan unit

terkecil penyusun protein, disamping itu protein merupakan sumber energi bagi

pertumbuhan, oleh karena itu ikan perlu sejumlah asam amino yang cukup agar

pertumbuhannya berjalan dengan baik. Kecernaan suatu protein dan ketersediaan

produk asam aminonya untuk diserap sangat menentukan kualitas protein.

3.4. Peranan protein untuk petumbuhan ikan bandeng (Chanos chanos)

Protein merupakan sumber energi selain karbohidrat bagi

kelangsungan hidup dan pertumbuhan kultivan. Hal ini diperkuat

oleh Sanjayasari dan Kaprijo (2005), menyatakan bahwa protein

merupakan salah satu nutrient yang penting yang tidak hanya

menentukan pertumbuhan ikan, tetapi juga mentukan harga dari

pakan. Penentuan kebutuhan protein optimum harus dilakukan

terlebih dahulu sebelum penentuan kebutuhan nutrient pakan

lainnya. Kebutuhan protein bervariasi menurut spesies ikan dan

pemanfaatan protein pakan untuk pertumbuhan ikan juga

dipengaruhi oleh ukuran ikan, kualitas protein, kandungan energi

pakan, dan juga keseimbangan kandungan nutrisi, serta tingkat

pemberian pakan.

Selain sebagai sumber energi, protein pada ikan juga berfungsi memperbaiki

jaringan yang rusak, serta membantu pertumbuhan ikan. Protein ini dibutuhkan oleh

tubuh ikan secara kontinue karena asam amino dalam protein dibutuhkan secara terus

menerus terutama untuk mengganti protein rusak selama masa pemeliharaan dan

membentuk protein baru selama masa pertumbuhan dan masa reproduksi.

Page 24: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

Fungsi Utama Protein Pada Ikan:

1. Berperan dalam perbaikan jaringan tubuh yang rusak.

2. Berperan untuk pertumbuhan maupun pembentukan jaringan tubuh.

3. Sebagai sumber energi utama, terutama apabila komponen lemak atau

karbohidrat yang terdapat di dalam pakan ikan tidak mampu memenuhi

kebutuhan energi.

4. Berperan dalam pembentukan antibodi, hormon, enzim, vitamin

5. Berperan dalam proses osmoregulasi di dalam tubuh.

Protein yang diserap oleh ikan akan digunakan untuk memperbaiki protein

jaringan, untuk pertumbuhan, dan sebagai sumber energi. Ketersediaan protein

dibutuhkan secara terus-menerus karena asam amino digunakan secara terus-menerus

untuk membentuk protein baru (selama pertumbuhan dan reproduksi) atau mengganti

protein yang rusak (pemeliharaan).

Page 25: ISI MAKALAH BDRfixxx.docx

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.4. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan tentang protein untuk ikan bandeng, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut.

1. Efisiensi kebutuhan nutrisi pada jenis ikan bandeng (ikan herbivora) adalah

2. Protein pada ikan bandeng (ikan herbivora) adalah

3. Pormulasi pakan pada ikan bandeng (ikan herbivora) adalah

4. Peranan protein yang digunakan untuk pertumbuhan ikan bandeng (ikan

herbivora) adalah

4.4. Saran