Isi Makalah
-
Upload
berta-dwiani-atma -
Category
Documents
-
view
27 -
download
0
description
Transcript of Isi Makalah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.
Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan
dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses
pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas
setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk melepaskan energi
dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi
nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan solar)
sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan manusia.
Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif, makanya dari itu
bahan bakar minyak terutama solar,premium dan pertamax menjadi bahan bakar
minyak yg sangat diincar masyarakat luas dan menjadi bhan bakar unggulan yang
di beli setiap hari sebagai bahan bakar kendaraan , maka oleh karena itu kenaikan
harga bbm sangat berpengaruh terhadap masyarakat terutama kolongan menengah
kebawah terutama untuk bahan bakar premium
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas pada makalah ini adalah mengenai bahan bakar pada
boiler. Apasajakah jenis-jenis bahan bakar yang digunakan pada boiler serta
aplikasi nya.
1.3 Tujuan
- Menjelaskan pengertian bahan bakar
- Menjelaskan jenis-jenis bahan bakar
- Menjelaskan aplikasi bahan bakar pada boiler serta keuntungan dan
kelebihannya
1.4 Manfaat
Makalah ini dibuat dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak yang membacanya, khususnya :
a) Penulis, penulis mendapatkan banyak pengetahuan selama proses
pembuatan makalah ini dan diharapkan penulis dapat membuat makalah
yang lebih baik lagi di waktu yang akan datang.
b) Mahasiswa, mahasiswa diharapkan dapat mendapatkan banyak
pengetahuan dari makalah ini sehingga bisa memahami maksud dari
materi yang di sampaikan.
c) Dosen, dosen diharapkan dapat lebih sabar, ulet, serta disiplin dalam
membimbing mahasiswanya, karena dosen sangat berperan dalam proses
pembelajaran mengenai materi ini sehingga tidak adanya kekeliruan dan
penyampaian dan pembuatan makalah ini.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan Bakar
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.
Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan
dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses
pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas
setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk melepaskan energi
dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi
nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan solar)
sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan manusia.
Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif.
2.2 Jenis - jenis bahan bakar
1. Bahan bakar menurut wujudnya yakni:
a. Bahan bakar cair (BBM)
Minyak (petroleum) berasal dari kata-kata: Petro = rock (batu) dan leaum = oil
(minyak) Minyak dan gas sebagian besar terdiri dari campuran molekul carbon
dan hydrogen yang disebut dengan hydrocarbons. Minyak dan gas terbentuk dari
siklus alami yang dimulai dari sedimentasi sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang
terperangkap selama jutaan tahun. Pada umumnya terjadi jauh dibawah dasar
lautan. Material-material organik tersebut berubah menjadi minyak dan gas akibat
efek combinasi temperatur dan tekanan di dalam kerak bumi. Kumpulan dari
minyak dan gas tersebut membentuk reservoir-reservoir minyak dan gas.
BBM terdiri dari berbagai jenis hydrocarbons yang berasal dari minyak bumi,
dan sering pula terdiri dari campuran-campuran lain. Sifat mudah menguap di
dalam mesin menentukan jenis hydrocarbons dan campuran yang digunakan pada
BBM. Sifat mudah menguap tersebut disebut dengan volatility. Karena minyak
bumi mentah mempunyai kadar volatility yang lebih rendah dan tinggi dari BBM,
maka BBM harus dipisahkan dari minyak bumi mentah melalui proses destilasi,
namun karena dengan proses tersebut jumlah BBM yang diperoleh sangat
sedikit maka minyakk bumi mentah harus melalui proses penyulingan yang lebih
komplek. Penyulingan minyak bumi mentah tersebut akan mengubah kadar
volatility hydrocarbons yang lebih rendah atau lebih tinggi dari BBM menjadi
sama dengan BBM.BBM yang dihasilkan merupakan campuran dari hydrocarbon-
hydrocarbon dengan kadar volatility yg sama.
Komposisi dan sifat dari BBM ditentukan dari jenis dan kandungan minyak
bumi mentah asalnya, metode penyulingan yang digunakan dan tergantung dari
sifat zat-zat campuran yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu BBM.
Minyak bumi terdiri dari bermacam-macam jenis hidrokarbon, namun hanya
beberapa jenis yang dominan antara lain :
Jenis Paraflin (CnH2n+2) mempunyai sifat sangat stabil, reaksi dengan gas
chloor, banyak terdapat hampir pada semua jenis minyak bumi. Paraffin wax
(lilin) adalah rangkaian yang lurus dan bercabang.
Jenis Olefin atau jenis Ethylene (CnH2n) terdiri dari senyawa tidak jenuh,
mudah bereaksi dengan gas chloor, asam chlorida dan asam sulfat. Olefin yang
titik didihnya rendah tidak terdapat dalam minyak bumi tetapi biasanya
terdapat pada minyak hasil perengkahan (cracking).
Jenis Naphthene (CnH2n) meskipun mempunyai tipe sama dengan Olefin,
namun memiliki sifat yang berbeda. Naphthene memiliki senyawa cincin
(cyclic compounds) yang jenuh, sedangkan Olefin senyawa lurus yang antara
karbonnya ada senyawa tak jenuh.
Jenis Aromatik (CnH2n-6) biasa disebut jenis benzene, jenis ini mudah
bereaksi dengan senyawa organik lain. Minyak bumi jarang yang mengandung
senyawa benzene atau toluene, tetapi minyak bumi dari Sumatra dan
Kalimantan mengandung senyawa aromatik.
Jenis Diolefin (CnH2n-2) sifatnya hampir sama dengan olefin tetapi lebill aktif,
bahkan dapat membentuk polimer dengan senyawa tidak jenuh lainnya menjadi
molekul yang besar semacam karet (gum). Jenis diolefin tidak ada dalam
minyak bumi, hanya ada pada hidrokarbon rengkahan
Beberapa hasil pengolahan minyak bumi diantaranya adalah :
Elpiji (liquid pressure gas) adalah bahan bakar gas yang dipakai dirumah
tangga, restoran dan kantor. Merupakan bahan bakar yang bersih dan praktis,
sejenis bahan bakar gas yang juga digunakan untuk kendaraan disebut BBG
dan ada juga yang digunakan sebagai bahan baku berbagai produk disebut
LNG (liquid natural gas)
Gasoline adalah BBM yang banyak dibutuhkan, hampir 45% total produk
minyak bumi diupayakan menjadi BBM ini. Produk ini kebanyakkan berasal
dari proses sekunder karena disaratkan angka oktannya harus tinggi. BBM ini
di Indonesia disebut Premium, Super dan atau benzole. Penggunaannya untuk
kendaraan penumpang, motor dan pesawat terbang yang tidak bermesin jet.
Spesifikasi bahan bakar minyak ini antara lain :
Pertamak Plus adalah bahan bakar motor bensin tanpa timbal yang diproduksi
dari High Octane Mogas Component (HOMC) yang berkualitas tinggi
ditambah dengan bahan aditif generasi terbaru sesuai dengan kebutuhan yang
direkomendasikan pabrikan kendaraan bermotor. Bahan bakar ini
diformulasikan khusus untuk memenuhi tuntutan akan bahan bakar minyak
yang dapat melayani mesin yang bekerja pada kompresi tinggi tetapi ramah
lingkungan dan lebih aman terhadap kesehatan manusia. Pertamak plus
mempunyai angka oktan minimal 95 dimana angka oktan ini lebih tinggi dari
premix dan premium. Pertamax plus dipasarkan tanpa diberi pewarna (bening)
direkomendasikan untuk kendaraan keluaran tahun 1992 keatas atau
kendaraan yang menggunakan katalistik converter.
Pertamax adalah bensin tanpa timbal dengan kandungan aditif generasi
mutakhir yang dapat membersihkan Intake Valve Port Fuel Injektor dan ruang
bakar dari carbon. Mempunyai angka oktan 92 dan dapat digunakan pada
kendaraan dengan kompresi yang tinggi.
Premium Tanpa Timbal (Super TT) adalah bahan bakar motor bensin yang
tidak mengandung timbale dan komponen HOMC. Bahan bakar ini dapat
digunakan pada kendaraan yang menggunakan Catalitic Conventer.
Premium adalah bahan bakar jenis ditilat dengan warna kekuningan yang jernih
dan mengandung timbale sebagai octane booster (TEL). Warna kuning pada
premium ini diakibatkan oleh penambahan. Umumnya premium digunakan
untuk bahan bakar motor bensin seperti mobil, sepeda motor dan motor temple.
Bahan bakar ini sering juga disebut sebagai gasoline atau petrol dan tidak boleh
digunakan pada kendaraan yang dilengkapi catalytic conventer. Bila bahan
bakar yang mengandung timbal digunakan pada kendaraan yang dilengkapi
dengan catalytic conventer, akan menyebabkan pori-pori katalis tertutup oleh
bahan timbal ini dan menyebabkan hilangnya kemampuan katalitic conventer
sebagai katalis konversi emisi pencemaran menjadi emisi yang bersahabat
dengan lingkungan.
Kerosene adalah fraksi lebih berat dari pada gasoline, dan mudah menguap.
Kebutuhan BBM ini lebih rendah dari pada gasoline. Sebelumnya kerosene ini
digunakan untuk lampu penerangan sehingga sering disebut minyak lampu.
Saat ini digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan kegiatan pertanian.
Pemakaian kerosene dinegara-negara berkembang sangat tinggi. Saat ini
dugunakan juga untuk BBM pesawat terbang yang menggunakan mesin jet
disebut DPK (double purpose kerosine).
Minyak diesel (Solar), pemakaian BBM ini terus-menerus meningkat, karena
makin pesatnya laju ekonomi. Penggunaan BBM ini untuk transportasi darat,
laut dan mesin- mesin pembangkit tenaga listrik. Kendaraan penumpang, saat
ini juga banyak yang menggunakan solar, karena harga BBM ini relatif lebih
murah.
Industrial diesel oil (IDO), BBM ini khusus untuk keperluan industri lebih
berat dari pada solar (ADO), namun di Indonesia tidak dibedakan. Disamping
itu digunakan untuk mencairkan BBM yang lebih berat (Residual fuel oil).
Residual fuel oil fraksi ini lebih berat dari pada IDO, dalam perdagangan
disebut minyak bakar atau residu, atau minyak bakar hitam. BBM jenis ini
digunakan untuk ketel uap dan dapur di pabrik dengan desain khusus untuk
burnernya. Harganya lebih murah dari pada IDO.
Minyak pelumas merupakan sebagian kecil dari produk minyak bumi. Namun
merupakan produk yang paling penting karena diperlukan untuk melumasi
permukaan bagian mesin yang saling, bergesekan dan bergerak untuk
mencegah keausan. Misalnya silinder motor bakar, turbin, gear-box dan
sebagainya.
Gemuk (greases) merupakan pelumas yang berbentuk padat, digunakan untuk
bantalan (bearing) yang beroperasi pada suhu tinggi, dan untuk bearing yang
tidak boleh bocor.
Lilin (wax) merupakan hasil samping dari kilang minyak pelumas.
Penggunaan lilin untuk packing agar menjadi "water proof" atau "vapor proof"
untuk kontainer. Kotak roti dan atau makanan yang dibekukan, juga
digunakan untuk membuat cetakan (mold) bagian mesin dan juga untuk
upacara-upacara tradisional.
Aspal, dihasilkan dari residu minyak bumi jenis tertentu, digunakan untuk jalan
dan untuk campuran industi atap bangunan.
Kokas (petroleum coke disebut juga green coke) hasil samping produk
proses perengkahan residu, berbentuk padat. Kokas digunakan juga untuk
bahan bakar, dan juga untuk melelehkan metal pada industri pengecoran
logam. Beberapa pabrik menggunakan untuk membuat elektroda batang las dan
blasting logam, kompound (ampelas) dan bahan yang tahan suhu tinggi.
Carbon black adalah hasil samping produksi proses perengkahan,
penggunaannya untuk pabrik ban kendaraan, industri karet, industri tinta cetak,
pabrik cat, pabrik piring dan sebagainya.
Produk Petrokimia (petrochemical) ini merupakan nama umum dari produk
minyak bumi seperti ethylene, propylene, butylene, isobutylene, cyclohexane,
dan phenol yang merupakan senyawa organik, sedangkan yang anorganik
seperti amonia dan hidrogen peroksida.
Produk Petrokimia lanjutan (Secondary petroleum product) merupakan
produk yang setiap tahun selalu bertambah, karena penemuan baru. Misainya
berjenis-jenis detergen untuk bahan pencuci, bermacam-macam karet sintetik,
dan bermacam-macam fibre-glass. nylon, dacron, orion, dynel dan acrilan.
Produk ini termasuk beberapa produk plastik polyethylene, line, cat dengan
bahan dasar plastik, politur, dan coating lantai dan sebagainya.
b. Bahan bakar padat
Bahan bakar padat adalah suatu materi padat yang dapat diubah menjadi
energy. Contohnya adalah batubara. Sifat fisik batubara termasuk nilai panas,
kadar air, bahan mudah menguap dan abu.Sifat kimia batubara tergantung dari
kandungan berbagai bahan kimia seperti karbon,hidrogen, oksigen, dan
sulfur.Nilai kalor batubara beraneka ragam dari tambang batubara yang satu ke
yang lainnya. Nilai untuk berbagai macam batubara diberikan dalam Tabel
dibawah.
c. Bahan Bakar Gas
Berikut adalah daftar jenis-jenis bahan bakar gas:
- Bahan bakar yang secara alami didapatkan dari alam: gas alam, Metan dari
penambangan batubara
- Bahan bakar gas yang terbuat dari bahan bakar padat: Gas yang terbentuk
dari batubara, Gas yang terbentuk dari limbah dan biomasa,dari proses
industri lainnya (gas blast furnace)
- Gas yang terbuat dari minyak bumi: Gas Petroleum cair (LPG), Gas hasil
penyulingan, Gas dari gasifikasi minyak, Gas-gas dari proses fermentasi
Bahan bakar bentuk gas yang biasa digunakan adalah gas petroleum cair
(LPG), gas alam, gas hasil produksi, gas blast furnace, gas dari pembuatan kokas,
dll. Nilai panas bahan bakar gas dinyatakan dalam Kilokalori per normal meter
kubik (kKal/Nm3) ditentukan pada suhu normal (20 0C) dan tekanan normal (760
mm Hg).
LPG terdiri dari campuran utama propan dan Butan dengan sedikit
persentase hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan butilene) dan beberapa fraksi C2
yang lebih ringan dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang terdapat dalam LPG
adalah propan (C3H8), Propilen (C3H6), normal dan iso-butan (C4H10) dan
butilen (C4H8). LPG merupakan campuran dari hidrokarbon tersebut yang
berbentuk gas pada tekanan atmosfir, namun dapat diembunkan menjadi bentuk
cair pada suhu normal, dengan tekanan yang cukup besar. Walaupun digunakan
sebagai gas, namun untuk kenyamanan dan kemudahannya, disimpan dan
ditransport dalam bentuk cair dengan tekanan tertentu. LPG cair, jika menguap
membentuk gas dengan volum sekitar 250 kali.
Gas alam merupakan bahan bakar dengan nilai kalor tinggi yang tidak
memerlukan fasilitas penyimpanan. Gas ini bercampur dengan udara dan tidak
menghasilkan asap atau jelaga. Gas ini tidak juga mengandung sulfur, lebih ringan
dari udara dan menyebar ke udara dengan mudahnya jika terjadi kebocoran.
Metan merupakan kandungan utama gas alam yang mencapai jumlah sekitar 95%
dari volum total. Komponen lainnya adalah: Etan, Propan, Pentan, Nitrogen,
Karbon Dioksida, dan gasgas lainnya dalam jumlah kecil. Sulfur dalam jumlah
yang sangat sedikit juga ada. Karena metan merupakan komponen terbesar dari
gas alam, biasanya sifat metan digunakan untuk membandingkan sifat-sifat gas
alam terhadap bahan bakar lainnya.
2. Berdasarkan ketersediaan materinya
a. Bahan bakar tidak berkelanjutan
Bahan bakar tidak berkelanjutan bersumber pada materi yang diambil dari alam
dan bersifat konsumtif. Sehingga hanya bisa sekali dipergunakan dan bisa habis
keberadaannya di alam. Misalnya bahan bakar berbasis karbon seperti produk-
produk olahan minyak bumi.
b. Bahan bakar berkelanjutan
Bahan bakar berkelanjutan bersumber pada materi yang masih bisa digunakan lagi
dan tidak akan habis keberadaannya di alam. Misalnya tenaga matahari.
3. Berdasarkan proses terbentuknya:
a. Bahan bakar alamiah
Bahan bakar alamiah ialah bahan bakar yang berasal dari alam. Contoh bahan
bakar padat alamiah antara lain : antrasit, batubara bitumen, lignit, kayu api, sisa
tumbuhan. Sedangkan bahan bakar gas alamiah misalnya: gas alam dan gas
petroleum.
b. Bahan bakar non-alamiah
Bahan bakar non-alamiah ialah bahan bakar yang tidak berasal dari alam atau
buatan manusia. Contoh dari bahan bakar padat non-alamiah antara lain: kokas,
semi-kokas, arang, briket, bris, serta bahan bakar nuklir. Sedangkan bahan bakar
cair non-alamiah antara lain: bensin atau gasolin, kerosin atau minyak tanah,
minyak solar, minyak residu, dan juga bahan bakar padat yang diproses menjadi
bahan bakar cair seperti minyak resin dan bahan bakar sintetis. Untuk bahan bakar
gas non-alamiah misalnya gas rengkah (atau cracking gas) dan "producer gas".
2.3 Sifat - fisik dan kimia bahan bakar:
a. Batubara
Formula :C137H97O9NS (jenis bituminus)
Unsur utama : Carbon, Hidrogen, dan Oksigen
Warna : Black / Hitam berkilauan metalik
Kandungan : 86% - 98% unsur Carbon
b. Arang
Pengertian : Residu hitam berisi karbon tidak murni
Unsur utama : Carbon, Hidrogen, dan Oksigen
Warna : Hitam ringan mudah hancur
Kandungan : 86% - 98% unsur Carbon
c. Kayu
Pengertian : Bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan
Terbentuk dari: Akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel
Warna : rata-rata Coklat
Tekstur : Penampilan sifat struktur pada bidang lintang
d. Bensin (gasolin)
Pengertian : Campuran cairan yang berasal dari minyak bumi
Penyusunnya : Hidrokarbon
Warna : Kuning bening (cairan)
Berat jenis : 0,71 - 0,77 (719,7 kg/m3)
e. Kerosin (minyak tanah)
Pengertian : Keros Yunani: lilin, di Swiss sebagai minyak tanah
Jarak lebur : -61oC - (-26oC)
Suhu pengapian : 220oC
Suhu pembakaran : 600oC
f. Diesel
Pengertian : Produk akhir yang digunakan sebagai bahan bakar
Nama lain : Solar
Diciptakan oleh : Rudolf Diesel
Digunakan untuk : mesin diesel
g. Asetilin
Pengertian : Proses pengelasan secara manualdengan pemanasan permukaan
logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala
gas asetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau
tanpa logam pengisi.
Terbentuk dari: Campuran karbida ditambah air
Rumus : CaC2 + 2H2O C2H2 + Ca (OH)2 + kalor
h. Blast Furnace Gas
LEL & ULL : 27% dan 75%
Terbentuk dari : Produk samping tanur tiup
Suhu pembakaran : diatas 100 oC
Nilai panas : 93 BTU
i. Gas Alam
Pengertian : Bahan bakar fosil berbentuk gas
Terbentuk dari: metana (CH4)
Kandungan : terdiri dari etana,propana,butana
Warna : Biru muda atau kuning kemerah-merahan
j. Gas Petroleum
Terbentuk dari : Campuran hidrokarbon gas propana dan butana
Nilai kalor : 26,1 kWh/m3
k. Lignit (batubara muda)
Pengertian : Bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan
komposisi : kandungan C 25-35%, kadar air 66%, abu 6%
Jenis : xyloid lignit dan kompak lignit
Warna : Coklat kehitaman
2.4 Sumber bahan bakar
Bahan bakar minyak berasal dari minyak bumi dan ada juga yang berasal
dari sumber daya hayati. Minyak bumi diperoleh dari dalam perut bumi yang
berasal dari sisa-sisa/ fosil hewan-hewan yang terkubur jutaan tahun yang lalu
yang telah berubah menjadi minyak. Minyak bumi yang diperoleh dari perut bumi
tadi selanjutnya dibawa ke kilang pengolahan. Disana minyak bumi diproses
secara bertingkat menghasilkan jenis-jenis bahan bakar tadi. Jenis-jenis bahan
bakar yang dihasilkan adalah gas, bensin, minyak tanah, solar, minyak berat
(digunakan untuk minyak pelumas, lilin, umpan proses petrokimia), dan residu
(digunakan untuk bahan bakar mesin pembangkit uap panas, aspal, bahan pelapis
anti bocor). Sedangkan bahan bakar minyak yang berasal dari sumbar daya hayati
dapat berupa campuran lemak nabati dan hewani seperti biodiesel.
2.5 Aplikasi pada boiler
a. Bahan bakar Padat : Batubara, Cangkang & Serabut, Ampas Tebu.
Keuntungan :
Bahan baku mudah didapatkan.
Murah konstruksinya.
Kerugian :
Nilai effisiensi tidak lebih baik dari yang berbahan bakar cair dan gas.
Sisa pembakaran sulit dibersihkan.
Sulit mendapatkan bahan baku yang baik.
b. Bahan bakar Cair : Diesel.
Keuntungan :
Sisa pembakaran tidak banyak dan lebih mudah dibersihkan.
Bahan bakunya mudah didapatkan.
Nilai effisiensi lebih baik dari yang berbahan bakar padat.
Kerugian :
Harga bahan baku paling mahal.
Mahal konstruksinya.
c. Bahan bakar Cair : Gas Alam, Gas Buang, Gasifikasi.
Keuntungan :
Paling baik nilai effisiensinya.
Harga bahan bakar paling murah.
Kerugian :
Sulit didapatkan bahan bakunya, harus ada jalur distribusi.
Mahal konstruksinya.
2.6 Aplikasi bahan bakar boiler pada indistri
a. Bahan bakar padat
1. Boiler pada Pabrik Gula Cinta Manis
Pabrik Gula Unit Usaha Cinta Manis untuk menjalankan semua proses kegiatan
produksinya atau giling membutuhkan sumber tenaga berupa tenaga uap. Tenaga
uap ini diperoleh dari 3 unit boiler ataub ketel yang masing-masing ketel memiliki
kapasitas 60 ton/jam. Ketel berfungsi sebagai pembangkit tenaga uap bertekanan
menengah yaitu 22 kg/cm2. Bahan bakar yang digunakan oleh 3 unit boiler adalah
ampas sisa penggilingan pada stasiun mill atau baggase kayu, bungkil kelapa
sawit maupun residu. Uap yang dihasilkan memiliki suhu sebesar 3250C.
2. Boiler pada PT. SAP dan Mitra Ogan
Boiler yang terdapat pada industri Minyak Goreng di PT.SAP dan Mitra Ogan
menggunakan bahan bakar padat berupa cangkang kelapa sawit,serabut kelapa
sawit dan tempurung kelapa sawit.
3. Boiler pada industri PLTU
Boiler yang terdapat di PLTU menggunakan bahan bakar padat berupa
Batubara. Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator
(pembangkit uap) mengingat arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada
kenyataannya dari boiler dihasilkan uap superheat bertekanan tinggi. Ditinjau dari
bahan bakar yang digunakan, maka PLTU dapat dibedakan menjadi :
PLTU Batubara
PLTU Minyak
PLTU gas
PLTU nuklir atau PLTN
Jenis PLTU batu bara masih dapat dibedakan berdasarkan proses
pembakarannya, yaitu PLTU dengan pembakaran batu bara bubuk (Pulverized
Coal / PC Boiler) dan PLTU dengan pembakaran batu bara curah (Circulating
Fluidized Bed). Perbedaan antara PLTU Batu bara dengan PLTU minyak atau gas
adalah pada peralatan dan sistem penanganan dan pembakaran bahan bakar serta
penanganan limbah abunya. PLTU batubara mempunyai peralatan bantu yang
lebih banyak dan lebih kompleks dibanding PLTU minyak atau gas. PLTU gas
merupakan PLTU yang paling sederhana peralatan bantunya.
4. Boiler pada industri PT. TEL
Uap (steam) diperoleh dari power boiler dan recovery boiler. Dimana
pada power boiler, steam yang dihasilkan mempunyai tekanan 6.300 kPa d a n
l a j u 9 8 k g / s . P a d a power boiler menggunakan bahan bakar berupa
kulit–kulit kayu, sludge d a n y a n g l a i n n y a b e r u p a reject debarking
drum.
b. Bahan bakar cair
1. PT. Sinar Sosro ( Pabrik Minuman ) di Gresik, Jawa-Timur. Boiler Berbahan Bakar Solar.
2. PT. Aguaria (Pabrik Air Mineral) di Semarang. Water Boiler berbahan bakar Bio Solar.
3. PT. Siradj Green (Pabrik Pakan Ternak) di Sidoarjo. Boiler dengan Bahan Bakar RESIDU.
4. PT. Sari Bhumi (Industri Olahan Makanan) di Sidoarjo. Boiler Berbahan Bakar Solar.
5. PT. COCA COLA BOTLING INDONESIA (di Makassar,Bali,banjarmasin,Jakarta). Boiler Berbahan Bakar Solar.
6. PT. Indofacing Group (Pabrik Spare Parts) di Margomulyo, Surabaya. Boiler berbahan bakar biosolar.
7. PT. Indramukti Segaran (Industri Olahan Makanan) di Trosobo, Sidoarjo. Boiler Berbahan Bakar Solar.
8. PT. Putra Sean (Pabrik Karet) di Kedurus Sepanjang, Surabaya. Boiler Berbahan Bakar Solar.
9. PT. Alam murni (Pabrik Susu Olahan) di Bandung. Boiler Berbahan Bakar Solar.
10. PT. Rajawali Tanjungsari(RNI Group) di Trosobo Taman, Sidoarjo. Boiler Berbahan Bakar Solar.
11. PT. Sari Husada Jogjakarta (Pabrik Makanan dan Susu Bayi) di Jogjakarta. Boiler Berbahan Bakar Solar.
12. PT. Pepsicola (Industri Minuman) di Semarang. Boiler Berbahan Bakar Solar.
c. Bahan bakar gas
2.7 Pertanyaan
1. Penanya : Elita Apriani
Pertanyan :
- Apa saja bahan bakar yang mempengaruhi jumlah
steam, serta efisiennya dilihat dari mana?
- Bagaimanakah jika biogas yang biasanya
menggunakan kotoran hewan diganti dengan kotoran
lain contohnya manusia?
Jawab :
-
- Rasio perbandingan karbon sangat berpengaruh terhadap optimalisasi proses biogas
perbandingan Karbon (C) dan Nitrogen (N) atau disebut rasio C/N. Beberapa
percobaan yang telah dilakukan oleh ISAT menunjukkan bahwa aktifitas metabolisme
dari bakteri methanogenik akan optimal pada nilai rasio C/N sekitar 8-20. Bahan
organik dimasukkan ke dalam ruangan tertutup kedap udara (disebut Digester)
sehingga bakteri anaerob akan membusukkan bahan organik tersebut yang kemudian
menghasilkan gas (disebut Biogas).
Dari table rasio menunjukan angka tertinggi kandungan C/N adalah jenis kotoran
sapi, berarti lebih optimal untuk menghasilkan biogas.
2. Penanya : Dian Eka Swara
Pertanyaan : Adakah jenis lain dari bahan bakar padat yang digunakan untuk
boiler?
Jawab : ada. Contohnya pada pabrik PTPN 7 Cinta manis. Pabrik ini
menggunakan ampas tebu dan cangkan kelapa sawit sebagai bahan
bakar boiler.
3. Penanya : Rizki maharani Putri
Pertanyaan : Jelaskan proses pembuatan bahan bakar batubara dan apa saja
kandungan panas uap air dari alat tersebut?
Jawab : Gasifikasi umumnya terdiri dari empat proses, yaitu pengeringan,
pirolisis, oksidasi, dan reduksi. Pada proses gasifikasi ada suatu proses juga
yang tidak kalah pentingnya adalah proses desulfurisasi yang mana sebagai
penghilang hidrogen sulfurisasi yang merupakan gas beracun. Pada gasifier
jenis tipe gasifikasi unggun tetap (fixed bed gasification), kontak yang terjadi
saat pencampuran antara gas dan padatan sangat kuat sehingga perbedaan zona
pengeringan, pirolisis, oksidasi, dan reduksi tidak dapat dibedakan. Untuk
kandungan uap panas dari proses itu tidak bisa dimanfaatkan sebagai bahan
bakar pada proses distilasi karena suhu yang di hasilkan tidak terlalu tinggi.
Namun bila proses yang menghasilkan suhu tinggi apa keluran, maka gas yang
keluar sebagai gas buang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pad boiler.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.
Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan
dimanipulasi. Jenisnya bermacam - macam, ada yang berupa padat cair dan gas.
Yang keseluruhannya bersumber dari sumber daya alam yang ada di bumi, baik
yang terbatas yang tidak dapat diperbaharui maupun yang tidak terbatas dan dapat
diperbaharui. Dan masing - masing cara mendapatkannya berbeda - beda untuk
prosesnya tergantung darimana sumber daya itu berasal atau diperoleh.
Daftar pustaka
www.scribd.com/doc/84603075/Pengertian-Bahan-Bakar-Dan-Jenis#downloadSuyanto, Wardan, DR.,dan Arifin,Zaenal,Drs. Handout mata kuliah bahan bakar & pelumas.Yogyakarta. 2003. Bureau of Energy Efficiency.
Energy Efficiency in Thermal Utilities. Chapter 1. 2004 www.wikipedia.com/bahan-bakar-dan-pelumas
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar
http://nayhndy.wordpress.com/2011/01/18/bahan-bakar/