Isi Makalah)

38
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang pada umumnya terdapat di kawasan tropis. Kecoa disebut juga dengan cockroach atau roach. Kata cockroach berasal dari bahasa Spanyol yaitu cuca racha. Kecoa merupakan jenis serangga bersayap yang paling primitif dan merupakan fosil serangga tertua yang pernah ditemukan oleh manusia. Kecoa termasuk dalam phyllum Arthropoda yang tergolong dalam kelas insekta. Para ahli serangga memasukkan kecoa kedalam ordo serangga yang berbeda- beda. Maurice dan Harwood ( 1969 ) memasukkan kecoa ke dalam ordo Blattaria dengan salah satu familinya Blattidae. Smith ( 1973 ) dan Ross ( 1965 ) memasukkan kecoa kedalam ordo Dicyoptera dengan sub ordonya Blattaria, sedangkan para ahli serangga lainnya memasukkan ke dalam ordo Orthoptera dengan sub ordo Blattaria dan famili Blattidae. Kecoa merupakan serangga yang hidup di dalam rumah, restoran, hotel, rumah sakit, gudang, kantor, perpustakaan, dan lain sebagainya. Seranga ini sangat dekat kehidupannya dengan manusia, menyukai bangunan yang hangat, lembab dan banyak terdapat makanan. Hidupnya berkelompok serta aktif pada malam hari seperti di dapur, di tempat penyimpanan makanan, 1 | Pengendalian Kecoa

Transcript of Isi Makalah)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang pada umumnya terdapat

di kawasan tropis. Kecoa disebut juga dengan cockroach atau roach. Kata

cockroach berasal dari bahasa Spanyol yaitu cuca racha. Kecoa merupakan jenis

serangga bersayap yang paling primitif dan merupakan fosil serangga tertua yang

pernah ditemukan oleh manusia.

Kecoa termasuk dalam phyllum Arthropoda yang tergolong dalam kelas

insekta. Para ahli serangga memasukkan kecoa kedalam ordo serangga yang

berbeda-beda. Maurice dan Harwood ( 1969 ) memasukkan kecoa ke dalam ordo

Blattaria dengan salah satu familinya Blattidae. Smith ( 1973 ) dan Ross ( 1965 )

memasukkan kecoa kedalam ordo Dicyoptera dengan sub ordonya Blattaria,

sedangkan para ahli serangga lainnya memasukkan ke dalam ordo Orthoptera

dengan sub ordo Blattaria dan famili Blattidae.

Kecoa merupakan serangga yang hidup di dalam rumah, restoran, hotel,

rumah sakit, gudang, kantor, perpustakaan, dan lain sebagainya. Seranga ini

sangat dekat kehidupannya dengan manusia, menyukai bangunan yang hangat,

lembab dan banyak terdapat makanan. Hidupnya berkelompok serta aktif pada

malam hari seperti di dapur, di tempat penyimpanan makanan, sampah, maupun

saluran air kotor. Pada umumnya, kecoa menghindari adanya suatu sinar atau

cahaya. Kecoa akan melakukan aktivitas di siang hari dengan cara bersembunyi di

tempat gelap maupun dicela-cela. Serangga ini dikatakan pengganggu karena

mereka biasa hidup ditempat kotor serta dapat mengeluarkan cairan yang berbau

tidak sedap.

Kecoa mempunyai peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit

diantaranya adalah sebagai vektor mekanik bagi beberapa mikroorganisme

patogen, sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing serta menyebabkan

timbulnya reaksi alergi seperti dermatitis, gatal-gatal dan pembengkakan kelopak

mata. Serangga ini dapat memindahkan beberapa mikroorganisme patogen, antara

lain Streptococcus, Salmonella, dan lain-lain sebagainya sehingga mereka

berperan dalam penyebaran penyakit seperti disentri, diare, kolera, virus hepatitis

1 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

A, polio pada anak-anak. Penularan penyakit dapat terjadi melalui organisme

patogen sebagai bibit penyakit yang terdapat pada sampah atau sisa makanan,

dimana organisme tersebut terbawa oleh kaki atau bagian tubuh lainnya dari

kecoa, kemudian melalui organ tubuh kecoa, organisme sebagai bibit penyakit

tersebut menkontaminasi makanan.

Melakukan suatu tindakan yang tepat dalam menanggulangi tersebarnya

penyakit melalui vektor kecoa sangatlah penting untuk dilakukan. Menjaga

kebersihan makanan serta tidak lupa untuk menutup sumber makanan adalah

usaha preventif menuju hidup sehat dan produktif bagi masyarakat. Menutup

lubang-lubang atau celah-celah agar kecoa tidak masuk kedalam ruangan serta

membuang sampah pada tempatnya merupakan suatu hal yang sangat penting

untuk dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang di atas, maka secara spesifik permasalahan

ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana dengan gambaran umum kecoa ?

2. Bagaimana dengan bentuk morfologi kecoa ?

3. Sebutkan beberapa sifat dan habitat kecoa ?

4. Bagaimana dengan siklus hidup kecoa ?

5. Sebutkan beberapa jenis kecoa ?

6. Sebutkan beberapa gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat vektor

kecoa ?

7. Sebutkan beberapa pengendalian terhadap kecoa ?

1.3 Tujuan

Pembuatan makalah dengan judul “ Pengendalian Kecoa “ ini bertujuan

untuk :

1. Agar kita dapat mengetahui gambaran umum kecoa,

2. Agar kita dapat mengetahui bentuk morfologi kecoa,

3. Agar kita dapat mengetahui beberapa sifat serta habitat kecoa,

4. Agar kita dapat mengetahui siklus hidup kecoa,

2 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

5. Agar kita dapat mengetahui beberapa jenis kecoa,

6. Agar kita dapat mengetahui beberapa gangguan kesehatan yang dapat

ditimbulkan adanya vektor kecoa,

7. Agar kita dapat mengerti bagaimana melakukan pengendalian terhadap

kecoa,

1.4 Metode

Metode penulisan makalah ini adalah studi pustaka. Penulis

mengumpulkan bahan dari buku atau literatur yang ada kaitannya dengan isi

makalah ini.

3 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

BAB 2.PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Kecoa

Kecoa diyakini sebagai salah satu binatang atau hewan tertua di dunia

yang berasal dari zaman purba. Kecoa memilki daya tahan yang luar biasa

sehingga mampu bertahan di planet bumi ini selama 300 juta tahun lebih.

Keberadaan kecoa sejak zaman purba dibuktikan dengan temuan fosil. Fosil kecoa

yang tertua diidentifikasi dari periode Carboniferous diakhir periode Devonian

sekitar 354-295 juta tahun lalu. Berdasarkan uji umur, fosil ini diperkirakan dari

masa awal Cretaceous yaitu ssekitar 145-4 juta tahun lalu.

Kecoa terdapat di berbagai penjuru dunia terkecuali di daerah kutub

karena memiliki kemampuan serta desain tubuh yang tahan terhadap berbagai

kondisi serta mampu bergerak dengan lincah. Kecoa memiliki banyak jenis dan

macamnya yang mencapai ribuan spesies. Kecoa merupakan hama yang umum

terdapat pada rumah maupun bangunan lain.

Kecoa disebut juga cockroach atau roach. Kata cockroach berasal dari

bahasa Spanyol yaitu cuca racha. Kecoa adalah salah satu jenis insekta yang

berasal dari ordo Blattodea. Famili Blattidae adalah salah satu serangga malam

yang berukuran cukup besar. Pada umumnya, kecoa terdapat di kawasan tropis.

Akan tetapi, kini telah tersebar di seluruh dunia. Spesies kecoa di dunia terdapat

kurang lebih 3.500 spesies yang tergolong dalam 6 familia.

Kecoa merupakan serangga dengan bentuk tubuh oval, pipih dorso-ventral.

Badan kecoa dicirikan dengan bentuknya yang gepeng, oval dengan antena yang

panjang, badannya mengkilap serta berwarna coklat kehitaman. Kepalanya

tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan sepasang mata majemuk dan

satu mata tunggal, antena panjang, memiliki dua pasang sayap, dan tiga pasang

kaki. Pronotum dan sayap bertekstur licin, tidak berambut dan tidak bersisik,

berwarna coklat sampai coklat tua. Pada bagian kepala kecoa memilki wujud

menunduk ke bawah, sedangkan pada bagian mulutnya mengarah ke belakang.

Hal tersebut menunjukkan suatu perbedaan kecoa dengan serangga lainnya,

karena pada umumnya serangga lainnya memilki bagian mulut yang mengarah ke

depan. Kecoa jantan memilki dua pasang sayap sedangkan kecoa betina memilki

4 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

sayap pendek atau tak berkembang serta bisa dikatakan tidak bersayap.

Mengangkat telur dalam kantung telur (ootheca) yang menonjol ke luar dari

badannya adalah salah satu aktivitas yang dilakukan oleh kecoa.

Di antara beberapa spesies kecoa, yang paling terkenal adalah kecoa

Amerika (Periplaneta Americana), yang memiliki panjang 3 cm, kecoa Jerman

(Blattella Germanica), dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa Asia (Blattella

Asahinai) dengan panjang sekitar 1½ cm. Kecoa sering dianggap sebagai hama

dalam bangunan, walaupun hanya sedikit dari ribuan spesies kecoa yang termasuk

dalam kategori ini. Klasifikasi ilmiah kecoa terdiri atas :

Kerajaan : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Upakelas : Pterygota

Infrakelas : Neoptera

Superordo : Dictyoptera

Ordo : Blattodea

2.2 Morfologi Kecoa

Kecoa memilki bentuk tubuh oval, pipih serta dorso-ventral. Berwarna

coklat muda, merah, abu-abu maupun hitam. Memilki antena yang panjang serta

bersegmen. Bagian kepala tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan

sepasang mata majemuk serta satu mata tunggal.

Kecoa memilki dua pasang sayap yang terletak di depan menutupi sayap

belakang dan melipat seperti kipas. Pada bagian sayap berstruktur licin, tidak

berambut dan tidak bersisik. Ukuran sayap jantan lebih besar daripada sayap

betina. Memilki 3 pasang kaki serta berwarna coklat sampai coklat tua. Panjang

tubuh kecoa adalah sekitar 0,6-0,7 sentimeter dan memilki telur yang terbungkus

pada kantung seperti kapsul (ootecha) yang menempel pada perut kecoa betina.

5 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

Gambar 1. Morfologi Kecoa

Kecoa jantan memilki warna abdomen serta sayap yang lebih terang.

Ukuran sayap jantan kecoa lebih panjang daripada sayap betina. Dalam penelitian,

dilakukan identifikasi terhadap morfologi kecoa, bahwa panjang sayap kecoa

jantan adalah 2,7 cm sedangkan pada sayap kecoa betina adalah 2,4 cm. Bentuk

abdomen dari kecoa jantan lebih ramping serta ujung abdomennya lebih runcing

dibandingkan dengan kecoa betina. Pada kecoa betina bentuk abdomennya lebih

melebar. Memilki antena yang lebih panjang daripada kecoa betina adalah salah

satu ciri lainnya dari kecoa jantan.

Gambar 2. Perbedaan Bentuk Kecoa Jantan dan Betina

Sejak lama diketahui, bahwa kecoa memiliki kecepatan reaksi yang sangat

mengagumkan untuk meloloskan diri dari bahaya. Rahasianya terletak pada

sistem saraf dan sistem gerak motorik kecoa. Dalam sejarah evolusi kecoa,

menyatakan bahwa kecoa memilki dua sistem senso-motorik yang independen.

6 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

Hal tersebut menyatakan bahwa kecoa memilki fungsi yang dapat digunakan

secara bersamaan.

Sistem senso-motorik yang pertama berada di bagian kepala, dengan dua

antena yang berfungsi sebagai penala getaran. Sistem yang kedua di bagian kaki

belakang yang menerus ke bagian perut, dengan rambut-rambut halus yang

berfungsi serupa antena. Penelitian Prof. Christopher Comer, ahli saraf dari

Universitas Illinois di Chicago AS, menunjukan kecepatan lari kecoa sebetulnya

tidak mengagumkan, yakni hanya sekitar lima kilometer per jam. Tetapi,suatu hal

yang sangat mengagumkan adalah kecepatan reaksi sistem senso-motoriknya

dalam menanggapi rangsangan dari luar. Jika sistem penala getaran di kaki

belakang atau antena di kepala mendapat rangsangan tiba-tiba, reaksinya terjadi

hanya dalam waktu 15 sampai 20 milidetik atau lebih cepat dari kedipan mata,

kecoa akan berlari dan menghilang di bawah lemari atau meja.

Melaui kecepatan reaksi terhadap rangsangan yang luar biasa, kecoa yang

memiliki kecepatan kemampuan untuk berlari sejauh lima kilometer per jam,

untuk dapat melepaskan diri dari segala bahaya. Kedua sistem senso-motorik

kecoa yang terpisah dan independen yang dimilki kecoa memilki kelebihan, yaitu

jika salah satu sistemnya dimatikan, sistem yang lain masih tetap aktif dan

berfungsi meskipun melakukan pemotongan terhadap kepalanya, kecoa masih

dapat bereaksi secepat semula.

2.3 Sifat dan Habitat Kecoa

Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang pada umumnya memilki

dua sayap lipat yang terdapat di atas punggung. Kebanyakan jenis kecoa jarang

terbang tetapi mereka dapat berjalan dengan cepat. Kecoa memiliki warna yang

bervariasi, yaitu dari warna coklat sampai warna kehitaman. Kecoa memilki

panjang 2 sampai 3 milimeter sampai 80 milimeter serta terdapat lebih dari 3.500

jenis kecoa yang teridentifikasi.

Kecoa jantan memilki dua pasang sayap sedangkan kecoa betina tidak

memilki sayap atau bersayap pendek (tidak berkembang). Mengangkut telur

dalam kantung telur (ootheca) yang menonjol keluar dari badannya merupakan

salah satu aktivitas yang dilakukan kecoa. Kecoa merupakan hewan yang tidak

7 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

suka tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi, kecoa lebih menyukai tempat yang

gelap dan lembab. Pada tempat lembab, gelap, dan kotor merupakan tempat kecoa

untuk bersarang dan menetap seperti di got, tempat sampah, bawah lemari, atap

rumah, dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan aktivitas

kecoa dalam melakukan kehidupannya. Melalui kaki serta badannya yang kotor,

kecoa dapat mendatangkan suatu penyakit serta menularkan penyakit pada

makhluk hidup terutama manusia.

Kecoa biasanya berlindung di celah lemari maupun ruang bawah tanah

karena di celah lemari maupun ruang bawah tanah adalah ruangan yang gelap dan

lembab yang sesuai dengan tempat adaptasi kecoa. Pada umumnya, mereka

melakukan aktivitas pada malam hari, seperti merusak barang atau bahan pangan.

Kecoa lebih banyak merusak barang maupun bahan pangan daripada

mengkonsumsinya, serta mengeluarkan bau yang tidak sedap. Namun, kecoa

menyukai makanan yang mengandung karbohidrat, makanan yang dalam keadaan

mentah ataupun matang, sisa-sisa makanan, serta buku.

Kecoa mampu berjalan dengan cepat serta melakukan aktivitasnya

berdasarkan dengan tempat yang dapat dijadikan kecoa untuk berlindung. Melaui

sensor yang terdapat di kepala sebanyak dua antena, kecoa mampu berpindah

tempat sesuai dengan adaptasi yang mereka inginkan. Gerakan serta arah jalan

dan terbang kecoa tidak dapat diduga. Kecoa bisa dengan cepat dari sudut yang

satu ke sudut yang lainnya. Hal tersebut adalah salah satu kelebihan kecoa dalam

berjalan dengan cepat melalui kakinya yang tajam.

Pada dasarnya, kecoa adalah makhluk omnivora yaitu pemakan hasil

ternak dan nabati. Kecoa senang sekali menemukan makanan yang mengandung

pati, manis, daging, hasil susu maupun produk sayuran. Disamping tergolong

sebagai hama perusak di gudang-gudang, kecoa berbahaya bagi kesehatan karena

dapat menyebarkan bibit penyakit, seperti Streptococci, Salmonella, dan lain

sebagainya yang dapat dipindahkan oleh kecoa kepada manusia dan ternak atau

binatang. Kecoa mencari makan dengan mengotori atau mencemari makanan,

mereka juga membawa kuman Salmonella dan menyebabkan infeksi makanan.

Badan kecoa biasanya tipis, kurus dan mampu bertangkar dan bersembunyi pada

celah dan retakan dinding yang sangat kecil.

8 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

Perkembangbiakan kerajaan kecoa biasanya berasal dari bagian lantai dan

dinding yang retak atau pecah, celah-celah atau sambungan kayu. Di belakang

atau di bawah rak-rak, lemari es, serta bak cuci. Di samping itu, kecoa banyak

berkembang biak di bawah alat-alat dapur, di bawah permukaan alat masak,

pancuci piring, saluran air, batang-batang besi pada elevator, di gudang, dan

ruangan tertutup seperti tempat pembuangan sampah. Kecoa mampu bertelur

untuk meneruskan perkembangbiakannya. Telur kecoa memilki ciri bercangkang

keras yang ditempatkan di tempat yang tersembunyi dan sulit dijangkau.

2.4 Siklus Hidup Kecoa

Kecoa memilki siklus hidup yang tidak lengkap, yaitu dari telur menjadi

stadium nimfa kemudian stadium dewasa. Nimfa biasanya menyerupai yang

dewasa kecuali ukurannya, sedangkan sayap dan alat genitalnya dalam taraf

perkembangan. Terdapat 30 – 86 kapsul per kecoa dengan interval peletakan tiap

3 – 5 hari.

Gambar 3. Metamorfosis Kecoa

9 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

Jumlah telur yang bisa dikeluarkan adalah sekitar 15-40 butir. Telur yang

telah menetas akan membentuk kepompong yang mirip dengan bentuk dewasa.

Kecoa muda tidak memilki sayap serta pada umumnya memilki panjang sekitar

beberapa milimeter. Kecoa akan berwarna putih pada saat pertama menetas

kemudian akan menjadi berwarna gelap dalam beberapa jam. Kecoa berkembang

dengan berulang kali pergantian atau melakukan penanggalan kulit. Hal tersebut

dilakukan adalah untuk mengganti bagian tubuh seperti sayap yang telah rusak.

Telur kecoa berada dalam kelompok yang diliputi oleh selaput keras yang

biasanya dikenal dengan kapsul telur atau ootheca. Kapsul telur dihasilkan oleh

kecoa betina dan diletakkan pada tempat tersembunyi atau pada sudut-sudut dan

pemukaan sekatan kayu hingga menetas dalam waktu tertentu yang dikenal

sebagai masa inkubasi kapsul telur, tetapi pada spesies kecoa lainnya kapsul telur

tetap menempel pada ujung abdomen hingga menetas. Jumlah telur maupun masa

inkubasi tiap kapsul telur berbeda menurut spesiesnya.

Melaui kapsul telur yang telah dibuahi akan menetas menjadi nimfa yang

hidup bebas dan bergerak aktif. Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur berwarna

putih seperti butiran beras, kemudian berangsur-angsur berubah menjadi berwarna

coklat. Nimfa tersebut berkembang melalui sederetan instar dengan beberapa kali

berganti kutikula sehingga mencapai stadium dewasa.

Kecoa terdiri dari beberapa jenis. Pada kecoa jenis Periplanetta

Americana Linnaeus dewasa dapat dikenal dengan adanya perubahan dari tidak

bersayap pada stadium nimfa menjadi bersayap pada stadium dewasanya. Pada

Periplanetta Americana yang dewasa terdapat dua pasang sayap baik pada yang

jantan maupun betinanya. Daur hidup Periplaneta Brunnea Burmeister dalam

kondisi laboratorium dengan suhu rata-rata 29 º C serta kelembaban 78 %

mencapai 7 bulan, terdiri atas masa inkubasi kapsul telur rata-rata 40 hari.

Perkembangan stadium nimfa terjadi sekitar 5-6 bulan.

Masa inkubasi kapsul telur Periplanetta Americana rata-rata 32 hari,

perkembangan nimfa inkubasi antar 5-6 bulan. Serangga dewasa akan berkopulasi

dan satu minggu kemudian menghasilkan kapsul telur yang pertama sehingga daur

hidup Periplanetta Americana memerlukan waktu rata-rata 7 bulan. Daur hidup

Neostylopyga rhombifolia (Stoll) mencapai 6 bulan, meliputi masa inkubasi

10 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

kapsul telur rata-rata 30 hari, perkembangan nimfa antara 4-5 bulan. Serangga

dewasa kemudian berkopulasi dan 15 hari kemudian yang betina menghasilkan

kapsul telur.

Daur hidup Periplaneta australasiae (Fabricius) mencapai 7 bulan,

meliputi masa inkubasi kapsul telur rata-rata 35 hari, perkembangan nimfa

memerlukan waktu antara 4-6 bulan, serangga dewasa kemudian berkopulasi dan

10 hari kemudian yang betina menghasilkan kapsul telur yang pertama.

2.5 Jenis-Jenis Kecoa

Di dunia terdapat kurang lebih 3.500 species kecoa, 4 (empat) spesies

diantaranya umumnya terdapat di dalam rumah yaitu Periplaneta Americana

(American Cockroach), Blattela Germanica (German Cockroach), Blatta

Orientalis (Oriental Cockroach), dan Supella Langipalpa (Brown Banded

Cockroach) ke empat spesies kecoa tersebut mengalami proses dari kapsul telur,

nimfa dan dewasanya. Dari beberapa jenis spesies kecoa, jenis kecoa yang paling

terkenal adalah spesies kecoa Amerika (Periplaneta Americana) yang berukuran 3

cm, lalu kecoa Jerman (Blattella Germanica) yang tubuhnya kecil yaitu sekitar

1,5 cm. Jenis lainnya adalah kecoa Asia (Blattella Asahinai) yang juga bertubuh

kecil sepanjang 1,5 cm.

Namun satu kecoa spesies baru yang hidup di kegelapan gua Kalimantan

diketahui berukuran 8-10 cm. Kecoa tersebut merupakan hasil temuan ahli zoologi

LIPI Cahyo Rahmadi yang telah menemukan kecoa terbesar yang sudah

teridentifikasi. Berikut ini adalah beberapa ciri dari kecoa menurut jenisnya.

a. Kecoa Amerika (Periplaneta Americana).

Merupakan kecoa Amerika yang terdapat di seluruh dunia. Memilki

panjang sekitar 35-40 mm. Pada kecoa jenis Amerika (Periplaneta

Americana), kecoa betina mengeluarkan 50 ootheca atau kapsul-kapsul telur

yang masing-masing berisi 16-18 butir telur dengan panjang sekitar 1 cm atau

8-10 mm dan akan menetas pada umur 45 hari. Masa nimfanya berkisar satu

tahun. Bentuk dewasanya merupakan jenis kecoa yang terbesar yaitu sekitar 4

cm panjangnya. Jenis kecoa ini berwarna merah coklat, dengan warna terang

11 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

pada dadanya. Sayap kecoa tumbuh sempurna baik pada yang jantan maupun

yang betina dan terbentang manutupi seluruh perutnya, sehingga mampu

terbang jarak jauh. Kecoa dewasa dapat mencapai umur 2,5 tahun. Hidup di

luar rumah atau di daerah yang gelap.

b. Kecoa Australia (Periplaneta Austrolasiae).

Merupakan jenis kecoa Australia yang terdapat di sebagian besar area

subtropis dan tropis. Kapsul telur dan bentuk nimfanya mirip dengan kecoa

Amerika. Namun bentuk dewasanya memilki ukuran yang lebih kecil, yaitu

dengan panjang antara 2,5-3,2 cm. Memilki warna yang lebih gelap dengan

batas pada pinggir-pingir toraknya atau dadanya berwarna kuning.

Mempunyai belang kuning pucat pada masing-masing kepala serta sayap

depan berkembang sekitar sepertiga dari panjang tubuhnya. Kandung telur

berisi sekitar 22-24 butir telur.

c. Kecoa Oriental (Blatta Orientalis).

Kecoa Orientalis termasuk jenis kecoa rumah yang paling kotor dalam

melakukan aktivitasnya. Pada umumnya, kecoa ini ditemukan pada daerah

yang memilki temperatur dingin. Kecoa ini berbentuk oval, berwarna hitam

mengkilat atau coklat gelap dengan panjang sekitar 25 mm atau 20-27 mm

serta memilki siklus hidup seperti kecoa Amerika. Memilki kandung telur

dengan ukuran 10-12 mm dan berisi 16-18 telur.

Kecoa jantan memilki sayap yang pendek, tetapi memilki kelebihan dalam

perkembangannya. Perkembangan jenis kecoa tersebut ke seluruh dunia

melalui alat transportasi perdagangan yang berasal dari Asia, seperti kapal laut

dan kapal terbang. Pada kecoa jantan memilki sayap penuh sedangkan yang

betina bersayap kecil (rediment). Kapsul telurnya biasanya berisi 16 telur.

d. Kecoa Jerman (Blatalla Germanica).

Jenis kecoa ditemukan paling banyak di sebagian dunia, paling cepat

berkembang, aktif serta dapat dijumpai di mana-mana. Kecoa ini berwarna

coklat muda kekuningan. Namun kecoa ini jarang terbang dan tidak jauh

12 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

bergerak dari sarangnya. Jenis kecoa ini termasuk dalam jenis kecoa domestik

yang memilki tubuh kecil, memilki panjang 1,3 cm atau 10-15 mm dan lebih

langsing dari jenis kecoa yang lain. Dalam kurun waktu satu tahun mampu

menghasilkan 2-3 generasi dengan warna coklat muda tetapi kadang-kadang

bisa sangat gelap warnanya. Bagian dadanya memilki dua strip longitudinal.

Kecoa betina pada umumnya membawa kandung telur sampai kecoa muda

keluar. Kandung telur kacoa ini berwarna terang dengan panjang sektar 7-9

mm serta berisi sekitar 40 butir telur.

Sayap kecoa dewasa sangat berkembang dan terlipat di atas punggungnya,

sehingga terlihat ujung belakangnya runcing. Satu generasi memerlukan

waktu 103 hari bila hidup dalam kondisi lingkungan yang baik, bertangkar

sepanjang tahun dan mampu hidup lebih dari 200 hari. Jenis kecoa ini banyak

dijumpai di supermarket dan sering memasuki makanan grosir dan kotak

kemasan. Kecoa ini juga terdapat di sekitar dapur, bak cuci piring, saluran air,

lemari, di bawah lemari es serta peralatan lainnya.

Gambar 4. Daur Hidup Blatella Germanica

e. Kecoa Berselendang Coklat (Supella Supellectillium).

Kecoa ini menyerupai kecoa Jerman dengan ukuran sedikit lebih kecil,

tetapi tidak memilki dua strip gelap. Pada bagian sayapnya, terdapat dua pita

coklat kekuningan melintang pada punggungnya. Dengan warna hitam sampai

13 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

kuning emas. Jenis kecoa ini senang bersembunyi di lemari dan tempat-tempat

yang tinggi letaknya, laci dan rak-rak. Kapsul telur mengandung minimum 18

telur yang dilekatkan di sekitar bak cuci bagian bawah, meja, dan peralatan

rumah tangga lain. Kecoa dewasa sangatlah aktif dan mudah atau suka

terbang. Perkembangan menjadi dewasa betina selama 161 hari. Kecoa jantan

memilki sayap yang berkembang penuh dengan warna lebih terang daripada

kecoa betina. Kecoa betina memiliki sayap pendek yang tidak berkembang.

Gambar 5. Perbedaan Beberapa Jenis Kecoa

2.6 Gangguan Kesehatan Akibat Kecoa

Kecoa tergolong dalam hama penting karena mereka menyebarkan kotoran

di makanan, pabrik dan bangunan lainnya. Migrasi massal telah dilaporkan

dilakukan oleh beberapa jenis kecoa. Kecoa akan berpindah ke area baru denga

merayap atau terbang ke daerah yang memiliki kepadatan penduduk tinggi.

Transportasi jarak jauh dapat terjadi pada pesawat terbang, kapal atau sarana

angkutan lain. Kecoa dapat mengeluarkan bau yg sangat menyengat.

Mengeluarkan sesuatu pada bahan makanan atau area yang dikunjungi serta

merusak bahan tersebut.

14 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

Kecoa dapat menyebarkan penyakit dengan cara mencemari makanan

manusia serta membawa kuman yang mereka bawa dari kakus, tempat sampah,

selokan, dan lain sebagainya. Kecoa membawa telur cacing seperti parasit yang

dapat menyebabkan reaksi alergi yang dapat menimbulkan dermatitis sehingga

timbul bercak merah, bengkak, serta iritasi. Jenis infeksi lain yang dapat

ditimbulkan diantaranya adalah infeksi kulit, rasa gatal, bengkak pada kelopak

mata serta kondisi yang berhubungan dengan pernapasan serius. Serangga ini

dapat memindahkan beberapa mikroorganisme patogen, antara lain Streptococcus,

Salmonella, dan lain sebagainya sehingga mereka berperan dalam penyebaran

penyakit seperti disentri, diare, kolera, penyakit demam tipus, kolera, virus

hepatitis A, dan polio pada anak-anak. Penularan penyakit dapat terjadi melalui

organisme patogen sebagai bibit penyakit yang terdapat pada sampah atau sisa

makanan, dimana organisme tersebut terbawa oleh kaki atau bagian tubuh lainnya

dari kecoa, kemudian melalui organ tubuh kecoa, organisme sebagai bibit

penyakit tersebut menkontaminasi makanan.

Penyakit tersebut dapat timbul karena kecoa membawa kuman, virus

maupun parasit yang kemudian mengkontaminasi makanan yang akan dikonsumsi

oleh manusia. Jika makanan yang terkontaminasi tertelan dalam tubuh manusia,

maka penyakit dapat muncul berdasarkan jenis kuman, virus, maupun parasit yang

tumbuh atau berkembang dalam sumber makanan tersebut. Menjaga kebersihan

lingkungan sekitar sangatlah penting untuk dilakukan, sehingga vektor pembawa

penyakit ini tidak dapat berkembang biak di lingkungan sekitar.

2.7 Pengendalian Kecoa

Pengendalian kecoa dapat dilakukan melalui beberapa cara atau metode.

Namun, dalam melakukan pengendalian terhadap kecoa harus tetap

memperhatikan lingkungan sekitar. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah

sisa makanan harus tidak ada yang tertinggal sedikitpun, demikian juga

kemungkinan tempat berteduh dan berlindung bagi kecoa harus dihindarkan.

Simpanlah bahan-bahan pangan dalam wadah yang tertutup rapat, bersihkan

dengan baik bila ada makanan tertumpah atau yang melekat pada mesin dan

peralatan. Selain ceceran makanan dilantai, sampah makanan di tempat sampah

15 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

dapur juga merupakan tempat yang disenangi kecoa, usahakan untuk segera

membuang sampah tersebut ke tempat sampah di luar rumah dan menutup tempat

sampah. Hilangkan adanya kebocoran air dan ruangan-ruangan yang lembab.

Segala syarat untuk menghindari munculnya kecoa di lingkungan sekitar

haruslah terpenuhi, terutama masalah kebersihan lingkungan. Jika ditemukan

tanda adanya kecoa, maka segera lakukan penanganan dengan cara menuju ke

tempat yang disenangi kecoa diantaranya adalah dapur. Dapur merupakan tempat

yang paling disenangi oleh kecoa.

Pada dasarnya kecoa mempunyai banyak musuh. Di lingkungan alam

bebas, kecoa dapat dimakan oleh burung, mamalia kecil serta hewan amfibi.

Kecoa di alam liar menjadi sumber makanan bagi predator serangga. Namun, di

lingkungan manusia kecoa tidak mempunyai musuh yang mematikan terkecuali

manusia. Oleh sebab itu, beberapa spesies kecoa yang sangat terancam di

lingkungan liar yang kemudian akan mengungsi ke lingkungan manusia untuk

berkembang biak dengan pesat, beranak pinak serta membentuk koloni.

Melakukan pengurangan masuknya kecoa dilakukan dengan cara : (1)

bahan makanan, penatu, pakaian kotor, peti kayu dan mebel harus dicek sebelum

dibawa ke dalam suatu bangunan. (2) Masuknya kecoa ke bangunan dapat

dikurangi dengan melakukan penutupan lubang pada bingkai pintu dan lantai,

bukaan saluran, pipa selokan dan air, air minum dan kabel listrik.

Upaya pengendalian secara mekanik diantaranya adalah dengan jalan

melakukan upaya pemberantasan yang ditujukan terhadap kapsul telur dan kecoa.

Pembersihan kapsul telur dapat dilakukan dengan cara mekanis yaitu mengambil

kapsul telur yang terdapat pada celah-celah dinding, celah-celah almari, celah-

celah peralatan, dan dimusnakan dengan membakar atau dihancurkan.

Pengendalian secara fisik atau mekanis yaitu dengan cara membunuh

langsung kecoa dengan alat pemukul atau tangan, menyiram tempat perindukkan

dengan air panas, serta menutup celah-celah dinding. Namun, kecoa memilki

kelebihan dalam hal melakukan pemukulan oleh manusia. Jika tidak sampai

hancur atau remuk, kecoa bisa menahan benturan dan mampu bertahan hidup

walau menderita luka. Mekanisme pertahanan akan merespons pukulan dengan

16 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

gerakan diam seolah mati, tetapi setelah itu ia akan melarikan diri. Ketahanan

tubuhnya terhadap benturan disokong oleh lapisan pelindung di sekujur tubuhnya.

Pengendalian secara kimiawi adalah dengan cara menggunakan bahan

kimia (insektisida) dengan formulasi spray (pengasapan), dust (bubuk), aerosol

(semprotan) atau bait (umpan). Melakukan pengendalian kecoa dengan

menggunakan bahan kimia sangatlah sukar untuk dikendalikan dengan obat

pembasmi serangga. Sebab memiliki beberapa pertimbangan yang harus

dipikirkan kembali, salah satunya adalah pada kenyataannya mereka bisa bersifat

kebal pada campuran bahan kimia yang digunakan sebagai obat pembasmi

serangga. Obat pembasmi serangga yang diberikan pada tempat persembunyian

bisa berupa semprotan debu anti serangga serta menebar serbuk kapur anti kecoa

dan semut.

Jika kecoa dapat bersarang didalam rumah, maka perlu dilakukan

identifikasi sumber habitatnya. Jika ditemukan kecoa Amerika yang biasanya

berada di saluran pipa sanitasi maupun saptic tank, perlu dilakukan

pemberantasan dengan pestisida cair maupun bubuk. Menyemprot lubang saluran

sanitasi atau saluran pipa pembuangan maupun dengan cara pengasapan adalah

salah satu metodenya. Namun, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah dalam

hal memberantas kecoa ini dilakukan dengan cara bertahap, karena pada saat

penyemprotan atau pengasapan pertama binatang ini bisa menyelamatkan diri dan

dapat berkembang biak.

Sistem tubuh kecoa dengan cepat bisa mengantisipasi racun pembasmi

serangga. Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa kecoa yang dapat

bertahan hidup dari insektisida dengan racun yang tersisa di tubuhnya. Setelah

berhasil menjinakkan racun tersebut, kecoa akan meneruskan kemampuan untuk

bergenerasi. Hal inilah yang termasuk dalam kelompok kecoa mutan yang kebal

terhadap racun pembasmi serangga.

17 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kecoa mempunyai peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit

diantaranya adalah sebagai vektor mekanik bagi beberapa mikroorganisme

patogen, sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing serta menyebabkan

timbulnya reaksi alergi seperti dermatitis, gatal-gatal dan pembengkakan kelopak

mata. Serangga ini dapat memindahkan beberapa mikroorganisme patogen, antara

lain Streptococcus, Salmonella, dan lain-lain sebagainya sehingga mereka

berperan dalam penyebaran penyakit seperti disentri, diare, kolera, virus hepatitis

A, polio pada anak-anak.

Oleh sebab itu, melakukan suatu pengendalian yang sesuai dengan

keadaan lingkungan sekitar sangatlah perlu untuk diperhatikan. Menyimpan bahan

makanan pada tempat-tempat yang tertutup, membuang sampah pada tempat

pembuangan sampah dan mengangkut sampah dari tempat pembuangan sampah

setiap hari ke tempat pembuangan akhir serta menutup lubang atau celah-celah

agar kecoa tidak masuk kedalam ruangan sangatlah perlu untuk dilakukan. Jika

hal tersebut dapat diwujudkan, maka perkembangbiakan kecoa yang dapat

menggangu kehidupan manusia dapat terhindarkan.

3.2 Saran

Dari uraian yang telah dismpaikan di atas, maka diharapkan para pembaca

mampu untuk,

1. mengetahui tentang gambaran umum kecoa,

2. mengerti mengenai morfologi kecoa,

3. mengetahui sifat serta habitat kecoa,

4. mengetahui siklus hidup kecoa,

5. mengetahui beberapa jenis kecoa,

6. mengerti berbagai gangguan kesehatan akibat kecoa,

7. mengetahui beberapa pengendalian terhadap kecoa,

Apabila hal-hal diatas dapat terpenuhi, niscaya bisa memberikan pengetahuan

bagi para pembaca untuk melakukan suatu tindakan yang benar bagaimana cara

18 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

menanggulangi kecoa di lingkungan sekitar serta tetap menjaga sanitasi

lingkungan agar kecoa tidak dapat berkembang biak.

19 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

DAFTAR PUSTAKA

Azrul Azwar, 1990. Pengantar Ilmu kesehatan Lingkungan, Takarta, Mutiara

Sumber Widya

Adong Iskandar, 1989. Pemberantasan Serangga dan Binatang Penganggu,

Jakarta : DepKes RI

Soedarto, 1990. Entomologi Kedokteran, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

EGC

` http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1670146-agar-rumah-bebas-

kecoa/#ixzz1KtagGLWP. Diakses pada tanggal 19 Maret 2011

20 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

DAFTAR PERTANYAAN

1. Pada tubuh manakah vektor kecoa dapat membawa suatu cacing maupun

parasit yang dapat menularkan penyakit ?

Jawab :

Pada dasarnya kecoa dapat mendatangkan suatu penyakit serta

menularkan penyakit pada makhluk hidup terutama manusia melaui bagian

kaki serta badannya yang kotor. Kecoa dapat menyebarkan penyakit

dengan cara mencemari makanan manusia serta membawa kuman yang

mereka bawa dari kakus, tempat sampah, selokan, dan lain sebagainya.

Serangga ini dapat memindahkan beberapa mikroorganisme patogen,

antara lain Streptococcus, Salmonella, dan lain-lain sebagainya sehingga

mereka berperan dalam penyebaran penyakit seperti disentri, diare,

kolera, penyakit demam tipus, kolera, virus hepatitis A, dan polio pada

anak-anak.

2. Mengapa dapat dikatakan bahwa kecoa betina tidak memilki sayap serta

bagaimanakah sistem pemakaian debu anti serangga ?

Jawab :

Kecoa jantan memilki dua pasang sayap sedangkan kecoa betina

memilki sayap pendek atau tak berkembang serta bisa dikatakan tidak

bersayap. Hal tersebut menyatakan bahwa pada kecoa betina hanya

memiliki struktur sayap pendek. Ukuran sayap jantan kecoa lebih panjang

daripada sayap betina. Dalam penelitian, dilakukan identifikasi terhadap

morfologi kecoa, bahwa panjang sayap kecoa jantan adalah 2,7 cm

sedangkan pada sayap kecoa betina adalah 2,4 cm.

Pemakaian debu anti serangga adalah salah satu metode dalam

menanggulangi kecoa. Namun, beberapa hal yang perlu diperhatikan

adalah dalam hal memberantas kecoa ini dilakukan dengan cara bertahap,

karena pada saat penyemprotan atau pengasapan pertama binatang ini bisa

menyelamatkan diri dan dapat berkembang biak.

21 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

Sistem tubuh kecoa dengan cepat bisa mengantisipasi racun

pembasmi serangga. Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa

kecoa yang dapat bertahan hidup dari insektisida dengan racun yang

tersisa di tubuhnya. Setelah berhasil menjinakkan racun tersebut, kecoa

akan meneruskan kemampuan untuk bergenerasi. Hal inilah yang

termasuk dalam kelompok kecoa mutan yang kebal terhadap racun

pembasmi serangga.

3. Jenis kecoa manakah yang paling banyak ditemukan di Indonesia ? apakah

tergantung pada keadaan iklim ?

Jawab :

Di dunia terdapat kurang lebih 3.500 species kecoa, 4 (empat)

spesies diantaranya umumnya terdapat di dalam rumah yaitu Periplaneta

Americana (American Cockroach), Blattela Germanica (German

Cockroach), Blatta Orientalis (Oriental Cockroach), dan Supella

Langipalpa (Brown Banded Cockroach) ke empat spesies kecoa tersebut

mengalami proses dari kapsul telur, nimfa dan dewasanya. Dari beberapa

jenis spesies kecoa, jenis kecoa yang paling terkenal adalah spesies kecoa

Amerika (Periplaneta Americana) yang berukuran 3 cm, lalu kecoa

Jerman (Blattella Germanica) yang tubuhnya kecil yaitu sekitar 1,5 cm.

Jenis lainnya adalah kecoa Asia (Blattella Asahinai) yang juga bertubuh

kecil sepanjang 1,5 cm.

Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang pada umumnya

terdapat di kawasan tropis. Kecoa terdapat di berbagai penjuru dunia

terkecuali di daerah kutub karena memiliki kemampuan serta desain tubuh

yang tahan terhadap berbagai kondisi serta mampu bergerak dengan

lincah.

4. Bagian manakah dari tubuh kecoa yang dapat menimbulkan suatu

penyakit? Antara kecoa jantan dan kecoa betina manakah yang lebih

berbahaya ?

Jawab :

22 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

Melalui kaki serta badannya yang kotor, kecoa dapat

mendatangkan suatu penyakit serta menularkan penyakit pada makhluk

hidup terutama manusia. Kecoa dapat menyebarkan penyakit dengan cara

mencemari makanan manusia serta membawa kuman yang mereka bawa

dari kakus, tempat sampah, selokan, dan lain sebagainya. Kecoa membawa

telur cacing seperti parasit yang dapat menyebabkan reaksi alergi yang

dapat menimbulkan dermatitis sehingga timbul bercak merah, bengkak,

serta iritasi. Jenis infeksi lain yang dapat ditimbulkan diantaranya adalah

infeksi kulit, rasa gatal, bengkak pada kelopak mata serta kondisi yang

berhubungan dengan pernapasan serius. Serangga ini dapat memindahkan

beberapa mikroorganisme patogen, antara lain Streptococcus, Salmonella,

dan lain-lain sebagainya sehingga mereka berperan dalam penyebaran

penyakit seperti disentri, diare, kolera, penyakit demam tipus, kolera,

virus hepatitis A, dan polio pada anak-anak.

Pada dasarnya, antara kecoa jantan dan kecoa betina dalam

menularkan penyakit adalah sama. Penyakit tersebut dapat timbul karena

kecoa membawa kuman, virus maupun parasit yang kemudian

mengkontaminasi makanan yang akan dikonsumsi oleh manusia. Jika

makanan yang terkontaminasi tertelan dalam tubuh manusia, maka

penyakit dapat muncul berdasarkan jenis kuman, virus, maupun parasit

yang tumbuh atau berkembang dalam sumber makanan tersebut.

5. Dengan adanya berbagai penyakit yang berbeda-beda apakah vektor kecoa

yang membawa parasit tersebut juga berbeda ?

Jawab :

Penyakit tersebut dapat timbul karena kecoa membawa kuman,

virus maupun parasit yang kemudian mengkontaminasi makanan yang

akan dikonsumsi oleh manusia. Jika makanan yang terkontaminasi tertelan

dalam tubuh manusia, maka penyakit dapat muncul berdasarkan jenis

kuman, virus, maupun parasit yang tumbuh atau berkembang dalam

sumber makanan tersebut.

23 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

Jadi, penyakit dapat timbul berdasarkan pada kuman, virus, atau

parasit manakah yang di bawa oleh tubuh kecoa dalam menularkannya

atau mengkontaminasi makanan yang akan dikonsumsi oleh manusia.

6. Apa fungsi dari pergantian kulit yang dilakukan oleh kecoa ?

Jawab :

Kecoa berkembang dengan berulang kali pergantian atau

melakukan penanggalan kulit dengan tujuan untuk untuk mengganti

bagian tubuh seperti sayap yang telah rusak.

7. Bagaimana mekanisme terjadinya penyakit kolera, lepra, maupun demam

tipus ?

Jawab :

Pada dasarnya, Penyakit tersebut dapat timbul karena kecoa

membawa kuman, virus maupun parasit yang kemudian mengkontaminasi

makanan yang akan dikonsumsi oleh manusia. Jika makanan yang

terkontaminasi tertelan dalam tubuh manusia, maka penyakit dapat muncul

berdasarkan jenis kuman, virus, maupun parasit yang tumbuh atau

berkembang dalam sumber makanan tersebut.

Melalui kaki serta badannya yang kotor, kecoa dapat

mendatangkan suatu penyakit serta menularkan penyakit pada makhluk

hidup terutama manusia. Kecoa dapat menyebarkan penyakit dengan cara

mencemari makanan manusia serta membawa kuman yang mereka bawa

dari kakus, tempat sampah, selokan, dan lain sebagainya. Kecoa membawa

telur cacing seperti parasit yang dapat menyebabkan reaksi alergi yang

dapat menimbulkan dermatitis sehingga timbul bercak merah, bengkak,

serta iritasi. Jenis infeksi lain yang dapat ditimbulkan diantaranya adalah

infeksi kulit, rasa gatal, bengkak pada kelopak mata serta kondisi yang

berhubungan dengan pernapasan serius.

Serangga ini dapat memindahkan beberapa mikroorganisme

patogen, antara lain Streptococcus, Salmonella, dan lain-lain sebagainya

sehingga mereka berperan dalam penyebaran penyakit seperti disentri,

24 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

diare, kolera, penyakit demam tipus, kolera, virus hepatitis A, dan polio

pada anak-anak.

8. Bagaimana cara melakukan pengendalian terhadap kecoa yang terdapat di

pesawat ?

Jawab :

Salah satu jenis kecoa yang paling banyak terdapat di pesawat

adalah kecoa Oriental (Blatta Orientalis). Perkembangan jenis kecoa

tersebut ke seluruh dunia melalui alat transportasi perdagangan yang

berasal dari Asia, seperti kapal laut dan kapal terbang. Dengan adanya

migrasi yang dilakukan oleh kecoa, maka perlu dilakukan penanganan

yang lebih intensif di area penerbangan. Hal tersebut dilakukan untuk

peningkatan pelayanan bagi pengguna pesawat terbang. Salah satu metode

preventif dalam menanggulangi adanya kecoa adalah melakukan

pemeriksaan terhadap barang-barang penumpang sebelum masuk dalam

awak pesawat. Melalui idenfikasi adanya kecoa untuk kemudian

melakukan tindakan selanjutnya adalah perlakuan yang harus diperhatikan.

9. Bagaimana cara melakukan pengendalian terhadap kecoa yang terdapat di

kapal ?

Jawab :

Berikut ini terdapat beberapa upaya dalam menanggulangi kecoa

yang berada di daerah kapal laut, diantaranya adalah : (1) upaya

pengendalian secara mekanik diantaranya adalah dengan jalan melakukan

upaya pemberantasan yang ditujukan terhadap kapsul telur dan kecoa.

Pembersihan kapsul telur dapat dilakukan dengan cara mekanis yaitu

mengambil kapsul telur yang terdapat pada celah-celah dinding kapal,

celah-celah almari, celah-celah peralatan, dan dimusnakan dengan

dihancurkan.

Pengendalian secara fisik atau mekanis yaitu dengan cara

membunuh langsung kecoa dengan alat pemukul atau tangan, menyiram

25 | P e n g e n d a l i a n K e c o a

tempat perindukkan dengan air panas, serta menutup celah-celah dinding

yang terdapat di kapal.

Namun, beberapa hal yang harus tetap diperhatikan adalah

melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang penumpang sebelum

masuk dalam kapal. Melalui idenfikasi adanya kecoa untuk kemudian

melakukan tindakan selanjutnya adalah perlakuan yang harus diperhatikan

seperti halnya pada pesawat terbang.

26 | P e n g e n d a l i a n K e c o a