Isi Makalah

34
BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Adanya kondisi yang berubah cepat mengakibatkan hal-hal seperti globalisasi, kemajuan ilmu dan teknologi, kemajuan teknologi informasi, dan masyarakat yang lebih kritis dalam memiliki. Hal-hal tersebut memerlukan adanya peningkatan yang jelas dengan kecepatan yang cukup. Peningkatan saja tidak, maju saja juga tidak cukup, tetapi harua lebih cepat, bila tidak akan menjadi tetinggal pula. Telah banyak kajian dan upaya yang memiliki dampak secara internasional dan telah banyak digunakan. Tentu dengan pengalaman dan kelebihan, serta kekurangannya. Sering juga meningkatkan kinerja keseluruhan dari rumah sakit terkait dengan peningkatan mutu pelayanan (Sabarguna, 2011). Kadangkala, rintangan dalam mewujudkan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat yang baik sedemikian besarnya sehingga para pekerja kesehatan tampak menghindar dengan hanya mengerrjakan hal-hal yang sederhana, atau hal-hal yang diharapkan masyarakat, dan hanya berdiam di pusat kesehatan untuk mengobati orang yang dating dengan gejala penyakit, tanpa mencari penyebabnya. Pasien-pasien kemudian pulang ke lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit dan kembali jatuh sakit, sehingga para pekerja kesehatan kehilangan kesempatan 1

description

management

Transcript of Isi Makalah

BAB IPENDAHULUAN

A. PendahuluanAdanya kondisi yang berubah cepat mengakibatkan hal-hal seperti globalisasi, kemajuan ilmu dan teknologi, kemajuan teknologi informasi, dan masyarakat yang lebih kritis dalam memiliki. Hal-hal tersebut memerlukan adanya peningkatan yang jelas dengan kecepatan yang cukup. Peningkatan saja tidak, maju saja juga tidak cukup, tetapi harua lebih cepat, bila tidak akan menjadi tetinggal pula. Telah banyak kajian dan upaya yang memiliki dampak secara internasional dan telah banyak digunakan. Tentu dengan pengalaman dan kelebihan, serta kekurangannya. Sering juga meningkatkan kinerja keseluruhan dari rumah sakit terkait dengan peningkatan mutu pelayanan (Sabarguna, 2011).Kadangkala, rintangan dalam mewujudkan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat yang baik sedemikian besarnya sehingga para pekerja kesehatan tampak menghindar dengan hanya mengerrjakan hal-hal yang sederhana, atau hal-hal yang diharapkan masyarakat, dan hanya berdiam di pusat kesehatan untuk mengobati orang yang dating dengan gejala penyakit, tanpa mencari penyebabnya. Pasien-pasien kemudian pulang ke lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit dan kembali jatuh sakit, sehingga para pekerja kesehatan kehilangan kesempatan bekerja sama dengan masyarakat mewujudkan lingkungan yang sehat (McMohan, 1999)Manajemen meripakan suatu cara sistematik untuk membentuk kerjasama tersebut. Prinsip-prinsip dan cara-cara yang digunakan tetap sama tanpa bergantung pada banyak sedikitnya sumber daya, atau baik buruknya keadaan. Manajemen yang baik bagi suatu organisasi adalah seperti kesehatan bagi tubuh-berfungsinya semua bagian secarra mulus. Prioritas yang pokok-pokok, menyesuaikan pelayanan dengan kebutuhan dan situasi yang berubah, mempergunakan sebaik-baiknya sumber daya yang terbatas, meningkatkan standard an kualitas pelayanan, dan mempertahankan semangat kerja staf. (Depkes RI, 2005)Manajemen pusat kesehatan meliputi manajemen kesehatan dari seluruh penduduk yang ada dalam wilayah kerjanya. Bila pusat kesehatan dikelola dengan baik, masyarakat menjadi lebih sehat. Bila kesehatan masyarakat buruuk atau tidak membaik, tampaknya puusat kesehatan atau pelayanan kesehatan masyarakat secara umum, tidak dikelola dengan baik. Jika kesehtan masyarakat membaik, maka pengelolaan yang baik menjamin bahwa perbaikan tersebut dinikmati oleh semua orang (McMahon, 1999). Berdasarkan uraian-uraian di atas penyusun menganngap perlu untuk mendalami bagaimana mewujudkan pelayanan kesehatan yang didukung dengan administrasi serta manajemen yang bail. Oleh karena itu, penyususn menetapkan masalah mengenai konsep administrrasi dan manajemen umum serta manajemen pelayanan kesehatan, dimana maslah tersebut akan dibahas serta diuraikan secara lebih dalam pada bab selanjutnya.

B. Masalah1. Bagaimana konsep administrasi dan manajemen umum?2. Apa pengertian administrasi dan secara sempit dan luas?3. Apa saja prinsip-prinsip organisasi dan jenis organisasi?4. Apa saja funggsi-fungsi dari menejemen?5. Bagaimana perubahan paradigma organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan, ruang lingkup manajemen pelayanan kesehatan dan kebijakkannya?

C. Tujuan1. Tujuan UmumAdapun tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep administrasi dan manajemen umum serta manajemen pelayanan kesehatan.2. Tujuan Khususa. Untuk mengetahui konsep administrasi dan manajemen umumb. Untuk mengetahui pengertian administrasi dan secara sempit dan luasc. Untuk mengetahui prinsip-prinsip organisasi dan jenis organisasid. Untuk mengetahui funggsi-fungsi dari menejemene. Untuk mengetahui perubahan paradigma organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan, ruang lingkup manajemen pelayanan kesehatan dan kebijakkannya

D. Manfaat1. Sebagai bahan acuan dan pemahaman konsep mengenai administrasi dan manajemen umum2. Sebagai bahan acuan dan pemahaman konsep mengenai pengertian administrasi dan secara sempit dan luas3. Sebagai bahan acuan dan pemahaman konsep mengenai prinsip-prinsip organisasi dan jenis organisasi4. Sebagai bahan acuan dan pemahaman konsep mengenai fungsi-fungsi dari menejemen5. Sebagai bahan acuan dan pemahaman konsep mengenai perubahan paradigma organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan, ruang lingkup manajemen pelayanan kesehatan dan kebijakkannya

E. Metode PenulisanMakalah ini ditulis dengan teknik deskriptif kualitatif dimana data-data bersifat sekunder. Makalah ini ditunjang dari dari data-data studi kepustakaan yaitu dari buku-buku literattur penunjang masalah yang dibahas serta dari media elektronik yaitu internet.

F. Sistematika Penulisan Bab I PendahuluanA. Latar Belakang MasalahB. Rumusan MasalahC. TujuanD. ManfaatE. Metode PenulisanF. Sistematika PenulisanBab II Pembahasan Bab III Penutup A. Simpulan B. Saran

BAB IIPEMBAHASAN

A. KONSEP ADMINISTRASI Administrasi di Indonesia berasal dari Eropa Barat mengacu pada bangsa Romawi. Ada 3 kegiatan penting:1. Administer : melayani, mentaati kebijakanyang telah ditentukan2. Administrare : menyelenggarakan tata usaha untuk dipertanggung jawabkan aktivitasnya.3. Administro : memimpin, mengatur personil dalam rangka melakukan kegiatan organisasi yang dipimpin.

Administrasi Secara Etimologi1) Bahasa Inggris: Administration To administer/ to manage (mengelola); to direct (mengarahkan)2) Bahasa Belanda : Administratie Mencakup :a) Gegeven (tata usaha)b) Bestuur ( manajemen dari kegiatan organisasi)c) Beheer (manajemen dari sumber daya : finansial, manusia, bahan baku)

Jadi, secara etimologis :Administrasi adalah kegiatan memberi bantuan dalam mengelola informasi, manusia, harta kearah suatu tujuan yang terhimpun dalam organisasi.Tugas administrator :a. Administrare / tata usahab. Administro / memimpin dan mengarahkan personil, kegiatan ini merupakan kegiatanB. PENGERTIAN ADMINISTRASI DALAM ARTI SEMPIT DAN LUAS1. Administrasi dalam Arti SempitDalam arti sempit, administrasi tidak lebih dari kegiatan ketatausahaan (clerical works), biasanya menyangkut tugas pekerjaan/urusan keuangan, kepegawaian, kearsipan, dokumentasi, logistik, korespondensi, teknis, operasional program, layanan informasi yang bersifat administrasi.Perspektif Administrasi dalam Arti Sempit = Tata Usahaa. Merupakan pekerjaan internal yang melibatkan manusia serta sarana prasarana ketatausahaan.b. Diarahkan untuk tercapainya tertib administratif dalam informasi, sehingga arus informasi lancar, baik dalam proses komunikasi maupun pengambilan keputusan.

2. Administrasi dalam Arti LuasDalam arti luas, administrasi adalah proses kerjasama berdasarkan rasionalitas tertentu yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan sumberdaya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Beberapa pengertian menurut para ahli :a. Stephen P. Robbins (1983)Administrasi adalah keseluruhan proses dari aktivitas-aktivitas pencapaian tujuan secara efisien dengan dan melalui orang lain.

b. J.E. Walters (1959)Administrasi adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, penilaian dan pengendalian suatu usahaUnsur-Unsur Administrasi:a. Skelompok orangb. Kerjasamac. Pembagian tugasd. Kegiatan dalam suatu prosese. TujuanPerspektif Administrasi dalam Arti Luasa. Administrasi sebagai proses yaitu keseluruhan proses kegiatan mulai penetapan tujuan sampai pencapaianb. Administrasi Sebagai fungsi yaitu tindakan sadar untuk mencapai tujuanc. Administrasi sebagai institusi yaitu keseluruhan orang dalam satu kesatuan menjalankan kegiatan untuk mencapai tujuanC. PRINSIP DAN JENIS ORGANISASI1. PengertianOrganisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :a. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya The Executive Functions mengemukakan bahwa : Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih (I define organization as a system of cooperatives of two more persons) b. James D. Mooney mengatakan bahwa : Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose (Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)c. Menurut Dimock, organisasi adalah : Organization is the systematic bringing together of interdependent part to form a unified whole through which authority, coordination and control may be exercised to achive a given purpose (organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :a. Orang-orang (sekumpulan orang),b. Kerjasama,c. Tujuan yang ingin dicapai,

Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.2. Ciri-Ciri OrganisasiSeperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan.c. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain.d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan.e. Adanya tujuan yang ingin dicapai.3. Prinsip-Prinsip Organisasi

Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya Organization of Canadian Government Administration (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi :

a. Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas. Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.b. Prinsip Skala Hirarkhi.Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.c. Prinsip Kesatuan Perintah. Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.

d. Prinsip Pendelegasian Wewenang. Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.

e. Prinsip Pertanggungjawaban. Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.

f. Prinsip Pembagian Pekerjaan.Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.

g. Prinsip Rentang Pengendalian. Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.h. Prinsip Fungsional.Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.i. Prinsip Pemisahan.Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.j. Prinsip Keseimbangan.Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh koperasi di suatu desa terpencil, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.

k. Prinsip FleksibilitasOrganisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.

l. Prinsip Kepemimpinan.Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.

4. Jenis-Jenis OrganisasiPengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :a. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan:1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang.2) bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.b. Berdasarkan lalu lintas kekuasaan:1) organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada para pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi,2) bentuk lini dan staff, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi,3) bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.

c. Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu:1) organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti : organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum2) organisasi informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi, antara lain kesamaan minat atau hobby, dll.

d. Berdasarkan tujuan:1) organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau profit oriented2) organisasi sosial atau non profit oriented

e. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu:1) organisasi pendidikan2) organisasi kesehatan3) organisasi pertanian, dan lain lain.

f. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu : 1) Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan2) Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik3) Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja4) Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.

g. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat:1) Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi,2) Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan, misalnya bank,3) Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan-perusahaan4) Commonwealth organization, adalah organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti organisasi pelayanan kesehatan, contohnya rumah sakit, Puskesmas, dll.

D. FUNGSI MANAJEMEN1. Pengertian ManajemenRicky W. Griffin dalam Rosemarry (1999) mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut.Manajemen adalah sebuah kegiatan yang sangat kompleks namun teratur, sehinggabila manajemen dilaksanakan dengan baik akan mencapai hasil kegiatan yang maksimal.Menurut Hersey dalam Suyanto (2008), pengertian manajemen adalah suatu proses melakukan kegiatan pencapaian tujuan organisasi melalui kerjasama dengan orang lain. Dengan batasan pengertian diatas, kita dapat pahami bahwa manajemen adalah sebuah pendekatan untuk menyelesaikan tugas secara optimal melalui kerjasama dengan orang lain atau staf.

2. Sejarah Perkembangan Manajemen

Manajemen sebagai suatu ilmu, berkembang dari berbagai ilmu yang melatar belakanginya seperti ilmu psikologi, ekonomi, sosiologi dan sebagainya. Berbagai ilmu tersebut saling berinteraksi dan menghasilkan dasar-dasar manajemen yang berkembang hingga saat ini termasuk cabang-cabang keilmuannya seperti : Manajemen keperawatan, keuangan, pemasaran, resiko, industri dan sebagainya.

Perkembangan manajemen sebagai ilmu yang dipelajari secara ilmiah diungkapkan oleh Taylor (1911) yang menyebutkan bahwa kegiatan pekerjaan harus dipelajari sehingga menghasilkan produk yang maksimal dengan pengeluaran energi yang minimal.

Selain itu, manajemen juga mempelajari bagaimana meningkatkan hasil kerja dengan memperhatikan faktor motivasi dan kepuasan. Hal ini dipelajari oleh Mc Gregor (1960) dan didukung oleh Argyris (1964) yang menyatakan bahwa kepuasan dan motivasi kerja seseorang sangat berpengaruh teradap hasil kerja yang dicapai. Jika harga diri, otonomi dan kebutuhan staf terpenuhi maka akan tercapai kepuasan dan motivasi kerja yang tinggi sehingga produktifitas akan meningkat.

3. Fungsi ManajemenMasing-masing pakar mengidentifikasikan fungsi-fungsi manajemen yang berbeda-beda. Keperawatan lebih sering mengadopsi fungsi manajemen menurut George Terry yaitu :a. PlanningSebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan unutk mencapainya. Melalui perencanaan akan dapat ditetapkan tugas-tugas staf. Dengan tugas tugas ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan supervisi dan evaluasi serta menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh staf dalam menjalankan tugas-tugasnya.b. OrganizingRangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.c. Actuating (directing, commanding, coordinating)Actuating atau pergerakan adalah proses memberikan bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal dan melakukan tugas-tugasnya sesuai dengan keterampilan yang mereka miliki sesuai dengan dukungan sumber daya yang tersedia.d. Controling (pengawasan, monitoring)Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhaap penyimpangan yang terjadi.

E. PERUBAHAN PARADIGMA ORGANISASI DAN MANAJEMEN YANKES1. Perubahan Paradigma Organisasi dan Manajemen Pelayanan KesehatanOrganisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktivitas pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu atau berkualitas. Salah satu prinsip organisasi adalah fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa dinamis sesuai dengan dinamika yang ada dalam organisasi dan juga harus memperhatikan perubahan dari luar organisasi. Salah satu pendorong terjadinya perubahan yang mendasar dalam semua organisasi di Indonesia adalah terjadinya reformasi nasional pada tahun 1998 yang lalu.

Mengapa reformasi tersebut mempengaruhi semua dimensi kehidupan ? Sebagaimana yang disampaikan oleh Poeng P. Poerwanto dalam bukunya Reformation : The Renewal of Thinking Pattern bahwa : Reformasi adalah suatu perubahan atau restrukturisasi terhadap konsep, strategi atau kebijakan yang berkaitan dengan berbagai dimensi dari kehidupan bangsa dan negara, yang mengacu kepada tata nilai, norma, budaya, falsafah dan paradigma yang mempertimbangkan ancaman dan peluang maupun perkembangan zaman yang harus dihadapi oleh bangsaBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri reformasi adalah :a. Terjadinya perubahan konsep, strategi dan kebijakan,b. Perubahan yang terjadi didasarkan pada tata nilai, norma, budaya dan falsafah kehidupan masyarakat,c. Munculnya paradigma baru sebagai upaya mengantisipasi berbagai ancaman, dengan memanfaatkan peluang yang ada.Perubahan yang mendasar dalam sektor kesehatan, yaitu terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi Paradigma Sehat. Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadinya perubahan konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain :a. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif dan rehabilitatif, menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan kuratif tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatifb. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah (fragmente ) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated)c. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah, berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakatd. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for service menjadi pembayaran secara pra-upayae. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan kosumtif menjadi investasif. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah, akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah (partnership)g. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization), menjadi otonomi daerah (decentralization )h. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring dengan era desentralisasi.Untuk itu, agar organisasi pelayanan kesehatan dalam hal ini rumah sakit dan puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal, perlu melakukan perubahan atau reformasi. Soedarmono Soejitno (2001) mengemukakan bahwa terdapat lima hal penting yang perlu diantisipasi dalam melakukan perubahan, yaitu:a. Masa depan yang sangat berbeda dengan masa kiniOrganisasi yang memiliki kreatifitas yang tinggi dan muncul dari dalam organisasi itu sendiri (orisinil), peka terhadap kecenderungan perubahan yang mungkin terjadi di masa depan dengan visi yang jelas, akan menjadi pemenang dalam kompetisi. Dalam hal ini organisasi menempatkan manusia sebagai asset dan investasi paling penting dan berharga.

b. Perlu adanya visi yang dapat memberikan pedoman bagi segala upaya di masa depan.Satu-satunya cara bagi organisasi untuk memperoleh keunggulan di masa depan adalah melalui dorongan untuk melakukan inovasi dan peningkatan. Dorongan tersebut merupakan visi yang akan memberi arah bagi organisasi.

c. Perubahan tata nilai yang akan dianut oleh organisasi di masa depanUntuk meningkatkan mutu organisasi bukan hanya bertumpu pada; peningkatan teknologi, struktur, sistem dan proses, melainkan lebih memfokuskan kepada pengembangan nilai, yaitu; keadilan, kejujuran, integritas dan saling percaya. Organisasi yang berorientasi nilai-nilai tersebut pada saat sulit akan termotivasi untuk berkonsolidasi secara saling mendukung (synergists) bukan menjadi terpecah belah.

d. Strategi yang konkrit untuk mewujudkan perubahanStrategi merupakan upaya untuk mewujudkan visi menjadi kenyataan. Dalam menentukan strategi secara konkrit, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :1) Apa yang harus kita kerjakan sekarang ?2) Kemampuan baru apa yang harus kita kembangkan ?3) Kelompok pelanggan baru mana yang harus mulai dipahami kebutuhannya ?4) Alur distribusi atau jaringan kerja baru mana yang harus mulai digarap ?

e. Bentuk dan struktur baru organisasi di masa depan. Dalam lingkungan yang terus menerus berubah, struktur organisasi tidak bisa bersifat kaku, tetapi harus mampu melakukan adaptasi terhadap tuntutan perubahan, baik karena dinamika dalam organisasi sendiri maupun karena dorongan di luar organisasi. Ada dua hal penting dalam menentukan bentuk dan struktur baru organisasi, yaitu :1) Peranan pimpinan, manajer dan pegawai. Salah satu hal penting kaitannya dengan peranan ini adalah, kriteria dalam menentukan prestasi seseorang pegawai didasarkan pada:a) orientasi kepada inovasib) orientasi kepada kelompok kerjac) fokus kepada pelanggand) orientasi kepada kemampuan nyata yang dimiliki dan peningkatan ketrampilan yang menunjang tugas/pekerjaan2) Pola hirarkhi dalam organisasi:a) Luasnya wawasan, dengan luasnya wawasan seseorang akan memberikan kemampuan untuk melihat kemungkinan dampak yang lebih jauh dari suatu keputusan yang diambil.b) Cakrawala waktu, artinya kemampuan seseorang yang menduduki jabatan atau tugas/pekerjaan mampu melihat seberapa jauh ke masa depan. Dalam hal ini, seorang pegawai, misalnya perawat dan bidan yang ada di rumah sakit/puskesmas yang sehari hari berhadapan dengan pasen (pelanggan) harus mampu melihat dalam jangka waktu beberapa jam s/d beberapa hari untuk dapat memuaskan pasen (pelanggan). Seorang Kepala Ruangan/Kasi Perawatan maupun seorang Kepala Puskesmas bertanggung jawab terhadap proses yang membantu perawat dan bidan dalam memuaskan pasen tersebut, sedangkan Direktur RS atau Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota harus mampu melihat kedepan dalam jangka waktu 3 10 tahun untuk membenahi fungsi-fungsi organisasi, efektivitas organisasi, melihat dampak organisasi terhadap masyarakat luas, dan merumuskan pokok-pokok kebijakan yang mendukungnya. Semakin jelas bahwa rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi pelayanan kesehatan, apabila ingin tetap mampu menjalankan fungsinya secara optimal perlu melakukan perubahan dalam organisasi tersebut, terutama perubahan tata nilai yang dapat menciptakan suasana organisasi yang kondusif, memiliki visi dan misi yang jelas sebagai pedoman dalam kegiatan ke masa depan, menetapkan strategi yang konkrit, dan juga perubahan strukur yang mendukung tujuan dan visi organisasi.

2. Ruang Lingkup Manajemen Pelayanan Kesehatan dan Kebijakkannyaa. Ruang Lingkup1) Manajemen Personalia (Mengurusi SDM)Suatu ilmu seni untuk melaksanakan antara planning, controlling sehingga efektivitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal mungkin dalam pencapaian tujuan.2) Manajemen KeuanganManajemen keuangan merupakan proses untuk memahami tentang apa yang terjadi di sekeliling kita untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis dan juga menjelaskan berbagai fakta dan informasi. 3) Manajemen Logistik (mengurusi logistik obat dan peralatan)Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kefisienan dan kefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (poin of origin) hingga titik konsumsi (point of Consumtion) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan4) Manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen (mengurusi pelayanan kesehatan)

b. KebijakkanSebagai salah satu kebijakan kabinet, reformasi pembangunan kesehatan di atas merupakan kebijakan yang perlu dimonitor terus menerus. Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan akan melakukan monitoring ini dengan melakukan pendekatan pada peran pelaku dalam sistem tata kelola (good governance) di sektor pelayanan kesehatan. Para pelaku tersebut adalah: (1) Penyusun kebijakan dan pemegang fungsi regulasi dalam sistem kesehatan; (2) Pemberi pelayanan kesehatan yang berupa RS pemerintah dan swasta, serta lembaga-lembaga pelayanan kesehatan lainnya; (3) Pemberi pendanaan untuk sektor kesehatan; dan (4) LSM dan ikatan profesi di sektor kesehatan.Pendekatan untuk memberikan masukan dalam Tujuh reformasi pembangunan kesehatan tersebut di atas dirinci dengan berbagai kegiatan sebagai berikut:1) Penguatan Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan sebagai penyusun kebijakan dan pemegang fungsi regulasi sistem kesehatan, termasuk cara melakukan surveilans. Penguatan organisasi pelayanan kesehatan yang mencakup: (1) Penguatan RS pemerintah melalui penggunaan Badan Layanan Umum; dan (2) penguatan lembaga pelayanan kesehatan swasta.2) Penguatan ikatan profesi, termasuk hubungan profesi dengan lembaga pelayanan kesehatan dan pemerintah. Penguatan ikatan profesi ini berhubungan dengan program ketersediaan SDM dan untuk mencapai world class health care untuk pelayanan bagi seluruh lapisan masyarakat.3) Penguatan sistem dan cara pembayaran pada tenaga kesehatan. Penguatan ini terkait erat dengan keberpihakan kepada daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan (DTPK) dan daerah bermasalah kesehatan (DBK).Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Kesehatan

1. Dasar Hukuma. SKep Men Kes RI No 99a/Men.Kes /SK/III/1982Tentang berlakunya Sistem Kesehatan Nasionalb. TAP MPR RI VII tahun 2001 tentang Visi Indonesiac. Undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang pokok-pokok kesehatan.d. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonome. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentangperimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerahf. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 574/ Men.Kes. /SK/IV/2000 tentang Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat tahun 20107.Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 1277/Men.Kes/SK/X/2001 tentang Susunan organisasi dan Tata KerjaDepartemen Kesehatan.

2. Memutuskana. Keputusan Menteri Kesehatan tentang Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional Dimaksud dalam diktum keduadimaksud agar digunakan sebagai pedoman bagi semua pihakdalam penyelenggaran pembangunan kesehatan di Indonesiab. KePutusan ini berlaku mulai pada tanggal ditetapkan denganketentuan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinyaapabila dikemudian hari terdapat kekeliruanditetapkan 10 Februari 2004 ( Jakarta/ MenKes RI).

BAB IIIPENUTUP

A. Simpulan1. Administrasi adalah kegiatan memberi bantuan dalam mengelola informasi, manusia, harta kearah suatu tujuan yang terhimpun dalam organisasi, sedangakan manajemen merupakan kegiatan yang sangat kompleks namun teratur, sehingga bila manajemen dilaksanakan dengan baik akan menncapai hasil kegiatan yang maksimal. 2. Pengertian administrasi dalam arti sempit, administrasi tidak lebih dari kegiatan ketatausahaan (clerical works), biasanya menyangkut tugas pekerjaan/urusan keuangan, kepegawaian, kearsipan, dokumentasi, logistik, korespondensi, teknis, operasional program, layanan informasi yang bersifat administrasi. Sedangakan penengertian dministrasi dalam arti luas adalah proses kerjasama berdasarkan rasionalitas tertentu yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan sumberdaya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

3.Adapun prinsip dari organisasi adalah:c. Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas. d. Prinsip Skala Hirarkhi.e. Prinsip Kesatuan Perintah. f. Prinsip Pendelegasian Wewenang. g. Prinsip Pertanggungjawaban. h. Prinsip Pembagian Pekerjaan.i. Prinsip Rentang Pengendalian. j. Prinsip Fungsional.k. Prinsip Pemisahan.l. Prinsip Keseimbangan.m. Prinsip Fleksibilitasn. Prinsip Kepemimpinan.Sedangakan jenis-jenis dari organisasi antara lain: a. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinanb. Berdasarkan lalu lintas kekuasaanc. Berdasarkan sifat hubungan personald. Berdasarkan tujuane. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu4. Fungsi manajemen yaitu Planning (merumuskan tujuan organisasi), Organizing (Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya), Actuating (proses memberikan bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal dan melakukan tugas-tugasnya) dan Controling (Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhaap penyimpangan yang terjadi). 5. Perubahan yang mendasar dalam sektor kesehatan, yaitu terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi paradigma sehat. Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadinya perubahan konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan. Paradima ini sejalan dengan lingkup manajemen yaitu: Manajemen Personalia (Mengurusi SDM), Manajemen Keuangan, Manajemen Logistik (mengurusi logistik obat dan peralatan, dan manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen (mengurusi pelayanan kesehatan)

B. Saran Sebagai mahasiswa keperawatan yang nantinya akan terjun langsung dalam pemberian asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan hendaknya senantiasa memahami konsep administrasi dan manajemen dalam pemberian pelayanan kesehatan. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk pencapaian lingkungan dan masyarakat yang sehat serta tercapainya nilai terapeutik yang maksimal dalam kesembuhan klien. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa terhadap administrasi dan manajemen sehingga mahasiswa dapat menerapkan konses-konsep dasar dan umum dalam pengembangan mutu pelayanan kesehatan

23