ISI maal edis 5 OK

84
Alamat Redaksi: AL BINAA IBS, Jl. Raya Pebayuran Kertasari Pebayuran Bekasi Jabar 17710 Telp/Fax: 021 89150720/021 89150721 Website: www.majalahalbinaa.com Email: [email protected] Sms: 085285107991- 081398176123 Penanggung Jawab: Aslam Muhsin Abidin, Lc., Pemimpin Umum: Sofyan Toha, S.Si., Pemimpin Redaksi: Agung Wahyu Adhy, Lc., Sekretaris Redaksi: Sulaeman, S.Pd., Staff Redaksi: Zaenal Arifin, Lc. ,Musthofa Aini, Lc., Nuralim, Lc., Zaenal Abidin, Lc., Saepul Anwar, S.Pd., Hasyim Nur. S.Pd. Editor: Suratman, S.Pd. Administrasi Keuangan: RM. Syarief Rusdy. SE., Pemasaran dan Sirkulasi: Taufiq Al Farizi, M.PFis. Ilustrator: M.S. Haromain, S. Ikom., Web: Agus Setiawan,. ST. وبركاته ورحمة ا عليكمم الس وبركاته ورحمة ا عليكمم السsalam redaksi Pembaca yang budiman…. S enang rasanya bisa kembali menyapa para pembaca dengan majalah Al Binaa yang tercinta ini. Apalagi kami bisa menyapa pembaca di penghujung bulan Sya’ban, yang artinya dalam beberapa hari kedepan kita akan menyambut bulan selalu dinanti dan di tunggu oleh setiap mulim yaitu bulan Ramadhan. Pada edisi kali ini, redaksi sengaja memberikan sajian khusus seputar Ramadhan dengan harapan mudah-mudahan apa yang digoreskan oleh tim redaksi memberikan manfaat yang besar bagi para pembaca sebagai bekal untuk menyambut bulan Ramadhan yang mulia ini. Bagi seorang muslim tentu tidak boleh menyambut bulan ini hanya dengan sambutan biasa atau sekedarnya. Persiapan harus matang, rencana dan agenda harus bagus. Tentu yang kami maksud bukan pesiapan fisik belaka berupa makan sahur dan santapan berbuka. Tetapi lebih dari itu dan ini yang terpenting adalah persiapan ilmu, sehingga seorang muslim bisa mengisi bulan Ramadhan yang akan datang dengan amal shalih dan sunnah-sunnah Nabi berdasarkan ilmu dan bashiroh. Seorang muslim tidak boleh terjatuh dalam kesalahan-kesalahan yang banyak dilakukan oleh orang awwan lantaran kejahilan mereka dengan sunnah-sunnah pada bulan Ramadhan. Dan tentunya seorang muslim tidak boleh masuk dalam doa malaiakat Jibril yang diaminkan oleh Rasulullah n “Celaka bagi seseorang yang masuk kepadanya bulan Ramadhan, dan ia keluar darinya dalam keadaan tidak terampuni”. Pembaca yang budiman…. Disamping sajian khusus Ramadhan, redaksi juga masih menyajikan sajian-sajian lain yang insya Allah tetap menarik untuk dibaca. Dan akhirnya hanya kepada Allah kami bermohon agar diberikan istiqomah dalam berdakwah melalui tuisan-tulisan ini. Sebagaimana kami bermohon kepada Allah agar menjadikan Ramadhan kita sebagai hari kemeangan kita. Amin

description

Majalah Al Binaa Edisi 5 Vol. 1 Tahun 2015

Transcript of ISI maal edis 5 OK

  • 1 Edisi:5 Vol.1edisi ke-3 vol11

    Alamat Redaksi: AL BINAA IBS, Jl. Raya Pebayuran Kertasari Pebayuran Bekasi Jabar 17710

    Telp/Fax: 021 89150720/021 89150721 Website: www.majalahalbinaa.com Email: [email protected] Sms: 085285107991- 081398176123

    Penanggung Jawab: Aslam Muhsin Abidin, Lc., Pemimpin Umum: Sofyan Toha, S.Si., Pemimpin Redaksi: Agung Wahyu Adhy, Lc., Sekretaris Redaksi: Sulaeman, S.Pd., Staff Redaksi: Zaenal Arifin, Lc. ,Musthofa Aini, Lc., Nuralim, Lc., Zaenal Abidin, Lc.,

    Saepul Anwar, S.Pd., Hasyim Nur. S.Pd. Editor: Suratman, S.Pd.Administrasi Keuangan: RM. Syarief Rusdy. SE., Pemasaran dan Sirkulasi: Taufiq Al Farizi, M.PFis.

    Ilustrator: M.S. Haromain, S. Ikom., Web: Agus Setiawan,. ST.

    sala

    m r

    edak

    si Pembaca yang budiman.S enang rasanya bisa kembali menyapa para pembaca dengan majalah Al Binaa yang tercinta ini. Apalagi kami bisa menyapa pembaca di penghujung bulan Syaban, yang artinya dalam beberapa hari kedepan kita akan menyambut bulan selalu dinanti dan di tunggu oleh setiap mulim yaitu bulan Ramadhan. Pada edisi kali ini, redaksi sengaja memberikan sajian khusus seputar Ramadhan dengan harapan mudah-mudahan apa yang digoreskan oleh tim redaksi memberikan manfaat yang besar bagi para pembaca sebagai bekal untuk menyambut bulan Ramadhan yang mulia ini. Bagi seorang muslim tentu tidak boleh menyambut bulan ini hanya dengan sambutan biasa atau sekedarnya. Persiapan harus matang, rencana dan agenda harus bagus. Tentu yang kami maksud bukan pesiapan fisik belaka berupa makan sahur dan santapan berbuka. Tetapi lebih dari itu dan ini yang terpenting adalah persiapan ilmu, sehingga seorang muslim bisa mengisi bulan Ramadhan yang akan datang dengan amal shalih dan sunnah-sunnah Nabi berdasarkan ilmu dan bashiroh. Seorang muslim tidak boleh terjatuh dalam kesalahan-kesalahan yang banyak dilakukan oleh orang awwan lantaran kejahilan mereka dengan sunnah-sunnah pada bulan Ramadhan. Dan tentunya seorang muslim tidak boleh masuk dalam doa malaiakat Jibril yang diaminkan oleh Rasulullah n Celaka bagi seseorang yang masuk kepadanya bulan Ramadhan, dan ia keluar darinya dalam keadaan tidak terampuni. Pembaca yang budiman. Disamping sajian khusus Ramadhan, redaksi juga masih menyajikan sajian-sajian lain yang insya Allah tetap menarik untuk dibaca. Dan akhirnya hanya kepada Allah kami bermohon agar diberikan istiqomah dalam berdakwah melalui tuisan-tulisan ini. Sebagaimana kami bermohon kepada Allah agar menjadikan Ramadhan kita sebagai hari kemeangan kita. Amin

    w w w . m a j a l a h a l b i n a a . c o me d i s i 0 5 . v o l 1 . t a h u n 2 0 1 5

    Menumbuhkan Cinta kepada Sang KekasihMendulang Pahala di Bulan Sabar

    Oke Fine Kita Putus...!Rahim Laboratorium Ajaib

    Fa Aina Tadzhabun Maka Kemana Kamu akan Pergi

  • Edisi:5 Vol.12

    ROSAILUKUM

    Akhi al-Qoori.rubrik ini kami siapkan untuk antum semua para pembaca yang budiman, sebagai ruang untuk menyampaikan kritik, saran, usul, komentar yang membangun demi kelangsungan majalah al binaa tercinta dan untuk menjadikan majalah lebih baik. Silakan kirim kritik, saran dan komentar antum melalui email: [email protected] atau sms ke: 081398176123 / 085285107991 dengan mencantumkan nama dan identitas diri antum.

    Assalamualaikum.selamat atas terbitnya majalah Al Binaa, apalagi ana suka dengan judul Valentine Day, isi dalam judul itu bagus dan bisa di pahami. Sukses aja buat majalah Al Binaa berikutnya.@Ida Puti Handayani - Karawang SelatanRed:Waalaikumussalam, marhaban dan ahlan wa sahlan dengan ukhti Ida. Senang kami bisa menyapa ukhti yang telah bergabung di majalah Al Binaa ini. Syukron atas penilaiannya, semoga Allah memberikan istiqomah dan keikhslasan kepada tim redaksi untuk selalu menyajikan yang lebih baik. Amin.

    Assalamualaikummohon maaf, pada beberapa edisi terakhir saya tidak menjumpai rubrik tafsir. Usul saja kalau rubriK tafsir di munculkan lagi dengan tema-tema kekinian. Terima kasih, semoga terus maju. @ Ibnu Abdillah BekasiRed:Waalaikumussalam, selamat datang akhi Ibnu Abdillah. Semoga harapan antum bisa terwujud pada edisi-edisi berikutnya.

    Alhamdulillah kami sudah membaca empat edisi majalah Al Binaa, cukup bagus. Mungkin bisa ditambah rubrik info dunia Islam sehingga kita bisa mendapatkan info yang benar dari media Islam bukan media sekuler. @ Wahyoe Cikarang BaruRed:Alhamdulillah, semoga majalah Al Binaa menjadi bagian dari media dakwah sunnah dan menjadi lentera di antara lentera-lentera lain yang sudah ada. Untuk rubrik info dunia Islam memang kami tidak muat, karena kami merasa sudah ada media-media Islam baik online atau cetak yang lebih kredibel untuk mengulas masalah tersebut dan mereka sudah fokus disana.

  • 3 Edisi:5 Vol.1

    DAFTAR ISIEdisi ke-4 vol 1

    [email protected]

    Redaksi Majalah Albinaa

    Redaksi Majalah Albinaa

    TIPS KESEHATAN 51TIPS MENJAGA KESEHATAN SELAMA PUASA RAMADHAN

    BEDAH MAJALAH 48MENGEKSPOS KARANGAN EKSPOSISIPADA MAJALAH AL UMM EDISI 12/ VOL. II

    66INFO MAHAD- DUBES ARAB SAUDI HADIRI ACARA PENGUKUHAN WISUDA ANGKATAN VI SMA ALBINAA

    72

    81

    REPORTASE SANTRI

    MIMBAR SANTRI

    USBU TSAQOFY WONDERFUL INDONESIA

    PENERUS NEGERI DAN ASINGKAH AKU

    KISAH MEREKA 78AL BINAA, SEBUAH REFLEKSI

    FOR SYABAB 54Al Binaa, Sebuah Refleksi

    TSAQOFAH 58MEREGUK KEMENANGAN DI BULAN RAMADHAN

    AQIDAH

    TAFSIR

    PENDIDIKAN

    FATAWA

    HADITS

    4

    8

    SIRAH

    TELADAN SALAF

    38

    44

    13

    16

    24

    SAINS 31

    RAMADHAN BULAN DOA

    PERINTAH PUASA DALAM AL QURAN

    FATWA-FATWA SEPUTAR BULAN RAMADHAN

    MENDULANG PAHALA DI BULAN SABAR

    RAHIM LABORATORIUM AJAIB

    PERANG BADR

    POTRET SIFAT PENDIDIK YANG SUKSES

    TIPS MENJAGA KESEHATAN SELAMA PUASA RAMADHAN

  • AQIDAH

    Edisi:5 Vol.14 Edisi:5 Vol.14

    Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah n, amma badu: Saudaraku yang dirahmati Allah. Allah l berfirman di dalam Kitab-Nya:

    )(

    Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan

    hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqoroh: 186) Allah l menyebutkan ayat diatas ditengah-tengah ayat yang berbicara tentang shaum (puasa). Ada pesan dan rahasia yang Allah ingin sampaikan kepada kita melalui ayat tersebut, yaitu bulan Ramadhan adalah bulan doa. Doa dalam Islam perkaranya sangat agung, kedudukannya tinggi dan manfaatnya pun sangat besar. Lantaran dalam doa terkandung tauhidullah dan pengesaan ibadah hanya kepada Allah semata yang ini merupakan prinsip agama. Pada bulan Ramadhan, Allah l memberikan kesempatan yang luas agar para hamba bertaqorrub kepada-Nya dengan segala jenis

    Oleh: Abu Usaid Al Banyumasi

    RamadhanBulan Doa

  • AQIDAH

    5 Edisi:5 Vol.1

    Doa adalah ibadah, Nabi bersabda; Doa adalah ibadah (HR. At Tirmidzi, dishohihkan oleh Al Albani) Doa menyelamatkan kita dari sifat sombong, Allah berfirman (artinya); Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina" (QS. Ghoofir: 60) Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah. Dari Abu Hurairah aberkata bahwasanya n bersabda :"Artinya : Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa". (HR. At Timidzi, Ibnu Majah) Doa menjadi sebab untuk menolak murka Allah l. Nabi bersabda;(Artinya): Barangsiapa yang tidak memohon kepada Allah, Ia akan murka kepadanya (HR. Ahmad dan At Tirmidzi) Doa merupakan sebab dilapangkannya dada, dilepaskan dari kegundahan, dihilangkannya kegalauan serta dimudahkannya urusan. Doa menjadi indikasi dan bukti tawakkal kepada Allah. Dimana hakikat tawakkal adalah

    RamadhanBulan Doa

    ibadah, utamanya adalah doa. Hal itu dikarenakan tempat-tempat dan waktu berdoa serta kemungkinan besar dikabulkannya doa banyak terdapat pada bulan tersebut. Tidak heran kalau kemudian Allah menyuruh kaum mukminin memperbanyak doa padanya. Saudaraku pembaca yang budiman Hakikat doa adalah memperlihatkan kefakiran kepada Allah, berlepas dari segala daya dan kekuatan kecuali dari Allah. Sehingga dalam doa terdapat sifat ubudiyah dan perasaan rendah bagi manusia, disamping doa adalah pujian bagi Allah atas kemurahan dan kedermawanan-Nya.Mengapa kita berdoa kepada Allah? Doa memiliki keutamaan yang banyak, itu semua menjadi penyebab dan pendorong kita untuk selalu berdoa terlebih di bulan Ramadhan, di antaranya: Doa adalah ketaatan kepada Allah dan menjalankan perintah Allah seperti dalam firman-Nya:

    Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (QS. Ghoofir: 60)

  • Edisi:5 Vol.16

    AQIDAH

    bersandarnya hati kepada Allah disertai dengan melakukan sebab-sebab yang diperbolehkan. Dan makna tawakkal ini sangat terlihat jelas disaat berdoa, karena orang yang berdoa memohon pertolongan kepada Allah serta menyerahkan urusannya kepada Allah semata. Doa menyelamatkan jiwa dari sifat ajz (tidak berdaya), Nabi n bersabda:(Artinya): Orang yang paling tidak berdaya adalah orang yang tidak berdaya untuk berdoa, dan orang yang paling bakhil adalah orang yang bakhil dengan salam (HR. Ibnu Hibban).

    Muslim Yang Cerdas berdoa kepada AllahSaudaraku pembaca yang budiman. Seorang muslim yang cerdas tentu tidak akan menyia-nyiakan apa yang menjadi janji Allah dalam surat Al Baqoroh: 186 (artinya); Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.Seorang muslim yang cerdas akan memahami betapa Allah l sangat dekat dengan hamba-Nya, dan Allah sendiri yang

    meminta kepada hamba-Nya untuk selalu memohon dan berdoa serta menjanjikan akan mengabulkannya. Seorang muslim yang cerdas akan termotivasi sehingga tidak ada satu waktu, tempat dan kesempatan-pun kecuali ia selalu akan berdoa dan bermohon hanya kepada Allah l semata yang telah menjanjikan akan mengabulkan permintaannya terlebih di bulan Ramadhan yang mulia. Bagi seorang muslim yang cerdas, berdoa pada bulan Ramadhan berbeda nilainya dengan berdoa pada bulan yang lainnya. Karena pada bulan tersebut terkumpul antara syaroful ibadah (kemuliaan ibadah) yaitu doa dengan syarof wakti (kemuliaan waktu) yaitu bulan Ramadhan. Saudaraku pembaca yang budiman. Janganlah anda dan kita semua menjadi orang-orang yang dikatakan bodoh dan sesat oleh Allah l, lantaran meminta-minta dan berdoa kepada makhluk siapapun ia. Itu semua karena semua makhluk adalah lemah, tidak memiliki manfaat dan madlorot, tidak dapat mengabulkan apa yang menjadi permintaan orang yang meminta

  • 7 Edisi:5 Vol.1

    AQIDAH

    kepadanya. Apatah lagi kalau yang dimintai doa dan permohonan adalah makhluk-makhluk mati seperti penghuni kubur, pohon besar, batu besar, patung-patung. Jelas perbuatan ini adalah kebodohan dan kesesatan yang nyata.Saudaraku yang budiman. Mari perhatikan ayat-ayat berikut, bagaimana Allah mencela orang-orang yang menyombongkan diri sehingga tidak mau meminta kepada Allah yang Mahakaya dan Mahapemurah, tetapi justeru meminta kepada makhluk-makhluk yang lemah. Allah berfirman;

    Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? (QS. Al Ahqoof: 5) Allah juga berfirman;

    )(

    )(

    Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh yang Maha Mengetahui (QS. Faathir: 13-14) Saudaraku pembaca yang budiman. Di bulan Ramadhan yang mulia ini, marilah kita perbanyak permohonan dan doa kepada Allah yang Mahakaya, saat berbuka, sepertiga malam terakhir, diwaktu sahur, antara adzan dan iqomah terlebih kalau kita berjumpa dengan malam lailatul qodar . Ingat bahwa Allah itu dekat bahkan lebih dekat kepada kita daripada urat nadi kita sendiri. Wallahu taala alam.Sumber:Al Quranul Karimhttp://www.saaid.net/mktarat/ramadan/114.htm

  • TAFSIR

    Edisi:5 Vol.18

    Imam Ath Thabari menyatakan bahwa maksud ayat ini adalah Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, membenarkan keduanya dan mengikrarkan keimanan kepada keduanya. Sedangkan Al Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini, Firman Allah l ini ditujukan kepada orang-orang yang beriman dari umat manusia dan ini merupakan perintah untuk melaksanakan ibadah puasa.Dari ayat ini kita melihat dengan jelas adanya kaitan antara puasa dengan keimanan seseorang. Allah l memerintahkan puasa kepada orang-orang yang memiliki iman,

    dengan demikian Allah l pun hanya menerima puasa dari jiwa-jiwa yang terdapat iman di dalamnya. Dan puasa juga merupakan tanda kesempurnaan keimanan seseorang.Dalam ayat ini juga terkandung beberapa hal: Puasa termasuk syari'at yang di perintahkan karena maslahatnya yang begitu besar bagi manusia. Mendorong umat ini agar semangat melakukannya, yakni hendaknya mereka berlomba-lomba dengan generasi sebelum mereka dalam menyempurnakan amalan dan bersegera kepada hal yang baik.

    PERINTAH PUASA DALAM AL QURAN

    Oleh: Sofyan Toha, S.Si.

    Allah berfirman dalam Al Quran surat Al Baqarah Ayat 183

    Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu

    agar kamu bertakwa ( QS. Al Baqoroh : 183)

  • TAFSIR

    9 Edisi:5 Vol.1

    Puasa bukanlah hal yang berat yang hanya dibebankan kepada kita. Hukum Puasa adalah WajibDalam ayat disebutkan :

    Telah diwajibkan atas kamu berpuasa Imam Al Qurthubi menafsirkan ayat ini: Sebagaimana Allah l telah menyebutkan wajibnya qishash dan wasiat kepada orang-orang yang mukallaf pada ayat sebelumnya, Allah l juga menyebutkan kewajiban puasa dan mewajibkannya kepada mereka. Tidak ada perselisihan pendapat mengenai wajibnya.

    Sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian Imam Al Alusi dalam tafsirnya menjelaskan, Yang dimaksud dengan orang-orang sebelum kalian adalah para Nabi sejak masa Nabi Adam p sampai sekarang, sebagaimana keumuman yang ditunjukkan dengan adanya isim maushul. Menurut Ibnu Abbas dan Mujahid, yang dimaksud di sini adalah Ahlul Kitab. Menurut Al Hasan, As Suddi, dan As Syabi yang dimaksud adalah kaum Nasrani.

    Tujuan Puasa untuk Menjadi Orang Bertakwa

    Agar kalian bertaqwa Imam At Thabari menafsirkan ayat ini, Maksudnya adalah agar kalian bertakwa (menjauhkan diri) dari makan, minum dan berjima dengan wanita ketika puasa. Imam Al Baghawi memperluas tafsiran tersebut dengan penjelasannya, Maksudnya, mudah-mudahan kalian bertakwa karena sebab puasa. Karena puasa adalah wasilah menuju takwa. Sebab puasa dapat menundukkan nafsu dan mengalahkan syahwat. Sebagian ahli tafsir juga menyatakan, maksudnya: agar kalian waspada terhadap syahwat yang muncul dari makanan, minuman dan jima. Jika kita kaji lebih dalam lagi ayat di atas menerangkan bahwa puasa merupakan sebab terbesar untuk memperoleh ketakwaan. Puasa merupakan tameng bagi seseorang dari perbuatan maksiat, karena ia dapat melemahkan syahwat yang menjadi sumber maksiat. Di dalam puasa terkandung nilai-nilai ketakwaan, di antaranya: Di dalam puasa seseorang meninggalkan hal-hal yang disukainya seperti makan, minum dan berjima'. Jika seseorang

  • Edisi:5 Vol.110

    TAFSIR

    mampu meninggalkan hal-hal yang disukainya, nantinya ketika dihadapkan perbuatan maksiat yang disukai hawa nafsunya, maka ia mampu menahan dirinya sebagaimana ia mampu menahan dirinya dari makan, minum dan berjima'. Dengan begitu ia dapat bertakwa kepada Allah l dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Orang yang berpuasa melatih dirinya agar merasa diawasi Allah l. Ketika puasa, ia meninggalkan apa yang diinginkan oleh hawa nafsunya padahal ia mampu karena mengetahui bahwa dirinya diawasi Allah l Puasa mempersempit ruang gerak setan, di mana ia berjalan melewati tempat peredaran darah. Orang yang berpuasa biasanya banyak menjalankan keta'atan dan maksiatnya berkurang. Hal ini termasuk nilai-nilai ketakwaan. Orang yang kaya ketika merasakan pedihnya rasa lapar, membuat dirinya merasakan derita orang-orang fakir dan miskin. Hal ini akan membuatnya ingin bersedekah karena telah merasakan derita orang-orang fakir dan miskin. Sikap seperti ini juga merupakan nilai ketaqwaan. Berapa lama wajib berpuasa?

    Lama wajib berpuasa adalah satu bulan ramadhan sebagaimana disebutkan dalam firman Allah :

    Artinya, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al Baqoroh : 184)Maksud dari beberapa hari yang tertentu adalah bulan ramadhan sebagaimana di jelaskan dalam ayat berikutnya yaitu Surat Al baqoroh ayat 185. Keringanan dalam berpuasaDalam ayat tersebut juga dijelaskan orang orang yang mendapat

  • 11 Edisi:5 Vol.1 11 Edisi:5 Vol.1

    TAFSIR

    keringan dalam berpuasa seprti orang yang sakit, orang yang sedang dalam perjalanan dengan syarat setelah sembuh dari sakitnya atau setelah selesai perjalanannya maka ia mengganti puasanya sebanyak hari yang ditinggalkannya. Dan bagi orang yang memang betul betul tidak kuat lagi berpuasa maka boleh tidak berpuasa dan di wajibkan membayar fidyah yaitu memberi makan seorang miskin dan jika memberi makan kepada lebih dari satu orang miskin untuk satu harinya maka itu lebih baik. Faedah dari ayat di atas ada yang berpendapat bahwa pada permulaan diwajibkan puasa, sedangkan sebelumnya para sahabat belum terbiasa melakukan puasa sehingga terasa berat oleh mereka Allah lmemerintahkan secara bertahap. Dia memberikan pilihan kepada mereka yang mampu berpuasa untuk melakukan salah satu dari kedua perkara ini; berpuasa atau membayar fidyah. Namun berpuasa tetap lebih utama. Setelah itu, Allah l menjadikan puasa mesti dilakukan bagi mereka yang mampu (yakni mampu, sehat dan hadir pada bulan itu di negeri tempat tinggalnya) dengan firman-Nya " barang

    siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah", Ibnu Abbas berkata, "Kecuali wanita yang hamil dan menyusui, jika keduanya mengkhawatirkan keadaan anaknya, maka ayat ini tetap berlaku tidak dihapus hukumnya bagi mereka berdua."

    Bulan Puasa Bulan Diturunkan AlQuranAlloh berfirman :

    Artinya : (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan

  • Edisi:5 Vol.112

    TAFSIR

    Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. ( QS. Al Baqoroh : 185 ) Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan, "(Dalam ayat ini) Allah l memuji bulan puasa yaitu bulan Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al Quran dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi alaihimus salam.Al Quran diturunkan di bulan Ramadhan sebagaimana dijelaskan dalam ayat tersebut; untuk itu selayaknya kita memanfaatkan bulan ramadhan untuk banyak membaca Al Quran, Ayat ini juga menunjukkan bahwa semua perintah Allah kepada hamba-hamba-Nya pada asalnya

    adalah mudah. Oleh karena itu, ketika ada beberapa hal yang menjadikannya berat, maka Allah l mengadakan bentuk kemudahan lainnya, bisa berupa pengguguran kewajiban (misalnya gugurnya kewajiban hajji bagi yang tidak mampu) atau meringankan dengan berbagai bentuk peringanan (misalnya ketika shalat, jika tidak sanggup sambil berdiri, bisa dilakukan sambil duduk dsb). Ayat ini juga ada perintah mengagungkan Alloh, Dengan bertakbir pada hari Idul Fithri. Sebagain ulama ada yang berdalil dengan ayat ini, bahwa takbir 'Ied dimulai dari sejak melihat hilal Syawwal sampai selesai khutbah 'Ied. Juga anjuran bersyukur Yakni terhadap nikmat hidayah, taufiq dan kemudahan-Nya yang diberikan kepada kita. Referensi :1. Al Quranul Karim2. Tafsir Kariimirohman fii Kalamil manan3. Jami Al Bayan Fii Tawiil Al Quran, 3/4094. Tafsir Quran Al Azhim Libni Katsir, 1/4975. Al Jami Li Ahkam Al Quran, 2/2726. Maalim At Tanziil, 1/1967 .Maktabah syamilah8. http://www.tafsir.web.id

  • 13 Edisi:5 Vol.1

    FATAWA

    Pertanyaan: Dalam buku Dhiya al Lami ada materi khusus tentang bulan Ramadhan dan hal-hal lain seputar puasa, di antaranya terdapat

    ungkapan (dan tidak juga membatalkan puasa jika seseorang muntah tidak sengaja atau mengobati mata atau telinganya dengan obat tetes). Bagaimana

    pendapat Anda tentang hal tersebut?Jawaban: Apa yang dikatakannya, bahwa menetesi mata atau telinga untuk mengobatinya tidak merusak puasanya, adalah pendapat yang benar,

    karena yang demikian itu tidak disebut makan atau minum menurut kebiasaan umum dan menurut pengertian syariat, karena tetesan tersebut masuknya tidak melalui saluran makan dan minum. Kendati demikian, menunda penetesan itu hingga malam hari adalah lebih selamat sebagai

    langkah keluar dari perbedaan pendapat.Demikian juga orang muntah tanpa disengaja tidak merusak puasanya,

    karena Allah ktidak membebani seseorang kecuali sesuai kemampuannya, sementara syariat pun berdasarkan pada prinsip meniadakan kesempitan.

    Hal ini berdasarkan firman Allah kyang artinya; dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Al Hajj:78) dan ayat-ayat lainnya, serta sabda Nabi n: Barangsiapa yang

    muntah tanpa disengaja, maka dia tidak wajib mengqodho (puasanya), dan barangsiapa yang sengaja muntah maka ia wajib qadha. (HR. Abu Dawud).

    )Syaikh Ibnu Utsaimin, Fatwa-Fatwa Terkini 1(

    Obat Tetes Mata Tidak Merusak Puasa

    Menggunakan Pasta Gigi Saat Berpuasa

    Pertanyaan: Apa hukumnya menggunakan pasta gigi di siang bulan Ramadhan bagi yang sedang berpuasa?

    Jawaban: Tidak apa-apa menggunakan pasta gigi bagi yang berpuasa jika tidak sampai ke lambungnya, tapi lebih baik tidak menggunakannya karena pasta gigi itu mengandung zat-zat yang kuat yang bisa sampai ke lambung tanpa dirasakan oleh penggunanya. Karena itulah Nabi n berkata kepada al Qaith bin Shabrah, Dan

    mantapkanlah (hiruplah dalam-dalam) saat istinsyaq (membersihkan hidung dengan menghirup air) kecuali jika engkau sedang berpuasa. (HR. Abu Daud).

    Maka yang lebih utama bagi yang sedang berpuasa adalah tidak menggunakannya. Masalahnya cukup fleksibel, jika mau menundanya hingga saat berpuasa, berarti telah

    menghindari hal-hal yang dikhawatirkan dapat merusak puasa.)Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 1,(

  • Edisi:5 Vol.114

    FATAWA

    Jawaban: Suntikan pengobatan ada dua macam: pertama, suntikan infus, dengan suntikan ini bisa mencukupi kebutuhan makan dan minum, maka suntikan ini termasuk yang membatalkan, karena jika ada hal yang

    tercakup dalam makna nash-nash syariat, maka dihukumi sama sesuai nash tersebut. Adapun jenis yang kedua adalah suntikan yang tidak

    mewakili makan dan minum. Jenis suntikan ini tidak tercakup dalam konteks lafazh maupun makna. Jadi suntikan jenis ini bukan makan dan

    minum, juga bukan berarti seperti makan dan minum. Maka hukum asalnya adalah puasanya sah sampai ada dalil syari yang menetapkan

    bahwa hal itu membatalkannya.)Syaikh Ibnu Utsaimin, Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 1,(

    Pertanyaan: Apakah suntikan pengobatan di siang hari Bulan Ramadhan mempengaruhi puasa?

    Suntikan di Siang Hari Ramadhan

    Qodho Puasa Ramadhan

    Pertanyaan: Orang yang melewatkan sebagian hari-hari Ramadhan (tanpa berpuasa) karena uzur, apakah ia harus mengqodhonya berturut-turut

    atau boleh tidak berturut-turut?Jawaban: Yang benar adalah dibolehkan dengan cara tidak berturut-turut, karena ayat mengenai ini tidak menyebutkan harus berturut-turut, tapi Allah lmenyebutkan secara umum, sehingga hal ini menunjukkan bolehnya

    mengqodhonya dengan cara tidak berturut-turut.Namun yang utama adalah mengqodhonya secara beruturut-turut, karena memang

    seperti itulah puasa yang diqodhonya itu, yaitu hari-hari yang dilewatinya itu berturut-turut maka qodhonya pun berturut-turut pula.

    )Syaikh Jibrin, Fatwa-Fatwa Terkini 1(Pertanyaan: Apa akibatnya orang yang menunda qodho puasa Ramadhan

    hingga datang Ramadhan berikutnya?Jawaban: Jika karena alasan yang dibenarkan syariat, seperti sakit selama sebelas bulan di atas tempat tidur, maka ia tidak berkewajiban qodho, tapi jika

    karena menunda-nunda dan meremehkan padahal ia mampu mengqodho maka ia wajib mengqodho dan memberi makan seorang miskin untuk setiap hari yang

    ditinggalkannya sebagai penebus penundaan.)Fatwa Syaikh Jibrin, Fatwa-Fatwa Terkini 1(

  • 15 Edisi:5 Vol.1

    Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insyaa Allah.

    DOABERBUKA PUASA

    (HR. Abu Daud 2357, Ad-Daruquthni dalam sunannya 2279, Al-Bazzar dalam Al-Musnad 5395, dan Al-Baihaqi

    dalam As-Shugra 1390. Hadis ini dinilai hasan oleh Al-Albani).

  • Edisi:5 Vol.116

    Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda, Allah berfirman, "Seluruh amal manusia adalah untuknya kecuali puasa, karena puasa itu adalah untuk Ku dan Akulah yang langsung akan membalasnya. Puasa itu adalah perisai. Maka jika seorang dari kalian tengah berpuasa, janganlah ia berkata-kata kotor dan berlaku tidak terpuji. Dan jika ada seorang yang mencela atau mengajaknya bertengkar, maka hendaklah ia berkata kepada orang itu, 'Sesungguhnya saya tengah berpuasa'. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang tengah berpuasa adalah lebih baik di sisi Allah daripada bau minyak

    kesturi. Bagi seorang yang berpuasa ada dua kegembiraan yang akan didapatkannya; kegembiraan tatkala berbuka puasa dan kegembiraan ketika berjumpa Allah dengan amalan puasa yang dibawanya''. (HR. Bukhari)Taqdim Tidak terasa, hari demi hari terus bergulir seiring dengan perjalanan zaman. Dan kini, kita pun telah diantar hingga ke penghujung bulan Sya'ban. Sebentar lagi, kita kan memasuki gerbang Ramadhan yang menjanjikan setumpuk harapan bagi mereka yang merindukannya.Bagi mereka yang merindukannya: Bulan Ramadhan adalah bulan evaluasi diri, sejauh mana keberhasilannya dalam melakukan

    Bulan Sabar Mendulang Pahala di

    (580 /4 , )

    Oleh: Muhammad Irfan Zain. Lc

    HADITS

  • HADIST

    17 Edisi:5 Vol.1

    amalan shaleh pada 11 bulan sebelumnya. Bulan Ramadhan adalah sarana untuk kembali me-refresh dan membekali diri dengan iman dan takwa agar kembali bisa melangkah dan berjuang melawan segala tantangan hidup pada 11 bulan setelahnya. Bulan Ramadhan adalah sarana untuk melebur dosa dan mendulang pahala serta rahmat dan karunia-Nya. Bulan Ramadhan adalah kesempatan bagi setiap kita untuk mengkapling sebuah tempat di dalam surga dan meraih pembebasan dari pedihnya siksa neraka.Rasulullah n bersabda;

    Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, telah datang menaungi kalian. Allah l wajibkan bagi kalian berpuasa di bulan tersebut. Pada bulan itu, pintu-pintu langit dibuka; ditutup pintu-pintu neraka; dan para pembesar syaithan-pun dibelenggu. (HR. an Nasaai, [4/129])

    Sesungguhnya Allah l-di bulan

    Ramadhan- mempunyai orang-orang yang akan Ia bebaskan dari api neraka pada setiap siang dan malam hari. Pada bulan itu, setiap muslim memiliki doa yang akan dijawab pada setiap siang dan malam hari. (HR. Ahmad, [12/420])

    Barangsiapa berpuasa Ramadhan, dengan segenap iman dan harapan; niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari, [1/42])

    Sangat Istimewa Ibadah yang sangat istimewa, sungguh pantas gelar ini disematkan kepada 'puasa'. Betapa tidak, sedangkan Allah telah mengkhususkannya sebagai ibadah yang diperuntukkan buat-Nya, sementara pada hakikatnya- ibadah yang lain pun demikian, wajib hanya- diperuntukkan kepada Allahl. Dalam kutipan hadits Qudsi yang tengah dalam pembahasan, Allah berfirman;

    Segala amalan anak cucu Adam adalah untuknya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu adalah

  • Edisi:5 Vol.118

    HADITS

    untuk-Ku dan Akulah yang akan langsung membalasnya. Dikhususkannya penisbahan ibadah ini kepada Allah l, setidaknya memiliki dua sebab, yaitu 1) Jenis ibadah ini menuntut seseorang untuk meninggalkan perkara-perkara mubah yang sangat disenanginya, hal mana menunjukkan kesungguhan yang besar dari orang tersebut dalam beribadah kepada Allah; 2) Sangat kecil potensi riya dan sumah dari jenis ibadah ini, hal ini sangat memungkinkan bagi seseorang untuk membatalkan puasanya di tempat yang tidak diketahui manusia, sedang ia menampakkan dihadapan mereka bahwa ia tengah berpuasa. Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsi

    Sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan langsung membalasnya. Ia tinggalkan makanan, minuman dan syahwatnya semata untuk-

    Ku. Disebutkan dalam sebuah hadits mursal, Rasulullah n bersabda;

    ''Puasa itu adalah jenis ibadah yang tidak akan dikotori oleh riya. Allah berfirman, ''Puasa itu adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan langsung membalasnya. Ia tinggalkan makanan, minuman dan syahwatnya semata untuk-Ku.(Syu'abul imaan, [3/299]).Pahala yang Tiada Terhingga Keistimewaan ibadah puasa ini menjadi lebih spesial, ketika Ia berfirman dalam hadits Qudsi di awal bahasan;

    Dan Akulah yang akan langsung membalasnya.''. Dipahami dari hadits qudsi ini bahwa pahala yang akan diberikan Allah kepada orang-orang yang berpuasa tidaklah akan dapat dihinggakan oleh siapapun, melainkan oleh Allah sendiri-Nya. Hal ini tentu berbeda dengan pahala yang akan didapatkan oleh seorang dari jenis ibadah lain yang dilakukannya. Rasulullah n bersabda, Allah berfirman;

    'Minta tolonglah kalian dengan sabar dan

    shalat''(Al Quran, surah al Baqarah, ayat 45 )

  • AQIDAHAQIDAH

    19 Edisi:5 Vol.1

    HADIST

    ''Apabila hamba Ku telah berkeinginan untuk melakukan sebuah kebaikan dan ia tidak jadi melaksanakannya, maka Aku akan mencatat satu kebaikan untuknya. Dan bila ia melaksanakannya, maka Aku akan menuliskan 10 hingga 700 kali lipat kebaikan untuknya"(HR. Muslim, [1/ 82])

    Puasa dan Sabar Dalam Al Quran, Allah wasiatkan kepada orang-orang beriman untuk senantiasa memperbanyak dua hal yang dapat menolong mereka dalam menyelesaikan segala masalah. Allah berfirman;

    ]45 :[ } {

    ''Minta tolonglah kalian dengan sabar dan shalat''(Al Quran, surah al Baqarah, ayat 45 ) Satu diantara penafsiran sabar dalam ayat ini adalah puasa, sebagaimana yang disampaikan oleh Mujahid v. (http://islamselect.net/mat/91685)Olehnya, disebutkan dalam hadits yang disampaikan oleh Abu

    Hurairah z, Rasulullah n bersabda;

    ''Berpuasa pada bulan sabar (Ramadhan) dan pada tiga hari setiap bulan setara dengan berpuasa sepanjang masa.'' (Sya'abu al Iman, [3/ 290]) Dipahami dari beberapa keterangan ini bahwa puasa dan sabar adalah dua hal yang memiliki korelasi yang sangat kuat. Wujud kongkrit dari sabar itu tergambar secara jelas pada puasa;*) Ketika berpuasa seorang ditempa untuk dapat sabar dalam mengendalikan diri dari hal yang mubah dilakukannya pada hari-hari yang lain (tidak makan, tidak minum dan tidak berhubungan dengan pasangan)*) Ketika berpuasa seorang dilatih untuk sabar dalam mengendalikan lisan dan perilaku. Bahkan jika ada yang memprovokasinya, hendaknya ia sabar dan tidak terpancing untuk membalasnya. Rasulullah n bersabda dalam hadits qudsi yang tengah dalam pembahasan;

  • HADITS

    Edisi:5 Vol.120

    ''Maka jika kalian tengah berpuasa, janganlah ia berkata-kata kotor dan berlaku tidak terpuji. Dan jika ada seorang yang mencela atau mengajaknya bertengkar, maka hendaklah ia berkata kepada orang itu, ''Sesungguhnya saya tengah berpuasa''. Rasulullah n bersabda;

    Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan yang tercela, niscaya Allah l tidaklah butuh terhadap puasa yang dilakukannya'' (HR. Bukhari, (4/578))

    *) Ketika berpuasa seorang dilatih untuk sabar dalam melakukan ketaatan, sabar dalam meninggalkan maksiat dan sabar dalam menjalani segala ketentuan Allah. Maka karena menyeluruhnya cakupan nilai kesabaran yang terkandung dalam puasa, Rasulullah n pun menamai bulan Ramadhan (bulan puasa) dengan sebutan 'bulan sabar', yang ganjarannya sebagaimana firman Nya;

    } {]10 :[

    ''Orang-orang sabar itu akan diberi pahala yang tiada terhingga'' (Al Quran, surah az Zumaar, ayat 10) Allah berfirman dalam hadits Qudsi yang telah disampaikan diawal;

    ''Seluruh amal manusia adalah untuknya kecuali puasa, karena puasa itu adalah untuk Ku dan Akulah yang langsung akan membalasnya''

    Puasa Adalah Perisai Dalam hadits Qudsi yang telah dibawakan di awal bahasan, Rasulullah n bersabda;

    ''Puasa itu adalah perisai''*) Perisai yang akan melindungi seorang dari berbagai tindakan yang dapat mendatangkan kemurkaan Allah. Olehnya, puasa adalah terapi efektif dan sehat untuk mengatasi gejolak nafsu bagi mereka yang belum mampu untuk menikah. Rasulullah n bersabda;

  • HADIST

    21 Edisi:5 Vol.1

    ''Wahai sekalian pemuda, barangsiapa diantara kalian yang telah sanggup menikah, maka hendaklah ia segera menikah. Dan barangsiapa yang belum sanggup, maka hendaknya ia berpuasa; karena puasa itu adalah obat baginya'' (HR. Bukhari, [12/ 537])*) Perisai yang akan melindungi seorang dari panasnya api neraka.Rasulullah n bersabda;

    ''Puasa itu adalah perisai yang akan digunakan oleh seorang hamba untuk melindunginya dari api neraka'' (HR. Ahmad, (23/ 411)) . Rasulullah n bersabda;

    ''Barangsiapa berpuasa sehari di jalan Allah, niscaya pada hari itu Ia akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh perjalanan 70 tahun''(HR. Ibnu Majah, (1/ 547)).

    Tanda Yang Berharga Tanda yang membekas dari seorang mukmin karena ibadah yang dilakukannya adalah sesuatu yang sangat berharga di sisi Allah. Rasulullah n bersabda;

    :

    ''Tiga jenis mata yang tidak akan menyaksikan pedihnya api neraka adalah mata yang tidak tidur karena berjaga dalam jihad, mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang tertunduk dan berpaling dari perkara-perkara haram''.(HR. Thabraani, (14/ 351)) Bila saja tanda yang nampak pada mata seorang sebagai akibat dari ibadah yang dilakukannya (bekas linangan air mata atau bekas dari seringnya orang itu tidak tidur di malam hari) adalah sangat berharga disisi Allah, bahkan meski tidak indah dalam pandangan manusia. Maka demikianlah bau mulut yang berasal dari lambung seorang yang tengah berpuasa, meski tidak baik menurut indra manusia, namun di sisi Allah bau tersebut adalah lebih harum dari wangi kesturi. Rasulullah n bersabda dalam hadits Qudsi yang telah dibawakan di awal;

    ''Puasa itu adalah perisai yang akan digunakan oleh

    seorang hamba untuk melindunginya dari api

    neraka'' (HR. Ahmad, (23/ 411))

  • HADITS

    Edisi:5 Vol.122

    ''Sungguh bau mulut orang yang tengah berpuasa adalah lebih baik di sisi Allah daripada bau minyak kesturi''.

    Surprise ''Al jazaa' min jinsil 'amal'' (balasan yang diterima berbanding lurus dengan kualitas pekerjaan). Demikianlah kaidah umum dalam interaksi keseharian ini, pun sama diterapkan dalam perkara-perkara ibadah. Tentang balasan bagi mereka yang telah menunaikan ibadah puasa secara benar, Rasulullah n bersabda dalam hadits Qudsi yang tengah dibahas;

    ''Bagi seorang yang berpuasa ada dua kegembiraan yang akan didapatkannya; kegembiraan tatkala berbuka puasa dan kegembiraan ketika berjumpa Allah dengan amalan puasa yang dibawanya''. Surprise yang disebutkan dalam hadits ini, selain sebagai

    pemberi motivasi bagi seorang mukmin untuk bersungguh-sungguh dalam menjalani ibadah ini; juga sebagai pembelajaran bagi mereka untuk senantiasa menghiasi lisannya dengan kata-kata yang baik dan dapat membangkitkan semangat. Terlebih bagi mereka yang

    dijadikan sebagai panutan dan ikutan, hendaknya

    mereka lebih mampu untuk mengontrol kata-katanya, dan memilah dari seluruh kata yang

    mungkin ada dalam benaknya kata-kata

    yang sesuai dengan keadaan dan audiens yang

    mendengarnya; karena tidak semua kata adalah baik dan sesuai untuk diungkapkan dalam setiap keadaan. Rasulullah n bersabda;

    ''Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia berkata-kata baik atau diam''.(HR. Bukhari, (15/ 205)).

    ''Kata-kata yang baik adalah sedekah''.(HR. Bukhari, (15/ 213))

  • HADIST

    23 Edisi:5 Vol.1

    Kemampuan untuk mengendalikan kata dan memberi kegembiraan kepada saudara semuslim adalah juga merupakan bagian penting yang hendak diajarkan dari ibadah puasa yang mulia ini.Penutup Bulan Ramadhan adalah bulan mubarak, bertabur berkah. Bulan Ramadhan adalah bulan yang menjanjikan berbagai keutamaan. Pada bulan itu, peluang untuk berbuat baik sangatlah banyak, dan peluang untuk berbuat kejahatan amatlah kecil. Pada bulan itu, Allah menyiapkan pahala yang berlipat ganda bagi orang-orang yang melakukan kebaikan. Sebagaimana ancaman yang berlipatganda pun akan tertuju bagi orang-orang yang masih saja sempat melakukan kejahatan di bulan yang mulia tersebut. Bulan Ramadhan adalah tamu agung. Maka merupakan hal yang sangat wajar bagi seorang yang akan kedatangan tamu agung untuk bergegas mempersiapkan diri menyambut kedatangannya. Demikianlah keadaan orang-orang beriman; rasa rindu untuk kembali berjumpa dengan Ramadhan, -tentu- menjadikan mereka jauh-jauh hari- telah melakukan berbagai persiapan

    untuk menyambut kedatangannya. Pada akhirnya, tiada angan yang diharap melainkan; semoga Allah menyampaikan usia-usia kami ke bulan Ramadhan, dan menjadikan Ramadhan kami lebih berkah daripada Ramadhan-Ramadhan terdahulu. Semoga Allah memberi taufik-Nya kepada seluruh kaum muslimin. Allahumma amin.Maraaji'e1. Al Quran al Kariim2. Al Jaamie Al Musnad As Shahiih, oleh Imam Muhammad bin Ismail Abu Abdillah al Bukhari.3. Al Jaami>u as Shahiih, oleh Abu al Husain Muslim bin Hajjaaj4. Sunan Abi Daud, oleh Imam Sulaiman bin al Asyats Abu Daud as Sajastaani al Azdiy5. Sunan Ibnu Majah, oleh Muhammad bin Yaziid Abu Abdillah6. Sunan an Nasaa>iy, oleh Ahmad bin Syu>aib an Nasaa>iy7. Al Mu>jam al Kabiir, oleh Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub Abu al Qaasim at Thabraaniy8. Syu>abul Iman, oleh Abu Bakr Ahmad bin al Husain al Baihaqi9. Musnad al Imam Ahmad, oleh Ahmad bin Hanbal Abu Abdillah as Syaibaani10. Majaalisu Syahri Ramadhan, oleh Syaikh Muhammad bin Shalih

  • Edisi:5 Vol.124

    Pembaca yang kami cintai, telah disampaikan pada edisi sebelumnya, bahwa diantara faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam mendidik anak adalah adanya peranan pendidik, yaitu pendidik yang memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang dengan sifat tersebut dapat diteladani dan mampu menginspirasi anak didiknya. Pendidik bukan hanya profesi yang disandangkan kepada guru. Namun pendidik yang paling utama adalah orang tua di rumah karena merekalah yang paling pertama menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak-anaknya sebelum yang lain. Oleh karena itu, karakteristik atau sifat-sifat pendidik yang sukses sejatinya

    dimiliki oleh orang tua dan guru sehingga proses pendidikan dapat dilakukan secara optimal. Sifat kesempurnaan manusia memang hanya dimiliki oleh para rasul, namun manusia bisa juga berupaya dengan segala kemampuan yang ada untuk meraih akhlak yang baik dan sifat-sifat yang terpuji. Dibawah ini adalah sifat-sifat yang sebaiknya diupayakan agar dapat dimiliki oleh setiap pendidik dengan harapan semoga dengan memiliki sifat-sifat tersebut menjadi sebab keberhasilan dalam mendidik:

    Sifat yang pertama: Kesabaran Imam Muslim meriwayatkan

    PENDIDIKAN

    POTRETSIFAT PENDIDIKyang SUKSES

    Oleh: Hasyim Nur, S.Pd.

  • PENDIDIKAN

    25 Edisi:5 Vol.1

    hadits dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah n bersabda kepada Asyaj Abdul Qais,

    Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua sifat yang disukai oleh Allah; yaitu ketabahan dan kesabaran. Secara umum sabar adalah keteguhan dan ketepatan hati dalam menghadapi masalah. Sedangkan menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin tSabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari perbuatan maksiat, serta menjaganya dari perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir Allah. Dasar dari ketabahan dan kesabaran adalah ketaatan kepada Allah l, adapun ukuran kualitas ketabahan dan kesabaran pendidik terletak pada ketika mampu melalui ujian dalam memahami kekurangan dan keterbatasan anak baik keterbatasan dalam kecerdasan, akhlak, maupun keterampilan. Tidak semua anak tumbuh dan berkembang sesuai harapan. Ada anak yang terkadang membuat hati tidak nyaman, kesal, jengkel karena apa yang dilakukan tidak sesuai dengan yang dinasihatkan

    bahkan terkadang meremehkan. Namun menghadapi kondisi anak seperti ini bagi pendidik tentu selalu ada upaya untuk menghadirkan kesabaran tidak terbawa emosi, tidak mudah memvonis apalagi dendam, selalu menghadirkan kesejukan dengan berjuang keras mengabaikan kemarahan, karena yakin apa yang dilakukan merupakan risalah yang teramat mulia yang akan mendapatkan balasan disisi Allah subhanahu wataala. Terkadang pendidik dengan maksud yang baik untuk memperbaiki akhlak anak, namun pada saat yang sama justeru melakukan cara-cara yang buruk. Atas dasar itulah, sebaiknya pendidik selalu mengedepankan kesabaran, sabar, dan sabar. Sifat yang kedua: Lemah-lembut )ramah( dan tidak kasar

    Rasulullah n bersabda:Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan suka terhadap sifat lembut dalam segala urusan''. (Muttafaq alaih)

    SIFAT PENDIDIKyang SUKSES

  • PENDIDIKAN

    Edisi:5 Vol.126

    Rasulullah n bersabda:Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan suka terhadap sifat lembut dalam segala urusan''. (Muttafaq alaih) Diriwayatkan bahwa Abu Hurairah a. berkata, kami pernah mengerjakan shalat Isya bersama nabi. Beliau mengerjakan salat, dan ketika beliau sedang sujud, tiba-tiba Hasan dan Husain cucu beliau melompat ke atas punggung beliau. Ketika mengangkat kepala, beliau mengambil keduanya dan meletakkan mereka berdua dengan perlahan. Ketika beliau kembali (sujud) maka keduanya pun kembali (menaiki punggung nabi). Ketika beliau bangkit, beliau meletakkan yang satunya di sebelah kanan dan satunya lagi disebelah kiri. Subhanallah, melalui kisah tersebut, betapa rasulullah n dengan segenap kemuliaannya menyontohkan sifat kelemah-lembutan dalam memperlakukan anak. Lemah-lembut bukan berarti lemah gemulai, karena rasulullah n sangat kuat. Bukan juga plin-plan yang tidak punya pendirian karena justeru rasulullah n sangat kuat pendirian, tetapi lemah lembut adalah berbicara dengan penuh penghormatan penuh kesantunan, bersikap

    dengan bijak, jauh dari tindakan kasar, menempatkan anak sesuai keadaannya, tetapi dia tetap berpegang teguh dengan prinsip. Diriwayatkan juga dari Aisyah d, bahwa nabi n bersabda:Sesungguhnya sikap lembut itu tidak akan tumbuh pada sesuatu kecuali pasti akan meghiasinya, dan tidaklah sifat lemah lembut itu tercabut dari sesuatu melainkan akan membuatnya buruk. (H.R. Muslim) Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari Aisyah d, bahwa Rasulullah n bersabda kepadanya, Wahai Aisyah, bersikap lemah lembutlah, karena Allah itu jika menghendaki kebaikan pada sebuah keluarga, maka Allah menunjukkan mereka kepada sifat lemah-lembut ini. Dalam riwayat lain disebutkan, Jika Allah menghendaki suatu kebaikan pada sebuah keluarga, maka Allah memasukkan sifat lemah lembut ke dalam diri mereka.

    Sifat yang ketiga: Hati yang penyayang Mengarungi samudera kehidupan anak didik dengan menyelami kompleksitas problematika yang mereka alami

  • PENDIDIKAN

    27 Edisi:5 Vol.1

    sangat membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam, dibutuhkan pengertian dan kasih sayang untuk mengurai benang kusut yang terlanjur dipintal oleh zamannya. Sifat penyayang merupakan mata air kehidupan yang dengannya menyirami jiwa yang dahaga. Kasih sayang pendidik adalah buah dari kebenigan jiwa lalu memancar keluar jadilah tutur kata yang menghidupkan hati, jadilah sikap yang menguatkan harapan, jadilah pertautan persaudaraan imaniyah. Dengan kasih sayang, rahmat Allah l akan turun.Rasulullah n bersabda

    Jarir bin Abdillah zberkata bahwa Rasulullh n pernah bersabda, Orang yang tidak menyayangi manusia tidak akan disayangi Allahk(Shahih Muslim no. 2319) Setiap kita butuh rahmat dan kasih sayang Allah l dan kasih sayang Allah akan turun

    manakala kita menyayangi makhluk Allah l. Menyayangi anak didik adalah sebab turunnya kasih sayang Allah l. Jauhnya seseorang dari sifat penyayang terhadap makhluk adalah sebab terbesar terhalangnya dari curahan kasih sayang Allah l. Firman Allhl,

    Sesungguhnya kasih sayang Allah itu dekat dengan orangorang yang berbuat baik. (Al-Araf :56)

    Mereka yang disebut dalam ayat ini

    adalah orang-orang yang berbuat baik dalam beribadah kepada Allah dan berbuat baik kepada hambahamba-Nya. Berbuat baik kepada sesama makhluk adalah pancaran sifat penyanyang seorang hamba terhadap hamba yang lain.Rasulullah n bersabda:

    Orangorang yang penyayang itu akan disayang oleh dzat yang Maha Penyayang. Hendaklah kalian sayangi orang yang berada di bumi, maka kalian akan disayangi oleh Dzat yang di atas

  • PENDIDIKAN

    Edisi:5 Vol.128

    langit. (Sunan Tirmidzi no. 1924 dan Sunan Abu Dawud no. 4290, dan Musnad Ahmad no. 6458).

    Sifat yang keempat: Mengambil yang paling ringan dari dua hal selama hal itu tidak dosaAisyah d Berkata, Rasulullah n tidak pernah diberi dua pilihan, kecuali selalu mengambil yang lebih ringan (mudah) selama tidak merupakan dosa. Beliau adalah orang yang paling jauh dari dosa. Rasulullah n tidak pernah balas dendam atas apa saja untuk dirinya, melainkan bila ada larangan Allah yang dilanggar. Sehingga beliau membalas hal itu semata karena Allah l. (Muttafaq alaih).

    Sifat yang kelima: Lunak dan Fleksibel Yang dimaksud lunak dan fleksibel adalah suatu sifat yang dimiliki oleh pendidik berupa mudah menjalin keakraban, mudah bergaul dengan orang lain tidak jaga image (jaim), tidak

    mudah tersinggung tapi selalu memilih kemudahan (taisir) yang dibolehkan oleh syara. Diriwayatkan, bahwa Ibnu Masud aberkata, Rasulullah n Bersabda:Maukah aku beritahukan tentang orang yang haram bagi neraka, atau neraka haram baginya? Neraka itu haram bagi setiap orang yang mudah dekat dengan orang

    lain, lunak (fleksibel) dan mudah (bergaul).

    (diriwayatkan oleh Tirmidzi, dan dia mengatakan sebagai hadits hasan: lihat silsilah Al Hadits

    As Shahihah: 938). Terkadang

    dengan alasan ingin menjaga

    wibawa sehingga kedekatan dengan anak pun sangat dibatasi. Dari mulai penampilan didesain sedemikian rupa, cara memandang, gerak langkah hingga senyum pun diatur sedemikian apik tiada lain dengan maksud agar kelihatan penuh kewibawaan. Padahal kewibawaan dan keanggunan adalah karunia Allah yang diberikan karena ketaqwaan, keikhlasan, dan kejujuran. Namun dalam hal sifat lunak dan fleksibel ini terkadang pula ada

  • PENDIDIKAN

    29 Edisi:5 Vol.1

    pendidik justeru kebablasan karena terlalu meremehkan. Sehingga muncul pergaulan pendidik dengan anak didik melampaui adab; murid tanpa merasa bersalah memanggil nama guru atau nama orang tua, misalnya Hai Abdullah saya tidak mengerjakan PR yang ditugaskan kemarin? padahal nama Abdullah itu guru kelasnya, anehnya guru atau orang tua membiarkan karena menganggap bagian dari strategi supaya lebih dekat, lebih gaul sehingga anak didik tidak segan untuk menyampaikan permasalahan atau keluhannya.

    Sifat yang keenam: Menjauhi sifat marah Sifat marah merupakan sifat negatif dalam pendidikan, bahkan juga dalam aspek sosial. Jika seseorang bisa menguasai amarahnya dan bisa menahan murkanya, maka hal itu bisa menjadi keberuntungan tersendiri bagi dirinya dan juga bagi anak-anaknya. Nabi n pernah memperingatkan seorang lelaki yang meminta wasiat khusus kepada beliau sebagaimana sabda nabi n berikut:

    : .)) (( :

    .)) ((:

    Dari Abu Hurairah abahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi n : Berilah aku wasiat. Beliau menjawab, Engkau jangan marah! Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi n bersabda: Engkau jangan marah! [HR al-Bukhri] Dikisahkan bahwa Zainul Abidin bin Al Hasan pernah memanggil budaknya. Beliau memanggilnya sampai dua kali , namun budak itu belum juga memenuhi panggilan. Setelah Zainul Abidin menemui budaknya itu, maka beliau berkata, Apa kamu tidak mendengar panggilanku? Dia menjawab, Tentu mendengar. Lalu mengapa engkau tidak memenuhi panggilanku? Dia menjawab, Aku merasa aman darimu, dan aku juga tahu kesucian akhlakmu, sehingga aku pun bermalas-malasan. Beliau kemudian berkata, Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan budakku merasa aman dariku. Subhanallah, mengekan marah bukan pembiasaan sederhana, kesanggupan menahan marah bukan karena kuatnya fisik. Sungguh banyak yang fisiknya

  • PENDIDIKAN

    Edisi:5 Vol.130

    kuat, tetapi tidak sanggup mengendalikan marah. Namun jika kita mampu mengendalikan marah, sesungguhnya Allah yang melunakkan hati kita. Diriwayatkan dari Abu Hurairah a, bahwa rasulullah n bersabda, Orang yang berani itu bukanlah orang yang selalu menang dalam berkelahi, akan tetapi pemberani itu adalah orang yang menguasai (menahan) diri ketika marah. (Muttafaq alaih). Adakah marah yang dibolehkan? Marah yang terpuji apabila dilakukan karena Allah l dengan ikhlas membela hak-haknya dan tidak menuruti hawa nafsu, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah n, beliau marah karena ada hukum Allah dan syariat-Nya yang dilanggar. Namun apa yang sebaiknya dilakukan ketika akan marah? Tidak ada lain yang paling agung adalah gantilah marah itu dengan doa untuk kebaikan. Mari kita renungkan satu kisah seorang ibu mengganti marahnya dengan mendoakan anaknya. Dikisahkan, seorang anak yang masih kecil sedang asyik bermain tanah. Sementara sang ibu sedang menyiapkan jamuan makan yang diperuntukkan untuk sang ayah dan tamunya yang istimewa yang

    sebentar lagi akan datang. Begitu tamu sudah dekat dan makanan pun sudah dihidangkan di atas meja dengan persiapan yang maksimal. Tiba-tiba kedua tangan anak kecil itu menggenggam tanah, ia masuk ke dalam rumah dan menaburkan tanah itu di atas makanan yang tersaji. Tatkala sang ibu masuk dan melihatnya, sontak sang ibu kaget. Lalu apa yang keluar dari lisan sang ibu yang sudah mempersiapkan hidangan dengan sebaik-baiknya? Marahkah, mencelakah? Perhatikanlah ucapan ibu tersebut, Idzhab jaalakallahu imaaman lilharamain,pergi kamu! Biar kamu menjadi imam di Haramain! Ibu tersebut bukan marah tapi justeru mendokan kebaikan untuk anaknya. Dan subhanallah, kini anak itu telah dewasa dan telah menjadi imam di masjid haram, Beliau adalah Abdurrahman as-Sudais yang bacaan Qurannya menjadi dambaan kaum muslimin. Semoga Allah k melimpahkan kemudahan agar kita menjadi pendidikan yang sukses serta menganugerahkan kepada kita rahmah kasih sayang-Nya.Referensi:1. http://almanhaj.or.id2. Suwaid, Muhammad. 2009. Mendidik Anak Bersama Nabi. Surakarta: Pustaka Arafah

  • 31 Edisi:5 Vol.1

    Siapakah diantara kita yang masih ingat dimanakah kita berada sebelum kita terlahir di dunia ini? Bukankah kita dulu berada di rahim Ibu? Ya kita semua pernah berada di rahim Ibu kita MasyaAllah .. betapa susahnya Ibu kita waktu itu, betapa menderitanya para ibu terima kasih Ibu..Yaa Allah ampunilah Ibu kami dan sayangilah ia sebagaimana ia telah menyayangiku waktu kecil. Kalau masih ada diantara kita yang ragu akan penderitaan seorang ibu marilah kita renungkan firman Allah berikut ini :

    )(

    dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. ( QS: Luqman : 14 )

    ''Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina[air mani]? , kemudian Kami letakkan Dia dalam tempat yang kokoh

    (rahim), sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), Maka Kami-lah Sebaik-baik yang menentukan.

    ( QS: Al Mursalat : 20 23 ).

    SAINS

    )( )( )( )(

    RAHIMLABORATORIUM AJAIB

    Oleh: Sofyan Toha, S.Si.

  • SAINS

    Edisi:5 Vol.132

    Bagaimana sains berbicara tentang rahim ? Rahim memiliki bentuk yang hampir menyerupai bentuk buah pir. Organ ini tidak terlalu besar karena panjangnya hanya 7,5 sentimeter dan lebar pada bagian terbesar hanya 5 sentimeter. Rongga tengahnya berukuran kecil dan hanya dapat diisi 2 5 mililiter air. Berat keseluruhan organ ini hanya sekitar 20 gram. Walaupun kecil dan ringan, organ tubuh ini mampu menghidupi sekawanan sel untuk berkembang menjadi seorang manusia yang terdiri atas puluhan triliun sel. Sebagian besar dinding rahim terdiri atas otot yang disebut miometrium. Permukaan luar organ ini diselimuti lapisan pelindung yang disebut perimetrium. Permukaaan rongganya dilapisi lapisan khusus yang disebut endometrium atau lapisan lender rahim. Kedua lapisan inilah yang mengapit lapisan miometrium. Setiap bulan lapisan lender ini akan bertambah tebal sebagai persiapan untuk menghidupi sel telur yang telah dibuahi sel sperma yang berupa zigot yang akan tiba lalu terbenam di dalamnya. Ada banyak hal yang terjadi secara terpadu dan cermat sebagai

    proses persiapan rahim untuk masa kandungan. Seluruh kegiatan yang sangat rumit ini diatur oleh hormone yang berasal dari indung telur (ovarium) . Hormon estrogen mengawali rangkaian proses ini dengan merangsang lapisan endometrium untuk membentuk jarring pembuluh darah yang baru, kelenjar-kelenjar tambahan, serta jaringan structural yang akan membentuk pusat pertukaran zat antara si ibu dan janin. Pada sekitar pertengahan bulan, hormon yang lain yaitu progesterone akan berperan labih besar. Hormon progesterone akan mempersiapkan rahim lebih lanjut untuk dapat menghidupi sel telur yang telah dibentuk sebelumnya untuk mengeluarkan zat-zat kehidupan yang dibutuhkan oleh cikal bakal bayi tersebut pada masa awal pertumbuhannya. Keajaiban rahim barulah benar-benar akan terbukti jika terjadi kehamilan. Pada saat ini rahim akan mengalami perubahan yang benar-benar mengagumkan. Volume rongga rahim yang awalnya hanya 2-5 milimeter akan dapat membesar sampai 7 liter. Ini berarti volumenya bertambah membesar lebih dari 2500 kali lipat. Beratnya yang tadinya hanya 20 gram sebelum masa kehamilan dan ketika hamil menjadi 1440

  • SAINS

    33 Edisi:5 Vol.1

    gram atau bertambah berat 72 kali lipat. Di samping berlipat ganda dari segi jumlahnya, serabut otot rahim akan bertambah panjang lebih dari dua kali lipat yaitu dari 0,2 milimeter menjadi 0,5 milimeter. Rahim bertugas memelihara janin agar bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal selama 24 jam tanpa berhenti dalam waktu 9 bulan. Untuk memenuhi kebutuhan janin yang tumbuh cukup pesat ini rahim akan membentu plasenta. Organ yang sangat penting ini merupakan jembatan yang menghubungkan tubuh si ibu dengan janinnya tanpa terjadi percampuran darah mereka masing-masing karena di batasi oleh selaput yang sangat tipis yang terdiri atas beberapa sel saja. Tebal selaput pemisah tersebut hanya sekitar 0,00035 sentimeter. Itu sebabnya semua zat kehidupan seperti oksigen,

    vitamin, sari makan dan enzim dapat menyeberanginya dan masuk ke darah janin. Plasenta bukan hanya berfungsi sebagai organ pencernaan bagi si janin tetapi juga berfungsi sebagai paru-paru, hati dan ginjal sebelum lahir. Tubuh bayi di hubungkan ke plasenta oleh tali pusar. Tali pusar seringkali dijuluki tali kehidupan karena dari sinilah mengalir semua zat yang dibutuhkan oleh janin untuk dapat tetap hidup dan mampu berkembang. Pada akhir bulan pertama kehamilan janin menjadi 10.000 kali lipat lebih besar. Volume rongga rahim pun telah berlipat ganda sebanyak 500 kali. Otot rahim adalah otot terkuat dalam tubuh sehingga mampu membawa beban berat janin dan tidak mudah pecah, semakin besar janin otot rahim bertambah kuat terutama jika ia telah bisa menendang dan mendorong dengan tangan dan kakinya, selain itu juga kuat mendorong saat seorang ibu melahirkan. Setelah Sembilan bulan, tugas rahim untuk memelihara janin pun berakhir kemudian beralih ke proses kelahiran, Hal ini terasa sangat sakit sehingga tidak akan pernah terlupakan oleh siapapun yang pernah mengalaminya. Proses

    Rahim bertugas memelihara janin agar bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal selama 24 jam tanpa berhenti dalam waktu 9 bulan

  • SAINS

    Edisi:5 Vol.134

    kelahiran adalah perjuangan antara hidup dan mati bagi seorang ibu, dengan mengerahkan segala kekuatan yang di milikinya seorang ibu melahirkan bahkan dengan cara yang menakjubkan si buah hatipun lahir. Setelah proses kelahiran, rahim akan berusaha kembali seperti sediakala. Tidak lama setelah kelahiran sang buah hati, rahim akan melepaskan plasenta yang tadinya melekat didindingnya lalu mendorongnya keluar. Pada saat plasenta lepas rahim akan menjepit ujung-ujung pembuluh darah yang tadinya masuk plasenta agar tidak terjadi pendarahan yang berlebihan. Lambat laun dalam tempo 1-2 bulan rahim akan mengecil kembali, dari yang tadinya lebih dari satu kilogram menciut hingga 20 gram. Pada masa menopause yang mana rahim tak akan berfungsi lagi, rahim bahkan akan lebih menciut hingga mencapai ukuran yang sama dengan sewaktu masih kanak-kanak.

    Bagaimana Al Quran menggambarkan janin di dalam rahim?

    )(

    Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. ( QS : Al Mukminun : 14 ) Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi (ilmu yang mempelajari perkembangan embrio / janin dalam rahim ibu) beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Qur'an adalah benar kata demi katanya. Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara

  • SAINS

    35 Edisi:5 Vol.1

    persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini. Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut: Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6. edition,1998.) Singkatnya, tahap-tahap pembentukan manusia sebagaimana digambarkan dalam Al Qur'an, benar-benar sesuai

    dengan penemuan embriologi modern. Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.

    )(

    ... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? ( QS: Az Zumar : 6 ) Sebagaimana yang kita pahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic

    ... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? ( QS: Az Zumar : 6 )

  • SAINS

    Edisi:5 Vol.136

    "embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.

    - Tahap fetusDimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran. Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah

    Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut: "Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran." (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.) Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:- Tahap Pre-embrionikPada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.

    - Tahap EmbrionikTahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai

    Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. ( QS. An nahl : 78 )

  • SAINS

    37 Edisi:5 Vol.1

    serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur'an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.

    )( Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. ( QS. An nahl : 78 )

    Subhanalloh, Maha suci Alloh yang telah memperlihatkan kepada kita hal-hal ajaib yang dimiliki rahim. Tetapi sangat disayangkan banyak kita yang tidak tahu tentang kehebatan ciptaan Alloh ini, padahal kalau kita mau merenungkan kembali dimana kita dahulu pernah tinggal selama 9

    bulan kita akan mengakui betapa hebatnya kemampuan rahim itu. Pada akhirnya setiap dari kita baik pria maupun wanita harus menghargai laboratorium yang ajaib ini, sebab di situlah setiap manusia dibentuk. Wallohu alam bishowab

    )(

    "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS. Luqman [31] :14)Referensi :1.Al Quranul Karim2.Tafsir Ibnu Katsir3.Albert MH, MPH, Dr. Keajaiban tubuh manusia, Gramedia Pustaka Utama Jakarta 20054.Rex D. Russell, Design in Infant Nutrition, http:// www. icr.org/pubs/imp-259.htm5.http://www.keajaibanalquran.com/biology_09.html6.http.ahlamontada.com7.www. Lovely osmile.com

  • SIRAH

    Edisi:5 Vol.138

    Bulan Ramadhan, Bulan Jihad Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, kebaikan dan keistimewaan. Semua pintu Surga dibuka, semua pintu neraka ditutup, bulan Alquran, di setiap malam Allah memerdekaan hamba-hamba-Nya dari api neraka dan keistimewaan luhur lainnya. Dari keistimewaan tersebut, maka bulan Ramadhan adalah bulan kesungguhan, bulan mujahadah dan bulan menyingsingkan lengan baju untuk meraih ridho Allah.Itulah yang telah dicontohkan oleh Tauladan kita, Nabi Muhammad n, Beliau benar-benar mengisi bulan berkah ini dengan segala warna ketataan kepada Allah. Ya,

    semua warna ketaatan, baik di malam atau siang harinya, baik di masjid dan rumahnya, baik sholatnya, baca Alqurannya, shodaqohnya, dan termasuk pula JIHADNYA. Bagi Beliau, bulan Ramadhan adalah bulan jihad dengan segala warnanya. Jihad dan peperangan yang Beliau arungi banyak yang terjadi pada Bulan Ramadhan. Diantaranya adalah perang yang sangat monumental dan selalu tertancap dan terkenang di hati-hati kaum muslimin, yaitu Perang Badr Inilah Yaumul Furqon Perang Badr adalah perang yang membedakan antara alhaq dari yang batil, perang antara keimanan melawan kekufuran.

    PerangBadr

    Oleh: Abdusshomad Rifai, Lc

  • SIRAH

    39 Edisi:5 Vol.1

    Dia adalah hari pembeda antara pengikut kebenaran dan pengikut Syaithon dan hawa nafsu. Dalam hal ini Allahk berfirman :

    ....)41 : (

    .di hari Furqon, hari bertemu dua pasukan. Dan Allah maha kuasa atas segala sesuatu (QS. Al Anfal ayat : 41)

    Kronologi Perang Peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadhan tahun 2 H. Rasulullah n mendengar berita bahwa rombongan dagang Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan yang membawa harta melimpah bertolak dari Syam. Maka Rasulullah mengajak kaum muslimin untuk menghadang rombongan tersebut, untuk membalas kedzoliman orang-orang Quraisy kepada kaum muslimin sewaktu di Mekkah. Pada hari kedelapan di bulan Ramadhan, Beliau bersama sekitar 313 shahabat keluar untuk menghadang rombongan tersebut. Kendaraan yang mereka miliki hanya dua ekor kuda dan 70 ekor kuda, sehingga beberapa orang saling bergantian mengendarai satu ekor unta. Bahkan dengan

    ketawadhuan Rasulullah, Beliau pun bersama Ali dan Martsad Al-Ghonawi bergantian menunggangi seekor unta. Bersama pasukan ini, Rasulullah n keluar dari Madinah, dan terus berjalan sampai akhirnya Beliau sampai ke tempat yang tidak jauh dari sumur Badr. Abu Sufyan yang mendengar keluarnya pasukan dari Madinah menuju ke arahnya, segera mengirim berita dan meminta bantuan kepada para pembesar di Mekkah. Begitu permohonan bantuan sampai, bersegeralah para penduduk Mekkah mempersiapkan diri dan persenjataan. Dan hampir seluruh pembesar dari kalangan Quraisy keluar. Kemudian orang-orang Musyrik tersebut keluar dari Mekkah dengan penuh keangkuhan dan kesombongan serta kemarahan yang besar terhadap Rasulullah n dan para Shahabatnya yang ingin menyerang rombongan dagang mereka. Ketika Rasulullah n mendengar kedatangan pasukan Quraisy, Beliau bermusyawarah dengan para Shahabat apa yang akan mereka lakukan. Seluruh kaum Muhajirin dengan semangat tinggi mendukung apa saja yang diinginkan oleh Rasulullah. Begitu

    Badr

  • SIRAH

    Edisi:5 Vol.140

    pula dukungan dari kaum Anshor. Bahkan wakil dari kaum Anshor, Saad bin Muadz zmengatakan dengan lantangnya, Demi Allah wahai Rasulullah, apabila engkau membawa kami ke laut sekalipun, pastilah kami akan mengarunginya bersamamu. Ayolah, berjuanglah bersama kami wahai Rasulullah. Mendengar jawaban itu, Nabi sangatlah senang dan bangga kepada kaum Muhajirin dan Anshor. Nabi pun kemudian membawa pasukan singgah di dekat Badr. Berkat kecerdikan Abu Sufyan, rombongan Quraisy sebenarnya telah lolos dan bebas dari kejaran pasukan Rasulullah. Oleh karenanya Abu Sufyan meminta pasukan Mekkah untuk kembali ke negerinya. Namun pasukan

    tersebut dengan

    keangkuhannya tidak mau kembali, tetapi mereka tetap menginginkan peperangan. Mereka terus berjalan menuju Badr, sehingga dua kubu pun saling mendekat, saling berhadapan dan pertempuran pun tak bisa terelakkan. Sebelum terjadi peperangan, Rasulullah n terus menerus tiada hentinya dengan penuh harap berdoa agar diberi kemenangan. Sampai-sampai serban Beliau jatuh dari kedua pundak Beliau. Abu Bakar zlangsung memperbaiki letak serban tersebut seraya berkata, Wahai Rasulullah, berhentilah memohon kepada Allah. Sesungguhnya Dia pasti akan memenuhi janji-Nya kepadamu . Namun Beliau doa Beliau :

    (

    ) Ya Allah, apabila Engkau binasakan kelompok kaum muslimin yang ada ini, niscaya Engkau tidak akan disembah selama-lamanya (HR. Bukhari dan Muslim)

    Duel Satu Lawan Satu, Dahsyat dan Penuh Ketegangan Dua pasukan dengan masing-masing misi dan keyakinannyanya, yang penuh kesiapan telah berhadapan. Sebagaimana

  • SIRAH

    41 Edisi:5 Vol.1

    kebiasaan, sebelum perang ada duel pembuka. Maka keluarlah wakil duel dari orang-orang kafir yaitu Utbah Bin Rabiah, Syaibah Bin Rabiah dan Walid Bin Utbah menantang kaum mukminin. Tantangan ini kemudian langsung dijawab dengan majunya tiga orang shahabat pilihan, yaitu Ubaidah bin Harits, Ali bin Abi Tholib dan Hamzah. Keenam prajurit itu itu saling berhadapan. Ubaidah berhadapan dengan Utbah bin Rabiah, Ali berhadapan dengan Walid bin Utbah, sedangkan Hamzah berhadapan dengan Syaibah bin Robiah. Dua kubu dibelakang mereka melihat dengan penuh ketegangan dan kecemasan tinggi. Duel menegangkan pun dimulai. Masing-masing mengerahkan seluruh tenaga, keahlian dan kemampuan perangnya untuk bisa mengalahkan musuh masing-masiong dan untuk mempertahankan prinsip. Setelah tanding berjalan beberapa saat, akhirnya dengan izin dan pertolongan Allah, Ali mampu membunuh Walid. Hamzah pun dengan mudah bisa membunuh Syaibah. Sedangkan Ubaidah, beliau bertarung dengan musuhnya dengan sengitnya. Masing-masing dari keduanya mampu melukai musuh.

    Namun akhirnya dengan bantuan Ali dan Hamzah, Utbahpun terbunuh. Perang tanding tersebut pun disudahi dengan kemenangan sempurna bagi kaum muslimin. Suasana panas, ketegangan dan emosi kedua kubu pun meningkat, maka bertemulah kedua pasukan. Perang dahsyatpun tak bisa terelakkan. Perang sengitpun terjadi, dan Allah dengan kekuasaan-Nya menurunkan para malaikat untuk membantu kaum muslimin. Dan akhirnya kemenangan besar pun jatuh ke tangan kaum muslimin, yang mana dalam peperangan tersebut terbunuhlah sekitar 70 orang musyrik dan 70 lainnya menjadi tawanan perang. Termasuk yang terbunuh adalah Abu Jahal dan pembesar Quraisy lainnya. Adapun dari kalangan kaum muslimin yang mati syahid berjumlah 14 orang.

    Jumlah yang Sedikit Mengalahkan Jumlah yang Besar Kemenangan bukanlah dengan banyaknya jumlah, cukupnya finansial atau lengkapnya persenjataan. Tetapi kemenangan ada adalah karena pertolongan dari Allah yang akan datang karena iman, keyakinan dan juga kesabaran.

  • SIRAH

    Edisi:5 Vol.142

    Itulah kenyataan dan juga pelajaran dari perang Badr ini. Jumlah kaum muslimin hanya berjumlah kurang lebih 313 pasukan, sedangkan jumlah orang-orang kafir hampir mencapai 1000 pasukan. Namun dengan realita tersebut, kaum muslimin mendapatkan kemenangan gemilang dari Allah. Oleh karena Allahk mengingatkan kita dengan firmanNya :

    Orang-orang yang yakin bahwa mereka akan menemui Allah berkata : Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah dan Allah bersama orang-orang yang sabar (QS. Al Baqoroh ayat :249)

    1000 Pelajaran dari Perang Badar Sungguh dalam perang Badar terdapat pelajaran yang sangat banyak bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran. Diantara pelajaran yang kita bisa petik dari perang mulia ini adalah 1) Kegigihan Rasulullah n dalam membela dan meninggikan agama

    Allah, 2) Kesetiaan para Shahabat dalam membela Rasulullah n kapan, di mana dan dalam kondisi apapun, 3) Pertolongan Allah pasti akan datang dan sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan, 4) Kemenangan datangnya dari Allah, 5) Sebab kemenangan bukanlah banyaknya jumlah, tetapi kemenangan datangnya adalah dari Allah melalui jalan keyakinan dan kesabaran, 6) Pelajaran Berapa banyak jumlah yang sedikit bisa mengalahkan jumlah yang besar, 7) Disyariatkannya musyawarah di dalam Islam, yang mana Rasulullah di beberapa kesempatan bermusyawarah dengan para shahabat, 8) Ramadhan adalah bulan jihad, di mana perang Badr dan juga perang lainnya terjadi di bulan Ramadhan, 9) Keutamaan para Shahabat yang mengikuti perang Badr, 10) Berperangnya para malaikat dalam membantu kaum muslimin, dan segudang pelajaran lainnya. Wallahu Alam.Maroji : - Alfushuul Fii Siroti Arrosuul : Alhafidz Ibnu Katsir Ad-Dimasyqie- Ar Rahiiq Almakhtuum : Syaikh Shafiyurrohman Almubarokfurie- Haadzaa Alhabiib Ayyuhal Habib : Syaikh Abu Bakr Jabir Aljazairie

  • 43 Edisi:5 Vol.1 43 Edisi:4 Vol.1

    Putra ke- 5 dari Security Pak Darminto

    KHANSA IFTITAH IKHSAN

    HAIDAR ABDURRAHMAN

    Putri ke- 1 dari Ust. Muhammad Ikhsan S. Pd.

    Semoga menjadi anak shaleh shalehah, bertaqwa dan berbakti kepada orang tua.

    Amin...''

    Ucapan Selamat

    KELUARGA BESAR YAYASAN BINAAUL MUSTAQBAL DAN

    MAHAD AL BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOLMENGUCAPKAN

    SELAMAT ATAS KELAHIRAN :

  • TELADAN SALAF

    Edisi:5 Vol.144

    Ahamdulillah washolatu wassalamu ala rasulillah, amma badu:

    Salafaus Shalih sebagai generasi terbaik dari ummat ini sangat memahami nilai dan harga bulan Ramadhan yang mulia, sehingga mereka pantas untuk dijadikan qudwah (teladan) dalam menghidupkan bulan Ramadhan dengan amalan-amalan shalih. Mereka menyingsingkan lengan kesungguhan dalam beramal shalih serta saling berlomba satu dengan yang lainnya dalam rangka mengumpulkan pundi-pundi kebaikan dan mengaharapkan ridha Allah.Pembaca yang dirahmati Allah.Pada beberapa paragraf berikut, kami ingin menghadirkan kepada pembaca yang budiman beberapa sisi dari kehidupan salafus shalih pada bulan Ramadhan dengan harapan menjadi pemicu dan pemantik semangat kita untuk

    menjadikan Ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

    1. Salaf dan Al Quranul KarimRamadhan adalah bulan Al Quran, Allah berfirman;

    (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda

    KAUM SALAF DAN BULAN RAMADHAN

    Oleh: Ibnu Karsim Hadi

  • TELADAN SALAF

    45 Edisi:5 Vol.1

    (antara yang hak dan yang bathil) (QS. Al Baqoroh: 185) Salafus shalih adalah generasi yang sangat antusias dan bersemangat dalam menghiskan bulan Ramadhan dengan memperbanyak tilawah Al Quran. Mereka mampu mengkhatamkan Al Quran berkali kali pada bulan tersebut. Al Aswad bin Yazid, beliau menkhatamkan Al Quran pada bulan Ramadhan setiap dua malam sekali, beliau tidur malam antara waktu Maghrib dan Isya. Adapun diluar bulan Ramadhan beliau mengkhatamkan Al Quran setiap enam malam sekali. Said bin Jubair, mengkhatamkan Al Quran setiap dua malam sekali. Al Walid bin Abdul Malik, mengkhatamkan Al Quran setiap tiga malam, pada bulan Ramadhan beliau khatam sebanyak tujuh belas kali. Qotadah, beliau biasa mengkhatamkan Al Quran setiap tujuh hari, apabila datang Ramadhan beliau mengkhatamkannya setiap tiga malam, dan pada sepuluh hari terakhir Ramadhan beliau mengkhatamkannya setiap satu malam.

    Subhanallah, betapa indahnya kehidupan salafus shalih bersama Al Quran, dan ini baru sebagian kecil dari contoh mereka. Lalu apa yang membedakan antara kita dengan mereka dalam berinteraksi dengan Al Quran di bulan Ramadhan???

    2. Salaf dan Qiyamu Lail Qiyamu lail adalah kebiasaan orang shalih, perniagaan orang mukmin dan amalan para juara. Pada malam hari, orang-orang mukmin berkhalwat dengan Rabb mereka, menghadap kepada sang pencipta untuk mengadukan keadaan mereka kepada-Nya, meminta kemurahan dan karunia-Nya. Berikut ini bagaimana kehidupan para salafus shalih dalam qiyamu lail; Al Hasan Al Bashri berkata, Aku tidak menjumpai satu ibadahpun yang lebih hebat daripada sholat di

  • TELADAN SALAF

    Edisi:5 Vol.146

    tengah malam Dari Malik, dari Abdullah bin Abi Bakar ia mengatakan; aku mendengar ayahku berkata, Kami selesai dari qiyamu lalil di bulan Ramadhan, maka para pembantu bersegera menyiapkan makan (sahur) karena khawatir fajar akan terbit. Dari Abu Utsman An Nahdi, ia mengatakan; Umar menyuruh tiga orang qori untuk (menjadi imam) pada bulan Ramadhan, beliau menyuruh yang paling cepat untuk membaca tiga puluh ayat, yang sedang membaca dua puluh lima ayat dan yang paling rendah membaca dua puluh ayat Nafi mengatakan, adalah Ibnu Umar radhiyallahu anhu sholat malam di rumahnya pada bulan Ramadhan. Dan apabila orang-orang sudah meninggalkan masjid, beliau mengambil ember kecil berisi air kemudian keluar menuju masjid Rasulullah n, beliau tidak keluar dari masjid sampai shalat subuh

    Dari Imron bin Hudair, ia berkata, Adalah Abu Mijlaz menjadi imam di kampungnya pada bulan Ramadhan, dan beliau khatam setiap tujuh malam Dari Nafi bin Umar bin Abdullah, ia berkata; Aku mendengar Ibnu Abi Malikah mengatakan, Aku manjadi imam bagi orang-orang pada bulan Ramadhan, aku membca dalam satu rokaat Alhamdulillah Faatiir (surat Faathir) dan yang semisalnya, namun tidak pernah sampai kepadaku bahwa ada seorangpun yang merasa keberatan. 3. Salaf dan Kedermawanan Adalah Rasulullah n orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan, sehingga kedermawanannya di ibaratkan lakasana angina yang semilir. Adalah Ibnu Umar, beliau shaum dan tidak berbuka kecuali bersama orang-orang miskin Yunus bin Yazid berkata, Adalah Ibnu Syihab apabila masuk bulan Ramadhan, maka itu adalah waktu untuk tilawah Al Quran dan memberi makan. Adalah Hammad bin Abi Sulaiman memberikan ifthor (buka puasa) lima ratus orang pada bulan Ramadhan, dan setelah Ied beliau

  • TELADAN SALAF

    47 Edisi:5 Vol.1

    membagi 100 dinar kepada setiap mereka.4. Salaf dan Penjagaan terhadap lisan Seorang muslim yang sedang shaum sangat dituntut untuk selalu menjaga lisannya dari setiap perkara yang tidak bermanfaat apalagi dosa, sehingga shaumnya menjadi lebih sempurna. Rasulullah bersabda, (artinya) Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan amalan dusta, maka Allah tidak butuh kepada puasanya (HR. Bukhori). Beliau juga bersabda, (artinya) Apabilsa salah seorang dari kalian sedang berpuasa maka janganlah berkata kotor dan berbuat kebodohan, dan apabila ada seseorang yang mencelanya atau menyerangnya, hendaklah ia mengatakan, sesungguhnya saya sedang puasa (HR. Muslim) Umar bin Al Khoththob berkata, Shaum itu bukan sekedar shaum dari makan dan minum akan tetapi juga shaum dari dusta, perbuatan batil, perbuatan yang sia-sia dan sumpah. Demikian pula yang disebutkan dari Ali bin Abi Thalib Dari Thalq bin Qois ia berkata, Abu Dzar berkata, Apabila kamu shaum maka jagalah/peliharalah apa yang kamu mampu. Adalah Thalq apabila di hari berpuasa

    beliau tidak keluar rumah kecuali ke musholla. Dari Jabir bin Abdillah c berkata, Apabila kamu berpuasa maka hendaklah berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa. Tinggalkan sikap mengganggu pembantu. Hendaklah engaku memiliki sikap tenang pada hari puasamu. Jangan egakau samakan antara hari berpuasa dengan hari berbuka Mujahid mengatakan, Dua sifat yang apabila di jaga maka akan selamat puasanya (yaitu), ghibah dan dusta. Abu Al Aaliyah mengatakan, Orang yang berpuasa senantiasa dalam ibadah selama tidak ghibah.

    Pembaca yang budiman. Demikian sedikit dari gambaran kaum salaf dalam menghormati dan memuliakan bulan Ramadhan. Tentu masih banya sisi-sisi lain dari kehidupan mereka dalam menghidupkan bulan mulia ini dengan amal shalih dan sunnah Nabi. Adakah kita akan meneladani mereka?Sumber:http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=82697 (dengan banyak penyesuaian)

  • BEDAH MAJALAH

    Edisi:5 Vol.148

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Eksposisi adalah uraian atau paparan yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan (Misal karangan). Dengan kata lain, eksposisi bisa diartikansebagai paparan yang membedah suatu pemikiran sehingga jelas maksud dan tujuannya. Secara umum struktur tulisan itu terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pembuka, isi (pembahasan), kemudian penutup. Dengan tulisan sederhana ini, penulis berharap kita tidak akan kebingungan lagi ketika hendak membuat tulisan, terutama karangan eksposisi yang bersifat penalaran. Kata karangan pada judul tulisan ini sederhananya dapat diartikan luas, bisa hasil mengarang, cerita, tulisan, artikel, atau buah pena. Menurut Sukino,

    dalam bukunya menulis itu mudah (68 : 2011), karangan eksposisi merupakan karangan yang berusaha menerangkan suatu hal. Latihan menulis eksposisi lebih menuntut pemahaman kita terhadap tesis, teori, atau tesis yang akan dituangkan dalam tulisan. Sebuah teks akan berusaha menyingkap buah pikiran, ide atau pendapat untuk diketahui pembaca. Penulis eksposisi hendaknya memiliki pemikiran atau ide yang akan diungkapkan sebagai sebuah tesis. Dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia menurut Kurikulum 2013 - yang notabene berbasis siantifik suatu teks memiliki struktur ilmiah, yaitu terdiri atas tesis (Pernyataan pembuka), argumentasi, dan penegasan (Penutup).

    MENGEKSPOS KARANGAN EKSPOSISIMAJALAH AL UMM EDISI 12/ VOL. II :

    TINJAUAN DESKRIPTIF BEBERAPA TULISAN

    Penulis : Saepul Anwar, S.Pd.

  • BEDA MAJALAH

    49 Edisi:5 Vol.1

    Menurut strukturnya, setidaknya ada empat judul yang bisa masuk ke dalam kategori karangan eksposisi dalam majalah yang dibedah, yaitu sebagai berikut

    No Judul Tesis (Pernyataan

    Pembuka); Teori Argumentasi/ Pembahasan

    Penegasan (Penutup)

    1

    Efektifitas Sistem Pendidikan Islam

    Sistem pendidikan islam saat itu sangat efektif (Peragraf I kalimat III)

    Dapat berupa Alasan, uraian, paparan, fakta, bukti, pendapat, untuk memperkuat atau menyanggah tesis (pernyataan) dan atau menghasilkan tesis baru

    Tidaklah hasil dari pendidikan kita akan baik bila kita tidak meniru dan mencontoh cara Rasulullah Saw. Dalam mendidik sahabatnya; pendidikan yang begitu efektif dan terbukti hasilnya. (Paragraf terakhir kalimat ke-2 dan ke-3)

    2

    Alasan Amerika Membenci Islam

    Di berbagai media terlihat semangat dan gerakan massif Amerika untuk menyatukan dunia dalam melawan teroris

    Sayangnya, teroris yang dimaksud senantiasa diidentikkan dengan Islam. (Paragraf I)

    Maka dari beberapa penjelasan di atas, terlihat jelas bahwa alasan Amerika membenci Islam karena ancaman domestik atas perkembangan Islam di Amerika dan adanya kepentingan Amerika untuk memperkuat pengaruhnya di dunia Islam yang terkenal dengan SDA dan merupakan pasar strategis bagi mereka. (Paragraf terakhir)

    3

    Subsidi BBM? Emas Hitam di Nusantara

    .... Kami akan menjelaskan dan membuka opini bahwasanya negara kita mampu dan hebat jika kita mau berubah. (Paragraf I)

    Kalau kita mandiri energi setidaknya cukup tutup pintu keluar dan masuk jual beli minyak agar kita menjadi negara swasembada energi. (Tiga paragraf terakhir)

    Intinya kita harus selalu muhasabah (Instrokpeksi), menghitung betapa besar nuikmat dari Allah untuk negeri kita ini dan jangan sampai kita lalai mensyukurinya. (Paragraf terakhir)

    4

    Menyentuh Kemaluan Membatalkan Wudhu?

    Yang dimaksudkan kemaluan di sini adalah menyentuhnya tanpa adanya pembatas atau penghalang. (Paragraf I)

    Dua pendapat merupakan hasil dari kompromi dalil (Menjama) dan dua pendapat lain merupakan hasil dari mentarjih (Memilih dalil yang lebih kuat). (Paragraf II)

    Maka bersinarlah pendapat bahwa menyentuh kemaluan membatalkan wudhu secara mutlak. Sama saja, dengan atau tanpa syahwat . (Paragraf terakhir)

  • BEDAH MAJALAH

    Edisi:5 Vol.150

    Sebuah karangan mempunyai kekhasan dalam pembahasan, sesuai dengan tema yang didedahnya sebagaimana contoh karangan di atas. Judul kesatu, tesis diperkuat oleh argumen berupa contoh-contoh rujukan historis. Judul Kedua tesis diperkuat oleh fakta-fakta atau bukti historis berakhir dengan sebuah interpretasi. Judul ketiga tesis diperkuat oleh logika manajemen perhitungan scientist-geologis serta analisis efesiensi dan pembahasan subsidi. Sedangkan judul keempat, tesis bersifat netral karena isi argumen adalah hasil komparasi beberapa pendapat atau dalil sehingga simpulan ditentukan secara deduktif. Secara tema besar, judul satu pembahasannya historis, judul kedua pengetahuan (Tsaqofah),

    judul ketiga dilematis/problematis, dan judul keempat bersifat tematis atau fikih. Itulah kira-kira deskripsi singkat dari struktur isi beberapa karangan

    atau teks eksposisi dari majalah yang diulas. Walaupun masing-masing memiliki karakter isi atau tema yang berbeda, secara struktural memiliki kesamaan, yaitu dimulai dengan tesis, argumentasi, kemudian penegas. Demikianlah, mudah-mudahan kita tidak dibingungkan lagi ketika hendak membuat atau mencurahkan gagasan dalam sebuah karangan. Rujukan:Hasnun, Anwar. 2010. Pedoman Menulis untuk Siswa SMP dan SMA. Andi Offset: Yogyakarta.Sukino. 2011. Menulis Itu Mudah, Panduan Praktis Menjadi Penulis Handal. Pustaka Populer: Yogyakarta.Majalah Al Umm, Edisi 12/ Volume II, 2014

  • TIPS KESEHATAN

    51 Edisi:5 Vol.1

    Berbagai penelitian tentang pengaruh puasa Ramadhan terhadap kesehatan telah dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa puasa mempunyai pengaruh kesehatan yang cukup baik. Suatu penelitian mendapatkan bahwa puasa tidak menggangu fungsi ginjal selama asupan cairan terpenuhi. Didapatkan pula pada penelitian lain bahwa setelah berpuasa Ramadhan kadar kolesterol total menurun, kadar kolesterol LDL menurun, trigliserida menurun, dan asam urat menurun. Kadar radikal bebas (zat yang merusak sel) di dalam tubuh juga menurun, sedangkan kadar antioksidan yang dibutuhkan

    oleh tubuh meningkat. Penelitian pada pasien diabetes melitus menyimpulkan bahwa puasa tidak memberikan pengaruh negatif pada pasien diabetes melitus selama penderita mengikuti petunjuk yang diberikan. Puasa Ramadhan juga memberikan efek psikologis yang baik. Seseorang yang berpuasa akan memiliki perasaan tenang dan damai. Hal ini disebabkan karena adanya kadar gula