Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

33
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris karena sektor pertanian merupakan sektor terbesar dan berperan dalam pembangunan nasional meskipun saat ini sektor pertanian sedang menurun daripada tahun-tahun sebelumnya. Pemanfaatan sektor pertanian sangat dibutuhkan untuk menciptakan manfaat yang lebih, salah satu kegiatannya yakni usahatani.Usahatani merupakan suatu ilmu yang mempelajari pengalokasian sumberdaya lahan, tenaga kerja, modal, manajemen yang efektif dan efisien agar memperoleh hasil yang maksimal. Kegiatan pertanian yang selalu ditandai dengan kegiatan di sawah, tegalan, dan terdapat di desa tidak selamanya dapat digambarkan seperti itu.Seiring perkembangan zaman, maka terciptalah inovasi-inovasi baru.Salah satu contohnya adalah pertanian perkotaan. Maksud dari pertanian perkotaan adalah kegiatan pertanian yang dapat dilakukan di perkotaan meskipun terbatas akan lahan budidaya. Misalnya dengan cara teknik vertikultur, hidroponik, aeroponik, teknik menanam tanaman di atas gedung serta teknik-teknik lain yang lebih kreatif. Teknik-teknik tersebut tidak memerlukan lahan yang luas. Laporan praktikum ini berjudul “Laporan Usahatani Perkotaan Kreatif” membahas tentang gambaran kegiatan 1

description

Pembahasan mengenai isi dari laporan pertanian perkotaan kreatif

Transcript of Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

Page 1: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris karena sektor pertanian merupakan

sektor terbesar dan berperan dalam pembangunan nasional meskipun saat ini

sektor pertanian sedang menurun daripada tahun-tahun sebelumnya. Pemanfaatan

sektor pertanian sangat dibutuhkan untuk menciptakan manfaat yang lebih, salah

satu kegiatannya yakni usahatani.Usahatani merupakan suatu ilmu yang

mempelajari pengalokasian sumberdaya lahan, tenaga kerja, modal, manajemen

yang efektif dan efisien agar memperoleh hasil yang maksimal.

Kegiatan pertanian yang selalu ditandai dengan kegiatan di sawah, tegalan,

dan terdapat di desa tidak selamanya dapat digambarkan seperti itu.Seiring

perkembangan zaman, maka terciptalah inovasi-inovasi baru.Salah satu contohnya

adalah pertanian perkotaan. Maksud dari pertanian perkotaan adalah kegiatan

pertanian yang dapat dilakukan di perkotaan meskipun terbatas akan lahan

budidaya. Misalnya dengan cara teknik vertikultur, hidroponik, aeroponik, teknik

menanam tanaman di atas gedung serta teknik-teknik lain yang lebih kreatif.

Teknik-teknik tersebut tidak memerlukan lahan yang luas.

Laporan praktikum ini berjudul “Laporan Usahatani Perkotaan Kreatif”

membahas tentang gambaran kegiatan budidaya yang dilakukan, kegiatan

pemasaran, macam-macam biaya yang dikeluarkan, uji kelayakan usaha,

permasalan usahatani serta solusi dari permasalahan dalam usahatani.

I.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui gambaran umum kegiatan budidaya pakcoy putih

2. Untuk mengetahui gambaran umum kegiatan pemasaran komoditas

pakcoy putih

3. Untuk menghitung pendapatan (TVC, TFC, TC, TR, profit) dari hasil

usahatani komoditas pakcoy putih

4. Untuk menguji kelayakan (R/C rasio, BEP unit dan rupiah) usahatani

komoditas pakcoy putih

5. Untuk mengetahui deskripsi permasalahan dalam usahatani komoditas

1

Page 2: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

pakcoy putih

6. Untuk mengetahui solusi dari permasalahan dalam usahatani pakcoy putih

II. TINJAUAN PUSTAKA

2

Page 3: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

2.1 Tinjauan Usahatani Perkotaan Kreatif

Indonesia merupakan sebuah Negara agraris sehingga pembangunan di

sektor pertanian memegang peranan penting di dalam upaya menyejahterakan

masyarakat.Revitalisasi di bidang pertanian berarti menempatkan kembali esensi

pertanian, secara kontekstual maupun proporsional, baik di perkotaan maupun di

pedesaan.

Pertanian perkotaan atau biasa disebut sebagai urban agriculture

merupakan suatu aktivitas atau kegiatan pertanian yang dilakukan di dalam

maupun di pinggiran kota dengan tujuan untuk memproduksi, memelihara,

mengolah, dan mendistribusikan beragam produk pangan atau non-pangan dengan

memanfaatkan sumberdaya manusia, material, produk, dan jasa yang ada di

daerah perkotaan (Smith et al., 1996).

Pertanian perkotaan mempunyai peranan penting di antaranya sebagai

sumber pasokan pangan dan opsi ketahanan pangan rumah tangga perkotaan,

upaya untuk meningkatkan produktivitas ruang terbuka di perkotaan, dan sebagai

peluang pendapatan serta kesempatan kerja penduduk perkotaan (FAO,

2003).Pertanian perkotaan mempunyai peluang besar sebagai pengembangan

pertanian berbasis agribisnis dan berwawasan lingkungan.

Menurut Irawan (2005), konversi lahan pertanian biasa terjadi sebagai

bentuk persaingan pemanfaatan lahan untuk sektor pertanian dan sektor non-

pertanian. Hal tersebut berkaitan erat dengan fenomena ekonomi dan social, yang

ditandai dengan keterbatasan lahan, pertumbuhan penduduk, dan juga

pertumbuhan ekonomi.

Pertanian perkotaan tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga

pemanfaatan lahan yang ada harus dipikirkan terlebih dahulu secara cermat untuk

memperoleh hasil yang optimal. Oleh karena itu perlu pemikiran yang kreatif dan

inovatif, baik dalam pengoptimalan penggunaan lahan maupun pilihan komoditas

yang akan dibudidayakan. Pertanian perkotaan kreatif biasanya tidak bisa lepas

dari sayuran organik maupun pola tanam vertikultur. Sayuran organik sebagai

suatu bentuk gaya hidup yang bagus dengan memperhatikan kandungan gizi

sayuran dan ramah lingkungan.

3

Page 4: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

2.2 Tinjauan Desain Usahatani Perkotaan Kreatif

Perkembangan wilayah perkotaan menyebabkan semakin meningkatnya

keberadaan lahan sempit dan juga alih fungsi lahan sempit menjadi suatu bentuk

usahatani perkotaan kreatif. Bentuk pemanfaatan lahan sempit perkotaan menjadi

suatu usahatani kreatif sangat tergantung oleh pemikiran pengolahnya, sehingga

model pemanfaatan lahan sebagai media tanam dalam proses budidaya juga

beragam, mulai dari penggunaan penggunaan polybag, bedengan, maupun dengan

pembuatan kerangka secara vertikultur.

Salah satu desain usahatani perkotaan kreatif yang banyak diterapkan ialah

pola vertikultur dengan menggunakan kerangka. Vertikultur pada dasarnya

merupakan cara bertani/bertanam dengan menempatkan media tanam dalam

wadah-wadah yang disusun secara vertical atau ke atas (Nitisapto dalam

Sutarminingsih, 2003). Vertikultur cocok diterapkan pada daerah-daerah dengan

lahan sempit, khususnya wilayah perkotaan yang kini rata-rata menjadi area

pemukiman yang padat.

Penerapan pola tanam vertikultur mempunyai beberapa keunggulan di

antaranya ialah dapat menghemat lahan, menghemat air, mendukung pertanian

organik tanpa penggunaan pestisida anorganik, bahan yang digunakan dapat

disesaikan dengan mudah, umur tanaman relative singkat, dan juga perawatan

tanaman relatif mudah (Sutarminingsih, 2003).

Menurut Nitisapto (1993), beberapa penggunaan wadah media tanam yang

sering digunakan dengan tingkat keberhasilan cukup tinggi ialah kolom wadah

media yang disusun secara vertical, kolom wadah media yang disusun secara

horizontal, wadah media digantung, dan juga pot susun.

2.3 Tinjauan Komoditas

Pakcoy (Brassica rapaL.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang

termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari China dan telah

dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di China selatan dan China pusat

serta Taiwan. Sayuran ini merupakan introduksi baru di Jepang dan masih

sefamili dengan Chinese vegetable. Saat ini pakcoy dikembangkan secara luas di

4

Page 5: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

Filipina dan Malaysia, di Indonesia dan Thailand.

Adapun klasifikasi tanaman sawi pakcoy adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rhoeadales

Famili : Brassicaceae

Genus : Brassica

Spesies : Brassica rapa L

Tanaman pakcoy merupakan salah satu sayuran penting di Asia, atau

khususnya di China. Daun pakcoy bertangkai, berbentuk oval, berwarna hijau tua,

dan mengkilat, tidak membentuk kepala, tumbuh agak tegak atau setengah

mendatar, tersusun dalam spiral rapat, melekat pada batang yang tertekan.

Tangkai daun, berwarna putih atau hijau muda, gemuk

dan berdaging, tanaman mencapai tinggi 15–30 cm.

Keragaman morfologis dan periode kematangan cukup besar pada

berbagai varietas dalam kelompok ini.Terdapat bentuk daun berwarna hijau pudar

dan ungu yang berbeda.Lebih lanjut dinyatakan pakcoy kurang peka terhadap

suhu ketimbang sawi putih, sehingga tanaman ini memiliki daya adaptasi lebih

luas.Vernalisasi minimum diperlukan untuk bolting.Bunga berwarna kuning pucat

(Hendra, 2014).

2.4 Tinjauan Biaya Usahatani

Analisis usaha tani terdiri dari analisis biaya dan pendapatan usaha tani

yang berguna untuk mengukur dan sebagai alat evaluasi keberhasilan usaha tani,

untuk mengetahui biaya produksi per unit produk usahatani yang dihasilkan,

untuk bahan perencanaan usaha tani periode berikutnya, untuk mengetahui

keuntungan usaha tani, untuk dasar pengajuan kredit usaha tani ke bank, dan

untuk mengetahui rentabilitas usaha tani (Rodjak, 2006).

Menurut Hadisaputro dalam Rodjak (2006), suatu usaha tani dapat

dikatakan berhasil apabila usaha tani itu memenuhi syarat-syarat, di antaranya

adalah penerimaan yang diperoleh lebih besar daripada biaya produksi,

5

Page 6: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

pendapatan dapat dipergunakan untuk membayar bunga modal, dapat membayar

upah petani dengan keluarganya secara layak, dan juga mampu mengembangkan

teknologi yang lebih baik dan lebih efisien dalam pemakaian faktor produksi.

Biaya adalah nilai dari semua korbanan ekonomi yang dapat diperkirakan

dan dapat diukur untuk menghasilkan suatu produk. Biaya usaha tani dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak mempengaruhi pada

hasil produksi. Biaya tetap tersebut antara lain pajak, sewa tanah, dan

penyusutan alat-alat pertanian yang tahan lama.

Biaya tidak tetap atau biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya

mempunyai pengaruh langsung pada hasil produksi. Biaya tidak tetap itu

diantaranya biaya sarana produksi, upah tenaga kerja, dan pestisida.

Jumlah biaya tetap ditambah biaya variabel disebut biaya produksi total,

atau secara singkat dapat dirumuskan sebagai berikut :

TC = TFC+ TVC

Keterangan :

TC = biaya produksi total

TFC = biaya tetap

TVC = biaya variabel

Sedangkan untuk penerimaan usaha tani adalah nilai semua produk yang

dihasilkan dari suatu usaha tani dalam satu periode tertentu atau satu musim

tanam atau dalam satuan tahun kegiatan usaha, dengan rumus penerimaan

usahatani R = Q x P, dimana R adalah penerimaan, Q adalah jumlah produk

usaha yang dihasilkan dalam satu musim tanam atau dalam satu tahun, dan P

adalah harga jual produk per unit.

2.5 Tinjauan Pemasaran

Menurut Kotler (2009), pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas

mempertukarkan produk dan jasa bernilai dengan pihak lain.

Fungsi universal pemasaran ialah sebagai pembelian, penjualan,

6

Page 7: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

pengiriman, penyimpanan, standardisasi dan penilaian, pembiayaan, pengambilan

resiko, dan informasi pasar (Cannon et al., 2008).

Terdapat fokus yang harus diperhatikan di dalam aspek pemasaran, di

antaranya ialah:

Lebih dari sekedar membujuk pelanggan

Pemasaran lebih dari sekedar penjualan dan periklanan semata, tujuan

utama pemasaran ialah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen

sehingga pemenuhan akan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan sangat baik.

Jika keseluruhan kegiatan pemasaran dilakukan dengan baik, maka konsumen

akan tidak perlu banyak dbujuk. Mereka akan melakukan pembelian dengan cara

yang sama pada kesempatan yang berbeda,

Dimulai dengan kebutuhan konsumen

Pemasaran dimulai berdasarkan apa yang dibutuhkan oleh konsumen,

bukan pada produksi. Setelah mengantisipasinya baru kemudian dilakukan proses

produksi, termasuk di dalamnya pertimbangan mengenai desan produk dan biaya

yang dibutuhkan.

Tidak berjalan sendiri

Di dalam proses pemasaran terdapat beberapa kegiatan di antaranya ialah

produksi, akuntansi, dan keuangan. Masing-masing dari setiap aktivitas tersebut

tentu tidak dapat berjalan sendiri dan sangat perlu adanya koordinasi satu sama

lain.

Membangun hubungan dengan pelanggan

Kegiatan pertukaran di dalam pemasaran merupakan bagian dari hubungan

yang terjadi secara terus-menerus dan bukan merupakan satu kali

transaksi.Pemasaran bertujuan untuk membantu setiap orang dalam pemenuhan

kebutuhannya. Hubungan yang baik antara produsen dengan konsumen dalam

pemasaran akan menyebabkan alur transaksi yang ada akan berjalan secara terus-

menerus, hal ini tentunya sangat menguntungkan perusahaan jika ditinjau dari

loyalitas pembeli atau para konsumennya (Cannon et al., 2008).

Tahapan dalam membangun strategi pemasaran menurut Bilson Simamora

(2003) ialah sebagai berikut:

Segmentasi pasar

7

Page 8: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

Memotong bambu sepanjang 2,3 m sebanyak 5 buah sebagai penopang desain kerangka

Memotong bambu sepanjang 1 m sebanyak 6 buah

Segementasi pasar berarti mengelompokkan pasar berdasarkan

karakteristik yang ada.Terdapat empat variabel utama yang harus diperhatikan

dalam pengelompokan suatu pasar, di antaranya ialah unsur demografis,

geografis, psikografis, dan juga perilaku.

Target pasar

Target pasar ialah suatu tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap

segmen pasar dan memilih salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk

dimasuki. Setelah mengetahui segmen mana yang efektif untuk dimasuki, setiap

perusahaan akan mengalokasikan sumber daya yang ada untuk menargetkan salah

satu segmen yang dianggap paling memungkinkan untuk dikembangkan.

Posisi pasar

Posisi pasar ialah tindakan untuk menempatkan posisi bersaing produk dan

bauran pemasaran yang tepat pada setiap pasar sasar.Kegiatan menempatkan

produk ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sekitar

mengenai produk yang kita pasarkan.

III. METODOLOGI

3.1 Teknik Pembuatan Desain Usahatani Perkotaan Kreatif

8

Page 9: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

Persiapan lahan Perawatan benih Penanaman

TransplantingPerawatanPanen

Pasca panen Pemasaran

3.2 Teknik Budidaya

Ada beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan untuk melakukan

budidaya tanaman pakcoy putih:

9

Page 10: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

3.3 Teknik Pemasaran

Strategi dalam pemasaran pakcoy putih ini dilakukan dengan metode

pemasaran yang baik dan tepat sasaran. Ada 4 (empat) metode Pembauran

pemasaran (marketing mix) untuk lebih mensukseskan penjualan, diantaranya

adalah:

a. Product

Produk kami yaitu pakcoy putih yang merupakan produk organik yang

dikemas dengan plastik wrap dan sterofoam.

b. Price

Harga dari pakcoy ini yaitu Rp 8000 per 200 gram

c. Place

Tempat penjualan kami yaitu dimana ibu-ibu biasanya berkerumun

pada pagi atau sore hari untuk berbelanja harian.

d. Promotion

Untuk meningkatkan nilai penjualan pakcoy putih ini maka

diperlukan adanya promosi. Bentuk promosi yang dilakukan yaitu promosi

secara interpersonal, atau langsung kepada calon pembeli

3.4 Diagram alur Perhitungan Biaya hingga Profit

10

Menghitung semua biaya produksi (TC) dalam usahatani

Menghitung penerimaan (TR) dari hasil penjualan dengan cara TR = P x Q

Page 11: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kegiatan Budidaya

4.1.1 Persemaian

11

Menghitung pendapatan yang diterima dengan cara mencari selisih antara total penerimaan (TR) dengan total biaya produksi (TC)

Menghitung kelayakan usahatani digunakan analisis Revenue Cost Ratio (R/C) menggunakan persamaan

Menganalisis kelayakan usahatani dengan indicator: R/C > 1 berarti layak diusahakan, R/C = 1 berarti impas, dan R/C < 1 berarti tidak layak

diusahakan

Page 12: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

Tempat persemaian pakcoy putih diolah dengan cangkul sedalam 20-30

cm supaya gembur. Selanjutnya dibuat bedengan dengan arah membujur dari

Barat ke Timur, agar mendapatkan cahaya penuh.Media semai pakcoy putih

berupa bedengan dengan media semai setebal ± 7 cm yang dibuat dari

campuran pupuk organik dan tanah dengan perbandingan 1:1.130 benih pakcoy

putih disebar merata di atas media persemaian yang sebelumnya telah disiram,

kemudian tutup kembali dengan pupuk, supaya bibit dapat menembus media

dengan mudah.

4.1.2 Penanaman

Bibit pakcoy putih yang telah berumur 23 hari atau telah berdaun 3-4

helai, dipindahkan ke media tanam dalam kerangka yang telah disiapkan dan di

desain sedemikian rupa, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman pakcoy.

Media tanam dalam kerangka berupa campuran tanah dan pupuk organik

dengan perbandinga 1:1 yang di letakkan dalam botol Aqua 1,5 liter.

4.1.3 Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan mulai dari persemaian hingga panen.Penyiraman

dilakukan pada pagi dan sore hari. Pada pagi hari dilakukan mulai pukul 06.00-

06.20 WIB dan sore pukul 17.00-17.20 WIB.Penyulaman pada tanaman yang

mati dilakukan 1 minggu setelah tanam.

4.1.4 Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Organisme pengganggu tanaman pakcoy putih adalah ulat, cara

pengendalian ulat dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Secara mekanis

dilakukan dengan cara mengambil langsung organisme pengganggu tanaman

dari tanaman budidayanya. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan

pemberian larutan cabe pada tanaman budidaya yang terserang hama.

4.1.5 Panen dan Pasca Panen

Pakcoy putih dipanen pada umur 53 hari setelah tanam dengan cara

mencabut tanaman langsung dari media tanamnya. Pakcoy yang sudah di

panen di wrapping dan dipasarkan.

12

Page 13: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

4.2 Gambaran Umum Kegiatan Pemasaran

Kegiatan pemasaran pakcoy dilakukan sebagai tindak lanjut setelah

usahatani pakcoy.Kegiatan ini ditujukan untuk memperoleh keuntungan dari hasil

usahatani.Dalam kegitaan pemasaran tersebut diperlukan suatu startegi untuk

menarik minat konsumen untuk melakulkan pembelian. Dalam hal ini kelompok

kami menggunakan strategi melalui pendekatan place, product, promotion, dan

price. Dari segi tempat, penjualan yang kami lakukan adalah tempat dimana ibu-

ibu biasanya berkerumun pada pagi atau sore hari untuk berbelanja harian.Kami

mendapatkan pelanggan ibu-ibu rumah tangga yang berminat dengan sayuran

kami.Dari sisi product kami menawarkan bahwa produk kami benar-benar produk

organik dan dikemas dalam plastic wrapping dalam satuan gram sehingga jika

diamati tampak seperti sayuran yang dijual pada swalayan. Dari sisi promotion,

promosi yang dilakukan dengan cara pendekatan individu karena memang

produksi yang dihasilak tidak banyak sedangkan dari segi harga kami

menawarkan harga yang relative sama dnegan harga pakcoy putih non organik

sehingga pembeli menganggap tidak terlalu mahal.

4.3 Hasil Perhitungan Pendapatan (TVC, TFC, TC, TR, Profit)

4.3.1 TVC (Total Variabel Cost)

Keterangan Jumlah unit Satuan Harga (Rp) Total (Rp)

Benih 1 130 benih 2.000 2.000

Pupuk Kandang 9,4 5 kg 5.000 47.000

Plastik Wrap 1 pcs 25.000 25.000

Sterofoam 3 10 pcs 3.000 9.000

Jumlah 83.000

Tenaga Kerja

Laki-LakiJumlah

orang

Jumlah

hari

Jumlah

jam/hariHOK

Upah/HOK

(Rp)Total (Rp)

pembibitan dan 1 1 2 0,25 70.000 17.500

13

Page 14: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

pengolahan

pembuatan

kerangka3 1 0,167 0,06 70.000 4.384

Panen 1 1 2 0,25 70.000 17.500

Perempuan            

pembibitan &

pengolahan1 4 0,5 0,25 50.000 12.500

pembuatan

kerangka6 1 0,167 0,12525 50.000 6.263

Transplanting 2 1 0,167 0,04175 45.000 1.879

Penyiraman 2 90 0,3 6,75 50.000 337.500

Jumlah 397.526

TVC 480.526

4.3.2 TFC (Total Fix Cost)

Keterangan Jumlah unit SatuanHarga

sewa/hektar/tahun

Biaya

Sewa/musi

m tanam

(Rp)

14

Page 15: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

Sewa Lahan 3.650

Peralatan

KeteranganJumla

h unitSatuan

Harga

awal/

unit

Harga

akhir/

unit

Tahun

ekonomis

Biaya

penyusut

an/th

Biaya

penyusutan

/musim

tanam (Rp)

Cangkul 1 buah 75.000 10.00

0

10 6.500 2.167

Parang 1 buah 50.000 10.00

0

10 4.000 1.333

Paranet 5 m 12.000 0 3 20.000 6.667

Tang 1 buah 15.000 5.000 15 667 222

Ember 1 buah 10.000 3.000 15 467 156

Kerangka 5 buah 22.000 15.00

0

2 17.500 5.833

Jumlah 16.378

TFC 20.028

4.3.3 TC (Total Cost)

TC = TFC + TVC

= Rp 20.028,00 + Rp 480.526

= Rp 500.554,00

4.3.4 TR (Total Revenue)

TR = Q x P

= 30 x Rp 8.000,00

= Rp 240.000,00

4.3.5 Profit

Profit = TR – TC

= Rp 240.000,00 – Rp 500.554,00

= - Rp 260.554,00

Pada kegiatan produksi pakcoy putih ini mengalami kerugian sebesar Rp

260.554,00.

15

Page 16: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

4.4 Hasil Perhitungan Kelayakan Usaha (R/C rasio, BEP Unit dan Rupiah)

RC rasio

= Rp 240.000,00/Rp 500.554,00

= 0,48 (usaha tani tidak layak dikembangkan)

BEP unit

= Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per unit)

= Rp 20.028,00 / (Rp 8.000,00 – Rp 4.805,00)

= Rp 20.028,00 / Rp 3195,00

= 6,26 ~ 7

Usaha tani pakcoy putih akan mengalami titik impas apabila penjualan

minimal sebanyak tujuh unit.

BEP penerimaan

= Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit : Harga per unit)

= Rp 20.028,00 / (Rp 3.195,00 : Rp. 8.000,00)

* Rp.8.000,00 – Rp.4.805,00

= Rp 20.028  / 0,399

= Rp 50.195,48 ~ Rp 50.195,00

Usaha tani pakcoy putih akan balik modal ketika penerimaan sebesar lima

puluh ribu seratus Sembilan puluh lima rupiah.

4.5 Deskripsi Permasalahan

Di dalam praktikum Usahatani yang kelompok kami lakukan ini, terdapat

beberapa permasalahan yang di hadapi, yang terbagi atas dua bahasan, yakni

tentang permasalahan budidaya, dan permasalahan pemasaran.

4.5.1 Permasalahan Budidaya

Benih yang seharusnya kami terima adalah benih kailan, tetapi

16

Page 17: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

pada saat praktikum berlangsung, benih yang kami terima ternyata

bukanlah benih kailan, melainkan benih pakcoy putih.

Perlakuan budidaya menggunakan kerangka vertikultur tentunya

memiliki beberapa keterbatasan dan kekurangan. Diantaranya adalah

keadaan kerangka yang harus kokoh untuk menopang pertumbuhan

tanaman selama masa budidaya sampai masa panen.Masalah yang kami

hadapi disini yaitu kurang kokohnya kerangka yang telah kami buat.

Diantaranya terdapat ikatan yang renggang dan goyang ketika tanaman

di letakkan di kerangka tersebut. Selain itu, desain rangka yang telah

kami ukur sebelumnya, ternyata setelah diletakkan di lapang membuat

kami kesulitan untuk menyiram tanaman, karena tanaman menjadi

terlalu tinggi untuk dijangkau. Masalah ini diakibatkan jarak antar

tanaman satu dengan tanaman lain di atasnya terlalu tinggi, tidak

efisien. Kemudian masalah selanjutnya yakni ketika baris tanaman

disiram, air siraman tersebut mengenai tanaman di bawahnya, sehingga

menggenangi tanaman tersebut.

Selain masalah kerangka, masalah lainnya terjadi pada saat masa

budidaya berlangsung yang datang dari faktor lingkungan, masalah

tersebut serangan hama. Tidak adanya perencanaan penanggulangan

komoditas apabila tanaman terserang hama, mengakibatkan tanaman

menjadi rusak dan tidak dapat dijual.

4.5.2 Permasalahan Pemasaran

Sistem pertanian yang kami terapkan adalah sistem pertanian

organik.Fakta di lapangan menunjukkan bahwa peminat tanaman

organik tidak sebanyak peminat tanaman hasil dari sistem pertanian

konvensional.Tentunya kami sebagai mahasiswa yang baru memulai

suatu usahatani, masalah ini menjadi masalah yang serius. Kami harus

menentukan kemanakah produk ini akan dipasarkan di mana kami

nantinya bisa mendapatkan pendapatan dari hasil penjualan tersebut.

Masalah selanjutnya adalah mengenai packaging produk yang

harus menarik sehingga membuat konsumen ingin membelinya. Produk

pertanian organik tidak sama dengan produk dari sistem pertanian

17

Page 18: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

konvensional, oleh karena itu penanganan hasil panennya pun tidaklah

sama, baik dari segi kesehatan, kualitas maupun harga. Mengapa

kegiatan ini diperlukan, dikarenakan konsumen tidak ingin produk yang

dibelinya dengan harga yang lebih tinggi dari produk konvensional,

ternyata tidak memiliki keistimewaan ataupun kelebihan dibandingkan

dengan produk dari sistem pertanian konvensional.

4.6 Solusi

Dari berbagai permasalan diatas, tentunya masing-masing masalah

mepunyai solusi yang dapat dijadikan pembelajaran pada saat kita akan memulai

usahatani kembali.

a. Solusi Permasalahan Budidaya

Masalah pertama yaitu tentang pembagian benih yang salah, untuk

permasalahan ini dapat diselesaikan dengan cara tetap melanjutkan proses

budidaya pakcoy putih tersebut dan tidak perlu mengulang menanam

benih kailan dari awal, karena praktikum telah berjalan selama dua

minggu. Hal yang dikhawatirkan adalah nantinya ketika masa panen telah

tiba, semua kelompok telah panen, sedangkan tanaman kelompok kami

belum memasuki masa panen.

Untuk permasalahan kerangka, sebaiknya menggunakan alat-alat

yang memang didesain untuk mengolah bambu, seperti bahan yang kami

gunakan di praktikum usahatani tersebut. Peralatan tersebu tseperti parang,

gergaji, pahat, dan tang. Maksud dari anjuran ini agar ketika membuat

kerangka dapat dilakukan dengan lebih mudah dan lebih rapi hasil

kerjanya. Selain itu ketika masing-masing bagian kerangka tersebut

disatukan, tidak terdapat celah antar bagian, sehingga kerangka dapat

terikat kuat dan tidak renggang. Selainitu, sebelum memasang kerangka di

lapang, terlebih dahulu menguji dan memperhitungkan lebih teliti lagi

ukuran dari kerangka yang dibuat, agar ketika masa budidaya berlangsung,

tidak ada kesulitan dalam hal perawatan tanaman, seperti menyiram dan

memberi pupuk. Kemudian hal yang perlu diperhatikan adalah letak antar

tanaman yang diatas dengan yang di bawah tidak bolehsejajar, agar air

18

Page 19: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

siraman tanaman yang di atas tidak mengenai tanaman yang di bawahnya.

Faktor lingkungan harus diperhatikan dengan serius, terbukti pada

saat usahataniini berlangsung tanaman pakcoy putih menjadi banyak yang

rusak karena tidak ada penanganan serangan hama. Perencanaan

penanggulangan serangan hama, harus diantisipasi sebelum benih mulai

ditanam, tentunya harus memenuhi kaidah-kaidah sistem pertanian organik

yang tidak memperbolehkan menggunakan pestisida jenis apapaun.

b. Solusi Permasalahan Pemasaran

Pencarian dan pemilihan pasar merupakan faktor penting penentu

laba-rugi yang kita dapatkan dari hasil usahatani ini. Maka, langkah yang

harus diakukan adalah mencari dan menentukan kemana hasil pertanian

kita nantinya akan dipasarkan. Kegiatani ni dilakukan berbarengan dengan

masa budidaya, agar ketika masa panen tiba, kita dapat langsung

memasarkan hasil pertanian kita tersebut. Kita harus ingat bahwa sifat dari

produk pertanian yang mudah rusak, sehingga kita perlu memasarkan

produk kita dengan cepat agar konsumen mau untuk membeli dan

mengonsumsi hasil pertanian kita.

Sedangkan untuk masalah packaging, sebaiknya mencari desaindan

logo yang akan kita gunakan untuk produk kita, dan memastikan kemasan

logo yang akan dibuat dapat menarik minat konsumen. Langkah

berikutnya yakni mencantumkan tulisan produk organik di kemasan dan

logo tersebut, dan selanjutnya mengemasnya denganrapi.

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

19

Page 20: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

Berdasarkan analisis kegiatan pratikum usahatani, didapatkan hasil bahwa

kegiatan produksi Pakcoy Putih dengan sistem vertikultur mengalami kerugian

sebesar Rp 260.554,00 sehingga usahatani Pakcoy Putih menggunakan sistem

vertikultur ini tidak layak untuk diusahakan. Hal ini terlihat dari nilai RC Ratio

sebesar 0,48. Sementara untuk analisis BEP diperoleh untuk BEP unit sebesar 7,

dan nilai BEP penerimaan sebesar Rp 50.195,00.

Permasalahan budidaya yang dihadapi antara lain adalah kesalahan dalam

penerimaan benih, kurang kokohnya kerangka yang digunakan, ketidakefisienan

desain kerangka pada saat penyiraman, dan faktor serangan hama. Sedangkan

permasalahan pemasaran yang dihadapi ialah berbedanya perlakuan yang harus

diberikan pada tanaman organik dengan pada tanaman hasil pertanian

konvensional.

5.2 Saran

Dari hasil praktikum usahatani perkotaan kreatif ini, diperoleh kenyataan

bahwa desain kerangka sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Oleh karena

itu, sebaiknya pengujian letak antartanaman dan perhitungan ukuran kerangka

yang akan digunakan dilakukan dengan lebih teliti. Selain itu, untuk budidaya

tanaman organik akan lebih baik apabila diberikan antisipasi terhadap serangan

hama. Dari sisi pemasaran, akan lebih menarik jika dilakukan pemberian desain

atau logo pada packaging produk.

20

Page 21: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

DAFTAR PUSTAKA

Cannon, Joseph P et al. 2008. Pemasaran Dasar. (Penerjemah: Fitriati dan

Cahyani). Jakarta: Salemba Empat.

FAO. 2003. Trade Reform and Food Security – Conceptualizing the Linkage.

Food and Agriculture Organization. Rome.

Hendra, Heru Agus et al. 2014. Bertanam Sayuran Hidroponik Ala Paktani

Hydrofarm. Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka.

Irawan, B. 2005.Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya,

dan Faktor Determinan. Forum Penelitian Agro Ekonomi.Pusat Penelitian

dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian. Bogor.

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Nitisapto, M. 1993. Budidaya Sayuran Sistem Pertanian Vertikal. Jurusan Ilmu

Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakrta.

Rodjak, Abdul. 2006. Manajemen Usahatani. Bandung: Pustaka Gratuna.

Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Smith, J., A Ratta and J. Nasr. 1996. Urban Agriculture: Food, Jobs, and

Sustainable Cities. Publication Series for Habitat II, vol.1, Newyork:

UNDP.

Soekartawi, 2002 .AnalisisUsahatani.Universitas Indonesia Press, Jakarta

Sutarminingsih, Ch. Lilies. 2003. Pola Bertanam Secara Vertikal, Vertikultur.

Yogyakarta: Kanisius.

21

Page 22: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

LAMPIRAN

22

Pengolahan lahan untuk pembibitan

Penanaman benih pakcoy putih

Kegiatan budidaya pakcoy putih Pemasangan paranet

Pengambilan tanaman dari kerangka Kegiatan pemanenan

Page 23: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

23

Pembongkaran kerangka Pencucian pakcoy putih (pasca panen

Penimbangan berat pakcoy putih Wrapping (pasca panen)

Pemasaran pakcoy putih

Page 24: Isi Laporan Pertanian Perkotaan Kreatif

24