ISI KITA

download ISI KITA

of 9

description

berisi tentang metode pengemasan

Transcript of ISI KITA

  • Konjac-Marshmallow varian isi menarik

    BAB I

    SPESIFIKASI PRODUK

    1.1 Deskripsi Produk

    Konjac-Marshmallow merupakan produk marshmallow yang berbahan utama gula alami

    dengan tepung konjac yang diekstrak alami dari tanaman Konyaku (Amorphophallus konjac)

    dengan isiian berupa pasta green tea dan blueberry. Bubuk konyaku ditambahkan dengan air

    dingin dan disisi lain gula pasir dilarutkan dengan air panas, hasil kedua bahan ini kemudian

    dicampurkan menjadi satu dengan tambahan sedikit garam dan gula. Adonan yang sudah jadi

    kemudian dimasukkan ke dalam loyang yang sudah dilumuri minyak goreng. Adonan ini

    didiamkan sekitar 3-4 jam agar dapat mengembang. Pendiaman untuk beberapa waktu akan

    memberi kesempatan tekstur mengembang dan pengempukan. Pengembangan produk akan

    diikuti pengisiian pasta green tea dan blueberry dengan syringe.

    Pada pembuatan Konjac-Marshmallow tidak mengubah kandungan nutrisi yang dimiliki

    marshmallow pada umumnya. Justru dengan penggunaan bubuk konyaku sebagai pengganti

    gelatin memberi banyak manfaat bagi kesehatan. Selain menjamin kehalalan juga bersifat

    veggie sehingga bersifat mudah dicerna. Adanya penambahan isiian berupa greentea dan

    blueberry akan menambah nilai jual produk Konjac-Marshmallow ini. Tahapan pengembangan

    tekstur pada marshmallow ini menjadi titik kontrol yang perlu diperhatikan, sebab selain

    produk yang mengandung gula banyak akan memungkinkan adanya kontaminasi khamir jika

    tidak disimpan dengan baik saat proses pengembangan tekstur. Disisi lain proses pembentukan

    adonan dan pengisian pasta yang belum pernah diterapkan di produk marshmallow laiinya,

    juga perlu menjadi perhatian agar terbentuk Konjac-marshmallow yang sesuai dengan yang

    diharapkan.

    Gambar 1. Spesifikasi gambar produk Konjac-marshmallow

  • Konjac-Marshmallow varian isi menarik

    1.2 Diagram Alir

    MARSHMALLOW

    Dimasukkan ke loyang

    Gula Pasir+ Air

    Panas

    Dipanaskan (130C)

    Dimixer bahan (garam, putih telur dan ekstrak vanila)

    Diamkan 3 Jam

    Dimasukkan ke tiap cetakan

    Ditaburi campuran Gula Halus dan tepung maizena

    Diberi isian pasta Green tea dan Blueberry

    Bubuk konyaku

    + Air Dingin

    Dilarutkan

    Pengemasan dengan sealer

  • Konjac-Marshmallow varian isi menarik

    1.3 Peralatan Skala Produksi

    Nama Fungsi Spesifikasi alat

    Mixer Maksindo kapasitas

    Untuk mencampurkan

    bahan-bahan

    Tipe mesin : WHB-50

    Dimensi : 95x70x95 cm

    Kapasitas adonan 45 kg

    Speed : 40 rpm

    Listrik : 2200 watt, 380 V

    Berat mesin : 140 kg

    Panci stainless steel Sebagai tempat atau

    wadah adonan

    Operasi : Manual

    Kapasitas : 12 liter

    Timbangan

    Untuk menimbang

    bahan-bahan yang

    dibutuhkan

    type : Quattro type iQ2

    Kapasitas : 150 Kg

    Power : Rechargeable

    Platform : 40 cm x 50 cm

    Berat mesin : 60 Kg

    Kompor

    Sebagai pemanas

    Tipe : TP3237

    Dimensi : 94x104x98 cm

    Dimensi pan : 74x60x20 cm

    Berat : 154 kg

    Gas consumtion : 42.000 BTU

    Kapasitas pan : 80 liter

    Body pan dan cover full

    stainless

    Pengaduk

    Untuk mengaduk

    bahan-bahan hingga

    menjadi adonan

    Ukuran : Menyesuaikan

    kapasitas alat mixer

    Saringan/ayakan

    Untuk menyaring

    Metode : getar ( Vibrasi)

    Ukuran Mesh : 200

    Material Drum Ayakan :

    Stainless Steel ( Food grade )

    Panjang : 1200 mm

    Lebar : 1200 mm

    Tinggi : 800 mm

    Kecepatan : 200kg/jam

  • Konjac-Marshmallow varian isi menarik

    BAB II

    FAKTOR SCALE-UP

    Scale up adalah sebuah pekerjaan unutk mendapatkan hasil produksi yang identik (jika

    memungkinkan) pada skala produksi yang lebih besar berdasarkan skala produksi yang telah

    ditetapkan sebelumnya. Dengan kata lain tindakan penggandaan skala (scale up) menggunakan

    hasil penelitian yang diperoleh dari laboratorium skala kecil untuk mendesain prototipe produk

    dan proses dalam sebuah pilot plant bahkan industri atau skala lebih besar) (Sriyono dkk,

    2009). Pengembangan produk (sumber dan formulasinya), pengujian unit

    operasi, pengembangan kinerja dari alat, dan penentuan titik kritis proses diperlukan untuk

    dapat melakukan penggandaan skala. Selain itu menurut Sukawan (2008) Sebuah proses scale

    up yang tepat harus mempertimbangkan proses berikut ini :

    1. Menentukan hasil proses produksi yang diinginkan,

    2. Menentukan kriteria scale up awal (misalnya sumber dan formulasinya), sebagai parameter

    yang membuat hasil proses yang diinginkan sesuai dengan skala sebelumnya.

    3. Penentuan titik kritis proses.

    4. Menentukan kriteria kedua (secondary criteria) untuk proses scale up, yaitu perubahan

    secara mekanik dan fisik pada skala yang harus diketahui berdasarkan kriteria utama scale

    up seperti pengujian unit operasi dan pengembangan kinerja dari alat.

    Dalam penentuan titik kritis proses pada pembuatan marshmallow untuk melakukan scale

    up (penggandaan skala) dapat dilihat berdasarkan diagram alir proses pembuatan Konjac-

    marshmallow. Diasumsikan bahwa proses kritis dimana merupakan proses yang sangat

    mempengaruhi kualitas produk yakni proses pengulenan adonan, dan pengembangan

    adonan.

    Beberapa hipotesis yang berkaitan antara proses pengulenan dan pengembangan terhadap

    produk antara lain:

    a. Pengulenan adonan

    Hipotesis 1 : Semua adonan tercampur merata karena kecepatan mixer yang stabil dan cepat

    (mesin yang baik) meskipun ada penambahan bahan baku.

    Hipotesis 2 : Adanya penambahan bahan, akan mempengaruhi pengadukan dan panas yang

    muncul pada adonan sehingga mempercepat pengembangan adonan.

    Pada pengulenan adonan, Hipotesis 1 menyatakan bahwa semua adonan tercampur merata

    karena kecepatan mixer yang stabil dan cepat meskipun ada penambahan bahan baku. Dengan

  • Konjac-Marshmallow varian isi menarik

    adanya peningkatan bahan baku tentu diperlukan mesin yang lebih baik dan stabil dengan

    kecepatan mixer yang lebih tinggi.

    Kecepatan pengadukan = aliran turbulen x sg x berat sampel

    Pada pengulenan adonan khususnya Hipotesis 2 menyatakan bahwa adanya penambahan

    bahan, akan menimbulkan panas pada adonan. Hal ini diakibatkan terjadinya gesekan antara

    bahan dengan pengaduk mixer pada dinding loayang yang berbahan stainles steel. Panas yang

    terbentuk tersebut dapat mempercepat pengembangan adonan. Selain itu juga penambahan

    bahan yang semakin banyak, semakin tinggi juga kecepatan yang dibutuhkan dan kapasitas

    loyangpun semakin besar. Kecepatan yang tinggi dengan luas loyang yang semkin besar akan

    menghasilkan panas yang tinggi dan merata oleh mesin yang pada akhirnya berpindah pada

    adonan (transfer panas) sehingga pengembangan terjadi lebih awal. Sehingga :

    Waktu = suhu adonan x volume pengembangan x kecepatan pengadukan

    b. Pengembangan adonan

    Hipotesis 1 : Faktor lingkungan seperti suhu yang terlalu rendah akan menghambat

    pengembangan produk marshmallow.

    Hipotesis 2 : Adanya penambahan bahan membutuhkan loyang yang lebih besar.

    Pada pengembangan adonan khususnya Hipotesis 1 menyatakan bahwa faktor lingkungan

    seperti suhu yang terlalu rendah akan menghambat pengembangan produk marshmallow.

    Marshmallow membutuhkan panas yang cukup agar dapat mengembang dengan baik. Oleh

    sebab itu, pengaturan suhu menjadi faktor yang penting dalam proses pengembangan dan perlu

    diperhatikan. Adonan marshmallow dengan volume 5 kg memiliki kadar air yang lebih rendah

    daripada adonan 8 kg, yang mana dibutuhkan suhu pengembangan yang lebih tinggi pada

    adonan 8 kg. Sehingga :

    =

    Pada pengembangan adonan khususnya Hipotesis 2 menyatakan bahwa adanya

    penambahan bahan membutuhkan loyang yang lebih besar. Namun pada hipotesis ini kami

    cenderung melakukan scale up pada penambahan jumlah loyang, bukan volume loyangnya.

    Hal ini sudah menjadi alasan yang sangat pasti, sebab semakin bertambah volume suatu bahan

    maka wadah yang dibutuhkan juga semakin bertambah baik volume atau jumlahya.

    Volume Bahan Volume Loyang Jumlah Loyang

  • Konjac-Marshmallow varian isi menarik

    PERHITUNGAN HIPOTESIS

    Diketahui:

    Volume Adonan Sebelum = 5 kg

    Volume Adonan Sesudah = 10 kg

    Kadar Air Adonan Sebelum = 30%

    Kadar Air Adonan Sesudah = 37%

    Standar volume pengembangan marshmallow : 3 cm

    A. Pengulenan Adonan

    Hipotesis 1 (Kecepatan Pengadukan)

    Sebelum Scale-up Setelah Scale-up

    = aliran turbulen x sg x berat sampel

    = 23,12x 1,0514 x 5 kg

    = 121,541 rpm

    = aliran turbulen x sg x berat sampel

    = 23,12 x 1,0514 x 10 kg

    = 243,084 rpm

    Hipotesis 2 (waktu)

    Sebelum Scale-up Setelah Scale-up

    Waktu = suhu adonan x volume

    Pengembangan x kecepatan

    pengadukan

    = 28 oC x 3 cm x 121,541

    = 170,15 s

    = 3 menit

    Waktu = suhu adonan x volume

    Pengembangan x

    = 34,53 oC x 3 cm x 243,084

    = 419, 68 s

    = 7 menit

    B. Pengembangan Adonan

    Hipotesis 1 (Kadar Air)

    Sebelum Scale-up Setelah Scale-up

    Suhu = 28 oC

    Kadar Air = 30%

    Kadar Air1 = Kadar Air2

    Suhu1 Suhu2

    30% = 37%

    28oC Suhu2

    Suhu2 = 34,53 oC

  • Konjac-Marshmallow varian isi menarik

    TABEL HIPOTESIS

    Volume

    adonan

    marshmallow

    Hipotesis

    1 2 3 4

    5 kg 121,541 rpm 3 menit 28 oC 10 loyang

    10 kg 243,084 rpm 7 menit 34,53 oC 20 loyang

    Persentase

    Perubahan 33,33% 40% 10,44%

    33,33%

    Hipotesis 2 (Jumlah Loyang)

    Sebelum Scale-up Setelah Scale-up

    Jumlah Loyang =

    10 Loyang

    ( Loyang1 x V loyang1) / Berat Adonan1 = ( Loyang1 x V

    Loyang2) / Berat Adonan2

    (10 x (50cm x 50cm))/ 5 kg = ( Loyang2 x (50cm x 50cm)) / 10 kg

    Loyang2 = (10 x10)/ 5 = 20 Loyang

  • Konjac-Marshmallow varian isi menarik

    BAB III

    KESIMPULAN

    3.1 Kesimpulan

    Konjac-Marshmallow merupakan produk marshmallow yang berbahan utama gula

    alami dengan tepung konjac yang diekstrak alami dari tanaman Konyaku (Amorphophallus

    konjac) dengan isiian berupa pasta green tea dan blueberry. Pada pembuatan Konjac-

    Marshmallow tidak mengubah kandungan nutrisi yang dimiliki marshmallow pada umumnya.

    Justru dengan penggunaan bubuk konyaku sebagai pengganti gelatin memberi banyak manfaat

    bagi kesehatan. Selain menjamin kehalalan juga bersifat veggie sehingga bersifat mudah

    dicerna. Oleh karena meningkatnya permintaan pasar akan marshmallow , maka dilakukanlah

    scale up pada skala industri. Untuk proses peningkatan skala produksi (scale up) pada

    marshmallow menggunakan perimbangan faktor-faktor scale up berdasarkan titik kritis proses

    produksi yang mempengaruhi kualitas produk. Selain itu diperlukan peningkatan mesin-mesin

    skala produksinya seperti Mixer Maksindo kapasitas 10kg, panci stainless steel, timbangan,

    kompor dan lainnya. Dalam penentuan titik kritis proses pada pembuatan marshmallow untuk

    melakukan scale up (penggandaan skala) dapat dilihat berdasarkan diagram alir proses

    pembuatan Konjac-marshmallow. Proses kritis yang mempengaruhi kualitas produk yakni

    proses pengulenan adonan, dan pengembangan adonan. Beberapa hipotesis yang berkaitan

    antara faktor 1 yakni proses pengulenan dan faktor 2 pengembangan terhadap produk . faktor

    proses pengulenan terdiri dari hipotesis 1 dan 2 tentang semua adonan tercampur merata karena

    kecepatan proses pengulenan mixer yang stabil dan cepat serta adanya penambahan bahan,

    akan mempengaruhi pengadukan dan panas yang muncul pada adonan. Fator kedua yakni

    pengembangan adonan, dengan hipotesis 1 dan 2 tentang faktor lingkungan seperti suhu yang

    terlalu rendah dan penambahan bahan membutuhkan loyang yang lebih besar. Berdasarkan

    tabel hasil hipotesis pada skala laboratorium adalah sebanyak 5 kg dengan kecepatan

    pengadukan 121,541 rpm, suhunya 28 oC dan waktu pengulenan selama 3 menit dengan

    kebutuhan loyang 10 buah. Sedangkan unutk scale up sebanyak 10kg dengan kecepatan

    243,084 rpm, suhunya 34,53 oC dan waktu pengulenan selama 6 menit dengan kebutuhan

    loyang 20 buah. Sehingga faktor yang berpengaruh besar terhadap peningkatan skala produksi

    marshmallow adalah proses pengulenan dimanya penambahan bahan, akan menimbulkan

    panas pada adonan. dinyatakan dengan presentase perubahan pada skala lab ke skala industri

    ikuti dengan faktor pengulenan hipotesis 1, faktor pengembangan dengan hipotesis 1 dan 2 .

  • Konjac-Marshmallow varian isi menarik

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonymous. 2014. Alat Dapur. http : tokoperalatanrumahtangga.com/categories/alat-dapur.

    Diakses pada tanggal 11 april 2015.

    Anonymous. 2015. Produk manual cup sealer. http://anekamesin.com/produk/manual-cup-

    sealer-with-roll. Diakses pada tanggal 11 april 2015.

    Sriyono, E., Putra, R. Y., Rumaningsih, E., S. 2009. Fermentasi Aasam Glutamat. Teknologi

    Industri Pertanian. Jember.

    Sukawan, 2008. Bioindustri. PAU Bioteknologi IPB. PT. Mediyatama sarana perkasa. Jakarta

    Tom. 2008. How To Make Marshmallow. Available at: http://www.mixph.com/2007/08/how-

    to-make-marshmallow.html. Update: 17 Juli 2008.