Isi Jurnal

download Isi Jurnal

of 22

Transcript of Isi Jurnal

Manajemen otitis media akut berulang pada anak: tinjauan sistematik mengenai pengaruh berbagai intervensi yang berbeda pada otitis media berulang, frekuensi dan total waktu kekambuhan

K H CHEONG, S S M HUSSAIN

Departmen Otolaryngologi, Rumah Sakit Ninewells dan Fakultas Kedokteran Universitas Dundee, Dundee, Scotland, UK

ABSTRAKTujuan: Untuk melakukan tinjauan sistematik, membandingkan pengaruh tiga intervensi(antibiotik profilaksis, penyisipan tabung tympanostomi, dan adenoidektomi) pada otitis media berulang, frekuensi kambuh, dan total waktu kambuh.Metode: Literatur dari otitis media berulang yang didapatkan dari penelusuran Pubmed dan Scopus selama periode Januari 1990 hingga maret 2011. Pencarian daftar referensi dari artikel yang relevan dan buku teks dilakukan untuk mendapatkan studi tambahan. Kontrol percobaan yang dilakukan secara acak (RCT), menggunakan minimal 40 anak yang masuk dalam kriteria inklusi, yang diikuti setidaknya selama 12 bulan.Hasil: Delapan belas publikasi diidentifikasi. Masing-masing dinilai menggunakan kriteria inklusi yang telah ditetapkan lebih dulu; tujuh publikasi termasuk dalam kriteria ini.Kesimpulan: Antibiotik profilaksis efektif dalam mengurangi otitis media berulang, frekuensi kambuh dan total waktu kambuh. Penyisipan tabung Tympanostomi gagal mengurangi prevalensi otitis media berulang, namun dapat mengurangi frekuensi kambuh dan total waktu kambuh. Adenoidektomi dapat mengurangi otitis media berulang; hasil dari frekuensi kambuh otitis media berbeda, tetapi rata-rata terdapat penurunan; Namun, dua penelitian dengan data yang relevan memiliki total waktu kambuh dengan hasil yang bertentangan.Kata kunci: Otitis Media; Antibiotik profilaksis; Tabung Tympanostomi; Adenoidektomi

PENDAHULUANOtitis media merupakan peradangan pada rongga telinga tengah.Hal ini disebabkan oleh infeksi membran themucous dari celah telinga tengah. Infeksi virus dan bakteri dapat menyebabkan otitis media: virus umum termasuk virus syncytial pernafasan dan virus influenza A, sementara dua jenis bakteri yang paling umum adalah Haemophilus influenza dan Moraxella catarrhalis. Kapanpun organisme tersebut menyerang membran mukosa, mereka dapat menyebabkan peradangan dan edema; eksudat, dan kemudian nanah yang dikeluarkan.1Otitis media merupakan salah satu penyakit paling umum pada anak-anak, terhitung sekitar satu dari empat resep untuk anak-anak di bawah 10 tahun di Amerika Serikat.2 Pada usia satu tahun, 62 persen anak setidaknya akan memiliki satu episode otitis media.2 Banyak anak menderita otitis media berulang: sekitar 46 persen anak akan memiliki lebih dari tiga episode otitis media pada usia tiga tahun.2 Bagaimanapun otitis media akut sering sembuh sendiri (88 persen anak mengalami gejala seperti nyeri dan demam yang berkurang setelah empat sampai tujuh hari tanpa mengkonsumsi antibiotik). Keadaan tersebut dapat mempengaruhi intelektual, kemampuan berbicara dan bahasa anak, serta prestasi sekolah mereka.3 Penelitian menunjukkan bahwa semakin lama anak menderita otitis media, semakin buruk prestasi mereka dalam berbagai tes yang menilai kemampuan kecerdasan , verbal, dan membaca. 3 Maka dari itu, sangat penting untuk mencegah terjadinya otitis media berulang.Saat ini, terdapat tiga modalitas pengobatan utama untuk otitis media berulang: antibiotik profilaksis, adenoidektomi dan penyisipan tabung tympanostomi.4 Setiap metode pengobatan ini melibatkan biaya dan risiko. Untuk antibiotik, risiko termasuk hipersensitivitas dan resistensi. Intervensi bedah memiliki risiko komplikasi anestesi dan perdarahan, sementara penyisipan tabung tympanostomi dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut atau perforasi pada gendang telinga.5 Makalah ini secara sistematis mengulas tentang hasil penelitian terkini pengobatan dan pencegahan otitis media berulang, dengan tujuan menilai efektivitas dari ketiga metode pengobatan utama tersebut.

METODEPencarian PustakaKami melakukan pencarian menyeluruh saat ini, bukti berdasarkan hasil penelitian pada otitis media berulang, menggunakan penelusuran Pubmed dan Scopus.Penelusuran menggunakan istilahotitis media yang berulang dan sinonimnya infeksi telinga tengah berulang.Pencarian referensi dari daftar artikel yang relevan dan buku teks dilakukan untuk menemukan kajian tambahan yang terlewat selama pencarian database.Penelitian yang tidak dipublikasikan dalam bahasa Inggris dan tidak diterbitakan, tidak dilibatkan.Penelusuran diulang sepanjang penelitian untuk memperbarui hasil penelitian dan untuk menguji reproduksibilitas.Penelitian yang diperiksa dipublikasikan antara bulan januari 1990 dan maret 2011.

Kriteria InklusiKriteria inklusi untuk review ini akan ditampilkan dalam tabel I. Publikasi mulanya disaring yang memiliki relevansi dan kemudian dinilai lebih lanjut berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan lebih dulu.

HasilHasil yang pertama dinilai adalah pengaruh intervensi berbeda pada otitis media berulang.Data penelitian yang terpilih diambil, jumlah atau persentase anak yang tidak terserang otitis media berulang dibandingkan dengan kelompok intervensi kontrol atau plasebo, untuk menilai pengaruh intervensi dengan parameter ini.Hasil kedua yang dinilai adalah pengaruh intervensi berbeda terhadap frekuensi episode otitis media berulang. Sekali lagi, data penelitian yang terpilih diambil dan frekuensi episode otitis media berulang selama periode yang diikuti dibandingkan antara kelompok intervensi dan kontrol atau plasebo, untuk menilai pengaruh intervensi dengan parameter kedua ini.Hasil ketiga yang dinilai adalah total waktu anak-anak menderita otitis media berulang selama periode yang diikuti. Parameter ini dibandingkan antara kelompok intervensi dan kontrol atau plasebo.

HASILBerikut merupakan hasil pencarian skrining awal, 18 publikasi ditemukan.Masing-masing dinilai menggunakan kriteria inklusi yang telah ditetapkan lebih dulu.Hanya tujuh publikasi yang memenuhi kriteria tersebut.

TABEL IKRITERIA INKLUSIRIVIEW

Acak, percobaan terkontrol (RCT)Jumlah >40 anak-anakUmur